43
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015 1 Lakip Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma penyelenggaraan pemerintahan telah bergeser dari rule government” menjadi “good governance”. Karakteristik atau unsur utama penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), keterbukaan (openes) dan kerangka hukum (rule of law). Akuntabilitas publik merupakan landasan utama bagi proses penyelenggaraan pemerintahan. Ini diperlukan karena aparatur pemerintah harus mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya kepada publik dan organisasi tempat kerjanya. Akuntabilitas juga merupakan prasyarat mendasar untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan yang didelegasikan dan menjamin kewenangan tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan yang dapat diterima secara luas dengan tingkat efisiensi, efektivitas, kejujuran dan hasil yang sebesar mungkin. Akuntabilitas publik yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah sangat terkait erat dengan kinerja instansi yang bersangkutan. Keberhasilan/kegagalan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi maupun kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan akan terlihat dari pertanggungjawaban yang dilakukannya. Untuk menilai keberhasilan/kegagalan tersebut, pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan. Selama ini pengukuran terhadap kinerja instansi pemerintah lebih ditekankan kepada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran terlepas dari proses dan pelaksanaan kegiatan di lapangan, manfaat, keuntungan maupun dampak yang ditimbulkannya. Dalam melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015 Distanbunhut.pdf · Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015 8 Lakip Tahun 2014 Tujuan Mengacu pada pernyataan Visi

Embed Size (px)

Citation preview

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

1

Lakip Tahun 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma penyelenggaraan pemerintahan telah bergeser dari “rule

government” menjadi “good governance”. Karakteristik atau unsur utama penyelenggaraan

kepemerintahan yang baik (good governance) adalah akuntabilitas (accountability),

transparansi (transparency), keterbukaan (openes) dan kerangka hukum (rule of law).

Akuntabilitas publik merupakan landasan utama bagi proses penyelenggaraan

pemerintahan. Ini diperlukan karena aparatur pemerintah harus mempertanggungjawabkan

tindakan dan pekerjaannya kepada publik dan organisasi tempat kerjanya. Akuntabilitas

juga merupakan prasyarat mendasar untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan yang

didelegasikan dan menjamin kewenangan tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan

yang dapat diterima secara luas dengan tingkat efisiensi, efektivitas, kejujuran dan hasil

yang sebesar mungkin.

Akuntabilitas publik yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah sangat terkait

erat dengan kinerja instansi yang bersangkutan. Keberhasilan/kegagalan dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi maupun kebijakan, program dan kegiatan yang

telah ditetapkan akan terlihat dari pertanggungjawaban yang dilakukannya.

Untuk menilai keberhasilan/kegagalan tersebut, pengukuran terhadap kinerja perlu

dilakukan. Selama ini pengukuran terhadap kinerja instansi pemerintah lebih ditekankan

kepada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran terlepas dari proses dan

pelaksanaan kegiatan di lapangan, manfaat, keuntungan maupun dampak yang

ditimbulkannya.

Dalam melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, baik yang

bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu

sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan

sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau

melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap

setelah kegiatan selesai dan berfungsi.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

2

Lakip Tahun 2014

Berpijak pada konsep tersebut, maka indikator kinerja tidak saja dari aspek inputs,

outputs, tapi juga sampai pada out comes, benefits dan impact dari kegiatan yang

dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Pada gilirannya semua proses yang dilaksanakan

untuk dinikmati masyarakat.

B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sesuai dengan

Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Badung adalah Unsur Pelaksana Otonomi Daerah yang

mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan Asas

Otonomi dan Tugas Pembantuan.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan menyelenggarakan fungsi merumuskan kebijakan – kebijakan teknis,

menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan

pelaksanaan tugas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Adapun ruang lingkup tugasnya antara lain di bidang sumber daya manusia dan

penyuluhan; bidang sarana dan prasarana; bidang produksi tanaman pangan dan

hortikultura; bidang perkebunan; bidang kehutanan; bidang pengolahan hasil dan pasca

panen; serta bidang pengelolaan lahan dan air.

Sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tersebut, Struktur Organisasi Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung terdiri dari seorang Kepala

Dinas dengan eselon IIb ; 1 (satu) jabatan Eselon IIIa, yaitu Sekretaris; 7 (tujuh) jabatan

Eselon IIIb dan 30 (Tigapuluh) Jabatan eselon Iva dan 6 (Enam) eselon Ivb.

Disamping itu, juga terdapat Unit-Unit Pelaksana Teknis Daerah dan Kelompok

Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi tersebut didukung oleh 165 orang personil dimana 56 orang

diantaranya adalah Pejabat Fungsional (PPL ), 1 PPS, dan 45 Jabatan eselon (II, III, IV)

dan selebihnya staf.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

3

Lakip Tahun 2014

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup akuntabilitas kinerja ini, pada dasarnya berupaya untuk menjawab

sasaran RPJMD kemudian dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis Dinas

Petanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung.

Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan yang menjadi

tanggung jawab/kewenangan SKPD, maka setiap tahun setiap SKPD wajib

mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja

yang dicapainya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai

instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999. Penyusunan LAKIP harus mengikuti prinsip-

prinsip pelaporan, yaitu laporan harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan

transparan. Disamping itu, perlu pula diperhatikan :

- Prinsip Lingkup Pertanggungjawaban, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus proporsional

dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab masing-masing SKPD serta memuat

baik keberhasilan maupun kegagalan.

- Prinsip Prioritas, yaitu yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi

pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban SKPD yang diperlukan untuk upaya-

upaya tindak lanjutnya.

- Prinsip Manfaat, yaitu manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya

dan bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.

LAKIP mencerminkan kinerja SKPD bersangkutan selama satu tahun anggaran

yang berbasis kinerja artinya pelaksanaan kegiatannya terukur, teruji dengan sasaran yang

jelas.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

4

Lakip Tahun 2014

Berdasarkan Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan sesuai Visi dan Misi dalam

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung,

maka pada Tahun Anggaran 2014 terdapat 5 Sasaran yang ingin dicapai, dengan

dukungan 9 Program yang dijabarkan ke dalam 50 Kegiatan dan telah ditetapkan

berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2014.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

5

Lakip Tahun 2014

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung Tahun 2010-2015 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen mengenai

upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaian tujuan

melalui perbaikan-perbaikan sistematika dan kebijakan di bidang pertanian, perkebunan

dan kehutanan.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman

dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutaan

di Kabupaten Badung yang diselaraskan dengan arah pembangunan dan program

pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Strategis

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung 2010-2015 digunakan

sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai

pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta

tujuan organisasi.

Visi dan Misi

Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa

mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang

akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu,

memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi

harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut :

a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;

b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;

c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ;

d. Terfokus pada permasalahan utama;

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

6

Lakip Tahun 2014

e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan

perkembangan;

f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah

Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat

dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap

masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan

membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran

dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan

Organisasi.

Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan

menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c)

menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan

keadaan masa depan.

Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi

bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan

segala sumber Organisasi.

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu

memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung

Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial,

budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang

terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah ”Tri Hita Karana”, khususnya

dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung:

“ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh,

Mandiri dan Berkelanjutan menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis

Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan

seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta

meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

7

Lakip Tahun 2014

Misi suatu Instansi harus jelas dan sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi. Misi

juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki, peraturan perundangan dan kemampuan

penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang dipilih. Perumusan Misi Instansi harus

memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan

memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan

perkembangan lingkungan strategis.

Rumusan Misi hendaknya mampu: (a) melingkupi semua pesan yang ada pada

Visi, (b) memberikan petunjuk terhadap Tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan

petunjuk kelompok Sasaran mana yang akan dilayani, dan (d) memperhitungkan berbagai

masukan dari stakeholders.

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas serta memberikan arah dan tujuan yang

ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka

ditetapkan Misi (Misi 2010-2015) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

2. Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas

Lokal yang memiliki daya saing

3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing

untuk mendukung ekonomi kreatif

4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang

dimiliki

5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah

Kabupaten Badung.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

8

Lakip Tahun 2014

Tujuan

Mengacu pada pernyataan Visi dan Misi yang telah ditetapkan serta berdasarkan

pada isu-isu dan analisis strategis, langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan

Tujuan Instansi.

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk

kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa

mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan Sasaran, Kebijakan, Program dan

Kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi.

Adapun Tujuan dari masing – masing Misi tersebut, yaitu :

1. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya Pertanian dan

Kehutanan

2. Mewujudkan Ketahanan Pangan

3. Meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian agar mampu memenuhi kebutuhan

pasar lokal, nasional dan internasional

4. Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani

5. Menciptakan produk unggulan yang menjadi kebanggan daerah Kabupaten Badung

Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan dan menggambarkan hal yang ingin

dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan selama 1 (satu) tahun. Sasaran juga

memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, teruji, dapat

diukur dan dapat dicapai serta saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya.

Adapun Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan periode

tahun 2010 – 2015 adalah sebanyak 5 Sasaran, yaitu :

1 Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air

2 Tercapainya target produksi dan produktivitas

3 Tercapainya target pemasaran

4 Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra

produksi

5 Terciptanya pasar

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

9

Lakip Tahun 2014

Adapun korelasi antara misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel berikut :

Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan daya guna dan hasil guna

pemanfaatan sumber daya Pertanian dan

Kehutanan

Meningkatnya optimasi pemanfaatan

lahan dan air

Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan

Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

Tujuan: Sasaran :

Mewujudkan Ketahanan Pangan

Tercapainya target produksi dan

produktivias

Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki

daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan nilai tambah komoditi

pertanian agar mampu memenuhi pasar

lokal, nasional dan internasional

Tercapainya target pemasaran

Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber

daya yang dimiliki

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah

tangga petani

Meningkatnya unit-unit usaha rumah

tangga petani dan Tumbuhnya sentra

produksi

Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra

daerah Kabupaten Badung.

Tujuan: Sasaran :

Menciptakan produk nggulan yang menjadi

kebanggaan daerah Kabupaten Badung

Terciptanya pasar

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

10

Lakip Tahun 2014

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator Kinerja Utama merupakan acuan kerja yang digunakan oleh unit kerja di

lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung untuk

menetapkan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen

penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas serta melakukan evaluasi

pencapaian kinerja sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung.

Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung adalah sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja Utama

1. Meningkatnya optimasi

pemanfaatan lahan dan air

a. Luas peningkatan kualitas

penutupan Lahan dan lahan kritis di

Kabupaten Badung

b. Panjang infrasruktur

Jaringan Irigasi Tingkat

Usaha Tani (JITUT) yang

terbangun

c. Panjang infrastruktur

Jalan Usaha Tani (JUT)

yang terbangun

2. Tercapainya target produksi dan

produktivitas

a. Luas Lahan yang mendapat subsidi benih

b. Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk

c. Jumlah Produktivitas Padi

d. Jumlah Produksi Padi

e. Jumlah Produksi Palawija

f. Jumlah Produksi Hortikultura

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

11

Lakip Tahun 2014

g. Produktivitas Tanaman Perkebunan

h. Jumlah produksi tanaman

perkebunan

3. Tercapainya target pemasaran a. Jumlah promosi produk

pertanian/perkebunan

b. Volume pemasaran dalam negeri

dan eksport komoditi kopi

4. Meningkatnya unit-unit usaha

rumah tangga petani dan

tumbuhnya sentra produksi

a. Jumlah penumbuhan kelas

kelompok tani utama

b. Jumlah penumbuhan kelompok

tani industri kecil

c. Jumlah sentra produksi yang

dikembangkan

5. Terciptanya pasar a. Jumlah produk yang sudah akses

dengan hotel/supermarket

C. Rencana Kinerja

Rencana Kinerja direalisasikan dengan Penetapan kinerja yang merupakan

tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi

pemerintah/unit kerja yang akan menerima tanggungjawab/kinerja dengan pihak

yang memberikan tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini

merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima

amanah kepada atasan langsungnya.

Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan

oleh suatu unit kerja dalam satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

12

Lakip Tahun 2014

Ruang lingkup penetapan kinerja lebih diutamakan tehadap berbagai program

utama organisasi, yaitu program-pogram yang dapat mengggambarkan keberadaan

organisasi serta menggambarkan issue strategik yang sedang dihadapi organisasi.

Informasi yang disajikan dalam lampiran penetapan kinerja meliputi : Sasaran

strategik organisasi, indikator kinerja, target kinerja, program pendukung dan jumlah

anggaran yang dialokasikan (terlampir).

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

13

Lakip Tahun 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran Kinerja sasaran dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja

Utama. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data - data kinerja yang

lazimnya dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu : (1) Data internal, berasal dari sistem

informasi yang diterapkan di SKPD, dan (2) Data eksternal, berasal dari luar Instansi baik

data primer maupun data sekunder.

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat,

lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam

rangka perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip

keseimbangan biaya dan manfaat, efisien dan efektivitas.

Pengukuran Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badug dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi

masing-masing indikator kinerja sasaran.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Untuk mengukur analisis capaian kinerja maka terdapat 5 sasaran strategis yang

hendak dicapai yang diukur dengan 17 indikator kinerja Utama.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 merupakan komitmen

pimpinan dan jajaran Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan untuk mencapai target

kinerja sasaran yang ditargetkan pada tahun 2014. Hasil sebagai realisasi pencapaian

sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung yang diukur

dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat digambarkan sebagai berikut

:

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

14

Lakip Tahun 2014

B.1. Meningkatnya optimasi lahan dan air. Untuk mengukur sasaran ini digunakan 2

indikator kinerja utama :

Indikator kinerja untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tahun 2013 Tahun 2014

No Indikator Kinerja Target Realisasi %

Target Realisasi %

1 Luas peningkatan kualitas

penutupan lahan dan lahan

kritis di Kabupaten Badung

110 Ha 951,13Ha 864,66 120 Ha 619 Ha 515,83

2 Panjang infrasruktur Jaringan

Irigasi Tingkat Usaha Tani

(JITUT) yang terbangun

6.000 m 8.196 m 136,6

7.000 m 18.630 m 266,14

3 Panjang infrastruktur Jalan

Usaha Tani (JUT) yang

terbangun

40.000m 49.870 m 124,69 45.000 m 47.300 m 105,11

Luas wilayah Kabupaten Badung yang menjadi sasaran peningkatan kualitas

penutupan lahan dengan penanamanan bibit kayu hutan dan tanaman berkayu lainnya

adalah seluas 17.565 Ha atau 41,96 % dari luas wilayah Kabupaten Badung seluas 41.852

Ha. Pada tahun tahun 2014 telah

dilakukan penanaman seluas 619 Ha.

Dengan demikian tahun 2014 sudah

dilakukan penanaman untuk

peningkatan kualitas penutupan lahan

dan tegakan tanaman seluas 619 Ha di

Kabupaten Badung.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

15

Lakip Tahun 2014

Sedangkan sasaran dengan indikator

Luas peningkatan kualitas penutupan lahan

dan lahan kritis di Kabupaten Badung

dalam pencapaian targetnya didukung oleh

4 program dan 7 kegiatan yang

dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung. Realisasi yang tinggi dan beberapa kali lipat melampaui target capaian kinerja

sebesar 515,83 % disebabkan karena adanya tambahan kegiatan pusat yang cukup besar

yang bersumber dari dana kementerian kehutanan (DAK Kehutanan). Disamping itu

masyarakat Kabupaten Badung sampai saat ini masih memiliki minat yang besar pada

sektor tanaman berkayu karena memiliki nilai ekonomi yang menjadi harapan dimasa

depan.

Realisasi Indikator Panjang infrasruktur Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani

(JITUT) yang terbangun tahun 2014

mencapai 266,14 % dari target rencana kinerja

tahunan sepanjang 7.000m dapat terealisasi

sepanjang 18.630 m.

Indikator Panjang infrastruktur Jalan

Usaha Tani (JUT) yang terbangun

mencapai Infrastruktur Pertanian

Kabupaten Badung ini 105,11 %. Dari

target rencana kinerja tahunan sepanjang

45.000 m dapat terealisasi sepanjang 47.300 m

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

16

Lakip Tahun 2014

B2. Tercapainya target produksi dan produktivitas. Untuk mengukur sasaran ini

digunakan 8 indikator kinerja utama :

No Indikator

Kinerja

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Luas lahan yang

mendapat subsidi

benih

800 Ha 800 Ha 100 2000

ha

4500 ha 225 2000 Ha 7000Ha 350

2 Luas Lahan yang

mendapat subsidi

pupuk

4250 Ha 4250 Ha 100 5000 Ha 5000 Ha 100 6000 Ha 7000 Ha 116

3 Jumlah Produktivitas

Padi

62,00 Kw /Ha 63,20 kw/Ha 101,93 63,00 Kw /Ha 64,61

Kw/Ha

102,55 63,5

Kw/ha

62,92

Kw/Ha

99,07

4 Jumlah Produksi

Padi

124.500 ton 124.598 ton 100,08 124.700 Ton 112.704

Ton

90,38 124.900

Ton

108.759

Ton

87,07

5 Jumlah Produksi

Palawija

12.750 ton 11.407 ton 89,47 13.000 ton 19.407 149,28 13.250 Ton 19.524

Ton

147,35

6 Jumlah Produksi

Hortikultura

34.000 ton 44.958 ton 132,23 35.000 ton 24.499 72,06 35.500 Ton 65.708

Ton

185,08

7 Produktivitas

Tanaman

Perkebunan

520 Kg/Ha 583 kg/Ha 112,11 530 Kg/Ha 537 Kg/Ha 101,32 540

Kg/Ha/Th

675

Kg?ha/Th

125

8 Jumlah produksi

tanaman perkebunan

690 ton 757 ton 109,71 710 ton 757

ton

106,62 720 Ton 1003

Ton

139,31

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

17

Lakip Tahun 2014

Luas lahan yang menjadi

target sasaran susidi benih

tahun 2014 seluas 2000 Ha dan

terealisasi seluas 7.000 ha. . Jadi

Capaian Kinerja Luas lahan yang

mendapat subsidi benih terealisasi

350 %.

Luas Lahan yang

mendapat subsidi pupuk seluas

6.000 Ha menjadi target sasaran kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan

Kabupaten Badung dalam tahun 2014. Dari target tersebut capaian kinerja sasaran tahun

2014 dapat tercapai 116 %

dengan realisasi seluas 7.000 Ha

Sasaran dengan indikator

Jumlah Produktivitas padi

capaian kinerjanya mencapai

99,07 %. Hal tersebut karena

produktivitas padi lebih tinggi dari

target sebesar 63,5 Kw/ha

dengan capaian produktivitas

padi sebesar 62,91 kw/ha.

Produktivitas lebih rendah dari

target yang ditetapkan karena

ada berbagai kendala yang di

hadapi oleh petani. Cuaca dan

hama menjadi faktor hambatan utama yang menurunkan produktivitas padi pada tahun ini.

Jumlah Produksi Padi yang terealisasi sebesar 108.759 ton dengan tingkat

capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 87,07 %. Produksi secara umum mengalami

800 800

4,500

7,000

2,400

4,250 5,000

7,000

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Taun 2014

Luas lahan yang mendapat subsidi benih ( Ha)

Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk (Ha)

Tahun2011

Tahun2012

Tahun2013

Tahun2014

Jumlah ProduksiPadi (Ton)

12,545 124,598 112,700 108,759

Jumlah ProduksiPalawija (Ton)

13,005 11,407 19,407 19,524

Jumlah ProduksiHortikultura (Ton)

27,505 44,958 24,499 65,708

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

18

Lakip Tahun 2014

penurunan karena adanya penurunan Indeks Pertanaman (IP). di beberapa wilayah.

Penurunann IP ini dikarenakan adanya pembangunan/perbaikan Jaringan Irigasi yang

mencakup pengairan lahan untuk lahan seluas 900 Ha.

Jumlah Produksi Palawija yang terealisasi sebesar 19.524 ton dengan

tingkat capaian 147,35 % . Capaian kinerja total produksi palawija melebihi target

indikator kinerja, hal tersebut terjadi karena ada perubahan pola tanam dengan indeks

tanaman palawija yang mengalami peningkatan luas tanam cukup besar pada tahun

2014.

Jumlah Produksi Hortikultura yang

terealisasi sebesar 65.708 Ton ton dengan

tingkat capaian 185,08 %. Jumlah produksi

pada tahun 2014 melebihi target cukup signifikan

dari tahun sebelumnya. Hal tersebut sangat di

tentukan oleh kondisi iklim pada tahun 2014.

Dukungan berbagai upaya petani dalam usaha

juga meningkatkan produktivitas tanaman

hortikultura memberikan dampak pada

peningkatan jumlah produksi tanaman.

Produktivitas Tanaman

Perkebunan terealisasi sebesar

675 Kg/Ha/Th dengan tingkat

capaian 125 %. Capaian kinerja

produktivitas tanaman perkebunan

dapat melebihi target tahun 2014. Hal

ini selain didukung oleh berbagai program dan kegiatan pada tahun 2014 juga disebabkan

oleh kondisi cuaca yang cukup mendukung produktivitas tanaman perkebunan.

416 583 537

675 850 757 757

1,003

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Produktivitas Tanaman Perkebunan(kg/Ha)

Jumlah produksi tanaman perkebunan(Ton)

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

19

Lakip Tahun 2014

Hal ini juga sekaligus

membuat Jumlah produksi tanaman

perkebunan yang terealisasi

sebesar 1.003 ton dengan tingkat

capaian kinerja 139,31 %.

B3. Tercapainya target pemasaran. Sasaran ini diukur dengan 2 indikator kinerja utama.

Adapun Indikator Kinerja tersebut adalah :

No Indikator Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realis

asi

% Target Real

isasi

% Targ

et

Real

isasi

%

1 Jumlah promosi

produk

pertanian/perkeb

unan

3 Kali 3 kali 100 4 kali 4 kali 100 5

Kali

4

Kali

80

2 Volume

pemasaran dalam

negeri dan eksport

komoditi kopi

500

ton

529

ton

105,8

550

ton

531

ton

96,55 600

Ton

818

Ton

136,3

3

Indikator Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan dapat terealisasi

sebanyak 4 kali sehingga capaian kinerja indikator ini mencapai 80 %.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

20

Lakip Tahun 2014

Untuk indikator volume

pemasaran dalam negeri dan

eksport komoditi kopi target

kinerja sasaran dengan indikator

kinerja ini mencapai 136,33%.

Kondisi cuaca yang mendukung

dan usaha petani meningkatkan

kualitas produk menyebabkan

capaian indikator ini dapat

melebihi target yang telah

ditetapkan.

250500

550600

230

529

531

881

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Voume Pemasaran dalam Negeri dan Eksport Komoditi

Kopi

Target (Ton) Realisasi (ton)

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

21

Lakip Tahun 2014

B4. Sasaran Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra

produksi diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti dalam tabel berikut.

No Indikator Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisa

si

Target Realisas

i

% Target Realis

asi

%

1 Jumlah penumbuhan

kelas kelompok tani

utama

90 Klp 91 Klp

102,22

%

95 Klp 93 Klp 97,87 100

Klp

102

Klp

102

2 Jumlah penumbuhan

kelompok tani industri

kecil

60 Klp 65 Klp

108,33

%

70 Klp 74 Klp 105,71 80 Klp 82 Klp

102,5

3 Jumlah sentra produksi

yang dikembangkan

1 Klp 1 Klp 100 % 1 Klp 1 Klp 100 1 Klp 1 Klp 100

Indikator Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama terealisasi sebanyak

102 kelompok dengan capaian

indikator kinerja 102%

Sasaran dengan indikator

Jumlah penumbuhan kelompok

tani industri kecil terealisasi

sebanyak 82 kelompok dengan

capaian kinerja sebesar 102,5 %

dan sentra produksi yang

dikembangkan terealisasi 100 %.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

22

Lakip Tahun 2014

B5. Sasaran Terciptanya pasar di ukur dengan menggunakan indikator di bawah ini.

No

Indikator

Kinerja

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisa

si

% Target Realisa

si

% Targe

t

Realisa

si

%

1 Jumlah produk

yang sudah

akses dengan

hotel/

supermarket

180 kw 246 kw 136,66 205 kw 271 Kw

135 210

Kw

519,22

Kw

247,51

Indikator Jumlah produk yang sudah

akses dengan hotel/ supermarket terealisasi

mencapai 247,51 % dengan komoditinya

adalah produk sayuran asparagus, tomat

chery, baby buncis dan sayuran lainnya.

C. PEMBANDING

Pembanding untuk LAKIP ini lebih ditujukan untuk sebagai spirit untuk kemajuan

(kompetisi) dan bukan dalam konteks membanding-bandingkan apalagi kalau

indikatornya tidak sama. Sejalan dengan pemikiran itu, maka dicoba untuk mencari

indikator yang relatif sama yang dimiliki oleh Propinsi atau Kabupaten/Kota di Bali. Dalam

hal ini dipilih produktivitas padi dan cakupan subsidi pupuk yang akan dibandingkan

antara data Kabupaten Badung dan Propinsi Bali. Tahun 2014 capaian produktivitas padi

di Kabupaten Badung rata-rata 62,91 Kw/Ha jauh lebih besar dari rata-rata propinsi yang

mencapai 58,08 Kw/Ha.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

23

Lakip Tahun 2014

D. ASPEK KEUANGAN

Untuk Merealisasikan dan mencapai target-target sasaran melalui

pencapaian target indikator kinerja utama menggunakan dana dengan gambaran

sebagai berikut :

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

24

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

25

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

26

Lakip Tahun 2014

E. PRESTASI YANG DIRAIH

Prestasi yang diraih selama tahun 2014 pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan antara lain :

a) Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara. Kategori Pembina Ketahanan

Pangan untuk Kepala Desa diraih I Made Karyana, SE. Kepala Desa Sembung,

Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

b) Gapoktan Berprestasi Tingkat Nasional diraih Gapoktan Tri Mandala Sari, Desa

Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

c) Juara II Evaluasi Penerapan Teknologi Usaha Tani Kedelai Tingkat Provinsi Bali

yang diraih Subak Abian, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal.

d) Juara Harapan I dalam Lomba Simantri Berprestasi Tingkat Provinsi Bali, diraih

Kelompok Tani Simantri (404) Tani Mekar, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi,

Kabupaten Badung.

e) Juara Harapan I Pemenang Lomba Olahan Produk Pangan Lokal Kelompok

Wanita Tani (KWT) berbahan baku dari Produksi Perkebunan Tingkat Provinsi

Bali.

f) Juara Harapan II Lomba Stand dalam rangka Festival Agribisnis Tahun 2014

Tingkat Provinsi Bali

g) Juara III Pemenang Lomba Kelompok Tani (Subak Abian) berprestasi tingkat

Provinsi Bali atas nama Poktan/SA Giri Sari Desa Belok Sidan Kecamatan Petang

Kabupaten Badung

h) Juara Harapan II Tingkat Nasional Kategori Lomba Kelompok Pecinta Alam (KPA)

diraih Sispala Wana Giri Mandala SMA Negeri 2 Mengwi Kecamatan Mengwi,

Kab. Badung.

i) Juara Harapan II Tingkat Nasional Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen

(KMDM) diraih SD Negeri 3 Mambal Kec,Abiansemal, Kab.Badung.

j) Juara I Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi

Bali Kategori Kelompok Pecinta Alam (KPA) diraih Sispala Wana Giri Mandala

SMA Negeri 2 Mengwi Kecamatan Mengwi, Kab. Badung.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

27

Lakip Tahun 2014

k) Juara I Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi

Bali Kategori Lomba Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih SD

Negeri 3 Mambal Kec,Abiansemal, Kab.Badung.

l) Juara II Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi

Bali Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih SD Negeri 3

Sobangan, Desa Sobangan, Kec. Mengwi

m) Juara II Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi

Bali Kategori Lomba Kader Konservasi Alam (KKA) diraih I Made Raka, SPd Desa

Buduk, Kec. Mengwi.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

28

Lakip Tahun 2014

BAB IV

PENUTUP

Secara umum pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung yang merupakan penjabaran dari Sasaran dan Program

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015, baik Pencapaian Kinerja Sasaran, telah

terlaksana cukup baik dan lancar walau masih dijumpai adanya kendala dan

permasalahan di lapangan. Dari 31 kegiatan, seluruhnya telah berjalan dengan cukup

efektif untuk mendukung pencapaian sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2014.

Keberhasilan pencapaian sasaran sangat ditentukan oleh komitmen, koordinasi,

kerjasama, kerja keras dan kemampuan Pimpinan dalam mengatur dan mengarahkan

bawahannya untuk secara bersama-sama bergerak mewujudkan tujuan yang telah

ditentukan.

Permasalahan, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan

di lapangan, diupayakan untuk diperbaiki secara terus menerus agar Visi Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, yaitu “ Terwujudnya Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan yang tangguh, Mandiri dan berkelanjutan menuju

Terciptanya ketahanan pangan yang berbasis agribisnis untuk Kesejahteraan

Masyarakat. “ dapat tercapai.

Tentunya sangat diperlukan adanya komitmen dari Pimpinan dan Legislatif untuk

member perhatian lebih, memahami dan apresiatif terhadap Sektor Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Badung, agar sector ini tetap lestari sepanjang

masa, karena sangat terkait erat dengan sosial cultural masyarakat Bali umumnya dan

masyarakat Badung khususnya yang agraris.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

29

Lakip Tahun 2014

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Badung ................................................ 2

C. Ruang Lingkup ....................................................................... 3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................ 5

A. Rencana Strategis .................................................................. 5

B. Indikator Kinerja Utama ........................................................... 10

C. Rencana Kinerja ..................................................................... 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................... 13

A. Pengukuran Kinerja ................................................................. 13

B. Analisis Capaian Kinerja ......................................................... 13

C. Pembanding........................................................................... ... 22

D. Aspek Keuangan......................................................................... 23

E. Prestasi yang diraih................................................................ .... 26

BAB IV. PENUTUP .................................................................................... 28

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran I : Formulir Rencana Strategis

Lampiran II : Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran

Lampiran III : Dokumen Penetapan Kinerja

Lampiran IV : Dokumen Indikator Kinerja Utama

iii

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

30

Lakip Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman

dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

di Kabupaten Badung disusunlah LAKIP. Hal ini harus selaras dengan arah

pembangunan dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD,

maupun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Badung 2010-2015. Hal ini perlu digunakan sebagai dasar acuan penyusunan

kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja

dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi.

Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa

mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang

akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu,

memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi

harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut :

a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;

b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;

c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ;

d. Terfokus pada permasalahan utama;

e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan

perkembangan;

f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah

Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat

dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap

masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan

membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran

iv

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

31

Lakip Tahun 2014

dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan

Organisasi.

Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan

menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c)

menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan

keadaan masa depan.

Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi

bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan

segala sumber Organisasi.

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu

memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung

Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial,

budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang

terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah Tri Hita Karana, khususnya

dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung:

“ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh,

Mandiri dan Berkelanjutan, menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis

Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan

seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta

meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja.

Untuk mewujudkan Visi serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta

memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan Misi Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

2. Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan

Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki

daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif

v

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

32

Lakip Tahun 2014

4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber

daya yang dimiliki

5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra

daerah Kabupaten Badung.

vi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

33

Lakip Tahun 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /

Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2014 dapat diselesaikan

pada waktunya.

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan ini adalah untuk memenuhi

Instruksi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

kewenangannya dalam mengelola sumber daya dan kebijakan yang telah diberikan

berdasarkan Rencana Strategis yang telah dirumuskan sebelumnya.

Dalam Laporan ini dimuat pertanggungjawaban Kinerja Pembangunan di

Bidang Pertanian dan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung tahun 2014, yang diukur dengan

17 indikator kinerja utama untuk pencapaian 5 sasaran strategis yang dilaksanakan

dengan di dukung 9 program dengan 31 kegiatan.

Dalam laporan ini di sajikan pula uraian hasil pengukuran kinerja,

evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, analisis tentang capaian indikator kinerja.

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelaksanaan kegiatan pada

tahun - tahun berikutnya, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan upaya –

upaya perbaikan secara terus menerus baik dalam proses

i

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

34

Lakip Tahun 2014

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD,

pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

Demikian Laporan ini disajikan sebagai bahan untuk mendapat kajian

dan evaluasi dalam rangka penyempurnaan kinerja di masa mendatang. Semoga

laporan singkat ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.

DAFTAR ISI

Mangupura, Pebruari 2015

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung,

Ir. I G. A. K. Sudaratmaja, M.S. Pembina Utama Muda

NIP. 19570717 198603 1 001

ii

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

35

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

36

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

37

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

38

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

39

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

40

Lakip Tahun 2014

Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan daya guna dan hasil guna

pemanfaatan sumber daya Pertanian dan

Kehutanan

Meningkatnya optimasi pemanfaatan

lahan dan air

Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan

Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

Tujuan: Sasaran :

Mewujudkan Ketahanan Pangan

Tercapainya target produksi dan

produktivias

Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki

daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan nilai tambah komoditi

pertanian agar mampu memenuhi pasar

lokal, nasional dan internasional

Tercapainya target pemasaran

Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber

daya yang dimiliki

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani

Meningkatnya unit-unit usaha rumah

tangga petani dan Tumbuhnya sentra

produksi

Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra

daerah Kabupaten Badung.

Tujuan: Sasaran :

Menciptakan produk nggulan yang menjadi kebanggaan daerah Kabupaten Badung

Terciptanya pasar

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

41

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

42

Lakip Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

43

Lakip Tahun 2014