21
Hasil Diskusi Epidemiologi Investigasi Wabah Skenario I Ada bukti yang kuat bahwa avian influenza sedang mewabah di peternakan di daerah anda. Anda terpilih sebagai salah satu anggota tim petugas kesehatan hewan yang bertugas melakukan investigasi status kesehatan di peternakan nonkomersial (sektor 4) di daerah anda. Pertanyaan A 1. Berikan contoh pemeriksaan/uji yang dapat digunakan untuk mencurigai adanya kejadian wabah influenza. = uji serologik (Uji HA, Uji HI), agar gel Immunodifussion (AGID), Real-time PCR, ELISA, dan isolasi virus. Tim anda mengevaluasi 82 peternakan sektor 4 di desa wabah. Anda dan anggota tim lainnya menguji unggas- unggas dalam setiap peternakan dan mencatat jika ada unggas yang memperlihatkan gejala klinis penyakit repiratori (lesu, batuk-batuk, bernafas dengan mulut terbuka, kotoran pada hidung). Selanjutnya, diambil sampel (usap trakhea) dari unggas untuk menentukan status infeksi dari setiap peternakan. Jika satu atau lebih sampel yang diambil dari satu peternakan dianggap positif untuk virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Jika unggas-

Epidemiologi Investigasi Wabah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Epidemiologi Veteriner

Citation preview

Page 1: Epidemiologi Investigasi Wabah

Hasil Diskusi Epidemiologi

Investigasi Wabah

Skenario I

Ada bukti yang kuat bahwa avian influenza sedang mewabah di peternakan di

daerah anda. Anda terpilih sebagai salah satu anggota tim petugas kesehatan

hewan yang bertugas melakukan investigasi status kesehatan di peternakan

nonkomersial (sektor 4) di daerah anda.

Pertanyaan A

1. Berikan contoh pemeriksaan/uji yang dapat digunakan untuk mencurigai

adanya kejadian wabah influenza.

= uji serologik (Uji HA, Uji HI), agar gel Immunodifussion (AGID), Real-

time PCR, ELISA, dan isolasi virus.

Tim anda mengevaluasi 82 peternakan sektor 4 di desa wabah. Anda dan anggota

tim lainnya menguji unggas-unggas dalam setiap peternakan dan mencatat jika

ada unggas yang memperlihatkan gejala klinis penyakit repiratori (lesu, batuk-

batuk, bernafas dengan mulut terbuka, kotoran pada hidung). Selanjutnya, diambil

sampel (usap trakhea) dari unggas untuk menentukan status infeksi dari setiap

peternakan. Jika satu atau lebih sampel yang diambil dari satu peternakan

dianggap positif untuk virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai

“terinfeksi”. Jika unggas-unggas di dalam peternakan tersebut tidak

memperlihatkan gejala klinis penyakit respiratori dan seluruh sampel yang

diambil menunjukkan hasil negative dengan Real-Time PCR, maka seluruh

peternakan tersebut dianggap negative untuk virus avian influenza.

Pertanyaan B

1. Apakah adanya gejala klinis penyakit respiratori pada unggas (gejala yang

disebutkan di atas) merupakan definisi kasus avian influenza?

= Tidak bisa, karena bila muncul gejala klinis seperti lesu, batuk-batuk,

bernafas dengan mulut terbuka, dan kotoran pada hidung, belum bisa

Page 2: Epidemiologi Investigasi Wabah

digunakan untuk mendefinisikan kasus avian influenza (AI) sebab gejala yang

timbul muncul juga pada penyakit pernafasan lain.

2. Apakah perlu untuk mengumpulkan sampel biologis dari unggas di setiap

peternakan? Kenapa ya atau kenapa tidak?

= Iya, diperlukan pengumpulan sampel biologis dari unggas di setiap

peternakan. Karena gejala klinis yang disebutkan di atas bisa muncul pada

penyakit pernafasan yang lain, tidak spesifik hanya pada AI saja. Dengan

demikian perlu dilakukan pengambilan sampel biologis yang selanjutnya

akan diperiksa dengan uji-uji laboratorium tertentu untuk mempertegas

diagnosa.

3. Untuk tujuan dari penyelidikan awal ini, status infeksi status peternakan

ditentukan seperti yang disebutkan di atas. Apakah ini merupakan cara yang

dapat diterima untuk mengklasifikasi sebuah peternakan tersebut sebagai

“terinfeksi”? kenapa ya atau kenapa tidak?

= Tidak, cara tersebut belum bisa diterima untuk mengklasifikasi sebuah

peternakan tersebut sebagai “terinfeksi”. Karena data yang disajikan belum

bisa mewakili seluruh keadaan peternakan sehingga belum bisa digunakan

untuk menjawab bahwa peternakan terinfeksi.

4. Jelaskan bagaimana anda mengkalasifikasikan peternakan sebagai

“terinfeksi”? Apa definisi kasus anda?

= Dalam menentukan suatu peternakan “terinfeksi” Avian influenza perlu

ditentukan kriterianya, yaitu sampel unggas menunjukkan gejala klinis avian

influenza (unggas ditemukan mati mendadak, produksi telur menurun, gejala

syaraf, depresi, anoreksia, pial dan jengger bengkak, sianosis, conjunctivitis,

hemoragi ptechie, dan gejala pernapasan) serta hasil yang positif (AI) pada uji

real-time PCR ataupun uji lainnya terhadap sampel biologis. Selain itu,

sampel yang diambil harus representatif (diambil dengan metode yang tepat).

Definisi kasus yang terjadi di peternakan tersebut kemungkinan avian

influenza bila memenuhi kriteria di atas.

Page 3: Epidemiologi Investigasi Wabah

Sebagai bagian dari penyelidikan, anda dan tim harus menjaring data mengenai 1)

apakah ada kontak antara unggas di dalam peternakan dengan unggas liar; 2)

Bagaimana penerapan biosekuriti di peternakan tersebut; 3) Apakah melakukan

vaksinasi AI.

Pada 82 peternakan yang anda evaluasi, 45 diantaranya teridentifikasi positif

terkena virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Sejumlah

45 peternakan diketahui mempunyai kontak dengan unggas liar dan 30

diantaranya diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Sejumlah 40 peternakan

mempunyai biosekuriti yang baik dan hanya 5 diantaranya yang diklasifikasikan

sebagai “terinfeksi”. Terakhir, 2 peternakan dari 22 yang melakukan vaksinasi

diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”.

Pertanyaan C

1. Hitunglah proporsi peternakan yang diklasifikasikan “terinfeksi”?

Apakah hal ini merupakan alat pengukuran kejadian penyakit yang berguna?

Informasi apa yang anda peroleh dari ini?

= jumlah peternakan yang terinfeksi = 45

“ terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar = 30

“terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik = 5

“terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin illegal = 2

Proporsi “terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar

3045

× 100 %=66,67 %

Proporsi “terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik

545

× 100 %=11,11%

Proporsi “terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin ilegal

245

× 100 %=4,44 %

Ya. Perhitungan proporsi dapat digunakan sebagai alat pengukur kejadian

yang berguna untuk mengetahui seberapa besar kejadian penyakit yang

Page 4: Epidemiologi Investigasi Wabah

disebabkan oleh masing-masing faktor resiko dan dapat diketahui

kemungkinan sumber infeksi sehingga kita dapat menyusun program

pencegahan.

2. Dengan menghitung Attack rate untuk masing-masing factor resiko, serta

nilai atributavle rate dan resiko relatif, tentukan faktor apa yang paling

berpengaruh terhadap kejadian AI?

= AR = kasus baru(dan ataukematian)total jumlah hewan beresiko

RR = AR1/AR2

Attributable rate = AR1-AR2

Terpapar faktor Tdk terpapar faktor Attributa

ble rate

Relativ

e RiskTot Sk

t

Sht AR

1

T

ot

Skt Sh

t

AR

1

Kontak

unggas liar

45 30 15 0.66

7

3

7

25 9 0.67

6

-9 X 10-3 0.099

Biosekuriti

yg tidak

baik

40 5 35 0.12

5

4

2

5 37 0.11

9

6 X 10-3 1.050

Vaksinasi

ilegal

22 2 20 0.09 6

0

5 55 0.08

3

7 X 10-3 1.084

Faktor yang paling dominan berdasar table adalah kontak unggas liar dan

vaksinasi illegal. Kontak unggas liar dilihat dari nilai AR yang paling tinggi,

dan vaksinasi illegal dilihat dari Attributable rate dan RR yang paling tinggi.

Skenario II

Anda diminta untuk menyelidiki kemungkinan adanya wabah AI. Kelompok yang

diteliti adalah peternakan sektor 4 skala kecil. Pemilik unggas memelihara ayam

Page 5: Epidemiologi Investigasi Wabah

dan bebek. Saat anda tiba di tempat pemeliharaan, anda berbicara dengan pemilik

untuk mengumpulkan riwayat lengkap keadaannya.

Pertanyaan A

1. Karena ini adalah kemungkinan wabah dan anda diminta untuk melakukan

penyelidikan, pertanyaan-pertanyaan umum apa sajakah yang perlu dijawab

sebagai hasil dari penyelidikan anda?

= Bab 1

1) Siapakah nama pemilik ?

2) Apakah Anda mempunyai hewan peliharaan berupa unggas ?

3) Jenis unggas tersebut apa saja ? dan masing-masing berapa ekor ?

4) Apa alasan anda memelihara unggas ?

5) Dimana unggas-unggas tersebut dikandangkan ?

6) Bagamana keadaan lingkungan kandang ?

7) Bagaimana cara Anda berhubungan dengan unggas Anda ?

8) Kemana dan bagaimana Anda mengelola kotoran ternak unggas hewan

Anda ?

9) Jika kotoranya hanya dibuang, dimana Anda membuangnya dan

bagaimana perlakuannya ?

Bab 2

1) Dari mana Anda memperoleh hewan ternak Anda ?

2) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan tempat Anda

memperoleh unggas tersebut ?Jika Iya, sebutkan alasannya.

3) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan tiap individu

unggas ? Jika Iya,sebutkan alasannya.

4) Hasil apa dari ternak unggas yang Anda inginkan ?

5) Hasil tersebut akan Anda konsumsi sendiri apa akan dijual ?

6) Jika hasil tersebut ada yang dijual, kemana Anda akan menjualnya ?

Bab 3

1) Apakah Anda pernah mendengar tentang AI(Avian Influenza) ?

Page 6: Epidemiologi Investigasi Wabah

2) Apa yang anda ketahui tentang AI ?

3) Apakah Anda mengetahui gejala unggas yang terserang AI ?

4) Jika Iya, dari mana anda mengetahui informasi itu ?

5) Jika anda mengetahui ada unggas yang menunjukkan gejala AI, apa

yang akan anda lakukan ?

6) Jika Anda memelihara unggas, usaha apa yang telah anda lakukan

untuk mencegah ternak unggas anda terserang AI ?

7) Sedangkan untuk Anda dan keluaraga, apa yang telah Anda lakukan

untuk menghindari serangan AI ?

Bab 4

1) Apakah Anda pernah melihat langsung unggas yang menunjukkan

gejala AI ?

2) Apakah di lingkungan Anda pernah terjadi kematian unggas yang

mendadak dengan gejala mirip AI ?

3) Apakah ada perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah dalam upaya

pencegahan AI di daerah anda ?

4) Jika ada, tindakan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah ?

5) Apakah menurut Anda tindakan itu efektif ?

2. Buat formulir untuk menyelidiki wabah AI. Pastikan untuk menyediakan

tempat yang cukup untuk mencatat seluruh data yang harus dikumpulkan.

= Formulir penyelidikan wabah AI :

Nama pemilik hewan : ................................................

Jenis unggas yang dipelihara dan jumlahnya:

a. Ayam kampung, jumlah :…………………......

b. Ayam petelur, jumlah :……………………..

c. Ayam pedaging,jumlah :……………………..

d. Bebek, jumlah :……………………..

e. Burung, jumlah :……………………..

f. Lainnya, jumlah :……………………..

Jumlah kematian hewan dan tanggal kejadian:

Page 7: Epidemiologi Investigasi Wabah

a. Ayam kampung, jumlah :…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

b. Ayam petelur, jumlah :…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

c. Ayam pedaging,jumlah :…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

d. Bebek, jumlah :…………, tanggal……….…………

:…………, tanggal………………….

:…………, tanggal………………….

e. Burung, jumlah :…………., tanggal………………...

:…………., tanggal………………...

:…………., tanggal………………...

f. Lainnya, jumlah :…………., tanggal..……………….

:…………., tanggal......…………….

:…………., tanggal…..…………….

Gambaran patologis hewan yang telah mati :

a. Ayam kampung, :………….……………....………………….

:…………………………..………………….

:…………………………..………………….

b. Ayam petelur :…………………………..………………….

:…………………………..………………….

:…….…………………….………………….

:…….…………………….………………….

c. Ayam pedaging :……….…………….……………………….

:…….……………………….……………….

:…….…………………….………………….

d. Bebek :……….…………………..…………………

Page 8: Epidemiologi Investigasi Wabah

:…………………………..………………….

:…………………………..………………….

e. Burung :…………….…………………..…………...

:…………..………………..………………...

:…….……………………..………………...

f. Lainnya :……………………………..……………….

:……………………………..……………….

:……………………………..……………….

Jumlah hewan yang menunjukkan gejala klinis terserang AI :

a. Ayam kampung, jumlah :……………………………………………...

b. Ayam petelur, jumlah :……………………………………………...

c. Ayam pedaging,jumlah :……………………………………………...

d. Bebek, jumlah :………………………….…………………..

e. Burung, jumlah :…………………………….………………..

f. Lainnya, jumlah :……………………………………….……..

Hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel hawan yang dicurigai:

a. Ayam kampung, :………………..………....………………….

:…………………………..………………….

:…………………………..………………….

b. Ayam petelur :……………………………..……………….

:…………………………..………………….

:….……………………….………………….

:…………….…………….………………….

c. Ayam pedaging :…………………….…………………….….

:……………………….……………………..

:…………………….………………………..

d. Bebek :……………………..………….……………

:……………………..……………………….

:……………………..……………………….

e. Burung :……………………………………………...

Page 9: Epidemiologi Investigasi Wabah

:……………………..………………...........

:……………………..………………..........

f. Lainnya :………………………..……………………

:………………………..……………………

Riwayat yang diperoleh dari Pemilik Unggas

Tiga hari yang lalu, si pemilik memiliki 37 ekor ayam dan 9 ekor bebek. Unggas-

unggas tersebut ditempatkan pada tiga lokasi terpisah. Pemilik itu mempunyai

sebuah kandang ayam kecil dimana ia menempatkan ayam petelur. Di kandang

tersebut ada 25 ekor ayam. Dua dari ayam-ayam ini adalah ayam jantan, sisanya

ayam petelur. Si pemilik juga memiliki dua buah kandang lain yang kecil. Ia

menempatkan seluruh bebeknya dalam salah satu kandang (ia memiliki 6 ekor

bebek betina dan 3 ekor bebek jantan). Kandang satunya lagi diperuntukkan untuk

menyimpan unggas yang dibeli secara teratur dari pasar unggas. Ada 12 ekor

unggas di kandang ini (5 ekor ayam jantan dan 7 ekor ayam betina). Bebek dan

unggas yang dibeli dari pasar adalah untuk dikonsumsi. Sebagian besar telur yang

dihasilkan dan unggas yang dipotong dikonsumsi oleh keluarga pemilik yang

tinggal di lokasi yang sama.

Pemilik memberitahu anda bahwa dua hari yang lalu, pagi-pagi ia memberikan

makan unggas peliharaannya dan mengumpulkan telur. Ia mendapati 3 ekor

bangkai ayam di kandang unggas yang dibeli dari pasar. Kemarin ia mendapati 4

ekor bangkai lainnya dari kelompok unggas yang dibeli dari pasar dan 4 ekor

bangkai ayam dari kelompok ayam petelur. Seluruh bangkai unggas diletakkan

begitu saja diluar kandang. Untungnya, cuaca dingin akhir-akhir ini sehingga

kondisi bangkainya masih cukup baik.

Anda memeriksa sisa unggas yang ada. Dalam kandang unggas yang dibeli dari

pasar, anda dapati 2 ekor bangkai unggas. Dari ke-3 ekor yang masih hidup, 2

diantaranya menunjukkan gejala klinis yang mengarah pada AI (batuk, dyspnea,

lethagi, ataxia). Dalam kandang ayam petelur, anda mendapati 7 ekor bangkai

ayam. Dari ke-14 ekor yang masih hidup, 9 diantaranya menunjukkan gejala

Page 10: Epidemiologi Investigasi Wabah

klinis yang mengarah pada AI. Dalam kandang bebek, anda mendapati 2 ekor

bangkai bebek. Dari ke-7 ekor yang masih hidup, satu tampak amat lemah dan

enggan untuk brrdiri.

Anda menekropsi seluruh unggas yang mati. Banyak diantaranya memiliki lesio

yang mengarah pada infeksi AI, termasuk diantaranya pembengkakan kepala dan

kaki akibat edema subcutan; hemoragi pada kaki, pial, dan jengger; hemoragi

pada epikardium; dan focus nekrosa pada limpa, jantung, dan pancreas.

Anda mengumpulkan sampel untuk pengujian AI dari seluruh bangkai di sana.

Anda ambil awab trachea dan kloaka untuk keperluan uji real-time reverse-

transcriptase polymerase chain reaction.

Pertanyaan B

3. Informasi apa yang penting untuk dicatat dalam kejadian wabah ini?

Bagaimana cara anda mengatur data ini untuk mempermudah bagi

perhitunga-perhitungan epidemiologi seperti table attack rate?

= Informasi penting untuk dicatat adalah

Asal unggas

Jenis unggas yang dipelihara yang rentan AI

Tabel AR:

Terpapar factor Tidak terpapar factor

unggas asal pasar 21 14 7 25 20 5

Jenis unggas yang rentan AI 37 31 6 9 3 6

4. Berapa proporsi ayam dalam kelompok ini? Berapa proporsi bebek?

= Proporsi ayam dalam kelompok ini = jml ayam

jml unggaskeseluruhan =

3746

= 0.804

Proporsi bebek = jml bebek

jml unggaskeseluruhan =

946

= 0.196

Page 11: Epidemiologi Investigasi Wabah

5. Hitung mortality rate dan case fatality rate masing-masing kelompok unggas.

Interpretasikan hasil yang anda peroleh.

= MR dan CFR

Ayam:

MR = jml ayam yang mati

jml populasi berisiko =

2037

= 0.54

CFR = jmlayam yangmatijml ayam yang sakit

= 2031

= 0.65

Bebek:

MR = jml bebek yangmatijml populasi berisiko

= 29

= 0.22

CFR = jmlbebek yang matijml bebek yang sakit

= 23

= 0.67

Interpretasi:

Dari hasil dapat diketahui bahwa tingkat kefatalan kasus (CFR) pada

bebek tinggi, tapi tingkat kematian (MR) rendah.

6. Defisinikan suatu kasus berdasarkan data yang anda kumpulkan. Masukkan

mortality rate atau case fatality rate sebagai bagian dari definisi anda.

Mengapa mortality rate atau case fatality rate penting untuk dimasukkan

dalam definisi kasus anda?

= Pada ayam nilai CFR lebih rendah dari bebek, sedangkan MR pada ayam

lebih tinggi dari bebek. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kefatalan pada

bebek lebih tinggi namun tingkat kematian paling tinggi pada ayam.

7. Tentukan besarnya/keparahan masalah di kelompok sector 4 ini dengan

menghitung nilai attack rate-nya. Untuk perhitungan ini, anggaplah bahwa

kematian dan gejala-gejala klinis konsisten dengan definisi kasus anda untuk

HPAI (tanpa memandang hasil pengujian AI-nya).

= AR = jml kasus(hewan mati)jml populasiberisioko

= 3446

= 0.739

AR yang digunakan adalah AR untuk keseluruhan unggas dalam peternakan.

Page 12: Epidemiologi Investigasi Wabah

8. Periksa data yang ada untuk menemukan pola temporal, spasial, dan hewan.

Hitung nilai attack rate-nya. Gunakan table yang disediakan (table 1).

= Pola yang digunakan adalah pola hewan

AR berdasarkan factor

Terpapar

factor

AR Tidak terpapar

factor

AR

Unggas asal pasar 21 14 7 14/21 =

0.67

25 20 5 20/25 =

0.8

Jenis unggas yang

rentan AI

37 31 6 31/37 =

0.84

9 3 6 3/9 =

0.33

9. Apakah hipotesis anda mengenai penyakit dalam kelompok ini? Jelaskan

penalaran anda.

= Hipotesis: TP=TTP

TP = terpapar factor; TTP= tidak terpapar factor

Tingkat serangan pada kelompok yang terpapar factor dan yang tidak

terpapar factor tidak berbeda.

10. Apakan ada informasi yang tidak anda peroleh selama kunjungan anda yang

menurut anda dapat bermanfaat?

= Informasi penting yang tidak diperoleh adalah,

Jarak antar kandang

Penanganan bangkai unggas

Biosecurity yang diterapkan

Vaksinasi yang telah dilakukan

11. Langkah-langkah apa sajakah yang perlu segera dilakukan untuk

mengendalikan masalah dalam kelompok unggas ini dan mencegah

penyebarannya ke kelompok unggas lain di sekitarnya?

= Langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan masalah dan

mencegah penularannya:

Mengubur bangkai

Page 13: Epidemiologi Investigasi Wabah

Disinfeksi kandang

Vaksinasi

Penerapan biosecurity

Pertanyaan C

12. Hasil uji AI diserahkan pada anda dan dapat dilihat pada Tabel 2.

13. Berapa proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok tersebut?

= Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok tersebut adalah

= 37 / 46 x 100% = 80.43%

14. Berapa proporsi unggas yang positif teruji AI dalam kelompok ayam? Dalam

kelompok bebek? Bandingkan hasil-hasil yang anda dapatkan dengan

perhitungan tingkat serangan yang anda hitung sebelumnya. Lihat jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan dalam pertanyaan B.

= Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok ayam

= 30 / 37 x 100% = 81,08%

Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok bebek

= 7 / 9 x 100% = 77,78%

15. Apakah proporsi unggas yang teruji AI lebih tinggi dalam kelompok unggas

yang dibeli dari pasar daripada dalam kelompok ayam petelur? Jelaskan hasil

yang anda dapatkan.

= Proporsi unggas teruji positif AI dalam kelompok unggas yang dibeli dari

pasar = 11 / 12 x 100% = 91,67%

Proporsi unggas teruji positif AI dalam kelompok ayam petelur

= 19 / 25 x 100% = 76%

Page 14: Epidemiologi Investigasi Wabah

Jadi, proporsi unggas teruji positif AI dalam kelompok unggas yang dibeli

dari pasar lebih tinggi dari kelompok ayam petelur karena unggas yang dibeli

dari pasar memiliki kemungkinan kontak dengan unggas lain yang ada di

pasar lebih tinggi dibandingkan dengan ayam petelur yang telah dipelihara.

16. Menurut hipotesa yang anda buat apa yang mungkin menjadi rute utama

penularan AI dari kelompok yang terinfeksi ke kelompok lain di sekitarnya?

Bagaimana anda menyelidiki teori-teori anda?

= Rute penularan yang terjadi dalam satu kandang dapat melalui kontak antar

ayam dalam satu kandang. Sedangkan penyebaran AI antar kandang dapat

terjadi melalui rute aerosol. Penyelidikan teori dapat dilakukan dengan cara

menelusuri asal hewan, kondisi hewan dikandang, kepadatan kandang, jumlah

unggas yang positif AI di setiap kandang, dan mengevaluasi penerapan

biosekuriti.

17. Rekomendasi biosekuriti apa yang akan anda sarankan pada pemilik unggas

dan para pemilik unggas lain di sekitarnya untuk menghentikan penyebaran

penyakit ini.

= Memberikan jarak yang cukup antara kandang untuk unggas yang dibeli

dari pasar, unggas petelur, dan bebek, dan menerapkan sistem all in-all out

ketika ada unggas yang masuk ke dalam kawasan rumah.