Effervescent Temulawak

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    1/31

    STUDI PEMBUATAN SERBUK EFFERVESCENT TEMULAWAK

    (Curcuma xanthorrhiza Roxb)

    KAJIAN SUHU PENGERING, KONSENTRASI DEKSTRIN,

    KONSENTRASI ASAM SITRATDAN Na-BIKARBONAT

    Rakhma W!"#$#

    ABSTRACT

    This research aimed to get the combination of drying temperature and dextrinconcentration against the quality of temulawaks essence, and the combination betweencitric acid and Na- Bicarbonate treatment against temulawaks effervescent powder quality

    The result of the first step shows that the treatment combination between !"# ofdextrin concentration and $"%& of drying temperature which is the best treatment of the

    first step from temulawaks powder essence that has characteristics on '"''# of water

    content, ( )*+ $$'" of brightness level, (a*+ '$ of redness level, ( b*+ !" of

    yellowness level, !.# of rendement, $. of p/0 !12 of water re-absorption0 '22# ofsugar content reduction0 !!1# antioxidant content, $$$ obtains panellists assessment

    against color, $3$ of taste, and '$ of aroma

    The result of the second step shows that the treatment combination between '"#citric acid and !"# Na-bicarbonate that is the best treatment of the second step that hascharacteristics on 12# of water content, ()*+ $3.1 of brightness level, (a*+ '$. ofredness level, (b*+ $" of yellowness level, $.. of p/, 22'1 of dissolving rate, !3# of

    sugar content reduction, and $.# of antioxidant content

    The conclusion of this research is the best treatment combination on the first stepis !"# of dextrin concentration and $"%& drying temperature, while at the second step is

    '"# citric acid concentration and !"# Na-bicarbonate The advice of this research is its

    necessary to analy4e the curcuminoid content as an active antioxidant compound intemulawak

    5ey word 6 Effervescent powder, temulawak

    A%&'ak 7enelitian ini bertu8uan untuk mendapatkan kombinasi suhu pengeringan dankonsentrasi dekstrin terhadap kualitas sari temulawak dan kombinasi perlakuan asam sitratdan Na-Bicarbonat terhadap kualitas serbuk effervescent temulawak

    /asil penelitian pada Tahap 9 menun8ukkan bahwa kombinasi perlakuan

    konsentrasi dekstrin !"# dan suhu pengering $"%& merupakan perlakuan terbaik tahap 9

    dari serbuk sari temulawak yang memiliki karakteristik kadar air '",''#0 tingkat kecerahan()*+ $$,'"0 tingkat kemerahan (a*+ ',$0 tingkat kekuningan (b*+ ,!"0 rendemen

    $

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    2/31

    !,.#0 p/ $,.0 reabsorbsi air !,120 kadar gula reduksi ',22# dan kadar antioksidan

    !,!1# sedangkan rerata tingkat kesukaan panelis terhadap warna $,$$0 rasa $,3$ dan

    aroma ,'$

    /asil penelitian pada Tahap 99 menun8ukkan bahwa kombinasi perlakuankonsentrasi asam sitrat '"# dan natrium bikarbonat !"# merupakan perlakuan terbaik

    tahap 99 yang memiliki karakteristik kadar air 1,2#0 tingkat kecerahan ()*+ $3,.10 tingkat

    kemerahan (a*+ ',$.0 tingkat kekuningan (b*+ ,$"0 p/ $,..0 kelarutan 22,'10 kadar gulareduksi !,3# dan kadar antioksidan ,$.#

    5esimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi perlakuan terbaik pada Tahap 9yaitu, konsentrasi dekstrin !"# dan suhu pengering $"%& dan Tahap 99 yaitu, konsentrasiasam sitrat '"# dan natrium bikarbonat !"# :aran dari penelitian ini perlu dilakukananalisa kadar kurkuminoid sebagai senyawa antioksidan aktif yang terdapat dalamtemulawak

    5ata 5unci 6 :erbuk effervescent, Temulawak

    PENDAHULUAN

    Temulawak

    (Curcumaxanthorrhiza Roxb+, merupakantumbuhan asli 9ndonesia ;ari sekitar1" 8enis &urcuma yang tersebar di

    kawasan

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    3/31

    yang memproduksi 8amu dalam bentuk

    ekstrak, sehingga sedikit demi sedikit

    akan menggantikan sebagian 8amu

    bentuk serbuk (terikut ampasnya+ yang

    dikatakan kurang efisien 7erusahaan

    obat tradisional melakukan penyarian

    bahan dengan cara menggodog ra8angandan serbuk bahan dengan air panas

    /al ini akan menyebabkan gugus aktif

    bahan penyusun 8amu yang tersari

    kurang efektif (7ramono, '333+ @leh

    karena itu dicari teknik pengolahan

    yang tidak banyak merusak gugus

    aktif:erbuk effervescent merupakan

    alternatif pengembangan produk

    minuman ringan yang menarik dan

    memberikan variasi dalam penya8ian

    minuman tradisional 8uga praktis dalam

    penyimpanan

    dan

    transportasi

    dibanding minuman ringan biasa dalam

    bentuk cair

    5eunggulan serbuk effervescentdibanding minuman serbuk biasaadalah

    kemampuan

    untukmenghasilkan gas karbondiksida (&@!+

    yang memberikan rasa segar sepertipada air soda 5artika (!"""+, adanyagas tersebut akan menutupi rasa pahitserta

    mempermudah prosespelarutannya tanpa melibatkanpengadukan secara manual, dengansyarat semua omponennya bersifat

    sangat

    mudah larut

    dalamair5omponen penyusun minyak atsiriantara

    lain, Aermakron berbentukkristal 8arum tidak berwarnamempunyai bobot molekul !'2, rumusmolekul &'$/!!@ dengan titik leleh $. $$

    o& (:idik, '333+ @leh karena itu,

    pengolahan rimpang temulawak

    diperlukan perlakuan suhu pengeringan

    dibawah titik leleh, untuk

    mempertahankan gugus aktif

    temulawak yang merupakan salah satu

    penentu kualitas produk

    Teknologi pengeringan

    yang

    mudah diterapkan dan murah yaitumetode foam-mat draying* 7enambahan

    bahan pengisi

    seperti dekstrin

    diperlukan dalam pembuatan bubuk sari

    temulawak dengan metode foam-mat

    draying, dengan tu8uan untuk

    mempercepat pengeringan dan

    mencegah kerusakan

    akibat panas,

    melapisi komponen

    flavour,

    meningkatkan total padatan, dan

    memperbesar volume (Curtala, '333+

    7enggunaan pengeringan dengan suhu$"D!

    "& dan penambahan dekstrin

    '!,$# menghasilkan produk terbaik

    pada pembuatan bubuk sari buah sirsak

    (:uryanto, !"""+ Teknologi

    pengeringan ini, diharapkan dapat

    mendukung pengembangan temulawak

    men8adi bentuk bubuk sari temulawakyang berkualitas

    ;alam minuman terkarbonasi

    dan minuman bubuk asam sitrat dapat

    memberikan rasa 8eruk yang ta8am

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    4/31

    air dingin, mudah didapat dalam bentuk

    granular atau serbuk

    Na-Bikarbonat (Na/&@.+

    merupakan serbuk kristal putih yangmampu menghasilkan karbondioksidaNa-Bicarbonat memiliki berat molekul2,"' (tiap gramnya mengandung'',3 mmol natrium+ Na-Bicarbonat

    anhidrat terkonversi pada suhu !$"" &-.""

    "&, pada >/ di atas 2$ # akan

    menyerap air dari lingkungannya dan

    menyebabkan dekomposisi dengan

    hilangnya karbondioksida (>eynolds,

    '323+ 7ada pembuatan

    effervescentmengkudu

    yang dilakukan olehEardiningrum (!""'+, penggunaanNa-Bicarbonat (Na/&@.+ .!#

    merupakan hasil yang tebaik 7adapembuatan effervescent ubi 8alar ungudigunakan Na-Bicarbonat (Na/&@.+

    '" #:e8auh ini

    penelitianpembuatan

    serbuk effervescent daritemulawak denganmenggunakankombinasi ka8ian suhu pengering,dekstrin, asam sitrat dan Na-Bicarbonat(Na/&@.+ belum banyak

    diungkapkan

    TINJAUAN PUSTAKA

    Kaak'+!&'!k T+m-a.ak

    Temulawak (Curcuma

    xanthorrhiza Roxb+ termasuk familiZingberaceae. Temulawak satu famili

    dengan anggota temu-temuan lainnya,

    yakni temu

    hitam (Curcuma

    aeruginosa+, kunyit (Curcumadomestica Val.+, kencur (Kaempferia

    galanga+ dan 8ahe (Zingiber officinale

    Rosc+ ;i sepan8ang daerah tropis dan

    subtropis, famili Zingiberaceae terdiri

    dari 1 genus dan '"" spesies (ukmana, !"""+

    Tumbuhan temulawak

    menyukai lingkungan lembab

    terlindung, sehingga sering tumbuh di

    hutan 8ati atau hutan bambu Tanaman

    temulawak merupakan tanaman hutan,namun dapat tumbuh ditempat yang

    agak cerah (>amlan, '333+

    Temulawak dapat ditanam pada tanah

    yang agak berpasir sampai tanah berat

    bertekstur liat, dan dapat tumbuh pada

    ketinggian $ -

    '$"" meter diatas

    permukaan laut (/argono, '32$+

    Temulawak termasuk

    tananaman berbatang semu basah,

    berwarna hi8au atau coklat gelap,

    membentuk rumpun yang tingginyabervariasi

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    5/31

    Tah$ Jm-ah /#k&! (k0)

    '332 ''$$3""

    '333 '$2""

    !""" $1'""

    !""' "23"11

    !""! 1'1.$'.

    membentuk

    rimpang induk bulat

    pan8ang dengan anak rimpang

    sebanyak . 1 buah 7ermukaan luar

    rimpang berkerut dan berwarna coklat

    kuning sampai coklat sedangkan bidang

    irisannya berwarna coklat

    kuning

    buram, melengkung tidakberaturan G tidak rata, sering denganton8olan melingkar pada batas antarasilinder pusat dengan korteks(:yamsudin, '333+

    Bunga munculdari camping

    batang, berbentuk

    bulir bulat

    meman8ang dengan pan8ang antara 3-!.

    cm dan lebar - cm ;aun pelindung

    bunga banyak dan pan8angnya melebihi

    atau sama dengan mahkota bunga,

    berbentuk bulat telur sungsang sampai

    bentuk 8orong berwarna merah, ungu

    atau putih Eahid, ('333+, kelopak

    bunga berwarna putih dan mahkotabunga berbentuk tabung

    dengan

    pan8ang keseluruhan -$ cm Tabung

    berwarna putih atau kuning, berukuran! !,$ cm Benang sari berwana

    kuning muda dengan ukuran pan8ang

    '! ' mm, lebar '" '$ mm, tangkai

    sari pan8ang . ,$ mm, lebar !,$ ,$

    mm 5epala sari berwarna putih,

    pan8ang mm, tangkai putik pan8ang . 1 mm, buah berbulu pan8ang !" mm

    P#'+$&! a$ P#k&! T+m-a.akTanaman temulawak merupakan

    salah satu tanaman obat

    yang

    mempunyai prospek cerah untuk

    dikembangkan

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    6/31

    glukosida, foluymetik karbinol

    Temulawak mengandung minyak atsiri

    seperti limonina yang mengharumkan,

    sedangkan

    kandungan flavonoida-nya

    berkasiat

    menyembuhkan

    radang,

    minyak atsiri 8uga bisa membunuh

    mikroba 5urkumin yang terdapat padarimpang tumbuhaan ini bermanfaat

    sebagaai acnevulgaris,

    disamping

    sebagai anti inflamasi, antioxidan, anti

    hepototoksik (anti keracunan empedu+

    dan anti tumor (:idik, '333+

    >amuan untuk menyembuhkan

    kanker dapat dikonsumsi 8ika penyakit

    ini masih dalam stadium dini, namun

    bila tak kun8ung ada perubahan atau

    tanda membaik setelah minum ramuan

    obat selama dua bulan , sebaiknya

    berkonsultasi dengan dokter Cangan,

    (!""+ ramuan untuk mengobati kanker

    dapat dikonsumsi segera setelah

    men8alani operasi pengangkatan kanker

    dan radiasi

    /al ini dimaksudkan

    untuk memutus rantai sel kanker yang

    mungkin masih tertinggal :ementaraitu, 8ika men8alani pengobatan dengan

    kemoterapi, ramuan diminum dua

    minggu se8ak kemoteri dilakukan

    Fika dokter memberi obat,

    ramuan sebaiknya diminum dua 8am

    sebelum atau sesudahmengkonsumsi

    obat dari dokter >impang temulawak

    mengandung kurkumin danmonodestmetoksi

    kurkumin

    yang

    bersifat anti tumor Temulawak 8uga

    berkasiat menghilangkan rasa nyeri

    dan sakit karena kanker

    Hkstrak

    temulawak sangat dian8urkan untuk

    dikonsumsi guna mencegah penyakithati, termasuk

    hepatitis B

    yang

    men8adi salah satu factor resiko

    timbulnya kanker hati ;isamping itu,

    8uga terbukti bisa menurunkan kadar

    colesterol dalam darah dan sel hati

    :emua kasiat itu

    berkat adanya

    kandungan kurkumin, yakni 4at yang

    berguna untukmen8aga danmenyehatkan hati atau lever atau istilah

    medisnya

    hepatoprotektor

    (/adi,

    '32$+ Tanaman khas 9ndonesia satu ini

    memiliki potensi yang luar biasa untuk

    dikembangkan sebagai tanaman obat

    Bahkan konon, tanaman ini memiliki

    keunggulan setara dengan ginseng

    5orea Tidak heran, banyak orangmenganggap, temulawak sebagai

    ginsengnya 9ndonesia

    Tanaman obat 8enis temulawak

    ternyata dapat mencegah ter8adinya

    berbagai berbagai macam penyakitseperti

    kolesterol, 8antung koroner,

    stroke dan rematik 5arena temulawak

    mengandung senyawa aktif kurkumin

    yang mempunyai

    aktifitas

    sebagai

    antioksidan dan imunostimulator G

    imunomodulator

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    7/31

    K#m/#&!&! Kaa (2)

    7ati

    )emak fixed oil!Cinyak atsiri

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    8/31

    dibuktikan bahwa gugus fenol,

    metoksil, ',. diketon dan enolisable

    stiril keton mampunyai kontribusi yang

    nyata pada sifat antioksidan kurkumin

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    9/31

    pembuatan bubuk sari buah sirsak

    menggunakan metodefoam-mat drying

    (:uryanto, !"""+

    Effervescent

    Aaram JeffervescentJ merupakan

    garam atau serbuk kasar sampai kasar

    sekali mengandung unsur obat dalam

    campuran kering biasanya terdiri daribahan obat, asam tartrat, asam sitrat,

    dan sodium bikarbonat (/ di atas 2$# akan cepat menyerapair dari

    lingkungannya danmenyebabkan

    dikomposisi

    denganhilangnya karbondioksida

    dapatmengalami dekomposisi karena adanya

    panas yaitu pada suhu diatas '!"

    o

    &(>eynolds '32!+Na-Bikarbonat sering disebut

    sebagai soda kue, terdapat dua macam

    soda kue yaitu soda kue dengan

    aktifitas cepat (aktifitas tinggi+ dan soda

    kue dengan aktifitas lambat (aktifitas

    ganda+ 7erbedaan antara keduanya

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    10/31

    adalah pada mudah tidaknya komponen

    asam larut dalam air dingin =ntuk

    produk-produk JeffervescentJ digunkan

    soda kue dengan aktifitas cepat karena

    memiliki kelarutan yang tinggi dalam

    air dingin, sehingga pelepasan

    karbondioksidanya 8uga cepat(Einarno, '331+ :edangkan soda kue

    dengan aktifitas lambat banyak

    digunakan sebagai bahan pengembang

    dalam adonan roti atau biskuit

    7ada pembuatan JeffervescentJ

    temulawak yang dilakukan oleh Iuhroh

    (!""'+, penggunaan Na-bikarbonat $"$

    merupakan hasil yang terbaik

    Eardiningrum (!""'+ menggunakan

    Na-bikarbonat .!# pada pembuatan

    JeffervescentJ mengkudu

    A&am S!'a'

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    11/31

    suasana asam lemah yaitu antara p/ .-$

    pada suhu !$o& (

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    12/31

    K#$&+$'a

    &! D+k&'!$

    (2)

    Sh

    P+$0+!$

    0 (%C)

    Kaa

    A! (2)

    DMRT

    (N54,41)

    '"

    "

    $"

    "

    '.,22g

    '.,'.f

    e'!,.1

    -

    ",."

    ",!3

    '$

    "

    $""

    '!,''de

    '',2"c

    '",.!b

    ",!3

    ",!3",!2

    !"

    "$"

    "

    '',32cd

    '",''b

    2,$a

    ",!3",!1

    ",!

    Tahap 9 meliputi kadar air, gula reduksi,

    aktivitas antioksidan, rendemen, p/,

    reabsorpsi, kecerahan, intensitas warna

    merah (aO+, intensitas warna kuning

    (bO+ serta u8i organoleptik yang terdiri

    dari rasa, warna dan aroma

    Kaa A!/asil analisis sidik ragam

    ()ampiran '.+ menun8ukkan bahwa

    adanya perbedaan konsentrasi dekstrin

    dan suhu pengering serta interaksi antar

    perlakuan memberikan pengaruh sangat

    nyata ( P ","'+ terhadap kadar air

    serbuk sari temulawak >erata nilaikadar air pada berbagai kombinasi

    perlakuan ditun8ukkankan pada Tabel .

    Ta%+- 6* R+a'a Kaa A! (2)

    S+%k Sa! T+m-a.ak

    /aa

    B+%a0a! K#m%!$a&! P+-aka$

    K#$&+$'a&! D+k&'!$ a$ Sh

    P+$0+!$0

    5eterangan 6

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    13/31

    7eningkatansuhu

    pengering

    8uga akan menurunkan kadar air serbuk

    sari temulawak, karena semakin tinggi

    suhu pengering maka kadar air bahan

    akan semakin rendah ini disebabkan

    karena kecepatan pengeringan akan

    semakin meningkat dengan semakinmeningkatnya suhu pengering

    ;esrosier ('322+ menyatakan faktor-

    faktor yang mempengaruhi kecepatan

    pengeringan produk pangan beberapa

    diantaranya adalah suhu pengeringan

    yang digunakan, lama pengeringan

    (waktu+, metode pengeringan dan sifat

    dan bentuk bahan

    I$'+$&!'a& Wa$a (K+7+aha$8L9,

    K+m+aha$8a9 a$ K+k$!$0a$8%9)

    /asil

    analisis sidik ragam

    9ntensitas warna (kecerahan,

    kemerahan, kekuningan+ menun8ukkanbahwa perlakuan konsentrasi dekstrin

    dan suhu pengering serta interaksi antar

    perlakuan memberikan pengaruh sangat

    nyata ( P ","'+ terhadap ketiganya

    serbuk sari temulawak >erata

    kecerahan serbuk sari temulawak yang

    dihasilkan berkisar antara $,""-",'"

    >erata kemerahan serbuk sari

    temulawak yang dihasilkan berkisar

    antara '.,!.-'$,$ >erata kekuningan

    serbuk sari temulawak yang dihasilkan

    berkisar antara !,.1-,$.

    Tingkat kecerahan serbuk sari

    temulawak terendah didapatkan dariperlakuan konsentrasi dekstrin !"# dan

    suhu pengering "%& dengan nilai $,""

    dan tertinggi adalah dari perlakuan

    konsentrasi dekstrin '"# dan suhu

    pengering "%& dengan nilai kecerahan

    ",'" 7enambahan konsentrasi dekstrin

    semakin tinggi maka tingkat kecerahan

    serbuk sari temulawak 8uga semakin

    meningkat, karena warna dekstrin

    cenderung putih sehingga

    dengan

    adanya penambahan dekstrin yangbanyak maka tingkat kecerahan serbuk

    sari temulawak 8uga semakin meningkat

    Tingkat kemerahan dan

    kekuningan serbuk sari temulawak

    terendah didapatkan dari perlakuan yang

    sama yaitu konsentrasi dekstrin '"# dan

    suhu pengering "%& dengan nilainya

    berturut-turut adalah '.,!. (a*+ dan!,.1 (b*+ :edangkan nilai tertinggi

    untuk parameter tingkat kemerahan dan

    kekuningan sari temulawak 8uga

    didapatkan dari perlakuan yang sama

    yaitu konsentrasi dekstrin !"# dan suhupengering "%& dengan nilainya

    berturut-turut '$,$ (a*+ dan ,$. (b*+

    :emakin tinggi konsentrasi dekstrin

    yang ditambakkan dan 8uga dengan

    semakin meningkatnya suhu pengering

    maka tingkat kemerahan dan kekuningan

    serbuk sari temulawak 8uga semakin

    meningkat

    :emakin

    tinggi konsentrasi

    dekstrin, tingkat kecerahan ()*+ serbuk

    sari temulawak cenderung semakin

    tinggi (cerah+, sedangkan tingkat

    kemerahanGa* dan

    tingkatkekuninganGb* serbuk sari temulawakcenderung semakin rendah atau dapat

    dikatakan bahwa semakin tinggi

    konsentrasi dekstrin maka warna serbuk

    yang dihasilkan cenderung semakinputih dan sedikit kuning-kemerahan /al

    ini disebabkan

    karena konsentrasi

    2

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    14/31

    K#$&+$'

    a&!

    D+k&'!$

    (2)

    Sh

    P+$0+!

    $0 (%C)

    R+a%/

    &! (2)

    DMRT

    (N54,4

    1)

    '"

    "$"

    "

    ',!2a

    !,bc

    .,.$d

    ",'",'2

    ",'2

    '$

    "$"

    "

    b!,."c!,1ef.,3,

    ",'1",'2

    -

    !"

    "

    $""

    !,.bc

    !,12cd

    ,"1f

    ",'1

    ",'2",'1

    dekstrin yang ditambahkan semakin

    banyak menyebabkan kecerahannya

    semakin cerah dan agak sedikit kuning

    Eara kuning dari bubuk sari temulawak

    disebabkan karena kandungan kurcumin

    dari remulawak 5arena dari bubuk

    dekstrin sendiri berwarna putih, olehkarena itu dengan semakin banyaknya

    konsentrasi yang ditambahkan maka

    kecerahan serbuk sari

    temulawak semakin meningkat

    dan warna kuning dari sari temulawak

    semakin rendah :emakin tinggi suhu

    pengering maka kecerahanG)* serbuk

    sari temulawak semakin turun dan

    tinggkat kekuningan dan kemerahan

    semakin meningkat 9ni disebakan

    karena dengan adanya

    peningkatan suhu pengering dari "%&

    ke $"%& dan "%& akan lebih cepat

    memacu

    proses

    pencoklatan

    nonen4imatis (reaksi maillard+ 7ada

    pengeringan suhu "%& akan cepat

    memacu proses pencoklatan pada bubuk

    sari temulawak sehingga dihasilkanwarna lebih coklat kekuningan daripada

    pengeringan suhu "%& dan $"%&

    )abu4a ('32!+ menyatakan

    bahwa suhu mempunyai pengaruh yang

    lebih besar terhadap

    pencoklatan

    nonen4imatis, dimana setiap kenaikan

    suhu sebesar '"%& kecepatan proses

    pencoklatan meningkat antara -2 kaliCenurut ;esrosier ('322+, ?eo and

    :hibamoto ('33'+ menyatakan bahwa

    suhu

    tinggi menyebabkan reaksi

    pencoklatan dari gula dan asam amino

    (reaksi maillard+ makin meningkat yang

    berpengaruh terhadap warna dan flavor

    yang tidak diinginkan pada bahan

    makanan

    R+a%/&!

    /asil analisis sidik

    ragam

    reabsorpsi menun8ukkan bahwa

    konsentrasi dekstrin dan suhu pengeringserta interaksi antar perlakuan

    memberikan pengaruh sangat nyata (

    P ","'+ terhadap reabsorpsi serbuk sari

    temulawak >erata reabsorpsi pada

    berbagai

    kombinasi perlakuan

    konsentrasi dekstrin dan suhu pengeringditun8ukkan pada Tabel

    Tabel >erata >eabsorpsi :erbuk :aritemulawak pada Berbagai 5ombinasi7erlakuan 5onsentrasi ;ekstrin dan:uhu 7engering

    5eterangan 6

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    15/31

    K#$&+$'

    a&!

    D+k&'!$

    (2)

    Sh

    P+$0+!$

    0 (%C)

    /H

    DMRT

    (N54,41

    )

    '"

    "$"

    "

    ,".d

    $,1ab

    $,11c

    -",'.

    ",'.

    '$

    "$"

    "

    a$,.ab$,1

    c

    $,1"bc

    ",'!",'.

    ",'.

    !"

    "$"

    "

    $,$1a

    ab$,.ab$,1

    c

    ",'!",'.

    ",'.

    konsentrasi dekstrin !"# dengan suhu

    pengering ""& dengan nilai

    tertingginya adalah ,"1# :emakintinggi penambahan konsentrasi dekstrinmaka reabsorpsi serbuk sari temulawakakan semakin tinggi dan semakin tinggisuhu pengering maka reabsorpsi serbuksari temulawak 8uga akan semakin

    tinggiNilai reabsorpsi serbuk sari

    temulawak cenderung naik dengan

    semakin tingginya konsentrasi dekstrin

    /al ini disebabkan semakin tinggi

    konsentrasi bahan pengisi dalam hal ini

    dekstrin yang ditambahkan maka gugushidroksil yang terkandung dalam serbuk

    sari temulawak akan semakin banyak

    dan reabsorpsinya 8uga akan semakin

    tinggi Augus hidroksil dalam 8umlah

    banyak dapat meningkatkan

    kemampuan dalam meningkatkan airdalam senyawa tersebut (erata p/ serbuk sari

    temulawak tertinggi didapatkan dari

    kombinasi perlakuan konsentrasi

    dekstrin '"# dan suhu pengering "%&dengan nilai ,"., sedangkan p/ nilai

    terendah didapatkan dari kombinasi

    perlakuan konsentrasi dekstrin !"# dan

    suhu pengering "%& dengan nilai $,$1:emakin tinggi konsentrasi

    dekstrin yang ditambahkan maka nilai

    p/ serbuk sari temulawak semakin

    rendah /al ini diduga karena sisa asam

    pada dekstrin akibat proses hidrolisisdengan asam atau en4im Thomas and

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    16/31

    K#$&+$'

    a&!

    D+k&'!$

    (2)

    Sh

    P+$0+!

    $0 (%C)

    R+$+m

    +$ (2)

    DMRT

    (N54,4

    1)

    '"

    "$"

    "

    ',"!a

    '$,13b

    ',3"c

    ",.2","

    ",'

    '$

    "

    $""

    ',3$c

    '2,'"d

    !","3e

    ",'

    ",!",!

    !"

    "

    $""

    !!,!3f

    !,.g

    !,!'h

    ",.

    ",.-

    R+$+m+$

    /asil analisis sidik

    ragam

    rendemen menun8ukkan bahwa

    konsentrasi dekstrin dan suhu pengeringserta interaksi antar perlakuan

    memberikan pengaruh sangat nyata (

    P ","'+ terhadap rendemen serbuk sari

    temulawak >erata rendemen pada

    berbagai

    kombinasi perlakuan

    konsentrasi dekstrin dan suhu pengeringditun8ukkan pada Tabel

    Ta%+- ;* R+a'a R+$+m+$ (2)

    S+%k Sa! '+m-a.ak /aa

    B+%a0a! K#m%!$a&! P+-aka$

    K#$&+$'a&! D+k&'!$ a$ Sh

    P+$0+!$0

    5eterangan 6

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    17/31

    K#$&+$'a

    &! D+k&'!$

    (2)

    Sh

    P+$0+!$

    0 (%C)

    Kaa

    G-a

    R+k&

    ! (2)

    DMRT

    (N54,41

    )

    '"

    "$"

    "

    ',$a

    ',$b

    ',1'cd

    ","","

    ","

    '$

    "$"

    "

    ',"b

    ',3.f

    !,'g

    ","","

    ","

    !"

    "

    $"

    "

    ',1!d

    ',22e

    !,!.h

    ","

    ","

    -

    dan interaksi antar kedua perlakuan

    >erata nilai gula reduksi pada berbagai

    kombinasi perlakuan ditun8ukkankan

    pada Tabel 1

    Ta%+- erata kadar antioksidan

    pada berbagai kombinasi perlakuan

    konsentrasi dekstrin dan suhu pengering

    ditun8ukkan pada Tabel 2

    1!

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    18/31

    K#$&+$'

    a&!

    D+k&'!$

    (2)

    Sh

    P+$0+!

    $0 (%C)

    Kaa

    A$'!#k&!

    a$ (2)

    DMRT

    (N54,4

    1)

    '"

    "$"

    "

    $!,.1e

    .,1bc

    .",!.a

    ',3$',2

    ',1$

    '$

    "$"

    "

    ",'!g

    $,.$f

    2,"d

    ',32',3

    ',3!

    !"

    "

    $""

    .,'.i

    !,!1hi

    ,.c

    -

    ',33',22

    Ta%+- =* R+a'a Kaa A$'!#k&!a$

    S+%k Sa! '+m-a.ak

    /aa

    B+%a0a! K#m%!$a&! P+-aka$

    K#$&+$'a&! D+k&'!$ a$ Sh

    P+$0+!$0

    bahan pengisi dekstrin akan melindungi

    senyawa antioksidan serbuk saritemulawak, tetapi dengan semakin

    meningkatnya suhu pengering akan

    dapat merusak struktur antioksidan

    sehingga kadarnya rendah

    U>! O0a$#-+/'!kRa&a

    5eterangan 6

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    19/31

    sari temulawak akibat perlakuan

    konsentrasi dekstrin dan suhu pengering

    berkisar antara ,"$-$,$$

    >erata nilai kesukaan panelis

    terhadap warna serbuk sari

    temulawak mempunyai

    kecenderungan semakin meningkatdengan

    semakin meningkatnya

    konsentrasi dekstrin dan

    peningkatan suhu pengering >erata

    nilai kesukaan panelis terhadap warna

    terendah adalah

    ,"$

    yaitu pada

    kombinasi

    perlakuan konsentrasi

    dekstrin '$# dan suhu pengering "%&

    sedangkan rerata nilai kesukaan panelis

    terhadap warna tertinggi didapatkan dari

    kombinasi

    perlakuan konsentrasi

    dekstrin !"# dengan suhu pengering$"

    "& sebesar $,$$

    /asil analisis =8i Kriedman

    menun8ukkan bahwa perlakuankonsentrasi dekstrin dan

    suhu

    pengering memberikan

    pengaruh

    nyata terhadap rerata

    kesukaan

    panelis terhadap warna serbuk sari

    temulawak

    7erlakuan terbaik

    kesukaan panelis terhadap warna

    diperoleh

    dari konsentrasi dekstrin!"# dengan suhu pengering $"

    "&

    A#ma

    /asil u8i organoleptik menun8ukkan bahwarerata ranking

    kesukaan panelisterhadap aroma

    serbuk sari temulawak akibat perlakuan

    konsentrasi dekstrin dan suhu pengering

    berkisar antara .,.$-$,2$>erata nilai kesukaan panelis

    terhadap aroma serbuk sari

    temulawak mempunyai nilai rerata

    terendah sebesar .,.$ yaitu pada

    kombinasi perlakuan

    konsentrasi

    dekstrin '$# dan suhu pengering $"%&,

    sedangkan rerata nilai kesukaan panelis

    terhadap aroma tertinggi didapatkan dari

    kombinasi perlakuan

    konsentrasidekstrin '"# dan suhu pengering "%&

    yaitu $,2$

    /asil analisis =8i Kriedman

    menun8ukkan bahwa kombinasi

    perlakuan konsentrasi dekstrin dan

    suhu pengering memberikan

    perbedaan nyata terhadap rerata

    kesukaan aroma panelis 5ombinasiperlakuan terbaik kesukaan aroma

    panelis diperoleh dari penambahan

    konsentrasi dekstrin '"# dengan suhu

    pengering ""&

    P+m!-!ha$ A-'+$a'!? T+%a!k

    /asil perhitungan menun8ukkanperlakuan terbaik pada tahap 9 untukparameter fisikokimia dan organoleptikserbuk sari

    temulawak yaitu darikombinasi perlakuan

    konsentrasi

    dekstrin !"# dan suhu pengering $""&

    dengan karakteristik sebagai berikut6kadar air '",''#0 tingkat kecerahan()*+ $$,'"0 tingkat kemerahan (a*+',$0 tingkat kekuningan (b*+ ,!"0rendemen !,.#0 p/ $,.0 reabsorbsi

    air !,120 kadar gula reduksi ',22# dankadar antioksidan !,!1#

    /asil perhitungan parameter

    organoleptik didapatkan perlakuanterbaik pada serbuk sari temulawak

    dengan perlakuan terbaik yang sama

    dengan parameter fisikokimia yaitu

    kombinasi perlakuan konsentrasi

    1

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    20/31

    K#$&+$'a

    &! A&am

    S!'a' (2)

    Na'!m

    B!ka%#$a

    ' (2)

    Kaa

    A!

    (2)

    DMRT

    (N54,41

    )

    '"

    '"'$

    !"

    ,2a

    ,.1b

    1,2c

    ",!'",!!

    ",!!

    '$

    '"

    '$!"

    1,11d

    2,"!e

    e2,".

    ",!.

    ",!.",!.

    !"

    '"

    '$!"

    2,$1f

    2,1!f

    3,.g

    ",!

    ",!-

    dekstrin !"# dan suhu pengering $""&

    dengan karakteristik sebagai berikut6

    rerata tingkat kesukaan panelis terhadap

    warna $,$$0 rasa $,3$ dan aroma ,'$

    P+$+-!'!a$ Taha/ II S+%k

    Effervescent T+m-a.ak

    Kaa A!

    /asil analisis sidik ragam

    menun8ukkan bahwa adanya perbedaan

    konsentrasi asam sitrat dan Natrium

    bikarbonat serta interaksi antar

    perlakuan memberikan pengaruh sangat

    nyata ( P ","'+ terhadap kadar air

    serbuk effervescent temulawak >eratanilai kadar air pada berbagai kombinasi

    perlakuan ditun8ukkan pada Tabel 3

    >erata kadar air serbuk

    effervescent temulawak terendah

    didapatkan dari kombinasi perlakuan

    konsentrasi

    asam sitrat '"#

    dan

    Natrium bikarbonat '"# dengan nilai

    terendahnya adalah ,2#, sedangkan

    rerata kadar air serbuk effervescenttemulawak tertinggi diperoleh dari

    kombinasi perlakuan konsentrasi asam

    sitrat !"# dan Natrium bikarbonat !"#

    dengan nilai tertingginya adalah 3,.#

    :emakin

    tinggi

    penambahan

    konsentrasi asam sitrat dan natrium

    bikarbonat maka kadar air dari serbuk

    effervescent temulawak akan semakin

    meningkat

    7erlakuan peningkatan

    konsentrasi asam sitrat dan natrium

    bikarbonat akan meningkatkan kadar air

    serbuk effervescent temulawak /al ini

    ter8adi karena asam sitrat dan natrium

    bikarbonat yang ditambahkan bersifat

    higroskopis (mudah menyerap uap air+,

    sehingga dengan semakin banyak asam

    sitrat dan natrium bikarbonat yang

    ditambahkan maka kadar air serbuk

    effervescent temulawak akan semakin

    tinggi

    Tabel 3 >erata 5adar erata

    kecerahan serbuk

    effervescent temulawak yang dihasilkan

    berkisar antara $2,1-",!.

    >erata

    kemerahan serbuk effervescent

    1$

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    21/31

    temulawak yang dihasilkan berkisar

    antara ',".-',. >erata kekuningan

    serbuk sari temulawak yang dihasilkan

    berkisar antara $,!"-,3"Tingkat kecerahan serbuk

    effervescent temulawak terendah

    didapatkan dari perlakuan konsentrasi

    asam sitrat '$# dan natrium bikarbonat

    '"# dengan nilai $2,1 dan tertinggi

    adalah dari perlakuan konsentrasi asam

    sitrat !"# dan natrium bikarbonat !"#

    dengan nilai kecerahan ",!.

    7enambahan konsentrasi asam sitrat dan

    natrium bikarbonat semakin tinggi maka

    tingkat kecerahan serbuk effervescenttemulawak 8uga semakin meningkat,

    karena warna asam sitrat dan natrium

    bikarbonat cenderung putih sehingga

    dengan adanya penambahan asam sitrat

    dan natrium bikarbonat semakin banyak

    maka tingkat kecerahan serbuk

    effervescent temulawak 8uga semakin

    meningkatTingkat kekuningan (b*+ serbuk

    effervescent temulawak terendahdidapatkan dari perlakuan konsentrasiasam sitrat '"# dan natrium bikarbonat'"# dengan nilainya adalah $,!"

    :edangkan nilai tertinggi untuk

    parameter

    tingkat kekuningan (b*+

    serbuk effervescent temulawak

    didapatkan dari perlakuan konsentrasi

    asam sitrat '$# dan natrium bikarbonat'$# dengan nilainya ,3" :emakin

    tinggi konsentrasi asam sitrat yang

    ditambakkan dan 8uga dengan semakin

    meningkatnya natrium bikarbonat maka

    tingkat kekuningan serbuk effervescent

    temulawak 8uga semakin meningkat

    :emakin tinggi konsentrasi

    asam sitrat dan natrium bikarbonat maka

    tingkat

    kecerahan ()*+ serbuk

    effervescent temulawak 8uga semakin

    tinggi (cerah+, atau dapat dikatakan

    bahwa semakin tinggi konsentrasi asam

    sitrat dan natrium bikarbonat maka

    warna serbuk yang dihasilkan cenderungsemakin putih /al ini disebabkan

    karena konsentrasi asam sitrat dan

    natrium bikarbonat yang ditambahkan

    semakin banyak

    menyebabkan

    kecerahannya semakin tinggi (cerah+

    ditandai dengan nilai kecerahannya lebih

    besar dari $" Nilai kecerahan mendekati

    '"" maka tingkat kecerahannya semakin

    tinggi

    ;emikian pula pada tingkat

    kekuningan, semakin nilainya positif

    kearah '"" maka tingkat kekuningannya

    semakin tinggiEarna kuning dariserbuk effervescent temulawak

    disebabkan karena kandungan kurcumin

    dari temulawak 5arena dari asam sitrat

    dan natrium bikarbonat sendiri berwarna

    putih, oleh sebab itu dengan semakin

    banyaknya

    konsentrasi

    yang

    ditambahkan maka kecerahan serbuk

    sari temulawak semakin meningkat dan

    warna kuning dari serbuk effervescent

    temulawak semakin meningkat

    5urkumin stabil pada p/

    rendah,sehingga dengan penambahan asam

    sitrat yang semakin banyakmenyebabkan warna serbuk effervescent

    temulawak 8uga

    semakin kuning

    5arlsen

    ('32$+, menyatakan bahwa

    kurkumin stabil pada p/ rendah, dalam

    keadaan asam akan berwarna kuning

    atau kuning 8ingga sehingga stabilitas

    optimum kurkumin dipertahankan pada

    1

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    22/31

    K#$&+$'

    a&! A&am

    S!'a' (2)

    K#$&+$'

    a&!Na'!mB!ka%#$

    a' (2)

    K+-a'

    a$

    DMRT

    (N54,4

    1)

    '"

    '"

    '$!"

    ,2a

    2$,d

    e22,'1

    ',."

    ',2-

    '$

    '"'$

    !"

    2','!bc

    2',2$c

    2$,!"d

    ',.',$

    ',1

    !"

    '"'$

    !"

    2",'3b

    2",2!b

    d2,!2

    ',.1',"

    ',

    p/ kurang dari 1

    /H/asil analisis sidik ragam p/

    menun8ukkan

    bahwa p/ serbuk

    effervescent temulawak tertinggi

    didapatkan dari perlakuan konsentrasi

    asam sitrat '"# dengan nilai $,!2

    sedangkan p/ terendah didapatkan dari

    perlakuan konsentrasi asam sitrat !"#

    dengan nilai $,!" 7erlakuan asam sitrat

    '$# dan !"# tidak terdapat perbedaan

    yang nyata tetapi pada perlakuan

    konsentrasi asam sitrat '"# berbeda

    dengan ! perlakuan yang lain

    :emakin tinggi konsentrasi

    asam sitrat yang ditambahkan maka

    nilai p/ serbuk effervescent temulawak

    semakin rendah (cenderung asam+

    7enurunan p/

    seiringdengan

    meningkatnya konsentrasi asam sitrat

    /al ini diduga karena ion /O

    dari asamsitrat memberikan tambahan padaeffervescent temulawak sehingga p/-nya turun 9ni sesuai dengan pernyataan

    )ehninger ('33+, bahwa semakinbanyak 8umlah asam yang ditambahkan

    maka akan semakin besar pula ion /O

    yang dilepaskan sehingga menurunkannilai p/

    K+-a'a$

    >erata kelarutan serbuk effervescent temulawak terendah

    didapatkan dari perlakuan penambahan

    konsentrasi asam sitrat '"# dan

    natrium bikarbonat '"# dengan nilaiterendahnya adalah ,2, sedangkan

    rerata kelarutan serbuk effervescent

    temulawak tertinggi diperoleh dari

    perlakuan penambahan konsentrasi

    asam sitrat '"# dan natrium bikarbonat

    !"# dengan nilai tertingginya adalah

    22,'1 :emakin tinggi penambahan

    konsentrasi asam sitrat dan natrium

    bikarbonat maka kelarutan serbuk

    effervescent temulawak akan semakintinggi

    erata 5elarutan:erbuk $ffervescent Temulawak padaBerbagai 5ombinasi 7erlakuan dapatdilihat pada Tabel '"

    Tabel '" >erata 5elarutan :erbuk$ffervescent Temulawak pada Berbagai5ombinasi 7erlakuan 5onsentrasi

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    23/31

    proporsi bahan yang dapat laut dalam

    air :elain itu 8uga dengan adanya

    natrium bikarbonat akan bereaksi cepat

    dengan asam sitrat yang dihasilkan

    karbondioksida Cohrle ('323+

    menyatakan bahwa reaksi yang ter8adi

    pada larutan effervescent adalah reaksiantara asam dan senyawa karbonat

    untuk menghasilkan gas karbondioksida

    yang memberikan efek spar%le atau

    rasa seperti pada air soda

    :emakin tinggi konsentrasi

    asam sitrat yang ditambahkan maka

    kelarutan akan meningkat

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    24/31

    K#$&+$'

    a&! A&am

    S!'a'

    (2)

    Na'!m

    B!ka%#

    $a' (2)

    Kaa

    A$'!#k&!

    a$ (2)

    DMR

    T

    (N54,4

    1)

    '"

    '"

    '$!"

    $,1d

    ',1!a

    ,$.b

    .,$

    .,"

    .,.2

    '$

    '"

    '$!"

    .,3e

    $",.c

    .,1$a

    -

    .,'

    .,'3

    !"

    '"'$

    !"

    $",$3c

    ,.!b

    .,3ab

    .,.

    .,.

    .,!1

    semakin rendah 5onsentrasi asam sitrat

    yang semakin banyak akan melindungi

    senyawa antioksidan yang ada pada

    serbuk

    effervescent temulawak

    sehingga kadar antioksidannya semakin

    tinggi, karena antioksidan yang ada

    pada temulawak (kurkuminoid+ akanstabil pada p/ rendah tetapi dengan

    semakin meningkatnya natrium

    bikarbonat

    akan dapat menurunkan

    kadar antioksidan sehingga kadarnya

    rendah, karena natrium

    bikarbonat

    bersifat basa

    dan

    antioksidan

    temulawak (kurkuminoid+ tidak stabil

    pada p/ basa

    Tabel '' >erata 5adar

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    25/31

    perlakuan konsentrasi asam sitrat dan

    natrium bikarbonat memberikan

    pengaruh nyata terhadap rerata

    kesukaan panelis terhadap warna

    effervescent temulawak 5ombinasi

    perlakuan

    terbaik

    terhadap warna

    diperoleh dari konsentrasi asam sitrat!"# dan natrium bikarbonat '"#

    A#ma

    /asil u8i

    organoleptik

    menun8ukkan bahwa rerata nilai

    kesukaan panelis terhadap aroma

    effervescent temulawak mempunyai

    nilai rerata terendah sebesar !," yaitu

    pada kombinasi perlakuan konsentrasiasam sitrat '$# dan natrium

    bikarbonat !"#, sedangkan rerata nilai

    kesukaan panelis terhadap aroma

    tertinggi didapatkan

    dari kombinasi

    perlakuan konsentrasi asam sitrat '"#

    dan natrium bikarbonat !"# yaitu ,

    /asil analisis =8i Kriedman

    menun8ukkan bahwa kombinasi

    perlakuan konsentrasi asam sitrat dan

    natrium bikarbonat memberikan

    perbedaan nyata terhadap rerata

    kesukaan aroma panelis 5ombinasi

    perlakuan terbaik kesukaan aroma

    panelis diperoleh dari penambahan

    konsentrasi

    asam sitrat '"# dannatrium bikarbonat !"#

    P+m!-!ha$ P+-aka$ T+%a!k

    /asil perhitungan perlakuan

    terbaik pada tahap 99 untuk parameter

    fisikokimia

    serbuk effervescent

    temulawak yaitu dari kombinasiperlakuan konsentrasi asam sitrat '"#

    dan natrium bikarbonat !"# dengan

    karakteristik sebagai berikut6 kadar air

    1,2#0 tingkat kecerahan ()*+ $3,.10tingkat kemerahan (a*+ ',$.0 tingkatkekuningan (b*+ ,$"0 p/ $,..0kelarutan 22,'10 kadar gula reduksi

    !,3# dan kadar antioksidan ,$.#/asil perhitungan parameter

    organoleptik didapatkan perlakuan

    terbaik

    pada serbukeffervescent

    temulawak dengan perlakuan terbaik

    yang tidak sama dengan parameter

    fisikokimia yaitu kombinasi perlakuan

    konsentrasi asam sitrat '$# dan

    natrium

    bikarbonat '"# dengan

    karakteristik

    sebagai berikut6 rerata

    tingkat kesukaan panelis

    terhadap

    warna ,!$0 rasa $,2$ dan aroma $,'$

    :ehingga perlakuan terbaik dari tahap 99

    diambil dari data organoleptik karena

    penilaian oleh panelis terhadap suatu

    produk lebih

    diutamakan

    daripadaparameter fisikokimia

    KESIMPULAN DAN SARAN

    K+&!m/-a$

    5esimpulan yang dapat diambil

    dari penelitian ini adalah6

    ' 7ada tahap 9, perlakuan konsentrasi

    dekstrin dan suhu pengeringmenun8ukkan pengaruh sangat nyata

    ( P ","'+ terhadap kadar air,intensitas kecerahan ()*+,

    kemerahan (a*+, kekuningan,

    reabsorbsi, p/, rendemen,

    gula

    reduksi dan antioksidan serbuk sari

    temulawak

    ! 7erlakuan konsentrasi dekstrin !"#

    dan suhu pengering $"%&

    2"

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    26/31

    merupakan perlakuan terbaik tahap 9

    dari serbuk sari temulawak yang

    memiliki karakteristik kadar air

    '",''#0 tingkat kecerahan ()*+$$,'"0 tingkat kemerahan (a*+

    ',$0 tingkat kekuningan (b*+

    ,!"0 rendemen !,.#0 p/ $,.0

    reabsorbsi air !,120 kadar gula

    reduksi ',22# dan kadar antioksidan

    !,!1# sedangkan rerata tingkat

    kesukaan panelis terhadap warna

    $,$$0 rasa $,3$ dan aroma ,'$

    . 7ada tahap 99, perlakuan konsentrasi

    asam sitrat dan natrium bikarbonat

    menun8ukkan pengaruh sangat nyata

    ( P ","'+ terhadap kadar air,

    intensitas kecerahan ()*+,

    kekuningan (b*+, kelarutan danantioksidan 7ada

    parameter

    p/

    memberikan pengaruh nyata ( P

    ","$+ sedangkan intensitas

    kemerahan (a*+ dan gula reduksi

    tidak berpengaruh nyata 7erlakuan konsentrasi asam sitrat

    '"# dan natrium bikarbonat !"#merupakan perlakuan terbaik tahap99 yang memiliki karakteristik kadarair 1,2#0 tingkat kecerahan ()*+$3,.10 tingkat kemerahan (a*+

    ',$.0 tingkat kekuningan (b*+

    ,$"0 p/ $,..0 kelarutan 22,'10kadar gula reduksi !,3# dan kadar

    antioksidan ,$.#

    Saa$

    ' Casih terdapat endapan dalam

    minuman setelah serbuk effervescenttemulawak dilarutkan, sehingga

    perlu adanya penelitian lebih lan8ut

    untuk meminimalkan atau

    menghilangkan endapan yang ada

    dengan memperkecil ukuran bubuk

    partikel

    ! Casa

    simpan produk

    belum

    diketahui secara

    pasti, sehingga

    perlu penelitian lebih lan8ut tentang

    masa simpan produk dengan

    beberapa macam bahan penstabil

    DAFTAR PUSTAKA

    impang 7enyembuh

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    27/31

    akananGstandartGGNews'html3

    Tanggal

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    28/31

    Tradisional ;ir8en 7@C ;epkes

    >9 Fakarta

    9ndriati

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    29/31

    >ukmana, >, !"""

    Temulawak

    Tanaman >empah dan @bat

    5anisius ?ogyakarta

    :eti8adi, T ('32$+ The 9dentification ofThe ox and&urcuma )onga Mahl epublik 9ndonesia Fakarta

    :oewarno, T :oekarto '32$

    7enilaian @rganoleptik Bhatara5arya

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    30/31

    @bat Badan )itbang7ertanian

    ;epartemen 7ertanian Fakarta

    Eahono, T, !"" ;asar-dasar =8i9ndrawi Kakultas Teknologi7ertanian =niversitas Brawi8ayaCalang

    ?itnosumarto, : '33. 7ercobaan,7erancangan,

  • 8/10/2019 Effervescent Temulawak

    31/31

    '