19
Pengantar Basis Data by Paramita Mayadewi Hal. 1/19 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Penyusunan basis data (database) selalu didahului dengan pekerjaan pemodelan data. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Model data E-R (Entity Relationship) didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan relasi . Diagram hubungan entitas (model E-R) tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, menghapus data dan mengubah data. Elemen-elemen ERD: 1. Entity (Entitas) Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak di mana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kelas, yaitu: role (peran), events (kejadian), locations (lokasi), tangible things / concepts (sesuatu yang tidak nyata / konsep). Contoh: pegawai, pembelian, kampus, buku, pembayaran. Contoh detil dari suatu entity (entitas) disebut instance. Contoh: pegawai bernama Dodo, Noni, Citra, dll… 2. Relationship Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Contohnya: Entitas Mahasiswa dengan NIM = “14534” dan NamaMhs = “Dodo” yang mempunyai relasi dengan Entitas Kuliah dengan KodeKul = “SI-140” dan NamaMK = “Basis Data”, sehingga struktur data dari Relasi ini bahwa mahasiswa tersebut mengambil mata kuliah pada suatu perguruan tinggi. Hubungan antara entitas akan menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu: derajat (kardinalitas) dan partisipasi hubungan. 3. Atribut Deskripsi kelompok data yang mempunyai karakteristik yang sama (data yang mendeksripsikan entity dan relationship), merupakan field yang akan disimpan. Notasi Entity Relationship Notasi Deskripsi Entitas Entity Set Relasi Relationship set Penghubung atribut dengan entitas dan relasi dengan entitas

Entity Relationship Diagram

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengertian Entity Relationship Diagram

Citation preview

Page 1: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 1/19

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Penyusunan basis data (database) selalu didahului dengan pekerjaan pemodelan data. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Model

data E-R (Entity Relationship) didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan relasi.

Diagram hubungan entitas (model E-R) tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, menghapus data dan mengubah data.

Elemen-elemen ERD: 1. Entity (Entitas)

Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak di mana data tersimpan atau di mana terdapat data.

Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kelas, yaitu: role (peran), events (kejadian), locations (lokasi), tangible things / concepts (sesuatu yang tidak nyata / konsep). Contoh: pegawai, pembelian, kampus, buku, pembayaran. Contoh

detil dari suatu entity (entitas) disebut instance. Contoh: pegawai bernama Dodo, Noni, Citra, dll…

2. Relationship Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Contohnya: Entitas Mahasiswa dengan NIM = “14534” dan NamaMhs = “Dodo” yang mempunyai relasi dengan Entitas Kuliah

dengan KodeKul = “SI-140” dan NamaMK = “Basis Data”, sehingga struktur data dari Relasi ini bahwa mahasiswa tersebut mengambil mata kuliah pada suatu perguruan tinggi. Hubungan antara entitas akan menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang

terjadi, yaitu: derajat (kardinalitas) dan partisipasi hubungan.

3. Atribut Deskripsi kelompok data yang mempunyai karakteristik yang sama (data yang mendeksripsikan entity dan relationship), merupakan field yang akan disimpan.

Notasi Entity – Relationship

Notasi Deskripsi

Entitas

Entity Set

Relasi

Relationship set

Penghubung atribut dengan

entitas dan relasi dengan entitas

Page 2: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 2/19

Attribute

Attribute

Attribute

Key Attribute

Attribute

Derived Attribute (atribut turunan)

Attribute

Multi-value Attribute

Attribute

Attribute Attribute

Composite Attribute

Attribute

Identifier Attribute (pada weak entity)

Entitas

Weak Entity Set

Relasi

Relationship Set Weak Entity

Contoh:

Mahasiswa mengambilMata

Kuliah

NIM

Nama

Alamat

Jalan Kota KodePos

TgLhr

Umur

Hobbi

KdMKNmMK

SKS

Page 3: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 3/19

KARDINALITAS & PARTISIPASI

1. Cardinality (kardinalitas) menyatakan jumlah anggota entitas yang terlibat di dalam relasi yang

terjadi. Dalam hal ini relasi yang terjadi akan membentuk relasi hubungan (relationship instances). Contoh:

Seorang dosen paling banyak mengepalai satu jurusan, tetapi ada dosen yang tidak menjadi ketua jurusan relasi one to one (relasi 1:1)

Seorang dosen bisa menerima honor beberapa kali, tetapi mungkin juga tidak menerima honor jika ia tidak mengajar relasi one to many (relasi 1:M)

Seorang customer dapat membeli beberapa barang dan sebuah barang dapat dibeli oleh

beberapa customer relasi many to many (relasi M:N)

Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu relasi 1:1, 1:M atau relasi M:N

A. Derajat hubungan 1:1

Derajat hubungan 1:1 terjadi bila setiap anggota entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entitas B, dan sebaliknya tiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan

dengan satu anggota dari entitas A.

A berpasangan B1 1

a1

a2

b1

a5

a4

a3

b5

b4

b3

b2

E-R diagram antara entitas A dan B dengan derajat hubungan 1:1 dilukiskan dengan

mencantumkan pada garis hubungan. Sedangkan instance hubungan antar anggota entitas yang terjadi adalah pasangan a2 – b1, a3 – b2 dan a4 – b5. Sedangkan a1, a5, b3 dan b4 masing-masing tidak mempunyai pasangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa derajat hubungan

1:1 mencakup juga 1:0 dan 0:1

B. Derajat hubungan 1: M

Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya tiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.

A berpasangan B1 m

a1

a2

b1

a5

a4

a3

b5

b4

b3

b2

a6 b6

Page 4: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 4/19

C.Derajat hubungan M : N

Derajat hubungan antar entitas m:n terjadi bila tiap anggota entitas A dapat berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya setiap anggota entitas B juga dapat

berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas A.

A berpasangan Bm n

a1

a2

b1

a5

a4

a3

b5

b4

b3

b2

a6 b6

2. Partisipasi hubungan (participation) menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas

dalam relasi terjadinya hubungan. Partisipasi atau keterlibatan tiap anggota entitas dalam

membentuk instance hubungan dapat bersifat wajib (mandatory) dan tidak wajib (non mandatory). Dalam pemodelan data, interpretasi jenis partisipasi hubungan dituliskan dalam aturan data. Contoh misal hubungan antara entitas DOSEN dan MATA KULIAH (MK) dengan

aturan data sebagai berikut: Setiap dosen harus mengajar satu mata kuliah. Tiap mata kuliah harus diajarkan oleh

seorang dosen.

Diagram instance hubungan antar entitas DOSEN dan MK berdasarkan aturan di atas dapat

dilukiskan seperti:

Amin

Budi

Basis Data

Jono

Adi

Maria

Riset & Operasi

Sistem Operasi

Struktur Data

Algoritma

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa derajat hubungan antar entitas DOSEN dan MK adalah 1:1. Sedang partisipasi tiap anggota entitas dalam hubungan adalah wajib, baik untuk

anggota entitas DOSEN ataupun entitas MK. Gambar digaram E-R nya:

DOSEN mengajar MK1..1 1..1

atau

DOSEN mengajar MK

Page 5: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 5/19

Setiap dosen harus mengajar satu mata kuliah. Tiap mata kuliah mungkin diajarkan oleh seorang dosen dan mungkin belum ada yang mengajar.

DOSEN mengajar MK

atau

DOSEN mengajar MK0..1 1..1

Seorang dosen harus boleh mengajar satu mata kuliah dan seorang dosen boleh tidak mengajar. Tiap mata kuliah harus diajarkan oleh seorang dosen.

DOSEN mengajar MK1..1 0..1

atau

DOSEN mengajar MK

Seorang dosen hanya boleh mengajar satu mata kuliah dan boleh tidak mengajar. Tiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen dan mungkin belum ada yang mengajar.

DOSEN mengajar MK

atau

DOSEN mengajar MK0..10..1

Page 6: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 6/19

MEMBANGUN DIAGRAM ERD Entity Relationship Diagram merupakan suatu alat utama pemodelan data dan membantu

menggambarkan data ke dalam entitas dan hubungan antar entitas. Proses ini telah terbukti memungkinkan seorang analis untuk menghasilkan suatu struktur database yang baik, sehingga data dapat disimpan dan dimunculkan kembali secara efisien.

Cara membuat atau mendesign Entity Relationship Diagram:

1. Identifikasi Entitas Identifikasi peran, kejadian/kegiatan, lokasi, hal

abstrak/konsep yang datanya disimpan oleh end-user

2. Tentukan Relationship Tentukan hubungan antara sepasang entitas

menggunakan relationship matriks.

3. Gambar “KASAR” ERD Gambarkan entitas-entitas dan relationship diantara entitas untuk menghubungkannya.

4. Tentukan kardinalitas Tentukan kardinalitas (pemunculan sutau entitas di entitas lainnya yang berhubungan)

5. Tentukan Primary Key Identifikasi atribut data yang secara “unik” mengidentifikasi setiap entitas

6. Gambar ERD berdasar atribut kunci

Sertakan primary key di setiap entitas

7. Identifikasi atribut lainnya Kumpulkan informasi detil yang penting dalam sistem yang sedang di kembangkan.

8. Petakan atribut Untuk setiap atribut, letakkan dalam satu entitas yang tepat. Cari juga atribut yang ada dalam relationship.

9. Gambarkan ERD lengkap dengan atribut

Sesuaikan ERD hasil langkah 6 dengan entitas atau relationship hasil langkah 8

10. Periksa hasil Apakah Entity Relationship Diagram akhir telah secara tepat mencerminkan data sistem ?

Contoh Kasus:

Sebuah perusahaan memiliki beberapa departemen. Setiap departemen terdiri dari seorang supervisor dan paling sedikit satu orang pegawai.

Pegawai dapat bekerja paling tidak di satu departemen, tapi mungkin juga lebih dari satu departemen. Sedikitnya satu orang pegawai diikutsertakan dalam sebuah proyek, seorang pegawai mungkin berlibur

dan tidak diikutsertakan dalam proyek apapun. Field data yang penting adalah nama departemen, proyek, supervisor, dan pegawai, serta no.supervisor, no.pegawai, dan no.proyek sebagai key.

Langkah penciptaan ERD:

1. Identifikasi Entitas

Entitas dalam sistem ini adalah Departemen, Pegawai, Supervisor dan Proyek. Seseorang mungkin saja membuat Perusahaan sebagai sebuah entitas, tetapi ini adalah entitas yang salah, karena hannya memiliki satu instance dalam permasalahan ini. Entitas yang benar harus memiliki

lebih dari satu instance.

Page 7: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 7/19

2. Tentukan Relationship Matriks Relasi Entitas:

Departemen Pegawai Supervisor Proyek

Departemen Memiliki Dipimpin oleh

Pegawai Bekerja di Bekerja dalam

Supervisor Memimpin

Proyek Menggunakan

3. Gambar “KASAR” ERD Kita menghubungkan entitas yang mempunyai relasi seperti yang ditunjukkan pada matriks relasi

entitas.

Departemendipimpin

olehSupervisor

Pegawai

memiliki

Proyekbekerja

dalam

4. Tentukan Kardinalitas Berdasarkan deskripsi permasalahan, dapat diketahui bahwa:

Setiap Departemen dipimpin oleh satu Supervisor

Seorang Supervisor hanya memimpin satu Departemen Setiap Departemen memiliki paling sedikit satu Pegawai Setiap Pegawai bekerja paling sedikit pada satu Departemen

Setiap Proyek paling sedikit melibatkan satu orang Pegawai Seorang Pegawai dapat terlibat dalam beberapa Proyek atau bahkan tidak sama sekali.

Page 8: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 8/19

Departemendipimpin

olehSupervisor

Pegawai

memiliki

Proyekbekerja

dalam

5. Tentukan Kunci utama (Primary-Keys) Kunci utama (primary keys) adalah Nama Departemen (NmDept), Nomor Supervisor (NoSpv), Nomor Pegawai (NoPeg) dan Nomor Proyek (NoPryk)

6. Gambar ERD berdasarkan kunci

Departemendipimpin

olehSupervisor

Pegawai

memiliki

Proyekbekerja

dalam

NmDept NoSpv

NoPeg NoPryk

Page 9: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 9/19

7. Menentukan Atribut Atribut yang diperlukan adalah Nama Departemen, Nama Proyek, Nama Supervisor, Nama

Pegawai selain Primary Keys.

8. Pemetaan Atribut

Atribut Entitas Atribut Entitas

NmDept Departemen NmPeg Pegawai

NoPryk Proyek NoSpv Supervisor

NmPryk Proyek NmSpv Supervisor

NoPeg Pegawai

Atribut Entitas

MasaJab Dipimpin oleh

MasaKerja Memiliki

MasaKrjPryk Bekerja dalam

9. Gambar ERD dengan Atribut

Departemendipimpin

olehSupervisor

Pegawai

memiliki

Proyekbekerja

dalam

NmDept NoSpv

NoPeg NoPryk

MasaJab

NmSpv

NmPeg NmPryk

MasaKerja

MasaKrjPryk

Jika ada suatu relationship (hubungan antara 2 entitas) yang tidak digambarkan atributnya, hal

ini berarti relationship tersebut hanya memiliki atribut minimal, yaitu atribut yang berasal dari key atribut 2 entitas yang dihubungkannya.

Page 10: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 10/19

Contoh:

Pegawai mendapatSK Kenaikan

Jabatan

NIP

NmPeg

NoSK

TglSK

Dalam contoh tersebut tidak digambarkan adanya atribut dalam relationship “mendapat”. Hal ini berarti relationship “mendapat” hanya memiliki atribut minimal, yaitu NIP dan NoSK.

10. Periksa Hasil Lakukan pemeriksaan terhadap ERD, bila tidak ada koreksi maka ERD akhir yang ada telah dapat memodelkan data dalam sistem dengan baik.

Page 11: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 11/19

ENTITY-RELATIONSHIP MODEL (Lanjutan)

SINGLE-VALUED ATTRIBUTE (Atribut Bernilai Tunggal) Atribut Bernilai Tunggal ditujukan pada atribut-atribut yang memiliki paling banyak satu nilai untuk setiap baris data.

Contoh: Pada tabel Mahasiswa, NIM, NmMhs (Nama Mahasiswa) dan AlmtMhs (Alamat Mahasiswa), merupakan atribut bernilai tunggal, karena atribut-atribut tersebut hanya dapat berisikan

satu nilai.

MULTI-VALUED ATTRIBUTE (Atribut Bernilai Banyak) Atribut bernilai banyak ditujukan pada atribut-atribut yang dapat kita isi dengan lebih dari satu nilai, tetapi jenisnya sama.

Contoh:

Atribut hobby pada tabel Mahasiswa, termasuk atribut bernilai banyak, karena kecenderungan

seorang mahasiswa memiliki lebih dari satu hobby.

Mahasiswa

NIM

NmMhs

AlmtMhs

Hobby

Tabel MAHASISWA NIM NmMhs AlmtMhs Hobby

3304123 Anindyaswari Pradnya Jl. Mutiara 1, Bandung 41234 Badminton Berenang

3304124 Duhita Pradnya Jl. Emas 10, Bandung 42345 Badminton Berenang

3304235 Rafif Pradipta Jl. Surabaya 123, Jakarta 55123 Sepak Bola Berenang

3304236 Hafiz Wisnupratomo Jl. Magelang 45, Jakarta 56789 -

3304240 Annisa Jl. Susilo 303, Jakarta 55190 Berenang Membaca

Atribut Bernilai

Banyak

Page 12: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 12/19

DERIVED ATTRIBUTE (Atribut Turunan) Atribut Turunan adalah atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang berhubungan.

Tabel MAHASISWA NIM NmMhs AlmtMhs Hobby Angkatan

…… …… …… …… ……

3304240 Annisa Jl. Susilo 303, Jakarta 55190 Berenang Membaca

2004

CATATAN: Angkatan sebenarnya dapat diambil dari NIM, karakter ke 3 dan 4.

Mahasiswa

NIM

NmMhs

AlmtMhs

Hobby

Angkatan

SIMPLE ATTRIBUTE (Atribut Sederhana) dan COMPOSITE ATTRIBUTE (Atribut Komposit) Atribut Sederhana adalah atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi, sedangkan atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki makna.

Mahasiswa

NIM

NmMhs

AlmtMhs

Hobby

Angkatan

Alamat Kota KodePos

Atribut Turunan

Page 13: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 13/19

NIM NmMhs AlmtMhs Hobby 3304123 Anindyaswari Pradnya Jl. Mutiara 1, Bandung 41234 ……

…… Duhita Pradnya Jl. Emas 10, Bandung 42345 ……

…… …… …… ……

Alamat Kota KodePos Jl. Mutiara 1 Bandung 41234

Jl. Emas 10 Bandung 42345

…… …… …….

CATATAN: penggunaan atribut komposit, biasanya didasarkan pada pengolahan data pada

tabel

Page 14: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 14/19

KONVERSI MODEL E-R KE SKEMA RELASI

Entitas dalam Model E-R adalah calon tabel (dalam modul ini disebut dengan istilah relasi) pada implementasi desain fisik database. Atribut sama dengan item data/field.

Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika pandangan terhadap data. Oleh karena itu terdapat beberapa ketentuan dalam penyusunan tabel, yaitu:

a. Urutan baris tidak diperhatikan, sehingga pertukaran baris tidak akan berpengaruh terhadap is

informasi pada tabel. b. Urutan kolom tidak diperhatikan. Identifikasi kolom dibedakan dengan jenis atribut. c. Tiap perpotongan baris dan kolom hanya berisi nilai atribut tunggal, sehingga nilai atribut ganda

(multi value) tidak diperbolehkan d. Tiap baris dalam tabel harus dibedakan, sehingga tidak mungkin ada dua baris dalam tabel

mempunyai nilai atribut yang sama secara keseluruhan.

e. Dalam penyusunan tabel, hendaknya nilai atribut kosong (Null value) dihindarkan. Dalam pemodelan data, entitas disajikan dengan tabel entitas yang ada pada diagram E-R dituliskan

dengan kerangka tabel yang berisikan atribut-atributnya yang disebut skema relasi. Pembuatan tabel entitas selalu berpedoman pada ketentuan-ketentuan tentang cara penyusunan tabel.

Sehingga akan diperoleh susunan tabel entitas yang merupakan tabel yang terbebas dari adanya data rangkap (data redudancy). Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penyusunan skema relasi harus memperhatikan hubungan antar entitas yang terjadi. Dalam hal ini berkaitan erat dengan kardinalitas

dan partisipasi hubungan.

BINARY RELATIONSHIP

1. Representasi Hubungan 1 : 1 Misal suatu perusahaan menyediakan fasilitas rumah dinas bagi pegawainya. Dalam hubungan ini diberlakukan ketentuan bahwa tidak ada pegawai yang menempati lebih dari satu rumah dinas dan

tidak ada rumah dinas yang dihuni oleh lebih dari satu orang pegawai.

a. Partisipasi Wajib pada kedua entitas Terjadi bila setiap pegawai memperoleh rumah dinas dan tidak ada rumah dinas yang tidak dihuni oleh pegawai.

PEGAWAI menghuni Rumah Dinas

NIP

NmPeg

AlmtPeg NoRD

Alamat

Tipe

Page 15: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 15/19

Skema relasi yang terbentuk terdiri dari 2 relasi yang dihasilkan dari 2 entitas, dimana key atribut (identitas) entitas pertama harus diletakkan sebagai atribut kunci tamu (foreign key) dari entitas

kedua atau sebaliknya. Skema Relasi:

Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg, NoRD) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe)

atau

Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe, NIP)

CATATAN: Peletakan key atribut salah satu entitas boleh dibalik, karena tidak akan menghasilkan null value (nilai null).

b. Partisipasi tidak wajib pada salah satu sisi Misal persediaan rumah dinas bagi pegawai tidak mencukupi, sehingga terdapat pegawai yang

tidak mendapatkan rumah dinas.

PEGAWAI menghuni Rumah Dinas

NIP

NmPeg

AlmtPeg NoRD

Alamat

Tipe

Skema relasi yang terbentuk terdiri dari 2 relasi yang dihasilkan dari 2 entitas, dimana key atribut

entitas yang memiliki partisipasi wajib (mandatory) harus diletakkan sebagai atribut kunci tamu (foreign key) dari entitas yang memiliki partisipasi tidak wajib (non mandatory).

PERHATIKAN !! Dalam kasus ini peletakan key atribut (identitas) yang berfungsi sebagai relasi tidak boleh dibalik karena akan menghasilkan null value.

Skema Relasi:

Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe, NIP)

c. Partisipasi tidak wajib pada kedua sisi Terjadi dalam kasus tidak semua pegawai mendapatkan fasilitas rumah dinas, dan tidak semua rumah dinas dihuni oleh karyawan (misal terdapat rumah dinas yang digunakan sebagai guess house)

Skema relasi yang terbentuk terdiri dari 3 relasi yang dihasilkan dari 2 entitas, dimana relasi “menghuni” antara 2 entitas Pegawai dan Rumah Dinas menjadi calon tabel (hal ini dilakukan

untuk menghindari adanya null value). Key atribut yang ada pada relasi “menghuni” merupakan key atribut gabungan dari 2 entitas Pegawai dan rumah Dinas.

Page 16: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 16/19

PEGAWAI menghuni Rumah Dinas

NIP

NmPeg

AlmtPeg NoRD

Alamat

Tipe

NIP

NoRD

TgHuni

Skema Relasi:

Pegawai(NIP, NmPeg, AlmtPeg) RumahDinas(NoRD, Alamat, Tipe)

Menghuni(NIP, NoRD, TgHuni)

2. Representasi Hubungan 1 : m Dalam kasus ini diambil contoh hubungan antar karyawan dan ruang kerja pada suatu kantor. Dalam aturan data ditentukan bahwa setiap ruang kerja ditempati oleh lebih dari satu karyawan dan setiap karyawan tidak mungkin menempati lebih dari satu ruang kerja.

a. Partisipasi Wajib pada sisi “m” Misal dalam hubungan antara dosen dan mata kuliah ditentukan bahwa setiap dosen paling tidak

mengajar satu atau lebih matakuliah. Dan setiap mata kuliah diajar oleh seorang dosen.

DOSEN mengajar Mata kuliah

KdDosen

NmDosen

KdMK

NmMK

SKS

Dalam kasus ini, key atribut (identitas) dari entitas yang berderajat 1 (yang memiliki kardinalitas 1) dijadikan kunci tamu (foreign key) pada entitas yang memiliki kardinalitas “m”.

PERHATIKAN!!, jika dilakukan sebaliknya, yaitu key atribut yang berkardinalitas “m” dijadikan kunci tamu pada entitas yang memiliki kardinalitas “1” akan menyalahi aturan primary key.

Skema Relasi:

Dosen(KdDosen, NmDosen, KdMK) MataKuliah(KdMK, NmMK, SKS)

Page 17: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 17/19

b. Partisipasi tidak wajib pada sisi “m” Misal, tidak semua mata kuliah di ajar oleh seorang dosen. Dalam hal ini, jika penyajian tabel hubungan entitas dilakukan dengan menempatkan identitas entitas pada sisi “1” sebagai identitas tamu pada entitas sisi “m”, maka akan terjadi atribut dengan nilai kosong. Untuk

menyelesaikan masalah ini maka ditempuh dengan membuat tabel hubungan tersendiri, yaitu tabel Menempati yang mempunyai atribut identitas kedua tabel yang dihubungkan.

DOSEN mengajar Mata kuliah

KdDosen

NmDosen

KdMK

NmMK

SKS

Skema Relasi:

Dosen(KdDosen, NmDosen) MataKuliah(KdMK, NmMK, SKS) Mengajar(KdDosen, KdMK)

3. Representasi Hubungan M : N Dalam kasus derajat hubungan antar entitas m:n, penyajian tabel entitas tidak memperhatikan jenis

partisipasi anggota entitas. Misal: hubungan antara entitas barang dengan entitas pemasok dengan hubungan memasok. Pada

hubungan ini ditentukan bahwa setiap pemasok dapat memasok lebih dari satu barang. Dan setiap barang dapat dipasok oleh lebih dari satu pemasok.

PEMASOK memasok BARANG

KdSupp

NmSupp

KdBrg

NmBrg

WarnaAlmSupp

Penyajian tabel entitas dengan menempatkan identitas suplier (KdSupp) pada tabel entitas Barang sebagai identitas tamu akan menghasilkan nilai data rangkap. Demikian juga bila dilakukan dengan menempatkan identitas barang (KdBrg) sebagai identitas tamu pada tabel Pemasok. Oleh karena itu

hubungan kedua tabel tersebut disajikan dengan tabel hubungan Memasok yang mempunyai atribut identitas KdSupp dan KdBrg sebagai identitas bersama.

Page 18: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 18/19

Skema Relasi:

Pemasok(KdSupp, NmSupp, AlmSupp) Barang(KdBrg, NmBrg, Warna)

Memasok(KdSupp, KdBrg, JumlahBrg)

UNARY RELATIONSHIP Dalam kasus tertentu pada suatu entitas, terdapat hubungan intern (“recursive relations”) antar anggota entitas.

1. Representasi Hubungan 1 : 1 Misal; dalam satu perusahaan, mungkin saja terdapat dimana seorang pegawai menikah sesama rekan kerjanya (pegawai juga).

Dalam kasus tersebut, terdapat hubungan intern dengan derajat 1:1 dan jenis partisipasinya tidak wajib (karena tidak semua pegawai menikah dengan rekan sekerjanya).

PEGAWAI

KAWIN

NIP

NmPeg

AlmPeg

Identitas tabel Pegawai adalah NIP. Sedangkan identitas tabel hubungan Kawin mempunyai atribut dua identitas pegawai suami dan istri, yang tidak lain adalah identitas entitas pegawai.

Skema Relasi:

Pegawai(NIP, NmPeg, AlmPeg) Kawin(NIPSuami, NIPIstri, TgNikah)

2. Representasi Hubungan 1 : M Misal dalam lingkungan kerja suatu perusahaan terdapat daftar karyawan. Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya terdapat karyawan yang menduduki jabatan pimpinan dari sejumlah karyawan.

Salah satu tugas pimpinan adalah melakukan supervisi para karyawan yang menjadi anak buahnya. Dalam hal ini terdapat hubungan 1:m antara pimpinan karyawan dan anak buahnya.

Page 19: Entity Relationship Diagram

Pengantar Basis Data

by Paramita Mayadewi Hal. 19/19

PEGAWAI

Supervisi

NIP

NmPeg

AlmPeg

Dalam kasus ini, penyajian tabel entitas hanya terdapat satu tabel. Hal ini dikarenakan terdapat jenis partisipasi wajib pada sisi “m” (tiap pegawai harus ada supervisinya, dan pimpinan tertinggi men-supervisi dirinya sendiri)

Skema Relasi:

Pegawai(NIP, NmPeg, AlmPeg, KdSpv)

3. Representasi Hubungan M : N Misal dalam kemahasiswaan di suatu fakultas akan dibentuk tim olah raga. Ditentukan bahwa setiap mahasiswa boleh menjadi anggota lebih dari satu jenis tim. Dalam satu jenis olah raga harus ada ketua tim, dimana ketua tim hanya boleh dipegang oleh seorang mahasiswa. Seorang mahasiswa

yang telah menduduki ketua tim boleh menjadi anggota tim olah raga yang lain.

Dalam kasus tersebut, terdapat hubungan intern antara mahasiswa yang tergabung dalam tim olah raga.

MAHASISWA

Tim OR

NIM

NmMhs

AlmMhs

Skema Relasi:

Mahasiswa(NIM, NmMhs, AlmMhs) TimOR(NoMhsKetua, NoMhsAngg)