19
Epidemiologi Bencana Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor Kelompok 4

Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Epidemiologi Bencana Angin Puting Beliung dan

Tanah Longsor

Kelompok 4

Page 2: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

PENDAHULUAN

Selama triwulan pertama tahun 2013, bencana tidak henti-hentinya terjadi di Indonesia mulai dari banjir, tanah longsor dan angin putting beliung hingga gempa bumi dan letusan gunung api. Berdasarkan pencatatan BNPB telah terjadi lebih dari 300 kejadian bencana di triwulan ini. Hal ini membuktikan begitu besarnya ancaman bencana bagi kehidupan masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Sebanyak 95% lebih merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin putting beliung.

Page 3: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

EPIDEMIOLOGI

• Januari-Maret 2013 : 300 kejadian bencana, sebagian besar disebabkan oleh banjir dan tanah longsor

• 25 Maret 2013 : tanah longsor di Cililin, Jabar, korban meninggal dan hilang,466 jiwa mengungsi

• Maret 2013 : 17 bencana tanah longsor, 42 kejadian angin puting beliung

Page 4: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

• Juli 2013 : 14 kejadian tanah longsor, 55 rumah rusak berat

• Agustus 2013 : 13 kejadian angin puting beliung, 37 rumah rusak berat

• November 2013 : 117 kali bencana, 65 kejadian disebabkan oleh angin puting beliung, tanah longsor 18 kali.

Page 5: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Tanah Longsor

• adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng

• Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan

Page 6: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Penyebab Tanah Longsor

Yaitu : hujan, lereng terjal, tanah yg kurang padat dan tebal, batuan yg kurang kuat, jenis tata lahan, getaran, susut muka air danau atau bendungan, adanya beban tambahan, pengikisan, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, penggundulan hutan, daerah pembuangan sampah

Page 7: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

ANGIN PUTING BELIUNG

• Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit

Page 8: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

DAMPAK BENCANA TANAH LONGSOR DAN ANGIN PUTTING

BELIUNG• Peningkatan morbiditas• Tingginya angka kematian• Masalah kesehatan lingkungan• Suplai bahan makanan dan obat-obatan• Kerusakan infrastruktur kesehatan,

keterbatasan tenaga medik dan paramedis serta transportasi ke pusat rujukan.

Page 9: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

PENCEGAHAN TANAH LONGSOR

• Melarang pembangunan rumah pada lokasi yang rawan longsor

• Melakukan penanaman pada daerah-daerah yang gundul

• Memberikan penyuluhan pada masyarakat yang tinggal di wilayah longsor tentang cara menghindari bencana longsor.

• Mapping daerah rawan bencana

Page 10: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

PENANGGULANGAN BENCANA TANAH LONGSOR

• Pertolongan korban bencana tanah longsor

• Pertolongan di lokasi pengungsian• Rehabilitasi • Rekonstruksi

Page 11: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

PENCEGAHAN ANGIN PUTING BELIUNG

• Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi

• Jika merupakan wilayah yang rawan terkena bencana angin puting beliung, siapkan bunker untuk tempat perlindungan

• Upayakan tanaman yang berada di sekitar rumah anda tidak terlalu rimbun. supaya tidak mudah tumbang ketika diterjang puting beliung

Page 12: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Prinsip Penanggulangan Bencana

• Cepat dan Tepat• Prioritas • Koordinasi dan Keterpaduan• Berdaya guna dan Berhasil guna• Transparansi dan akuntabilitas• Kemitraan • Pemberdayaan • Nondiskriminatif • Nonproletisi

Page 13: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

• adalah proses pengumpulan data pada saat terjadinya bencana, dalam hal ini bencana tanah longsor dan angin puting beliung untuk kemudian dipergunakan untuk keperluan monitoring dan evaluasi.

Page 14: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Tujuan Surveilans • Mengurangi jumlah kesakitan,resiko

kecacatan dan kematian saat terjadi tanah longsor dan angin puting beliung.

• Mencegah atau mengurangi resiko munculnya penyakit menular dan penyebarannya.

• Mencegah atau mengurangi resiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat tanah longsor dan angin puting beliung (misalnya perbaikan sanitasi.)

Page 15: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

PERAN SURVEILANS BENCANA

• Pada saat bencana

untuk melihat dampak-dampak yang ditimbulkan akibat tanah longsor dan angin puting beliung

Page 16: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

• Setelah bencana

Data-data yang akan diperoleh dari kejadian tanah longsor dan angin puting beliung harus dapat dianalisis, dan dibuat kesimpulan berupa kerja atau kebijakan penanggulangan. misalnya apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk kembali dari pengungsian,rekonstruksi dan rehabilitasi seperti apa yang harus diberikan.

Page 17: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Kesimpulan

• Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut Landslide, adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng

• Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

Page 18: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

Saran

• Kita harus senantiasa menjaga dan memelihara alam ini supaya kelestarian alam bias tetap terjaga dan manusia terhindar dari bahaya tanah longsor dan angin puting beliung

Page 19: Epid Tanah Longsor Dan Angin Puting Beliung

THANK

YOU

:’)