31
[email protected] 0328-6770024 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA Olahraga |16 BERITA TERKAIT Hal 2 Fuad Akui Hartanya Warisan Nenek Moyang Nasional hal 3 Agung Laksono Terima SK Menkumham K ementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan Surat Kepu- tusan mengenai Pengesahan Kepe- ngurusan partai tersebut versi Musyawarah Nasional (Munas) Ancol yang dipimpin oleh Agung Laksono. Namun Kubu Ical terus melawan dengan melayangkan surat gu- gatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN). Luiz Enrique Sanjung Suarez Agung Laksono Ketua Umum Golkar Hasil Munas Ancol

e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

Citation preview

Page 1: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002424 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA

Olahraga |16

BERITA TERKAIT

Hal 2

Fuad Akui Hartanya Warisan

Nenek Moyang

Nasionalhal 3

Agung Laksono Terima SK Menkumham

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan Surat Kepu-tusan mengenai Pengesahan Kepe-

ngurusan partai tersebut versi Musyawarah Nasional (Munas) Ancol yang dipimpin oleh Agung Laksono. Namun Kubu Ical terus melawan dengan melayangkan surat gu-gatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN).

Luiz Enrique Sanjung Suarez

Agung LaksonoKetua Umum Golkar

Hasil Munas Ancol

Page 2: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV2

Pemerintahan terutama di daerah praktis sebenarnya jarang yang berfungsi pada tataran minimal sekalipun. Ingin bukti? Sederhana. Sampai saat ini saja sudah ada lebih dari 335 kepala daerah yang sedang diproses hukum. Kurang lebih sekitar 65 persen dari kepala daerah seluruh Indonesia.

Bisa dibayangkan jika 65 persen kepala daerah ber-masalah secara hukum, apa jadinya aktivitas pemerintah daerah di seluruh negeri ini. Jangan lupa yang tak diproses hukum tidak berarti daerahnya berjalan baik. Belum tentu. Bisa jadi justru berjalan lebih lamban lagi. Kalau toh ada yang berjalan baik jumlahnya relatif kecil.

Masih ada lagi soal yang layak diperhatikan. Sebagian dari daerah yang berjumlah sekitar 542 itu yaitu sekitar 223 merupakan hasil pemekaran. Berdasarkan kajian Kemen-dagri daerah pemekaran yang berhasil jumlahnya tak sam-pai 20 persen. Sisanya yang 80 persen gagal memberikan kesejahteraan pada masyarakat daerah.

Sebuah data penting layak pula dicermati. Sebagian besar kepala daerah dan wakilnya gontok-gontokan. Ka-dang pada semester pertama saja, kepala daerah ke barat, wakilnya ke timur. Tak sampai 6 persen dari seluruh kepala daerah pada Pemilukada berikutnya berpasangan kembali.

Dari data acak ini tergambar jelas betapa rendah kinerja pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahte-raan rakyatnya. Dengan kasat mata tampak sekali pemerin-

tah daerah jauh dari memberikan manfaat pada masyarakat. Be-berapa daerah alih-alih memberi-kan manfaat bahkan cenderung menjadi beban, menghabiskan dana yang berasal dari uang rakyat.

Tak perlu melakukan kajian intens. Dengan mencermati angka-angka itu sebagian besar pemerintah daerah di negeri ini asyik hanya melayani dirinya. Kepala daerah yang terjerat hukum juga tampak sekali hanya

mementingkan dirinya. Ia sibuk mencari keuntungan pribadi sehingga akhirnya terjerat persoalan hukum. Jika kepala daerah sibuk urusan diri hingga terjebak persoalan hukum, apa mungkin berpikir bagi kepentingan rakyatnya? Sulit berharap banyak. Berharap sedikitpun praktis akan sia-sia belaka.

Ini baru pada tataran persoalan struktur kekuasaan, belum melihat lebih dalam lagi pada anatomi anggaran pemerintahan daerah. Sudah menjadi rahasia umum APBD sebagian besar, sekitar 65 persen hanya untuk menggaji pegawai. Bahkan ada daerah yang APBDnya di atas 70 persen untuk membayar gaji pegawai.

Secara kalkulatif artinya 65 persen APBD untuk pegawai negeri yang katakanlah 2,5 persen dari jumlah penduduk daerah itu. Sementara, penduduk yang berjumlah sekitar 97,5 persen menikmati APBD hanya sekitar 35 persen. Jangan lupa 35 persen itupun belum dijamin sepenuhnya dialokasikan yang benar-benar memberikan manfaat pada masyarakat.

Sudah menjadi rahasia umum banyak Pemda sibuk melengkapi jajarannya dengan mobil-mobil inventaris. Ter-masuk membangun gedung-gedung perkantoran, terminal yang kadang tak terpakai, bandara udara yang dipaksakan, yang sama sekali jauh dari memberikan dorongan pening-katan kesejahteraan masyarakat daerah.

Sibuk sendiri, jauh dari berpikir kepentingan rakyat. Begitulah gambaran umum pemerintah daerah di negeri ini. Karena itu tak usah aneh kalau nelayan, petani, pengu-saha kecil jarang diurus. Potensi daerah sering terabaikan. Rakyat kalau maju sering sepenuhnya atas inisiatif sendiri, bukan karena jasa baik Pemda.

Pemda sibuk sendiri, rakyat banyak kesepian sendiri. Itulah anatomi sebagian besar pemerintahan daerah di ne-geri ini. Moga-moga saja, tidak terjadi di Madura dan Jawa Timur pada umumnya. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV 2

Jika kepala daerah sibuk urusan diri

hingga terjebak per-soalan hukum, apa mungkin berpikir bagi kepentingan

rakyatnya?

BARA KONFLIK PARTAI BERINGIN

Kubu Agung Terima SK Kemenkumham

ant/hafidz mubarak a. GOLKAR TERIMA SK MENKUMHAM. Ketua Umum Golkar versi munas Ancol Agung Laksono (tengah) menunjukkan SK Menkumham, didampingi Wakil Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso (kanan), Sekjen Golkar Zainuddin Amali (kedua kanan) usai mengadakan konferensi pers terkait SK Menkuham di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (23/3). Golkar versi munas Ancol telah menerima Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan HAM (Menkumham).

SendiriOleh : Miqdad Husein

Kolumnis asal Madura, tinggal di Jakarta

JAKARTA-Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan Surat Keputusan menge-nai Pengesahan Kepengu-rusan partai tersebut versi Musyawarah Nasional (Munas) Ancol yang di-pimpin oleh Agung Lak-sono.

“Benar sudah dikeluarkan SK-nya pada pukul 10.00 WIB tadi,” kata Direktur Tata Negara Kemen-kumham Tenan Sitepu saat di-hubungi di Jakarta, Senin.

Sebelumnya pada Jumat (19/3) Menkumham Yasonna Laoly me-nyatakan belum mengeluarkann SK karena ada kekurangan akta.

“Semua syarat sudah jelas, tanggal 17 Maret kami sudah me-nerima akta lalu pada Rabu, Kamis, Jumat (18-20 Maret) kami periksa dan sudah tidak ada masalah,” ung-kap Tenan.

Tenan pun mengaku bahwa SK sesungguhnya sudah selesai pada Jumat namun belum diumumkan karena pada hari itu ada pelantikan sejumlah pejabat eselon 1 di ling-kungan Kemenkumham.

Berikut petikan SK Menkumham yang ditandatangai pada pagi ini.

Memutuskan: Pertama, Menge-sahkan Permohonan Perubahan AD/ART Serta komposisi dan per-

sonalia DPP Partai Golkar dengan kedudukan kantor tetap di Jalan Anggrek Nelly Murei, Jakarta.

Kedua, susunan kepengurusan tingkat pusat parpol terlampir.

Ketiga, keputusan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

SK tersebut ditembuskan ke Ketum Golkar: Agung Laksono dan Waketum Golkar: Priyo Budi, Agus Gumiwang dan Yorrys Raweyai.

Pada Selasa (10/3) Menkum-ham mengakui kepengurusan par-tai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono hasil Munas Ancol dengan merujuk pada dokumen Mahkamah Partai Golkar pada 3 Maret 2015 karena dua hakim yaitu Djasri Marin dan Andi Mattalatta memutuskan mengesahkan kepe-ngurusan versi Agung Laksono.

Selanjutnya pada Selasa (17/3) Ketua DPP Partai Golkar versi Mu-nas Ancol, Leo Nababan mendaftar-kan kepengurusan dengan jumlah pengurus yang baru sebanyak 377 orang ke Kemenkumham.

Meski Kemenkumham sudah memilih kubu Agung Laksono se-bagai kepengurusan Golkar yang sah, tapi kubu Aburizal Bakrie yang merupakan hasil Munas Bali mela-kukan protes terhadap keputusan tersebut.

Sekretaris Jenderal kubu Agung Laksono, Idrus Marham bahkan sudah melayangkan surat protes kepada Menkumham pada Rabu (11/3) dan melaporkan kubu Agung

Laksono ke Badan Reserse Kriminal Polri dengan tuduhan pemalsuan dokumen Munas Ancol.

Pada 3 Maret 2015, Mahkamah Partai Golkar mengeluarkan pu-tusan keputusan MPG nomor 01/P1-GOLKAR/III/2015 nomor 02/P1-GOLKAR/III/2015 dan nomor 03/P1-GOLKAR/III/2015, terkait dualisme kepengurusan partai tersebut.

Dua hakim yaitu Djasri Marin dan Andi Mattalatta memutuskan mengesahkan kepengurusan Golkar pimpinan Agung Laksono. Dasar pertimbangannya adalah Munas Bali yang diselenggarakan kubu Aburizal dirasa tidak transparan, tidak demokratis, dan tidak aspi-ratif. Sementara kubu Munas Jakar-ta dipandang berlangsung demok-ratis dan terbuka.

Sedangkan dua hakim lain yakni Muladi dan HAS Natabaya hanya memberikan putusan rekomendasi terkait proses kasasi yang ditempuh kubu Aburizal Bakrie di Mahkamah Agung.

Muladi menyatakan dirinya dan HAS Natabaya memutuskan agar siapapun pemenang dalam proses peradilan itu agar menghindari pengambilalihan seluruh struktur kepengurusan, merehabilitasi ang-gota yang mengalami pemecatan serta mengapresiasi yang kalah dalam kepengurusan. Sedangkan pihak yang kalah dalam pengadilan diminta berjanji tidak membentuk partai baru. =ANT/DESCA

Page 3: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 24 MARET 2015

No. 0572 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

JAKARTA - Ketua Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah Bang-kalan 2014-2019 nonaktif Fuad Amin mengaku hartanya sudah “dimiliki oleh leluhurnya” se-hingga bukan berasal dari hasil korupsi termasuk pemberian dari PT Media Karya Sentosa (MKS).

“Kalau mengumbar repot, ibu saya orang Gresik, tambak mbah saya lebih dari 600 hektare, kalau dari ayah saya orang yang terkaya di Bangkalan sampai nenek moyang buyut saya, disita semua itu ‘punya moyang’ saya itu. Silakan saja disita, saya tidak keberatan. Jadi saya ini mulai umur 18 tahun mulai bekerja umrah, bekerja travel. Mohon maaf saya bukan hanya dari Bupati itu saja. Bupati tidak ada artinya buat saya, tidak ada apa-apanya buat saya,” kata Fuad di pengadilan tindak pidana ko-rupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.

Fuad bersaksi untuk terdakwa Direktur Sumber Daya Manusia PT MKS Antonius Bambang Djatmiko. Fuad yang merupakan Bupati Bangkalan 2003-2013 itu juga mer-upakan tersangka dalam kasus yang sama.

“Kalau orang Madura tidak ada yang tidak takut sama saya. Semua takut sama saya. Kalau ada pemilihan bupati besok, meski saya begini, saya akan dipilih 95 persen penduduk karena saya paling dihar-gai. Leluhur saya gurunya Hasjim Asy’ari yang paling diakui,” ungkap Fuad.

Hasjim Asy’ari adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia yang meru-pakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam di Indonesia.

Ngaku terima uang Sekalipun Fuad mengaku hartanya ada-

lah warisan nenek moyang, namun dalam sidang tersebut, Fuad juga mengaku mene-rima uang hingga sekitar Rp5 miliar dari PT MKS hanya pada 2014.

“Saya yang menerima pada 2014 dari (Abdur) Rauf dan Taufik. Sebelumnya tidak merasa terima, kalau Pak Bambang me-ngirim ke siapa, itu anggapan saya akan diserahkan ke PD Sumber Daya, saya sama sekali tidak terima,” ungkap Fuad.

Rauf dan Taufik adalah kerabat Fuad yang menjadi perantara penerima uang dari PT MKS ke Perusahaan Daerah Sum-ber Daya. Dalam dakwaan, PD Sumber Daya adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Bangkalan yang mewakili kepentingan pemerintah daerah untuk membeli gas bumi dari Kodeco untuk pembangkit listrik Gili Timur dan Gresik.

PT MKS mengikat kerja sama dengan PD Sumber Daya dengan bantuan Fuad Amin sejak 3 Desember 2007 dengan im-balan pembagian keuntungan kepada PD Sumber Daya.

“Totalnya saya lupa tapi seingat saya ada yang diberikan Rp600 juta dan Rp400 juta jadi lebih kurangnya Rp5 miliar. Saya bilang ke Pak (Abdul) Hakim agar dimasuk-kan ke APBD,” ungkap Fuad.

Terpuruk Aset DisitaSeusai sidang, Fuad mengaku terpuruk

karena aset nenek mo-yangnya dirampas.

“Terpuruk saya. Aset moyang saya dari 1925 dirampas keluarga besar, terutama milik teman-teman dirampas dan disita juga. Hak milik saya 48 tahun saya bekerja juga disita. Masjid Martajasa, masjid mbah saya, yang keramat itu terampas karena tanahnya disita karena atas nama saya. Termasuk bangunan di atasnya, masjid Syaifunal Muhammad Khodir,” kata Fuad.

Dalam perkara ini, Antonius didakwa bersama dengan direksi PT MKS memberi-kan Rp18,85 miliar kepada Fuad Amin agar Fuad mengarahkan tercapainya perjan-jian konsorsium dan perjanjian kerja sama antara PT MKS dan PD Sumber Daya (PD) serta memberikan dukungan untuk PT MKS kepada Kodeco Energy terkait permintaan penyaluran gas alam ke Gili Timur.

Antonius dikenakan pasal 5 ayat 1 hu-ruf b subsidair pasal 13 UU No 31 tahun 1999 tentang tentang Pemberantasan Tin-dak Pidan akOrupsi sebagiamana telah di-ubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana jo pasal 64 ayat 1 KUHPidana dengan ancaman pidana mak-simal 5 tahun penjara.

=ANT/DESCA

Fuad: Harta Saya Warisan Nenek MoyangDi Sisi Lain Fuad Mengaku Menerima Uang dari PT. MKS

Page 4: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV4 Nasional

JAKARTA-PDI Perjuangan mencium agenda politik de-soekarnoisasi di balik publikasi sejumlah survei terkait isu kepemimpinan di tubuh partai moncong putih. Pasalnya, sur-vei ini pun menafikan realitas politik dan suasana kebatinan kader partai.

“Survei Poltracking pun sudah ditung-ganggi agenda politik desoekarniosasi,” kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristi-yanto, di Jakarta, Senin (23/3).

Seperti diketahui, lembaga survei Pol-tracking Indonesia merilis hasil survei dengan tema ‘Menyongsong Kongres PDI

Perjuangan : Regenerasi atau Degenerasi. Poltracking menyebutkan para pakar dan opinion leader melihat trah Soekarno yang ada tak diminati untuk kembali memimpin partai itu. Bahkan tingkat elektoral Mega-wati Soekarnoputri untuk memimpin PDI Perjuangan adalah yang terendah. “Mere-ka yang menyederhanakan survei kepe-mimpinan PDI Perjuangan dengan mem-persoalkan kepemimpinan Trah Soekarno tidak menyadari bahwa Bung Karno me-mang hidup dalam kepemimpinan dan urat nadi PDI Perjuangan,” tegas Hasto.

Hasto menjelaskan sebagian besar ang-gota dan simpatisan PDI Perjuangan ber-gabung ke partai karena menyatukan diri dengan ide, gagasan, Perjuangan, dan cita-cita Bung Karno. Sosok presiden pertama dan Pendiri Bangsa itu, dengan demikian,

selalu hidup. “Ide, jiwa dan gagasan Bung Karno bahkan tidak pernah mati karena menyatu dengan kondisi aktual bangsa. Karena itulah berbagai proyek politik sejak jaman Orde Baru tidak pernah bisa me-nyingkirkan BK dari hati sanubari rakyat,” ujarnya.

Demikian halnya ketika Megawati Soekarnoputri yang berjuang menempuh jalan sunyi dengan keliling seluruh In-donesia melantik koordinator kecamatan dalam masa yang sulit di bawah tekanan rejim otoriter. Kata Hasto, apa yang di-lakukan merupakan praktek mengorganisir rakyat karena keyakinan politik Megawati atas didikan Bung Karno untuk berani me-nyuarakan suara rakyat yang tersumbat kekuasaan.

Atas hal itu, Hasto menegaskan bahwa

lembaga survei belum kredibel bila meng-gunakan hasil surveinya untuk agenda politik tertentu. Termasuk mengambil keputusan sepihak dengan melupakan realitas politik dan suasana kebatinan anggota PDI Perjuangan. “Itu hanya me-rendahkan tingkat kepercayaan survei itu sendiri. Saya meyakini bahwa Bung Karno, Megawati, dan PDI Perjuangan justru akan semakin hidup dengan berbagai bentuk agenda setting yang mencoba meming-girkan Trah Soekarno tersebut,” demikian Hasto Kristiyanto.

Secara terpisah, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Haryadi hasil survey Poltracking ini sangat ambivalen. Di satu sisi misalnya, publik mengakui keberhasilan Megawati memimpin PDI Perjuangan. Namun di sisi lain, sebagian besar publik tak mengingin-kan Megawati kembali memimpin PDI Per-juangan. “Dalam survei-survei itu memang tak ditanyakan kepada publik bagaimana reaksinya jika internal PDI Perjuangan ternyata masih membutuhkan Megawati sebagai pemimpin partainya? Disinilah tampak ada pengetahuan dan kebutuhan yang tak nyambung antara publik di luar partai dengan kader dan simpatisan PDI Perjuangan. Sebagian besar publik di luar partai lebih banyak menerima informasi semu via media,” pungkasnya. =GAM/ABD

PDIP Cium Agenda DesoekarnoisasiHasto: Survei Poltracking Ditungganggi Agenda Politik

ant/yusuf nugroho AKSI MENOLAK GERAKAN ISIS. Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Islam Solo melakukan unjuk rasa di depan balai kota Solo, Jawa Tengah, Senin (23/3). Dalam aksi itu Aliansi Pemuda Islam mengajak masyarakat untuk menolak gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Page 5: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO SELASA 24 MARET 2015

No. 0572 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

“Kami optimis, angka ekspor ke Turki naik,” ujar Direktur Jenderal Pengemba-ngan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Nus Nuzulia Ishak saat menerima kunju-ngan 20 pengusaha Turki di kantor Kemen-terian Perdagangan, di Jakarta, Senin (23/3).

Para pengusaha Turki dipimpin lang-sung oleh Ketua Kadin Istanbul, Murat Yalcintas. Kerja keras Ditjen PEN dalam membangun buying mission dengan Turki

ini berkat sinergi dengan Konsulat Jenderal RI di Istanbul, Turki.

Nus berharap, buying mission yang di-lakukan secara rutin oleh Kemendag ini mampu membangun kerja sama perda-gangan dan investasi antara kedua negara. Itu sebabnya, Nus juga melibatkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), asosiasi, kementerian/lembaga lain, dan Kadin. “Buying mission ini sebagai salah satu upaya untuk menangkap peluang eks-por dan ajang promosi produk Indonesia kepada buyers yang diharapkan dapat me-ngarah pada kerja sama perdagangan dan investasi di Indonesia,” ungkapnya.

Nus juga menegaskan, ekspor Indo-nesia ke Turki perlu terus ditingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang bagi produk-produk makanan dan TPT (tekstil dan produk tekstil), khususnya berbasis pada produk makanan halal dan fesyen muslim Indonesia.

Para pengusaha Turki juga menjajaki peluang bisnis dengan pelaku usaha In-donesia pada sektor building materials (granite, marble, aluminum), textile (zip-per, velcro tape, buttons, polyester yarn, fur garments, underwear, raw material for knit-wear), leather, shoes, and machinery (food

and marble machines).Secara umum, perdagangan bilateral

Indonesia-Turki selama ini telah terjalin dengan baik. Tren pertumbuhan perda-gangan bilateral selama periode 2010-2014 tercatat tumbuh sebesar 16,6% per tahun dan mencapai nilai USD 2,47 miliar pada 2014.

Indonesia selalu menikmati surplus dari neraca perdagangan bilateralnya de-ngan Turki. Pada 2014, ekspor Indonesia ke Turki sebesar USD 1,45 miliar dengan produk utama seperti woven fab of syn fil yarn, incl monofil 67 dec etc; artificial sta-ple fibers, not carded, combed etc; palm oil and its fractions, not chemically modified; yarn (no sew thread), syn staple fib, not retail; coconut, palm kernel or babassu oil etc; furniture; dan electronic part (TV, ra-dio).

“Pada 2014, Turki merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-23 dan Indo-nesia merupakan negara penyuplai Turki terbesar ke-26. Sementara impor Indonesia dari Turki pada 2014 mencapai USD 1,03 miliar dengan produk utama seperti tobac-co, wheat, chemical, marble, synthetic yarn, dan tractors,” pungkasnya.

=GAM

2019, Ekspor ke Turki Ditargetkan USD 3,87 M

JAKARTA-Dukungan pemerin-tah terhadap wanita pengusaha dirasa masih kurang. Indikasi-nya, suku bunga kredit masih tinggi sehingga memberatkan bagi pengusaha wanita.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Nita Yudhi saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (23/3).

Dia mengaku, pemerintah telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun KUR ini tidak banyak membantu karena bunga-nya terlalu tinggi, yakni sebesar 14 persen yang menggunakan jaminan (koleteral), sedangkan yang tidak memiliki jaminan dikenakan 21-24 persen.

“KUR bunganya 14 persen yang pakai koleteral, yang tidak pakai itu 21-24 persen. Sementara di Thai-land, bunga bank hanya dua persen. Bagaimana pemerintah bisa men-dukung penuh, padahal mereka tahu kalau perempuan jalannya lurus,” ujarnya.

Karena itu, dia meminta agar pemerintah dapat menurunkan bu-nga KUR menjadi 5-6 persen seperti Pemerintah Thailand yang memberi dukungan dengan membebankan bunga KUR sebesar 5 persen.

“Kredit angka idealnya ada di 5-6 persen, itu oke. Atau kalau pemer-intah benar-benar mendukung pe-ngusaha, turunkan jadi 4-6 persen,” tukasnya.

Apalagi, tambah Nita, dalam waktu dekat Indonesia akan ber-saing dengan negara lain dalam perdagangan bebas ASEAN-Tiongkok yang akan dimulai pada awal 2016 mendatang. Hal ini yang menjadi alasan IWAPI untuk bertemu pihak terkait seperti Menteri Perindustrian Saleh Husin agar dapat menyikapi permasalahan wanita pengusaha saat ini.

“Karena merupakan program IWAPI dengan tujuan pemberdayaan perempuan sehingga mandiri secara ekonomi. Maka kita harus bertemu atau meeting dengan kementerian membantu program IWAPI apalagi menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Karena IWAPI tidak berjalan sendiri tanpa ada ban-tuan pemerintah,” jelasnya.

Saat ini ujarnya, pengusaha wa-nita ketar-ketir dalam menghadapi era pasar tunggal MEA. Pasalnya, pengusaha dari negara lain telah lebih menyiapkan diri untuk menghadapi perdagangan bebas tersebut. =GAM

RUPIAH ANJLOK

IWAPI: Turunkan Suku Bunga KUR

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menggenjot ekspor komoditas ke luar negeri. Salah satu negara potensial yang menjadi tujuan ekspor adalah Turki. Bahkan pada 2019 nanti, target ekspor ke Turki menjadi USD 3,87 miliar atau meningkat 160% dibanding ekspor pada 2014 lalu sebesar USD1,45 miliar.

ant/wahyu putro aTARGET DWELLING TIME. Aktivitas bongkar muat peti kemas di terminal peti kemas Jakarta International Cointainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/3). Pelindo II mencatat waktu tunggu pelayanan kapal dan barang (dwelling Time) di JITC yang semula tujuh hari menjadi rata-rata 4,9 hari atau sudah mendekati target pemerintah sebesar empat hari.

Kemendag Bidik Sektor Tekstil dan Makanan

Page 6: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV6 Ekonomi

“UU ini konteksnya dulu era liberali-sasi. Kita butuh sekali memperkuat pasar modal dan menaikkan kepercayaan asing. Kita butuh stabilisasi nilai tukar,” papar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia di Ja-karta, Senin (23/3).

Dia menilai anjloknya nilai tukar rupiah disebabkan belum ada regulasi yang mem-berikan proteksi terhadap posisi rupiah selama ini. Karena itu, revisi UU ini sa-ngat penting untuk menopang mata uang garuda agar tetap perkasa dan berdaulat di Indonesia. “Mata uang kita sangat rentan terombang-ambing oleh arus keluar-masuk modal,” ujarnya.

Menurutnya, draft revisi UU ini sudah digarap oleh DPR periode sebelumnya. Na-mun, revisi tersebut terhenti. Karena itu,

Hipmi mendorong agar revisi UU ini dilan-jutkan. “Dunia usaha memerlukan stabilitas nilai tukar untuk kepentingan rencana in-vestasi dan proyeksi biaya operasional peru-sahaan. Hal ini disebabkan ketergantungan bahan baku impor bagi industri di dalam negeri masih sangat kuat,” imbuhnya.

Dia mengaku, Bank Indonesia telah PBI No.13/20/PBI/2011 dan Surat Gubernur BI no.14/3/GBI/SDM tanggal 30 Oktober 2012 yang mewajibkan devisa hasil ekspor di-parkir di luar negeri ditarik ke dalam negeri paling lambat 90 hari setelah tanggal pem-beritahuan ekspor barang (PEB). Namun, PBI tersebut terbukti tidak cukup kuat me-narik dan menahan devisa hasil ekspor ke dalam negeri.

“Diperkirakan, pada 2016 nanti, dana orang kaya Indonesia dengan aset finansial

di atas US$ 1 juta yang diparkir di luar nege-ri diperkirakan akan mencapai sekitar US$ 250 miliar. Bayangkan kalau dana-dana ini masuk ke sistem keuangan kita. Tentu akan memacu lending rate yang lebih kompetitif dan memperkuat likuiditas perbankan kita,” imbuhnya.

Secara terpisah, pengamat ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan, krisis ekonomi yang belakangan terjadi di dunia merupakan situasi yang normal dari se-buah proses liberalisasi.

“Begitu ekonomi terbuka dan liberali-sasi semakin dalam maka krisis ekonomi merupakan situasi yang normal. Jarak antarkrisis ekonomi sudah semakin pen-dek, empat tahun terakhir krisis terus,” ka-tanya.

Saat ini pun jelasnya Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi dan merupakan peristiwa yang normal dialami ke depan. Oleh karena itu kebijakan untuk menge-lola, menghadapi dan mengatasi krisis merupakan hal yang penting jika dikaitkan dengan upaya pemerintah menyelesaikan ketimpangan ekonomi di Indonesia.

“Misalnya ketika kasus stimulus fiskal tahun 2008-2009, itu menunjukkan bahwa 80 persen paket stimulus dinikmati orang menengah ke atas. Sedikit sekali yang di-gunakan untuk mengatasi golongan rumah tangga miskin,” ujarnya. =GAM

UU Lalu Lintas Devisa Harus DirevisiDianggap Warisan IMF dan Terlalu Liberal

JAKARTA- Pemerintah dan DPR diminta segera mere-visi Undang-Undang (UU) No 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Nilai Tukar. Selain paling liberal sedunia, UU ini merupakan salah satu UU Devisa pe-ninggalan era IMF (Inter-national Monetery Fund). Hal ini membuat pasar valas dan pasar modal Indonesia mudah terpukul.

ant/david muharmansyah PEMBERANTASAN ILEGAL FISHING. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) didampingi Ketua Satgas Anti Ilegal Fishing Mas Achmad Sentosa (kanan) dan Sekjen KKP Syarif Widjaja (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan dengan Sekretaris Angkatan Laut Amerika Serikat Ray Mabus di Jakarta, Senin (23/3). Pertemuan tersebut membahas mengenai pemberantasan ilegal fishing yang di apresiasi penuh Angkatan Laut Amerika Serikat.

Page 7: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan SELASA 24 MARET 2015

No. 0572 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

ant/bimaIMBAUAN SELAMATKAN OZON. Pelajar menunjukan stiker yang akan dibagikan ke pengendara motor ketika berlangsungnya aksi Hari Meteorologi di Jl. Demak, Surabaya, Jatim, Senin (23/3). Para pelajar tersebut mengimbau masyarakat untuk peduli dalam menyelamatkan lapisan ozon yang semakin rusak.

Dewan Minta Optimalisasi Kinerja BUMD

Ketua Komisi B DPRD Sura-baya Mazlan Mansyur, menga-takan, pihaknya tidak ingin jika kinerja BUMD buruk yang di-salahkan hanya jajaran direk-sinya.

"Baik buruknya kinerja BUMD juga bergantung pada kinerja de-wan pengawas, yang merupakan kepanjangan tangan dari pe-merintah kota," katanya, Senin (23/3).

Dia mengingatkan agar jika kinerjanya mengecewakan, yang disalahkan bukan hanya direksi. Dewan Pengawas ikut berperan dan merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah kota.

"Dewan Pengawas turut ber-tanggung jawab atas kinerja BUMD, karena telah menyetujui

anggaran dan rencana kerja di-reksi. Jadi jangan hanya men-yalahkan tanpa alasan yang je-las," katanya.

Mazlan menegaskan kom-posisi dewan pengawas BUMD harus diisi oleh kalangan profe-sional. Mereka terpilih melalui proses seleksi yang selektif. Ia menilai untuk mendapatkan de-was yang kompeten sebaiknya pemerintah kota melibatakan kalangan dewan.

"Semakin banyak yang me-nyeleksi saya rasa akan semakin baik," katanya.

Sebaiknya, lanjut dia, jika yang menyeleksi jumlahnya sedikit terdapat unsur suka dan tidak suka. Ia mengakui untuk menentukan anggota dewan

pengawas merupakan hak pre-rogratif wali kota. Namun menu-rutnya, kalangan dewan sebe-narnya dimungkinkan terlibat, karena memiliki kewenangan untuk menjalankan fungsi budg-eting dan pengawasan.

"Harusnya dilibatkan karena dewan mempunyai fungsi bud-geting dan kontrol. Tapi selama ini tidak pernah," katanya.

Selain itu, Komisi B juga memiliki hak untuk melakukan pemeriksaan pembukuan BUMD. Pemeriksaan itu dilakukan karena kalangan dewan beranggapan bahwa BUMD menggunakan dana APBD. Meskipun BUMD sejatinya adalah aset yang dipisahkan.

"Saya anggap itu dana APBD. Makanya, dewan harus ikut cam-pur dalam mengkontrolnya," ka-tanya.

Di sisi lain, menurutnya se-lama ini dalam pembahasan keuangan BUMD, yang disodor-kan jajaran manajemen ke dewan hanya neraca keuangan. Dengan

begitu, kalangan dewan tidak mengetahui apakah pengelolaan dan alokasi anggaran sesuai ren-cana belanja atau tidak.

"Kalau hanya neraca siapa yang bisa baca global, bener tidaknya alokasi dan pelaksana-an kan kita tidak tahu," tegasnya.

Mazlan mencontohkan, soal polemik lelang pengada-an tenaga pengamanan di salah satu BUMD. Menurutnya, dengan mengetahui analisa beban kerja, akan diketahui perlu tidaknya pengadaan tersebut.

"Kalau tidak perlu, ngapain diadakan. Lagipula pengadaannya harus transparan, karena menggu-nakan dana APBD," ujarnya.

Pemkot Surabaya memiliki lima BUMD, meliputi Rumah Potong Hewan (RPH), PT Surya Karsa Utama (SKU) yang bergerak di bidang properti, PT BPR Surya Artha Utama, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Perusa-haan Daerah (PD) Pasar Surya.

= ANT/ABDUL HAKIM

SURABAYA - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Kota Pahlawan itu dalam tahun anggaran 2015 bisa lebih mengoptimalkan kinerja masing-masing.

PEMERIKSAAN SAKSI

Asyani Marah-marah

SITUBONDO - Asyani (63) sempat marah-marah pada sidang di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, Senin (23/3) dengan agenda mende-ngarkan keterangan saksi-saksi yang didatangkan oleh jaksa penuntut umum, yakni anggota Polri.

Nenek Asyani mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi bahwa seharusnya saksi Dwi Agus Pratikno yang ditahan ka-rena telah mengorbankan dirinya masuk ke tahanan polisi.

Hal itu diawali ketika Agus yang anggota intel Polsek Jatibanteng diminta jaksa me-nerangkan beda kayu jati milik Perhutani dengan masyarakat. Agus waktu itu menerangkan bahwa kayu milik Asyani mirip dengan bonggol/tunggak jati milik Perhutani.

Waktu itu jaksa meminta Agus yang juga lama bergelut dengan dunia mebel menerang-kan apakah barang bukti yang disita Polri dan disebutkan milik Asyani sama dengan bonggol di lahan Perhutani atau tunggak yang diambil dari lahan milik Asyani.

Hakim ketua I Kadek Dedy Arcana mengingatkan terdakwa agar diam. Namun peringatan itu belum berhasil. Demikian juga dengan Supriyono, penasihat hukum terdakwa, mengingatkan Asyani agar tenang.

Bahkan Supriyono dengan nada berseloroh mengancam akan keluar sebagai pengacara jika Asyani tetap marah-marah di persidangan.

Sementara kepada wartawan Supriyono mengatakan bahwa kemarahan Asyani kemungkinan karena kondisinya yang kurang sehat dan sudah sepuh.

"Karena itu mohon dipahami. Masak perkataan orang yang memang tidak tahu apa-apa mau ditanggapi?" katanya.

Sementara beberapa waktu setelah itu Asyani mengaku pusing. Majelis hakim kemudian menskors sidang dan memberi-kan waktu untuk salat duhur.

Nenek Asyani yang sebe-lumnya mengaku tidak sarapan kemudian tidur-tiduran di pangkuan keluarganya. Supriyo-no beberapa kali membujuknya untuk makan agar nenek yang sehari-hari tukang pijat itu segera sehat.

= ANT/MASUKI M ASTRO

Page 8: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Bulog Jember Belum Membeli Gabah Petani

"Hingga hari ini belum ada pembelian gabah ke gabungan kelompok tani (gapoktan) dan mitra tani karena Bulog masih

akan melakukan sosialisasi harga pembelian pemerintah (HPP) baru," kata Wakil Kepala Bulog Sub Divre Jember Rachmawati, Senin (23/3).

Presiden mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Be-ras yang juga mengatur tentang HPP.

HPP untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 3.700 per kilogram di tingkat petani dan sebesar Rp 3.750 per kg di penggilingan, HPP gabah ke-ring giling (GKG) sebesar Rp 4.600 per kg di penggilingan dan Rp 4.650 per kg di gudang Bulog. Sedangkan HPP beras mencapai Rp 7.300 per kg di gu-dang Bulog.

"Meskipun kami belum me-

lakukan pembelian hingga akhir Maret 2015, jumlah persediaan beras di Jember dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin hingga enam bulan ke depan," tuturnya.

Menurut dia, target penga-daan beras Bulog Divre Jember tahun 2015 sebanyak 53.000 ton dan angka tersebut turun dibandingkan prognosa tahun 2014 sebesar 75.000 ton.

"Tahun lalu realisasi penga-daan setara beras tidak sampai 100 persen karena penyerapan setara beras sebanyak 52.000 ton di Gudang Bulog," katanya.

Rachmawati optimistis target pengadaan beras di Bulog dapat terealisasi 100 persen dengan HPP baru yang ditetapkan peme-rintah beberapa waktu lalu.

"Selama ini kendala yang di-

hadapi dalam realisasi penyerap-an gabah atau beras petani ada-lah rendahnya HPP sesuai Inpres Nomor 3 tahun 2012, sehingga petani lebih memilih menjual ke tengkulak atau pengusaha beras dengan harga yang agak tinggi," paparnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Pangan Jawa Timur, Ju-mantoro menilai HPP gabah dan beras yang ditetapkan pemerin-tah masih jauh dengan harap-an, sehingga diprediksi banyak petani yang menjual gabahnya ke penggilingan atau pengusaha beras.

"Sebagian petani yang sudah panen sudah menjual gabahnya ke penggilingan karena HPP yang baru masih belum berpihak kepada petani," katanya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

JEMBER - Perum Bulog Sub Divisi

Regional XI Jember, Jawa Timur, belum

membeli gabah petani dengan harga pembelian pemerin-tah yang baru hing-ga minggu keempat

bulan Maret 2015.

ant/sahlan kurniawanDEMO PRT. Sejumlah Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pendukung Perlindungan Pekerja Rumah Tangga menggelar aksi mogok makan di depan DPRD Gresik, Jawa Timur, Senin (23/3). Dalam aksinya mereka mendesak DPR RI untuk segera membahas dan mewujudkan Undang - Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PRT) agar dapat melindungi para PRT dari ekspoloitasi, pelecehan dan juga kekerasan.

PENAHAN LAPINDO

BPLS Kesulitan Bawa Material ke Tanggul

SIDOARJO - Badan Penanggu-langan Lumpur Sidoarjo menga-ku kesulitan untuk membawa material yang akan digunakan untuk perbaikan tanggul pena-han Lumpur Lapindo yang ter-kena limpasan pada akhir pekan lalu.

Humas BPLS Dwinanto, mengatakan, saat ini BPLS memang kesulitan untuk membawa material yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan di tanggul penahan Lumpur Lapindo.

"Kami kesulitan membawa material untuk masuk kelokasi tanggul lumpur yang mengalami kerusakan akibat limpasan pada akhir pekan lalu mengingat medan untuk membawa material tersebut cukup sulit," ungkapnya, Senin (23/3).

Ia mengemukakan, lokasi tanggul lumpur yang terkena hu-jan sangat tidak memungkinkan digunakan sebagai sarana untuk mengangkut material ke titik kerusakan.

"Oleh karena itu, kami masih melakukan perbaikan semen-tara di lokasi supaya air tidak mengalir keluar tanggul penahan lumpur," ucapnya.

Ia mengatakan, saat ini masih ada satu alat berat yang diguna-kan untuk melakukan perbaikan di tanggul lumpur dan diharap-kan mampu menanggulangi lim-pasan lumpur dari dalam kolam penampungan.

"Saat ini elevasi antara puncak tanggul dengan air yang ada di dalam kolam penampungan sekitar lima pu-luh sentimeter sehingga masih aman untuk menampung air hujan," ujarnya.

Sebelumnya, terjadi limpasan air dari dalam tanggul penahan lumpur di titik 74 pada akhir pekan lalu, sehingga membuat puluhan rumah yang ada di sekitar tanggul penahan lumpur tergenang air.

"Sejumlah warga terpaksa harus mengungsi karena rumah yang mereka tinggali terkena luapan air dari dalam kolam penampungan," tan-dasnya.

= ANT/INDRA SETIAWAN

Page 9: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Nasdem Targetkan Menangi 12 Pilkada Jatim

"Target kami menang di 12 kota/kabupaten pada pilkada yang akan digelar serentak tahun ini," kata Ketua DPW Partai Nas-dem Jawa Timur, Effendy Choirie, saat menghadiri rapat konsolidasi internal partai tersebut dengan pengurus DPD Partai Nasdem Tulungagung di Tulungagung, Minggu (22/3) malam.

Menurut dia, target meme-nangkan di 12 pilkada itu realistis dan sudah diperhitungkan oleh

jajaran pengurus partai."Sesuai hasil poling semen-

tara calon yang diusung oleh pengurus di 12 kota masih ung-gul," ujarnya.

Dua belas kota/kabupaten yang dibidik sebagai sasaran pemenangan Partai Nasdem di Jawa Timur, antara lain Kabupa-ten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Treng-galek, Kabupten Pacitan, Kabu-paten Jember, Kabupaten Ngawi,

Kabupaten Banyuwangi dan Ka-bupaten Sumenep.

Mengenai tujuh daerah lain-nya, Effendy mengaku tidak me-nargetkan menang. "Tapi kami tetap akan terjun total di tujuh daerah lain," tegasnya.

Salah satu yang menjadi fokus evaluasi dan perencanaan strategi DPW Partai Nasdem Jatim, kata mantan politisi PKB yang akrab dipanggi Gus Choi ini, yaitu de-ngan menjajaki koalisi dengan

partai besar lain dalam mengu-sung calon/pasangan calon yang disepakati.

Terkait wacana pemerintah memberikan bantuan dana Rp 1 triliun ke semua partai politik di Indonesia, Gus Choi menyatakan setuju dengan wacana tersebut. Menurutnya sudah seharusnya pemerintah mendanai partai poli-tik.

"Agar kinerja anggota par-pol yang duduk di legislatif lebih

fokus lagi dan tidk terbebani de-ngan parpol," tuturnya.

Gus Choi menambahkan be-berapa negara juga telah men-ganggarkan biaya bagi partai politik. Namun pengucuran dana ini harus diimbangi dengan transparasi dana.

"Parpol harus belajar untuk bisa lebih transparasi lagi sehing-ga dana ini bisa dipertanggung-jawabkan," pungkasnya.

= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

TULUNGAGUNG - Dewan Pengurus Wilayah Partai Nasional Demokrat (Nas-dem) Jawa Timur menar-getkan dapat memenangi 12 dari 19 perhelatan pilka-da di daerah tersebut pada akhir 2015.

MINIMALISIR KECELAKAAN

Petugas Terminal Razia Kelayakan Bus SIDOARJO - Petugas Termi-

nal Purabaya Kota Surabaya di perbatasan wilayah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur melaku-kan razia terkait kelayakan bus yang akan berangkat ke berba-gai jurus-an guna meminimali-sir kemungkinan terjadinya ke-celakaan.

Kepala Terminal Purabaya May Ronald, mengatakan, razia tersebut untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya ke-celakaan akibat kendaraan bus

kurang laik. "Kegiatan ini dilaku-kan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan bus yang mungkin akibat bus kurang la-yak," katanya (23/3).

Ia mengatakan, selain ke-layakan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan razia terhadap su-rat kelengkapan kendaraan dan juga melakukan cek kesehatan terhadap sopir bus yang sedang bertugas.

"Saat kami lakukan cek ke-lengkapan surat-surat kami tidak

menemukan pelanggaran. Na-mun saat kami cek kesehatan ada sopir yang terkena penyakit gula darah," katanya.

Ia mengatakan, untuk penge-mudi yang sedang sakit atas gula darah tinggi akan ditindaklanjuti dengan mengirim surat ke peru-sahaan bis tersebut.

"Selain itu, kegiatan ini meru-pakan waktu yang sangat diharap-kannya. Karena demi keselamatan para sopir, penumpang dan peng-guna jalan lainnya," katanya.

Sementara itu, salah satu sopir bus M Hamim mengatakan sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan tersebut.

Karena menurutnya, bagi para sopir tidak ada waktu untuk pergi mengecek kesehatan para sopir yang sedang bertugas.

"Perlu, karena waktu sopir kalau di rumah hanya dibuat is-tirahat, jadi kami sangat terban-tu dan kami tidak harus antre di rumah sakit," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN

ant/zabur karuruPEMERIKSAAN KESEHATAN AWAK BUS SURABAYA. Petugas memeriksa kelengkapan bus di Terminal Purabaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/3). Se-lain memeriksa kesehatan awak bus, petugas juga memastikan kelayakan bus yang digunakan sehingga tercipta kenyamanan dan keselamatan penumpang..

KAPAL PERANG INDONESIA

3 Negara Berencana Memesan

SURABAYA - Sebanyak tiga negara berencana memesan kapal perang buatan PT PAL Indonesia (Persero), menyusul Filipina yang telah memesan terlebih dahulu dua kapal perang "Strategic Sealift Vessel-1" (SSV).

Direktur Utama PT PAL In-donesia (Persero) M Firmansyah Arifin, mengatakan, kepercayaan beberapa negara yang berencana memesan kapal perang buatan Indonesia itu adalah sebuah prestasi sekaligus tantangan.

"Produksi kita ini banyak diminati negara lain, dan ini sudah ada tiga negara yang akan menjalin kerja sama pembuat-an kapal perang, namun saya tidak bisa sebutkan negara mana saja. Yang jelas, mayoritas dari wilayah Asia Tenggara," ucapnya di Surabaya, Senin (23/3).

Ia mengatakan, jenis kapal yang diminati tiga negara yang dalam proses pemesanan itu ada-lah Kapal Perang jenis "Landing Platform Dock" (LPD).

Sebelumnya, PT PAL Indonesia (Persero) juga telah mengawali ekspor produksi kapal perang ke Filipina untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan negara tersebut sebanyak dua unit jenis "Strategic Sealift Vessel-1" (SSV).

M Firmansyah mengatakan, ekspor kapal perang yang dipe-san Filipina berukuran 123 meter dan lebar 21,8 meter, dengan nilai investasi mencapai senilai 90 juta dolar Amerika Serikat

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM

Page 10: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572| TAHUN IV 10

Dari ketiga pelaku, kami berhasil mengamankan barang bukti uang palsu sebesar Rp 7.150.000,

dengan rincian pecahan sebanyak 20 lembar pe-cahan Rp 100 ribu, 103 lembar pecahan Rp 50

ribu. Kasus ini sekarang masih proses penyi-

dikan,”

AKP Edy HerwiyantaKasat Reskrim Polres

Tulungagung

Lintas Jatim

Menurut keterangan Kasub-bag Humas Polres Tulungagung, AKP Hartoyo, aksi ketiga orang itu terbongkar setelah muncul pengaduan dari sejumlah peda-gang Pasar Campurdarat karena menerima pembayaran yang menggunakan uang palsu dari salah satu pelaku.

"Pelaku sempat ketahuan ketika mengedarkan uang palsu di pasar, dan kemudian sejum-lah pedagang menangkapnya," papar Hartoyo.

Dari pelaku pertama yang diidentifikasi bernama Susi-lowati (51) tersebut, lanjut Hartoyo, polisi mendapati dua pelaku lain yang beroperasi di wilayah berbeda.

Mereka masing-masing ada-lah Syaichu Anwar (43) serta Sutiwi (48) warga Desa Jarakan, Kecamatan Gondang Tulung-agung.

Petugas kemudian me-nangkap Syaichu di rumahnya di Desa Sukodono, Kecamatan Karangrejo, dan mengamankan barang bukti berupa 19 lembar

uang palsu pecahan Rp 100 ribu serta 85 lembar uang palsu pe-cahan Rp 50 ribu.

Di tempat lain, tim buru ser-gap dari unit ekonomi Polres Tulungagung juga membekuk Sutiwi, pengedar lain dalam jaringan yang sama saat sedang mengedarkan palsu di daerah sekitar rumahnya di Kecamatan Gondang.

Dari tangan Sutiwi, lanjut Hartoyo, petugas hanya me-nemukan satu lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang tersimpan di dalam dompet.

Polisi menduga, sebagian besar uang palsu milik Sutiwi sudah habis dibelanjakan.

"Petugas berhasil menga-mankan dua pelaku berikut ba-rang buktinya uang palsu yang telah mauopun yang akan di-edarkan," katanya.

Kini, ketiga orang itu masih dalam penyidikan petugas.

Kasat Reskrim Polres Tu-lungagung, AKP Edy Herwi-yanta mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih berupaya melakukan pengembangan pe-nyelidikan.

Polisi menduga keseluruh-an uang palsu yang dibawa dan diedarkan oleh ketiga ter-sangka berasal dari luar Jawa Tengah.

Kini Polres Tulungagung juga masih berkoordinasi deng-an jajaran polres lain untuk mengungkap sindikat peredar-an uang palsu tersebut.

"Dari ketiga pelaku, kami berhasil mengamankan ba-rang bukti uang palsu sebesar Rp 7.150.000, dengan rincian pecahan sebanyak 20 lembar pecahan Rp 100 ribu, 103 lem-bar pecahan Rp 50 ribu. Kasus ini sekarang masih proses pe-nyidikan," tegas Edy kepada wartawan.

= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

Tiga Pengedar Uang Palsu DitangkapTULUNGAGUNG - Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, menangkap dua perempuan dan satu pria terduga anggota sindikat peredaran uang palsu di wilayah tersebut, Senin (23/3).

ant/bima POLISI BONGKAR MAKAM. Polisi berjaga saat petugas forensik membongkar makam Rudianto di Makam Islam Ka-rang Tembok, Semampir, Surabaya, Jatim, Senin (23/3). Pembongkaran makam tersebut dilakukan karena keluarga Rudianto merasa curiga dengan penyebab kematiannya, Rudianto diduga tewas setelah diteriaki maling dan dihakimi massa pada Selasa 23 Desember 2014.

NARKOTIKA

Polres Lumajang Tetapkan Lima Tersangka Kebun Ganja

LUMAJANG - Kepolisian Resor Lumajang, Jawa Timur, menetapkan lima tersangka kasus kebun ganja di pekarang-an rumah seorang warga di Jalan Pisang Agung Nomor 32, Kelurahan Tompokersan, Kota Lumajang.

Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin kepada sejum-lah wartawan mengemukakan, kelima tersangka adalah GN (26), AH (34), ET (35), NS (45), dan DA (36), semuanya warga Kabupa-ten Lumajang yang dipercaya menunggu rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya belasan tahun.

"Kelima tersangka itu dijerat dengan Pasal 131 KUHP karena mengetahui tindakan melanggar hukum, tetapi tidak melaporkan ke polisi," katanya.

Kelima tersangka tersebut terancam hukuman satu tahun penjara, sehingga polisi tidak menahan penunggu rumah kosong itu dan meminta mereka melakukan wajib lapor ke Polres Lumajang.

Menurut Aries, pihaknya membentuk tim gabungan untuk memburu penanam dan pemilik puluhan batang pohon ganja di pekarangan rumah Ufidah Istifarini Munif (Upit Munif) tersebut.

"Berdasarkan keterangan lima orang tersangka yang sudah di-mintai keterangan menyebutkan orang berinisial YS, warga Ma-lang yang merupakan penanam dan sekaligus pemilik puluhan ganja yang sudah siap panen itu," tuturnya.

Kasubag Humas Polres Luma-jang AKP Sugiyanto menambah-kan jumlah tanaman ganja yang diamankan di mapolres setempat sebanyak 88 batang (bukan 100 batang dalam pemberitaan sebe-lumnya) untuk dijadikan barang bukti.

"Sebanyak 88 batang itu terdiri dari 60 batang pohon ganja yang siap panen dengan ketinggian lebih dari 2,5 meter, 10 batang pohon ganja yang sudah dikeringkan, dan 18 batang yang ditanam di dalam polybag,"

paparnya.Selain tanaman ganja, polisi

juga menyita biji ganja dan pem-bibitan ganja yang masih seukur-an kecambah di sekitar rumah kosong tersebut.

"Polisi sudah menetapkan YS sebagai daftar pencarian orang (DPO) dan tim akan melakukan pengejaran untuk mengungkap kebun ganja yang diduga sudah berlangsung lebih dari satu tahun itu," katanya.

Sebelumnya, pemilik rumah di Jalan Pisang Agung Nomor 32, Upit Munif melaporkan ke Polres Lumajang terkait dengan pe-nemuan puluhan batang pohon ganja tumbuh subur di pekarang-an belakang rumahnya.

"Rumah itu kosong sudah belasan tahun dan saya datang ke Lumajang untuk mengikuti acara reuni SMA, sehingga saya kaget dengan tanaman yang didua ganja tumbuh subur di belakang rumah," kata Upit saat dihubungi per telepon di Lumajang.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

Page 11: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Ajaran Eksklusif

Salam Songkem

Pendidikan di Indonesia tak per-nah lepas dari masalah. Paling mutakhir beredar buku ajar

Pendidikan Agama Islam berisi ma-teri yang bias radikalisme di sejum-lah sekolah di Jombang, Jawa Timur. Buku ajar kelas XI SMA, menurut Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, me-miliki pembahasan tentang ajaran Islam eksklusif beraliran Wahabi yang dapat membahayakan peserta didik.

Di negara yang menganut demokrasi seperti Indonesia sejati-nya tidak harus membatasi pembela-jaran apa pun, barangkali di dalam-nya termasuk ajaran Islam eksklusif beraliran Wahabi, untuk membuka kran cakrawala pemikiran anak di-dik agar memiliki kedewasaan ber-fikir dan menentukan pilihannya. Akan tetapi, karena iklim peserta didik di Indonesia belum siap un-tuk menerima pembelajaran yang bias radikalisme seperti itu, maka seharusnya buku ajar yang berisi aja-ran eksklusif semacam itu tak perlu dilakukan, dan memang tak perlu dimulai.

Proses pendidikan selama ini, menggunakan buku ajar yang tidak berisi ajaran eksklusif saja, telah membuat peserta didik di beberapa sekolah di Indonesia bertindak radi-kal dan anarkis, seperti terlibat aksi tawuran, kasus pemukulan, dan ke-jahatan lainnya, sebagaimana sering diberitakan media, apalagi ajaran eksklusif itu termuat dalam buku ajar PAI, tentu akan membuat para anak didik di sekolah-sekolah terdidik menjadi pelajar-pelajar yang bermen-tal kasar, arogan, anarkis, dan itu bu-kan tipikal pendidikan yang baik bagi prospek bangsa dan negara Indone-sia, kecuali menginginkan kehan-curan negara ini lebih cepat karena terongrong oleh generasi rakyatnya sendiri.

Perbaikan kurikulum yang nyaris terjadi setiap ada pergantian menteri harus diimbangi dengan mutu buku ajar yang berisi ajaran yang santun, perekrutan guru yang didasarkan pada akhlakul karimah dan profe-sionalitas serta bukan pada kemam-puan ‘membeli’ kelulusan CPNS, untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan yang baik. (*)

Moratorium TKI

Data tersebut tentunya terus mengalami peruba-han dan tampaknya men-

garah pada indikasi peningkatan kasus kekerasan mengingat data tersebut merupakan data yang terlapor, sedangkan yang tidak dilaporkan barangkali tidak kalah banyak. Preseden terha-dap TKI belum lama ini kembali mencuat ke pemukaan setelah Malaysia membuat iklan yang melibatkan para TKI, dan yang perlu dikritisi iklan tersebut lebih memperlihatkan penghi-naan dan pelecehan atas TKI.

Merujuk pada data statistik Kementerian Luar Negeri (2010), total Warga Negara Indonesia (WNI) sebesar 3.294.565 jiwa. Dari angka tersebut, 42% WNI tinggal di Malaysia dan seba-nyak 19% tinggal di Arab Saudi, hampir sebagian besar diantara mereka bekerja sebagai TKI. Re-alitas sosial tersebut sepertinya cukup relevan untuk membaca dan menjelaskan apa yang se-lama ini terjadi, dimana delik kekerasan TKI yang selama ini dihimpun oleh PJTKI maupun Keduataan Besar RI sebagian be-sar berasal dari Malaysia mau-pun Arab Saudi. Adapun titik persoalan kekerasan biasanya dikarenakan oleh empat hal yakni: pelanggaran kontrak ker-ja, gaji yang tidak dibayarkan, jam kerja yang tidak sesuai, dan beban kerja yang tidak sesuai kontrak. Perlakuan deskrimi-natif tersebut semakin diperpa-rah dengan tidak adanya keber-pihakan secara konstitusional atas TKI, terlebih lagi jika status TKI tersebut ilegal, maka akan semakin menjadi rumit untuk

diselesaikan.Belum lama ini Menteri

Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menyatakan akan melaksanakan moratorium TKI guna menyele-saikan sengkarut pelaksanaan TKI yang tidak kunjung selesai. Sikap seperti inilah yang su-dah sepantasnya dilakukan oleh negara guna melindungi dan menyelamatkan hak asasi ma-nusia utamanya para TKI di luar negeri. Kita tidak bisa menutup mata atas kasus kekerasan yang terus saja menimpa TKI, kasus Erwiana, setidaknya menjadi pelajaran bagi bangsa ini un-tuk tidak lelah mengawal kasus demi kasus kekerasan yang no-tabene menunjukkan sikap dis-kriminatif, intoleransi, dan jauh dari kesan win-win solution.

Harus diakui, negara masih lemah dalam melindungi para TKI di luar negeri. Secara hukum serta diplomasi politik acapkali negara tidak mampu memberi-kan pembelaan serta selalu be-rada pada bargaining position yang tidak menguntungkan. Terkait dengan perlindungan serta pembelaan atas warga ne-garanya tampaknya Indonesia perlu belajar dari negara-negara tetangga seperti Australia mau-pun Malaysia. Dengan segala upaya dan kekuatan diplomatik yang dimiliki mereka memper-taruhkan integritasnya untuk menyelamatkan satu nyawa warga negaranya. Berbicara TKI berarti membicarakan harga diri, kehormatan, integritas, dan kekuatan suatu bangsa. Dan yang cukup memprihatin-kan substansi persoalan seperti inilah yang seringkali dilupakan. Sengkarut pengelolaan TKI seo-lah tidak pernah terurai dengan baik dan terus saja menjadi bola liar. Negara harus menyadari betul bahwa TKI jangan hanya dilihat sebagai aset ansich, se-hingga wacana yang terbangun adalah nilai untung-rugi. Jar-gon ‘pahlawan devisa’ menu-rut hemat penulis hanya akan mendeskreditkan TKI.

Kementerian Tenaga Kerja memiliki tanggung jawab un-tuk menyelesaikan sengkarut

TKI dengan membuat regulasi yang lebih ketat. Dalam konteks perkembangan perdagangan in-ternasional utamanya menilik pada diberlakukannya MEA di tahun 2015, maka menjadi suatu keniscayaan bahwa tingkat per-saingan tidak hanya berhenti pada persoalan produk semata, akan tetapi yang lebih esensial yakni persoalan sumber daya manusia yang akan menjadi tenaga kerja yang pilih tanding dan mampu bersaing. Oleh kare-na itulah penyiapan skill (kompe-tensi) atas tenaga kerja kita pada akhirnya akan melibatkan ber-bagai institusi, seperti: Kemen-terian Pendidikan dan kebu-dayaan serta Perguruan Tinggi.

Indonesia adalah negara yang besar, anugerah bonus de-mografi yang saat ini sedang kita nikmati sudah selayaknya men-jadi embrio bagi tenaga kerja yang mumpuni dan profesional. Pun seturut dengan potensi tersebut negara harus menerap-kan regulasi yang tepat sasaran. Sedikit mengurai sengkarut atas pengadaan TKI, memang tidak bisa dipungkri masih sangat banyak praktik penyerapan TKI ilegal yang pada akhirnya be-rimbas pada persoalan admin-istratif maupun hukum. Disam-ping itu, hampir bisa dipastikan para TKI ilegal adalah mereka yang tidak memiliki sertifikasi atas skill yang dibutuhkan. Reali-tas ini kemudian menjadi relevan jika kemudian dikaitkan dengan banyaknya kasus kekerasan atas TKI. Ketiadaan nota kesepaha-man (MoU) atas kedua belah pihak pada akhirnya hanya akan menjadikan relasi yang terba-ngun adalah relasi patron-klien.

Ketegasan adanya moratori-um pada 2017 nanti diharapkan menjadi solusi terbaik memper-baiki sengkarut pelaksanaan TKI di tanah air. Pemerintah sekiranya sudah memegang titik-titik sim-pul persoalan ini dan diharap-

kan segera melakukan penataan yang lebih baik, transparan, dan profesional. Menurut hemat penulis ada beberapa hal yang sekiranya perlu segera dilaku-kan oleh pemerintah.

Pertama, melakukan penda-taan atas legalitas dari para pe-nyalur tenaga kerja. Hal ini perlu segera ditindak lanjuti agar tidak terjadi penyaluran tenaga kerja ilegal yang notabene merupakan tindakan pidana human traffick-ing, terutama untuk melindungi tenaga kerja wanita maupun anak-anak.

Kedua, tertib administrasi atas tenaga kerja yang akan disalurkan. Persoalan adminis-tratif menjadi sangat penting guna menjamin legalitas atas identitas tenaga kerja, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat segera ditin-daklanjuti oleh pejabat yang berwenang.

Ketiga, penyiapan skill tena-ga kerja. Kementerian Tenaga kerja harus mulai melakukan seleksi ketat, sehingga mereka yang nantinya akan disalurkan merupakan tenaga kerja yang benar-benar dibutuhkan. Se-lain itu, pemerintah perlu meny-iapkan tenaga kerja-tenaga kerja yang lebih prestisius dalam artian sebisa mungkin para tenaga kerja berpendidikan minimal SMA atau SI, sehingga memiliki bargaining position yang diperhitungkan.

Peran aktif negara dalam melakukan diplomasi ke ber-bagai negara tujuan TKI akan memberikan pengaruh bagi keberlangsungan penyaluran TKI di masa-masa mendatang. Stop komersialisasi TKI sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras para TKI untuk negara. Kita berharap semoga Presiden Jokowi beserta jajaran kabi-netnya mampu membenahi dan mengurai benang kusut persoa-lan TKI, utamanya di Malaysia dan Arab Saudi=

Kasus kekerasan atas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terus saja mengala-mi peningkatan, sekitar tahun 2010 berdasarkan laporan dari Kedutaan Besar RI di luar negeri tercatat ada 4.532 kasus kekerasan yang dialami oleh para TKI kita.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SELASA 24 MARET 2015No. 0572 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SELASA 24 MARET 2015

No. 0572 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Tak hanya itu, ibu korban Lilik (45) juga tak kuasa menangis his-teris saat melihat wajah terdakwa. Suasana jelang sidang kasus pem-bunuhan itupun mendadak ricuh, saat keluarga korban berusaha mengejar terdakwa yang dikawal ketat puluhan polisi dari Polres Probolinggo.

Polisi sempat dibuat kewala-han menghalau keluarga korban yang tersulut emosi. Sidang kasus pembunuhan atas terdakwa Na-jibuddin, pelaku pembunuhan dengan korban Agus Cahoyono, di Desa Kedungsupit Kecama-tan Wonomerto Kabupaten Probolinggo, lima bulan yang lalu

memasuki agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Terdakwa dituntut hukuman penjara seumur hidup dengan tiga pasal sekaligus, yak-ni pasal 338 juto pasal 340, serta pasal 365 KUHP.

Lilik, ibu korban meminta ter-dakwa dihukum seberat-beratnya karena telah membunuh korban dengan cara sadis. Bahkan terus menangis histeris sambil mem-inta terdakwa mendapat huku-man setimpal. Pihak keluarga akan terus mengawal jalannya sidang kasus pembunuhan terse-but, untuk mendapatkan keadi-lan.

Saat sidang selesai, kericu-han kembali terjadi karena kelu-arga korban mengejar terdakwa hingga ke mobil tahanan. Ter-dakwa mendapat kawalan ketat polisi yang segera mengevakuasi keluar dari kantor Pengadilan Negeri Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

Sementara penasihat hu-kum terdakwa, Bambang, akan mengajukan pembelaan secara tertulis karena menimbang tuntutan jaksa penuntut umum yang tidak seimbang dengan perbuatan tersangka. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban,

ternyata sampai sidang digelar masih menyatakan keberatan atas kasus ini.

“Kami masih terus berpaya semaksimal mungkin agar kasus ini tidak membawa dampak negatif diantara kedua belah pihak,”ucapnya.

Sidang yang di Ketuai Meje-lis Hakim, Setya Ningsih, masih memberikan kesempatan esepsi kepada terdakwa Minggu depan. Namun emosi keluarga korban tidak bisa hindari, mereka tetap meminta kasus ini harus sece-patnya terselesaikan, dan terdak-wa harus di hukum mati.

=M.HisbullaH Huda

Sidang Pembunuhan RicuhKeluarga Korban Histeris Melihat Terdakwa PROBOLINGGO – Kericuhan mewarnai jelang sidang kasus pembunuhan di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo. Keluarga korban Agus Cahyono, geram dan histeris saat terdakwa di tu-runkan dari mobil tahanan Kejaksaan Negeri Kraksaan, Senin (23/3).

HISTERIS. Keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat melihat terdakwa diturunkan dari mobil tahanan Kejaksaan Negeri Kraksaan.

Page 13: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV 13Probolinggo

Dalam forum ini, mereka ber-temu untuk menyelaraskan pro-gram dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan berdasarkan kepada usulan pro-gram dan kegiatan hasil musren-bang kecamatan.

“Forum ini, merupakan salah satu instrumen penting dalam alur mekanisme perencanaan pemba-ngunan daerah. Dalam penyusu-nan prioritas anggaran tahun 2016 yang memberikan kewenangan kepada SKPD dalam menentukan bentuk dan jenis penyelenggaraan tupoksinya berdasarkan kebutuhan masyarakat,”jelas Kepala Bappeda Kota Probolinggo, melalui Kabid Sosial Budaya, M.Sonhadji, Senin (23/3).

Menurutnya, forum ini cukup strategis karena mempertemukan kelompok masyarakat sektoral dan spasial. Proses perencanaan par-tisipatif merupakan proses peren-canaan atas bawah (top down) dan bawah atas (bottom up) yang dise-

laraskan melalui musyawarah ren-cana pembangunan (Musrenbang).

Disisi lain, forum ini meru-pakan proses perencanaan pem-bangunan, sehingga secara teknis berbagai keputusan dalam pelak-sanaan pembangunan dirumus-kan secara bersama dan dilak-sanakan sesuai dengan jenjang pemerintahan.

“Dilakukan penyelarasan usu-lan antara hasil dari musrenbang kecamatan dengan draf rencana kerja SKPD, serta memberikan kesempatan kepada kelompok sektoral seperti LPM dan BKM untuk memberikan masukan dan usulan kegiatan yang dinilai mampu mengatasi persoalan yang ada di sektor,”tandas M.Sonhadji.

Dari belasan SKPD yang terekam memberikan pemaparan, diantaranya Kantor Pember-dayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) yang diwakili, Yoyok, menyinggung usulan yang sifatnya sosilisasi dan penyulu-

han tetap dianggarkan. Prioritas program kegiatan,

yakni perlindungan anak dan ke-setaraan gender, kegiatan PKK, kota layak anak, penguatan pengem-bangan pengarustamaan gender, UWKSS, fasilitasi permasalahan KDRT, pembinaan GOW, diklat perkembangan usaha perempuan, penyuluhan ibu rumah tangga dan keluarga sejahtera.

Bahkan program prioritas perlindungan perempuan dan pengembangan ekonomi lokal (P3IL), serta penyediaan alat KB dan kontrasepsi.“Total ang-garan yang menjadi prioritas kegiatan tahun 2016 sebesar Rp 2.991.675.000.

Selanjutnya perwakilan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Dispobpar), Endar, menjelaskan program pembinaan pemasyarakatan olahraga yang bisa mengkover keberhasilan masyarakat dan program keber-dayaan budaya, seperti peralatan kesenian. Total anggaran sebesar Rp 244.400.000.

Dari proses pemaparan be-berapa SKPD, Ketua Forum Komu-nikasi LPM Kecamatan Wonosih, Suli, mengakui perencanaan pembangunan dan program yang akan dilaksanakan jadi lebih jelas.

=M.HisbullaH Huda

SKPD Bahas Prioritas KegiatanPenyelarasan Usulan Kebutuhan MasyarakatPROBOLINGGO - Belasan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Probolinggo memaparkan prioritas rencana program dan kegiatan dalam mewu-judkan sasaran pembangunan daerah tahun anggaran 2016, sebelum menjadi pembahasan di Musrenbang Kota Probolinggo, Rabu (25/3) mendatang.

DISELARASKAN. Usulan kebutuhan masyarakat harus sesuai dengan pemaparan prioritas kegiatan SKPD.

“Tidak ada honor mas, da-patnya dari petani seikhlasnya,” kata Usman, salah satu petugas HIPPA, di Desa Clarak Kecama-tan Leces Kabupaten Proboling-go, Senin (23/3).

Setiap saat, dirinya harus memastikan saluran irigasi ber-jalan dengan normal. Selain itu, juga mengatur hulu dan hilir air di sepanjang sawah yang ada di dusun itu.

Bahkan, tidak jarang konflik kepentingan akan terjadi, dan sering menjadi tumpuhan para petani jika sedang mem-butuhkan air di waktu yang bersamaan. Padahal, debet air sedang kecil sehingga dibu-tuhkan kesabaran bagi pemilik lahan secara bergantian untuk mendapatkan air.

“Biasanya di kasih Rp.20 ribu saat butuh air. Pemberian dilakukan saat panen atau se-dang menanam,”tandas Usman.

Dengan kata lain, Usman

baru menerima upah setelah tiga atau empat bulan setiap petak sawah. “Tapi kami tetap jalani, sambil lalu bekerja yang lain,” ucapnya.

Selain melakukan nor-malisasi melalui pendalaman saluran irigasi, ia juga member-sihkan pepohon yang tum-buh di sekitar saluran irigasi. Pohon-pohon yang tumbuh itu, mengakibatkan saluran air tidak normal.

“Seperti musim hujan ini, pohon-pohon banyak yang tumbuh. Setiap saat saya bersihkan irigasinya,”terang Usman.

Melihat kenyataan itu, Ka-bid Pengendalian Operasional pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bidang Pengairan, Oemar Syarif, tidak menampik para petugas sukarelawan itu tidak dihonor. Mereka bekerja secara gotong royong dan mendapat-kan uang pengganti lelah dari pemilik lahan.

Sejatinya, pemerintah berkeinginan memberikan upah setiap bulan untuk mengganti sebagian dari kebutuhan setiap bulan. Sa-yangnya, selama ini, belum ada satu pun daerah di Jawa Timur yang memberikan honor kepada petugas itu.

“Karena tidak ada regu-lasi. Kami tidak bisa banyak berbuat. Tetapi kami tetap memberikan apresiasi kepada mereka, meskipun bentuknya bukan berupa finansial,” pa-parnya.

=MaHfud HidayatullaH

PETUGAS HIPPA

Butuh Perhatian Pemerintah

BUTUH PERHATIAN. Petugas HIPPA sedang membersihkan saluran irigasi bersama petani

PROBOLINGGO - Setiap desa terdapat petugas Himpunan Pemakai Air (HIPPA). Setiap dusun yang terdapat areal sawah dipastikan terda-pat petugas pengatur air itu dengan surat keteta-pan kepala desa. Sa-yangnya, tugas dan tang-gungjawab yang besar itu tidak diimbangi dengan honor dari pemerintah.

Page 14: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV14 Probolinggo

Kepala Bagian Kesra, Moh Syarifuddin, melalui Kasubag Pendidikan dan Kebudayaan, Zainuri mengatakan agar ke-percayaan masyarakat kepada pemerintah lebih tinggi maka pada tahun ini, seluruh penyalu-ran honor para pendidik di lem-baga pendidikan dan tunjangan guru ngaji melalui rekening.

“Selama ini tidak pernah ada

potongan. Tapi agar masyarakat lebih yakin, tahun ini akan di-cairkan melalui rekening,” katan-ya kepada wartawan, Senin (23/2).

Menurutnya, pemkab Probolinggo mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 5,519 Mili-ar untuk para guru RA, Madrasah diniyah, MA, MTs dan Pengasuh Pondok Pesantren. Perbedaan dengan sistem rekening itu, para

penerima diminta membuka re-kening di salah satu bank persepsi yang telah ditunjuk pemerintah.

Setelah itu, mereka me-ngumpulkan rekening itu di kumpulkan di masing-masing koordinator kecamatan yang sudah ditunjuk oleh pihaknya.Sebelum ditetapkan menjadi penerima. Pihaknya akan me-lakukan monitoring dan evaluasi berdasarkan penerima tahun lalu.

“Apakah yang bersangkutan masih aktif mengajar di lembaga pendidikan atau tidak,” jelas Zainuri.

Jika tidak lagi aktif, kata Zai-nuri, maka penerima tahun lalu akan digantikan dengan peneri-ma lain di lembaga yang sama.

“Mekanisme itu dilakukan agar pemberian honor tepat sasaran,” katanya.

Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev), selanjutnya pada akhir Juni nanti honor akan dicairkan kepada rekening ma-sing-masing.“Yang tidak lewat re-kening hanya guru ngaji. Karena sifatnya bukan honor, tapi uang kehormatan,” jelasnya.

Honor yang sudah di trans-fer itu langsung bisa diterima. “Transfernya pun dari reke-ning kasda kepada penerima. Kami hanya fungsi administrasi saja,”ucap Zainuri.

Selain menghindari anggapan ada potongan itu, lanjut Zainuri,

pemerintah juga lebih efisiens. Yakni tidak perlu lagi mengam-bil dana secara cash melalui re-kening kasda.”Lebih cepat dan efisien. Apalagi, bank yang kami tunjuk memiliki banyak mesin ATM,”terangnya.

Pihaknya memastikan seluruh proses monev sendiri dilakukan se-cara transparan. Sebelum ditetap-kan menjadi penerima. Masyarakat bisa mengawasi langsung tentang nama-nama penerima.

“Kami selalu terbuka. Jika memang dinyatakan tidak la-yak. Akan ada berita acara ter-masuk alasan dicoret dari daftar penerima,”papar Zainuri.

=Mahfud hidayatullah

Guru Ngaji Bakal Digerojok Dana Rp 5,519 Miliar Hindari Pemotongan, Honor Dibayar Lewat RekeningPROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo memastikan tidak pernah ada pemotongan setiap penyaluran honor para pendidik dan tunjangan kehormatan guru ngaji. Untuk tahun ini jumlah anggaran yang akan digerojok sebesar Rp 5,519 Miliar.

PROBOLINGGO - Sudah ham-pir tiga bulan ini pihak aparatur desa termasuk kepala desa dan perangkatnya meradang. Lanta-ran dana desa termasuk honor-nya sampai saat ini belum juga diterimanya.

Holis (40) salah satu pe-rangkat Desa Alas Sumur Kulon Kecamatan Kraksaan Kabu-paten Probolinggo, mengatakan pihaknya sangat menunggu honor setiap bulannya, dan sam-pai detik ini masih belum juga diterima.“Karena honor tersebut merupakan dana yang dinanti oleh keluarga,” katanya kepada wartawan, Senin (23/3).

Dia mengatakan, untuk me-nutupi kebutuhan keluarganya harus memutar otak mengingat gaji yang ditunggu-tunggu belum keluar. Dengan jalan mencari hutangan atau malah menggadai-kan sepeda motornya.

“Lebih baik begitu mas dari pada keluarga sampai bertengkar karena kebingu-ngan untuk memenuhi kebutu-han ekonomi sehari harinya,” tandas Holis.

Para aparatur desa di wilayah Kabupaten Proboling-go, kini sedang menunggu pencairan dana desa. Ren-cananya, pada akhir April dana yang bersumber dari APBN itu akan cair. “Informasinya akan turun pada april mendatang,” ucap Kepala Dinas Pengelolaan

Keuangan Daerah setempat Tanto Walono.

Pada saat itu pula, kata Tanto Walono, proses adminitrasi mulai dari perda desa, peratu-ran bupati dan perdes rampung, maka pemerintah pusat mulai mencairkan. Pemkab Probolinggo mengalokasikan dana desa sebe-sar Rp.121 miliar. Dana sebesar itu nantinya akan di distribusi-kan ke 325 desa se Kabupaten Probolinggo.

Dari dana itu, setiap desa dapat menerima dana minimal Rp.260 juta dan maksimal Rp.460 juta. Angka itu diperkirakan bisa bertambah, mengingat pemerin-tah pusat menaikkan dana lokasi desa dalam P-APBD 2015 yang disahkan pada akhir Pebruari kemarin.

“Kemungkinan dana desa memang bertambah. Kami masih menunggu dari Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Pihaknya merinci, jika me-mang dana desa itu bertambah dari anggaran yang ada, maka dana desa sendiri tidak bisa dicairkan dalam waktu dekat. Yang bisa dilakukan dengan menglakokasikan tambahan anggaran itu pada saat PAK 2015 nanti.

“Yang sabar saja untuk menunggu dana tersebut. Sebab hanya menunggu pencairannya,” pinta Tanto Walono.

=Mahfud hidayatullah

TAK GAJIAN

Aparatur Desa Meradang

Page 15: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASELASA 24 MARET 2015

No. 0572 | TAHUN IV 15

Terakhir, klub dari London Barat itu merengkuh juara Liga Utama Inggris pada 2010 saat masih dilatih Jose Mourinho. Pelatih-pelatih setelahnya seperti Luis Felipe Scholari, Carlo Ance-lotti, Andre Villas-Boas, Roberto Di Matteo gagal menjuarai Liga Utama Inggris. Mouirnho kembali untuk kedua kalinya ke Stamford Bridge pada Juni 2013 dan berpeluang mempersembahkan trofi itu untuk Chelsea pada tahun keduanya ini.

Tetapi Chelsea tidak memetik kemenangan itu dengan mudah. Mereka harus bekerja keras untuk melumpuhkan tuan rumah. Dua gol Chelsea pada sembilan menit pertama membuat orang mengira bahwa mereka akan menang be-sar pada laga ini. Tetapi Hull me-nunjukkan semangat juang mere-ka sehingga mampu menyamakan kedudukan hanya dalam tempo dua menit. Untung, Chelsea me-miliki Loic Remy yang meski masuk menggantikan Diego Costa yang cedera, tetapi tampil sebagai pahlawan kemenangan tim dari

London Barat itu.Chelsea unggul cepat mela-

lui Eden Hazard ketika pertan-dingan baru berjalan dua menit. Tujuh menit berselang, Chelsea menjauh berkat gol Diego Costa. Tetapi tuan rumah mampu mem-perkecil ketinggalan melalui gol Ahmed Elmohamady pada menit ke-26 dan Abel Hernandez me-nyamakan kedudukan hanya dua menit berselang. Kemenangan Chelsea akhirnya ditentukan oleh gol striker internasional Prancis, Loic Remy pada menit ke-77.

Dengan hasil ini, Mourinho yakin gelar juara liga musim ini su-dah menjadi milik klubnya. “Upaya perebutan gelar seharusnya su-dah selesai. Perebutan gelar ini dalam kondisi yang normal. Dan, seharusnya kami sudah unggul de-lapan, 10, 12 poin daripada kondisi saat ini,” kata pria yang menyebut dirinya “The Happy One” itu.

Dia melanjutkan, “Tetapi sepakbola sama sekali tidak bisa diprediksi dan realitasnya adalah bahwa kami unggul enam poin

dari tim di belakang kami ke-tika kami sedang berada dalam situasi terbaik sepanjang musim ini. Seharusnya kami unggul de-lapan poin, tetapi ketika kami sudah mencapai jarak itu, kami masih harus melakoni sejumlah pertandingan lagi.”

“Pada saat ini, kami unggul enam poin dengan satu pertandi-ngan di tangan. Ini yang bisa mem-bantu kami melebar lebih jauh de-lapan poin atau bahkan sembilan poin dari lawan kami. City bisa saja mengumpulkan 24 poin. Tetapi bila mereka mampu mengoleksi 24 poin, lalu ada pertanyaan, secara matematis, berapa poin lagi yang harus kami butuhkan? Saya sangat percaya diri, percaya pada para pemain dan saya yakin kami bisa menjuarai Liga Utama Inggris,” im-buh mantan pelatih yang direkrut dari Real Madrid itu.

Tetapi kemenangan Chelsea itu harus dibayar mahal karena cederanya Diego Costa. Pemain kelahiran Brasil ini pun dikhawa-tirkan tidak bisa membela Spanyol pada laga kualifikasi Piala Eropa melawan Ukraina 27 Maret men-datang. Mourinho pun menyambut baik absennya Costa pada jeda in-ternasional akhir pekan ini.

“Untuk Diego, jeda inter-nasional bagus karena ada tiga pertandingan dalam seminggu dan dia absen pada tiga pertan-dingan tersebut. Saya kira, ced-eranya tidak butuh operasi. Dok-ter kami tidak terlalu suka dengan operasi dan melawan pisau,” pa-para Mourinho.=Sky SpoRTS/cARoL AjI

MILAN - Pelatih Inter Milan Roberto Mancini meminta pen-dukung tim itu untuk tidak me-nyalahkan kinerja para pemain menyusul hasil buruk dalam be-berapa pekan terakhir, termasuk saat kalah 0-1 dari tuan rumah Sampdoria pada pertandingan Liga Serie A Italia di Comunale Luigi Ferraris, Senin (23/3) dini hari WIB.

Gol tunggal kemenangan “Il Samp” pada laga itu dicetak Citadin Eder pada menit ke-65 memanfaatkan umpan pemain veteran Antonio Di Natale. Dia menempatkan bola di pojok kanan bawah gawang Inter yang dikawal Samir Handanovic. Ini adalah kekalahan keempat In-ter dalam lima pertandingan terakhir. Kekalahan ini juga membuat Nerazzurri semakin tersesat di peringkat kesepuluh klasemen sementara Serie A Ita-lia dengan perolehan 37 poin, terpaut sepuluh angka dari zona terakhir Liga Europa.

“Saya menerima semua kritik, tapi saya tidak berpikir proyek ini akan berjalan sela-ma hanya empat bulan, karena dalam beberapa tahun belaka-ngan Inter tidak bekerja dengan baik, dan hal ini memerlukan banyak waktu,” tegas Mancini selepas pertandingan.

Dia melanjutkan, “Yah, saya menerima kritik dan saya cukup kuat untuk mengatasi semua ini. Tentu saja ini bukan bulan yang menggembirakan, tapi malam ini saya belum mengatakan apa pun dengan para pemain. Kami telah berjuang dan rasanya pan-tas untuk menang.”

Mancini berharap di laga selanjutnya mimpi buruk bagi timnya sedikit mereda de-ngan bantuan dari dewi fortuna. “Di laga selanjutnya, kami harus terus menjaga performa kami sebaik ini, dan berharap keberuntungan akan sedikit membantu kami. Masih ada sembilan laga tersisa, kami tidak bisa memikirkan perihal musim depan. Sekarang kami harus bangkit dan kembali melaju,” ujarnya.

Sementara itu, Fiorentina harus rela menerima hasil im-bang 2-2 kala melawat ke Friulli, markas Udinese. Mendominasi jalannya laga hingga 63 per-sen, pasukan Vicenzo Montella malah harus tertingal 1-0 di paruh pertama oleh gol Molla Wague. Fiorentina kemudian bangkit di paruh kedua melalui brace Mario Gomez di menit ke-50 dan 53. Sayang, ketika keme-nangan sudah di depan mata,

La Viola malah kebobolan oleh Panagiotis Kone di menit ke-62. Hasil imbang 2-2 ini membuat Si Ungu melorot ke peringkat enam klasemen sementara.

Hasil mengejutkan datang dari stadion yang terkenal de-ngan keangkerannya, San Paolo. Si empunya stadion, Napoli, ter-tahan oleh tamunya Atalanta, dengan skor sama kuat 1-1. I Partenopei gagal memaksimal-kan keunggulan jumlah pemain, saat La Dea sudah harus ber-main dengan sepuluh orang se-jak menit ke-55.

Tuan rumah secara menge-naskan malah kebobolan oleh Mauricio Pinilla di menit ke-72. Beruntung, striker pengganti, Duvan Zapata, hadir sebagai pahlawan Napoli lewat golnya satu menit saja jelang laga bera-khir. Hasil imbang 1-1 membuat pasukan Rafael Benitez turun stu tingkat ke posisi lima klase-men. =ESpN/goAL.coM/cARoL AjI

Mourinho “Pede” Bakal Juarai Liga

SERIE A

Mancini: Salahkan Saya

HULL - Pelatih Chelsea Jose Mourinho percaya diri timnya bisa menjuarai Liga Utama Inggris musim ini setelah memetik kemenangan tipis 3-2 atas Hull City pada laga di The Kingston Com-munications Stadium, Senin (23/3) dini hari WIB. Tambahan tiga angka ini mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen sementara, enam poin dari Manchester City di tempat kedua de-ngan satu pertandingan sisa di tangan.

EdEn Hazard melakukan selebrasi dengan Nemanja Matic (kanan) pada laga yang berlangsung Senin (23/3) dini hari WIB.

Roberto Mancini

Page 16: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV16

i babak pertama, ketika pertandingan baru ber-jalan 19 menit, Jeremy Mathieu membawa Bar-

celona unggul terlebih da-hulu dengan sundulan meny-

ambut bola tendangan bebas Lionel Messi. Pemain internasional Prancis itu bergerak lebih cepat menyambut bola kiriman Messi ke kotak penalti dibanding bek Madrid, Sergio Ramos.

Sedangkan satu-satunya gol Madrid dibuat Cristiano Ronaldo pada menit ke-31. Medapat bola sodoran dari Luka Modric di luar gari 16, Karim Benzema lalu men-girim umpan dengan tumit kepada Cris-tiano Ronaldo di kotak penalti dan segera menusuk bola dengan kaki kanan ke pojok kanan gawang Barcelona yang dijaga Clau-dio Bravo. Kedua tim sama-sama memiliki peluang untuk menghasilkan gol, tetapi hingga laga usai, kedudukan 2-1 tidak berubah.

Tambahan tiga angka ini melebarkan jarak Azulgrana menjadi empat poin dari Real Madri di tempat kedua klasemen se-mentara. Jarak ini membuka lebar jalan El Barca merebut gelar juara La Liga musim ini. Walaupun, posisi ini belum aman betul karena masih ada banyak pertandingan hingga akhir musim.

“Sangat sedikit pemain yang bisa menc-etak gol dengan cara seperti ini. Dia bisa menentukan hasil akhir pertandingan. Dia

pencetak gol murni yang hanya butuh waktu sepersekian detik untuk mencetak gol. Tetapi dia juga bekerja sama dengan mengerti den-gan teman-teman lainnya di dalam satu tim,” kata Enrique memuji Luis Suarez.

Dia melanjutkan, “Sejak dia mengingj-akkan kaki untuk pertama kalinya di sini, kami sangat senang dengan penampilan, komitmen, dan semua hal yang dia lakukan untuk tim. Kami pun tidak menyesal mem-beli mahal pemain ini dari Liverpool.”

Suarez sendiri menilai, golnya itu san-gat penting untuk Barcelona. “Ini gol ter-penting saya untuk Barcelona sejauh ini karena memiliki nilai yang sangat penting. Saya hanya mencoba memanfaatkan ruang yang ada di antara pemain belakang lawan secepat mungkin sehingga tidak memberi waktu sedikit pun kepada mereka untuk bereaksi. Dan untung, bola itu bergulir ke dalam gawang,” kata Suarez.

Suarez mengakui, di babak pertama, mereka tidak mampu mengontrol jalan-nya pertandingan seperti biasanya mereka lakukan karena Madrid melakukan te-kanan yang hebat. Padahal, filosofi sepak-bola Barcelona adalah menguasai jalannya pertandingan. Hal ini baru bisa diwujudkan pada babak kedua.

“Kami terjebak pada gaya permainan mereka dan tidak banyak mengontrol pertandingan seperti biasanya. Kami ber-main terlalu langsung dan Madrid bagus sekali dalam menekan. Kami tidak menda-

pat cukup bola pada babak pertama, tetapi di babak kedua, kami tampil lebih bagus lagi,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Barcelona tidak boleh mengangkat kaki dari pedal gas kare-na liga ini masih panjang dan akan semak-in sulit. Kami harus memanfaatkan jarak empat poin ini hasil dari melawan sebuah tim terkuat di Spanyol. Seperti di liga-liga manapun, Anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi bila santai sejenak.”

Sementara itu, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memuji penampilan anak-anak asuhnya pada babak pertama, tetapi mengeluhkan kegagalan Ronaldo dan kawan-kawan keluar dari tekanan di babak kedua. “Saya kira, ini masalah mental bu-kan fisik. Kami kesulitan melakukann ump-an-umpan seperti babak pertama. Kami memang kecewa dengan hasil ini, tetapi penampilan para pemain jauh lebih baik sekarang. Kami bisa lebih percaya diri lagi pada laga-laga berikutnya di liga dan Liga Champions,” kata pelatih asal Italia itu.

Meski kalah, mantan pelatih AC Milan itu belum mau menyerah dalam memburu gelar juara La Liga musim ini. Pasalnya, liga ini masih cuku panjang. “Liga ini belum be-rakhir. Barcelona memiliki peluang, seperti juga yang kami miliki sebelumnya. Dalam sepakbola apa pun bisa terjadi,” imbuh An-celotti yang sebelum ke Madrid melatih Paris Saint-Germain (PSG). =sky sports/carol aji

KORAN MADURA

16sElasa 24 MarEt 2015

No. 0572 | taHUN iV

ROBERTOMANCINI: SALAHKANSAYAOLAHRAGA | 15

Enrique SanjungSuarez

BARCELONA - Pelatih Barcelona Luis Enrique memuji Luis Suarez yang mencetak gol penentu kemenangan Barcelona atas Real Madrid pada laga El Clasico di Camp Nou, Senin (23/3) dini hari WIB. Pada laga itu, El Barca menang tipis 2-1. Gol Luis Suarez itu dicetak pada menit ke-56 meman-faatkan bola umpan jauh bek kanan Daniel Alves.

Page 17: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV ASELASA 24 Maret 2015

No. 0572 | TAHUN IV MADURA SPORT | HAL. PPersepam MU Lawan Bernoul FC

KORAN MADURATaneyan Lanjang

Pertanian dan indUstri tak tergaraP MaksiMaL

eks FasiLitator PnPM Jadi PendaMPing desa

disPerta BerdaLih tUnggU PersetUJUan kePaLa

BANGKALAN| HAL. NSUMENEP| HAL. CSAMPANG| HAL. L

PAMEKASAN - Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Pamekasan terus berupaya memperjuangkan nasib

petani tembakau di wilayah itu. Selain mendampingi petani tembakau dalam teknik budidaya agar menghasilkan tembakau berkualitas sesuai kebutuhan pabrikan, pemkab juga memperjuangkan hasil panen tembakau agar terbeli de-ngan harga mahal.

Dalam hal ini, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii bersama timnya melaku-kan kunjungan ke sejumlah pabrik rokok di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Upaya ini merupakan salah satu langkah nyata yang dilakukan Bupati agar kesejahtera-an petani tembakau semakin terangkat.

Dalam kunjungan itu, Bupati di-dampingi sejumlah Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, seperti Dinas Kehutanan dan Perkebu-nan (Dishutbun) sebagai instansi yang menangani bidang budidaya tanaman tembakau, juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang berkaitan dengan tata niaga tembakau. Turut serta perwakilan Komisi II DPRD Pamekasan dan unsur LSM.

Sedikitnya ada empat perusahaan rokok yang dikunjungi Bupati Pame-kasan bersama timnya. Masing-masing PT Sadana Arif Nusa, PT Djarum, PT Sukun, dan PT Bentoel. Dari kunjungan ini, informasi penting yang didapatkan adalah rencana pembelian tembakau Madura tahun 2015 nanti.

PT Sadana Arif Nusa berencana mem-

beli tembakau Madura sebanyak 1.200 ton, PT Djarum 8000 ton, PT Bentoel 2000 ton, dan PT Sukun berencana akan menambah kuota pembelian tembakau Madura. Jika pada tahun 2014 mem-beli sebanyak 450 ton, pada tahun 2015

nanti PT Sukun akan membeli sebanyak 550 ton tembakau. Informasi kebutuhan tembakau dari pihak pabrikan itu akan menjadi acuan dinas terkait agar hasil produksi tembakau di Pamekasan dapat terserap seluruhnya.

Dalam kunjungan ini, Pemkab Pamekasan juga menyampaikan biaya produksi tembakau atau Break Event Point (BEP), yang naik dari semula Rp 29.396 per kilogram menjadi Rp 33.300 per kilogram, dan pengambilan sampel tidak boleh lebih dari 1 kg. Dalam kesem-patan itu, Bupati mendesak pihak pabri-kan agar membeli tembakau di atas BEP agar petani tidak rugi dan menggunakan timbangan digital sehingga tidak ada permainan yang dapat merugikan petani.

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan persoalan tembakau meru-pakan bagian dari janji politiknya, sehingga harus dikawal sejak dini, agar hasil panen tembakau di Pamekasan dapat memberi keuntungan kepada petani, apalagi de-ngan meningkatnya biaya produksi.

“Kami tekankan kepada pihak pabri-

kan agar semua tembakau petani Pame-kasan bisa dibeli, tentu dengan harga yang tinggi. Mudah-mudahan cuaca mendukung karena kualitas tembakau ini juga ditentukan oleh cuaca. Kalau cuaca bagus kualitas tembakau juga ba-gus,” katanya.

Achmad Syafii meminta petani me-merhatikan kualitas tembakau sejak dini, agar tembakau dapat terjual mahal. Mu-lai dari penentuan bibit, lahan, pemu-pukan, dan tidak memanen dini. Selain itu, tidak mencampur tembakau Madura dengan tembakau Jawa, tidak memberi pewarna, gula, atau hal-hal lain yang da-pat merusak keaslian kualitas tembakau Madura. Sedangkan jenis tembakau yang diinginkan pabrikan yaitu jenis Jepon, Cangkring dan Prancak.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Pemkab Perjuangkan Aspirasi Petani Tembakau

BERSAMA. Bupati Pamekasan, Drs. Achmad Syafii, M.Si bersama tim tembakau Pamekasan, mendatangi PT Sukun, untuk mengetahui ren-cana pembelian tahun 2015

RAPAT KERJA. Bupati Pame-kasan, Drs. Achmad Syafii, M.Si bersama tim tembakau Pamekasan, mendatangi PT Djarum, untuk mengetahui rencana pem-belian tahun 2015.

Page 18: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SELASA 24 MARET 2015

No. 0572 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

"Dibandingkan calon peta-hana, sejumlah nama penda-tang baru diperkirakan memiliki potensi suara lebih bagus," ujar Kepala Konsultan Lembaga survei "Indepth Research" Andri Riswan-di kepada wartawan di Surabaya, Senin (23/3).

Berdasarkan hasil survei pada 26 Februari hingga 16 Maret 2015 di 27 kecamatan yang tersebar di kabupaten setempat, nama bakal cabup H.M Sahnan mencatat 36,11 persen, mengungguli calon petahana KH Abuya Busyro Karim yang hanya meraih 35,10 persen potensi suara.

"Potensi suara yang dimak-sud diambil dari tingkat popu-laritas serta tingkat kesukaan masyarakat terhadap kandidat,"

tukasnya.Selain kedua nama tersebut,

kandidat lainnya yang muncul dalam bursa Pilkada Sumenep masing-masing Zainal Abidin (birokrat) dengan potensi su-ara 11,32 persen, H. Soengkono (wakil bupati dan tokoh partai politik) 14,70 persen, serta Azasi Hasan (tokoh masyarakat) dengan 9 persen.

Kendati demikian, jika dilihat dari sisi elektabilitasnya, nama Busyro Karim menjadi yang pa-ling tinggi dengan 24,7 persen, Sahnan 21,9 persen, Zainal Abidin 8,3 persen, serta Soengkono 7,5 persen.

Menurut Andri, dalam Pilkada Sumenep mendatang, pengeta-huan warga terkait ajang pemili-

han bupati relatif tinggi karena 59 persen di antaranya sudah tahu bahwa Desember 2015 akan dise-lenggarakan.

Selain itu, lanjut dia, 66 persen di antaranya tahu bahwa Pilkada diselenggarakan dengan pilihan langsung oleh rakyat. "Sebagian besar masyarakat mengetahui in-formasi dari teman atau keluarga, kemudian dari baliho dan media massa," tutur pria berkaca mata tersebut.

Pihaknya juga menyimpul-kan, 48 persen masyarakatnya tahu kandidat-kandidat yang akan maju dengan menyebut lima nama secara berurutan, yai-tu Busyro Karim, Sahnan, Azasi Hasan, Soengkono dan Zainal Abidin.

Sementara itu, pada survei tersebut melibatkan 1.000 res-ponden dengan metode wawan-cara tatap muka dan metode "sampling" dengan teknik "mul-tistage random sampling" atau

teknik pemilihan "sample" yang dilakukan secara bertingkat dan biasanya berdasarkan pembagian wilayah kerja suatu pemerinta-han. "Tingkat margin kesalahan-nya dalam survei ini 3 persen," kata Andri.

PPPSementara DPC Partai Per-

satuan Pembangunan (PPP) Ka-bupaten Sumenep, saat ini sedang menggodok empat nama untuk

dimajukan sebagai calon Bupati Sumenep 2015-2020.

Empat kandidat yang sedang digodok, yaitu Moh. Subaidi (Ke-tua Komisi D DPRD Sumenep), KH. Syafii Anshori (Mantan ang-gota DPRD Sumenep dan Pen-gasuh PP. Annuqayah), Ny. Dewi Khalifah (Mantan Cawabup 2010-2015 dan Ketua PC Muslimat NU Sumenep), K. Washil (Mantan anggota DPRD Sumenep).

"Keempat nama itu sudah mencuat. Saat ini sedang diper-timbangkan oleh partai untuk diu-sung pada Pemilukada mendatang," kata Sekretaris DPC PPP Sumenep, Moh. Subaidi, Senin (23/3).

Dikatakan, keempat nama itu masih terus digodok, termasuk elektabilitasnya. "Kami nanti ada tim survei untuk melihat elek-tabilitas dari calon yang akan diusung oleh PPP ini. Tentu kami tidak gegabah," ujarnya.

Kendati demikian, PPP tetap terbuka kepada calon lain dari luar partainya. “Nanti akan ada konvensi siapa yang akan diusung PPP. Tahapan untuk menuju ke konvensi itu masih diproses sam-pai detik ini," tukasnya.

Beberapa waktu lalu, Moh. Sahnan mendaftar ke PPP sebagai kandidat calon Bupati Sumenep dari partai berlambang ka’bah itu di Kantor DPD PPP Jalan Ling-kar Barat, Desa Gedungan, Rabu, (18/03). Ia diterima langsung Ketua DPC PPP Sumenep, Baharuddin.

=JUNAEDI/ANT/MK

Indepht: Pendatang Baru Berpeluang MenangPPP Godok Empat Nama

SURABAYA – Lembaga survei "Indepth Research" menilai calon bupati Sumenep pendatang baru berpeluang me-nang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat yang dijadwalkan digelar Desember 2015.

Survei Proximity

1. MH Said Abdullah (22,5 persen)2. Zainal Abidin (15,8 persen)3. A Busyro Karim (11,8 persen)4. HM Sahnan (8,7 persen)5. Dewi Khalifah (7 persen)6. Ilyasi Siradj (5,8 persen)7. Soengkono Sidik (5,2 persen)8. Unais Ali Hisyam (2,3 persen)9. Azasi Hasan (1,7 persen)tak menentukan pilihan (19,2 persen)

metode Penelitian:Sampel 1.000 respondenResponden berasal dari 27 kecamatanTingkat kesalahan 3,1 persen

Survei indePth reSearch

1. A Busyro Karim 24,7 persen2. Sahnan 21,9 persen3. Zainal Abidin 8,3 persen4. Soengkono 7,5 persen5. Azasi Hasan 2,3 persen

metode Penelitian:Sampel: 1.000 respondenResponden berasal dari 27 kecamatanTingkat kesalahan: 3 persen

Elektabilitas Kandidat Kepala Daerah

Dibandingkan calon petaha-na, sejumlah

nama pendatang baru diperkirakan memiliki potensi suara lebih bagus,”

Andri RiswandiKepala Konsultan Indepth Research

Kepala Konsultan Lembaga Survei Indepht Research Andri Riswandi mempublikasikan hasil survei elektabilitas kandidat calon Bupati Sumenep.

Page 19: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV CSumenep

Kepala Badan Pember-dayaan Masyarakat Perem-puan dan Keluarga Berencana (BPMP & KB) Sumenep, Ach. Masuni menjelaskan, sesuai keputusan pemerintah, man-tan fasilitator PNPM otomatis direkrut menjadi pendam-ping desa karena dinilai telah berpengalaman.

“Pemerintah pusat mem-punyai asumsi jika petugas PNPM itu sudah berpengala-man. Sehingga realisasi dana desa (DD) akan semakin opti-mal. Makanya tahun ini tidak

ada rekrutmen baru,” katanya.Tenaga pendamping desa

di tingkat kecamatan mem-butuhkan lima orang. Yakni, satu orang sebagai fasilitator kecamatan (FK), satu orang menjadi fasilitator teknis (FK), dan tiga orang unit pengelola keuangan (UPK).

Di tingkat desa juga membutuhkan lima orang. Yakni, dua orang sebagai kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD) dan tiga orang sebagai tim pengelola kegiatan (TPK).

”Saat ini juknisnya masih

belum turun dari pemerintah pusat. Tapi, kami kira tidak akan jauh berbeda dengan petugas PNPM sebelumnya,” tutur mantan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep itu, Senin (23/3).

Disinggung soal honor petugas, dirinya belum bisa memberikan penjelasan. Yang pasti, katanya, honor petugas dibayar oleh pemerintah pu-sat. ”Secara teknis kinerja para pendamping nantinya tidak jauh berbeda dengan program PNPM-MP,” tuturnya.

Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi mengatakan, meskipun di-rinya belum mengetahu juknis pendamping desa, namun mempertahankan mantan fasilitator PNPM-MP menjadi pendamping desa tidak baik.

”Jadi menurut saya, tidak perlu mempertahankan petu-gas yang lama. Apalagi saat ini program baru, bukan program PNPM. Ya harus terbuka, open. Jangan sampai membatasi hak-hak orang lain, itu tidak baik,” katanya.

Apalagi, lanjut politisi PPP asal Kecamatan Lenteng itu, tugas dan tanggung jawab pendamping sangat berat. Kerja mereka sangat berat, ka-rena berkaitan dengan realisasi program dan bantuan keua-ngan yang akan digelontorkan pemerintah di setiap desa.

”Jadi, personelnya juga harus diduduki oleh orang yang profesional. Sehingga, realisasi anggarannya pun sesuai juknis yang diinginkan pemerintah,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP - Untuk kesekian kalinya, beberapa warga Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, mendatangi kantor Kejaksaan Neg-eri (Kejari) Sumenep, Senin (23/3). Mereka kembali menanyakan perkembangan pe-nanganan kasus dugaan penyelewengan raskin yang diduga dilakukan kepala de-sanya Ikbal.

Pelapor kasus tersebut, Achmad Subli mengatakan, kedatangannya ke kantor Ke-jari kemarin sudah yang ketujuhkalinya. "Kami hanya ingin tahun sudah sampai di mana penanganan kasus itu,” katanya.

Ia mendatangi kantor Kejari guna me-nanyakan perkembangan kasus tersebut, karena setelah melakukan demo beberapa waktu lalu, dari pihak pelapor belum per-nah dipanggil lagi untuk dimintai ketera-ngan. "Setelah melakukan demo beberapa waktu lalu, saksi dari kami tidak dipanggil lagi," tukasnya.

Menurut dia, seharusnya penanganan kasus raskin yang terjadi di Guluk-guluk perlu diprioritaskan. Sebab, lanjutnya, di desa lain tidak seberani di Desa Guluk-Guluk dalam hal penggelapan raskin. "En-tahlah, barangkali karena ada mekanisme yang harus diikuti sehingga penanganan kasus ini sepertinya lamban," kata dia.

Namun begitu, ia berharap Kejari bisa tegas dalam melakukan penanganan kasus. Pasalnya, menurut dia, ada salah satu saksi yang telah beberapa kali dipanggil, namun tak pernah memenuhi panggilan dari Ke-jari. "Ini kan menghambat. Ketegasan Kejari sangat dibutuhkan, biar tidak terkatung-katung penanganan kasus ini," harapnya.

Karena kemarin mereka tak bertemu langsung dengan kepala Kejari, Subli me-ngaku akan kembali mendatangi kantor Kejari Sumenep minggu depan. "Minggu depan kami akan datang lagi untuk hearing dengan Kepala," ujarnya.

Tak hanya itu, menurut Subli, jika nanti pihaknya menemukan indikasi ada upaya memperlambat penanganan kasus terse-but, ia memastikan akan menggerakkan massa untuk turun jalan lagi. "Sebenarnya hari ini masyarakat Guluk-Guluk mau aksi. Tapi kami redam, dengan janji kalau kami akan datang ke Kejari," tuturnya.

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Sume-nep, Sugianto menegaskan bahwa kasus dugaan penggelapan raskin yang terjadi di Desa Guluk-guluk sampai saat ini terus berjalan. Kasus tersebut, menurut dia, saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi, dan juga pengum-pulkan data-data.

Selebihnya, Sugianto menjelaskan bahwa dalam hal penanganan kasus apa pun harus melalui prosedur yang berlaku. Sehingga penanganannya tidak bisa dipak-sakan, karena ada laporan kasus lain yang mendahului. "Intinya, penanganan kasus dilakukan secara bertahap," pungkasnya.

=FATHOL ALIF

PENGGELAPAN RASKIN

Warga Pertanyakan Kasus Ikbal

PENDAMPING DESA

Eks Fasilitator PNPM Jadi Pendamping DesaSUMENEP – Pendamping desa akan mengguna-kan tenaga mantan fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Per-desaan. Sehingga pada tahun ini dipastikan tak ada rekrutmen baru petugas pendamping desa.

Warga Guluk-Guluk saat baru keluar dari Kantor Kejari bertemu Kasi Pidsus Kejari Sugianto, Senin (23/3). Mereka mempertanyakan perkembangan kasus dugaan penggelapan raskin yang diduga dilakukan kepala desa setempat Ikbal.

Page 20: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV D Sumenep

Demikian disampaikan Koor-dinator Mahasurya Bisri Gie usai melakukan audiensi dengan Ke-jari, Senin (23/3). Mereka ditemui Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Ke-jari Sumenep, Sugianto.

Data Mahasurya, beberapa laporan dugaan penyimpangan raskin yang hingga saat ini pen-anganannya tidak jelas, yaitu kasus raskin di Desa Duko, Ke-camatan Rubaru. Menurutnya, meski kasus tersebut sudah di-laporkan, namun sampai saat ini belum diproses oleh Kejari.

Kasus raskin yang juga tak je-las penanganannya hingga saat ini adalah laporan masyarakat Desa Lapa Taman, Kecamatan Dungkek. "Kasus itu dilaporkan sejak bulan Februari lalu. Tapi sampai saat ini Kejari masih be-lum menelusuri dugaan tipikor itu ke bawah," tandasnya.

Kasus raskin ketiga yang menurutnya juga belum tun-tas hingga saat ini adalah kasus raskin yang terjadi di Desa Lapa

Laok, Kecamatan Dungkek. Pada-hal, lanjutnya, masyarakat sudah melaporkan kasus itu sudah sejak lama. "Meski kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan, tapi Kejari masih belum melakukan penangkapan kepada oknum yang telah memakan hak rakyat itu," ungkapnya.

Kasus raskin di Desa/Kecama-tan Guluk-Guluk juga tak luput dari perhatiannya. Gie mengata-kan, kasus dugaan penyelewen-gan raskin di Desa Guluk-Guluk sudah seharusnya mendapat per-hatian dari Kejari. "Sayangnya, kasus ini masih belum ada pena-nganan serius dari Kejari Sume-nep," tukasnya.

Seharusnya, menurut Gie, Kejari tidak lamban dalam me-respons setiap laporan dari masyarakat. Apalagi, lanjutnya, belakangan masyarakat su-dah mulai berani melaporkan setiap dugaan yang merugikan publik. "Harusnya, kepercayaan masyarakat itu ditanggapi serius

oleh Kejari. Jangan malah sete-ngah hati," tukasnya.

Mahasiswa memberikan wak-tu kepada Kejari Sumenep untuk mengusut secara serius beberapa kasus tersebut selama tiga bu-lan. “Jika dalam waktu itu Kejari tetap tidak bisa memberikan ke-jelasan, kami persilakan kepada kepala Kejari untuk memundur-kan diri dari jabatannya,” pung-

kasnya.Sementara itu, Kasi Pidana

Khusus Kejari Sumenep, Sugianto mengatakan, pihaknya selama ini bukan tidak menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat. Hanya saja, dalam penanganan kasus, menurutnya memang tidak mudah dan bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Ia mengungkapkan, sejauh

ini tahapan penanganan kasus yang dilaporkan oleh masyarakat, seperti yang disampaikan oleh mahasiswa, bervariasi. Menu-rutnya, penanganan laporan dari masyarakat Lapa Laok, Ke-camatan Dungkek saat ini sudah sampai pada tahap penyidikan. Dalam kasus tersebut, pihaknya mengaku sudah menetapkan ter-sangka. “Kalau yang Lapa Taman, untuk sementara kita masih keep silent,” katanya.

Sementara untuk dugaan adanya penyelewengan raskin di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-guluk, saat ini tahapan-nya masih penyelidikan. Ia me-ngaku, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dan pengumpulan data.

Kasus DisdikSelain kasus raskin, maha-

siswa juga menanyakan kelanju-tan kasus pengadaan alat peraga SD Disdik Sumenep tahun 2010 lalu yang terindikasi dalam proses pelelangannya dikondisi-kan dan barangnya juga tidak sesuai Suspek. Menurut maha-siswa, penyelidikan yang dilaku-kan oleh Kejari terhadap kasus tersebut juga terkesan macet di tengah jalan.

“Ini menandakan bahwa Ke-jari Sumenep telah gagal mengu-sut kasus Tipikor di Kabupaten Sumenep. Menurut kami, Kejari hari ini sudah ‘mandul’. Maka-nya kami tidak bisa membiarkan persoalan yang telah memakan hak rakyat ini dibiarkan saja,” tandas Gie.

=FATHOL ALIF

Penanganan Kasus Raskin LambanTiga Bulan Tak Tuntas, Mahasurya Persilakan Kajari Mundur

SUMENEP – Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) menilai Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumenep lamban menyelesaikan laporan beberapa kasus raskin yang disampaikan masyarakat. Desa Kepala

Desa laporan Dugaan MoDus penyiMpangan

Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek A. Suud Jumat,

22 Agustus 2014

- Sejak Januari-Agustus 2014, sebagian penerima manfaat tidak menerima raskin sama sekali. Sebagian penerima manfaat yang baru menerima raskin pada bulan kelima.

- Berat raskin menyusut 2 sampai 3 Kg.

Desa/Kecamatan Guluk-Guluk Iqbal

Kamis, 11 Desember

2014

- Pemalsuan tanda tangan penerima bantuan beras sebagai laporan pertanggung jawaban

- Raskin hanya didistribusikan pada bulan Juni sepanjang tahun 2014

Desa Duko Kecamatan Rubaru Munip

Rabu, 31 Desember

2014

- Sepanjang tahun 2013-2014, raskin hanya didistribusikan sebanyak dua kali

Desa Lapa Taman Kecamatan Dungkek Abu Raera Rabu,

28 Januari 2015

- Pendistribusian raskin tidak tepat sasaran sejak tahun 2013 hingga 2014

- Penggelapan raskin

Mahasiswa Sumekar Raya saat melakukan audiensi di Kantor Kejaksaan Negeri Sumenep dengan Kasi Pidsus Sugianto, Senin (23/3). Mereka mempertanyakan penanganan laporan dugaan raskin di beberapa daerah.

Laporan Penyimpangan Raskin Kejaksaan Negeri Sumenep

Page 21: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV ESumenep

Fatoni mengatakan, sam-pai sekarang penyakit menular tersebut masih belum bisa diken-dalikan. Pasalnya, yang menjadi kendala selama ini ada di dalam hal pengobatan. “Kenapa di pe-ngobatan, pengobatan itu laman-ya bisa enam bulan. Obat yang diminum pun sekali minum bisa mencapai enam tablet,” jelasnya, Senin (23/3).

Oleh karena itu, lanjutnya, jika kondisi pasien TB tidak fit dan gizinya juga kurang baik te-rus dipaksakan minum obat, maka

akan membuat pasien tersebut merasa badannya lemes. Selain itu ludahnya juga akan menjadi pahit dan perutnya kembung.

“Matanya (penglihatan-nya, red.) juga kabur. Juga yang akan dirasakan, terlinganya akan berdengung. Itu yang menyebab-kan angka keberhasilan pengo-batan pasien TB itu tidak se-muanya berhasil,” tukasnya.

Selain itu, Fatoni juga menje-laskan bahwa penyebab seseorang mudah terjangkit penyakit TB, yang paling dominan, karena se-

seorang itu tidak diimunisasi sejak kecil. Lebih dari itu, imbuhnya, kondisi sanitasi perorangan di rumahnya yang kurang bagus juga bisa menyebabkan sese-orang terjangkit penyakit terse-but.

Untuk itu, selama ini pihak-nya mengaku sudah melakukan upaya-upaya agar penderita pe-nyakit TB bisa ditangani dengan baik. Salah satu upaya yang di-lakukan Dinkes dengan memberi-kan makanan khusus tambahan bagi setiap penderita TB. “Sosia-lisasi juga kita lakukan. Dan di kita itu juga ada unit keliling, un-tuk TB dan lepra,” paparnya.

Sementara saat disinggung mengenai jumlah penderita TB di Sumenep tahun 2015, Fatoni mengaku masih belum mengan-tongi data terbarunya. Hanya saja, menurutnya, penderita TB itu di-

dominasi daerah daratan. Berdasarkan jumlah penderita

TB yang dirawat di puskesmas, menurut Fatoni, jumlah pende-rita TB tertinggi ada di Kecama-tan Pandian, Pragaan, dan Bluto. “Yang di kepulauan itu Sapeken. Lengkapnya, silakan minta da-tanya di Ibu Dwi. Di sana ada,” pungkasnya.

Ditemui di ruangannya, Kabid Pengendalian Masalah Keseha-tan Dinkes Kabupaten Sumenep, Dwi Regnani menuturkan, untuk jumlah penderita TB tahun 2015 masih belum ada. Namun, untuk tahun 2014, jumlah penderita TB semua tipe di Sumenep sebanyak 1.553 penderita. Sedangkan yang TB positif sekitar 891 penderita. Terus yang dicurigai sebanyak 7.993 orang.

“Pencapaian kita, penderita TB di Sumenep masih 76,5 per-

sen. ” tukasnya. Jumlah tersebut, jika dibandingkan dengan jumlah penderita TB pada tahun 2013 lalu, diakui Dwi, memang me-ngalami peningkatan. Namun, da-lihnya, peningkatan jumlah pende-rita TB dari tahun 2013 ke tahun 2014 tidak terlalu signifikan.

“Penderita TB itu memang seperti gunung es. Yang tampak dibandingkan dengan yang tak tampak itu bisa lebih banyak yang tak tampak, ” pungkasnya.

Untuk diketahui, hari ini ada-lah Hari Tuberkulosis Sedunia. Peringatan Hari Tuberkolusis Se-dunia memang diperingati tang-gal 24 Maret setiap tahun. Hal itu bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang wabah tuberkulosis, serta usaha-usaha untuk mengurangi penye-baran wabah tersebut.

=FATHOL ALIF

Dinkes Kesulitan Tangani Pasien TBDwi Regnani: Penderita Tuberkulosis 76,5 PersenSUMENEP - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sume-nep, Fatoni mengungkapkan, penyakit tuberkulosis atau biasa disingkat TB adalah penyakit menular yang pengo-batannya masih mengalami masalah sehingga sulit untuk dikendalikan. Pasalnya, pengobatan penyakit TB memer-lukan waktu yang cukup lama.

Tenaga medis sedang memeriksa penderita tuberkulosis. Di Kabupaten Sumenep, warga yang positif menderita tuberkulosis sekitar 891 orang. Sedangkan yang dicurigai sebanyak 7.993 orang.

Page 22: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IVF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSELASA 24 MARET 2015No. 0572 | TAHUN IV

Gelagat ketidakharmonisan para politisi di tubuh Komisi II itu terlihat saat rapat kerja Komisi II dengan Pemkab Pamekasan, yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan, Alwi Beiq, dalam pembahasan terkait PT Aneka Usaha Mekkasen Makmur

(PT AUMM).Dalam rapat tersebut hanya

ditemui ketua, wakil ketua, dan 3 anggota Komisi II, sehingga total ada 5 orang yang menemui pihak Pemkab Pamekasan. Sementara anggota lainnya sengaja memilih tidak hadir dalam pertemuan

tersebut.Mereka yang tidak hadir me-

milih duduk bersama di salah satu ruang fraksi, sebagai bentuk protes kepada ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ah-madi. Mereka beralasan sering tidak dilibatkan dalam sejumlah kebijakan penting dalam komisi II DPRD Pamekasan.

“Kami berlima sengaja tidak masuk ke ruangan komisi II, kare-na ada hal yang kami protes pada ketua (Hosnan Ahmadi). Kami sering tidak dianggap ada karena dalam kebijakan dalam komisi,

kerap tidak melibatkan anggo-tanya,” kata salah satu anggota Komisi II yang tidak mau disebut-kan namanya.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hos-nan Ahmadi membantah ada ke-tegangan di tubuh Komisi II. Me-nurutnya, sejauh ini keanggotaan Komisi II masih tetap solid dan harmonis.

Hosnan beralasan, separuh anggota Komisi II yang tidak ikut dalam rapat kerja dengan Pemkab Pamekasan, karena ada kepenti-ngan di luar, bukan karena Komisi

II tidak harmonis. Namun, diakui-nya, sebelum rapat kerja itu, terli-hat jumlah anggotanya yang masuk ke ruang Komisi II lebih dari 5 orang. Tetapi jelang rapat tersebut dilaksanakan, sejumlah anggota izin karena ada kegiatan lain.

“Tidak ada apa-apa. Selama ini semuanya baik-baik saja. Mereka tidak ikut rapat karena ada kegia-tan lain. Dan mereka sudah kami undang via SMS dalam rapat ini. Tadi ada beberapa memang masuk. Namun, izin ke pendamping komisi mau keluar,” kata Hosnan.

=ALI SYAHRONI/RAH

Komisi II Tak Solid Ada Anggota Komisi II yang Merasa ‘Sakit Hati’PAMEKASAN – Suhu politik di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, memanas. Bahkan, aroma keretakan di tubuh komisi II DPRD Pamekasan tercium menyengat, terbukti ada pemboikotan oleh ang-gotanya.

SEDIKIT. Sejumlah anggota Komisi II DPRD Pamekasan saat melakukan rapat kerja dengan Pemkab Pamekasan, terkait PT AUMM

Page 23: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV GPamekasan

Kepala Urusan Umum Lapas Narkotika Kelas II Pamekasan, Syaiful Bahri mengatakan pihaknya belum mengetahui in-formasi tersebut. Bahkan belum mengetahui secara jelas siapa napi yang disebut mengendalikan peredaran narkoba itu.

Apalagi penghuninya masih dalam kategori baru, sebab Lapas Narkotika tersebut baru ditempa-ti sejak Februari lalu. Sehingga penghuninya masih pindahan dari Lapas Kelas II A Pamekasan,

dan pindahan dari Lapas Medaeng Sidoarjo.

Syaiful menjelaskan, pihaknya memastikan napi tidak akan bisa berkomunikasi langsung dengan pihak luar melalui ponsel, ka-rena Lapas sudah menyediakan telepon umum. Dalam sistem keamanan, seluruh ponsel yang dibawa para pengunjung juga di-titipkan ke loker, termasuk milik petugas Lapas.

Untuk Lapas baru ini, kapasi-tasnya untuk dihuni 1.235 narapi-

dana. Sedang, saat ini baru dihuni sebanyak 85 narapidana narko-tika, 54 narapidana berasal dari Lapas Kelas II A Pamekasan dan 31 berasal dari Lapas Narkotika Medaeng, Sidoarjo.

“Saya belum tahu persis, apalagi di sini penghuninya baru semua karena baru pindahan dari Lapas Kriminal (Kelas II A Pamekasan) dan pindahan dari Medaeng. Sampai sekarang juga belum ada komunikasi dari Polres Sampang. Saya memastikan tidak ada satu pun napi yang berko-munikasi dengan pihak luar apa-lagi menggunakan ponsel,” kata Syaiful.

Apalagi napi dengan kasus narkotika tidak semua menem-pati Lapas tersebut, karena masih dalam proses pemindahan, seba-

gian masih menghuni Lapas Kelas II A Pamekasan, yang berada di sebelah barat Lapas tersebut.

Sebelumnya, tim satuan narkoba Polres Sampang me-nangkap AH di kawasan Taman Bungkul Surabaya. Setelah ber-hasil lolos saat akan ditangkap di SPBU Bancelok Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, ke-tika hendak melakukan transaksi dengan polisi yang menyamar.

Dari keterangan AH, terung-kap bahwa mengedarkan narko-ba atas kendali seorang napi yang kini dipenjara di Lapas Narkotika Kelas II Pamekasan. Mereka berkomunikasi menggu-nakan telepon seluler (ponsel), dan AH diberi upah Rp 1 juta tiap transaksi.

=ALI SYAHRONI/RAH

Pengendali NarkobaBelum TerdeteksiPeredaran Narkoba di Jatim Dikendalikan dari Lapas PamekasanPAMEKASAN – Pengedar narkoba berinisial AH yang ditangkap oleh anggota Polres Sampang, mengaku diken-dalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Pamekasan, akan tetapi hingga kemarin (23/3) masih belum terdeteksi siapa orang yang mengendalikannya itu.

Syaiful BahriKepala Urusan Umum Lapas Narkotika Kelas II Pamekasan

PAMEKASAN - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan terus melakukan evaluasi dan mengontrol keberadaan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) Adeni, anak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan. Perusa-haan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan air mineral dalam kemasan gelas dan galon ini dinilai jalan di tempat dan tidak menam-pakkan perkembangan yang signifikan serta belum mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pamekasan. Sebaliknya, perusahaan ini selalu mengeruk biaya opera-sional dari Anggaran Penda-patan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan.

Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengaku akan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap manajemen Adeni. Sebab anak perusahaan PDAM ini tidak mampu bersaing dengan perusahaan swasta yang juga bergerak sebagai produsen air mineral.

Politisi PAN ini menam-bahkan, langkah awal yang akan dilakukan yakni me-manggil PDAM dan manaje-men yang mengurus Adeni. Selanjutnya, tim akan me-lakukan kajian, apakah Adeni harus terpisah dengan PDAM dan menjadi Badan Usaha Mi-lik Daerah (BUMD) tersendiri atau ada solusi lain yang harus dilakukan oleh PDAM sebagai induk perusahaan Adeni.

Jika dalam perjalanan-nya resmi mandiri dan tidak menunjukkan tanda-tanda ke-majuan, bukan tidak mungkin perusahaan ini akan ditutup.

“Makanya kami evaluasi manajemen, apakah selama ini tidak majunya karena masih satu atap dengan PDAM, atau bagaimana. Jika perlu kami pi-sah saja Adeni dengan PDAM, sekiranya bisa berkembang,” ungkapnya.

Kemungkinan untuk me-nutup perusahaan ini sangat terbuka jika betul-betul tidak berkembang. Agar tidak membebani APBD Pame-kasan. Konsekuensi yang harus dipikirkan jika tutup yaitu nasib karyawan apakah akan ditarik ke PDAM untuk menghindari pemutusan hak kerja (PHK) atau ada solusi lain.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

ADENI

Terancam Ditutup

Page 24: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Menyikapi hal ini, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii me-nyatakan akan mempertanyakan kepada Kepala Dinas Pendidikan

Pamekasan, Yusuf Suhartono, penyebab tingginya putus se-kolah. Apalagi usianya tergolong produktif seusia SMA.

Meski demikian, pihaknya su-dah menggalakkan beberapa pro-gram untuk mengentaskan putus sekolah di Pamekasan. Salah sa-tunya, program wajib belajar 12 tahun. Cara ini merupakan solusi yang saat ini tengah diuji coba oleh Pemkab Pamekasan, untuk mengurangi angka putus sekolah di Pamekasan.

“40 persen angka putus se-kolah ini merupakan data 2013. Kami sudah memiliki terobosan wajib belajar 12 tahun, makanya kami nanti akan minta laporan tentang perkembangan program itu ke Disdik,” katanya.

Ke depan, perlu ada tero-bosan baru untuk menekan ang-ka putus sekolah di Pamekasan. Sehingga tidak ada lagi anak yang tidak bisa sekolah, gara-gara tidak memiliki biaya. Sebab pemerintah akan menanggung pembiayaannya.

Syafii yakin angka putus sekolah ini akan segera turun. Dengan berbagai terobosan-terobosan yang akan dilaku-kan pemerintah. Apalagi dalam waktu dekat, pemerintah akan membuat grand desain induk pendidikan.

Sementara itu, Ketua DPRD

Pamekasan, Halili Yasin yang hadir dalam kegiatan itu, juga menyoroti kinerja Dinas Pen-didikan. Ia menilai kualitas pen-didikan setempat merosot. Se-hingga ia meminta pihak terkait, untuk segera mengembalikan aroma harum pendidikan Pame-kasan.

Hal itu bisa dilakukan de-ngan berbagai cara. Di antaranya, pemenuhan sarana dan prasana pendidikan, peningkatan kualitas SDM guru dan strategi pembela-jaran yang baik lagi mudah di-mengerti oleh siswa.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Angka Putus Sekolah Masih TinggiBupati Akan Urus Kepala Dinas PendidikanPAMEKASAN - Sekalipun Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Pamekasan sudah mengalokasikan anggaran pen-didikan di atas 20 persen yang dikelola Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, angka putus sekolah di wilayah itu masih sangat tinggi, yakni mencapai 40 persen. Usia anak putus sekolah itu antara 16-18 tahun. Hal ini terungkap dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangu-nan (Musrenbang) Tahun Anggaran (TA) 2016 di Pendopo Ronggosokowati Pamekasan, Senin (23/3).

PANEN. Beberapa petani tampak bersatu padu dalam memanen hasil pertanian milik salah seorang petani.

Page 25: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV IPamekasan

SOSIALISASIPEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADUJALAN JOKOTOLE NO.143 TELP. (0324) 329310

YUK...

INVESTASI DI PAMEKASAN

DAPATKAN INFORMASISEBELUM BERINVESTASI

Dipersembahkan Oleh:KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN PAMEKASAN

Salah satu peserta audiensi, Zainud-din mengatakan kegiatan belajar menga-jar (KBM) di daerah pantai utara (pantura) tidak berjalan maksimal lantaran banyak guru yang indisipliner. Misalnya, jadwal mengajar pukul 07.00 WIB, justru datang hingga pukul 08.00 WIB. Sehingga mere-ka menuntut Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan bertindak profesional.

Mereka kemudian mengajukan be-berapa usulan kepada Disdik untuk per-baikan kualitas pendidikan di wilayah utara Pamekasan, mengenai fasilitas bagi tenaga pengajar agar bisa mengubah pe-rilakunya.

“Kami minta agar Disdik bertindak tegas terkait persoalan ini. Karena ba-nyak wali murid yang mengeluh kegia-tan belajar anaknya. Selain lambat, KBM diselesaikan lebih cepat dan gurunya pu-lang lebih awal sebelum jam belajar usai,” kata Zainuddin.

Salah satu usulan yang disampaikan adalah agar tenaga pendidik tidak be-

rangkat langsung dari rumahnya. Mini-mal Disdik bisa menyediakan rumah dinas bagi guru yang bertugas di wilayah utara, utamanya daerah terpencil. Atau mem-berikan alat transportasi khusus berupa kendaraan yang dapat mengatarkan lebih cepat ke tempat tujuan.

Tambah Zainuddin, pendidikan di pantura jangan dimarginalkan, sebab bagaimana pun membangun daerah harus diawali dengan mengembangkan sumber daya manusia (SDM)-nya terlebih dahulu. Sehingga tidak ada ketimpangan pendidi-kan antara utara dan wilayah selatan.

Usai audiensi, Kepala Bidang Ketena-gaan Disdik Pamekasan, Suryanto me-ngatakan pihaknya selama ini beberapa kali melakukan pembinaan terhadap guru yang ‘nakal’, yang dilaporkan masyarakat. Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat melaporkan apabila menemui guru yang tidak disiplin dalam melaksa-nakan tugasnya.

Namun, lanjut Suryanto, pihaknya tetap meyakini bahwa sebagian besar guru yang tinggal jauh dari tempat tu-gasnya tetap disiplin. Sebab, pihaknya tahu banyak guru yang bayar ongkos transportasi bulanan untuk berangkat ke tempat tugas.

“Bagi adik-adik (peserta audiensi), apabila menemukan guru yang tidak di-siplin, kami meminta agar melaporkan kepada cabang dinas, dan cabang dinas melaporkan kepada Disdik. Kalau tidak ada laporan, kami kesulitan menindak-lanjutinya. Selama ini yang kita bina bagi yang dilaporkan saja,” kata Suaryanto.

=ALI SYAHRONI/RAH

Banyak Guru PNS Tak DisiplinMassa KPPP Minta Disdik Bertindak TegasPAMEKASAN - Puluhan pemuda yang mayoritas mahasiswa dari Pantai Utara (pantura) Pame-kasan, yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli Pantu-ra (KPPP) melakukan audiensi ke DPRD Pamekasan, Senin (23/3). Mereka menyoroti banyaknya guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah pantura yang tidak disiplin.

MENGADU. Anggota KPPP mengadu ke DPRD Pamekasan. Mereka duduk bersama di ruang sidang paripurna lantai II gedung DPRD Pamekasan, kemarin (23/3)

Page 26: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572| TAHUN IV J Pamekasan

Pemkab Minta Bantuan Pemprov Teliti Gua Akik

Kepala Bagian Suber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan Syalah Samlam, menjelaskan, pi-haknya perlu meminta bantuan Pemprov Jatim, karena peralatan yang dimiliki instansinya ter-batas.

"Kami tidak memiliki alat pe-nelitian barang-barang antik dan kuno yang cukup, makanya kami perlu meminta bantuan Pemprov Jatim," katanya, Senin (23/3).

Ia menjelaskan, beberapa hari lalu pihaknya telah datang secara langsung ke Dusun Ro-jing, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, bersama instan-si terkait, yakni Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Dis-porabud) dan Balitbangda Pem-kab Pamekasan.

Hanya saja, katanya, sesam-painya di gua batu akik itu, tim pemkab tidak bisa melakukan ekplorasi lebih banyak, karena

terkendala peralatan."Hasil kesepakatan kami,

akhirnya memutuskan agar Pem-kab meminta bantuan Pemprov Jatim, yakni melalui Bagian Ener-gi dan Sumber Daya Meneral, un-tuk meneliti gua batu akik yang ditemukan warga itu," katanya.

Selain terbatas peralatan, sambung dia, Pemkab Pame-kasan juga belum memiliki tim ahli untuk meneliti barang-ba-rang antik dan kuno.

"Akhirnya, kami di sana ha-nya mengambil gambar yang ada di dalam gua itu saja," ka-tanya.

Gua batu akik itu ditemukan oleh pekerja penggali sumur mi-lik Sati (40) warga Dusun Rojing, Desa Blabar, Kecamatan Batu-marmar, Pamekasan pada Selasa (3/3), sekitar pukul 10.00 WIB.

Pada kedalamam tujuh me-ter, penggali sumur menemukan

lubang besar berdiameter 50 meter persegi dan pada dinding lubang itu penuh dengan batu akik.

Pemilik sumur melaporkan ke Kepala Desa Blaban Sukri-anto dan selanjutnya informasi itu menyebar luas di kalangan masyarakat.

"Saya selaku kades juga lang-sung melaporkan temuan warga saya itu ke Muspika Batumarmar dan sudah ada petugas yang da-tang ke sini," katanya.

Sejak adanya kabar pene-muan batu akik ini, banyak warga yang datang ke Dusun Rojing, Desa Blaban, Kecamatan Batu-marmar, Pamekasan.

Mereka yang datang tidak hanya dari desa tetangga, akan tetapi juga banyak dari kecama-tan lain, termasuk warga Sam-pang dan Sumenep.

Lokasi gua batu akik itu kini juga dijaga polisi, karena dikha-watirkan batu-batu yang ada di dalam gua itu diambil warga.

Ketua DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Halili pun

telah mengunjungi gua batu akik itu. Ia bahkan sempat turun se-cara langsung melihat dinding gua yang serba gemerlap dari batu itu. "Ini luar biasa," katanya berdecak kagum.

Dinding gua diperhatikan dengan saksama dengan meng-gunakan lampu senter yang ia bawa. Bahkan, adik kandung Bu-pati Pamekasan Achmad Syafii ini sempat berfoto di dalam gua itu.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini lebih lanjut menyatakan, pi-haknya siap mendukung alokasi anggaran, apabila pihak ekse-kutif memang berencana meng-alokasikan anggaran untuk men-jadikan gua itu sebagai objek wisata Pamekasan.

"Kami siap mendukung, ka-rena nampaknya memang layak untuk dikembangkan," katanya.

Sebelumnya, Komandan Ko-dim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi juga datang secara langsung ke gua batu akik itu.

= ANT/ABD AZIZ

PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meminta bantuan Pemprov Jatim untuk meneliti penemuan gua batu akik di Desa Blaban.

dok/dandimGUA BATU AKIK. Seorang tentara Kodim 0826 Pamekasan saat berada di dalam gua batu akik yang berada di Kabupaten Pamekasan beberapa waktu lalu.

WASPADA ISIS

Kantor Imigrasi Awasi WNA Asal India

PAMEKASAN - Kantor Imig-rasi Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan pengawasan khusus pada delapan orang warga negara asing (WNA) asal India yang datang ke Pamekasan de-ngan alasan berdakwah.

Menurut Kasubsi Informasi, Sarana Komunikasi dan Penga-wasan Penindakan Keimigrasian Dedy Chairil Zain, adanya delapan WNA asal India yang datang ke Pamekasan itu, sesuai dengan berkas yang diterima kantor Imigrasi Pamekasan beberapa hari lalu.

"Dalam berkas yang disam-paikan kantor Imigrasi Pusat itu dijelaskan, bahwa kedelapan WNA asal India itu datang ke Pamekasan untuk studi sosial bu-daya, serta dalam rangka dakwah Islam di Pamekasan," katanya.

Dedy menjelaskan, dalam berkas keterangan yang disam-paikan ke kantor Imigrasi Pame-kasan itu, bahwa warga India itu akan melakukan dakwah Islam di Desa Somalang, Kecamatan Pakong, Pamekasan.

Namun hasil pantuan petugas, mereka tidak hanya berdakwah di Desa Somalang, akan tetapi berpindah-pindah ke sejumlah desa lain di Kecamatan Pakong.

WNA ini, sambung Dedy, memang melakukan dakwah Islam, dan sejauh pantauan yang kami lakukan, memang belum ditemu-kan adanya indikasi ajaran yang disampaikan mereka menyimpang dari ajaran Islam yang dianut ma-yoritas muslim di Pamekasan.

"Namun demikian, kami tetap melakukan pengawasan, serta menyampaikan informasi tentang keberadaan WNA asal India ini ke petugas keamanan di Pamekasan," katanya.

Dedy menjelaskan, izin ting-gal delapan orang WNA asal India itu akan berakhir tanggal 29 Maret 2015.

"Kabarnya kedelapan WNA asal India itu, merupakan jamaah tabligh, yakni salah satu kelompok Islam yang kegiatan dakwahnya dilakukan dengan cara mendatangi rumah-rumah warga dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan," katanya.

Secara terpisah Komandan Ko-dim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi membenarkan adanya WNA asal India yang melakukan kegiatan dakwah di Pamekasan.

= ANT/ABD AZIZ

Page 27: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IVL Sampang

Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kasat Narkoba AKP Syaiful Anam me-ngatakan, sebelum melakukan penyelidikan lebih lanjut terha-dap inisial D yang mengendalikan tersangkan Adi Harja, pihaknya masih mendalami pengakuan ter-sangka yang melibatkan warga bi-naan Lapas Narkotika Pamekasan.

Namun, semantara ini pe-nyelidikan yang dilakukan belum mengarah pada terhadap inisial D. “Untuk melakukan penyelidi-kan lebih lanjut, kami masih men-dalami pengakuan tersangka yang melibatkan binaan Lapas Narko-tika Pamekasan,” kata Syaiful Anam pada Koran Madura saat ditemui di ruang kerjanya.

Selain itu, Syaiful Anam men-jelaskan, untuk melakukan penye-lidikan terhadap oknum binaan lapas narkotika Pamekasan perlu ada tambahan bukti sebagai dasar penguat keterlibatanya. Karena, bukti yang sudah dikumpulkan saat ini masih belum cukup kuat untuk pengambangan penyelidi-kan terhadap oknum tersebut.

“Kami membutuhkan bukti lain untuk melakukan penyelidi-kan terhadap oknum tersebut. Karena bukti yang ada saat ini masih belum cukup untuk di-lakukan penyelidikan terhadap yang mengendalikan tersangka,” paparnya.

Dia menceritakan penangka-

pan pada tersangka, Selasa (17/3), tepatnya pukul 13.00. Satreskoba Polres Sampang menyamar seba-gai pembeli dan mengatur perte-muan di SPBU Bancelok, Kecama-tan Jrengik dengan tersangka untuk transaksi sabu-sabu sebe-rat 15,12 gram yang sudah dipe-san sebelumnya.

Diberikan sebelumnya, ter-sangka mengaku dikendalikan oleh inisial D, salah satu warga bi-naan lapas narkotika Pamekasan melalui HP untuk menjual barang haram tersebut. Dari setiap kali penjualan tersangka mendapat imbalan Rp. 1 juta.

Dalam penangkapan itu juga, polisi berhasil mengamankan ba-

rang bukti dari tersangka berupa satu plastik klip putih yang di dalamnya berisi kristal putih se-berat 15,12 gram, satu unit HP Samsung warna biru beserta sim card, satu unit mobil Vios warna hitam nopol L 5474 KI berserta kontak dan STNK.

Guna mempertanggung-jawabkan perbuatannya, tersang-ka dijerat Pasal 114 ayat 2, Dishub Pasal 112 ayat 2 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukuman bisa dipidana mati, pidana seumur hidup, atau penjara paling singkat 6 tahun penjara dan paling lama 20 tahun penjara dan pidana denda maksi-mum 10 miliar. =RIDWAN/LUM

SAMPANG - Puluhan handtractor untuk kelompok tani (poktan) masih mengendap di belakang Kantor Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sampang. Bantuan tersebut belum didistri-busikan karena masih membu-tuhkan persetujuan dari Kepala Disperta Sampang.

Kabid Teknik Disperta Sam-pang, Suyono mengatakan, dalam pendistrubusian puluhan traktor tersebut masih menunggu SK penetapan penerima yang dis-ahkan langsung oleh Kadisperta atau Plt. Sebab, dalam pendis-tribusian itu harus ada tanda tangan dari pimpinan.

“Dari pemerintah provinsi sudah ada instruksi untuk segera didistribusikan kepada poktan yang berhak menerimnya,” ka-tanya pada Koran Madura, Senin (23/3).

Menururtnya, dalam waktu dekat ini surat penetapan pen-erima tersebut diharapkan sudah ditandantangai oleh pimpinan. Mengingat tim survei sudah turun ke lapangan untuk me-nentukan poktan yang berhak menerimanya.

Hasil survei itu akan diajukan ke pimpinan untuk ditetapkan sebagai penerima traktor terse-but. “Kemungkinan besar pada hari Kamis mendatang sudah didistribusikan ke poktan yang ditetapkan pimpinan,” kilahnya.

Dikatakan, ada 34 handtractor yang akan diberikan kepada 34 poktan yang tersebar di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Banyuates, Sokobanah, Karang

Penang, Camplong, Kadung-dung, Torjun, Tambelangan Dan Sereseh.

Itu sudah tercatat di Disperta sesuai dengan hasil survei yang dilakukan pekan lalu oleh tim dinas. “Kalau tidak ada peru-bahan dari pimpinan data yang mendapatkan bantuan traktor sebanyak 32 poktan yang tersebar di delapan kecamatan yang sudah

disebutkan tadi,” paparnya.Katanya, dalam menentukan

poktan sebagai penerima traktor tersebut, Disperta tidak sem-barangan menentukan. Sebab, untuk mendapatkan bantuan itu ada kriteria khusus yang menjadi penilaian tim survei. Di antara penilain itu, wilayah yang mem-punyai produksifitas padi di atas 59,9 kuintal perhetar.

Sementara di bawah itu di-pastikan tidak mendapatkan ban-tuan tersebut. “Jadi ada penilaian khusus dalam menentukan pok-tan mana yang berhak menerima bantuan traktor tersebut, dan hasil survi tim dinas menentukan yang layak menerima itu delapan kecamatan yang disebutkan itu,” imbuhnya.

Selain itu, bantuan pompa

air juga disalurkan kepada salah satu kecamatan yang sudah tercatat akan menerima bantuan traktor tersebut. Namun, dari delapan kecamatan itu hanya sebagian yang mendapatkan ban-tuan pompa air itu. Sebab, yang tersedia hanya tujuh unit saja. “Artinya, ada tujuh poktan yang mendapatkan dubel. Ada yang tidak,” tutupnya. =RIDWAN/LUM

Polisi Kembangkan Kasus Adi HarjaWarga Binaan Lapas Narkotika Pamekasan Diduga Mengendalikan BandarSAMPANG - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Sam-pang akan mengembangkan kasus penangkapan ter-sangka bandar sabu-sabu (SS), Adi Harja (40), warga Banjar Sogian, Kecamatan Tandes, Kota Madya Sura-baya yang mengaku dikendalikan salah satu warga binaan Lapas Narkotika Pamekasan, Senin (23/3).

HANDTRACTOR MENGENDAP

Disperta Berdalih Nunggu PersetujuanPuluhan hantraktor ngendap di belakang kantor Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sampang, droping hanraktor masih menunggu penetapan SK penerima dari pimpinan.

Page 28: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572| TAHUN IV MBangkalanBangkalan SELASA 24 MARET 2015

No. 0572 | TAHUN IV MBangkalanKORAN MADURA

Mahasiswa Demo Puket IIIJika Tuntutan Tak Digubris, Maba STKIP PGRI Berencana Gelar Aksi Lebih Besar

"Kurang lebih enam bulan lalu kami sudah terdaftar di kampus STKIP PGRI Bangkalan dan telah mengikuti PKKMB yang telah di-laksanakan oleh Puket III. Akan tetapi, kegiatan yang telah di-laksanakan tersebut tidak sesuai dengan standar Ospek yang pernah dilakukan. Banyak hak

mahasiswa yang tidak dipenuhi oleh pihak penyelenggara," teri-ak koordinator lapangan Hayat

Hasan saat melakukan orasi.Dia menjelaskan, Maba juga

tidak mendapat kaos PKKMB dan

juga batik yang biasa diberikan oleh penyelenggara kepada ma-hasiswa baru. Sementara yang

menjadi persoalan paling jang-gal yakni panitia penyeleng-gara tidak membuat laporan pertanggungjawaban(LPJ) ten-tang dana yang telah dihabiskan atas kegiatan itu.

"Kami menuntut Puket III dan panitia untuk segera mem-buat LPJ, memberikan estimasi anggaran yang telah dihabis-kan dalam kegiatan PKKMB serta memenuhi hak-hak Maba," tegasnya.

Para mahasiswa juga meng-ancam, apabila dalam waktu tiga hari ke depan Puket III tidak me-menuhi tuntutan mahasiswa, mereka akan melakukan aksi lan-jutan dengan massa yang lebih banyak. Selain itu, mereka juga mengecam dan menuntut mun-dur PK III karena tidak transparan dalam mengelola uang maha-siswa.

Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi oleh awak media, Puket III (Sobari Isman) tidak bersedia menemui wartawan. Hingga berita ditulis, dirinya tidak memberikan tanggapan terkait tuntutan mahasiswa tersebut.

= ANAM ALFAROBI/RAH

BANGKALAN - Sejumlah mahasiswa baru (Maba) STKIP PGRI Bangkalan me-lakukan aksi demonstrasi di halaman kampus STKIP PGRI Bangkalan, Senin (23/3). Mereka menun-tut pihak kampus, yakni pembantu ketua (Puket) III, agar segera membuat laporan pertanggung-jawaban (LPJ) Pengenalan Kehidupan Kampus Maha-siswa Baru (PKKMB), ka-rena pelaksanaan kegiatan tersebut telah dilaksanakan dan tidak ada kejelasan penggunaan anggarannya.

anam alfarobi/koran maduraDEMONSTRASI. Sejumlah mahasiswa baru (Maba) STKIP PGRI Bangkalan saat melakukan aksi demonstrasi di hala-man kampus STKIP PGRI Bangkalan, Senin (23/3).

KOMISI INFORMASI

Keterbukaan Informasi Publik Masih Nihil

BANGKALAN – Komisioner Komisi Informasi (KI) Kabupaten Sumenep, Aliman Haris menga-takan sejak empat tahun berdiri Komisi Informasi (KI) di Kabu-paten Bangkalan, keterbukaan informasi publik dinilai masih sa-ngat kurang.

Hingga saat ini masyarakat masih menggunakan KI sebagai fasilitator sengketa informasi. "Hingga saat ini, setiap pen-cari informasi seperti lembaga swadaya masyarakat, organisasi kepemudaan atau dan juga lem-baga lainnya dalam menyelesai-kan sengketa informasi masih saja datang ke kantor KI," kata Aliman, Senin (23/3).

Menurutnya, Pemerintah Bangkalan seharusnya menyiap-kan informasi publik melalui me-dia informasi yang dimilikinya. Sebab pengelolaan informasi be-lum dikelola dengan baik, sehing-ga hal itu sangat disayangkan.

"Ketika saya buka website resmi Pemkab Bangkalan, saya tidak melihat dan menemukan adanya informasi dan juga do-kumen publik disana, seper-ti informasi tentang Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA)," ungkapnya.

Dia mengambil contoh se-perti di ibu kota Jakarta, untuk dokumen DPA tersebut bisa dite-mukan di dalam website Peme-rintah DKI Jakarta sebagai per-wujudan e-budgeting dan clean governance. Dari sanalah terlihat marwah Komisi Informasi dalam mengawal keterbukaan informasi publik di setiap kabupaten/kota dan provinsi hingga pemerintah pusat.

Oleh karena itu, dia berharap agar pada masa mendatang, Pemkab Bangkalan lebih terbuka dengan memanfaatkan fasilitas informasi yang dimilikinya.

= ANAM ALFAROBI/RAH

PERBAIKAN JALAN

Anggaran untuk Pantura Rp 48 MBANGKALAN - Sudah tiga

tahun kondisi jalan pantai utara (pantura) mengalami kerusakan parah. Janji pemerintah provinsi (Pemprov) untuk memperbaiki kondisi jalan pantura Bang-kalan selalu mental. Namun, perbaikan jalan pantura kini bakal segera terealisasi. Ang-garannya sudah dialokasikan, bahkan sudah dalam proses lelang.

Jumlahnya mencapai sekitar Rp 48 miliar. Anggaran disedia-kan untuk perbaikan jalan di sejumlah titik jalan yang men-galami kerusakan. Tidak seperti perbaikan sebelumnya yang hanya tambal sulam, perbaikan jalan pantura kini akan dilaku-kan pembetonan dasar secara menyeluruh.

"Pemprov Jatim menggelon-torkan anggaran untuk perbai-kan jalan pantura yang rusak pa-rah. Mulai dari Kampung Skep, Kecamatan Arosbaya, Klampis, Sepulu, hingga Kecamatan Tan-jung Bumi," ujar anggota Komisi

C DPRD Jawa Timur, Mahfud.Proyek perbaikan jalan

pantura tersebut, kurang lebih dilakukan pada sepanjang 50 km yang mengalami kerusakan. Ada tiga termin anggaran yang digelontorkan untuk biaya per-baikan. Termin pertama bernilai Rp 28 miliar yang sudah proses lelang. Termin kedua sebesar Rp 12 miliar, terakhir Rp 8 miliar. Perbaikan tersebut diatur dalam tiga ruas titik perbaikan yang ukurannya berbeda.

"Ada yang sudah lelang, ada yang masih proses lelang. Ada juga yang belum lelang. Rincian anggarannya seperti itu," je-lasnya.

Dengan rencana perbai-kan jalan provinsi tersebut dirinya berharap agar proses pelaksa-naannya berjalan dengan lancar. Sebab, terlalu lama jalan pantura dibiarkan rusak, sehingga mengganggu kenyamanan pengendara. Selain itu, setiap perbaikan jalan desa mengajukan usul perbaikan atau

membuat jalan baru dengan lebar 3 meter. Hal ini agar jalan tersebut bisa dihotmix dan lebih bagus hasilnya.

"Kenapa harus 3 meter, karena alat berat untuk hotmix jalan paling kecil ukuran 2,8 meter. Jadi, kalau lebar jalan di bawah 3 meter, tentunya tidak bisa dihotmix. Maka saya berharap, setiap pengajuan perbaikan atau pembuatan jalan baru harus minimal 3 meter," ungkapnya.

Rencana pendirian pabrik hotmix di kawasan utara, sehingga dapat mempermudah perbaikan sarana transportasi. Jika itu terlaksana, tentunya akses jalan akan semakin mudah diperbaiki di kawasan pantai utara. Selain menghemat biaya, rencana tersebut biasa mening-katkan sektor pendapatan dae-rah. "Ini bagian dari upaya untuk perbaikan sarana dan prasarana transportasi ke depan," pa-parnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASELASA 24 MARET 2015 | No. 0572| TAHUN IV N Bangkalan

Bawa Kabur Mobil, Residivis DitembakTersangka Pernah Beraksi di Sampang Sebanyak Tiga Kali

Kronologi penangkapan ter-sangka bermula dari laporan masyarakat bahwa telah ada pencurian sebuah mobil. Kebe-tulan, pada saat kejadian petugas sedang patroli dan tim Reskrim langsung melakukan pengejar-

an terhadap pelaku. Berselang 30 menit kemudian mobil yang dibawa kabur pelaku menabrak sebuah mobil truk di jalan Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

Setelah menabrak truk,

pelaku kemudian melarikan diri. Karena berusaha melarikan diri, petugas terpaksa memuntah-kan timah panas ke kaki pelaku. Sementara dari tangan pelaku, petugas mengamankan barang bukti (BB) berupa sebuah mobil Toyota Corolla, satu kunci ukur-an 8, dan satu kunci T yang dibuat sebagai alat untuk men-congkel pintu mobil yang dicuri tersebut.

"SY bahkan tak menggubris tembakan peringatan polisi. Kami terpaksa menembak kaki-nya di sebelah kanan," kata Ka-sat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo, kemarin (23/3).

Berdasarkan hasil pemerik-

saan tersangka diketahui dia residivis dan baru tiga bulan keluar dari penjara dengan kasus yang sama. Pelaku juga mengaku melakukan pencuri-an tersebut karena tidak me-miliki uang. Akibat perbuatan-nya, pelaku diancam dengan pasal 362 tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun.

Perlu diketahui, pelaku buka hanya beraksi di wilayah Ka-bupaten Bangkalan saja, tetapi pelaku juga pernah melakukan pencurian kendaraan bermotor di kawasan Sampang sebanyak tiga kali dan di Bangkalan tiga kali.

= ANAM ALFAROBI/RAH

BANGKALAN - Tim Reskrim Polres Bangkalan melumpuhkan SY (28), warga Desa Binoh, Ke-camatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, dengan timah panas di kaki sebelah kanan karena melaku-kan pencurian sebuah mobil jenis Toyota Corolla Putih milik salah seorang dokter atas nama Surata. Pencurian tersebut terjadi di depan Apotek Kimia Farma Jalan Trunojoyo Bangkalan, sekitar pukul 10.00 WIB kemarin.

anam alfarobi/koran maduraDIGIRING. Tersangka, SY (28), warga Desa Binoh, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan saat berada di Mapolres Bangkalan, Senin(23/3). Tim Reskrim Polres Bangkalan melumpuhkannya dengan timah panas di kaki sebelah kanan karena melakukan pencurian sebuah mobil jenis Toyota Corolla Putih milik salah seorang dokter atas nama Surata.

SWASEMBADA PANGAN

Pertanian- Industri Tak Tergarap Maksimal

BANGKALAN - Potensi pertanian di Bangkalan sa-ngat baik. Namun, ribuan hektare lahan pertanian di Bangkalan masih belum ter-garap maksimal. Belum lagi, rencana industrialisasi yang masih belum berjalan dengan baik. Untuk itu, Bangkalan harus bisa membuka diri sambil memikirkan cara agar perkembangan pertanian dan industrialisasi berjalan untuk peningkatan ekonomi masyarakat Bangkalan.

"Masalah pertanian dan Industri perlu dikaji bersama para tim profesional dan akademisi. Semuanya harus berjalan bersama-sama guna menunjang faktor pemera-taan dalam pertumbuhan ekonomi," kata Wakil Bupati Bangkalan, Mondir A Rofii.

Menurutnya, ratusan hektare lahan yang ada di Bangkalan belum tergarap dengan baik. Sebab lahan tidur yang ada cukup banyak, sehingga peningkatan jumlah hasil pertanian belum bisa maksimal. Padahal swasem-bada nasional menjadi ren-cana pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, Bangkalan bisa swasembada pangan. Untuk mencapai harapan itu, sangat bergantung dari kebijakan Gubernur Jatim dalam mengkoordinir 4 kabu-paten dalam mensejahterakan masyarakat yang ada di pulau Madura," terangnya.

Di sisi pembangunan, dalam mewujudkan indus-trialisasi Pemkab Bangkalan sudah melobi tiga rencana kerja BPWS. Di antaranya, pembangunan pelabuhan Bulupandan di Kecamatan Arosbaya yang telah menjadi program nasional. Bidang industri di Kecamatan Socah dan pembangunan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu di Kecamatan Labang.

"Selama ini, masyarakat Madura belum bisa terpadu dalam pembangunan. Masing-masing kabupaten berjalan dendiri-sendiri," ujarnya. = MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IV OLiputan Khusus

Pemindahan itu diekspose besar-besaran pada saat ramainya konflik KPK-Polri. Terlebih lagi, rencana itu sempat menimbulkan tentangan yang keras dari negara tetangga, Australia, mengingat dua warga negaranya yang terk-enal dengan sebutan “Bali Nine” masuk dalam daftar antrean ek-sekusi mati tahap kedua.

Apakah eksekusi itu akan di-lakukan juga pada bulan Maret 2015, ataukah ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan? Saat ini, publik menunggu aksi dari Jaksa Agung H.M. Prasetyo.

“Perlu saya katakan secara yuridis, sebetulnya sudah nyaris final. Akan tetapi, kemudian ada perkembangan baru, beberapa terpidana mati, baik secara lang-sung maupun kuasa hukumnya, mengajukan upaya hukum,” kata Jaksa Agung H.M. Prasetyo di Ja-karta.

Saat ini, lima terpidana mati tengah melakukan upaya hukum peninjauan kembali (PK), antara lain terpidana asal Ghana, Martin Anderson, Marry Jane asal Filipi-na, dan Serge Areksi asal Prancis.

Sementara itu, duo “Bali Nine”, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, tengah melakukan gugatan atas keluarnya keppres penolakan grasi terhadap dirinya.

Eks politikus Partai Nasdem itu menyatakan pihaknya harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan meski aspek teknisnya sudah mendekati final.

“Namun, karena perkemban-gan dari aspek nonyuridisnya, kita harus bersabar menunggu dahulu,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin semena-me-

na dan memberikan kesempatan meski secara aturan sudah tidak memungkinkan karena grasinya sudah ditolak.

“Jadi, sesungguhnya tidak ada langkah hukum apa pun yang perlu dilakukan oleh si terpidana. Ini persoalan eksekusi terpidana mati,” katanya.

Eksekusi, kata dia, akan tetap dilakukan serentak seperti ek-sekusi mati tahap pertama yang telah dilakukan sebelumnya.

“Kita berharap secepatnya, tetapi kembali ini semuanya ber-gantung pada pengadilan, kapan mereka akan memutuskan perka-ra ini, dan ketika sudah memiliki kekuatan hukum tetap dan semua yang sudah selesai akan dilaksan-akan,” katanya.

Seperti diketahui, sejumlah media “online” atau daring dan cetak terus memberitakan ren-cana eksekusi itu setiap harinya sejak sebelum pemindahan para terpidana mati ke LP Cilacap, Jawa Tengah, sampai pada pelak-sanaan pemindahannya.

Ketika ada protes dari pemer-intah Australia, media pun rajin memberitakannya tentang tang-gapan dari Kejagung.

Ramainya rencana eksekusi mati itu, hampir bersamaan den-gan kasus konflik Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK)-Polri.

Kontras Pertanyakan Se-mentara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tin-dak Kekerasan (Kontras) mem-pertanyakan pengamanan dan unjuk kekuatan bersenjata yang terkesan berlebihan menjelang pelaksanaan eksekusi mati kasus narkoba gelombang kedua.

“Proses hukum masih ber-

jalan, pengamanan menjelang eksekusi mati gelombang kedua berlebihan,” kata Koordinator Kontras Haris Azhar.

Kontras mengingatkan bahwa masih terdapat proses hukum yang tengah dijalani oleh selu-ruh terpidana mati dalam kasus narkoba.

Ia memaparkan Sergei Areski Atlaoui dan Mary Jane Fiesta Veloso tengah menjalani proses PK tahap pertama.

Sementara itu, Raheem Ag-baje Selami, Andrew Chan, dan Myuran Sukumaran juga ten-gah menempuh proses melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) meskipun Raheem Se-lami telah mendapatkan penola-kan PTUN pada tanggal 9 Maret 2015.

Rodrigo Gularte tengah men-unggu proses PK tahap kedua setelah pergantian tim kuasa hukum. Kontras juga menyay-angkan proses hukum yang harus ditempuh selama 10 tahun telah ditolak.

“Ada proses hukum yang ter-lampau lama ditempuh oleh ter-

pidana mati Zainal Abidin dan melanggar hak atas keadilan terp-idana untuk mendapatkan kepas-tian hukum,” katanya.

Haris juga berpendapat bahwa ajang gelar pasukan terkait den-gan pengamanan jelang eksekusi mati tidak menunjukkan karakter Indonesia yang sesuai dengan sila kedua Pancasila.

Bahkan, lanjut dia, unjuk kekuatan tersebut tersebar dan terekam di berbagai media. Guna mencegah upaya menggagalkan eksekusi mati, BIN turut menye-barkan komunitas intel, baik di daerah, pusat, maupun di luar negeri.

“Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun ikut dilibatkan. Ten-tara Nasional Indonesia Angka-tan Darat menurunkan seluruh personel, khusus di wilayah Jawa Tengah dan Bali,” katanya.

Ketua Delegasi Parlemen Uni Eropa (UE) untuk negara-negara Asia Tenggara dan ASEAN Dr. Werner Langen mengatakan bahwa rencana eksekusi huku-man mati kepada terpidana kasus narkoba tidak memengaruhi

hubungan bilateral dengan Indo-nesia.

Dalam konferensi pers di Kan-tor Delegasi UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam di Jakarta, Rabu, Langen menjelaskan bahwa UE menghormati penegakan hu-kum yang sesuai dengan konsti-tusi Indonesia, serta meyakinkan hal itu tidak akan memengaruhi hubungan bilateral UE-Indonesia.

“Namun, citra Indonesia di dunia internasional akan makin baik jika hukuman mati dihapus-kan,” kata dia.

Ia menegaskan, “Kami me-nerima konstitusi Anda (Indo-nesia) demikian adanya, tetapi secara prinsip, kami menentang hukuman mati di semua negara di dunia.” Selain menyampaikan perhatian UE terhadap pember-lakuan hukuman mati di Indone-sia, Delegasi Parlemen UE juga membahas peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dan pendidikan.

“Kami mencatat Indonesia memerlukan investasi di bidang infrastruktur dan pendidikan,” kata dia.=Riza FahRiza/aNT

Menunggu Kepastian Eksekusi Mati Tahap II

Jakarta - Menjelang berakhirnya Maret 2015, kepastian eksekusi mati tahap kedua sampai sekarang masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, Kejagung sendiri sejak awal Maret 2015 telah “koar-koar” akan melaksanakan eksekusi tahap kedua setelah keberhasilan mengeksekusi tahap pertama, yakni melalui pemindahan sejumlah terpidana mati dari lembaga pemasyarakatan yang selama ini mereka huni ke LP Nusakam-bangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Page 31: e Paper Koran Madura 24 Maret 2015

KORAN MADURASENIN 24 MARET 2015 | No. 0572 | TAHUN IVP

KORAN MADURA

PSELASA 24 MARET 2015No. 0572 | TAHUN IV

Benaul FC adalah klub lokal yang akan menjadi lawan anak asuh Widodo Cahyono Putro. Uji coba ini rencananya akan dilaksanakan sore ini, Selasa (24/3) di Lapangan Ke-lurahan Kowel Pamekasan. Kick off akan dimulai pukul 15.00 WIB.

Laskar Sape Nanggeleh julukan Benaul FC merupakan klub sepak-bola asal Kecamatan Palengaan yang menjadi juara dalam kom-petisi internal yang digelar oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indo-nesia (PSSI) Pamekasan beberapa waktu yang lalu.

Ada beberapa pertimbangan manajemen Persepam Madura Uta-ma (Persepam MU) melakukan uji coba dengan klub lokal. Salah sa-tunya selain untuk mengetahui kerja sama tim dan kesolidan tim, laga uji coba tersebut juga memiliki tujuan untuk memberikan hiburan ter-hadap masyarakat Pamekasan, dan memberikan semangat terhadap tim lokal, agar dapat berkembang.

“Agenda uji coba ini merupa-kan kegiatan yang sudah terjadwal, dan untuk memanaskan mesin, je-lang bergulirnya kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia, sehingga persiapan pemain lebih matang,” kata Nadi Mulyadi, asisten manjger Persepam MU.

Nadi menjelaskan, selain de-ngan klub Benaul FC, Persepam berencana juga akan melakukan uji coba dengan tim Pantura Selection. Tim tersebut merupakan, gabu-ngan beberapa klub yang berada di wilayah utara Pamekasan. Meliputi Pasean, Batumarma, Waru, dan Ke-camatan Pakong, Pamekasan.

Sementara itu, Imam Pelatih Benaul FC mengaku tidak akan me-nyia-nyiakan laga uji coba terse-but. Uji coba ini merupakan agenda yang diharapkan oleh manajemen Benaul FC, namun baru terwujud di tahun 2015 ini.

Dia terangkan anak asuhnya akan bermain lepas dan dirinya be-rambisi untuk bisa mempecundangi anak asuh Widodo C Putro tersebut. Sekalipun klub yang ditanganinya hanya klub kecamatan yang bebera-pa waktu lalu meraih tropi kompetisi internal PSSI Pamekasan.

Beberapa skema permainan su-dah disiapkan, di antaranya skema 4-4-2 atau 4-3-2. Skema tersebut nantinya bisa berubah, sebab masih akan disesuaikan dengan perkem-bangan permainan di lapangan. ”Kami akan tampil melawan, seka-lipun klub yang kami hadapi berada jauh di atas kami,” ucapnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Persepam MULawan Bernaul FCPelatih Bernaul Yakin Bisa Taklukkan Lawan

SUMENEP- Setelah melaku-kan rapat pleno penjaringan bakal calon Bupati (Bacabup) Sumenep Periode 2015-2016, Senin (23/3), akhirnya Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Sumenep menjatuhkan pilihan akan mengusung HM Sahnan dalam Pilkada Sumenep yang akan digelar Desember nanti.

“Berdasarkan hasil pleno, semuanya mengerucut ke HM Sahnan untuk diusung menjadi Bacabup Sumenep mendatang,” kata Ketua DPD PAN Sumenep, Badrus Samsi kepada Koran Ma-dura (23/3) Senin malam.

Badrus lalu menjelaskan, sela-ma ini bakal calon yang melamar ke

PAN ada empat orang, di antaranya HM Sahnan, Azasi Hasan, Zainal Abidin dan Unais Ali Hisyam. Na-mun dari sejumlah calon yang mendaftar, yang memenuhi syarat hanya dua orang. “Yang tidak me-menuhi syarat administrasi ada-lah Unais Ali Hisyam dan Zainal Abidin, karena keduanya hanya si-laturrahmi saja,” paparnya.

Jadi, jelas Badrus, yang di-rekom oleh PAN ke DPW Jatim ada tiga orang, yaitu HM Sahnan, Faisal Muhlis (Sekretaris DPD PAN), dan Azasi Hasan. “Sebab dalam penjaringan PAN, yang lolos ada tiga orang. Tetapi dari hasil kesepakatan rapat pleno lebih mengerucut ke HM

Sahnan,” lanjutnya.Diketahui bahwa rapat pleno

penjaringan Bacabup dilaksana-kan pada pukul 13.00 dan berakhir pada pukul 17.00 WIB. Rapat ple-no itu dihadiri oleh semua pengu-rus DPD, DPC dan dari DPW.

“DPC yang hadir sebanyak 24, sementara yang izin adalah DPC Kota, Manding dan Raas. Semua DPC pada saat itu men-jatuhkan pilihan ke HM Sahnan. Cuma kami mengambil tiga nama. Nantinya dari tiga nama itu yang direkom ke DPW akan ditetapkan siapa yang akan di-rekom oleh DPW PAN untuk di usung dalam pilkada mendata-ng” pungkasnya. =SYAMSUNI

PAN Usung HM Sahnan

PAMEKASAN - Laskar Sape Ngamok kembali memanas-kan mesin menjelang kompetisi resmi Divisi Utama, yang dijadwalkan akan digulirkan pada 20 April men-datang. Salah satunya, melakukan uji coba dengan sejumlah klub lokal Pamekasan.

Pemain Persepam berlatih di Lapangan Kowel Pamekasan beberapa waktu lalu. Jelang digulirkannya kompetisi Divisi Utama 2015, Persepam akan menjajal Bernaul FC sebagai laga pemanasan.

ant/saiful bahri