Upload
stam-full
View
265
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
Disain Instruksional Perbaikan Roda dan Ban dengan Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Nama : Bustam Wahyu MNo. Registrasi : 5315052119
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alasan penggunaan KBK adalah:
Masih banyaknya guru-guru di dalam proses pembelajaran masih berpusat
pada guru.
Pengembangan instruksional berbasis KBK mempunyai peranan penting di
dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, karena memberikan
keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan mengembangkan silabus
mata pelajaran sesuai dengan potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan
peserta didik, serta kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka terdapat masalah-masalah yang timbul adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud desain instruksional ?
2. Apa yang dimaksud tujuan instruksional ?
3. Apa yang dimaksud KBK ?
4. Bagaimana cara pengembangan KBK ?
5. Bagaimana cara perbaikan roda dan ban ?
6. Apa yang dimaksud dengan spooring ?
7. Apa yang dimaksud dengan balancing ?
8. Apa yang dimaksud dengan KKNI ?
C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang terdapat pada identifikasi masalah, sehingga dalam penelitian ini penulis membatasi ruang
lingkup pembahasannya dengan tujuan mengoptimalkan penulisan laporan ini. Perencanaan ini penulis membatasi ruang
lingkup penulisan hanya pada konsep desain instruksional perbaikan kerusakan pada roda dan ban berdasarkan kurikulum
KBK dan KKNI.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan permasalahan yang telah diambil maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan yaitu: “Desain Instruksional Perbaikan
Roda dan Ban Dengan Pendekata Kurilum Berbasis Kompetensi (KBK).”
E. Manfaat dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadi prasyarat menjadi sarjana pendidikan teknik mesin
2. Diharapkan dapat berguna bagi masyarakat, para mekanik, dan pemilik
bengkel
3. Menambah kelengkapan perlengkapan, sarana dan prasarana di
laboratorium
otomotif dan perpustakaan BEM Jurusan Teknik Mesin.
4. Semoga laporan ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Jurusan
Teknik
Mesin UNJ dan siswa SMK Jurusan Otomotif.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Disain Instruksional
Instruksional adalah komponen, peristiwa, atau kegiatan yang mempengaruhi siswa
sehingga memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar. Pelaksanaan
proses pembelajaran adalah proses berlangsungnya pembelajaran di kelas yang
merupakan kegiatan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah.
B. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai mahasiswa, penilaian, kegiatan
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum perguruan tinggi.
C. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Tingkat Pengembangaan Kurikulum
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional
2. Pengembangan Kurikulum Tingkat Lembaga
3. Pengembangan Kurikulum Tingkat Bidang Studi (Silabus)
4. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Bahasan (Modul)
D. Roda
Roda adalah bagian mobil yang berfungsi untuk meluncurkan jalannya mobil
tersebut diatas permukaan jalan. Menurut fungsinya roda dapat digolongkan
sebagai roda penggerak dan roda pengarah. Pada mobil-mobil konvensional
umumnya roda-roda belakang berfungsi sebagai roda penggerak yaitu roda
untuk menjalankan mobil. Sedangkan roda-roda depan berfungsi sebagai roda
pengarah yaitu roda yang membawa mobil ke arah yang dituju. Roda mobil
modern terdiri dari dua bagian utama yaitu pelek (rim), dan ban (tire).
E. Pelek
1. Pelek berdasarkan pembuatannya dibedakan sebagai berikut :
a. Pelek Baja Press
Pelek tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas. Disc dibuat dari
lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam
jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan
lama dan kualitasnya merata.
Gambar 2.9. Pelek Baja Press
b. Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang
Pelek (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran biasanya dari aluminium
atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah
penampilan kendaraan.
Gambar 2.10. Pelek dari Bahan Campuran Besi Tuang
2. Sistem Kode Spesifikasi Pelek
Ukuran Pelek tercetak pada permukaan veleg itu sendiri. Biasanya meliputi
lebar, bentuk dan diameter veleg. Misalnya: 5.50 F x 15 SDC.
Keterangan :
5.50 : Lebar veleg (dalam inchi)
F : Bentuk flens veleg
15 : Diameter veleg (dalam inchi)
SDC : Tipe rim
Gambar 2.11. Kode Spesifikasi Pelek
3. Kategori Jenis Pelek (Rim)
Penggunaan Pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan
ban yang dipakai dan keamanan dalam mengendarai mobil. Menurut standard
industri Jepang (JIS), pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :
a. Divided Type Rim (D.T.),
b. Drop Center Rim (D.C.),
c. Wide Drop Center Rim (W.D.C.),
d. Semi Drop Center Rim (S.D.C.), dan
e. Flat Base Rim (I.R.).
Gambar 2.18. Bentuk Dasar Pelek
F. Ban
Ban adalah peranti yang menutupi pelek suatu roda. Ban adalah bagian penting
dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang
disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan
kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk
meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Gambar 2.19. Ratio Ketebalan dan Tingkat Kerataan
1. Bagian-bagian Ban
a. Tread
Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari
benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat
banyak pola yang disebut Pattern.
b. Breaker dan Belt
Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari
tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan
diantara tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam
benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh casing.
c. Cashing
Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban
yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
d. Bead
Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan
berfungsi seperti angkur yang melekat pada pelek.
2. Jenis-jenis Ban
a. Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari
banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun
dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap
keliling lingkaran ban.
b. Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap
keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial
terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan
permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau
"Belt".
c. Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam.
3. Pola tapak ban (Tread pattern)
Jenis, ukuran dan play rating ban ditentukan pada tahap desain kendaraan, tetapi pola
tapak dapat ditentukan menurut kondisi pelayanan. Menurut tapaknya secara umum ban
diklasifikasikan menjadi 5 pola dasar sebagai berikut.
Gambar 2.23. Pola Dasar Tread Pattern
4. Cara Pembacaan Kode pada Ban
Umumnya ukuran ban dan roda berdasar lebar, kekerasan, ketebalan, serta
sifat lainnya. Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai
berikut:" 205 / 55 /ZR16 ". Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut
dapat dinyatakan sebagai berikut:
205 : Lebar telapak ban (mm)
55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
ZR : kode limit kecepatan
16 : diameter pelek ( inch )
5. Spooring dan Balancing
a. Wheel alignment/ spooring adalah proses untuk mengembalikan sudut2
kaki2 mobil, yang sudah tidak beraturan lage, kembali ke setelan standard
pabrik/ default, atau sesuai dengan yang diinginkan.
b. Balancing adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk menyamakan berat
ban dan berat velg agar momen inersia di dalam ban besar sehingga roda
dapat berputar dengan seimbang
BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN
A. Analisis Instruksional
Analisis instruksional adalah suatu prosedur, yang apabila diterapkan pada
suatu tujuan instruksional, akan menghasiikan suatu identifikasi kemampuan-
kemampuan bawahan (sub ordinate skills) yang diperlukan bagi siswa untuk
mencapai tujuan instruksional.
1. Analisis Tujuan
a. Informasi Verbal
Informasi verbal lebih menekankan pengetahuan siswa tentang perbaikan
roda dan ban
dimana di dalam perbaikan roda dan ban
b. Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual lebih menekankan tentang pemahaman siswa di dalam mempelajari
perbaikan roda dan ban.
c. Keterampilan Psikomotor
Keterampilan psikomotor adalah siswa menerapkan pengetahuan verbal dan keterampilan
intelaktual menjadi keterampilan psikomotor.
d. Sikap
Di dalam proses kegiatan keterampilann psikomotor maka siswa akan mengalami perubahan
bersikap, sikap inilah yang ditunjukan siswa sesuai langkah diatas.
e,. Siasat Kognitif
Siasat kognitif adalah kegiatan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dari mulai tingkat
pengetahuan, tingkat pemahaman, tingkat penerapan hingga melakukan kerja (keterampilan
psikomotor).
f. Prosedur Menganalisis Tujuan
Prosedur menganalisis tujuan adalah daftar langkah-langkah spesifik dalam
mencapai tujuan instruksional.
Diagram 3.2. Prosedur menganalisis tujuan
Mempelajari konsep perbaikan roda dan
ban
Mempelajari
klasifikasi roda dan
ban
Menjelaskan cara kerja
perbaikan roda dan
ban
Menjelaskan
komponen-komponen roda dan
ban
Menganalisis gangguan
roda dan ban
Melakukan
perawatan roda
dan ban
Melakukan
perbaikan roda dan
ban
2. Analisis Keterampilan Bawaan
Analisis keterampilan bawahan adalah keterampilan yang mendukung
tercapainya keterampilan dari langkah-langkah untuk mencapai tujuan
instruksional. Langkah-langkah ditulis dalam kotak yang di susun dari kiri ke
kanan
3. Analisis Hierarki
Pendekatan analisis hirarki adalah sebuah analisa yang memperhatikan bahwa
keterampilan-keterampilan disusun dari keterampilan tertinggi sampai
keterampilan terendah.
4. Analisis Prosedural
Analisis prosedural adalah teknik yang digunakan untuk mengenali langkah-
langkah keterampilan bawahan dalam analisis untuk tujuan intelektual atau
keterampilan psikomotorik.
5. Analisis Rumpun
Analisis rumpun biasa digunakan pada tujuan informasi verbal. Analisis
rumpun lebih berfungsi mengidentifikasi kategori atau komponen-komponen
utama dari tujuan informasi verbal yang akan dicapai.
6. Perilaku Masukan
Perilaku masukan adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa sebelum
mereka memulai belajar.
7. Analisis Pembelajaran dan Lingkungan
a. Analisis pembelajaran
Sebelum menganalisis pembelajaran maka kita harus terlebih dahulu
mengetahui siapa pembelajarnya. Pelajaran perbaikan roda dan ban ini adalah
untuk siswa SMK Teknik Kendaraan Ringan kelas XI smester II.
b. Analisis Konteks Performansi
Analisi performansi adalah analisa untuk mengetahui lingkungan pebelajar
dimana akan menerapkan keterampilan tersebut.
c. Analisis Konteks Pembelajaran
- Penyesuaian lokasi dengan kebutuhan instruksional
- Penyesuaian lokasi untuk mendorong lokasi kerja
- Penyesuaian untuk pendekatan penyampaian
- Batasan-batasan lokasi pembelajaran yang mempengaruhi rancangan dan
penyampaian.
B. Indikator
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
a. Kawasan Kognitif
Kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan pada
proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi
yakni evaluasi.
b. Kawasan afektif ( sikap dan perilaku)
Kawasan afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai, apresiasi atau
penghargaan dan penyesuaian perasaan sosial.
c. Kawasan Psikomotor
Domain psikomotor mencangkup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan atau skill yang
bersikap manual atau motorik.
BAB IVPEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar kompetensi adalah pengakuan tentang keterampilan dan pengetahuan seorang yang harus diperagakan dalam dalam pekerjaan untuk memenuhi standarisasi di tempat kerja.
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Melepas, memasang, dan menyetel roda.
Mengidentifikasi konstruksi jenis roda.Melepas roda-rodaPemeriksaan roda.Memasang roda
Pembongkaran, Perbaikan dan Pemasangan Ban Luar dan Ban Dalam
Membongkar, memasang dan mengganti ban dalam dan luar.Memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan.Melaksanakan Perbaikan Ban Dalam atau Ban Luar
Perbaikan Pelek Memeriksa dan menilai kerusakan pelekMelaksanakan perbaikan pelek
Pemilihan Ban dan Pelek Untuk Pemakaian Khusus
Memilih tipe dari ban/ban dalam yang sesuai untuk pemakaian khususMemilih pelek sesuai pemakaian khusus
Pelaksanaan Pekerjaan Pelurusan Roda / Spooring
Melaksanakan kelurusan roda/spooring kendaraan
Banlans Roda/Ban Membalans roda
Kompetensi Dasar
Indikator
40-017B/01Mengidentifikasi konstruksi jenis roda dan sistem pemasangannya
1.1 Pengkonstruksian roda dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen / sistem lainnya. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Memeriksa roda untuk mengidentifikasi tanda dan titik pemasangannya. 1.4 Mengklasifikasikan konstruksi roda dan metode pemasangannya.
40-017B/02Melepas roda-roda
2.1 Identifikasi prosedur keamanan untuk melepas roda.2.2 Kunci-kunci dan perlengkapan menjadi tindakan diperiksa lebih dahulu sebelum digunakan sesuai dengan spesifikasi dan kondisi keamanan.2.3 Penggunaan peralatan dan perlengkapan yang memadai serta pengaturan area kerja yang aman.2.4 Perecanaan urutan kerja dan titik-titik pengujian keselamatan dibutuhkan. 2.5 Kendaraan/mesin/peralatan diangkat dan disangga.2.6 Melepas kedua roda pada permukaan/lantai yang rata2.7 Mengikuti prosedur untuk melepas roda-roda.
40-017B/03Pemeriksaan roda dan pemasangannya
3.1 Memeriksa roda dan pemasangannya dari kerusakan dan keausan, kelayakan, material asing dan keretakan. 3.2 Memeriksa spesifikasi dan membandingkan kondisi keadaan ban.3.3 Melaporkan temuan yang didapat dan merekomendasikan.
40-017B/04Memasang roda
4.1 Melaksanakan urutan dan momen pengencangan roda sesuai dengan spesifikasi.4.2 Melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi.4.4 Melaksanakan pemasangan roda-roda dengan aman dan memastikan urutan pengencangan dan momen pengencangan sesuai spesifikasi.4.5 Memeriksa kerja roda untuk pemasangan roda yang benar dan kemungkinan keausan.4.6 Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
Kompetensi Dasar
Indikator
40-019B/01Membongkar, memasang dan mengganti ban dalam dan luar
1.1 Pembongkaran dan penggantian ban dalam dan luar dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem lainnya. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pembongkaran dan penggantian.1.4 Seluruh kegiatan pembongkaran, pemasangan dan penggantian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
1.5 Mengetahui keandalan perusahaan dalam hal perbaikan ban. 40-019B/02Memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan
2.1 Pemeriksaan ban dalam atau luar dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan pada kelengkapan tempat kerja atau kendaraan2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 2.3 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeriksaan ban dalam dan luar.2.4 Seluruh kegiatan pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.2.5 Penilaian ban yang tepat terhadap keseluruhan atau bagian kecil untuk menentukan perbaikan. 2.6 Mengetahui keandalan perusahaan dalam hal perbaikan ban.
40-019B/03 Melaksanakan perbaikan ban dalam atau ban luar
3.1 Perbaikan ban dalam dan ban luar dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem. 3.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3.3 Perbaikan atau penggantian ban dalam atau luar dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang telah disetujui, berdasarkan spesifikasi industri dan pabrik.3.4 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil perbaikan.
Kompetensi Dasar
Indikator
40-020B/01 Memeriksa dan menilai kerusakan pelek
1.1 Pemeriksaan dan penilaian kerusakan pelek dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem lainnya. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Seluruh kegiatan pemeriksaan dan penilaian dilaksanakan berdasarkan pada spesifikasi komponen/kendaraan pabrik yang terbaru untuk metode, perlengkapan yang digunakan dan relativitas toleransi pada kendaraan/pelek sesuai persyaratan kelaikan kendaraan pemerintah.
40-020A/02Melaksanakan perbaikan pelek
2.1 Perbaikan pelek dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/ sistem lainnya. 2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 2.3 Perbaikan dilaksanakan sesuai dengan panduan industri yang telah ditetapkan.2.4 Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
Kompetensi Dasar Indikator
40-018B/01Memilih tipe dari ban/ban dalam yang sesuai untuk pemakaian khusus
1.1 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.1.2 Pemilihan ban/ban dalam berdasarkan pada spesifikasi termasuk tipe pelek, beban, kecepatan, kontur dan kondisi cuaca. 1.3 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemilihan.1.4 Seluruh kegiatan pemilihan ban/ban dalam dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
40-018B/02Memilih pelek sesuai pemakaian khusus
2.1 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.2.2 Pengantian pelek dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik komponen/kendaraan. 2.3 Pemilihan pelek dilaksanakan sesuai dengan panduan industri yang telah ditetapkan.2.4 Seluruh prosedur pemilihan pelek dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.2.5 Pengkodean pelek dan penandaan komponen, dilakukan dengan tepat.2.6 Fungsi komponen pelek diidentikasikan.
Kompetensi Dasar Indikator
40-015B/01 Melaksanakan kelurusan roda/spooring kendaraan
1.1 Pelurusan roda dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen / sistem lainnya.1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Pemeriksaan awal sebelum melakukan pekerjaan kelurusan roda/spooring 1.4 Perlengkapan pengukuran kelurusan roda / spooring dipasang pada kendaraan sesuai spesifikasi pabrik.1.5 Penyetelan/perbaikan dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik kendaraan. 1.6 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil kelurusan/spooring.1.7 Seluruh kegiatan pengujian dan penyetelan kelurusan roda dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
Kompetensi Dasar Indikator
40-016B/01Membalans roda
1.1 Roda dibalans tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Balans dilaksanakan sesuai panduan industri yang telah ditetapkan.1.4 Seluruh kegiatan membalans roda dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.1.5 Identifikasi balans roda statis dan dinamis.
B. Silabus dan RPP
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
Standar kompetensi
THP
Kompetensi Dasar
THP
Materi Pokok
Nilai Kegiatan pembelajar
Alokasi waktu
Sumber Belajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANPERTEMUAN KE-1 Nama Sekolah : SMK N -Program Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata Pelajaran : Perbaikan Roda dan BanKelas/Semester : XI/2Tahun Pembelajaran : 2012 – 2013Alokasi Waktu : 6 x 45 MenitKode Kompetensi : 023 KK. 09Standar KompetensI : Melepas, memasang, dan menyetel roda.Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi konstruksi jenis roda.Indikator :
I. Tujuan Pembelajaran
II. Metode Pembelajaran
III. Kegiatan Pembelajaran
IV. Media dan Sumber Belajar
V. Penilaian Hasil Belajar
Kegiatan Pembelajaran Siswa
Nilai Karakter Bangsa
Waktu
Kegiatan Awal :
Kegiatan Inti :Explorasi:Elaborasi:Konfirmasi
Kegiatan Akhir :
C. Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang akan
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Kompetensi Dasar
Indikator Soal Kunci Jawaban
Skor Maksimal
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Desain Instruksional Perbaikan Roda dan Ban dengan Pendekatan KBK. Dimulai dengan
membuat desain pengembangan instruksional dengan pendekatan KBK, kemudian desain
tersebut diaplikasikan dalam bentuk yang sesungguhnya dimana proses pembelajaran mata
pelajaran perbaikan roda dan ban untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Teknik
Kendaraan Ringan.
B. SARAN
Desain Instruksional Perbaikan Roda dan Ban dengan Pendekatan KBK, merupakan langkah
awal dalam pengembangan pembelajaran dengan pendekatan KBK dan KKNI pada SMK
Jurusan Teknik Kendaran Ringan, maka perlu adanya kelanjutan proses pembelajaran lainnya,
sehingga dapat membantu dan memperlancar proses kegiatan belajar mengajar pada mata
pelajaran lainnya.