3
The Next World Future Megatropolis Qanitan Aryun 1106071095 Arsitektur Kota merupakan identitas dari sebuah komunitas dengan jumlah besar, dinamakan masyarakat. Penduduk kota merupakan cerminan dari kota yang ditempatinya, dimana hal ini berarti kota mampu membentuk budaya dan identitas masing-masing individu yang tinggal disana. Oleh karena itu, kesadaran akan kehidupan kota berdasar pada penduduknya yang tinggal disana. Tidak lupa, perkembangan kota baik sistem ekonomi, sosial dan teknologi, perlu memperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan. Saat ini, sekitar 20 persen dari seluruh permukaan bumi merupakan kota. Akan tetapi pada 50 tahun mendatang, 60 persen dari semua penduduk bumi akan tinggal di kota. Hal ini berarti, wilayah kota akan semakin luas, jumlah penduduk akan semakin padat dan kesadaran masyarakat akan kehidupan kota akan semakin hilang, jika kegiatan perkotaan mengacu pada individu, bukan kehidupan komunal. Peter Heod dari Arup Architecture berkata bahwa pada tahun 2050, beberapa wilayah urban akan saling tumpang tindih dimana beberapa kota akan bersatu. Hal ini menunjukkan betapa berkembangnya kota nanti.

Essay Ekoper

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

  • The Next World Future Megatropolis Qanitan Aryun 1106071095 Arsitektur

    Kota merupakan identitas dari sebuah komunitas dengan jumlah besar, dinamakan masyarakat. Penduduk kota merupakan cerminan dari kota yang ditempatinya, dimana hal ini berarti kota mampu membentuk budaya dan identitas masing-masing individu yang tinggal disana. Oleh karena itu, kesadaran akan kehidupan kota berdasar pada penduduknya yang tinggal disana. Tidak lupa, perkembangan kota baik sistem ekonomi, sosial dan teknologi, perlu memperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan. Saat ini, sekitar 20 persen dari seluruh permukaan bumi merupakan kota. Akan tetapi pada 50 tahun mendatang, 60 persen dari semua penduduk bumi akan tinggal di kota. Hal ini berarti, wilayah kota akan semakin luas, jumlah penduduk akan semakin padat dan kesadaran masyarakat akan kehidupan kota akan semakin hilang, jika kegiatan perkotaan mengacu pada individu, bukan kehidupan komunal. Peter Heod dari Arup Architecture berkata bahwa pada tahun 2050, beberapa wilayah urban akan saling tumpang tindih dimana beberapa kota akan bersatu. Hal ini menunjukkan betapa berkembangnya kota nanti.

  • Akan tetapi kota yang mendatang akan didukung dengan teknologi yang jauh lebih baik. Kehidupan kota akan semaking meningkat dengan dukungan teknologi, bahkan untuk menjaga ekologi lingkungan. Pengembangan teknologi ini akan disesuaikan dengan kondisi ekologi masing-masing kota. Kota NewYork megaplikasikan TD-CDMA Infrastructure untuk Jaringan Wireless Multi- Agency Power. Aplikasi pemerintahan berbasis teknologi, untuk keseimbangan sistem tata kota, khususnya mengedepankan keselamatan warga di kota New York [New York City Wireless Network (NYCWiN)]. Pengembangan ini, salah satunya adalah untuk mengizinkan para pengendara mobil untuk menemukan lahan parkirnya sendiri. Dengan teknologi ini, maka pengendara mobil tidak perlu berkeliling dan membuang emisi hanya untuk mencari parkir. Selain itu dengan lahan parkir ini, maka penduduka akan memilih untuk berjalan kaki.

    Teknologi berikutnya yang akan muncul adalah perkebunan pada bangunan tinggi. Perkebunan ini dibuat untuk menggantikan lahan perkebunan yang termakan untuk lahan wilayah kota. Perkebunan ini akan menjaga sistem pasokan makanan kota

    sehingga distribusi makanan akan lebih mudah. Pengembangan ini mampu mengurangi emisi yang dikeluarkan dari distribusi pasokan makanan. Selain itu dengan perkebunan pada bangunan tinggi, unsur makanan yang menjaga

    kesehatan dapat dijaga. Dengan prinsip Produce Locally, perkebunan pada bangunan tinggi ini dapat menjaga pasokan makanan pada kota.

  • Pada gedung Hearst di kota New York, pasokan air untuk seluruh gedung dapat dihasilkan secara mandiri berkat air hujan. Kondisi kota New York yang sering dilanda hujan dimanfaatkan oleh arsitek Norman Foster agar dapat memenuhi pasokan air untuk toilet, bahkan air minum di dalam gedung. Sistem air hujan yang ada dialirkan ke ruang bawah tanah untuk diolah dan diarikan ke seluruh gedung. Hal ini mampu menghemat air dan energi yang ada untuk memompa air dari sumbernya.

    Elizabeth Redmond, seorang teknisi juga menemukan cara untuk menghasilkan energi dengan berjalan kaki. Ia menemukan

    sebuah panel, yang dapat ditempatkan dengan mudah pada aspal dan trotoar jalan, bahkan pada interior bangunan. Dengan sensor yang mendeteksi tekanan pada permukaan panel, tercipatalah energi yang mampu mengalirkan listrik dari sebuah lampu. Jika kita

    hitung dengan ribuand an jutaan pejalan kaki di kota, maka kita akan mampu menghasilkan energi untuk seluruh kota.

    Dapat disimpulkan bahwa kota, pada kedepannya perlu mengedepankan teknologi yang mampu mengizinkan kehidupan kota untuk kehidupan mendatang. Dan para penduduknya tidak perlu hidup secara mandiri, namun dengan kesadaran dan kepeduliannya maka manusia akan mampu hidup dengan alam secara beriringan.