118
i i EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN Oleh Siti Rahmatul Fitria NIM.15.1.14.4.015 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

i

i

EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN

Oleh

Siti Rahmatul Fitria

NIM.15.1.14.4.015

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

ii

ii

EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN

Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Siti Rahmatul Fitria

NIM.15.1.14.4.015

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

iii

iii

Page 4: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

iv

iv

Page 5: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

vi

vi

Page 6: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

vii

vii

MOTTO

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari

keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang

terletak diantara dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu

menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramnya, maka

hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.”

(QS. Al-Baqarah [2]: 265)1

1 Dapertemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Fajar Siddik, 2002), hlm.

55-56.

Page 7: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

viii

viii

PERSEMBAHAN

Rasa syukur tak terhingga ku panjatkan kepada Allah SWT, pemberi nikmat tanpa

batas dan Rasulullah SAW guru semua ummat yang terbaik disetiap waktu “Isyfa’lanaa Ya

Rasulullah”

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

❖ Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. Mursidin dan Hj. Haeniah serta nenek tercinta

Rinase. Terima kasih untuk curahan kasih sayang, cinta, doa, dorongan, semangat dan

pengorbanan yang tiada tara. Semoga Allah SWT membalas semua pengorbanan Ayah

dan Ibu.

❖ Adik dan kakakku yaang ku cintai, Nurhaliza dan Mujahiddin serta tak lupa untuk

keponakan cantikku Gelby Nediva Balqis. Terima kasih atas motivasi, doa, dan

dukungan kalian selama ini.

❖ Sahabat-sahabatku dan semua teman-teman A14. Terima kasih atas kebersamaan,

motivasi dan dukungan kalian selama ini.

❖ Semua orang yang dengan sengaja dan tanpa sengaja kurepotkan, thanks for

everything.^^

Page 8: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

ix

ix

KATA PENGANTAR

ب ح يم الر حمن الر هللا سم

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingg skripsi ini

dapat hadir di hadapan pembaca. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan

kepada baginda Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana.

Terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak M. Habib Husnial Pardi, MA. Sebagai Pembimbing I dan Ibu Kiki Riska

Ayu Kurniawati, M.Pd. sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan,

motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah

kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan proposal skripsi ini lebih

matang dan cepat selesai;

2. Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Tadris Matematika Bapak Dr. Alkusairi,

M.Pd dan Bapak Ervin Evendi, M.Pd;

3. Ibu Dahlia Hidayati, M.Fil.I. dan Ibu Nurhilaliati, M.Ag. selaku dosen wali;

4. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

5. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram.

6. Mamik dan Ummi tercinta, H. Mursidin dan Hj. Haeniah terimakasih atas

semangat, dukungan, do’a dan motivasi yang telah Mamik dan Ummi berikan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

x

x

7. Guru-guruku, teman-teman seperjuangan A14 dan semua pihak yang telah

membantu dan membimbing dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan kepada pembaca

umumnya. Aamin

Page 10: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

xi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

ABSTRAK ...................................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah .............................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 7

D. Definisi Operasional ............................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 10

B. Kerangka Berfikir ................................................................................... 27

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................. 30

B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 30

C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 31

D. Variabel Penelitian.................................................................................. 32

E. Desain Penelitian .................................................................................... 33

Page 11: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

xii

xii

F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian ..................................................... 33

G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian ..................................... 35

H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 41

B. Pembahasan ........................................................................................... 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 52

B. Saran ...................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN

Page 12: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian, 32. Tabel 3.2 Kategori Tingkat Efektivitas Penerapan Alat Peraga Congklak,

40. Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest, 42.

Page 13: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

xiv

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Konsultasi Lampiran 2 Silabus Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembagian Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Lampiran 5 Instrumen Penelitian (Pretest dan Posttest) Lampiran 6 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Lampiran 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Lampiran 9 Penilaian Dengan Skor Standar Untuk Menentukan Kategori

Tingkat Efektivitaspenerapan Alat Peraga Congklak Lampiran 10 Dokumentasi Aktivitas Siswa Lampiran 11 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian

Page 14: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

xv

xv

EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN

Oleh:

Siti Rahmatul Fitria NIM: 15.1.14.4.015

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika materi pembagian khususnya di kelas II MI

Riyadhussolihin Thohir Yasin. Hal ini dikarenakan guru dalam proses belajar

mengajar hanya menggunakan poster sebagai media pembelajarannya, sehingga

siswa hanya menghafal tanpa mengetahui konsep dari materi pembagian itu sendiri.

Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pembagian maka

digunakanlah alat peraga congklak. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu

(Quasy Exsperimen) dimana variabel yang dipandang paling dominan dalam

penelitian ini alat peraga congklak. Data dikumpulkan menggunakan metode tes

dan dokumentasi. Keseluruhan data dianalisis secara kuantitatif. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas II yang berjumlah 21 siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar pretest siswa adalah 29,714 dan rata-rata

hasil belajar posttest adalah 70,048. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan

uji-t berpasangan didapatkan data tobs = 9,820 dan ttabel = 2,086 sehingga tobs < ttabel.

Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak. Sedangkan hasil analisis efektivitas

menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mencapai 85,71% dengan kategori tinggi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Page 15: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

xvi

xvi

penerapan alat peraga congklakefektif dalam meningkatkan hasil belajar congklak

pada pembelajaran matematika materi pembagian.

Kata Kunci: Alat Peraga Congklak, Pembagian

Page 16: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam dunia

pendidikan karena merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang

pendidikan. Hal ini juga dapat dilihat dari jumlah jam pelajarannya yang lebih

banyak serta ditetapkannya matematika sebagai salah satu mata pelajaran pokok

di setiap ujian akhir sekolah (UAS) maupun ujian akhir nasional (UAN). Bukan

hanya itu, ilmu matematika juga sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari

seperti perdagangan, pengukuran, bermain dan banyak hal lainnya yang

membutuhkan ilmu berhitung. Namun, dalam kenyataannya banyak dari siswa

beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit karena

bersifat abstrak. Hal ini sejalan dengan pendapat J. Tombokan Runtukahu dan

Selpius Kandou bahwa pengetahuan matematika merupakan ilmu pengetahuan

yang abstrak sehingga hal ini menimbulkan berbagai kesukaran dalam mereka

berkomunikasi.2 Keabstrakan matematika inilah yang membuat siswa merasa

sulit dalam mencerna materi pelajaran.

Salah satu pendukung agar tercapainya tujuan pembelajaran adalah guru.

Guru memiliki banyak peran penting dalam proses pembelajaran terutama pada

proses pembelajaran matematika. Kreativitas yang dimiliki guru sangat

diperlukan dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Banyak guru berpikir

2 J. Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou, Pembelajaran Matematika Dasar Bagi

Anak Berkesulitan Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 74.

1

1

Page 17: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

2

bahwa angka yang ditulis di papan tulis itu, berarti sudah ada sistem visual pada

pengajaran. Pendapat ini keliru. Angka dan huruf merupakan bentuk yang

abstrak bagi anak-anak, bukan bentuk yang konkret seperti bangku, meja,

televisi dan sebagainya,3 sehingga dalam proses pembelajaran matematika,

seorang guru memerlukan media pembelajaran untuk memberikan pemahaman

kosep matematika melalui indera visual sebagai bentuk konkret dari keabstrakan

matematika.

Media merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari pemilik

informasi ke penerima informasi. Dalam hal ini pemilik informasi adalah guru

dan penerima informasi adalah siswa. Prof. Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry

Sutikno menyatakan bahwa dalam aktivitas pembelajaran, media dapat

didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan

dalam interaksi yang berlangsung antara guru dan siswa.4 Media pembelajaran

dapat memudahkan guru untuk menjelaskan keabstrakan dan kerumitan materi

yang terdapat dalam pembelajaran matematika. Namun pemilihan media

pembelajaran haruslah dapat mendukung tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan, karena jika media yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan

pembelajaran maka media tersebut akan menjadi penghambat proses

pembelajaran.

Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan dalam penyampaian materi pendidikan, hendaknya alat-alat pendidikan yang dapat lebih banyak melibatkan indera siswa. Menurut penelitian para ahli dikatakan bahwa pendidikan yang hanya melibatkan indera pendengaran

3 Iwan Zahar, Belajar Matematikaku Pembelajaran Matematika Secara Visual dan

Kinestetik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009), hlm. 5. 4 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), hlm. 65.

Page 18: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

3

saja, maka materi pelajaran yang dapat diserap hanya meliputi 15% saja, sedangkan jika ditambah indera penglihatan, maka akan dapat menyerap materi pelajaran sebanyak 35-50%, dan jika mempergunakan indera penglihatan, pendengaran ditambah indera penggerak dan menggunakan pikiran, maka materi yang dapat diserap akan lebih banyak lagi yakni antara 80-90% (Darajat, 1996: 80).5

Salah satu media pembelajaran yang efektif dan melibatkan banyak

indera siswa adalaha alat peraga. Menurut Ruseffendi (1992) dalam Rostina

Sundaya menyatakan bahwa alat peraga adalah alat yang menerangkan atau

mewujudkan konsep matematika.6 Dengan menggunakan alat peraga, siswa

diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran matematika

sehingga siswa dapat bereksplorasi langsung menemukan konsep matematika

dengan menggunakan alat peraga. Iwan Zahar mengemukakan bahwa dalam

belajar matematika, perlu diciptakan situasi-situasi dimana siswa dapat aktif,

kreatif, dan responsif secara fisik pada sekitar.7 Namun kenyataannya, guru lebih

dominan menggunakan pembelajaran yang konvensional dalam pembelajaran

matematika di dalam kelas, sehingga siswa tidak dapat secara aktif, kreatif dan

responsif dalam proses pembelajaran matematika yang menyebabkan siswa

merasa kesulitan memahami dengan baik apa yang mereka pelajari. Hal inilah

yang mengakibatkan motivasi dan minat belajar matematika siswa menjadi

rendah yang akhirnya mengakibatkan hasil belajar matematika siswa menjadi

tidak optimal.

5 Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), hlm. 59. 6 Rostiana Sundaya, Media dan Alat Peraga dalamPembelajaran Matematika,

(Bandung: Alfabeta, cv, 2016), hlm. 7. 7 Sutarto dan Syarifuddin, Desain Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Samudra

Biru, 2013), hlm. 38.

Page 19: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

4

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan Ibu Sri

Wahyu Ningsih, selaku guru bidang studi matematika di kelas II MI

Riyadhussolihin Thohir Yasin menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan

dalam memahami materi pada semester 2 terutama pada materi pembagian. Hal

ini dilihat dari nilai kelas II semester 2 mengalami penurunan dari semester 1

pada tahun ajaran sebelumnya.8

Media yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa poster menjadi

salah satu penyebab lambatnya siswa dalam memahami materi yang diajarkan,

karena siswa hanya dapat melihat dan menghafal pembagian tersebut tanpa

memahami konsep pembagian. Untuk itu perlu adanya inisiatif guru untuk

menggunakan alat peraga yang bersifat konkret dalam menjelaskan konsep

sebuah materi pelajaran terutama pada materi pembagian.

Piaget membagi tahap perkembangan pada manusia berdasarkan usia

dalam empat tahap, yaitu tahap sensori motor (usia 0-2 tahun), tahap berpikir pra

operasional (usia 2-7 tahun), tahap operasional konkret (usia 7-12 tahun) dan

tahap operasional formal (usia 12-15 tahun).9 Dalam hal ini, siswa SD termasuk

ke dalam tahap operasional konkret, dimana anak sudah mampu berpikir rasional

untuk menyelesaikan masalah yang bersifat aktual. Artinya pada tahap ini guru

dapat memulai pembelajaran matematika berawal dari hal-hal yang nyata

kemudian barulah mengaitkan ke materi matematika yang bersifat abstrak.

Brunner mengemukakan bahwa dalam proses belajar siswa berkembang melalui

8 Sri Wahyu Ningsih, Wawancara, Kamasan, 10 Januari 2018. 9 Ibid., hlm. 21.

Page 20: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

5

tiga tahap perkembangan mental yaitu, tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap

simbolik. Pada tahap enaktif, siswa secara langsung terlihat menggunakan atau

memanipulasi objek-objek konkret secara langsung dalam mempelajari

matematika. Dalam tahap ikonik, kegiatan siswa mulai menyangkut mental yang

merupakan gambaran dari objek-objek konkret, dan tahap simbolik merupakan

tahap memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak ada lagi kaitannya

dengan objek-objek.10 Teori Brownwell beranggapan bahwa salah satu cara bagi

anak-anak untuk mengembangkan pemahaman tentang matematika adalah

dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka mempelajari konsep

matematika,11 sedangkan Dienes berpendapat bahwa pada dasarnya matematika

dapat dipandang sebagai studi tentang struktur, keterkaitan antara struktur dan

mengategorikan hubungan-hubungan diantara berbagai struktur. Tiap konsep

atau prinsip matematika yang diajarkan dalam bentuk konkret akan lebih

dipahami anak.12

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Teori Belajar Piaget, Teori

Belajar Brunner, Teori Belajar Brownwell dan Teori Belajar Dienes

menganjurkan dalam proses pembelajaran matematika di dalam kelas diawali

dengan sesuatu yang bersifat konkret kemudian mengaitkannya dengan konsep

matematika yang bersifat abstrak.

Perlu diperhatikan bahwa siswa SD masih senang pada dunia

bermainnya. Untuk itu peneliti berinisiatif menggunakan permainan tradisional

10 Ibid., hlm. 23-24. 11 Ibid., hlm. 27. 12 J. Tombokam Runtukahu dan Selpius Kandou, Pembelajaran …, hlm. 71.

Page 21: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

6

sebagai alat peraga dalam proses pembelajarannya terutama pada materi

pembagian. Permainan tradisional merupakan permainan yang tumbuh dan

berkembang di suatu daerah dan dimainkan secara turun temurun hingga saat ini.

Namun, keberadaannya sudah berangsur-angsur mengalami kepunahan. Di

zaman yang serba menggunakan teknologi saat ini adalah faktor penyebab

kepunahan permainan tradisional. Anak-anak zaman sekarang terutama di

perkotaan lebih banyak memilih gadget sebagai permainannya sehari-hari,

padahal permainan tradisional memiliki banyak manfaat dalam mengasah

kecerdasan anak. Direktoriat Nilai Budaya (2000) dalam Euis Kurniati

menyatakan bahwa setiap permainan rakyat tradisional sebenarnya mengandung

nilai-nilai yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan anak-anak.13

Salah satu permainan tradisional yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana

pendidikan anak adalah congklak atau biasa juga disebut dhakon. Congklak

merupakan permainan tradisional yang dapat melatih anak dalam kecakapan

berhitung.14 Pada intinya permainan ini mengisi atau membagi lubang pada

setiap papan congklak dengan biji-bijian dan tidak boleh terlewati atau terisi

lebih dari satu.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Efektivitas Alat Peraga Congklak Pada Pembelajaran Matematika

Materi Pembagian.”

13 Euis Kurniati, Permainan Tradisioanl dan Perannya dalam Mengembangkan

Keterampilan Sosial Anak, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), hlm. 3. 14 Morena Cindo, Permainan Tradisional, (Jakarta: CV. Ghina Walafa, 2010), hlm. 5.

Page 22: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

7

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Apakah penerapan alat peraga congklak efektif dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pembagian?”

2. Batasan Masalah

a. Batasan Objek Penelitian

Batasan objek dalam penelitian ini adalah dibatasi pada efektivitas

alat peraga congklak dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

pembagian. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

hasil belajar pada ranah kognitif.

b. Batasan Subjek Penelitian

Batasan subjek dalam penelitian ini adalah dibatasi pada siswa kelas

II MI Riyadhussolihin Thohir Yasin Tahun Pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektivitas alat peraga congklak dalam meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas II MI Riyadhussolihin Thohir Yasin pada materi

pembagian.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

Page 23: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

8

1) Guru

Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan bagi guru mata pelajaran matematika agar

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran

matematika di MI Riyadhusshalihin Thohir Yasin.

2) Siswa

Meningkatnya kemampuan dan kreativitas siswa dalam memahami

materi pembagian.

3) Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan

dalam memberikan bimbingan kepada guru matematika agar

menggunakan alat peraga di setiap pertemuan guna meningkatkan hasil

belajar siswa dan mutu pendidikan.

b. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan hasil

penelitian dapat dijadikan sebagai pedoman mengajar dalam

menggunakan alat peraga congklak khususnya pada materi pembagian.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti berhasil atau

membuahkan hasil. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran

yang telah ditentukan. Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

Page 24: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

9

untuk mengetahui efektif tidaknya penerapan alat peraga congklak pada

proses pembelajaran matematika terutama pada materi pembagian di dalam

kelas.

2. Alat peraga congklak

Alat peraga merupakan sebuah media yang dapat menimbulkan

rangsangan terhadap siswa agar siswa dapat secara aktif dan responsif dalam

proses pembelajaran. Alat peraga yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah congklak. Congklak merupakan sebuah permainan tradisional yang

dapat melatih anak dalam kecakapan berhitung.

3. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor di setiap bidang studi

setelah mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diterapkannya

alat peraga congklak khususnya dalam segi kognitif siswa. Hasil belajar ini

digunakan untuk mengetahui efektif tidaknya penerapan alat peraga congklak

dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

Page 25: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti berhasil atau

membuahkan hasil. Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai

seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal

tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas menurut Hidayat (1986) yang

menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana

semakin besar persentase target yang dicapai, maka semakin tinggi

efektivitasnya.15

Konsep pembelajaran efektivitas adalah keberhasilan pembelajaran yang

diukur dari tingkat ketercapaian tujuan setelah pembelajaran selesai

dilaksanakan. Jika semua tujuan pembelajaran telah tercapai maka

pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif.16

Jadi, efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan guru dalam

mengajarkan suatu materi pembelajaran kepada siswa yang dilihat dari

ketuntasan hasil belajar siswa. Efektivitas yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui efektif tidaknya penerapan alat peraga

15 Hidayat, “Pengertian Efektivitas”, dalam https//dansite.wordpress.com/, diakses

tanggal 11 April 2018, pukul 21.48. 16 HM. Musfiqon, Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT.

Prestasi Pustakaraya, 2012), hlm. 45.

10

Page 26: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

11

congklak pada proses pembelajaran matematika terutama pada materi

pembagian di dalam kelas. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan nilai

minimum dalam perhitungan uji efektivitas adalah 65 (KKM). Penelitian ini

dikatakan efektif jika persentase yang diperoleh siswa sesuai dengan kategori

tingkat efektivitas penerapan alat peraga congklak pada tabel 3.2.

2. Alat peraga

a. Pengertian alat peraga

Alat peraga menrupakan bagian dari media pembelajaran yang

diartikan sebagai semua benda (dapat berupa manusia, objek atau benda

mati). Oleh karena itu istilah media perlu dipahami terlebih dahulu

sebelum dibahas lebih lanjut mengenai alat peraga.

Media merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari

pemilik informasi ke penerima informasi. Dalam hal ini, pemilik informasi

adalah guru dan penerima informasi adalah siswa. Arsyad (dalam Prima

Nataliya, 2015) mengungkapkan bahwa media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara siswa

dengan lingkungannya, serta siswa belajar sendiri sesuai minat dan

kemampuannya. Salah satu media pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa dalam proses pembelajaran adalah alat peraga.

Alat peraga merupakan suatu benda kongkret yang dapat dilihat,

disentuh dan diamati melalui panca indera. Belajar dengan menarik

perhatian siswa sangat penting dalam proses pengajaran karena dapat

Page 27: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

12

membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Alat peraga digunakan

untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran sehingga dapat

memperjelas keabstrakan dari suatu materi pelajaran. Dengan

menggunakan alat peraga, siswa tidak hanya menggunakan indera

pendengaran saja, namun siswa juga dapat memfungsikan visualnya

bahkan dapat bereksplorasi langsung dalam menemukan konsep suatu

materi.

Tujuan pembelajaran sangat penting dalam menunjang pemilihan

alat peraga yang hendak digunakan seorang guru dalam mengajar, karena

jika alat peraga yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran,

maka alat peraga tersebut akan menjadi penghambat proses pembelajaran.

b. Syarat dan kriteria media alat peraga

Syarat dan kriteria media alat peraga sangat penting untuk menarik

perhatian siswa agar minat dan motivasi belajarnya semakin meningkat,

sehingga pemilihan alat peraga yang digunakan diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi

pembagian. Menurut Rusefendi (1998), terdapat beberapa persyaratan

yang dapat dijadikan sebagai alat peraga antara lain:

1) Tahan lama. 2) Bentuk dan warnanya menarik. 3) Sederhana dan mudah dikelola. 4) Ukurannya sesuai. 5) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar,

atau diagram. 6) Sesuai dengan konsep matematika. 7) Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya. 8) Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir

abstrak bagi siswa.

Page 28: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

13

9) Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat peraga.

10) Jika mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).17

Berdasarkan syarat dan kriteria yang dikemukakan oleh Rusefendi

(1998) alat peraga yang akan peneliti gunakan telah memenuhi syarat,

dimana alat peraga congklak terbuat dari plastik (tidak cepat rusak),

berwarna, sederhana, dapat memperjelas konsep pembagian sehingga

dapat menumbuhkan konsep berpikir abstrak bagi siswa, dan siswa dapat

bereksplorasi sendiri dalam menggunakan alat peraga tersebut.

c. Fungsi alat peraga

Pemilihan alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran

haruslah memiliki fungsi. Adapun fungsi alat peraga antara lain:

1) Membantu dan mempermudah para guru dalam mencapai tujuan intruksional secara efektif dan efisien.

2) Mempermudah para siswa menangkap materi pelajaran, memperkaya pengalaman belajar serta membantu memperluas cakrawala pengetahuan mereka.

3) Menstimulasi pengembangan pribadi serta profesi para guru dalam usahanya mempertinggi mutu pengajaran di sekolah.18

d. Tujuan penggunaan alat peraga

Adapun tujuan penerapan alat peraga didalam kelas adalah sebagai

berikut:

1) Meningkatkan motivasi belajar siswa karena dapat merangsang

tumbuhnya perhatian serta mengembangkan keterampilan.

17 Rosita Sundayana, Media …, hlm. 18-19. 18 Binti Maunah, Ilmu …, hlm. 67.

Page 29: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

14

2) Peraga dapat memfokuskan perhatian siswa, pendidik dapat

menggunakan peraga dengan melihat benda yang sesungguhnya diluar

kelas maupun didalam kelas.

3) Menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan kehidupan nyata

dalam rangka meningkatkan daya antusias siswa terhadap materi

pelajaran.

4) Membuat suasana dalam kelas menjadi hidup.

5) Alat peraga lebih meningkatkan interaksi antar siswa dalam kelas.

3. Congklak

Congklak merupakan suatu permainan yang berasal dari Mesir sebelum

abad ke-17, dikenal dan berkembang sejak lama di Indonesia serta merupakan

permainan lintas usia secara turun-temurun (De Voogt, 2010).19 Congklak

merupakan suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam

nama di seluruh Indonesia. Di Malaysia permainan ini lebih dikenal dengan

nama congklak dan istilah tersebut juga dikenal di beberapa daerah sumatera

dengan kebudayaan melayu. Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan

nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Selain itu di Lampung

permainan ini dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang

dan Nogarata. Dalam Bahasa Inggris, permainan ini disebut Mancala.20

Congklak merupakan salah satu dari sekian banyaknya permainan

tradisional yang ada di Indonesia yang dapat membantu anak-anak berlatih

19 Andy Surya Putra, dkk., “Peningkatan Kapasitas Working Memory melalui

Permainan Congklak pada Siswa Sekolah Dasar”, Vol. 44, Nomor. 1, 2017, hlm. 21. 20 Morena Cindo, Permainan …, hlm. 15.

Page 30: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

15

dalam berhitung. Permainan congklak terdiri dari papan congklak dan biji

congklak. Pada umumnya, papan congklak terbuat dari kayu maupun plastik

dan biji congklak terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan,

kelereng, dan lain sebagainya yang dapat dijadikan sebagai biji congklak.

Papan congklak terdiri dari 16 lubang diantaranya 14 buah lubang kecil yang

saling berhadapan dan 2 buah lubang besar di kedua sisinya. Permainan ini

dilakukan oleh dua orang yang saling berhadapan. Setiap orang memiliki 7

buah lubang kecil dan 1 buah lubang besar yang terdapat pada papan

congklak. Setiap lubang kecil diisi dengan 7 buah biji congklak sedangkan

lubang besar akan diisi ketika permainan sedang berlangsung. Biasanya

permainan dimulai kesepakatan antara dua pemain untuk memulai terlebih

dahulu, pemain yang memulai terlebih dahulu memilih lubang yang akan

diambil dan meletakkan biji congklak satu per satu di setiap lubang kecuali

lubang besar milik lawan. Jika biji congklak berakhir di lubang yang terdapat

biji congklak maka biji congklak tersebut diambil kemudian diletakkan ke

lubang congklak berikutnya. Akan tetapi, apabila biji congklak berakhir pada

lubang yang kosong maka permainan dilanjutkan oleh lawan pemain.

Permainan selesai jika biji-biji congklak telah habis di lubang-lubang kecil

pada papan congklak. Biji congklak terbanyak pada lubang besar adalah

pemenangnya.

4. Hasil belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata yang membentuknya, yakni “hasil” dan

“belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat

Page 31: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

16

dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya

input secara fungsional,21 Sedangkan belajar menurut Nana Syaodih

Sukmadinata (2005) dalam Hamdani mengemukakan pendapat-pendapat dari

beberapa ahli mengenai pengertian belajar adalah sebagai berikut:

a. Witherington (1952), “Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.

b. Crow & Crow (1958), “Belajar adalah upaya pemerolehan kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.”

c. Hilgard (1962), “Belajar adalah proses muncul atau berubahnya suatu perilaku karena adanya respons terhadap suatu situasi.”

d. Di Vesta dan Thompson (1970), “Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.”

e. Gage & Berliner, “Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman.

f. Fonata, seperti yang dikutip Udin S. Winataputra, mengemukakan bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.

g. Thursan Hakim (2000: 1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.”22

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, dapat

dipahami mengenai makna hasil dan belajar. Hasil merupakan suatu

perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas yang mengakibatkan

perubahan, sedangkan belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan

perubahan dalam diri individu setelah melakukakan suatu aktivitas atau

pengalaman. Dengan demikian hasil belajar adalah pencapaian yang

21 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 44. 22 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 21.

Page 32: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

17

diperoleh seseorang setelah melakukan aktivitas atau pengalaman yang

mengakibatkan adanya perubahan yang relatif tetap dalam diri individu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor di setiap bidang studi setelah

mengalami proses pembelajaran.

Secara garis besar hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu: ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir seperti

menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan

kemampuan mengevaluasi.

Ranah kognitif terdiri dari enam aspek atau jenjang proses berfikir,

mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.

Keenam jenjang yang dimaksud adalah:

1) Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat

kembali (recall) atau mengenali kembali tentang berbagai hal tanpa

mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.

2) Pemahaman

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau

memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang

Page 33: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

18

siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan

penjelasan yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-

katanya sendiri.

3) Aplikasi

Aplikasi adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau

menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,

prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi

yang baru dan kongkret.

4) Analisis

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau

menguraikan suatu keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil

dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-

faktor yang satu dengan yang lainnya.

5) Sintesis

Sintesis adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari

proses berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang

memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga

menjelma menjadi suatu pola yang baru.

6) Evaluasi

Evaluasi yang dimaksudkan adalah kemampuan seseorang untuk

membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide.23

23 Muhammad Nurman, Evaluasi Pendidikan, (Mataram: Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Mataram, 2015), hlm. 29-30.

Page 34: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

19

b. Ranah afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Dalam

ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berfikir, yakni: menerima atau

memerhatikan (receiving atau attending), merespon atau menanggapi

(responding), menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasikan atau

mengelola (organization), dan berkarakter (characterization). Adapun

penjelasan dari masing-masing proses berfikir pada ranah afektif, yaitu:

1) Kemampuan menerima

Kemampuan menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima

rangsangan atau stimulus dari luar yang dating kepada dirinya

dalambentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.

Kemampuanmenerima atau memerhatikan terlihatdari kemauan untuk

memerhatikan suatu kegiatan atau suatu objek.

2) Kemampuan merespon

Kemampuan merespon adalah kemampuan yang dimiliki oleh

seseorang untuk mengikutsertakan dirinya seara aktif dalam fenomena

tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.

Kemampuan merespon juga dapat daiartikan sebagai kemampuan

menunjukkan perhatian yang aktif, kemampuan melakukan sesuatu,

dan kemampuan menanggapi.

3) Kemampuan menilai

Kemampuan menilai adalah kemampuan memberikan nilai atau

penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila

Page 35: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

20

kegiatan itu tidak dikerjakan, maka akan terdapat rasa rugi atau

penyesalan.

4) Kemampuan mengatur atau mengorganisasikan

Kemampuan mengatur atau mengorganisasikan artinya kemampuan

mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang

lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum.

5) Kemampuan berkarakter

Kemampuan berkarakter (characterization) atau menghayati adalah

kemampuan memadukan semua sistem nilai yang telah dimiliki

seseorang yang memengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya.

c. Ranah psikomotoris

Hasil belajar psikomotik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu. Ranah psikomotorik memiliki enam

tingkatan keterampilan, yaitu:

1) Gerakan reflex (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

2) Keteerampilan pada gerakan-gerakan dasar.

3) Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.

4) Kemampuan bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan

ketepatan.

5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks.

Page 36: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

21

6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretatif.

Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil

belajar pada ranah kognitif terbatas pada jenjang pengetahuan, pemahaman,

dan aplikasi.24

5. Materi pembagian

Operasi pembagian pada dasarnya merupakan pengurangan bilangan

yang dilakukan secara berulang-ulang.

a. Pembagian sebagai pengurangan berulang

Contoh:

25 : 5 25 – 5 = 20

20 – 5 = 15

15 – 5 = 10

10 – 5 = 5

5 – 5 = 0

Jadi, 25 : 5 = 5 karena terdapat lima kali pengurangan bilangan

secara berulang-ulang.

b. Membagi bilangan dengan angka 1

Angka 1 merupakan identitas dari pembagian. Jika suatu bilangan

dibagi dengan angka 1 maka hasilnya merupakan bilangan itu sendiri.

24 Asep Hidayat, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota)

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa’, (Skripsi, FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016), hlm. 26-28.

Page 37: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

22

Contoh:

4 : 1 4 – 1 = 3

3 – 1 = 2

2 – 1 = 1

1 – 1 = 0

Jadi, 4 : 1 = 4 karena terdapat empat kali pengurangan bilangan

secara berulang-ulang.

c. Membagi bilangan dengan bilangan itu sendiri

Jika suatu bilangan dibagi dengan bilangan itu sendiri, maka hasil

pembagiannya adalah 1.

Contoh:

4 : 4 4 – 4 =0

Jadi, 4 : 4 = 1 karena terdapat satu kali pengurangan bilangan secara

berulang-ulang.

6. Penerapan alat peraga congklak pada pelajaran matematika materi

pembagian.

Langkah-langkah penerapan alat peraga congklak dalam pembelajaran

matematika pada materi pembagian yaitu:

a. Peragaan dilakukan perkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 siswa.

b. Masing-masing kelompok memiliki 1 buah papan congklak beserta

bijinya.

Page 38: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

23

c. Setiap kelompok membagi tugas masing-masing sebagai peraga, pencatat

hasil, pembaca soal, dan tugas utamanya adalah mengamati setiap langkah

peragaan untuk menemukan konsep pembagian.

d. Guru memberikan soal.

e. Guru mengarahkan dan memantau percobaan yang dilakukan siswa

sepanjang proses pembelajaran.

f. Setiap kelompok mengambil biji congklak sesuai dengan banyaknya

pembagi yang telah disajikan dalam soal, kemudian membaginya ke

lubang kecil sesuai dengan soal.

g. Siswa mengamati kemudian mencatat hasil percobaan.

7. Telaah pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap penelitian-penelitian

terdahulu untuk menghindari plagiasi dan menjamin keaslian data dalam

penelitian ini. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Penelitian oleh Jannatul Uzmi dengan judul “Penggunaan Alat Peraga

Congklak pada Mata Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas III SDN 37 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016.” Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan alat peraga

congklak dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III

SDN 37 Mataram. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian

yang akan peneliti lakukan adalah materi yang diteliti dalam penelitian ini

Page 39: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

24

adalah materi perkalian dan pembagian sedangkan peneliti hanya

mengangkat materi pembagian saja, kelas dan tempat penelitian juga

berbeda yakni kelas dan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah

kelas III di SDN 37 Mataram sedangkan peneliti akan melakukan

penelitian pada kelas II di MI Riyadhussolihin Thohir Yasin. Penelitian ini

juga memiliki persamaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan

yakni sama-sama menggunakan alat peraga congklak dalam proses

pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan SD.

b. Penelitian oleh Henti Widiastuti dengan judul “Upaya Meningkatkan

Kemampuan Melakukan Operasi Perkalian Melalui Permainan Dakon dan

Kartu Warna Pada Siswa Kelas II semester II MI Muhammadiyah Selo,

Hargorejo, Kokap, Kulon Progo Tahun Ajaran 2013/2014.” Jenis

penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga dakon dan kartu warna

dalam proses pembelajaran ternyata memudahkan siswa cara memahami

perkalian. Kemampuan belajar siswa dapat mengalami peningkatan

setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, setelah

diadakan penelitian tindakan kelas rata-rata yang diperoleh dari siklus I

adalah 71,5 dan siklus ke II rata-rata 88,38, peningkatan rata-rata sebesar

16,85 dan hasil rata-rata telah melebihi nilai yang ditetapkan oleh sekolah

sebesar 65. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan adalah dalam penelitian ini ada alat peraga pembanding

yaitu kartu warna sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan hanya

Page 40: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

25

menggunakan alat peraga congklak tidak menggunakan alat peraga

pembanding, tempat penelitian juga berbeda yakni tempat penelitian

dalam penelitian ini adalah di MI Muhammadiyah Selo, Hargorejo,

Kokap, Kulon Progo, sedangkan peneliti akan melakukan penelitian di MI

Riyadhussolihin Thohir Yasin. Penelitian ini juga memiliki persamaan

dengan penelitian yang akan peneliti lakukaan yakni sama-sama

menggunakan alat peraga congklak dalam proses pembelajaran

matematika pada jenjang pendidikan SD kelas II semester 2.

c. Penelitian oleh Saidah Nurul Haq dengan judul “Pengaruh Permainan

Dakon Terhadap Kemampuan Berhitung Siswa Kelas 1 di SD

Bandardawung Tawangmangu Tahun Ajaran 2016/2017”. Jenis penelitian

dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada

kelompok eksperimen yakni diperoleh thitung 2,259 dengan taraf signifikan

0,25% > ttabel 2,064. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan dakon

dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Adapun perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah materi

yang diteliti dalam penelitian ini adalah materi operasi hitung sedangkan

peneliti mengangkat materi pembagian, kelas dan tempat penelitian juga

berbeda yakni kelas dan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah

kelas I di SD Bandardawung Tawangmangu sedangkan peneliti akan

melakukan penelitian pada kelas II di MI Riyadhussolihin Thohir Yasin.

Penelitian ini juga memiliki persamaan dengan penelitian yang akan

Page 41: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

26

peneliti lakukaan yakni sama-sama menggunakan alat peraga congklak

dalam proses pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan SD.

d. Penelitian oleh Prima Nataliya dengan judul “Efektivitas penggunaan

media pembelajaran permainan tradisional congklak untuk meningkatkan

kemampuan berhitung pada siswa Sekolah Dasar.” Jenis penelitian dalam

penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen pra-eksperimental yaitu

pretest-posttest design (before and after). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berhitung siswa SD

sebelum dan setelah diberikan media pembelajaran berupa permainan

tradisional congklak (t = −5,776 ; p = 0,000 < 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa media pembelajaran permainan tradisional congklak

efektif untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa SD. Adapun

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan

adalah materi yang diteliti dalam penelitian ini mencakup materi

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sedangkan peneliti

hanya mengangkat materi pembagian saja, kelas dan tempat penelitian

juga berbeda yakni kelas dan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah

kelas III di SD Muhammadiyah 08 Dau Malang sedangkan peneliti akan

melakukan penelitian pada kelas II di MI Riyadhussolihin Thohir Yasin.

Penelitian ini juga memiliki persamaan dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan yakni sama-sama menggunakan alat peraga congklak

dalam proses pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan SD.

Page 42: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

27

e. Penelitian oleh Kabut Amrita Nurhayati, dkk. dengan judul

“Pengembangan Media Permainan Congklak Matematika untuk

Mengefektifkan Penyampaian Materi KPK dan FPB Kelas IV di Sekolah

Dasar.” Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media permainan

congklak matematika layak digunakan untuk pembelajaran. Adapun

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan

adalah penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media permainan

congklak matematika. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk

mengetahui kelayakan media permainan congklak matematika,

mengetahui pengaruh media permainan congklak matematika terhadap

keefektifan waktu pembelajaran, mengetahui respons guru terhadap media

permainan congklak matematika, dan mengetahui respon siswa terhadap

media permainan congklak matematika sedangkan tujuan penelitian yang

akan peneliti lakukan adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan

alat peraga congklak terhadap hasil belajar siswa saja, materi yang diteliti

dalam penelitian ini adalah materi KPK dan FPB sedangkan peneliti

mengangkat materi pembagian, kelas dan tempat penelitian juga berbeda

yakni kelas dan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah kelas IV di

dua SD Kecamatan Kesugihan-Cilacap sedangkan peneliti akan

melakukan penelitian pada kelas II di MI Riyadhussolihin Thohir Yasin.

Penelitian ini juga memiliki persamaan dengan penelitian yang akan

Page 43: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

28

peneliti lakukaan yakni sama-sama menggunakan alat peraga congklak

dalam proses pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan SD.

B. Kerangka Berpikir

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap

sulit oleh sebagian siswa. Keabstrakan yang menjadi ciri khasnya membuat

siswa merasa kesulitan dalam mencerna materi yang dikandungnya. Terkadang

strategi yang kurang tepat digunakan oleh guru juga penyebab anak merasa

bosan dan kurang menyenangi pelajaran matematika. Oleh karena itu seorang

guru harus memiliki kreativitas dalam mengajarkannya. Salah satu cara

membelajarkan matematika adalah dengan menghadirkan media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar.

Media pembelajaran merupakan sebuah perantara yang dapat

menjelaskan keabstrakan matematika. Alat peraga merupakan salah satu dari

sekian banyaknya media pembelajaran efektif yang dapat digunakan oleh

seorang guru. Penggunaan alat peraga harus sesuai dengan situasi dan kondisi

siswa. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan penelitian di jenjang Sekolah

Dasar. Jika dilihat dari segi usia berdasarkan teori piaget, siswa SD berada dalam

tahap oprasional konkret. Dimana siswa SD sudah mampu berpikir rasional

untuk menyelesaikan masalah yang bersifat aktual. Berdasarkan karakteristiknya

yang masih senang bermain, maka peneliti mencoba mengkolaborasikan proses

belajar matematika dengan bermain sambil belajar. Permainan-permainan

tradisional dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai alat peraga yang bisa menarik

perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam belajar matematika sehingga

Page 44: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

29

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Permainan

congklak merupakan salah satu permainan yang dapat dijadikan sebagai alat

peraga dalam belajar. Selain menyenangkan dan edukatif, siswa juga dapat

mengenal dan mengetahui manfaat dari permainan-permainan tradisional

Indonesia.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.25 Ada dua jenis hipotesis yaitu hipotesis kerja (Ha) dan

hipotesis nol (H0). Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif (Ha)

menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan

antara kedua kelompok. Sedangkan hipotesis nol atau hipotesis statistik (H0)

menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya

pengaruh variabel X terhadap variabel Y.26

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif dalam penelitian

ini adalah (Ha): penerapan alat peraga congklak efektif dalam meningkatkan

hasil belajar matematika siswa pada materi pembagian.

25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta,cv, 2010), hlm. 64. 26 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), hlm. 112-113.

Page 45: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian jenis eksperimen semu (Quasi

Exsperimen). Metode eksperimen semu adalah metode eksperimen yang tidak

memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap semua variabel

yang relevan. Pengontrolan hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu

variabel yang dianggap paling dominan.27 Variabel yang dianggap paling

dominan dalam penelitian ini alat peraga congklak.

Adapun pendekatan yang akan peneliti lakukan dalam penelitian ini

adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah

penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan

menggunakan data-data numerik, kemudian dianalisis yang umumnya

menggunakan statistik.28

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.29

27 Asep Hidayat, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota)

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, (Skripsi, FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016), hlm. 34.

28 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, (Bandung: PT Reflika Aditama,2014), hlm. 49.

29 Sugiyono, Metode …, hlm. 80.

30

Page 46: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

31

Jadi populasi merupakan keseluruhan atau jumlah obyek penelitian yang

dapat dijadikan sumber data seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-

benda lainnya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas II

MI Riayadhussolihin Thohir Yasin. Jumlah keseluruhan kelas II yakni 21

siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.30 Jadi sampel merupakan perwakilan dari populasi yang

akan diteliti. Adapun teknik pengambilan sampel yang akan peneiliti gunakan

adalah teknik sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Biasanya

teknik ini dilakukan jika populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang.31

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian merupakan waktu yang digunakan peneliti selama

proses penelitian yang dimulai dari pengajuan judul, pelaksanaan observasi,

hingga pelaporan penelitian.

30 Ibid., hlm. 81. 31 Ibid., hlm. 85.

Page 47: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

32

Untuk lebih jelasnya peneliti paparkan pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Perencanaan Waktu Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag

1 Pengajuan

Judul √

2 Observasi

Sekolah √

3 Penyusunan

Proposal √

4 Seminar

Proposal √

5 Ujian

Proposal √

6 Penelitian

Lapangan √

7 Penyusunan

Laporan √

8 Ujian Skripsi √

Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Riyadhussolihin Thohir Yasin

karena rendahnya hasil belajar kelas II pada materi pembagian dan belum ada

penelitian sebelumnya yang meneliti tentang alat peraga congklak di MI

tersebut.

Page 48: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

33

D. Variabel Penelitian

Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian,

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.32 Terdapat dua variabel

dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (Variabel Independen) dan variabel

terikat (Variabel Dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Berdasarkan pernyataan tersebut variabel bebas dalam penelitian ini

adalah alat peraga congklak, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini

adalah hasil belajar matematika siswa pada materi pembagian.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan paparan strategi dalam mengatur penelitian

agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel

dan tujuan penelitian. Peneliti menggunkaan desain penelitian jenis One group

pretest-posttest. Jenis penelitian ini memberikan pretest terdahulu sebelum

diberikan perlakuan terhadap responden. Setelah diberikan perlakuan

menggunakan alat peraga congklak, responden diberikan tes kembali (posttest)

menggunakan instrumen yang sama dengan pretest. Kemudian akan

dibandingkan hasil sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan.

Perlakuan dikatakan berhasil apabila hasil setelah diberi perlakuan (posttest)

32 Suharsimi Arikunto, Prosedur …, hlm. 161.

Page 49: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

34

lebih baik dari hasil sebelum diberi perlakuan (pretest). Untuk mengetahui hasil

perbandingan antara pretest dan posttest digunakan uji t-test.

F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani

antara subjek dan objek (secara subtansi antara hal-hal teoritis dengan empiris,

antara konsep dengan data), sejauh mana data mencerminkan konsep yang ingin

diukur tergantung pada instrumen (yang substansinya disusun berdasarkan

penjabaran konsep/penentuan indikator) yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data.33

Menurut Nana Sudjana dalam Uhar Suharsaputra, dalam penyusunan

instrumen penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel harus jelas dan spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan.

2. Sumber data/informasi, baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrumen penelitian.

3. Keterandalan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpulan data, baik dari keajegan, kesahihan maupun objektivitas.

4. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitian.

5. Mudah dan praktis digunakan, akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.34

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen tes yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam belajar matematika

khususnya materi pembagian. Tes yang diberikan berupa tes tertulis yang

33 Uhar Suharsaputra, Metode …, hlm. 94. 34 Ibid., hlm. 49-50.

Page 50: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

35

berbentuk uraian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa

sebelum dan setelah diberi perlakuan.

Peneliti menggunakan 5 butir soal uraian singkat untuk pretest dan

posttest. Soal yang akan peneliti gunakan diambil dari LKS Matematika siswa.

Soal posttest akan dijawab siswa secara individu tanpa menggunakan alat peraga

congklak.

G. Teknik Pengumpulan Data / Prosedur Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan peneliti

dalam mengumpulkan data. Peneliti menggunakan metode tes dan dokumentasi.

1. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

dalam suatu bidang/materi tertentu. Instrumen yang berupa tes ini dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan dan pencapaian atau hasil. Khusus

untuk tes hasil belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan

menjadi dua yaitu tes buatan guru dan tes terstandar.

Bentuk tes dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yakni tahap

pretest dan tahap posttest. Tahap pretest dilakukan sebelum diberi perlakuan

menggunakan alat peraga congklak dan tahap posttest dilakukan setelah

perlakuan menggunakan alat peraga congklak.35

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

35 Suharsimi Arikunto, Prosedur …, hlm. 266.

Page 51: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

36

seseorang.36 Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data

mengenai kegiatan siswa-siswi ketika proses belajar, keaktifan siswa di dalam

kelas, data mengenai absensi kehadiran siswa selama proses belajar, serta

data-data lainnya yang dibutuhkan dalam proses penelitian.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Normalitas sebaran data menjadi suatu asumsi yang menjadi syarat untuk

menentukan jenis statistik apa yang akan dipakai dalam penganalisisan

selanjutnya. Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian

pendidikan karena erat kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian.37

Untuk tes normalitas data, peneliti menggunakan metode Liliefors.

Uji normalitas dengan metode Liliefors digunakan apabila datanya tidak

dalam distribusi data bergolong. Pada metode Liliefors, setiap data Xi diubah

menjadi bilangan baku zi dengan transformasi:

zi =Xi − X

s

Adapun langkah-langkah dalam menggunakan metode Liliefors antara

lain:

a. Merumuskan hipotesis

H0: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Taraf signifikan

36 Sugiyono, Metode …, hlm. 240. 37 Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian, (Mataram: Insan Madani Publishing

Mataram, 2016), hlm 61.

Page 52: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

37

α = 0,05

c. Statistik uji yang digunakan:

L = Maks|F(zi) − S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z~N(0,1), dan

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi.

d. Komputasi

e. Daerah kritis:

DK = {L|Lobs > Ltabel}

f. Keputusan uji

Jika Lobs > Ltabel, maka H0 ditolak

Jika Lobs < Ltabel, maka H0 diterima

g. Kesimpulan

1) Jika H0 ditolak, maka sampel berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal.

2) Jika H0 diterima, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.38

2. Teknik Uji Hipotesis dan Analisis Efektivitas

a. Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis ini, peneliti menggunakan uji t. Uji t pada

dasarnya adalah uji hipotesis nihil tentang perbedaan Mean dari dua

variabel. Masing-masing variabel tersebut berskala internal/rasio dan

38 Budiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Surakarta: UNS (UNS Press), 2009), hlm.

170-171.

Page 53: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

38

adanya linieritas dan normalitas. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji t populasi tidak independen (populasi berpasangan), populasi-

populasi normal, 𝜎2 tak diketahui. Rumus uji t untuk populasi berpasangan

adalah:

t =D − d0

sd/√n ~t(n − 1)

Keterangan:

t = nilai t hitung

D = rata-rata selisih pengukuran X – Y

d0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)

Sd = deviasi baku dari D

n = jumlah sampel

Adapun langkah-langkah dalam menggunakan uji t berpasangan

antara lain:

1) Merumuskan hipotesis

H0: μ2 ≤ μ1 (penerapan alat peraga congklak tidak efektif dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi

pembagian.).

Ha: μ2 > μ1 (penerapan alat peraga congklak efektif dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi

pembagian.).

2) Taraf signifikan

α = 0,05

3) Statistik uji yang digunakan

Page 54: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

39

t =D − d0

sd/√n ~t(n − 1)

Keterangan:

t = nilai t hitung

D = rata-rata selisih pengukuran X – Y

d0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)

Sd = deviasi baku dari D

n = jumlah sampel

4) Komputasi

5) Daerah kritis

Dk = {t | tobs > ttabel}

6) Kriteria keputusan untuk uji t

Jika tobs > ttabel, maka keputusan H0 ditolak.

Jika tobs ≤ ttabel, maka keputusan H0 diterima.

7) Kesimpulan.

a) Jika H0 ditolak, maka penerapan alat peraga congklak efektif dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi

pembagian.

b) Jika H0 diterima, maka penerapan alat peraga congklak tidak efektif

dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi

pembagian.

b. Pengujian Efektivitas

Pengujian efektivitas dilakukan bertujuan untuk melihat sejauh

mana tingkat keberhasilan penerapan alat peraga congklak yang telah

Page 55: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

40

dilaksanakan. Adapun rumus yang digunakan dalam menganalisis uji

efektivitas adalah sebagai berikut:

KBs = 𝑛𝑖

𝑛× 100%

Keterangan:

KBs = ketuntasan belajar siswa secara klasikal

ni = banyaknya siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM).

n = banyaknya siswa

kategori tingkat efektivitas penerapan alat peraga congklak dianalisis

berdasarkan penilaian dengan skor standar.39 Pemberian nilai yang

menggunakan skor standar dilakukan dengan mengubah skor hasil tes

siswa kedalam bentuk penyimpangannya dari mean dalam satuan deviasi

standar. Dalam hal ini pun suatu pedoman pemberian nilai yang

merupakan norma ditentukan lebih dahulu. Adapun rumus yang digunakan

untuk menentukan kategori tingkat efektivitas penerapan alat peraga

congklak pada pembelajaran matematika materi pembagian adalah sebagai

berikut.

(M + 1,50s) < X Sangat Efektif

(M + 0,50s) < X ≤ (M + 1,50s) Efektif

(M – 0,50s) < X ≤ (M + 0,50s) Cukup Efektif

(M – 1,50s) < X ≤ (M – 0,50s) Kurang Efektif

X ≤ (M – 1,50s) Tidak Efektif

39 Saifuddin Azwar, Tes Prestasi Fungsi Dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), hlm. 163.

Page 56: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

41

Setelah dianalisis, kategori tingkat efektivitas penerapan alat peraga

congklak dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut ini.

Tabel 3.2 Kategori Tingkat Efektivitas Penerapan Alat Peraga Congklak. (Lampiran 9)

Nilai Kategori

85 ≤ 100 Sangat Efektif

75 ≤ 84 Efektif

65 ≤ 74 Cukup Efektif

55 ≤ 64 Kurang Efektif

0 ≤ 54 Tidak Efektif

Page 57: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di kelas II MI Riyadhussolihin Thohir Yasin

tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 21 siswa. Penelitian ini

dilaksanakan empat kali pertemuan dengan materi pembagian. Untuk

mengukur hasil belajar yang telah di capai, peneliti menggunakan instrument

tes, tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian singkat yang

terdiri dari lima soal dan setiap soal memiliki skor masing-masing.

Pensekoran dilakukan dengan cara rubrik, yaitu setiap langkah diberi skor.

Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest, maka tes dilakukan pada

awal dan akhir pertemuan. Berdasarkan hasil pretest diperoleh nilai terendah

adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 66, sedangkan hasil posttest diperoleh nilai

terendah adalah 46 dan nilai tertinggi adalah 96.

42

Page 58: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

43

Untuk lebih jelasnya peneliti paparkan hasil pretest dan posttest pada

tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest

No. Inisial Jenis kelamin

Kehadiran dalam pertemuan Nilai

I II III IV Pretest Posttest 1 Abd. L √ √ √ √ 15 70 2 A.A.W. P √ √ √ √ 40 66 3 A.N.S. P √ √ √ √ 50 72 4 A.Ok. P √ √ √ √ 55 66 5 Ath. L √ √ √ √ 20 72 6 B.A.H. P √ √ √ √ 61 83 7 B.B.A. P √ √ √ √ 55 76 8 Es.A. P √ √ √ √ 30 66 9 H.Fr. L √ √ √ √ 15 46 10 Hmd.. L √ √ √ √ 20 66 11 H.Gf. L √ √ √ √ 56 66 12 Ir.A. L √ √ √ √ 10 75 13 Il.M. L √ √ √ √ 2 71 14 L.Pt. P √ √ √ √ 15 75 15 M.Hf. L √ √ √ √ 40 75 16 Mly. P √ √ √ √ 66 96 17 M.F.Z. L √ √ √ √ 35 60 18 Rnd. L √ √ √ √ 25 75 19 R.Rd. L √ √ √ √ 12 75 20 Sbr. P √ √ √ √ 1 54 21 A.P.R. P √ √ √ √ 1 66

Rata-rata 29,714 70,048

Berdasarkan paparan data pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-

rata pada pretest adalah 29,714 dan rata-rata posttest adalah 70,048. Jadi,

dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari pretest (tes

sebelum perlakuan) dan posttest (tes setelah diberi perlakuan).

Page 59: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

44

a. Uji persyaratan analisis data hasil belajar

1) Uji normalitas data hasil belajar pretest siswa

Untuk menguji data hasil belajar pretest siswa, peneliti

menggunakan metode liliefors. Berdasarkan hasil perhitungan yang

telah peneliti lakukan menggunakan program Ms. Excel dengan taraf

signifikan 5% diperoleh data bahwa Lobs = 0,154 dan Ltabel = 0,187,

sehingga Lobs < Ltabel. Berdasarkan kriteria keputusan uji yang telah

ditentukan, jika Lobs < Ltabel maka H0 diterima. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa H0 diterima, maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. (Lampiran 7)

2) Uji normalitas data hasil belajar posttest siswa

Untuk menguji data hasil belajar posttest siswa, peneliti

menggunakan metode liliefors. Berdasarkan hasil perhitungan yang

telah peneliti lakukan menggunakan program Ms. Excel dengan taraf

signifikan 5% diperoleh data bahwa Lobs = 0,183 dan Ltabel = 0,187,

sehingga Lobs < Ltabel. Berdasarkan kriteria keputusan uji yang telah

ditentukan, jika Lobs < Ltabel maka H0 diterima. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa H0 diterima, maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. (Lampiran 7).

b. Uji hipotesis dan analisis efektivitas data hasil belajar siswa

1) Uji hipotesis

Data hasil belajar siswa ini dianalisis secara manual. Setelah semua

persyaratan analisis dihitung, maka dapat dilakukan analisis hipotesis

Page 60: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

45

untuk keperluan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan uji-t populasi tidak independen (populasi berpasangan)

untuk mengetahui keefektifan alat peraga congklak dalam meningkatan

hasil belajar siswa pada materi pembagian. Berdasarkan hasil analisis

dapat diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum diberikan perlakuan

menggunakan alat peraga adalah 29,71429 dan setelah diberikan

perlakuan rata-ratanya adalah 70,04762. Sehingga terdapat peningkatan

secara deskriptif, nilai tobs yang didapatkan adalah 9,820 dan ttabel adalah

1,725 sehingga tobs > ttabel maka H0 ditolak. (Lampiran 8)

2) Analisis efektivitas

Adapun hasil analisis pengujian efektivitas penerapan alat peraga

congklak pada materi pembagian di kelas II MI Riyadhussolihin Thohir

Yasin peneliti paparkan sebagai berikut:

KBs = 𝑛𝑖

𝑛× 100%

= 18

21× 100%

= 0,8571 × 100%

= 85,71%

Berdasarkan hasil pengujian efektivitas yang telah dilakukan,

bahwa terdapat 18 siswa dari 21 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65

(KKM), sehingga ketuntasan belajar mencapai 85,71% dengan

kategori sangat efektif.

Page 61: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

46

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di MI Riyadhussolihin Thohir Yasin pada

tanggal 14 mei 2018 sampai dengan tanggal 31 mei 2018, pada penelitian ini

peneliti menggunakan satu kelas dengan jumlah 21 siswa. Peneliti melakukan 4

kali pertemuan. Pertemuan pertama yaitu pada hari senin tanggal 14 mei 2018

peneliti memberikan pretest kepada siswa kelas II untuk mendapatkan data awal

sebelum diberikan perlakuan menggunakan alat peraga congklak. Hasil pretest

didapatkan nilai terendah adalah 1, nilai tertinggi 66, dan rata-rata 29,714.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 mei 2018,

peneliti mulai memberikan perlakuan atau mengajar menggunakan alat peraga

congklak. Peneliti diberikan waktu penuh dari jam 08.00 hingga 11.00 WITA

untuk melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan materi pelajaran mereka sudah

habis dibahas dalam pertemuan sebelumnya dan pada hari senin tanggal 21 mei

2018 mereka menempuh ulangan semester genap. Sebelum proses pembelajaran

dimulai siswa terlihat antusias dengan congklak yang peneliti bawa ke dalam

kelas. Hal ini dapat peneliti lihat dari pertanyaan siswa yang bertanya mengenai

congklak dan untuk apa dibawa ke dalam kelas. Setelah peneliti jelaskan bahwa

congklak tersebut akan peneliti jadikan sebagai alat peraga dalam proses

pembelajarannya terutama pada materi pembagian, siswa-siswa merasa senang

dan tertarik untuk belajar. Pada pertemuan kedua ini peneliti membahas

mengenai pembagian sebagai pengurangan berulang sampai habis, hasil

pembagian suatu bilangan yang dibagi 1 angka dan pembagi 1 angka, hasil

pembagian suatu bilangan yang dibagi 2 angka dan pembagi 1 angka dengan

Page 62: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

47

menggunakan alat peraga congklak. Pada proses pembelajarannya peneliti

membagi siswa menjadi 5 kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa

dan setiap kelompok memiliki 1 buah alat peraga congklak. Proses pembelajaran

peneliti mulai dengan membuka pelajaran kemudian memberikan pemahaman

kepada siswa mengenai materi pembagian sebagai pengurangan berulang sampai

habis. Peneliti memberikan gambaran atau memberikan contoh cara

memperaktikkan materi tersebut dengan menggunakan alat peraga congklak.

Pertama peneliti menuliskan soal pada papan tulis, kemudian langsung

mengaplikasikannya pada alat peraga congklak, setiap tahap pengerjaan soal

peneliti aplikasikan pada alat peraga congklak dan langsung menuliskannya

pada papan tulis. Misalkan soal yang peneliti berikan adalah menentukan hasil

dari pembagian 15 : 5, maka peneliti mengambil 15 biji congklak sembari

mengarahkan siswa untuk mengikuti setiap tahap yang peneliti lakukan,

kemudian 15 biji congklak tersebut peneliti bagi ke dalam 5 lubang kecil yang

terdapat pada papan congklak secara satu per satu. Setiap tahap pengerjaan soal

peneliti tuliskan pada papan tulis. Jika 5 lubang sudah terisi satu persatu, peneliti

tuliskan pada papan tulis bahwa 15 biji congklak telah berkurang 5 biji dan dapat

diketahui bahwa biji congklak yang tersisa sebanyak 10 biji, kemudian mengisi

kembali ke 5 lubang yang sama dan kembali menuliskan pada papan tulis bahwa

10 biji yang tersisa berkurang 5 biji congklak lagi dan didapatkan hasil yang

tersisa adalah 5 biji, kemudian mengisi kembali 5 lubang yang sama dengan biji

congklak yang tersisa sampai habis, sehingga didapatkan hasil pada papan tulis

yakni 15-5=10, 10-5=5, 5-5=0. Jadi, terdapat 3 kali pengulangan berulang

Page 63: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

48

sampai habis hingga dapat dikatakan bahwa 15 : 5 = 3. Materi berikutnya peneliti

ajarkan dengan cara yang sama.

Setelah siswa terlihat memahami materi, peneliti memberikan soal pada

setiap kelompok dan menjawab soal tersebut dengan menggunakan alat peraga

congklak. Siswa-siswi terlihat aktif saat mereka mulai bereksplorasi

menggunakan congklak sebagai alat peraganya. Pembelajaran berjalan lancar

walaupun terjadi tarik menarik antar siswa memperebutkan alat peraga congklak

untuk memeragakannya terlebih dahulu dalam menjawab soal di satu kelompok.

Sebelum pembelajaran berakhir peneliti memberikan umpan balik terhadap

materi pembagian yang telah dipelajari, siswapun merespon dengan baik

pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan sebagai penguat dan meluruskan

kesalahfahaman siswa dalam memahami materi tersebut, setelah itu peneliti

memberikan kesimpulan terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari.

Pertemuan ketiga yaitu pada hari rabu tanggal 30 mei 2018 peneliti

kembali melakukan penelitian dan memberikan perlakuan kedua yaitu

pemberian materi mengenai mengenal sifat pembagian dengan bilangan 1 dan

menyelesaikan soal-soal cerita yang menggunakan pembagian, sama seperti

pertemuan sebelumnya siswa-siswa terlihat tidak bersabar untuk memulai

pelajaran. Pada pertemuan ketiga ini peneliti diberi waktu penuh untuk meneliti

karena siswa-siswi telah selesai melakukan ulangan semester genap. Peneliti

kembali membagi siswa-siswa menjadi beberapa kelompok kecil dan memulai

pelajaran. Proses pembelajaran peneliti mulai dengan membuka pelajaran

dengan memberikan motivasi-motivasi kepada siswa, mengulang kembali

Page 64: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

49

materi yang telah peneliti ajarkan, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dipelajari. Setelah itu, peneliti menjelaskan dan memberikan

pemahaman kepada siswa mengenai materi mengenal sifat pembagian dengan

bilangan 1 dan menyelesaikan soal-soal cerita yang menggunakan pembagian.

Materi mengenal sifat pembagian dengan bilangan 1 peneliti ajarkan dengan

menuliskan soal pada papan tulis kemudian mengambil biji congklak sesuai

dengan soal yang ada dipapan tulis dan dibagi berdasarkan soal pembagi yang

telah peneliti sajikan pada papan tulis. Misalnya, soal yang peneliti berikan

adalah menentukan hasil pembagian dari 3 : 1, maka peneliti mengambil 3 biji

congklak sembari mengarahkan siswa untuk mengikuti setiap tahap yang

peneliti lakukan dan mengaplikasikannya ke papan congklak yakni membagi 3

biji congklak ke dalam 1 lubang papan congklak sebanyak 3 kali, setiap langkah

pembagian peneliti tuliskan pada papan tulis yaitu menuliskan 3 dikurangi 1

sebanyak 3 kali secara berulang sampai habis (3-1=2, 2-1=1, 1-1=0), sehingga

didapatkan hasil dari 3 : 1 = 3. Contoh kedua misalkan 3 : 3, maka peneliti

mengambil 3 biji congklak kemudian membaginya ke dalam 3 lubang pada

papan congklak sebanyak 1 kali, setiap langkah pembagian peneliti tuliskan pada

papan tulis yaitu menuliskan 3 dikurangi 3 sebanyak 1 kali secara berulang

sampai habis (3-3=0) sehingga didapatkan hasil 3 : 3 = 1. Setelah itu peneliti

memberikan waktu untuk siswa bertanya mengenai materi yang mereka belum

fahami. Selanjutnya peneliti memberikan materi kedua yakni menyelesaikan

soal-soal cerita yang menggunakan pembagian. Pertama, peneliti membacakan

soal dan menuliskan inti-inti dari soal cerita tersebut kemudian

Page 65: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

50

menyelesaikannya dengan mengaplikasikan soal tersebut menggunakan alat

peraga congklak. Tahapan penyelesaian soal peneliti ajarkan dengan cara yang

sama seperti perlakuan sebelumnya.

Siswa-siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran dan terlihat

memahami materi yang peneliti berikan. Hal ini dapat peneliti lihat dari respon

siswa saat peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang

dipelajari. Setelah peneliti memberikan penjelasan terhadap materi mengenal

sifat pembagian dengan bilangan 1 dan menyelesaikan soal-soal cerita yang

menggunakan pembagian, peneliti membagikan lembaran soal untuk setiap

kelompok dan dikerjakan menggunakan alat peraga congklak.

Penelitian dengan mengguakan alat peraga congklak ini bukan hanya

menarik perhatian siswa kelas II untuk belajar, tetapi juga dapat menarik

perhatian para siswa kelas lain untuk belajar menggunakan alat peraga tersebut.

Hal ini dapat peneliti lihat dari ketertarikan kelas lain yang ingin diajarkan

menggunakan alat peraga congklak.

Pertemuan keempat yaitu pada hari kamis tanggal 31 mei 2018 peneliti

memberikan posttest yakni memberikan tes kembali kepada siswa sebagai bahan

evaluasi untuk mengetahui perkembangan ataupun peningkatan hasil belajar

siswa setelah diberikan perlakuan berupa mengajar menggunakan alat peraga

congklak. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan jam pertama untuk

mengetes kembali siswa-siswi perindividu secara acak dan bergiliran. Peneliti

mempersiapkan 5 buah congklak, setiap congklak diperagakan oleh satu orang

siswa dan setiap siswa mendapatkan satu butir soal secara acak, kemudian

Page 66: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

51

menjawab soal dengan memeragakannya menggunakan congklak. Kemudian

jam kedua peneliti gunakan untuk memberikan posttest kepada siswa.

Berdasarkan hasil posttest peneliti mendapatkan data nilai terendah adalah 46,

nilai tertinggi 96, dan rata-rata siswa 70,048.

Setelah dilakukan uji hipotesis dengan uji-t berpasangan pada taraf

signifikan 5% diperoleh bahwa nilai tobs = 9,820 dan ttabel = 1,725 sehingga tobs >

ttabel, dengan demikian H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa “penerapan

alat peraga congklak efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa

pada materi pembagian.

Selain itu, peneliti juga melakukan analisis efektivitas untuk mengetahui

tingkat keefektifan penerapan alat peraga congklak yang telah dilakukan. Hasil

pengujian didapatkan bahwa terdapat 18 dari 21 siswa yang mendapatkan nilai

lebih dari nilai yang telah peneliti tentukan yakni 65, sehingga ketuntasan

belajar mencapai 85,71%. Berdasarkan tabel 3.2 yang telah peneliti paparkan,

maka dapat diketahui bahwa analisis efektivitas hasil belajar siswa termasuk ke

dalam kategori sangat efektif.

Berdasarkan data hasil nilai pretest dan posttest penelitian ini dikatakan

berhasil karena terdapat peningkatan hasil belajar secara signifikan antara rata-

rata hasil belajar pretest yakni 29,714 dan hasil belajar posttest yakni 70,048.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh gambaran yang jelas

bahwa penggunaan alat peraga efektif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif

siswa. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian para ahli yang mengatakan bahwa

pendidikan yang hanya melibatkan indera pendengaran saja, maka materi

Page 67: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

52

pelajaran yang dapat diserap hanya meliputi 15% saja, sedangkan jika ditambah

indera penglihatan, maka akan dapat menyerap materi pelajaran sebanyak 35-

50%, dan jika menggunakan indera penglihatan, pendengaran ditambah indera

penggerak dan menggunakan pikiran, maka materi yang dapat diserap akan lebih

banyak lagi yakni antara 80-90%.40 Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori

Piaget yang menyatakan bahwa siswa Sekolah Dasar (SD) termasuk ke dalam

tahap operasional kongkret (usia 2-7 tahun), dimana anak sudah mampu berpikir

rasional untuk menyelesaikan masalah yang bersifat aktual.41 Artinya pada tahap

ini guru dapat memberikan objek-objek yang nyata untuk menjelaskan konsep

matematika yang bersifat abstrak. Dengan menggunakan alat peraga dalam

proses pembelajaran, berarti guru dapat memberikan pengalaman belajar kepada

siswa mulai dari sesuatu yang bersifat konkret menuju sesuatu yang bersifat

abstrak. Maka, alat peraga sangat diperlukan sebagai sarana dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini

selaras dengan hasil penelitian sebelumnya yakni hasil penelitian Prima Nataliya

(2015) dimana penggunaan media pembelajaran permainan tradisional congklak

efektif dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa SD seperti

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, karena terdapat

peningkatan rata-rata kemampuan berhitung siswa SD setelah diberikan media

pembelajaran permainan tradisional congklak. Biji-biji congklak yang

merupakan benda konkret dapat membantu siswa untuk menyelesaikan soal

40 Binti Maunah, Ilmu…, hlm. 59. 41 Sutarto dan Syarifuddin, Desain…, hlm. 38.

Page 68: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

53

berhitung sehingga menunjang kemampuan anak dalam berhitung sesuai dengan

tahap perkembangannya.

Page 69: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga congklak terbukti

efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi

pembagian didalam kelas. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji hipotesis posttest

menggunakan uji t berpasangan menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (9,820 >

1,725) pada taraf signifikansi 5% atau (α = 0,05). Selain itu, berdasarkan nilai

rata-rata menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar secara

signifikan antara rata-rata hasil belajar pretest yakni 29,714 dan hasil belajar

posttest yakni 70,048.

Penerapan alat peraga congklak dalam proses pembelajaran matematika

pada materi pembagian termasuk dalam kategori sangat efektif. Hal ini

berdasarkan pada hasil perhitungan analisis efektivitas dengan menggunakan

rumus ketuntasan belajar siswa secara klasikal (KBs). Hasil analisis berdasarkan

KBs didapatkan nilai ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 85,71

(kategori sangat efektif), sedangkan kategori tingkat efektivitas dianalisis

berdasarkan penilaian dengan skor standar.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini maka

dapat disimpulkan bahwa “penerapan alat peraga congklak efektif dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pembagian.”

54

Page 70: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

55

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran kepada

guru mata pelajaran matematika dan peneliti lainnya sebagai bahan/acuan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa, sebagai berikut:

1. Bagi guru MI Riyadhussolihin Thohir Yasin khususnya guru mata pelajaran

matematika agar lebih kreatif lagi dalam membelajarkan matematika didalam

kelas. Penggunakan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan kualitas

belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan khususnya

pada materi pembagian.

2. Alat peraga congklak ini dapat dijadikan sebagai alat peraga yang efektif

dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan mempersiapkan

waktu yang cukup lama serta rencana yang matang dan menggali lebih

mendalam lagi mengenai hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.

Page 71: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

DAFTAR PUSTAKA Andarini. Permainan Tradisional. Jakarta: CV. Ghina Walafa, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010. Astuti, Alfira Mulya. Statistika Penelitian. Mataram: Insan Madani Publishing

Mataram, 2016. Azwar, Saifuddin. Tes Prestasi Fungsi Dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015. Budiyono. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS (UNS Press), 2009. Fathurrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Reflika Aditama, 2014.

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011. Haq, Saidah Nurul. “Pengaruh Permainan Dakon Terhadap Kemampuan Berhitung

Siswa Kelas 1 di SD Bandardawung Tawangmangu Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2017.

Hidayat. Pengertian Efektivitas. dalam https//dansite.wordpress.com/, diakses

tanggal 11 April 2018, pukul 21.48. Hidayat, Asep. “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota)

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Skripsi, FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016.

Kurniati, Euis. Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan

Keterampilan Sosial Anak. Jakarta: Prenada Media Group, 2016. Maunah, Binti. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009, cet. ke-1. Musfiqon, HM. Pengembangan Media Dan Sumber Belajar. Jakarta: PT. Prestasi

Pustakaraya, 2012. Nataliya, Prima. “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Permainan

Tradisional Congklak Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Siswa Sekolah Dasar”. JIPT, Vol. 03, Nomor 02, Januari 2015.

Page 72: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Nurhayati, Kabut Amrita, dkk. “Pengembangan Media Permainan Congklak Matematika untuk Mengefektifkan Penyampaian Materi KPK dan FPB Kelas IV di Sekolah Dasar”. Dinamika Pendidikan Dasar, Vol. 8, Nomor 1, Maret 2016.

Nurman, Muhammad. Evaluasi Pendidikan. Mataram: Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Mataram, 2015. Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013. Putra, Andy Surya, dkk. “Peningkatan Kapasitas Working Memory melalui

Permainan Congklak pada Siswa Sekolah Dasar”. Psikologi. Vol. 44, Nomor 1, Agustus 2017.

Runtukahu, J. Tombokan dan Selpius Kandou. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

cv, 2010. Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.

Bandung: PT Reflika Aditama, 2014. Sundaya, Rostiana. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.

Bandung: Alfabeta, cv, 2016. Sutarto dan Syarifuddin. Desain Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Samudra

Biru, 2013. Uzmi, Jannatul. “Peggunaan Alat Peraga Congklak pada Mata Pelajaran

Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN 37 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi, Universitas Mataram, Mataram, 2016.

Widiastuti, Henti. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Melakukan Operasi

Perkalian Melalui Permainan Dakon dan Kartu Warna pada Siswa Kelas II MI MUHAMMADIYAH SELO, HARGOREJO, KOKAP, KULON PROGO TAHUN AJARAN 2013/2014”. Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014.

Zahar, Iwan. Belajar Matematikaku Pembelajaran Matematika Secara Visual dan

Kinestetik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009.

Page 73: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Lampiran-Lampiran

Page 74: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 75: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

2

Page 76: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

3

Page 77: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Pemetaan Standar Isi Nama Sekolah : MI RiyadhussolihinThohir Yasin

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : II/2

Page 78: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Materi

Pokok

Ruang

Lingkup

Alok

asi

Wak

tu 1 2

1. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

1.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

- Memahami arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.

- Menentukan hasil perkalian dua bilangan.

- Menunjukkan sifat pertukaran pada perkalian dengan penjumlahan berulang.

- Mengingat fakta perkalian dua bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

- Menentukan hasil kali dengan bilangan satu dan bilangan nol.

- Menyelesaikan

soal cerita yang

menggunakan

perkalian

bilangan yang

hasilnya dua

angka.

- Operasi perkalian bilangan.

√ 2

0 x 35’

Page 79: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

3

1.2 Melakukan pem-bagian bilangan dua angka

- Menentukan suatu pembagian sebagai pengurangan berulang sampai habis.

- Menentukan pembagian sebagai kebalikan perkalian.

- Menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bilangan yang dibagi 1 angka dan pembagi 1 angka.

- Menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bilangan yang dibagi 2 angka dan pembagi 1 angka.

- Mengenal sifat pembagian dengan bilangan 1.

- Menyelesaikan soal-soal cerita yang menggunakan pembagian.

- Operasi pem-bagian bilangan

10 x 35’

1.3 Melakukan ope-rasi hitung cam-puran

- Menggunakan operasi hitung campuran yang melibatkan

- Operasi hitung campuran

10 x 35’

Page 80: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

4

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Materi

Pokok

Ruang

Lingkup

Alok

asi

Wak

tu 1 2

penjumlahan dan pengurangan.

- Menggunakan operasi hitung campuran yang melibatkan perkalian dan pembagian.

- Menyelesaikan soal cerita yang melibatkan operasi hitung campuran.

Page 81: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah/Madrasah : MI Riyadhussolihin Thohir Yasin

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)

A. Standar kompetensi

1. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

B. Kompetensi dasar

1.2 melakukan pembagian bilangan dua angka.

C. Indikator pencapaian

1. Menentukan suatu pembagian sebagai penguragan berulang.

2. Menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bilangan yang dibagi 1 angka

dan pembagi 1 angka.

3. Menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bilangan yang dibagi 2 angka

dan pembagi 1 angka.

D. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan suatu pembagian sebagai pengurangan berulang

sampai habis.

2. Siswa dapat menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bilangan yag

dibagi 1 angka, dan pembagi 1 angka.

3. Siswa dapat menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bialngan yang

dibagi 2 angka, dan pembagi 1 angka.

E. Materi pokok

Operasi pembagian bilangan

F. Metode pembelajaran

Diskusi kelompok, demonstrasi, dan penugasan

Page 82: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

2

G. Alat dan sumber belajar

1. Alat : Alat Peraga Congklak.

2. Sumber belajar : Buku Paket dan LKS Matematika Kelas II.

H. Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan berdo’a.

b. Guru memeriksa kehadiran, dan memeriksa kenyamanan dalam kelas.

c. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

d. Memberikan pemahama kepada siswa mengenai pengertian pembagian.

e. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang megaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2. Kegiatan inti

a. Eksplorasi

1) Guru membagi siswa menjadi beberapakelompok kecil yang

beranggotakan 4-5 siswa.

2) Guru memberikan informasi agar siswa dapat menjelaskan tentang

pengertian pembagian bilangan.

3) Guru memberikan informasi agar siswa dapat menjelaskan tentang

pembagian sebagai operasi pengurangan berulang sampai habis dengan

memperagakannya menggunakan permainan congklak.

4) Guru memberikan informasi agar siswa dapat memahami pembagian

suatu bilangan satu angka dengan bilangan satu angka dengan

memperagakannya menggunakan permainan congklak.

5) Guru memberikan informasi agar siswa dapat memahami pembagian

suatu bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan

memperagakannya menggunakan permainan congklak.

6) Guru memfasilitasi terjadinya iteraksi antarsiswa serta antara siswa

dengan guru, ligkungan, dan sumber belajar lainnya.

Page 83: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

3

b. Elaborasi

1) Melalui diskusi dan tanya jawab, siswa dapat memahami pembagian

sebagai operasi pengurangan berulang sampai habis, memahami

pembagian suatu bilangan

2) Melalui metode demonstrasi,siswa dapat membuktikan pembagian

sebagai operasi pengurangan berulang sampai habis dan dapat

menentukan pembagian suatu bilangan dengan menggunakan alat

peraga congklak.

3) Siswa dapat mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pembagian

suatu bilangan pada buku LKS Matematika maupun buku penunjang

lainnya.

c. Konfirmasi

1) Guru melakukan tanya jawab bersama siswa mengenai hal-hal yang

belum difahami siswa.

2) Guru melakukan tanya jawab bersama siswa untuk meluruskan

kesalah pemahaman, memberikan penguatan da menyimpulkan.

3. Kegiatan penutup

a. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman

materi.

b. Siswa dan guru melakukan refleksi.

c. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remidi, program pengayaan, memberikan tugas, baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa.

d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

I. Penilaian hasil belajar

1. Teknik/Jenis : -

2. Bentuk instrumen : -

3. Instrumen/Soal : -

Page 84: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

4

Page 85: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah/Madrasah : MI Riyadhussolihin Thohir Yasin

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)

A. Standar kompetensi

2. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

B. Kompetensi dasar

1.2 melakukan pembagian bilangan dua angka.

C. Indikator pencapaian

1. Mengenal sifat pembagian dengan bilangan 1.

2. Menyelesaikan soal-soal cerita yang menggunakan pembagian.

D. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat mengenal sifat pembagian dengan bilangan 1.

2. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal cerita yang menggunakan pembagian.

E. Materi pokok

Operasi pembagian bilangan

F. Metode pembelajaran

Diskusi kelompok, demonstrasi, dan penugasan

G. Alat dan sumber belajar

1. Alat : Alat Peraga Congklak.

2. Sumber belajar : Buku Paket dan LKS Matematika Kelas II.

H. Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan berdo’a.

b. Guru memeriksa kehadiran, dan memeriksa kenyamanan dalam kelas.

c. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untukmengikuti proses

pembelajaran.

Page 86: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

2

d. Mengulang kembali materi pembagian sebelumnya.

e. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang megaitkan pengetahua

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2. Kegiatan inti

a. Eksplorasi

1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang

beranggotakan 4-5 siswa.

2) Guru memberikan informasi agar siswa dapat menjelaskan materi

sebelumnya.

3) Guru memberikan informasi agar siswa dapat memahami pembagian

suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri dengan memeragakannya

menggunakan permainan congklak.

4) Guru memberikan informasi agar siswa dapat menyelesaikan soal-soal

cerita yang berkaitan dengan pembagian dengan memeragakannya

menggunakan permainan congklak.

5) Guru memfasilitasi terjadinya iteraksi antarsiswa serta antara siswa

dengan guru, ligkungan, dan sumber belajar lainnya.

b. Elaborasi

1) Melalui diskusi dan tanya jawab, siswa dapat memahami pembagian

suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri dan dapat menyelesaikan

soal-soal cerita yang berkaitan dengan pembagian.

2) Melalui metode demonstrasi, siswa dapat membuktikan pembagian

suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri dan dapat menyelesaikan

soal-soal cerita yang berkaitan dengan pembagian dengan

menggunakan alat peraga congklak.

3) Siswa dapat mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pembagian

suatu bilangan pada buku LKS Matematika maupun buku penunjang

lainnya.

Page 87: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

3

c. Konfirmasi

1) Guru melakukan tanya jawab bersama siswa mengenai hal-hal yang

belum difahami siswa.

2) Guru melakukan tanya jawab bersama siswa untuk meluruskan

kesalah pemahaman, memberikan penguatan da menyimpulkan.

3. Kegiatan penutup

a. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman

materi.

b. Siswa dan guru melakukan refleksi.

c. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remidi, program pengayaan, memberikan tugas, baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa.

d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

I. Penilaian hasil belajar

1. Teknik/Jenis : Tes Tertulis

2. Bentuk instrumen : Tes Uraian.

3. Instrumen/Soal :

1. Tentukan bentuk pembagian dari 30 − 6 − 6 − 6 − 6 − 6 = 0!

2. Tentukan hasil dari 9 : 3!

3. Tentukan nilai dari pembagian 36 : 6!

4. Tentukan hasil pembagian berikut!

a) 14 : 1

b) 55 : 55

5. Jumlah siswa kelas dua adalah 28 siswa.

Siswa-siswa tersebut akan dibentuk menjadi 4 kelompok belajar yang

terdiri dari beberapa siswa. berapa banyak siswa tiap kelompok belajar?

Page 88: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

4

Page 89: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Kisi-Kisi Dalam Pembuatan Soal Pembagian

No. Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomor

Soal Skor Soal

Sumber

Instrumen

1 1. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

1.2 Melakukan

pembagian

dua angka

Menentukan suatu pembagian sebagai pegurangan berulang sampai habis. 1 15

1. Tentukan bentuk dan hasil

pembagian sebagai

pengurangan berulang dari

36 : 6!

Buku

matematika

kelas II

untuk SD/MI

Semester 2

Menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bilangan yang dibagi 1 angka dan pembagi 1 angka.

2 15

2. Tentukan hasil dari 9 : 3!

Buku

matematika

kelas II

untuk SD/MI

Semester 2

Menentukan hasil pembagian suatu bilangan, bilangan yang dibagi 2 angka dan pembagi 1 angka.

3 15

3. Tentukan nilai dari

pembagian 24 : 6!

Buku

matematika

kelas II

untuk SD/MI

Semester 2

Page 90: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

3

Mengenal sifat pembagian dengan bilangan 1.

4 30

4. Tentukan hasil pembagian

berikut!

a) 14 : 1

b) 55 : 55

Buku

matematika

kelas II

untuk SD/MI

Semester 2

Menyelesaikan

soal-soal cerita yang

menggunakan

pembagian.

5 25

5. Jumlah siswa kelas dua

adalah 28 siswa.

Siswa-siswa tersebut akan

dibentuk menjadi 4

kelompok belajar yang

terdiri dari beberapa siswa.

berapa banyak siswa tiap

kelompok belajar?

Buku

matematika

kelas II

untuk SD/MI

Semester 2

Page 91: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Instrumen Penelitian

1. Tentukan bentuk dan hasil pembagian sebagai pengurangan berulang dari 36 :

6!

2. Tentukan hasil dari 9 : 3!

3. Tentukan nilai dari pembagian 24 : 6!

4. Tentukan hasil dari pembagian berikut!

a) 14 : 1

b) 55 : 55

5. Jumlah siswa kelas dua adalah 28 siswa.

Siswa-siswa tersebut akan dibentuk menjadi 4 kelompok belajar yang terdiri dari

beberapa siswa. Berapa banyak siswa tiap kelompok belajar?

Page 92: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No. Jawaban Skor Jumlah skor

1 Diketahui:

36 : 6

Ditanya:

Bentuk dan hasil pembagian

sebagai pengurangan berulang

Jawab:

Bentuk pembagian dari 36 : 6

adalah

→ 36 − 6 = 30

→ 30 − 6 = 24

→ 24 − 6 = 18

→ 18 − 6 = 12

→ 12 − 6 = 6

→ 6 − 6 = 0

Karena terdapat 6 kali

pengurangan berulang, maka

hasil dari 36 : 6 = 6

1

1

1

1

1

5

5

15

2 Diketahui:

9 : 3

Ditanya:

Hasil pembagian

Jawab:

9 : 3 sama artinya dengan

→ 9 − 3 = 6

→ 6 − 3 = 3

→ 3 − 3 = 0

1

1

1

1

1

5

15

Page 93: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Karena terdapat 3 kali

pegurangan berulang, maka nilai

dari 9 : 3 adalah 3

5

3 Diketahui:

24 : 6

Ditanya:

Nilai pembagian

Jawab:

24 : 6 sama artinya dengan

→ 24 − 6 = 18

→ 18 − 6 = 12

→ 12 − 6 = 6

→ 6 − 6 = 0

Karena terdapat 4 kali

pegurangan berulang, maka nilai

dari 24 : 6 adalah 4

1

1

1

1

1

5

5

15

4 a. Diketahui: 14 : 1

Ditanya:

Hasil pembagian

Jawab:

14: 1 sama artinya dengan

→ 14 − 1 = 13

→ 13 − 1 = 12

→ 12 − 1 = 11

→ 11 − 1 = 10

→ 10 − 1 = 9

→ 9 − 1 = 8

→ 8 − 1 = 7

1

1

1

1

1

5

30

Page 94: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

→ 7 − 1 = 6

→ 6 − 1 = 5

→ 5 − 1 = 4

→ 4 − 1 = 3

→ 3 − 1 = 2

→ 2 − 1 = 1

→ 1 − 1 = 0

Karena terdapat 14 kali

pengurangan berulang, maka

nilai dari 14 : 1 = 14

b. Diketahui: 55 : 55

Ditanya:

Hasil dari pembagian

Jawab:

55 : 55 sama artinya dengan

→ 55 − 55 = 0

Karena terdapat 1 kali

pengurangan berulang, maka

nilai dari 55 : 55 = 1

5

1

1

1

1

1

5

5

5 Diketahui :

Jumlah siswa kelas 2 = 28

akan dibagi menjadi 4 kelompok

Ditanya :

Berapa banyak siswa tiap

kelompok belajar?

Jawab :

28 : 4 sama artinya dengan

→ 28 − 4 = 24

→ 24 − 4 = 20

1

2

2

1

2

1

25

Page 95: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

→ 20 − 4 = 16

→ 16 − 4 = 12

→ 12 − 4 = 8

→ 8 − 4 = 4

→ 4 − 4 = 0

Karena terdapat 7 kali

pengurangan berulang, maka

nilai dari 28 : 4 = 7

10

6

Jumlah Skor 100

Page 96: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa

1. Uji normalitas data pretest hasil belajar siswa

Untuk menguji normalitas data hasil belajar pretest siswa peneliti

menggunakan metode liliefors, adapun langkah-langkah pengujian normalitas

data hasil belajar pretest siswa adalah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan dalam penelitian ini adalah:

𝛼 = 0,05

c. Menentukan statistik uji

Statistik uji dalampenelitian ini adalah

L = Maks |F(zi) – S(zi)|;

Dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan S(zi) = proporsisi cacah Z ≤ zi

terhadap zi

d. Komputasi

Komputasi dalam penelitian ini menggunakan program Excel. Berdasarkan

hasilperhitungan diperoleh rata-rata = 29,714, standar deviasi = 21,091, dan

L = Maks |F(zi) – S(zi)| = 0,154.

e. Daerah kritis

Daerah kritis dalam penelitian ini adalah: DK = {L|Lobs > Ltabel}

Page 97: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Berdasarkan perhitungan menggunakan program Excel diperoleh L0,05,21 =

0,187, DK = {L|L > 0,187}, Lobs = 0,154.

f. Menentukan keputusan uji

Keputusan uji dalam penelitian ini adalah:

Jika Lobs > Ltabel, maka H0 ditolak

Jika Lobs < Ltabel, maka H0 diterima

Berdasarkan perhitungan menggunakan Excel diperoleh Lobs < Ltabel, maka H0

diterima

g. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah peneliti paparkan dapat diketahui bahwa H0

diterima, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji normalitas data posttest hasil belajar siswa

Untuk menguji normalitas data hasil belajar posttest siswa peneliti

menggunakan metode liliefors, adapun langkah-langkah pengujian normalitas

data hasil belajar posttest siswa adalah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

b. Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan dalam penelitian ini adalah:

𝛼 = 0,05

Page 98: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

c. Menentukan statistik uji

Statistik uji dalam penelitian ini adalah:

L = Maks |F(zi) – S(zi)|;

Dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan S(zi) = proporsisi cacah Z ≤ zi

terhadap zi

d. Komputasi

Komputasi dalam penelitian ini menggunakan program Excel. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh rata-rata = 70,048, standar deviasi = 10,107, dan

L = Maks |F(zi) – S(zi)| = 0,183.

e. Daerah kritis

Daerah kritis dalam penelitian ini adalah: DK = {L|Lobs > Ltabel}

Berdasarkan perhitungan menggunakan program Excel diperoleh L0,05,21 =

0,187, DK = {L|L > 0,187}, Lobs = 0,183.

f. Menentukan keputusan uji

Keputusan uji dalam penelitian ini adalah:

Jika Lobs > Ltabel, maka H0 ditolak

Jika Lobs < Ltabel, maka H0 diterima

Berdasarkan perhitungan menggunakan Excel diperoleh Lobs < Ltabel, maka H0

diterima.

g. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah peneliti paparkan dapat diketahui bahwa H0

diterima, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 99: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa

Setelah semua persyaratan analisis dihitung, maka dapat dilakukan

analisis hipotesis untuk keperluan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan uji uji-t populasi tidak independen (populasi

berpasangan) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi

pembagian. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan uji t berpasangan yaitu:

1. Merumuskan hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: μ1 ≤ μ2 (penerapan alat peraga congklak tidak efektif dalam meningkatkan

hasil belajar matematika siswa pada materi pembagian).

Ha: μ1 ≥ μ2 (penerapan alat peraga congklak tidak efektif dalam meningkatkan

hasil belajar matematika siswa pada materi pembagian).

2. Taraf signifikan

Taraf signifikan dalam penelitian ini adalah: α = 0,05

3. Statistik uji

Statistik uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

t =D − d0

sd/√n ~t(n − 1)

Keterangan:

t = nilai t hitung

D = rata-rata selisih pengukuran X – Y

d0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)

Sd = deviasi baku dari D

Page 100: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

n = jumlah sampel

4. Komputasi

D =847

21= 40,333

Sd2 =(21)(41.247) − (847)2

(21)(20)

=866.187 − 717.409

420

=148.778

420

Sd2 = 354,233

Sd = √354,233 = 18,821

tobs =D − d0

Sd√n

=40,333 − 0

18,821√21

=40,333

4,107= 9,820

ttabel => t0,05;20 = 1,725

5. Daerah kritis

Dk = {t | tobs > ttabel}

6. Kriteria keputusan untuk uji t

Berdasarkan hasil komputasi dapat diketahui bahwa H0 ditolak karena tobs > ttabel.

7. Kesimpulan.

Page 101: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Karena H0 ditolak, maka alat peraga congklak efektif dalam meningkatkan hasil

belajar matematika siswa pada materi pembagian.

Page 102: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

Penilaian Dengan Skor Standar Untuk Menentukan Kategori Tingkat

Efektivitas Penerapan Alat Peraga Congklak

Rumus untuk menentukan kategori tingkat efektivitas penerapan alat peraga

congklak berdasarkan penilaian dengan skor standar:

(M+1,50s) < X ≤ Sangat efektif

(M+0,50s) < X ≤ (M+1,50s) Efektif

(M-0,50s) < X ≤ (M+0,50s) Cukup efektif

(M-1,50s) < X ≤ (M-0,50s) Kurang efektif

< X ≤ (M-1,50s) Tidak efektif

Keterangan:

M = Mean = 70,048

s = Standar Deviasi = 10,107

perhitungan:

1. M + 1,50s = 70,048 + (1,50 × 10,107)

= 70,048 + 15,160

= 85,208 dibulatkan menjadi 85

2. M + 0,50s = 70,048 + (0,50 × 10,107)

= 70,048 + 5,053

= 75,101 dibulatkan menjadi 75

3. M – 0,50s = 70,048 – (0,50 × 10,107)

= 70,048 – 5,053

= 64,995 dibulatkan menjadi 65

Page 103: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan

4. M – 1,50s = 70,048 – (1,50 × 10,107)

= 70,048 – 15,160

= 54, 888 dibulatkan menjadi 55

Jadi, kategori tingkat efektivitas penerapan alat peraga congklak

berdasarkan penilaian dengan skor standar adalah:

Nilai Kategori

85-100 Sangat Efektif

75-84 Efektif

65-74 Cukup Efektif

55-64 Kurang Efektif

0-54 Tidak Efektif

Page 104: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 105: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 106: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 107: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 108: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 109: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 110: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 111: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 112: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 113: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 114: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 115: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 116: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 117: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
Page 118: EFEKTIVITAS ALAT PERAGA CONGKLAK PADA PEMBELAJARAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1556/1/Siti Rahmatul Fitria 151144015.pdf · Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan