20
EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD PRA-WORKSHOP PENGEMBANGAN KEBIJAKAN SUPLEMENTASI MIKRONUTRIEN ATMARITA 29 DESEMBER 2020 1

EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

  • Upload
    others

  • View
    28

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

EVALUASI

KEPATUHAN

SUPLEMENTASI

TTD

PRA-WORKSHOP PENGEMBANGAN

KEBIJAKAN SUPLEMENTASI

MIKRONUTRIEN

ATMARITA

29 DESEMBER 2020

1

Page 2: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

2

Page 3: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

OUTLINE

LATARBELAKANG

TUJUAN

TEMA DAN PERTANYAAN PENELITIAN

METODOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3

Page 4: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

LATARBELAKANG

✓ Tingginya prevalensi anemia,

khususnya pada ibu hamil

✓ Kecenderungan meningkat

✓ Pentingnya TTD di konsumsi ibu

hamil dari awal dan selama

kehamilan

✓ Pentingnya TTD untuk

menurunkan/mencegah stunting

✓ Masalah rendahnya compliance TTD

pada ibu hamil

✓ Faktor penghambat lainnya: defisit,

tidak seimbang, perilaku, sanitasi,

yankes, kemiskinan

4

Page 5: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

TUJUAN EVALUASI

Untuk menilai aspek teknis dan operasional dari implementasi suplementasi TTD

pada ibu hamil terutama masalah ‘compliance’ – kepatuhan dengan tujuan

khusus:

➢ Review pedoman suplementasi TTD yang ada, termasuk keterbatasannya

➢ Review kepatuhan dari suplementasi TTD pada ibu hamil dengan menilai

keseluruhan proses dari tingkat pusat sampai ke ibu hamil

→Output:

koreksi perbaikan program untuk meningkatkan performance/kinerja

distribusi TTD

5

Page 6: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

TEMA DAN PERTANYAAN PENELITIAN

No. Tema Pertanyaan Penelitian

1Pengembangan Produk

Suplementasi TTD

Apakah spesifikasi sesuai dengan protokol pengadaaan untuk TTD dengan kondisi baik dan

efektif?

2Pengadaan TTD dan Jaminan

Kualitas/ Penanganan Keluhan

Apakah proses jaminan mutu dan penanganan keluhan TTD yang diuraikan dalam protokol

pengadaan dipahami dan diikuti dengan benar oleh staf kesehatan tingkat Kabupaten,

Puskesmas dan Polindes/Poskesdes?

3

Peningkatan kapasitas – lokakarya/

pelatihan tentang manajemen TTD

untuk staf kesehatan

Apakah pelatihan Lokakarya dan pelatihan untuk staf kesehatan dilaksanakan secara memadai

dan memungkinkan para peserta memahami, melaksanakan dan memberikan pengawasan

terhadap intervensi ujicoba TTD di semua tingkat?

4 Manajemen dan distribusi TTD

Apakah sistem Manajemen dan Distribusi TTD yang tertulis dalam protokol/pedoman cukup jelas

agar kebutuhan dan permintaan di masing-masing lokasi sesuai dengan jumlah penerima, dan

tidak terjadi penyimpanan berlebihan, pemborosan dan berkepanjangan?

5Sistem Monitoring dan Evaluasi

distribusi TTD

Apakah dilakukan pemantauan menggunakan formulir-formulir yang sudah ditetapkan pada

prokokol/pedoman distribusi TTD? Apakah dilakukan modifikasi pada formulir tersebut, jika tidak

sesuai?

6Tingkat kepatuhan ibu hamil untuk

konsumsi TTD

Apakah ibu hamil mengonsumsi setidaknya 90 TTD selama kehamilan? Jika demikian, faktor apa

yang membantu mereka untuk patuh? Jika tidak, faktor apa yang menjadi penghalang terhadap

kepatuhan?

6

Page 7: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

METODOLOGI KUALITATIF DAN KUANTITATIF, DENGAN KERANGKA KONSEP

SBBTujuan Tema Input Proses Output Outcome Dampak

1. Pengembangan TTD Permenkes No.88/2014

Interview Di tingkat Pusat:

Dirjen Kesmas, Farmasi,

Bappenas, Dit Gizi, Dit

Kesga, MCAI

2. Pengadaan TTD

Interview Di tingkat Pusat:

Dirjen Kesmas, Farmasi,

Bappenas, Dit Gizi, Dit

Kesga, Kadinkes Prov

3. Peningkatan

Kapasitas Tenaga

Interview MCAI, Dinkes Prov,

Dinkes Kab

Ketersediaan tenaga

terlatih untuk program

TTD

4. Distribusi TTD

Interview Dinkes Prov, Dinkes

Kab, Gudang Farmasi,

Puskesmas, Kepala Desa,

Polindes/Poskesdes,

Posyandu

Aksesibiltas titik

distribusi untuk intevensi

5. Monitoring &

Evaluasi

Interview Dinkes Prov, Dinkes

Kab, Puskesmas, Kepala

Desa, Polindes/Poskesdes,

Posyandu

Penggunaan intervensi

awal TTD pada ibu hamil

6. KepatuhanInterview Bidan desa, Kader,

Ibu hamil

Kesinambungan, dan

kepatuhan ibu hamil

konsumsi TTD

Menurunnya

prevalensi

anemia pada

ibu hamil, dan

prevalensi

stunting pada

bayi dan anak

yang dilahirkan

Melakukan

evaluasi

pedoman

Kemenkes ttg

distribusi TTD

Melakukan

evaluasi

kepatuhan

konsumsi TTD

pada ibu hamil

Pedoman program

pemberian dan

Pemantauan mutu TTD

utk ibu hamil, Proyek

Kesehatan dan Gizi

Berbasis Masyarakat

(PKGBM)

Pedoman Penatalaksana

pemberian TTD,

Kemenkes 2017

Ketersediaan TTD untuk

distribusi di semua

tingkat

Cakupan/kepatuhan

Ibu hamil konsumsi

TTD sedini mungkin,

umur kehamilan (4

minggu), dengan

jumlah minimal 90

tablet, sampai 180

tablet selama

kehamilan

7

Page 8: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

LOKASI STUDI – SAMPEL (LOKASI MCA-I DAN NON MCA-I)

8

Page 9: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

JUMLAH SAMPEL MASING-MASING TINGKAT

Level/Respondent Jumlah

Tingkat nasional

Bappenas 1

Dirjen Kesmas 1

Direktorat Farmasi dan alat Kesehatan 1

Direktorat Gizi Masyarakat 1

Subdit Peningkatan Mutu dan Kecukupan

Gizi); dan Subdit Penanggulangan Masalah

Gizi

2

MCA-I – Direktur 1

Provinsi/Kabupaten/Puskesmas/Desa

Dinas Kesehatan Provinsi 9 (Kepala, Bagian KIA dan Gizi, Bagian Farmasi): 3 staff x 3 Provinsi = 9

Dinas Kesehatan Kabupaten15 (Kepala, Bagian KIA dan Gizi, Bagian Farmasi per kabupaten): 3 staff x 5

kabupaten = 15

Puskesmas40 (Kepala Puskesmas, Bagian Farmasi, Bagian Gizi, bidan coordinator): 4 orang per

Puskesmas x 10 = 40

Kepala Desa 20 (1 Kepala Desa per Posyandu)

Staf kesehatan di desa40 (1 Bidan desa and 1 kader per Posyandu): 2 x 20 Posyandu = 40 (pemilihan

berdasarkan posisi Posyandu)

Ibu hamil 40 (2 ibu hamil per Posyandu, diutamakan pada kehamilan trimester 3). 9

Page 10: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Pengembangan kuesioner (qualitative data collection) berdasarkan 6 tema dan pertanyaan

penelitian

Pengumpulan data 4 – 31 Juli 2018:

➢ Team 1 : Kalteng dan Sumsel

➢ Team 2 : Kalbar

Cara pengumpulan data:

➢ Interview

➢ FGD

➢ Observasi

➢ Review documen

10

Page 11: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEMA 1: PENGEMBANGAN PRODUK SUPLEMENTASI TTD

Tema – 1:

Pengembangan produk suplementasi TTD

Permenkes No.88 tahun 2014 – formula baru – harus

tersedia tahun 2016 dan masuk pada e-katalog sebagai obat

generik: Ferro fumarate 60 mg + folic acid 0,4 mg; sugar-

coated tablet

Bentuk yang dikembangkan:

TTD Neo oleh PT Kimia Farma 1 box 10 strips, 100 tablet

TTD – feroous Fumarat Folic Acid oleh PT Phapros dan PT Indofarma– 1 box – 3 strips, 30 tablet

Camabion oleh CHBNP – formula sama – film coated – 1 box 3 strips, 30 tablet

Perbedaan harga antara 3 produsen seharusnya tidak terjadi,

apalagi untuk kebutuhan jangka panjang untuk 5 juta ibu

hamil per tahunnya

Harga: Rp 405/tablet → e-katalog;

Camabion→Rp 1500/tablet

Kimia Farma Phapros

Indofarma Camabion

11

Page 12: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEMA 2: PENGADAAN TTD DAN JAMINAN KUALITAS / PENANGANAN KELUHAN

Pengadaan tahun 2017-2018 dilakukan oleh Kemkes berdasarkan kebutuhan yang informasinya dari Provinsi:

Kalbar memilih Phapros , Kalteng memilih TTD Neo, Sumsel memilih TTD Neo

Ketiga Provinsi mendapat tambahan Cambion yang dikirim langsung dari Pusat ke lokasi kabupaten MCA-I

Jika kurang maka proviinsi akan melakukan pengadaan sendiiri berdaaarkan prosedur yang ada melalui e-kaltlaog

Prosedur pengadaan sama antara lokasi MCA-I dan Non-MCA-I

Jaminan kualitas

Pada Lokasi MCA-I project – ada surveyor khusus dari pusat utk mengecek apakah TTD bisa di terima atau tidak.

Lokasi Non-MCA-I tidak ada surveyor, dilakukan menggunakan pedoman yang ada: <18 bulan tgl kadaluarsa, atau melihat kondisi fisik, atau sampling

Semua lokasi melakukan penyimpanan di Gudang farmasi, menggunakan prinsip FIFO/FEFO dgn memberikan tanda hijau, kuning, merah

Penanganan keluhan

Di 3 provinsi pada lokasi MCA-I tidak ada keluhan utk camabion, semua anggota keluarga mendapat penjelasan agar ibu hamil konsumsi IFA, Sebagian besar ibu hamil menyukai camabion dari TTD Neo, karena tidak ada side effect yang dirasakan

Di lokasi Non-MCAI TTD Neo bisa diterima oleh ibu hamil, tidak ada penjelasan pada anggota keluarga agar ibu hamil konsumsi IFA, ditemukan bentukIFA lain yang dikonsumsi ibu hamil

Di Kalimantan tengah pada lokasi MCAI, ada keterlambatan surveyor selama 2 bulan untuk melakukan Uji Jaminan Kualitas

Di Sumsel, pada lokasi Non-MCAI , tidak ada TTD selama tahun 2016

12

Page 13: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

TEMA 2

Formulir yang ditemukan di Puskesmas untuk

pengadaan dan jaminan kualitas

Kartu kepatuhan yang digunakan ibu hamil –

lokasi MCA-I

SOP Pemesanan Obat Rutin, termasuk TTD Form-form yang digunakan di Puskesmas

untuk pengendalian obat, termasuk TTD

Form Kartu Kepatuhan ibu hamil minum TTD

SOP Pemesanan Obat Rutin, termasuk TTD Form-form yang digunakan di Puskesmas

untuk pengendalian obat, termasuk TTD

Form Kartu Kepatuhan ibu hamil minum TTD

13

Page 14: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

Lokasi MCA-I

Ada pelatihan yang dilakukan pusat untuk 3

provinsi kepada pelaksana semua tingkat terkait

manajemen TTD, termasuk cara menghitung

kebutuhan TTD, cara memberikan konseling

kepada ibu hamil, cara monev

Sasaran yang dilatih semua staf yang terlibat dari

gizi, kesga, farmasi

Pelatihan dilanjutkan oleh bidan koordinator ke

bidan di desa (Poskesdes)

Lokasi Non MCA-I

Tidak dilakukan pelatihan khusus

Manajemen TTD terkadang dibahas di rapat

kordinasi antara kesga – gizi – farmasi di Dinas

Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEMA 3: PENINGKATAN KAPASITAS – LOKAKARYA/ PELATIHAN TENTANG MANAJEMEN

TTD UNTUK STAF KESEHATAN

14

Page 15: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

Lokasi MCA-I

Kiriman TTD – Camabion - dari Pusat langsung ke Gudang

farmasi kabupaten

Kabupaten ke Puskesmas bervariasi ada yang dikirim, ada

yang diambil bersamaan dengan obat lainnya

Bidan di Poskesdes mengambil Ke Puskesmas/Pustu

Tidak ada laporan khusus ttg stock TTD di Puskesmas/Pustu

Ibu hamil datang ke Poskesdes untuk mendapatkan TTD dan

menerima konseling pada saat ANC

Ada form khusus untuk distribusi TTD dan konsumsi TTD yang

dilakukan Bidan di Poskesdes

Lokasi Non MCA-I

Mekanisme hampir sama, kecuali jenis TTDnya

bukan Camabion

Tidak ada laporan khusus stock TTD di

Puskesmas/Pustu

Tidak ada form khusus untuk distribusi TTD dan

Konsumsi TTD yang dilakukan bidan di Poskesdes

HASIL DAN PEMBAHASANTEMA 4 :MANAJEMEN DAN DISTRIBUSI TTD

15

Page 16: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

Lokasi MCA-I

Semua bentuk formulir Monev dilakukan selama proyekberlangsung

Tersedia formulir monev dalam bentuk elektronik, dilakukanmulai dari bidan di desa sd provinsi dengan kesepakatantanggal yang telah ditetapkan bersama

Beberapa lokasi kabupaten mengintegrasikan laporan monevdi lokasi MCA-I maupun Non-MCA-I

Masih ditemukan beberapa kesalahan dalam monev, karenayang dilaporkan ibu hamil dalam bentuk bukan tanggal tapi ‘V’

Beberapa lokasi bidan desa mencatat di Buku KIA, selainformulir yang sudah di sediakan oleh project

Ada ketentuan tanggal untuk melaporkan dari bidan desa, Puskesmas dan Kabupaten

Lokasi Non MCA-I

Mekanisme monev TTD merupakan bagian dari

Surveilans yang berlaku

Dari 3 provinsi, hanya di Sumsel yang melakukan

monev berjenjang menggunakan formulir yang

tersedia di pedoman

Bidan desa melaporkan monev ke Puskesmas

berdasarkan buku KIA

Ada juga laporan stock dari Puskesmas ke Dinkes

Kabupaten

HASIL DAN PEMBAHASANTEMA 5: SISTEM MONITORING DAN EVALUASI DISTRIBUSI TTD

16

Page 17: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

Lokasi MCA-I

Bervariasi di 3 provinsi, ibu hamil yang datang ke ANC

termuda pada usia kehamilan 4 minggu sampai 20 minggu,

dan mendapatkan penjelasan dari bidan

Menerima camabion 90 – 270 tablet, dan mengonsumsi nya

setiap malam. Ada kasus yang ibu hamil membeli, karena saat

kunjungan TTD belum tersedia

Mengisi form ‘compliance’ dan dibawa ke kunjungan ANC

pada bulan berikutnya, beberapa ada yang lupa untuk mengisi

Merasakan manfaat dari konsumsi TTD

Beberapa bidan desa melakukan kunjungan rumah untuk

periksa bekas ‘foil’ TTD dan dilaporkan ke Puskesmas

Lokasi Non MCA-I

Ibu Hamil datang ke ANC termuda pada usia

kehamilan 4 minggu sampai 22 minggu

Menerima TTD maksimum 90 tablet – 3 kali

kunjungan ke bidan desa

Ada Ibu hamil yang membeli TTD komersial, merek lain

seperti: hufabion, calfera, gestiamin, ramabion

Merasakan manfaat dari konsumsi TTD

Ibu hamil tidak mengharuskan melapor konsumsi TTD

ke bidan saat kunjungan

HASIL DAN PEMBAHASANTEMA 6: TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL UNTUK KONSUMSI TTD

17

Page 18: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

COMPLIANCE FORMS AND EMPTY STRIPS

18

Page 19: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Produksi TTD-formula baru berdasarkan Kemenkes no 88/2014 meningkatkan cakupan TTD pada ibu hamil

Menguatkan sistem manajemen untuk pengadaan khususnya jaminan kualitas perlu dilakukan

Ketersedian TTD sangat penting, dan perlu aturan standard baik yang generic maupun yang non-generic dalam hal

formula, packaging, dan harga

Peningkatan kapasitas tenaga nakes sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya anemia,

pentingnya mengonsumsi TTD dan kapan harus mulai dikonsumsi, juga konseling untuk anggota keluarga, paling

tidak untuk mengingatkan ibu hamil untuk konsumsi TTD

Sistem monev dan surveillance system perlu dilakukan beserta mekasnisme umpan balik dari bidan desa sampai

kabupaten level

Dinas Kesehatan kabupaten perlu bertanggung jawab untuk keberlangsungan progam ini dan adanya

bimbingan/supervisi cukup untuk nakes di Puskesmas, dan juga bidan desa, serta bantuan kader

Meningkatkan kesadaran untuk nakes dalam keseluruhan sistem Kesehatan akan berdampak pada peningkatan

demand dari seluruh masyarakat

19

Page 20: EVALUASI KEPATUHAN SUPLEMENTASI TTD

TERIMA KASIH

20