36
The 1 st Accounting Conference Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 79 November 2007 HUBUNGAN ANTARA SINYAL DIVIDEN TUNAI DENGAN KINERJA OPERASIONAL DAN KINERJA PASAR NI MADE RIA KURNIASIH ASTUTY SYLVIA VERONICA NALURITA PURNAMA SIREGAR Universitas Indonesia Abstract This research aims at examining dividend-signaling hypothesis. This research tests the relationship between dividend changes and operational performance as well as market performance. The sample consists of 75 firms for the period 2000-2005. The analysis employed in this research are multiple regressions and event study. The results on operational performance show that 1) dividend increase (with earnings increase or earnings decrease) correlates significantly with the increase of next period company’s profitability, 2) dividend decrease and earnings decrease negatively correlates with next period company’s profitability, 3) dividend decrease and earnings increase positively correlates with next period company’s profitability, 4) no change dividend do not correlate with next period company’s profitability. The evidence on market performance (cumulative abnormal return surrounding dividend announcement date) shows that dividend changes have significant effect on cumulative abnormal return for five and ten days around announcement date. Evidences from this research show that dividend signaling hypothesis is not fully supported. Key words : Dividend per share, earnings, cumulative abnormal return and company profitability. I. Pendahuluan Dividen merupakan salah satu bentuk return yang mungkin diperoleh investor selain capital gain. Sedangkan bagi perusahaan, dividen merupakan “costatas sumber dana yang diperoleh dari investor untuk membiayai kegiatan usahanya. Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 1

Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

HUBUNGAN ANTARA SINYAL DIVIDEN TUNAI DENGAN KINERJA

OPERASIONAL DAN KINERJA PASAR

NI MADE RIA KURNIASIH ASTUTY

SYLVIA VERONICA NALURITA PURNAMA SIREGAR

Universitas Indonesia

Abstract

This research aims at examining dividend-signaling hypothesis. This research

tests the relationship between dividend changes and operational performance as well

as market performance. The sample consists of 75 firms for the period 2000-2005.

The analysis employed in this research are multiple regressions and event study.

The results on operational performance show that 1) dividend increase (with

earnings increase or earnings decrease) correlates significantly with the increase of

next period company’s profitability, 2) dividend decrease and earnings decrease

negatively correlates with next period company’s profitability, 3) dividend decrease

and earnings increase positively correlates with next period company’s profitability,

4) no change dividend do not correlate with next period company’s profitability. The

evidence on market performance (cumulative abnormal return surrounding dividend

announcement date) shows that dividend changes have significant effect on

cumulative abnormal return for five and ten days around announcement date.

Evidences from this research show that dividend signaling hypothesis is not fully

supported.

Key words : Dividend per share, earnings, cumulative abnormal return and company

profitability.

I. Pendahuluan

Dividen merupakan salah satu bentuk return yang mungkin diperoleh

investor selain capital gain. Sedangkan bagi perusahaan, dividen merupakan “cost”

atas sumber dana yang diperoleh dari investor untuk membiayai kegiatan usahanya.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 1

Page 2: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Penelitian yang dilakukan oleh Hartono dkk (2003), dengan menggunakan

pendekatan decisional efficient market, menunjukkan kenaikan nilai dividen

menghasilkan reaksi yang positif pada tanggal pengumuman di pasar modal

Indonesia. Sehingga disebutkan bahwa pengumuman kenaikan dividen memiliki

information content1 dan pasar bereaksi cepat. Efek sinyal maksudnya adalah

apabila ada informasi laba dan pengumuman dividen yang dapat memberikan sinyal

atau informasi kepada investor mengenai prospek perusahaan di masa yang akan

datang khususnya dalam memperoleh keuntungan (Asquith dan Mulins, 1986).

Perusahaan menggunakan dividen sebagai salah satu sarana untuk menginformasikan

mengenai prospek masa depan perusahaan kepada pasar. Dalam kondisi asimetri

informasi, investor akan beranggapan bahwa kebijakan perusahaan untuk

meningkatkan dividennya merupakan sinyal yang bagus (Healy dan Palepu, 1988).

Sebaliknya, kebijakan perusahaan untuk menurunkan dividennya merupakan sinyal

kepada investor bahwa prospek masa depan perusahaan kurang bagus. Informasi

dividen dianggap memiliki sinyal mengenai kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan

dianggap baik diantaranya jika perusahaan mampu membayar dividen lebih tinggi

dari yang diharapkan oleh pemegang saham (Marlinah, 2005). Berbagai penelitian

telah dilakukan terkait dengan pembagian dividen ini dan hasilnya ada yang saling

bertolak belakang. Meskipun teori dividend signaling mengatakan bahwa kenaikan

dividen membawa prospek yang lebih baik (misalkan penelitian Bhattacharya

(1979); Miller and Rock (1985); dan John and Williams (1985)), namun hasil

penelitian Benartzi dkk (1997) menunjukkan bahwa hanya sedikit bukti bahwa

perubahan dividen dapat memprediksi kenaikan earnings2. Nissim dan Ziv (2001)

mencoba menguji hubungan perubahan dividen dengan profitabilitas perusahaan di

masa yang akan datang dengan pengukuran laba yang beragam (tingkat laba,

perubahan laba, dan laba abnormal), hasilnya mendukung isu tersebut.

Penelitian Benartzi dkk (2003) justru menunjukkan hasil yang berbeda dari

penelitian Benartzi dkk (1997) bahwa perubahan dividen justru berkorelasi negatif

dengan perubahan profitabilitas masa yang akan datang. Bahkan dari hasil penelitian

1 Dalam pasar modal suatu informasi adalah costless dan setiap investor dapat memperolehnya dengan sama. Dividen sendiri memiliki suatu information content (kandungan informasi) yang dikomunikasikan oleh pihak perusahaan terhadap investor (Lease dkk, 1999). 2 Istilah earnings yang digunakan dalam penelitian ini diterjemahkan sebagai laba. Selanjutnya dalam penelitian ini, akan digunakan istilah laba.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 2

Page 3: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Benartzi dkk. (2003) dapat disimpulkan bahwa dalam dividen tidak terdapat

information content sehingga sebaiknya investor mengabaikan informasi atas

pengumuman dividen. Tetapi, hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh

Kurniawan dkk (2005) memperoleh hasil bahwa dividen memberikan tambahan

informasi kepada investor, dari hasil pengujiannya diperoleh bahwa perusahaan yang

mengumumkan penurunan dividen berhubungan dengan penurunan kinerja

perusahaan di masa yang akan datang.

Permasalahan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu hubungan antara sinyal

dividen tunai dengan kinerja operasional yaitu profitabilitas perusahaan dan untuk

kinerja pasar yaitu dengan cumulative abnormal return (CAR)3 saham yang

diperoleh investor di sekitar tanggal pengumuman. Berdasarkan penjelasan diatas,

maka permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris

mengenai:

1. Apakah terdapat hubungan antara perubahan dividen dengan profitabilitas

perusahaan periode satu tahun ke depan?

2. Apakah pengumuman perubahan dividen mempengaruhi CAR di sekitar

tanggal pengumuman?

II. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis

Teori sinyal dalam sains komunikasi, digunakan dalam disiplin sains

akuntansi untuk menjelaskan dan memprediksi pola perilaku komunikasi manajer

kepada publik. Teori sinyal salah satu fungsinya dalam akuntansi adalah untuk

menilai adanya informasi privat (Lease dkk, 1999).

Beberapa peneliti yang menguji teori sinyal menggunakan dividen adalah

Bhattacharya (1979), John dkk (1985), dan Miller dkk (1985). Dividen dianggap

memiliki sinyal yang baik dan dapat dipercaya. Manajer perusahaan menggunakan

dividen sebagai salah satu sarana untuk menginformasikan kepada pasar mengenai

prospek masa depan perusahaan. Harapan investor mengenai prospek masa depan

perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini juga ingin menguji

mengenai teori sinyal dengan menggunakan dividen sebagai sarana perusahaan

dalam memberikan informasi kepada pihak lain. 3 Dalam penelitian ini menggunakan istilah Cumulative Abnormal Return (CAR), untuk menggambarkan excess return saham yang diperoleh oleh investor.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 3

Page 4: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Menurut Skousen (2000), dividen dapat didefinisikan sebagai bagian laba

atau pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi (dan disahkan oleh rapat

pemegang saham) untuk dibagikan kepada pemegang saham. Dividen biasanya

dikaitkan dengan distribusi pendapatan perusahaan dalam bentuk kas dan seringkali

segala pembayaran langsung dari perusahaan kepada pemegang saham dapat disebut

bagian dari kebijakan dividen (Skousen dkk, 2000).

Penelitian Healy dan Palepu (1988) menyimpulkan bahwa kenaikan dividen

secara signifikan berhubungan dengan peningkatan laba pada tahun sebelum dan

pada tahun saat pengumuman dividen. Begitu juga dengan penelitian Bhattacharya

(1979) dan Aharony dkk (1980) yang berhasil membuktikan bahwa dividen

berhubungan dengan expected cash flow dan dividen sendiri mengandung informasi.

Dari beberapa literatur dengan hasil yang berbeda-beda, maka penelitian ini ingin

kembali menguji hubungan perubahan dividen dengan kinerja pasar periode satu

tahun ke depan. Hipotesis pertama yang diajukan adalah:

H1a : Terdapat hubungan antara perubahan dividen dengan ROE periode satu tahun

ke depan.

H1b : Terdapat hubungan antara perubahan dividen dengan NPM periode satu tahun

ke depan.

Schwert and Smith (1992) dalam Kurniawan dkk (2003) menemukan bahwa

informasi perubahan dividen dapat membedakan laba dengan dua cara, yaitu: (1)

kebanyakan pengumuman laba muncul berisi tambahan informasi untuk

memperlihatkan kelengkapan laba itu sendiri, dan (2) secara substansial perubahan

dividen dapat memprediksi laba. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh

Gunasekarage dkk (2002) yang mendukung hipotesis sinyal dividen dalam jangka

pendek, tetapi dalam jangka panjang kinerjanya seimbang antara perusahaan yang

mengumumkan dividen naik dengan perusahaan dengan dividen turun. Dalam Lease

(1999), terdapat perusahaan yang saat itu mengalami penurunan laba namun tetap

membagikan dividen naik, menurutnya karena perusahaan tersebut ingin

menciptakan bahwa profitabilitas perusahaan tersebut akan tetap baik diperiode

berikutnya. Sehingga dibentuk hipotesis sebagai berikut:

H2a1.1 : Terdapat hubungan positif antara dividen naik dan laba naik dengan ROE

periode satu tahun ke depan.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 4

Page 5: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

H2a1.2 : Terdapat hubungan positif antara dividen naik dan laba turun dengan ROE

periode satu tahun ke depan.

H2b1.1 : Terdapat hubungan positif antara dividen naik dan laba naik dengan NPM

periode satu tahun ke depan.

H2b1.2 : Terdapat hubungan positif antara dividen naik dan laba turun dengan

peningkatan NPM periode satu tahun ke depan.

Secara khusus yang menemukan kandungan informasi perubahan dividen

tentang profitabilitas di masa yang akan datang adalah Miller dkk (1985) dan Nissim

dkk (2001). Miller dkk (1985) menemukan bahwa pengumuman dividen

mengandung informasi mengenai laba saat ini dan masa yang akan datang. Bila

terdapat perubahan positif (negatif) terhadap dividen yang diumumkan, maka

manajer perusahaan memiliki komitmen bahwa laba akan meningkat (menurun).

Namun hubungan antara perubahan dividen dengan perubahan laba tidak simetris

untuk dividen meningkat dan menurun (DeAngelo dkk (1990) dan Benartzi dkk

(1997)), maka ada kemungkinan terjadi perbedaan koefisien yang signifikan antara

dividen meningkat dan menurun. Sebagaimana diuraikan di atas, maka dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H2a2.1 : Terdapat hubungan negatif antara dividen turun dan laba naik dengan ROE

periode satu tahun ke depan.

H2a2.2 : Terdapat hubungan negatif antara dividen turun dan laba turun dengan ROE

periode satu tahun ke depan.

H2b2.1 : Terdapat hubungan negatif antara dividen turun dan laba naik dengan NPM

periode satu tahun ke depan.

H2b2.2 : Terdapat hubungan negatif antara dividen turun dan laba turun dengan

NPM periode satu tahun ke depan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Watts dkk (1973) hanya memperoleh

sedikit bukti bahwa dividen mempunyai information content yang dapat

memprediksi profitabilitas dan earning masa yang akan datang. Begitu juga dengan

penelitian yang dilakukan oleh Benartzi dkk (1997). Penelitian yang dilakukan oleh

Gonedes (1978) mengenai sinyal perubahan dividen dan laba juga tidak terbukti.

Sehingga ingin dilihat apakah terdapat hubungan antara dividen tidak berubah

dengan profitabilitas perusahaan ataukah konsisten dengan penelitian Benartzi

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 5

Page 6: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

(2003) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara dividen tidak

berubah dengan profitabilitas perusahaan.

H2a3.1 : Terdapat hubungan antara dividen tidak berubah dan laba naik dengan ROE

periode satu tahun ke depan.

H2a3.2 : Terdapat hubungan antara dividen tidak berubah dan laba turun dengan

ROE periode satu tahun ke depan.

H2b3.1 : Terdapat hubungan antara dividen tidak berubah dan laba naik dengan

NPM periode satu tahun ke depan.

H2b3.2 : Terdapat hubungan antara dividen tidak berubah dan laba turun dengan

NPM periode satu tahun ke depan.

Selain dua hipotesis yang akan diuji terkait dengan dividen terhadap kinerja

operasional perusahaan, maka dilakukan pengujian kembali untuk mengetahui

pengaruh dividen terhadap kinerja pasar dengan menggunakan cumulative abnormal

return. Healy dan Palepu (1988) melaporkan bahwa terdapat peningkatan return

sebesar 3,9% saat terjadi pengumuman dividen naik dan return saham turun sekitar

7% saat pengumuman dividen turun. John Lang (1991) juga melaporkan hasil yang

tidak berbeda yaitu 3.3%. Begitu juga dengan Michaely, Thaler dan Womack (1995)

melaporkan bahwa setelah tiga hari pengumuman dividen naik return saham

meningkat sebesar 3,4% dan return saham turun ketika dividen mengalami

penurunan (Ross, 2002).

Penelitian lain yang menunjukkan hasil yang berbeda adalah Amsari (1993),

dalam Suartama (2005), menginvestigasi reaksi pasar atas terjadinya perubahan

dividen kas yang dibayarkan perusahaan yang terdaftar di BEJ. Hasilnya

menunjukkan bahwa perubahan pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap

harga saham. Kemudian Soetjipto (1997), dalam Suartama (2005), meneliti pengaruh

pengumuman dividen terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta tahun 1995

dengan mengunakan abnormal return. Kesimpulan yang didapat dari penelitian

tersebut bahwa pengumuman dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga

saham yang mengalami kenaikan, penurunan maupun tetap. Hasil temuan ini turut

mendukung pandangan irrelevant theory-nya Modligiani Miller (1991). Hipotesis

yang akan diuji adalah:

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 6

Page 7: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

H31 : Pengumuman perubahan dividen mempengaruhi CAR di sekitar tanggal

pengumuman.

Dalam penelitian Ryan dkk (2002), dalam Kurniawan dkk (2005) mendukung

mengenai teori sinyal dividen yang menjelaskan reaksi harga saham negatif terhadap

dividen. Dari hasil penelitian ini mengindikasikan harga saham perusahaan

NASDAQ akan bergerak sesuai dengan perubahan dividen. Penelitian Gombola dkk

(1999) memberikan bukti yang kuat untuk hipotesis sinyal dividen dalam

menjelaskan isi informasi atas special designated dividend (SDD), hasil

penelitiannya meneliti kekuatan sinyal SDD terhadap 196 sampel terpilih dalam

periode 1977-1089 yang dimoderasi oleh Tobin’s q. Hasil penelitiannya

mengindikasikan pasar bereaksi positif, dan reaksinya lebih besar untuk perusahaan

yang Tobin’s q-nya lebih rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Asquith dan Mulins (1983) menemukan

bahwa harga saham dan abnormal return yang diperoleh pemegang saham akan

meningkat saat pengumumam dividen naik. Sebaliknya harga saham dan abnormal

return perusahaan akan turun atau jatuh saat pengumuman dividen turun. Hasil

penelitannya bahwa harga saham meningkat sekitar 3% setelah pengumuman dividen

naik.

H32.1 : Pengumuman dividen naik dan laba naik mempengaruhi peningkatan CAR di

sekitar tanggal pengumuman.

H32.2 : Pengumuman dividen naik dan laba turun mempengaruhi peningkatan CAR

di sekitar tanggal pengumuman.

Dengan kebijakan dividen naik, diduga pasar akan bereaksi positif.

Alasannya adalah investor masih berfikir seperti yang diungkapkan dalam pandangan

bird in the hand. Investor lebih senang dengan hasil saat ini berupa dividen yang

sudah jelas jumlahnya dibandingkan dengan menanti dari kemungkinan kenaikan

harga saham untuk mendapatkan capital gain. Sebaliknya, jika kebijakan dividen

turun, maka hipotesisnya:

H33.1 : Pengumuman dividen turun dan laba naik mempengaruhi penurunan CAR di

sekitar tanggal pengumuman.

H33.2 : Pengumuman dividen turun dan laba turun mempengaruhi penurunan CAR di

sekitar tanggal pengumuman.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 7

Page 8: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Atas kebijakan dividen turun, pasar akan bereaksi negatif. Alasannya,

perusahaan-perusahaan yang membayarkan dividen lebih kecil dibanding

sebelumnya kemungkinan mengalami kesulitan keuangan seperti yang diungkapkan

dalam signaling view. Sinyal seperti ini akan membuat investor memindahkan

investasinya ke saham yang lain sehingga atas saham-saham perusahaan ini terjadi

kelebihan penawaran dibandingkan permintaan. Dampak kejadian ini akan

menyebabkan harga saham menurun, dan excess return yang akan peroleh investor

juga akan turun.

H34.1 : Pengumuman dividen tidak berubah dan laba naik mempengaruhi CAR di

sekitar tanggal pengumuman.

H34.2 : Pengumuman dividen tidak berubah dan laba turun mempengaruhi CAR di

sekitar tanggal pengumuman.

Atas kebijakan dividen tidak berubah, pasar dapat bereaksi positif atau

negatif. Karena investor menganggap saham perusahaan yang membagikan dividen

tidak berubah risikonya kecil sehingga permintaan akan saham ini akan meningkat.

III. Model Penelitian

3.1. Model Penelitian

Langkah pertama yang dilakukan sebelum peneliti melakukan pengujian

dengan model yang sudah dirancang adalah melakukan pengujian antara dividen

tunai atau DPS sebagai proxy dari dividen, terhadap ROE dan NPM sebagai proxy

dari profitabilitas perusahaan. Pengujian ini adalah sebagai dasar bahwa dividen

tahun sekarang berhubungan dengan prediksi atas laba untuk periode setelahnya, jika

pengujian univariate ini terbukti maka dapat dilakukan pengujian berikutnya.

Pengujian ini menggunakan model penelitian sebagai berikut:

Model 1 :

PPt+1 = β0 +β1∆DPSt + β2∆EPSt+ ε

Model 2:

PPt+1 = β0 +β1∆DPSt + β2∆EPSt + β3DNEN(+,+)t + β4DNET(+,-)t + β5DTBEN(0,+)t +

β6DTBET(0,-)t + β7DTEN(-,+)t + β8AGE t + β9SIZE t + ε

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 8

Page 9: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Model 3 :

CARt = β0 +β1∆DPSt + β2∆EPSt + β3DNEN(+,+)t + β4DNET(+,-)t + β5DTBEN(0,+)t

+ β6DTBET(0,-)t + β7DTEN(-,+)t + β8BM + ε

Keterangan:

PPt+1 : Profitabilitas perusahaan dengan lag waktu 1 tahun, dengan

menggunakan rasio keuangan sebgai berikut:

ROE : Rasio laba bersih terhadap total ekuitas

NPM : Rasio laba bersih terhadap penjualan

CARt : Cumulative Abnormal Return

∆DPSt : Presentase perubahan dividen tunai tahun t dengan dividen tunai t-1

[(DPSt – DPSt-1)/DPSt-1]

∆EPSt : Presentase perubahan laba tahun t dengan laba t-1

[(EPSt – EPSt-1)/EPSt-1]

DNENt : Bernilai 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba naik, 0

lainnya.

DNETt : Bernilai 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba turun, 0

lainnya.

DTBENt : Bernilai 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba

naik, 0 lainnya.

DTBETt : Bernilai 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba

naik, 0 lainnya.

DTENt : Bernilai 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan laba naik, 0

lainnya.

AGE : Umur perusahaan dimulai sejak perusahaan tersebut go public(Log

Umur)

SIZE : Ukuran perusahaan (Log Total Asset)

BM : rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas pada tahun

observasi.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 9

Page 10: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

3.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian-penelitian sebelumnya, Gunasekarage dkk (2002) yang melakukan

pengujian kinerja jangka pendek dipengaruhi oleh dividen ini mendukung teori

signaling dividend. Dimana manajer memiliki private information tentang prospek

masa depan dan memilih tingkat dividen untuk memberikan sinyal tentang private

information tersebut. Investor menganggap perubahan dividen sebagai tanda-tanda

dari earning forecast management. Berikut ini adalah penjelasan untuk setiap

variabel yang digunakan dalam usulan penelitian ini:

Variabel Bebas :

(i) Perubahan Dividend per share (∆DPS). Penelitian Benartzi dkk (1997 dan

2003) menggunakan dividen per lembar sebagai proxy dalam menguji efek

sinyal dividen perusahaan. Karena yang ingin dilihat adalah perubahan dari

dividen maka dividen dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pertama

adalah kedua adalah perusahan yang mengalami penurunan dividen dari

tahun sebelumnya dan perusahaan yang tidak mengalami perubahan dividen.

Variabel terikat menggunakan persentase perubahan dividen tunai tahun t

dengan dividen tunai t-1 [(DPSt – DPSt-1)/DPSt-1], mengunakan persentase

dikarenakan ingin mengetahui perubahan relatif dibandingkan tahun

sebelumnya, dan bukan perubahan secara nominal (Kurniawan, 2005).

Variabel terikat

(i) Profitabilitas Perusahaan

a. Return on Equity (ROE), merupakan pengukuran return pemegang

saham. Rasio ini menghitung return setelah dikurangkan dengan yang

dibayar ke kreditor.

EkuitasTotalBersihLabaROEEquityonReturn =)(

b. Net profit margin ratio (NPM), merupakan pengukuran profitabilitas

perusahaan dikaitkan dengan kemampuan dalam penjualan.

PenjualanBersihLabaNPMMarginProfitNet =)(

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 10

Page 11: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

(ii) Cumulative Abnormal Return

Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan model pasar untuk

menghitung normal expected return dan abnormal return. Dalam hal ini,

digunakan harga saham individual harian dan untuk keperluan analisis

normal return digunakan data harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dengan menggunakan rumus:

∑=

=T

iARitCARt

1

Dimana: AR = Abnormal Return, yaitu selisih antara actual return

dengan expected return. [ RmtRitARit −= ]

CAR = Penjumlahan abnormal return dalam periode

peristiwa untuk masing-masing sekuritas.

Variabel Kontrol

(i) Earnings per share (EPS), yang didefinisikan sabagai keuntungan dalam

setiap ekuitas saham setelah dikurang dividen preferen tapi sebelum pos luar

biasa, dibagi jumlah saham yang beredar. EPS dikelompokkan menjadi dua

yaitu: (1) perusahaan yang mengalami kenaikan EPS dibanding tahun

sebelumnya, dan (2) perusahaan yang mengalami penurunan EPS

dibandingkan tahun sebelumnya.

BeredarSahamJumlahBersihLabaEPS =

Variabel yang digunakan adalah presentase perubahan laba tahun t dengan

laba t-1 [(EPSt – EPSt-1)/EPSt-1].

(ii) Ukuran Perusahaan (SIZE)

Ukuran perusahaan menggunakan nilai log dari total aktiva. Ukuran

perusahaan dapat memainkan peran dalam menentukan bagaimana

perusahaan merespon pengumuman dividen pesaingnya, karena ukuran

perusahaan dapat menjadi proxy dari tersedianya informasi, dimana informasi

untuk perusahaan besar lebih banyak tersedia bagi investor (Siregar, 2004).

Dugaannya adalah dengan semakin besar ukuran perusahaan maka akan

memberi sinyal atau informasi yang lebih dibandingkan perusahaan kecil.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 11

Page 12: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

(iii) Umur Perusahaan (AGE)

Umur perusahaan adalah sejak perusahaan terdaftar menjadi perusahaan go

public sampai dengan 2005. Dugaannya adalah dengan semakin tuanya umur

perusahaan maka hubungannya dengan profitabilitas akan semakin stabil

dibandingkan perusahaan baru yang masih dalam fase bertumbuh. Umur

perusahaan diukur dengan log umur.

(iv) Rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas

Variabel BM merupakan proxy dari risiko investasi (Fama dkk, 1992). Fama

dkk (1992), dalam Leo (2007) menemukan bahwa beta tidak berasosiasi

positif dengan returns saham. Jika saham dihargai secara rasional, temuan

Fama menunjukkan bahwa risiko saham adalah multidimensional. Satu

dimensi risiko diproxy dengan size, diukur dengan market capitalization, dan

dimensi risiko lain diproxy dengan rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai

pasar (BM). Risiko yang diukur dengan BM menunjukkan faktor relative

distress. Perusahaan yang dinilai memiliki prospek lemah disinyalkan dengan

harga saham rendah dan BM tinggi.

IV. Metode Penelitian

4.1 Rancangan Pengumpulan Data

Unit analisis dari penelitian ini adalah perusahaan. Populasinya adalah

seluruh perusahaan yang membagikan dividen di tahun 2005. Perusahaan yang

diambil adalah dari semua industri kecuali perusahaan dalam industri keuangan, dan

industri real estat dan properti. Industri keuangan dan perbankan tidak dimasukkan

kedalam sampel dikarenakan dalam pengukuran profitabilitas industri perbankan

berbeda dengan industri lain, yaitu menggunakan capital adequacy ratio, non-

performing loan dan loan to deposit ratio. Industri real estat dan properti juga tidak

dimasukkan sebagai sampel. Penelitian ini akan menggunakan sampel perusahaan

yang dipilih dari keseluruhan populasi perusahaan publik di BEJ dan tergantung pada

ketersediaan data untuk mengukur variabel-variabel di bab sebelumnya. Periode

penelitian adalah periode non krisis yaitu tahun 1999-2005. Tabel 4.1 berisi hasil

pemilihan sampel:

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 12

Page 13: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 4.1

Pemilihan Sampel Total Perusahaan yang membagikan dividen di 2005 146Perusahaan yang termasuk industri perbankan dan asuransi (23) Perusahaan yang termasuk industri real estate dan properti (15) Perusahaan yang membagikan dividen saham saja (8) Perusahaan yang membagikan dividen interim saja (13) Data returns saham tidak tersedia (7) Data tidak tersedia (5)

Total Sampel Perusahaan 75

4.2 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini akan mengambil data sekunder berupa laporan keuangan

perusahaan semua industri kecuali untuk industri perbankan dan real estat periode

1999 sampai 2004, untuk menghitung perubahan dividen dan laba, dan laporan

keuangan 2000 sampai dengan 2005 untuk menghitung rasio profitabilitas

perusahaan. Data sekunder ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory

dan yang dipublikasikan di media cetak Indonesia maupun di Jakarta Stock

Exchange atau Bursa Efek Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan regresi berganda dan event study.

Observasi sampel kemudian dibagi menjadi enam kategori, tergantung pada

perubahan dalam dividen dan laba, yaitu:

1. Perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen dan laba (DNEN)(+,+).

2. Perusahaan yang mengalami kenaikan dividen walaupun labanya turun

(DNET)(+,-)

3. Perusahaan yang memotong dividennya disaat terjadi kenaikan laba (DTEN)(-,+)

4. Perusahaan yang mengalami penurunan dalam dividen dan laba (DTET) (-,-).

5. Perusahaan yang membayar dividen dengan jumlah yang sama dari setahun

sebelumnya dimana laba mengalami kenaikan (DTBEN)(0,+)

6. Perusahaan yang membayar dividen dengan jumlah yang sama dari tahun

sebelumnya dan mengalami penurunan laba (DTBET)(0,-).

Untuk pengujian tahap kedua yang memerlukan data cumulative abnormal

return, dalam memperoleh data CAR dengan cara menghitung beda antara return

perusahaan dan return pasar (IHSG), dan kemudian dijumlahkan sesuai dengan

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 13

Page 14: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

window dari CAR tersebut. Selain itu juga memerlukan data tanggal pengumuman

dividen yang diperoleh dari corporate action di website www.jsx.co.id. Tanggal

pengumuman dividen adalah tanggal pada saat perusahaan mengumumkan untuk

membagikan dividen dengan besaran dan batasan waktu. Perusahaan mengumumkan

pembagian dividen pada saat Rapat Umum Pemegang Saham tahunan, sehingga

dalam penelitian ini menggunakan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham tahunan.

V. Analisis Hasil

5.1 Hubungan Sinyal Perubahan Dividen dengan Kinerja Operasional

Hasil analisis berikut ini adalah mengenai hubungan sinyal perubahan dividen

dengan kinerja operasional. Dari hasil pengujian model secara keseluruhan yaitu

dengan menggunakan pengujian F, pada Tabel 5.4 diperoleh hasil bahwa model

secara keseluruhan dapat diterima. Hal ini karena nilai F-statistic atau p-value

sebesar 0.000. Hipotesis H1a diterima pada tingkat signifikan 1%, artinya terdapat

hubungan antara perubahan dividen dengan ROE untuk periode satu tahun kedepan.

Uji keseluruhan model yang signifikan dengan adjusted R-squared 0.05%, artinya

perubahan dividen dapat menjelaskan hubungannya dengan ROE sebesar 0.05%.

Perubahan laba sebagai variabel kontrol juga menunjukkan hasil yang signifikan

secara statistik, artinya dengan semakin tinggi perubahan laba dari tahun sebelumnya

berhubungan dengan kinerja operasional perusahaan periode berikutnya.

Selain itu, pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa perubahan dividen dapat

mensinyalkan profitabilitas perusahaan atau rasio laba bersih terhadap penjualan

(NPM) untuk satu periode kedepan. Hipotesis H1b signifikan secara statistik pada

tingkat signifikan 1%, artinya terdapat hubungan antara perubahan dividen dengan

NPM untuk periode satu tahun kedepan. Uji keseluruhan model yang signifikan

dengan adjusted R-squared 0.11%, artinya perubahan dividen dan perubahan laba

dapat menjelaskan hubungannya dengan rasio laba bersih terhadap penjualan sebesar

0.11%. Untuk variabel kontrol perubahan laba antara periode t dan t-1 yang hasilnya

memiliki hubungan positif dengan profitabilitas perusahaan periode t+1.

Dari hasil pengujian hipotesis H1a dan H1b, terlihat bahwa perubahan

dividen berhubungan dengan profitabilitas perusahaan. Perubahan dividen dapat

mensinyalkan kinerja perusahaan satu tahun kedepan dan hasilnya mendukung

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 14

Page 15: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

bahwa terdapat hubungan antara rasio laba bersih terhadap ekuitas dan rasio laba

bersih terhadap penjualan. Selain variabel perubahan dividen terdapat variabel

perubahan laba periode sebelumnya juga memiliki hubungan dengan meningkatnya

profitabilitas perusahaan periode satu tahun kedepan.

Dengan melihat hasil pengujian model 1, bahwa perubahan dividen

berhubungan secara signifikan dengan profitabilitas perusahaan satu periode

mendatang. Hasil ini memberikan indikasi bahwa perusahaan yang membagikan

dividen berhubungan dengan perubahan profitabilitas satu periode mendatang, dan

laba periode sebelumnya juga dapat menjadi sinyal untuk laba periode mendatang.

Model 1 ini diperluas dengan mengkategorikan perubahan dividen menjadi tiga

kategori (dividen naik, dividen turun, dan dividen tidak berubah), begitu juga untuk

perubahan laba menjadi dua kategori (laba naik dan laba turun). Sehingga terbentuk

model dua, yang akan dibahas pada pembahasan berikut ini.

Pengujian hipotesis 2 ini menambah variabel dummy untuk perubahan

dividen dan menambah variabel kontol umur perusahaan dan ukuran perusahaan.

Dari Tabel 5.5 dapat dilihat kesimpulan mengenai pengujian model 2, yang hasilnya

konsisten dengan pengujian model 1, dari hasil pengujian F-statistik diperoleh bahwa

model ini merupakan model yang tepat. Terlihat dari nilai p value yang signifikan

1%. Dari hasil uji keseluruhan diperoleh adjusted R-squared untuk persamaan 2a

sebesar 0.18%, artinya seluruh variabel bebas dapat menjelaskan hubungannya

dengan profitabilitas sebesar 0.1%, sisanya sebanyak 0.82% dijelaskan oleh variabel

lain.

Begitu juga untuk persamaan 2 adjusted R-squared sebesar 0.17%. dividen

naik dengan peningkatan profitabilitas perusahaan (ROE dan NPM) periode satu

tahun ke depan. Hasil ini konsisten dengan penelitian Benartzi dkk (1997) dan

Nissim dkk (1999) bahwa dividen naik memberikan sinyal positif dengan

peningkatan profitabilitas perusahaan untuk periode satu tahun kedepan. Hasil dari

analisis hubungan dalam penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

berarti bahwa hipotesis H2a1.1 dan H2b1.1 diterima. Hipotesis H2a1.2 dan H2b1.2

mengenai hubungan dividen naik dan laba turun, dimana hasil dari pengujian

menunjukkan bahwa perusahaan dengan kategori tersebut memiliki koefisien yang

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 15

Page 16: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

signifikansinya lebih lemah jika dibandingkan dengan perusahaan dengan kategori

dividen naik dan laba naik.

Hipotesis H2a2.1 dan H2b2.1 untuk koefisien dividen turun dan laba naik

berhubungan dengan profitabilitas perusahaan (ROE dan NPM) periode satu tahun

ke depan. Tetapi, berbeda dengan dugaan bahwa dengan diumumkannya dividen

turun dan laba naik maka hubungannya terhadap profitabilitas akan memberikan

sinyal buruk tidak didukung oleh hasil secara statistik. Jadi walaupun dividen yang

diumumkan turun tetapi hubungannya dengan profitabilitas perusahaan periode

berikutnya mengalami peningkatan. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Aharony dkk (1980) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara kebijakan dividen turun dengan menurunnya profitabilitas perusahaan.

Kebijakan perusahaan untuk menurunkan dividen, diakibatkan perusahaan

mengalokasikan dana lebihnya untuk melakukan investasi, dan hasil investasi

tersebut baru dapat terlihat dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan satu tahun

ke depan. Dengan tanda koefisien tidak sesuai dengan prediksi maka hipotesis H2a2.1

dan H2b2.1 tidak ada alasan untuk diterima. Perbedaan koefisien ini menyebankan

profitabilitas perusahaan periode berikutnya meningkat dikarenakan laba perusahaan

yang naik dari periode sebelumnya. Berbeda dengan hasil hipotesis H2a2.1 dan

H2b2.1, hasil pengujian H2a2.2 dan H2b2.2, yang dapat dilihat dari koefisien konstanta,

menunjukkan bahwa dividen turun dan laba turun berhubungan dengan menurunnya

profitabilitas perusahaan.

Hipotesis H2a2.2 dan H2b2.2 adalah untuk kategori perusahaan dengan

dividen turun dan laba turun, kategori ini merupakan kategori terburuk sehingga

menjadi dasar dari dummy. Hubungannya dengan ROE dan NPM menunjukkan hasil

yang sama yaitu berhubungan negatif, artinya perusahaan dengan kategori dividen

turun dan laba turun berhubungan dengan menurunnya kinerja perusahaan periode

satu tahun ke depan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aharony dkk (1980) dan Kurniawan dkk (2005).

Untuk hipotesis H2a3.2 dan H2b3.2 menghasilkan bahwa koefisien dividen

tidak berubah dan laba turun tidak berhubungan dengan profitabilitas perusahaan.

Hal karena investor masih memperhatikan apakah dividen naik atau dividen turun

yang diumumkan perusahaan. Begitu juga dengan H2a3.1 menunjukkan bahwa tidak

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 16

Page 17: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

terdapat hubungan antara dividen tidak berubah dan laba naik dengan ROE. Tetapi

untuk rasio laba bersih terhadap penjualan (NPM) pada H2b3.1 hasilnya mendukung

bahwa terdapat hubungan antara dividen tidak berubah dan laba naik dengan

profitabilitas perusahaan yaitu rasio laba bersih terhadap penjualan. Setelah

dilakukan pengujian terpisah antara dividen tidak berubah dengan profitabilitas

diperoleh hasil yang tidak signifikan, sedangkan pengujian terpisah hubungan antara

laba naik dengan profitabilitas perusahaan diperoleh hasil bahwa laba perusahaan

yang naik dari periode sebelumnya berhubungan dengan profitabilitas perusahan

periode berikutnya.

John dkk (1987) saat melakukan penelitian mengenai dividen yang

memberikan sinyal pada total ekuitas menggunakan umur perusahaan sebagai

variabel kontrol. Karena pengumuman dividen oleh perusahaan yang mature berbeda

interpretasinya dengan perusahaan yang growth. Dari hasil pengujian pada Tabel 5.5

diperoleh bahwa dividen secara signifikan memberikan sinyal yang berbeda untuk

perusahaan yang sudah go public lama dengan perusahaan yang masih berkembang.

Hasilnya adalah terdapat bukti terdapat hubungan antara umur perusahaan dengan

profitabilitas yaitu rasio laba bersih terhadap ekuitas. Tetapi, untuk rasio laba bersih

terhadap penjualan tidak terdapat bukti bahwa umur perusahaan berhubungan dengan

profitabilitas rasio NPM.

Untuk variabel kontrol ukuran perusahaan terlihat bahwa ukuran perusahaan

berhubungan signifikan dengan meningkatnya rasio profitabilitas yaitu ROE dan

NPM. Perusahaan dengan ukuran yang berbeda akan memberikan sinyal yang

berbeda atas profitabilitas perusahaan periode yang akan datang. Selain melakukan

pengujian hubungan antara perubahan dividen dengan profitabilitas perusahaan,

dilakukan juga pengujian mengenai pengaruh perubahan dividen terhadap cumulative

abnormal return.

5.2 Sinyal Perubahan Dividen terhadap Kinerja Pasar

Hasil analisis berikut ini mengenai pengaruh perubahan dividen erhadap

kinerja pasar yaitu cumulative abnormal return. Secara keseluruhan yaitu

menggunakan uji F memperoleh hasil yang tidak signifikan, namun jika dilakukan

pengujian atas masing-masing koefisien diperoleh hasil pada panel A Tabel 5.9

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 17

Page 18: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

bahwa untuk hipotesis H31 yaitu pengaruh perubahan dividen terhadap CAR. Hasil

pengujian tersebut menunjukkan bahwa perubahan dividen secara signifikan tidak

berpengaruh pada CAR0. Begitu juga untuk perubahan laba tidak mempengaruhi

CAR pada tanggal pengumuman. Dividen naik (laba naik maupun laba turun) tidak

mempengaruhi peningkatan CAR pada tanggal pengumuman, terlihat dari koefisien

variabel DNEN dan DNET. Sehingga tidak ada alasan untuk menerima H32.1, dan

H32.2. Tetapi untuk hipotesis H33.1 dan H33.2 ditemukan bahwa dividen turun (laba

naik maupun laba turun) mempengaruhi penurunan CAR pada tanggal pengumuman

dan terbukti juga untuk hipotesis H34.1 dan H34.2 bahwa saat mengumumkan dividen

tidak berubah (laba naik maupun laba turun) mempengaruhi penurunan CAR pada

tanggal pengumuman tersebut.

Menurut Jogiyanto (1998), bahwa lamanya jendela tergantung dari jenis

peristiwanya. Jika peristiwanya merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat

ditentukan oleh investor (misalnya pengumuman laba dan pengumuman dividen),

periode jendela dapat pendek, disebabkan investor dapat bereaksi dengan cepat.

Sebaliknya untuk peristiwa yang nilai ekonomisnya sulit ditentukan oleh investor

(misalnya merger), investor akan membutuhkan waktu yang lama untuk bereaksi.

Untuk pengumuman laba, periode jendela yang digunakan umumnya adalah 3 hari

(sehari sekeliling tanggal pengumuman) dan untuk pengumuman pembayaran

dividen, umumnya jendela yang digunakan adalah 21 hari (10 hari sekeliling tanggal

pengumuman) dan untuk merger adalah sekitar 71 hari (sepuluh hari sebelum tanggal

pengumuman, sehari pada tanggal pengumuman dan 60 hari setelah tanggal

pengumuman).

Pengujian hipotesis H32.1 dan H32.2 untuk periode jendela untuk panel B dan

panel C tidak terbukti secara signifikan bahwa dengan dividen naik (laba naik

maupun laba turun) maka mempengaruhi peningkatan CAR satu hari sebelum dan

satu hari sesudah juga CAR tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah. Juga untuk

dividen turun (laba naik maupun laba turun) pada hipotesis H33.1 dan H33.2.

Hipotesis H34.1 dan H34.2 untuk dividen tidak berubah (laba naik maupun laba turun)

tidak terbukti secara signifikan mempengaruhi CAR. Hal ini sesuai dengan

penjelasan oleh Jogiyanto (1998) bahwa untuk waktu satu hari disekeliling dan tiga

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 18

Page 19: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

hari disekeliling pengumuman dividen, masih terlalu pendek untuk informasi

tersebut diserap pasar.

Pada hasil pengujian panel D memperoleh kesimpulan yang sama dengan

panel E bahwa perubahan dividen mempengaruhi CAR pada lima hari disekeliling

tanggal pengumuman dan sepuluh hari disekeliling tanggal pengumuman. Hasil

panel D dan E juga menunjukkan hasil yang sama untuk koefisien β4 yaitu

perusahaan dengan kategori dividen naik dan laba turun, hasil yang diperoleh

signifikan namun tanda koefisien tidak sesuai dengan prediksi. Hal ini karena pada

kenyataannya investor adalah berbeda-beda dapat berupa investor individual ataupun

institusi. Investor individual pun berbeda-beda dalam hal umur dan golongan kelas.

Perbedaan ini menyebabkan perbedaan preferensi mereka terhadap tingginya

dividen. Investor yang lanjut usia dan penghasilannya hanya tergantung dari dividen

mungkin akan menyukai dividen yang tinggi. Akan tetapi investor dengan

penghasilan yang sudah tinggi akan menyukai pembagian dividen yang rendah,

karena jika mereka menerima dividen, mereka harus mengeluarkan biaya transaksi.

Hal ini mendukung teori Miller dan Modligiani (1961) menyebut bahwa dividen

sifatnya tidak relevan. Walaupun koefisien dari hipotesis H32.2 ini signifikan, namun

karena berbeda tanda dari prediksi sehingga tidak ada alasan untuk menerima

hipotesis ini. Sehingga untuk panel D dan E yang terbukti signifikan hanyalah untuk

hipotesis H31.

Dari hasil pengujian ini tidak dapat diperoleh bukti bahwa perubahan dividen

mempengaruhi pasar pada tanggal pengumuman dividen dan di sekitar tanggal

pengumuman dividen, kecuali untuk panel D dan panel E. Hal ini terlihat dari hasil

pengujian ini yang tidak signifikan secara statistik. Alasannya bahwa pasar sudah

mengetahui informasi pengumuman dividen saat perusahaan menyampaikan

undangan rapat umum pemegang saham dan diberitahukan salah satu agendanya

adalah pengumuman pembagian dividen. Sehingga informasi yang ditangkap oleh

investor ada yang pada saat pengumuman di rapat umum pemegang saham dan ada

yang memperoleh informasi tersebut terlebih dahulu pada saat undangan rapat umum

pemegang saham akibatnya reaksi yang dilakukan oleh investor tersebut beragam.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 19

Page 20: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

5.3 Pengujian Tambahan

Pengujian tambahan ini adalah untuk memperkuat bahwa perubahan dividen

berhubungan dengan profitabilitas perusahaan periode satu tahun berikutnya.

Dilakukan dua pengujian tambahan, yang pertama adalah dengan mengganti variabel

terikat menjadi ROA yaitu rasio laba bersih terhadap total aktiva. Variabel ROA ini

yang digunakan dalam penelitian Kurniawan dkk (2005). Pengujian tambahan yang

kedua adalah melakukan pengujian dengan Lag 2 tahun yaitu untuk mengetahui

hubungan sinyal dividen dengan kinerja perusahan untuk periode dua tahun yang

akan datang. Hasil pengujian tambahan yang pertama (Tabel 5.10 (1)) adalah sama

dengan pengujian yang sudah dilakukan pada hipotesis 1 dan hipotesis 2. Bahwa

perubahan dividen berhubungan secara signifikan dengan profitabilitas periode satu

tahun berikutnya. Begitu juga untuk kebijakan dividen naik berhubungan dengan

meningkatnya profitabilitas perusahaan periode satu tahun berikutnya dan untuk

kebijakan dividen turun memberikan hasil yang sama dengan pengujian utama.

Dalam pengujian tambahan ini yang memberikan lag 2 tahun tidak ditemukan

bukti bahwa terdapat hubungan antara hubungan antara perubahan dividen naik

dengan kinerja keuangan perusahaan dari sisi profitabilitas untuk periode dua tahun

kedepan (Tabel 5.10 (2)). Hasil ini semakin memperkuat bahwa sinyal yang

diberikan dividen dalam hubungannya dengan kinerja keuangan perusahaan hanya

sampai periode satu tahun ke depan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Benartzi (2003).

VI. KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya oleh

Kurniawan dkk (2005). Perbedaannya adalah penelitian Kurniawan dkk (2005)

hanya menguji sinyal perubahan dividen dengan kinerja operasional. Dalam

penelitian ini diuji hubungan perubahan dividen dengan kinerja operasional

menggunakan regresi berganda dan juga untuk kinerja pasar yaitu dengan

menggunakan event study. Penelitian ini juga melakukan pengujian tambahan untuk

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 20

Page 21: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

melihat apakah sinyal perubahan dividen berhubungan dengan kinerja perusahaan

untuk periode dua tahun kemudian.

Berdasarkan hasil pengujian sinyal perubahan dividen dengan kinerja

operasional ditemukan bahwa perubahan dividen secara signifikan dapat

mensinyalkan kinerja perusahaan periode satu tahun yang akan datang untuk rasio

profitabilitas yaitu rasio laba bersih terhadap total ekuitas (ROE) dan rasio laba

bersih terhadap penjualan (NPM). Begitu juga dengan perubahan laba periode

sebelumnya berhubungan dengan laba periode satu tahun berikutnya. Pada pengujian

mengenai hubungan perubahan dividen naik (laba naik maupun laba turun) terhadap

rasio profitabilitas memperoleh hasil yang sama, yaitu dapat mensinyalkan kinerja

perusahaan periode satu tahun berikutnya. Terbukti juga hubungannya antara dividen

turun dan laba turun dengan menurunnya profitabilitas perusahaan. Tetapi tidak

terbukti untuk perubahan dividen turun laba naik dan dividen tidak berubah.

Pengujian untuk periode dua tahun tidak menemukan bukti yang mendukung bahwa

tedapat hubungan sampai dua tahun berikutnya.

Dari hasil pengujian short run menggunakan event studies dengan melihat

pengaruh perubahan dividen terhadap CAR disekeliling tanggal pengumuman.

Diperoleh hasil bahwa justru dividen tidak berubah signifikan hanya pada tanggal

pengumuman. Perubahan dividen terbukti mempengaruhi CAR pada lima serta

sepuluh hari disekeliling tanggal pengumuman. Tetapi tidak terbukti untuk kategori

dividen naik, dividen turun dan dividen tidak berubah. Hal ini diduga karena investor

hanya menganggap pengumuman dividen sebagai suatu informasi, tetapi tidak

melakukan tindakan lebih lanjut atas perubahan dividen tersebut.

Hasil pengujian akan dividen tidak sepenuhnya terbukti bahwa perubahan

dividen berhubungan dengan kinerja operasional dan perubahan dividen

mempengaruhi kinerja pasar. Hal ini selaras dengan penelitian Hartono dkk (2003)

dan Kurniawan dkk (2005) bahwa hipotesis sinyal perubahan dividen di Indonesia

tidak sepenuhnya terbukti.

6.2 Keterbatasan Penelitian

1. Pada pengujian pengaruh perubahan dividen terhadap cumulative

abnormal return, tidak dilakukan pengujian secara univariate yang

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 21

Page 22: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

menggunakan matched sample. Hal ini dikarenakan keterbatasan dalam

pemilihan sampel yang dapat dipasangkan.

2. Penelitian ini hanya memfokuskan untuk perubahan dividen tunai, dan

tidak melakukan pengujian untuk dividen saham.

3. Dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy dalam

mengkategorikan perubahan dividen. Permasalahannya dengan

menggunakan variabel dummy adalah informasi besaran perubahan tidak

terefleksi dalam variabel dummy.

6.3 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

1. Dalam melakukan pengujian kinerja pasar yaitu terhadap cumulative

abnormal return, diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat

melakukan pengujian secara univariate menggunakan matched sample.

Hal ini untuk mengetahui pada hari keberapa sebenarnya terjadi

perbedaan abnormal return antara perusahaan yang mengumumkan

dividen dan yang tidak mengumumkan dividen.

2. Penelitian berikutnya dapat melakukan pengujian dengan menggunakan

dividen saham, untuk mengetahui apakah sinyal perubahan dividen yang

berupa dividen saham memiliki hasil atau kesimpulan yang serupa.

3. Penelitian berikutnya dapat melakukan pengujian dengan

menginteraksikan antara variabel kontinus perubahan dividen dengan

variabel kontinus laba.

4. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian dengan

membandingkan sinyal dividen di Indonesia dan di negara yang

kondisinya hampir sama dengan Indonesia.

6.4 Implikasi

1. Bagi perusahaan yang melakukan perubahan dividen adalah perusahaan

masih dapat menggunakan dividen naik sebagai sinyal baik untuk

menunjukkan bahwa kinerja operasional perusahaan periode satu tahun

kedepan akan meningkat. Hal ini dilihat dari anggapan bahwa dividen

dalam kinerja operasional masih memiliki value relevant, sehingga

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 22

Page 23: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

perusahaan masih dapat menggunakan dividen sebagai sinyal pada

investor. Selain itu, perusahaan bisa saja memberikan sinyal dengan

menggunakan dividen sebagai sarana reaksi positif terhadap investor.

2. Bagi investor, dapat menggunakan dividen sebagai bahan analisis

perhitungan dalam melakukan keputusan dalam pasar modal. Investor

dapat melakukan penghitungan yaitu untuk menghitung return yang

diperoleh investor jika tetap mempertahankan saham perusahaan. Investor

agar tidak terlalu naif dalam melihat perubahan dividen.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 23

Page 24: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

DAFTAR PUSTAKA

Ariayati, Riri (2006), “Pengaruh pengumuman pembentukan indeks FTSE/ASEAN

terhadap return dan volume transaksi saham di Bursa Efek Jakarta”. Thesis

pascasarjana ilmu manajemen.

Asquith, Paul dan David W. Mullins, Jr., (1986), “Signaling with dividends, stock

repurchases, and equity issues”, Journal of Financial Management, 15, 27-44

Aharony, J dan I. Swary (1980), “Quarterly dividend and earnings announcement

and stockholders returns: an empirical analysis”, Journal of finance, 35:1-12.

Barber, Brad and John Lyon (1996), “Detecting abnormal operating performance:

The empirical power and specification of test statistics”, Journal of financial

economics 41, 359-399.

Bernartzi, S., R. Michaely and R. Thaler (1997), “Do change in dividend signal the

future or past?”, Journal of Finance 52 (3), 1007 – 1043.

Bernartzi, S., R. Michaely, Gustavo Grullon and R. Thaler (2003), “Dividend

changes do not signal changes in future profitability”, October 7, 2003.

Bhattacharya, S, (1979), “Imperfect information, dividend policy, and the bird in the

hand fallacy”, Bell Journal of Economics 10, 259-270.

Bringham, E.F., dan L. C. Gapenski (1999), “Financial Management: Theory and

Practice”. Ninth Edition, The Dryden Press Harcout Brace College

Publishers.

Chan, S. and T. Shevlin (2004), “What is confirmation content of devidend

changes?:A new investigation of puzzle”. University of Washington Working

Paper.

Fuller, K. and A. Thakor (2002), “Signaling, free cashflows and “nonmonotonic”

dividends”, Working Papars Series. University of Georgia and University of

Michigan Business School.

Gonedes, N. (1978), “Corporate signaling, external accounting, and capital market

equilibrium: evidence on dividends, income, and extraordinary items”,

Journal of accounting research 16: 26-79.

Gombola, J, M. and F. Y. Liu (1999), ”The signaling power of special designated

dividends”, Journal of Financial anf Quantitative Analysis vol 34, no.3.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 24

Page 25: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Gordon, M. (1959). “Dividends, earnings and stock prices”. Review of economics

and statistics. 99-105.

Gujarati, Damodar N. (2003), “Basic Econometrics”. 4th edition, McGraw Hill.

Gunasekarage, A. A., C.D. Sinclair dan D. M. Power. (1996), “The influence of

company financial performance on the interpretation of dividend and earnings

signal : study of accounting and market base data”. British Accounting

Review 28, 229-247.

Gunasekarage, A. A. and D. M. Power (2002), “The post announcement

performance of devidend changing companies: the devidend signaling hypothesis

revisited”, Journal of accounting and finance 42, 131-151.

Habbe, Hamid (2003). “Tambahan kandungan informasi perubahan dividen tentang

profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang”, Simposium Nasional

Akuntansi VI. Surabaya, 16-17 Oktober 2003.

Hartono, J. dan D. Setiawan (2003), “Pegujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat

secara keputusan: analisis pengumuman dividend meningkat”, Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol 6, 131-144.

Healy, Paul M.dan Khrisna G. Palepu (1988), “Earnings information conveyed by

dividend initiations and omissions”, Journal of financial economics, Vol 21

(2), 146-176

Indonesian Capital Market Directory (2000), Institute for economic and financial

research, Jakarta(ECFIN).

______(2001), Institute for economic and financial research, Jakarta. (ECFIN)

______(2002), Institute for economic and financial research, Jakarta. (ECFIN)

______(2003), Institute for economic and financial research, Jakarta. (ECFIN)

______(2004), Institute for economic and financial research, Jakarta. (ECFIN)

Jogiyanto, H.M (1998). Teori portfolio dan analisis sekuritas. UPP AMP YKPN

Yogyakarta.

John K dan J. Williams (1985), “Dividends, dilution, and taxes: a signaling

equilibrium”, Journal of finance 40. 1053-1070.

Kurniawan, B., Syahrir Ali, dan Rahmat Febrianto (2005), “Post-dividend

announcement performance of listed companies in Indonesia: a test of

dividend signaling hypothesis”, SNA VIII, Solo 15-16 September 2005.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 25

Page 26: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996). Penerbit Balai Pustaka

Kieso, Weygant (2005). Intermediate Accounting. Eleventh edition.

Lease, Ronald C, Kase John, Avner Kalay, Uri Lowenstein, Oded Sarig (1999),

“Dividend policy, its impact on firm value”, Harvard Business School Press.

Leo, Liany (2007). “Incremental information content dalam opini audit unqualified

dengan paragraf penjelasan”. Tugas mata kuliah SDAK.

Lintner J, (1956), “Distribution of incomes of corporations among dividend, retained

earnings, and taxes”, American Economic Review, 46 no.2, 97-113.

Macquire, C. W. Megginson, and M. Lipson (1998), “Dividend intiation and

earnings surprise”. Financial Management 27, 36-45.

Marlinah, Aan. (2005), “Analisis factor-faktor determinan terhadap harga

saham pada ex-dividend date”. Thesis Magister Akuntansi FEUI .

Mikhail, Michael, Beverly R. Walther, Richard H. Wilis (1999), “Dividends change

and earning quality”. Working paper.

Miller, M and Rock, K (1985). “Dividend policy under asymmetric information”,

Journal of finance 40; 1031-1051.

Miller, M. J. dan Modigliani, F (1961). “Dividend policy, growth, and the valuation

of shares”, Journal of business of the University of Chicago, 34; 441-443

Nachrowi, Nachrowi Djalal, dan Hardius Usman (2002), “Penggunaan Teknik

Ekonometri: Pendekatan Populer & Praktis Dilengkapi Teknik Analisis &

Pengolahan Data Dengan Menggunakan Paket Program SPSS”.

Nissim, D. and A. Ziv (2001), “Dividends changes and profitability”, Jounal of

Finance 40, 1031 – 1051.

Pettit, R. (1972), “Dividend announcements, security perfomance, and capital market

efficiency”, Journal of finance 27, 993-1008.

Ross, S. R. Westerfield, and Jaffe (2005), “Corporate finance”. Chicago: Irwin.

Sekaran, Uma, (2003). “Research methods for business: a skill building approach”.

4th edition, John Wiley & Sons, Inc.

Skousen, K. Fred, Stice, Earl K., and Stice, James D.,(2000), “Intermediate

Accounting”. Edition 14, South-Western College Publishing.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 26

Page 27: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Suartama, Kadek. (2005). “Reaksi harga saham terhadap pengumuman perubahan

dividen (Studi empiris pada bursa efek Jakarta)”. Thesis Magister Akuntansi

FEUI

Subramanyam, K.R., John J.Wild, and Robert F.Halsey (2003), “Financial statement

analysis”. 4th edition (International edition). McGraw – Hill.

Watss, Ross (1973), “The information content of dividends”. Journal of Business 46.

191-211

Williams, J. (1988), “Efficient signaling with dividends, investments, and stock

repurchases”. Journal of finance 43. 737-747.

White, Sondy dan Fred (2003), “Financial analysis statement”. McGrawHill

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 27

Page 28: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.1

Statistik Deskriptif – Model 1 dan Model 2 ROE NPM DNEN DNET DTEN DTET DTBEN DTBET ∆DPS ∆EPS SIZE AGE

Mean 11.99289 0.064345 0.182891 0.238938 0.174041 0.126844 0.115044 0.162242 -0.032448 -0.058407 5.830132 1.113023 Median 9.75 0.052357 0 0 0 0 0 0 0 -0.1 5.777746 1.146128 Maximum 66.27 0.389971 1 1 1 1 1 1 3 11.1 7.701423 1.431364 Minimum -50.43 -0.206538 0 0 0 0 0 0 -1 -16 4.125286 0.69897 Std. Dev. 15.30052 0.080499 0.387148 0.427065 0.379705 0.33329 0.319547 0.369218 0.955586 1.939837 0.590393 0.171902 Skewness 0.202272 0.44723 1.6406 1.224393 1.719441 2.242541 2.412946 1.832293 3.304099 -1.022378 0.316206 -0.386287 Kurtosis 5.361853 4.404082 3.691569 2.499139 3.956477 6.028991 6.822308 4.357298 22.68058 23.32014 3.399821 2.629382

Jarque-Be81.10584 39.14751 158.8292 88.24476 179.9632 413.7319 535.3271 215.7093 6087.783 5891.384 7.907198 10.37097 Probabilit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.019186 0.005597

Sum 4065.59 21.81302 62 81 59 43 39 55 -11 -19.8 1976.415 377.3147 Sum Sq. D79127.85 2.190283 50.66077 61.64602 48.73156 37.54572 34.51327 46.0767 308.6431 1271.884 117.8146 9.987973

Observati 339 339 339 339 339 339 339 339 339 339 339 339 Tabel 5.2

Proporsi Dummy

Dummy =1 Dummy =0DNEN 18% 82%DNET 24% 76%DTEN 17% 83%DTET 13% 87%DTBEN 12% 88%DTBET 16% 84%

Proporsi

ROE = rasio laba bersih terhadap total ekuitas, NPM = rasio laba bersih terhadap penjualan, DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan laba turun dan 0 lainnya, ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan laba pada tahun t dengan tahun t-1, AGE = umur perusahaan, SIZE = ukuran perusahaan.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice

28 

Page 29: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.3

Korelasi – Model 1 dan Model 2

ROE NPM ∆DPS ∆EPS DNEN DNET DTBEN DTEN DTET DTBET AGE SIZEROE 1.0000 0.7094*** 0.1788*** 0.1679*** 0.1505*** 0.0263 -0.0930* 0.1418*** -0.1512*** -0.1170** 0.2335*** 0.2764***

. 0.0000 0.0009 0.0019 0.0055 0.6300 0.0872 0.0090 0.0053 0.0312 0.0000 0.0000NPM 0.7964*** 1.0000 0.2415*** 0.1884*** 0.2265*** -0.0331 -0.0266 0.1116** -0.1971*** -0.1130** 0.0825 0.2241***

0.0000 . 0.0000 0.0005 0.0000 0.5441 0.6252 0.0400 0.0003 0.0374 0.1296 0.0000∆DPS 0.1891*** 0.2331*** 1.0000 0.0362 0.1263*** -0.2739*** 0.0275 0.2492*** -0.0694 -0.0331 -0.0176 0.1380***

0.0005 0.0000 . 0.5070 0.0199 0.0000 0.6143 0.0000 0.2027 0.5437 0.7474 0.0110∆EPS 0.3394*** 0.3278*** 0.1112** 1.0000 0.0195 0.0127 0.0187 -0.0268 0.0055 -0.0288 0.0074 0.0621

0.0000 0.0000 0.0407 . 0.7211 0.8154 0.7315 0.6234 0.9194 0.5976 0.8924 0.2540DNEN 0.1698*** 0.2262*** 0.2162*** 0.0537 1.0000 -0.2650*** -0.1705*** -0.2171*** -0.1803*** -0.2081*** 0.0727 0.0203

0.0017 0.0000 0.0001 0.3240 . 0.0000 0.0016 0.0001 0.0009 0.0001 0.1816 0.7102DNET 0.0350 -0.0165 -0.3659*** -0.0007 -0.2650*** 1.0000 -0.2020*** -0.2572*** -0.2135*** -0.2465*** -0.0059 0.1240**

0.5213 0.7616 0.0000 0.9897 0.0000 . 0.0002 0.0000 0.0001 0.0000 0.9132 0.0223DTBEN -0.0641 -0.0320 0.0908 0.0236 -0.1705*** -0.2020*** 1.0000 -0.1655*** -0.1374*** -0.1586*** -0.1374*** -0.1117**

0.2395 0.5568 0.0950 0.6648 0.0016 0.0002 . 0.0022 0.0113 0.0034 0.0113 0.0397DTEN 0.0933* 0.1007* 0.2099*** 0.0003 -0.2171*** -0.2572*** -0.1655*** 1.0000 -0.1749*** -0.2020*** 0.095* 0.0692

0.0860 0.0640 0.0001 0.9959 0.0001 0.0000 0.0022 . 0.0012 0.0002 0.0791 0.2036DTET -0.1452*** -0.2017*** -0.0892 0.0009 -0.1803*** -0.2135*** -0.1374*** -0.1749*** 1.0000 -0.1677*** 0.0305 -0.1015*

0.0074 0.0002 0.1011 0.9874 0.0009 0.0001 0.0113 0.0012 . 0.0019 0.5758 0.0618DTBET -0.1280*** -0.1119** -0.0174 -0.0770 -0.2081*** -0.2465*** -0.1586*** -0.2020*** -0.1677*** 1.0000 -0.0762 -0.0475

0.0184 0.0394 0.7489 0.1571 0.0001 0.0000 0.0034 0.0002 0.0019 . 0.1617 0.3829AGE 0.1658*** 0.0999* -0.0322 0.0491 0.0783 -0.0272 -0.1285** 0.0703 0.0369 -0.0450 1.0000 0.0599

0.0022 0.0660 0.5539 0.3671 0.1502 0.6182 0.0179 0.1967 0.4987 0.4089 . 0.2713SIZE 0.2482*** 0.1543*** 0.0824 0.0515 -0.0164 0.1277*** -0.0906* 0.0761 -0.1082 -0.0326 -0.0312 1.0000

0.0000 0.0044 0.1300 0.3441 0.7639 0.0186 0.0955 0.1622 0.0464 0.5494 0.5668 .

ROE = rasio laba bersih terhadap total ekuitas, NPM = rasio laba bersih terhadap penjualan, DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan laba turun dan 0 lainnya, PDPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, PEPS = persentase perubahan laba pada tahun t dengan tahun t-1, AGE = umur perusahaan, SIZE = ukuran perusahaan. *** signifikan 1% ** signifikan 5% * signifikan 10% Angka diagonal atas adalah korelasi Pearson dan di diagonal bawah adalah korelasi Spearman

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice

29 

Page 30: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.4

Analisis Hasil Regresi Model 1

PPt+1 = α +β1∆DPSt + β2∆EPSt+ ε

Variable Hipotesa Coefficient t-Statistic p value

C 12,1556 14,9990 0,0000ΛDPSt 1a.+/- 2,6770 3,1539 0.0018***ΛEPSt + 1,2977 3,1038 0.0021***

C 0,0670 15,1210 0,0000ΛDPSt 1b.+/- 0,0274 5,3868 0.0000***ΛEPSt + 0,0071 3,1311 0.0019***

A. Return on Equity (ROEt+1)

B. Net Profit Margin (NPMt+1)

339NAdjusted R-squaredF-Statistic 10,0527

0,0508

p value (F-statistic)Durbin-Watson stat

N 339

1,73470,0001

Adjusted R-squared 0,1132F-Statistic 20,0799p value (F-statistic) 0,0000Durbin-Watson stat 1,8478

• Perubahan dividen menunjukkan perubahan kandungan informa

Variabel dependen : ROE = rasio laba bersih terhadap total ekuitas, NPM = rasio laba bersih terhadap penjualan. Variabel independen : ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan earnings pada tahun t dengan tahun t-1. Jumlah N setelah data outlier dikeluarkan dengan kriteria ± 3 kali standar deviasi. *** signifikan 1%

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 30

Page 31: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.5

Analisis Hasil Regresi Model 2

PPt+1 = α +β1∆DPSt + β2∆EPSt + β3DNEN(+,+)t + β4DNET(+,-)t + β5DTBEN(0,+)t +

β6DTBET(0,-)t + β7DTEN(-,+)t + β8AGE t + β9SIZEt + ε

Variable Hipotesa Coefficient t-Statistic p value

C -44.6608 -4.9111 0.0000ΛDPSt 1a.+/- 1,7728 2,0648 0.0397**ΛEPSt + 1,1874 3,0488 0.0025***DNEN 2a1.1.+ 8,8988 3,2041 0.0015***DNET 2a1.2.+ 5,9526 2,2404 0.0257***DTBEN 2a3.1.+/- 3,0803 0,9969 0,3195DTBET 2a3.2.+/- 2,1684 0,7662 0,4441DTEN 2a2.1.- 7,8946 2,7625 0.0061***AGE + 17,8757 4,0007 0.0001***SIZE + 5,4466 4,1214 0.0000***

C -0.1284 -2.6641 0,0081ΛDPSt 1b.+/- 0,0137 3,0152 0.0028***ΛEPSt + 0,0071 3,4538 0.0006***DNEN 2b1.1.+ 0,0696 4,7286 0.0000***DNET 2b1.2.+ 0,0345 2,4539 0.0147***DTBEN 2b3.1.+/- 0,0339 2,0681 0.0394**DTBET 2b3.2.+/- 0,0189 1,2632 0,2074DTEN 2b2.1.- 0,0459 3,0342 0.0026***AGE + 0,0263 1,1095 0,268SIZE + 0,0220 3,1452 0.0018***

A. Return on Equity (ROEt+1)

B. Net Profit Margin (NPMt+1)

Durbin-Watson stat 1,8307

F-Statistic 9,3306p value (F-statistic) 0,0000

Durbin-Watson stat 1,9061

F-Statistic 8,6921p value (F-statistic) 0,0000

N 339Adjusted R-squared 0,1700

N 339Adjusted R-squared 0,1815

Variabel dependen : ROE = rasio laba bersih terhadap total ekuitas, NPM = rasio laba bersih terhadap penjualan Variabel independen : DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan earnings turun dan 0 lainnya, ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan laba pada tahun t dengan tahun t-1 . Variabel kontrol : AGE = Log Age, umur perusahaan sejak go public hingga 2005, SIZE = Log total asset, ukuran perusahaan. Jumlah N setelah data outlier dikeluarkan dengan kriteria ± 3 kali standar deviasi. *** signifikan 1%, ** signifikan 5%

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 31

Page 32: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.6

Statistik Deskriptif – Model 3

CAR0 CAR3 CAR7 CAR11 CAR21 DNEN DNET DTBEN DTBET DTEN DTET PDPS PEPS BM

Mean 0.000119 -0.000564 -0.013671 -0.020233 -0.016316 0.188406 0.193237 0.164251 0.173913 0.173913 0.10628 0.028744 -0.131932 1.200797 Median -0.001208 -0.005492 -0.016374 -0.018161 -0.02125 0 0 0 0 0 0 0 -0.03 0.917606 Maximum 0.103124 0.151494 0.199213 0.201999 0.410774 1 1 1 1 1 1 7.5 9.25 6.615926 Minimum -0.092262 -0.122558 -0.197667 -0.272462 -0.316881 0 0 0 0 0 0 -1 -24.35 -1.477809 Std. Dev. 0.024835 0.045524 0.063204 0.072397 0.105423 0.391984 0.395794 0.371402 0.379954 0.379954 0.308943 0.884669 2.794854 1.10528 Skewness 0.658139 0.684862 0.265454 -0.235709 0.399115 1.593686 1.553873 1.812393 1.720618 1.720618 2.554997 4.117257 -3.827605 2.044525 Kurtosis 6.962889 5.023608 4.242678 4.110233 5.077994 3.539835 3.414521 4.284767 3.960526 3.960526 7.52801 31.38771 35.35468 8.783357 Jarque-Bera 150.3948 51.501 15.75022 12.54809 42.73887 90.13783 84.78299 127.5611 110.0957 110.0957 402.0536 7535.399 9534.312 432.6951 Probability 0 0 0.00038 0.001885 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sum 0.024567 -0.116839 -2.829963 -4.1883 -3.377448 39 40 34 36 36 22 5.95 -27.31 248.565 Sum Sq. Dev. 0.127056 0.426916 0.822912 1.079707 2.28949 31.65217 32.27053 28.41546 29.73913 29.73913 19.66184 161.2237 1609.109 251.6585 Observations 207 207 207 207 207 207 207 207 207 207 207 207 207 207

Tabel 5.7

Proporsi Dummy

Dummy = 1 Dummy = 0DNEN 19% 81%DNET 19% 81%DTEN 17% 83%DTET 11% 89%DTBEN 16% 84%DTBET 17% 83%

Proporsi

CAR0 = cumulative abnormal return pada tanggal pengumuman dividen, CAR3 = cumulative abnormal return satu hari sebelum dan satu hari sesudah pengumuman dividen, CAR7 = cumulative abnormal return tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah pengumuman dividen, CAR11 = cumulative abnormal return lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman dividen, CAR21 = cumulative abnormal return sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah pengumuman dividen, DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan laba turun dan 0 lainnya, ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan laba pada tahun t dengan tahun t-1, BM = rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 32 

Page 33: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.8

Korelasi – Model 3

CAR0 CAR3 CAR7 CAR11 CAR21 ∆DPS ∆EPS DNEN DNET DTBEN DTEN DTET DTBET BMCAR0 1.000 0.523*** 0.341*** 0.385*** 0.260*** 0.022 0.105 0.010 0.096 (0.037) (0.067) 0.122* (0.109) (0.011)

. 0.000 0.000 0.000 0.000 0.742 0.116 0.878 0.151 0.583 0.317 0.069 0.102 0.871CAR3 0.458*** 1.000 0.584*** 0.470*** 0.322*** 0.023 0.086 (0.028) 0.047 (0.059) 0.023 0.043 (0.020) 0.070

0.000 . 0.000 0.000 0.000 0.732 0.196 0.676 0.479 0.379 0.736 0.526 0.768 0.296CAR7 0.344*** 0.573*** 1.000 0.724*** 0.443*** 0.096 0.003 (0.013) (0.032) (0.099) 0.028 0.038 0.083 0.029

0.000 0.000 . 0.000 0.000 0.153 0.961 0.849 0.632 0.140 0.677 0.571 0.215 0.662CAR11 0.335*** 0.440*** 0.681*** 1.000 0.670*** 0.113* 0.045 0.034 (0.082) (0.045) (0.029) 0.101 0.037 (0.001)

0.000 0.000 0.000 . 0.000 0.009 0.506 0.611 0.221 0.505 0.667 0.130 0.579 0.991CAR21 0.207*** 0.282*** 0.453*** 0.626*** 1.000 0.155** 0.044 0.000 (0.094) (0.014) 0.011 0.068 0.044 0.077

0.002 0.000 0.000 0.000 . 0.020 0.511 0.997 0.162 0.840 0.867 0.308 0.514 0.249∆DPS 0.013 (0.046) (0.083) (0.066) (0.099) 1.000 0.014 0.154** 0.051 (0.048) (0.073) (0.058) (0.053) (0.079)

0.847 0.497 0.217 0.325 0.137 . 0.834 0.021 0.447 0.470 0.277 0.387 0.432 0.235∆EPS 0.039 0.058 (0.066) 0.034 0.015 0.089 1.000 0.100 (0.005) 0.041 0.042 (0.054) (0.136)** (0.078)

0.563 0.388 0.327 0.608 0.817 0.181 . 0.136 0.944 0.540 0.526 0.420 0.041 0.242DNEN 0.021 0.022 (0.020) (0.002) (0.030) 0.571*** 0.384*** 1.000 (0.250)*** (0.218)*** (0.221)*** (0.175)*** (0.236)*** (0.129)*

0.756 0.738 0.770 0.982 0.650 0.000 0.000 . 0.000 0.001 0.001 0.008 0.000 0.053DNET 0.098 0.002 (0.040) (0.099) (0.146) 0.323*** (0.358)*** (0.250)*** 1.000 (0.212)*** (0.215)*** (0.215)*** (0.229)*** (0.085)

0.145 0.979 0.552 0.137 0.029 0.000 0.000 0.000 . 0.001 0.001 0.010 0.001 0.206DTBEN (0.009) (0.032) (0.042) 0.012 0.041 (0.021) 0.033 (0.218)*** (0.212)*** 1.000 (0.187)*** (0.148)** (0.200)*** (0.054)

0.898 0.632 0.530 0.858 0.537 0.757 0.625 0.001 0.001 . 0.005 0.026 0.003 0.420DTEN (0.039) 0.020 0.045 0.007 0.081 (0.548)*** 0.174*** (0.221)*** (0.215)*** (0.187)*** 1.000 (0.151)** (0.203)*** 0.018

0.558 0.763 0.503 0.919 0.229 0.000 0.009 0.001 0.001 0.005 . 0.024 0.002 0.793**DTET 0.058 0.060 0.026 0.107 0.073 (0.462)*** (0.165) (0.175) (0.170) (0.148) (0.151) 1.000 (0.161) 0.029

0.390 0.372 0.694 0.110 0.274 0.000 0.013 0.008 0.010 0.026 0.024 . 0.016 0.669DTBET (0.124) (0.063) 0.038 0.000 0.008 (0.020) (0.098) (0.236)*** (0.229)*** (0.200)*** (0.203)*** (0.161)** 1.000 0.236***

0.063 0.350 0.575 0.995 0.905 0.769 0.142 0.000 0.001 0.003 0.002 0.016 . 0.000BM (0.038) 0.071 (0.024) (0.015) (0.056) (0.153)*** (0.097) (0.085) (0.055) (0.043) (0.022) (0.003) 0.211 1.000

0.573 0.292 0.715 0.825 0.399 0.022 0.147 0.206 0.408 0.517 0.747 0.966 0.001 .

CAR0 = cumulative abnormal return pada tanggal pengumuman dividen, CAR3 = cumulative abnormal return satu hari sebelum dan satu hari sesudah pengumuman dividen, CAR7 = cumulative abnormal return tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah pengumuman dividen, CAR11 = cumulative abnormal return lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman dividen, CAR21 = cumulative abnormal return sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah pengumuman dividen, DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan laba turun dan 0 lainnya, ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan laba pada tahun t dengan tahun t-1, BM = rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas.

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 33 

Page 34: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.9

Analisis Hasil Regresi Model 3

Model:

βo β1 β2 β3 β4 β5 β6 β7 β8

Panel A: window untuk CAR0 pada saat pengumuman dividen (t=0)Koefisien 0.0151 0.000301 0.000401 -0.0126 -0.005896 -0.0158 -0.020002 -0.0182 0.0006t-value 2.0046 0.2159 1.5695 -1.4478 -0.6749 -1.7386 -2.2466 -2.0194 0.2948p-value 0.0463 0.8293 0.118 0.1491 0.5004 0.0835 0.0257* 0.0447** 0.7684adj.R2 0.011429 (F = 1.323706)

Panel B: window untuk CAR3 satu hari sebelum dan satu hari sesudah pengumuman dividen (t-1, 0, t+1)Koefisien 0.0108 0.0001 0.0006 -0.0114 -0.0016 -0.0155 -0.0108 -0.0053 0.0042t-value 0.4149 0.4383 1.4042 -0.771 -0.111 -1.003896 -0.718303 -0.346 1.158002p-value 0.6786 0.6616 0.1617 0.4415 0.9117 0.3166 0.4733 0.7296 0.2481adj.R2 -0.013422 (F= 0.629155)

Panel C: window untuk CAR7 tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah pengumuman dividen (t-3, 0, t+3)Koefisien -0.00186 0.0006 0.0002 -0.014202 -0.015398 -0.0263 0.0046 -0.003803 0.0007t-value -0.110797 1.5479 0.2781 -0.7303 -0.7938 -1.3021 0.232396 -0.1894 0.152p-value 0.9119 0.1231 0.7812 0.466 0.4281 0.1942 0.8165 0.8499 0.8793adj.R2 -0.008068 (F= 0.0.775896)

Panel D: window untuk CAR11 lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman dividen (t-5, 0, t+5)Koefisien 0.020403 0.0008 0.0005 -0.0285 -0.047097 -0.0393 -0.0196 -0.0351 -0.0005t-value 0.9838 1.7541 0.8071 -1.1851 -1.9607 -1.5726 -0.803498 -1.4119 -0.0952p-value 0.3263 0.0808* 0.4205 0.2372 0.0512** 0.1173 0.4226 0.1594 0.9242adj.R2 0.000108 (F= 1.003022)

Panel E: window untukCAR21 sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah pengumuman dividen (t-10, 0, t+10)Koefisien 0.0123 0.0018 0.0008 -0.0358 -0.055498 -0.0311 -0.018027 -0.024017 0.009t-value 0.4292 2.5791 0.8449 -1.075 -1.6685 -0.8963 -0.531797 -0.6976 1.102204p-value 0.6682 0.0106*** 0.3991 0.2836 0.0967* 0.3711 0.5954 0.4862 0.2716adj.R2 0.014003 (F =1.397647)

CAR = βo + β1 ∆DPS + β2 ∆EPS + β3 DNEN + β4 DNET + β5 DTBEN + β6 DTBET + β7 DTEN +β8 BM + e

Variabel Dependen :CAR0 = cumulative abnormal return pada tanggal pengumuman dividen, CAR3 = cumulative abnormal return satu hari sebelum dan satu hari sesudah pengumuman dividen, CAR7 = cumulative abnormal return tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah pengumuman dividen, CAR11 = cumulative abnormal return lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman dividen, CAR21 = cumulative abnormal return sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah pengumuman dividen, Variabel Independen: DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan laba turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan laba turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan laba turun dan 0 lainnya, ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan laba pada tahun t dengan tahun t-1, Variabel Kontrol :BM = rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas. ** Signifikan 5%, * Signifikan 10%

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 34 

Page 35: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Tabel 5.10(1)

Hasil Analisis Regresi – Pengujian tambahan (1)

PPt+1 = α +β1∆DPSt + β2∆EPSt + β3D(+,+)t + β4D(+,-)t + β6D(0,+)t + β5D(-,+)t +

β5D(-,-)t + β7D(0,-) t + β8Size(B,K) t + β9Age t + ε

Variable Hipotesa Coefficient t-Statistic p value

C -17,2901 -3,5424 0,0005?DPSt +/- 1,0607 2,3017 0.022**?EPSt +/- 0,5492 2,6274 0.009***DNEN + 6,1999 4,1592 0.000***DNET + 3,9223 2,7505 0.0063***DTBEN +/- 3,4090 2,0556 0,4006DTBET +/- 2,1179 1,3942 0,1642DTEN - 4,6654 3,0416 0.0025***AGE 10,9659 4,5726 0.0000***SIZE 1,4253 2,0093 0.0453**

Return on Asset (ROAt+1)

N 339Adjusted R-squared 0,158937F-Statistic 8,096929p value (F-statistic) 0Durbin-Watson stat 1,918677

Pengujian tambahan yang kedua yaitu dengan lag 2 tahun, dengan

menggunakan persamaan:

Variabel dependen : ROA = rasio laba bersih terhadap total aktiva, Variabel independen : DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan earnings naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan earnings turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan earnings naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan earnings turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan earnings turun dan 0 lainnya, ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan earnings pada tahun t dengan tahun t-1 . Variabel kontrol : AGE = Log Age, umur perusahaan sejak go public hingga 2005, SIZE = Log total asset, ukuran perusahaan. Jumlah N setelah data outlier dikeluarkan dengan kriteria ± 3 kali standar deviasi. *** signifikan 1%, ** signifikan 5%

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 35

Page 36: Facm05-Hubungan Antara Sinyal Dividen Tunai Dengan Kinerja Operasional Dan Kinerja Pasar (024)

The 1st Accounting Conference  Faculty of Economics Universitas Indonesia Depok, 7‐9 November 2007 

Lampiran 5.10 (2)

Analisis Regresi – Pengujian Tambahan (2)

PPt+2 = α +β1∆DPSt + β2∆EPSt + β3D(+,+)t + β4D(+,-)t + β6D(0,+)t + β5D(-,+)t +

β5D(-,-)t + β7D(0,-) t + β8Size(B,K) t + β9Age t + ε

Variable Coefficient t-Statistic p value

A. Return on Equity (ROEt+2)C -50.04487 -2.816302 0.0052∆DPSt 0.007412 0.608784 0.5432∆EPSt -7.36E-06 -0.001627 0.9987DNEN 9.336095 1.60036 0.1107DNET 7.73722 1.412058 0.1591DTBEN 7.305394 1.154378 0.2494DTBET 0.257589 0.048277 0.9615DTEN 1.590903 0.279298 0.7802AGE 10.05832 1.302106 0.194SIZE 7.163635 2.828029 0.0051***

C 0.03293 0.347454 0.7285∆DPSt 2.25E-05 0.346965 0.7289∆EPSt -1.20E-05 -0.498483 0.6186DNEN 0.00796 0.255827 0.7983DNET 0.005636 0.192863 0.8472DTBEN -0.020041 -0.593748 0.5532DTBET -0.020346 -0.71495 0.4753DTEN -0.003863 -0.127165 0.8989AGE -0.075939 -1.84318 0.0664**SIZE 0.023196 1.716925 0.0872**

0.00441.13040.34151.9867

2680.04252.31530.0161

p value (F-statistic)Durbin-Watson stat

Adjusted R-squaredF-Statistic

Durbin-Watson stat

N

1.8991

268

B. Net Profit Margin (NPMt+2)

F-Statisticp value (F-statistic)

NAdjusted R-squared

Variabel dependen : ROE = rasio laba bersih terhadap total ekuitas, NPM = rasio laba bersih terhadap penjualan Variabel independen : DNEN = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan earnings naik dan 0 lainnya, DNET = 1 jika perusahaan dengan dividen naik dan earnings turun dan 0 lainnya, DTBEN = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan earnings naik dan 0 lainnya, DTBET = 1 jika perusahaan dengan dividen tidak berubah dan earnings turun dan 0 lainnya, DTEN = 1 jika perusahaan dengan dividen turun dan earnings turun dan 0 lainnya, ∆DPS = presentase perubahan dividen pada tahun t dengan tahun t-1, ∆EPS = persentase perubahan earnings pada tahun t dengan tahun t-1 . Variabel kontrol : AGE = Log Age, umur perusahaan sejak go public hingga 2005, SIZE = Log total asset, ukuran perusahaan. Jumlah N setelah data outlier dikeluarkan dengan kriteria ± 3 kali standar deviasi. *** signifikan 1%, ** signifikan 5%

Bridging the Gap between Theory, Research, and Practice 36