2
TUGAS EVALUASI ZAT GIZI Efek negatif pengolahan pangan : 1. Zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan akan rusak pada sebagaian besar proses pengolahan karena sensitif terhadap pH, oksigen, sinar dan panas atau kombinasi diantaranya. 2. Rekasi-reaksi yang terjadi selama pengolahan bahan pangan dapat menyebabkan menurunnya nilai gizi protein akibat terjadinya penurunan daya cerna protein dan ketersediaan atau availabilitas asam-asam amino esensial. Penurunan nilai gizi protein akibat reaksi Maillard terjadi sebagai berikut: (1) lisin dan sistin mengalami kerusakan sebagai akibat bereaksi dengan senyawa karbonil atau dikarbonil dan aldehid, padahal lisin merupakan salah satu asam amino esensial; (2) penurunan ketersediaan semua asam-asam amino, termasuk leusin yang biasanya paling stabil, sebagai akibat terbentuknya ikatan silang (cross linkage) antar asam-asam amino melalui produk reaksi Maillard; dan (3) penurunan daya cerna karena terhambatnya penetrasi enzim ke dalam substrat protein atau karena tertutupnya sisi protein yang dapat diserang enzim karena terjadinya ikatan silang tersebut.

efek negatif pengolahan pangan

  • Upload
    marsza

  • View
    629

  • Download
    41

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: efek negatif pengolahan pangan

TUGAS

EVALUASI ZAT GIZI

Efek negatif pengolahan pangan :

1. Zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan akan rusak pada sebagaian besar proses

pengolahan karena sensitif terhadap pH, oksigen, sinar dan panas atau kombinasi

diantaranya.

2. Rekasi-reaksi yang terjadi selama pengolahan bahan pangan dapat menyebabkan

menurunnya nilai gizi protein akibat terjadinya penurunan daya cerna protein dan

ketersediaan atau availabilitas asam-asam amino esensial.

Penurunan nilai gizi protein akibat reaksi Maillard terjadi sebagai berikut: (1) lisin

dan sistin mengalami kerusakan sebagai akibat bereaksi dengan senyawa karbonil atau

dikarbonil dan aldehid, padahal lisin merupakan salah satu asam amino esensial; (2)

penurunan ketersediaan semua asam-asam amino, termasuk leusin yang biasanya paling

stabil, sebagai akibat terbentuknya ikatan silang (cross linkage) antar asam-asam amino

melalui produk reaksi Maillard; dan (3) penurunan daya cerna karena terhambatnya

penetrasi enzim ke dalam substrat protein atau karena tertutupnya sisi protein yang dapat

diserang enzim karena terjadinya ikatan silang tersebut.

3. Pada umumnya setelah proses pengolahan bahan pangan, akan terjadi kerusakan lemak

yang terkandung di dalamnya. Tingkat kerusakannya sangat bervariasi tergantung suhu

yang digunakan serta lamanya waktu proses pengolahan. Makin tinggi suhu yang

digunakan, maka kerusakan lemak akan semakin intens.

4. Perlakuan panas akan sangat mempengaruhi absorpsi atau penggunaan beberapa mineral,

terutama melalui pemecahan ikatan, yang membuat mineral-mineral tersebut kurang

dapat diabsorpsi meskipun dibutuhkan secara fisiologis.

5. Menghasilkan senyawa toksik sehingga produk menjadi kurang atau tidak aman.

Contohnya akibat proses pembakaran dan pemanggangan.