24
SISTEM PERSENDIAN (ILMU GERAK) Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang atau beberapa tulang kerangka.Artrolohi adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian. Persendian antara dua tulang atau lebih yang saling berhubungan dapat terjadi pergerakan ataupun tidak,Pada awalnya rangka tulang terbentuk dari jaringan rawan dan juga sebagai pengganti jaringan lainnya. Pada keadaan tertentu,tulang rawan diganti dengan tulang keras dan jaringan sebagai jaringan penutup.Dalam perkembangannya jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan. Alat gerak dibagi atas dua yaitu alat anggota gerak pasif dan alat anggota gerak aktif a. Alat anggota gerak pasif : gerakan yang dilakukan oleh kerangka tulang badan. b. Alat anggota gerak aktif : gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan. Stabilitas sendi tergantung pada: 1

diki ngetik sendi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sendi

Citation preview

Page 1: diki ngetik sendi

SISTEM PERSENDIAN (ILMU GERAK)

Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah

tulang atau beberapa tulang kerangka.Artrolohi adalah ilmu yang mempelajari

tentang persendian. Persendian antara dua tulang atau lebih yang saling berhubungan

dapat terjadi pergerakan ataupun tidak,Pada awalnya rangka tulang terbentuk dari

jaringan rawan dan juga sebagai pengganti jaringan lainnya.

Pada keadaan tertentu,tulang rawan diganti dengan tulang keras dan jaringan sebagai

jaringan penutup.Dalam perkembangannya jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.

Alat gerak dibagi atas dua yaitu alat anggota gerak pasif dan alat anggota gerak aktif

a. Alat anggota gerak pasif : gerakan yang dilakukan oleh kerangka tulang

badan.

b. Alat anggota gerak aktif : gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan.

Stabilitas sendi tergantung pada:

a. Permukaan sendi : bentuk permukaan tulang memegang peranan penting pada

stabilitas seni

b. Ligamentum : ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara

berlebihan jika terjadi regangan yang berlangsung lama dan terus-menerus

maka ligamentum fibrosa akan teregang

c. Tonus otot : pada sebagian besar sendi,tonus otot merupakan factor utama

yang mengatur stabilitas.

Menurut jenisnya sendi dapat diklafikasikan menjadi berikut ini.

a. sendi pelana : permukaan sendi ini hamper datar.Hal ini memungkinkan

tulang saling bergeser satu sama lainnya,

1

Page 2: diki ngetik sendi

b. Sendi engsel : bentuk sendi ini mirip engsel pintu sehingga memungkinkan

gerakan fleksi dan ekstensi.

c. Sendi kondiloid : permukaan sendi berbentuk konveks dan bersendi dengan

permukaan yang konkaf seperti sendi engsel

d. Sendi ellipsoid : permukaan sendi berbentuk konveks elips sehingga

pergerakan (fleksi,ekstensi,abduksi,dan adduksi)dapat dilakukan,tetapi rotasi

tidak bias dilakukan misalnya sendi ibu jari

e. Sendi peluru : kepala sendi berbentuk bola pada salah satu tulang cocok

dengan lekuk sendi yang berbentuk seperti soket

f. Sendi Pasak : pada sendi ini terdapat pasak dikelilingi cicncin ligamentum

bertulang sehingga hanya satu gerakan yang dapat dilakukan yaitu rotasi

g. Sendi Pelana : berbentuk pelana kuda yang dapat memberikan banyak

kebebasan untuk bergerak (Fleksi,ekstensi,abduksio,dan rotasi)

Pembagian Sendi

1. Sendi fibrus (sinartrosis) : sendi yang tidak bergerak sama sekali,seperti

berikut

a. sutura : persambungan tulang bergerigi,di mana pinggir tulang di

hubungkan oleh jaringan ikat yang tipis di antara tulang tengkorak.

b. Schindylosis : suatu lempeng tulang yang terjepit dalam celah tulang

yang lain

c. Komposis : di mana tulang yang satu berbentuk kerucut,masuk ke

dalam lekuk yang sesuai dengan bentuk dari tulang yang lain

d. Schindrosis : di mana jaringan penghubung dari sendi terdiri atas

tulang rawan

2

Page 3: diki ngetik sendi

2. Amfiartosis

Suatu sendi yang pergerakannya sedikit karena komponen sendi tidak

cukup,permukaan di lapisi oleh bahan yang memungkinkan pergerakan sendi

sedikit

3. Diartrosis ( sendi sinovial )

Sesuai dengan pergerakan bebas.Permukaan sendi diliputi oleh lapisan tipis

rawan hialin dipisahkan rongga sendi,susunan ini memungkinkan sendi untuk

bergerak bebas.Rongga sendi dibatasi oleh sinovial terletak diantara

membrane sinovial yang terletak di pinggir permukaan sendi ke permukaan

sendi yang lain.

Membran sinovial dilindungi oleh membrane fibrosa yang kuat dinamakan

kapsula sendi.permukaan sendi

dilumas oleh cairan kental yang di namakan cairan sinovial.Bantalan lemak

pada beberapa sendi sinovial terletak di antara membrane sinovial dan kapsula

fibrosa

Setiap sendi diliputi oleh bagian-bagian berikut ini .

a) Labium artikulare : bibir sendi.

b) Disci dan mesei artikularis : alat untuk menjaga dan mengurangi

ketidakcocokan di antara ujung-ujung yang bersendi

c) Bursa mukosa: terletak di sekitar sendi,behubungan dengan rongga

sendi untuk memudahkan gerakan sendi

d) Ligamentum : alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari

simpai sendi.

3

Page 4: diki ngetik sendi

SISTEM OTOT KERANGKA

Setiap otot di kelilingi oleh jaringan ikat pembungkus otot yang di sebut

perimisium eksternus.serabut otot akan bergabung dengan yang lainnya di antara

jaringan ikat yang di sebut perimisium internum berfungsi untuk menguatkan otot

pembuluh darah dan syraf.otot-otot ini melekat pada tulang dengan perantara jaringan

ikat khususnya di namakan tendon.susunannya seperti otot berwarna putih,ujung-

ujung otot mengecil,dan berhubungan dengan tendon

Tiap-tiap serabut otot mengandung beribu-ribu myofibrilyang terletak

berdampingan sehingga terlihat seperti garis-garis melintang .di bawah

mikrokop,myofibril terlihat seperti gabungan benang-benang yang lebih halus di

namakan miofilamen(miofilamen tebal dan halus).di antara kedua tersebut hubungan

yang di sebut crossoride

Pada pelaksanaan fungsi.otot di bantu oleh;

1) fasia :lapisan otot yang membantu otot dari pengaruh luar

2) bursa(kandung lender):memudahkan pergerakan otot terhadap tulang dan alat

lainnya terdiri dari bursa mukosa subkutan dan bursa mukosa muskularis

3) vagina tendinis:variasi bursa mukosa yang mengelilingi tendon

Pembagian Otot Kerangka

Satu berkas otot terdiri dari hal-hal berikut ini :

a. Kaput muskuli:kepla otot (bagian atas agak besar)

b. Venter muskuli:badan atau empal otot

c. Kauda muskuli:ekor otot

d. Origo:tempat melekatnya kepala otot dan pangkal tulang

e. Insersi:ekor otot yang melekat pada ujung tulang

4

Page 5: diki ngetik sendi

Susunan Otot-Otot Kepala

1.otot kulit kepala

a. M.Oksipitofrontalis(M.venter frontalis)

origo: linea.nukhea

insersi: apponerosis epikranialis

persarafan: nervus fasialis

fungsi: menggerakan kulit kepala

b. M.Temporoparietalis

origo: fasia temporalis

persarafan: nervus fasialis

inters: fasia temporalis sebelah atas,sebelah telinga

2. Otot hidung

M .Nasalis

o Origo:area sebelah akar gigi

o Insersi:lempeng tendon di atas punggung hidung

o Persarafan:nervus,fasialis

o Fungsi:pergerakan hidung terutama kuping hidung

M.Depresor septi

o origio:area sebelah atas gigi seri tengah

o insersi:tulang rawan septum nasi

o persarafan:nervus fasialis

o fungsi:pergerakan hidung

3. Otot celah mata

M.Orbikularis okuli

o Origio:maksila proksimal

o Insersi:mengelilingi aditus orbita sampai ke alis

5

Page 6: diki ngetik sendi

o Persarafan:nervus fasialis

o Fungsi:untuk menutup kelopak mata

M.Depresor supersilli

o origio:os.frontale parks nasalis

o insersi:kulit alis mata

o persarafan:nervus fasialis

o fungsi:menggerakan mata

M. Korugator supersilli

o origio:os frontale,pars nasalis

o insersi:kulit alis mata

o perserafan:nervus fasialis

o fungsi:berkerja pada kulit dahi alis mata

4. Otot telinga sebelah luar

M. Aurikularis anterior

origio:fasia temporalis

insersi:spina helisis

persarafan:nervus fasialis

fungsi:pergerakan telinga

M. Aurikularis superior

origo:galea aponeratika

insersi:dasar daun telinga

persarafan:nervus fasialis

fungsi:pergerakan cuping telinga

M. Aurakularis posterior

origo:mastoiderus proksimal

insersi:dasr cuping telinga

persarafan:nervus fasialis

fungsi:pergerakan cuping telinga

6

Page 7: diki ngetik sendi

5. Otot-otot lidah

M.Genioglosus

origo:spina mentalis mandibula

insersi:membentuk berkas memancar menuju korpus

persarafan:nervus hipoglosus

fungsi:menarik lidah ke luar ke bawah dan menjulurkan lidah

M. Hipoglosus

origo:kornu mayus

insersi:beberapa bagian isi lidah

persarafan: nervus hipoglosus

fungsi:menarik dasar lidah ke bawah dan belakang

M.Chondroglossus

origo:korno minus

insersi:beberapa bagian sisi lidah

persarafan:nervus hipoglosus

fungsi: menarik dasar lidah ke bawah dan belakang

M.Stiloglosus

origo:proksimal stiloiderus os temporal

insersi:beberapa bagian sisi lidah terpancar dari bagian atas belakang

persarafan;nervus hipoglosus

fungsi:menarik lidah kebelakang dan atas

6. Otot langit-langit

M. Uvula

Origo; aponerosis palatine

Insersi:sterma uvula palatine

Persarafan;nervus glasofaringeus

7

Page 8: diki ngetik sendi

Fungsi:memperpendek anak lidah

M. Lavator veli palatine

M. Tensor palatine

7. Otot tenggorokan

1. M. Krikotiroidelus

2. M. Krikoaritenoideus

3. M. Krikoaritenoideus lateralis

4. M. Arytonedeus tranversus

5. M. Arytonedeus obligues

6. M. Vokalis

7. M. Ariepiglotikus

8. M. Tyroarietenoideus

9. M. Tyroepiglotikus

8. Otot faring

a.M. Konstrutur faringis superior

b.M. Konstriktor faringis medius

c.M. Kronstuktur faringis inferior

d.M. Stilofangireus

e.M. Salpingo taringeus

f.M. Palato faringeus

8

Page 9: diki ngetik sendi

OTOT-OTOT LEHER

A.Otot leher bagian depan

1) M. Platisma

2) M. Dternokleidomastoiddeus

3) M. Digastrik

a.venter posterior

b.venter anterior

4) M.Stilohiopideus

5) M. Ilohiodeus

6) M.Geniohyoideus

7) M. Sternohideus

8) M. Sternotorideus

9) M. Irohioideus

10) M. Omohiodeus

11) M. Skalneus anterior

12) M. Skalaneus medius

13) M. Skalaneus posterior

B. Otot leher bagian belakang

1. M. Rektus kapitis posterior mayor

2. M. Rektus kapitis posterior minor

3. M. Rektus kapitis latelaris

4. M. Oblikus kapitis superior

5. M. Obligus kapitis inferior

9

Page 10: diki ngetik sendi

Otot Bahu

a. M. Deltodeus

b. M. Supramitanus

c. M. Infrasimatus

d. M Teres minor

e. M.Teres mayor

f. M. Subkapularis

A. Otot Ekstermitas Superior

1.M. Trisep Brakki

a .Kaput longus bersendi dua

b. Kaput lateral bersendi Satu

c. Kaput medial bersendi Satu

2.M.Ankoneus

B. Otot ventral lengan atas

1.M. Bisep brakki

a.Kaput langoum

b Kaput brevis

2.M. karokabrikiali

3.M. brakialis

C. Otot radial lengan bawah

M. Brakioradialis

M. Ekstensor karpi radialis longus

M. Ekstensor karpi radialis brevis

10

Page 11: diki ngetik sendi

D. Otot-otot dorsal lengan bawah kelompok superfisial

M. Ekstensor digitorium

M. Ekstensor digiti minimi

M. Ekstensor karpi ulnaris

E. Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam ulnaris

M. Ekstensor polisis longus

M. Ekstensor indisis

F. Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam radial

M. Abduktor polisis longus

M. Ekstensor polisis brevis

M. Palmaris brevis

G. Otot-otot jari

M. Abduktor digiti minimi

M. Fleksor digiti minimi

M. Abduktor polisis brevis

M. Fleksor polisis bervis

M. Adduktor polisis

M. Interossei dorsalis

M. Interossei palmaris

Otot-otot punggung

A. otot-otot punggung luar

M.Trapezius

M. Latisimus dorsi

11

Page 12: diki ngetik sendi

M. Rumboideus

M. Levator scapula

B. otot-otot spino kostale

M. Serratus posterior superior

M. Serratus posterior inferior

C. permukaan traktus lateralis otot punggung

persarafan : nervus servikalis, nervus torakalis, dan nervus lumbalis

1. M. iliokostalis

M. Ilio kostalis lumborum

M. Ilio kostalis torakalis

M. Ilio kostalis servikalis

2. M. Longisimus

M. Longisimus torasis

M. Longisimus servisis

M. Longisimus kapitis

3. M. Spinalis

M. Spinalis ossis

M. Spinalis servisis

M. Spunbalis kapitis

D. Lapisan profundus ( traktus medialis ) M. Transvero spinalis

Persarafan : nervus servikalis dan nervus lumbalis

12

Page 13: diki ngetik sendi

M. Semispinalis

M. Spinalis torasis

M. Semispinalis servisis

M. Spinalis kapitis

M. Rotatores ( servisis, torasis, dan lumborum )

M. Intertransversarii

M. Levator kostarum ( brevis dan lungus )

E. Permukaan servikal otot punggung

Persarafan : ramus posterior nervus spinalis

1. M. Splenius kapitis

2. M. Splenius servisis

Otot-otot dada

M. Pektoralis mayor

M. Pektoralis minor

M. Subklavius

M. Serratus anterior

M. Interkostalis eksterni

M. Interkostalis interni

M. Sub kostalis

M. Transversus torasikus

Dinding rongga perut

M. Rektus abdominis

M. Piramidalis

13

Page 14: diki ngetik sendi

M. Obligus eksternus abdominis

M. Obligus internus abdominis

M. Transversus abdominis

M. Kremaster

M. Diaphragmatikus

M. Quadratus lumborum

Otot-otot pelvis

M. Piriformis

M. Obturatorius

M. Levator ani

M. Spingter ani eksternus

M. Koksigeus

M. Pubi rektalis ( Pars levator ani )

Otot urogenital pria :

M. Bulbo spongeosus

M. Iskio kavernosus

M. Spingter uretra

M. Transversus perinei profundus

Otot uregenital wanita :

M. Bulbo spongeosus

M. Iskiokavernosus

Otot-otot ekstermitas Posterior

14

Page 15: diki ngetik sendi

A. Otot koksa dorsal

M. Gluteus maksimus

M. Gluteus medius

M. Gluteus minimus

M. Tensor fasia latae

M. Piriformis

M. Abduktor internus

M. Gemelus superior dan inferior

M. Quadratus femoris

B. Otot permukaan ventral pangkal femur

1. M. Ilio psoas

Persarafan : ramus muskularis pleksus lumbalis

o M. Iliakus

o M. Psoas mayor

o M. Psoas minor

o M. Sartorius

2. Otot permukaan venter femur ( M. Quadrisep femoris )

Persarafan : nervus femoris

o M. Rektus femoris

o M. Vastus ( lateralis, medialis, dan intermedialis )

o M. Artikularis genu

C. Adduktor femur

M. Pekineus

15

Page 16: diki ngetik sendi

M. Adduktor longus

M. Adduktor brevis

M. Adduktor magnus

M. Adduktor minus

M. Grasilis

M. Obtorator eksternus

D. Otot-otot fleksor femur

M. Biseps femoris

M. Semi tendinosus

M. Semi membranosus

E. Otot-otot ventral kruris

Persarafan : nervus fibularis profundus

M. Tibialis anterior

M. Ekstensor halusis longus

M. Ekstensor digitorium longus

M. Peroneus fibularis tertius

F. Otot-otot kruris lateralis

Persarafan : nervus fibularis superfisialis

M. Peroneus fibularis longus

M. Peroneus fibularis brevis

G. Otot-otot superficial kruris dorsal

Persarafan : nervus tibialis

16

Page 17: diki ngetik sendi

M. Triseps surae

M. Plantaris

M. Popliteus

H. Otot-otot kruris profunda lateralis

Persarafan : nervus tibialis

M. Tibialis posterior

M. Fleksor digitorium longus

M. Fleksor lalusis longus

I. Otot-Otot Dorsalis Pedis

Persarafan : N. Fibularis profundus dan plantar lateralis

1. Ekstensor digitorum brevis

Insersi : aponeurosis dorsal jari kaki bagian tengah

Origo : Permukaan dorsal dan permukaan samping kalkaneus

Fungsi : dorso flexi jari kaki

2. M. Ekstensor halusis brevis

Insersi : falang ibu jari kaki

Origo : permukaan dorsal kalkaneus

Fungsi : dorsofleksi jari kaki

3. M. Interosei dorsalis I-IV

Insersi : sisi medial dasar falang distal III-V sampai aponeurosa

ekstensi jari kaki bersangkutan.

Origo : permukaan tengah tulang kaki

4. M. Interosei plantaris I-III

17

Page 18: diki ngetik sendi

Insersi : sisi medial falang distal III-V sampai aponerosa ekstensi jari

kaki

Origo : sis bagian tengah tulang kaki III-V

5. Otot-otot plantar pedis

a. Fleksor digitorum brevis

Insersi : Empat tendon M. Fleksor digitorum longus sampai pada

falang tengah jari kaki II-IV

Origo : Prosesus medialis tuberosis kalkanei dan aponerosisi

plantaris.

b. M. Quadratus plantaris ( M. Fleksor asesorius )

Insersi : sisi lateral tendon M. Fleksor digitorum longus

Origo : dua kaput permukaan plantar kalkaneus dan ligamentum

plantar longum

18