62
UNIVERSITAS INDONESIA EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) 2 PADA SEPERTIGA APIKAL DINDING SALURAN AKAR DENGAN IRIGASI EDTA 17% + NaOCl 2,5%, SIKAT SALURAN AKAR DAN JARUM ENDODONTIK NiTi (Eksperimental Laboratorik) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis Konservasi Gigi M. FURQAN 1006785282 Pembimbing : Gatot Sutrisno, drg. Sp.KG (K) Munyati Usman, drg. Sp.KG(K) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS DEPARTEMEN ILMU KONSERVASI GIGI JAKARTA DESEMBER 2012 Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

  • Upload
    lykiet

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

UNIVERSITAS INDONESIA

EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH)2 PADA

SEPERTIGA APIKAL DINDING SALURAN AKAR DENGAN

IRIGASI EDTA 17% + NaOCl 2,5%, SIKAT SALURAN AKAR

DAN JARUM ENDODONTIK NiTi

(Eksperimental Laboratorik)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Spesialis Konservasi Gigi

M. FURQAN

1006785282

Pembimbing :

Gatot Sutrisno, drg. Sp.KG (K)

Munyati Usman, drg. Sp.KG(K)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS

DEPARTEMEN ILMU KONSERVASI GIGI

JAKARTA DESEMBER 2012

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

ii Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : M. Furqan

NPM : 1006785282

Tanda tangan :

Tanggal : 17 Desembar 2012

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

iii Universitas Indonesia

HALAMAN PENGESAHAN

Penelitian ini diajukan oleh:

Nama : M. Furqan

NPM : 1006785282

Program Studi : Ilmu Konservasi Gigi

Judul Tesis : EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH)2 PADA

SEPERTIGA APIKAL DINDING SALURAN AKAR

DENGAN IRIGASI EDTA 17% + NaOCl 2,5 %, SIKAT

SALURAN AKAR DAN JARUM ENDODONTIK NiTi

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyararatan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Spesialis

Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran

Gigi, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : Gatot Sutrisno, drg. Sp.KG (K) (.......................)

Pembimbing II : Munyati Usman, drg. Sp.KG(K) (.......................)

Penguji I : Prof. Dr. Narlan Sumawinata, drg. Sp.KG (K) (.......................)

Penguji II : Dr. Endang Suprastiwi, drg. Sp.KG(K) (.......................)

Penguji III : Daru Indrawati, drg. Sp.KG (K) (.......................)

Ditetapkan : Di Jakarta

Tanggal : 17 DESEMBER 2012

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

iv Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini tidak lupa saya sampaikan shalawat

dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri

tauladan penulis selama masa hidupnya. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Spesialis Konservasi Gigi di

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada

penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh

karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Indonesia yang telah memberi kesempatan kepada saya

untuk menempuh pendidikan spesialis, serta kepada Prof. Bambang Irawan,

drg., PhD dan jajarannya selaku Dekan dan Pimpinan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Indonesia, yang telah memberikan izin kepada saya untuk

mengikuti program ini.

2. Dr. Ellyza Herda, drg., MSi selaku Manajer Pendidikan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Dr. Ratna Medyawati, drg.,

SpKG(K) selaku Koordinator Pendidikan Pasca Sarjana FKG UI, Bambang

Nursasongko, drg., SpKG(K) selaku Kepala Departemen Ilmu Konservasi

Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Dr. Endang

Suprastiwi, drg., SpKG(K) selaku Koordinator Pendidikan Spesialis Ilmu

Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

3. Gatot Sutrisno, drg. Sp.KG (K) selaku dosen pembimbing pertama yang

telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya

dalam penyusunan tesis ini.

4. Munyati Usman, drg. Sp. KG (K) selaku dosen pembimbing kedua yang

telah memberikan bantuan dan masukan terbaiknya dalam penyelesaian

tesis ini.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

v Universitas Indonesia

5. Prof. Dr. Narlan Sumawinata, drg. SpKG(K) selaku penguji dan dosen yang

penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan motivasi membuat karya

ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

6. Dr.Endang Suprastiwi, drg. SpKG(K) selaku penguji, dosen, dan

koordinator pendidikan program spesialis yang telah memberikan bantuan

dan masukan berharga dalam penyelesaian makalah dan pendidikan secara

keseluruah.

7. Daru Indrawati, drg.SpKG(K) selaku penguji, dosen yang telah memberikan

masukan berharga.

8. Bambang Nursansongko, drg.SpKG(K) selaku kepala departemen yang

mengkordinir berjalannya program pendidikan spesialis konservasi gigi.

9. Seluruh Staf Pengajar Ilmu konservasi gigi yang telah bersedia untuk

berbagai ilmu dan memberikan dorongan yang berharga selama penulisan

mejalani perkuliahan, klinik dan penulisan tesis ini, Prof. Dr. Siti Mardewi

Soerono Akbar, drg. SpKG(K), Kamizar, drg. SpKG(K), Nila Kesuma

Djauharie, drg, MPH, SpKG(K), Dr. Ratna Meidyawati, drg. SpKG(K),

Anggraini Margono, drg. SpKG(K), Dewa Ayu, drg. SpKG, Dini Asrianti,

drg.SpKG.

10. Karyawan FKG UI khususnya bagaian administrasi Pendidikan (Bu Dar),

Klinik (Pak Yani, Mas Erwin, Pak Rapin) dan Staf Bagian Konservasi Gigi

(Mba Yuli dan Mba Devi), bagian perlengkapan (Pak Keri) yang telah

banyak membantu kelancaran selama masa pendidikan penulis.

11. Pimpinan perpustakaan FKG UI berserta staf (Pak Nuh, Pak Asep, Pak

Yanto, Pak Norman yang selalu siap sedia memberikan bantuan selama

mengikuti pendidikan spesialis di FKG UI.

12. Rasa cinta dan hormat saya haturkan kepada kedua orang tua tercinta saya

Ayahanda Rizal Djaka. dr, dan Ibunda (Almh) Erna Djuwita yang secara

ikhlas selalu mendoakan, menuntun, mendukung dan memotivasi saya

dengan maksimal yang tak henti-henti yang saya rasakan sampai dengan

hari ini. Semoga kebaikan dan manfaat pendidikan ini merupakan hasil doa

yang engkau cita-citakan.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

vi Universitas Indonesia

13. Istri tercinta saya Widhitya Yulia Iryana, drg yang selalu memberikan doa,

dukungan dan kesabaran menghadapi semua cobaan yang dijalani selama

masa studi ini. Semoga keberkahan mehampiri keluarga kita.

14. Buah cintaku Muhammad Daffa Fayyadh Hasan dan Siti Alika Hasanah

yang menjadi motivasi saya menyelesaikan pendidikan dan Insya Allah

menjadi motivasi kalian menempuh pendidikan yang lebih dari yang papa

lakukan.

15. Saudara-saudariku tercinta Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg.SpKGA(K),

Ekarini Oktariana. SE, Mohammad Reza Rizal. ST, Genia Chrysanthiana.

dr, Diana Rosalina, dr. SpTHT, Heru Agung, Muhammad Ihsan Rizal,

drg,Mbiomed, Fatimah Tadjoedin drg,Sp.Perio dan seluruh keponakanku

tercinta Ghtirif, Ghariy, Ghina, Gibran, Gisele, dan Hugo yang mendukung

penulis menyelesaikan tugas dan pendidikan ini.

16. Teman-teman tercinta, senasib dan seperjuangan PPDGS 2010 yang telah

membuat makna dalam menempuh program pendidikan ini. Drg Rio, Drg

Wisnu, drg Andika, drg Ike, drg Trini, drg Nines, drg Vastya, drg Olivia,

drg Itja, drg Syeni, drg Ratna, dan drg Titi.

17. Dan kepada semua yang mendukung penulis untuk menyelesaikan penulisan

ini sebagai tugas akhir dalam rangka pendidikan dokter gigi spesialis

konservasi gigi.

Jakarta, 17 Desember 2012

Penulis

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

vii Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : M. Furqan

NPM : 1006785282

Program Studi : PPDGS Konservasi

Departemen : Konsevasi Gigi

Fakultas : Kedokteran Gigi

Jenis karya : Tesis

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : EFEKTIVITAS

PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH)2 PADA SEPERTIGA APIKAL

DINDING SALURAN AKAR DENGAN IRIGASI EDTA 17% + NaOCl 2,5

%, SIKAT SALURAN AKAR DAN JARUM ENDODONTIK NiTi beserta

perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini

Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas

akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan

sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 17 Desember 2012

Yang menyatakan

M.Furqan

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

viii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : M.Furqan

Program Studi : PPDGS Konservasi Universitas Indonesia

Judul : EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH)2

PADA SEPERTIGA APIKAL DINDING SALURAN AKAR DENGAN

IRIGASI EDTA 17% + NaOCl 2,5%, SIKAT SALURAN AKAR DAN

JARUM ENDODONTIK NiTi

Latar Belakang. Residu Ca(OH)2 dapat mengganggu hermetisitas obturasi

saluran akar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tiga metode

pembersihan residu Ca(OH)2. Metode. Tigapuluh premolar bawah dipeparasi

dengan ProTaper sampai F3, kemudian diberi medikamen Ca(OH)2 dan disimpan

selama 7 hari. Setelah itu, sampel dibagi tiga sama banyak. Residu Ca(OH)2 di

Kelompok I dibersihkan dengan irigan gabungan NaOCl-EDTA, kelompok II

dengan CanalBrush, dan Kelompok III dengan file NiTi. Sampel kemudian

dibelah arah buko-lingual dan residu diperiksa dengan mikroskopstereo dan

program Axiocam. Hasil. Pembersihan paling baik adalah pada kelompok II,

disusul oleh kelompok III, dan kelompok I, walaupun secara statistik tidak

berbeda signifikan (p <0,05). Kesimpulan. Ketiga metode menghasilkan efek

pembersihan residu Ca(OH)2 yang tidak berbeda.

Kata kunci: Ca(OH)2, NaOCl 2,5%+EDTA 17%, CanalBrush, jarum

endodontik NiTi

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

ix Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : M.Furqan

Study Program : PPDGS Konservasi Universitas Indonesia

Title :Effectiveness of Combined Irrigant of NaOCl and

EDTA, Canal Brush, and NiTi File Methods in Removing of Ca(OH)2

Residu at Apical Third of Root Canal

Background. The residu of Ca(OH)2 will hamper the hermeticity of root canal

obturation. The aim of this study was to analyze the effectiveness of the methods

of its removal. Methods. Root canal preparation was performed on 30 lower

premolar using Proaper system. The Ca(OH)2 paste was put on the root canal for 7

days. The samples were then divided equally into three groups. The residu of

Ca(OH)2 in group I, II, and III were removed by combined irrigant of NaOCl-

EDTA, Canal Brush, and NiTi file respectively. After bisected bucco-lingually,

the residu was assessed under stereomicroscope (12x magnification) and

AxioCam. Results. Substantially, the most effective method was group II,

followed by group III and I, but statistically no significance difference (p < 0.05).

Conclusion. The canal brush is the best methods in removing Ca(OH)2 residu,

although the difference is statistically not significant.

Keywords : Ca(OH)2, NaOCl 2,5%+EDTA 17%, CanalBrush, NiTi file

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

x Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR SINGKATAN xii

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...........................................................................................

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................

1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................

1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................

1

4

5

5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Saluran Akar................................................................................

2.2 Invasi Mikroorganisme................................................................................

2.3.Kalsium Hidroksida.....................................................................................

2.4. Penggunaan Medikamen Kalsium Hidroksida...........................................

2.5. Pembersihan Medikamen Kalsium Hidroksida.........................................

2.5.1. Pembersihan Residu Ca(OH)2 dengan Teknik Irigasi......................

2.5.1.1 Irigasi Natrium Hipoklorit....................................................

2.5.1.2 Irigasi EDTA........................................................................

6

6

8

9

10

11

13

13

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

xi Universitas Indonesia

2.5.2.P embersihan Secara Mekanik..........................................................

2.5.2.1. Jarum Endodontik................................................................

2.5.2.2. Sikat Saluran Akar...............................................................

2.6. Kerangka Teori...........................................................................................

15

16

18

20

BAB 3. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep........................................................................................ 19

3.2. Hipotesis..................................................................................................... 19

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1.Jenis Penelitian............................................................................................

4.2.Tempat Penelitian........................................................................................

4.3.Waktu Penelitian.........................................................................................

4.4.Variabel Penelitian......................................................................................

4.5.Sampel Penelitian........................................................................................

4.6.Definisi Operasional....................................................................................

4.7.Bahan dan Alat............................................................................................

4.8.Besaran Sampel..........................................................................................

4.9. Tahapan Kerja............................................................................................

4.10.Persiapan Mikroskop Stereo......................................................................

4.11. Menghitung Luas Permukaan Residu Kalsium Hidroksida....................

4.12.Analisis Data.............................................................................................

4.13.Alur Penelitian...........................................................................................

20

20

20

20

21

21

23

23

24

26

26

26

27

BAB 5. HASIL PENELITIAN 28

BAB 6. PEMBAHASAN 30

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 34

DAFTAR PUSTAKA 35

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

xii Universitas Indonesia

DAFTAR SINGKATAN

Ca(OH)2 : Kalsium Hirdoksida

CaCO3 : Kalsium Karbonat

NaOCl : Natrium Hipoklorit

EDTA : Ethylenediaminetetraacetic Acid

NiTi : Nickel Titanium

PUI : Passive Ultrasonic Irrigation

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Standarisasi Medis Jarum Stainless Steel 13

Tabel 4.1. Definisi Operasional 24

Tabel 5.1. Sebaran Uji Normalistas pada Tiga Perlakuan Berbeda 31

Tabel 5.2. Analisis Residu Kalsium Hidroksida 32

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

xiv Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bubuk Kalsium Hidroksida Murni 9

Gambar 2.2 Batu Kapur Sebagai Bahan Dasar Kalsium Hidroksida 10

Gambar 2.3 Intrumen X-Smart 16

Gambar 2.4 Instrumen CanalBrush Terbuat dariBahan polyprophylene yang

flexibel

18

Gambar 2.5 Ilustrasi Penggunaan Intrumendengan Secara Manual dan Henpis

Contra Angle CanalBrush

19

Gambar 2.6 Skema Kerangka Teori 20

Gambar 5.1 (A) Permukaan residu Ca(OH)2 dibersihkan setelah menggunakan

CanalBrush.. (B) Hasil perhitungan luas permukaan residu dalam

mm2 menggunakan program AXIOCAM.

30

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

xv Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. 1 Gambar Mikroskop Stereo 12x Kelompok Perlakuan 1

(Irigasi NaOCl 2,5+EDTA 17%)

41

Lampiran. 2 Gambar Mikroskop Stereo 12x Kelompok Perlakuan 2

(Irigasi NaOCl 2,5+EDTA 17%+CanalBrush)

42

Lampiran. 3 Gambar Mikroskop Stereo 12x Kelompok Perlakuan 3

(Irigasi NaOCl 2,5+EDTA 17%+ jarum endodontik NiTi)

43

Lampiran. 4 Alat, Bahan dan Sampel 44

Lampiran. 5 Data Statistik menggunakan program SPSS 17 44

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

1

Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perawatan saluran akar adalah tindakan mengangkat semua jaringan pulpa

yang terinfeksi serta membentuk saluran akar agar dapat diisi dengan baik untuk

mencegah bakteri masuk kembali ke dalam saluran akar.1

Mikroorganisme yang

terdapat pada dinding saluran akar dapat berkembang dan menyebabkan

kerusakan pada jaringan periapeks. Bentuk saluran akar yang kompleks dan

penetrasi bakteri yang dapat mencapai tubulus dentin menjadikan pertimbangan

digunakan medikamen saluran akar.2

Medikamen saluran akar bertujuan

mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme antar kunjungan.3

Medikamen saluran akar secara ideal harus memenuhi persyaratan yaitu

suatu gersmisida dan fungisida yang efektif, tidak mengiritasi jaringan periapeks,

tetap stabil dalam larutan, mempunyai efek antimikroba, bisa aktif meskipun ada

darah, serum, atau derivat protein jaringan, mempunyai tegangan permukaan yang

rendah, tidak mengganggu perbaikan jaringan periapeks, tidak menodai struktur

gigi, mampu dinonatifkan dalam medium biakan, dan tidak menginduksi respon

imun antara sel.2

Salah satu medikamen tersebut adalah kalsium hidroksida yang kini secara

luas digunakan pada perawatan saluran akar. Bahan ini memiliki aktivitas

antimikroba, memiliki alkalin yang tinggi dan menghambat resorpsi gigi.4-6

Agar

dapat bekerja secara adekuat kalsium hidroksida diletakkan pada saluran akar

sedekat mungkin dengan jaringan terinfeksi.7 Sifat basa kalsium hidroksida dapat

mempengaruhi atau mengubah lingkungan sehingga kuman tidak dapat

berkembang. Kondisi tersebut menstimulasi pembentukan jaringan keras, dengan

menghambat aktivitas osteoklas dan memicu aktivitas osteoblas yang akan

menstimulasi penyembuhan jaringan dan deposisi jaringan keras.8-10

Sebelum melakukan pengisian saluran akar dinding saluran akar harus

bersih dari residu kalsium hidroksida. Diyakini residu kalsium hidroksida pada

dinding saluran akar dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perawatan oleh

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

2

Universitas Indonesia

karena hambatan adaptasi semen siler pada tubulus dentin dan reaksi kimia antara

bahan siler dengan kalsium hidroksida.11, 12

Kendala lain penggunaan kalsium

hidroksida sebagai medikamen adalah kesulitan untuk mengeluarkannya dari

dinding saluran akar dan efeknya pada siler saluran akar. Beberapa siler

konsistensinya menjadi getas dan bergranular ketika set setelah berkontak dengan

kalsium hidroksida.13

Penelitian yang dilakukan oleh Margelos (1997) yang melaporkan masalah

akibat interaksi antara kalsium hidroksida dan siler zinc oxide-eugenol.12

Hal ini

didukung oleh Kim dkk,(2002) yang menyatakan bahwa gigi yang telah diberikan

medikamen kalsium hidroksida memperlihatkan secara nyata lebih banyak

kebocoran daerah apeks. Bila tidak dapat dibersihkan secara sempurna dari

saluran akar, kalsium hidroksida yang tertinggal mungkin mempengaruhi

pengisian saluran akar bila menggunakan siler zinc oxide-eugenol.3

Kalsium hidroksida yang terhidrolisis dan bereaksi dengan sisa

metabolisme jaringan menjadi kalsium karbonat dengan mudah diresorpsi

sehingga dalam jangka panjang dapat terjadi celah antara dinding saluran akar

dengan bahan pengisi.14

Jika kalsium hidroksida berkontak dengan siler zinc

oxide-eugenol akan terbentuk kalsium eugenolate yaitu kalsium yang berikatan

dengan eugenol melalui ikatan ionik yang dapat larut jika terkena air dan

menyebabkan kebocoran.15

Sering kali residu kalsium hidroksida dalam saluran

akar dapat menyebabkan gutaperca gagal mencapai panjang kerja.12

Beberapa teknik yang digunakan untuk menghilangkan kalsium hidroksida

dari saluran akar di antaranya penggunaan jarum endodontik tangan, aktivasi

sonik, bahan irigasi, pasif ultrasonik, sikat saluran akar dan penggunaan jarum

endodontik nikel-titanium.15-18

Bahan irigasi yang disarankan untuk pembersihan

medikamen kalsium hidroksida adalah kombinasi NaOCl dan EDTA. Kombinasi

irigasi ini seringkali direkomendasikan untuk pembersihan lapisan smear dari

permukaan dinding saluran akar.19-21

Irigasi saluran akar yang dilakukan selama

perawatan saluran akar membantu pembersihan sisa jaringan dan debri dentin

selama proses instrumentasi, selain itu juga berfungsi sebagai pelumas dan

melunakkan dentin.14

NaOCl telah lama digunakan sebagai larutan irigasi pada

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

3

Universitas Indonesia

perawatan saluran akar dan mampu membersihakan debri organik serta bersifat

antibakteri namun tidak efektif membersihkan lapisan serbuk dentin yang

dihasilkan selama instrumentasi saluran akar.22

Sebaliknya irigasi dengan EDTA

membersihkan debri anorganik tapi tidak efektif membersihkan debri organik.19

Walaupun belum ada laporan mengenai teknik yang dapat membersihkan

kalsium hidroksida secara sempurna dari saluran akar, menurut Calt (1993) dan

Kim, dkk (2002) irigasi saluran akar menggunakan kombinasi NaOCl dan EDTA

memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan hanya menggunakan NaOCl

saja.3, 11

Larutan irigasi EDTA 17% - NaOCl 2,5% lebih baik dalam

membersihkan kalsium hidroksida dari permukaan saluran akar. Meskipun

demikian pada penelitian dengan menggunakan bahan irigasi EDTA 17% -

NaOCl 2,5% memperlihatkan masih ada sisanya residu yang tertinggal pada

dinding saluran akar.23

Aplikasi penggunaan larutan irigasi yang umumnya menggunakan jarum

syringe ukuran 27G hanya dapat bekerja efektif mengeluarkan cairan irigasi

sejauh 1 mm dari ujung jarum. Hal tersebut akan menjadi masalah karena ujung

jarum biasanya hanya dapat masuk pada sepertiga korona pada saluran akar, dan

paling baik hanya dapat masuk sejauh sepertiga tengah dari saluran akar.

Efektivitas larutan irigasi EDTA dan NaOCl menggunakan syringe Monoject dan

ukuran 27G menunjukkan bahwa kemampuan debridemen larutan efektif pada

sepertiga korona dan tengah saluran akar tetapi kurang efektif pada sepertiga

apeks. 24, 25

Pembersihan dinding saluran akar dari bahan medikamen kalsium

hidroksida menggunakan jarum endodontik tangan dengan atau tanpa cairan

irigasi memiliki efisiensi yang rendah, namun penggunaan instrumen mesin putar

NiTi meningkatkan prosedur pembersihan yang jauh lebih baik.20

Pada penelitian

penggunaan jarum NiTi F1 ProTaper dikatakan lebih efisien menghilangkan

residu kalsium hidroksida dari saluran akar.25

Namun pada penelitian

perbandingan tiga jenis jarum endodontik NiTi menunjukkan perbedaan tidak

bermakna pada pola pembersihan kalsium hidroksida yang masih meninggalkan

residu kalsium hidroksida. 26

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

4

Universitas Indonesia

Selain bahan di atas, Ruddle memperkenalkan sikat saluran akar untuk

memfasilitasi pembuangan debri dan smear layer dari saluran akar yang telah

dipreparasi. Salah satu contohnya adalah CanalBrush yang terdiri dari lengan dan

bagian sikat yang meruncing. CanalBrush (Coltene Whaledent, Langenu,

Germany) merupakan sikat saluran akar yang sangat fleksibel dan terbuat dari

polypropylene dan dapat digunakan secara manual dengan gerakan berputar.

Diketahui penggunaannya lebih efisien ketika terpasang pada henpis contra-angle

dengan kecepatan 600 rpm. Studi oleh Weise dkk menyatakan bahwa penggunaan

CanalBrush yang kecil dan fleksibel dengan cairan irigasi dapat membuang debri

secara efektif pada salurana akar tambahan dan saluran akar yang iregular. 24,26

Pada penelitian menggunakan sampel gigi bovine teknik passive ultrasonic

irrigation (PUI) memberikan hasil berbeda bermakna dibandingkan menggunakan

intrumentasi tangan meskipun sisa residu tetap ditemukan pada semua sampel.

Dan diketahui pula perbandingan empat metode yang berbeda pada pembersihan

residu kalsium hidroksida CanalBrush memiliki efektivitas yang sama dengan

dengan pui.17, 27

1.2 Rumusan Masalah

Kalsium hidroksida merupakan medikamen yang baik dalam membantu

infeksi saluran akar. Diketahui pula kalsium hidroksida menghasilkan residu yang

melekat pada dinding saluran akar sehingga diperlukan tindakan mekanis untuk

membantu pembersihan dinding saluran akar terutama pada daerah sepertiga

apikal.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut maka

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: “Apakah ada perbedaan

efektivitas teknik pembersihan residu kalsium hidroksida pada sepertiga apikal

saluran akar menggunakan irigasi NaOCl 2,5% + EDTA 17% saja, penambahan

tindakan mekanis berupa sikat saluran akar serta penggunaan jarum endodontik

NiTi sebagai bantuan mekanis?”

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

5

Universitas Indonesia

1.3 Tujuan Penelitian

Menganalisis efektivitas pembersihan kalsium hidroksida dari permukaan

sepertiga apikal dinding saluran akar dengan tiga perlakuan yang berbeda yaitu

irigasi NaOCl 2,5% + EDTA 17%, NaOCl 2,5% + EDTA 17% + sikat saluran

akar (CanalBrush®

) dan NaOCl 2,5% + EDTA 17 % + jarum endodontik NiTi Pro

Tapper yang diputar oleh mesin.

1.4 Manfaat Penelitian

Mendapatkan prosedur yang tepat untuk membersihkan residu medikamen

kalsium hidroksida dari permukaan dinding saluran akar yang bertujuan

meningkatkan keberhasilan pengisian saluran akar yang hermetis terutama pada

sepertiga ujung dinding saluran akar.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

6

Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Saluran Akar

Pembersihan dan pembentukan saluran akar yang baik merupakan dasar

keberhasilan perawatan saluran akar. Bentuk saluran akar yang kompleks

memungkinkan bakteri tertinggal dalam saluran akar, yang dapat menyebabkan

terjadinya infeksi ulang. Sebagaimana diketahui dentin dan pulpa secara

embriologi berasal dari dental papila yang mempunyai hubungan struktur, fungsi

dan perkembangan yang saling berhubungan. Tubuli dentin berasal dari pulpa

yang kemudian bercabang menuju enamel dan sementum, bentuknya semakin

lebar di dekat pulpa dan mengecil kearah enamel atau sementum.7

Morfologi

saluran akar bervariasi tidak hanya antara gigi yang berbeda tipenya, namun juga

pada gigi yang tipenya sama. Di dalam saluran akar selain terdapat saluran akar

utama, juga terdapat percabangan dan foramen apeks. Percabangan dapat berupa

saluran akar lateral,ramifikasi apeks dan ismus saluran akar.8

Saluran akar lateral

merupakan saluran penghubung antara jaringan pulpa dengan jaringan

periodonsium yang terletak di bagian lateral dari saluran akar utama dan sering

terdapat di daerah apeks. Sedangkan foramen apeks merupakan lubang pada gigi

di daerah apeks tempat keluar masuknya pembuluh darah, saraf dan limfe.

Foramen apeks ini tidak selalu terletak pada pusat apeks gigi terkadang agak ke

lateral. Sedangkan ismus saluran akar adalah suatu celah penghubung antara dua

saluran akar sehingga dua saluran akar menjadi satu. Sebagian besar besar gigi

posterior memiliki ismus saluran akar. 8,36

2.2 Invasi Mikroorganisme

Sistem saluran akar merupakan daerah yang secara selektif memfasilitasi

pertumbuhan spesies bakteri tertentu. Bila dentin telah terekspos, pulpa beresiko

untuk terinfeksi. Pada fase awal proses infeksi pulpa yang mendominasi adalah

bakteri fakultatif. Setelah beberapa hari atau minggu, oksigen berkurang dalam

saluran akar akibat nekrosis pulpa dan dikonsumsi oleh bakteri fakultatif.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

7

Universitas Indonesia

Sehingga tercipta lingkungan anaerob dengan potensial redoks yang rendah

sehingga mempengaruhi kemampuan bakteri anaerob untuk bertahan hidup dan

berkembang. Saluran akar nekrotik memberikan lingkungan untuk kolonisasi

bakteri serta menyediakan kelembapan, kehangatan, nutrisi dan lingkungan

anaerob. Karena itu mikrobiota endodontik didominasi bakteri anaerob. Bakteri

endodontik terdiri dari 8 fila yaitu Firmicutes, Bacteriodetes, Spirichaeta,

Fusobacteria, Actinobacteria, Proteobacteria, Synergistes.. 6,24

Bakteri gram (-) adalah mikroorganisme yang paling banyak ditemukan

pada infeksi endodontik primer, baik pada periodontitis apikalis hingga abses.

Sedangkan mikroorganisme lain seperti fungi yaitu suatu organisme eukariotik,

dan archaea yang merupakan organisme prokariotik serta virus. Yang termasuk

dalam bakteri Gram (-) pada infeksi endodontik adalah Dialister, Treponema,

Fusobacterium, Porphyromonas, Prevotella dan Tannerella, Camprobacter dan

Veillonella. Sedangkan bakteri Gram (+) yang ditemukan dalam infeksi

endodontik adalah Pseudoramibacter, Micromonas, Streptococcus, Actinomyces,

Olsenella dan Propionibacterium, Peptpstreptococcus, Eubacterium.6

Bakteri telah diidentifikasi dalam jaringan nekrotik pulpa, yaitu pada

permukaan saluran akar dan tubuli dentin yang dalam. Pada studi histologis,

bakteri telah berpenetrasi sampai ke pertengahan tubulus dentin. Lesi periapeks

yang merupakan lanjutan dari infeksi pulpa yang tidak dirawat menyajikan infeksi

campuran yang terdiri dari 2 sampai 12 spesies bakteri. Terdapat korelasi

langsung antara ukuran lesi periapeks dengan jumlah bakteri dalam saluran akar.

Namun pada kasus kegagalan perawatan saluran akar , hanya satu atau dua spesies

bakteri yang mendominasi, terutama organisme gram positif yaitu Enterococcus

faecalis. Enterococcus faecalis dan Streptococcus sanguis mampu menembus

tubuli dentin sampai kedalaman 400 µm dalam waktu dua minggu, sementara

Pseudomonas aeruginosa dan Bacteroides melaninogenicus tidak mampu

menembus tubuli bahkan setelah empat minggu inkubasi.7

Penggunaan medikasi

saluran akar bertujuan mengurangi jumlah mikroorganisme antar kunjungan, salah

satunya adalah kalsium hidroksida.3

Kalsium hidroksida merupakan kristal tidak

berwarna atau bubuk putih, bersifat basa kuat dengan pH 11- 12,8 (Gambar. 2.1).8

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

8

Universitas Indonesia

2.3 Kalsium Hidroksida

Sejak diperkenalkan dalam dunia kedokteran gigi oleh Herman pada tahun

1920 obat ini dipergunakan untuk penyembuhan pada beberapa situasi klinis.

Dalam literatur ilmiahnya pada 1934-1941 menggunakan kalsium hidroksida

sebagai penyembuhan pulpa dan semenjak itu indikasi penggunaanya secara luas

untuk dianggap sebagai obat terbaik untuk menginduksi deposisi jaringan keras

dan mempercepat penyembuhan jaringan pulpa dan periapeks.28

Bahan dasar kalsium hidroksida didapatkan dari batuan kapur (lime stone)

(Gambar.2.1) yang terdiri atas kalsium karbonat (CaCO3) merupakan kristalisasi

air laut dan batuan gunung. Pembakaran batu kapur antara 900o sampai 1200

0C

menyebabkan reaksi kimia sebagai berikut:

CaCO3 CaO + CO2

Kalsium Oksida membentuk quicklime yang mempunyai kemampuan

korosif yang tinggi. Ketika kalsium oksida berkontak dengan air maka akan

terbentuk reaksi berikut:

CaO + H20 Ca(OH)2

Kalsium hidroksida merupakan bubuk putih tak berbau dengan berat

molekul 74,08, memiliki solubilitas yang rendah di dalam air (1,2 gr/l pada suhu

250C) yang menurun pada saat temperatur meningkat. Dalam bentuk larutan

tersaturasi memiliki pH 12,46 (pada 250C). Kalsium hidroksida akan berdisosiasi

menjadi ion kalsium dan hidroksil dalam bentuk larutannya, sehingga memiliki

sifat antibakteri. Karena solubilitasnya yang rendah, maka kalsium hidroksida

dapat digunakan sebagai medikamen intrakanal dalam waktu lama. Perlu

diketahui bahwa sifat kelarutan kalsium hidroksida yang rendah mengakibatkan

kapasitas antibakterinya hanya terbatas pada daerah yang terdekat saja. 29

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

9

Universitas Indonesia

Gambar 2.1. Bubuk Kalsium Hidroksida Murni

Sifat basa kalsium hidroksida dapat mempengaruhi atau mengubah

lingkungan sehingga kuman tidak dapat berkembang dan memberikan kondisi

sehingga terjadi stimulasi pembentukan jaringan keras dengan menghambat

aktivitas osteoklast dan memicu aktivitas osteoblast yang akan menstimulasi

penyembuhan jaringan dan terjadinya deposisi jaringan keras.8, 9

2.4. Pengunaan Medikamen Kalsium Hidroksida

Kalsium hidroksida harus dicampur dengan media tertentu misalnya air,

larutan anastesi, larutan salin, metilselulose atau gliserin. Selain itu ada yang

sudah berbentuk pasta seperti Pulpadent yaitu kalsium hidroksida dengan

metilselulose, Calxyl yaitu bubuk kalsium hidroksida dalam larutan Ringer, dan

kalsium hidroksida berbentuk batang.11

Teknik aplikasi medikamen kalsium

hidroksida secara umum menggunakan alat spiral atau dengan injeksi kalsium

hidroksida non setting. Gibson, dkk menyatakan teknik injeksi lebih baik dari

pada spiral filler dengan nilai 74% pengisian menunjukan densitas yang baik

dibandingkan grup menggunakan spiral filler 36%.25, 30

Kendala lain penggunaan

kalsium hidroksida sebagai medikamen adalah kesulitan untuk mengeluarkannya

dari dinding saluran akar dan efeknya pada siler saluran akar. Beberapa siler

konsistensinya menjadi getas dan bergranular ketika set setelah berkontak dengan

kalsium hidroksida.13

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

10

Universitas Indonesia

Gambar.2.2 Batu kapur (Lime stone) sebagai bahan dasar kalsium hidroksida

2.5 Pembersihan Medikamen Kalsium Hidroksida

Dari beberapa penelitian dilaporkan tentang pengaruh tertinggalnya

kalsium hidroksida terhadap kerapatan pengisian saluran akar di daerah apeks.

Holland, dkk (1995) melaporkan kebocoran daerah apeks tidak berbeda bermakna

pada gigi yang diberi kalsium hidroksida dibandingkan gigi kontrol tanpa kalsium

hidroksida.13

Kebocoran dalam jumlah kecil pada gigi dengan kalsium hidroksida

dikarenakan kalsium hidroksida yang tertinggal akan menyatu dengan siler selama

pengisian, dan akan menurunkan permeabilitas siler itu sendiri. Dengan kata lain,

secara mekanis kalsium hidroksida akan terdesak ke dalam tubulus dentin,

menutupnya dan mengurangi permeabilitas dentin.8

Dalam Porkaew (1990), Wu dkk mendemonstrasikan pembersihan kalsium

hidroksida yang terdapat di permukaan tubulus dentin dengan mengabaikan ada

atau tidaknya lapisan smear. Kalsium hidroksida berpotensi menutup tubulus

dentin dan menurunkan permeabilitas dentin, sehingga tes kebocoran dengan

menggunakan dye menunjukkan terjadinya penetrasi dye melewati dinding saluran

akar. Menurut Wu dkk, kalsium hidroksida dapat bereaksi menjadi kalsium

karbonat, yang mudah larut sehingga dalam jangka panjang dapat terjadi celah

antara dinding saluran akar dengan bahan pengisian.14

Kim dkk menyatakan bahwa gigi yang telah diberikan medikamen kalsium

hidroksida memperlihatkan secara nyata lebih banyak kebocoran daerah apeks.

Bila tidak dapat dibersihkan secara sempurna dari saluran akar, kalsium

hidroksida yang tertinggal mungkin mempengaruhi pengisian saluran akar bila

menggunakan siler zinc oxide-eugenol.3 Hal ini didukung oleh Margelos (1997)

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

11

Universitas Indonesia

yang melaporkan masalah akibat interaksi antara kalsium hidroksida dan siler zinc

oxide-eugenol.12

Sejauh mana kalsium hidroksida mempengaruhi mekanisme

pengerasan siler zinc oxide-eugenol bergantung pada luasnya permukaan dinding

saluran akar yang ditutupi residu kalsium hidroksida. Semakin luas permukaan

dinding saluran akar yang ditutupi residu, maka penutupan siler akan terganggu

sehingga akan mempengaruhi kualitas penutupan dan prognosis dari perawatan.3,

12

Pengurangan permeabilitas dentin tidak selalu akan mengurangi kebocoran

di daerah apeks. Kebocoran di daerah apeks dapat terjadi antara dinding saluran

akar dan siler, antara siler dan gutaperca atau karena siler itu sendiri. Bila kalsium

hidroksida bercampur dengan siler zinc oxide-eugenol akan menghasilkan

campuran kalsium hidroksidaeugenol yang lebih mudah larut, ketebalan siler lebih

sedikit dan menyerap air lebih tinggi dibandingkan siler zinc oxide-eugenol.3

Dari

penelitiannya, Park (1999) menyatakan kalsium hidroksida dan Zinc oxideeugenol

akan membentuk kalsium eugenolate atau kalsium yang berikatan dengan eugenol

melalui ikatan ionik yang dapat pecah jika terkena air dan menyebabkan

kebocoran.15

Jika kalsium hidroksida yang tertinggal di dalam saluran akar

berkontak dengan siler zinc oxide-eugenol, maka akan terjadi reaksi yang cepat

dan kuat yang berdifusi dari kalsium hidroksida menuju siler yang akan

meninggalkan residu eugenol.3

Hal ini disebabkan sifat alkali yang tinggi dari

kalsium hidroksida. Interaksi antara residu kalsium hidroksida dan siler zinc

oxide-eugenol menimbulkan pengaruh negatif terhadap konsistensi siler, menjadi

sangat rapuh dan berbentuk butiran akibat formasi ikatan yang lemah.12

Penggunaan medikamen kalsium hidroksida terbukti

mempengaruhi sealing ability pada siler Real Seal and Endofill dalam

jangka panjang.31

Pada penelitian invitro, penambahan 5% atau 10% kalsium

hidroksida pada siler AH plus tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap

radiopasitas dan waktu setting. Namun penambahan 10% kalsium hidroksida

mengurangi daya alir dibandingkan dengan siler AH plus tanpa pencampuran. Hal

ini menyebabkan ketebalan siler melebihi daripada tanpa penggunaan kalsium

hidroksida.32

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

12

Universitas Indonesia

2.5.1. Pembersihan Residu Ca(OH)2 dengan Teknik Irigasi

Bahan irigasi mempunyai fungsi fisik dan biologis yang penting selama

preparasi saluran akar. Bahan ini digunakan bersama dengan instrumen saluran

akar, dengan tujuan dapat menghilangkan debris, jaringan pulpa, dan

mikroorganisme dari dinding dentin sehingga dapat dihilangkan dari saluran

akar.2

Sifat-sifat bahan irigasi yang ideal adalah mampu melarutkan debris dan

sisa jaringan pulpa. Irigan dapat melarutkan dan menghancurkan sisa-sisa jaringan

lunak atau keras pada daerah yang tidak terjangkau instrumentasi. Irigan tidak

boleh mencederai jaringan periradikuler atau harus memiliki toksisitas yang

minimal. Tegangan permukaannya rendah, sehingga memudahkan bahan irigasi

mengalir ke dalam tubulus dan daerah yang sulit dijangkau instrumentasi,

berfungsi sebagai pelumas, sehingga membantu gerakan instrumen dalam saluran

akar, bersifat desinfeksi atau sterilisasi. Membuang smear layer yang merupakan

lapisan kristal mikro dan debris partikel organik yang tersebar di dinding saluran

akar akibat preparasi saluran akar. Tidak mudah dinetralkan, agar keefektifannya

tetap terjaga. Mempunyai spektrum antibakteri yang luas serta mampu

melemahkan endotoksin.1

Hanya saja, saat ini belum ada bahan irigasi tunggal

yang memenuhi semua kebutuhan tersebut.6

Oleh karena itu penggunaan bahan

irigasi secara bergantian dilaporkan dapat meningkatkan potensi pembersihan.2

Aspek penting dalam teknik irigasi yang harus diperhatikan adalah selain

bahan irigasi juga penggunaan diameter jarum irigasi dengan ukuran preparasi

apeks yang ada. Pada penelitian in vitro yang dilakukan Sedgley dkk.(2005),

menyatakan bahwa penggunaan jarum irigasi dengan kedalaman 1 mm dari

panjang kerja akan menyisakan jumlah bakteri dalam saluran akar lebih sedikit

bila dibanding 5 mm dari panjang kerja.43

Penggunaan jarum irigasi sedekat

mungkin dengan panjang kerja dapat mengoptimalkan efisiensi kerja bahan

irigasi. Ukuran jarum yang direkomendasikan untuk irigasi saluran akar adalah

ukuran 30. Dibawah ini standarisasi medis dimensi jarum stainless steel oleh

spesifikasi ISO 9626: 1991/Amd 1:2001 tertera pada tabel di bawah ini:34

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

13

Universitas Indonesia

Tabel 2.1. Standardisasi Medis Jarum Stainless Steel

Ukuran

Gauge

Ukuran Desain

Metrik (mm)

Rentang Diameter

Eksternal (mm)

Diameter

Internal (mm)

Min Maks Min

21 0.800 0.800 0.830 0.490

23 0.600 0.600 0.673 0.317

25 0.500 0.500 0.530 0.232

27 0.400 0.400 0.420 0.184

30 0.298 0.298 0.320 0.133

2.5.1.1 Irigasi Natrium Hipoklorit

NaOCl pada perawatan saluran akar memiliki dua kegunaan utama yaitu

untuk melarutkan jaringan pulpa atau debri organik dan membunuh bakteri, akan

tetapi NaOCl tidak cukup efektif menghilangkan lapisan smear yang dihasilkan

dari instrumentasi saluran akar.14, 19

Diketahui pula NaOCl memiliki sifat sangat

reaktif dan toksik.12

Pada perawatan saluran akar digunakan konsentrasi 0,5% -

5,25%, walaupun secara hipotesa NaOCl dalam konsentrasi tinggi efektif untuk

menghilangkan semua bakteri dari saluran akar, namun penelitian secara in vitro

sangat tidak mendukung hipotesa ini. Selain itu para klinisi harus

mempertimbangkan pengaruh konsentrasi tinggi terhadap jaringan biologis. Pada

kenyataannya NaOCl dengan konsentrasi 1% sudah dapat membersihkan saluran

akar sama seperti NaOCl konsentrasi 5,25%.33

Pada penelitian menggunakan gigi bovine yang diirigasi NaOCl 6 %

menunjukkan lebih banyak penurunan kekerasan dentin dibandingkan dengan

NaOCl 2,5%. Irigasi dengan NaOCl selama 5 menit tidak memperlihatkan

perbedaan bermakna terhadap kekerasan dentin. Penurunan terlihat setelah 10

menit, dan terus menurun setelah 20 menit. Berdasarkan kondisi tersebut,

perlunya penambahan larutan irigasi terus menerus karena efek antimikrobial

hanya ada selama klorin bebas terdapat dalamcairan irigasi.34

Namun penggunaan

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

14

Universitas Indonesia

NaOCl dalam konsentrasi tinggi tidak dianjurkan, selain sangat toksik juga dapat

mempengaruhi sifat fisik dentin.Peningkatan suhu NaOCl memberikan beberapa

keuntungan dengan membunuh bakteri lebih cepat akan tetapi tidak boleh

melebihi suhu tubuh karena dapat membahayakan sel-sel ligamen periodontal.33, 34

Irigasi menggunakan NaOCl 2,5% saja tanpa instrumentasi dalam upaya

pembersihan dinding saluran akar pasca medikamen kalsium hidroksida

memberikan hasil terburuk dibandingkan dengan penggunaan kombinasi bahan-

bahan irigasi lain.35

2.5.1.2 Irigasi Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA)

EDTA merupakan bahan kelasi yang digunakan untuk meningkatkan

pembersihan secara kemo-mekanis selama perawatan saluran akar. Diperkenalkan

pertama kali oleh Øsby (1957) untuk mengatasi saluran akar yang terkalsifikasi

atau sempit.22

Sering digunakan para dokter gigi untuk menghilangkan lapisan

smear diakhir preparasi saluran akar dengan konsentrasi yang digunakan antara

15-17%.15

EDTA dilaporkan dapat menghilangkan lapisan smear dalam waktu 1

menit jika cairan tersebut mampu mencapai permukaan dinding saluran akar.20

Penghilangan lapisan smear tidak hanya membantu meningkatkan penutupan

selama pengisian saluran akar, juga membantu menghilangkan bakteri, toksin dan

jaringan pulpa yang masih tertinggal.22

EDTA membantu pelunakan dentin yang terkalsifikasi dan selanjutnya

diharapkan terjadinya penurunan kekerasan dentin.21

Produsen nickel-titanium

alloy (NiTi) file selalu menyarankan untuk menggunakan EDTA berbentuk gel

sebagai bahan pelumas file, tetapi tidak menghilangkan lapisan smear seefektif

EDTA berbentuk cair.33

Efek pelunakan pada dinding dentin sangat berguna

karena mempercepat preparasi dan mempermudah penanganan saluran akar yang

sempit.21

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Çalt dan Serper untuk

mengevaluasi penetrasi siler ke dalam tubulus dentin setelah saluran akar

dimedikasi kalsium hidroksida menggunakan scanning electron microscope

(SEM), pembersihan kalsium hidroksida tidak dapat dilakukan secara sempurna

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

15

Universitas Indonesia

jika hanya diirigasi dengan NaOCl. Pembersihan kalsium hidroksida secara

sempurna dari dinding saluran akar setelah diirigasi dengan EDTA diikuti

NaOCl.11

Hal ini dapat dijelaskan dengan hasil penelitian Niu dkk bahwa saluran

akar yang diirigasi dengan EDTA 15% diikuti NaOCl 6% memperlihatkan erosi

dentin dan orifis dentin tubular tidak teratur dan kasar.10, 20

Oleh karena itu lebih

banyak debri yang berhasil dibersihkan dengan kombinasi irigasi EDTA dan

NaOCl dibandingkan hanya menggunakan NaOCl atau EDTA saja.20

2.5.2 Pembersihan Secara Mekanis

Porkaew, dkk melakukan penelitian mengenai pengaruh kalsium

hidroksida yang digunakan sebagai medikamen intrakanal terhadap penutupan

apeks. Hasilnya menunjukkan bahwa pembesaran saluran akar satu nomor lebih

besar dari file akhir terbesar dan dilanjutkan irigasi NaOCl tidak berhasil

membersihkan secara sempurna sisa medikamen kalsium hidroksida.11, 14

Pembersihan kalsium hidroksida dipengaruhi derajat kebengkokan saluran akar,

larutan irigasi yang digunakan dan kedalaman penetrasi larutan irigasi.10

Pada

penelitian terdahulu, untuk pembersihan dan pembentukan saluran akar digunakan

tehnik step back.11, 12

Margelos, dkk membandingkan pembersihan kalsium hidroksida dengan

atau tanpa gerakan filling disertai irigasi NaOCl 2,25%, yang hasilnya

menunjukkan kalsium hidroksida tidak berhasil dibersihkan dari seluruh

permukaan saluran akar.12, 15

Lebih banyak kalsium hidroksida yang berhasil

dibersihkan bila menggunakan kombinasi irigasi EDTA 15% dan NaOCl 2,25%

disertai gerakan filling. Kemungkinan EDTA melunakkan sisa kalsium hidroksida

yang ada, sehingga dengan mudah dibersihkan dengan irigasi NaOCl.12

Penelitian Tatsuta dkk mendukung pernyataan Margelos dkk dengan

memperlihatkan variasi hasil topografi dinding saluran akar yang dimedikasi

kalsium hidroksida setelah diirigasi dengan NaOCl, EDTA dan kombinasi NaOCl

& EDTA dengan atau tanpa instrumentasi. Kombinasi NaOCl dan EDTA berhasil

membersihkan dinding saluran akar dari lapisan smear, sisa jaringan pulpa atau

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

16

Universitas Indonesia

predentin. Sedangkan irigasi hanya menggunakan EDTA saja masih

meninggalkan lapisan smear.19

2.5.2.1. Jarum Endodontik NiTi

Preparasi crown down, dimulai dari arah koronal dan preparasi

berkembang ke arah apeks menggunakan instrumen yang berukuran semakin

kecil, pada akhirnya berakhir pada apikal stop.36

Teknik ini mengurangi

kecelakaan prosedural seperti stripping perforations dan transportasi apikal. 24

Seluruh teknik dari pembersihan dan pembentukan saluran akar, meliputi

modifikasi instrumen baru dan juga perangkat yang digunakan, akan

menggunakan variasi baik pendekatan step back atau crown down.37

Teknik preparasi tersebut dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan

instrumen berputar. Instrumen berputar menggunakan file NiTi memiliki

kelebihan yaitu hasil preparasi yang lebih memusat di saluran akar, transportasi

apikal yang lebih rendah, lebih aman dan lebih efisien dibandingkan cara

manual.38

Dari sekian banyak instrumen berputar NiTi dari produk ProTaper

(Dentsply®) (Gambar.2.3), merupakan salah satu alat preparasi dengan

mekanisme kerja secara crowndown, pertama kali dipublikasikan tahun 2000 oleh

Dr. Cliff Ruddle, Dr. Pierre, Dr. John West dan Ben Johnson. ProTaper memiliki

inovasi variasi taper antara 2 sampai 19 persen dalam satu alat yang sama,

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan potong alat (cutting ability) yang

disesuaikan dengan bentuk spesifik dari saluran akar.39

Gambar. 2.3 Instrumen X-Smart®

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

17

Universitas Indonesia

Mekanisme kerjanya terdiri atas 2 sistem file yaitu Sx, S1, S2 yang

berfungsi sebagai file pembentuk yang dapat membesarkan korona saluran akar

dan F1, F2, F3 yang berfungsi sebagai finishing file.40

Gerakan yang dilakukan

terhadap file pembentuk (Sx, S1, S2) adalah dengan menyikat ke arah keluar yang

bertujuan memotong dentin secara selektif dan memungkinkan mata pisau file

tersebut dapat bergerak lebih ke dalam saluran akar. Sedangkan penggunaan

finishing file tanpa melakukan gerakan menyikat dinding saluran akar kearah luar,

namun hanya dengan memasukkan secara pasif ke dalam saluran akar sampai

sepanjang kerja yang telah ditetapkan. Setalah menyelesaikan preparasi pada

daerah duapertiga korona maka daerah sepertiga apeks terlebih dahulu dijajaki

dengan menggunakan file inisial kurang lebih K-file #15 untuk mendapatkan

panjang kerja dan mempertahankan patensi apeks. Ketika file inisial ini dapat

lancar masuk sepanjang kerja secara pasif maka preparasi menggunakan finishing

file dapat dilanjutkan.41

Penggunan finishing file diawali dengan file F1 yang dimasukkan secara

pasif ke dalam saluran akar sampai panjang kerja tercapai. Penyelesaian preparasi

saluran diketahui dengan memeriksa tepat atau longgarnya K-File #20 pada

saluran akar sepanjang kerja, jika terasa tepat berarti seluruh saluran akar

sepanjang kerja telah terpreparasi dan siap untuk dilakukan pengisian saluran akar

(penggunaan K-file #20 dikarenakan adanya kesamaan D0 antara F1 dengan K-file

#20). Sedangkan jika masih dirasakan longgar maka gunakan K-file #25 untuk

mengukur diameter apeks (K-file #25 setara dengan D0 F2) dan jika didapatkan

hasil tepat dan sepanjang kerja maka dapat dilakukan pengisian. Jika sudah terasa

tepat tapi belum didapat sepanjang kerja, maka lanjutkan dengan penggunaan F2

jika perlu sampai F3.41

Penggunaan jarum endontik dalam proses pembersihan dinding saluran

akar pasca medikamen kalsium hidroksida memberikan hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan penggunaan cairan irigasi saja. Pada penelitian pembersihan

medikamen kalsium hidroksida dilakukan dua jarum endodontik NiTI yang

berbeda, gigi yang dipreparasi sampai dengan F2 ProTaper dan dibersihkan

menggunakan ProTaper F1 memberikan hasil yang lebih baik daripada K3 dengan

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

18

Universitas Indonesia

ukuran 25/0.06.25

Namun penelitian lain yang menggunakan tiga jarum

endodontik rotari yang berbeda menunjukan tidak ada perbedaan bermakna pada

pola pembersihan sisa medikamen yang menyisakan residu medikamen kalsium

hidroksida.26

2.5.2.2.Sikat Saluran Akar

Penggunaan rotary brushes telah diperkenalkan oleh Ruddle untuk

memfasilitasi pembuangan debri dan smear layer dari saluran akar yang telah

dipreparasi. Brush tersebut terdiri dari lengan dan bagian brush yang meruncing.

Brush terbaru memiliki bulu yang meluas secara radial dari pusat kawat inti.42

Gambar.2.4 Instrumen CanalBrush®

, terbuat dari bahan polyprophylene yang fleksibel

CanalBrush®

(Coltene Whaledent, Langenu, Germany)(Gambar.2.4)

adalah microbrush endodontik yang tersedia secara komersial. Microbrush

tersebut sangat fleksibel dan terbuat dari polypropylene dan dapat digunakan

secara manual dengan gerakan berputar. Namun penggunaannya lebih efisien

ketika terpasang pada henpis contra-angle dengan kecepatan 600

rpm(Gambar.2.5). Studi oleh Weise dkk menyatakan bahwa penggunaan

CanalBrush®

yang kecil dan fleksibel dengan cairan irigasi dapat membuang

debri secara efektif pada saluran akar tambahan dan pada saluran akar irreguler. 24,

42

Penelitian perbandingan empat metode yang berbeda pada pembersihan

residu medikamen kalsium hidroksida yaitu dengan cara irigasi NaOCl 2,5%,

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

19

Universitas Indonesia

NaOCl 2,5% + EDTA 17 %, NaOCl 2,5 % + CanalBrush dan NOCl 2,5% + PUI

menunjukan CanalBrush dan PUI menunjukkan perbedaan bermakna

dibandingkan grup irigasi saja. Pada grup irigasi NaOCl 2,5% dan NaOCl 2,5% +

EDTA 17% tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Maka dapat

disimpulkan secara CanalBrush memiliki efektivitas yang sama dengan dengan

PUI. CanalBrush terbukti menunjukkan hasil yang lebih efektif terutama pada

daerah apikal dan tengah pada saluran akar.17, 27

Gambar.2.5 Ilustrasi penggunaan instrumen CanalBrush secara manual

dan dengan henpis contra-angle

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

20

Universitas Indonesia

2.6. Kerangka Teori

Gambar 2.6. Skema kerangka teori

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

21

Universitas Indonesia

Keterangan :

Diteliti

Tidak Diteliti

Perawatan saluran akar melalui tiga tahap yang disebut triad endodontik yaitu

preparasi akses, pembentukan dan pembersihan (preparasi saluran akar), dan

pengisian saluran akar. Medikamen diperlukan guna mengeliminasi

mikroorganisme patogen yang tidak dapat dihilangkan saat preparasi. Kalsium

hidroksida merupakan salah satu medikamen pilihan. Namun, kalsium

hidroksida meninggalkan residu yang dapat mengganggu pengisian saluran akar

secara hermetis. Oleh karena itu, pembersihan residu Ca(OH)2 berperan penting

dalam keberhasilan perawatan saluran akar.

Terdapat beberapa cara untuk membersihkan residu kaslium hidroksida

ini, misalnya dengan irigasi NaOCl, EDTA, asam sitrat, atau kombinasi. Selain

itu, dilaporkan pula pembersihan secara mekanis memakai jarum endodontik, atau

sikat endodontik. Dari literatur terungkap bahwa metode-metode tersebut

memberikan hasil yang beragam. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji

kemampuan gabungan irigan NaOCl-EDTA, sikat endodontik, dan jarum

endodontik NiTi dalam membersihkan residu Ca(OH)2. NaOCl digabungkan

dengan EDTA karena NaOCl efektif dalam membersihkan debris organik

sedangkan EDTA efektif dalam membersihkan debris anorgani. Daerah yang

diteliti adalah daerah sepertiga apikal karena dilaporkan bahwa daerah ini

merupakan daerah yang paling sukar dibersihkan.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

22

Universitas Indonesia

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3. 1. Kerangka Konsep

3.2. Hipotesis

Penambahan tindakan mekanis berupa sikat saluran akar akan memberikan

hasil terbaik pada pembersihan sepertiga apikal dinding saluran akar.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

23

Universitas Indonesia

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Eksperimen laboratorik

4.2 Tempat Penelitian

Klinik konservasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Laboratorium Laboratorium Teknologi Biomedis, Program

Pascasarjana Interdisiplin Universitas Indonesia

4.3 Waktu Penelitian

Oktober - November 2012

4.4 Variabel Penelitian

Variabel bebas :

o Irigasi NaOCl 2,5% + EDTA 17 %

o Irgasi NaOCl 2,5% + EDTA 17% + Sikat Saluran Akar

o Irigasi NaOCl 2,5% + EDTA 17% + Jarum Endodontik NiTi

Variabel terikat :

Kebersihan dinding saluran akar pada daerah sepertiga apeks

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

24

Universitas Indonesia

4.5. Sampel Penelitian

Jenis sampel adalah limbah kedokteran gigi, berupa limbah gigi

premolar bawah manusia yang telah diekstraksi dengan kriteria inklusi

sebagai berikut:

o Gigi premolar bawah dengan panjang rata-rata 20 ± 2mm.

o Gigi dengan jumlah akar 1 dan saluran akar lurus yang

dikonfirmasi menggunakan radiograf.

o Ujung apeks gigi telah tertutup sempurna dan tidak ada defek

pada akar gigi.

Sedangkan kriteria eksklusinya:

o Gigi dengan akar bengkok.

o Gigi dengan akar ganda.

o Gigi dengan penutupan apeks yang belum sempurna dan disertai

adanya defek pada permukaan akar.

Semua sampel dihitung panjang kerja dengan bantuan visual k-file no

10 dan dikurangi 0,5 mm dari tampilan visual untuk menentukan

panjang kerja.

4.6 Definisi Operasional

Tabel 4. 1. Uraian variabel penelitian.

No. Variabel Deskripsi

Operasional Cara Pengukuran Skala

1 Terikat

Kebersihan dinding saluran

akar di daerah sepertiga

apeks

Kebersihan dinding saluran

akar berdasarkan luas residu

medikamen kalsium hidrosida

4 mm dari apeks

Gigi dibelah dan diamati

dan difoto dibawah

mikroskop stereo dengan

pembesaran 12x

Luas permukaan residu

dihitung menggunakan

Numerik

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

25

Universitas Indonesia

program kompoter

Axiocam yang terintegarasi

dengan mikroskop stereo

2 Variabel bebas

Irigasi NaOCl 2,5% dan

EDTA 17 %

Pembersihan dinding saluran

akar dengan Irigasi 5 ml

NaOCl 2, 5% + 5 ml EDTA

17 % + 5 ml NaOCl 2,5%

Sampai tidak tampak

adanya kalsium hidroksida

yang keluar dari orfiis

Visual

Sikat Saluran Akar

Pembersihan dinding saluran

akar dengan Irigasi 5 ml

NaOCl 2, 5%+ 5 ml EDTA

17% + CanalBrush + 5 ml

NaOCl 2,5%

Sampai tidak tampak

adanya kalsium hidroksida

yang keluar dari orfiis

Visual

Jarum Endodontik NiTi

Pembersihan dinding saluran

akar pasca medikamen

kalsium hidroksida dengan

Irigasi 5 ml NaOCl 2, 5%+ 5

ml EDTA 17% + ProTaper

F2 + 5 ml NaOCl 2,5%

Sampai tidak tampak

adanya kalsium hidroksida

yang keluar dari orfiis

Visual

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

26

Universitas Indonesia

4.7 Bahan dan alat

Bahan:

- Gigi premolar bawah manusia

- File stainless steel #10, #15,#20

- File ProTaper Sx, S1, S2, F1, F2,F3

-Sikat putar Canal Brush

- Kalsium hidroksida komersial merek dagang UltraCal XS berisi 35% kalsium

hidroksida dalam aquades dan barium sulfat sebagai bahan radioopak.

- Larutan irigasi NaOCl 2,5%

- Larutan irigasi EDTA 17%

- Cavit

- Paper point

Alat:

- Sonde lurus

- Pinset

- Spatula semen

- Plastic fiiling instrument

- Henpis

- Round diamond bur

- fissure diamond bur

- Fissure carbide bur GW2 merek White Shark

- Sarung tangan

- Spuit dan jarum irigasi 30 G

- Chisel dan Mallet

- Mikroskop stereo

4.8. Besaran Sampel

Besarnya sampel didapatkan dari rumus, Frederer:

(r-1) (t-1) > 15

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

27

Universitas Indonesia

Keterangan: r = jumlah sampel; t = jumlah kelompok perlakuan.

Dari tiga kelompok perlakuan pada penelitian ini maka jumlah sampel pada tiap

kelompok adalah:

(r-1) (3-1) > 15

(r-1) (2)> 15

r – 1 > 15/2

r > 7,5 + 1

r > 8,5

Berdasarkan rumus di atas didapatkan sampel minimal 8,5 setiap perlakuan

sampel untuk mendapatkan distribusi data dalam nilai normal namun pada

penelitian ini menggunakan 10 sampel pada setiap perlakuan.

4.9. Tahapan Kerja

Pengelompokan sampel dilakukan secara random, sampel dibagi menjadi

tiga kelompok dengan jumlah sampel yang sama pada setiap kelompok. Semua

Gigi dipreparasi saluran akar menggunakan sistem Protaper dan dipreparasi

sampai F3. Setiap pergantian alat irigasi 2 ml NaOCl 2,5% dialirkan

menggunakan jarum irigasi 30 gauge ke dalam saluran akar. Setelah preparasi

saluran akar selesai irigasi 5 ml EDTA 17% dan 5 ml NaOCl 2,5%. Saluran akar

dikeringkan dan diaplikasikan kalsium hidroksida sepanjang kerja sampai batas

orifis dan diberi tumpatan sementara. Semua sampel disimpan pada suhu kamar

selama 7 hari pada kondisi lembab.

Kelompok 1 (n=10) : Setelah 7 hari, medikamen kalsium hidroksida

dibersihkan dengan irigasi 5 ml NaOCl 2,5% + 5 ml EDTA 17% yang diberi

bilasan akhir 5 ml NaOCl 2,5%. Sampel ditutup sementara sebelum

dilakukan pembelahan.

Kelompok 2 (n = 10) : Setelah 7 hari, medikamen dibersihkan dengan irigasi

5 ml NaOCl 2,5% + 5 ml EDTA lalu disikat menggunakan sikat saluran

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

28

Universitas Indonesia

(CanalBrush) pada kecepatan 600 rpm dengan gerakan sirkuferensial selama

30 detik. Setelah selesai diirigasi kembali menggunakan 5 ml NaOCl 2,5%.

Sampel dibersihkan dan dikeringkan dan ditutup sementara.

Kelompok 3 (n = 10): Setelah 7 hari medikamen dibersihkan dengan irigasi

5 ml NaOCl 2,5% + 5 ml EDTA lalu dibersikan menggunakan NiTi

ProTapper F2 pada kecepatan 250 rpm dengan gerakan sirkuferensial

selama 30 detik. Setelah selesai diirigasi kembali menggunakan 5 ml

NaOCl 2,5%. Sampel dibersihkan dan dikeringkan dan ditutup sementara

Kemudian gigi dibelah dari vertikal dari arah bukal lingual menjadi 2

bagian, lalu secara random dipilih salah satu belahan gigi kemudian diperiksa

menggunakan mikroskop stereo. Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa

residu Ca(OH)2 pada deerah dinding sepertiga apeks saluran akar.

4.10. Persiapan Mikroskop stereo

Prosedur pengamatan di bawah mikroskop dengan pembesaran 12X. Data

yang diambil merupakan residu medikamen yang tertinggal setelah pembersihan

dengan tiga perlakuan pada permukaan dinding saluran akar sepanjang 4 mm dari

ujung apeks.

4.11. Menghitung Luas Permukaan Residu Kalsium Hidroksida

Sampel diletakan pada mikroskop stereo dengan pembesaran 12x. Sampel

didokumentasikan dengan foto digital dan diproses menggunakan program

Axiocam yang terintergrasi dengan mikroskop stereo yang digunakan. Data

berupa luas permukaan dalam hitungan mm2.

4.12. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perangkat komputer dengan

software SPSS 17.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

29

Universitas Indonesia

4.13. Alur Penelitian

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

30

Universitas Indonesia

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas teknik pembersihan residu

kalsium hidroksida pasca pemberian sebagai medikamen saluran akar dengan tiga

perlakukan yang berbeda. Perlakukan tersebut adalah irigasi dengan NaOCl 2,5%

+ EDTA 17%, Irigasi NaOCl 2,5% + EDTA 17% + Sikat Saluran Akar, Irigasi

NaOCl 2,5% + EDTA 17 % + File NiTi ProTaper F2. Gigi dibelah dan diamati

dibawah mikroskop stereo dengan pembesaran 12x tampak residu pada semua

sampel perlakuan. Luas permukaan residu dihitung dalam satuan mm2

menggunakan program AXIOCAM yang terintegrasi dengan sistem mikroskop

stereo. Data hasil luas permukaan residu kalsium hidroksida pada gigi dihitung 4

mm apeks dari arah koronal.(Gambar. 5.1)

Gambar. 5.1 (A) Permukaan residu Ca(OH)2 setelah dibersihkan menggunakan

CanalBrush. (B) Hasil perhitungan luas permukaan residu dalam mm2 menggunakan

program AXIOCAM.

Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas pada data numerik

menggunakan uji Shapiro-Wilk, karena jumlah data kurang dari 50. Disebut

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

31

Universitas Indonesia

normal apabila nilai probabilitas lebih dari 0,05. Data diperoleh dari 3 perlakuan

berbeda pada pembersihan dinding saluran akar pasca medikamen kalsium

hidroksida. Kemudian data yang diperoleh dari tiga kelompok perlakuan diuji

dengan Anova untuk memeriksa perbedaan pengukuran kebersihan dinding

saluran akar. Bila sebaran data tidak normal, maka data tersebut dilakukan uji

statistik Kruskal-Walis.

Tabel 5.1 Sebaran Uji Normalitas pada Tiga Kelompok Perlakuan

Kelompok N Nilai rata-rata ± SD Nilai p*

P1 10 0,78 (+ 0,365) 0,535

P2 10 0,68 ( + 0,35) 0,522

P3 10 0,775 (+ 0,489) 0,062

Keterangan: *uji normalitas Shapiro-Wilk p>0,05

P1 : Irigasi NaOCl 2,5% + EDTA 17%

P2: Irigasi NaOCl 2,5% + EDTA 17 % + Sikat Saluran Akar

P3: Irigasi NaOCl 2,5 % + EDTA 17 % + Jarum Endodontik NiTI

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data pada tabel 5.1 menggunakan

Shapiro-Wilk didapatkan semua kelompok perlakuan normal dengan p > 0,05.

Maka semua perlakuan dilakukan uji One Way Anova.

Tabel 5.2 Analisis Residu Kalsium Hidroksida

Kelompok N Beda rerata 95% Confidance Interval Nilai p*

Minimum Maksimum

P1 x P2 10 0,1 -0,2936 0,4936 0,805

P1 x P3 10 0,987 -0,3886 0,3886 0,999

P2 x P3 10 0.887 -0,2986 0,4886 0,822

Keterangan: *Anova p<0,05

Analisa statistik pada kelompok perlakuan irigasi saja yaitu NaOCl 2,5% +

EDTA 17% dengan kelompok perlakuan NaOCl 2,5% + EDTA 17% + Sikat

saluran akar menunjukan beda rerata 0,1 dengan rentang minimum – 0,2587 –

0,4936 memiliki nilai kemaknaan p=0,805. Pada kelompok perlakuan irigasi saja

NaOCl 2,5% + EDTA 17% dan kelompok perlakukan secara stastistik NaOCl

2,5%+EDTA 17%+ NiTi ProTaper F2 menunjukan tidak ada perbedaan

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

32

Universitas Indonesia

bermakna pada pola pembersihan sehingga penambahan instrumentasi

menggunakan jarum endodontik NiTi tidak berbeda bermakna. Ditunjukan

dengan beda rerata 0,987 dengan rentang min -0,3886-0,3886 dengan nilai

kemaknaan p=0,999. Pada kelompok perlakuan NaOCl 2,5% + EDTA 17%+Sikat

saluran akar dengan kelompok perlakuan NaOCl 2,5% + EDTA 17% + Jarum

endodontik NiTi menunjukan beda rerata 0,887 dengan rentang minimum –

0,2986 – 0,4886 memiliki nilai kemaknaan p=0,822

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

33

Universitas Indonesia

BAB 6

PEMBAHASAN

Gigi yang digunakan pada penelitian ini adalah premolar satu rahang

bawah dengan akar tunggal yang dikonfirmasi dengan menggunakan rontgen foto,

hal ini bertujan untuk mendapatkan keseragaman sampel. Jumlah keseluruhan

sampel adalah 30 dengan masing-masing kelompok perlakukan 10 sampel.

Sampel gigi yang diambil dan disimpan dalam larutan salin untuk

mempertahankan kelembaban gigi dan mengkondisikan keadaan biologis seperti

dalam mulut. Semua gigi ditentukan panjangnya menggunakan K-file ISO 10

mengunakan visual sampai ke arah foramen apikal lalu dikurangkan 0,5 mm dan

dicatat sebagai panjang kerja. 23, 27

Sampel gigi dipreparasi saluran akar menggunakan teknik crowndown,

teknik ini dapat memfasilitasi larutan irigasi yang lebih optimal di dalam saluran

akar yang dapat membersihkan serbuk dentin hasil preparasi sehingga diharapkan

saluran akar lebih bersih dari debri preparasi saluran akar.43

Teknik ProTaper

umum digunakan dalam perawatan saluran akar untuk membersihkan dan

membentuk saluran akar, instrumen ini mengadaptasi teknik crown down dengan

ciri instrumen berupa progresif taper dengan penampang berbentuk convex

triangular yang disertai dengan modified guiding tip.44, 45

ProTaper yang

digunakan adalah teknik rotari dengan tujuan menyeragamkan hasil preparasi

saluran akar. Instrumen minimal yang dibutuhkan adalah dua file finishing untuk

preparasi daerah sepertiga apeks gigi pada saluran akar tunggal.46

Sedangkan bahan irigasi yang digunakan adalah NaOCl 2,5% dan EDTA

17%. Secara umum irigasi bertujuan menghilangkan debri atau jaringan lunak,

memiliki kemampuan sebagai pelumas, mensterilkan saluran akar dan

menghilangkan smear layer.47, 48

Natrium hipoklorit merupakan salah satu bahan

irigasi yang bersifat oksidasi reduksi berupa larutan jernih dan mengandung

sekitar 5% khlor.49

Sedangkan irigasi EDTA berfungsi sebagai chelator, yaitu

suatu bahan organik yang dapat menarik ion logam seperti kalsium yang berikatan

secara kimia untuk meningkatkan pembersihan secara kemo-mekanis selama

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

34

Universitas Indonesia

perawatan saluran akar terutama untuk mengatasi saluran akar yang terkalsifikasi

atau sempit dan diharapkan terjadi penurunan kekerasan dentin. 50, 51

Aplikasi kalsium hidroksida pada saluran akar yang menggunakan teknik

injeksi non setting kalsium hidroksida (UltraCal XS) yang berisi 35% kalsium

hidroksida dalam aquades dan barium sulfat sebagai bahan radioopak. Gibson,

dkk (2008) menyatakan teknik injeksi lebih baik dari pada spiral filler dengan

nilai 74% pengisian menunjukan densitas yang baik dibandingkan grup

menggunakan spiral filler 36%.25, 30

Kalsium hidroksida dibiarkan selama tujuh

hari didalam saluran akar pada suhu 370C dalam kondisi lembab menyerupai

kondisi mulut. Sebagaimana diketahui tujuh hari merupakan waktu minimal

kalsium hidroksida mencapai pH 9,3-10.52

Rirruci, dkk (1997) dan Windley, dkk (1997) menyatakan keberadaan

kalsium hidroksida pada dinding saluran akar dapat mempengaruhi kesuksesan

perawatan saluran akar.53,54

Calt (1997) melaporkan bahwa residu kalsium

hidroksida akan berinteraksi dengan siler ZOE menghasilkan kalsium eugonolate

yang dapat larut pada kondisi tertentu.11

Menurut Barbizam, dkk (2008) Residu

kalsium hidroksida diketahui akan mempengaruhi adhesi siler ke dinding saluran

akar dan mempengaruhi kualitas hermetis pada saat pengisian saluran akar.55

Selain sebagai irigasi saluran akar pada saat preparasi NaOCl dan EDTA

digunakan kembali sebagai pembersih medikamen kalsium hidroksida

memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan hanya menggunakan NaOCl

saja.3, 11

Menurut Prajogi (2007) meskipun menggunakan bahan irigasi EDTA

17% + NaOCl 2,5%, NaOCl 17%+ As. Sitrat 10% masih memperlihatkan residu

yang tertinggal pada dinding saluran akar.23

Kondisi ini sama halnya dengan

penelitian ini yang menunjukan penggunaan NaOCl 2,5% + EDTA 17 % saja

tidak berbeda bermakna dengan kelompok penambahan dengan sikat saluran akar

dan jarum endodontik NiTi. Tasdemir, dkk (2011) memperlihatkan residu kalsium

hidroksida pada semua sampel penelitian meskipun telah menggunakan

instrumentasi menggunakan passive ultrasonic irrgation dan CanalBrush.17

Penelitian penggunaan CanalBrush sebagai pembersih medikamen

kalsium hidroksida masih terbatas. Pada awalnya CanalBrush merupakan

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

35

Universitas Indonesia

isntrumen kecil dan fleksibel yang ditujukan untuk membantu pembuangan debri

dari saluran akar pasca instrumentasi saluran akar, digunakan bersamaan dengan

cairan irigasi.25

Kozak dkk (2009) menyatakan CanalBrush memiliki efisiensi

sedikit lebih tinggi pada pembersihan residu kalsium hidroksida dibandingkan

dengan beberapa teknik pada saluran akar buatan. CanalBrush diketahui memiliki

efektivitas pada saluran akar yang sempit dengan cara kontak langsung dengan

dinding saluran akar. 56

Sedangkan penggunaan jarum endontik dalam proses pembersihan dinding

saluran akar pasca medikamen kalsium hidroksida memberikan hasil yang lebih

baik dibandingkan dengan penggunaan cairan irigasi saja. Kuga dkk (2010)

melakukan pembersihan medikamen kalsium hidroksida dilakukan dua jarum

endodontik NiTI yang berbeda dengan gigi dipreparasi sampai dengan F2

ProTaper yang dibersihkan menggunakan ProTaper F1 memberikan hasil yang

lebih baik daripada K3 dengan ukuran tapering yang sama dengan F2.25

Namun

penelitian lain yang dilakukan oleh Kuga dkk (2012) menggunakan tiga jarum

endodontik rotari yang berbeda menunjukan tidak ada perbedaan bermakna pada

pola pembersihan sisa medikamen yang menyisakan residu medikamen kalsium

hidroksida.26

Penggunaan F2 ProTaper sebagai alat instrumentasi pembersihan

pada penelitian ini mencoba mengikuti penelitian sebelumnya yang bertujuan

membersihkan tanpa mempengaruhi bentuk preparasi akhir yaitu F3 ProTaper.25

Walaupun secara statistik tidak memberikan perbedaan bermakna.

Penelitian ini menunjukan sikat saluran akar terbukti mampu membersihkan

saluran akar dari medikamen kalsium hidroksida. Residu yang tertinggal pada

ujung saluran akar menggunakan sikat saluran akar mempunyai luas permukaan

paling sedikit dibandingkan dengan jarum endodontik NiTi ProTaper dan irigasi

NaOCl 2,5%+EDTA 17%. Sikat saluran akar yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan ukuran medium dengan ukuran Do yang sama dengan D0 F3

ProTaper pada perparasi akhir tiap sampel. Sedangkan jarum endodontik NiTi

yang digunakan lebih kecil daripada Do preparasi akhir yaitu F2 dengan D0 = 25.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

36

Universitas Indonesia

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pengamatan dibawah mikroskop stereo teknik irigasi NaOCl 2,5% + EDTA

17% menunjukan luas permukaan residu kalsium hidroksida yang paling

besar, sedangkan penambahan mekanik dengan sikat menujukan luas

permukaan residu kalsium hidroksida yang paling kecil.

2. Namun pada uji statistik semua teknik tidak menujukkan perbedaan yang

bermakna.

Saran

1. Diperlukan teknik yang tepat pada penghitungan luas permukaan residu

kalsium hidroksida menggunakan program Axiocam yang terintegrasi dengan

steromikroskop, hal ini disebabkan masih dipengaruhi faktor subjektivitas

operator dalam menentukan bentuk dan ukuran residu yang tersisa.

2. Diperlukan sampel yang lebih besar untuk mendapatkan normalitas data yang

lebih baik

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

37

Universitas Indonesia

Daftar Pustaka

1. Peters OA, Peters CI. Cleaning and Shaping of the Root Canal System. In:

Kenneth M. Hargreaves PD, Cohen PS, Berman LH, editors. Cohen's

Pathways of the Pulp Tenth Edition. Philadelphia: Mosby; 2010.

2. Grossman LI, Oliet S, Rio CED. Endodontic practice: Lea & Febiger;

1988.

3. Kim SK, Kim YO. Influence of calcium hydroxide intracanal medication

on apical seal. International Endodontic Journal 2002;35(7):623-28.

4. Soares JA, Leonardo MR, Silva LABd, Tanomaru Filho M, Ito IY. Effect

of rotary instrumentation and of the association of calcium hydroxide and

chlorhexidine on the antisepsis of the root canal system in dogs. Brazilian

Oral Research 2006;20:120-26.

5. Mori GG, Ferreira FC, Batista FRdS, Godoy AMdS, Nunes DC.

Evaluation of the diffusion capacity of calcium hydroxide pastes through

the dentinal tubules. Brazilian Oral Research 2009;23:113-18.

6. Negri MR, Panzarini SR, Poi WR, Sonoda CK, Gulinelli JL, Saito CT.

Analysis of the healing process in delayed tooth replantation after root

canal filling with calcium hydroxide, Sealapex and Endofill: a microscopic

study in rats. Dent Traumatol 2008;24(6):645-50.

7. Zmener O, Pameijer CH, Banegas G. An in vitro study of the pH of three

calcium hydroxide dressing materials. Dent Traumatol 2007;23(1):21-5.

8. Sidharta W. Penggunaan Kalsium Hidroksida di Bidang Konservasi Gigi.

Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 2000;7:435-43.

9. Estrela C, Holland R. Calcium hydroxide: study based on scientific

evidences. Journal of Applied Oral Science 2003;11:269-82.

10. Kenee DM, Allemang JD, Johnson JD, Hellstein J, Nichol BK. A

quantitative assessment of efficacy of various calcium hydroxide removal

techniques. J Endod 2006;32(6):563-5.

11. Calt S, Serper A. Dentinal tubule penetration of root canal sealers after

root canal dressing with calcium hydroxide. J Endod 1999;25(6):431-3.

12. Margelos J, Eliades G, Verdelis C, Palaghias G. Interaction of calcium

hydroxide with zinc oxide-eugenol type sealers: a potential clinical

problem. J Endod 1997;23(1):43-8.

13. Holland R, Alexandre AC, Murata SS, dos Santos CA, Dezan Junior E.

Apical leakage following root canal dressing with calcium hydroxide.

Endod Dent Traumatol 1995;11(6):261-3.

14. Porkaew P, Retief DH, Barfield RD, Lacefield WR, Soong SJ. Effects of

calcium hydroxide paste as an intracanal medicament on apical seal. J

Endod 1990;16(8):369-74.

15. Lambrianidis T, Kosti E, Boutsioukis C, Mazinis M. Removal efficacy of

various calcium hydroxide/chlorhexidine medicaments from the root

canal. Int Endod J 2006;39(1):55-61.

16. Wiseman A, Cox TC, Paranjpe A, Flake NM, Cohenca N, Johnson JD.

Efficacy of sonic and ultrasonic activation for removal of calcium

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

38

Universitas Indonesia

hydroxide from mesial canals of mandibular molars: a microtomographic

study. J Endod 2011;37(2):235-8.

17. Tasdemir T, Celik D, Er K, Yildirim T, Ceyhanli KT, Yesilyurt C.

Efficacy of several techniques for the removal of calcium hydroxide

medicament from root canals. Int Endod J 2011;44(6):505-9.

18. van der Sluis LWM, Wu MK, Wesselink PR. The evaluation of removal of

calcium hydroxide paste from an artificial standardized groove in the

apical root canal using different irrigation methodologies. International

Endodontic Journal 2007;40(1):52-57.

19. Tatsuta CT, Morgan LA, Baumgartner JC, Adey JD. Effect of calcium

hydroxide and four irrigation regimens on instrumented and

uninstrumented canal wall topography. J Endod 1999;25(2):93-8.

20. Niu W, Yoshioka T, Kobayashi C, Suda H. A scanning electron

microscopic study of dentinal erosion by final irrigation with EDTA and

NaOCl solutions. Int Endod J 2002;35(11):934-9.

21. Eldeniz AU, Erdemir A, Belli S. Effect of EDTA and citric acid solutions

on the microhardness and the roughness of human root canal dentin. J

Endod 2005;31(2):107-10.

22. Ari H, Erdemir A, Belli S. Evaluation of the effect of endodontic irrigation

solutions on the microhardness and the roughness of root canal dentin. J

Endod 2004;30(11):792-5.

23. Prajogi PVS, Meidyawati R, Nursasongko B. Pengaruh irigasi EDTA

17%-NaOCl 2,5 dan Irigasi Asam Sitrat 10%-NaOCl 2,5% terhadap

pembersihan dinding saluran akar setelah medikasi kalsium hidroksida

Thesis PPDGS Konservasi Universitas Indonesia 2007. p. 52.

24. Gu LS, Kim JR, Ling J, Choi KK, Pashley DH, Tay FR. Review of

contemporary irrigant agitation techniques and devices. J Endod

2009;35(6):791-804.

25. Kuga MC, Tanomaru-Filho M, Faria G, So MV, Galletti T, Bavello JR.

Calcium hydroxide intracanal dressing removal with different rotary

instruments and irrigating solutions: a scanning electron microscopy study.

Braz Dent J 2010;21(4):310-4.

26. Kuga MC, Campos EA, Faria-Junior NB, So MV, Shinohara AL. Efficacy

of NiTi rotary instruments in removing calcium hydroxide dressing

residues from root canal walls. Braz Oral Res 2012;26(1):19-23.

27. Balvedi RPA, Versiani MA, Manna FF, Biffi JCG. A comparison of two

techniques for the removal of calcium hydroxide from root canals.

International Endodontic Journal 2010;43(9):763-68.

28. Athanassiadis B, Abbott PV, Walsh LJ. The use of calcium hydroxide,

antibiotics and biocides as antimicrobial medicaments in endodontics.

Australian Dental Journal 2007;52:S64-S82.

29. Fava LRG, Saunders WP. Calcium hydroxide pastes: classification and

clinical indications. International Endodontic Journal 1999;32(4):257-82.

30. Gibson R, Howlett P, Cole BO. Efficacy of spirally filled versus injected

non-setting calcium hydroxide dressings. Dent Traumatol 2008;24(3):356-

9.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

39

Universitas Indonesia

31. Bottcher DE, Hirai VH, Da Silva Neto UX, Grecca FS. Effect of calcium

hydroxide dressing on the long-term sealing ability of two different

endodontic sealers: an in vitro study. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral

Radiol Endod 2010;110(3):386-9.

32. Duarte MA, Ordinola-Zapata R, Bernardes RA, Bramante CM,

Bernardineli N, Garcia RB, et al. Influence of calcium hydroxide

association on the physical properties of AH Plus. J Endod

2010;36(6):1048-51.

33. Sum CP, Neo J, Kishen A. What we leave behind in root canals after

endodontic treatment: some issues and concerns. Aust Endod J

2005;31(3):94-100.

34. Slutzky-Goldberg I, Maree M, Liberman R, Heling I. Effect of sodium

hypochlorite on dentin microhardness. J Endod 2004;30(12):880-2.

35. da Silva JM, Silveira A, Santos E, Prado L, Pessoa OF. Efficacy of sodium

hypochlorite, ethylenediaminetetraacetic acid, citric acid and phosphoric

acid in calcium hydroxide removal from the root canal: a microscopic

cleanliness evaluation. Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology, Oral

Radiology & Endodontology 2011;112(6):820-24.

36. Sidharta W, Irawati S, Sutrisno S. Tingkat Keberhasilan Hasil Irigasi

Salurana Akar dengan Sodium Hipoklorit 2,5% secara Manual dan

Ultrasonik in vitro. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Ed. Khusus Forum

Ilmiah VII 2002:411-15.

37. Ingle JI, Bakland LK. Endodontics - Fifth Edition: Pmph Bc Decker; 2002.

38. Bahrololoomi Z, Tabrizizadeh M, Salmani L. In Vitro Comparison of

Instrumentation Time and Cleaning Capacity between Rotary and Manual

Preparation Tech-niques in Primary Anterior Teeth Journal of Dentistry,

Tehran University of Medical Sciences 2007;4.

39. Vaudt J, Bitter K, Kielbassa. Evaluation of Rotary Root Canal Instrument

in vitro: a review. J Endo 2007;1(3):189-203.

40. Uroz-Torres D, Gonzalez-Rodriguez MP, Ferrer-Luque CM. Effectiveness

of the EndoActivator System in removing the smear layer after root canal

instrumentation. J Endod 2010;36(2):308-11.

41. Baratto-Filho F, Leonardi DP, Zielak JC, Vanni JR, Sayao-Maia SM,

Sousa-Neto MD. Influence of ProTaper finishing files and sodium

hypochlorite on cleaning and shaping of mandibuldar central incisors--a

histological analysis. J Appl Oral Sci 2009;17(3):229-33.

42. Glassman G. Safety and Efficacy Considerations in Endodontic Irrigation.

Dental Economics 2011;101(1):1-15.

43. Ruddle C. Cleaning and Shaping the Root Canal Syatem. In: Cohen SB,

editor. Pathways of the Pulp 8th ed. St. Louis: Mosby, Inc; 2002. p. 231-

91.

44. Chianello G, Specian V, Hardt L, Raldi D, Lage-Marques J, Habitante S.

Surface finishing of unused rotary endodontic instruments: a SEM. Braz

Dent J 2008;19:109-13.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

40

Universitas Indonesia

45. Dall’Agnol C, Hartmann M, Barletta F. Computed tomography assessment

of the efficiency of different techniques for removal ofroot canal filling

material. . Braz Dent J 2008;19:306-12.

46. Cunningham WT, Martin H. A Scanning Electronic Microscope

Evaluation of Root Canal Debridement with The Endodontic Synergistic

System. Oral Surg 2002;53(2):527-31.

47. Walton R, Rivera E. Cleaning and Shaping In: Torabinejad M, Walton R,

editors. Principles and Practices of Endodontics 3th edition. Philadelpia:

WB Saunders Co; 2002. p. 207-09.

48. Kandaswamy D, Venkateshbabu N. Root canal irrigant. Journal of

conservative dentistry 2010;13(4).

49. Anusavice, Karim E, Kennedy J, Hussey D. The Antimikrobial Effect of

Root Canal Irrigation and Medication. Oral Surg Oral Med Oral Pathol

Oral Rad Endod 2007;103(4):560-69.

50. Zand V, Ghaziani P, Rahimi S, Shahi S. A Comparative SEM

Investigation of The Smear Layer following Preparation of Root Canals

Using Nickel Titanium Rotary and Hand Instruments. 47-52. Journal of

Oral Science 2007;49(1):47-52.

51. Trapegnie N, Christensen C, McNeal S, Eleazer P. Effect of Lowering the

pH of Sodium Hypochlorite on Dissolving Tissue in Vitro. J Endo

2008;34(4):449-52.

52. Nerwich A, Figdor D, H H, Messer. pH Changes in Root Dentin over a 4-

Week Period following Root Canal Dressing with Calcium Hydroxide.

Journal of endodontics June 1993;19(6):302-06.

53. Ricucci D, Langeland K. Incomplete calcium hydroxide removal from the

root canal: a case report. Int Endod J Nov 1997;30:418-1.

54. Windley W, Ritter A, Trope M. The effect of short-term calcium

hydroxide treatment on dentin bond strengths to composite resin. Dent

Traumatol Apr 2003;19(2):79-84.

55. Barbizam J, Trope M, Teixeira E, Tanomaru-Filho M, Teixeira F. Effect

of calcium hydroxide intracanal dressing on the bond strength of a resin-

based endodontic sealer. Braz Dent J Jul-Sep 2008;19(3):224-27.

56. Kozak A, Roggendorf M, Ebert J, Petschelt A, Frankenberger R.

Efficiency of cleaning procedures to remove chlorhexidine-calcium

hydroxide paste in root canal extensions. International Endodontic Journal

2009;421-36.

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

41

Universitas Indonesia

Lampiran. 1. Gambar Mikroskop Stereo 12x Kelompok Perlakuan 1 (Irigasi

NaOCl 2,5+EDTA 17%)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

42

Universitas Indonesia

Lampiran. 2. Gambar Mikroskop Stereo 12x Kelompok Perlakuan 2 (Irigasi

NaOCl 2,5+EDTA 17%+CanalBrush)

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

43

Universitas Indonesia

Lampiran. 3. Gambar Mikroskop Stereo 12x Kelompok Perlakuan 3 (Irigasi

NaOCl 2,5+EDTA 17%+ jarum endodontik NiTi)

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

44

Universitas Indonesia

Lampiran. 4 Alat, Bahan dan Sampel

Lampiran.5 Data Statistik dengan Program SPSS 17

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

45

Universitas Indonesia

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

46

Universitas Indonesia

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBERSIHAN RESIDU Ca(OH) SEPERTIGA …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334974-T33059-M.Furqan.pdf2 PADA SEPERTIGA ... Konservasi Gigi pada Program Studi Ilmu Konservasi

47

Universitas Indonesia

Efektivitas pembersihan..., M. Furqan, FKG UI, 2012