Upload
nurul-hafsari-hidayat
View
23
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Epidemiologi Veteriner
Citation preview
Hasil Diskusi Epidemiologi
Investigasi Wabah
Skenario I
Ada bukti yang kuat bahwa avian influenza sedang mewabah di peternakan di
daerah anda. Anda terpilih sebagai salah satu anggota tim petugas kesehatan
hewan yang bertugas melakukan investigasi status kesehatan di peternakan
nonkomersial (sektor 4) di daerah anda.
Pertanyaan A
1. Berikan contoh pemeriksaan/uji yang dapat digunakan untuk mencurigai
adanya kejadian wabah influenza.
= uji serologik (Uji HA, Uji HI), agar gel Immunodifussion (AGID), Real-
time PCR, ELISA, dan isolasi virus.
Tim anda mengevaluasi 82 peternakan sektor 4 di desa wabah. Anda dan anggota
tim lainnya menguji unggas-unggas dalam setiap peternakan dan mencatat jika
ada unggas yang memperlihatkan gejala klinis penyakit repiratori (lesu, batuk-
batuk, bernafas dengan mulut terbuka, kotoran pada hidung). Selanjutnya, diambil
sampel (usap trakhea) dari unggas untuk menentukan status infeksi dari setiap
peternakan. Jika satu atau lebih sampel yang diambil dari satu peternakan
dianggap positif untuk virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai
“terinfeksi”. Jika unggas-unggas di dalam peternakan tersebut tidak
memperlihatkan gejala klinis penyakit respiratori dan seluruh sampel yang
diambil menunjukkan hasil negative dengan Real-Time PCR, maka seluruh
peternakan tersebut dianggap negative untuk virus avian influenza.
Pertanyaan B
1. Apakah adanya gejala klinis penyakit respiratori pada unggas (gejala yang
disebutkan di atas) merupakan definisi kasus avian influenza?
= Tidak bisa, karena bila muncul gejala klinis seperti lesu, batuk-batuk,
bernafas dengan mulut terbuka, dan kotoran pada hidung, belum bisa
digunakan untuk mendefinisikan kasus avian influenza (AI) sebab gejala yang
timbul muncul juga pada penyakit pernafasan lain.
2. Apakah perlu untuk mengumpulkan sampel biologis dari unggas di setiap
peternakan? Kenapa ya atau kenapa tidak?
= Iya, diperlukan pengumpulan sampel biologis dari unggas di setiap
peternakan. Karena gejala klinis yang disebutkan di atas bisa muncul pada
penyakit pernafasan yang lain, tidak spesifik hanya pada AI saja. Dengan
demikian perlu dilakukan pengambilan sampel biologis yang selanjutnya
akan diperiksa dengan uji-uji laboratorium tertentu untuk mempertegas
diagnosa.
3. Untuk tujuan dari penyelidikan awal ini, status infeksi status peternakan
ditentukan seperti yang disebutkan di atas. Apakah ini merupakan cara yang
dapat diterima untuk mengklasifikasi sebuah peternakan tersebut sebagai
“terinfeksi”? kenapa ya atau kenapa tidak?
= Tidak, cara tersebut belum bisa diterima untuk mengklasifikasi sebuah
peternakan tersebut sebagai “terinfeksi”. Karena data yang disajikan belum
bisa mewakili seluruh keadaan peternakan sehingga belum bisa digunakan
untuk menjawab bahwa peternakan terinfeksi.
4. Jelaskan bagaimana anda mengkalasifikasikan peternakan sebagai
“terinfeksi”? Apa definisi kasus anda?
= Dalam menentukan suatu peternakan “terinfeksi” Avian influenza perlu
ditentukan kriterianya, yaitu sampel unggas menunjukkan gejala klinis avian
influenza (unggas ditemukan mati mendadak, produksi telur menurun, gejala
syaraf, depresi, anoreksia, pial dan jengger bengkak, sianosis, conjunctivitis,
hemoragi ptechie, dan gejala pernapasan) serta hasil yang positif (AI) pada uji
real-time PCR ataupun uji lainnya terhadap sampel biologis. Selain itu,
sampel yang diambil harus representatif (diambil dengan metode yang tepat).
Definisi kasus yang terjadi di peternakan tersebut kemungkinan avian
influenza bila memenuhi kriteria di atas.
Sebagai bagian dari penyelidikan, anda dan tim harus menjaring data mengenai 1)
apakah ada kontak antara unggas di dalam peternakan dengan unggas liar; 2)
Bagaimana penerapan biosekuriti di peternakan tersebut; 3) Apakah melakukan
vaksinasi AI.
Pada 82 peternakan yang anda evaluasi, 45 diantaranya teridentifikasi positif
terkena virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Sejumlah
45 peternakan diketahui mempunyai kontak dengan unggas liar dan 30
diantaranya diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Sejumlah 40 peternakan
mempunyai biosekuriti yang baik dan hanya 5 diantaranya yang diklasifikasikan
sebagai “terinfeksi”. Terakhir, 2 peternakan dari 22 yang melakukan vaksinasi
diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”.
Pertanyaan C
1. Hitunglah proporsi peternakan yang diklasifikasikan “terinfeksi”?
Apakah hal ini merupakan alat pengukuran kejadian penyakit yang berguna?
Informasi apa yang anda peroleh dari ini?
= jumlah peternakan yang terinfeksi = 45
“ terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar = 30
“terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik = 5
“terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin illegal = 2
Proporsi “terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar
3045
× 100 %=66,67 %
Proporsi “terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik
545
× 100 %=11,11%
Proporsi “terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin ilegal
245
× 100 %=4,44 %
Ya. Perhitungan proporsi dapat digunakan sebagai alat pengukur kejadian
yang berguna untuk mengetahui seberapa besar kejadian penyakit yang
disebabkan oleh masing-masing faktor resiko dan dapat diketahui
kemungkinan sumber infeksi sehingga kita dapat menyusun program
pencegahan.
2. Dengan menghitung Attack rate untuk masing-masing factor resiko, serta
nilai atributavle rate dan resiko relatif, tentukan faktor apa yang paling
berpengaruh terhadap kejadian AI?
= AR = kasus baru(dan ataukematian)total jumlah hewan beresiko
RR = AR1/AR2
Attributable rate = AR1-AR2
Terpapar faktor Tdk terpapar faktor Attributa
ble rate
Relativ
e RiskTot Sk
t
Sht AR
1
T
ot
Skt Sh
t
AR
1
Kontak
unggas liar
45 30 15 0.66
7
3
7
25 9 0.67
6
-9 X 10-3 0.099
Biosekuriti
yg tidak
baik
40 5 35 0.12
5
4
2
5 37 0.11
9
6 X 10-3 1.050
Vaksinasi
ilegal
22 2 20 0.09 6
0
5 55 0.08
3
7 X 10-3 1.084
Faktor yang paling dominan berdasar table adalah kontak unggas liar dan
vaksinasi illegal. Kontak unggas liar dilihat dari nilai AR yang paling tinggi,
dan vaksinasi illegal dilihat dari Attributable rate dan RR yang paling tinggi.
Skenario II
Anda diminta untuk menyelidiki kemungkinan adanya wabah AI. Kelompok yang
diteliti adalah peternakan sektor 4 skala kecil. Pemilik unggas memelihara ayam
dan bebek. Saat anda tiba di tempat pemeliharaan, anda berbicara dengan pemilik
untuk mengumpulkan riwayat lengkap keadaannya.
Pertanyaan A
1. Karena ini adalah kemungkinan wabah dan anda diminta untuk melakukan
penyelidikan, pertanyaan-pertanyaan umum apa sajakah yang perlu dijawab
sebagai hasil dari penyelidikan anda?
= Bab 1
1) Siapakah nama pemilik ?
2) Apakah Anda mempunyai hewan peliharaan berupa unggas ?
3) Jenis unggas tersebut apa saja ? dan masing-masing berapa ekor ?
4) Apa alasan anda memelihara unggas ?
5) Dimana unggas-unggas tersebut dikandangkan ?
6) Bagamana keadaan lingkungan kandang ?
7) Bagaimana cara Anda berhubungan dengan unggas Anda ?
8) Kemana dan bagaimana Anda mengelola kotoran ternak unggas hewan
Anda ?
9) Jika kotoranya hanya dibuang, dimana Anda membuangnya dan
bagaimana perlakuannya ?
Bab 2
1) Dari mana Anda memperoleh hewan ternak Anda ?
2) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan tempat Anda
memperoleh unggas tersebut ?Jika Iya, sebutkan alasannya.
3) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan tiap individu
unggas ? Jika Iya,sebutkan alasannya.
4) Hasil apa dari ternak unggas yang Anda inginkan ?
5) Hasil tersebut akan Anda konsumsi sendiri apa akan dijual ?
6) Jika hasil tersebut ada yang dijual, kemana Anda akan menjualnya ?
Bab 3
1) Apakah Anda pernah mendengar tentang AI(Avian Influenza) ?
2) Apa yang anda ketahui tentang AI ?
3) Apakah Anda mengetahui gejala unggas yang terserang AI ?
4) Jika Iya, dari mana anda mengetahui informasi itu ?
5) Jika anda mengetahui ada unggas yang menunjukkan gejala AI, apa
yang akan anda lakukan ?
6) Jika Anda memelihara unggas, usaha apa yang telah anda lakukan
untuk mencegah ternak unggas anda terserang AI ?
7) Sedangkan untuk Anda dan keluaraga, apa yang telah Anda lakukan
untuk menghindari serangan AI ?
Bab 4
1) Apakah Anda pernah melihat langsung unggas yang menunjukkan
gejala AI ?
2) Apakah di lingkungan Anda pernah terjadi kematian unggas yang
mendadak dengan gejala mirip AI ?
3) Apakah ada perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah dalam upaya
pencegahan AI di daerah anda ?
4) Jika ada, tindakan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah ?
5) Apakah menurut Anda tindakan itu efektif ?
2. Buat formulir untuk menyelidiki wabah AI. Pastikan untuk menyediakan
tempat yang cukup untuk mencatat seluruh data yang harus dikumpulkan.
= Formulir penyelidikan wabah AI :
Nama pemilik hewan : ................................................
Jenis unggas yang dipelihara dan jumlahnya:
a. Ayam kampung, jumlah :…………………......
b. Ayam petelur, jumlah :……………………..
c. Ayam pedaging,jumlah :……………………..
d. Bebek, jumlah :……………………..
e. Burung, jumlah :……………………..
f. Lainnya, jumlah :……………………..
Jumlah kematian hewan dan tanggal kejadian:
a. Ayam kampung, jumlah :…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
b. Ayam petelur, jumlah :…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
c. Ayam pedaging,jumlah :…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
d. Bebek, jumlah :…………, tanggal……….…………
:…………, tanggal………………….
:…………, tanggal………………….
e. Burung, jumlah :…………., tanggal………………...
:…………., tanggal………………...
:…………., tanggal………………...
f. Lainnya, jumlah :…………., tanggal..……………….
:…………., tanggal......…………….
:…………., tanggal…..…………….
Gambaran patologis hewan yang telah mati :
a. Ayam kampung, :………….……………....………………….
:…………………………..………………….
:…………………………..………………….
b. Ayam petelur :…………………………..………………….
:…………………………..………………….
:…….…………………….………………….
:…….…………………….………………….
c. Ayam pedaging :……….…………….……………………….
:…….……………………….……………….
:…….…………………….………………….
d. Bebek :……….…………………..…………………
:…………………………..………………….
:…………………………..………………….
e. Burung :…………….…………………..…………...
:…………..………………..………………...
:…….……………………..………………...
f. Lainnya :……………………………..……………….
:……………………………..……………….
:……………………………..……………….
Jumlah hewan yang menunjukkan gejala klinis terserang AI :
a. Ayam kampung, jumlah :……………………………………………...
b. Ayam petelur, jumlah :……………………………………………...
c. Ayam pedaging,jumlah :……………………………………………...
d. Bebek, jumlah :………………………….…………………..
e. Burung, jumlah :…………………………….………………..
f. Lainnya, jumlah :……………………………………….……..
Hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel hawan yang dicurigai:
a. Ayam kampung, :………………..………....………………….
:…………………………..………………….
:…………………………..………………….
b. Ayam petelur :……………………………..……………….
:…………………………..………………….
:….……………………….………………….
:…………….…………….………………….
c. Ayam pedaging :…………………….…………………….….
:……………………….……………………..
:…………………….………………………..
d. Bebek :……………………..………….……………
:……………………..……………………….
:……………………..……………………….
e. Burung :……………………………………………...
:……………………..………………...........
:……………………..………………..........
f. Lainnya :………………………..……………………
:………………………..……………………
Riwayat yang diperoleh dari Pemilik Unggas
Tiga hari yang lalu, si pemilik memiliki 37 ekor ayam dan 9 ekor bebek. Unggas-
unggas tersebut ditempatkan pada tiga lokasi terpisah. Pemilik itu mempunyai
sebuah kandang ayam kecil dimana ia menempatkan ayam petelur. Di kandang
tersebut ada 25 ekor ayam. Dua dari ayam-ayam ini adalah ayam jantan, sisanya
ayam petelur. Si pemilik juga memiliki dua buah kandang lain yang kecil. Ia
menempatkan seluruh bebeknya dalam salah satu kandang (ia memiliki 6 ekor
bebek betina dan 3 ekor bebek jantan). Kandang satunya lagi diperuntukkan untuk
menyimpan unggas yang dibeli secara teratur dari pasar unggas. Ada 12 ekor
unggas di kandang ini (5 ekor ayam jantan dan 7 ekor ayam betina). Bebek dan
unggas yang dibeli dari pasar adalah untuk dikonsumsi. Sebagian besar telur yang
dihasilkan dan unggas yang dipotong dikonsumsi oleh keluarga pemilik yang
tinggal di lokasi yang sama.
Pemilik memberitahu anda bahwa dua hari yang lalu, pagi-pagi ia memberikan
makan unggas peliharaannya dan mengumpulkan telur. Ia mendapati 3 ekor
bangkai ayam di kandang unggas yang dibeli dari pasar. Kemarin ia mendapati 4
ekor bangkai lainnya dari kelompok unggas yang dibeli dari pasar dan 4 ekor
bangkai ayam dari kelompok ayam petelur. Seluruh bangkai unggas diletakkan
begitu saja diluar kandang. Untungnya, cuaca dingin akhir-akhir ini sehingga
kondisi bangkainya masih cukup baik.
Anda memeriksa sisa unggas yang ada. Dalam kandang unggas yang dibeli dari
pasar, anda dapati 2 ekor bangkai unggas. Dari ke-3 ekor yang masih hidup, 2
diantaranya menunjukkan gejala klinis yang mengarah pada AI (batuk, dyspnea,
lethagi, ataxia). Dalam kandang ayam petelur, anda mendapati 7 ekor bangkai
ayam. Dari ke-14 ekor yang masih hidup, 9 diantaranya menunjukkan gejala
klinis yang mengarah pada AI. Dalam kandang bebek, anda mendapati 2 ekor
bangkai bebek. Dari ke-7 ekor yang masih hidup, satu tampak amat lemah dan
enggan untuk brrdiri.
Anda menekropsi seluruh unggas yang mati. Banyak diantaranya memiliki lesio
yang mengarah pada infeksi AI, termasuk diantaranya pembengkakan kepala dan
kaki akibat edema subcutan; hemoragi pada kaki, pial, dan jengger; hemoragi
pada epikardium; dan focus nekrosa pada limpa, jantung, dan pancreas.
Anda mengumpulkan sampel untuk pengujian AI dari seluruh bangkai di sana.
Anda ambil awab trachea dan kloaka untuk keperluan uji real-time reverse-
transcriptase polymerase chain reaction.
Pertanyaan B
3. Informasi apa yang penting untuk dicatat dalam kejadian wabah ini?
Bagaimana cara anda mengatur data ini untuk mempermudah bagi
perhitunga-perhitungan epidemiologi seperti table attack rate?
= Informasi penting untuk dicatat adalah
Asal unggas
Jenis unggas yang dipelihara yang rentan AI
Tabel AR:
Terpapar factor Tidak terpapar factor
unggas asal pasar 21 14 7 25 20 5
Jenis unggas yang rentan AI 37 31 6 9 3 6
4. Berapa proporsi ayam dalam kelompok ini? Berapa proporsi bebek?
= Proporsi ayam dalam kelompok ini = jml ayam
jml unggaskeseluruhan =
3746
= 0.804
Proporsi bebek = jml bebek
jml unggaskeseluruhan =
946
= 0.196
5. Hitung mortality rate dan case fatality rate masing-masing kelompok unggas.
Interpretasikan hasil yang anda peroleh.
= MR dan CFR
Ayam:
MR = jml ayam yang mati
jml populasi berisiko =
2037
= 0.54
CFR = jmlayam yangmatijml ayam yang sakit
= 2031
= 0.65
Bebek:
MR = jml bebek yangmatijml populasi berisiko
= 29
= 0.22
CFR = jmlbebek yang matijml bebek yang sakit
= 23
= 0.67
Interpretasi:
Dari hasil dapat diketahui bahwa tingkat kefatalan kasus (CFR) pada
bebek tinggi, tapi tingkat kematian (MR) rendah.
6. Defisinikan suatu kasus berdasarkan data yang anda kumpulkan. Masukkan
mortality rate atau case fatality rate sebagai bagian dari definisi anda.
Mengapa mortality rate atau case fatality rate penting untuk dimasukkan
dalam definisi kasus anda?
= Pada ayam nilai CFR lebih rendah dari bebek, sedangkan MR pada ayam
lebih tinggi dari bebek. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kefatalan pada
bebek lebih tinggi namun tingkat kematian paling tinggi pada ayam.
7. Tentukan besarnya/keparahan masalah di kelompok sector 4 ini dengan
menghitung nilai attack rate-nya. Untuk perhitungan ini, anggaplah bahwa
kematian dan gejala-gejala klinis konsisten dengan definisi kasus anda untuk
HPAI (tanpa memandang hasil pengujian AI-nya).
= AR = jml kasus(hewan mati)jml populasiberisioko
= 3446
= 0.739
AR yang digunakan adalah AR untuk keseluruhan unggas dalam peternakan.
8. Periksa data yang ada untuk menemukan pola temporal, spasial, dan hewan.
Hitung nilai attack rate-nya. Gunakan table yang disediakan (table 1).
= Pola yang digunakan adalah pola hewan
AR berdasarkan factor
Terpapar
factor
AR Tidak terpapar
factor
AR
Unggas asal pasar 21 14 7 14/21 =
0.67
25 20 5 20/25 =
0.8
Jenis unggas yang
rentan AI
37 31 6 31/37 =
0.84
9 3 6 3/9 =
0.33
9. Apakah hipotesis anda mengenai penyakit dalam kelompok ini? Jelaskan
penalaran anda.
= Hipotesis: TP=TTP
TP = terpapar factor; TTP= tidak terpapar factor
Tingkat serangan pada kelompok yang terpapar factor dan yang tidak
terpapar factor tidak berbeda.
10. Apakan ada informasi yang tidak anda peroleh selama kunjungan anda yang
menurut anda dapat bermanfaat?
= Informasi penting yang tidak diperoleh adalah,
Jarak antar kandang
Penanganan bangkai unggas
Biosecurity yang diterapkan
Vaksinasi yang telah dilakukan
11. Langkah-langkah apa sajakah yang perlu segera dilakukan untuk
mengendalikan masalah dalam kelompok unggas ini dan mencegah
penyebarannya ke kelompok unggas lain di sekitarnya?
= Langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan masalah dan
mencegah penularannya:
Mengubur bangkai
Disinfeksi kandang
Vaksinasi
Penerapan biosecurity
Pertanyaan C
12. Hasil uji AI diserahkan pada anda dan dapat dilihat pada Tabel 2.
13. Berapa proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok tersebut?
= Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok tersebut adalah
= 37 / 46 x 100% = 80.43%
14. Berapa proporsi unggas yang positif teruji AI dalam kelompok ayam? Dalam
kelompok bebek? Bandingkan hasil-hasil yang anda dapatkan dengan
perhitungan tingkat serangan yang anda hitung sebelumnya. Lihat jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan dalam pertanyaan B.
= Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok ayam
= 30 / 37 x 100% = 81,08%
Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok bebek
= 7 / 9 x 100% = 77,78%
15. Apakah proporsi unggas yang teruji AI lebih tinggi dalam kelompok unggas
yang dibeli dari pasar daripada dalam kelompok ayam petelur? Jelaskan hasil
yang anda dapatkan.
= Proporsi unggas teruji positif AI dalam kelompok unggas yang dibeli dari
pasar = 11 / 12 x 100% = 91,67%
Proporsi unggas teruji positif AI dalam kelompok ayam petelur
= 19 / 25 x 100% = 76%
Jadi, proporsi unggas teruji positif AI dalam kelompok unggas yang dibeli
dari pasar lebih tinggi dari kelompok ayam petelur karena unggas yang dibeli
dari pasar memiliki kemungkinan kontak dengan unggas lain yang ada di
pasar lebih tinggi dibandingkan dengan ayam petelur yang telah dipelihara.
16. Menurut hipotesa yang anda buat apa yang mungkin menjadi rute utama
penularan AI dari kelompok yang terinfeksi ke kelompok lain di sekitarnya?
Bagaimana anda menyelidiki teori-teori anda?
= Rute penularan yang terjadi dalam satu kandang dapat melalui kontak antar
ayam dalam satu kandang. Sedangkan penyebaran AI antar kandang dapat
terjadi melalui rute aerosol. Penyelidikan teori dapat dilakukan dengan cara
menelusuri asal hewan, kondisi hewan dikandang, kepadatan kandang, jumlah
unggas yang positif AI di setiap kandang, dan mengevaluasi penerapan
biosekuriti.
17. Rekomendasi biosekuriti apa yang akan anda sarankan pada pemilik unggas
dan para pemilik unggas lain di sekitarnya untuk menghentikan penyebaran
penyakit ini.
= Memberikan jarak yang cukup antara kandang untuk unggas yang dibeli
dari pasar, unggas petelur, dan bebek, dan menerapkan sistem all in-all out
ketika ada unggas yang masuk ke dalam kawasan rumah.