14
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 14 Pages pp. 1- 14 1 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 FAKTOR FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN ACEH JAYA Azhari 1 , Teuku Budi Aulia 2 , Ibnu Abbas Majid 2 1) MagisterTeknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstract: In the implementation of infrastructure projects in Aceh Jaya, Aceh province, the contractor's performance is influenced by various risks. The main issues discuss in this study are related to performance of construction industry in the project implementation in the district of Aceh Jaya. For instance; the common risk factors encountered by contractors, the effect of each factor to the project, and the handling and controlling strategies of each factor. The objective of this study is to identify 10 (ten) top risk factor affecting performance of contractor in infrastructure project in the district of Aceh Jaya, moreover, the handling method for each risk factor is also presented. The study was based on perception (experience) contractor at the level of head of the company or the project manager of the company's contractors in the district of Aceh Jaya. The scope of the research is limited to government projects in Department of Public Work in the district of Aceh Jaya in the year of 2010-2012. The target of respondent is based on perception of contractor. Primary data were collected by questionnaire survey. The data processing stages reliability test, frequency analysis, Frequency index, severity index, and importance index are used to analyse the risk factor. The findings present 10 (ten) top risk factor affecting performance of contractor in infrastructure project in the district of Aceh Jaya. For instances; land acquisition, defective design, security disturbance, material delivery delay, financial delay by the contractor, payment delay by the owner, discipline, site access, weather issue, lack of skills and competencies. Handling (response) to the top 10 critical risk factors, namely: the method prevents the possibility of the emergence of the impact of risk factors applied or applied to the problem of land acquisition, security disturbance, site access and the weather issue. Method of reducing the impact of risk factors applied to the defective design, material delivery delays, financial delay by the contractor, payment delay by the owner, and lack of skills and competencies. Keywords: Risk factor, contractor performance, construction project, infrastructure, risk management, implementation of the project Abstrak: Pada pelaksanaan proyek infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, kinerja kontraktor dipengaruhi oleh berbagai macam risiko. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor risiko apa saja yang mempengaruhi kinerja kontraktor berdasarkan kemunculan, dampak serta bagaimana cara penanganannya pada pelaksanaan proyek infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini didasarkan pada persepsi (pengalaman) kontraktor pada level pimpinan perusahaan atau manager proyek dari perusahaan kontraktor di Kabupaten Aceh Jaya. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan proyek infrastruktur tahun anggaran 2010-2012 yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Jaya, dengan target responden adalah pihak kontraktor yang terlibat pada proyek infrastruktur. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan tahapan uji realibilitas, analisa frekuensi, analisa Frequency Index, Severity Index dan Importance Index. Hasil penelitian adalah teridentifikasi 10 (sepuluh) teratas faktor-faktor risiko kritikal yang mempengaruhi kinerja kontraktor, yaitu: masalah pembebasan lahan; data desain tidak lengkap; gangguan keamanan; keterlambatan pengiriman material; terhambatnya keuangan pihak kontraktor; keterlambatan pembayaran oleh pemilik; kurangnya kedisiplinan tenaga kerja dan tenaga ahli; akses ke lokasi proyek; cuaca dan terakhir kurangnya keterampilan dan keahlian tenaga kerja dan tenaga ahli. Cara penanganan (respon) terhadap 10 teratas faktor-faktor risiko kritikal yaitu: metode mencegah kemungkinan kemunculan dampak risiko yang diaplikasikan atau diterapkan pada faktor risiko masalah pembebasan lahan, gangguan keamanan, akses ke

Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

faktor - faktor mempengaruhi kinerja.pdf

Citation preview

Page 1: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 14 Pages pp. 1- 14

1 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

FAKTOR – FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA

KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK INFRASTRUKTUR DI

KABUPATEN ACEH JAYA

Azhari

1, Teuku Budi Aulia

2, Ibnu Abbas Majid

2

1)MagisterTeknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Abstract: In the implementation of infrastructure projects in Aceh Jaya, Aceh province, the

contractor's performance is influenced by various risks. The main issues discuss in this study

are related to performance of construction industry in the project implementation in the

district of Aceh Jaya. For instance; the common risk factors encountered by contractors, the

effect of each factor to the project, and the handling and controlling strategies of each factor.

The objective of this study is to identify 10 (ten) top risk factor affecting performance of

contractor in infrastructure project in the district of Aceh Jaya, moreover, the handling

method for each risk factor is also presented. The study was based on perception

(experience) contractor at the level of head of the company or the project manager of the

company's contractors in the district of Aceh Jaya. The scope of the research is limited to

government projects in Department of Public Work in the district of Aceh Jaya in the year of

2010-2012. The target of respondent is based on perception of contractor. Primary data were

collected by questionnaire survey. The data processing stages reliability test, frequency

analysis, Frequency index, severity index, and importance index are used to analyse the risk

factor. The findings present 10 (ten) top risk factor affecting performance of contractor in

infrastructure project in the district of Aceh Jaya. For instances; land acquisition, defective

design, security disturbance, material delivery delay, financial delay by the contractor,

payment delay by the owner, discipline, site access, weather issue, lack of skills and

competencies. Handling (response) to the top 10 critical risk factors, namely: the method

prevents the possibility of the emergence of the impact of risk factors applied or applied to

the problem of land acquisition, security disturbance, site access and the weather issue.

Method of reducing the impact of risk factors applied to the defective design, material

delivery delays, financial delay by the contractor, payment delay by the owner, and lack of

skills and competencies.

Keywords: Risk factor, contractor performance, construction project, infrastructure, risk

management, implementation of the project

Abstrak: Pada pelaksanaan proyek infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh,

kinerja kontraktor dipengaruhi oleh berbagai macam risiko. Pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah faktor-faktor risiko apa saja yang mempengaruhi kinerja kontraktor

berdasarkan kemunculan, dampak serta bagaimana cara penanganannya pada pelaksanaan

proyek infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini didasarkan pada persepsi

(pengalaman) kontraktor pada level pimpinan perusahaan atau manager proyek dari

perusahaan kontraktor di Kabupaten Aceh Jaya. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada

pelaksanaan proyek infrastruktur tahun anggaran 2010-2012 yang dikelola oleh Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Jaya, dengan target responden adalah pihak kontraktor

yang terlibat pada proyek infrastruktur. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei

kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan tahapan uji realibilitas, analisa frekuensi,

analisa Frequency Index, Severity Index dan Importance Index. Hasil penelitian adalah

teridentifikasi 10 (sepuluh) teratas faktor-faktor risiko kritikal yang mempengaruhi kinerja

kontraktor, yaitu: masalah pembebasan lahan; data desain tidak lengkap; gangguan

keamanan; keterlambatan pengiriman material; terhambatnya keuangan pihak kontraktor;

keterlambatan pembayaran oleh pemilik; kurangnya kedisiplinan tenaga kerja dan tenaga

ahli; akses ke lokasi proyek; cuaca dan terakhir kurangnya keterampilan dan keahlian tenaga

kerja dan tenaga ahli. Cara penanganan (respon) terhadap 10 teratas faktor-faktor risiko

kritikal yaitu: metode mencegah kemungkinan kemunculan dampak risiko yang diaplikasikan

atau diterapkan pada faktor risiko masalah pembebasan lahan, gangguan keamanan, akses ke

Page 2: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 2

lokasi proyek dan cuaca. Metode mengurangi dampak risiko diaplikasikan atau diterapkan

pada faktor data desain tidak lengkap, keterlambatan pengiriman material, terhambatnya

keuangan pihak kontraktor, keterlambatan pembayaran oleh pemilik, kurangnya kedisiplinan

dan keterampilan dan keahlian tenaga ahli dan tenaga kerja.

Katakunci: Faktor risiko, kinerja kontraktor, proyek konstruksi, infrastruktur,

manajemen risiko, pelaksanaan proyek

PENDAHULUAN

Setelah rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana gempa dan tsunami di Aceh

berakhir, usaha jasa konstruksi mengalami

perkembangan yang pesat. Hal ini memberikan

semangat dan suasana baru khususnya bagi para

pelaku usaha jasa konstruksi di Kabupaten

Aceh Jaya. Ini dapat dilihat dengan semakin

banyaknya perusahaan-perusahaan bisnis

konstruksi yang muncul dan berkembang

seperti perusahaan kontraktor. Akan tetapi

disisi lain terdapat kesenjangan antara jumlah

proyek dengan jumlah usaha jasa konstruksi

yang tidak seimbang sehingga mengakibatkan

terjadinya persaingan antara perusahaan jasa

konstruksi. Jumlah proyek pembangunan

infrastruktur mengalami penurunan yang

signifikan disebabkan karena proyek

pembangunan yang dilaksanakan merupakan

proyek pemerintah yang sangat tergantung dari

ketersediaan anggaran pemerintah.

Untuk itu, maka pelaku usaha jasa konstruksi

di Kabupaten Aceh Jaya harus selalu

meningkatkan kinerjanya, mengingat

persaingan dan banyaknya pesaing yang ada,

baik dari perusahaan konstruksi lokal yang ada

di Kabupaten Aceh Jaya, maupun dari luar

daerah yang sudah tentu memiliki kemampuan

dan fasilitas jauh di atas kemampuan yang

dimiliki oleh pengusaha jasa konstruksi lokal.

Dalam industri konstruksi yang memiliki

beragam jenis proyek dengan besaran volume

yang harus dikerjakan, serta rumit dan

kompleksnya metode pelaksanaan yang terjadi

di lapangan, pasti memiliki beragam jenis risiko

yang berpengaruh dalam pelaksanaan

konstruksi. Faktor risiko ini timbul dari

berbagai sumber, serta bervariasi baik dalam

kemungkinan terjadinya, besarnya pengaruh

atau dampak yang ditimbulkan serta strategi

penanganannya. Kontraktor sebagai pihak

pelaksana konstruksi pada umumnya akan

menghadapi faktor-faktor risiko yang dapat

menghambat kesuksesan proyek dan tentunya

akan berpengaruh terhadap kinerja kontraktor

itu sendiri, agar tetap dapat bersaing dalam

dunia konstruksi.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian sejenis di Aceh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Sari (2011) di Kota Banda Aceh, terdapat

10 (sepuluh) faktor-faktor risiko teratas yang

berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan

proyek, yaitu Change order, ketidakpastian

kondisi di lapangan, gangguan keamanan,

keterlambatan pengiriman material, harga

material lebih mahal dari perkiraan, kesalahan

desain; kerusakan alat, ketidakstabilan moneter,

Page 3: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

3 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

biaya pemeliharaan alat yang tinggi; dan

kualitas pekerjaan kurang baik/mutu pekerjaan.

Sedangkan pada penelitian Nizamuddin

(2012) faktor-faktor risiko yang sering dialami

pada pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi

Aceh adalah: adanya ancaman atau teror dari

pihak lain, jalan akses, kurangnya tenaga ahli,

terhambatnya proses pembebasan tanah, bahan

lebih mahal dari Bill of Quantity (BoQ), hujan

lebat, tidak tersediannya suku cadang, banjir,

peraturan lokal dan terlambat dalam pengiriman

material.

Manajemen Risiko

Menurut Smith (1990) manajemen risiko

didefinisikan sebagai proses identifikasi,

pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah

risiko yang mengancam aset dan penghasilan

dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat

menimbulkan kerusakan atau kerugian pada

perusahaan tersebut. Sedangkan Anisa (2012)

dalam penelitiannya menjelaskan bahwa

manajemen risiko adalah suatu proses

mengidentifikasi, mengukur risiko, serta

membentuk strategi untuk mencegah terjadinya

risiko. Tindakan manajemen risiko diambil

perusahaan untuk merespon bermacam-macam

risiko. Dalam melakukan respon risiko yang

dilakukan oleh manajemen risiko adalah dengan

cara mencegah dan memperbaiki. Tindakan

mencegah digunakan untuk mengurangi,

menghindari, atau mentransfer risiko pada tahap

awal proyek konstruksi.

Identifikasi dan Klasifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah suatu proses

pengkajian risiko dan ketidakpastian yang

dilakukan secara sistematis dan terus-menerus.

Agar risiko dapat dikelola secara efektif maka

langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis

risiko, yaitu mana yang bersifat risiko usaha

(busines risk) dan mana yang bersifat risiko

murni. Risiko proyek diklasifikasikan sebagai

risiko murni, kemudian diidentifikasi

berdasarkan potensi sumber risiko atau dapat

pula berdasarkan dampak terhadap sasaran

proyek. Pendekatan yang digunakan dalam

melakukan identifikasi risiko ini adalah dengan

cause and effect diagram, yaitu dengan

menganalisis apa yang akan terjadi dan potensi

akibat yang akan ditimbulkan. (PT. PP

(Persero), 2003)

Analisa risiko dan penanganannya

Menurut Irawan (2007) berdasarkan

panduan PMBOK (2004 : 249-250) sasaran

manajemen risiko proyek dapat dipandang

sebagai tindakan meminimalkan risiko-risiko

yang potensial selagi memaksimalkan

kesempatan-kesempatan yang mungkin bisa

diraih. Aktivitas-aktivitas utama yang ada pada

manajemen risiko adalah:

a. Perencanaan manajemen risiko, memilih

pendekatan dan rencana aktivitas-

aktivitas manajemen risiko bagi proyek;

b. Identifikasi risiko, memutuskan risiko

mana yang akan mempengaruhi proyek

dan mendokumentasikan karakteristik

setiap risiko;

Page 4: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 4

c. Analisis risiko secara kualitatif,

melakukan karakteristik dan

menganalisis risiko serta

memprioritaskan dampak mereka

terhadap tujuan proyek;

d. Analisis risiko secara kuantitatif,

mengukur kemungkinan dan konsekuensi

risiko serta memperkirakan dampaknya

terhadap tujuan proyek;

e. Perencanaan penanganan risiko,

pengambilan langkah untuk menambah

peluang dan mengurangi ancaman untuk

memenuhi tujuan proyek; dan

f. Pemantauan dan pengendalian risiko,

yaitu memantau risiko yang diketahui,

mengidentifikasi risiko baru, mengurangi

risiko, dan mengevaluasi efektifitas

pengurangan risiko pada keseluruhan

hidup proyek.

Vose (2008) menjelaskan cara untuk

merespon risiko yaitu dengan sebuah proses

pilihan pengembangan dan penentuan tindakan

untuk menambah peluang-peluang dan

mengurangi hambatan – hambatan terhadap

tujuan-tujuan proyek. Dalam merespon risiko,

terdapat beberapa strategi penanganan risiko,

yaitu:

a. Acceptance(Do Nothing),

Risk acceptance merupakan penanganan

risiko yang hanya menerima (pasrah)

terhadap risiko yang terjadi dengan tidak

melakukan tindakan apapun untuk

mengendalikan risiko;

b. Transfer,

Risk Transfer membutuhkan pengalihan

dampak resiko kepada pihak ketiga.

Pengalihan ini hanya memberikan

sebagian tanggung jawab kepada pihak

ketiga tersebut tanpa mengurangi

dampak resiko secara keseluruhan.

Pengalihan resiko paling banyak

menggunakan lembaga asuransi. Untuk

itu diperlukan pembayaran sebagai risk

premium kepada lembaga yang

menanggung sebagian resiko tersebut.

Selain itu, kontraktor proyek juga dapat

digunakan untuk mengalihkan resiko

kepada pihak lain, sebagai contoh dengan

menggunakan sistem fixed price pada

kondisi yang stabil;

c. Reduction (Mitigation),

Mengambil tindakan untuk mengurangi

peluang terjadinya resiko adalah lebih

baik daripada memperbaiki kerusakan

setelah resiko terjadi. Pengurangan risiko

dapat dilakukan dengan berbagai teknik,

yaitu: mengurangi dampak risiko yang

terjadi; memperkecil kemungkinan

kemunculan risiko; dan dapat digunakan

bersama-sama, untuk mengurangi

kemungkinan risiko, sekaligus

dampaknya secara bersamaan.

d. Avoidance,

Risk avoidance mempengaruhi perubahan

perencanaan manajemen proyek untuk

mengeliminasi hambatan oleh resiko

yang merugikan, megisolasi tujuan

proyek dari dampak resiko, atau

menunda tujuan dari sesuatu yang

Page 5: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

5 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

berbahaya, seperti memperpanjang jadual

dan mengurangi ruang lingkup.

Identifikasi Faktor – Faktor Risiko di Proyek

Konstruksi

Identifikasikan faktor-faktor risiko

berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh para peneliti terdahulu dapat

dilihat seperti yang terangkum dalam Tabel 1

sebagai berikut :

Tabel 1 Klasifikasi Faktor-Faktor Risiko Pada Pelaksanaan Konstruksi (1/3)

No Kategori Faktor Risiko Sumber

1. Fisik

Bencana alam (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam, 2001),

(Santoso, 2004), (Sari, 2011)

Kondisi muka tanah (Ghosh, 2004), ), (Sari, 2011)

Kondisi muka air tanah (Ghosh, 2004), ), (Sari, 2011)

Ketidakpastian kondisi di

lapangan

(Ghosh, 2004), (Ahmed, 1999), (Santoso, 2004), (El

- Sayegh, 2008), ), (Sari, 2011)

Cuaca (Kartam, 2001), (El-Sayegh, 2008)

Tabel 1 Klasifikasi Faktor-Faktor Risiko Pada Pelaksanaan Konstruksi (lanjutan 2/3)

No Kategori Faktor Risiko Sumber

2.

Tenaga Kerja

dan Tenaga

Ahli

Keterampilan dan keahlian (Kangari, 1995), ), (Sari, 2011)

Kedisiplinan (Suharti, 2009), ), (Sari, 2011)

Produktivitas (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Santoso, 2004),

(El - Sayegh, 2008), ), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Kurang kompaknya tim kerja (Suharti, 2009), ), (Sari, 2011)

Pertengkaran pekerja (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Santoso, 2004),

(El - Sayegh, 2008), ), (Sari, 2011)

Kurangnya jumlah pekerja (Laia, 2010), ), (Sari, 2011)

Pemogokan tenaga kerja (Ahmed, 1999), ), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

3 Kontraktor

Kemampuan Kontraktor (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam, 2001),

(Santoso, 2004), (El -Sayegh, 2008), (Nizam. 2012)

Terhambatnya keuangan pihak

Kontraktor

(Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam, 2001),

(Santoso, 2004), (Nizam. 2012)

4. Konsultan

Kesalahan desain (Ahmed, 1999), (Santoso, 2004), (El - Sayegh,

2008), (Sari, 2011)

Data desain tidak lengkap

(Laia, 2010), (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995),

(Kartam, 2001), (Santoso, 2004), (El - Sayegh,

2008), (Sari, 2011)

Terlambatnya informasi dari

perencana (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

5. Owner

Kegagalan keuangan owner (Ahmed, 1999), (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995),

(Kartam, 2001), (Santoso, 2004), (Sari, 2011)

Change order (Suharti, 2009), (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995),

(Kartam, 2001), (Santoso, 2004), (Sari, 2011)

6. Material

Keterlambatan pengiriman (Suharti, 2009), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Kerusakan pada saat

pengiriman (Suharti, 2009), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Kerusakan pada saat

penyimpanan (Ghosh, 2004), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Rendahnya kualitas material

(Suharti, 2009), (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995),

(Kartam, 2001), (Santoso, 2004), (El - Sayegh,

2008), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Produktivitas dan efisiensi (Ahmed, 1999), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

7. Peralatan

Kurangnya jumlah peralatan (Suharti, 2009), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Kondisi peralatan yang tidak

layak pakai (Suharti, 2009), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Kerusakan alat (Suharti, 2009), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

8. Proses Perubahan pada pekerjaan (Ahmed, 1999), (Santoso, 2004), (El - Sayegh,

Page 6: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 6

No Kategori Faktor Risiko Sumber

Konstruksi

konstruksi akibat sulit

dilaksanakan

2008), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Kualitas (mutu) pekerjaan

kurang baik

(Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam, 2001),

(Santoso, 2004), (El - Sayegh, 2008), (Sari, 2011)

Masalah komunikasi (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Masalah koordinasi (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Jumlah nyata pekerjaan (Kangari, 1995), (Sari, 2011)

Metode pelaksanaan yang

salah (Laia, 2010), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Keterlambatan memecahkan

masalah dalam kontraktor

(Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Santoso, 2004),

(El - Sayegh, 2008)

9.

Lingkungan

Sekitar

Proyek

Akses ke lokasi proyek (Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam, 2001),

(Santoso, 2004), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Kemacetan lalu lintas (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Gangguan keamanan (Ahmed, 1999), (Santoso, 2004), (Sari, 2011),

(Nizam. 2012)

Kurangnya alat dan material (Laia, 2010), (Sari, 2011), (Nizam. 2012)

Tabel 1 Klasifikasi Faktor-Faktor Risiko Pada Pelaksanaan Konstruksi (lanjutan 3/3)

No Kategori Faktor Risiko Sumber

10.

Keselamatan

dan

kecelakaan

Mesin tidak diperiksa sebelum

beroperasi (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Pekerja tidak dilengkapi alat

pelindung (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Peraturan safety yang dilanggar (Laia, 2010), (Sari, 2011)

11.

Politik atau

regulasi

Perubahan peraturan pemerintah

(Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam,

2001), (Santoso, 2004), (El - Sayegh,

2008), (Sari, 2011)

Kebijaksanaan pemerintah yang

menyebabkan terhentinya proyek (Laia, 2010), (Sari, 2011)

Rumitnya masalah perijinan (Laia, 2010), (Ahmed, 1999), (Santoso,

2004), (Sari, 2011)

Ketidakstabilan moneter (Laia, 2010), (Ahmed, 1999), (Santoso,

2004), (El - Sayegh, 2008)

12.

Keuangan

Ketersediaan dana (Ghosh, 2004), (Sari, 2011)

Keterlambatan pembayaran oleh

pemilik

(Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam,

2001), (Santoso, 2004), (El - Sayegh,

2008), (Sari, 2011)

Inflasi

(Ahmed, 1999), (Kangari, 1995), (Kartam,

2001), (Santoso, 2004), (El - Sayegh,

2008), (Sari, 2011)

Fluktuasi (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Harga material lebih mahal (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Penambahan biaya sewa alat (Ghosh, 2004), (Sari, 2011)

Upah pekerja lebih mahal (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Biaya pemeliharaan alat tinggi. (Suharti, 2009), (Sari, 2011)

Hubungan Antara Faktor Risiko Dengan

Kinerja Kontraktor

Menurut Sariguna (2011) yang dikutip

dari Chapman definisi yang luas mengenai

risiko proyek adalah “implikasi adanya

ketidakpastian yang berarti, mengenai tingkat

kinerja proyek yang dapat dicapai”. Sariguna

(2011) juga menjelaskan bahwa sumber risiko

Page 7: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

7 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

proyek adalah setiap faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja proyek. Risiko timbul

jika efek ini bersifat tidak pasti dan penting

dalam pengaruhnya terhadap kinerja proyek.

Karenanya, definisi dari tujuan proyek dan

kinerja proyek mempunyai pengaruh yang

fundamental pada tingkat risiko proyek.

Menetapkan biaya dan target waktu yang

ketat menjadikan proyek lebih berisiko terhadap

waktu dan biaya, karena pencapaian target

menjadi lebih tidak pasti jika targetnya ketat.

Sebaliknya dengan menentapkan waktu atau

persyaratan kualitas yang longgar menunjukkan

risiko waktu atau risiko kualitas yang rendah.

Bagaimanapun juga target-target yang tidak

tepat dengan sendirinya merupakan sumber dari

risiko, dan kegagalan untuk mengetahui

kebutuhan tingkat kinerja minimum terhadap

kriteria tertentu secara otomatis membangkitkan

risiko pada dimensi-dimensi tersebut. Karena

itu sangatlah penting untuk menetapkan tujuan-

tujuan dan kriteria kinerja yang jelas yang

mencerminkan kebutuhan dari berbagai pihak.

Tujuan proyek yang berbeda yang dimiliki oleh

berbagai pihak dan saling ketergantungan

antara tujuan-tujuan yang berbeda perlu

dipahami. Strategi untuk mengendalikan risiko

tidak bisa dipisahkan dari strategi

mengendalikan tujuan proyek.

Kinerja Kontraktor

Menurut Alwi (2001) kinerja merupakan

kegiatan yang berhubungan dengan tujuan

strategis organisasi berdasarkan atas motivasi,

kemampuan dan sumber daya yang digunakan

untuk mencapai tujuan tersebut. Kinerja dalam

suatu organisasi yang didukung oleh sumber

daya manusia yang memiliki kompetensi dan

sebagai suatu keunggulan kompetitif memiliki

peranan penting untuk meningkatkan kualitas

serta kemampuan daya saing perusahaan

terhadap perusahaan lain.

Ada beberapa komponen pokok yang

dapat mempengaruhi kinerja pada suatu

perusahaan yaitu: keuangan (money); sumber

daya manusia (manpower); peralatan

(machines); material (materials); pasar

(market); dan metode (method).

Kinerja proyek merupakan bagaimana

cara kerja proyek tersebut dengan

membandingkan hasil kerja nyata dengan

perkiraan cara kerja pada kontraktor kerja yang

telah disepakati oleh pihak owner dan

kontraktor pelaksana (Koncoro, 1999 : 7).

Kinerja proyek pada umumnya dinilai dari

aspek kinerja biaya, kinerja mutu, dan kinerja

waktu (Husen, 2009 : 162).

a. Kinerja biaya proyek adalah

perbandingan antara biaya menurut

anggaran dengan biaya realisasi. Kinerja

biaya dikatakan baik apabila biaya aktual

proyek lebih kecil atau tidak melebihi

dari biaya yang telah direncanakan;

b. Kinerja mutu adalah perbandingan antar

mutu rencana dengan mutu realisasi.

Kinerja mutu dikatakan baik apabila

mutu proyek sesuai standar yang telah

direncanakan; dan

c. Kinerja waktu adalah perbandingan

waktu perencanaan pelaksanaan dengan

Page 8: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 8

waktu realisasi pelaksanaan. Kinerja

waktu dikatakan baik apabila waktu

aktual proyek selesai lebih cepat atau

sesuai dengan yang direncanakan.

Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang hanya satu kali

dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu

pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut

terdapat suatu proses yang mengolah sumber

daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang

berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam

rangkaian kegiatan tersebut tentunya

melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara

langsung maupun tidak langsung tersebut.

Karakteristik dari proyek konstruksi bersifat

unit, membutuhkan sumber daya dan

organisasi. Kebutuhan sumber daya yang terdiri

dari tenaga kerja, modal, material, mesin dan

metoda. Pengorganisasian sumber daya tersebut

dilakukan oleh manajer proyek, dimana

kenyataannya mengorganisasikan tenaga kerja

lebih sulit dibandingkan sumber daya lainnya

(Ervianto, 2005 : 11).

Ervianto (2005 : 14) menjelaskan proyek

konstruksi dapat dibedakan menjadi 2 (dua)

jenis kelompok bangunan, yaitu : bangunan

gedung, yang termasuk bangunan gedung

adalah bangunan rumah, kantor, rumah sakit,

pabrik dan lain-lain; dan bangunan sipil, yang

termasuk bangunan sipil adalah jalan, jembatan,

bendungan, dan infrastruktur lainnya.

Kerzner (2006 : 7) menyebutkan definisi

suksesnya proyek saat ini yang telah

dimodifikasi dengan memasukkan penyelesaian

seluruh item pekerjaan yang meliputi :

a. Periode waktu yang dialokasikan;

b. Biaya yang dianggarkan;

c. Memenuhi kinerja (mutu) / tingkat

spesifikasi;

d. Penerimaan yang baik oleh pengguna;

e. Dengan perubahan ruang lingkup yang

minimum dan dapat diterima secara

bersama;

f. Tanpa mengganggu aliran kerja utama

dari organisasi; dan

g. Tanpa merubah budaya perusahaan.

Peralatan Analisis

Dalam penelitian ini akan dilakukan

pengukuran dengan Skala Likert. Langkah-

langkah dalam penyusunan Skala Likert adalah

(Riduwan dan Engkos : 2008) :

a. Menetapkan variabel yang akan diteliti;

b. Menentukan indikator-indikator yang

dapat mengukur variabel yang diteliti;

c. Menurunkan indikator tersebut menjadi

daftar pertanyaan (kuesioner).

d. Pada Skala Likert pilihan respons yang

biasanya digunakan adalah 5 pilihan

respons untuk mengukur variabel pada

instrumen dari penelitian (Sugiyono :

2005) ,yaitu:

Page 9: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

Jawaban setiap instrumen yang

menggunakan skala Likert mempunyai gradasi

dari sangat positif sampai dengan sangat

negatif, apabila item bernilai positif maka

angka terbesar diletakkan pada “sangat sering”,

sedangkan apabila item bernilai negatif maka

angka terbesar diletakkan pada “tidak pernah”.

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2009), Teknik

Pengambilan Sampel adalah suatu teknik untuk

mendapatkan sampel pada suatu penelitian agar

sampel tersebut representatif terhadap populasi

yang mewakilinya. Penentuan jumlah minimum

sampel dilakukan dengan menggunakan rumus

Slovin dengan toleransi kesalaham analisa yang

diizinkan adalah 10% (Umar, 1996 : 78).

𝒏 =𝑵

𝟏+𝑵.𝒆𝟐...........................................(1)

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = persentase toleransi ketidaktelitian

(presisi) karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir.

Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2002 : 154), analisis

reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

Analisis reabilitas yang umum digunakan

adalah analisa Cornbach Alpha (c-alpha).

Adapun pengujian dengan menggunakan

koefisien C-Alpha harus lebih besar atau sama

dengan 0.6 yaitu nilai yang dianggap dapat

menguji layak tidaknya kuesioner yang

digunakan. Rumus-rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut :

𝒓 = 𝒌

(𝒌−𝟏) 𝟏 −

𝝈𝒃𝟐

𝝈𝟏𝟐 ...........................(2)

Keterangan :

r = reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

𝜎𝑏2 = varians butir

𝜎12 = varians total

Rumus untuk menghitung varians butir

dan varians total adalah :

𝝈𝒃𝟐 =

𝑱𝒌𝒊

𝒏−

𝑱𝒌𝒔

𝒏𝟐......................................(3)

𝝈𝟏𝟐 =

𝒙𝒕𝟐

𝒏−

( 𝒙𝒕)𝟐

𝒏𝟐 .............................(4)

Dimana :

𝜎𝑏2 = varians butir

𝜎12 = varians total

𝑥𝑡 = jumlah total jawaban responden

𝑥𝑡2 = kuadrat jumlah total jawaban

responden

Jki = jumlah kuadrat seluruh butir

Jks = jumlah kuadrat subjek

n = jumlah responden

Analisis Frequency Index (FI) dan Analisis

Severity Index(SI)

Frequency Index menunjukan indeks

frekuensi dari kemunculan faktor-faktor risiko

yang mempengaruhi kinerja kontraktor.

Sedangkan severity Index menunjukan indeks

dampak setiap faktor-faktor risiko yang

mempengaruhi kinerja Kontraktor. Adapun

rumus untuk perhitungan analisa frequency

index (FI) dan analisa Severity Index (SI)

Page 10: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 10

(Berstein dan Bernstein, 1999 yang dikutip dari

Long, dkk, 2008 : 369) adalah sebagai berikut :

𝒂𝒊𝒏𝒊

𝟓𝒊=𝟏

𝟓𝑵......................................... (5)

Keterangan :

I = indeks kategori respon (1, 2, 3, 4, dan 5)

ai= bobot yang dihubungkan dengan nilai

respon ke-i (1, 2, 3, 4, 5 secara berurutan)

ni= frekuensi dari respon ke–i dari total

responden untuk setiap faktor

N= total jumlah responden

Analisis Importance Index (II)

Importance Index menunjukan indeks

kepentingan dari perkalian antara frekuensi dan

dampak pada faktor risiko yang mempengaruhi

kinerja kontraktor. Hasil dari perhitungan

Importance Index (II) akan menunjukkan faktor

yang paling berpengaruh terhadap kinerja

kontraktor. Rumus untuk perhitungan analisa

Importance Index (II) (Berstein dan Bernstein,

1999 yang dikutip dari Long, dkk, 2008 : 369)

adalah sebagai berikut :

Importance Index (FI) = FI x SI ........... (7)

Keterangan :

FI = Frequency Index

SI = Severity Index

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian yang digunakan untuk

studi kasus adalah di Wilayah Kabupaten Aceh

Jaya. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada

Gambar 2. di bawah ini :

Gambar 2 : Bagan Alir Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Karakteristik responden para kontraktor

dalam penelitian ini terdiri atas: pengalaman

perusahaan, pendidikan terakhir, pengalaman

responden, jumlah proyek konstruksi yang

Page 11: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

11 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

pernah ditangani rata-rata nilai proyek yang

dikerjakan tiap tahun, estimasi durasi proyek dn

waktu aktual penyelesaian proyek. Untuk lebih

jelasnya karakteristik dan identitas 46

responden dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah

ini :

Tabel 2 Karakteristik Responden

No. Karakteristik Responden Jumlah Persentase

1

Pengalaman perusahaan dalam bidang konstruksi

0-2 tahun 0 0,00%

> 2-4 tahun 12 26,09%

> 4-7 tahun 9 19,57%

> 7 tahun 25 54,35%

2

Pengalaman responden dalam bidang konstruksi

0-2 tahun 0 0,00%

>2-4 tahun 2 4,35%

>4-7 tahun 12 26,09%

Lebih dari 7 tahun 32 69,57%

3

Pendidikan terakhir responden

SMA / sederajat 32 69,57%

D3 4 8,70%

S1 10 21,74%

S2/S3 0 0,00%

4

Jumlah Proyek konstruksi yang pernah ditangani

1-3 3 6,52%

> 3-6 12 26,09%

> 6-10 5 10,87%

> 10 26 56,52%

5

Rata-rata nilai proyek yang dikerjakan tiap tahun

Lebih kecil Rp. 50.000.000 - Rp. 1.000.000.000 17 36,96%

>Rp. 1.000.000.000 - Rp. 2.500.000.000 20 43,48%

>Rp. 2.500.000.000 - Rp. 5.000.000.000 6 13,04%

> Rp. 5.000.000.000 3 6,52%

6

Estimasi durasi proyek yang sering dikerjakan tiap tahun

0-6 bulan 22 47,83%

>6-12 bulan 23 50,00%

>12-18 bulan 0 0,00%

> 18 bulan 1 2,17%

7

Waktu aktual proyek yang sering diselesaikan tiap tahun

0-6 bulan 7 15,22%

>6-12 bulan 38 82,61%

>12-18 bulan 0 0,00%

> 18 bulan 1 2,17%

Berdasarkan Tabel 2 di atas

menunjukkan persentase para responden dari

segi pengalaman perusahaan, pengalaman

responden, pendidikan, jumlah proyek yang

pernah ditangani, rata-rata nilai proyek, durasi

proyek dan waktu pelaksanaan proyek para

responden dalam pelaksanaan proyek

infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya.

Adapun 10 (sepuluh) rangking yang memiliki

nilai terbesar berdasarkan analisa Importance

index (II) dan jawaban terbanyak dari para

responden berdasarkan penanganan dan

Page 12: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 12

tindakan yang dilakukan dalam menghadapi

faktor-faktor risiko yang sering ditangani dapat

dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3 Faktor-Faktor Risiko Yang Paling berpengaruh dan Penangananya Faktor Risiko II Rangking Metode Penanganan

Masalah pembebasan lahan 0,579 1 Mencegah segala kemungkinan risikoyang terjadi di lapangan

Data desain tidak lengkap 0,496 2 Mengurangi dampak risiko yang terjadi saat pelaksanaan proyek

Gangguan keamanan 0,454 3 Mencegah segala kemungkinan risikoyang terjadi di lapangan

Keterlambatan pengiriman material

0,395 4 Mengurangi dampak risiko yang terjadi saat pelaksanaan proyek

Terhambatnya keuangan pihak

kontraktor 0,377 5 Mengurangi dampak risiko yang terjadi saat pelaksanaan proyek

Keterlambatan pembayaran oleh pemilik

0,365 6 Mengurangi dampak risiko yang terjadi saat pelaksanaan proyek

Kedisiplinan 0,315 7 Mengurangi dampak risiko yang terjadi saat pelaksanaan proyek

Akses ke lokasi proyek 0,300 8 Mengurangi dampak risiko yang terjadi saat pelaksanaan proyek

Cuaca 0,299 9 Mencegah segala kemungkinan risikoyang terjadi di lapangan

Keterampilan dan keahlian 0,294 10 Mengurangi dampak risiko yang terjadi saat pelaksanaan proyek

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan

pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Responden adalah pihak kontraktor yang

terlibat pada pelaksanaan proyek

infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya.

Karakteristik responden pada penelitian

ini sebagai berikut: Pengalaman

perusahaan dalam bidang konstruksi

lebih dari 7 tahun sebesar 54,35%;

pengalaman responden dalam bidang

konstruksi lebih dari 7 tahun sebesar

69,57%; pendidikan terakhir responden

tingkatan SMA/sederajat sebesar

69,57%; jumlah proyek konstruksi yang

pernah ditangani lebih besar dari 10

paket proyek sebesar 56,52%; rata-rata

nilai proyek yang dikerjakan tiap tahun

lebih besar Rp. 1.000.000.000 – Rp.

2.500.000.000 sebesar 43,48%; estimasi

durasi proyek yang sering dikerjakan tiap

tahun lebih besar dari 6-12 bulan sebesar

50,00%; waktu aktual proyek yang sering

diselesaikan tiap tahun lebih besar dari 6-

12 bulan sebesar 82,61%.

2. Teridentifikasi faktor-faktor risiko yang

sering muncul dan dampak dari faktor-

faktor risiko tersebut berdasarkan analisa

Frequency Index (FI) dan Severity Index

(SI). Dari hasil analisa tersebut

teridentifikasi 10 (sepuluh) teratas faktor-

faktor risiko kritikal pada pelaksanaan

proyek infrastruktur yang mempengaruhi

kinerja kontraktor di Kabupaten Aceh

Jaya berdasarkan analisa Importance

Index (II), yaitu : masalah pembebasan

lahan, data desain tidak lengkap,

gangguan keamanan, keterlambatan

pengiriman material, terhambatnya

keuangan pihak kontraktor,

Page 13: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

13 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

keterlambatan pembayaran oleh pemilik,

kurangnya kedisiplinan, akses ke lokasi

proyek, cuaca buruk, kurangnya

keterampilan dan keahlian tenaga ahli

dan tenaga kerja.

3. Teridentifikasi cara penanganan dan

pengendalian 10 (sepuluh) teratas faktor-

faktor risiko kritikal yang mempengaruhi

kinerja kontraktor di Kabupaten Aceh

Jaya, yaitu: metode mencegah

kemungkinan kemunculan dampak risiko

yang diaplikasikan atau diterapkan pada

faktor risiko masalah pembebasan lahan,

gangguan keamanan, akses ke lokasi

proyek dan cuaca. Metode mengurangi

dampak risiko diaplikasikan atau

diterapkan pada faktor data desain tidak

lengkap, keterlambatan pengiriman

material, terhambatnya keuangan pihak

kontraktor, keterlambatan pembayaran

oleh pemilik, kurangnya kedisiplinan dan

keterampilan dan keahlian tenaga ahli

dan tenaga kerja.

Saran

Penelitian ini telah dilakukan dengan

ruang lingkup atau batasan kajian yang telah

ditentukan, dimana pihak responden yang

memberikan pendapat atau pandangan terhadap

faktor-faktor risiko merupakan perwakilan dari

pihak kontraktor baik direktur perusahaan

maupun manager proyek yang pernah terlibat

dalam mengerjakan proyek infrastruktur di

Kabupaten Aceh Jaya.

Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan

harapan dan tujuan, dalam penentuan faktor-

faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kinerja

pada pelaksanaan proyek konstruksi perlu

dilakukan pengembangan terhadap faktor-faktor

risiko yang akan dikaji. Penelitian tentang topik

faktor-faktor risiko ini disarankan dapat

dilakukan oleh peneliti-peneliti lainnya yang

berminat, tidak hanya dalam pelaksanaan

proyek konstruksi namun lebih mendalam

dalam siklus proyek konstruksi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alwi, S, 2001, Manajemen Sumber Daya sManusia,

Strategi Keunggulan Kompetitif. BPFE.

Yogyakarta.

Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian, PT. Rineka

Cipta, Jakarta.

PT.PP (Persero), 2003, Buku Referensi untuk

Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil,

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Riduwan dan Engkos, A, 2008, Cara Menggunakan

dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis),

Alfabeta, Bandung.

Husen, A, 2009, Manajemen Proyek – Perencanaan,

Penjadwalan, dan Pengendalian Proyek.

Andi, Yogyakarta.

Smith, W, F, 1990, Principles of Material Science

and Engineering, Second Edition, Mc Graw-

Hill Publishing Company, New York.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Administrasi,

Alfabeta, Bandung.

Vose, D, 2008, Risk Analysis, A Quantitative Guide,

Thirdd Edition, British Library Cataloguing

in Publication Data, England.

Jurnal

Ahmed, S. M, Riaz A, dan D. Darshi d.s, 1999,

Risk Management Trends in the Hong Kong

Construction Industry : A Comparison of

Contraction amnd Owners Perception,

Journal of Engineering, Construction an

Architectural Management, 6, Page 255 –

234.

Anisa, W, G, 2012, Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen

Risisko, Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Page 14: Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 14

dan Bisni, Universitas Diponogoro,

Semarang.

El-Sayegh Monir Sameh, 2008, Risk assessment and

allocation in the UAE construction industry,

International Journal of Project Management,

26, pp.431-438. Ervianto, W. I,. 2005,

Manajemen Proyek Konstruksi,. Penerbit

Andi, Yogyakarta.

Ghosh, S, 2004, Indetifying and Assessing the

Critical Risk Factors in A Underground Rail

Project in Thailand : A Factor Analysis

Approach, International Journal of Project

Management, 22, Page 633-643.

Irawan, Y, 2007, Peranan Manajemen Risiko .

Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia,

Jakarta.

Kangari, R, 1995,Risk Management Perception and

Trends of U.S Construction, Journal of

Construction Engineeringand Management,

121, Page 422-429.

Kartam, N. A. dan S. A. Kartam. (2001), Risk and its

Management in the Kuwait Constructions,

Journal of Constructions Engineering and

Management, ASCE, December 1995.

Kerzner, H, 2005, Project Management – A System

Approach to Planning, Schedulling, and

Controlling, John Wiley & Sons, New York.

Koncoro, A, H, 1999, Pengaruh Kualitas Dokumen

Penawaran Terhadap Kinerja Proyek

Konstruksi Jalan Bina Marga di Pulau Jawa,

Teknik Sipil Kekhususan Manajemen

Konstruksi Universitas Indonesia, Jakarta.

Laia, B, P, 2010,Identifikasi dan Respon Risiko pada

Proyek Apartement di Surabaya, Program

Sarjana Lintas jalur Jurusan Teknik Sipil

Institut Teknologi Sepuluh November,

Surabaya.

Long L, Young D.L, dan Jun Y.L, 2008, Delay and

Cost Overruns in Vietnam Large

Construction Project : A Comparison with

Other Selected Countries, Korean Society of

Civil Engineers Journal of Civil Engineering,

Vol 12, Halaman 367-377.

Nizamuddin, 2012 ,Faktor-Faktor Risiko Yang

Mempengaruhi Kinerja Pelaksanaan Proyek

Irigasi di Provinsi Aceh, Program

Pascasarjana Jurusan Teknik Sipil

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Santoso, R, 2004, Tingkat Kepentingan dan Alokasi

Risiko pada Proyek Konstruksi, Program

Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas

Kristen Petra, Surabaya.

Sari, S, P, 2011, Faktor-Faktor Risiko Yang

Mempengaruhi Kinerja Kontraktor Banda

Aceh Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi,

Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Sipil,

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Suharti, A, 2009, Project Risk Factors : Case Study

of Ministry of Education Project, A Project

Submitted in Partial Fulfillment of the

Requirements for the Award of the Degree of

Master of Science, Malaysia.

Web

Sariguna, 2011. Faktor Risiko Terhadap Kinerja

Kontraktor, http://www.ilerning.com