11
Enzim Urease Charliandri S. Wahab (09040014) Jefri Arisandi (09040118) Endah Fitriyastuti (2010- 024) Kristiria (2010-046) Pretty Mulya U (2010-035) Alvina Prastika (2010- 010)

Enzim Urease

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum Biokimia 2011

Citation preview

Page 1: Enzim Urease

Enzim Urease

Charliandri S. Wahab (09040014)

Jefri Arisandi (09040118)

Endah Fitriyastuti (2010-024)

Kristiria (2010-046)

Pretty Mulya U (2010-035)

Alvina Prastika (2010-010)

Page 2: Enzim Urease

Tujuan Praktikum• Enzim merupakan katalisator yang bekerja

spesifik pada suatu reaksi tertentu. Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisisnya, bermacam-macam enzim digolongkan menjadi beberapa kelompok.

• Praktikum kali ini bertujuan untuk menunjukkan contoh beberapa enzim dengan reaksi yang dikatalisisnya, serta bagaimana reaksi tersebut dapat dideteksi.

Page 3: Enzim Urease

Dasar Teori• Enzim urease merupakan enzim yang menguraikan urea

menjadi ammonia dan karbondioksida. Berperan menyediakan energi internal dan eksternal bagi organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai sumber nitrogen.

NH2CONH2 + H2O → CO2 + 2 NH3

• Karakteristik enzim urease yaitu :

Tempat aktifnya metal : nikel (II)

Berat molekul : 480 kDa atau 545 kDa dari Jack Bean Urease (kalkulasi massa dari rangkaian asam amino).

Ph Optimum : 7.4

Temperatur optimum : 60 0C

spesifik enzim : urea dan Hydroxyurea

Inhibitor : Logam berat

Page 4: Enzim Urease

• Karena sifatnya yang alkalis, maka reaksi tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan indikator phenolphthalein yang memiliki rentang pH

8,3Tak berwarna

10Merah

Page 5: Enzim Urease

Skema pembentukan urea

Protein

Asam Amino

Amonia

Urea

 Proteolisis, dilakukan oleh enzim

Transaminasi dan deaminasi oksidatif

Sintesis enzimatis dalam ‘siklus urea´

Page 6: Enzim Urease

Alat dan Bahan

• Tabung reaksi 3 buah• Larutan ureum 1%• Indikator phenolphthalein 2%• Larutan urease (susu kedelai)• Larutan sublimat

Page 7: Enzim Urease

A B C

Lar. Urease mentah

Indikator PP 1% (1 tetes)

larutan Ureum 1%

Lar. Urease masak

A C B

Lar. Sublimat (1 tetes)

Bagan alir

Tiap tabung 5 ml

Tiap tabung 1 ml Tambahkan 1 ml

Page 8: Enzim Urease

Hasil Praktikum

Page 9: Enzim Urease

Pembahasan• Dijelaskan bahwa tabung 1 adalah tabung kontrol, dan

tabung 2 dan 3 adalah tabung uji.

• Tabung 1 berwarna merah, tabung 2 berwarna putih keruh dan tabung 3 berwarna keabu-abuan.

• Tabung 1, pada kelompok kami perubahan sedikit lama. Hal ini dikarenakan enzim urease yang dipakai berada pada suhu rendah. Seperti yang diketahui, enzim tidak bisa bekerja atau terhambat kerjanya bila suhu tidak berada pada suhu optimal. Perubahan warna dikarenakan enzim urease bersifat basa dan dapat terdeteksi oleh indikator PP.

Page 10: Enzim Urease

• Tabung 2 tidak dapat bereaksi dikarenakan enzim urease (susu kedelai) dipanaskan terlebih dahulu. Enzim yang dipanaskan akan terdenaturasi dan tidak dapat menghasilkan produk. Sehingga tidak ada perubahan warna yang terlihat. Aktivitas urease meningkat sebanding dengan peningkatan suhu dari 100 - 400 C dan menjadi tidak aktif apabila dipanaskan selama 24 jam atau hingga suhu mencapai 1050 C

• Tabung 3, penambahan larutan sublimat dapat mempengaruhi kerja enzim. Sublimat disini berperan sebagai inhibitor. Seperti yang kita ketahui bahwa inhibitor dapat menghambat kerja enzim dimana subtrat dan inhibitor bersaing agar dapat menduduki sisi aktif enzim.

Page 11: Enzim Urease

Kesimpulan• Penambahan indikator PP berfungsi sebagai

indikasi adanya enzim urease dan zat yang dikatalisis. Karena enzim urease bersifat basa (alkali) sehingga warna dapat berubah menjadi merah.

• Penambahan sublimat dapat menghambat kerja enzim dan enzim akhirnya tidak dapat menghasilkan produk.

• Pemanasan enzim urease (susu kedelai) menyebabkan enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat bekerja dan warna tidak berubah.