Etika Profesi Dan Dampak Citra Dokter

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etika dokter

Citation preview

  • ETIKA, PROFESI DAN DAMPAK CITRA DOKTER

  • CURRICULUM VITAENama: dr. ENDANG MARUF RANDY.SpOGAlamat : Jl. Brawijaya I No 26 JemberPekerjaan:Ka. SMF/Ka. Lab Obstetri Ginekologi RSD Dr. Soebandi dan Fakultas Kedokteran Universitas JemberKetua Sub Komite Etika Profesi dan Disiplin Komite Medik RSD Dr. Soebandi JemberKetua Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) RSD Dr. Soebandi JemberKetua PERISTI ( Perinatal Risiko Tinggi) RSD Dr. Soebandi JemberKetua BHP2A (Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota) IDI Cab. JemberAnggota LAKI (Lembaga Advokasi Kedokteran Indonesia)Pendidikan:Dokter Umum FK UGM YOGYAKARTADokter Spesialis OBSGYN FK UGM YOGYAKARTA (1994)

  • YANG AKAN DIBICARAKANETIKAPROFESSIONALISMEDAMPAK CITRA DIRI DOKTER (yang diduga MALPRAKTEK)

  • Apa itu ETIKDapat diartikan sebagai ilmu ttg moralitas, atau Merup. Kajian sistematik dan keputusan moral yang menentukan seseorang yang bisa berdimensi yang telah lalu, sekarang dan yang akan datang. Jadi moral adalah dimensi nilai dan perilaku, sikap yang diputuskan oleh akal budi manusiaPerkataan moral dalam hal ini mencakup :kewajiban, tanggung jawab, kebajikan, sikap baik, buruk, benar, salah, adil dan tidak adil.

  • Pengertian ETIKA KEDOKTERANEtika Kedokteran adalah salah satu cab. Dari ilmu etik yang terkait dengan isu moral dalam praktek kedokteran.Pengertian lain, merupakan sistem nilai yang dianut dalam profesi dokter dalam menjalankan profesi kedokterannya. Atau Penerapan sistem nilai yang dianggap baik dan disepakati dalam praktek kedokteran, kaitannya terhadap pasien, teman sejawat dan masyarakat.

  • Mengapa Perlu Belajar ETIKA KEDOKTERANPada dasarnya, etik sebenarnya diperoleh dan diajarkan di dalam keluarga sedangkan etika kedokteran diajarkan bukan melalui textbook atau dosen tetapi dicontohkan oleh seniornya.Seorang dokter yang professional harus ditopang dan dibangun dari tiga unsur keilmuan : Skill, knowledge, dan ethics. Sayangnya kurikulum Fak. Kedokt. Belum menempatkan etika setara dengan pentingnya skill dan knowledge.Kondisi ini membuat ketimpangan praktek kedokteran sebagai profesi luhur saat ini, karena dokter hanya mengandalkan pengetahuan medis dan keterampilannya tanpa disentuh dengan moral dan etika. Akibatnya banyak terjadi pelanggaran etik yang bernuansa malpraktek medis.

  • Pada setiap kesempatan dalam menjalankan praktek kedokteran, dokter dapat memanfaatkan keawaman/ketidaktahuan pasien, shg dapat melakukan apa saja sesuai kata hatinya. Dan yang mengetahui kualitas moral tindakannya hanya dirinya dan Tuhannya (kalau dokternya berTuhan). Sehingga kontrol moral penting dalam mengawal praktek dokternya.Dalam penerapannya, maka dokter dapat melakukan : Do everything, artinya segala sikap dan tindakan medis yang dilakukan itu karena memang dibutuhkan oleh pasien. Demikian juga kalau melakukan

  • Do Something, itu karena pasien hanya membutuhkan perlakuan seperti itu saja tanpa perlu tindakan yang lainnya dan Do Nothing, itu karena dokternya berprinsip tidak ada faedahnya lagi melakukan sesuatu yang sifatnya mubadzir atau menghamburkan uang pasien.

  • Apa yang menjadi Cakupan Etika Kedokteran Cakup Etik Kedokteran termasuk :Pengembangan kode etik dan guidelinesSosialisasi dan penerapan etik kedokteran dalam praktek sehari-hariPencegahan dan antisipasi pelanggaran etikMengenali dan mengantisipasi terjadinya dilema etikMemecahkan persoalan pertentangan etik

  • Komponen Etika KedokteranTerdiri dari Hubungan dokter-pasienHubungan dokter dengan teman sejawatHubungan dokter dengan tenaga kesehatan lainnyaHubungan dokter dengan masyarakat umumnya

  • Prinsip-prinsip dasar yang dianut dalam Etika KedokteranNon- maleficence (tidak mendatangkan mudarat)Jangan sampai tindakan kita mencelakakan atau mencederai pasienMenghormati dan menghargai setiap kehidupan insanPertimbangkan betul resiko dan manfaat tindakan atau pengobatan yang kita berikan.

  • Benificence (bermanfaat)Lakukanlah hal yang betul-betul bermanfaat thd pasienKemaslahatan pasien mutlak menjadi pertimbangan utama setiap tindakan kitaYakinkan diri kita akan kemampuan diri kita melakukan tindakan tsb atau dengan kata lain APAKAH KITA KOMPETEN ?

  • AUTONOMY (Pasien Berkehendak)Setiap pasien berhak mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang penyakitnya & resikonya dan berhak menentukan dan memutuskan menerima atau menolak setiap tindakan yang ditawarkan kepadanya.Independent dan bebas dalam menyetujui setiap tindakan medis yang akan dilakukan thd dirinyaMengetahui dan setuju segala dampak dari tindakan medis yg akan dilakukanMempertahankan dan menghargai martabat kehidupan

  • VERACITY (Kejujuran /Ketelitian)Berkata jujur dan benar dengan niat yg tulusBertanggung jawab dan menyampaikan apa adanya tanpa menutup-nutupi

    CONFIDENTIALITY OR FIDELITY (Kerahasiaan /Ketaatan)Setia dan terpercayaTerpercaya menjaga kerahasiaan informasi pasien, medis dan terapiHanya memberi informasi atas persetujuan pasien dan kemanfaatan diri pasien, kecuali atas pertimbangan etik dan hukumTidak gampang membuka rahasia walau dibutuhkan kecuali atas persetujuan pasien dan kepentingan penyidik.

  • Apakah PROFESIJauh sebelum perkemb. Ilmu kedokteran Hipocrates telah mencetuskan bahwa kedokteran adalah profesi. Asal kata profesi dan professional diambil dari bahasa latin profesio yg bermakna janji kepada masyarakat. Jadi profesi kedokteran adalah janji para dokter kepada masyarakat utk menempatkan kepentingan pasien diatas kepentingan dokter.

  • Selanjutnya mari kita bertanya pada diri kita masing-masing, APAKAH DIRI KITA SUDAH MELAKUKAN PEKERJAAN SECARA PROFESSIONAL ?

  • PROFESSIONALISMEAdalah ciri, kejiwaan, dan cara-cara yang membedakan seorang professional dari seorang amatir Professionalisme merup. Komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. Seseorang yg memiliki jiwa professionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang professional.

  • Sedangkan professionalisme dokter adalah komitmen dokter untuk senantiasa mempertahankan kepentingan pasien diatas kepentingan dokter Nilai professional kita akan dinilai bagaimana kita menghayati, berbicara, bersikap dan memperlakukan pasien, kolega dan masyarakat yang tentunya berbeda dengan seorang yg amatir.

  • Tanggung jawab dari Professional DokterSetiap dokter harus selalu menghayati tanggung jawab yang melekat pada dirinya sebagai profesi luhur, antara lain :Berjiwa Altruism : seorang dokter berkewajiban memenuhi dan mengedepankan kepentingan pasien dibanding kepentingan dirinya sebagai dokter.

  • 2. Accountability : Dokter bertanggung jawab bukan hanya terbatas kepada pasiennya, tetapi terhadap profesinya termasuk isu-isu kesehatan di masyarakat3.ExcellenceDokter diwajibkan berkomitmen utk belajar dan meningkatkan keilmuannya sepanjang hayat4.DutySetiap dokter berkewajiban memenuhi setiap saat dan kapanpun bila dibutuhkan oleh pasien dan profesinya

  • 5. Honour and IntegrityDokter harus terhormat dan mempunyai integritas dengan berkata jujur, adil dan berterus terang thd pasien dan profesinya.6.Respect for othersSeorang dokter harus bisa memahami dan menghargai pasien dan keluarganya, teman sejawat, mahasiswa dan masyarakat.

  • Professional Dokter Memiliki Tiga PilarTiga pilar yg dijadikan dasar untuk membentuk kemandirian dan atau otonomi profesi adalah :Expertise yaitu kepakaran baik dr segi ilmu pengetahuan medis maupun ketrampilan yg ditunjang dr hasil penelitian terkiniEthical Behaviour, merupakan perpaduan antara nilai yg dianut dg standar profesiService, adalah komitmen yg kuat utk memberikan pelayanan yang tanggap, cepat dan tepat.

  • DAMPAK CITRA DIRI DOKTER YANG DIDUGA MALPRAKTEKDOKTER PROFESI MULIA Sebetulnya ada 2 profesi paling tua dan dimuliakan dimuka bumi ini : Profesi Hakim Profesi Dokter Sangat dihargai dan disejajarkan dengan DEWA karena amal baktinya kepada masyarakat yang tidak kenal pamrih. Dalam tindakannya tidak boleh diukur dengan materi / uang, sehingga direflexikan dengan jubah yang dipakai hakim & dokter tidak mempunyai saku ( ? ) Kalaupun seorang dokter menerima bayaran, itu dimaknai sebagai :- Rasa syukur- Terima kasih telah menolong & mengobatinya.Bukan karena : - dokter pasang tarif - hanya memeriksa pasien kalau mampu bayar

  • Kemuliaan dokter dicerminkan pula pada lapal sumpah dokter (dari ajaran Hipocrates 450 th SM). Demi Allah saya bersumpah :* Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan kemanusiaan.Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga, martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.

  • Selanjutnya diwujudkan dalam pengamalan KODE ETIK KEDOKTERAN :Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar yang tinggiDalam melakukan pekerjaan kedokterannya, tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi

  • Bagaimana citra dokter saat ini ?Menjelang akhir tahun 2003 dan masa setelah pemberlakukan UU.PK masyarakat kedokteran mengalami masa kelabu.Sebelumnya dokter dipuja dan sangat dihargai Kini :Banyak dicerca Disudutkan dengan pemberitaan pers yang tidak seimbangDiduga mal praktek Sampai diadukan ke polisi

  • Citra yang terkesan di masyarakat :Dokter komersil dan meninggalkan nilai sosialPaternalistik dengan doktrin satu arahMaternalistik, tidak mau menolong tanpa uang mukaEgois mau enaknya sendiriArogansi profesiPenipisan etika (lunturnya hati nurani)Mutu profesi ditanyakan layanan rendah pasien banyak ke luar negeriMasyarakat selalu menafsirkan bahwa pelayanan kesehatan harus selalu berhasil sembuh, sementara ilmu kedokteran tidak selalu menganut kepastian atau tidak selalu mengikuti kaidah hitungan 1 + 1 = 2 Berkolusi dan kontrak dengan farmasiDugaan IDI dan MKEKnya dicurigai selalu membela anggotanya

  • Kenapa Dokter Dihujat ?Paradigma hubungan dokter pasien telah bergeser dari nilai sosial pengabdian, terkikis dengan kemajuan IPTEK nilai hubungan sosio ekonomiDokter tidak dipandang lagi sebagai profesi mulia tetapi lebih sebagai profesi yang mengkomersilkan jasa medisHubungan dokter pasien tidak lagi dimaknai sebagai hubungan perjanjian upaya (inspanning) tetapi lebih kepada hubungan perjanjian hasil (resultaat) ketidakpuasan pasien menuntutHubungan psikologis pasien dokter luntur akibat alat-alat canggih

  • Dulu dokter akrab dengan pasienKarena pemeriksaan PD masih pakai Stetoskop, meraba, perkusi sehingga tercipta Hubungan harmoni antara pasien dan dokter.

    Dengan alat canggih, USG, CT, MRI, ECHO,dsb Kadang pasien tidak lagi disentuh / diperiksa dokternya hubungan dokter pasien jadi renggang / ada jarak. Bila ada konflik pasien mudah menuntut.

  • Seorang dokter dalam prakteknya, hampir pasti pernahmelakukan kesalahan. Apakah kesalahan itu :Pasien tidak cideraNyaris cedera tapi pasien dan keluarga tidak tahuSudah mencederai

    Ironisnya :Dalam pelayanan kedokteran, setiap ada kasus :Biasanya dokter membungkam kesalahan dokterSering tidak diambil hikmahnya supaya tidak terulang

  • Memang ada paradoks dalam praktek kedokteranPraktek kedokteran tidak boleh ada kesalahan(Perfection Error Free Patient Care) ini sangat mustahil !Karena kesalahan bersifat tidak terlelakan.

    Para dokter, umum, spesialis, konsultan apalagi profesor dituntut tabu melakukan kesalahan, karena kalau ketahuan punya konsekuensi hukum.

    Membicarakan kesalahan, berarti membicarakan yang :- Memalukan- Menyangkut harga diri- Dokter alergi dicap tidak profesional- Tidak care

  • Budaya ini sangat kental didunia kedokteran melahirkanBlamming Culture (budaya kambing hitam) Contoh kasus :Dokter obsgyn melakukan SC Secara tidak sengaja pelipis bayi tergores + 1,5 cmBaik dokter dan RS sama-sama bungkamBelakangan ortu bayi tahu dari penjelasan bidan tidak terima menuntut

    Kondisi tersebut akan berbeda :Bila saat selesai operasiTemui ortu / keluarganyaMinta maaf atas KTD dengan berdiplomasi :- Ibu / Bapak alhamdullilah- Bayi sudah selamat sehat montok- Cuma saya minta maaf karena saat operasi, harus bertindak cepat karena pendarahan banyak, pada saat itulah pelipis bayi tergores tapi tidak ada masalah sudah diatasi

  • Dalam penelitian :Medical error mencapai 50 96% tidak dilaporkan, karena alasan : enggan, tidak mau repot, takut hukuman / sanksi, takut gugatan, mal praktek, citra diri, dsb.

    Di Indonesia (budaya) jika ada kesalahan medis yang dilaporkan : maka yang dibahas adalah siapa (who) pelakunya bukan : - mengapa (why) - bagaimana (how) kesalahan tersebut dapat terjadi

  • Berbeda dengan dunia penerbangan.Bila ada kesalahan / kecelakaan yang dibahas :Mengapa pesawat jatuh (sistem yang dibahas)Bukan siapa pilotnya

    Di AS : angka kecelakaan penerbangan 1 dalam 3 juta penerbanganAngka kecelakaan medis 1 : 300 pasien.Ini berarti terbang dengan pesawat jet lebih aman 100.000 kali daripada masuk RS

  • Bagaimana dengan Indonesia ? Angkanya berapa, belum adadata. Tapi asumsi kita jauh lebih besar angka kecelakaan medis di negara berkembang.

    Masyarakat makin kritis :Akses informasi mudah :Koran, majalah, radio, TVm internet sehingga perkembangan baru bidang kedokteran bisa saja pasien lebih dulu tahu dari dokter.Sayangnya informasi bidang kesehatan yang diakses / diadop masyarakat kadang tidak lengkap melahirkan ketimpangan / salah paham.Versi pasien Versi dokter

    Pandangan Mal Praktek memang berbeda

  • Umumnya pasien / masyarakat mengangap mal praktek jika harapan tidak terkabul.Contoh :Tidak berhasil disembuhkan (mati)Kondisi pasien makin buruk perjalanan penyakitnya Biaya terlalu besar bebanPerawatan tidak memuaskan Dokter kurang memberi waktu sehingga komunikasi terbatasDianggap arogan, dsb

    Dianut praktisi kedokteran Mal Praktek :Intentional / kesengajaan (professional missconducts)Negligence / kelalaianLack of skills

  • Penyebab Mal Praktek :Faktor manusianya capek, terfosir (fatique) Tidak ikut perkembangan ilmu kedokteran (lack of skill/training)Komunikasi dengan pasien tidak cukupDikejar kejar waktu (time shortage)Salah diagnosis (poor judgement)

    Dokter yang melaksanakan intervensi medik yang :Sudah ada ijin pasien / keluargaTelah menerapkan prosedurTelah menerapkan SOP tidak dikatakan mal praktek apabila terjadi cidera pd pasiennya

  • Prinsip Pendekatan Hukum Kesehatan :Yang terpenting bukanlah akibatnya tetapi cara bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan dan hal tersebut dijamin oleh UU. Para dokter tidak perlu takut / kakuDalam UU no.29 th 2004 pasal 50 :Hasil negativ dari upaya pertolongan dokter tidak dapat dipersalahkan , asalkan sudah dipenuhi syarat-syarat standar profesi

    Seorang dokter dalam tindakan medis harus berdasarkan 4 hal : Ada indikasi medis Bertindak secara teliti dan teliti Cara bekerja berdasar standar profesi Ada Informed Consent

  • Dampak Citra Diri : Umumnya para dokter menghindari setiap sengketa medik. Pepatah lama : kalah jadi abu , menang jadi arang Bila pasien yang ditangani bermasalah : - konsentrasi dokter akan buyar - apalagi menjadi kasus hukum

    Hasil penelitian tetntang perasaan dokter setelah melakukan suatu kekeliruan : 61% cemas , takut terulang lagi 44% kehilangan kepercayaan diri 42% gangguan tidur 13% merasa reputasinya terancam

  • Seorang dokter yang diduga malpraktek : Sudah pasti hidupnya tidak tentram , makan tidak enak , tidur susah. Ketentraman terusik bukan saja akibat akan berhadapan dengan hukum , tetapi hal kelabu (paling menghantui & ditakuti) adalah :- Bagaimana mengembalikan image ?- Apa kata kolega , pasien dan masyarakat ?- Bagaimana masa depan saya, praktek saya & keluarga saya ?- Akankah ini hanya mimpi buruk ?- Apakah nama baik saya akan direhabilitasi bila tidak terbukti?- Atau bagaimana bila hakim memvonis saya malpraktek?- Mampukah saya menerima vonis hakim?- Bagaimana kalau hakim menggugat saya? dengan tuntutan material ?

  • - Bagaimana saya harus membayarnya ?- Atau apakah saya harus menjual rumah hasil jerih payah selama ini ! Itupun kalau cukup, kalau tidak kemana saya harus menebusnya ? Mengingat tuntutan pasien , pengacara yang kadang tidak rasional , bermilyar-milyar.- Adakah saya sudah mengumpulkan uang sebanyak itu ?Sejak diadukan :- Sang dokter bekerja tidak efektif lagi.- Sibuk dengan usaha-usaha pembelaan diri .- Apalagi urusan dengan polisi yang sering memanfaatkan pengetahuan hukum dokter yang kurang.- Sering kasus perdata digeser. Jadi kasus pidana ada ancaman kurungan- Proses penyelidikan

  • - Pemeriksaan polisi : Sangat menguras energi, waktu dan finansial. Stres dokter menjadi berkepanjangan :- Ruwetnya masalah- Penyelesaian di pengadilan makan waktu lama sampai tahunan.- Tidak ada kepastian biaya, waktu dan hukum akan dimenangkan siapa ? Beberapa kasus , hasil sangat ditentukan dengan besarnya dana yang keluar. Oleh karena itu : Jalin komunikasi yang baik dengan pasien Bila ada sengketa medis selesaikan lewat jalur diplomasi atau mediasi demi menjaga citra diri.

  • DEFENSIVE MEDICINE :Dampak psikologis dokter akibat citra diri yang menurun beragam :- Ada mengambil hikmah , jadi hati-hati.- Memperbaiki & meningkatkan ilmunya.- Memperbaiki hubungan komunikasi dengan pasien.- Melakukan praktek defensif- Menarik diri / berhenti jadi dokter ( extrim )

    DEFENSIVE MEDICINE :- Mekanisme pertahanan diri dokter : - agar terhindar dari resiko tuntutan - antisipasi ancaman tuntutan malpraktek- dengan sadar melakukan pemeriksaan berlebihan - merujuk pasien yang mestinya tidak perlu

  • BENTUK DEFENSIVE MEDICINE :Supplement care (mel tes / terapi)Replace care (merujuk)Reduce care (menolak mengobati pasien tertentu)

    Hasil Survey (1997)Lebih 50% dari 16.000 dokter bedah melayani pemeriksaanPendukung yang tidak perlu demi hindari risiko tindakan mediko legal

  • PENELITIAN DAVID STUDDENT (2005)Seberapa besar dokter-dokter yang berisiko tinggiMengalami Tuntutan mal praktek mel. Defensive medicine.Dokter yang teliti :Dokter kandunganDokter bedah umumDokter bedah syarafDokter bedah orthopediDokter gawat daruratDokter anestesiDokter radiologi

  • HASILNYA :824 Dokter yang diteliti 93% melakukan praktek defensiveKeuntungan mel. Defensive medicine memperkecil risiko kecelakaan diagnostikKerugian defensive medicine :- Konsekuensi biaya jadi besar- Pemeriksaan diagnostik invasif, kateterisasi jantung, broncoscopi, BNOIVP, juga berisiko cedera latrogenik (cedera akibat tindakan medis)KESIMPULANPeluang terjadinya tuntutan malpraktek sangat besar dalam pelayanan medisDisebabkan karena : dunia pelayanan medis adalah sesuatu yang tidak bisa dipastikan hasilnyaPenyakit yang sama pada 2 pasien yang berbeda dengan ditangan 1 dokter hasil akhir bisa berbeda

  • Yang jelas harus diupayakan agar mengurangi, menghindari dan tidak melakukan :Error, mistake, negligoner, professional missconductYang pasti hindari tuntutan malpraktek karena tetap akan merugikan dokter itu sendiri dan di RS, meskipun tidak bersalah, tetapi citra diri sebagai dokter akan terpengaruh kalah jadi abu, menang jadi arangTidak ada untungnya melayani apalagi menantang tuntutan malpraktekRehabilitasi nama oleh pengadilan, tidak serta merta memulihkan nama baik seorang dokter yang pernah diduga melakukan malpraktek

  • Lakukan :KomunikasiNegosiasiBila ada dugaan malpraktekMediasi Penyelesaian sengketa medik dengan cara litigasi sangat merugikan dokter dan rumah sakit