Upload
steffimeidiana
View
268
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
1/67
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Penuaan pada Lansia
1. Batasan Lanjut Usia
WHO (2014) telah mencapai konsensus bahwa yang dimaksud
dengan lanjut usia (elderly) adalah seseorang yang berumur 0 tahun
atau lebih! "enurut #epartemen $esehatan %&' batasan lanjut usia
adalah seseorang dengan usia 0 tahun! *edangkan usia lebih dari +0
tahun dan lanjut usia berumur 0 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan seperti kecacatan akibat sakit disebut lanjut usia resiko
tinggi!
$eberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah
membuahkan hasil dengan meningkatnya populasi penduduk lanjut
usia! "enurut #epkes %& pada tahun 200, tentang umur harapan hidup
pada perempuan -'2 tahun dan pada lakilaki 4'. tahun! Harapan
hidup orang &ndonesia pada tahun 201, sampai 2020 mencapai +0
tahun atau lebih! /umlah penduduk lanjut usia mencapai 24 juta jiwa
bahkan lebih atau sekitar '++ dari total penduduk!
#iperkirakan pada akhir tahun 20.0' populasi penduduk lanjut
usia keseluruhan mencapai jumlah +0 juta dan pada tahun 20,0
mencapai -2 juta!
2. Proses Penuaan
"enua adalah proses yang mengubah seorang dewasa sehat
menjadi seorang yang frail dengan berkurangnya sebagian besar
cadangan sistem isiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap
berbagai penyakit dan kematian (*etiati et al!' 200+)!
#alam beberapa dekade terakhir' perhatian dunia medis terhadap
proses penuaan dan permasalahan yang timbul pada orang usia lanjut
meningkat! anyak penelitian dilakukan untuk lebih memahami proses
penuaan baik dari segi isiologis' psikologis' dan sosiologis! 3ara
.
.
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
2/67
peneliti menyadari pentingnya membedakan proses penuaan yang
isiologis dan penuaan yang bersiat patologis! ek proses penuaan
yang isiologis penting untuk dipahami sebagai dasar respon terhadap
pengobatan atau terapi serta komplikasi yang timbul (*etiati et al!'
200+)!
5ariabel6ariabel isiologis seperti kardio6askuler' sistem imun'
endokrin' ginjal' dan paru' menunjukan penurunan ungsi dan
perubahan seiring dengan meningkatnya usia! 7amun' perubahan pada
salah satu organ akibat usia tidak menjadikannya sebagai prediktor atau
tolak ukur bahwa akan terjadi perubahanperubahan pada organ yang
lainnya! *ebagai contoh' seseorang yang tampak sehat pada usianya
yang ke0 ternyata ditemukan curah jantungnya menurun! Hasil
pemeriksaan tersebut tidak bernilai dalam memprediksikan kapan
ginjal' kelenjar tiroid' sistem sara simpatis' atau organ lain orang
tersebut mengalami perubahan (*etiati et al!' 200+)!
3erubahan isiologis dengan tidak disertainya suatu penyakit yang
terjadi pada indi6idu yang lebih tua merupakan hal yang tidak
berbahaya dan bukan merupakan suatu aktor risiko yang signiikan!
3erubahan isiologis pada usia 8normal9 yang tidak disertai dengan
penyakit sangat ber6ariasi! #ipengaruhi oleh aktoraktor intrinsik
seperti gaya hidup' diet' akti6itas' nutrisi' paparan lingkungan' dan
komposisi tubuh! #an aktor ekstrinsik' contohnya genetik' pengaruh
lingkungan' gaya hidup' diet' aktor psikososial (*etiati et al!' 200+)!
:da perubahan yang terjadi seiring dengan peningkatan usia yang
tampak menyerupai gejala klinis namun sesungguhnya berbeda' hal ini
menyebabkan sulitnya menegakkan diagnosis secara tepat pada orang
usia lanjut ($aplan et al!' 2010 dan usse et al!' 1+)!
3roses penuaan bukanlah suatu penyakit' melainkan suatu proses
normal yang harus dimengerti dengan jelas untuk mendiagnosis secara
tepat kemudian memberikan penatalaksanaan yang tepat sehingga
beban yang dirasakan akibat penyakit dapat berkurang! 7amun'
4
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
3/67
perubahan ungsi beberapa organ patut diperhitungkan dalam
pemberian terapi armasi agar tepat sasaran dan tidak membahayakan!
eberapa teori tentang menua yang dapat diterima saat ini' antara lain;
a! Teori radikal bebas menyebutkan bahwa produk hasil
metabolisme oksidati yang sangat reakti (radikal bebas) dapat
bereaksi dengan berbagai komponen penting selular' termasuk
protein' #7: dan lipid' dan menjadi molekulmolekul yang tidak
berungsi namun bertahan lama dan mengganggu ungsi sel
lainnya! 3roses menua normal merupakan akibat kerusakan
jaringan oleh radikal bebas (*etiati et al!' 200+)!
b! Teori !likosilasi yang menyatakan bahwa proses glikosilasi
nonen
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
4/67
indra telinga' mata' gangguan kardio6askuler' gangguan kelenjar tiroid'
dan kortikosteroid! eberapa perubahan yang terjadi pada berbagai
sistem tubuh selama proses penuaan dapat terlihat pada tabel di bawah!
Tabel 2.1 3erubahan >ang ?erjadi 3ada erbagai *istem ?ubuh
*elama 3roses 3enuaan (*etiati et al!' 200+)
Beberapa Peruba"an #an! Terjadi pada Berba!ai Siste$ Tubu" pada Proses
%enua
*istem ndokrin 1! ?oleransi glukosa terganggu (gula darah puasa meningkat
1 mg@dl@dekadeA gula darah postprandial meningkat 10
mg@dl@dekade! &nsulin serum meningkat' Hb:1B
meningkat' &CD1 berkurang!2! 3enurunan yang bermakna pada #H:!
.! 3enurunan testosteron bebas maupun yang bioavailable!
4! 3enurunan hormon ?.!
,! 3eningkatan hormon paratiroid (3?H)!
! 3enurunan produksi 6itamin # oleh kulit!
+! 8Ovarian failure disertai menurunnya hormon o6arium!
-! 3eningkatan kadar homosistein serum!
*istem
$ardio6askular
1! ?idak ada perubahan rekuensi jantung saat istirahat'
penurunan rekuensi jantung maksimum!
2! erkurangnya pengisian 6entrikel kiri!
.! erkurangnya sel pacu jantung (pacemaker) di nodus *:!4! Hipertroi atrium kiri!
,! $ontraksi dan relaksasi 6entrikel kiri bertambah lama!
! "enurunnya respon inotropik' kronotropik' lusitropik
terhadap stimulasi beta adrenergik!
+! "enurunnya curah jantung maksimal!
-! "enurunnya hipertroi sebagai respons terhadap
peningkatan 6olume dan tekanan!
! 3eningkatan :73 serum!
10! Eapisan subendotel menebal dengan jaringan ikat!
11! =kuran dan bentuk yang irregular pada selsel endotel!
12! Dragmentasi elastin pada lapisan media dinding arteri!
1.! 3eningkatan resistensi 6askular perier!
?ekanan #arah 1! 3eningkatan tekanan darah sistolik' tekanan darah
diastolik berubah!
2! erkurangnya 6asodilatasi yang dimediasi beta
adrenergik!
.! 5asokonstriksi yang dimediasi alaadrenergik tidak
berubah!
4! ?erganggunya perusi autoregulasi otak!
,!
Tabel 2.1 3erubahan >ang ?erjadi 3ada erbagai *istem ?ubuh *elama3roses 3enuaan (*etiati et al!' 200+) (cont.)
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
5/67
3aruparu 1! 3enurunan D51 dan D5B!
2! "eningkatnya 6olume residual!
.! erkurangnya eekti6itas batuk!
4! erkurangnya eekti6itas ungsi silia!
,! 8Ventilation-perfussion mismatchingyang menyebabkan
3aO2menurun seiring bertambahnya usia; 100 F (0'.2 G
umur)!
! 3eningkatan diameter trakea dan saluran napas utama!
+! "embesarnya duktus al6eolaris akibat berkurangnya
elastisitas struktur penyangga parenkim paru'
menyebabkan berkurangnya area permukaan!-! 3enurunan massa jaringan paru!
! kspansi toraks!
10! 3enurunan tekanan maksimum inspirasi dan ekspirasi!
11! erkurangnya kekuatan otototot pernapasan!
12! $ekakuan dinding dada!
1.! erkurangnya diusi BO!
14! erkurangnya respons 6entilasi akibat hiperkapnia!
Hematologi 1! erkurangnya cadangan sumsum tulang akibat kebutuhan
yang meningkat!
2!Attenuated retikulosis terhadap pemberian eritropoietin!Cinjal 1! "enurunnya bersihan kreatinin (creatinin clearance) dan
laju iltrasi glomelurus (CD%) 10 ml@dekade!
2! 3enurunan massa ginjal sebanyak 2,' terutama dari
korteks dengan peningkatan relati perusi neron
jukstamedular!
.! "enurunnya ekskresi dan konser6asi natrium!
4! "enurunnya ekskresi dan konser6asi kalium!
,! "enurunnya kapasitas konsentrasi dan dilusi!
! erkurangnya sekresi akibat pembebanan asam!
+! :ksentuasi pelepasan :#H sebagai respons terhadap
dehidrasi!-! erkurangnya produksi nitrit oksida!
! "eningkatnya ketergantungan prostaglandin ginjal untuk
mempertahankan perusi!
10! "enurunnya akti6asi 6itamin #!
%egulasi *uhu
?ubuh
1! erkurangnya 6asokonstriksi dan 6asodilatasi pembuluh
darah kutaneus!
2! erkurangnya produksi keringat!
.! "eningkatnya temperatur inti untuk mulai berkeringat!
+
Tabel 2.1 3erubahan >ang ?erjadi 3ada erbagai *istem ?ubuh *elama3roses 3enuaan (*etiati et al!' 200+) (cont.)
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
6/67
Otot 1! "assa otot berkurang secara bermakna (sarkopenia)
karena berkurangnya serat otot!
2! ek penuaan paling kecil pada otot diaragma' lebih pada
otot tungkai dibandingkan lengan!
.! erkurangnya sintesis rantai berat miosin!
4! erkurangnya iner6asi' meningkatnya jumlah mioibril per
unit otot!
,! 3eningkatan atigabilitas!
! erkurangnya laju metabolisme basal (berkurangnya 4
per dekade setelah usia ,0)!
?ulang 1! "elambatnya penyembuhan raktur
2! erkurangnya massa tulang pada pria dan perempuan'
baik pada tulang trabekular maupun kortikal!
.! erkurangnya ormasi osteoblas tulang!
*istem *ara
3erier
1! Hilangnya neuron motor spinal!
2! erkurangnya sensasi getar' terutama kaki!
.! erkurangnya sensiti6itas termal (hangatdingin)!
4! erkurangnya amplitudo aksi potensial sara sensorik!
,! erkurangnya ukuran serat yang termielinasi!
! "eningkatnya heterogenitas selaput akson mielin!
*istem *ara3usat 1! erkurangnya sedikit massa otak!2! erkurangnya aliran darah otak dan terganggunya
autoregulasi perusi!
.! 3rolierasi astrosit!
4! erkurangnya densitas koneksi dendritik!
,! erkurangnya mielin dan total lipid otak!
! erubahnya neurotransmitter' termasuk dopamin dan
serotonin!
+! "eningkatnya akti6itas monoamin oksidase!
-! erkurangnya reseptor glukokortikoid hipokampal!
! "elambatnya proses sentral dan waktu reaksi!
Castrointestinal 1! erkurangnya ukuran dan aliran darah hati!2! ?erganggunya clearance obat oleh hati sehingga
membutuhkan metabolisme ase & yang lebih ekstensi!
.! ?erganggunya respons terhadap cedera pada mukosa
lambung!
4! erkurangnya massa pankreas dan cadangan enang ?erjadi 3ada erbagai *istem ?ubuh *elama
3roses 3enuaan (*etiati et al!' 200+) (cont.)
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
7/67
3englihatan 1! ?erganggunya adaptasi gelap!2! 3engeruhan pada lensa!
.! $etidakmampuan untuk okus pada bendabenda jarak
dekat (presbiopia)!
4! erkurangnya sensiti6itas terhadap kontras!
,! erkurangnya lakrimasi!
3enghidu #eteksi penghidu berkurang ,0
Haus 1! erkurangnya rasa haus!
2! ?erganggunya kontrol haus oleh endorphin!
$eseimbangan 1! "eningkatnya respon ambang 6estibuler!
2! erkurangnya jumlah sel rambut pada organ Borti!
3endengaran 1! Hilangnya nada berrekuensi tinggi secara bilateral!
2! #eisit pada proses sentral!
.! $esulitan untuk membedakan sumber bunyi!
4! ?erganggunya kemampuan membedakan target dari noise.
/aringan :diposa 1! "eningkatnya akti6itas aromatase!
2! 3eningkatan kemungkinan lipolisis!
*istem &mun 1! erkurangnya imunitas yang dimediasi sel!
2! %endahnya ainitas produksi antibodi!
.! "eningkatnya autoantibodi!
4! anyaknya hipersensiti6itas tipe lambat!
,! ?erganggunya ungsi makroag!! :troi timus dan hilangnya hormon timus!
+! "eningkatnya &E dalam sirkulasi!
-! erkurangnya produksi sel oleh sumsum tulang!
Dungsi $ogniti 1! $emampuan meningkatkan ungsi intelektual berkurang!
2! erkurangnya eisiensi transmisi sara di otak'
menyebabkan proses inormasi melambat dan banyak
inormasi hilang selama transmisi!
&. Proses Penuaan #an! Nor$al
3ertanyaan yang sering muncul dalam kaitannya dengan proses
penuaan adalah 8:pakah proses penuaan tersebut berlangsung normal
ataukah merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh penyakit9
$etentuan utama dalam mempelajari kondisi psikiatri geriatri adalah
bukan hanya karena sesuatu terjadi secara umum maka hal tersebut
lantas dianggap merupakan kondisi yang normal! "isalnya penyakit
:l
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
8/67
penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan! #emikian halnya
dengan gangguan atau perubahan perilaku yang terjadi pada geriatri
dengan gangguan :l
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
9/67
6entrikel
jantung
-3enurunankapasitas 6ital
paru dan
kekakuan
rambut silia
- 3erubahan
irama sirkardian
- :troi sel
lambung
- $erusakan
selubung mielin
-3enurunan
imunitas tubuh
- 3enurunan
kemampuan
perusi ginjal
- "enopause
- 3enurunan
produksi
hormon
testosteron
- 3enurunan
perorma
seksual
- %igiditas
- "oti6asi berubah
menjadikebutuhan akan
otonomi dan
keterlibatan
- ksentrik
- "ulai kenal akan
kematian
- erbicara lebih
blakblakan
- Eebih tergantung
pada lingkungan
-?akut untuk
tinggal sendirian
- "udah cemas
dan panik
- :ek labil
diri dari
akti6itas sosial
kesulitan dalam
hal mengingat
erikut merupakan tabel yang menyajikan perbandingan antara
perubahanperubahan yang normal dengan yang tidak normal dalam
kaitannya dengan proses penuaan!
Tabel 2.& 3erubahan normal dan tidak normal pada proses penuaan
Nor$al Tidak nor$al
erbicara lebih blakblakan :ek labil@ mudah emosi
11
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
10/67
"engeluhkan perihal kemampuan
mengingat
#isorientasi
3ikiran hipokondriasis ringan $etergantungan yang berlebihan$ewaspadaan yang sedikit
berlebihan
$etakutan untuk hidup sendiri
Eambat dalam mengingat kembali
memorinya
3enarikan diri dari akti6itas dan
interaksi sosial di masyarakat (social
isolation)
3embicaraan yang tampak seperti
penyampaian cerita
Bemas dan mudah panik
(. Proses Penuaan #an! Sukses
3enuaan yang berhasil diartikan sebagai kehidupan lansia
dengan kepuasan@ kebahagiaan yang positi disertai dengan kondisi
isik dan mental yang sehat! $eberhasilan ini sangat berkaitan dengan
banyak aktor' dapat berupa aktor yang bisa dikontrol seperti gaya
hidup maupun aktor yang tidak bisa dikontrol seperti genetik' namun
dari hasil penelitian diketahui bahwa aktor yang paling
mempengaruhi keberhasilan dalam proses penuaan adalah aktor
aktor yang dapat dikendalikan@ dikontrol! ?abel berikut akan
menunjukkan aktoraktor apa saja yang berperan dalam pencapaian
keberhasilan selama penuaan!
Tabel 2.( Daktoraktor yang erperan dalam $eberhasilan 3roses
3enuaan
)aktor #an! san!at berpen!aru" )aktor #an! tidak si!ni'ikan
?ingkat pendidikan ?ingginya derajat orang tua
Caya hidup yang sehat "asa kecil yang temperamental
Hubungan dekat yang baik "asa kecil yang hangat
3erilaku mental yang positi ataukepribadian yang dewasa Cenetik yang baik dengan riwayatusia hidup yang panjang
$emampuan menahan diri untuk
tidak mudah komplain@ mengomel
B. Per$asala"an dala$ Aspek Sosial* +kono$i* dan Psikolo!i pada Usia
Lanjut
3ada lansia umumnya terjadi beberapa hal@ perubahan dalam hidupnya
yang berpengaruh dalam kehidupan sosial' ekonomi' serta psikologisnya
sebagai seorang lansia' perubahan yang terjadi antara lain ;
12
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
11/67
1. Peruba"an Aspek Psikososial
3ada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami
penurunan ungsi kogniti dan psikomotor! Dungsi kogniti meliputi
proses belajar' persepsi' pemahaman' pengertian' perhatian dan lain
lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin
lambat! *ementara ungsi psikomotorik (konati) meliputi halhal
yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan'
tindakan' koordinasi' yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang
cekatan! #engan adanya penurunan kedua ungsi tersebut' lansia juga
mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan
keadaan kepribadian lansia! "enurut $untjoro (dalam :
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
12/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
13/67
4) $ehilangan kegiatan@ pekerjaan yang teratur dilakukan setiap hari
yang berarti rutinitasnya hilang!
&. Peruba"an dala$ Peran Sosial di %as#arakat
:kibat berkurangnya ungsi indera pendengaran' penglihatan'
gerak isik dan sebagainya maka muncul gangguan ungsional atau
bahkan kecacatan pada lansia! "isalnya badannya menjadi bungkuk'
pendengaran sangat berkurang' penglihatan kabur dan sebagainya
sehingga sering menimbulkan keterasingan! Hal itu sebaiknya dicegah
dengan selalu mengajak mereka melakukan akti6itas' selama yang
bersangkutan masih sanggup' agar tidak merasa terasing atau
diasingkan!
$arena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk
berkomunikasi dengan orang lain dan kadangkadang terus muncul
perilaku regresi seperti mudah menangis' mengurung diri'
mengumpulkan barangbarang tak berguna serta merengekrengek dan
menangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak
kecil!
#alam menghadapi berbagai permasalahan di atas pada
umumnya lansia yang memiliki keluarga bagi orangorang kita
(budaya ketimuran) masih sangat beruntung karena anggota keluarga
seperti anak' cucu' cicit' sanak saudara bahkan kerabat umumnya ikut
membantu memelihara (care) dengan penuh kesabaran dan
pengorbanan! 7amun bagi mereka yang tidak punya keluarga atau
sanak saudara karena hidup membujang' atau punya pasangan hidup
namun tidak punya anak dan pasangannya sudah meninggal' apalagi
hidup dalam perantauan sendiri' seringkali menjadi terlantar!
(. Peruba"an %inat
Eanjut usia juga mengalami perubahan pada minat' yang
pertama adalah minat terhadap diri makin bertambah' kedua minat
terhadap penampilan semakin berkurang' ketiga yaitu minat terhadap
1,
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
14/67
uang semakin meningkat dan terakhir kebutuhan terhadap kegiatan
rekreasi tak berubah hanya cenderung menyempit (:
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
15/67
memberikan moti6asi untuk lebih meningkatkan peran penderita'
disamping memberikan bantuan dalam pengerjaan pekerjaan dirumah
bila memang terdapat disabilitas penderita dalam halhal tersebut!
. ANUAN A)+KTI) PA/A LANSIA
1. an!!uan /epresi'
Cejala depresi ditemukan pada kirakira 2, dari semua penduduk
komunitas lanjut usia dan pasien rumah perawatan! ?anda dan gejala yang
sering dari gangguan depresi adalah penurunan energi dan konsentrasi'
gangguan tidur (terutama terbangun dini hari dan sering terbangun di
malam hari)' penurunan nasu makan' penurunan berat badan' dan keluhan
somatik! Cejala yang tampak mungkin berbeda dibandingkan dengan
pasien dewasa muda' pada pasien lanjut usia terdapat peningkatan pada
keluhan somatik (%obinson' 2010A Bo6ino' 200,)!
Eanjut usia rentan terhadap episode depresi berat dengan ciri
melankolik' ditandai oleh depresi' hipokondriasis' harga diri yang rendah'
perasaan tidak berharga' dan kecenderungan menyalahkan diri sendiri'dengan ide paranoid dan bunuh diri! Hampir +, dari semua korban
bunuh diri menderita depresi dan penyalahgunaan alkohol!%esiko bunuh
diri yang tinggi bila diapatkan perasaan kesepian' tidak berguna' tidak
berdaya' putus asa terutama bila hidup sendirian' kematian pasangan yang
belum lama terjadi dan nyeri somatik (%obinson' 2010A Bo6ino' 200,)!
3ada pasien lanjut usia yang mengalami depresi' kadang terdapat
gangguan kogniti yang dinamakan sindroma pseudodemensia! *indrom
ini harus dibedakan dengan demensia yang sebenarnya!3ada
pseudodemensia' ada deisit konsentrasi dan atensi dan jarang disertai
dengan gangguan berbahasa!
#epresi juga kemungkinan berhubungan dengan penyakit isik yang
dialami dan medikasi yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut
(%obinson' 2010A Bo6ino' 200,)!
#epresi merupakan suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang
secara umum ditandai oleh rasa kesedihan' apatis' pesimisme' dan
1+
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
16/67
kesepian yang mengganggu akti6itas sosial dalam seharihari! #epresi
biasanya terjadi pada saat stres yang dialami oleh seseorang tidak kunjung
reda' sebagian besar di antara kita pernah merasa sedih atau jengkel'
kehidupan yang penuh masalah' kekecewaan' kehilangan dan rustasi yang
dengan mudah menimbulkan ketidakbahagiaan dan keputusasaan! 7amun
secara umum perasaan demikian itu cukup normal dan merupakan reaksi
sehat yang berlangsung cukup singkat dan mudah dihalau (Wilkinson et al'
1-)!
#epresi dan lanjut usia sebagai tahap akhir siklus perkembangan
manusia! "asa di mana semua orang berharap akan menjalani hidup
dengan tenang' damai' serta menikmati masa pensiun bersama anak dan
cucu tercinta dengan penuh kasih sayang! 3ada kenyataanya tidak semua
lanjut usia mendapatkannya! erbagai persoalan hidup yang menimpa
lanjut usia sepanjang hayatnya seperti ; kemiskinan' kegagalan yang
beruntun' stres yang berkepanjangan' ataupun konlik dengan keluarga
atau anak' atau kondisi lain seperti tidak memiliki keturunan yang bisa
merawatnya dan lain sebagainya! $ondisikondisi hidup seperti ini dapat
memicu terjadinya depresi! ?idak adanya media bagi lanjut usia untuk
mencurahkan segala perasaan dan kegundahannya merupakan kondisi
yang akan mempertahankan depresinya' karena dia akan terus menekan
segala bentuk perasaan negatinya ke alam bawah sadar (%ice' 14)!
"enurut sebuah penelitian di :merika' hampir 10 juta orang :merika
menderita depresi dari semua kelompok usia' kelas sosial ekonomi' ras dan
budaya! :ngka depresi meningkat secara drastis di antara lansia yang
berada di institusi' dengan sekitar ,0 persen sampai +, persen penghuni
perawatan jangka panjang memiliki gejala depresi ringan sampai sedang!
#ari jumlah itu' angka yang signiikan dari orang dewasa yang tidak
terganggu secara kogniti (10 sampai 20 persen) mengalami gejalagejala
yang cukup parah untuk memenuhi kriteria diagnostik depresi klinis! Oleh
karena itu' depresi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
1-
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
17/67
signiikan merupakan gangguan psikiatri yang paling banyak terjadi pada
lansia' tetapi untungnya dapat diobati dan kembali sehat (Hermana' 200)!
#epresi pada lansia seringkali lambat terdeteksi karena gambaran
klinisnya tidak khas! #epresi pada lansia lebih banyak tampil dalam
keluhan somatis' seperti; kelelahan kronis' gangguan tidur' penurunan
berat badan dan sebagainya! #epresi pada lansia juga tampil dalam bentuk
pikiran agitati' ansietas' atau penurunan ungsi kogniti! *ejumlah aktor
pencetus depresi pada lansia' antara lain aktor biologik' psikologik' stres
kronis' penggunaan obat! Daktor biologik misalnya aktor genetik'
perubahan struktural otak' aktor resiko 6askuler' kelemahan isik'
sedangkan aktor
2. Klasi'ikasi
Cangguan depresi pada usia lanjut ditegakkan berpedoman pada
33#C/ &&& yang merujuk pada &B# 10! Cangguan depresi dibedakan
dalam depresi ringan' sedang dan berat sesuai dengan banyak dan beratnya
gejala serta dampaknya terhadap ungsi kehidupan seseorang! 3edoman
diagnostik lainnya adalah #*" &5! (#epkes! 1)!
Klasi'ikasi /epresi %enurut I/ 13 4
1! pisode depresi berat' ringan' sedang dan lainnya!
2! Cangguan aekti bipolar;
?erdapat episode berulang' pada waktu tertentu terdapat peningkatan
aek disertai penambahan energi dan aktiitas (mania atau hipomania)'
dan pada waktu lain berupa penurunan aek disertai pengurangan
energi dan aktiitas (depresi)!
.! Cangguan depresi berulang;?erdapat episode berulang dari episode depresi ringan' sedang' berat!
4! $eadaan mood@aekti menetap termasuk distimia!
a. *iklotimia ; ketidakstabilan menetap dari aek (suasana
perasaan)' meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania
ringan!
b. #istimia ; aek depresi yang berlangsung sangat lama yang
tidak pernah atau jarang sekali cukup parah!
,! Cangguan mood lainnya
1
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
18/67
Klasi'ikasi /epresi %enurut /S% I5 4
1! Cangguan depresi; depresi berat' distimia' depresi lain yang tak
tergolongkan
2! Cangguan bipolar; gangguan bipolar & (mania biasanya dengan
depresi)' gangguan bipolar && (depresi dengan hipomania)
.! Cangguan siklotimik
4! Cangguan bipolar yang tak tergolongkan
,! Cangguan bipolar yang disebabkan oleh kondisi medik umum
! Cangguan mood lainnya
&. +tiolo!iDaktor penyebab timbulnya gangguan depresi pada orang usia lanjut
bisa berupa;
1,. )aktor Biolo!is
a! Daktor Cenetis
#iduga gen dominan yang berperan pada depresi ini terikat
pada kromosom 11 Cangguan ini diturunkan dalam keluarga! /ika
salah seorang dari orang tua mempunyai riwayat depresi maka 2+
anaknya akan menderita gangguan tersebut! *edangkan bila
kedua orang tuanya menderita depresi maka kemungkinanya
meningkat menjadi ,0 F +, (&drus' 200+)!
#ari segi aspek aktor genetis' menurut suatu penelitian
dinyatakan bahwa gengen yang berhubungan dengan risiko yang
meningkatkan untuk lesi kardio6askular dapat meningkatkan
kerentanan untuk timbulnya gangguan depresi! 3enelitian lain
melaporkan bahwa predisposisi genetis untuk gangguan depresi
mayor pada orang usia lanjut dapat dimediasi oleh adanya lesi
6askular (ongsoe' 200+)!
b! Cangguan pada Otak
:ntara lain yang termasuk dalam gangguan pada otak sebagai
salah satu penyebab timbulnya gangguan depresi pada orang usia
lanjut adalah penyakit cerebro6askular' yang mana gangguan ini
dapat sebagai aktor predisposisi' presipitasi atau mempertahankan
20
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
19/67
gejalagejala gangguan depresi pada orang usia lanjut (ongsoe'
200+)!
c! Cangguan 7eurotransmitter @ iogenik :min
&stilah biogenik amin umumnya digunakan untuk komponen
katekolamin' norepinerin' epinerin' dopamin dan serotonin!
*istem neuron menggunakan biogenik amin relati kecil dalam
sekelompok sel yang berada di batang otak!
iogenik amin ini dilepaskan dalam ruang sinaps sebagai
neurotransmiter! 7eurotransmiter yang banyak berperan pada
depresi adalah norepinerin dan serotonin!3ada penelitian
postmortem didapatkan penurunan konsentrasi serotonin dalam
otak penderita depresi! *elain itu juga ditemukan adanya
penurunan akti6itas dopaminergik! Hal ini mendukung hipotesis
bahwa gangguan depresi berhubungan dengan biogenik amin
(&drus' 200+)!
3ada suatu penelitian yang dilakukan oleh %obinson' dkk!'
mendapatkan bahwa konsentrasi norepinephrin dan serotonin
berkurang sesuai dengan bertambahnya usia' tetapi metabolit ,
H&:: dan en
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
20/67
meningkatnya proses degenerasi selsel organ tubuh yang
memproduksi hormon tersebut makin berkurang! #engan
penurunan kadar hormon tersebut' hal ini akan mempengaruhi
produksi neurotransmitter terutama serotonin dan norepinephrin
(ongsoe' 200+)!
e! "asalah kesehatan
3enyakit dan kecacatan' nyeri yang hebat dan kronis'
kemunduran kogniti serta kerusakan bagian tubuh yang
disebabkan karena pembedahan atau penyakit dapat menyebabkan
indi6idu lanjut usia jatuh ke dalam kondisi depresi!
$ondisi medis yang dapat menyebabkan depresi (est
!arctice Advocacy "entre,200) ;
&neksi 6irus
Cangguan endokrin tertentu (misal gangguan thyroid'
BushingJs syndrome' insuisiensi kelenjar adrenal'
hiperparathyroidisme)
$eganasan
3enyakit cerebro6ascular (stroke' dementia 6askular' tumor
sistem sara pusat' penyakit :l
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
21/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
22/67
*alah satu teori psikologis tentang terjadinya gangguan depresi
adalah terjadinya distorsi kogniti! #alam hal ini berkaitan dengan
bagaimana interpretasi seseorang terhadap peristiwaperistiwa
kehidupan yang dialaminya!
?erjadinya distorsi kogniti pada orang usia lanjut oleh karena
pada indi6idu usia lanjut tersebut memiliki harapanharapan yang
tidak realistis dan membuat generalisasi yang berlebihlebihan
terhadap peristiwa kehidupan tertentu yang tidak menyenangkan
indi6idu tersebut!
$ondisikondisi psikologis lain yang memungkinkan sebagai penyebab
depresi adalah ;
a) "enurunnya perasaan berguna
3erasaan tidak berguna atau kehilangan identitas berkaitan dengan
kemuduran atau keterbatasan isik dalam beraktiitas (*egal' 200+)!
b) $etakutan akan kematian atau ketidakberdayaan' kecemasan atas
masalah keuangan atau problem kesehatan (*egal' 200+)!
c) $ekurangan kemampuan untuk mengadakan hubungan intim!
d) $epribadian premorbid
?ipe kepribadian tertentu seperti kepribadian dependen' obsesi
kompulsi dan histrionik mempunyai risiko lebih besar untuk
menjadi depresi dibanding dengan kepribadian anti sosial dan
paranoid (&drus' 200+)!
e) Daktor psikoanalitik
"enurut $arl :braham maniestasi penyakit depresi dicetuskan
karena kehilangan objek libidinal yang berakhir dalam suatuproses regresi di mana terjadi penurunan ungsi ego yang telah
matang ke tingkat oral sadistik dari tingkat perkembangan libidinal
akibat trauma inantil yang menyebabkan proses iksasi pada anak
usia dini! *edangkan menurut Dreud' introjeksi ambi6alen
terhadap kehilanganobjek dalam ego membawa ke suatu depresi
tipikal (&drus' 200+)!
&,. )aktor Sosial4
24
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
23/67
3ara klinikus percaya bahwa peristiwa kehidupan yang dapat
menimbulkan stres memegang peranan penting dalam terjadinya
depresi! #ata menunjukkan bahwa kehilangan orang tua sebelum usia
11 tahun dan kehilangan pasangan merupakan awal dari penyakit yang
berhubungan dengan depresi (&drus' 200+)!
Daktoraktor sosial yang mungkin dapat menyebabkan depresi pada
lansia antara lain ;
a) Hilangnya status peranan sosialnya atau hilangnya sokongan sosial
yang selama ini dimilikinya (ongsoe' 200+)!
b) Daktor sosial lingkungan' karena kehilangan pasangan hidup' pasca
bencana' kehilangan pekerjaan' dampak kehidupan situasi sehari
hari!
c) $urangnya hubungan sosial ($esendirian dan pengasingan) (*egal'
200+)!
d) $emiskinan!
(. ejala
"enurut 33#C/ &&& ("aslim' 2002)' pada gangguan depresi ada tiga
gejala utama yaitu ;
1! aek depresi
2! kehilangan minat dan kegembiraan
.! berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lalah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya
aktiitas!
#isertai gejala lain;
1! konsentrasi dan perhatian berkurang
2! harga diri dan kepercayaan diri berkurang
.! gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna
4! panandangan masa depan yang suram dan pesimistis
,! gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
! tidur terganggu
+! nasu makan berkurang
2,
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
24/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
25/67
4) pisode depresi berat dengan gejala psikotik
a! pisode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut piode
depresi berat tanpa gejala psikotik
b! #isertai waham' halusinasi atau stupor depresi! Waham biasanya
melibatkan ide tentang dosa' kemiskinan atau malapetaka yang
mengancam' dan pasien merasa bertanggungjawab atas hal itu!
Halusinasi auditorik atau olaktorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh' atau bau kotoran atau daging
membusuk! %etardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada
stupor! /ika diperlukan' waham atau halusinasi dapat ditentukansebagai serasi atau tidak serasi dengan aek (mood congruent)!
,) pisode depresi lainnya
) pisode depresi yang tidak tentu
Tabel 2.3engelompokkan erat %ingannya #epresi
(#epkes! 1)!
"enurut #*"&5 kriteria diagnostik untuk depresi adalah sebagai
berikutA
pisode #epresi erat (#a$or) ($aplan dan *adock' 200+);
2+
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
26/67
a) Li$a atau lebih dari gejala berikut selama periode 2 $in!!u dan
mengalami perubahan dari ungsi sebelumnya' minimal satu dari
berikut (1) mood depresi' (2) kehilangan minat atau kesenangan!
1! mood depresi hampir sepanjang hari' hampir setiap hari' seperti
yang ditunjukkan baik laporan subjekti (misalnya' perasaan sedih
atau kosong) atau diamati oleh orang lain (misalnya!'menangis)!
Batatan; pada anakanak dan adolesen mood iritabel
2! kehilangan minat dan kesenangan pada semua atau hampir semua
akti6itas hampir sepanjang hari' hampir setiap hari (seperti yang
ditunjukkan oleh secara subjekti atau diamati oleh orang lain)!
.! kehilangan berat badan atau kenaikan berat badan (perubahan berat
badan lebih dari , setiap bulan)' peningkatan atau kehilangan
nasu makan hampir setiap hari! Batatan; pada anakanak'
kegagalan untuk mencapai berat badan yang diharapkan
4! &nsomnia dan hipersomnia hampir setiap hari
,! agitasi psikomotor atau retardasi hampir setiap hari (dapat diamati
orang lain' tidak hanya perasaan subjekti adanya keresahan atau
mengalami kemunduran)
! atiLue atau kehilangan energi hampir setiap hari
+! perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang tidak sesuai
atau berlebihan (mungkin waham) hampir setiap hari (tidak hanya
menyalahkan diri atau bersalah tentang sakitnya)
-! kehilangan kemampuan berpikir atau konsentrasi atau ragu hampir
setiap hari! (yang ditunjukkan secara subjekti atau diamati oleh
orang lain)!
! pikiran berulang tentang kematian (tidak hanya takut akan
kematian)' ide bunuh diri tanpa tujuan khusus'atau percobaan
bunuh diri atau suatu tujuan khusus untuk melakukan bunuh diri!
b) Cejala tidak memenuhi episode campuran
c) Cejala menyebabkan gangguan bermakna dalam ungsi sosial'
pekerjaan dan bidang penting lainnya
2-
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
27/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
28/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
29/67
psikologik akibat penyakit isik dari gangguan depresi atau gejala somatik
depresi dari eek sistemik penyakit isik! $eduanya bisa saja terjadi pada
seorang indi6idu usia lanjut pada saat yang sama! *eorang usia lanjut yang
mengalami depresi bisa saja mengeluhkan mood yang menurun' namun
kebanyakan menyangkal adanya mood depresi! >ang sering terlihat adalah
gejala hilangnya tenaga@energi' hilangnya rasa senang' tidak bisa tidur atau
keluhan rasa sakit dan nyeri! "enurut rodaty (11) gejala yang sering
tampil adalah anGietas atau kecemasan' preokupasi gejala isik'
perlambatan motorik' fatigue (kelelahan)' mencela diri sendiri' pikiran
bunuh diri' dan insomnia! (#epkes' 1)
*edangkan gejala depersonalisasi' rasa bersalah' minat seksual
menurun agak jarang! *ebagai petunjuk ke arah depresi perlu diperhatikan
tandatanda berikut ; rasa lelah yang terusmenerus bahkan juga sewaktu
beristirahat' hilangnya kesenangan yang biasanya dapat dinikmati (tidak
merasa senang lagi jika dikunjungi oleh cucucucunya)' dan mulai menarik
diri dari kegiatan dan interaksi sosial! (#epkes' 1)
Cambaran klinis depresi pada usia lanjut dibandingkan dengan pasien
yang lebih muda berbeda' usia lanjut cenderung meminimalkan atau
menyangkal mood depresinya dan lebih banyak menonjolkan gejala
somatiknya' di samping mengeluh tentang gangguan memori! 3asien usia
lanjut umumnya kurang mau mencari bantuan psikiater karena kurang
dapat menerima penjelasan yang bersiat psikologis untuk gangguan
depresi yang mereka alami! (#epkes' 1)
3erjalanan penyakit depresi terutama pada usia sangat lanjut (lebih
dari -, tahun) berkembang sangat perlahanlahan' mirip dengan Cangguan
#istimik! Cejala gangguan tidur agak sulit untuk die6aluasi karena
gangguan tidur sering terjadi pada usia lanjut yang tidak depresi! >ang
dapat menjadi petunjuk ke arah depresi adalah jika terdapat gejala bangun
lebih awal dari biasanya disertai isi pikiran depresi! *eorang usia lanjut
membutuhkan tidur lebih sedikit dan sering terbangun untuk buang air
kecil pada malam hari! $arena itu penting untuk mengamati perilaku orang
.1
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
30/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
31/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
32/67
mengambil pendekatan anterdisiplin menggabungkan antara psikologi'
neuroscience' imunologi' isiologi' anatomi' armakologi' biologi molekuler'
psikiatri' dan endokrinologi ("ichael' 200,)! 3enelitian oleh Bandace
seorang neuroarmakologis mengungkapkan bahwa terdapat reseptor
neuropeptida spesiik pada permukaan sel enchepalon dan selsel terkait imun
(3ert' 200,)! 3enemuan tersebut menunjukkan bahwa neuropeptida dan
neurotransmitter selain bertindak pada psikis juga bertindak langsung pada
sistem kekebalan tubuh! Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi psikis
seperti stres' emosi' dan kondisi psikis lain memiliki eek langsung pada
sistem imun tubuh (3rice' 200)!
?erdapat peningkatan dalam hubungan antara stress psikologi dan
berbagai macam kondisi kesehatan! *uatu bukti mengesankan adanya
hubungan antara sistem imun' sistem limbik' B7* dan sistem endokrin' di
mana sistem ini dapat dipengaruhi oleh aktor sosial dan psikologi! 3ada
14' *olomon dkk mempublikasikan sebuah artikel berjudul )emotion,
immunity and disease* a speculative theoretical integration yang menjadi
dasar perkembangan penelitian tentang psikoneuroimunologi (Ho' et al!'
2010)!
.4
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
33/67
a$bar 2.2Hubungan antara psikis dan sistem neuroendokrinH3: aksis terdiri atas rangkaian akti6itas hormon yang terlibat dalam
respon stres' yang terdiri dari B%H' hormon yang diproduksi oleh
hipotalamusA :B?H' hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior hipoisis
dan kortisol' hormon perier yang dikeluarkan oleh korteks adrenal (:rder'
2000A Bohen' 2001A Wingeneld dan Wol' 2011)!
3elepasan B%H dipicu oleh berbagai stresor baik psikologis maupun
isiologis (lapar' inlamasi)! *tresor juga menstimulir pelepasan :53 oleh
neuron 357 hipotalamus! 7ukleus para6entrikular hipotalamus adalah
penggerak utama dari respon glukokortikoid terhadap stres! *timulasi sara
neurosekretori hipoisiotropik di medial par6oselular 357 menginisiasi
akti6asi H3: aksis! *elanjutnya B%H dan :53 dilepaskan dari terminal
sara neurosekretori di eminensia median dan diangkut ke hipoisis
anterior melalui sistem pembuluh darah portal dari tangkai hipoiseal!
B%H dan 6asopresin bertindak sinergis untuk merangsang sekresi :B?H
yang tersimpan dari sel corticotrope! :B?H diangkut oleh darah ke
.,
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
34/67
korteks adrenal kelenjar adrenal' di mana ia cepat merangsang biosintesis
kortikosteroid dari kolesterol untuk memproduksi kortisol (:rder' 2000A
Bohen' 2001A Wingeneld dan Wol' 2011)!
3elepasan kortisol secara simultan memiliki eek' termasuk
diantaranya peningkatan glukosa darah untuk mempertahankan regulasi
metabolisme! 3elepasan kortisol yang terus menerus akan menimbulkan
umpan balik negati6e pada hipotalamus maupun glandula hipoisis
anterior untuk menghentikan produksi B%H dan :B?H! Dungsi kortisol
secara umum adalah sebagai pengatur metabolisme glukosa' regulasi
tekanan darah' respon inlamasi' dan berperan dalam sistem imun!
3eningkatan kortisol dalam jumlah sedikit memiliki beberapa eek positi
seperti pemaksimalan ungsi memori' peningkatan sistem imun'
menurunkan sensiti6itas terhadap sakit' membantu menyeimbangkan dan
mempertahankan homeostasis dalam tubuh! :kan tetapi' paparan kortisol
yang terlalu lama dan konsentrasi yang terlalu tinggi akan menimbulkan
eek negati seperti penurunan ungsi kogniti' penekanan ungsi glandula
tiroid' ketidakseimbangan gula darah' penurunan kepadatan tulang dan
massa otot' serta penurunan respon inlamasi dan sistem imun (:rder'
2000A Bohen' 2001A Wingeneld dan Wol' 2011)!
"enurut Bohen (2001)' hubungan otak dengan psikis dan endokrin
terjadi melalui (1) sel di aksis H3: aksis' yang melibatkan hormon sitokin'
dan (2) sel yang terdapat di jalur :7*! *istem sara pusat (otak)
mempengaruhi sistem endokrin melalui kelenjar pituitari' yang nantinya
akan mengontrol sekresi hormon dan akan berpengaruh pada modulasi
sistem imun! *ekresi hormon tersebut akibat adanya reseptor sel imun
yang berikatan dengan molekul H3: dan menyebabkan perubahan jumlah'
ungsi' dan distribusi sel imun! *edangkan' pengaruh langsung dari sistem
sara otonom (:7*) diperankan oleh kelenjar timus' limpa' dan sumsum
tulang (:rder' 2000)!
.
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
35/67
a$bar 2.&. /alur H3:aksis(:rder' 2000)!
2. 7ubun!an Psikoneuroi$unolo!i den!an Kondisi A'ekti'
Otak dan sistem kekebalan tubuh adalah dua sistem adapti utama tubuh!
#ua jalur utama yang terlibat dalam interaksi tersebut adalah H3: aksis dan
*:" aksis! H3: aksis merespon tekanan isik dan mental untuk
mempertahankan homeostasis sebagai salah satu cara untuk mengontrol
tingkat kortisol tubuh! #isregulasi H3: aksis akan berakibat ke berbagai
penyakit akibat stres! :kti6itas H3: aksis berhubungan secara intrinsik
dengan sitokin! ?elah diketahui bahwa sitokin inlamasi mampu merangsang:B?H dan sekresi kortisol! *ebaliknya glukokortikoid akan menghambat
sintesis sitokin proinlamasi (3rice' 200)!
#alam sebuah studi epidemiologis' semua penyebab morbiditas akan
bertambah berat ketika diikuti dengan stresor berat! ?eori menyatakan bahwa
peristiwa stres memicu respon aekti yang akan menstimulus sistem sara
simpatik dan perubahan endokrin! Hal tersebut berpotensi untuk menggangu
ungsi sistem imun! *tres diduga mempengaruhi ungsi kekebalan tubuh
.+
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
36/67
akibat maniestasi emosional dan tingkah laku seperti gelisah' takut' marah
ketegangan' kesedihan' serta perubahan isiologis seperti denyut jantung'
tekanan darah' dan berkeringat! 3ara peneliti juga menyatakan bahwa
perubahanperubahan tersebut memiliki eek positi ketika dalam batasbatas
tertentu! *ebaliknya' ketika kondisi tersebut tidak stabil dan berlangsung
secara kontinyu akan berakibat negati pada sistem imunitas (Bhrousos'
200,)!
*tres psikologi mengakti6asi *:" aksis yang mengatur denyut jantung
dan pelepasan katekolamin serta H3: aksis yang mengatur pelepasan
kortikosteroid dari kelenjar adrenal! 3ada stres psikologi akut' katekolamin
secara dominan mempengaruhi sirkulasi sel 7$ (Ho' et al!' 2010)!
3ada stress psikologi ringan' B#2E sel 7$ dengan Eselectin (B#2
ligand) menempel lemah ke sel endotel yang mengekspresikan reseptor
molekul adhesi! 3ada stres psikologi berat' Eselectin dari sel 7$ tidak
berperan menggerakkan dan B#2 sel 7$ akan ditahan di tepi pembuluh
darah atau jaringan di luar pembuluh darah! B#2 sel 7$ tanpa Eselectin
akan dimobilisasi! $onsentrasi molekul adhesi seperti &B:" 1 dan B#11a
akan meningkat pada stres psikologi berat! 3eningkatan konsentrasi molekul
adhesi menyebabkan B#2 sel 7$ menghentikan gerakannya dan menempel
pada tempat berkumpulnya molekul adhesi! #isungsi endotel juga
menyebabkan perekrutan dan penempelan limosit ? dan platelet! :kti6asi sel
? pada gilirannya menghasilkan sitokin proinlamasi' seperti aktor nekrosis
?7D ala' &E1 dan &E yang menstimulasi makroag dan sel endotel
pembuluh darah untuk meningkatkan proses inlamasi! 3ada akhirnya hal ini
akan merangsang kondisi atherosclerosis dini di mana makroag dan sel
imunokompeten lainnya menyebabkan inlamasi lokal dan pembentukan plak!
3embentukan trombus lokal menghasilkan serotonin' tromboGan :2' dan
thrombin!
*ebuah stresor psikologi akut meningkatkan sitokin proinlamasi'
termasuk sel mononuclear ekspresi gen &E1 dan plasma &E! 3eningkatan
ekspresi gen &E1 dihubungkan secara positi dengan denyut jantung dan
.-
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
37/67
peningkatan tekanan darah sistol! *itokin juga mempengaruhi otak dan
menimbulkan perasaan malas' sakit dan lemah! Besari dkk menemukan
bahwa sitokin proinlamasi merupakan aktor predikti serangan jantung pada
lansia!
$etika terjadi inlamasi' sirkulasi selsel imunokompeten mengalami
peningkatan! "akroag dan sel glial (mikroglia dan astrosit) akan memicu
sekresi sitokin proinlamasi! "olekul sitokin proinlamasi termasuk &E1' &E
2' &E' &E12' &D7Camma dan ?7Dala selain meningkatkan sekresi
hormon stres juga dapat mempengaruhi pertumbuhan sel otak dan ungsi sel
sara (Bo6elli' 200,)!
*itokin dan &D7 akan memediasi dan mengontrol respon imun dan
inlamasi! &nteraksi kompleks antara sitokin inlamasi dan sistem endokrin
berperan dalam mempertahankan homeostasis tubuh! Walaupun kondisi stres
yang diakibatkan oleh inlamasi merupakan salah satu kompensasi tubuh'
akan tetapi jika tidak dikendalikan akan berakibat pada memburuknya
penyakit (lenko6' 200,)! *elain penyakit autoimun' hipersensiti6itas dan
ineksi' penelitian terbaru menunjukkan bahwa selsel imunokompeten
mengalami penurunan selama stres dan depresi (lenko6' 200,)!
#alam metaanalisis oleh Herbert dan Bohen (1.)' bahwa pemeriksaan
terhadap .- responden stres' termasuk stres akut (misalnya tugas pidato)'
stres natural jangka pendek (hasil pemeriksaan kesehatan)' dan stres natural
jangka panjang (perceraian dan pengangguran)! "ereka menemukan bahwa
stres natural jangka panjang menyebabkan penurunan jumlah sel ? helper' sel
? supressor' sel ? sitotoksik' sel ' dan sel 7$! *elain itu juga stres juga
dapat menurunkan ungsi 7$ dan sel ? serta prolierasi sel ? (Herbert' 1.)!
*erotonin' norepinerin dan dopamin yang dikeluarkan tubuh sebagai
kompensasi terhadap stres telah terbukti disekresi untuk meregulasi &D7
gamma' &E10' ?7Dala' dan &E melalui proses sistem terkait
psikoneuroimuno ("aes' 200,)! %oberts (200) menyebutkan bahwa emosi
yang positi secara intensi berungsi sebagai obat sendiri karena dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara signiikan!
.
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
38/67
:kan tetapi sekresi hormon stres secara terusmenurus seperti
glukokortikoid dan katekolamin sebagai akibat dari respon inlamasi dapat
mengurangi eek neurotransmitter termasuk serotonin' norepinerin' dopamin'
dan reseptorreseptor di otak! *ehingga memicu terjadinya disregulasi
neurohormon!
$etika kondisi tenang' terjadi penurunan sekresi kortisol akibat pengaruh
lingkungan dan jiwa yang tenang! erdasarkan hal tersebut kadar kortisol
bagi orang yang tenang berada pada kadar yang normal (*holeh' 200)!
?erdapat hubungan erat antara ketenangan dan peningkatan kemampuan
pengendalian stres! Hal tersebut juga dapat dihubungkan dengan berbagai
akta dalam penelitian yang membuktikan bahwa ketenangan dapat
meningkatkan ketahanan tubuh imunologik' mengurangi resiko penyakit
jantung' dan meningkatkan usia harapan! $etenangan mampu untuk
menurunkan sekresi kortisol dan :B?H sebagai penyebab stres (%eichlin *'
2002)!
?erdapat bukti yang nyata bahwa depresi dan kecemasan meningkatkan
produksi sitokin proinlamasi termasuk &E! #i samping itu' gejala depresi
dapat menyebabkan disregulasi imunitas dan menimbulkan konsekuensi
kesehatan! "isalnya' gejala depresi berkaitan dengan rendahnya jumlah
limosit ?' B#- dan tingginya rekurensi H*52 genital dalam bulan!
Cejala depresi pada pasien H&5 positi berhubungan dengan rendahnya B#4'
tingginya jumlah sel dan meningkatnya marker akti6asi imun (HE:#%)
bahkan bila perilaku kesehatan dan stadium penyakit terkontrol! 3asien
gangguan kecemasan juga berhubungan dengan perubahan imun! *ebagai
contoh' pada pasien dengan gangguan kecemasan menyeluruh' penurunan
ekspresi receptor &E2 oleh limosit berhubungan dengan pikiran intrusi yang
lebih berat dan lamanya sakit karena ineksi saluran napas atas ($iecolt
Claser' et al!' 2002)! Hormon kortisol merupakan tolak ukur untuk
mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya stres' depresi atau tidak!
%espon emosional yang positi berjalan mengalir dalam tubuh dan
diterima oleh batang otak! $emudian ditrasmisikan ke talamus untuk
40
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
39/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
40/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
41/67
erbagai kondisi emosional baik possiti maupun stres dapat
menyebakan terjadinya akti6itas H3:! :kti6itas H3: tersebut dapat berasal
dari jalur persyaraan biasa yang diperantai oleh neurotransmiter yang
berbeda! :kti6itas tersebut juga bisa mengakibatkan terjadinya perubahan
suasana emosional menjadi positi maupun negati' yaitu tenang' optimis'
senang' cemas' susah' dan stres! Hal serupa juga terjadi dalam dinamika
rangsangan psikis yang ditransmisikan melalui sistem limbik dan korteks
rontal' sedangkan respon stres biologis terjadi lewat %:*! %angsangan stres
yang tiba di hipotalamus akan menyebabkan sekresi B%D yang berperan
sentral dalam reaksi stres!
*ekresi B%D oleh neuron hipotalamus bergantung pada keseimbangan
antara kondisi yang merangsang dan kondisi yang menghambat sintesis dan
sekresi! 7eurotransmiter yang diketahui meningkatkan sekresi B%D adalah
asetilkolin dan serotonin! *ebaliknya C:: bersiat menghambat sekresi
B%D (#unn :/' 200,)!
*elain berkaitan dengan kortisol' akan memperlancar sekresi hormon
peptida kalsitonin (B?)! $onsep ini didasarkan pada penemuan dari ekspresi
peptida B? (3roB?' BC%3@B? genrelated peptide) dan :#"@adrenomedulin
oleh #alma et al (200)! ?eori sebelumnya menyebutkan bahwa kalsitonin
merupakan hormon yang yang berungsi dalam metabolisme kalsium
(Wimalawansa' 200+)! *tudi selanjutnya menunjukkan bahwa B? ternyata
merupakan satu kesatuan antara peptidapeptida beredar yang memiliki peran
penting dalam kesehatan (ecker' 2004)!
4.
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
42/67
a$bar 2.."ekanisme sintesis hormon kalsitonin
*etelah ada stimulasi' ekspresi gen B:EB akan diregulasi di semua
jaringan! 3rotein tersebut akan dimediasi melalui satu atau beberapa "&*%
dalam promotor! $edua hasil akhir berupa proB? dan BC%3 & akan
dikeluarkan ke dalam semua sel! 3roB? juga dapat meningkatkan BC%3
beberapa ribu kali lipat! B? mampu menimbulkan eek biologis dengan
berikatan pada reseptor yang terdapat di permukaan sel! 3roses tersebut akandidukung oleh modulasi protein aksesoris %:"3s@reseptor activator
modulation proteins(%amps' 2011)!
*ekresi B? nanti akan berujung pada penurunan tekanan darah sistemik!
ersama dengan BC%3s dan :#" yang memiliki eek 6asodilator' akan
menjamin pasokan darah ke seluruh jaringan tubuh! >ang bereek kepada
ketenangan (Baron' 2001)!
44
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
43/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
44/67
BC%3 dan :#" memiliki eek antiinlamasi' metabolik dan 6askular yang
bermanaat dalam kasus ineksi (ecker' 2001)!
ek 6asodilator BC%3 dan :#" bekerja melalui perantara 7O yang
juga memediasi relaksasi tunika media pembuluh darah setelah berbentuk
i7O*! *elain itu pelepasan BC%3 juga dipicu oleh endotoGin 7O dan
prostaglandin-dependent! Oleh karena itu 7O memiliki ungsi dalam mediasi
produksi BC%3 dan :#" sekaligus berungsi dalam aksi 6asodilator
(Homann' 2001)!
3erilaku kesehatan juga merupakan koaktor hubungan antara
psikopatologi dan ungsi imun' misalnya merokok memiliki eek sinergis
dengan depresi dalam menurunkan lisis sel 7$ dan penurunan akti6itas isik
memediasi hubungan antara depresi dan prolierasi limosit! 3ada pasien
depresi' indikator gangguan tidur yang merupakan karakteristik depresi
memiliki berbagai konsekuensi imunologis ($iecoltClaser' et al!' 2002)!
eberapa bukti menunjukkan bahwa cara seseorang mengatasi situasi
hidup negati6e atau penuh tekanan mempengaruhi kesehatan isik dan
psikologinya! 3eneliti menyatakan bahwa mekanisme pembelaan ego
memediasi kondisi stres dengan konsekuensinya seperti depresi dan
kecemasan!
&. Kondisi Psikoneuroi$unolo!i pada Lansia
3eristiwa traumatik pada lansia dapat merusak H3: aksis dan sistem
sara simpatis (*:")' merangsang tingkat keseriusan yang lebih tinggi' dan
timbulnya penyakit yang mengancam nyawa' termasuk penyakit jantung!
*ecara spesiik' peristiwa trauma kehidupan memicu sistem respon inlamasi
untuk bereaksi lebih cepat terhadap stress kehidupan berikutnya' dan
menyebabkan inlamasi berperan sebagai etiologi dalam banyak penyakit
kronis! *tres psikologi akut dapat disebabkan oleh stress emosional jangka
pendek dan kemarahan yang intens! *tres psikologi kronik disebabkan oleh
status sosioekonomi rendah' stres pekerjaan' isolasi sosial' tekanan'
kecemasan dan permusuhan (Ho' et al!' 2010)!
4
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
45/67
*tudi pada pasien psikiatri lansia melaporkan adanya gangguan imunitas
pada pasien psikosis' termasuk jumlah limosit dan lemahnya respon antibodi
dibandingkan dengan kontrol ($iecoltClaser' et al!' 2002)! #alam studi yang
lain ditunjukkan bahwa behavioral conditioning pada manusia dapat
menimbulkan eek imunologis yang menyerupai obat imunosupresan! ek
spesiik dari terapi ini ditunjukkan pada ekspresi gen seluler' produksi sitokin
intra dan ekstraselular oleh limosit ? terakti6asi (Coebel' et al!' 2002)!
#alam penelitian tentang depresi' ditemukan bahwa pre6alensi depresi
pada lansia lebih tinggi daripada populasi produkti! #epresi major berkaitan
dengan noncompliance terapi pada pasien lansia dengan penyakit kronis'
cacat' dan kondisi usia lanjut ("ac"ahon and Eip' 2002)! Cejala depresi
seperti kelelahan dan iritabilitas adalah prekursor utama berbagai penyakit
pada lansia (Ho' et al!' 2010)!
3enyakit kronis yang menimbulkan kecacatan dapat menimbulkan stress
pada lansia! $ecemasan memberikan prognosis buruk pada kesehatan lansia
karena menimbulkan kesulitan pada pasien dan yang merawatnya!
$ecemasan dapat berpengaruh negati6e terhadap kesehatan lansia! *tres
dapat meningkatkan denyut jantung' yang memberikan eek negati pada
perusi arteri koroner karena ase diastole yang lebih singkat! ?akikardi
mengurangi supply oksigen miokard' namun meningkatkan kebutuhan
oksigen miokard! Hal ini dapat menimbulkan lingkaran setan' di mana pasien
menjadi lebih memikirkan kondisinya sehingga makin meningkatkan
kecemasan dan menurunkan curah jantung! Hubungan kemampuan isik dan
kecemasan perlu diperhatikan dalam proses rehabilitasi ("ac"ahon and Eip'
2002)! 3engaruh depresi dan kecemasan pada lansia dapat dikendalikan oleh
dukungan sosial pada pasien! anyak bukti yang menunjukkan eek protekti
dukungan sosial pada lansia ("ac"ahon and Eip' 2002)!
(. Psikoneuroi$unolo!i an!!uan A'ekti' pada Lansia
Eansia rentan terkena gangguan aekti terutama depresi! #epresi telah
dihubungkan dengan penuaan dan parameter kesehatan lansia! 3enuaan
4+
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
46/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
47/67
Hipersekresi B%H merupakan gangguan aksis H3: yang sangat
undamental pada pasien depresi! Hipersekresi yang terjadi diduga akibat
adanya deek pada sistem umpan balik kortisol di sistem limpik atau adanya
kelainan pada sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang mengaturB%H (Eandeeld' 2004)!
3ada orang lanjut usia terjadi penurunan produksi hormon estrogen!
strogen berungsi melindungi sistem dopaminergik negrostriatal terhadap
neurotoksin seperti "3?3' OH#: dan methamphetamin! 3enurunan
estrogen bersama dengan antioksidan juga dapat merusak monoamine oGidase
yang berakibat kehilangan sara atau penurunan neurotransmiter! *istem sara
pusat mengalami kehilangan secara selekti pada sel F sel sara selama proses
4
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
48/67
menua! Walaupun ada kehilangan sel sara yang konstan pada seluruh otak
selama rentang hidup' degenerasi neuronal korteks dan kehilangan yang lebih
besar pada selsel di dalam lokus seroleus' substansia nigra' serebelum dan
bulbus olaktorius! ukti menunjukkan bahwa ada ketergantungan dengan
umur tentang penurunan akti6itas dari noradrenergik' serotonergik' dan
dopaminergik di dalam otak! $hususnya untuk ungsi akti6itas menurun
menjadi setengah pada umur -0an tahun dibandingkan dengan umur 0an
tahun (=nut
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
49/67
metabolisme monoamin! $ondisi tersebut menjadikan adanya supresi kadar
serotonin pada lansia yang mengarahkan pada kondisi depresi! eberapa
neuropeptida juga mengalami penurunan terkait melemahnya imunitas! >aitu
substansi 3 yang terkait dengan sel ?! *ubstansi 3 merupakan salah satu co
signal ke hipotalamus! $ondisi ini menyebabkan perubahan aek pada lansia!
$ondisi stres pada lansia juga dapat menyebabkan mikroglia serta
astrocytes memproduksi sitokinsitokin meliputi &E1' &E2' dan &D7a yang
merupakan stimulator :B?H! "engakibatkan terganggunya tidur dan
anoreksia pada lansia! ?erdapat penelitian yang menunjukkan tingginya kadar
&D7 pada pasien psikotik!
3erubahan organ endokrin juga berpengaruh terhadap kondisi aekti
lansia! Organ timus pada lansia juga mengalami penurunan! "engakibatkan
desensitasi thymosin raction , yang memiliki eek peningkatan sekresi
endorphin' CH' dan prolaktin!
Tabel 2.86aluasi kadar hormonal dari berbagai usia
3ada pasien lansia terjadi peningkatan ratarata hormon :B?H dan
penurunan ratarata hormon endorphin! $ondisi tersebut menyerupaikondisi pasien depresi yang berbeda dengan kondisi yang tidak depresi
maupun pasien usia dewasa! egitu pula pada pasien depresi terjadi
peningkatn kortisol! 3erubahan kadar endokrin berupa penurunan
endorphin dan peningkatan kortisol pada lansia memberikan dampak aek
negati!
(. an!!uan A'ekti' Tipe %anik pada Lansia /itinjau dari
Psikoneuroi$unolo!i
,1
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
50/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
51/67
terutama kortikosteroid tipe injeksi menyebabkan gangguan aekti tipe
manik pada lansia yang sebelumnya tidak terdapat gangguan psikiatri
(Cro6er' 201,)
. an!!uan Bipolar A9itan Lanjut4 Bipolar eriatri Tipe 5I
&ndi6idu bipolar tua yang heterogen' mewakili dua kelompok; (1) pasien
mengalami episode manik lansia tapi gangguan bipolar dimulai pada masa
dewasa muda dan (2) pasien tanpa episode manik sebelum lansia! #alam
kelompok terakhir ini yang meliputi pasien yang tidak memiliki riwayat
gangguan suasana perasaan pada masa dewasa muda serta mereka dengan
gangguan mood awitan dini' tetapi hanya dengan riwayat depresi berat' tidak
pernah mania! 3ertumbuhan harapan hidup pada populasi umum meningkat
dalam dekade terakhir cenderung telah memungkinkan meningkatnya jumlah
kasus C:E dan oleh timbul minat untuk mempelajari patologinya (:
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
52/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
53/67
anyak penelitian telah menunjukkan penurunan kogniti pada pasien
bipolar geriatri mirip dengan yang dibuktikan pada pasien yang lebih muda!
#ibandingkan dengan kontrol usia yang sama' pasien yang lebih tua memiliki
gejala ekstrapiramidal lebih banyak dan kinerja menurun pada kecepatan
psikomotor' perhatian selekti' memori 6erbal' keasihan lisan' dan ungsi
eksekuti' serta berkurangnya ungsi psikososial! 7amun' pasien bipolar
awitan lanjut dilaporkan lebih terganggu pada kinerja psikomotor dan
leksibilitas mental daripada pasien awitan dini pada beberapa penelitian!
3asien geriatri dengan gangguan bipolar juga memiliki tingkat yang lebih
tinggi pada komorbiditasgangguan penggunaan alkohol' distimia' gangguan
cemas menyeluruh' dan gangguan panik daripada pasien usia lanjut tanpa
gangguan bipolar' namun angka ini lebih rendah daripada yang terlihat pada
pasien bipolar muda (:
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
54/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
55/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
56/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
57/67
*ecara umum' risiko berkembangnya demensia jauh lebih sedikit
didokumentasikan untuk penyakit bipolar daripada gangguan depresi! ahkan
dalam kasus yang terakhir' masih kontro6ersial apakah risiko dikaitkan
dengan jumlah episode sebelumnya atau penurunan kogniti tertentu yang
terkait dengan penyakit awitan lanjut! &ni semua lebih benar untuk gangguan
bipolar! #emikian pula jika risiko ini tidak ada' masih ada perdebatan tentang
jenis demensia' yang mungkin lebih diperhatiakan! #emensia 6askular dan
penyakit :l
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
58/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
59/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
60/67
sebaiknya dilakukan' karena kurangnya intake makan dan minum pasien
sebelumnya!
.! 3emeriksaan kogniti
3enilaian :"? atau ""* pada usia lanjut yang menunjukkan gejala
depresi bermanaat dalam ollow up penatalaksanaan pasien! ilamana
depresi terjadi sekunder pada demensia maka ungsi kogniti pasien tidak
akan membaik ketika depresi menghilang' bahkan deteriorisasi kogniti
akan terus berlanjut! 3erbaikan skor :"? atau ""* setelah dilakukan
terapi terhadap depresi menunjukkan bahwa pasien dengan depresi
mengalami problem konsentrasi dan memori yang mempengaruhi ungsikognitinya!
4! 3emeriksaan status mental
a! 3enampilan dan perilaku
b! "ood@ suasana perasaan
c! &si pikiran
d! :nGietas
e! Cejala hipokondriakal
,! 3emeriksaan lainnya
"engingat pasien usia lanjut rentan terhadap gangguan metabolism
sekunder akibat penyakit depresi yang berat' seperti tidak adekuatnya
intake cairan' maka perlu dipertimbangkan pemeriksaan seperti ureum
dan elektrolit (ongsoe' 200+)!
). Penatalaksanaan
*emua pasien depresi harus mendapat psikoterapi' dan beberapa
memerlukan tambahan terapi isik! /enis terapi bergantung dari diagnosis'
berat penyakit' umur pasien' respon terhadap terapi sebelumnya (7urmiati'
200,)!
?erapi depresi pada lansia bertujuan untuk ;
1! "enurunkan @ menghilangkan tanda' gejala
2! "engembalikan ungsi utama
.! "eminimalkan resiko relaps @ rekurens
"acammacam terapi depresi ;
1, Psikoterapi
2
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
61/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
62/67
c) Dase :khir (sesi 1.1) ; "enyiapkan pasien untuk terminasi dan
memprediksi situasi berisiko tinggi yang rele6an untuk terjadinya
kekambuhan' dan mengkonsolidasikan pembelajaran melalui
tugastugas terapi sendiri!
b. Terapi Perilaku
&nter6ensi perilaku terutama eekti untuk pasien yang menarik
diri dari sosial dan anhedonia! ?erapi ini sering digunakan bersama
sama dengan terapi kogniti! ?ujuan terapi peilaku adalah;
meningkatkan akti6itas pasien' mengikutkan pasien dalam tugas
tugas yang dapat meningkatkan perasaan yang menyenangkan!Dase awal; pasien diminta untuk memantau akti6itas mereka'
menilai derajat kesulitan akti6itasnya' serta kepuasan terhadap
akti6itasnya! 3asien diminta untuk melakukan sejumlah akti6itas
yang menyenangkan! Eatihan keterampilan sosial' aserti' dapat
meningkatkan hubungan interpersonal dan menurunkan interaksi
submissi6e!
Dase akhir; Dokus berpindah ke latihan mengontrol diri dan
latihan pemecahan masalah! #iharapkan ilmu yang didapat di dalam
terapi dapat digeneralisasi dan dipertahankan dalam lingkungan
pasien sendiri!
:. Psikoterapi Suporti'
3sikoterapi *uporti memberikan kehangatan' empati'
pengertian dan optimistik! antu pasien identiikasi dan
mengekspresikan emosinya dan bantu untuk 6entilasi!
"engidentiikasi aktoraktor presipitasi dan membantu
mengoreksi! antu memecahkan problem eksternal (misal masalah
pekerjaan' rumah tangga)! Eatih pasien untuk mengenal tandatanda
dekompensasi yang akan datang! ?emui pasien sesering mungkin
(mulamula 1. kali perminggu) dan secara teratur' tetapi jangan
sampai tidak berakhir atau selamanya! $enalilah bahwa beberapa
pasien depresi dapat mempro6okasi kemarahan terapis (melalui
kemarahan' hostilitas' dan tuntutan yang tak masuk akal' dll)!
d. Psikoterapi /ina$ik
4
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
63/67
#asar terapi ini adalah teori psikodinamik' yaitu kerentanan
psikologik terjadi akibat konlik perkenbangan yang tak selesai!
?erapi ini dilakukan dalam periode jangka panjang! 3erhatian pada
terapi ini adalah deicit psikologi yang menyeluruh yang diduga
mendasari gangguan depresi! "isalnya' problem yang berkaitan
dengan rasa bersalah' rasa rendah diri' berkaitan dengan pengalaman
yang memalukan' pengaturan emosi yang buruk' deisit interpersonal
akibat tak adekuatnya hubungan dengan keluarga!
e. Psikoterapi /ina$ik Sin!kat
*esinya berlangsung lebih pendek! ?ujuannya menciptakanlingkungan yang aman buat pasien! 3asien dapat mengenal materi
konliknya dan dapat mengekspresikannya!
'. Terapi Kelo$pok
?idak ada bentuk terapi kelompok yang spesiik! :da beberapa
keuntungan terapi kelompok ;
1) iaya lebih murah!
2) :da destigmasi dalam memandang orang lain dengan problem
yang sama!
.) "emberikan kesempatan untuk memainkan peran dan
mempraktikkan keterampilan perilaku interpersonal yang baru!
4) "embantu pasien dalam mengaplikasikan keterampilan baru!
?erapi kelompok sangat eekti untuk terapi jangka pendek
pasien rawat jalan! /uga lebih eekti untuk depresi ringan! =ntuk
depresi yang lebih berat' terapi indi6idu lebih eekti!
!. Terapi Perka9inan
3roblem perkawainan dan keluarga sering menyertai depresi! &a
dapat mempengaruhi penyembuhan isik! Oleh karena itu' perbaikan
hubungan perkawinan merupakan hal penting dalam terapi ini!
". Psikoterapi Berorientasi Tilikan
/angka terapi cukup lama' berguna pada pasien depresi minor
kronik tetentu dan beberapa pasien dengan depresi mayor yang
mengalami remisi tetapi mempunyai konlik! (7urmiati' 200,)
2,. Terapi Biolo!ik
a. )ar$akoterapi
,
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
64/67
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
65/67
hipertensi' hiperpireksia, konvulsi, toic konfusional state
/confusion, delirium, disorientation0!
?indakan untuk keadaan ini ;
ilas lambung
#ia
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
66/67
bipolar! Eithium bermanaat dalam pengobatan depresi bipolar akut
dan beberapa depresi unipolar! &a cukup eekti pada bipolar serta
untuk mempertahankan remisi dan begitu pula pada beberapa pasien
unipolar! =ntuk mencegah kekambuhan digunakan Eitium 0'40'-
meL @ l sebagai proilaksis ("aharatih' 200)!
$ontraindikasi ;
1) 3enyakit jantung koroner
2) Claukoma' retensi urin' hipertensi prostat' gangguan ungsi hati'
epilepsi
.) 3ada penggunaan Eitium' kelainan ungsi jantung' ginjal' danungsi ?iroid!
:ntikon6ulsan sama baiknya dengan lithium untuk mengobati
kondisi akut' meskipun kurang eekti untuk pemeliharaan!
:ntidpresan dan lithium dapat dimulai secara bersamasama dan
lithium diteruskan setelah remisi! 3sikotik' paranoid atau pasien
sangat agitasi membutuhkan antipsikotik' tunggal atau bersama
sama dengan antidepresan' litium' antipsikotik atipik juga terlihat
eekti!
&ndikasi armakologi ;
1) depresi sedang @ berat
2) gambaran melankolik @ psikotik
.) episode berulang
4) respon positi terhadap medikasi anti depresan pada masa lalu
,) kegagalan pendekatan terapi psikologik
3engobatan dengan antidepresan dibedakan dalam tiga tahapan'
yaitu ;
1) Dase akut ; sampai 12 minggu
2) Dase lanjutan ; 4 sampai bulan
.) Dase rumatan ; 1tahun atau lebih
=ntuk depresi episode berulang dianjurkan lama pemberian obat 1
tahun atau lebih! ("aharatih' 200)
-
7/24/2019 estrogen dan gangguan afektif
67/67