44
Page | 1 Panduan pengutipan: Marliyanti SA, Hastuti D, Sinaga T. 2013. Eco-Culinary Tourism in Indonesia. Di dalam: Teguh F, Avenzora R, editor. Ecotourism and Sustainable Development in Indonesia: The Potentials, Lessons and Best Practices . Jakarta (ID): Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Hlm. 251-301. ECO-CULINARY TOURISM IN INDONESIA Oleh : Sri Anna Marliyati, Dwi Hastuti, Tiurma Sinaga PENDAHULUAN Kuliner adalah makanan dan aspek yang terkait dengan makanan mulai dari proses pengadaan, persiapan, dan pengolahan bahan pangan menjadi makanan, dan penyajiannya untuk siap dikonsumsi. Kuliner yang ada di suatu tempat dapat menarik minat turis domestik dan manca negara untuk mengonsumsinya, sehingga terbuka lapangan kerja dan mata pencaharian di bidang kuliner, yang pada akhirnya membuat ketahanan ekonomi dan ketahanan pangan masy arakat menin gkat. Pada masya rakat di kota Yogyakarta , misalnya, kuliner yan g populer seperti gudeg Yogya sangat menarik minat pengunjung dan menjadi salah satu pendorong untuk mengunjungi Kota Yogyakarta (Gambar 1). Gambar 1. Gudeg Yogya sebagai daya tarik wisata kuliner di Kota Yogyakarta (Gudeg Wijilan Yogyakarta)  Permintaan konsumen terhadap kuliner gudeg yang cukup tinggi menyebabkan bisnis di seputar usaha kuliner gudeg pun ramai diminati. Hal ini menjadikan bisnis di seputar gudeg mulai dari penyediaan bahan baku berupa nangka muda, santan kelapa, kerecek, ayam, telur ayam, tahu, tempe, cabai dan aneka bumbu lainnya untuk gudeg menjadi berkembang. Di samping bahan baku utama, maka bisnis perdagangan peralatan penunjang seperti kendil untuk wadah gudeg, daun pisang, dus, kertas pembungkus, kayu bakar, dan sebagainya menjadi meningkat pula. Belum lagi bisnis penunjang di sekitar kedai (warung) atau restoran gudeg, mulai dari pengamen, pemain musik keroncong, penjual kerupuk, parkir motor dan mobil, dan sebagainya juga turut berkembang. Berkembangn ya bisnis kuliner di berbagai wilayah di Indonesia secara langsung dan tak langsung menjadi pendorong terciptanya lapangan kerja yang

Ekowisata Kuliner

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tulisan ekowisata kuliner.. mohon cantumkan penulis asli ketika mengutip

Citation preview

  • Page | 1

    Panduan pengutipan: Marliyanti SA, Hastuti D, Sinaga T. 2013. Eco-Culinary Tourism in Indonesia. Di dalam: Teguh F, Avenzora R, editor. Ecotourism and Sustainable Development in Indonesia: The Potentials, Lessons and Best Practices. Jakarta

    (ID): Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Hlm. 251-301.

    ECO-CULINARY TOURISM IN INDONESIA

    Oleh : Sri Anna Marliyati, Dwi Hastuti, Tiurma Sinaga

    PENDAHULUAN

    Kuliner adalah makanan dan aspek yang terkait dengan makanan mulai dari proses pengadaan, persiapan, dan pengolahan bahan pangan menjadi makanan, dan penyajiannya untuk siap dikonsumsi. Kuliner yang ada di suatu tempat dapat menarik minat turis domestik dan manca negara untuk mengonsumsinya, sehingga terbuka lapangan kerja dan mata pencaharian di bidang kuliner, yang pada akhirnya membuat ketahanan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat meningkat. Pada masyarakat di kota Yogyakarta, misalnya, kuliner yang populer seperti gudeg Yogya sangat menarik minat pengunjung dan menjadi salah satu pendorong untuk mengunjungi Kota Yogyakarta (Gambar 1).

    Gambar 1. Gudeg Yogya sebagai daya tarik wisata kuliner di Kota Yogyakarta (Gudeg Wijilan Yogyakarta)

    Permintaan konsumen terhadap kuliner gudeg yang cukup tinggi menyebabkan bisnis di seputar usaha kuliner gudeg pun ramai diminati. Hal ini menjadikan bisnis di seputar gudeg mulai dari penyediaan bahan baku berupa nangka muda, santan kelapa, kerecek, ayam, telur ayam, tahu, tempe, cabai dan aneka bumbu lainnya untuk gudeg menjadi berkembang. Di samping bahan baku utama, maka bisnis perdagangan peralatan penunjang seperti kendil untuk wadah gudeg, daun pisang, dus, kertas pembungkus, kayu bakar, dan sebagainya menjadi meningkat pula. Belum lagi bisnis penunjang di sekitar kedai (warung) atau restoran gudeg, mulai dari pengamen, pemain musik keroncong, penjual kerupuk, parkir motor dan mobil, dan sebagainya juga turut berkembang. Berkembangnya bisnis kuliner di berbagai wilayah di Indonesia secara langsung dan tak langsung menjadi pendorong terciptanya lapangan kerja yang

  • Page | 2

    pada akhirnya mendorong pula pertumbuhan ekonomi masyarakat dan akan berpengaruh pada ketahanan pangan masyarakat secara keseluruhan. Sektor pariwisata di Indonesia merupakan sektor yang penting dan sangat potensial untuk dikembangkan sejalan dengan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sektor pariwisata Indonesia dapat menghasilkan devisa negara dan keuntungan dari berbagai aspek yang menyebabkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Beberapa tahun terakhir ini pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kementerian Parekraf) telah banyak melakukan upaya-upaya pengembangan dan pembangunan sektor pariwisata guna menarik wisatawan mancanegara. Di tahun 2013, serangkaian mega event dihadirkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia baik di dalam

    maupun luar negeri seperti Tour de Singkarak V di Sumatera Barat, Festival Timoresia II di Ambon Maluku, Sabang International Regatta II di Sabang Aceh, Wisata Ziarah di Surabaya Jawa Timur, dan beberapa event lainnya. Selain itu upaya-upaya lain juga terus dilakukan pemerintah, seperti dikembangkannya wisata minat khusus sejarah dan budaya, alam dan ekowisata, kuliner dan belanja, olahraga dan rekreasi, cruise ship, dan spa. Demikian pula pemerintah terus

    mengembangkan beberapa destinasi unggulan. Berkaitan dengan hal tersebut beberapa hal mendesak yang perlu ditingkatkan adalah infrastruktur, konektifitas, dan akses wisata.

    Pembangunan sektor pariwisata di Indonesia sejauh ini belum memuaskan dilihat dari aspek infrastruktur dan penunjang seperti jalur transportasi umum yang kurang layak dan kurang memadai baik dalam kuantitas maupun kualitas, promosi obyek pariwisata yang kurang terintegrasi, serta kesiapan masyarakat untuk dikunjungi oleh turis domestik maupun mancanegara. Di beberapa tempat wisata di Indonesia, misalnya di sekitar area Borobudur, masih dijumpai penjual dan pedagang yang terkesan memaksa kepada turis untuk membeli aneka jajanan makanan dan barang; walaupun tempat berdagang aneka barang dan jajanan sudah disediakan oleh pengelola taman Borobudur. Hal ini memperlihatkan ketidaksiapan masyarakat untuk mengenali perilaku yang disenangi dan tidak disenangi oleh turis.

    Pembangunan pariwisata kuliner di masa yang akan datang selayaknya beriringan dengan perbaikan infrastruktur seperti sarana dan prasarana untuk kemudahan memperoleh sediaan atau stok bahan pangan, proses pengolahan dan penyajiannya. Akses yang lebih baik bagi pebisnis kuliner akan meningkatkan gairah pelaku bisnis kuliner ini, mereka akan melakukan berbagai upaya sendiri maupun berkelompok untuk menarik minat pengunjung dan pembeli. Di sisi lain daya tarik jenis makanan dan minuman yang khas di suatu daerah penting untuk dipertahankan. Hal ini mengingat turis amat menyukai aneka barang dan makanan yang khas, unik, tak mudah dilupakan dan bermutu. Sebagai contoh adanya pepes ikan mas, pepes oncom, empal gepuk, mie kocok, siomay Bandung, dan lain-lain menjadi daya tarik utama Kota Bandung sebagai tujuan wisata (tourist destination) bagi penggemar kuliner. Di Makasar terdapat

    Coto Makasar, otak-otak, sop konro (Gambar 2), es palu butung dan lain lain yang menjadi alasan mengunjungi Kota Makasar. Sementara di Mataram para turis akan disajikan aneka makanan seperti ayam taliwang, plecing kangkung, kue kacang mete, dan sebagainya, yang dapat dikonsumsi saat kunjungan wisata, atau dibawa pulang sebagai buah tangan.

  • Page | 3

    Gambar 2. Sop Konro daya tarik kuliner Kota Makasar

    Dengan jumlah 247 suku bangsa di seluruh Indonesia maka potensi kuliner bagi upaya pembangunan pariwisata, yang bermuara pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menjadi amat relevan. Bila setiap suku bangsa dengan segala macam atribut budayanya menjadi daya tarik pengunjung wisata, maka diharapkan wisata kuliner juga menjadi paket tidak terpisahkan (integrated) dalam acara kunjungan wisata turis domestik maupun

    mancanegara. Peristiwa seperti Hari Jadi Kota/Kabupaten dapat dijadikan ajang promosi aneka kuliner daerah, baik yang diselenggarakan langsung di tengah masyarakat seperti di alun-alun kota, maupun diselenggarakan oleh Hotel-hotel dalam acara istimewa seperti perayaan hari besar (Lebaran, Natal, Proklamasi, dan sebagainya) atau aneka festival yang terkait seni dan kuliner Indonesia (Gambar 3), baik yang diselenggarakan pihak pemerintah dan swasta (industri makanan dan perusahaan multinasional lainnya).

    Gambar 3. Promosi Kuliner Indonesia sebagai daya tarik pariwisata bagi turis domestik dan mancanegara

    Indikator kesejahteraan keluarga dapat dilihat dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan keluarga yaitu manakala setiap anggota keluarga dapat tercukupi kebutuhannya akan makanan, pakaian, pendidikan, perumahan, perlindungan, serta terpenuhi kebutuhannya akan kasih sayang, dan kebutuhan spiritualnya. Tingkat kesejahteraan suatu masyarakat dapat diukur dengan melihat jumlah pendapatan per kapita (aspek ekonomi), lama tahun pendidikan

  • Page | 4

    dan jumlah buta huruf (aspek pendidikan) serta tingkat kematian dan prevalensi gizi kurang dan buruk (aspek kesehatan dan gizi). Aspek ekonomi, aspek pendidikan dan aspek kesehatan & gizi tersebut saling terkait satu sama lain. Suatu masyarakat dikatakan maju bila sektor ekonomi dapat meningkatkan pendidikan, selanjutnya meningkatkan pula kualitas hidupnya berupa status kesehatan dan gizi. Di Indonesia upaya untuk menciptakan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dilakukan melalui beragam program pemerintah terkait isu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan gizi. Hingga kini pencapaian pembangunan kesejahteraan tersebut belum menggembirakan. Guna melaksanakan visi dan misi pembangunan tersebut maka Kementerian Parekraf memiliki peluang besar untuk mendukung program pembangunan kesejahteraan melalui sektor pariwisata, baik melalui wisata bahari, wisata hutan, wisata sejarah, wisata tambang, wisata industri, maupun wisata kuliner yang ditawarkan kepada turis domestik maupun mancanegara.

    Wisata kuliner dapat menjadi pendorong tumbuhnya kesejahteraan masyarakat mengingat usaha wisata ini dapat menciptakan aneka lapangan kerja mulai dari pengadaan atau produksi bahan baku (pangan maupun non-pangan), proses pengolahan (persiapan hingga pemasakan) hingga proses penyajian (Gambar 4). Pada proses produksi maka pekerjaan budidaya bahan pangan dapat dikembangkan. Misalnya untuk wisata kuliner pepes ikan mas, pekerjaan pemeliharaan budidaya ikan mas dapat dijadikan sebagai obyek wisata dan pembelajaran bagi pengunjung. Contoh lainnya pada wisata kuliner pempek palembang, pekerjaan pengolahan dan proses pembuatannya juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata dan pembelajaran yang menarik bagi para pelancong. Dengan demikian keberadaan bisnis kuliner dapat mendukung kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui beberapa peluang yaitu: (a) terbukanya lapangan kerja bagi warga daerah mulai dari proses produksi bahan baku hingga penyajian kuliner sehingga mengurangi angka pengangguran; (b) berlangsungnya perputaran ekonomi daerah karena menjadi obyek kunjungan turis domestik maupun mancanegara; (c) terbukanya aktivitas ekonomi dari skala kecil, skala menengah dan skala besar dari pelaku bisnis kuliner termasuk sektor non-formal dan informal; (d) terbukanya keahlian, keterampilan dan kompetensi terkait bisnis kuliner mulai dari pemasak handal (koki/cooks), hingga asisten koki,

    dan tenaga konsultan gizi; (e) terbukanya bisnis penunjang yang mendukung bisnis utama kuliner seperti aneka produk non-pangan dan kerajinan tangan sebagai produk ekonomi kreatif di tingkat daerah (wadah pembungkus, aneka kemasan/label, aneka hiasan, aneka peralatan untuk produksi hingga penyajian, dan lain-lain).

  • Page | 5

    Gambar 4. Bisnis Kuliner meningkatkan Perputaran Ekonomi Daerah dan Menyerap Tenaga Kerja

    Melalui tulisan ini diharapkan adanya dorongan upaya promosi wisata aneka kuliner khas daerah yang dapat menarik minat turis domestik maupun turis mancanegara, sehingga pada akhirnya perputaran ekonomi pebisnis kuliner skala kecil, skala menengah dan skala besar dapat hidup dan bekerja sinergis melalui kerjasama saling melengkapi dan saling membutuhkan satu sama lain. Di bawah koordinasi dan komitmen pimpinan daerah diharapkan promosi dan dukungan kebijakan yang pro terhadap kuliner daerah akan meningkatkan ketahanan ekonomi daerah yang kemudian berujung pada ketahanan pangan di daerah masing-masing.

    POTENSI KULINER TRADISIONAL DI INDONESIA

    Kuliner Tradisional Indonesia adalah makanan/minuman asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dan diturunkan hingga saat ini. Cara pengolahan maupun rasa makanan/minuman tersebut relatif tidak mengalami perubahan sejak zaman dulu sampai saat ini. Kuliner tradisional Indonesia sangat beragam baik dari jenis dan rasanya sehingga merupakan potensi yang luar biasa untuk mendukung pariwisata di Indonesia. Berdasarkan bahan baku utama yang digunakan dan berdasarkan penyajiannya, kuliner tradisional Indonesia dapat dikelompokkan menjadi: (a) Makanan sepinggan; (b) Olahan Beras/Nasi; (c) Lauk Hewani; (d) Lauk Nabati; (e) Sayur dan buah; (f) Jajanan non terigu (basah dan kering; serta (g) Minuman. Makanan Sepinggan. Makanan sepinggan (one pot cooking atau one dish meal) merupakan makanan yang disajikan dalam satu piring/mangkuk atau sajian tunggal dimana seluruh lauk-pauk terdapat dalam satu piring. Meskipun disajikan dalam satu piring, namun kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral diharapkan sudah terpenuhi dalam hidangan sepinggan ini. One Pot Cooking atau hidangan sepinggan telah menjadi pilihan banyak orang

    karena konsep efisiensi, yaitu dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Contoh makanan sepinggan antara lain adalah berbagai macam bubur (bubur ayam, bubur menado), nasi goreng, bihun goreng, mi goreng, laksa, ketoprak, ketupat sayur, rujak cingur, berbagai jenis soto dan sebagainya (Gambar 5).

    a b

  • Page | 6

    Gambar 5. Makanan Sepinggan (a. Bubur Manado; b. Laksa Bogor)

    Olahan Beras/Nasi. Nasi yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan pangan sumber karbohidrat utama. Selain sebagai pangan pokok yang biasanya diolah tanpa ada rasa dan dipadukan dengan berbagai lauk-pauk dan sayuran, nasi juga sering diolah menjadi berbagai olahan yang mempunyai rasa gurih seperti nasi uduk, nasi kuning, nasi liwet, nasi gurih dan sebagainya (Gambar 6). Berbagai contoh olahan nasi adalah seperti berikut:

    a b

    Gambar 6. Olahan Beras/Nasi (a. Nasi kuning ; b. Nasi Gurih Aceh) Nasi Uduk. Nasi ini mempunyai rasa gurih sehingga membuat banyak orang

    menyukainya. Untuk membuat nasi uduk, beras dicampur dengan santan yang ditambahkan rempah-rempah seperti jahe, daun salam, serai dan biji pala. Taburan bawang merah goreng biasa ditaburi diatas nasi uduk sebelum disantap. Akan terasa lebih nikmat jika disantap bersama ayam goreng, empal, tahu atau tempe goreng, udang goreng, lalapan mentimun dan daun kemangi.

    Nasi Kuning. Nasi yang berwarna kuning (diberi kunyit sebagai pewarnanya), rasanya mirip dengan nasi uduk. Biasa dijadikan tumpeng untuk selamatan atau perayaan. Pelengkapnya meliputi perkedel, telur, tempe kering, sambal goreng ati dan emping, lalapan terdiri dari mentimun dan daun kemangi.

    Nasi Gurih. Nasi ini merupakan salah satu masakan sarapan yang cukup popular di wilayah Medan dan Aceh. Jenis makanan nasi santan ini, hampir sama seperti nasi uduk yang ada dan berkembang di Jakarta, tetapi yang membedakannya yakni warnanya yang senada dengan nasi tumpeng atau kuning.

    Nasi Bogana. Nasi ini merupakan salah satu masakan khas Tegal yang terdiri dari nasi putih bercampur dengan sambal goreng ati ampela, ayam suwir opor kuning, opor telur, tumis kacang panjang, tumis tempe cabai hijau. Meskipun berasal dari tegal, tetapi dewasa ini Nasi Bogana in telah ditawarkan sebagai juliner pada berbagai kota besar di Indonesia; seperti Jakarta, Bogor, Bandung dan Jogjakarta.

    Nasi Liwet. Liwet merupakan salah satu teknik memasak nasi, yaitu dengan cara nasi dimasukkan dalam air mendidih. Dalam membuat nasi liwet, beras dimasukkan dalam air yang sudah dicampur dengan kaldu atau santan. Nasi liwet biasa disajikan bersama sambal goreng, opor ayam dan telur.

  • Page | 7

    Nasi Langi. Nasi ini berasal dari kota Cirebon, biasanya pelengkapnya adalah sambal goreng ati, tempe goreng kering, telur dadar yang diiris-iris dan ayam opor yang disuwir-suwir. Nasi ini terasa bertambah lezat ketika juga ditaburi dengan serundeng.

    Nasi Ulam. Nasi ini berasal dari kota Jakarta atau Betawi. Nasi ini biasa disajikan dengan bihun goreng, telur dadar, dan semur kentang.

    Nasi Krawu. Nasi ini biasanya disajikan dalam porsi yang kecil dan dibungkus dengan daun pisang. Seperti nasi langgi, nasi yang menjadi kuliner khas dari daerah Gresik ini juga ditaburi dengan serundeng, bahkan serundeng yang disajikan bersama nasi ini terdiri dari 3 warna yaitu serundeng dengan warna putih, merah atau oranye dan warna coklat. Lauknya adalah daging sapi yang disuwir dan sambal terasi. Dilengkapi dengan kuah yang disajikan terpisah.

    Lauk Hewani. Pangan hewani yang lazim dan sering dikonsumsi masyarakat Indonesia antara lain adalah daging sapi, kerbau, kambing, ayam, bebek, telur, dan berbagai jenis ikan. Pengolahan yang biasa dilakukan sangat beragam, mulai dari digoreng, dipepes, dibakar, dibuat sup, dibuat sate, sampai diberi bumbu yang lebih lengkap seperti gulai, balado, rica-rica dan sebagainya. Masakan lauk hewani yang ada di Indonesia dapat dikategorikan atas: (a) Olahan Daging; (b) Olahan Ayam/bebek; (c) Olahan Telur; serta (d) Olahan Ikan.

    Olahan Daging. Masakan olahan daging tradisional Indonesia yang paling terkenal dan telah diterima rasanya di manca negara adalah rendang. Rendang yang berasal dari Sumatera Barat memiliki rasa khas karena paduan bumbu rempah yang lengkap, dipadu dengan santan kelapa kental. Daging yang umumnya dibuat rendang adalah daging sapi, namun tidak menutup kemungkinan penggunaan daging kerbau atau kambing untuk diolah menjadi rendang. Masakan olahan daging tradisional Indonesia lainnya seperti semur (Jawa), empal (Jawa), daging masak rica-rica (Manado), rawon (Jawa), sup konro (Sulawesi Selatan) dan sebagainya (Gambar 7).

    a b

    Gambar 7. Olahan Daging (a. Rendang ; b. Empal Gepuk)

    Olahan Ayam dan Bebek. Masakan olahan ayam tradisional Indonesia sangat beragam, seperti ayam tangkap dari daerah Aceh, gulai ayam dari daerah Sumatera Barat, berbagai ayam goreng dari Jawa (ayam goreng kalasan, ayam goreng Ny. Suharti, ayam goreng Mbok Berek dan sebagainya), opor ayam dari Jawa, ayam Betutu dari Bali, ayam Iloni dari Gorontalo, ayam Taliwang dari NTB, ayam Cincane dari Kaltim, dan sebagainya. Rasa yang khas dari berbagai olahan ayam tersebut telah menjadi kuliner menarik bagi masing-masing daerah tersebut, dan

  • Page | 8

    sangat potensial untuk terus dikembangkan menjadi wisata kuliner bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

    Masakan olahan bebek tradisional Indonesia sangat beragam, seperti bebek goreng dan bebek panggang (hampir di seluruh wilayah Indonesia), bebek cabai hijau dan gulai bebek (Sumatera Barat), serta bebek rica-rica dari Menado. Seperti halnya ayam, olahan dari bebek juga sangat potensial untuk terus dikembangkan menjadi wisata kuliner bagi wisatawan domestik maupun mancanegara (Gambar 8).

    a b

    Gambar 8. Olahan Ayam dan Bebek (a. Gulai ayam; b. Bebek Goreng)

    Olahan Telur. Masakan olahan telur antara lain telur Balado dan rendang telur (Sumatera Barat), opor telur (Jawa), telur pindang (Jawa), telur bumbu petis (Jawa), telur asin (Brebes) dan sebagainya (Gambar 9). Beberapa olahan telur sangat potensial untuk dikembangkan menjadi wisata kuliner, khususnya untuk oleh-oleh seperti telur asin Brebes.

    a b

    Gambar 9. Olahan Telur (a. Telur Balado; b. Telur Asin)

    Olahan Ikan. Indonesia sebagai negara bahari sangat kaya akan potensi perikanan. Berbagai jenis ikan dengan berbagai ukuran sangat berlimpah di hampir sepanjang pantai pulau-

  • Page | 9

    pulau di Indonesia. Selain ikan laut Indonesia juga kaya akan perikanan darat dan air payau. Berbagai jenis ikan yang lezat juga banyak diperoleh dari perikanan darat dan air payau. Berdasarkan lokasi asal ikan, berbagai masakan dan olahan ikan berkembang menjadi kuliner yang menarik dan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai wisata kuliner (Gambar 10). Olahan tersebut antara lain adalah:

    (a) Ikan air tawar : acar ikan mas, gurame cobek, lele penyet, mangut lele, nila bakar bumbu kecap, gurame bakar bumbu rujak, gurame goreng renyah dan sebagainya.

    (b) Ikan air payau : berbagai olahan ikan bandeng seperti bandeng asap sambel kecap, bandeng bumbu bali, bandeng kecap, bandeng kuah asam, bandeng tusuk bumbu bali dan sebagainya

    (c) Ikan Air Laut : berbagai macam ikan laut seperti ikan baronang, bawal, belanak digoreng atau dipanggang bumbu kecap, bumbu bali dan sebagainya. Juga makanan laut lainnya seperti cumi-cumi, udang, kerang dan kepiting dapat diolah dengan dipanggang, dibuat asam manis atau jenis masakan lainnya.

    a b

    Gambar 10. Olahan Ikan (a. Mangut Lele; b. Baronang Bakar)

    Lauk Nabati. Pangan nabati yang sering dijadikan sebagai lauk nabati adalah tahu, tempe, dan oncom yang semuanya berasal dari kedelai. Pengolahan yang biasa dilakukan antara lain digoreng, baik menggunakan tepung atau tidak (Jawa), dibuat bacem (Jawa Tengah), dibuat pepes dan ditumis (Jawa). Rasa yang khas dari pangan olahan kedelai, khususnya tempe, tahu dan oncom bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata kuliner (Gambar 11).

  • Page | 10

    a b

    Gambar 11. Lauk Nabati (a. Tempe Goreng Tepung; b. pepes Tahu)

    Sayur dan Buah. Sayur di Indonesia cukup banyak ragamnya seperti sawi, kol, bayam,

    kangkung, kacang panjang, daun melinjo, buncis dan sebagainya. Sayur dapat diolah dengan cara dibuat sayur bening, dibuat sayur bersantan, ditumis, atau dibuat hidangan lainnya seperti gado-gado, pecel, karedok, trancam dan sebagainya. Olahan sayuran khas Indonesia yang cukup digemari antara lain adalah Daun Ubi Tumbuk (Sumut), Sayur Nangka (Sumbar), Semur Jengkol (DKI Jakarta), sayur asam (Jabar), Gudeg, Trancam dan Pecel (Yogyakarta), Pecel Semanggi (Surabaya), Pecel Madiun (Madiun), Plecing Kangkung (Lombok), dan sambal Pepaya (Maluku) dan juga berbagai lalapan yang sangat khas dari Tanah Sunda (Jawa Barat).

    Buah-buahan khas Indonesia pada umumnya dimakan secara langsung tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu, kecuali beberapa buah-buahan diolah menjadi manisan buah, asinan buah, rujak ulek atau rujak bebek. Buah-buahan yang banyak dibuat manisan antara lain mangga, salak, kedondong, dan pala, sedangkan beberapa buah-buahan yang banyak dibuat menjadi asinan adalah bengkoang, kedondong, mangga muda, ketimun, pepaya mengkal dan jambu air. Manisan buah yang terkenal di Indonesia adalah Manisan Buah Cianjur, sedangkan asinan buah yang terkenal adalah Asinan Bogor. Rujak ulek biasanya menggunakan buah-buahan seperti bengkoang, jambu air, papaya mengkal, kedondong, mangga mengkal dan ketimun, sedangkan rujak bebek pada umumnya menggunakan buah-buahan seperti mangga mengkal, bengkoang, kedondong, jeruk bali, pisang batu dan ditambah dengan ubi jalar merah. Contoh olahan sayur dan buah ditampilkan pada Gambar 12.

  • Page | 11

    a b

    Gambar 12. Olahan Sayur dan Buah (a. Pecel ; b. Rujak Buah)

    Jajanan. Jajanan tradisional khas Indonesia meliputi jajanan basah (kue basah) dan jajanan kering (Gambar 13). Jajanan khas Indonesia sangat banyak ragamnya. Beberapa diantaranya yang terkenal adalah roti cane dan martabak (Aceh), bika Ambon (Medan), Bolu Kojo (Jambi), Bolu 8 jam (Sumsel), Bolu Kemojo (Riau), Keripik pisang (Lampung), Gemblong (Banten), Roti buaya dan Ongol-ongol (DKI Jakarta), Colenak dan Peuyeum (Bandung), Tahu gejrot (Cirebon), Lumpia (Semarang), wajik dan getuk (Magelang), semar mendem, roti semir dan jadah blondo (Solo), kue Cucur (Surabaya), jenang (Ponorogo), Wingko Babat (Lamongan), Bakpia, Gebleg, Geplak, Yangko (Yogyakarta), Brem (Madiun), kripik tempe dan kripik apel (Malang), Suwar-suwir (Bondowoso), Amplang (Samarinda), kacang bali (Bali), Barongko, Jalangkote, Palu Butung, Pisang Ijo dan Pisang Epe (Makassar), kue Bagea (Papua) dan masih banyak lagi yang lainnya.

    Jajanan tradisional khas Indonesia sangat potensial untuk diangkat menjadi makanan jajanan yang disukai oleh turis mancanegara; baik karena rasanya yang enak dan alami maupu karena keanekaragamannya. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah dari segi penyajiannya agar menarik minat turis asing untuk membelinya. Contoh yang baik adalah makanan jajanan khas Jepang yang dikemas dengan sangat menarik dan praktis, sehingga turis asing tertarik untuk membelinya, meskipun dari segi rasa tidak terlalu istimewa.

  • Page | 12

    a b

    Gambar 13. Jajanan (a. Lumpia Semarang; b. Bakpia Yogya)

    Minuman. Minuman tradisional Indonesia cukup banyak ragamnya. Beberapa yang sudah terkenal seperti bir pletok dan es doger (DKI Jakarta), Bajigur (Jabar), Sekoteng (Jateng), wedang Uwuh (Yogyakarta), wedang Angsle dan wedang Cemoe (Jatim), Bandrek (Banten), Kupi Ulee Kareng (Aceh), the Talua (Sumbar), es cendol (Jawa), es kelapa muda, kopi kowo-a (Sumatera Barat) dan lain sebagainya (Gambar 14). Minuman tradisional Indonesia sangat potensial untuk diangkat menjadi minuman yang disukai oleh turis mancanegara; baik karena rasanya yang enak maupun karena keunikannya. Perlu dicatat bahwa salah satu minuman tradisional Indonesia, yaitu es kelapa muda, telah direkognisi menjadi salah satu dari 50 daftar minuman paling lezat di dunia. Kelapa muda menduduki peringkat ke 19 minuman terpopuler dan paling disukai di dunia, sedangkan es cendol menduduki peringkat ke 45.

    a b c

    Gambar 14. Minuman Tradisional Indonesia (a. Es Cendol; b.Wedang Uwuh; c. Es Kelapa Muda)

    POTENSI GIZI DAN NUTRACEUTICAL KULINER TRADISIONAL INDONESIA

    Kuliner tradisional Indonesia selain banyak ragam dan jenisnya, juga mempunyai potensi gizi dan nutraceutical yang luar biasa. Makanan dan minuman tradisional Indonesia pada

  • Page | 13

    umumnya kaya akan serat pangan, vitamin dan mineral, rendah kandungan natrium dan lemak jenuh, serta menyehatkan karena kandungan nutraceuticalnya. Nutraceutical adalah komponen

    dalam pangan selain kandungan gizinya yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Sebagai contoh adalah makanan tradisional dari Jawa Barat berupa menu makan siang yang terdiri dari nasi timbel dengan ikan gurame goreng, pepes oncom, pepes jamur, sayur asam dan lalab.

    Ikan gurame mempunyai kandungan dan kualitas protein yang baik, juga mengandung asam lemak yang baik untuk tubuh yaitu dominan asam lemak tak jenuh (asam lemak omega 6). Pepes oncom dan pepes jamur merupakan dua olahan makanan dengan cara/teknik mengolah yang baik bagi kesehatan, yaitu dengan cara dikukus. Cara pengolahan ini hanya sedikit menurunkan kandungan zat gizi, dan paling sedikit juga menimbulkan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan dibandingkan dengan cara digoreng atau dibakar. Oncom banyak mengandung isoflavon yang bermanfaat sebagai antioksidan, sedangkan jamur banyak mengandung serat yang bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan dan mencegah kolestreol tinggi. Sementara itu sayur asam banyak mengandung serat pangan, vitamin dan mineral. Sajian demikian yang kemudian dilengkapi dengan minuman jus jeruk yang kaya akan vitamin C dan neutracetical limonene (keduanya merupakan antioksidan) merupakan sajian yang menyehatkan tubuh.

    Berbagai kuliner tradisional Indonesia lainnya juga menggunakan bahan pangan lokal yang kaya akan zat gizi dan nutraceutical, demikian pula rempah-rempah yang digunakan banyak mengandung nutraceutical yang banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berbagai olahan ikan laut banyak mengandung asam lemak tidak jenuh seperti asam lemak omega 3 dan omega 6 yang baik bagi kesehatan jantung, demikian juga ikan air tawar banyak mengandung asam lemak omega 6. Daging dan ayam, serta telur jika dikonsumsi dalam jumlah dan porsi yang sesuai dengan Prinsip Gizi Seimbang juga baik bagi kesehatan sebagai sumber protein dan mineral seperti zat besi (Fe), Zinc (Zn) dan Selenium (Se). Mineral-mineral tersebut banyak berperan dalam menjaga stamina dan daya tahan tubuh.

    Makanan yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku juga sangat baik dari segi gizi dan nutraceutical, khususnya tempe yang merupakan pangan fermentasi kedelai. Melalui proses fermentasi zat gizi dalam kedelai menjadi lebih mudah dicerna, selain itu kedelai juga kaya akan isoflavon (Diadzein, Genistein, dan Glycetein) yang diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya anti inflamasi, anti kanker, anti alergi, anti kolesterol, dan mencegah osteoporosis. Konsentrasi isoflavon pada produk kedelai sangat beraneka ragam tapi semua makanan tradisional dari kedelai seperti tempe, oncom dan tahu merupakan sumber isoflavon yang baik.

    Sayur dan buah-buahan Indonesia kaya akan serat, vitamin, mineral dan komponen nutraceutical yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. Sayur-sayuran yang kaya akan serat tidak

    larut seperti daun singkong, kangkung, bayam, dan daun katuk merupakan pangan yang baik untuk kesehatan saluran pencernaan, sedangkan sayuran lain sebangsa kol-kolan (cruciferous) seperti kol, kembang kol, selada dan brokoli kaya akan komponen Thiol yang berperanan pada

    detoksifikasi karsinogen dan komponen-komponen asing lainnya. Demikian pula sayuran yang berwarna oranye seperti wortel dan tomat, dan sayuran berwarna hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun katuk, serta buah-buahan yang berwarna oranye seperti mangga, pepaya kaya akan karoten (provitamin A) yang berperan untuk kesehatan mata dan daya tahan tubuh.

    Minuman tradisional Indonesia seperti Bajigur, Sekoteng, wedang Uwuh, Wedang Angsle, wedang Cemoe, dan Bandrek banyak menggunakan rempah-rempah yang kaya akan komponen nutracetical. Pada umumnya minuman tersebut menggunakan jahe dan kayu manis (Gambar 15). Jahe mengandung nutraceutical Gingerol dan Shogaol yang bermanfaat sebagai

    antioksidan. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa jahe memiliki aktifitas antioksidan

  • Page | 14

    yang sangat kuat. Kayu manis juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, terutama senyawa antioksidan glutation dan minyak esensialnya memiliki sifat antimikroba. Sifat antioksidan dalam kedua rempah-rempah tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah oksidasi sel-sel tubuh kita sehingga terhindar dari kerusakan yang akan berakibat timbulnya kanker.

    Wedang Uwuh selain menggunakan jahe dan kayu manis juga menggunakan serutan kayu secang, cengkeh, daun pala, batang sereh dan daun jeruk (Gambar 16). Kayu secang sangat dikenal terutama di Sulawesi sebagai pemberi warna pada air minum yang dikenal sebagai teh secang. Kayu secang juga merupakan salah satu ramuan yang digunakan dalam pembuatan Minuman Tradisional Betawi (Bir Pletok) yaitu sebagai pewarna alami. Kayu secang mengandung warna merah yang dikenal sebagai senyawa golongan brazilin. Brazilin merupakan senyawa antioksidan yang diharapkan mempunyai efek melindungi tubuh dari keracunan akibat radikal kimia dan mempunyai efek anti-inflamasi. Ekstrak daun cengkeh mempunyai peranan sebagai senyawa antioksidan dan antihiperkolesterolemia karena kandungan fenol, flavonoid, tannin, dan eugenol. Buah pala mengandung salah satu komponen penting yaitu miristicin yang mempunyai aktivitas sebagai hepatoprotektor (melindungi hati), selain itu juga mengandung Eugenol yang merupakan komponen utama yang bersifat menghambat peroksidasi lemak (kerusakan lemak) dan meningkatkan aktivitas beberapa enzim yang penting untuk pertahanan tubuh kita.

    Gambar 15. Jahe dan Kayu Manis

    Gambar 16. Daun Cengkeh dan Kayu Secang

    BERBAGAI JENIS KULINER DI INDONESIA

  • Page | 15

    Berbagai jenis Kuliner di Indonesia sesuai pengelompokanya disajikan pada Tabel 1-8 berikut. Pada Tabel 1 dapat dilihat berbagai ragam makanan sepinggan Indonesia. Jika dirunut dari akar etnologinya maka beberapa makanan sepinggan tersebut di duga kuat salah satu bahan dasarnya adalah bukan berasal asli dari daerah seperti yang tertera pada tabel, namun berasal dari luar daerah, bahkan luar negeri.

    Mie Aceh. Mie merupakan makanan yang berasal dari China. Mengingat hubungan Cina dan Aceh yang telah terjalin sejak abad ke 13 masehi, makanan itu kemudian dikenal di Aceh dengan sedikit diolah sesuai selera orang Aceh yang merupakan campuran antara pribumi, Arab, India dan China.

    Tabel 1. Berbagai Jenis Makanan Sepinggan di Indonesia

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    1 D.I. Aceh Banda Aceh Mie Aceh Mie

    2 Sumatera Utara Medan Lontong Sayur Medan Beras

    3 Sumatera Barat Padang Soto Padang Daging Sapi

    4 Jambi Jambi Mie Celor Mie

    5 Sumatera Selatan Palembang

    Tekwan Sagu dan Ikan

    Celimpungan Sagu dan Ikan

    Laksan Sagu dan Ikan

    Empek-empek Sagu dan Ikan

    6 Riau Pekanbaru Soto Pekanbaru Mie (Sagu) dan Ikan Salai

    7 DKI Jakarta Jakarta

    Soto Betawi Daging

    Bubur ayam betawi Beras

    Ketoprak Beras, Sayuran

    8 Jawa Barat

    Bandung Mie Kocok Mie

    Soto Bandung Daging Sapi

    Bogor

    Tauge Goreng Tauge

    Soto Mie Daging Sapi

    Soto Kuning Daging Sapi

    Cirebon Mie Koclok Mie

    Cianjur Tauge Tauco Tauge

    Purwakarta Soto Sadang Daging Sapi

    9 Jawa Tengah

    Semarang Soto Semarang Daging

    Magelang Kupat Tahu Magelang Beras dan Tahu

    Jepara Soto Jepara Daging Ayam

    Solo

    Timlo Ayam, soun, telur

    Selat Solo Daging sapi, kentang, sayuran

    Soto Gading Ayam

    Tabel 1. Lanjutan

    No. Asal Daerah Nama Sajian Bahan Baku Utama

  • Page | 16

    Propinsi Kotamadya/ Kabupaten

    10 Jawa Timur

    Surabaya

    Lontong Balap Lontong

    Rujak Cingur Sayuran dan cingur/ moncong sapi

    Tahu Tek Lontong dan Tahu

    Sidoarjo Lontong kupang Lontong dan kupang putih

    Lontong Cecek Lontong dan kulit sapi

    Lamongan Soto Lamongan Daging Ayam

    Tahu Campur Daging sapi, tahu, sayuran

    Jombang Soto Dok Daging dan toge

    Kediri Soto Kediri Ayam

    Banyuwangi Rujak Soto Lontong, sayuran

    Malang Bakso Malang Daging sapi, tahu

    Madura Soto Madura Daging sapi

    Kalsot (Kaldu Soto) Kacang hijau dan kikil

    11 DI Yogyakarta Yogyakarta

    Tiwul Singkong

    Bakmi Jawa Mie

    Soto Kadipiro Ayam

    12 Kalimantan Barat Pontianak Bubur Pedas Beras

    Mie Sagu Tepung sagu

    13 Kalimantan Selatan Banjarmasin

    Soto Banjar Ayam

    Lontong Banjar Lontong dan sayuran

    Ketupat Kandangan Ketupat dan ikan

    14 Sulawesi Selatan Makassar

    Burasa Beras

    Coto Makassar Jeroan Sapi

    Sop Saudara Daging sapi, soun

    15 Sulawesi Tenggara Kendari Sinonggi Sagu

    Kasoami (Soami) Ubi Kayu

    16 Gorontalo Binte Biluhuta/ Milu Siram

    Jagung dan ikan

    17 Sulawesi Tengah Palu Sup Ikan Jantung Pisang

    Ikan Kakap dan Jantung Pisang

    18 Sulawesi Utara Manado Bubur Manado/ Tinutuan

    Beras dan Sayuran

    Rujak Cingur. Makanan ini merupakan makanan asli Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus

    dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, krai (timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk mengencerkan, gula/gula merah, cabe, kacang tanah yang digoreng, bawang goring, garam dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang kluthuk) Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek.

    Coto Makassar. Soto ini merupakan salah satu contoh kuliner yang memiliki

    kekayaan dan nilai sejarah yang cukup kompleks. Secara historis, Coto adalah hidangan yang dibuat dengan keluhuran dan ketinggian imaginasi para pendahulu, yang berakulturasi dari berbagai racikan resep dan prosesi budaya,yang akhirnya menjadi hidangan monumental khas

  • Page | 17

    Indonesia. Coto Makassar sering menjadi hidangan bagi kalangan istana di kerajaan Gowa dahulu. Coto Makassar diduga kuat telah ada sejak zaman Somba Opu (pusat Kerajaan Gowa) berjaya pada tahun 1538 hingga terhidangkan dalam bentuk warung-warung yang ada sekarang di beberapa pinggiran jalan. Sajian coto makassar diduga terpengaruh pula oleh makanan cina yang telah datang di abad 16, ini terlihat dari sambal yang digunakan yakni sambal tao-co merupakan bagian dari ketata bogaan Cina yang mempengaruhi budaya ketata bogaan

    Makassar. Bubur Manado. Bubur atau Tinutuan ini merupakan makanan khas Indonesia dari

    Manado, Sulawesi Utara. Ada yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa, Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antar kelompok masyarakat di Manado. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.

    Berdasarkan cerita orang-orang tua, di jaman penjajahan belanda, kondisi ekonomi penduduk sangat rendah, sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Akhirnya dengan pertimbangan ekonomi dan sedikit tambahan unsur kreatifitas, penduduk pada jaman itu mulai memanfaatkan bahan makanan yang bisa diperoleh di pekarangan rumah atau di kebun, seperti labu, ubi, daun pepaya, kangkung, jagung, dan gedi, dengan mencampurnya bersama sedikit nasi, mereka memasak semua bahan makanan itu secara bersamaan. Dan terciptalah Bubur Manado atau yang kita kenal dengan Tinutuan, yang isinya beraneka ragam sayur dan bubur. Pada Tabel 2 dapat dilihat berbagai olahan nasi di Indonesia. Beberapa jenis olahan nasi diuraikan asal-usul dan sejarahnya.

    Tabel 2. Berbagai Olahan Nasi di Indonesia

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    1 Jambi Jambi Nasi Minyak Beras

    2 Banten Serang Nasi Sumsum Beras

    3 DKI Jakarta Jakarta Nasi Goreng Kambing Beras

    4 Jawa Barat

    Bandung Nasi Timbel Beras

    Cirebon Nasi Jamblang Beras

    5 Jawa Tengah

    Semarang Nasi Gandul Beras

    Pekalongan Sego Megono Beras + nangka muda

    Solo

    Nasi Liwet Beras dan sayuran

    Cabuk Rambak Beras

    6 Jawa Timur

    Surabaya Sego Sadukan Beras

    Lamongan Nasi Boranan Beras/ Jagung

    Gresik

    Nasi Krawu Beras dan Daging Sapi

    Sego Roomo Beras

    Banyuwangi

    Sego Tempong Beras, sayuran

    Sego Cawuk Beras, sayuran, dan kelapa parut

    7 Kalimantan Barat Pontianak Nasi Tomat Beras, tomat

    8 Sulawesi Utara Manado Nasi Bungkus Manado Beras

    Sega Jamblang (Nasi Jamblang dalam Bahasa Indonesia) adalah makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat kota Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Penyajian makanannya pun bersifat prasmanan. Menu yang tersedia

  • Page | 18

    biasanya antara lain sambal goreng, tahu sayur, paru-paru (pusu), semur hati atau daging,

    perkedel, sate kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu dan tempe. Konon Sega Jamblang pada awalnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon. Sega Jamblang saat itu dibungkus dengan daun jati, mengingat bila dibungkus dengan daun pisang kurang tahan lama sedangkan jika dengan daun jati bisa tahan lama dan tetap terasa pulen.

    Sego Megono atau bahasa Indonesianya Nasi Megono adalah nasi liwet yang disajikan dengan rajangan nangka muda dicampur dengan kecombrang. Olahan nasi ini merupakan makanan khas Pekalongan, yang asli warnanya agak pucat dan tidak menarik. Sego Megono seperti ini dibuat dari kerak nasi (pada zaman dahulu), sedangkan yang putih bersih biasanya dibuat dari nasi. Sego Megono inilah yang sekarang umum beredar. Banyak juga masyarakat Pekalongan yang membuat campuran Sego Megono dari berbagai macam sayur, tidak hanya nangka muda namun tetap dengan bumbu yang sama enak dan nikmat. Beberapa sayuran yang juga digunakan adalah rebung, kacang panjang, labu, dan pepaya muda. Nangka muda ini atau sayuran lain ini dicincang halus dengan balutan bumbu kelapa yang cukup pedas nan gurih. Sayuran tersebut dicampurkan dengan nasi yang sudah tanak dan sering ditambahkan dengan sambal jenggot yaitu sambal yang terbuat dari parutan kelapa. Sekilas tampilannya mungkin tidak menarik, namun rasanya sangat nikmat.

    Sego Megono ini umumnya disajikan dalam daun pisang yang dipincuk. Penyajian yang unik ini menjelaskan secara tidak langsung bahwa takaran untuk 1 porsi Sego Megono adalah 1 pincuk. Aslinya pada zaman dahulu, Sego Megono disajikan dengan lauk ikan asin, tapi mungkin itu karena menyesuaikan keadaan zaman yang bersangkutan yang serba susah. Zaman sekarang lauk untuk teman makan Sego Megono sudah begitu bervariasi sebagai contoh sate telur puyuh, ikan panggang, cumi, sotong, garang asem iga sapi, tempe mendoan, hingga ayam goreng nan gurih. Pada umumnya warga Pekalongan menyantap nasi megono sebagai menu sarapan pagi,

    Nasi liwet. Olahan nasi ini adalah makanan khas kota Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa). Penduduk kota Solo biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi). Tempat paling terkenal untuk penjualan nasi liwet (warung lesehan) adalah di daerah Keprabon yang hanya berjualan pada malam hari.

    Pada Tabel 3 dapat dilihat berbagai jenis lauk hewani di Indonesia Bagian Barat. Ada lauk hewani yang sangat khas dan sarat makna, seperti Arsik yang berasal dari Medan dan merupakan hidangan khas Batak yang menjadi simbol berkat kehidupan, lengkapnya adalah Dan Dekke Na Niarsik atau Ikan Mas Arsik. Hidangan ini terbuat dari ikan mas, namun dahulu kala

    bukan ikan mas yang digunakan dalam setiap upacara adat Batak, melainkan ikan ihan yakni sejenis ikan jurung yang hanya hidup di perairan Danau Toba Kabupaten Samosir yang berdekatan dengan Kabupaten Tapanuli Utara. Penangkapan ikan ini tidak boleh sembarangan karena ikan ini dianggap suci dan hanya boleh ditangkap pada saat upacara adat Batak saja, karena itu dikenal istilah dekke Si Tiho (ikan suci).

    Tabel 3. Berbagai Jenis Lauk Hewani di Indonesia Bagian Barat

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi Kotamadya/

  • Page | 19

    Kabupaten

    1 D.I. Aceh Banda Aceh Ayam tangkap Ayam

    Eungkot asam Keueng Ikan

    2 Sumatera Utara Medan

    Arsik Ikan Mas

    Dengke Mas na Niura Ikan mas

    Saksang Daging Babi atau Anjing

    3 Sumatera Barat Padang

    Rendang Daging Sapi

    Kalio Daging Sapi, Ayam

    Dendeng Daging Sapi

    Gulai Banak Otak Sapi

    Asam Padeh Ikan, daging sapi

    4 Jambi Jambi Tempoyak Durian dan Ikan

    5 Bengkulu Bengkulu Bagar Hiu Ikan Hiu

    Ikan Pais Ikan

    6 Sumatera Selatan Palembang Pindang Ikan Patin Ikan Patin

    7 Riau Pekanbaru Sate Senapelan Ikan Patin

    8 Lampung Bandar Lampung Seruit Ikan

    9 Banten Serang Sate Bandeng Ikan Bandeng

    10 DKI Jakarta Jakarta Pecak Gurame Ikan Gurame

    Gabus pucungcak Ikan gabus

    11 Jawa Barat

    Bandung Pepes Ikan Mas Ikan Mas

    Cirebon Empal Gentong Daging Sapi

    Purwakarta Sate Maranggi Daging Sapi

    12 Jawa Tengah

    Semarang Bandeng Presto Ikan Bandeng

    Tegal Sate Tegal Daging Kambing

    Jepara Sate Kikil Kikil

    Solo

    Garang Asem Ayam

    Tengkleng Daging Kambing

    Tongseng Daging Kambing

    Sate buntel Daging Kambing

    13 Jawa Timur

    Surabaya Rawon Daging Sapi

    Ponorogo Sate Ayam Ponorogo Ayam

    Gresik

    Otak-otak Bandeng Bandeng

    Keropok Bandeng Bandeng

    Sate Kijing Kerang Simping

    Oseng-oseng Simping Kerang Simping

    Kerang Dodo Kerang Genteng

    Ponorogo Sate Ayam Ponorogo Ayam

    Kediri Sate Bekicot Bekicot

    Madiun Sate Kelinci Kelinci

    Madura Sate Laler Daging Kambing/ Daging ayam

    14 DI Yogyakarta Yogyakarta

    Mangut Lele Ikan lele

    Oseng-oseng Mercon Tetelan sapi

    Sate Klatak Ayam

    Tabel 3. Lanjutan

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi Kotamadya/

  • Page | 20

    Kabupaten

    15 Kalimantan Barat Pontianak

    Sotong Pangkong Sotong/ Cumi

    Sate Kepah Kerang

    Burung punai goreng/ bakar

    Burung Punai

    16 Kalimantan Tengah

    Bangamat/ paing Kelelawar

    Wadi Ikan atau daging babi

    Sala Lauak Tepung beras dan ikan asin peda

    Arsik. Menurut pengamat budaya Batak, Arsik atau dikenal juga sebagai dekke si Tiho

    diberikan dengan harapan supaya orang yang menerima ikan ini dapat bersih baik hati maupun perilakunya. Ukuran ikan yang digunakan biasanya beragam, bergantung pada masing-masing orang. Ukuran terpanjang ikan ini adalah dari siku hingga ujung jari tangan. Sementara ukuran terkecilnya yaitu satu setengah jengkal tangan manusia dewasa. Karena mulai langka, maka ikan ini diganti dengan ikan mas hingga saat ini. Ikan mas dipilih karena ikan mas tinggal di air jernih dan berenang maju dalam kelompok tanpa saling bertubrukan. Filosofinya adalah mereka yang memakan ikan ini akan hidup dalam harmoni, ke hulu dan ke hilir, rukun sampai akhir umurnya. Selain lebih ekonomis, ikan mas juga mudah untuk dikembangbiakkan. Ikan ini memang harus selalu ada dalam upacara adat Batak.

    Penyajian dekke na niarsik saat ini jauh berubah dari penyajiannya yang sebenarnya, jika dulu dekke ini disajikan dengan terlebih dahulu direndam dengan lalang yang telah dihaluskan

    guna menghilangkan bau amis dan lendir dari ikan tersebut, yang selanjutnya setelah perut ikan mas dibersihkan kemudian diisi dengan aneka bumbu berupa bawang batak, andaliman, mobe (asam batak asli), lalu direbus dengan air yang diberi garam hingga mengering. Berbeda dengan dekke na niarsik saat ini yang menggunakan kunyit agar berkuah dan berwarna.

    Penyajian dekke ini pada dasarnya tidak boleh sembarangan dikarenakan banyaknya makna yang terkandung didalamnya. Dekke yang akan disajikan haruslah tetap dalam kondisi

    utuh, mulai dari kepala hingga ekor. Sisiknyapun tidak boleh dibuang. Hal ini melambangkan gambaran utuh kehidupan manusia. Selain itu dekke na niarsik harus disajikan dalam posisi berenang dengan kepala menghadap ke orang yang menerimanya. Bila jumlahnya lebih dari satu, maka semua ikan harus dibariskan sejajar. Dalam bahasa Batak disebut dekke si mundur, agar

    keluarga yang menerima ikan ini diharapkan dapat berjalan sejajar atau beriringan menuju arah dan tujuan yang sama, sehingga bila ada permasalahan dan rintangan yang menghalangi dapat diselesaikan secara bersama oleh setiap anggota keluarga. Na niarsik dapat juga diberikan kepada pihak atau orang untuk memohon kesembuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa, selain itu kerabat yang menderita salah satu penyakit yang sudah lama dan belum mendapat kesembuhan dapat juga diberikan dekke na niarsik ini. Dalam kegiatan adat lain, misalnya pada kegiatan adat sulang-sulang pahoppu (memberikan makanan kepada nenek dan kakek) makanan ini juga sangat dibutuhkan bahkan menjadi salah satu syarat utama.

    Rendang. Lauk hewani ini adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan. Rendang dapat ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia

  • Page | 21

    Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International. Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau dan memiliki filosofi tersendiri, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu: (a) Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari Niniak Mamak (para pemimpin Suku adat) (b) Karambia (kelapa), merupakan lambang Cadiak Pandai (kaum Intelektual) (c) Lado (cabai), merupakan lambang Alim Ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat

    agama (d) Pamasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.

    Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan. Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.

    Pada Tabel 4 dapat dilihat berbagai jenis lauk hewani di Indonesia Bagian Tengah dan Timur. Beberapa lauk hewani ini ada yang jelas runutan sejarahnya, namun sebagian tidak jelas asal-usulnya.

    Tabel 4. Berbagai Jenis Lauk Hewani di Indonesia Bagian Tengah dan Timur

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    1 Kalimantan Timur Samarinda Ayam Cincane Ayam

    2 Bali Denpasar Lawar Daging, nangka muda, pepaya muda

    Ayam Betutu Ayam

    Babi Guling (Be Guling)

    Babi

    Sate Plecing Daging

    Sate Lilit Daging

    Be Pasih Mesambel Matah

    Ikan Laut

    3 Nusa Tenggara Barat

    Lombok Ayam Taliwang Ayam

    Sate Bulayak Daging Sapi

    Sate Rembiga Daging Sapi

    Sate Tanjung Ikan cakalang/ ikan Langoan

    Bebalung Tulang iga sapi atau kerbau

    Tabel 4. Lanjutan

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

  • Page | 22

    4 Nusa Tenggara Timur

    Flores Sate Kerang Belawar Kerang Hijau

    Se'i Babi Daging Babi

    Tongkol Bakar Asap Ikan Tongkol

    Lawar Sarden Sarden

    Pelepah Manuk Daging ayam

    Kerang Masak Semboko

    Daging kerang

    Dendeng Sapi Daging sapi

    5 Sulawesi Selatan Makassar Sop Konro Daging Sapi

    Pallu Kaloa Ikan Lemuru

    Ulu Juku Kepala ikan

    Sop Kikil Kaki sapi

    Toraja Pa'piong Daging babi

    Pantollo'pamarasan Daging babi

    6 Sulawesi Tenggara Kendari Sate Tambulinas Daging Sapi

    Sate Pokea Keong (Pokea)

    7 Gorontalo Ayam Iloni Ayam

    Illabulo Ati Ampela

    Dabu-dabu Lo Sagela Kepala Ikan

    Sup Ikan Bilendhango Ikan Kembung

    8 Sulawesi Tengah Palu Palumara Ikan

    Kaledo Tulang sapi

    Ikan Bakar Khas Palu Ikan laut

    Uvempoi Tulang sapi

    Uta Dada Ikan atau ayam

    Duo Ikan

    9 Sulawesi Utara Manado Cakalang Fufu Ikan Cakalang

    Sambal Ikan Roa Manado

    Daging ikan Roa

    Paniki Daging kelelawar

    RW Daging anjing

    Babi isi Bulu Babi

    Sambal Bakasang Telur ikan

    10 Maluku Ambon Ikan Asar Ikan Cakalang/ Tongkol

    Gohu Ikan Ikan Tuna

    Ikan Colo-colo Ikan

    11 Maluku Utara Ternate Kohu-kohu Ikan Tongkol/ Teri

    Getang Kenari Kepiting kenari

    Ikan Kuah Garam Ikan

    12 Papua Jayapura Sate Ulat Sagu Ulat Sagu

    Ikan Kuah Kuning Ikan Cakalang/ Tuna

    Ikan Asap Ikan

    Aunu Senebre Ikan teri nasi

    Anuve Habre Ikan Cakalang

    Ikan Bakar Manokwari Ikan tongkol

    Betutu. Lauk hewani ini adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh yang

    berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Betutu ini telah dikenal di seluruh kabupaten di Bali. Salah satu produsen betutu adalah desa Melinggih, kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. Ayam betutu juga merupakan makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan

  • Page | 23

    sebagai sajian pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan di jual. Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali tapi juga tamu mancanegara yang datang ke Bali, khususnya pada tempat-tempat tertentu seperti di hotel dan rumah makan atau restoran.

    Sup Konro. Lauk hewani ini meskipun tidak sepopuler Coto Makassar, namun makanan berjenis sup ini juga menjadi menu favorit bagi para penikmat kuliner di Kota Angin Mamiri. Sup Konro termasuk masakan berkuah, namun kuahnya berwarna coklat kehitaman dan berbahan dasar iga atau tulang rusuk sapi. Makanan tradisional Sulawesi Selatan ini mulai dikenal sejak tahun 1960-an dan dipopulerkan oleh Pak Hanafing. Lelaki yang sebelumnya berprofesi sebagai guru ini memulai usaha Sup Konro sekitar tahun 1962 di bawah sebuah tenda biru di dekat Lapangan Karebosi, Kota Makassar. Dalam kurun waktu kurang lebih delapan tahun, usaha Pak Hanafing mengalami kemajuan yang pesat. Kelezatan Sup Konro hasil racikannya semakin banyak dikenal orang, tidak hanya warga Kota Makassar, tetapi juga dari luar kota. Berhubung pelanggannya kian hari semakin bertambah, ia pun mengubah warung tendanya menjadi warung makan. Sekitar tahun 1990-an, Pak Hanafing hijrah ke Jakarta dan membuka cabang baru. Setelah usahanya sukses, ia kemudian membuka cabang lagi di Kota Surabaya. Melihat kesuksesan Pak Hanafing tersebut, warga Kota Makassar pun berbondong-bondong ingin meraup rezeki dengan membuka warung Sup Konro. Hingga saat ini, warung sup iga sapi ini semakin banyak tersebar di jalan Kota Makassar, mulai dari warung tenda di pinggir jalan hingga restoran.

    Sup Konro biasanya disajikan dalam dua bentuk, yaitu Sup Konro berkuah dan tidak berkuah. Sup Konro yang tidak berkuah terdiri dari dua macam, yaitu Sup Konro Bakar dan Sup Konro Rica-Rica. Meskipun cara menyajikan berbeda, namun semuanya tetap menggunakan bumbu dan rempah-rempah yang sama. Komponen bumbu dan rempah-rempah tersebut di antaranya adalah kacang merah, bawang putih, cengkeh, cabai, kayu manis, biji pala, kunyit, ketumbar, merica, dan kluwak. Setiap komponen memiliki cita rasa, warna, dan aroma yang berbeda sehingga perpaduannya melahirkan cita rasa baru yang mampu menggugah selera. Oleh karena itu, masakan khas Bugis-Makassar ini mendapat predikat Juara Nasional dalam ajang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pangan Award 2011, dengan kategori Cita Rasa Terbaik.

    Pada Tabel 5 dapat dilihat berbagai jenis lauk nabati. Berbeda dengan lauk hewani, lauk nabati sangat terbatas pada hasil olahan kedelai, seperti tahu, tempe, dan oncom, dan hanya penduduk beberapa daerah saja yang biasa mengkonsumsinya.

    Tabel 5. Berbagai Jenis Lauk Nabati di Indonesia

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    1 Jawa Barat Bandung Pepes Tahu, Oncom

    2 Jawa Tengah Solo Tahu Acar Tahu

    Purwokerto Mendoan Tempe dan tahu

    3 Jawa Timur Kediri Tahu Pong Tahu

    4 DI Yogyakarta Yogyakarta Brongkos Tahu, tempe dan kacang tolo

    Bacem Tahu dan Tempe

    Mendoan. Lauk nabati ini dianggap berasal dari bahasa Banyumasan, mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Mendoan berarti memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak matang benar. Bahan makanan yang paling sering dibuat mendoan adalah tempe dan tahu. Mendoan tempe disajikan dalam keadaan panas disertai

  • Page | 24

    dengan cabe rawit atau sambal kecap. Mendoan tempe dapat dijadikan sebagai lauk makan ataupun makanan ringan untuk menemani minum teh atau kopi saat santai.

    Sayur Brongkos atau Jangan Brongkos. Lauk nabati ini merupakan jenis makanan olahan yang sangat khas bagi masyarakat Jawa Khususya di Yogyakarta karena Sayur Brongkos ini adalah menu tradisional yang khas warisan leluhur masyarakat Yogyakarta. Sayur atau jangan brongkos ini ternyata sangat digemari dan diminati oleh banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahan utamanya adalah tahu, tempe dan kacang tolo. Pada Tabel 6 dapat dilihat berbagai jenis sayur di Indonesia. Nampaknya untuk sayur tidak terlalu banyak variasi jenisnya dibandingkan dengan kelompok makanan lain. Jenis sayur yang khas dan sangat spesifik daerah antara lain adalah Daun Ubi Tumbuk, Semur Jengkol, Pecel Madiun, Gudeg dan Plecing Kangkung.

    Tabel 6. Berbagai Jenis sayur di Indonesia

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    1

    D.I. Aceh

    Banda Aceh

    Pliek U Kacang Panjang

    Asam Sunti Nangka dan daun ubi jalar

    2 SumateraUtara Medan Daun Ubi Tumbuk Daun Singkong

    3 Sumatera Barat Padang Sayur Nangka Nangka

    4 DKI Jakarta Jakarta Semur Jengkol Jengkol

    5 Jawa Barat Bandung Sayur Asam Sayuran

    6

    Jawa Timur

    Surabaya

    Semanggi Daun Semanggi

    Pecel Surabaya Sayuran

    Gresik Kothokan Santan Kelapa

    Kediri Pecel Sambel Tumpang Sayuran, tempe dan santan

    Madiun Pecel Madiun Sayuran, kacang tanah

    7 D.I. Yogyakarta Yogyakarta Gudeg Nangka

    8

    Kalimantan Tengah

    Pontianak

    Juhu Singkah Rotan muda

    Juhu Umbut Sawit Kelepa sawit muda

    Botok Daun mengkudu Daun mengkudu

    Kalumpe/ Karuang Daun singkong

    9 Kalimantan Selatan Banjarmasin

    Tumis kacang Banjar Kacang Panjang

    Gangan Asam Banjar Ikan atau hati ayam

    Mandai Kulit bagian dalam tiwadak

    Kalumpe/ Karuang Daun singkong

    10 Bali Denpasar Srombotan Buah Botor muda, toge, kol

    11 Nusa Tenggara Barat Lombok

    Plecing Kangkung Kangkung

    Ares Pelepah Pisang

    Beberuk Terong Terong dan tomat

    12 Nusa Tenggara Timur

    Flores Catemak Jagung Jagung

    Rumpu-rampe Jantung pisang dan daun

    13 Sulawesi Tengah Palu Uta Kelo Daun Kelor dan Santan

    14 Maluku Ambon

    Sambal Pepaya Pepaya

    Acar Kuning Sayuran

    Ulang-ulang Sayuran

    15 Maluku Utara Ternate Ulak-ulak Kangkung dan bunga pepaya

    Sayur Daun Ubi Tumbuk. Olahan sayur ini merupakan sayur yang sangat khas daerah. Jenis sayur ini merupakan makanan khas dari Medan. Bahan bakunya adalah daun ubi dengan menggunakan bumbu dan bahan lain seperti bawang putih, bawang merah, cabai rawit/ kecil,

  • Page | 25

    jahe, kemiri, lengkuas, sereh, tekokak / leunca/rimbang, kecombrang / kincung, kan teri nasi ( oleh- oleh ikan khas medan), ikan asap/saleh (oleh - oleh khas medan) dan santan.

    Semur jengkol. Olahan sayur ini merupakan masakan asli khas Betawi, Jakarta. Semur jengkol juga merupakan masakan yang sangat populer sehingga sudah menyebar keseluruh wilayah Indonesia. Dan yang paling penting dalam proses pembuatan semur jengkol yaitu ketepetan bumbu untuk menghasilkan rasa semur jengkol yang pas serta menyatu dengan bahan-bahan bumbu lainnya.

    Pecel. Olahan sayur ini merupakan makanan sejenis salad yaitu campuran beberapa jenis sayuran yang kemudian diberi topping, bedanya adalah jika salad topping-nya mayonnaise sedangkan pecel menggunakan sambel pecel. Nasi pecel umumnya dihidangkan dengan nasi putih. Namun apabila sedang menjalani diet tertentu maka nasi putih dapat diganti dengan nasi merah. Jika yang disajikan hanya berupa sayuran dan sambel pecel maka disebut pecelan saja. Cara penyajian bisa dalam piring atau dalam pincuk (daun pisang yang dilipat). Sambel pecel merupakan bagian utama yang memegang peranan penting dalam menentukan enak atau tidaknya rasa seporsi nasi pecel Madiun. Banyak juga yang menyebut sambel pecel ini dengan sebutan sambel kacang karena berbahan dasar kacang tanah. Sambel pecel sendiri terbuat dari beberapa bahan diantaranya kacang tanah, cabe rawit, daun jerut purut, bawang, asam jawa, kencur, lada, gula dan garam. Sebelum digunakan untuk membuat sambel, terlebih dahulu kacang tanah digoreng atau disangrai. Aroma daun jeruk purut merupakan ciri khas yang terdapat pada sambel pecel Madiun. Untuk tingkat kepedasan dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, bunga turi, mentimun adalah sayuran yang sering digunakan untuk membuat pecel. Meskipun umumnya sayuran direbus dahulu, namun agar sayuran tetap hijau dan segar maka lebih baik jika sayuran hanya dicelupkan ke dalam air panas untuk 2-3 menit. Beberapa sayur seperti kemangi dan mentimun lebih segar jika disajikan mentah. Selain sayuran dan sambal pecel, nasi pecel juga dilengkapi dengan lauk. Lauk yang paling sederhana dan paling umum ditemui adalah tempe goreng, rempeyek kacang, ebi, kedele dan teri ataupun lempeng beras. Namun demikian, terkadang disajikan juga dengan menu tambahan berupa tahu, bakwan jagung, telur, ayam goreng atau lauk lainnya sesuai selera.

    Gudeg. Olahan sayur ini merupakan masakan lezat yang berbahan baku nangka muda ini menjadi makanan wajib bagi siapa saja yang sedang berkunjung ke Yogya. Gori (nangka muda) yang bergetah dibersihkan sedemikian rupa kemudian dimasak dalam kuah santan bersama bumbu dan rempah-rempah selama berjam-jam. Setelah matang, gori menjadi empuk dan agak manis. Gudeg biasanya disajikan bersama sambal goreng krecek (kulit sapi) pedas, telur pindang, tahu dan tempe bacem, serta ayam opor atau ayam bacem. Sebagai sentuhan akhir, gudeg disiram areh gurih yang memberikan cita rasa khas.

    Plecing kangkung. Olahan sayur ini adalah masakan khas Indonesia yang berasal dari Lombok. Plecing kangkung terdiri dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari cabai rawit, garam, terasi dan tomat, dan kadangkala diberi tetesan jeruk limau. Sebagai pendamping ayam taliwang, plecing kangkung biasanya disajikan dengan tambahan sayuran seperti taoge, kacang panjang, kacang tanah goreng, ataupun urap. Kangkung yang digunakan untuk masakan ini juga sangat khas, tidak seperti tanaman kangkung sayur yang misalnya lazim di Pulau Jawa, tetapi berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu, yang menghasilkan kangkung dengan batangan besar. Pada Tabel 7 dapat dilihat berbagai jenis jajanan di Indonesia Bagian Barat. Jajanan ini sangat bervariasi dari jajanan kering berupa keripik sampai jajanan berupa kue basah. Beberapa jajanan sangat melekat erat dengan daerahnya karena menggunakan nama daerah tersebut, seperti martabak aceh, dodol garut dan lumpia semarang, namun lainnya ada yang menggunakan nama daerah lain, seperti bika ambon yang merupakan makanan jajanan khas Medan.

    Tabel 7. Berbagai Jenis Jajanan di Indonesia Bagian Barat

  • Page | 26

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    1

    D.I. Aceh

    Banda Aceh

    Roti Cane Tepung Terigu

    Martabak Aceh Tepng terigu, Telur

    Meuseukat Tepung Terigu

    2 SumateraUtara

    Medan

    Bika Ambon Telur

    Kue Lampet Tepung Beras

    Kue Pohulpohul Tepung Beras

    3 Sumatera Barat Padang Keripik Sanjai Singkong

    Galamai Beras ketan

    4 Jambi Jambi Bolu Kojo Telur

    5 Bengkulu Bengkulu Kue Tat Tepung Gandum

    6 Sumatera Selatan Palembang Bolu 8 Jam Telur

    7 Riau Pekanbaru Bolu Kemojo Labu Manis

    8 Lampung Bandar Lampung Keripik Pisang Pisang

    9 Banten Serang Gemblong Beras ketan

    10 DKI Jakarta Jakarta Roti Buaya Tepung Terigu

    11

    Jawa Barat

    Bandung

    Colenak Singkong

    Peuyeum Singkong

    Bogor Asinan Bogor Sayuran dan Buah

    Cirebon Tahu Gejrot Tahu

    Cianjur Manisan Cianjur Buah

    Garut Dodol Garut Tepung ketan, gula merah

    12

    Jawa Tengah

    Semarang Tahu Bakso Tahu dan bakso

    Lumpia Semarang Rebung, telur

    Magelang

    Wajik Beras ketan

    Getuk Singkong

    Jepara Tawur Jagung

    Solo

    Semar Mendem Beras ketan

    Roti Semir Tepung terigu

    Jadah Blondo Ketan dan santan

    Carang gesing Pisang

    13

    Jawa Timur

    Surabaya Kue Cucur Tepung Beras

    Mojokerto

    Onde-onde Tepung Ketan

    Krupuk Rambak Kulit Sapi

    Ponorogo Jenang Beras Ketan, gula merah

    Lamongan Wingko Babat Kelapa muda, tepung ketan

    Jombang

    Brondong Ketan Ketan

    Onde-onde kacang merah

    Tepung Ketan dan Kacang Merah

    Gresik

    Pudak Tepung Beras

    Bonggolan Ikan dan Tepung Kanji

    Karag Tempe Ketan hitam & Ketan putih

    Kediri

    Stik Tahu Tahu

    Getuk Pisang Pisang

    Tabel 7. Berbagai Jenis Jajanan di Indonesia Bagian Barat

  • Page | 27

    No. Asal Daerah

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    Jawa Timur

    Banyuwangi

    Sale Pisang Ambon Pisang Ambon

    Kue Bagiak Tepung Sagu

    Madiun

    Brem Tape

    Pentol Corah Tepung terigu

    Malang Kripik Apel Apel

    Bondowoso

    Tape Singkong

    Suwar-suwir Tape

    Dodol Tape Tape

    Tape Bakar Tape

    14

    D.I. Yogyakarta

    Yogyakarta

    Bakpia Tepung terigu dan kacang hijau

    Geblek Tepung Singkong

    Geplak Kelapa parut dan gula

    Kipo Ketan dan nangka

    Yangko Tepung ketan

    15

    Kalimantan Barat

    Pontianak

    Tar Piring Susu dan telur

    Lek Tau San Kacang Hijau

    Lempar/ Peng Kang Beras ketan dan ebi

    Manisan Dorong Buah segar

    Kue Bingka Kentang Tepung terigu

    Dangi Tepung beras

    16

    Kalimantan Tengah

    Kue Lepet Tepung beras

    Tampi Tepung beras

    Kue Dange Kelapa parut, tepung, dan gula

    Bika Ambon. Jajanan ini terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat. Kue bika ambon terilhami dari kue khas Melayu yaitu bika atau bingka.

    Selanjutnya dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa nira/tuak enau hingga berongga & berbeda dari kue bika atau bingka khas Melayu itu. Bika ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Kue ini disebut bika ambon karena pertama sekali dijual & populer

    di simpang Jl Ambon Sei Kera, Medan. Penyebutan bika ambon akhirnya menjadi tradisi seiring dengan berkembangnya industri makanan ini.

    Keripik Sanjai. Jajanan ini merupakan salah satu olahan singkong yang sangat khas dari Sumatera Barat. Keripik ini merupakan makanan ringan yang renyah, gurih, pedas, dan lezat. Proses pembuatan keripik umumnya melalui tahap pengupasan, pencucian, pengirisan, dan penggorengan. Namun, selain tahap-tahap tersebut, sering ada tambahan tahap lain dengan tujuan memperbaiki penampakan dan cita rasa produk akhir. Misalnya perendaman, pencelupan di dalam air mendidih selama beberapa saat, pengeringan, dan lain-lainnya.

    Tahu Gejrot. Jajanan ini merupakan makanan jajanan khas Cirebon yang sekarang telah banyak dijual di kota-kota lainnya seperti Jakarta, Bandung, Bogor dan lain sebagainya. Tak hanya namanya yang unik, tahu goreng yang dipotong-potong dan diguyur kuah sambal kecoklatan yang rasanya pedas dan gurih ini benar-benar enak rasanya. Hal yang menjadikan tahu gejrot merupakan makanan yang unik dan disukai adalah bahan-bahan dan bumbu racikannya. Tahu yang digunakan merupakan tahu khusus yang didatangkan dan dibuat dari

  • Page | 28

    Cirebon. Tahu kulit ini rasanya tawar dan teksturnya sedikit kasar berbeda dengan tahu Sumedang.

    Selain irisan tahu ada kuah sambal yang diracik dengan sejumlah bumbu seperti garam, bawang merah, bawang putih, gula merah dan cabai rawit. Kesemuanya diuleg kasar dalam wadah seperti cobek mungil dari tanah liat lalu ditambahkan air yang sudah dicampur kecap dan gula aren. Tahu yang telah dipotong dua kemudian disiram kuah sambal. Kuah kecoklatan yang meresap dalam tahu inilah yang membuat rasanya sangat nikmat.

    Dodol Garut. Jajanan ini merupakan makanan khas dari kota Garut provinsi Jawa Barat yang rasanya manis. Bahan baku utama dodol garut adalah tepung ketan atau tepung beras, santan kelapa, gula merah atau gula pasir, dan garam. Bedanya, dodol khas Garut ini dikembangkan dengan memodifikasi bahan baku utamanya dan memanfaatkan bahan lain seperti cokelat dan buah-buahan sehingga melahirkan varian rasa yang beraneka ragam. Jenis buah-buahan yang sering digunakan sebagai bahan modifikasi antara lain buah waluh (labu merah), kentang, kacang, pepaya, nenas, durian, sirsak, tomat, wijen, dan beragam buah lainnya. Dodol garut sudah dikenal sejak zaman Belanda. Ketika itu, banyak noni-noni Belanda yang pandai membuat dodol, baik untuk dikonsumi sendiri maupun untuk dijual. Sekitar tahun 1926, industri rumah tangga ini mulai berkembang. Walaupun kemasannya masih sangat sederhana, komoditi ini terus berkembang karena citarasanya yang khas dan harganya pun terjangkau bagi semua kalangan. Sampai sekarang, Dodol garut telah diproduksi secara modern sehingga komoditi ini tidak hanya menjangkau pasaran dalam negeri, tetapi juga mampu menembus pasar global. Dodol ini pun menjadi salah satu komoditi ekspor ke mancanegara seperti Brunei, Malaysia, Jepang, Arab Saudi, Singapura, dan Inggris.

    Lumpia Semarang. Jajanan ini adalah makanan semacam risoles yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang. Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia, karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa Tengah.

    Getuk (bahasa Jawa: gethuk). Jajanan ini adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama ketela pohon atau singkong. Getuk merupakan makanan yang mudah ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembuatan getuk dimulai dari singkong di kupas kemudian kukus atau perebusan, setelah matang kemudian ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Untuk penghidangan biasanya ditaburi dengan parutan buah kelapa. Getuk magelang mempunyai penampilan dan tekstur yang agak berbeda dengan getuk pada umumnya. Getuk magelang biasanya terdiri dari tiga warna, yaitu putih, coklat dan merah jambu (pink), serta mempunyai tekstur yang lebih kenyal.

    Bakpia. Jajanan ini merupakan makanan khas Jogja yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, kemudian dipanggang. Istilah bakpia berasal dari dialek Hokkian yaitu dari kata "bak" yang berarti daging (umumnya daging babi) dan "pia" yang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan daging. Di beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan nama pia atau kue pia. Bakpia termasuk salah satu masakan yang populer dari keluarga Cina atau Tionghoa. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk) Yogyakarta. Mengingat masyarakat Jogja cukup banyak yang beragama Islam, pada perkembangannya isi bakpia yang semula daging babi pun diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam.

    Pada Tabel 8 dapat dilihat berbagai jajanan di Indonesia Bagian Tengah dan Timur. Beberapa yang akan diuraikan antara lain amplang dan pisang ijo.

    Tabel 8. Berbagai Jenis Jajanan di Indonesia Bagian Tengah dan Timur

    No. Asal Daerah Nama Sajian Bahan Baku Utama

  • Page | 29

    Propinsi Kotamadya/ Kabupaten

    1 Kalimantan Selatan Banjarmasin Amparan Tatak Tepung beras

    2 Kalimantan Timur Samarinda

    Amplang Tepung tapioka dan ikan

    Gula Galit Gula aren dan gula putih

    Keminthing Tepung terigu

    Lempok Durian Durian

    3 Bali Denpasar

    Rujak Kuah Pindang Buah-buah dan kaldu ikan pindang

    Ongol-ongol Tepung Sagu

    Kacang Bali Kacang

    4 Nusa Tenggara Barat Lombok Iwel Ketan hitam

    Dodol Rumput Laut Rumput laut

    5 Nusa Tenggara Timur Flores Onde-onde Singkong Singkong dan Gula merah

    6 Sulawesi Selatan Makasar

    Barongko Pisang

    Jalangkote Tepung terigu

    Palu Butung Pisang Hijau

    Pisang Ijo Pisang Raja

    Pisang Epe Pisang

    Toraja Deppa Tori' Tepung beras

    7 Sulawesi Tenggara Kendari Baruasa Mete Kacang Mete

    8 Gorontalo Sabongi Pisang dan Singkong

    9 Sulawesi Utara Manado

    Kokole Jagung

    Gohu Buah pepaya

    Lalampa Beras ketan dan ikan cakalang

    Panada Tepung terigu dan ikan cakalang

    Balapis Manado Tepung beras dan kenari

    Pisang Goroho Pisang

    Dodol Manado kacang kenari

    Kue Lampu-lampu Tepung beras

    Apang Kelapa muda

    10 Maluku Ambon

    Asida Tepung terigu

    Kue Serut Tepung sagu

    Pisang Rampai Pisang kepok/ raja

    11 Maluku Utara Ternate Halua Kenari Gula merah dan kenari

    Kue Apem Ternate Tepung terigu

    12 Papua Jayapura

    Kue Sagu/ Bagea Tepung Sagu

    Sagu Lempeng Sagu

    Eurimoo Tepung Sagu dan pisang

    13 Papua Barat Fakfak Martabak Sagu Sagu

    Manisan Buah Pala Buah Pala

    Kerupuk Amplang. Jajanan ini merupakan makanan khas Kalimantan Timur, dikenal juga dengan nama kerupuk kuku macan. Rasanya enak dan gurih, terbuat dari ikan Tenggiri dan

    sagu. Ikan Tenggiri bisa juga digantikan dengan ikan lain, namun rasanya agak sedikit berbeda. Aneka amplang ikan enak dijadikan sebagai cemilan santai.

    Pisang Ijo. Jajanan ini (lebih tepatnya bernama es pisang ijo) banyak ditemukan di Makassar pada saat bulan Ramadhan. Makanan ini mirip dengan salah satu menu makanan lain

  • Page | 30

    di Makassar, yaitu pallu butung, bedanya pallu butung pisangnya tidak ditutupi dengan kulit

    tepung yang berwarna hijau walaupun kedua menu ini sama -sama berbahan dasar pisang. Pada Tabel 9 dapat dilihat berbagai Jenis minuman tradisional di Indonesia. Beberapa jenis minuman yang akan diuraikan adalah kopi luwak, bir pletok, bajigur, sekoteng dan wedang uwuh.

    Tabel 9. Berbagai Jenis Minuman Tradisional di Indonesia

    No. Asal Daerah

    Kelompok Makanan

    Nama Sajian Bahan Baku Utama Propinsi

    Kotamadya/ Kabupaten

    1 D.I. Aceh Banda Aceh Minuman

    Kupi Ulee Kareng Kopi

    Ie Boh Timon Buah mentimun dan jeruk nipis

    2 Sumatera Utara Medan Minuman

    TST (Teh Susu Telur)

    Teh,susu, telur

    Susu Badak Susu dan soda Cap Badak

    3 Sumatera Barat Padang Minuman Teh Talua Telur ayam kampung, teh

    4 Sumatera Selatan

    Palembang Minuman Es Kacang Merah Kacang merah dan santan

    5 Riau Pekanbaru Minuman Lakksamana Mengamuk

    Mangga kweni

    6 Lampung Bandar Lampung

    Es Kopi Luwak Kopi luwak

    7 Banten Serang Minuman Bandrek Jahe dan gula merah

    8 DKI Jakarta Jakarta Bir Pletok Rempah-rempah

    Es Doger Tape (singkong dan ketan hitam) dan kelapa muda

    9 Jawa Barat Bandung Minuman

    Bajigur Jahe, santan

    Es Oyen Kelapa muda dan buah-buahan

    10 Jawa Tengah

    Semarang Minuman Sekoteng Jahe

    Solo Minuman

    Wedang Dongo Jahe

    Gempol Plered Tepung beras

    Serbat Rempah-rempah

    11 Jawa Timur

    Surabaya Minuman Teh kocok Teh hitam dan susu

    Wedang Angsle Jahe dan santan

    Ponorogo Minuman Dawet Jabung Tepung aren

    Jombang Minuman Es Lodeh Buah-buahan

    Madiun Minuman Wedang Cemoe Santan, roti tawar

    Malang Minuman Sari Apel Apel

    12 DI Yogyakarta Yogyakarta Minuman Wedang Uwuh Dedaunan

    Tabel 9. Berbagai Jenis Minuman Tradisional di Indonesia

    No. Asal Daerah Kelompok Nama Sajian Bahan Baku Utama

  • Page | 31

    Propinsi Kotamadya/ Kabupaten

    Makanan

    13 Kalimantan Barat

    Pontianak Minuman Es Lidah Buaya Lidah buaya

    Air Tahu (Susu Kedelai)

    Sari Kedelai

    14 Bali Denpasar Minuman

    Rujak Tibah Mengkudu

    Brem Bali Sari Tape Ketan

    15 Nusa Tenggara Barat

    Lombok Minuman Tuak Manis Buah enau

    16 Nusa Tenggara Timur

    Flores Minuman Moke Nira

    17 Sulawesi Selatan Toraja Minuman Minas Tape Singkong

    18 Gorontalo Es Brenibon Kacang merah dan susu

    19 Sulawesi Utara Manado Minuman Saguer Sadapan enau

    20 Maluku Ambon Minuman Sopi Fermentasi dari sadapan pohon aren

    21 Papua Barat Fakfak Minuman Sirup Pala Harum Buah Pala

    Kopi Luwak. Minuman ini adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Luwak merupakan hewan yang senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak, termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi luwak sejak masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia. Bir Pletok. Minuman tradisional yang dikenal di kalangan etnis Betawi ini dibuat dari campuran beberapa rempah, yaitu jahe, daun pandan wangi, dan serai. Biasanya ditambahkan kayu secang agar warnanya lebih menarik. Kayu secang akan memberikan warna merah bila diseduh dengan air panas. Bir Pletok tidak mengandung alkohol, minuman ini berkhasiat untuk memperlancar peredaran darah. Masyarakat Betawi banyak mengonsumsinya pada malam hari sebagai penghangat. Bajigur. Minuman tradisional khas masyarakat Sunda dari daerah Jawa Barat, Indonesia ini bahan utamanya adalah gula aren dan santan, namun sering pula ditambahkan sedikit jahe, garam, dan bubuk vanili untuk menambah cita rasanya. Minuman ini biasanya dijajakan bersama Bandrek, kacang rebus, ubi rebus, klepon, dan lain sebagainya dalam satu gerobak. Bajigur paling pas dinikmati kala hujan ataupun cuaca dingin.

    Sekoteng. Minuman ini adalah minuman asli Jawa Tengah yang berasa jahe yang biasa dihidangkan panas. Bahan lain yang biasanya dicampur ke dalam minuman sekoteng adalah kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, dan potongan roti. Sekoteng biasa dihidangkan pada malam hari. Sekoteng biasanya dijual keliling dengan menggunakan gerobak pikul.

    Wedang Uwuh. Minuman ini adalah minuman khas dari Yogyakarta. Minuman ini dibuat dari bahan-bahan yang berupa dedaunan mirip dengan sampah. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman, sedangkan uwuh berarti sampah. Wedang uwuh disajikan panas atau hangat, memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Rasa pedas karena bahan jahe, sedangkan warna merah karena adanya secang.

    POTENSI ART KULINER DI INDONESIA

  • Page | 32

    Besarnya potensi kuliner Indonesia selain menjadi identitas budaya juga menjadi pendorong perekonomian nasional. Kita memiliki banyak seni kuliner yang dapat disuguhkan bagi wisatawan ketika mereka mengunjungi daerah di tanah air. Setiap propinsi di Indonesia memiliki beragam khas makanan yang berbeda dari segi cita rasanya. Contohnya Bali yang memiliki berbagai menu makanan sehingga memberi kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya ekonomi dan pariwisata. Pulau Dewata selain dikenal sebagai wisata alam yang populer di dunia, juga bisa menjadi destinasi wisata kuliner yang menjanjikan. Potensi kuliner Bali itu luar biasa dan harus mulai digarap serius, sebut saja makanan ayam betutu khas Ubud, belayag khas Buleleng, dan lawar kuwir khas Pan Sinar. Selain Bali, memperkenalkan kuliner khas daerah lain agar diketahui dan dicintai masyarakat juga sangat penting, sebab sektor ini ke depannya bisa menumbuhkan sektor perekonomian khususnya pemberdayaan usaha kecil dan menengah. Satu kuliner Yogyakarta, yang dianggap potensial juga adalah jadah penganten atau biasa kita kenal jadah manten. Makanan dari ketan ini cukup potensial untuk dikembangkan dan disukai oleh siapapun penggemar makanan.

    Pemaknaan Art Kuliner. Sebelum berbicara Art Kuliner, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang disebut dengan kuliner. Kuliner berarti makanan atau masakan, jadi kuliner Indonesia berarti makanan Indonesia atau juga disebut makanan nusantara. Lebih terperinci lagi Tarwotjo dalam bukunya Dasar-dasar Gizi Kuliner mendefinisikan kuliner adalah suatu seni mengolah bahan pangan yang dimulai dari memilih bahan pangan dan mempersiapkan bahan pangan yang akan dimasak, termasuk mengupas, mencuci, memotong-motong, memberi bentuk, dan memberi bumbu, yang semuanya dikerjakan dengan benar dan tepat. Tahap selanjutnya adalah memasak bahan pangan yang telah dipersiapkan, dengan berbagai macam teknik memasak, serta tahap akhir adalah cara menyajikan makanan atau hidangan tersebut dengan menarik, sehingga dapat menggugah selera dan tentu dengan rasa yang lezat. Memasak adalah seni mengolah dan menyajikan makanan hingga menarik dan indah, tujuannya untuk menggugah selera dan supaya memanjakan penikmatnya.

    Dalam pembuatan kuliner dibutuhkan suatu keterampilan dan suatu seni tersendiri, jadi Art Kuliner itu berarti seni dalam kuliner. Art Kulinari Indonesia mempunyai makna seni masakan di Indonesia, yakni yang dimulai dari potongan-potongan persiapan bahan pangan, teknik pemasakan, dan penyajian makanan Indonesia. Potongan-potongan dalam kulinari Indonesia sangat banyak, sesuai dengan banyaknya kulinari dari masing-masing suku yang berada di Indonesia sehingga dibutuhkan suatu keterampilan dan suatu seni tersendiri.

    Filosofi Art Kuliner. Salah satu makanan Indonesia yang cukup terkenal adalah tumpeng, yang di dalamnya mempunyai makna filosofi. Tumpeng merupakan makanan tradisional Jawa yang berbentuk kerucut (Gambar 17). Merunut dari asal sejarahnya, tumpeng bukan hanya makanan namun di dalam bentuk tumpeng terdapat simbolisasi ketuhanan dalam kepercayaan masyarakat. Bentuk tumpeng yang berupa kerucut merupakan simbol asal manusia dan dunia, yang mengerucut pada hubungan manusia dengan penciptanya, dan berakhir pada kekuasaan sang pencipta; maksudnya adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini akan berakhir pada Tuhan Yang Maha Esa. Bagian bawah tumpeng menyimbolkan alam seisinya dengan berbagai makhluk yang diciptakan sebagai pelengkap kehidupan. Naik pada tingkat lebih tinggi merupakan dunia manusia dengan sesamanya. Naik pada bagian tengah-atas merupakan dunia manusia yang berakal dan berbudi lebih, manusia terpilih yang sanggup menempuh berbagai ujian hidup dengan kesadaran pendekatannya kepada penciptanya. Dalam hubungan tersebut, diharapkan dapat terjalin keharmonisan sehingga tercipta kehidupan yang harmonis antara pencipta, manusia, dan alam.

  • Page | 33

    Gambar 17. Aneka Tumpeng

    Variasi sayur yang menjadi hiasan tumpeng menyimbolkan variasi manusia yang bermacam-macam bentuk maupun kepribadiannya. Variasi manusia tersebut menjadikan banyak perbedaan yang harus disikapi jika manusia berhubungan satu sama lain. Jika tidak menghargai perbedaan maka yang terjadi adalah adanya konflik. Filsafat hidup orang Jawa adalah menghindari konflik, maksudnya adalah bagaimana cara manusia saling menghargai adanya perbedaan sehingga masing-masing individu diharapkan dapat bersikap toleransi, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dalam masyarakat.

    Sayur yang umunya terdapat pada tumpeng adalah bayam, kecambah, dan kangkung. Maksud dari setiap sayur yang dicampur masing-masing adalah bayam berasal dari kata ayem maksudnya adalah mendapatkan ketentraman. Kecambah dalam bahasa Jawa disebut thokolan yang diambil dari kata thukul yang berarti tumbuh. Thokolan merupakan benih yang akan

    menghadirkan tanaman baru; maksudnya adalah kehidupan seseorang akan lestari dengan hadirnya kehidupan baru. Kangkung merupakan tanaman yang dapat hidup di dua alam, yaitu di perairan dan di daratan; dengan demikian kangkung digunakan dengan maksud agar manusia menjadi lebih tangguh dalam menjalani kehidupan, dapat menjalani cobaan dan halangan berupa apapun, dimanapun dia berada dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selain aneka sayuran, terdapat pula ikan asin, yaitu sebagai wakil dari hewan yang hidup berkoloni di lautan. Hidup ikan asin ini selalu berkelompok, tak pernah hidup sendirian; dengan demikian pemaknaan ikan asin dalam tumpeng adalah agar manusia yang diruwat dapat hidup bergotong-royong diterima di masyarakat, karena gotong royong dalam masyarakat Jawa merupakan sumber kekuatan, dengan bergotong-royong, kegiatan sesulit apapun dapat diselesaikan jika bersama-sama.

    Urap sebagai bumbu yang dicampurkan, digunakan parutan kelapa; maksudnya adalah

    agar manusia dapat lebih berguna dalam masyarakat, seperti pohon kelapa yang berguna dari ujung daun, batang, buah, sampai akar dapat dimanfaatkan dalam hidup manusia (Gambar 18). Adanya sayur kluwih dan kacang panjang, melambangkan doa serta harapan agar diberikan dan didoakan agar hidup dan rejekinya linuwih (berlebih/berkecukupan), rejekinya panjang sepanjang kacang lanjaran. Kacang juga melambangkan harapan atau doa agar diberikan umur yang panjang. Adanya bothok tawon, di dalam tumpeng pengantin mengandung makna filosofis dan doa agar mbrengengeng seperti bunyi tawon; maksudnya sebagai suatu doa agar tamunya banyak yang datang. Adanya pala pendhem (umbi umbian yang tertanam di dalam tanah)

  • Page | 34

    seperti ganyong, garut, kacang tanah, singkong, dan lain-lain secara filosofis mengandung doa/harapan agar hal-hal yang terpendam bisa terungkap; agar keinginan yang terpendam, rejeki yang masih terpendam bisa segera tercapai. Ujung tumpeng yang lancip, biasanya dipotong oleh seseorang yang dituakan atau yang dihormati di dalam keluarga adalah lambang sikap menghormati orang tua. Setelah ujung lancip tumpeng dipotong, dalam tradisi Jawa, tumpeng akan disantap atau dimakan bersama sama secara kembul (dalam satu tampah), ini

    melambangkan hidup rukun, damai bersama. Jadi ada makna atau arti dari penyajian dalam tumpeng yang tidak dapat diganti dengan bahan pangan sejenisnya karena akan berbeda artinya.

    Gambar 18. Urap sayur dalam tumpeng penuh makna filosofi

    Perkembangan. Indonesia telah diakui dunia sebagai sebuah negara yang memiliki keanekaragaman suku, budaya dan bahasa. Indonesia juga memiliki ribuan kuliner unik yang berbeda antara satu wilayah dan lainnya. Indonesia memiliki khasanah kuliner yang luar biasa, yang bahkan berpotensi disukai oleh masyarakat dunia. Masyarakat Indonesia harus bangga dan mau mencintai dan menikmati makanan khas Indonesia. Kuliner Indonesia potensinya luar biasa, mulai dari ragam, cita rasa, hingga penyajiannya. Art kuliner yang mempunyai ragam dan cita rasa tersebut perlu dipertahankan agar dapat mempunyai citarasa asli Indonesia. Banyak makanan Indonesia yang bisa diterima masyarakat di luar Indonesia, yang perlu diperbaiki adalah dalam hal penyajian makanan. Contoh nasi yang disajikan diatas bakul yang terbuat dari bambu dapat disajikan tetap di dalam bambu, namun perlu dialasi dengan daun pisang sehingga penampilan lebih baik dan higienenya lebih terjamin. Contoh lainnya adalah penyajian nasi campur (nasi rames) yang umumnya di dalam piring dapat ditampilkan di atas anyaman bambu yang dialasi daun pisang. Jadi potongan makanan Indonesia dan cara pemasakannya perlu dilestarikan, yang perlu ditingkatkan adalah penyajiannya.

    Contoh lainnya adalah Es kelapa muda yang ada di Indonesia, dapat disajikan dengan lebih menarik dengan cara menghiasi atau menutupi batoknya agar penampilannya lebih menarik (Gambar 19). Hal ini dilakukan karena minuman ini hampir bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah kepulauan Nusantara dan ternyata didaulat menjadi salah satu dari 50 daftar minuman paling lezat di dunia. Sebuah situs travel dan kuliner internasional, menilai es kelapa muda sebagai salah satu minuman tradisional yang paling unik diantara 50 minuman lain di dunia. "Fresh on the taste that lasts through whole meal, es kelapa muda is Indonesian tradition at its finest and purest" tulis situs tersebut.

  • Page | 35

    Gambar 19. Es kelapa dari sederhana menjadi art kuliner

    Cendol, salah satu minuman khas Indonesia yang biasa ditemukan di daratan Jawa, juga menjadi minuman yang diakui kelezatannya (Gambar 20). Indonesia dan kuliner di negeri ini juga patut berbangga hati. Cendol Indonesia dapat dipertahankan dalam pengolahannya tetap berwarna hijau asli dari daun suji bukan pewarna hijau. Saat ini banyak cendol mempergunakan pewarna hijau buatan sehingga rasanya menjadi berubah dari aslinya. Disamping warnanya, cendol juga dapat berubah rasanya karena penggunaan bahan dasar gula jawa yang digantikan oleh pemanis buatan. Para pedagang membuat campuran antara gula jawa dan pemanis buatan agar bahan baku produksi lebih murah. Oleh karena itu es cendol harus dipertahankan dengan menggunakan