31
EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 1986 - 2017 (Studi Tentang Perkembangan Dakwah Muhammadiyah) PROPOSAL SKRIPSI diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Pendidikan Sejarah (S1) dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Hasroqi Abdillah NIM 140210302041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2018

EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

  • Upload
    builien

  • View
    238

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER

TAHUN 1986 - 2017

(Studi Tentang Perkembangan Dakwah Muhammadiyah)

PROPOSAL SKRIPSI

diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi

Pendidikan Sejarah (S1) dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Hasroqi Abdillah

NIM 140210302041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018

Page 2: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

ii

PROPOSAL SKRIPSI

EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER

TAHUN 1986 - 2017

(Studi Tentang Perkembangan Dakwah Muhammadiyah)

Oleh

Hasroqi Abdillah

NIM 140210302041

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : Prof. Dr. Bambang Soepeno, M.Pd.

Dosen Pembimbing Anggota : Drs. Sumarjono, M.Si.

Page 3: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PEMBIMBING...................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

2.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

2.2 Penegasan Pengertian Judul ...................................................................... 5

2.3 Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 7

2.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

2.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

2.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 10

BAB II ................................................................................................................... 11

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 11

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 11

2.1 Pendekatan teori penelitian ..................................................................... 15

2.2 Kerangka Berfikir ................................................................................... 17

BAB III ................................................................................................................. 18

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

Lampiran A. Matrik Penelitian ...................................................................... 26

Page 4: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

iv

Page 5: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Muhammadiyah didirikan atas dasar gagasan pemikiran dari K.H Ahmad

Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Muhammadiyah adalah organisasi Islam

dengan berdasarkan pemurniaan atau purifikasi dan langsung merujuk Al Quran

dan As Sunnah serta merefleksikan dakwah Amal Ma’ruf Nahi Munkar (Shobron

et al., Vol. 9, No. 2, 2011: 187- 206). Organisasi ini lambat laun mampu

menyebarkan dan melebarkan pengaruhnya kepada umat muslim diluar

Yogyakarta (Mansur, 1998). Awal masuknya faham Muhammadiyah di luar

Yogyakarta yaitu berada di Surabaya, setelah K.H Ahmad Dahlan mengajukan

permohonannya untuk diizinkan mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah

kepada pemerintahan Hindia Belanda pada tanggal 7 Mei 1921, maka

terbentuklah pimpinan Muhammadiyah cabang Surabaya pada tanggal 27

November 1921, tak berselang kemudian berdirilah cabang Muhammadiyah di

Kepanjen Malang pada tanggal 21 Desember 1921, dari sekian terbentuknya

cabang-cabang di wilayah Jawa bagian Timur (Majelis Pustaka dan Informasi PP

Muhammadiyah, 2013: 9) akhirnya faham Muhammadiyah sampai ke Kabupaten

Jember. Pengaruh faham ini, membawa dampak terhadap pola perubahan

masyarakat dan umat Islam di Kabupaten Jember dengan mewujudkan dakwah

dan merealisasi amal usaha Muhammadiyah untuk membentuk serta mewujudkan

tujuan Muhammadiyah.

Muhammadiyah sebagai organisasi tentunya memiliki sebuah strategi

maupun cara dalam mewujudkan tujuannya. Menurut Kamal et al. (1988: 60)

organisasi pada umumnya diartikan sebagai suatu bentuk usaha kerja sama dari

kelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai suatu organisasi,

Muhammadiyah memiliki sifat-sifat seperti hal tersebut. Maksud dan tujuan

Muhammadiyah secara garis besar memiliki sejarah perumusan, diantaranya

Page 6: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

2

adalah awal permulaan berdirinya sebagai penyebar ajaran agama Islam kepada

pribumi dan anggota-anggotanya yang hanya lingkup karesidenan Yogyakarta.

Sesudah Muhammadiyah meluas ke luar Yogyakarta dan berdirinya cabang-

cabang maka disempurnakan menjadi memajukan dan menggembirakan

pengajaran dan pelajaran Agama Islam di Hindia Belanda. Sehingga lambat laun

perumusan tujuan Muhammadiyah pun lebih kompleksitas seiring kemajuan

zaman dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam melancarkan strategi

organisasi, terutama pada hasil Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Kota

Surakarta tahun 1985, sebab pada waktu tersebut dituliskan oleh Kamal (1988:

40) sebagai Muktamar yang bersejarah.

Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

kehidupan umat Islam yang lebih baik, misi dan strategi dakwah amar ma’ruf

nahi munkar merupakan dasar gerakan sosial keagamaan organisasi tersebut.

Menurut Syaifullah (2010: 96) Muhammadiyah dituntut untuk menciptakan

sebuah dinamisme dan progresifitas dalam menjawab persoalan-persoalan yang

terjadi pada umat Islam. Persolan yang semakin komplek dalam kehidupan sosial

menjadi cara tersendiri bagi Muhammadiyah untuk memberikan solutif. Adapun

langkah solutif menurut Kamal (1988: 36) diantaranya mampu merefleksikan

pendalaman terhadap Al Quran dan Assunnah terutama pada surat Ali Imran ayat

104 yang mempunyai makna bahwa umat muslim menyerukan dan melaksanakan

kebajikan dan mencegah sebuah kemungkaran; usaha pemurnian dan

pengembalikan ajaran Rasulallah SAW kepada umat muslim yang masih

berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran trasional yang bersifat tahayul, bid’ah, dan

khurafat; mempertahankan Islam dari pengaruh luar; menyempurnakan lembaga-

lembaga pendidikan yang mampu mencetak pelajar dengan tujuan yang hendak

dicapai; serta pengaruh dan dorongan gerakan pembaharuan dalam Islam.

Menurut Syaifullah (2010: 169) gerakan sosial yang digagas oleh

organisasi ini merupakan bentuk dan ciri orientasinya Islam dengan melakukan

tajdid (secara harfiah merupakan pembaharu) dan ijtihad sebagai representatif

kesungguhan untuk mengarahkan umat Islam dalam rel-rel nilai Islami yang

sebenar-benarnya melalui mubhaligh/ mubhaligat Muhammadiyah. Sehingga

Page 7: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

3

keberadaan Muhammadiyah mampu tumbuh dikalangan masyarakat yang

rasional, maka faham ini dekat dengan golongan terpelajar. Tak terkecuali di

masyarakat terpelajar di Jember. Salah satu bukti bahwa keberadaan

Muhammadiyah ada dan berkembang, yaitu adanya amal usaha Muhammadiyah,

tak terkecuali di Kabupaten Jember, seperti gedung pusat dakwah

Muhammadiyah, sekolah Muhammadiyah, pondok pesantren, masjid

Muhammadiyah, dsb. Sehingga menurut Kamal (1988: 51) Kemajuan yang diraih

oleh Muhammadiyah tersebut, membuktikan Muhammadiyah mampu diterima

oleh masyarakat, disamping itu merupakan keuletan dan ketekunan para

mubaligh/ mubhaligat dalam men-syiar-kan Islam sesuai faham Muhammadiyah.

Menurut Maarif (2000: 61) Kiprah yang spektakuler dalam pelayanan

sosial dan kemanusiaanlah yang menjadi tonggak utamanya. Gerakan kedalam

masyarakat tersebut merupakan maksud Muhammadiyah dalam membentuk

keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dakwah jama’ah yang dibawa oleh

faham Muhammadiyah. Karena dalam menjalankan hal tersebut, dibutuhkan suatu

kegigihan, keuletan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan, mengingat

banyak sekali umat Islam yang masih berpegang teguh pada kondisi sosial-budaya

lama. Maka demi terciptanya gerakan dakwah yang masif dengan menjalankan

strategi dakwah Muhammadiyah melalui penguatan pengetahuan mubhalig/

mubhaligat, manajemen dakwah, majlis pengajian Muhammadiyah, dakwah

kultural Muhammadiyah, dsb. Disebutkan dalam tulisan Suyanto (2017), bahwa

tahun 1986 merupakan puncak pencerahan Muhammadiyah dari segi pengajian

dan pendidikan.

Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa alasan yang mendukung

terhadap ketertarikan peneliti untuk melaksanakan penelitian terhadap objek

kajian yang akan diteliti. Alasan pertama, keikutsertaan Muhammadiyah di

Kabupaten Jember sebagai organisasi yang konsisten pada gerakan perubahan

umat muslim ke arah yang lebih baik. Kedua, kiprah perjuangan mubhalig/

mubhaligat Muhammadiyah sehingga mampu mengembangkan dakwah yang

dapat diterima oleh masyarakat Jember. Ketiga, kurangnya sumber bacaan yang

menyajikan informasi tentang sejarah perkembangan Muhammadiyah di

Page 8: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

4

Kabupaten Jember. Keempat, objek kajian yang akan diteliti berada di daerah asal

peneliti, sehingga peneliti tergerak untuk menyajikan informasi yang bermanfaat

bagi pembaca, warga Muhammadiyah, akademisi maupun sejahrawan.

Peneliti berharap dengan diadakannya penelitian ini, dapat bermanfaat bagi

peneliti dan pembaca. Semakin banyaknya Informasi-informasi tentang sejarah

Muhammadiyah di Kabupaten Jember mampu memberikan nuansa gerakan demi

terciptanya masyarakat yang mardhatillah. Karena pada hakikatnya, sejarah yang

pernah dilakukan oleh tokoh-tokoh mubaligh Muhammadiyah Jember menjadi

suatu hikmah perjuangan untuk pemuda dan warga Muhammadiyah saat ini.

Berkenaan perihal tersebut, peneliti berusaha menganalisis mengenai kajian yang

terumuskan dalam judul “EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI

KABUPATEN JEMBER TAHUN 1986 – 2017 (Studi Tentang Perkembangan

Dakwah Muhammadiyah)”.

Page 9: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

5

2.2 Penegasan Pengertian Judul

Penegasan judul merupakan sasaran yang tepat agar tidak terjadi

kesalahpahaman yang merugikan antara peneliti dan pembaca. Peneliti merasa

perlu memberikan penjelasan, sehingga nantinya akan ditemukan arah pandang

dalam memahami hakikat dari judul penelitian, yaitu “Eksistensi Muhammadiyah

Di Kabupaten Jember Tahun 1986 – 2017 (Studi Tentang Perkembangan Dakwah

Muhammadiyah)”.

Eksistensi menurut Sutikno (2016: 42) merupakan suatu dimensi absolut

bagi setiap individu atau kelompok dalam rangkaian struktural, baik politik

maupun sosial dan kultural. Hal tersebut menandai bahwa eksistensi berkaitan erat

dengan keberadaan dan waktu (being and time). Keberadaan dan waktu pada

suatu subjek menitik beratkan pada gerak subjek dalam setiap proses kehidupan

yang dijalankan, sehingga gerak hidup tersebut merupakan proses menjadi

(process of becoming) yang didahului oleh proses ada (process of being).

Rangkaian struktural pada kelompok terdapat pada organisasi, salah satunya

adalah organisasi yang bergerak dalam ranah keagamaan.

Menurut Haryanto (2016: 218) organisasi keagamaan menjadi sebuah

basis tindakan sosial karena peranannya yang bersifat sentral gerakan, artinya

gerakan terpusat. Sentral gerakan tersebut mempunyai untuk perubahan sistem

kepercayaan dan struktural sosial pada masyarakat.

Penekanan dalam kajian ini adalah tujuan Muhammadiyah sebagai

organisasi gerakan sosial keagamaan yang mempunyai orientasi perubahan dalam

kehidupan umat Islam yang sebenar-benarnya melalui dakwah yang dibawanya.

Adapun orientasi Muhammadiyah yang dimaksut merupakan ciri gerakan

purifikasi. Dalam mencapai tujuan tersebut, Muhammadiyah mampu tampil pada

gerakan keorganisasian yang bersifat impersonal sehingga menjadi organisasi

sosial keagamaan yang tetap eksis hingga saat ini, keberadaan Muhammadiyah di

Kabupaten Jember, merupakan bentuk pola perkembangan yang sangat baik.

Muhammadiyah melalui mubhalig-mubhalignya mampu menjadi wadah gerakan

dakwah dalam rangka keberlangsungan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah,

sehingga strategi-strategi yang dilakukan oleh Muhammadiyah merupakan

Page 10: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

6

kondisi dari perkembangan suatu zaman. Peneliti menganalisis perkembangan

Muhammadiyah melalui keberlangsungan kegiatannya mulai kurun waktu 1986

sampai 2017, karena pada tahun tersebut Muhammadiyah mampu bangkit dalam

gerakan dakwah serta mengembangkan pola dan strategi dakwah dalam meraih

tujuan Muhammadiyah yang hendak dicapai.

Page 11: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

7

2.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan yang akan

dibahas, maka penelitian perlu membatasi ruang lingkupnya. Menurut Sundoro

(2013: 118) ruang lingkup merupakan suatu sasaran subyek yang akan dijadikan

pusat perhatian bagi penulis, karenanya suatu subject atau topik dapat dibatasi

oleh ruang lingkup. Dalam penelitian sejarah, ada batasan untuk mengkaji suatu

permasalahan yaitu batasan dari segi temporal (waktu), batasan spasial (tempat),

dan tematis.

Ruang lingkup spasial atau tempat dalam penelitian ini adalah Kabupaten

Jember. Pengambilan lokasi ini karena terdapat banyak amal usaha

muhammadiyah dan warga Muhammadiyah. Terdapat sekolah sampai perguruan

tinggi, masjid, organisasi otonom Muhammadiyah, amalan Muhammadiyah

bidang sosial untuk menghimpun bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat di

Kabupaten Jember seperti lazismu, serta amalan-amalan usaha Muhammadiyah

yang lain.

Ruang lingkup temporal atau waktu dalam penelitian ini adalah antara

tahun 1986-2017, tahun 1986 dijadikan batas awal karena tahun 1986 menjadi

tahun pencerahan Muhammadiyah di Kabupaten Jember karena pada tahun

tersebut gerak langkah pimpinan Muhamadiyah mampu menunjukan progresivitas

dakwah. Tahun 2017 dijadikan batas akhir penelitian oleh peneliti. Dari segi

tematis, peneliti membatasi mengenai pola dan strategi dakwah Muhammadiyah

kabupaten Jember, baik dari segi pengaruh, keberadaan dan kiprah

Muhammadiyah dalam mewujudkan tujuannya dalam menciptakan dan

menjunjung tinggi agama Islam sehingga membentuk perubahan umat muslim

yang sebenar-benarnya, hal tersebut untuk mencapai pemanfaatannya sebagai

sumber pengetahuan dan informasi.

Page 12: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

8

2.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang telah diuraikan diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) bagaimana sejarah perkembangan kegiatan dakwah Muhammadiyah

Kabupaten Jember tahun 1986-2017 (proses adaptasi perubahan kegiatan

dakwah) ?

2) bagaimana kronologis perkembangan tujuan dakwah Muhammadiyah

Kabupaten Jember tahun 1986-2017?

3) apa nilai-nilai yang terkandung dalam dakwah Muhammadiyah sebagai hasil

adaptasi dan tujuan?

4) bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan sehari-

hari?

Page 13: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

9

2.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai

adalah :

1) mengkaji sejarah perkembangan kegiatan dakwah Muhammadiyah

Kabupaten Jember tahun 1986-2017 (proses adaptasi perubahan kegiatan

dakwah)

2) mengkaji kronologis perkembangan tujuan dakwah Muhammadiyah

Kabupaten Jember tahun 1986-2017

3) mengkaji dan analisis nilai-nilai yang terkandung dalam dakwah

Muhammadiyah sebagai hasil adaptasi dan tujuan

4) Mengkaji dan analisis penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 14: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

10

2.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka diharapkan

penelitian ini memperoleh manfaat sebagai berikut :

1) bagi Peneliti, merupakan media latihan untuk berfikir logis dan kritis (ilmiah)

dalam rangka mengembangkan karir dan profesionalan sebagai calon guru

sejarah.

2) bagi peneliti lain, dapat bermanfaat sebagai referensi dalam kegiatan

penelitian sejarah.

3) bagi warga Muhammadiyah khususnya di Kabupaten Jember, dapat

mengetahui kiprah perjuangan Muhammadiyah yang selama ini berjuang

untuk mewujudkan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah “amal ma’ruf

nahi munkar” menciptakan masyarakat mardlatillah sesuai tujuan

Muhammadiyah.

4) bagi pemerintah Kabupaten Jember, merupakan masukan untuk dijadikan

salah satu pertimbangan dan kerjasama dalam pengembangan sosial

masyarakatan Kabupaten Jember.

5) pengembangan teori.

Page 15: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian dan

yang ada hubunganya dengan penelitian yang dilakukan dengan pembahasan yang

fokus kajian tentang “Eksistensi Muhammadiyah Di Kabupaten Jember Tahun

1986 – 2017 (Studi Tentang Perkembangan Dakwah Muhammadiyah)”. Peneliti

juga akan memaparkan pendekatan dan teori yang akan digunakan.

2.1 Penelitian Terdahulu

Sejauh ini peneliti sudah melacak penelitian yang sudah dilakukan oleh

para peneliti yang lain. Namun, kajian-kajian penelitian yang membahas terkait

judul penulis sulit diketemukan yaitu fokus dakwah Muhammadiyah di

Kabupaten Jember. Sehingga peneliti menggunakan karya penelitian yang

studinya tentang gerakan sosial pendidikan formal, maupun gerakan

Muhammadiyah lainnya di luar Kabupaten Jember. Untuk lebih jelasnya yaitu

sebagai berikut:

Menurut Mutohharun Jinan dalam jurnalnya yang berjudul

Muhammadiyah Studies: Transformasi kajian tentang gerakan Islam Di Indonesia

(2015) Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang kajian-kajian terhadap

Muhammadiyah. Lapangan kajian tidak terbatas pada Muhammadiyah sebagai

gerakan Islam, tetapi juga peranannya sebagai gerakan ekonomi, pendidikan, dan

sosial-politik. Luasnya dimensi kajian terhadap gerakan ini memungkinkan

tersusunnya suatu bidang kajian yang disebut dengan Muhammadiyah Studies.

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti tersebut adalah sejarah (historiografi).

Jenis penelitiannya adalah kepustakaan.

Adapun pembahasan yang dituliskan oleh Jinan tersebut bahwasannya

kelahiran Muhammadiyah merupakan kerangka berfikir dan aktualisasi KH.

Ahmad Dahlan dalam menyebarkan dan memperluaskan pemahaman Islam di

Indonesia melalui organisasi yang bersifat pembaharuan Islam. Pembaharuan

Page 16: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

12

Islam Artinya pengembalian ajaran-ajaran yang telah dilakukan oleh nabi

Muhammad SAW. Maka dari itu, adanya suatu Muhammadiyah Studies

mendorong pemahaman dan evaluasi praktik Islam melalui kajian Islam secara

akademik baik melalui kajian politik, ekonomi, budaya, dsb. sebagai analisis

pengambilan kebijakan Muhammadiyah dalam orientasi perubahan umat Islam

yang lebih baik. Sehingga adanya kajian-kajian tersebut merupakan bagian dari

proses pergerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah.

Simpulan menurut peneliti berdasarkan penulisan tersebut, bahwasannya

untuk melakukan suatu gerakan dalam orientasi perubahan, Muhammadiyah

terlebih dahulu membentuk tim kajian-kajian sebagai awal sebelum kebijakan

akan diterapkan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Muhammadiyah dalam

proses dakwahnya merupakan jawaban atas permasalahan yang terjadi pada umat

Islam. Sehinga dibutuhkan suatu terobosan yang berstrategi dan metodis agar

dakwah Muhammadiyah mampu diterima oleh masyarakat.

Muhammadiyah sebagai organisasi yang bersifat modern, tentunya setiap

kegiatan yang akan lakukannya haruslah memiliki suatu strategi maupun metode

yang tersistem dengan baik. Sehingga kedua tekhnik itulah yang mempengaruhi

keberhasilan Muhammadiyah dalam dakwah. Peneliti melalui tulisan jurnal

Mahfudlah Fajrie seorang dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU

Jepara yang berjudul Metode Dan Strategi Dakwah Muhammadiyah Di

Kabupaten Demak Tahun 2006-2011 menjelaskan bahwa metode dan strategi

Muhammadiyah dalam dakwah di kabupaten Demak menunjukan suatu tanggapan

positif bagi masyarakat. Adapun penelitiannya merupakan penelitian kualitatif

dengan metode pengumpulan data melalui observer, wawancara, dokumentasi.

Dalam pembahasannya tersebut bahwa Muhammadiyah di Kabupaten

Demak mampu berkembang dengan baik karena metode yang dipakainya adalah

metode yang sesuai dengan tuntutan suatu zaman. Artinya suatu dakwah harus

memiliki hubungan yang erat dengan tekhnik, menarik perhatian serta terencana

(planing) yang ditetapkan. Adapun implementasi metode yang digunakan

Muhammadiyah Demak diantaranya 1) metode Al Hikmah, yaitu metode yang

dilakukan oleh Muhammadiyah melalui majlis pengajian, baik pengajian umum

Page 17: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

13

maupun khusus dengan memberikan pemahaman-pemahaman ajaran yang

dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW; 2) metode bi Al Mau’iz ah al-Hasanah,

materi penyampaian dalam pengajian yang bersifat nasihat maupun bimbingan

yang dilakukan oleh mubhaligh/mubhaligat Muhammadiyah. Serta memberikan

suatu cara solutif jika terdapat masyarakat yang ingin bimbingan; 3) metode al-

Mujadalah bi al-Lati Hiya Aḥ san, yaitu metode dakwah yang dilakukan dengan

cara dialogis (terbuka).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fajrie tersebut, terdapat suatu

subbab yang menjelaskan tentang strategi-strategi yang dilakukan oleh

Muhammadiyah Kabupaten Demak, diantaranya 1) membentuk lembaga

bimbingan manasik haji; 2) membangun budaya dialog dan pembinaan generasi

muda; 3) dakwah melalui media massa; 4) dakwah kultural; 5) dakwah melalui

pemberdayaan umat di bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan kesehatan.

Muhammadiyah merupakan organisasi islam keagamaan yang memiliki

orientasi gerakan pembaharuan atau purifikasi. Dalam tulisan skripsi oleh Nurika

Hari Nurdi dengan judul Muhammadiyah Gerakan Purifikasi Dan Dinamisasi

Islam Di Indonesia Tahun 1985- 1990. Menjelaskan, bahwa karakteristik

pemikiran purifikasi dan dinamisasi gerakan pembaharuan Muhammadiyah

diperankan oleh majlis tarjih. Fokus kajian dalam penelitian tersebut terdapat dua

macam, yakni langkah Tajdid (kesungguhan) Muhammadiyah sebagai organisasi

modernisasi serta Tajid sebagai rangka purifikasi (pemurniaan ajaran Islam).

Gerakan Muhammadiyah tersebut merupakan cerminan gerakan universal bagi

organisasi tersebut baik zaman sebelumnya, zaman sesudahnya, hingga zaman

saat ini, artinya setiap Muhammadiyah wilayah, daerah, cabang maupun ranting-

ranting di Indonesia memiliki orientasi yang sama dalam hal gerakan tajdid.

Kesimpulan dari tinjauan pustaka di atas berupa gambaran secara umum

tentang studi Muhammadiyah yang telah diteliti oleh peneliti lainya. Kajian

tentang Eksistensi Muhammadiyah Tahun 1986-2017 (studi perkembangan

Dakwah Muhammadiyah) belum banyak dipaparkan secara detail. Berdasarkan

pendapat tersebut, maka masih terdapat celah atau ruang yang belum dikaji secara

mendalam oleh para peneliti sebelumnya. Permasalahan menarik yang akan

Page 18: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

14

dibahas dalam penelitian ini antara lain; (1) penelitian ini mengkaji dan

menganalisis sejarah perkembangan kegiatan dakwah Muhammadiyah tahun

1986-2017; (2) penelitian ini mengkaji dan menganalisis kronologis

perkembangan tujuan dakwah Muhammadiyah tahun 1986-2017; (3) penelitian ini

menyoroti cara warga Muhammadiyah Jember menggunakan nilai atau norma

yang terkandung dalam dakwah Muhammadiyah untuk kehidupan sehari-hari.

Perubahan dan perkembangan dakwah Muhammadiyah terkait dengan segala

aspek kehidupan tentu juga terjadi. Sehingga faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya perubahan dan perkembangan dakwah khususnya di Kabupaten Jember

akan dijelaskan pada penelitian ini. Merujuk pada kajian literatur di atas, maka

tema kajian yang akan dibahas dalam penelitian ini sudah ada, namun belum

secara detail memaparkan permasalahan terkait “Eksistensi Muhammadiyah di

Kabupaten Jember Tahun 1986-2017 (Studi Perkembangan Dakwah

Muhammadiyah)”.

Page 19: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

15

2.1 Pendekatan teori penelitian

Sesuai masalah yang akan dikaji, penelitian ini menggunakan pendekatan

sosiologi umum. Menurut Comte (dalam Basrowi, 2005: 9) mendefinisikan

sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat. Sosiologi mampu berupaya

memahami kehidupan bersama manusia, sejauh kehidupan tersebut berdasarkan

suatu empiris yang mampu diamati maupun ditinjau. Sehingga kajian-kajian yang

fokus diamati oleh sosiologi merupakan manusia. Adapun ciri yang menjadi

kajian sosiologi diantaranya sebagai ilmu yang mengkaji manusia dengan

manusia lainya; dalam sebuah kelompok seperti keluarga, kelas sosial ataupun

masyarakat; produk yang timbul dan mampu kita rasakan saat ini, semisal norma,

nilai, dan juga suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok

tersebut. Dalam tulisan karya Horton dan Hunt (1996: 14) sosiologi merupakan

suatu ilmu dengan memiliki kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji

berdasarkan pengetahuan ilmiah. Sehingga sosiologi mampu sebagai suatu ilmu

yang kajian tentang gejala yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Dalam mempertajam hasil analisis pendekatan tersebut, maka peneliti

menggunakan teori fungsionalisme struktural yang dikembangkan oleh Talcot

Parson. Peneliti menggunakan teori tersebut karena didalam teori fungsionalisme

struktural, masyarakat mampu dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang

bekerjasama secara terorganisir dan keteraturan, karena didalamnya terdapat

seperangkat aturan dan nilai yang dianut oleh masyarakat.

Menurut Parson (dalam Horton dan Hunt, 1996: 18) setiap kelompok atau

atau lembaga melaksanakan tugas tertetentu secara terus menerus dinamakan

fungsional. Para penganut teori Fungsional sering dituduh mengabaikan variabel

konflik dan perubahan sosial. Akan tetapi tidak bagi penganut teori

fungsionalisme struktural modern seperti Talcott Parson yang telah diperlengkapi

dengan konsep-konsep seperti fungsi, disfungsi, fungsi laten, dan keseimbangan

parson berpediri bahwa orang tidak berharap banyak mempelajari perubahan

sosial dan konflik sebelum memahami sruktur sosial masyarakat (Soekanto,

1986:22)

Page 20: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

16

Menurut tulisan Soekanto (1986: 43) bahwa sebagai suatu sistem, ada 4

syarat dalam fungsi struktur yang digagas oleh Parson. Diantaranya Adaptasi (A),

goal attainment (G), intigration (I), dan latensi (L) atau pemeliharaan pola.

Secara bersama-sama, keempat imperatif fungsional ini dikenal sebangai skema

AGIL. Agar dapat bertahan suatu sistem harus mempunyai empat fungsi ini

menurut Jacky (2015: 108):

1 ) Adaptation (adaptasi) suatu sistem harus menyesuaikan dengan keadaan

lingkungan sekitar.

2 ) Goal attainment (pencapaian tujuan) adalah merujuk pada suatu

tujuan/ketercapaian yang terlegitimasikan oleh nilai-nilai dominan serta

menggerakan sumber daya untuk meraih ketercapaian.

3 ) Integration (integrasi) adalah pemeliharaan hubungan-hubungan antara unit

subsistem. Integrasi diperlukan agar tidak terjadi pertentangan diantara

individu, kelompok ataupun subsistem yang ada, sehingga terjadi

keseimbangan secara keseluruhan.

4 ) Latency (latensi atau pemeliharaan pola) sebuah sistem harus melengkapi,

memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola

dalam berkehidupan dimasyarakat atau suatu pemeliharaan pola yang

berkaitan dengan usaha suatu sistem.

Page 21: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

17

2.2 Kerangka Berfikir

Teori

fungsionalisme struktural

Menurut Talcott Person

Adaptation (adaptasi)

Setiap sistem harus

menyesuaikan diri

dengan lingkungannya

Goal Attainment

(pencapaian tujuan)

Setiap sistem harus

mempunyai alat untuk

memcapai suatu tujuan

Integration (integrasi)

Setiap sistem harus mengatur

antar hubungan bagian-

bagian yang menjadi

komponennya

Latency (latensi atau

pemeliharaan pola)

Setiap sistem harus

mempertahannkan dirinya

sedapat mungkin dalam

keadaan yang seimbang

Eksistention

(keberadaan)

Pengajian (Umum,

Khusus, pimpinan)

Muhammadiyah

Memperkuat kualitas

dan kuantitas mubhalig

dan mubhaligat

Perkumpulan warga

Muhammadiyah

Adanya perubahan

cara/strategi

Gedung Dakwah

Muhammadiyah (Pusat

Dakwah, Masjid,

Sekolah, dsb)

Masih dilaksanakan /

ada

Adanya minat

Proses adaptasi

mubhalig dan warga

Muhammadiyah

Perkembangan tujuan

Muhammadiyah

Cara mencapai tujuan

Adaptasi + Reorientasi tujuan

Nilai dan norma

Implementasi nilai atau

norma dalam pemahaman

Muhammadiyah dalam

kehidupan sehari-hari

Keberadaan Pengajian

dan majelis dakwah

Muhammadiyah

Page 22: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

18

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode menurut Pranoto (2010: 11) adalah suatu cara untuk berbuat atau

mengerjakan suatu sistem yang sudah terencana dan teratur. Jadi, metode selalu

erat dengan hubungan prosedur, proses, atau teknik yang tersistematis dalam

melakukan penelitiaan. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, oleh karena

itu metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah.

Dalam tulisan Gottschlak (diterjemahkan Susanto, 1986: 32) Metode

sejarah adalah suatu proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman-

rekaman dan peristiwa masa lampau serta mengkisahkan masa lampau tersebut

dengan imajinatif berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti. Adapun tahap-

tahap dalam metode penelitian sejarah menurut Gosttschlak diantaranya: 1)

pengumpulan sumber-sumber informasi atau heuristik; 2) pengujian sumber-

sumber informasi tersebut untuk diketahui sejatinya atau disebut kritik; 3)

pengambilan unsur-unsur yang telah dipercaya atau bagian sumber-sumber yang

terbukti sejatiannya disebut juga intepretasi; dan 4) tahapan terakhir adalah

penulisan sejarah yang disebut Historiografi. Menurut Kuntowijoyo (2013: 69)

sebelum peneliti sejarahwan menempuh 4 tahapan tersebut, yang paling awal

dilakukan oleh peneliti adalah pemilihan topik. Berikut ini uraian tahap-tahapan

dalam metode penelitian sejarah menurut Gosttschlak, sebagai berikut:

Tahap Pertama peneliti pengumpulan sumber-sumber informasi atau yang

disebut tahap heuristik, dalam tahap ini peneliti harus mengumpulkan informasi

mengenai subjek yang akan diteliti, adapun yang menjadi sumber informasi

tersebut berupa saksi, buku fisik, dokumen dsb. Pada tahap ini, peneliti mencari

atau menemukan sumber-sumber sebagai bahan informasi guna menyusun kisah

yang menjadi subjek penelitian. Gottschlack pun menuliskan (diterjemahkan

Susanto, 1986: 35) bahwa terdapat perbedaan antara sumber primer dan sumber

sekunder.

Page 23: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

19

Sumber primer menurut Abdurahman (2007: 65) ialah sumber yang

disampaikan oleh pelaku maupun saksi mata. Sumber primer yang digunakan oleh

peneliti, diantaranya :

1. Sumber lisan, yaitu wawancara terhadap pelaku dan saksi mata yang

pernah menjadi kepengurusan Muhammadiyah tahun 1986 – 1990, antara

lain: Bapak Ali Fauzi sebagai sekretaris majelis tabligh pimpinan daerah

Muhammadiyah 1986-1990, Bapak Kusno sebagai Ketua PD

Muhammadiyah Kabupaten Jember tahun 2015-2020, bapak Sukotjo

Wirjodandjojo sebagai informan, Bapak Suryadi dan Sudahri selaku

pimpinan PD Muhammadiyah majelis Pustaka.

2. Foto-foto dokumentasi kegiatan Muhammadiyah di Kabupaten Jember.

3. Arsip-arsip organisasi.

Sedangkan sumber sekunder ialah sumber yang didapatkan bukan dari

saksi mata, semisal yang peneliti gunakan adalah buku fisik maupun e-book

(elektronik book), jurnal penelitian, dsb. yang menyangkut tentang penelitian ini,

antara lain :

1) PWM-B. 2010. Refleksi Satu Abad Muhammadiyah. Editor Syaifullah.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

2) Kamal, M. dkk. 1988. Muhammadiyah Sebagai Gerakan. Persatuan

Yogyakarta: Yogyakarta

3) Nashir, H. 2014. Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara

Muhammadiyah

4) Burke, P. 1992. Sejarah Dan Teori Sosial. Diterjemahkan oleh Yayasan

Obor Indonesia. 2011. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

5) Tharaba. 2016. Sosiologi Agama (Konsep, Metode Riset, dan Konflik

Agama). Malang: Madani

6) Suyanto, Sudahri, Suryadi. 2017. Coretan Santri Jejak Petualang

Menggapai Matahari Kisah-Kisah Penih Inspirasi KH. Ahmad

Zainuri Dari Jember Untuk Indonesia. Lumajang: LPP Annur

Peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dalam

usaha mengumpulan dan memperoleh data. Observasi dilakukan dengan dua cara,

Page 24: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

20

yaitu observasi langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian langsung,

peneliti langsung mengunjungi kantor pimpinan daerah Muhammadiyah Jember.

Observasi tidak langsung, dilakukan dengan melihat dokumentasi-dokumentasi

kegiatan yang diselenggarakan Muhammadiyah di Kabupaten Jember tahun 1986-

2017.

Dalam proses yang dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data

lapangan melalui wawancara, wawancara bersifat terbuka. Pelaksanaannya

dilakukan secara berulang-ulang, agar mendapat informasi dan gambaran secara

kompleks tentang topik yang diteliti. Peneliti hanya menyusun sebuah pokok

intisari dalam bentuk pertanyaan dan menjadikanya sebagai pedoman wawancara,

agar nantinya materi wawancara tidak keluar konteks dalam topik permasalahan.

Pelaksanaan mewawancarai dilakukan peneliti kepada tokoh-tokoh

Muhammadiyah yang berperan penting terhadap informasi yang dibutuhkan oleh

peneliti, seperti tokoh-tokoh Muhammadiyah di Jember, pimpinan daerah

Muhammadiyah Jember, pimpinan cabang yang ada di Jember, serta informan

yang pernah menjabat kepengurusan Muhammadiyah tahun 1986-1990.

Teknik dokumentasi dilakukan peneliti dengan cara mengumpulkan data

tersebut melalui sumber-sumber berupa buku, jurnal penelitian, arsip-arsip

organisasi Muhammadiyah Jember, foto, dsb. Data yang dikumpulkan peneliti ini

merupakan arsip dari kantor pim pinan daerah Muhammadiyah Jember, kantor

pimpinan cabang yang ada di Jember maupun individu yang mendokumentasikan

peristiwa ataupun kegiatan Muhammadiyah di Kabupaten Jember. Pada saat

melakukan penelitian, peneliti juga melakukan pendokumentasian penelitian.

Tahap selanjutnya setelah peneliti mengumpulkan data-data tersebut,

peneliti mengadakan kritik terhadap data-data tersebut dengan menguji data-data

agar valid dan tidak cenderung menyesatkan (Gostthlack dalam Susanto, 1986:

80). Langkah kritik ini bertujuan untuk menyeleksi data sebagai fakta. Adapun

langkah kritik ini meliputi kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern yang

lolos keasliannya (otentik) maka peneliti gunakan sebagai sumber.

Kritik intern adalah kegiatan yang dilakukan peneliti terhadap pengujian

isi sumber. Dalam tahap ini, dibutuhkan suatu pembuktian informasi dan

Page 25: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

21

kesaksian dengan cara membandingkan sumber satu dengan sumber lainya, agar

nantinya informasi tersebut dapat peneliti percaya atau tidak. Peneliti juga

membandingkan sumber satu dengan lainya dari hasil dari wawacara antara

tokoh-tokoh Muhammadiyah dengan warga Muhammadiyah, kemudian dipilih

yang valid dengan cara mengambil data-data yang lebih banyak jumlahnya dalam

mengungkap fenomena topik yang di teliti oleh peneliti, yaitu Eksistensi

Muhammadiyah di Kabupaten Jember Tahun 1986-2017 (Studi Tentang

Perkembangan Dakwah Muhammadiyah), berdasarkan kritik intern peneliti

memiliki sumber yang valid, diantaranya :

1) Bapak Ali Fauzi dijadikan sebagai sumber primer karena beliau

merupakan tokoh Muhammadiyah yang mempunyai andil dalam

gerakan dakwah di Kabupaten Jember karena pada tahun 1986-1990

beliau menjadi sekretaris majlis tabligh Muhammadiyah.

2) Bapak Kusno selaku Ketua Kimpinan Muhammadiyah Kabupaten

Jember Tahun 2015-2020.

3) Dokumentasi kegiatan dakwah Muhammadiyah.

Tahap ke tiga dalam metode penelitian sejarah adalah Interpretasi.

Interpretasi dapat juga disebut penafsiran peneliti berdasarkan data yang diperoleh

(Kuntowijoyo, 2013). fakta-fakta yang telah diperoleh peneliti berdasarkan kritik

tersebut, lalu dipilah mana yang relevan terhadap topik. Pada proses ini,

dibutuhkan analisis data yang sesuai antara satu sama lain, hingga menjadi satu

kesatuan yang sistematis dalam penyusunan tulisan sejarah atau Historiografi.

Langkah Terakhir dalam metode penelitian sejarah ialah historiografi,

mengutip dari tulisan Kuntowijoyo yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah (2013)

historiografi merupakan penulisan sejarah.dalam penulisan sejarah, peneliti

memberikan suatu gambaran yang jelas terkait proses penelitian dari awal hingga

akhir (kesimpulan). Jadi, dapat disimpulkan bahwa historiografi merupakan suatu

hasil penafsiran peristiwa masa lampau berdasarkan fakta secara kronologis dan

berurutan atau sistematis, sehingga menjadi sebuah peristiwa yang menarik.

Dengan demikian, Peneliti merekonstruksikan keikutsertaan Muhammadiyah di

kabupaten Jember untuk menopang umat Islam agar berkemajuan dalam bidang

Page 26: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

22

sosial berdasarkan kurun waktu ditahun 1986 sampai 1990, dengan harapan

penelitian ini dapat memberikan suatu kejelasan bagi yang berminat untuk

mempelajari, mengembangkan maupun kritikan.

Page 27: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

23

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdurahman. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Suara Muhammadiyah. 2010. Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah,

dan langkah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah

Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta

Azra, A. 1996. Pergolakan Politik Islam Dari Fundamentalis, Modernisme

Hingga Post-Modernisme. Jakarta: Paramadina

Burke, P. 1992. Sejarah Dan Teori Sosial. Diterjemahkan oleh Yayasan Obor

Indonesia. 2011. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Dzuhayatin. 2015. Rezim Gender Muhammadiyah Kontestasi Gender, Identitas,

dan Eksistensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gottschalck, L. Mengerti Sejarah. Diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto.

1985. Jakarta: Universitas Jember

Haryanto, S. 2016. Sosiologi Agama Dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta

: Ar-Ruzz Media

Jones, P., Bradbury, Shaun Lee. 2011. Pengantar Teori-Teori Sosial. Terjemahan

oleh Achmad Saifuddin. 2016. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Kamal, M. dkk. 1988. Muhammadiyah Sebagai Gerakan. Persatuan Yogyakarta:

Yogyakarta

Kartodirjo. 1987. Kebudayaan Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Koentjoroningrat. 1989. “Metode Wawancara”, dalam Koentjoroningrat,Metode

Metode Penelitian Masyarakat . Jakarta: Gramedia

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya

Kuntowijoyo. 2008. Penjelasan Sejarah (Historycal Explanation). Yogyakarta:

Tiara Wacana

Page 28: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

24

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta: Tiara Wacana

Nashir, H. 2014. Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara

Muhammadiyah

Nashir, H. 2010. Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan

Langkah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah

Parakriti. 2007. Menjadi Indonesia. Jakarta: Kompas

Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah. 2013. 100 Tahun

Muhammadiyah Menyinari Negeri. Yogyakarta: Majelis Pustaka dan

Informasi PP Muhammadiyah

Pranoto. 2010. Teori & Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu

PWM-B. 2010. Refleksi Satu Abad Muhammadiyah. Editor Syaifullah.Yogyakarta

: Pustaka Pelajar

Rais, dkk. 2010 . 1 Abad Muhammadiyah Istiqomah Memendung Kristenisasi &

Liberalisme. Yogyakarta: MTDK – PPM

Ritzer, G. The Wiley Blackwell Companion To Siciology. Terjemahan oleh

Daryatno. 2013. Yogykarta: Pustaka Pelajar

Soekanto, S. 1986. Talcott Parsons: Fungsionalisme Imperatif. Jakarta : Rajawali

Sundoro, Mohamad Hadi. 2013. Keniscayaan Sejarah. Jember: Jember University

Press

Suryanegara. 1996. Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam Di Indonesia.

Bandung: Mizan

Susanto, Ari. 2017. Membumikan Gerakan Sosial Islam Progresif. Sleman:

Semesta Ilmu

Sutikno. 2016. Dari Nalar Pragmatis Menuju Nalar Progresif. Lamongan: Putaka

Ilalang

Suyanto, Sudahri, Suryadi. 2017. Coretan Santri Jejak Petualang Menggapai

Matahari Kisah-Kisah Penih Inspirasi KH. Ahmad Zainuri Dari Jember

Untuk Indonesia. Lumajang: LPP Annur

Tharaba. 2016. Sosiologi Agama (Konsep, Metode Riset, dan Konflik Agama).

Malang: Madani

Page 29: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

25

Yatim, B. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Jurnal

Jauhari, A. 2016. Aktivitas Muhammadiyah Dalam Bermasyarakat Dan

Bernegara (Studi Muhammadiyah Kabupaten Lamongan). Lamongan:

Jurnal Politik Muda, Vol. 5, No. 2

Risfaisal, Sriwahyuni, Rosnatang. 2016. Gerakan Sosial Muhammadiyah Di Era

Modernisasi Pada Masyarakat Masserempulu Kabupaten Enrekang.

Makassar: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Shobron, Sudarno, Alfian Nurul Azmi. 2011. Eksistensi Muhammadiyah Dan

Nahdhatul Ulama Di Desa Plompong, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah

(Studi Perbandingan). Surakarta: Tajdida, Vol. 9, No. 2, Desember 2011:

187 – 206

Shobron, Sudarno Abdul Ghafur. 2004. Sejarah Dan Perkembangan

Muhammadiyah Kabupaten Batang. Surakarta: Tajdida, Vol. 2, No. 2,

Desember 2004: 141 - 158

Page 30: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

26

Lampiran A. Matrik Penelitian

TOPIK JUDUL

PENELITIAN

JENIS DAN

SIFAT

PENELITIAN

PERMASALAHAN SUMBER

DATA

METODE

PENELITIAN

1 2 3 4 5 6

Sejarah

Sosial

Eksistensi

Muhammadiyah

Kabupaten

Jember Tahun

1986-2017

(Studi tentan

Perkembangan

Dakwah

Muhammadiyah)

1. Jenis

Penelitian :

1.1 Peneliti

Sejarah

2. Sifat

Penelitian :

2.1 Penleitian

Lapangan

2.2 Penelitian

Kepustaka

an

1) bagaimana

sejarah

perkembangan

kegiatan dakwah

Muhammadiyah

Kabupaten

Jember tahun

1986-2017

(proses adaptasi

perubahan

kegiatan

dakwah) ?

2) bagaimana

kronologis

perkembangan

tujuan dakwah

Muhammadiyah

Kabupaten

Jember tahun

1986-2017?

3) apa nilai-nilai

yang terkandung

dalam dakwah

Muhammadiyah

sebagai hasil

adaptasi dan

1.Buku

pokok dan

buku

penunjang

2.Dokumen

kegiatan

3.Observasi

4.Wawancara

Metode

penelitian

sejarah dengan

langkah-

langkah :

1. heuristik

2. Kritik

3. Interprestasi

4. historiografi

Page 31: EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN JEMBER …sejarah.fkip.unej.ac.id/.../15/...MUHAMMADIYAH-DI-KABUPATEN-JEMBER.pdf · Muhammadiyah dilahirkan sebagai bentuk upaya perubahan dalam

27

tujuan?

4) bagaimana

penerapan nilai-

nilai yang

terkandung

dalam kehidupan

sehari-hari?