Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Evaluasi Perpustakaan SMK Swasta Terakreditasi A di Kecamatan
Kebayoran Lama Berdasarkan SNP 009:2011
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Caesar Atiensya
NIM: 11140251000091
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H / 2019 M
i
Abstrak
Caesar Atiensya (11140251000091). Evaluasi Perpustakaan SMK SwastaTerakreditasi A di Kecamatan Kebayoran Lama Berdasarkan SNP 009:2011.Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek koleksi, layanan dan tenagaperpustakaan SMK Swasta terakreditasi A di kecamatan Kebayoran Lamaberdasarkan Standar Nasional Perpustakaan. Jenis penelitian ini adalah penelitiandeskriptif dengan pendekatan menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulandata dilakukan dengan cara observasi, kajian dokumen, wawancara, dan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Perpustakaan SMK Al-Fajarmendapatkan nilai 28% dan Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai 26,7%,yang artinya kedua perpustakaan tersebut hampir setengahnya yang sudah memenuhiSNP. Dari aspek koleksi, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan nilai 23,6% danPerpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai rata-rata 15,7% yang artinya keduaperpustakaan tersebut hanya sebagian kecil yang sudah memenuhi SNP. Dari aspeklayanan, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan nilai rata-rata 36% danPerpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai rata-rata 32%, yang artinya keduaperpustakaan sekolah tersebut hampir setengahnya sudah memenuhi SNP. Dari aspektenaga perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan nilai 25% yangartinya hampir setengahnya sudah memenuhi SNP, dan Perpustakaan SMK Makarya2 mendapatkan nilai rata-rata 62,5% yang artinya sebagian besar sudah memenuhiSNP.
Kata Kunci: Evaluasi, Perpustakaan Sekolah, Standar Nasional Perpustakaan, SNP009:2011.
ii
Abstract
Caesar Atiensya (11140251000091). Evaluation of Two “A” Accredited PrivateVocational High School (VHS) Libraries in the sub-district of KebayoranLama based on SNP 009:2011. Library and Information Science Program,Faculty of Adab and Humanities, State Islamic University Syarif HidayatullahJakarta, 2019.
Purpose of this research is to evaluate the aspects of library collection, libraryservices, and human resources of Accredited Private VHS Libraries in the sub-districtof Kebayoran Lama based on SNP 009:2011. The research type is descriptive withquantitative approach. Data collected by observation, document review, interview,and questionnaires. The result of this research shows generally, Al-Fajar SchoolLibraries get 28% value and Makarya 2 School Libraries get 26,7% value, whichmeans the both of school has almost half of SNP. From the Collection aspect, Al-Fajar School Libraries get 23,6% value and Makarya 2 School Libraries get 15,7%value which means the both of school has small partly of SNP. From services aspect,Al-Fajar School Libraries get 36% value and Makarya 2 School Libraries get 32%value which means the both of school has almost half of SNP. From human resourcesaspect, Al-Fajar School Libraries get 25% value which means has almost half ofSNP, and Makarya 2 School Libraries get 62,5% value which means has most ofSNP.
Keyword: Evaluate, School Library, Library National Standards, SNP 009:2011
iiiiiiiii
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur senantiasa saya ucapkan kepada Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, karena berkat karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini. Tentu banyak hambatan dan kendala yang saya hadapi
dalam menyusun penelitian ini. Namun berkat bantuan, bimbingan dan petunjuk dari
berbagai pihak akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Tersusunnya Skripsi
ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu
sudah sepatutnya penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, M.LIS, selaku Ketua Prodi dan Bapak Mukmin
Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humanioran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Nurul Hayati, M. Hum, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membantu memberikan saran dan masukan kepada penulis mengenai proposal
penelitian ini.
5. Ibu Siti Maryam, M. Hum, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan-masukan yang bermanfaat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh dosen jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta yang
telah memberikan ilmu dan pengalamannya kepada penulis dan teman-teman di
kelas.
iviv
7. Kepala Sekolah SMK Al-Fajar Jakarta, Kepala Perpustakaan SMK Makarya 2,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian di sekolahnya.
8. Teman-teman angkatan 2014 Jurusan Ilmu Perpustakaan, terkhusus kelas C yang
menamakan diri mereka “C Indah Barakallah” yang telah menghabiskan masa-
masa kebersamaan di kelas selama 4 tahun.
9. Teman-teman KKN 133 Ergonomic, yang juga telah menghabiskan waktu
bersama penuh suka dan duka selama 1 bulan mengabdi di Desa Gunung Sari,
Bogor. Terlebih doa dipanjatkan untuk kawan kami, almarhumah Ica yang telah
lebih dulu berpulang ke Rahmatullah.
10. Teman-teman komunitas SLiMS Jakarta yang telah memberikan ilmunya dan
pengalaman baru dalam dunia otomasi perpustakaan.
11. Orang tua, terkhusus ibu Sulastri dan juga kakak perempuan, Widya Dara, yang
selalu memberikan dukungan kepada penulis, baik moral maupun materil.
Terlebih doa penulis panjatkan untuk almarhum bapak Suparman yang sudah
lama berpulang ke Rahmatullah.
Akhirnya dengan segala rendah hati penulis mempersembahkan karya tulis
ini, semoga dapat membuat hasil yang besar bagi seluruh kalangan, serta kritik
dan saran senantiasa kami harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
penulisan skripsi ini.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin
Jakarta, Mei 2019
Caesar Atiensya
vv
Daftar Isi
Abstrak.................................................................................................................... iAbstract .................................................................................................................. iiKata Pengantar .................................................................................................... iiiDaftar Isi .................................................................................................................vDaftar Tabel......................................................................................................... viiDaftar Gambar ................................................................................................... viiiDaftar Lampiran .................................................................................................. ixBAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................7
1. Pembatasan Masalah..............................................................................72. Rumusan Masalah..................................................................................7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................8D. Penelitian Terdahulu..................................................................................9E. Sistematika Penulisan..............................................................................11
BAB II TINJAUAN LITERATUR.....................................................................13A. Evaluasi ...................................................................................................13
1. Pengertian Evaluasi..............................................................................132. Tujuan Evaluasi ...................................................................................143. Jenis-jenis Evaluasi..............................................................................14
B. Perpustakaan............................................................................................161. Pengertian Perpustakaan ......................................................................162. Fungsi Perpustakaan ............................................................................173. Jenis-jenis Perpustakaan ......................................................................18
C. Perpustakaan Sekolah ..............................................................................201. Pengertian Perpustakaan Sekolah ........................................................202. Fungsi Perpustakaan Sekolah ..............................................................213. Tujuan Perpustakaan Sekolah..............................................................224. Permasalahan Yang Dihadapi Oleh Perpustakaan Sekolah .................22
D. Koleksi Perpustakaan ..............................................................................251. Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah...........................................252. Tujuan Koleksi Perpustakaan Sekolah ................................................263. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah....................................................26
E. Layanan Perpustakaan Sekolah ...............................................................311. Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah .........................................312. Jenis Layanan Perpustakaan ................................................................31
F. Tenaga Perpustakaan Sekolah .................................................................351. Pengertian Tenaga Perpustakaan .........................................................35
vivi
G. Akreditasi ................................................................................................361. Akreditasi Sekolah...............................................................................372. Akreditasi Perpustakaan ......................................................................40
H. Standar.....................................................................................................421. Pengertian Standar ...............................................................................422. Tujuan Standar.....................................................................................433. Fungsi Standar .....................................................................................43
I. Standar Nasional Perpustakaan ...............................................................441. Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah Atas /MadrasahAliyah.......................................................................................................45
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................52A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..............................................................52B. Variabel Penelitian ..................................................................................52C. Populasi dan Sampel ...............................................................................53D. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................55E. Sumber Data ............................................................................................56F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................57G. Teknik Analisis Data ...............................................................................58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................61A. Hasil Penelitian........................................................................................61
1. Profil Perpustakaan SMK Al-Fajar Jakarta .........................................612. Profil Perpustakaan SMK Makarya 2 ..................................................62
B. Pembahasan .............................................................................................641. Koleksi Perpustakaan Sekolah.............................................................642. Layanan Perpustakaan Sekolah ...........................................................763. Tenaga Perpustakaan Sekolah .............................................................89
BAB V PENUTUP................................................................................................97A. Kesimpulan..............................................................................................97B. Saran ........................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................100
vii
Daftar Tabel
Tabel 3.1: Daftar nama sekolah .................................................................................. 54Tabel 3.2: Daftar sekolah yang tidak dijadikan objek penelitian ................................ 54Tabel 3.3: Jadwal Penelitian ....................................................................................... 55
Tabel 4.1: Persentase jenis koleksi ............................................................................. 64Tabel 4.2: Persentase jumlah koleksi .......................................................................... 66Tabel 4.3: Persentase koleksi referensi ....................................................................... 68Tabel 4 4: Persentase pengorganisasian bahan perpustakaan ..................................... 71Tabel 4.5: Persentase cacah ulang dan penyiangan .................................................... 73Tabel 4.6: Persentase kegiatan perawatan................................................................... 74Tabel 4.7: Persentase jam buka perpustakaan............................................................. 76Tabel 4.8: Persentase layanan perpustakaan ............................................................... 77Tabel 4.9: Persentase program wajib kunjung perpustakaan ...................................... 79Tabel 4.10: Persentase program pendidikan pemustaka ............................................. 80Tabel 4.11: Persentase program literasi informasi ...................................................... 81Tabel 4.12: Persentase kegiatan promosi perpustakaan .............................................. 83Tabel 4.13: Persentase laporan kegiatan layanan........................................................ 84Tabel 4.14: Persentase kerja sama perpustakaan ........................................................ 86Tabel 4.15: Persentase kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum ........................ 88Tabel 4.16: Persentase tenaga perpustakaan sekolah/madrasah ................................. 90Tabel 4.17: Persentase kepala perpustakaan ............................................................... 93Tabel 4.18: Jumlah persentase secara umum .............................................................. 94Tabel 4.19: Jumlah persentase dari tiap aspek ............................................................ 95
viiiviiiviiiviii
Daftar Gambar
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Perpustakaan SMK Makarya 2 .............................. 63
ixix
Daftar Lampiran
Lampiran 1: Surat Pengajuan Dosen Pembimbing
Lampiran 2: Surat Izin Penelitian
Lampiran 3: Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 4: Hasil Wawancara
Lampiran 5: Standar Nasional Perpustakaan (SNP 009:2011)
Lampiran 6: Tabel Kuesioner
Lampiran 7: Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu cara yang mampu merubah pola pikir
manusia supaya menjadi lebih baik. Dengan adanya pendidikan, manusia tidak hanya
memenuhi apa yang telah diperintahkan oleh agama dalam menuntut ilmu, namun
juga mereka memiliki bekal untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Peran pendidikan sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan dan wawasan juga
harus dibarengi dengan berbagai fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran supaya
pendidikan itu sendiri mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Hal ini
selaras dengan penyataan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 yang menyebutkan bahwa: “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.”1
Pendidikan pada masa kini juga telah jauh berkembang pesat, terutama dengan
munculnya era teknologi informasi yang telah memasuki seluk beluk masyarakat.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin tinggi pula standar kompetensi sumber
daya manusia yang dituntut harus memiliki berbagai keterampilan di masa kini dan
yang akan datang. Sebelum memasuki dunia kerja, seseorang harus membekali diri
terlebih dahulu dengan mengikuti kegiatan pembelajaran di tingkat sekolah maupun
universitas. Kegiatan pembelajaran ini dimaksudkan untuk menambah ilmu
1 Republik Indonesia, “Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,”accessed October 15, 2018, http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf.
2
pengetahuan dan mengubah moral seseorang untuk menjadi lebih bijak kedepannya.
Perkembangan pendidikan di Indonesia kini sudah mulai berbenah untuk menjadi
lebih baik. Sudah mulai banyak sekolah maupun universitas yang menyediakan
berbagai sarana dan fasilitas guna memberikan pelayanan pendidikan yang baik dan
optimal terhadap masyarakat.
Terkait dengan dunia kerja yang disebutkan sebelumnya, seseorang biasanya
harus melewati masa sekolah dan kuliah untuk mengenyam pendidikan selama
kurang lebih 16 tahun hingga diperkirakan siap untuk menghadapi dunia kerja
setelahnya. Waktu 16 tahun dirasa sangat lama untuk memenuhi tuntutan dunia kerja
yang mewajibkan seseorang harus memiliki keterampilan yang mumpuni. Untuk
memangkas waktu 16 tahun tersebut, muncul istilah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) atau yang dulu biasa disebut dengan Sekolah Menengah Ekonomi Atas
(SMEA). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat.2 SMK berbeda dengan SMA (Sekolah Menengah Atas) dimana
seseorang yang menempuh pendidikan di SMA biasanya dianjurkan untuk
meneruskan pendidikannya ke jenjang perkuliahan sebelum memasuki dunia kerja.
SMK memiliki beberapa program keahlian khusus yang menyesuaikan dengan
bidang lapangan kerja yang ada. Hal ini mirip dengan pendidikan pada tingkat
perkuliahan dimana setiap universitas memiliki beberapa program studi yang materi
pembelajarannya dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja jika mahasiswanya
telah lulus kelak. Kurikulum pembelajaran SMK pun dibuat supaya siswa-siswanya
siap memasuki dunia kerja ketika lulus dan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan pekerjaan dengan baik. Maka dari itu, jika seseorang menempuh jenjang
2 Republik Indonesia, “Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
3
pendidikan SMK, maka dia hanya butuh kurang lebih 9 tahun 12 tahun dari mulai
masuk bangku sekolah hingga memasuki dunia kerja. Jumlah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) berstatus Negeri yang berada dibawah naungan Pemerintah dirasa
kurang begitu cukup untuk menampung orang-orang yang hendak mempersingkat
masa pendidikan agar cepat mendapat pekerjaan. Maka dari itu muncul lah pihak-
pihak swasta yang membangun sekolah serupa untuk memenuhi tuntutan pendidikan
masyarakat. Hingga kini sudah banyak gedung-gedung SMK (juga SMA) swasta
yang menjamur di tiap-tiap daerah. Namun, banyaknya pembangunan SMK swasta
tersebut beberapa diantaranya tidak diiringi dengan fasilitas ataupun sarana dan
prasarana yang memadai. Salah satu fasilitas yang menjadi pokok utama dalam
penelitian ini adalah perpustakaan.
Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung.ataupun gedung itu
sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya
disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk
dijual.3 Sedangkan pengertian perpustakaan menurut UU No. 43 Tahun 2007 adalah
institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan / atau karya rekam secara
profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebuthan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.4 Dengan penjabaran tersebut
dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan tempat dimana segala informasi
dengan berbagai bentuk disimpan dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
penggunanya. Kemudian, pengertian perpustakaan Sekolah adalah semua
perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, mulai dari tingkat Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan. Perpustakaan Sekolah merupakan
bagian terpadu dari sekolah yang bertugas mengumpulkan, mengelola, menyimpan
dan memelihara bahan pustaka untuk dipergunakan oleh guru dan siswa untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.5 Dengan pengertian tersebut, maka
3 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993).4 Republik Indonesia, “Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,” n.d.5 Zumi Zahara, Pengantar Perpustakaan Sekolah (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2003).
4
setiap sekolah diharuskan untuk memiliki perpustakaan yang layak dan memadai
sebagai penunjang kegiatan pembelajaran disekolah. Sebagaimana yang disebutkan
dalam UU No. 43 Tahun 2007 pasal 23 ayat 1 dimana Setiap sekolah/madrasah
menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan
dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.6
Sebagai permulaan, penulis telah melakukan survei sebagai gambaran awal
dalam pelaksanaan penelitian ini. Survei awal dilakukan di salah satu sekolah yang
akan menjadi objek penelitian, yaitu SMK Averus Jakarta. SMK Averus Jakarta
merupakan SMK berstatus swasta terakreditasi A yang berlokasi di Kelurahan
Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama. Dari hasil survei awal yang penulis
lakukan, ditemukan bahwa perpustakaan SMK Averus Jakarta belum diselenggarakan
secara optimal. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan, masih ada
perpustakaan sekolah swasta yang jauh dari kata layak dan masih dibawah standar
yang ditetapkan. Standar yang menjadi acuan dalam penyelenggaran perpustakaan
sekolah adalah Standar Nasional Perpustakaan (SNP) yang dikeluarkan pada tahun
2011 oleh Perpustakaan Nasional sebagai induk perpustakaan di seluruh Indonesia.
SNP sendiri terdiri empat bagian yang mengatur penyelenggaraan perpustakan di
lembaga pendidikan, yaitu perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SNP
007:2011), perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SNP
008:2011), perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SNP 009:2011),
dan perpustakaan Perguruan Tinggi (SNP 010:2011). Hal inilah yang terkadang
diabaikan oleh pihak-pihak sekolah maupun lembaga swasta yang menaungi sekolah
tersebut. Maka dari itu, penyelenggaraan perpustakaan sekolah swasta juga perlu
dievaluasi agar sesuai dengan SNP. Pengertian evaluasi perpustakaan itu sendiri
merupakan proses penilaian penyediaan informasi sudah sejauh mana suatu kegiatan
tercapai, membandingkan pencapaian dengan standar yang telah ditetapkan.
Ditambah ada juga beberapa faktor yang membuat sekolah swasta semakin banyak,
6 Republik Indonesia, “Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.”
5
namun beberapa diantaranya tidak diiringi dengan penyelenggaraan perpustakaan
yang baik, termasuk juga sekolah swasta yang terakreditasi A.
Sekolah yang terakreditasi A biasanya memilki anggapan bahwa berbagai aspek
pendidikan yang ada di dalamnya seperti pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tenaga
pendidik, maupun sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang kegiatan belajar
dan mengajar sudah memiliki kualitas yang baik sehingga memperoleh akreditasi
yang bagus. Akreditasi sendiri merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan
program dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan dilakukan secara obyektif, adil,
transparan dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang
mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.7 Akreditasi pada sekolah bertujuan
untuk memberikan informasi mengenai kelayakan suatu sekolah ataupun program
yang dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan yang ada, dan juga
hasil dari akreditasi sekolah dijadikan sebagai acuan dalam upaya peningkatan mutu
dari sekolah itu sendiri.
Dalam perangkat akreditasi, sebagaimana yang disebutkan oleh Badan
Akreditasi Sekolah bahwa ada delapan komponen standar nasional pendidikan yang
harus dijadikan acuan guna memetakan secara utuh profil kualitas sekolah/madrasah,
salah satunya yaitu Standar Sarana dan Prasarana. Standar sarana dan prasarana
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang
ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar
7 Kementerian Pendidikan Nasional, “Kajian Analisis Sistem Akreditasi Sekolah/Madrasah DalamRangka Reformasi Birokrasi Internal” (Kementerian Pendidikan Nasional, 2011),https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/rbi/AkreditasiSekolahMadrasah.pdf.
6
lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.8
berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan penulis di atas, ada
semacam ketimpangan atau ketidaksesuaian antara status akreditasi sekolah dengan
kondisi perpustakaan yang merupakan bagian dari sarana dan prasarana sekolah,
dimana ada sekolah yang memiliki status akreditasi A namun kondisi
perpustakaannya belum terselenggarakan dengan baik. Hal ini lah yang mendasari
penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap perpustakaan-perpustakaan
sekolah yang lain.
Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dipilih sebagai lokasi penelitian karena
memiliki jumlah SMK swasta terbanyak dibanding dengan wilayah Kecamatan lain
di dalam cakupan Kota Jakarta Selatan menurut data yang terdapat pada laman situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu dengan jumlah total 18 sekolah.
Pemilihan perpustakaan SMK Swasta terakreditasi A sebagai objek penelitian
nantinya juga karena jumlah SMK swasta terutama yang berakreditasi A di dalam
wilayah Kecamatan Kebayoran Lama merupakan yang terbanyak jika dibandingkan
dengan jumlah sekolah yang lain menurut laman situs Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan jumlah total 7 sekolah.
Dari latar belakang yang dijelaskan diatas, maka dari itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: Evaluasi Perpustakaan SMK Swasta
Terakreditasi A di Kecamatan Kebayoran Lama Berdasarkan SNP 009:2011.
8 Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, “Perangkat Akreditasi,” n.d.,http://bansm.kemdikbud.go.id/page/detail/perangkat-akreditasi.
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang mengarah pada suatu pembahasan
tertentu dan topiknya tidak meluas, maka peneliti membuat batasan pada
penelitian ini sebagai berikut:
a. Penelitian ini dilakukan di 2 (dua) SMK swasta terakreditasi A yang berada
di Kecamatan Kebayoran Lama menurut laman situs data sekolah dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018. Kedua sekolah
tersebut adalah SMK Al-Fajar dan SMK Makarya 2.
b. Penelitian ini terkait dengan evaluasi perpustakaan dan mengacu pada
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) tahun 2011 yang diterbitkan oleh
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tentang Perpustakaan Sekolah
Menengah Atas (SNP 009:2011). Aspek yang menjadi bahan evaluasi adalah
aspek koleksi, layanan, dan tenaga perpustakaan sekolah. Ketiga aspek ini
dipilih karena termasuk dalam unsur yang paling penting di dalam
perpustakan sekolah.
2. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini akan dijabarkan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana koleksi perpustakaan sekolah di SMK swasta terakreditasi A di
Kecamatan Kebayoran Lama berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan?
b. Bagaimana layanan perpustakaan sekolah di SMK swasta terakreditasi A di
Kecamatan Kebayoran Lama berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan?
c. Bagaimana tenaga perpustakaan sekolah di SMK swasta terakreditasi A di
Kecamatan Kebayoran Lama berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengevaluasi koleksi perpustakaan SMK Swasta terakreditasi A di kecamatan
Kebayoran Lama berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan.
2. Mengevaluasi layanan perpustakaan SMK Swasta terakreditasi A di kecamatan
Kebayoran Lama berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan.
3. Mengevaluasi tenaga perpustakaan perpustakaan SMK Swasta terakreditasi A di
kecamatan Kebayoran Lama berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan.
9
Adapun manfaat dari penelitian ini kedepannya adalah untuk:
1. Penulis
Dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru di lapangan bagi penulis
terkait dengan evaluasi perpustakaan sekolah berdasarkan Standar Nasional
Perpustakaan
2. Sekolah
Dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah dalam hal penerapan Standar
Nasional Perpustakaan di perpustakaan sekolah agar sesuai dengan pedoman
yang ada dan mendukung kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan
kurikulum.
3. Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi bagi penelitian
selanjutnya
D. Penelitian Terdahulu
Sebelumnya juga telah ada penelitian relevan yang telah dilakukan dan menjadi
referensi penulis dalam melakukan penelitian ini. yaitu:
1. Skripsi yang ditulis oleh Novia Yulianingsih, Mahasiswi jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah diselesaikan pada tahun 2014 dengan judul “Evaluasi Perpustakaan
SMAN Se-Kecamatan Slawi dengan Menggunakan Standar Nasional
Perpustakaan”. Metode penelitian yang digunakan berjenis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
kuantifikasi, perpustakaan SMAN se-Kecamatan Slawi sebagian besar memenuhi
standar nasional perpustakaan dalam hal koleksi, layanan, dan tenaga
perpustakaan. Namun, dari segi kualifikasi, perpustakaan SMAN se-Kecamatan
1010
Slawi belum memenuhi standar nasional perpustakaan. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilakukan penulis ada kesamaan pada evaluasi di
perpustakaan sekolah dengan menggunakan Standar Nasional Perpustakaan
(SNP). Sedangkan perbedaannya adalah lokasi penelitian, jenis populasi, dan
jumlah populasi.
2. Skripsi yang ditulis oleh Meilani, Mahasiswi jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah diselesaikan
pada tahun 2014 dengan judul “Evaluasi Koleksi Perpustakaan pada Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Selatan ”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah
pada evaluasi perpustakaan yang dilakukan berdasarkan Standar Nasional
Perpustakaan (SNP) 010:2011 tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Sedangkan perbedaannya adalah standar yang menjadi poin evaluasi, yaitu
koleksi perpustakaan di Perpustakaan Daerah.
3. Skripsi yang ditulis oleh Annisa Iqomatul Qisti, Mahasiswi jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah diselesaikan pada tahun 2018 dengan judul “Evaluasi Koleksi
Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Di Wilayah
Kecamatan Pamulang Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan 2011
(SNP 008:2011)”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
campuran antara kuantitatif dengan kualitatif. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kondisi riil sebagian perpustakaan SLTP Negeri di
Kecamatan Pamulang belum memenuhi SNP 008:2011. Realitas penerapan SNP
008:2011 pada ketersediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan koleksi pada
perpustakaan SLTP Negeri di Wilayah Kecamatan Pamulang sebesar 41,5% dari
standar yang digunakan, sehingga belum ada setengahnya SNP 008:2011 di
1111
terapkan dalam pengelolaan koleksi perpustakaan. Hal ini diperoleh berdasarkan
penyediaan 50% jenis koleksi dari yang distandarkan, 65% jumlah koleksi
berdasarkan SNP 008:2011, 33,3% pelaksanaan kegiatan cacah ulang dan 16,6%
pelaksanaan kegiatan penyiangan dari yang terdapat pada standar. Penyebab
ketersediaan koleksi, cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan SLTP di
Kecamtan Pamulang belum memenuhi standar, diantaranya adalah: (1)
kurangnya jumlah dan kompetensi tenaga perpustakaan; (2) alokasi dana untuk
perpustakaan tidak pasti; dan (3) minimnya penyediaan fasilitas. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah
penggunaan SNP dalam evaluasi yang dilakukan. P erbedaannya adalah dari segi
aspek, dimana dalam penelitian ini menggunakan satu aspek saja dalam
mengevaluasi, yaitu koleksi perpustakaan sekolah. Sedangkan penulis
menggunakan tiga aspek dalam penelitian, yaitu aspek koleksi, layanan, dan
tenaga perpustakaan.
E. Sistematika Penulisan
Penjelasan pada penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang yang menjadi topik penelitian,
perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode yang
dilakukan dalam penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini berisi tentang penjelasan-penjelasan terkait dengan penelitian,
seperti penjelasan evaluasi, penjelasan tentang Sekolah Menengah
Kejuruan, penjelasan tentang perpustakaan sekolah, hingga penjelasan
mengenai Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perpustakaan
Nasional Indonesia yang menjadi acuan dalam penelitian ini.
1212
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode dan langkah-langkah penelitian yang
dilakukan oleh penulis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang penyajian data-data yang telah diolah. Data
tersebut terkait dengan Evaluasi perpustakaan yang mengacu pada
salah satu aspek dalam Standar Nasional Perpustakaan (SNP)
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu evaluasi mengenai
koleksi perpustakaan, layanan perpustakaan, dan tenaga perpustakaan
di SMK yang bersangkutan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis membuat kesimpulan dari data-data yang telah
diolah dan dijabarkan pada bab sebelumnya, juga berisi saran-saran
terkait penelitian ini.
1313
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Menurut Ana Ratna Wulan, evaluasi merupakan pemberian nilai terhadap
kualitas sesuatu. Selain itu, evaluasi dipandang juga sebagai proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.9 Ma’ruf Abdullah juga
berpendapat evaluasi adalah penilaian terhadap sesuatu. Namun, penlaian
tersebut harus diikuti dan dilengkapi dengan objek yang akan dinilai, seperti
evaluasi pendidikan, evaluasi belajar di sekolah dasar, evaluasi belajar di sekolah
menengah, dan sebagainya.10 Kemudian, Vivit Wardah mendefinisikan evaluasi
sebagai proses sistematis untuk menentukan kegunaan, manfaat, nilai dan harga
dari sesuatu. Vivit Wardah mengambil konteks pada perpustakaan digital yang
mana evaluasi merupakan proses untuk menentukan apakah maksud dan tujuan
dari perpustakaan digital dapat tercapai. Dalam proses evaluasi ada beberapa hal
yang perlu dikaji yaitu (1) apa maksud dan tujuan evaluasi, (2) Apa yang akan
dievaluasi, (3) bagaimana cara mengevaluasinya, dan (4) kapan waktu yang tepat
untuk evaluasi.11
Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan penilaian terhadap suatu kegiatan atau program dengan mengacu
pada standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, hasi dari penilaian tersebut
9 Ana Ratna Wulan, Pengertian Dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, Dan Pengukuran(Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia), hal: 6. Accessed April 18, 2018,http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/197404171999032-ANA_RATNAWULAN/pengertian_asesmen.pdf.10 H.M. Ma’ruf Abdullah, Manajemen Dan Evaluasi Kinerja Karyawan (Yogyakarta: AswajaPressindo, 2014), hal: 4.11 Vivit Wardah Rufaidah, “Evaluasi Perpustakaan Digital Melalui Transaction Log Analysis (TLA),”Pustaka Deptan, VISI PUSTAKA, Vol. 11, no. No. 1 (2009). hal: 44.
1414
dapat diketahui apakah kegiatan atau program yang dibuat dan dijalankan sesuai
dengan standar yang ada, dan juga menjadi bahan pertimbangan untuk kegiatan
atau program yang akan dibuat setelahnya.
2. Tujuan Evaluasi
Menurut Wirawan, evaluasi dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai
dengan objek yang sdang dievaluasi. Tujuan dari pelaksanaan evaluasi tersebut
yaitu:12
a. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat
b. Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
c. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar
d. Mengidentifikasi dan menemukan program yang berjalan dengan baik
ataupun tidak
e. Pengembangan staf program
f. Memenuhi ketentuan undang-undang
g. Akreditasi program
h. Mengukur cost effectiveness dan cost-effiency
i. Mengambil keputusan mengenai program
j. Akuntabilitas
k. Memperkuat balikan kepada pimpinan dan staf program
l. Memperkuat sisi politik
m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi.
3. Jenis-jenis Evaluasi
Terdapat empat jenis evaluasi menurut Wirawan yang dikelompokkan
berdasarkan objeknya. Keempat jenis evaluasi tersebut yaitu:13
12 Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, Dan Profesi (Jakarta: Rajawali Press, 2012),hal: 22-2513 Wirawan, hal: 16-18
1515
a. Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan merupakan penilaian terhadap kebijakan yang
sedang atau telah dilaksanakan oleh suatu organisasi. Setiap kebijakan harus
dievaluasi untuk menentukan apakah kebijakan yang dibuat oleh organisasi
dilaksanakan secara efisien, bermanfaat, dan dapat mencapai tujuannya.
b. Evaluasi Program
Program merupakan kegiatan yang dirancang oleh organisasi untuk
melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat. Program perlu dievaluasi untuk
menentukan apakah layanan dari program tersebut mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan sebelumnya.
c. Evaluasi Proyek
Proyek merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu
untuk mendukung pelaksanaan program. Proyek perlu dievaluasi untuk
mengukur kinerja dan manfaat proyek terhdap pelaksanaan program.
d. Evaluasi Material
Material diperlukan untuk mendukung pelaksanaan dari kebijakan,
program, atau proyek. Hal ini perlu dievaluasi untuk mengukur apakah
material yang digunakan apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
atau tidak.
e. Evaluasi Sumber Daya Manusia
Evaluasi ini dilakukan untuk menentukan apakah sumber daya
manusia yang ada sudah apakah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan agar
nantinuya dapat merumuskan kebjijakan, membuat program, ataupun
menjalankan proyek, sehingga tujuan organisasi bisa tercapai.
1616
B. Perpustakaan
1. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan sebagai tempat memperoleh informasi memiliki beberapa
definisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perpustakaan adalah
tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan
koleksi buku dan sebagainya; koleksi buku,majalah, dan bahan kepustakaan
lainnya yang disimpan untuk dibaca dipelajari, dan dibicarakan.14
Menurut Sutarno NS, perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari
gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang
disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk membaca.15
Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, perpustakaan mempunyai
arti umum sebagai tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan,
pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang
tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media, seperti buku, majalah,
surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain. Semua
koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan
dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari
informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya.16
Menurut Sulistyo Basuki yang dikenal juga sebagai bapak perpustakaan
Indonesia, Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung.ataupun
gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya
14 Kamus Besar Bahasa Indonesia tentang perpustakaan, diakses dari http://kbbi.web.id/pustaka pada22 Maret 2017.15 Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003). Hal: 716 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana, 2005). Hal: 1
1717
yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca,
bukan untuk dijual.17
Sedangkan menurut Undang-undang No. 43 Tahun 2007 perpustakaan
adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan / atau karya rekam
secara professional dengan sistem baku guna memenuhi kebuthan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.18 Dari beberapa
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan tempat
dimana segala informasi dengan berbagai bentuk disimpan dan dikelola secara
sistematis agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penggunanya.
2. Fungsi Perpustakaan
Fungsi perpustakaan secara umum menurut Sulistyo Basuki adalah:
a. Fungsi Penyimpanan
Perpustakaan bertugas menyimpan bahan perpustakaan yang
diterimanya. Hal ini tercontoh pada Perpustakaan Nasional sebagai induk
dari perpustakaan yang ada di seluruh Indonesia. Perpustakaan Nasional
berfungsi menyimpan segala terbitan yang dihasilkan di Indonesia dan juga
terbitan tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri.
b. Fungsi Pendidikan
Perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup. Masyarakat
dapat memanfaatkan layanan koleksi yang ada di perpustakaan secara cuma-
cuma untuk menambah ilmu pengetahuan.
17 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hal: 5018 Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
1818
c. Fungsi Penelitian
Perpustakaan bertugas menyediakan bahan pustaka untuk keperluan
penelitian yang dilakukan oleh pemustaka.
d. Fungsi Informasi
Perpustakaan bertugas sebagai penyedia informasi bagi pemustaka.
Informasi yang disajikan tidak hanya tentang koleksinya, namun juga
disesuaikan dengan lingkungan sekitar perpustakaan tersebut.
e. Fungsi Kultural
Perpustakaan bertugas menyimpan khasanah budaya bangsa atau
masyarakat tempat perpustakakan berada serta meningkatkan nilai dan
spresial budaya masyarakat sekitarnya melalui proses penyediaan bahan
bacaan.19
3. Jenis-jenis Perpustakaan
Menurut Sulistyo Basuki, jenis-jenis perpustakaan adalah sebagai berikut:20
a. Perpustakaan Internasional
Perpustakaan internasional yaitu perpustakaan yang didirikan oleh dua
negara atau lebih, dimana perpustakaan merupakan bagian dari sebuah
organisasi internasional.
b. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional merupakan perpustakaan utama yang didirikan
di ibu kota negara dan paling komprehensif dalam melayani keperluan
informasi dari para penduduk.
19 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), hal: 7-1120 Sulistyo Basuki, hal: 42-52
1919
c. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai oleh dana
umum yang terbuka untuk umum atau terbuka bagi siapa saja tanpa
memandang jenis kelamin, agama, ras, usia, pandangan politik, dan
pekerjaan.
d. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang terdapat pada sebuah
sekolah dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan
tujuan membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.
e. Perpustakaan Pribadi
Perpustakaan swasta atau perpustakaan pribadi yaitu perpustakaan
yang dikelola oleh pihak swasta atau pribadi dengan tujuan melayani
keperluan bahan pustaka bagi kelompok, keluarga, atau individu tertentu.
f. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang terdapat di sebuah
departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa, industri
maupun perusahaan swasta. Perpustakaan khusus mempunyai koleksi buku
yang hanya terbatas pada beberapa disiplin ilmu saja dan keanggotaan
perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan
perpustakaan.
2020
g. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat
dilingkungan perguruan tinggi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi masyarakat perguruan tinggi yaitu para dosen, mahasiswa, dan staf
pegawai yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
C. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Sulistyo Basuki berpendapat, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan
khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.21 Kemudian, menurut
Zurni Zahara, pengertian perpustakaan sekolah adalah semua perpustakaan yang
diselenggarakan oleh pihak sekolah, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, hingga Sekolah Lanjutan Menengah maupun Atas yang menjadi
bagian terpadu dari sekolah itu sendiri dan mempunyai tugas untuk
mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan memelihara bahan pustaka untuk
dipergunakan oleh guru dan siswa untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di
sekolah.22 Sedangkan menurut Standar Nasional untuk Perpustakaan Sekolah
(SNI 7329-2009), pengertian perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang
berada di lingkungan pendidikan dasar pada satuan pendidikan formal dan
menengah yang merupakan bagian integral atau satu kesatuan dari kegiatan
sekolah yang bersangkutan dan merupakan pusat sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.23
21 Sulistyo Basuki, hal: 5022 Dra. Zurni Zahara, Pengantar Perpustakaan Sekolah, (Sumatera Utara: USU, 2003)23 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan, (Jakarta:Perpustakaan Nasional RI, 2011), hal. 2
2121
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah
merupakan perpustakaan yang berada dibawah naungan sekolah dan berfungsi
sebagai penunjang pendidikan dan pembelajaran yang selaras dengan visi dan
misi dari sekolah sehingga tujuan pendidikan yang berada di sekolah tersebut
bisa tercapai.
2. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Secara garis besar, tugas dan fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pusat belajar mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu
program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum
masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber
informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk
membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya
pengetahuan.
b. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang
suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.
c. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menuju
kebiasaan mandiri.
d. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya
e. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan, kemudian
anak yang mencari informasi di perpustakaan akan menolongnya kelak
dalam pelajaran selanjutnya.
f. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat,
melalui buku-buku fiksi
g. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid.24
24 Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Sekolah: petunjuk untuk membina, memakai danmemelihara perpustakaan di sekolah. (Perpustakaan Nasional RI: 1996), hal: 7
2222
3. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan diselenggarakannya perpustakaan sekolah harus berbanding lurus dari
tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk
memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik, serta mempersiapkan
mereka untuk mengikuti pendidikan menegah. Maka dari itu, ada beberapa
tujuan diselenggarakannya perpustakaan sekolah, yaitu:25
a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para
siswa.
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan.
c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasan membaca para siswa.
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca
dan semangat belajar bagi para siswa.
f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para
siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan
membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat
kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.
4. Permasalahan Yang Dihadapi Oleh Perpustakaan Sekolah
Bidang Perpustakaan Sekolah Pusat Pembinaan Perpustakaan telah
mengadakan suatu penelitian tentang keadaan perpustakaan di Indonesia. Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:26
25 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana, 2005), hal: 3.26 Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Sekolah: Petunjuk Untuk Membina, Memakai DanMemelihara Perpustakaan Di Sekolah (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1996), hal: 3-4
2323
a. Banyak sekolah belum menyelenggarakan perpustakaan.
b. Banyak perpustakaan sekolah yang belum menyelenggarakan layanan secara
semestinya, dan hanya merupakan tempat penyimpanan buku belaka.
c. Ada sejumlah kecil perpustakaan sekolah yang telah terselenggara secara
memadai, tetapi belum jelas mengaitkannya dengan kegiatan belajar
mengajar.
d. Keberadaan dan kegiatan perpustakaan sekolah sangat tergantung dari sikap
kepala sekolah, karena beliaulah yang memegang kebijaksanaan dalam
pendanaan.
e. Tidak adanya tenaga pustakawan yang tetap, kebanyakan perpustakaan
dikelola oleh seorang guru yang setiap saat dapat dimutasikan.
f. Pekerjaan pustakawan kurang disukai, dan bahkan dianggap lebih rendah
dari tugas guru. Ada perpustakaan yang pengelolaannya diserahkan kepada
petugas tata usaha.
g. Koleksi perpustakaan sekolah umumnya sangat lemah dan belum terarah.
h. Layanan perpustakaan belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan, karena kurangnya tenaga terdidik.
i. Sumber dana yang sangat terbatas.
j. Banyak sekolah tidak mempunyai ruangan khusus untuk perpustakaan.
Kemudian, Sutarno NS juga menyebutkan beberapa permasalahan yang sering
ditemui pada perpustakaan sekolah. Permasalahan tersebut terbagi menjadi dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.27
a. Faktor internal
1) Jumlah, jenis, dan mutu koleksi bahan pustaka.
2) Jumlah dan mutu sumber daya manusia.
27 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006),hal: 30-31.
2424
3) Sarana dan Prasarana.
4) Perabot dan perlengkapan.
5) Sumber pembiayaan.
6) Sosialisasi.
7) Perhatian dari instansi induk / atasan.
b. Faktor Eksternal
1) Minat dan budaya baca masyarakat yang umumnya masih rendah.
2) Perhatian, respon, dan tanggapan masyarakat yang masih terbatas.
3) Informasi dan akses ke perpustakaan yang masih terbatas.
4) Kesadaran tentang perlunya perpustakaan belum tumbuh dan
berkembang baik.
5) Kondisi sosial budaya dan sosial ekonomi belum sepenuhnya
menunjang.
6) Ada “jarak” yang memisahkan antara perpustakaan dan masyarakat.
Selanjutnya, Hartono juga menjelaskan dalam pengamatannya, bahwa ada
sepuluh hal yang menjadi potret permasalahan di perpustakaan sekolah, yaitu
sebagai berikut:
a. Belum adanya komitmen pimpinan untuk mengembangkan perpustakaan
sekolah.
b. Gedung dan ruangan perpustakaan yang belum memadai.
c. Masih kurangnya sarana dan prasarana perpustakaan.
d. Minimnya dana operasional pengelolaan perpustakaan sekolah.
e. Terbatasnya sumber daya manusia/pustakawan yang mampu mengelola
perpustakaan serta mengembangkan sebagai sumber belajar bagi siswa
maupun guru.
2525
f. Posisi perpustakaan sekolah belum dipikirkan sebagai unit yang strategis
dalam menunjang proses pembelajaran.
g. Belum adanya jam perpustakaan sekolah yang terintegrasi dengan
kurikulum.
h. Kegiatan belajar mengajar belum memanfaatkan perpustakan secara
maksimal.
i. Perpustakaan belum dikelola berdasarkan standar nasional perpustakaan.
j. Perpustakaan belum mengadopsi kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi.28
D. Koleksi Perpustakaan
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah
Pengertian koleksi perpustakaan sekolah tidak jauh berbeda dengan
pengertian koleksi perpustakaan pada umumya. Menurut Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, koleksi perpustakaan adalah
semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah,
dan dilayankan.29 Koleksi juga dideskripsikan sebagai sumber informasi
berwujud fisik (buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain) dan berbentuk digital
atau elektronik, yang disimpan di perpustakaan.30 Menurut Phillis, dalam
Sudarnoto, koleksi adalah seperangkat sumber daya (resources) yang disediakan
dan dilayankan untuk pemakai tertentu.Istilah koleksi merupakan entitas fisik
termasuk bahan-bahan tercetak, bahan audiovisual, maupun bahan-bahan
28 Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah: Menuju Perpustakaan Modern Dan Profesional(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hal: 25-2629 Republik Indonesia, “Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.”30 Pungki Purnomo and Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan (Ciputat:Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2010).
2626
elektronik.31 Koleksi perpustakaan sekolah harus sesuai dengan kurikulum
sekolah, dengan mempertimbangkan minat siswa, guru, dan masyarakat
pengguna lainnya di lingkungan sekolah. Dan juga koleksi-koleksi yang tersedia
harus bersifat informatif, edukatif, sekaligus rekreatif.32
Dari beberapa teori di atas disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah
merupakan kumpulan sumber informasi yang dikumpulkan dan disesuaikan
berdasarkan kurikulum sekolah dan kemudian dilayankan kepada seluruh
pengguna yang berada pada lingkungan sekolah.
2. Tujuan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Tersedianya koleksi perpustakaan sekolah yang sesuai dengan peraturan dan
memadai adalah untuk mendukung kegiatan dan proses belajar mengajar dan
program-program pendidikan di sekolah secara umum.33 Maka dari itu
perpustakaan sekolah kedepannya perlu mempertimbangkan koleksi-koleksi
yang akan dimasukkan ke dalam perpustakaan sekolah agar sesuai dengan
kurikulum dan penyelenggaraan perpustakaan sekolah selaras dengan visi misi
sekolah.
3. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi perpustakaan secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu:34
a. Koleksi Fiksi
Koleksi fiksi merupakan koleksi yang biasanya berupa buku dan
ditulis berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang, walaupun kadang-
31 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peranserta PerpustakaanDalam Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif HidayatullahJakarta, 2007), hal: 1532 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peranserta PerpustakaanDalam Proses Belajar Mengajar, hal: 1833 Sudarnoto Abdul Hakim, hal: 1634 Purnomo and Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, hal: 18-19
2727
kadang cerita tersebut ditulis dengan fakta-fakta yang nyata dan logis.
Genre fiksi sendiri terbagi lagi menjadi dua kategori, yaitu:
1) Fiksi fantasi
Fiksi fantasi merupakan cerita yang ditulis berdasarkan khayalan
semata dari pengarang atau tidak terjadi di dunia nyata. Fiksi fantasi
juga mempunyai sub kategori lagi, yaitu literature tradisional dan fantasi
modern.
2) Fiksi realisme
Fiksi realisme merupakan fiksi yang didalamnya masih mengandung
realita di masyarakat. Realisme sendiri masih memiliki dua sub kategori
lagi, yaitu fiksi realisme dan fiksi sejarah.
b. Koleksi Non-Fiksi
Koleksi non-fiksi merupakan koleksi yang biasanya berupa buku dan
ditulis berdasarakan fakta-fakta yang nyata dengan tujuan memberikan
informasi bagi pembacanya. Koleksi non-fiksi biasanya terbagi menjadi
beberapa topik, yaitu:
1) Ilmu Biologi
Ilmu biologi berkaitan dengan informasi mengenai makhluk hidup
seperti anatomi tubuh manusia dan fungsinya, informasi mengenai
binatang, informasi mengenai tumbuhan, dan lain-lain.
2) Ilmu Alam
Ilmu alam berkaitan dengan alam, seperti informasi mengenai
bebatuan, lautan, bintang, atmosfir, cuaca, musim, dan lainnya.
2828
3) Ilmu Sosial
Ilmu yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat sosial, seperti
informasi mengenai bentuk-bentuk pemerintahan, agama-agama di
dunia, manca negara, budaya, dan lainnya.
4) Ilmu Terapan
Ilmu terapan berkaitan dengan aplikasi ilmu murni yang digunakan
untuk memudahkan hidup manusia, misalnya buku untuk memberikan
informasi mengenai sepeda, roket, komputer, dan lainnya.
5) Humaniora
Ilmu ini berkaitan dengan budaya dan seni seperti buku-buku tentang
lukisan, kaligrafi, musik, keterampilan tangan, dan lainnya.
Sudarnoto menyebutkan bahwa koleksi perpustakaan secara umum juga
mencakup dua kategori, yaitu:35
a. Koleksi setempat atau lokal
Koleksi lokal merupakan bahan-bahan pustaka yang secara fisik
dimiliki atau berada di perpustakaan seperti buku-buku, dokumen, sumber
daya visual, relia, peta,dan globe, model, perangkat permainan, bahan-bahan
elektronik, dan lain-lain.
b. Koleksi bergerak
Koleksi bergerak merupakan bahan-bahan pustaka yang secara fisik
tidak dimiliki atau berada di perpustakaan tetapi dapat digunakan oleh
pengguna perpustakaan, seperti sumber daya internet, koleksi perpustakaan
35 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peranserta PerpustakaanDalam Proses Belajar Mengajar.
2929
atau unit informasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan dengan
bantuan suatu koneksi atau jaringan.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dalam Arif, memberikan
penjelasan mengenai koleksi apa saja yang diharuskan ada di perpustakaan
sekolah, yaitu:36
a. Buku Pelajaran Pokok
Buku pelajaran pokok merupakan buku utama yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Buku pelajaran pokok diterbitkan atau diadakan
oleh pemerintah dan isinya disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
b. Buku Pelajaran Penunjang
Buku pelajaran penjunjang adalah buku yang sifatnya sebagai
penunjang atau pelengkap dari buku pelajaran pokok yang digunakan oleh
guru dan siswa.
c. Buku Bacaan
Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bahan bacaan bagi
siswa, guru dan staf administrasi. Menurut jenisnya bahan bacaan dibedakan
menjadi buku non fiksi, fiksi ilmiah dan fiksi.
d. Buku sumber, referensi, atau rujukan
Buku sumber, referensi atau rujukan adalah buku yang digunakan oleh
warga sekolah sebagai sumber informasi untuk menambah ilmu
36 Arif Surachman and Heri Abu Burachman Hakim, “Manajemen Perpustakaan Sekolah: SebuahPanduan Ringkas” (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2011), hal: 15-16.http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Makalah-MANAJEMENPS-2011.pdf.
3030
pengetahuan. Jenis koleksi ini seperti kamus, ensiklopedi, almanak,
direktori.
e. Terbitan Berkala
Terbitan berkala merupakan jenis koleksi yang terbit secara terus
menerus dan memiliki kala atau periode terbit. Jenis terbitan berkala antara
lain majalah, surat kabar, dan buletin.
f. Pamflet atau Brosur
Pamflet atau brusur juga merupakan bagian dari koleksi perpustakaan.
Brosur atau pamflet merupakan lembaran-lembaran yang berisi tentang
keadaan atau kegiatan lembaga yang menerbitkannya.
g. Media Pendidikan lainnya
Media pendidikan lainnya yang dapat dijadikan sebagai koleksi
perpustakaan antara lain slide, film, kaset, piringan hitam dan file-file
presentasi.
h. Kliping
Kliping merupakan guntingan dari artikel atau berita dari surat kabar,
majalah dan terbitan lainnya yang dianggap penting untuk disimpan dan
berguna pemustaka.
International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA)
menyebutkan bahwa koleksi sumber daya buku yang sesuai hendaknya
menyediakan sepuluh buku per murid. Sekolah terkecil hendaknya memiliki
3131
paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar
stok buku berimbang untuk semua umur, kemampuan dan latar belakang. Paling
sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan
dengan kurikulum. Di samping itu, perpustakaan sekolah hendaknya memiliki
koleksi untuk keperluan hiburan seperti novel populer, musik, dolanan,
komputer, kaset video, disk laser video, majalah dan poster. Materi semacam itu
dipilih bekerja sama dengan murid agar koleksi perpustakaan mencerminkan
minat dan budaya mereka, tanpa melintasi batas wajar standar etika.37
Sudarnoto juga menyebutkan bahwa rasio yang diterapkan antara jumlah
siswa dengan koleksi adalah 1:10, yang artinya setiap siswa hendaknya
disediakan 10 buku untuk tingkat dasar. Pada tingkat menengah (SLTP) rasionya
naik menjadi 1:12, dan pada tingkat atas (SLTA) rasionya naik lagi menjadi 1:14
antara jumlah siswa dengan koleksi yang disediakan.38
E. Layanan Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah
Layanan perpustakaan sekolah tidak jauh berbeda dengan layanan
perpustakaan pada umumnya. Menurut Lasa, dalam Wiji Suwarno, layanan
perpustakaan merupakan kegiatan yang mencakup semua pelayanan kepada
pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan
dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan39
2. Jenis Layanan Perpustakaan
Menurut HM. Mansyur, layanan perpustakaan secara umum dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu:
37 IFLA/UNESCO, “Pedoman Perpustakaan Sekolah,” accessed January 22, 2019,http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, hal: 1338 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peranserta PerpustakaanDalam Proses Belajar Mengajar, hal: 1739 Wiji Suwarno, Organisasi Informasi Perpustakaan (Pendekatan Teori Dan Praktik) (Jakarta:Rajawali Press, 2016), hal: 100
3232
a. Layanan Teknis
Layanan teknis merupakan layanan yang meliputi pengembangan
koleksi, pengolahan, dan administrasi.
b. Layanan Pengguna atau pemustaka
Layanan pemustaka merupakan layanan yang mencakup kegiatan
sirkulasi peminjaman koleksi, layanan referensi, dan lain sebagainya.40
Wiji Suwarno menjelaskan lebih rinci mengenai layanan di perpustakaan.
Menurutnya, layanan perpustakaan secara umum terdiri dari beberapa jenis,
yaitu:41
a. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi merupakan kegiatan yang melayani peminjaman dan
pengembalian buku. Menurut Sulistyo Basuki, dalam Wiji Suwarno,
kegiatan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung perpustakaan
khususnya dalam hal ini:
1) Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan.
2) Menerima pendaftaran anggota perpustakaan.
3) Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.
4) Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan
pinjaman.
5) Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan
pinjaman.
6) Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota.
7) Membuat statistic sirkulasi.
8) Penataan koleksi di jajaran atau rak.
40 HM. Mansyur, “Manajemen Perpustakaan Sekolah,” STAIN Ponorogo, Pustakaloka, Vol. 7, no. 1(2015), hal: 1041 Suwarno, hal: 101-117
3333
b. Layanan Referensi
Layanan referensi merupakan kegiatan yang berupa pemberian
bantuan kepada pengguna perpustakaan untuk menemukan informasi.
Bantuan tersebut berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dengan
menggunakan referensi baik yang ada di perpustakaan sendiri maupun
perpustakaan lain. Tujuan dari layanan referensi antara lain:
1) Mengarahkan pengguna perpustakaan menemukan informasi yang
dibutuhkan dengan tepat dan cepat.
2) Mengarahakan pengguna perpustakaan untuk menelusur informasi
dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih
luas.
3) Mengarahkan pengguna perpustakaan untuk menggunakan setiap
koleksi bahan pustaka referensi dengan tepat guna.
Sementara itu, layanan referensi juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Fungsi informasi: memberikan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan
tentang informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna perpustakaan.
2) Fungsi bimbingan: memberikan bimbingan kepada pengguna untuk
menemukan bahan pustaka dalam koleksi referensi yang tepat sesuai
dengan bidang-bidang masing-masing serta penggunaannya dalam
menemukan informasi yang dikehendaki.
3) Fungsi pemilihan atau penilaian: memberikan petunjuk tentang
bagaimana cara memilih atau menilai bahan pustaka yang bermutu dan
berbobot ilmiah agar diperoleh sumber informasi yang berdaya guna
maksimal.
3434
c. Layanan Internet
Menurut Kotler dan Amsrtong, dalam Wiji Suwarno, layanan internet
merupakan layanan dimana para pengguna komputer di seluruh dunia dapat
terhubung dalam suatu jaringan global yang luas dan terus berkembang.42
Layanan internet diperlukan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses
informasi dengan jangkauan yang luas secara cepat dan akurat.
d. Layanan Terbitan Berkala
Layanan terbitan berkala merupakan layanan perpustakaan yang
memberikan akses kepada terbitan yang diterbitkan secara berkelanjutan dan
berkesinambungan dalam suatu masa tertentu dan dikelola oleh sebuah
institusi, organisasi, atau kelompok tertentu.
Dalam melaksanakan kegiatan layanan di perpustakaan, pustakawan
diharuskan menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Wiji Suwarno, dalam HM. Mansyur, ada empat prinsip
pelayanan prima yang harus disadari oleh pustakawan, yaitu:
1) Attentiveness
Pustakawan diusahakan memiliki sifat penuh perhatian. Dalam hubungannya
dengan kehidupan sosial, sifat penuh perhatian ini diperlukan sebagai bentuk
kepedulian terhadap orang lain, terutama ketika seseorang membutuhkan
bantuan.
2) Responsibility
Dalam hal ini pustakawan juga harus mempunyai rasa tanggung jawab.
Sikap tanggung jawab ini merupakan suatu bentuk kesalehan sosial dalam
rangka menerima konsekuensi dari apa yang dilakukan.
42 Suwarno, hal: 106
3535
3) Competence
Pustakawan dituntut untuk memiliki kemampuan dan keahlian.
4) Responsiveness
Sifat ini disebut juga dengan kemampuan menanggapi. Sifat ini merupakan
bentuk kemampuan bereaksi untuk menanggapi sesuatu hal yang muncul dan
menggugah keinginan untuk merespon keberadaannya.43
F. Tenaga Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Tenaga Perpustakaan
Tenaga perpustakaan secara umum diartikan sebagai orang yang bekerja di
dalam perpustakaan. Menurut Standar Nasional Perpustakaan,tenaga
perpustakaan sekolah adalah tenaga kependidikan yang diberkan tugas teknis
serta tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk melakukan
kegiatan kepustakawanan di sekolah.44 Rizal, dalam Hakim, menggambarkan
secara umum bahwa perpustakaan sekolah setidaknya memiliki tiga tipe staf,
yaitu pustakawan ahli, pustakawan terampil, dan staf perpustakaan.45 Menurut
IFLA, pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta
profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaaan
perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerja sama
dengan semua anggota komunitas sekolah dan berhubungan dengan
perpustakaan umum dan lain-lainnya.46 Dari beberapa pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa tenaga perpustakaan sekolah merupakan orang yang bekerja
di dalam perpustakaan sekolah secara profesional serta memiliki kompetensi dan
keahlian dibidang tersebut.
43 Mansyur, “Manajemen Perpustakaan Sekolah.”, hal: 1044 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) PNRI (Jakarta: PerpustakaanNasional RI, 2011).45 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peranserta PerpustakaanDalam Proses Belajar Mengajar, hal: 2646 IFLA/UNESCO, “Pedoman Perpustakaan Sekolah.”, hal: 14
36
Menurut IFLA, dalam Sudarnoto, disebutkan bahwa setidaknya tenaga
perpustakaan sekolah terdiri dari dua jabatan, yaitu kepala perpustakaan dan staf
perpustakaan47
a. Kepala Perpustakaan Sekolah
Kepala perpustakaan sekolah merupakan seseorang yang bertanggung
jawab di bagian perpustakaan kepada kepala sekolah. Menurut Standar
Nasional Perpustakaan, kepala perpustakaan harus memiliki kualifikasi
tenaga perpustakaan sekolah dengan pendidikan minimal diploma dua di
bidang ilmu perpustakaan atau bidang lain yang sudah memiliki sertifikat
pendidikan dari lembaga pendidikan yang sudah terakreditasi.48
b. Staf Perpustakaan Sekolah
Staf perpustakaan sekolah merupakan tenaga teknis perpustakaan
dengan klasifikasi minimal pendidikan sekolah menengah serta memperoleh
pelatihan kepustakawanan dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang
terakreditasi.49 Staf yang beraqda di perpustakaan sekolah biasanya terdiri
dari staf pada bidang pelayanan teknis seperti pengolahan bahan pustaka,
dan juga staf pada bidang pelayanan pemakai seperti layanan sirkulasi
ataupun keanggotaan.
G. Akreditasi
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam
satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.50 Menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014, sebagaimana dikutip oleh
47 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan Peranserta PerpustakaanDalam Proses Belajar Mengajar, hal: 2548 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) PNRI.49 Surachman and Hakim, “Manajemen Perpustakaan Sekolah: Sebuah Panduan Ringkas.”, hal: 1350 Republik Indonesia, “Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional.”
3737
Komarudin, Akreditasi adalah rangkaian kegiatan proses pengakuan formal oleh
lembaga akreditasi yang menyatakan bahwa suatu lembaga telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu.51 Menurut Sulistyo Basuki,
sebagaimana yang dikutip oleh Indah, Akreditasi adalah proses jaminan mutu yang
dikendalikan oleh standar, kebijakan, dan prosedur. Dalam hal ini lembaga yang akan
diakreditasi dapat mempelajari standar, kebijakan, dan prosedur yang ditetapkan oleh
lembaga yang berwenang memberikan akreditasi, untuk kemudian diaplikasikan.52
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa akreditasi
merupakan kegiatan penilaian pada suatu lembaga atau organisasi dengan mengacu
pada standar atau pedoman yang telah ditetapkan. Hasil dari penilaian tergantung
pada sekkolah itu sendiri, baik ditinjau dari sisi sarana dan prasarana maupun dari
program kegiatan yang dibuat dan dijalankan.
1. Akreditasi Sekolah
Menurut Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), sebagaimana yang
dikutip oleh Subijanto, dijelaskan bahwa akreditasi sekolah/madrasah adalah
proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program
pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan dan peringkat
kelayakan dalam bentuk yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan
profesional.53 Menurut Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-
S/M) sebagaimana dikutip oleh Soedjono, tujuan dari pelaksanaan akreditasi
sekolah adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah atau program
yang dilaksanakannya berdasarkan SNP
51 Komarudin, “Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi: Pengalaman Perpustakaan STAIN Kediri,”STAIN Ponorogo, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, Vol. 8, no. 1 (2016): 13–30.52 Indah Wijaya Antasari, “Analisis Layanan Perpustakaan IAIN Purwokerto Menurut StandarAkreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi,” IAIN Purwokerto, Jurnal Perpustakaan, Vol. 4, no. 2(Desember 2016), hal: 396-39753 Subijanto and Siswo Wiratno, “Analisis Kinerja Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah,”Balitbang Kemdikbud, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18 No. 3 (September 2012), hal: 313.
3838
b. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan
c. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada
program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait.54
Selain itu, Berdasarkan perangkat akreditasi Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, disebutkan bahwa ada
delapan standar yang dijadikan komponen instrumen dalam akreditasi.
Kedepalan standar tersebut adalah:
a. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
b. Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.
c. Standar Kompetensi Kelulusan
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
54 Soedjono, “Pengembangan Model Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Menengah Atas Di KotasSemarang,” Universitas Negeri Semarang, Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol.1. No.2 (Agustus2012), hal: 163
3939
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan.
e. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
g. Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
4040
h. Standar Penilaian Pendidikan
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.55
2. Akreditasi Perpustakaan
Akreditasi perpustakaan merupakan bentuk pengukuran dan bentuk
pengakuan kinerja suatu lembaga (perpustakaan) dengan standar nasional oleh
lembaga yang berwenang. Akreditasi dalam perpustakaan bertujuan untuk:
a. Mengetahui kualitas produk atau jasa yang dihasilkan berdasarkan standar
yang berlaku secara nasional.
b. Mendorong perpustakaan untuk selalu meningkatkan kinerjanya menuju
standar yang telah ditentukan dengan pengakuan formal.
c. Memberikan pengakuan terhadap status atau kondisi yang telah dicapai dan
merupakan pembakuan apresiasi bagi kinerja perpustakaan.
d. Membangun pencitraan/image building dunia perpustakaan bagi masyarakat
pada umumnya.
e. Menumbuhkan kepercayaan bagi pemangku kepentingan/stakeholders
terhadap kinerja perpustakaan.56
Menurut Heri, jika istilah akreditasi perpustakaan ditujukan kepada
perpustakaan sekolah, maka akreditasi perpustakaan sekolah berarti kegiatan
untuk menilai kualitas sebuah perpustakaan sekolah yang dilaksanakan oleh
lembaga berwenang dengan menggunakan kreteria tertentu. Penilaian
55 Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, “Perangkat Akreditasi” (Badan Akreditasi NasionalSekolah/adrasah), hal: 84-85. Accessed November 1, 2018,https://bansm.kemdikbud.go.id/page/detail/perangkat-akreditasi.56 Lasa HS, “Teknis Penyusunan Dokumen Akreditasi Perpustakaan” (Yogyakarta`, 2016), hal: 2.http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5262/Teknis%20Penyusunan%20Dokumen%20Akreditasi%20Perpustakaan.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
4141
dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas perpustakaan yang dimiliki
sehingga dapat melakukan perbaikan terhadap kualistas perpustakaan. Selain itu
juga ada beberapa hal penting dalam pengelolaan perpustakaan jika nantinya
dilakukan penilaian akreditasi oleh lembaga yang berwenang, yaitu:
a. Akreditasi perpustakaan sekolah merupakan bentuk pengakuan pemerintah
terhadap arti penting eksistensi perpustakaan.
Program akreditasi perpustakaan sekolah yang direncanakan oleh
pemerintah melalui perpustakaan nasional merupakan wujud perhatian
pemerintah atas arti penting perpustakaan pada proses pendidikan di sekolah.
Akreditasi perpustakaan memiliki makna sebagai proses evaluasi
menunjukkan bahwa pemerintah sadar arti penting evaluasi dalam
pengelolaan perpustakaan di Indonesia. Proses evaluasi akan memotivasi
pimpinan sekolah untuk melakukan perbaikan terhadap kualitas
perpustakaan.
b. Memaksa pimpinan sekolah untuk memberikan perhatian lebih kepada
perpustakaan.
Pimpinan sekolah atau kepala sekolah, menentukan wajah sebuah
perpustakaan sekolah. Bagaimana kualitas perpustakaan sekolah sangat
ditentukan oleh kepala sekolah. Akreditasi perpustakaan sekolah secara
tidak langsung memaksa kepala sekolah untuk memberikan perhatian lebih
kepada perpustakaan dan melakukan perbaikan terhadap kualitas
perpustakaan.
c. Perbaikan terhadap kualitas perpustakaan sekolah akan semakin cepat
dilakukan.
Akreditasi perpustakaan sekolah, menginsyaratkan pihak-pihak
yang terlibat dalam pengelolaan perpustakaan sekolah seperti
4242
pustakawan, tenaga perpustakaan dan kepala perpustakaan sekolah untuk
melakukan berbaik terhadap manajemen perpustakaan.57
H. Standar
1. Pengertian Standar
Menurut Badan Standardisasi Nasional (BSN), Standar diartikan sebagai
dokumen tertulis yang berisi aturan, pedoman, atau karakteristik suatu barang
dan/atau jasa atau proses dan metode yang berlaku umum dan digunakan secara
berulang. Penyusunan standar pada prinsipnya didasarkan atas kebutuhan dan
hasil konsensus para pemangku kepentingan untuk mencapai keteraturan dalam
berbagai aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan guna menunjang pembangunan
berkelanjutan.58
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional, Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu
yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan
konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat
keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan
masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.59
Peter Hatto berpendapat standar adalah sebuah dokumen yang berisi aturan,
pedoman, atau karakteristik, yang dibuat berdasarkan konsensus dan disetujui
oleh badan yang diakui, serta digunakan secara umum dan berulang-ulang, untuk
57 Heri Abi Burachman Hakim, “Persiapan Perpustakaan Sekolah Dalam Menghadapi AkreditasiPerpustakaan” (Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2013), hal: 4.http://digilib.isi.ac.id/1628/1/Manajemen%20Perpustakaan%20Sekolah%20dalam%20Menghadapi%20Akreditasi%20Perpustakaan.pdf.58 Badan Standardisasi Nasional, “Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor135/PER/BSN/12/2010 Tentang Sistem Standardisasi Nasional,” n.d.59 Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 TentangStandardiasi Nasional,” n.d.
4343
mencapai tingkat keteraturan yang optimal dalam konteks tertentu pada kegiatan
yang dilakukan.60
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa standar merupakan
dokumen tertulis yang dijadikan pedoman atau acuan dalam pelaksanaan
kegiatan pada suatu organisasi agar berjalan secara teratur dan optimal.
2. Tujuan Standar
Badan Standardisasi Nasional menyebutkan bahwa standar memiliki beberapa
tujuan, yaitu:
a. Mewujudkan keselarasan, keserasian, dan sinergi antar pemangku
kepentingan.
b. Menciptakan dan meningkatkan daya saing barang dan jasa nasional serta
memfasilitasi perdagangan global, sehingga pembangunan yang
berkelanjutan dapat diwujudkan.
c. Untuk menjamin masyarakat terkait keselamatan, keamanan, kesehatan
masyarakat, dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. 61
3. Fungsi Standar
Abdullah berpendapat bahwa ada empat fungsi yang terdapat dalam standar,
yaitu:
a. Sebagai tolok ukur (benchmark) untuk menentukan keberhasilan dan
ketidakberhasilan kinerja ternilai.
b. Memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras untuk mencapai standar.
Untuk menjadikan standar kinerja yang benar-benar dapat memotivasi
60 Peter Hatto, Standar and Standardization Handbook (Uni Eropa: Directorate-General for ResearchIndustrial Technologies, 2010), hal: 5.https://www.iec.ch/about/globalreach/academia/pdf/academia_governments/handbook-standardisation_en.pdf.61 Badan Standardisasi Nasional, “Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor135/PER/BSN/12/2010 Tentang Sistem Standardisasi Nasional.”
4444
karyawan perlu dikaitkan dengan reward atau imbalan dalam sistem
kompensasi.
c. Memberikan arah pelaksanaan pekerjaan yang harus dicapai, baik kuantitas
maupun kualitas.
d. Memberikan pedoman kepada karyawan berkenaan dengan prose
pelaksanaan pekerjaan guna mencapai standar kinerja yang ditetapkan.62
I. Standar Nasional Perpustakaan
Perpustakaan termasuk ke dalam salah satu aspek yang menjadi bagian dalam
penilaian akreditasi sekolah atau madrasah, dalam hal ini perpustakaan termasuk ke
dalam komponen standar sarana dan prasarana. Penyelenggaraan perpustakaan
sekolah diharuskan berpedoman pada standar yang ada agar selaras dengan sistem
pendidikan nasional yang sudah ada.
Sebagaimana pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 23 ayat 1
yang menyatakan bahwa Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan
yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar
Nasional Pendidikan, maka dibuatlah salah satu standar dalam dunia perpustakaan
yang dijadikan pedoman dalam penyeleggaraan perpustakaan yaitu Standar Nasional
Perpustakaan.
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) merupakan standar yang disusun oleh tim
dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang dibentuk untuk
merumuskan acuan dalam menyelenggarakan perpustakaan mulai dari tingkat
Sekolah Dasar hingga perpustakaan Perguruan Tinggi.63 Standar yang diterbitkan
pada tahun 2011 ini terdiri dari empat bagian dimana masing-masing pembahasannya
terdiri dari:
1. SNP 007 : 2011 Perpustakaan Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
62 Abdullah, Manajemen Dan Evaluasi Kinerja Karyawan, hal: 11563 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) PNRI.
4545
2. SNP 008 : 2011 Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah
3. SNP 009 : 2011 Perpustakaan Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah
4. SNP 010 : 2011 Perpustakaan Perguruan Tinggi
Standar acuan inilah yang dijadikan referensi oleh penulis dalam melakukan
penelitian terkait dengan evaluasi perpustakaan sekolah, karena didalamnya terdapat
acuan tentang penyelenggaraan perpustakaan mulai dari koleksi, sarana dan
prasarana, SDM, layanan, pengelolaan, hingga Teknologi Informasi.
1. Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah dibuat oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode
009:2011 dan diperuntukkan bagi perpustakaan sekolah dengan tingkatan
Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) untuk dijadikan acuan. Di dalam SNP
SMA/MA terdapat beberapa aspek yang dijadikan penilaian dan pedoman,
seperti:
a. Ruang Lingkup
b. Acuan Normatif
c. Istilah dan Definisi
d. Koleksi
e. Sarana dan Prasarana
f. Layanan
g. Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
h. Penyelenggaraan
i. Pengelolaan
j. Teknologi Informasi dan Komunikasi
4646
Penelitian ini menggunakan tiga aspek sebagai acuan dalam penilaian dan
evaluasi di perpustakaan sekolah yaitu aspek koleksi. layanan, dan tenaga
perpustakaan. Berikut adalah butir penjelasan ketiga aspek tersebut yang terdapat
dalam SNP SMA/MA:
a. Koleksi
1) Jenis Koleksi
Koleksi perpustakaan meliputi:
a) Buku (buku teks, buku penunjang umum kurikulum, buku bacaan,
buku referensi, dan buku biografi);
b) Terbitan berkala (majalah, surat kabar);
c) Audio Visual;
d) Layanan teknologi informasi dan komunikasi.
2) Jumlah Koleksi
a) Perpustakaan memperkaya koleksi dan menyediakan bahan
perpustakaan dalam berbagai bentuk media dan format sekurang-
kurangnya:
- Buku teks 1 eksemplar per mata pelajaran per peserta didik
- Buku panduan pendidik 1 eksemplar per mata pelajaran per
guru bidang studi
- Buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan 30%
fiksi, dengan ketentuan bila3 sampai 6 rombongan belajar
jumlah buku sebnayak 1000 judul, 7 sampai 13 rombongan
belajar jumlah buku sebanyak 1500 judul, 13 sampai 18
rombongan belajar jumlah buku sebanyak 2000 judul., 19
sampai 27 rombongan belajar jumlah buku sebanyak 2500
judul.
b) Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun dengan ketentuan
semakin besar jumlah koleksi semakin kecil prosentase
4747
penambahan koleksinya (1000 judul penambahan sebanyak 10%;
1500 judul penambahan sebanyak 8%; 2000 judul sampai
seterusnya penambahan sebanyak 6%).
c) Perpustakaan melanggan minimal tiga judul majalah dan tiga judul
surat kabar.
3) Bahan Perpustakaan Referensi
Perpustakaan menyediakan bahan perpustakaan referensi. Koleksi bahan
perpustakaan referensi minimal meliputi kamus bahasa Indonesia,
kamus bahasa Inggris-lndonesia, kamus bahasa Indonesia-lnggis, kamus
bahasa daerah, kamus bahasa Jerman-Indonesia, kamus bahasa
Indonesia-Jerman, kamus bahasa Perancis-Indonesia, kamus bahasa
Indonesia-Perancis, kamus bahasa Jepang-Indonesia, kamus bahasa
Indonesia-Jepang, kamus bahasa Mandarin-Indonesia, kamus bahasa
Indonesia-Mandarin, kamus bahasa Arab-Indonesia, kamus bahasa
Indonesia-Arab, kamus subyek, ensiklopedi umum dan khusus, biografi
tokoh, atlas, peta, kamus ilmu bumi (gasetir), kitab suci, peraturan
perundang-undangan, direktori, dan almanak.
4) Pengorganisasian Bahan Perpustakaan
Bahan perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi, diberi tajuk subjek
dan disusun secara sistematis dengan mengacu pada:
a) Pedoman deskripsi bibliografis dan penentuan tajuk entri utama
(Peraturan Pengatalogan Indonesia);
b) Bagan klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Classification);
c) Pedoman tajuk subjek.
4848
5) Cacah Ulang dan Penyiangan
Perpustakaan melakukan cacah ulang dan penyiangan koleksi
perpustakaan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun.
6) Perawatan
a) Perpustakaan melakukan perawatan bahan perpustakaan dengan
cara pengendalian kondisi ruangan berupa menjaga kecukupan
cahaya dan kelembaban udara.
b) Perpustakaan melakukan perbaikan bahan perpustakaan yang rusak
minimal satu tahun sekali.
b. Layanan
1) Jam Buka Perpustakaan
Perpustakaan menyediakan layanan kepada pemustaka sekurang-
kurangnya delapan jam per hari kerja.
2) Jenis Layanan Perpustakaan
Jenis layanan perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi:
a) Layanan baca di tempat
b) Layanan sikulasi
c) Layanan referensi
d) Layanan teknologi informasi dan komunikasi
3) Program Wajib Kunjung Perpustakaan
Sekolah memiliki program wajib kunjung perpustakaan sekurang-
kurangnya satu jam pelajaran/kelas.minggu.
4949
4) Program Pendidikan Pemustaka
Perpustakaan memiliki program pendidikan pemustaka sekurang-
kurangnya setahun sekali.
5) Program Literasi Informasi
Perpustakaan memiliki program literasi informasi sekurang-kurangnya
empat kali setahun untuk setiap tingkatan kelas.
6) Promosi Perpustakaan
Perpustakaan melakukan promosi perpustakaan sekurang-kurangnya
dalam bentuk:
1) Brosur/leaflet/selebaran
2) Daftar buku baru
3) Majalah dinding perpustakaan
4) Lomba yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan
7) Laporan Kegiatan Layanan (statistik)
Perpustakaan membuat laporan kegiatan layanan perpustakaan (statistik)
sekurang-kurangnya berupa laporan bulanan dan laporan tahunan.
8) Kerjasama Perpustakaan
Perpustakaan melakukan pengembangan perpustakaan dengan cara
mengadakan kerjasama dengan:
a) Perpustakaan sekolah lain
b) Perpustakaan umum
c) Komite Sekolah
d) Lembaga yang berkaitan dengan pendidikan
5050
9) Integrasi dengan Kurikulum
Perpustakaan melakukan kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum
sekolah meliputi:
a) Kegiatan mendorong kegemaran membaca melalui:
- Lomba sinopsis
- Gelar Wicara (talk show) tentang buku
- Lomba mengarang berbagai bentuk tulisan (puisi, prosa, esai)
b) Pembelajaran bidang studi di perpustakaan di bawah asuhan guru
dan pustakawan
c) Pengajaran program literasi informasi
d) Terlibat dalam merencanakan perangkat pembelajaran
e) Membantu guru dalam merencanakan perangkat pembelajaran
f) Menyelenggarakan kegiatan membaca buku elektronik
g) Membantu guru mengidentifikasi materi pelajaran
h) Membantu guru mengidentifikasi sumber rujukan dan referensi
materi pengajaran.
c. Tenaga Perpustakaan Sekolah /Madrasah
a. Jumlah Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
1) Perpustakaan dikelola oleh tenaga perpustakaan sekurang-
kurangnya satu orang.
2) Bila perpustakaan sekolah/madrasah memiliki lebih dari enam
rombongan belajar, maka sekolah diwajibkan memiliki tenaga
perpustakaan sekolah sekurang-kurangnya dua orang.
3) Kualifikasi tenaga perpustakaan sekolah minimal diploma dua di
bidang ilmu perpustakaan
4) Gaji tenaga perpustakaan tidak tetap minimal setara dengan upah
minimum regional (UMR).
5151
b. Kepala Perpustakaan
a) Sekolah dapat mengangkat kepala perpustakaan apabila memiliki
lebih dari satu orng tenaga perpustakaan lebih dari enam
rombongan belajar.
b) Kualifikasi kepala perpustakaan adalah tenaga perpustakaan atau
tenaga kependidikan dengan pendidikan minimal diploma dua di
bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau diploma dua bidang
lain yang sudah memiliki sertifikat pendidikan di bidang ilmu
perpustakaan dan informasi dari lembaga pendidikan yang
terakreditasi.
c) Kepala perpustakaan sekolah harus memiliki sertifikat kompetensi
perpustakaan yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi
terakreditasi.
d) Gaji kepala perpustakaan sekolah /madrasah minimal setara dengan
gaji guru sesuai dengan jenjang kepangkatannya.
5252
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana jenis penelitian ini
merupakan penelitian yang menggambarkan secara rinci dan jelas suatu fenomena,
peristiwa, dan gejala, baik itu menggunakan data kuantitatif maupun data kualitatif64.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif.
Data merupakan sekumpulan informasi yang terangkum dalam suatu bentuk
sajian tertentu. Data dapat dibagi menjadi dua menurut sifatnya, yang pertama adalah
data kuantitatif yang berarti data yang disajikan dalam bentuk angka-angka yang
dapat diukur secara langsung dan matematis. Dan yang kedua adalah data kualitatif
yang berarti data yang disajikan dalam bentuk pernyataan yang memiliki arti tertentu
dan tidak bisa diukur secara langsung secara matematis.65 Data yang digunakan ada
dua jenis, yaitu data kuantitatif yang berupa angka numerik, dan juga data kualitatif
yang berupa kata-kata, foto, video, rekaman audio, gambar, lukisan.66 Dalam
penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan untuk pengambilan
data yang ada di semua tempat objek penelitian.
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, kemudian dijadikan
objek penelitian, diobservasi, dimanipulasi, dan dikontrol oleh peneliti.67 Peneliti
memilih dua variabel yang menjadi titik fokus dalam penelitian ini, variabel pertama
64 Sugiyono, Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, Dan Disertasi (Bandung: Alfabeta, 2013), hal:33665 Joko Ade Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel (Bogor: IN MEDIA, 2015), hal: 14-1566 Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, Dan Profesi (Jakarta: Rajawali Press, 2012),hal: 16067 Sri Hartinah, Metode Penelitian Perpustakaan (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014), hal:6.3
5353
yaitu koleksi perpustakaan sekolah, layanan perpustakaan sekolah, dan tenaga
perpustakaan sekolah. Sedangkan variabel kedua yaitu Standar Nasional
Perpustakaan. Variabel ini akan menjadi tolak ukur penelitian terhadap perpustakaan
SMK Swasta terakreditasi A yang ada di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan dari individu yang menjadi objek penelitian,
sedangkan sampel merupakan sebagian kecil dari populasi yang diambil untuk
penelitian dan diharapkan dapat mewakili populasi dan digunakan untuk menjelaskan
secara tepat kebenaran dari populasi tersebut.68Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh SMK swasta yang berada di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama yang
berjumlah delapan belas (18) sekolah.69
Untuk penentuan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling dimana
teknik ini merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga
layak untuk dijadikan sampel.70Sampel pada penelitian ini ditentukan oleh tingkat
akreditasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam penelitian, sehingga objek
penelitian yang dijadikan sampel adalah SMK swasta yang sudah terakreditasi A di
wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dengan jumlah tujuh (7) sekolah.71 Ketujuh
sekolah yang dijadikan objek penelitian yaitu:
68 Hartinah, hal: 4.2369 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Sekolah Kita,” accessed Januari, 2019,sekolah.data.kemdikbud.go.id.70 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah (Jakarta:Kencana, 2011), hal: 15571 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Sekolah Kita.”
5454
Tabel 3.1: Daftar nama sekolah
No. Nama Sekolah Alamat
1 SMK Al-Fajar Jakarta Jl. Sultan Iskandar Muda No. 32
2 SMK Averus Jakarta Jl. Ciputat Raya No. 11
3 SMK Jakarta Wisata Jl. Iskandar Muda Praja Dalam E/3
4 SMK Makarya 2 Jl. Harun No. 13 A, Tanah Kusir
5 SMK Pondok Indah Jl. Pupan No. 29
6 SMKS Muhammadiyah 9 Jl. Panjang Cipulir
7 SMKS Pandawa Budi Luhur Jl. Komplek Hankam Cidodol No. 3
Namun dikarenakan penulis menemukan kendala ketika melakukan observasi
ke sekolah-sekolah, dimana sejumlah sekolah yang menjadi tempat penelitian tidak
memiliki perpustakaan, maka penulis hanya memasukkan 2 (dua) dari 7 (tujuh)
sekolah yang dijadikan objek penelitian karena kedua sekolah tersebut memiliki
perpustakaan yang didalamnya terdapat unsur koleksi, layanan, dan tenaga
perpustakaan. Kedua sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah SMK Al-Fajar
Jakarta dan SMK Makarya 2. Berikut alasan sejumlah sekolah tidak dijadikan objek
penelitian penulis:
Tabel 3.2: Daftar sekolah yang tidak dijadikan objek penelitian
No. Nama Sekolah Alasan tidak dijadikan objek penelitian
1 SMK Averus Jakarta
Perpustakaan dijadikan tempatpenyimpanan buku-buku pelajaran sertatidak memiliki layanan dan tenagaperpustakaan.
2 SMK Jakarta Wisata Sekolah tidak memiliki perpustakaan
5555
3 SMK Pondok Indah Perpustakaan dijadikan ruang kelas
4 SMK Muhammadiyah 9Sekolah belum memiliki perpustakaandikarenakan baru pindah gedung.
5 SMKS Pandawa Budi LuhurRuang perpustakaan dijadikan lab
komputer untuk persiapan ujian nasional.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua SMK swasta terakreditasi A yang berada di
Kecamatan Kebayoran Lama sesuai dengan data pada laman situs akreditasi sekolah
dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana dijelaskan pada subbab
sebelumnya. Penelitian dilakukan selama rentang waktu beberapa bulan seperti yang
digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3: Jadwal Penelitian
No Jenis KgiatanWaktu (Tahun 2018)
Jul Agu Sep Okt Nov Des
1 Observasi Awal
2 Sidang ProposalSkripsi
3PelaksanaanBimbingan Skripsi
4PengumpulanLiteratur
--
Waktu (Tahun 2019)
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
5PelaksanaanBimbingan Skripsi
6 Observasi Penelitiandan Penyebaran
5656
Kuesioner
7 Analisis Data danPengolahan Data
8Pengesahan danPengajuan SidangSkripsi
9 Sidang Skripsi
E. Sumber Data
Ada dua sumber data yang menjadi bahan dalam penelitian ini, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang secara langsung dapat diamati di lapangan
saat melakukan penelitian.72 Untuk mencari informasi dari data primer ini
peneliti melakukan observasi ke sekolah-sekolah yang menjadi objek penelitian,
lalu menilai kondisi perpustakaan dengan berpedoman pada Standar Nasional
Perpustakaan dan juga melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang
bersangkutan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan secara tidak langsung, dalam
artian data tersebut sumbernya berasal dari pihak lain yang telah ada sebelumnya
dan kemudian digunakan untuk keperluan penelitian.73 Informasi dari data
sekunder ini dapat diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan topik
penelitian.
72 Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel, hal: 1573 Nursiyono, hal: 16
5757
F. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi dalam
penelitian, yaitu74:
1. Observasi
Observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui panca indra. Metode observasi biasanya digunakan untuk
menghimpun data penelitiqan melalui pengamatan dan pengindraan.75 Kegiatan
observasi meliputi pencatatan secara sistematik kejadian, kejadian, perilaku,
obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung
penelitian yang sedang dilakukan. Peneliti melakukan observasi dengan
mendatangi langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian. Tempat yang
dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perpustakaan SMK swasta
terakreditasi A yang berada di wilayah kecamatan Kebayoran Lama. Jumlah
sekolah yang dijadikan objek penelitian kali ini yaitu ada empat sekolah.
2. Kajian Dokumen
Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah
berlalu76. Kajian dokumen yaitu mempelajari dokumen-dokumen refensi dan
hasil penelitian sejenis sebelumya yang pernah dilakukan oleh orang lain dengan
tujuan memperoleh landasan teori dari penelitian yang akan dilakukan. Kajian
dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau
informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar rapat,
pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Penelitian
ini juga menggunakan literatur-literatur yang terkait dengan topik penelitian
74 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hal:224-22575 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2007), hal: 11876 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (Jakarta: Kencana,2014), hal: 391
5858
untuk menunjang keabsahan data seperti buku, artikel jurnal, skripsi, dan lain-
lain.
3. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan.77 Peneliti melakukan wawancara kepada dua narasumber untuk
mendapatkan informasi lebih dalam dan menjawab ketiga rumusan masalah.
Narasumber pertama yaitu Bapak H. Abdurrahman selaku kepala sekolah SMK
Al-Fajar. Dan narasumber kedua yaitu Bapak Yusup selaku guru sekaligus
kepala perpustakaan SMK Makarya 2.
4. Kuesioner
Kuserioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan
responden tersebut memberikan respon atas daftar pertanyaan yang telah
dibuat.78 Kuesioner menggunakan teknik tanda centang dengan berpedoman pada
SNP 009:2011.
G. Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data penelitian yang valid diperlukan beberapa tahapan
untuk menganalisisnya, penulis melakukan teknik analisis data data kuantitatif dalam
penelitian ini. Menurut Burhan, ada tiga tahapan dalam melakukan analisis data
kuantitatif, yaitu editing, pengkodean, dan tabulasi. 79
77 Burhan Bungin, hal: 11178 Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah, hal: 13979 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, edisi 2. (Jakarta: Kencana, 2005), hal: 174-179
5959
1. Editing dan verifikasi
Editing merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dilapangan selesai
dikumpulkan. Editing dilakukan dengan cara memeriksa kembali data-data yang
ada. Penulis melakukan pengecekan kembali terhadap data-data kuantitatif dari
hasil observasi ke sekolah-sekolah yang menjadi objek penelitian.
2. Pengkodean
Pengkodean merupakan tahap dimana data yang telah melalui proses editing
diberikan identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Penulis
memberikan identitas pada data-data kuantitatif yang telah diperoleh dari hasil
observasi ke sekolah-sekolah.
3. Tabulasi
Tabulasi merupakan tahapan akhir dalam proses pengolahan dan analisis data
kuantitatif. Kegiatan tabulasi dilakukan dengan cara memasukkan data pada
tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. Penulis
memasukkan data kuantitatif yang berupa angka-angka ke dalam tabel untuk
dilakukan penghitungan rata-rata. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan
teknik distribusi frekuensi dimana data kuantitatif yang berupa angka-angka tadi
dihitung rata-ratanya dan dikonversikan ke dalam bentuk persentase. Rumus
yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
P =fx
x 100%N
Keterangan:
N = Jumlah kejadian
fx = Frekuensi individu
6060
Untuk melakukan penafsirannya penulis menggunakan penafsiran data
menurut Supardi, dalam Yona, dimana perinciannya adalah sebagi berikut:
- 0,00% : Tidak ada
- 1,00%-24,99& : Sebagian kecil
- 25,00%-49,00% : Hampir setengahnya
- 50,00% : Setengahnya
- 50,01%-74,99% : Sebagian besar
- 75,00%-99,99% : Hampir seluruhnya
- 100% : Seluruhnya80
80 Yona Primadesi, “Kontribusi Komentar Para Tokoh Pada Blurb Dalam Upaya Menarik Pembaca:Studi Kasus Mengenai Kontribusi Komentar Para Tokoh Pada Blurb Dalam Upaya Menarik PembacaDi Toko Buku Gramedia Cabang Padang,” Pustaha Vol. 2, no. 1 (Juni 2006): 14–21, hal: 18
6161
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini awalnya dilakukan di 7 (tujuh) SMK swasta terakreditasi A
yang berada di Kecamatan Kebayoran Lama sesuai dengan data pada laman situs
akreditasi sekolah dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, pada
pelaksanaannya dijumpai beberapa sekolah yang tidak memiliki perpustakaan atau
tidak memenuhi syarat perpustakaan sebagaimana mestinya, maka dari itu penelitian
ini hanya memasukkan 2 (dua) dari 7 (tujuh) sekolah yang dijadikan objek penelitian
karena kedua sekolah tersebut memiliki perpustakaan yang didalamnya terdapat unsur
koleksi, layanan, dan tenaga perpustakaan. Kedua sekolah yang dijadikan objek
penelitian adalah SMK Al-Fajar Jakarta dan SMK Makarya 2.
1. Profil Perpustakaan SMK Al-Fajar Jakarta
Perpustakaan SMK Al-Fajar mulai didirikan pada tahun 1988, satu tahun
setelah SMK Al-Fajar berdiri pada 1987. Perpustakaan ini juga merupakan
bagian dari Yayasan Pendidikan Islam Al-Fajar dimana yayasan ini menaungi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Lokasi perpustakaan berada di sebelah lapangan olahraga sekolah. Ruang
perpustakaan di dalamnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ruang Organisasi
Siswa (OSIS), ruang rak-rak buku yang dilengkapi beberapa meja baca dan kursi,
serta ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Penempatan ruang OSIS dan UKS
di dalam perpustakaan dilakukan karena keterbatasan ruangan sekolah.
Perpustakaan SMK Al-Fajar memiliki koleksi dengan jumlah 1058 judul yang
terdiri dari buku mata pelajaran, buku referensi, dan novel. Selain itu,
Perpustakaan SMK Al-Fajar juga melanggan beberapa surat kabar seperti
Indopos, Jawapos, Republika, Sindo, dan juga beberapa majalah yang
disumbangkan dari beberapa sumber. Untuk pelayanannya, Perpustakaan SMK
6262
Al-Fajar mengikuti jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah dari pukul 07.00
pagi hingga pukul 15.00 sore.
2. Profil Perpustakaan SMK Makarya 2
a. Gambaran Umum Perpustakaan
Perpustakaan SMK Makarya 2 merupakan bagian dari SMK Makarya
2 yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Makarya.
Perpustakaan ini didirikan bersamaan dengan berdirinya sekolah pada
tanggal 3 September 1988. Perpustakaan ini agak berbeda dengan
perpustakaan sekolah pada umumnya, Perpustakaan SMK Makarya 2
posisinya berada di tengah lobby sekolah, dengan lantai beralaskan karpet
agar para siswa bisa duduk ataupun tiduran. Perpustakaan yang sekarang
dikepalai oleh Bapak Yusup, SE, MM. ini dikelilingi beberapa ruangan,
seperti kantor depan (front office) Laboratorium Tata Graha (House
Keeping), Laboratorium dapur-bar- restoran, Laboratorium komputer, ruang
tata usaha, serta ruangan kelas. Beberapa fasilitas tambahan juga ada di
perpustakaan ini, seperti televisi, proyektor, layar proyektor, dan kipas
angin.
b. Visi dan Misi
Perpustakaan SMK Makarya 2 memiliki visi di dalam
perpustakaannya, yaitu “Menjadi perpustakaan yang berkualitas,
mencerdaskan, dan menyenangkan untuk menjadi lulusan untuk menjadi
lulusan yang inovatif di bidang Perhotelan.” Selain itu, perpustakaan SMK
Makarya 2 juga memiliki misi sebagai berikut:
1) Menjadikan perpustakaan sebagai jantungnya pendidikan di sekolah.
2) Memberikan pelayanan yang baik, santun, dan ramah.
3) Menjadikan perpustakaan sebagai tempat belajar yang menyenangkan
6363
c. Struktur Organisasi
Perpustakaan SMK Makarya 2 memiliki struktur organisasi sebagai
berikut:
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Perpustakaan SMK Makarya 2
d. Tata TertibTata tertib kunjungan yang terdapat pada perpustakaan SMK Makarya
2 adalah sebagai berikut:
1) Mengisi buku kunjungan.
2) Dilarang merokok di dalam ruangan.
3) Dilarang mencorat-coret buku perpustakaan
4) Dilarang memindahkan buku yang sudah disusun
5) Menyusun kembali buku, koran, majalah yang sudah selesai dibaca.
6464
Nama
Sekolah
Jenis Koleksi Persentase
fxx 100%)Poin1) Poin 2) Poin 3) Poin 4)
SMK
Al Fajar√ √ - -
2x 100% = 50%
4
SMK
Makarya 2√ √ - -
2x 100% = 50%
4
B. Pembahasan
1. Koleksi Perpustakaan Sekolah
Dalam SNP 009:2001 disebutkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah
setidaknya harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a. Jenis Koleksi
Koleksi perpustakaan meliputi:
1) Buku (buku teks, buku penunjang umum kurikulum, buku bacaan, buku
referensi, dan buku biografi);
2) Terbitan berkala (majalah, surat kabar);
3) Audio Visual;
4) Layanan teknologi informasi dan komunikasi.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.1: Persentase jenis koleksi
(P =N
P = Angka persentase dari jenis koleksi
fx = Frekuensi jenis koleksi yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin jenis koleksi pada SNP 009:011
6565
Berdasarkan data koleksi yang di Perpustakaan SMK Al-Fajar, perpustakaan
hanya memiliki beberapa jenis koleksi seperti koleksi novel, fiksi, buku
pelajaran, koran, dan majalah. Dari data tersebut, Perpustakaan SMK Al-Fajar
memiliki 2 dari 4 poin yang terdapat pada aspek jenis koleksi, yaitu poin koleksi
buku dan poin koleksi terbitan berkala. Maka dari itu Perpustakaan SMK Al-
Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar 50%, yang artinya Perpustakaan
SMK Al-Fajar setengahnya sudah memenuhi standar nasional perpustakaan dari
segi jenis koleksi.
Sementara itu pada SMK Makarya 2, berdasarkan data koleksi yang ada di
perpustakan, Perpustakaan SMK Makarya 2 memilki beberapa jenis koleksi
seperti, buku mata pelajaran, majalah, komik, dan koran. Dari data tersebut,
perpustakaan memiliki 2 dari 4 poin yang terdapat pada aspek jenis koleksi, yaitu
poin koleksi buku dan poin koleksi terbitan berkala. Maka dari itu Perpustakaan
Makarya 2 mendapatkan jumlah persentase sebesar 50%, yang artinya
Perpustakaan SMK Makarya 2 setengahnya sudah memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi jenis koleksi.
b. Jumlah Koleksi
Menurut SNP 009:2011, Jumlah koleksi perpustakaan sekolah adalah
sebagai berikut:
1) Perpustakaan memperkaya koleksi dan menyediakan bahan
perpustakaan dalam berbagai bentuk media dan format sekurang-
kurangnya:
- Buku teks 1 eksemplar per mata pelajaran per peserta didik
- Buku panduan pendidik 1 eksemplar per mata pelajaran per guru
bidang studi.
- Buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan 30% fiksi,
dengan ketentuan bila 3 sampai 6 rombongan belajar jumlah buku
6666
Nama
Sekolah
Jumlah Koleksi Persentase
fxx 100%)Poin 1) Poin 2) Poin 3)
SMK
Al Fajar- √ √
2x 100% = 66,7%
3
SMK
Makarya 2- √ √
2x 100% = 66,7%
3
sebanyak 1000 judul, 7 sampai 13 rombongan belajar jumlah buku
sebanyak 1500 judul, 13 sampai 18 rombongan belajar jumlah buku
sebanyak 2000 judul., 19 sampai 27 rombongan belajar jumlah
buku sebanyak 2500 judul.
2) Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun dengan ketentuan
semakin besar jumlah koleksi semakin kecil prosentase penambahan
koleksinya (1000 judul penambahan sebanyak 10%; 1500 judul
penambahan sebanyak 8%; 2000 judul sampai seterusnya penambahan
sebanyak 6%).
3) Perpustakaan melanggan minimal tiga judul majalah dan tiga judul surat
kabar.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.2: Persentase jumlah koleksi
(P =N
P = Angka persentase dari jumlah koleksi
fx = Frekuensi jumlah koleksi yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin jumlah koleksi pada SNP 009:011
6767
Berdasarkan data jumlah koleksi yang ada di perpustakaan SMK Al-
Fajar, Perpustakaan SMK Al-Fajar memiliki koleksi dengan jumlah 1058
judul yang terdiri dari buku mata pelajaran, buku referensi, dan novel. Selain
itu, Perpustakaan SMK Al-Fajar juga melanggan beberapa surat kabar seperti
Indopos, Jawapos, Republika, Sindo, dan juga beberapa majalah yang
disumbangkan dari beberapa sumber. Kemudian, prosentase penambahan
jumlah koleksi tiap tahun sebesar 10-15%, dimana sumber penambahan
koleksi berasal dari Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),
alumni, dan lembaga-lembaga. Dan yang terakhir, SMK Al-Fajar memiliki
jumlah total 16 rombongan belajar dan 524 siswa, dimana tiap siswa
mendapatkan 1 eksemplar buku teks per 1 mata pelajaran. Selain itu juga
SMK Al-Fajar memiliki jumlah guru sebanyak 21 orang dan setiap guru
bidang studi mendapatkan 1 eksemplar buku panduan pendidik per mata
pelajaran. Semua buku untuk tiap siswa dan guru tersebut diperoleh dari
bantuan pemerintah. Dari data tersebut, hanya ada dua poin yang sesuai
dengan standar nasional perpustakaan, yaitu dari poin prosentase penambahan
buku tiap tahun serta jumlah surat kabar, dan poin jumlah majalah yang
dilanggan. Maka dari itu Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah
persentase sebesar 66,7%, yang artinya Perpustakan SMK Al-Fajar sebagian
besar memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jumlah koleksi.
Sementara itu pada perpustakaan SMK Makarya 2, berdasarkan data
jumlah koleksi yang ada di Perpustakaan SMK Makarya 2, perpustakaan
memiliki koleksi dengan jumlah 501 judul yang terdiri dari buku mata
pelajaran, novel, komik, koran, dan majalah. Untuk penambahan koleksi tiap
tahunnya berasal dari diknas DKI Jakarta dengan jumlah 50-100 judul. Jika
diubah menjadi persentase, maka jumlah penambahan koleksi di Perpustakaan
SMK Makarya 2 adalah sebesar 20%. Kemudian, SMK Makarya 2 memiliki
12 rombongan belajar dimana setiap siswa juga mendapatkan 1 eksemplar
6868
buku teks per mata pelajaran dan tiap guru bidang studi juga mendapatkan 1
eksemplar buku panduan pendidik per mata pelajaran. Dari data tersebut, ada
2 dari 3 poin yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan, yaitu dari
poin prosentase penambahan buku tiap tahun dan poin jumlah surat kabar
serta majalah yang dilanggan. Maka dari itu Perpustakaan SMK Al-Fajar
mendapatkan jumlah persentase sebesar 66,7%, yang artinya Perpustakan
SMK Makarya 2 sebagian besar memenuhi standar nasional perpustakaan dari
segi jumlah koleksi.
c. Bahan Perpustakaan Referensi
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan menyediakan bahan
perpustakaan referensi. Koleksi bahan perpustakaan referensi minimal
meliputi kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa Inggris-lndonesia, kamus
bahasa Indonesia-lnggis, kamus bahasa daerah, kamus bahasa Jerman-
Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Jerman, kamus bahasa Perancis-
Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Perancis, kamus bahasa Jepang-
Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Jepang, kamus bahasa Mandarin-
Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Mandarin, kamus bahasa Arab-
Indonesia, kamus bahasa Indonesia-Arab, kamus subyek, ensiklopedi umum
dan khusus, biografi tokoh, atlas, peta, kamus ilmu bumi (gasetir), kitab suci,
peraturan perundang-undangan, direktori, dan almanak.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.3: Persentase koleksi referensi
No Bahan PerpustakanReferensi
Nama Sekolah
SMK
Al-Fajar
SMK
Makarya 2
1 kamus bahasa Indonesia - -
2 kamus bahasa Inggris-lndonesia
√ -
3 kamus bahasa Indonesia-lnggis
- -
4 kamus bahasa daerah - -
5 kamus bahasa Jerman-Indonesia
- -
6 kamus bahasa Indonesia-Jerman
- -
7 kamus bahasa Perancis-Indonesia
- -
8 kamus bahasa Indonesia-Perancis
- -
9 kamus bahasa Jepang-Indonesia
- -
10 kamus bahasa Indonesia-Jepang
- -
11 kamus bahasa Mandarin-Indonesia
- -
12 kamus bahasa Indonesia-Mandarin
- -
13 kamus bahasa Arab-Indonesia
√ -
14 kamus bahasa Indonesia-Arab
- -
15 kamus subyek - -
16 ensiklopedi umum dankhusus
- -
17 biografi tokoh - -
69
7070
18 Atlas √ -
19 Peta - -
20 kamus ilmu bumi(gasetir)
- -
21 Kitab Suci √ -
22 peraturan perundang-undangan
- -
23 Direktori - -
24 Almanak - -
Jumlah 4 0
Persentase
(P =fx
x 100%)N
4x 100% = 16,7%
24
0x 100% = 0%
24
P = Angka persentase dari koleksi referensi perpustakaan
fx = Frekuensi koleksi referensi yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin koleksi referensi pada SNP 009:011
Berdasarkan data koleksi perpustakaan SMK Al-Fajar, Perpustakaan SMK
Al-Fajar memiliki jenis koleksi referensi dengan jumlah 4 jenis yang terdiri dari
kamus bahasa Inggris-Indonesia, kamus bahasa Arab-Indonesia, atlas, dan kitab
suci berupa Al-Quran dan Juz ‘Amma. Dari data tersebut, perpustakaan memiliki
4 dari 16 poin yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Maka dari itu
Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar 16,7%,
yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar sebagian besar belum memenuhi
standar nasional perpustakaan dari segi bahan perpustakaan referensi.
7171
Selanjutnya pada Perpustakaan SMK Makarya 2, berdasarkan hasil
wawancara dengan bapak Yusup, selaku kepada perpustakaan, disebutkan bahwa
perpustakaan SMK Makarya 2 tidak memiliki koleksi referensi sama sekali.
Koleksi yang ada hanya berupa buku mata pelajaran, novel, komik, koran, dan
majalah. Dari keterangan tersebut, Perpustakaan SMK Makarya 2 tidak memiliki
satu pun dari 16 poin yang terdapat dalam SNP 009:2011 pada aspek bahan
perpustakaan referensi. Maka dari itu, Perpustakaan SMK Makarya 2
mendapatkan jumlah persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2
seluruhnya belum memenuhi standar nasional perpustakan dari segi bahan
perpustakaan referensi.
d. Pengorganisasian Bahan Perpustakaan
Menurut SNP 009:2011, bahan perpustakaan dideskripsikan,
diklasifikasi, diberi tajuk subjek dan disusun secara sistematis dengan
mengacu pada:
1) Pedoman deskripsi bibliografis dan penentuan tajuk entri utama
(Peraturan Pengatalogan Indonesia);
2) Bagan klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Classification);
3) Pedoman tajuk subjek.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4 4: Persentase pengorganisasian bahan perpustakaan
Nama
Sekolah
Pengorganisasian Bahan
Perpustakaan Persentase
(P =fx
x 100%)NPoin 1) Poin 2) Poin 3)
7272
SMK
Al Fajar- - -
0x 100% = 0%
3
SMK
Makarya 2- √ -
1x 100% = 33%
3
P = Angka persentase dari pengorganisasian bahan perpustakaan
fx = Frekuensi pengorganisasian bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan
sekolah
N = Jumlah poin pengorganisasian bahan perpustakaan pada SNP 009:011
Pada Perpustakaan SMK Al-Fajar, pengorganisasian bahan perpustakaan
hanya dilakukan dengan memisahkan dan mengelompokkan bahan pustaka
sesuai dengan jenisnya, seperti mata pelajaran ataupun koleksi fiksi. Tidak ada
pedoman apapun yang digunakan dalam pengorganisasian bahan pustaka. Dari
keterangan tersebut, maka Perpustakaan SMK Al-Fajar tidak memiliki satu pun
dari 3 poin yang terdapat pada aspek pengorganisasian bahan perpustakaan
menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
jumlah persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar belum
seluruhnya memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi pengorganisasian
bahan perpustakaan.
Pada perpustakaan SMK Makarya 2, pengorganisasian bahan perpustakaan
dilakukan dengan mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan penomoran DDC
(Dewey Decimal Classification). Dari keterangan tersebut, maka perpustakaan
memiliki 1 dari 3 poin yang terdapat pada aspek pengorganisasian bahan
perpustakaan menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan SMK Makarya 2
mendapatkan jumlah persentase sebesar 33%, yang artinya Perpustakaan SMK
7373
Makarya 2 hampir setengahnya sudah memenuhi standar nasional perpustakaan
dari segi pengorganisasian bahan perpustakaan.
e. Cacah Ulang dan Penyiangan
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan melakukan cacah ulang dan
penyiangan koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya sekali dalam satu
tahun.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.5: Persentase cacah ulang dan penyiangan
Nama SekolahPenyiangan sekali
dalam setahun
Persentase
(P =fx
x 100%)N
SMK Al Fajar √1
x 100% = 100%1
SMK Makarya 2 √1
x 100% = 100%1
P = Angka persentase dari cacah ulang dan penyiangan
fx = Frekuensi cacah ulang dan penyiangan yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin cacah ulang dan penyiangan pada SNP 009:011
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Abdurrahman, selaku kepala
sekolah SMK Al-Fajar, Perpustakaan SMK Al-Fajar telah melakukan kegiatan
penyiangan sekali dalam setahun. Namun, di dalam keterangannya, dalam
beberapa waktu terakhir kegiatan penyiangan tidak terlalu intensif. Dari
7474
Nama
Sekolah
Perawatan Persentase
fxx 100%)Poin 1) Poin 2)
keterangan tersebut, maka Perpustakan SMK Al-Fajar memiliki poin yang
terdapat pada aspek cacah ulang dan penyiangan menurut SNP 009:2011.
Sehingga Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar
100%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar seluruhnya telah memenuhi
standar nasional perpustakaan dalam hal penyiangan.
Pada SMK Makarya 2, kegiatan penyiangan biasa dilakukan pada awal tahun
dengan mengeluarkan buku-buku keluaran lama, seperti buku mata pelajaran
untuk tahun 80an. Dari keterangan tersebut, maka Perpustakan SMK Makarya 2
memiliki poin yang terdapat pada aspek cacah ulang dan penyiangan menurut
SNP 009:2011. Sehingga perpustakaan mendapatkan jumlah persentase sebesar
100%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2 seluruhnya telah memenuhi
standar nasional perpustakaan dalam hal penyiangan.
f. Perawatan
Menurut Menurut SNP 009:2011, kegiatan perawatan di perpustakaan
harus dilakukan dengan langkah berikut:
1) Perpustakaan melakukan perawatan bahan perpustakaan dengan cara
pengendalian kondisi ruangan berupa menjaga kecukupan cahaya dan
kelembaban udara.
2) Perpustakaan melakukan perbaikan bahan perpustakaan yang rusak
minimal satu tahun sekali.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.6: Persentase kegiatan perawatan
(P =N
7575
SMK
Al Fajar- -
0x 100% = 0%
2
SMK
Makarya 2- -
0x 100% = 0%
2
P = Angka persentase dari perawatan
fx = Frekuensi perawatan yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin perawatan pada SNP 009:011
Pada Perpustakaan SMK Al-Fajar, tidak ada kegiatan perawatan di
perpustakaan, baik dalam bentuk pengendalian kondisi ruangan maupun
perbaikan bahan pustaka. Dari data tersebut, maka Perpustakaan SMK Al-Fajar
mendapatkan jumlah persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar
belum seluruhnya memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi perawatan.
Pada Perpustakaan SMK Makarya 2, tidak ada kegiatan perawatan yang
dilakukan secara spesifik. Untuk bahan pustaka, koleksi yang telah rusak tidak
diperbaiki, namun langsung diganti dengan yang baru atau difotokopi dan dijilid.
Sementara itu untuk pengendalian kondisi ruang tidak dilakukan mengingat
lokasi perpustakaan yang berada di lobby sekolah dan dikelilingi oleh banyak
ruangan lain sehingga terbatas. Maka dari itu, tidak ada kegiatan yang termasuk
dalam kategori perawatan di perpustakaan. Dari keterangan tersebut, maka
Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah persentase 0% yang artinya
Perpustakaan SMK Makarya 2 belum seluruhnya sesuai dengan standar nasional
perpustakaan dari segi perawatan.
7676
2. Layanan Perpustakaan Sekolah
a. Jam Buka Perpustakaan
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan menyediakan layanan kepada
pemustaka sekurang-kurangnya delapan jam per hari kerja.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.7: Persentase jam buka perpustakaan
Nama
Sekolah
Jam buka perpustakaan
(minimal 8 jam)
Persentase
(P =fx
x 100%)N
SMK
Al Fajar
07.00-15.00
(8 jam)
8x 100% = 100%
8
SMK
Makarya 2
07.00-15.00
(8 jam)
8x 100% = 100%
8
P = Angka persentase dari jam buka perpustakaan
fx = Frekuensi jam buka perpustakaa yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah minimal jam buka perpustakaan pada SNP 009:011
SMK Al-Fajar mulai membuka layanan perpustakaan setengah jam setelah
jam masuk sekolah. Sekolah mulai masuk pukul 06.30 WIB, dan perpustakaan
mulai membuka layanan pukul 07.00 WIB hingga jam pulang sekolah, yaitu
pukul 15.00 WIB. Jika dijumlahkan, maka total waktu Perpustakaan SMK Al-
Fajar membuka layanan perpustakaan adalah 8 jam. Dari data tersebut, maka
Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar 100%, yang
7777
Nama
Sekolah
Jenis layanan perpustakaan Persentase
fxx 100%)Poin 1) Poin 2) Poin 3) Poin 4)
SMK
Al Fajar√ √ √ -
3x 100% = 75%
4
SMK
Makarya 2√ √ - -
2x 100% = 50%
4
artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar seluruhnya telah memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi jam buka perpustakaan.
SMK Makarya 2 mulai membuka layanan perpustakaan mulai pukul 07.00
WIB sampai jam pulang sekolah, yaitu pukul 15.00 WIB. Berdasarkan data
tersebut, maka Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah persentase
sebesar 100%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2 seluruhnya telah
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jam buka perpustakaan.
b. Jenis Layanan Perpustakaan
Menurut SNP 009:2011, Jenis layanan perpustakaan sekurang-
kurangnya meliputi:
1) Layanan baca di tempat
2) Layanan sikulasi
3) Layanan referensi
4) Layanan teknologi informasi dan komunikasi
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.8: Persentase layanan perpustakaan
(P =N
7878
P = Angka persentase dari jenis layanan perpustakaan
fx = Frekuensi jenis layanan perpustakaan yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin jenis layanan perpustakaan pada SNP 009:011
Perpustakaan SMK Al-Fajar hanya memiliki tigs jenis layanan, yaitu layanan
peminjaman (sirkulasi), layanan literasi membaca (layanan baca), dan layanan
referensi yang berupa penyediaan beberapa koleksi referensi seperti kamus, atlas,
dan kitab suci. Dari data tersebut, maka perpustakaan memiliki 3 dari 4 poin
yang terdapat pada aspek jenis layanan perpustakan menurut SNP 009:2011.
Sehingga Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar
50%, yang artinya jenis layanan di Perpustakaan SMK Al-Fajar setengahnya
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jenis layanan perpustakaan.
Perpustakaan SMK Makarya 2 memiliki tiga layanan, yaitu layanan
peminjaman, layanan fotokopi, dan layanan membaca. Berdasarkan keterangan
tersebut, maka perpustakaan memiliki 2 dari 4 poin yang terdapat pada aspek
jenis layanan perpustakaan menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan
SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah persentase sebesar 50%, yang artinya
Perpustakaan SMK Makarya 2 setengahnya memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi jenis layanan perpustakaan.
c. Program Wajib Kunjung Perpustakaan
Menurut SNP 009:2011, Sekolah memiliki program wajib kunjung
perpustakaan sekurang-kurangnya satu jam pelajaran/kelas.minggu.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
7979
Tabel 4.9: Persentase program wajib kunjung perpustakaan
Nama
Sekolah
Program wajib kunjung
perpustakaan
Persentase
(P =fx
x 100%)N
SMK
Al Fajar√
1x 100% = 100%
1
SMK
Makarya 2√
1x 100% = 100%
1
P = Angka persentase dari program wajib kunjung perpustakaan
fx = Frekuensi program wajib kunjung perpustakaan yang ada di perpustakaan
sekolah
N = Jumlah poin program wajib kunjung perpustakaan pada SNP 009:011
Perpustakaan SMK Al-Fajar memiliki program wajib kunjung perpustakaan
dengan mengarahkan guru mata pelajaran untuk mendorong siswa agar
mengerjakan tugas atau penelitian di perpustakaan. Berdasarkan data tersebut,
maka perpustakaan memiliki poin yang terdapat pada aspek program wajib
kunjung perpustakaan menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan SMK Al-
Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar 100%, yang artinya Perpustakaan
SMK Al-Fajar seluruhnya memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi
program wajib kunjung perpustakaan.
Perpustakaan SMK Makarya 2 juga memiliki program wajib kunjung
perpustakaan. Wajib kunjung perpustakan ini diadakan setiap hari, karena
didukung juga dengan faktor letak perpustakaan yang secara terbuka ada di lobby
sekolah. Berdasarkan keterangan tersebut, maka perpustakaan memiliki poin
yang terdapat pada aspek program wajib kunjung perpustakaan menurut SNP
8080
009:2011. Sehingga Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah
persentase sebesar 100%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2 telah
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi program wajib kunjung
perpustakaan.
d. Program Pendidikan Pemustaka
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan diharuskan memiliki program
pendidikan pemustaka sekurang-kurangnya setahun sekali.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.10: Persentase program pendidikan pemustaka
Nama
Sekolah
Program Pendidikan
Pemustaka
Persentase
(P =fx
x 100%)N
SMK
Al Fajar√
1x 100% = 100%
1
SMK
Makarya 2√
1x 100% = 100%
1
P = Angka persentase program pendidikan pemustaka
fx = Frekuensi program pendidikan pemustaka yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin program pendidikan pemustaka pada SNP 009:011
Pada perpustakaan SMK Al-Fajar, tidak ada program pendidikan pemustaka
yang dilakukan. Para siswa dibiarkan sendiri datang ke perpustakaan untuk
8181
meminjam buku tanpa diberikan pengarahan sebelumnya. Dari data tersebut,
maka perpustakaan tidak memiliki poin yang terdapat pada aspek program
pendidikan pemustaka menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan SMK Al-
Fajar mendapatkan persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar
belum seluruhnya memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi program
pendidikan pemustaka.
Perpustakaan SMK Makarya 2 memiliki program pendidikan pemustaka
dengan cara memberikan pengarahan kepada para siswa mengenai layanan
peminjaman di perpustakaan, dimana siswa diberitahu informasi mengenai tata
cara meminjam buku, jangka waktu peminjaman buku, dan sanksi denda jika
menghilangkan buku. Dari data tersebut, maka perpustakaan memiliki poin yang
terdapat pada aspek program pendidikan pemustaka menurut SNP 009:2011.
Sehingga Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah persentase sebesar
100%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2 seluruhnya telah memenuhi
standar nasional perpustakaan dari segi program pendidikan pemustaka.
e. Program Literasi Informasi
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan diharuskan memiliki program
literasi informasi sekurang-kurangnya empat kali setahun untuk setiap
tingkatan kelas.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.11: Persentase program literasi informasi
Nama
Sekolah
Program Literasi
Informasi
Persentase
(P =fx
x 100%)N
8282
SMK
Al Fajar√
1x 100% = 100%
1
SMK
Makarya 2-
0x 100% = 0%
1
P = Angka persentase dari program literasi informasi
fx = Frekuensi program literasi informasi yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin program literasi informasi pada SNP 009:011
Pada Perpustakaan SMK Al-Fajar, program literasi diadakan di kelas-kelas
dimana guru yang merangkap sebagai petugas perpustakaan mengajarkan literasi
kepada siswa. Dari keterangan tersebut, maka perpustakaan memiliki poin yang
terdapat pada aspek program literasi informasi menurut SNP 009:2011. Sehingga
Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar 100%, yang
artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar seluruhnya memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi program literasi informasi.
Pada perpustakaan SMK Makarya 2, tidak ada kegiatan literasi informasi yang
dilakukan karena menurut pernyataan bapak Yusup selaku kepala perpustakaan,
para siswa biasanya mencari sendiri informasi yang diperlukan dengan
mendatangi langsung ke perpustakaan ataupun mencari di internet. Dari
keterangan tersebut, maka perpustakaan tidak memiliki poin yang terdapat pada
aspek program literasi informasi menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan
SMK Makarya 2 mendapatkan persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK
Makarya 2 belum seluruhnya memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi
program literasi informasi.
8383
f. Promosi Perpustakaan
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan melakukan promosi perpustakaan
sekurang-kurangnya dalam bentuk:
1) Brosur/leaflet/selebaran
2) Daftar buku baru
3) Majalah dinding perpustakaan
4) Lomba yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.12: Persentase kegiatan promosi perpustakaan
Nama
Sekolah
Promosi PerpustakaanPersentase
(P =fx
x 100%)NPoin 1) Poin 2) Poin 3) Poin 4)
SMK
Al Fajar- - - -
0x 100% = 0%
4
SMK
Makarya 2- - - -
0x 100% = 0%
4
P = Angka persentase dari kegiatan promosi perpustakaan
fx = Frekuensi kegiatan promosi perpustakaan yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin kegiatan promosi perpustakaan pada SNP 009:011
Kepala sekolah SMK Al-Fajar menyebutkan bahwa Perpustakaan SMK Al-
Fajar melakukan promosi perpustakaan dengan cara memanfaatkan jurusan
administrasi perkantoran yang ada di sekolah. Namun tidak dijelaskan secara
spesifik bagaimana kegiatan promosi perpustakaan yang dilakukan. Berdasarkan
8484
keterangan tersebut, kegitatan promosi perpustakaan di Perpustakaan SMK Al-
Fajar tidak ada satu pun yang masuk ke dalam kategori promosi perpustakaan
menurut SNP 009:011. Maka dari itu, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
jumlah persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar belum
seluruhnya memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi promosi
perpustakaan.
Perpustakaan SMK Makarya 2 melakukan promosi perpustakaan hanya
dengan cara menyampaikan langsung di kelas kepada siswa. Berdasarkan
keterangan tersebut, kegiatan promosi Perpustakaan SMK Makarya 2 tidak ada
satu pun yang masuk ke dalam kategori promosi perpustakaan menurut SNP
009:011. Maka dari itu, Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah
persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2 belum seluruhnya
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi promosi perpustakaan.
g. Laporan Kegiatan Layanan (statistik)
Menurut SNP 009:2011, perpustakaan diharuskan membuat laporan
kegiatan layanan perpustakaan (statistik) sekurang-kurangnya berupa
laporan bulanan dan laporan tahunan.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.13: Persentase laporan kegiatan layanan
Nama SekolahLaporan Kegiatan Layanan
(Statistik)
Persentase
(P =fx
x 100%)N
8585
SMK
Al Fajar√
1x 100% = 100%
1
SMK
Makarya 2√
1x 100% = 100%
1
P = Angka persentase dari laporan kegiatan layanan
fx = Frekuensi laporan kegiatan layanan yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin laporan kegiatan layanan pada SNP 009:011
Perpustakaan SMK Al-Fajar membuat laporan statistik, yaitu statistik bulanan
dan statistik tahunan. Laporan ini yang nantinya akan menjadi poin tambahan
dalam penilaian akreditasi sekolah tiap lima tahun sekali. Dari keterangan
tersebut, maka perpustakaan memiliki poin yang terdapat pada aspek laporan
kegiatan layanan (statistik) menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan
SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar 100%, yang artinya
Perpustakaan SMK Al-Fajar seluruhnya telah memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi laporan kegiatan layanan (statistik).
Perpustakaan SMK Makarya 2 membuat laporan statistik bulanan dan tahunan
berupa statistik jumlah peminjaman buku. Statistik ini juga nantinya yang akan
menjadi poin tambahan dalam penilaian akreditasi sekolah. Dari keterangan
tersebut, maka perpustakaan memiliki poin yang terdapat pada aspek laporan
kegiatan layanan (statistik) menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan
SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah persentase sebesar 100%, yang artinya
Perpustakaan SMK Makarya 2 seluruhnya memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi laporan kegiatan layanan (statistik).
8686
h. Kerjasama Perpustakaan
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan melakukan pengembangan
perpustakaan dengan cara mengadakan kerjasama dengan:
1) Perpustakaan sekolah lain
2) Perpustakaan umum
3) Komite Sekolah
4) Lembaga yang berkaitan dengan pendidikan
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.14: Persentase kerja sama perpustakaan
Nama
Sekolah
Kerjsama Perpustakaan Persentase
(P =fx
x 100%)NPoin 1) Poin 2) Poin 3) Poin 4)
SMK
Al Fajar- - - -
0x 100% = 0%
4
SMK
Makarya 2- √ - -
1x 100% = 25%
4
P = Angka persentase dari kerja sama perpustakaan
fx = Frekuensi kerjasama perpustakaan yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin kerjasama perpustakaan pada SNP 009:011
Pada Perpustakaan SMK Al-Fajar tidak ada kerjasama yang dilakukan terkait
dengan pengembangan perpustakaan. Dari keterangan tersebut, maka
8787
perpustakaan tidak memiliki satu pun dari 4 poin yang terdapat pada kerjasama
perpustakaan menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan SMK Al-Fajar
mendapatkan persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar
seluruhnya belum memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi kerjasama
perpustakaan.
Pada Perpustakaan SMK Makarya 2, kerja sama perpustakaan dilakukan
bersama dengan Perpustakaan Nasional. Bentuk kerjasama yang dilakukan
adalah berupa undangan seminar atau pelatihan, serta bantuan buku tentang
perhotelan dari Perpustakaan Nasional karena SMK Makarya merupakan sekolah
kejuruan di bidang perhotelan. Maka dari itu, kerjasama perpustakaan yang
dilakukan Perpustakaan SMK Makarya 2 dengan Perpustakaan Nasional masuk
ke dalam salah satu poin aspek kerjasama perpustakaan menurut SNP 009:2011,
yaitu kerjasama perpustakaan sekolah dengan perpustakaan umum. Dari
keterangan tersebut, maka Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah
persentase sebesar 25%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2 sebagian
kecil telah memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi kerjasama
perpustakaan.
i. Integrasi dengan Kurikulum
Menurut SNP 009:2011, Perpustakaan melakukan kegiatan yang
terintegrasi dengan kurikulum sekolah meliputi:
1) Kegiatan mendorong kegemaran membaca melalui:
- Lomba sinopsis
- Gelar Wicara (talk show) tentang buku
- Lomba mengarang berbagai bentuk tulisan (puisi, prosa, esai)
2) Pembelajaran bidang studi di perpustakaan di bawah asuhan guru dan
pustakawan
3) Pengajaran program literasi informasi
8888
4) Terlibat dalam merencanakan perangkat pembelajaran
5) Membantu guru dalam merencanakan perangkat pembelajaran
6) Menyelenggarakan kegiatan membaca buku elektronik
7) Membantu guru mengidentifikasi materi pelajaran
8) Membantu guru mengidentifikasi sumber rujukan dan referensi materi
pengajaran.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.15: Persentase kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum
No Integrasi dengan Kurikulum
Nama Sekolah
SMK Al-Fajar SMK Makarya 2
1 Poin 1) - -
2 Poin 2) - -
3 Poin 3) - -
4 Poin 4) - -
5 Poin 5) - -
6 Poin 6) √ -
7 Poin 7) - -
8 Poin 8) - √
Jumlah 1 1
Persentase
(P =fx
x 100%)N
1x 100% = 12,5%
8
1x 100% = 12,5%
8
8989
P = Angka persentase dari integrasi dengan kurikulum
fx = Frekuensi integrasi dengan kurikulum yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin integrasi dengan kurikulum pada SNP 009:011
Pada Perpustakaan SMK Al-Fajar, kegiatan perpustakaan sekolah yang
terintegrasi dengan kurikulum hanya ada satu, yaitu pengajaran program literasi
informasi. Program literasi informai diadakan di kelas-kelas dimana guru yang
merangkap sebagai petugas perpustakaan mengajarkan literasi kepada siswa.
Dari keterangan tersebut, maka perpustakaan hanya memiliki 1 dari 11 poin yang
terdapat pada aspek integrasi dengan kurikulum menurut SNP 009:2011.
Sehingga Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan jumlah persentase sebesar
12,5%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar hanya sebagian kecil yang
sudah memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi integrasi dengan
kurikulum.
Pada Perpustakaan SMK Makarya 2, bentuk kegiatan perpustakaan yang
terintegrasi dengan kurikulum juga hanya ada satu, yaitu perpustakaan membantu
menyediakan buku panduan dan buku pelajaran bagi guru tiap bidang studi. Hal
ini termasuk dalam poin membantu guru mengidentifikasi sumber rujukan dan
referensi materi pengajaran. Dari keterangan tersebut, maka perpustakaan hanya
memiliki 1 dari 11 poin yang terdapat pada aspek integrasi dengan kurikulum
menurut SNP 009:2011. Sehingga Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan
jumlah persentase sebesar 12,5%, yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2
hanya sebagian kecil yang sudah memenuhi standar nasional perpustakaan dari
segi integrasi dengan kurikulum.
3. Tenaga Perpustakaan Sekolah
a. Jumlah Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
9090
Menurut SNP 009:2011, standar dalam jumlah tenaga perpustakaan
sekolah meliputi:
1) Perpustakaan dikelola oleh tenaga perpustakaan sekurang-kurangnya
satu orang.
2) Bila perpustakaan sekolah/madrasah memiliki lebih dari enam
rombongan belajar, maka sekolah diwajibkan memiliki tenaga
perpustakaan sekolah sekurang-kurangnya dua orang.
3) Kualifikasi tenaga perpustakaan sekolah minimal diploma dua di bidang
ilmu perpustakaan
4) Gaji tenaga perpustakaan tidak tetap minimal setara dengan upah
minimum regional (UMR).
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.16: Persentase tenaga perpustakaan sekolah/madrasah
Nama
Sekolah
Jumlah Tenaga Perpustakaan SekolahPersentase
(P =fx
x 100%)N
Poin 1) Poin 2) Poin 3) Poin 4)
SMK
Al Fajar√ √ - -
2x 100% = 50%
4
SMK
Makarya 2√ - - √
3x 100% = 50%
4
P = Angka persentase dari tenaga perpustakaan sekolah/madrasah
fx = Frekuensi tenaga perpustakaan sekolah/madrasah yang ada di perpustakaan
sekolah
N = Jumlah poin tenaga perpustakaan sekolah/madrasah pada SNP 009:011
9191
Pada Perpustakaan SMK Al-Fajar, tenaga perpustakaan yang ada berjumlah 2
orang, yaitu ibu Sri Warni dari guru SMP Al-Fajar yang merangkap sebagai
petugas perpustakaan dan bapak Baidawi dari SMK Al-Fajar. Kedua petugas
perpustakaan ini menaungi 16 rombongan belajar yang dimiliki oleh SMK Al-
Fajar. Untuk latar belakangnya, ibu Sri Warni merupakan sarjana pendidikan,
sementara itu latar belakang bapak Baidawi adalah seorang satpam sekolah yang
kemudian diangkat menjadi staf administrasi sekolah dan ditugaskan untuk
merangkap pekerjaan di perpustakaan. Untuk gaji petugas perpustakaan, tidak
ada perbedaan dengan guru-guru bidang studi lainnya. Guru dan staf administrasi
sekolah yang merangkap sebagai perpustakaan masih berstatus honorer, jadi gaji
yang didapat belum setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang
berlaku. Dari keterangan tersebut, maka Perpustakaan SMK Al-Fajar hanya
memiliki 2 dari 4 poin yang masuk ke dalam aspek tenaga perpustakaan sekolah,
yaitu poin pada jumlah minimal tenaga perpustakaan sekolah dan poin pada
jumlah minimal tenaga perpustakaan jika sekolah memiliki lebih dari 6
rombongan belajar. Maka dari itu, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
jumlah persentase sebesar 50%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar
setengahnya sudah memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi tenaga
perpustakaan sekolah.
Pada Perpustakaan SMK Makarya 2, tenaga perpustakaan yang ada hanya
berjumlah 1 orang, yaitu bapak Yusup SE, MM. Bapak Yusup sendiri merupakan
guru bidang studi kewirausahaan yang juga merangkap sebagai kepala bagian
perpustakaan. Karena petugas perpustakaannya hanya satu orang, maka biasanya
bapak Yusup meminta siswa untuk membantu kegiatan di perpustakaan, seperti
dalam layanan peminjaman. Selain itu, Perpustakaan SMK Makarya 2 juga
menaungi 12 rombongan belajar yang dimiliki oleh SMK Makarya 2. Untuk latar
belakangnya, bapak Yusup merupakan seorang lulusan sarjana manajemen dan
menjadi guru yang juga merangkap sebagai kepala bagian perpustakaan. Untuk
9292
gaji sebagai tenaga perpustakaan, bapak Yusup sebelumnya adalah seorang guru
dengan status inpassing dimana persyaratannya adalah harus mempunyai waktu
mengajar 24 jam dalam waktu satu minggu. Awalnya bapak Yusup memiliki jam
mengajar 12 jam sebagai guru, untuk melengkapi 24 jam waktu
mengajarnyadalam seminggu, maka ditambahlah tugas guru dengan tugas
menjadi petugas perpustakaan, dalam hal ini bapak Yusup juga yang langsung
menjadi kepala perpustakaan. Gaji guru dengan status inpassing yang dimiliki
bapak Yusup sudah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang
berlaku. Dari keterangan tersebut, maka Perpustakaan SMK Makarya 2 memiliki
2dari 4 poin yang masuk ke dalam aspek tenaga perpustakaan sekolah, yaitu poin
pada jumlah minimal tenaga perpustakaan sekolah dan poin pada Gaji tenaga
perpustakaan. Maka dari itu, Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah
persentase sebesar 50%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar setengahnya
sudah memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi tenaga perpustakaan
sekolah.
b. Kepala Perpustakaan
Menurut SNP 009:2011, standar untuk kepala perpustakaan sekolah
adalah:
a) Sekolah dapat mengangkat kepala perpustakaan apabila memiliki lebih
dari satu orang tenaga perpustakaan lebih dari enam rombongan belajar.
b) Kualifikasi kepala perpustakaan adalah tenaga perpustakaan atau tenaga
kependidikan dengan pendidikan minimal diploma dua di bidang ilmu
perpustakaan dan informasi atau diploma dua bidang lain yang sudah
memiliki sertifikat pendidikan di bidang ilmu perpustakaan dan
informasi dari lembaga pendidikan yang terakreditasi.
c) Kepala perpustakaan sekolah harus memiliki sertifikat kompetensi
perpustakaan yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi terakreditasi.
9393
d) Gaji kepala perpustakaan sekolah /madrasah minimal setara dengan gaji
guru sesuai dengan jenjang kepangkatannya.
Fakta di lapangan dan perhitungan persentasenya dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.17: Persentase kepala perpustakaan
Nama
Sekolah
Kepala Perpustakaan Persentase
(P =fx
x 100%)N
Poin 1) Poin 2) Poin 3) Poin 4)
SMK
Al Fajar- - - -
0x 100% = 0%
4
SMK
Makarya 2√ - √ √
4x 100% = 75%
4
P = Angka persentase dari kepala perpustakaan
fx = Frekuensi kepala perpustakaan yang ada di perpustakaan sekolah
N = Jumlah poin kepala perpustakaan pada SNP 009:011
Perpustakaan SMK Al-Fajar tidak memiliki kepala perpustakaan. Tenaga
perpustakaan hanya terdiri dari dua orang, yaitu Ibu Sri Warni yang merupakan
guru SMP Al-Fajar dan Bapak Baidawi yang merupakan staf administrasi SMK
Al-Fajar, keduanya merangkap tugas juga sebagai staf perpustakaan dan
menaungi 16 rombongan belajar di SMK Al-Fajar. Dari keterangan tersebut,
maka tidak ada yang masuk ke dalam poin kategori standar kepala perpustakaan
menurut SNP 009:011. Selanjutnya, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
jumlah persentase 0%, yang artinya Perpustakaan SMK Al-Fajar belum
9494
seluruhnya memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi kepala
perpustakaan.
Perpustakaan SMK Makarya 2 memiliki satu orang kepala perpustakaan, yaitu
Bapak Yusup. Perpustakaan juga menaungi 12 rombongan belajar yang dimiliki
oleh SMK Makarya 2. Bapak Yusup, selaku kepala Perpustakaan SMK Makarya
2 merupakan lulusan sarjana manajemen. Beliau juga pernah mengikuti pelatihan
kompetensi perpustakaan bersertifikasi yang diadakan oleh Perpustakaan
Nasional. Pelatihan kompetensi perpustakaan terakhir yang diikuti beliau adalah
pelatihan dari Perpustakaan Nasional pada 30 Januari 2019 di Salemba. Untuk
gaji kepala perpustakaan, sebagaimana yang telah dijelaskan pada aspek tenaga
perpustakaan sebelumnya, Bapak Yusup telah mempunyai gaji yang sudah setara
dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku. Dari keterangan tersebut,
maka Perpustakaan SMK Makarya 2 memiliki 3 dari 4 poin yang masuk ke
dalam aspek kepala perpustakaan. Maka dari itu Perpustakaan SMK Makarya 2
mendapatkan jumlah persentase sebesar 75%, yang artinya Perpustakaan SMK
Makarya 2 hampir seluruhnya telah memenuhi standar nasional perpustakaan
dari segi kepala perpustakaan.
Berikut adalah penghitungan secara umum dari semua indikator pada SNP
009:2011 yang diperoleh kedua sekolah:
Tabel 4.18: Jumlah persentase secara umum
Total poin
keseluruhan pada
SNP 009:2011
Jumlah poin yang
didapatPersentase
SMK
Al-Fajar
SMK
Makarya 2
SMK
Al-Fajar
SMK
Makarya 2
71 20 19 28% 26,7%
9595
Hasil di atas menunjukkan bahwa perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
jumlah keseluruhan sebesar 28%, yang artinya perpustakaan SMK Al-Fajar
hampir setengahnya sudah memenuhi standar nasional perpustakaan, sementara
72% sisanya sebagian besar belum memenuhi standar nasional perpustakaan.
Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan jumlah keseluruhan sebesar 26,7%,
yang artinya Perpustakaan SMK Makarya 2 hampir setengahnya sudah
memenuhi standar nasional perpustakaan, Sementara 73,3% sisanya sebagian
besar belum memenuhi standar nasional perpustakaan.
Berikut juga adalah penghitungan dari tiap aspek pada SNP 009:2011 yang
diperoleh kedua sekolah:
Tabel 4.19: Jumlah persentase dari tiap aspek
No.Aspek penelitianberdasarkan SNP
009:2011
PoinMaksimal
Jumlah poin yangdidapat
Persentase
SMK
Al-FajarSMK
Makarya 2SMK
Al-Fajar
SMK
Makarya 2
1 Koleksi 38 9 6 23,6% 15,7%
2 Layanan 25 9 8 36% 32%
3 Tenaga Perpustakaan 8 2 5 25% 62,5%
Dari aspek koleksi perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
nilai rata-rata 23,6% yang artinya hanya sebagian kecil yang sudah memenuhi
standar nasional perpustakaan. Sementara 76,4% sisanya hampir seluruhnya
belum memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jenis koleksi, jumlah
koleksi, koleksi referensi, pengorganisasian bahan perpustakaan, dan perawatan.
Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai rata-rata 15,7% yang artinya
hanya sebagian kecil yang sudah memenuhi standar nasional perpustakaan.
Sementara 84,3% sisanya hampir seluruhnya belum memenuhi standar nasional
9696
perpustakaan dari segi jenis koleksi, jumlah koleksi, koleksi referensi, dan
perawatan.
Dari aspek layanan perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
nilai rata-rata 36% yang artinya hampir setengahnya sudah memenuhi standar
nasional perpustakaan. Sementara 64% sisanya sebagian besar belum memenuhi
standar nasional Perpustakaan dari segi promosi perpustakaan, kerjasama
perpustakaan, dan integrasi denga kurikulum. Perpustakaan SMK Makarya 2
mendapatkan nilai rata-rata 32% yang artinya hampir setengahnya sudah
memenuhi standar nasional perpustakaan. Sementara 68% sisanya belum
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jenis layanan, program literasi
informasi, promosi perpustakaan, kerjasama perpustakaan, dan integrasi dengan
kurikulum.
Dari aspek tenaga perpustakaan,Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan
nilai rata-rata 25% yang artinya hampir setengahnya sudah memenuhi standar
nasional perpustakaan. Sementara 75% sisanya hampir seluruhnya belum
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jumlah tenaga perpustakaan
dan kepala perpustakaan. Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai rata-
rata 62,5% yang artinya sebagian besar sudah memenuhi standar nasional
perpustakaan. Sementara 37,5% sisanya hampir setengahnya masih belum
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jumlah tenaga perpustakaan.
9797
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada pada Bab IV, maka
penulis membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari aspek koleksi perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan nilai
rata-rata 23,6% yang artinya hanya sebagian kecil yang sudah memenuhi standar
nasional perpustakaan. Sementara 76,4% sisanya hampir seluruhnya belum
memenuhi standar nasional perpustakaan dari segi jenis koleksi, jumlah koleksi,
koleksi referensi, pengorganisasian bahan perpustakaan, dan perawatan.
Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai rata-rata 15,7% yang artinya
hanya sebagian kecil yang sudah memenuhi standar nasional perpustakaan.
Sementara 84,3% sisanya hampir seluruhnya belum memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi jenis koleksi, jumlah koleksi, koleksi referensi, dan
perawatan.
2. Dari aspek layanan perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan nilai
rata-rata 36% yang artinya hampir setengahnya sudah memenuhi standar nasional
perpustakaan. Sementara 64% sisanya sebagian besar belum memenuhi standar
nasional Perpustakaan dari segi promosi perpustakaan, kerjasama perpustakaan,
dan integrasi denga kurikulum. Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai
rata-rata 32% yang artinya hampir setengahnya sudah memenuhi standar nasional
perpustakaan. Sementara 68% sisanya belum memenuhi standar nasional
perpustakaan dari segi jenis layanan, program literasi informasi, promosi
perpustakaan, kerjasama perpustakaan, dan integrasi dengan kurikulum.
3. Dari aspek tenaga perpustakaan,Perpustakaan SMK Al-Fajar mendapatkan nilai
rata-rata 25% yang artinya hampir setengahnya sudah memenuhi standar nasional
perpustakaan. Sementara 75% sisanya hampir seluruhnya belum memenuhi
9898
standar nasional perpustakaan dari segi jumlah tenaga perpustakaan dan kepala
perpustakaan. Perpustakaan SMK Makarya 2 mendapatkan nilai rata-rata 62,5%
yang artinya sebagian besar sudah memenuhi standar nasional perpustakaan.
Sementara 37,5% sisanya hampir setengahnya masih belum memenuhi standar
nasional perpustakaan dari segi jumlah tenaga perpustakaan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas sebelumnya, maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Dari aspek koleksi perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar sebaiknya
menambah jenis koleksi dan jumlah koleksi perpustakaan seperti buku teks, fiksi,
terbitan berkala. koleksi audio visual dan koleksi referensi untuk memperkaya
literasi para siswa dan guru. Kemudian melakukan pengorganisasian bahan
perpustakaan agar koleksi yang perpustakaan bisa tertata dengan rapih dan
terstruktur sehingga mempermudah siswa ataupun guru saat mencari koleksi.
Dan terakhir melakukan kegiatan perawatan agar koleksi perpustakaan bisa awet
dan terjaga dengan baik. Sementara itu pada Perpustakaan SMK Makarya 2 juga
sebaiknya menambah jenis koleksi dan jumlah koleksi perpustakaan seperti buku
teks, fiksi, terbitan berkala. koleksi audio visual dan koleksi referensi untuk
memperkaya literasi para siswa dan guru. Dan terakhir melakukan kegiatan
perawatan agar koleksi perpustakaan bisa awet dan terjaga dengan baik.
2. Dari aspek layanan perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar sebaiknya
menyediakan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk memfasilitasi
para siswa untuk mengakses informasi secara digital dan menambah literasi
mereka. Kemudian melakukan kegiatan promosi perpustakaan yang sesuai
dengan standar untuk menarik minat para siswa maupun guru untuk mengunjungi
perpustakaan. Selanjutnya melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti
perpustakaan umum, perpustakaan sekolah lain, lembaga lainnya untuk bisa
bekerjasama dalam hal pengembangan koleksi, penyediaan fasilitas, peminjaman
9999
buku antar perpustakaan, dan lain-lain. Dan terakhir membuat kegiatan yang
terintegrasi dengan kurikulum agar perpustakaan bisa menunjang kegiatan
belajar dan mengajar di sekolah dengan maksimal. Sementara itu untuk
Perpustakaan SMK Makarya 2 juga sebaiknya membuat layanan referensi untuk
memberikan rujukan informasi kepada siswa dan guru. Menyediakan layanan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk memfasilitasi para siswa untuk
mengakses informasi secara digital dan menambah literasi mereka. Selanjutnya
melakukan program literasi informasi untuk melatih para siswa maupun guru
mengenai cara mencari, memperoleh, dan mengelola suatu informasi dengan
baik. Kemudian melakukan kegiatan promosi perpustakaan yang sesuai dengan
standar untuk menarik minat para siswa maupun guru untuk mengunjungi
perpustakaan. Dan terakhir membuat kegiatan yang terintegrasi dengan
kurikulum agar perpustakaan bisa menunjang kegiatan belajar dan mengajar di
sekolah dengan maksimal.
3. Dari aspek tenaga perpustakaan, Perpustakaan SMK Al-Fajar sebaiknya
mengangkat tenaga perpustakaan dengan latar belakang ilmu perpustakaan
supaya memahami seluk-beluk mengenai pengaturan dan pengelolaan
perpustakaan. Dan terakhir mengangkat satu orang yang menjadi kepala
perpustakaan yang sebelumnya telah mengikuti pendidikan di bidang ilmu
perpustakaan ataupun yang telah memiliki sertifikat pendidikan maupun
sertifikat kompetensi perpustakaan dari lembaga terakreditasi. Untuk
Perpustakaan SMK Makarya 2 sebaiknya menambah jumlah tenaga perpustakaan
untuk menaungi jumlah rombongan belajar yang dimiliki sekolah dan juga
mengikuti pelatihan-pelatihan yang bersertifikasi di bidang perpustakaan.
100100100
DAFTAR PUSTAKA
Antasari, Indah Wijaya. “Analisis Layanan Perpustakaan IAIN Purwokerto MenurutStandar Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi.” IAIN Purwokerto, JurnalPerpustakaan, Vol. 4, no. 2 (Desember 2016): 395–418.
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. “Pedoman AkreditasiSekolah/Madrasah 2018.” Jakarta: Badan Akreditasi NasionalSekolah/adrasah, 2018. bansm.kemdikbud.go.id/unduh/get/23.
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. “Perangkat Akreditasi.” BadanAkreditasi Nasional Sekolah/adrasah. Accessed November 1, 2018.https://bansm.kemdikbud.go.id/page/detail/perangkat-akreditasi.
Badan Standardisasi Nasional. Pengantar Standardisasi. Ed. 2. Jakarta: BadanStandardisasi Nasional, 2014. http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/04/Pengantar-Standardisasi-Edisi-2-Tahun-2014-28-MB.pdf.
Badan Standardisasi Nasional. “Peraturan Kepala Badan Standardisasi NasionalNomor 135/PER/BSN/12/2010 Tentang Sistem Standardisasi Nasional,” n.d.
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. 2nd ed. Jakarta: Kencana, 2005.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2007.
Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek, Manajemen, Dan Tata Kerja.Jakarta: Grasindo, 2007.
Hakim, Sudarnoto Abdul. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
Hakim, Sudarnoto Abdul. Perpustakaan Dan Pendidikan: Pemetaan PeransertaPerpustakaan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Fakultas Adab danHumaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
101101101
Hartinah, Sri. Metode Penelitian Perpustakaan. Tangerang Selatan: UniversitasTerbuka, 2014.
Hartono. Manajemen Perpustakaan Sekolah: Menuju Perpustakaan Modern DanProfesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Hatto, Peter. Standar and Standardization Handbook. Uni Eropa: Directorate-Generalfor Research Industrial Technologies, 2010.https://www.iec.ch/about/globalreach/academia/pdf/academia_governments/handbook-standardisation_en.pdf.
IFLA/UNESCO. “Pedoman Perpustakaan Sekolah.” Accessed January 22, 2019.http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Sekolah Kita.” Accessed September 7,2018. sekolah.data.kemdikbud.go.id.
Komarudin. “Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi: Pengalaman PerpustakaanSTAIN Kediri.” STAIN Ponorogo, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan,Vol. 8, no. 1 (2016): 13–30.
Mansyur, HM. “Manajemen Perpustakaan Sekolah.” STAIN Ponorogo, Pustakaloka,Vol. 7, no. 1 (2015).
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah.Jakarta: Kencana, 2011.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: SagungSeto, 2006.
Sutarno NS. Perpustakaan Dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.
Nurhayati, Ana. “Strategi Pustakawan Dalam Menyukseskan Akreditasi PerpustakaanSekolah (Studi Kasus Perpustakaan SD Muhammadiyah Sapen SDIT LukmanAl-Hakim Yogyakarta).” STAIN Kudus, Jurnal Perpustakaan, Vo. 4, no. 2(Desember 2016): 289–314.
102102102
Nursiyono, Joko Ade. Kompas Teknik Pengambilan Sampel. Bogor: IN MEDIA,2015.
Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Sekolah: Petunjuk Untuk Membina,Memakai Dan Memelihara Perpustakaan Di Sekolah. Jakarta: PerpustakaanNasional RI, 1996.
Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan.Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011.
Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) PNRI. Jakarta:Perpustakaan Nasional RI, 2011.
Purnomo, Pungki, and Ida Farida. Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan.Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2010.
Republik Indonesia. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005Tentang Standar Nasional Pendidikan.” Accessed October 15, 2018.http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/PP0322013.pdf.
Republik Indonesia. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun2000 Tentang Standardiasi Nasional,” n.d.
Republik Indonesia. “Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,”n.d.
Republik Indonesia. “Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional.” Accessed October 15, 2018.http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf.
Rufaidah, Vivit Wardah. “Evaluasi Perpustakaan Digital Melalui Transaction LogAnalysis (TLA).” Pustaka Deptan, VISI PUSTAKA, Vol. 11, no. No. 1(2009).
103103103
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: GrahaIlmu, 2006.
Soedjono. “Pengembangan Model Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah MenengahAtas Di Kotas Semarang.” Universitas Negeri Semarang, Jurnal ManajemenPendidikan, Vol.1, no. No.2 (Agustus 2012): 155–76.
Subijanto, and Siswo Wiratno. “Analisis Kinerja Badan Akreditasi NasionalSekolah/Madrasah.” Balitbang Kemdikbud, Jurnal Pendidikan danKebudayaan, 18 No. 3 (September 2012).
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,2012.
Sugiyono. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Bandung: Alfabeta,2013.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993.
Surachman, Arif, and Heri Abu Burachman Hakim. “Manajemen PerpustakaanSekolah: Sebuah Panduan Ringkas.” Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada,2011. http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Makalah-MANAJEMENPS-2011.pdf.
Suwarno, Wiji. Organisasi Informasi Perpustakaan (Pendekatan Teori Dan Praktik).Jakarta: Rajawali Press, 2016.
Wirawan. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, Dan Profesi. Jakarta: RajawaliPress, 2012.
Wulan, Ana Ratna. Pengertian Dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, DanPengukuran. Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. AccessedApril 18, 2018.http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/197404171999032-ANA_RATNAWULAN/pengertian_asesmen.pdf.
104104104
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.Jakarta: Kencana, 2014.
Yusuf, Pawit M. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:Kencana, 2005.
Zahara, Zumi. Pengantar Perpustakaan Sekolah. Medan: Universitas SumateraUtara, 2003
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Pengajuan Dosen Pembimbing
Lampiran 2: Surat Izin Penelitian
Lampiran 3: Daftar Pertanyaan Wawancara
Lokasi :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Narasumber :
A. Pertanyaan Umum
1. Bagaimana sejarah perpustakaan sekolah ini didirikan?
2. Berapa jumlah rombongan belajar yang ada di sekolah ini?
B. Koleksi Perpustakaan Sekolah
1. Berapa jumlah koleksi yang ada di perpustakaan ini?
2. Apa saja jenis koleksi yang ada di perpustakaan ini?
3. Adakah kegiatan penambahan koleksi perpustakaan setiap tahun? Jika ada, Berapa
prosentasenya dan darimana sumbernya?
4. Bagaimana proses klasifikasi bahan pustaka di perpustakaan ini? Apa pedoman yang
digunakan?
5. Adakah kegiatan cacah ulang dan penyiangan di perpustakaan ini?
6. Adakah kegiatan perawatan di perpustakaan ini?
C. Layanan Perpustakaan Sekolah
1. Pukul berapa perpustakaan mulai membuka layanan?
2. Apa saja jenis layanan yang ada di perpustakaan ini?
3. Apakah sekolah mempunyai program bagi siswa untuk wajib kunjung perpustakaan?
4. Apakah perpustakaan sekolah mempunyai program pendidikan pemustaka?
5. Apakah perpustakaan sekolah mempunyai program literasi informasi?
6. Apakah perpustakaan sekolah melakukan promosi perpustakaan?
7. Apakah perpustakaan sekolah membuat laporan kegiatan layanan (statistik)?
8. Apakah perpustakaan sekolah melakukan kerjasama terhadap pihak luar dalam hal
pengembangan perpustakaan?
9. Apakah perpustakaan sekolah melakukan kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum
sekolah?
D. Tenaga Perpustakaan Sekolah
1. Berapa jumlah tenaga perpustakaan yang ada di sekolah ini?
2. Adakah struktur organisasi di perpustakaan sekolah ini?
3. Siapa saja yang menjadi bagian dari struktur organisasi di perpustakaan sekolah ini?
4. Bagaimana latar belakang dari semua tenaga perpustakaan yang ada di sekolah ini?
Lampiran 4: Hasil Wawancara
Lokasi : SMK al-Fajar Jakarta
Hari/Tanggal : 11 Mret 2019
Waktu : 08.15 - 08.43 WIB
Narasumber : Bapak H. Abdurrahman, LC.
A. Pertanyaan Umum
1. Bagaimana sejarah perpustakaan sekolah ini didirikan?
“Perpustakaan ini didirikan bareng dengan sekolah ini, sekolah ini didirikan tahun
1987, mulai ada perpustakaannya tahun 88, didirikannya bulan oktober tahun ajaran
baru, tahun 1988.”
2. Berapa jumlah rombongan belajar yang ada di sekolah ini?
“Rombongan belajarnya 2, jumlah kelasnya ada 16 kelas kita.”
B. Koleksi Perpustakaan Sekolah
1. Berapa jumlah koleksi yang ada di perpustakaan ini?
(terlampir)
2. Apa saja jenis koleksi yang ada di perpustakaan ini?
“Koleksi perpustakaan biasa kan, ada koleksi fiksi, novel, terus buku-buku pelajaran,agama, standar lah. Juga ada berlangganan koran dan majalah, seperti koran indopos,jawapos, republika, kompas, dan sindo. Lalu majalah, majalah, kita sumbangan-sumbangan dari beberapa sumber.”
3. Adakah kegiatan penambahan koleksi perpustakaan setiap tahun? Jika ada, Berapa
prosentasenya dan darimana sumbernya?
“Penambahan koleksi tiap tahun kita sumbernya biasanya dari membuat RKAS, dan
juga dari alumni, yang udah tamat wajib kasih tapi nyatanya nggak efektif, dan juga
lembaga-lembaga banyak juga yang memberikan sumbangan2, tapi kebanyakan buku-
bukunya itu yang bersifat humaniora. Persentasenya ya itu cukup banyak lah, hampir
10% - 15%. Sumbernya itu kan tadi dari instansi-instansi.”
4. Bagaimana proses klasifikasi bahan pustaka di perpustakaan ini? Apa pedoman yang
digunakan?
5. Adakah kegiatan cacah ulang dan penyiangan di perpustakaan ini?
“Kita emang ada buku yang sudah lama, kita adakan (cacah ulang) tapi tidak terlaluintensif.”
6. Adakah kegiatan perawatan di perpustakaan ini?
“Tidak ada”
C. Layanan Perpustakaan Sekolah
1. Pukul berapa perpustakaan mulai membuka layanan?
“Bukanya ya kalo kita masuk jam 6.30 bukanya jam 7, sampe jam pulang, jam 15.”
2. Apa saja jenis layanan yang ada di perpustakaan ini?
“Peminjaman, literasi membaca.”
3. Apakah sekolah mempunyai program bagi siswa untuk wajib kunjung perpustakaan?
“Ada, tapi sekarang jamannya peningkatan literasi, itu bekerja sama dengan guru
bahasa Indonesia, untuk mengerjakan tugas-tugas siswa. Atau ada tugas penelitian
atau apa.”
4. Apakah perpustakaan sekolah mempunyai program pendidikan pemustaka?
“Kita hanya mengharapkan, seperti setiap daerah itu kan ada perpustakaan daerah,
perpusnas, kita bekerjasama, mengharapkan, ada pelatihan-pelatihan.”
5. Apakah perpustakaan sekolah mempunyai program literasi informasi?
“ada dengan cara memberikan…apa…sekarang kan udah pakai online, pake internet.”
6. Apakah perpustakaan sekolah melakukan promosi perpustakaan?
“ini juga kita adakan, karena kita punya jurusan administrasi, jadi nanti
mempromosikan perpustakaan.”
7. Apakah perpustakaan sekolah membuat laporan kegiatan layanan (statistik)?
“Nah ini juga ada, statistiknya juga ada. Karena sekolah itu setiap 5 tahun sekali ada
akreditasi, itu akan ditanya nantinya.”
8. Apakah perpustakaan sekolah melakukan kerjasama terhadap pihak luar dalam hal
pengembangan perpustakaan?
“ada, pengembangan perpustakaan.”
9. Apakah perpustakaan sekolah melakukan kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum
sekolah?
“ya. Ada kita.”
D. TenagaPerpustakaan Sekolah
1. Berapa jumlah tenaga perpustakaan yang ada di sekolah ini?
“dari SMP satu, dari SMK satu.”
2. Adakah struktur organisasi di perpustakaan sekolah ini?
“Ada.”
3. Siapa saja yang menjadi bagian dari struktur organisasi di perpustakaan sekolah ini?
“Ada, tapi belum sampai jadi pustakawan, jadi pengelola aja.”
4. Bagaimana latar belakang dari semua tenaga perpustakaan yang ada di sekolah ini?
“Ada yang dari guru, ada juga yang pernah pelatihan aja. Pengelolanya dua (orang)
itu ya, satu namanya Baidawi, dan Pepen Supendi, dia tenaga khusus.”
Lokasi : SMK Makarya 2
Hari/Tanggal : 5 Maret 2019 & 15 April 2019
Waktu : 11.30-12.30
Narasumber : Bapak Yusup,. SE, MM.
A. Pertanyaan Umum
1. Bagaimana sejarah perpustakaan sekolah ini didirikan?
Berdiri tanggal 3 bulan 9 tahun 1988 bareng dengan sekolah ini didirikan. Sekolah ini
didirikan tanggal 3 bulan 9 1988. Jadi apa namanya dulu, gabung smp dulu,
2. Berapa jumlah rombongan belajar yang ada di sekolah ini?
Sekarang itu ya jumlah siswa sekarang itu ada 140 untuk kelas tiga. Kelas satu itu 109.
1 kelas 45 siswa.
B. Koleksi Perpustakaan Sekolah
1. Berapa jumlah koleksi yang ada di perpustakaan ini?
Jumlah bukunya 3000
2. Apa saja jenis koleksi yang ada di perpustakaan ini?
Buku Mapel (Mata Pelajaran), majalah, komik, koran.
3. Adakah kegiatan penambahan koleksi perpustakaan setiap tahun? Jika ada, Berapa
prosentasenya dan darimana sumbernya?
Ada, 50-100. Dari Diknas DKI.
4. Bagaimana proses klasifikasi bahan pustaka di perpustakaan ini? Apa pedoman yang
digunakan?
Dipisahkan per Mapel dan jenis buku.
5. Adakah kegiatan cacah ulang dan penyiangan di perpustakaan ini?
Sekali, tiap awal tahun. Itu biasanya yang dibuang itu tahun-tahun lama, misalnya
cetakan tahun 60, biasanya dari (buku) wisata, terus tahun 80, itu yang dibuang.
6. Adakah kegiatan perawatan di perpustakaan?
Ada perawatannya. Kalau buku rusak ganti buku baru, atau uang. Nggak ganti sampul,
ganti baru atau uang seharga buku. Kalau nggak, fotokopi dan dijilid.
C. Layanan Perpustakaan Sekolah
1. Pukul berapa perpustakaan mulai membuka layanan?
Jam 07.00-15.00
2. Apa saja jenis layanan yang ada di perpustakaan ini?
Pinjaman, fotokopi, membaca.
3. Apakah sekolah mempunyai program bagi siswa untuk wajib kunjung perpustakaan?
Ada. Tiap hari.
4. Apakah perpustakaan sekolah mempunyai program pendidikan pemustaka?
Ada, Cuma ya pengarahannya hanya kalo mau minjam dikasih tau hanya seminggu.
Kalo minjem senen ngembaliinnya senen selanjutnya. Atau kalo mau minjem buku
pelajaran waktunya 1 tahun. misalnya bahasa Indonesia, bahasa inggris, matematika,
bahasa jepang, house keeping, itu 1 tahun. Jadi dari awal tahun sampe akhir tahun.
Sanksinya ada, denda per buku itu kita denda seribu rupiah per hari, kalo ilang ganti
baru, kalo nggak ganti pake duit, jadi 1 buku 50rb.
5. Apakah perpustakaan sekolah mempunyai program literasi informasi?
Ada. Dengan cara siswa mengunjungi perpustakaan, kedua mencari di internet, gitu.
Secara langsung, mereka dateng ke perpus tanya-tanya itu langsung “pak, mau cari
informasi perhotelan, atau house keeping” ada..
6. Apakah perpustakaan sekolah melakukan promosi perpustakaan?
Ada, di kelas disampaikan, di kelas itu untuk siswa,
7. Apakah perpustakaan sekolah membuat laporan kegiatan layanan (statistik)?
Ada
8. Apakah perpustakaan sekolah melakukan kerjasama terhadap pihak luar dalam hal
pengembangan perpustakaan?
Kerjasama dengan perpus pusat/perpus negara, biasanya dari salemba itu, dari
perpustakaan negara memberikan informasi, kita diundang untuk ikut seminar,dalam
seminar itu lah kita diajak kerja sama dengan perpustakaan negara. Jadi perpustakaan
negara bisa membantu tambahan buku, misalnya buku pegangan kan dari dinas,
biasanya buku bacaan-bacaan aja. Seperti judulnya wisata bahari, atau apa,
perhotelan gitu, dia menawarkan, “gimana ini, ada buku 50, kita kasih pinjaman atau
kita kasih beli 1 buku berapa…” misalnya kemarin saya ditawarkan 50 per buku, jadi
isinya wisata bahari.
9. Apakah perpustakaan sekolah melakukan kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum
sekolah?
Ada itu, biasanya sekolah itu untuk guru, misalnya untuk guru housekeeping, kan
jarang yang mempunyai buku pegangan, makanya dari sekolah itu ada, dikasih
pinjaman.
D. TenagaPerpustakaan Sekolah
1. Berapa jumlah tenaga perpustakaan yang ada di sekolah ini?
Jumlah tenaga yang ada di perpustakaan sekolah 1, saya sendiri, sebenernya ada
bantuan dari TU.
2. Adakah struktur organisasi di perpustakaan sekolah ini?
Sebenernya ada ini, jadi strukturnya ada bagian kepala perpus, terus ini
administrasinya, terus siswanya. Administrasi bawahnya baru siswa, siswa ada juga
yang membantu, karna kalo nggak dibantu nggak bisa.
3. Siapa saja yang menjadi bagian dari struktur organisasi di perpustakaan sekolah ini?
Guru kelas
4. Bagaimana latar belakang dari semua tenaga perpustakaan yang ada di sekolah ini?
Pendidikannya saya S1 jurusan manajemen, terus merangkap guru mengajar dan
perpustakaan. Saya dulu ikut pelatihan 3 hari di puncak cuman, sertifiktnya lupa, dari
tahun 85 juga. Kemarin saya ikut pelatihan di perpus pusat Cuma sertifikatnya belum
keluar, kemarin kurang lebih januari tanggal 30an, di salemba.
(Gaji) kebetulan kan saya udah inpassing jadi perpustakaan ini kalo saya ngajar 12
jam, kalo nggak ngajar itu 12 jam tambahan, jadi inpassing itu syaratnya harus 24
jam.. 24 itu kalo saya ngajar 14 jam itu ditambah 12 (perpus) itu sudah melebihi. Jadi
jam saya itu tadi jadi gaji inpassing. Dalam 1 minggu. Jadi udah sama guru, ya gaji
saya gitu, inpassing ya perbulan ny ada 3 juta 700an.
Lampiran 5: Standar Nasional Perpustakaan (SNP 009:011)
Lampiran 6: Tabel Kuesioner
No. SNP 009:2011
Nama Sekolah
SMK
Al-Fajar
SMK
Makarya 2
KOLEKSI
Koleksi perpustakaan meliputi:
1
Buku (buku teks, buku penunjang umum
kurikulum, buku bacaan, buku referensi, dan
buku biografi);
√ √
2 Terbitan berkala (majalah, surat kabar); √ √
3 Audio Visual; - -
4Layanan teknologi informasi dan
komunikasi.- -
Jumlah koleksi perpustakaan
5
Perpustakaan memperkaya koleksi dan
menyediakan bahan perpustakaan dalam
berbagai bentuk media dan format sekurang-
kurangnya:
- Buku teks 1 eksemplar per mata pelajaran
per peserta didik
- Buku panduan pendidik 1 eksemplar per
mata pelajaran per guru bidang studi
- Buku pengayaan dengan perbandingan 70%
nonfiksi dan 30% fiksi, dengan ketentuan
bila3 sampai 6 rombongan belajar jumlah
buku sebnayak 1000 judul, 7 sampai 13
rombongan belajar jumlah buku sebanyak
1500 judul, 13 sampai 18 rombongan belajar
- -
jumlah buku sebanyak 2000 judul., 19
sampai 27 rombongan belajar jumlah buku
sebanyak 2500 judul.
6
Perpustakaan menambah koleksi buku per
tahun dengan ketentuan semakin besar
jumlah koleksi semakin kecil prosentase
penambahan koleksinya (1000 judul
penambahan sebanyak 10%; 1500 judul
penambahan sebanyak 8%; 2000 judul
sampai seterusnya penambahan sebanyak
6%).
√ √
7Perpustakaan melanggan minimal tiga judul
majalah dan tiga judul surat kabar.√ √
Bahan Perpustakaan Referensi
Perpustakaan menyediakan bahan perpustakaan referensi. Koleksi bahan perpustakaan
referensi minimal meliputi:
8 kamus bahasa Indonesia - -
9 kamus bahasa Inggris-lndonesia √ -
10 kamus bahasa Indonesia-lnggris - -
11 kamus bahasa daerah - -
12 kamus bahasa Jerman-Indonesia - -
13 kamus bahasa Indonesia-Jerman - -
14 kamus bahasa Perancis-Indonesia - -
15 kamus bahasa Indonesia-Perancis - -
16 kamus bahasa Jepang-Indonesia - -
17 kamus bahasa Indonesia-Jepang - -
18 kamus bahasa Mandarin-Indonesia - -
19 kamus bahasa Indonesia-Mandarin - -
20 kamus bahasa Arab-Indonesia √ -
21 kamus bahasa Indonesia-Arab - -
22 kamus subyek - -
23 ensiklopedi umum dan khusus - -
24 biografi tokoh - -
25 Atlas √ -
26 Peta - -
27 kamus ilmu bumi (gasetir) - -
28 kitab suci √ -
29 peraturan perundang-undangan - -
30 Direktori - -
31 Almanak - -
Pengorganisasian Bahan Perpustakaan
Bahan perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi, diberi tajuk subjek dan disusun secara
sistematis dengan mengacu pada:
32
Pedoman deskripsi bibliografis dan
penentuan tajuk entri utama (Peraturan
Pengatalogan Indonesia)
- -
33Bagan klasifikasi Dewey (Dewey Decimal
Classification)- √
34 Pedoman tajuk subjek - -
Cacah Ulang dan Penyiangan
35
Perpustakaan melakukan cacah ulang dan
penyiangan koleksi perpustakaan sekurang-
kurangnya sekali dalam satu tahun.
√ √
Perawatan
37
Perpustakaan melakukan perawatan bahan
perpustakaan dengan cara pengendalian
kondisi ruangan berupa menjaga kecukupan
cahaya dan kelembaban udara.
- -
38
Perpustakaan melakukan perbaikan bahan
perpustakaan yang rusak minimal satu tahun
sekali.
- -
Jumlah 9 6
Persentase Koleksi
(P =N
fxx 100%)
23,6% 15,7%
LAYANAN
Jam Buka Perpustakaan
39
Perpustakaan menyediakan layanan kepada
pemustaka sekurang-kurangnya delapan jam
per hari kerja
√ √
Jenis Layanan Perpustakaan
Jenis layanan perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi:
40 Layanan baca di tempat √ √
41 Layanan sirkulasi √ √
42 Layanan referensi √ -
43 Layanan teknologi informasi dan komunikasi - -
Program Wajib Kunjung Perpustakaan
44Sekolah memiliki program wajib kunjung
perpustakaan sekurang-kurangnya satu jam√ √
pelajaran/kelas.minggu.
Program Pendidikan Pemustaka
45
Perpustakaan memiliki program pendidikan
pemustaka sekurang-kurangnya setahun
sekali.
√ √
Program Literasi Informasi
46
Perpustakaan memiliki program literasi
informasi sekurang-kurangnya empat kali
setahun untuk setiap tingkatan kelas.
√ -
Promosi Perpustakaan
Perpustakaan melakukan promosi perpustakaan sekurang-kurangnya dalam bentuk:
47 Brosur/leaflet/selebaran - -
48 Daftar buku baru - -
49 Majalah dinding perpustakaan - -
50Lomba yang berkaitan dengan pemanfaatan
perpustakaan- -
Laporan Kegiatan Layanan (Statistik)
51
Perpustakaan membuat laporan kegiatan
layanan perpustakaan (statistik) sekurang-
kurangnya berupa laporan bulanan dan
laporan tahunan.
√ √
Kerjasama Perpustakaan
Perpustakaan melakukan pengembangan perpustakaan dengan cara mengadakan kerjasama
dengan:
52 Perpustakaan sekolah lain - -
53 Perpustakaan umum - √
54 Komite Sekolah - -
55 Lembaga yang berkaitan dengan pendidikan - -
Integrasi dengan Kurikulum
Perpustakaan melakukan kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah meliputi:
56
Kegiatan mendorong kegemaran membaca
melalui:
- Lomba sinopsis
- Gelar Wicara (talk show) tentang buku
- Lomba mengarang berbagai bentuk tulisan
(puisi, prosa, esai)
- -
57Pembelajaran bidang studi di perpustakaan
di bawah asuhan guru dan pustakawan- -
58 Pengajaran program literasi informasi √ -
59Terlibat dalam merencanakan perangkat
pembelajaran- -
60Membantu guru dalam merencanakan
perangkat pembelajaran- -
61Menyelenggarakan kegiatan membaca buku
elektronik- -
62Membantu guru mengidentifikasi materi
pelajaran- -
63Membantu guru mengidentifikasi sumber
rujukan dan referensi materi pengajaran.- √
Jumlah 9 8
Persentase
(P =N
fxx 100%)
36% 32%
TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH
Jumlah Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
64
Perpustakaan dikelola oleh tenaga
perpustakaan sekurang-kurangnya satu
orang.
√ √
65
Bila perpustakaan sekolah/madrasah
memiliki lebih dari enam rombongan belajar,
maka sekolah diwajibkan memiliki tenaga
perpustakaan sekolah sekurang-kurangnya
dua orang.
√ -
66
Kualifikasi tenaga perpustakaan sekolah
minimal diploma dua di bidang ilmu
perpustakaan
- -
67
Gaji tenaga perpustakaan tidak tetap minimal
setara dengan upah minimum regional
(UMR)
- √
Kepala Perpustakaan
68
Sekolah dapat mengangkat kepala
perpustakaan apabila memiliki lebih dari
satu orng tenaga perpustakaan lebih dari
enam rombongan belajar.
- √
69
Kualifikasi kepala perpustakaan adalah
tenaga perpustakaan atau tenaga
kependidikan dengan pendidikan minimal
diploma dua di bidang ilmu perpustakaan
dan informasi atau diploma dua bidang lain
yang sudah memiliki sertifikat pendidikan di
bidang ilmu perpustakaan dan informasi dari
lembaga pendidikan yang terakreditasi.
- -
70
Kepala perpustakaan sekolah harus memiliki
sertifikat kompetensi perpustakaan yang
dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi
terakreditasi.
- √
71
Gaji kepala perpustakaan sekolah /madrasah
minimal setara dengan gaji guru sesuai
dengan jenjang kepangkatannya.
- √
Jumlah 2 5
Persentase
(P =N
fxx 100%)
25% 62,5%
Lampiran 7: Dokumentasi
Perpustakaan SMK Al-Fajar
Perpustakaan SMK Makarya 2
BIODATA PENULIS
Caesar Atiensya, lahir di Jakarta pada 8 Desember 1995. Merupakan
anak kedua dari pasangan orangtua (Alm) Suparman dan Sulastri.
Bertempat tinggal di Pondok Pinang, Kebayor`an Lama, Jakarta Selatan.
Penulis menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri /
MIN 10 Jakarta (2001-2007), kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama Negeri / SMPN 164 Jakarta (2007-2010), dan
Sekolah Menengah Kejuruan / SMK Averus Jakarta (2010-2013).
Setelah lulus sekolah, penulis sempat bekerja di Bagian Umum (BU) di
Apotek K-24 Tanah Kusir selama kurang lebih enam bulan dari Januari sampai Juni 2014. Dan
selanjutnya penulis menempuh pendidikan Sarjana dalam program studi Ilmu Perpustakaan di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah, penulis memiliki
pengalaman dalam beberapa kegiatan yang berhubungan dengan program studi ilmu
perpustakaan, seperti magang pelesetarian bahan pustaka di Perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Pembenahan tata ruang perpustakaan di SMKN 32 Jakarta, Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan STEI SEBI Depok, dan menjadi bagian dari tim
pengolahan bahan pustaka di perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu,
penulis juga mengikuti organisasi yang terdapat di dalam maupun di luar kampus, seperti
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
periode 2016 dengan menjabat sebagai Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan, dan
juga penulis tergabung dalam komunitas SLiMS Jakarta periode 2018-2021.