26
Presentasi pada Seminar Nasional. PERIL IKG 25-26 Mei 2007 Hotel Horizon, Bandung Makalah oleh : Rachman Ardan NIP: 130367233 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2007 DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME : KASUS BERUJUNG BEBAS

DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

  • Upload
    vobao

  • View
    271

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

Presentasi pada Seminar Nasional. PERIL IKG 25-26 Mei 2007 Hotel Horizon, Bandung

Makalah

oleh :

Rachman Ardan

NIP: 130367233

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2007

DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME : KASUS BERUJUNG BEBAS

Page 2: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

Presentasi pada Seminar Nasional. PERIL IKG 25-26 Mei 2007 Hotel Horizon, Bandung

Makalah

oleh :

Rachman Ardan

NIP: 130367233

Mengetahui : Guru Besar Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia Jakarta

Prof.Dr. Daroewati Mardjono, drg., MSD.,Sp.Pros., (K)

DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME : KASUS BERUJUNG BEBAS

Page 3: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrahim, Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke

hadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salahsatu tugas Tridarma

Perguruan Tinggi bagi staf pengajar di bidang penelitian.

Untuk penyusunan makalah ini penulis banyak memperoleh saran-saran,

diskusi, dan bantuan terutama dari sejawat di bidang ilmu yang sama, serta bantuan

moril untuk menyelesaikannya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.Dr.RM.Soelarko Soemohatmoko, drg. Alm. sebagai guru, dan sahabat yang

selalu mendorong moril penulis. Berikanlah tempat yang mulia di sisi-Mu.

2. Prof.Dr. Ny.Rukisah Soemardjo, drg. Almarhumah yang selalu memberi

dorongan moril. Berikanlah tempat yang mulia di sisi-Mu.

3. Prof.Dr.Eky S.Soeria Soemantri, drg., Sp.Ort. sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran di Bandung.

4. Sejawat di FKG Unpad khususnya bagian Prostodonsia dan Odontologi Forensik

yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satupersatu atas segala bantuannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, mudah-

mudahan dapat menjadi pemicu bagi penulis lain untuk melengkapinya.

Bandung, Januari 2007

Penulis

iv

Page 4: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

DAFTAR ISI

URAIAN Hal.

ABSTRAK …………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………… iv

DAFTAR ISI …………………………………………………… v

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1

BAB II GIGI TIRUAN BERUJUNG BEBAS RANGKA LOGAM …………….. 3

2.1 Keuntungan Pemakaian Bahan Logam Baja Tahan Karat Sebagai Rangka (Frame) Gigi Tiruan …………….. 3

2.2 Kerugian Pemakaian Bahan Logam Baja Tahan Karat Sebagai Rangka (Frame) Gigi Tiruan ...................... 3

2.3 Masalah pada Gigi Tiruan Berujung Bebas ...................... 4 BAB III PENANGANAN MASALAH GIGI TIRUAN BERUJUNG BEBAS …………….. 6

3.1 Ungkitan Pada Arah Vertikal …………….. 6 3.1.1 Ungkitan ke Arah Oklusal (menjauhi lingir alveolar) …………….. 6 3.1.2 Ungkitan ke Arah Oklusal (menjauhi lingir alveolar) …………….. 8 3.1.3 Resorpsi Lingir Alveolar …………….. 9 3.1.4 Ungkitan Terhadap Gigi Sandaran …………….. 11 3.1.5 Bagian Ujung Mengungkit pada Arah Horizontal …………….. 14 3.1.6 Rotasi Bagian Sadel pada Poros Rotasi Sagital …………….. 16 3.1.7 Pergeseran Anteroposterior 17

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….. 20

4.1 Kesimpulan .................................................. 20 4.2 Saran .................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA …………………………………… 21

v

Page 5: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

ABSTRAK

Abstrak

Gigi tiruan rangka logam (frame) lebih ideal dibandingkan gigi tiruan akrilik,

karena dapat dibuat lebih sempit, lebih tipis, lebih rigid, dan lebih kuat, maka dapat

dibuat disain yang ideal maksimal.

Dalam buku-buku teks yang ada disain gigi tiruan rangka logam yang diuraikan.

Karena di Indonesia gigi tiruan akrilik lebih banyak dibuat dibandingkan dengan gigi

tiruan rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi tiruan

rangka logam, disainnya tidak memanfaatkan keunggulan bahan logam.

Makalah ini membahas disain untuk gigi tiruan berujung bebas. Hal ini karena

pada gigi-tiruan berujung bebas paling banyak masalah yang harus diperhatikan.

Pemakaian gigi tiruan harus tetap memperhatikan mempertahankan kesehatan

jaringan tersisa disamping fungsi mastikasi, estetik, dan fonetik.

Kata Kunci : Gigi Tiruan Sebagian Lepasan; Frame; Berujung Bebas Distal

Abstract

Frame denture is more ideal compared to acrylic denture, because it can be

made smaller, slimsier, more rigid, and stronger, then can be made a maximal and

ideal design.

Existing text books elaborated with design of frame enture. Because in Indonesia

acrylic denture is more made compared to frame denture, it is not yet become

accustomed when make frame denture, the design is not exploit excellence of metal

materials.

This Paper discusses design for free end (distal extension base) denture. This

condition because free end denture have the most problem that must paid attention.

Denture must concerned to maintain health of tissue remains beside its function for

mastication, estetik, and phonetic.

iii

Page 6: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Disain gigi tiruan rangka logam diuraikan dalam buku-buku teks yang ada.

Di Indonesia gigi tiruan akrilik lebih banyak dibuat dibandingkan dengan gigi tiruan

rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi tiruan rangka

logam, disainnya tidak memanfaatkan keunggulan bahan logam.

Pemakaian gigi tiruan mempunyai tujuan bukan hanya memperbaiki fungsi

pengunyahan, fonetik, dan estetik saja, tetapi juga harus dapat mempertahankan

kesehatan jaringan tersisa. Untuk tujuan terahir ini selain erat kaitannya dengan

pemeliharaan kebersihan mulut, juga bagaimana mengatur agar gaya-gaya yang

terjadi masih bersifat fungsional atau mengurangi besarnya gaya yang kemungkinan

akan merusak.

Gigi tiruan berujung bebas (distal extension) mempunyai lebih banyak

masalah dibandingkan dengan gigi tiruan sebagian lepasan bersandaran ganda (all

tooth supported). Klasifikasi Kennedy maupun klasifikasi Soelarko yang

berdasarkan topografi daerah tidak bergigi memasukkan daerah tidak bergigi

berujung bebas sebagai kelas yang pertama (Kelas-1) (Giffin, 1996; Keng , 1996;

Navas dan del Campos, 1993; Boucher dan Renner, 1982; Henderson dan Steffel,

1973;). Hal ini menunjukkan bahwa gigi tiruan berujung bebas lebih banyak

mempunyai masalah–masalah yang memerlukan penanganan istimewa. Masalah

utama pada gigi tiruan ujung bebas ialah gigi tiruan tidak stabil. Gigi tiruan yang

1

Page 7: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

2

tidak stabil dapat menyebabkan resopsi lingir alveolar berjalan lebih cepat, atau

ungkitannya dapat menimbulkan kelainan periodontal pada gigi kodrat yang dipakai

sebagai sandaran. Menurut Wyatt (1998) pemakaian gigi tiruan berujung bebas

selama 5 tahun sudah dapat menyebabkan masalah oklusi sebagai akibat adanya

resorpsi lingir.

Makalah ini membahas disain untuk gigi tiruan berujung bebas. Hal ini

karena pada gigi-tiruan berujung bebas paling banyak masalah yang harus

diperhatikan. Pemakaian gigi tiruan harus tetap memperhatikan mempertahankan

kesehatan jaringan tersisa disamping fungsi mastikasi, estetik, dan fonetik.

Page 8: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

3

BAB II

GIGI TIRUAN BERUJUNG BEBAS RANGKA LOGAM

Keuntungan pemakaian bahan logam baja tahan karat (stainless steel) sebagai

rangka gigi tiruan dibandingkan dengan bahan akrilik (metil metakrilat) adalah

karena bahan logam baja tahan karat lebih kuat sehingga dapat dibuat lebih tipis dan

sempit tapi tetap bersifat kaku. Kerugian yang ada secara umum masih dapat diatasi

dengan beberapa cara.

2.1 Keuntungan Pemakaian Bahan Logam Baja Tahan Karat Sebagai

Rangka (Frame) Gigi Tiruan

Lebih nyaman dipakai (karena dapat dibuat tipis dan sempit)

Cukup kaku (rigid) walaupun tipis dan sempit

Semua bagian gigi tiruan merupakan satu kesatuan dan homogen

Disain bagian-bagian gigi tiruan dapat dibuat maksimal ideal

Gaya-gaya yang timbul akibat pengunyahan dapat disalurkan lebih baik

Ginggival sulcus lebih sehat (tidak tertutup/teriritasi landasan)

Menyalurkan panas lebih cepat

2.2 Kerugian Pemakaian Bahan Logam Baja Tahan Karat Sebagai Rangka

(Frame) Gigi Tiruan

3

Page 9: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

4

Kurang estetik bila logam terlihat

Biaya pembuatan lebih tinggi

2.3 Masalah pada Gigi Tiruan Berujung Bebas

Masalah pada gigi tiruan berujung bebas adalah gigi tiruan tidak stabil, yaitu

gigi tiruan mudah bergeser dan mengungkit. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan

kompresibilitas dukungan (support) antara bagian posterior sadel ujung bebas

dengan bagian anteriornya, dan tidak adanya gigi kodrat di sebelah distal sadel

(Keng, 1998).

Perbedaan ini menimbulkan masalah yaitu gigi tiruan berujung bebas selalu

tidak stabil. Gigi tiruan yang tidak stabil selanjutnya juga menimbulkan masalah

terhadap kesehatan jaringan tersisa.

Adanya perbedaan kompresibilitas dukungan baik antara mukosa dengan

mukosa, maupun antara mukosa dengan jaringan periodontal gigi sandaran (yang

mempunyai sandaran oklusal), mengakibatkan pada saat gigi artifisial di bagian sadel

tersebut kena tekanan kunyah, sadel/ gigi tiruan akan bergerak

rotasi/mengungkit/tidak stabil. Berapa besar gerak ungkit yang terjadi tergantung

pada besar dan penyebaran tekanan kunyah yang terjadi, berapa besar perbedaan

kompresibilitas dukungan yang ada, serta jarak/panjang sadel.

Tidak adanya gigi kodrat di sebelah distal sadel yang dapat dipakai sebagai

sandaran/retainer juga menyebabkan bagian ujung distal sadel akan lebih bebas

Page 10: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

5

bergerak dibandingkan dengan bagian ujung mesial sadel. Hal ini terjadi karena

suatu retainer pada gigi sandaran dapat berfungsi :

1. Memberi dukungan periodontal terhadap tekanan kunyah yang mengenai gigi

tiruan.

Sehubungan dengan tidak ada gigi sandaran dengan jaringan periodontalnya

yang mendukung bagian posterior sadel, sedangkan bagian anterior sadel masih

dapat didukung jaringan periodontal dari gigi sandaran, menyebabkan terjadinya

perbedaan kompresibilitas jaringan pendukung sadel/landasan gigi tiruan, sehingga

pada saat pengunyahan bagian sadel akan mengungkit, dan selanjutnya keseluruhan

gigi tiruan juga akan mengungkit/tidak stabil. Kompresibilitas jaringan periodontal

lebih kecil dibandingkan dengan kompresibilitas jaringan mukosa.

2. Memberi retensi gerong dari gigi sandaran

Ujung tangan retentif yang ditempatkan di daerah gerong gigi sandaran akan

memberi retensi gigi tiruan. Hal ini akan dapat mencegah terangkatnya bagian

posterior sadel ujung bebas pada saat pengunyahan akibat jenis makanan yang

lengket.

3. Mencegah pergeseran sadel/gigi tiruan ke medio-lateral, maupun ke posterior

Tangan retentif yang berada di bagian bukal dan lingual/palatinal gigi

sandaran akan mencegah sadel/gigi tiruan bergeser baik ke arah lateral maupun ke

arah medial. Adanya gigi kodrat yang terletak sebelah distal sadel akan mencegah

sadel bergeser ke arah posterior.

Page 11: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

6

BAB III

PENANGANAN MASALAH GIGI TIRUAN BERUJUNG BEBAS

Tidak stabilnya gigi tiruan berujung bebas dapat berupa : gigi tiruan

mengungkit pada arah vertikal; bagian ujung mengungkit pada arah horizontal;

rotasi bagian sadel pada poros rotasi sagital ; dan pergeseran anteroposterior.

3.1 Ungkitan Pada Arah Vertikal

Pada ungkitan ini poros rotasi berjalan horizontal pada bidang frontal.

Ungkitan pada arah vertikal dapat dibagi dua macam yaitu ungkitan kearah oklusal,

dan ungkitan ke arah apikal.

3.1.1 Ungkitan ke Arah Oklusal (menjauhi lingir alveolar)

Ungkitan ke arah oklusal dapat terjadi pada pengunyahan jenis makanan yang

lengket, yang menyebabkan ujung distal sadel ujung bebas akan terangkat,

sedangkan ujung mesialnya karena ada ujung tangan retentif, akan tetap

menempel pada gigi sandaran. Pada awal gerak, poros rotasi ada pada kedua

ujung tangan retentif, selanjutnya poros melalui retainer indirek yang paling

dekat dan terletak mesial dari tangan retentif.

Untuk mengatasi ungkitan ke arah oklusal dapat dilakukan :

Perpanjangan landasan lebih jauh ke anterior dari titik retensi

6

Page 12: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

7

Makin panjang/jauh ke anterior landasan/penghubung major maka

ungkitan ke arah oklusal makin mudah diatasi. Bagian landasan yang

memanjang ke anterior akan menahan terangkatnya sadel ujung bebas ke arah

oklusal.

Untuk gigi tiruan rangka logam penghubung utama/major tidak perlu

dibuat terlalu luas/lebar, tetapi harus cukup panjang. Pada gigi tiruan akrilik,

mengingat kelemahan sifat fisik bahan akrilik, terpaksa harus dibuat landasan

yang lebih lebar dan tebal serta memanjang ke anterior.

Disain retainer dibuat menjadi ungkitan kelas II

Ungkitan kelas II pada kasus gigi tiruan ujung bebas terjadi apabila titik

fulkrum berada sebelah anterior dari titik retensi. Pada posisi seperti ini sadel

ujung bebas akan tertahan waktu terangkat ke arah oklusal. Makin jauh jarak

antara titik fulkrum, maka kemampuan menahannya akan makin baik.

Pada gigi tiruan rangka logam sebaiknya dibuat retainer indirek yang

ditempatkan sejauh mungkin ke anterior. Untuk gigi tiruan akrilik apabila

memungkinkan dibuat retainer indirek berupa sandaran oklusal dari cangk.

kawat, atau landasan diperluas ke anterior sampai menutupi permukaan

palatinal/lingual tanpa mengganggu oklusi.

Pembuatan retainer indirek yang lebih jauh ke anterior

Sama seperti sudah dijelaskan pada no.2.

Menganjurkan pasien agar hati-hati/tidak mengunyah makanan yang lengket

Page 13: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

8

Hal ini merupakan pencegahan atas penyebabnya, akan tetapi hampir

setiap jenis makanan terutama karbohidrat cenderung bersifat lengket. Yang

perlu dihindarkan ialah jenis makanan yang sangat lengket misalnya jenis

dodol dan permen karet.

3.1.2 Ungkitan ke Arah Apikal (ke arah lingir alveolar)

Ungkitan ke apikal terjadi pada saat pengunyahan makanan di daerah sadel

ujung bebas. Sadel akan menekan jaringan pendukung di bawahnya. Akibat

adanya perbedaan kompresibilitas jaringan pendukung yang mendukung sadel

ujung bebas, maka terjadi ungkitan pada gigi tiruannya. Gerak dan kekuatan

ungkitan yang terjadi tergantung pada perbedaan kompresibilitas jaringan

pendukung, tekanan penggigitan, dan letak tempat penggigitan.

Perbedaan kompresibilitas dapat terjadi antara mukosa daerah ujung sadel

berujung bebas dengan :

1. Mukosa dekat gigi sandaran yang kompresibilitasnya relatif lebih kecil.

Penelitian Machmud et al. (1996) menunjukkan bahwa

kompresibilitas mukosa daerah edentulous berujung bebas di rahang bawah

bahwa makin ke arah posterior, kompresibilitasnya makin besar. Rata-rata di

daerah P1 = 0,34 mm; P2 = 0,42 mm; M1 = 0,6 mm; M2 = 1,31 mm; M3 = 2,4

mm; dan di daerah Retromolar pad = 4,0. Di rahang atas perbedaan ini tidak

Page 14: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

9

begitu mencolok, karena adanya Tuber maxillae, sehingga ungkitan yang

terjadi lebih kecil dibandingkan dengan di rahang bawah.

2. Gigi sandaran paling dekat sadel ujung bebas yang berfungsi mendukung

(support) (ada sandaran oklusal/retainer indirek).

Perbedaan kompresibilitas akan lebih besar, karena kompresibilitas jaringan

periodontal sangat kecil sekali yaitu kurang-lebih 0,2 – 0,3 mm. Akibat hal

ini ungkitan yang terjadi akan lebih besar terutama di rahang bawah.

3.1.3 Resorpsi Lingir Alveolar

Suatu ungkitan ke arah apikal dari landasan gigi tiruan yang tidak stabil akan

menyebabkan tidak meratanya penyaluran tekanan kunyah. Pada kasus gigi tiruan

sebagian lepasan ujung bebas, tekanan kunyah ke arah apikal akan lebih

terkonsentrasi di bagian posterior (daerah ujung bebas), sehingga akan menimbulkan

tekanan berlebih (overload/overfunction), yang selanjutnya akan mengakibatkan

resorpsi lingir alveolar yang lebih hebat di tempat tersebut.

Untuk mengatasi ungkitan ke arah apikal dapat dilakukan :

a. Memperluas landasan ujung bebas (daerah posterior)

Makin luas landasan/sadel maka penyaluran tekanan kunyah per satuan luas

tertentu akan makin kecil, sehingga mukosa akan lebih sedikit tertekan, dan

gerak ungkit yang terjadi juga akan makin kecil. Perluasan landasan/sadel yang

Page 15: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

10

maksimal dapat diperoleh dengan cara melakukan muscle trimming baik untuk

gigi tiruan rangka logam maupun gigi tiruan akrilik sederhana.

b. Implan di daerah ujung bebas yang akan mendukung sadel, sehingga perbedaan

kompresibilitas jaringan pendukung yang menyebabkan ungkitan akan lebih

kecil.

c. Pencetakan khusus yang mengurangi tekanan terhadap lingir pada saat

pengunyahan, misalnya : pencetakan berganda; pemakaian bahan cetak

mukostatik; dan teknik alter cast.

d. Memperkecil luas permukaan oklusal gigi artifisial pada sadel ujung bebas

Makin kecil/sempit luas permukaan kunyah, makin sedikit bagian bolus

makanan yang dikunyah, sehingga makin kecil tenaga/tekanan/gaya yang

diperlukan. Dengan demikian tekanan ke apikal terhadap sadel ujung bebas akan

makin kecil. Agar hal ini dapat dicapai, maka dipiilih gigi artifisial berukuran

mesiodistal dan bukolingual yang lebih kecil

e. Mengurangi jumlah gigi artifisial di distal

Dengan dikuranginya jumlah gigi artifisial di distal, maka selain akan

mengurangi luas permukaan oklusal, juga akan memperpendek panjang lengan

ungkit (jarak dari titik beban ke titik fulkrum), sehingga apabila disain

retainernya ungkitan kelas I, ungkitan yang terjadi akan lebih kecil.

f. Membuat titik retensi mesial/lebih jauh ke mesial dari titik fulkrum paling distal

Page 16: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

11

Pada ungkitan kelas I maka dengan bertambah besarnya jarak dari titik

fulkrum ke titik retensi, sedangkan jarak lengan ungkit dan besar beban tetap,

maka ungkitan yang terjadi akan lebih kecil. Pembuatan tangan retentif pada

gigi yang lebih ke anterior atau di gigi anterior (kaninus) dapat mengganggu

estetika karena akan lebih banyak bagian logam yang terlihat. Untuk mengatasi

hal ini dipilih jenis retainer yang lebih estetis antara lain: ‘T” clasp; “I” clasp;

bahan plastik khusus; atau kombinasi dengan cara sebagian retainer yang nampak

dibuat dari bahan cangk. kawat. Selain itu agar ujung tangan retentif dapat

ditempatkan serendah mungkin mendekati margin gusi, tangan retentif harus

dibuat sangat fleksibel. Apabila tidak ada daerah tidak bergigi lainnya selain

sadel ujung bebas, maka perlu dibuat ruangan yang cukup/rest seat di bagian

oklusal/insisal gigi sandaran.

Titik retensi yang lebih jauh ke mesial dari titik/garis fulkrum dan berada di

sisi lain, juga dapat menambah mengurangi mengungkitnya gigi tiruan berujung

bebas.

g. Menganjurkan pasien mengunyah makanan yang lebih lunak

Mengunyah makanan yang lebih lunak berarti tekanan kunyah akan lebih

kecil, sehingga ungkitan yang terjadi juga akan lebih kecil.

3.1.4 Ungkitan Terhadap Gigi Sandaran

Page 17: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

12

Gigi tiruan yang mengungkit selain dapat menyebabkan resorpsi lingir

alveolar yang lebih hebat, juga dapat mengungkit gigi sandaran apabila disain

retainer pada gigi sandaran tersebut menimbulkan ungkitan kelas I. Faktor utama

yang menimbulkan gaya ungkit paling besar adalah tekanan/gaya kunyah, yang

menyebabkan ungkitan bagian sadel ke arah apikal/lingir alveolar. Akibat ungkitan

kelas I gigi tiruan ujung bebas ke apikal, gigi sandaran seolah-olah diputar dan

ditarik arah posterior. Karena hal ini berlangsung kontinu, maka dapat terjadi

kerusakan jaringan periodontal.

Untuk mencegah/mengurangi efek ungkitan oleh gigi tiruan ujung bebas

terhadap gigi sandaran dapat dilakukan :

a. Disain retainer ungkitan kelas II

Ungkitan kelas II terjadi apabila titik retensi dan beban kunyah (pada sadel

ujung bebas) berada sefihak terhadap titik/garis fulkrum. Pada keadaan tersebut

bila sadel ujung bebas tertekan ke apikal akibat tekanan kunyah tangan retentif

juga akan turun ke arah apikal, sehingga gigi sandaran tidak terungkit.

Pada kasus gigi tiruan berujung bebas ada beberapa cara untuk memperoleh

disain ungkitan kelas II antara lain :

- Retainer utama tanpa sandaran oklusal dengan retainer indirek yang

ditempatkan di anterior.

- Retainer utama dengan sandaran oklusal yang ditempatkan di permukaan

oklusal bagian mesial.

Page 18: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

13

Walaupun dengan disain kelas II akan dapat dihindarkan terjadinya ungkitan

oleh gigi tiruan terhadap gigi sandaran, disain ini akan meyebabkan gigi tiruan

lebih tidak stabil dibandingkan dengan ungkitan kelas I pada saat terjadi tekanan

kunyah ke arah apikal. Ungkitan akibat tekanan kunyah ke arah apikal sekarang

sepenuhnya ditanggung oleh lingir alveolar.

b. Penghubung Minor fleksibel

Penghubung minor (minor connector) menghubungkan antara penghubung

utama/major dengan unit retainer. Apabila penghubung minor bersifat fleksibel,

maka setiap gerak/ungkitan yang terjadi pada penghubung major/gigi tiruan tidak

segera sepenuhnya mempengaruhi gigi sandarannya. Gaya ungkit yang terjadi

sebagian diredam oleh adanya hubungan fleksibel (seperti per pada shock

breaker). Penghubung minor yang fleksibel antara lain:

- Stress Breaker

- Precission Attachment yang mempunyai per

- Dibuat dari bahan cangk. kawat, dan cukup panjang

c. Tangan retentif lebih fleksibel (cangk. kawat)

Pada ungkitan kelas I tangan retentif yang sangat fleksibel dapat mengurangi

trauma terhadap gigi sandaran. Cangk. kawat dibandingkan dengan logam cor

pada diameter yang sama akan bersifat lebih fleksibel. Apabila diperlukan

tangan retainer yang lebih fleksibel, digunakan cangk. kawat yang lebih kecil.

d. Retensi tambahan di gigi sandaran yang lain (makin ke anterior > makin baik)

Page 19: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

14

Pada ungkitan kelas I apabila dibuat retensi tambahan di gigi sandaran

lainnya yang lebih ke anterior, pada saat terjadi ungkitan akibat tekanan kunyah

ke arah apikal pada sadel ujung bebas, yang akan terungkit lebih dulu adalah

gigi sandaran yang terletak paling anterior. Ungkitan terhadap gigi sandaran

yang terletak lebih ke anterior tidak begitu berbahaya, karena :

Efek ungkitan terhadap gigi tersebut akan ditahan oleh gigi kodrat

sebelah distalnya.

Beberapa tangan retentif yang menahan ungkitan, akan mengurangi

ungkitan sehingga tidak begitu berbahaya bagi gigi sandaran.

Lengan terungkit akan lebih panjang, sehingga ungkitan terhadap gig

sandaran lebih berkurang.

3.1.5 Bagian Ujung Mengungkit pada Arah Horizontal

Akibat tidak adanya gigi sandaran di ujung distal ujung bebas, bagian ini

bebas bergeser/berrotasi baik ke arah medial maupun ke arah lateral. Poros rotasi

yang terjadi berjalan vertikal melalui titik fulkrum paling distal pada gigi sandaran.

Penyebab pergeseran ke lateral atau medial ialah karena bekerjanya komponen gaya

lateral/medial pada fungsi pengunyahan.

Untuk mengurangi pergeseran ke arah tersebut dapat dilakukan usaha-usaha

sebagai berikut :

a. Perluasan landasan yang maksimal (ant., post., sisi lain)

Page 20: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

15

Perluasan landasan yang maksimal diperoleh dengan melakukan muscle

trimming. Landasan yang lebih luas akan memberikan tahanan gesekan

yang lebih besar yang akan mengurangi bergesernya landasan ke arah

lateral/medial. Besarnya tahanan ini akan bertambah apabila lingir

alveolarnya masih tinggi.

b. Retainer indirek (makin ke anterior > baik)

Adanya retainer indirek yang menempati seat (lekuk dudukan) di

anterior akan menahan sadel ujung bebas bergeser ke arah lateral/medial.

Seperti halnya pada ungkitan, makin jauh retainer indirek ke titik

fulkrum, maka akan makin besar kemampuannya untuk menahan

pergeseran titik beban ke arah apikal. Pada gigi tiruan akrilik dapat

dipilih beberapa jenis retainer indirek dari cangk. kawat di anterior yang

dapat mencegah landasan bergeser ke lateral/medial. Landasan akrilik

yang diperluas sampai menutupi daerah papila interdental gigi anterior

juga dapat berfungsi sebagai retainer indirek yang menahan pergeseran

landasan.

c. Menghilangkan sangkutan oklusi (interference)

Gigi artifisial disusun sesuai dengan kaidah Hukum Artikulasi, dan

menghilangkan disharmoni oklusal waktu artikulasi perlu dilakukan baik

pada saat remounting maupun grinding in.

d. Gigi artifisial non-anatomik

Page 21: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

16

Pemakaian gigi artifisial non-anatomik juga akan menghilangkan

terjadinya komponen gaya kunyah yang mengarah ke lateral/medial.

3.1.6 Rotasi Bagian Sadel pada Poros Rotasi Sagital

Bagian sadel dapat berotasi dengan poros melalui puncak lingir alveolar.

Pada sadel ujung bebas satu sisi sehubungan tidak ada gigi penyanggadi posterior

sadel, cenderung lebih mudah terjadi. Untuk mencegah atau mengurangi

kemungkinan ini, dapat dilakukan tindakan-tindakan berikut :

a. Perluasan landasan ke sisi lain

Perluasan penghubung major/landasan ke sisi lain akan mencegah

terputarnya sadel ke arah medial pada poros rotasi sagital.

b. Retensi di sisi lain

Adanya retensi di sisi lain akan mencegah penghubung major/landasan

di sisi ini terangkat, sehingga selanjutnya akan mencegah sadel ujung

bebas terputar ke arah lateral.

c. Sandaran oklusal yang lebih lebar

Lebar sandaran oklusal yang biasa kira-kira sepertiga lebar permukaan

oklusal gigi sandarannya. Untuk dapat lebih mencegah terputarnya sadel

ujung bebas, lebar sandaran oklusal harus ditambah. Pada gigi tiruan

rangka logam hal ini mudah diperoleh, akan tetapi untuk gigi tiruan

akrilik sandaran oklusal yang dibuat dari cangk. kawat ukurannya jauh

Page 22: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

17

lebih kecil dari sepertiga lebar permukaan oklusal gigi sandaran. Untuk

mengatasi kekurangan ini sandaran oklusal pada satu tempat dibuat dari

beberapa cangk. kawat yang disusun melebar.

d. Tangan retentif di permukaan bukal dan mesial gigi sandaran (mod.

Akers)

Apabila tangan retainer baik di bukal maupun lingual bersifat retentif,

maka kedua tangan retainer ini dapat mengurangi terputarnya sadel baik

ke arah medial maupuin lateral.

e. Perluasan landasan maksimal

Landasan yang lebih luas terutama ke medial maupun lateral akan lebih

dapat mencegah terputarnya sadel. Perluasan landasan yang maksimal

ke bagian forniks maupun ke posterior dapat dilakukan dengan muscle

trimming.

3.1.7 Pergeseran Anteroposterior

Pada kasus “all tooth supported” Pergeseran sadel ke arah mesial maupun

distal dapat dicegah karena baik sebelah mesial maupun sebelah distal tertahan oleh

gigi kodrat. Pada gigi tiruan berujung bebas karena sebelah distal dari sadel sudah

tidak ada lagi gigi kodrat, maka sadel ujung bebas mudah sekali bergeser ke arah

posterior.

Page 23: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

18

Untuk mencegah bagian sadel ujung bebas tergeser ke arah posterior dapat

dilakukan hal-hal berikut :

a. Retainer merangkum gigi sandaran > 200

Dengan cara ini hampir seluruh gigi sandaran dirangkum oleh tangan

retainer, sehingga dapat mencegah pergeseran sadel baik ke arah distal

maupun ke mesial. Untuk gigi tiruan rangka logam dapat dipilih retainer

Ring Clasp atau Back Action Clasp. Untuk gigi tiruan akrilik sederhana

agak tidak mudah, karena tangan retainer cangk. kawat yang terlalu

panjang akan sangat lemah sekali (misalnya “C “clasp), sehingga untuk

mengatasinya perlu tambahan lain.

b. Sandaran oklusal diletakkan di bagian mesial permukaan oklusal gigi

sandaran.

Dengan meletakkan sandaran oklusal di tempat ini pergeseran sadel

ujung bebas ke posterior dapat dicegah. Baik untuk gigi tiruan rangka

logam maupun akrilik sederhana dapat dibuat membuat retainer yang

berjalan dari mesial ke distal.

c. Retainer indirek

Dengan menempatkan indirek retainer di gigi anterior, akan mencegah

pergeseran sadel ujung bebas ke posterior.

d. Ada sadel “all tooth supported” (sadel lain di mesial sadel ujung bebas)

Page 24: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

19

Sadel lain yang menempati daerah tidak bergigi sebelah anterior sadel

ujung bebas juga akan menahan bergesernya sadel ujung bebas ke

posterior.

Page 25: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

20

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

4.1.1 Penyebab masalah-masalah yang terjadi pada gigi tiruan berujung bebas

adalah adanya

perbedaan kompresibilitas antara jaringan pendukung di bagian posterior

sadel ujung bebas dengan bagian dukungan di anteriornya. Keadaan tersebut,

mengakibatkan gigi tiruan berujung bebas tidak stabil

4.1.2 Dapat dipilih beberapa cara yang sesuai untuk mengurangi ungkitan gigi

tiruan berujung bebas

4.1.3 Dapat dipilih beberapa cara yang sesuai untuk mengurangi pergeseran ke

posterior gigi tiruan brujung bebas.

4.2 SARAN

4.2.1 Fahami benar masalah yang akan timbul pada gigi tiruan berujung bebas

4.2.2 Selalu pilih usaha yang maksimal untuk mengurangi akibat tidak stabilnya

gigi tiruan berujung bebas

20

Page 26: DISAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FRAME …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_disain_gtsl... · rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi

21

DAFTAR PUSTAKA

Boucher, L.J.; Renner, R.P. 1982.Treatment of Partially Edentulous Patients. The

CV.Mosby Co.. St.Louis. Toronto. London.

Gibb,C.H.; Mahan, P.E.; Lundeen, H.C.; Brechnan, K.; Walsh, E.K.; Halbrook, W.B.

1981. Occlusal Forces During Chewing and Swallowing Measured by Sound

Transmission. J.Pros.Dent, 46(4). 443-9.

Giffin, K.M. 1996. Solving Distal Extension Removable Partial Denture Base

Movement Dilemma : A Clinical Report. J.Pros.Dent. 76(4). 347-9.

Henderson, D.; Steffel,V.L. 1973. McCracken’s Partial Prosthodontics. 4th ed. The

CV.Mosby Co. St.Louis.

Keng, S.B. 1996. Acrilic Resin Labial Flange for Kennedy Class I Partial Denture :

A Clinical Report. J.Pros.Dent. 75(2) 114-6.

Lee, K. 1996. Double Impression Procedure for Removable Partial Denture

Retained with Semi Precission Attachment : A Clinical Report. J.of

Pros.Dent. 75(6):583-7

Leupold, R.J. 1966. A Coparative Study of Impression Procedures for Distal

Extension Removable Partial Denture. J.Pros.Dent. 16(4) 708-20.

Machmud, M.; Ardan, R.; Lidan R. 1996. Studi Kasus Pola Distorsi Vertikal

Jaringan Lunak Puncxak Lingir Alveolar Berujung Bebas Rahang Bawah.

Bagian Prostodonsia FKG. Univ.Padjadjaran. Bandung.

Margo, A. 1995. Dukungan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Dalam Buku Ajar Ilmu

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I. Hipokrates, Jakarta. 134-50.

Navas, M.T.R.; del Campo, M.L.; 1993. A New Free End Removable Partial

Denture Design. J.Pros.Dent 70(2). 176-8.

Wyatt, C.C.L. 1998. The Effect of Prostodontic Tretment on Alveolar Bone Loss : A

Review of Literature. J. of Pros.Dent 80(3): 362-6

==//==

21