Edit Isi Laporan Akhir Repaired)

Embed Size (px)

Citation preview

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Universitas

Hasanuddin yaitu setiap Program Studi dapat melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata yang disebut Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) yang bertujuan untuk mengaktualisasi ilmu yang telah mahasiswa peroleh di bangku perkuliahan kepada masyarakat dalam bentuk pengabdian. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin yang terbagi dalam 6 Program Studi yaitu Budidaya Pertanian, Ilmu Tanah, Sosial Ekonomi Pertanian, Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Ilmu Teknologi Pangan, dan Keteknikan Pertanian pun ikut menyelenggarakan KKNP dalam lingkup bidang Pertanian itu sendiri. Pelaksanaan KKNP sendiri pada dasarnya memiliki 3 unsur penting, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai kegiatan pendidikan, mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat dan permasalahan bidang pertanian yang dihadapi oleh masyarakat. Sebagai kegiatan penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan merumuskan pemecahan berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat mengamalkan IPTEK untuk membantu masyarakat memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi. Kegiatan KKNP mengambil lokasi di lingkungan masyarakat dan dalam plaksanaannya diperlukan keterlibatan masyarakat, maka pada realisasinya pun harus memberikan manfaat bagi masyarakat itu sendiri. Sehingga dengan

1

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

demikian akan terasa bahwa perguruan tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Peranan mahasiswa dalam KKN ini diharapkan mampu merubah pola pikir masyarakat desa yang sifatnya statis menuju ke arah pemikiran yang dinamis. Pada KKNP Fakultas Pertanian Angkatan IX Tahun 2011 ini, mahasiswa diharapkan mampu mengnatarakan masyarakat ke arah penerapan sistem pertanian yang berbasis ramah lingkungan. Desa Liliriattang merupakan desa memiliki luas wilayah pertanian khususnya Sawah dan perkebunan khususnya Kakao yang cukup besar. Sehingga sebagaian besar penduduknya pun bekerja sebagai petani dan pekebun. Selain Bidang Pertanian, Bidang Peternakan pun cukup banyak ditemui di desa ini. Beberapa penelitian di bidang peternakan seperti pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas dan kompos telah dilakukan dan berkembang dengan pesat. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan penduduk dibutuhkan keterlibatan pihak pemerintah, tokoh masyarakat setempat dan semua pihak yang terkait di dalamnya. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilaksanakan kegiatan KKNP Fakultas Pertanian agar mahasiswa dapat belajar berinteraksi dengan masyarakat secara langsung dan dapat memberi kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat.

2

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

1.2. Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai media pertemuan antara pengetahuan teoritis dan praktis dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama di bidang pertanian. 2. Menjadi salah satu penghubung antara peserta KKN-P dengan masyarakat dalam mengatasi permasalahan masyarakat secara umum serta pertanian dalam hal ini Kakao, dan padi secara khususnya 3. Sebagai media pembelajaran dua arah yaitu kepada mahasiswa serta kepada masyarakat. 1.3. Kegunaan Adapun kegunaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengaplikasikan ilmu secara langsung pada masyarakat. 2. Mengetahui keadaan masyarakat Desa Liliriattang secara umum dan Pertanian dalam hal ini Kakao secara khusus. 3. Masyarakat dan mahasiswa menjadi guru dan murid maupun sebaliknya dalam kegiatan KKN-P Fakultas Pertanian UNHAS Angkatan IX Tahun 2011.

3

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

II. KEADAAN UMUM DESA

2.1.

Letak dan Luas Desa Secara administratif Desa Liliriattang terletak di Kecamatan Lappariaja,

Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Dimana Desa Liliriattang ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak tempuh 10 km dari ibukota kecamatan dan 60 km dari kota Bone dengan waktu tempuh 1 1,5 jam. Secara geografis Desa Liliriattang ini memiliki batas batas sebagai berikut: a. Sebelah Utara b. Sebelah Selatan c. Sebelah Barat d. Sebelah Timur : Desa WaekwcceE : Kecamatan Libureng : Desa Mattampawalie dan Desa Sengeng Palie : Kecamatan Libureng

Luas wilayah desa Liliriattang adalah 2300 KM2. Luas wilayah ini dibagi menjadi 3 dusun, dusun Arokke memiliki luas wilayah 1200 KM2, dusun Tolangi memiliki luas wilayah 500 KM2, dan dusun Larumange memiliki luas wilayah 600 KM2. 2.2. Keadaan Penduduk Desa Liliriattang terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Arokke, dusun Larumange dan dusun Tolangi. Setiap dusun terdiri dari beberapa Rukun Tetangga (RT) dan Kepala Keluarga (KK). Di dusun Arokke yang tercatat sebagai ibukota desa dan pusat pemerintahan di desa Liliriattang terdiri dari 6 RT

4

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

dan 472 Kepala Keluarga. Sedangkan di dusun Tolangi tercatat memiliki 4 RT dan 140 KK. Dan di dusun Larumange terdapat 3 RT dengan 145 KK. Sehingga secara keseluruhan Desa Liliriattang memiliki 13 RT dan 757 KK. 2.3. Potensi Pertanian Desa Liliriattang merupakan desa memiliki luas wilayah pertanian khususnya Sawah dan perkebunan khususnya Kakao yang cukup besar. Namun Luas pasti Lahan dan Kebun di desa ini belum tercatat secara pasti. Sehingga sebagaian besar penduduknya pun bekerja sebagai petani dan pekebun. Selain Bidang Pertanian, Bidang Peternakan pun cukup banyak ditemui di desa ini. Beberapa penelitian di bidang peternakan seperti pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas dan kompos telah dilakukan dan berkembang dengan pesat.

5

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

2.4.

Struktur Pemerintah Desa Kepala Desa FIRDAUS HM

Sekretaris Desa M. MUKHLIS T.

Kaur Pemerintahan SUHARDI C.

Kaur Pembangunan BUSTANG

Kaur Umum JAMALUDDIN

Kadus Arokke ARIPIN HD

Kadus Tolangi LALLO B.

Kadus Larumange SULAEMAN

BPD SAHARUDDIN

6

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

2.5.

Kelembagaan Masyarakat Jenis lembaga masyarakat yang ada di desa Liliriattang antara lain : 1. BPD 2. GAPOKTAN 3. PKK

7

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

III. IDENTIFIKASI MASALAH

Pengumpulan masalah dilaksanakan pada hari pertama sampai hari kesepuluh dilokasi KKN-P. Masalah yang diambil adalah masalah yang berhubungan dengan bidang pertanian. Adapun teknik dan masalah masalah yang didapat adalah sebagai berikut. 3.1. Metode Pengumpulan Masalah Pengumpulan masalah yang terdapat di lokasi dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan salah satu cara atau metode pengambilan suatu masalah atau data yang terdapat di sebuah lokasi dengan bertemu langsung dengan masyarakat atau individu tertentu kemudian mengajukan pertanyaan mengenai masalah yang dihadapi para petani di lapangan. 2. Metode Observasi Metode observasi merupakan salah satu metode atau cara pengambilan data dengan cara terjun langsung kelapangan sehingga dapat mengamati langsung apa yang terdapat di lokasi tersebut. 3.2. Tabel Identifikasi Masalah

Tabel 1. Identifikasi Masalah-Masalah Pertanian Metode Identifikasi No Jenis Masalah Masalah Perkebunan Kakao tidak yang sudah Observasi dan 1 tidak produktif karena umurnya yang Wawancara telah tua

Keterangan Peremajaan

8

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

2

3

Pembudidayaan Tanaman Cabai dan Nilam sebagai alternatif Sawah dan Kebun yang tidak Produktif Serangan Hama dan Penyakit pada Tanaman Kakao dan Cabai karena faktor kesuburan tanaman dan sanitasi lahan yang kurang baik Limbah pisang dimanfaatkan yang tidak

Wawancara dan Observasi Wawancara dan Observasi Penanganan PraPanen Penanganan Pra Panen dan Pasca Panen Penanganan Pasca-Panen Penanganan PraPanen Penanganan Pasca-Panen Penanganan PraPanen

4

Observasi

5

6

7

Produksi pisang yang melimpah tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga tidak menambah nilai jual Banyaknya tanaman sukun yang belum diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi Melimpahnya buah mangga dan jagung namum tidak diolah lebih lanjut menjadi produk pangan baru dan memiliki nilai jual Irigasi / Pengairan yang sulit

Wawancara

Wawancara

Observasi

8

Wawancara dan Observasi

Tabel 2. Masalah Budidaya Pertanian Terpilih dan Pemecahannya No Jenis Masalah Terpilih Pemecahan Masalah 1. Banyaknya terdapat kebun Kakao (Theobroma cacao) yang sudak tidak produktif dan terawat dikarenakan umur tanaman yang telah berumur di atas 20 tahun. Melakukan peremajaan tanaman Kakao (T. cacao) serta mendampingi proses pembudidayaan tanaman Kakao yang baik (menyangkut sanitasi).

Keterangan Melakukan Pendampingan Sambung Samping Tanaman Kakao

2.

Masyarakat mulai meninggalkan kebun Kakao karena tidak produktif lagi dan beralih ke komoditas lain seperti Tanaman Cabai (Capsicum anuum).

Perlu adanya penerapan sistem budidaya tanaman Cabai (C. anuum) yang baik, mulai dari pembibitan, penerapan konsep pengendalian hama dan penyakit terpadu, hingga pengolahan hasil produk tanaman Cabai.

Melakukan Pendampingan Budidaya Tanaman Cabai yang baik.

9

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Tabel 3. Masalah Hama dan Pemecahannya No. Jenis Masalah Terpilih 1. Sanitasi Lahan yang kurang baik mendorong perkembangan Hama dan Penyakit akan meningkat. Buruknya kebersihan lahan akan menyebabkan limbahlimbah (buah busuk, kulit kakao dsb) menumpuk dan menimbulkan pencemaran lingkungan.

Penyakit

Tumbuhan

Terpilih

dan

Pemecahan Masalah Memperkenalkan konsep pengelolaan limbah (Buah pisang Busuk, Buah Maja, dan Kulit Kakao) sebagai Mikro Organisme Lokal yang berguna sebagai penyubur tanah dan tanaman, serta pengendali hama dan penyakit tumbuhan.

Keterangan Pembuatan Mikro Organisme Lokal

Tabel 4. Masalah Ilmu Teknologi Pangan Terpilih dan Pemecahannya No. Jenis Masalah Terpilih Pemecahan Masalah Keterangan 1. Banyaknya tanaman Pisang yang tumbuh liar dan tidak dibudidaya dengan baik, meningkatkan produksi limbah pisang, khususnya jantung pisang Produksi Jagung yang tinggi di desa ini, namun tidak diolah menjadi produkproduk baru yang bernilai ekonomi. Banyaknya masyarakat yang menanam tanaman Sukun di halaman rumahnya tetapi tidak adanya pengetahuan mengenai hasil olahan dari sukun menjadi produk yang bernilai jual, Banyaknya Mangga, namun Belum Dimanfaatkan sebagai Produk Baru Memperkenalkan dan mempraktekkan pembuatan produk olahan jantung pisang sebagai abon jantung pisang. Memperkenalkan dan mempraktekkan pembuatan produk olahan jagung sebagai susu jagung pedas. Pembuatan Abon Jantung Pisang

Pembuatan Susu Jagung Pedas

Memperkenalkan dan mempraktekkan produk olahan berupa Tepung berbahan dasar sukun sebagai alternatif pengganti tepung terigu.

Pembuatan Tepung Sukun

Memperkenalkan dan mempraktekkan pembuatan produk olahan mangga menjadi permen mangga sebagai salah satu makanan ringan alternatif.

Pembuatan Permen Mangga

10

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Tabel 5. Masalah Keteknikan Pertanian dan Pemecahannya No. 1. Jenis Masalah Terpilih Lahan-Lahan Perkebunan dan Pertanian yang menerapkan sistem tadah hujan menjadi kendala besar untuk mencapai hasil produksi yang maksimal karena ketidakcukupan asupan air tanah ke tanaman. Pemecahan Masalah Memperkenalkan dan Menerapkan teknologi manajemen pengairan yang baik dan hemat. Keterangan Pembuatan Irigasi Tetes

11

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

IV. PROGRAM KERJA DAN HASIL

4.1. Program Kerja Khusus Pertanian 4.1.1. Pendampingan Sambung Samping Kakao (Budidaya Pertanian) Tujuan : Merehabilitasi kembali tanaman Kakao yang sudah berumur di atas 20 tahun untuk

menghasilkan produksi yang lebih unggul Penanggung Jawab : Irwansyah Alkaf

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Kebun Kepala Dusun Tolangi, 25 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA; Kebun Ibu Sumarti Dusun Larumange, 26 Juli 2011, Pukul 10.00 13.00 WITA; Kebun Kepala Dusun Arokke, 26 Juli 2011, Pukul 13.00 15.30 WITA. Prosedur Kerja Hasil Capaian : Terlampir : Masyarakat mengetahui teknik baru dalam menyambung samping tanaman kakao. Jumlah Peserta Persentase Keberhasilan : 10 Orang : 95 %

4.1.2. Pembuatan Mikro Organisme Lokal (Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan) Tujuan : Memanfaatkan Limbah yang tidak berguna menjadi suatu formulasi yang dapat

dimanfaatkan.

12

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Penanggung Jawab

: Triagustiono

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Kebun Kepala Dusun Tolangi, 25 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA; Kebun Ibu Sumarti Dusun Larumange, 26 Juli 2011, Pukul 10.00 13.00 WITA; Kebun Kepala Dusun Arokke, 26 Juli 2011, Pukul 13.00 15.30 WITA Prosedur Kerja Hasil Capaian : Terlampir : Masayarakat Mengetahui Potensi Limbah yang ada disekitarnya dan sehingga dapat efek

dimanfaatkan

mengurangi

pencemaran lingkungan. Jumlah Peserta Persentase Keberhasilan : 9 Orang : 97 %

4.1.3. Demonstrasi Pembuatan Abon Jantung Pisang (Ilmu dan Teknologi Pangan) Tujuan : Memanfaatkan limbah jantung pisang

menjadi produk olahan.. Penanggung Jawab : Andi Reski Ariyani Paramitha

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Rumah Imam Desa di Dusun Arokke, 18 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA; Rumah Kepala Dusun Tolangi, 19 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA;

13

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Rumah Kepala Dusun Larumange, 20 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA. Prosedur Kerja Hasil Capaian : Terlampir : Menambah wawasan masyarakat tentang pengolahan abon jantung pisang. Jumlah Peserta Persentase Keberhasilan : 24 Orang : 100 %

4.1.4. Demostrasi Pembuatan Susu Jagung Pedas (Ilmu dan Teknologi Pangan) Tujuan : Memanfaatkan jagung sebagai produk olahan baru. Penanggung Jawab : Nur Ilma

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Rumah Imam Desa di Dusun Arokke, 18 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA; Rumah Kepala Dusun Tolangi, 19 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA; Rumah Kepala Dusun Larumange, 20 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA. Prosedur Kerja Hasil Capaian : Terlampir : Masayarakat mengetahui pemanfaatan

jagung sebagai Susu Jagung Pedas. Jumlah Peserta : 24 Orang

14

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Persentase Keberhasilan

: 100 %

4.1.5. Demonstrasi Pembuatan Tepung Sukun (Ilmu dan Teknologi Pangan) Tujuan : Untuk memanfaatkan sukun sebagai produk olahan baru serta peluang usaha baru bagi masyarakat. Penanggung Jawab : Apriwinda

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Rumah Imam Desa di Dusun Arokke, 18 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA; Rumah Kepala Dusun Tolangi, 19 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA; Rumah Kepala Dusun Larumange, 20 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA. Prosedur Kerja Hasil Capaian : Terlampir : Masayarakat sukun tepung. Jumlah Peserta Persentase Keberhasilan : 24 Orang : 100 % sebagai mengetahui pemanfaatan bahan dasar pembuatan

4.1.6. Demonstrasi Pembuatan Permen Mangga (Ilmu dan Teknologi Pangan) Tujuan : Memanfaatkan mangga sebagai produk olahan baru.

15

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Penanggung Jawab

: Rizka Dwi Putrianti

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Rumah Imam Desa di Dusun Arokke, 18 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA; Rumah Kepala Dusun Tolangi, 19 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA; Rumah Kepala Dusun Larumange, 20 Juli 2011, Pukul 10.00 14.00 WITA. Prosedur Kerja Hasil Capaian : Terlampir : Masyarakat menambah wawasan tentang pengolahan mangga. Jumlah Peserta Persentase Keberhasilan : 24 Orang : 100 %

4.1.7. Pembuatan Irigasi Tetes (Keteknikan Pertanian) Tujuan : Untuk mempermudah Petani dalam pemberian air, pupuk cair, dan pestisida pada tanaman Cabai (manajemen pengaiaran tanaman). Penanggung Jawab : Adrianto Tambing

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Kebun Kepala Dusun Tolangi, 25 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA; Kebun Ibu Sumarti Dusun Larumange, 26 Juli 2011, Pukul 10.00 13.00 WITA; Kebun Kepala Dusun Arokke, 26 Juli 2011, Pukul 13.00 15.30 WITA.

16

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Prosedur Kerja Hasil Capaian

: Terlampir : Masayarakat mengetahui pembuatan irigasi tetes. manfaat dan cara

Jumlah Peserta Persentase Keberhasilan

: 9 Orang : 100 %

4.2. Program Kerja Umum Pertanian 4.2.1. Budidaya Tanaman Cabai Tujuan : Memberikan pendampingan kepada masyarakat mengenai teknik budidaya tanaman Cabai yang baik, mulai dari pembibitan hingga pengolahan produk hasil pangan. Penanggung Jawab : Irwansyah Alkaf

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Kebun Kepala Dusun Tolangi, 25 Juli 2011, Pukul 13.00 15.00 WITA; Kebun Ibu Sumarti Dusun Larumange, 26 Juli 2011, Pukul 10.00 13.00 WITA; Kebun Kepala Dusun Arokke, 26 Juli 2011, Pukul 13.00 15.30 WITA. : Terlampir : Masyarakat mengetahui teknik Budidaya

Prosedur Kerja Hasil Capaian

Tanaman Cabai yang baik termasuk Teknik Pengelolaan Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Cabai.

17

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Jumlah Peserta Persentase Keberhasilan

: 9 Orang : 60 %

4.3. Program Kerja Tambahan 4.3.1. Membersihkan Kantor Desa Tujuan : Untuk Menciptakan Suasana Kerja yang Bersih, Nyaman, Tertib, dan Kondusif. Penanggung Jawab : Triagustiono

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Kantor Desa Liliriattang, 1, 15, 16, 17, 23, dan 24 Juli 2011, Pukul 09.00 11.00 WITA. Hasil Capaian Persentase Keberhasilan : Kantor Desa menjadi Bersih. : 100 %

4.3.2. Membersihkan Kantor Camat Tujuan : Untuk Menciptakan Suasana Kerja yang Bersih, Nyaman, Tertib, dan Kondusif. Penanggung Jawab : Koordinator Kecamatan

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Kantor Camat Lappariaja, 8 Juli 2011 dan 5 Agustus 2011, Pukul 07.00 09.00 WITA. Hasil Capaian Persentase Keberhasilan : Kantor Camat menjadi Bersih : 100 %

18

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

4.3.3. Mengecat Kantor Desa Tujuan : Untuk Menciptakan Suasana Kerja yang Bersih, Nyaman, Tertib, dan Kondusif, serta untuk menyambut hari Kemerdekaan RI. Penanggung Jawab : Triagustiono

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Kantor Desa Liliriattang, 16 Juli 2011, Pukul 09.00 15.00 WITA. Hasil Capaian Persentase Keberhasilan : Kantor Desa selesai dicat : 100 %

4.3.4. Bimbingan IT di SMPN 3 Lappariaja Tujuan Penanggung Jawab : Untuk memperkenalkan IT : Adrianto Tambing

Tempat dan Waktu Pelaksanan : SMP Negeri 3 Lappariaja, 23 Juli 2011, Pukul 08.00 11.00 WITA. Hasil Capaian Persentase Keberhasilan : Siswa mengetahui Pengaplikasian IT : 100 %

4.3.5. Partisipasi dalam Kegiatan 17-an Tujuan : Untuk menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat. Penanggung Jawab : Adrianto Tambing

19

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Lapangan Kecamatan dan Camp Perkemahan, 18 - 27 Juli 2011, Pukul 19.00 21.00 WITA. Hasil Capaian : Terjalin Interaksi antara Mahasiswa dan

Masyarakat. Persentase Keberhasilan : 100 %

4.3.6. Buka Puasa Bersama Masyarakat Tujuan : Menjalin Hubungan Kekeluargaan dengan

Masyarakat Penanggung Jawab : Triagustiono

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Rumah Masyarakat dan Posko, 1 - 18 Agustus 2011, Pukul 17.00 18.30 WITA. Hasil Capaian Persentase Keberhasilan : Berbuka Puasa : 100 %

4.3.7. Partisipasi dalam Kegiatan Safari Ramadhan Kecamatan Lappariaja Tujuan : Meningkatkan Keimanan dan Jalinan

Silahturahmi Penanggung Jawab : Triagustiono

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Mesjid Desa Liliriattang, 7 Agustus 2011, Pukul 19.00 22.00 WITA. Hasil Capaian Persentase Keberhasilan : Terjalin Hubungan Harmonis dengan Masyarakat : 100 %

20

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

4.3.8. Pelaksanaan Malam Ramah Tamah Perpisahan Penanggung Jawab : Koordes dan Seluruh Anggota

Tempat dan Waktu Pelaksanan : Posko, 18 Agustus 2011, Pukul 17.00 19.00 WITA.

21

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Angkatan IX Tahun 2011 di Desa Liliriattang, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone berhasil melaksanakan beberapa kegiatan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, antara lain sebagai berikut : 1. Pengetahuan Masyarakat bertambah banyak Budidaya,hama dan penyakit pada tanaman kakao dan padi. 2. Masyarakat mendapat pengetahuan baru tentang pembuatan mol untuk penyuburan tanaman, pemanfaatan hasil pertanian menjadi suatu bahan pangan, dan pembuatan irigasi tetes.

4. Sebagai media pertemuan antara pengetahuan teoritis dan praktis dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama di bidang pertanian. 5. Menjadi salah satu penghubung antara peserta KKN-P dengan masyarakat dalam mengatasi permasalahan masyarakat secara umum serta pertanian dalam hal ini Kakada cabeao, dan padi secara khususnya 6. Sebagai media pembelajaran dua arah yaitu kepada mahasiswa serta kepada masyarakat.

5.2. Saran22

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Koordinasi antara pengelola dengan peserta Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) sebaiknya ditambah agar memperlancar pelaksanaan semua program, selain itu perlu adanya perhatian khusus terhadap masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pertanian.

LAMPIRAN

23

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Lampiran 1. Time Schedule Pelaksanaan Program Kerja KKNP Angkatan IX Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Desa Liliriattang, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Observasi Wilayah Pembersihan Kantor Desa Seminar Program Kerja di Tingkat Kecamatan Pembersihan Kantor Kecamatan Seminar Program Kerja di Tingkat Desa Pemasangan Umbul-Umbul Dalam Rangka Minggu III Minggu III Program Kerja Waktu Pelaksanaan Minggu I-II Minggu I-IV Minggu II Minggu II dan VI Minggu III

Memperingati Hut RI Ke-66 7. 8. Pengecetan Kantor Desa Pengolahan Produk Olahan Pangan yang terdiri dari Abon Jantung Pisang, Susu Jagung Pedas, Tepung Sukun, dan Permen Mangga 9. 10. 11. Pembuatan Bedengan Cabai di Dusun-Dusun Bimbingan IT di SMP NEG 3 LAPPARIAJA Pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dari bahan dasar Pisang Busuk, Kulit Kakao, dan Buah Maja. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Sambung Samping Tanaman Kakao Pembuatan Irigasi Tetes pada Lahan Cabai Pendampingan Budidya Tanaman Cabai Penanaman Benih Cabai Seminar Kemajuan Program Kerja Partisipasi dalam Safari Ramadhan Kecamatan Buka Puasa Bersama Malam Ramah Tamah Penarikan Mahasiswa KKNP

Minggu IV Minggu IV Minggu IV

Minggu V Minggu V Minggu V Minggu V Minggu V Minggu V Minggu VI Minggu VII-VIII Minggu VIII Minggu VIII

Lampiran 2. Isi Brosur / Prosedur Kerja Program Kerja Khusu Pertanian24

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Sambung Samping Tanaman Kakao JENIS KLON Jenis-jenis klon kakao yang dapat digunakan untuk rehabilitasi & peremajaan, sbb: 1. ICCRI 03 2. ICCRI 04 3. Sca 6 4. Sulawesi 1 5. Sulawesi A. Sambung Samping (Side Grafting) Sambung Samping adalah salah satu teknik okulasi yang menggunakan kayu mata tunas dari klon terpilih yang dipotong dan ditempel pada tanaman yang dewasa. Waktu Sambung Samping Akhir musim hujan atau3 4 bulan menjelang musim hujan. Namun untuk daerah yang curah hujan tahunannya rendah (bulan kering panjang). Alat & Bahan Menyambung 1. Gunting Pangkas 2. Pisau okulasi yang tajam 3. Plastik 4. Tali Rafia 5. Kayu Mata Tunas yang sesuai dan tidak berpenyakit 6. Gergaji Mesin (Chainsaw) 7. Batu Asah Persiapan Pohon 1. Pohon kakao yang akan disambung samping,perlu dipangkas 40-50% terlebih dahulu. 2.Tanah pada radius sekitar 1m dari pohon kakao dipupuk dengan Urea atau NPK dengan dosis 250-500 g/pohon. Penyiapan Tapak Sambungan Tapak sambungan dibuat pada batang utama pada ketinggian 45-75 cm dari permukaan tanah. Buat 2 torehan mengarah ke bawah lebih kurang 7-10 cm menyerupai segitiga sama kaki. Torehan dibuat hingga ke kayu atau kambium batang pohon Tapak sambungan yang baik akan menunjukkan warna keputihan apabila tapak torehan dibuka. Sementara menunggu kayu mata tunas disediakan, kulit torehan harus ditutup. Usahakan 2 sambungan bersebelahan dalam 1 pohon. Jarak antara sambungan pertama dan kedua diantara 45-75 cm. Cara pengikatan tali dengan teknik segitiga. Penyediaan Potongan Kayu Mata Tunas25

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Kayu mata tunas berwarna hijau kecoklatan sampai coklat. Kayu mata tunas harus mempunyai sekurangkurangnya 3-5 mata tunas yang timbul. Bagian bawah mata tunas harus dapat disayat serong seperti tombak sepanjang 3,0-4,5 cm dan ujung lainnya dipotong serong sepanjang 2-3 cm bersebelahan dengan potongan

Cara Penempelan Entris Kayu mata tunas yang telah siap,dimasukkan secara perlahan ke dalam tapak sambungan dengan membuka lidah torehan supaya bagian potongan tidak rusak. Bagian sayatan serong yang panjang dari kayu mata tunas dilengketkan kearah kayu tapak sambungan dan bagian sayatan serong pendek membelakangi kulit pohon. Setelah kayu mata tunas dimasukkan kedalam, tapak sambungan dibungkus dengan plastik sehingga menutup kayu mata tunas dan tapak sambungan, lalu diikat kuat dan dipastikan air hujan tidak akan masuk. Potong pucuk pada sambungan yang berumur 3 bulan. Sambungan yang perlu ditinggalkan adalah 45 cm dari tempat penyambungan dan tinggalkan 3-5 cm mata tunas untuk membentuk dahan-dahan utama. Pemupukan pohon boleh dilakukan setelah daun pohon sambungan telah hijau (1-2 bulan setelah) menyambung dan diikuti 3-4 bulan sekali atau 2 kali setahun. Pohon utama perlu dipotong umur 9 bulan setelah penyambungan dengan posisi 60-90 cm dari tapak sambungan. Potongan batang utama harus serong.Selanjutnya, lapisi bagian potongan dengan obat luka pohon yang mengandung tar. Pemangkasan dilakukan 1-3 bulan tergantung keperluan. Pemangkasan pembentukan dilakukan 1-2 kali/tahun setelah musim buah. Tinggi pohon tetap dipertahankan pada ukuran 3-4 m

26

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) Mikro Organisme Lokal atau yang disebut MOL merupakan suatu formula yang berbahan dasar Limbah atau pun Buah-Buahan Manis yang dapat bermanfaat sebagai Mikroba Pengurai (seperti halnya EM4) dan juga penyubur tanah dan tanaman. Selain sebagai Penyubur Tanah dan Tanaman, MOL juga mampu bertindak sebagai Mikroba Antagonis bagi beberapa jenis Patogen Tumbuhan. Pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) cukup mudah dan dapat dilakukan dalam skala rumah tangga. Kelebihan Menggunakan MOL Sederhana dan mudah dipraktekkan Waktu relatif singkat Murah (bahkan gratis) karena memanfaatkan bahan-bahan yang kurang dimanfaatkan dan merugikan Pupuk yang dihasilkan mengandung unsur kompleks dan mikroba yang bermanfaat Ramah lingkungan Biota tanah terlindungi Memperbaiki kualitas tanah dan hasil panen Produk pertanian aman dikonsumsi Mendukung program pertanian pemerintah. Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) Alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Ember, Blender, Kompor dan Gas, Spons, Botol dan Gelas Air Mineral, Selotip, Selang, Pisau dan Gunting.

Bahan : 1. Buah-Buahan yang manis, 2. Molases (Air Kelapa, Air Gula Merah, Air Gula, Nira), 3. Air Cara Pembuatan :27

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Menyiapkan buah yang manis (Mangga, dan Pisang)

Buah dipotong dan dihancukan

Memasukkan buah dalam ember penampungan

Tambahkan dengan Air Biasa (dengan perbandingan 1 bahan dasar : 0,6 air)

Panaskan larutan hingga berbusa

Bersihkan busa dengan sponge

Menambahkan air beras, air kelapa, dan molasses( air gula)

Masukkan dalam wadah dan Menutup rapat wadah

Pada penutup dipasang selang untuk mengeluarkan gas.

Campuran bahan disimpan dalam waktu 12 minggu Indikator Keberhasilan : Bau tidak menyengat, aroma menyerupai madu. Warna tidak keruh tergantung dari bahan dasar.

28

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

PEMBUATAN ABON JANTUNG PISANG

Alat : 1. Pisau 2. Wajan 3. Kompor 4. Panci 5. Baskom 6. Gelas 7. Tirisan Bahan : 1. Jantung Pisang 1 Buah (Doke) 2. Bawang Putih 5 Siung 3. Bawang Merah 3 Siung 4. Gula Merah Secukupnya (2sendok Makan) 5. Lengkuas 2 Iris 6. Batang Serei 1 Buah Dipukul-Pukul 7. Ketumbar 1 Sendok Makan 8. Garam 1-2 Sendok Makan 9. Merica Sendok Makan 10. Santan Gelas

29

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Cara Pembuatan :

Jantung Pisang

Dipotong dan direbus

Bawang merah , bawang putih, garam, merica, lengkuas, dan ketumbar dihaluskan kemudian dimasukkan dalam santan yang dipanaskan.

Jantung Pisang dimasukkan ke dalam santan yang mendidih

Ditambahkan gula merah, daun salam, batang serei.

Dilakukan pengadukan hingga kering

Bahan ditiriskan

30

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

PEMBUATAN SUSU JAGUNG PEDAS

Alat : 1. Blender 2. Gelas Bahan : 1. Gelas jagung muda putih yang telah direbus 2. Gelas Mentega 3. Jahe 4. Garam dan Merica secukupnya 5. Gelas es Cara Pembuatan :

Jagung, mentega, jahe, garam dan merica

Bahan diblender dan masukkan es hingga terbentuk cairan

tuangkan dalam gelas dan hidangkan

31

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

PEMBUATAN TEPUNG SUKUN

Alat : 1. Pisau 2. Ayakan 3. Baskom Bahan : 1. Buah Sukun 2 buah 2. Air 500 ml 3. Garam 4 sdt Cara Pembuatan :

Buah sukun

Kupas dan dicuci bersih

Buah sukun diiris tipis-tipis (1mm)

Rendam dalam air garam selama15 menit Potongan sukun diatur dalam baki untuk dijemur di bawah sinar matahari selama 7 jam Potongan sukun yang telah kering dihaluskan dan diayak tepung sukun siap digunakan

32

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

PEMBUATAN PERMEN MANGGA Alat : 1. Pisau 2. Wajan 3. Kompor 4. Panci 5. Baskom 6. Gelas 7. Tirisan Bahan : 1. Mangga masak dan keras, 2. Gula, 3. Margarin, 4. Sari Jeruk Nipis. Cara Pembuatan Buah mangga Dicuci, Dikupas, dan dihancurkan Bubur buah disaring, ditakar, dan diukur Jumlah Gula yang digunakan Hasil Saringan kemudian dipanaskan sambil diaduk hingga menyerupai jam Ditambahkan Gula (perbandingan 3:4) dan Margarin Kecilkan Api, Aduk terus hingga mengental, dan cetak di dalam air dingin

Tuang dalam Baki yang telah diolesi mentega Potong sesuai ukuran dan gulingkan dalam gula.

33

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Irigasi Tetes (Drip Irrigation) Irigasi tetes merupakan cara pemberian air pada tanaman secara langsung, baik pada permukaan tanah maupun di dalam tanah melalui tetesan secara kontinu dan perlahan pada areal perakaran tanaman. Komponen Sistim Irigasi Tetes: a. Sumber Air Irigasi Sumber air irigasi dapat berasal dari mata air, sumber air yang permanen (sungai, danau, dsb), sumur. b. Pompa dan tenaga penggerak, berfungsi mengangkat air dari sumber selanjutnya dialirkan ke lahan melalui jaringan-jaringan perpipaan. c. Jaringan Perpipaan terdiri dari: 1) Emiter atau penetes, merupakan komponen yang menyalurkan air dari pipa lateral ke tanah sekitar tanaman secara kontinu dengan debit yang rendah dan tekanan mendekati tekanan atmosfer. 2) Lateral, merupakan pipa dimana emitter ditempatkan. Bahan yang digunakan untuk lateral biasanya terbuat dari pipa PVC atau PE dengan diameter antara inci - 1 inci. 3) Pipa sub utama atau manifold, merupakan pipa yang mendistribusikan air ke pipa-pipa lateral. Pipa sub utama atau manifold biasanya dari bahan pipa. PVC dengan diameter 2 inci - 3 inci. 4) Pipa utama, merupakan komponen yang menyalurkan air dari sumber air ke pipa-pipa distribusi dalam jaringan. Bahan pipa utama biasanya dipilih dari pipa PVC atau paduan antara semen dan asbes. 5) Komponen pendukung, terdiri dari katup-katup, saringan, pengatur tekanan, pengatur debit, tangki bahan kimia, sistem pengontrol dan lain-lain. Alat dan Bahan: 1. Infus atau Filter 2. Katup Pipa (pipa stop) 3. Pipa PVC 3/4 4. Lem Lilin 5. Lem Pipa 6. Bak Penampungan 7. Selang kecil 8. Sambungan Pipa

34

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Cara Pembuatan Sistem Irigasi Tetes:

Melubangi pipa yang digunakan dengan jarak antar lubang sesuai jarak tanaman yang akan diirigasi.

Menyaambung Pipa dengan selang menggunakan lem lilin

Pasanglah infuse atau filter pada selang tersebut sebagai alat penetes nantinya

Menghubungkan pipa tersebut ke pipa utama

Membuat lubang di samping bagian bawah bak penampungan

Memasang katup pipa pada bagian tersebut sebagai tempat penyaluran air ke pipa

Pipa utama kemudian dihubungkan dengan katup pipa tersebut sebagai pengontrol debit air yang masuk ke jaringan perpipaan

Setelah system irigasi telah terangkai dengan baik, pastikan tidak ada air yang keluar dari pipa (kebocoran) selain melalui penetes.

Pastikan posisi bak penampungan lebih tinggi dari jaringan perpipaan agar air dari bak dapat mengalir dengan tekanan yang cukup besar.

35

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Lampiran 3. Foto Kegiatan Mahasiswa KKNP Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Angkatan IX Tahun 2011 di Desa Liliriattang, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone

Gambar 1. Anggota Posko I Desa Liliriattang, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone36

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 2. Seminar Program Kerja Desa KKNP Fakultas Pertanian

37

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 3. Pendampingan Sambung Samping Tanaman Kakao

38

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 4. Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL)

39

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 5. Pengolahan Produk Abon Jantung Pisang dan Susu Jagung Pedas

40

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 6. Pengolahan Produk Tepung Sukun dan Permen Mangga

41

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 7. Pembuatan Irigasi Tetes

42

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 8. Pendampingan Budidaya Tanaman Cabai

43

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 9. Buka Puasa Bersama Masyarakat

44

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 10 Membersihkan Kantor Desa dan Kecamatan

45

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 11. Bimbingan IT di SMP Negeri 3 Lappariaja

46

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 12. Mengecat Kantor Desa

47

Desa Liliriattang 28 Juni 20 Agustus 2011

Gambar 13. Partisipasi dalam Kegiatan 17-an

48