69
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENANGKARAN MERAK HIJAU JAWA (Pavo muticus muticus) DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DAN TAMAN BURUNG TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII) JAKARTA SKRIPSI DYAH AYU PURWANINGSIH DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

PENANGKARAN MERAK HIJAU JAWA (Pavo muticus

muticus) DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DAN

TAMAN BURUNG TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)

JAKARTA

SKRIPSI

DYAH AYU PURWANINGSIH

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

PENANGKARAN MERAK HIJAU JAWA (Pavo muticus

muticus) DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DAN

TAMAN BURUNG TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)

JAKARTA

DYAH AYU PURWANINGSIH

E34062186

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 3: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

RINGKASAN

DYAH AYU PURWANINGSIH. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan

Penangkaran Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus) di Taman Margasatwa

Ragunan dan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di bawah

bimbingan JARWADI BUDI HERNOWO dan BURHANUDDIN MASY’UD.

Kelangsungan hidup merak hijau jawa (Pavo muticus muticus) pada saat ini

sangat terancam, populasinya menurun tajam (dari status vulnurable ke

endangered tahun 2010) akibat perburuan liar dan penyempitan habitat oleh

kegiatan manusia. Penangkaran merupakan salah satu upaya pengelolaan merak

hijau yang dapat menunjang kelestariannya di alam. Keberhasilan penangkaran

dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap kehidupan merak hijau jawa dan faktor-

faktor pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi penangkaran merak hijau jawa di Taman Burung Taman

Mini Indonesia Indah (TB TMII) dan Taman Margasatwa Ragunan (TMR)

Jakarta. Penelitian ini dilaksanankan pada September sampai Desember 2010

Faktor-faktor yang mempengaruhi penangkaran merak hijau jawa dianalisis

secara deskriptif meliputi ukuran kandang, pakan, habitat buatan, kesehatan,

keberhasilan menetaskan telur, dan mengatasi gangguan. Untuk mengetahui

tingkat daya tetas telur, morbiditas dan mortalitas dengan analisis kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ukuran kandang merak hijau

jawa di TB TMII (panjang 6 m, lebar 4 m, tinggi 10 m) mencukupi. Ukuran

kandang merak hijau jawa di TMR (panjang 4 m, lebar 4 m, tinggi 6 m) juga

mencukupi. Jenis pakan baik kuantitas dan kualitas di TB TMII dan TMR

mencukupi. Perbedaan yang paling menonjol dalam penangkaran di dua lokasi

penelitian ini adalah dalam hal tingkat penetasan telur, morbiditas dan mortilitas.

Di TB TMII jumlah telur yang menetas adalah 5 butir dari jumlah total telur 14

butir (dari 3 indukan) dengan persentase daya tetas telur 36,6 % sedangkan di

TMR tidak ada telur yang menetas sama sekali dari 15 butir telur (dari 3 indukan)

dengan persentase daya tetas telur 0%. Di TB TMII dua ekor merak hijau mati

karena terserang penyakit pulorum dan masuk angin sedangkan di TMR tidak ada

merak hijau yang mati maupun terserang penyakit.

Tingkat keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di TB TMII dari segi

reproduksi lebih berhasil karena ada penetesan telur merak hijau jawa sedangkan

di TMR tidak ada telur yang menetas sama sekali. Tingkat keberhasilan

penangkaran merak hijau jawa di TB TMII dari segi morbiditas dan mortalitas

tidak berhasil karena terdapat merak hijau jawa yang terserang penyakit dan mati

sedangkan di TMR tidak ada merak hijau jawa yang terserang penyakit dan mati.

Faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di TB TMII

dan TMR berdasarkan ukuran kandang, pakan, habitat buatan, kesehatan,

keberhasilan menetaskan telur, dan mengatasi gangguan.

Kata kunci : penangkaran, merak hijau jawa, keberhasilan penangkaran, taman

margasatwa, taman burung

Page 4: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

SUMMARY

DYAH AYU PURWANINGSIH. Determinants of successful breeding Java

Green Peafowl (Pavo muticus muticus) in Ragunan Wildlife Parks and Taman

Mini Indonesia Indah (TMII) Bird Park. Under supervision of JARWADI BUDI

HERNOWO and BURHANUDDIN MASY'UD.

The javan green peafowl has status as endangered bird, due to poaching

and loosing of their habitat because human activities. The successfully of capty

breeding is determine by knowledge of javan green peafowl life and also

influenced by management activities. The aims of the study to determine the

factors to influence the javan green peafowl successfully of capty breeding in

Taman Mini Indonesia Indah Birds Park (TB TMII) and Ragunan Wildlife Park

(TMR) Jakarta. The study was held in September until December 2010.

The descriptive analysis was used to describe the factors influence to the

javan green peafowl in captive breeding. Sucsh as size or cage, food, man made

habitat, health of the bird, breeding success, mortality and morbidity.

The result showed the size (length 6 m, width 4 m, height 10 m) in TB

TMII and in TMR (length 4 m, width 4 m, height 6 m) both are enough. The food

quality and quantity at both place are enough. The breeding success is quidifferent

at TB TMII and TMR. The TB TMII has success of four new peachicks breed, but

TMR was not. In TB TMII two javan green peafowl tail off because pulorum

disease and colds while in TMR nothing javan green peafowl dead or diseased.

The determine factor of success breeding of the javan green peafowl are

cage size, food, man made habitat, health or the birds, breeding success, mortality

and morbidity.

Keywords: javan green peafowl, captive breeding, breeding success, wildlife park,

birds park

Page 5: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor-Faktor

Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus) di

Taman Margasatwa Ragunan dan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah

(TMII) Jakarta adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan

dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada

perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Februari 2012

Dyah Ayu Purwaningsih

NIM E34062186

Page 6: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Judul skripsi : Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak

Hijau Jawa (Pavo muticus muticus) di Taman Margasatwa

Ragunan dan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah

(TMII) Jakarta

Nama : Dyah Ayu Purwaningsih

NIM : E34062186

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Meng

I. PENDAHULUAN

Tanggal Lulus:

Dr. Ir. Jarwadi Budi Hernowo, MscF

NIP: 19581111 198703 1 003

Mengetahui:

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir Sambas Basuni, MS

NIP: 19580915 198403 1 003

Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS

NIP: 19581121 198603 1 003

Page 7: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian berjudul

Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau Jawa (Pavo

muticus muticus) di Taman Margasatwa Ragunan dan Taman Burung Taman Mini

Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada

Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia ke era penuh dengan

kemajuan ilmu pengetahuan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Konservasi Sumberdaya

Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyususnan karya

tulis ini, sehingga dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari semua pembaca. Akhirnya dengan kemampuan

yang terbatas dan dengan segala kekurangan, penulis memiliki harapan, semoga

karya kecil ini bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca, dunia pendidikan

yang tak pernah lekang ditelan oleh waktu serta dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada masyarakat sehingga dapat lebih bijak dalam pemanfaatan

hutan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Bogor, Maret 2012

Penulis

Page 8: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di sebuah kota di Jawa Timur, Surabaya, pada tanggal

27 Agustus 1988 sebagai anak tunggal dari pasangan Bapak Heru Budiantoro,

S.sos dan Ibu Titik Warsiti, S.sos. Jenjang pendidikan yang dilaluinya adalah di

Sekolah Dasar Negeri 1 Penjaringan Sari Surabaya tahun 1994, SLTPN 2 Candi

Sidoarjo tahun 2000. Penulis lulus dari SMA N 4 Sidoarjo tahun 2006 dan pada

tahun yang sama masuk IPB melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama satu tahun penulis mengikuti Tingkat Persiapan Bersama (TPB IPB) dan

memilih Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas

Kehutanan, pada tahun kedua.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM KM) yakni sebagai anggota kementrian Komunikasi dan Informatika

(KOMINFO) tahun 2006-2007, anggota paduan suara Fahutan tahun 2007-2009,

anggota biro infokom di Himpunan Mahasiswa Konservasi (HIMAKOVA) tahun

2007 dan bendahara Kelompok Pemerhati Burung (KPB) 2008 serta menjadi

asisten praktikum komunikasi bisnis (KPM) tahun 2009. Selama masa

perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan kampus yakni sebagai panitia Gebyar

Nusantara divisi publikasi, dekorasi, dan dokumentasi tahun 2006, panitia Krisis

Pendidikan divisi humas tahun 2006, panitia Gebyar HIMAKOVA divisi

konsumsi tahun 2008, panitia diklat KPB divisi konsumsi dan sekretaris tahun

2009, dan panitia Bina Corps Rimbawan (BCR) divisi konsumsi tahun 2009.

Penulis juga aktif dalam kegiatan seni yakni juara 3 teater IPB ART

Contest tahun 2008. Penulis juga pernah menjadi finalis Program Kreativitas

Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) IPB yang lolos didanai Dikti tahun

2009.

Penulis melakukan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan di BKPH

Baturaden dan BKPH Cilacap tahun 2008, Praktek Pengelolaan Hutan di Hutan

Pendidikan Gunung Walat tahun 2009, Magang di KPH Lawu Ds tahun 2009,

serta Praktek Kerja Lapang (PKL) di Taman Nasional Alas Purwo pada tahun

2010.

Page 9: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan masukan, dukungan dan semangat, baik selama

penyususnan proposal, penelitian di lapangan, hingga penyususnan karya tulis ini.

Rasa terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Jarwadi Hernowo, MscF dan Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS

sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, nasihat serta

dukungan dalam penyususnan skripsi.

2. Kedua orang tuaku tercinta Heru Budiantoro, S.sos dan Titik Warsiti, S.sos

yang telah memberikan dukungan, semangat, nasihat, harapan, dan doanya

setiap waktu.

3. Bapak Widiabrata, Bapak Joko, dan seluruh pengelola Taman Burung Taman

Mini Indonesia Indah atas segala bantuan dan informasinya selama di

lapangan.

4. Bapak Sunaryo dan seluruh pihak di Taman Marga Satwa Ragunan yang telah

memberikan bantuannya di lapangan.

5. Sahabat tercinta Emy Junatan Muakhor, Sp yang telah memberikan seluruh

doa, dukungan dan waktunya untuk menemani serta membantu saya selama

penelitian.

6. Marolop Hasudungan, Rully Bangkit Nugraha, S.Hut dan Nanang Khairul

Hadi, S.Hut untuk semua doa, semangat dan bantuannya.

7. Keluarga besar KSHE angkatan 43 yang selalu kompak dan membantu saya

dalam penyususnan skripsi, seminar dan sidang terutama kepada Fenny Dwi

Kasih, Erlina Yanti, Syafitri Hidayati, Ahmad Gozali, Ati Nurhayati, Nur

Izzatil dan Asri Joni.

8. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian di lapangan dan dalam

penulisan skripsi ini.

Bogor, Maret 2012

Penulis

Page 10: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………........… i

DAFTAR ISI …………………………………………………....…..... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………….......… 1

1.2 Tujuan Penelitian …………………………......……….… 2

1.3 Manfaat Penelitian …………………………......…….….. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bioekologi Merak Hijau Jawa ……………….........……... 3

2.2 Perilaku Merak Hijau Jawa ………………........…….….... 5

2.3 Penggunaan/Pemanfaatan Merak Hijau Jawa ..................... 8

2.4 Penangkaran Merak Hijau Jawa ......................................... 8

2.5 Gangguan Terhadap Merak Hijau Jawa ............................. 8

BAB 3 KONDISI UMUM

3.1 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) .................................. 10

3.2 Taman Margasatwa Ragunan ………………….…........…. 11

BAB 4 METODA PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat ….…………………………..........…… 18

4.2 Alat ...................…………………………..........…………. 18

4.3 Metode Pengambilan Data ……………….........…………. 18

4.4 Analisis Data ....................................................................... 20

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Penangkaran Merak Hijau Jawa di Taman Burung

Taman Mini Indonesia Indah ............................................. 22

5.2. Penangkaran Merak Hijau Jawa di Taman

Margasatwa Ragunan ........................................................ 26

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 51

Page 11: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………....……..... 52

LAMPIRAN ....................................................................................... 54

Page 12: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Komponen Habitat Buatan di Kubah Barat Taman

Burung TMII ......................................................................... 24

2. Tingkatan Vegetasi yang ada di dalam Kubah Barat

TMII Beserta Peranannya ………………………………………… 25

3. Komposisi dan perbandingan bahan pakan kering dan

basah untuk merak hijau jawa di penangkaran TB TMII ………… 26

4. Jenis Penyakit yang Menyerang Merak Hijau Jawa

di Kubah Barat Taman Burung TMII Tahun 2010-2011 ………... 28

5. Penempatan merak hijau jawa di Kubah Barat Taman

Burung TMII ……………………………………………….…….. 29

6. Struktur Umur Merak Hijau Jawa yang Ada

di Kubah Barat Taman Burung TMII Tahun 2010-2011 ….…….. 29

7. Data merak hijau jawa yang bertelur dan banyaknya telur

yang menetas di Taman Burung TMII ………………….……….. 31

8. Persentase daya tetas telur di Taman Burung TMII ……….……….. 31

9. Faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran

merak hijau jawa di Taman Burung TMII ……………..………… 34

10. Komponen Habitat Buatan di TMR …………………..…………… 36

11. Tingkatan Vegetasi yang ada di dalam Kubah Barat TMII

beserta peranannya ………………………………………............ 37

12. Jenis dan komposisi makanan merak hijau jawa di TMR ….……... 37

13. Jenis penyakit yang menyerang merak hijau jawa di TMR …….… 39

14. Pembagian umur merak hijau jawa di TMR bulan

September 2010-Januari 2011 …………………………….……. 39

15. Data merak hijau jawa yang bertelur dan banyaknya telur

yang menetas di Taman Margasatwa Ragunan ……………….… 41

16. Persentase daya tetas telur di TMR ……………………………….. 41

17. Faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran

merak hijau jawa di Taman Margasatwa Ragunan ………….….. 43

Page 13: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

18. Perbedaan kondisi penangkaran di TMII dan TMR ...................... 44

19. Perbandingan keberhasilan penangkaran di TMII dan TMR ……... 49

Page 14: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Bentuk kawat ram kandang dan pondasi bawah dinding kandang ….. 23

2. (a) Bebatuan sungai berukuran kecil yang menutupi lantai

kandang persegi empat …………………………………………….… 23

2. (b) Lantai kandang yang ditumbuhi rumput ………………………… 23

2. (c) Atap kandang yang berupa kawat ram ……………………….….. 23

3. Komposisi makanan merak hijau jawa ………………………….…... 26

4. Makanan tambahan ……………………………………………….…. 27

5. Nampan plastik yang berisi makanan merak hijau jawa ………….… 28

6. Kolam tempat minum merak hijau jawa ……………………….…… 28

7. Merak hijau jawa jantan menari untuk menarik perhatian

merak hijau jawa betina ……………………………………….……. 30

8. Telur merak hijau jawa rata-rata berjumlah 4-6 butir ………….…… 31

9. Bentuk kandang merak hijau jawa ………………………………….. 37

10. Bebatuan sungai berukuran kecil yang menutupi lantai

kandang persegi empat ……………………………………….…….. 37

11. (a) Komposisi makanan merak hijau jawa …………………….…… 39

11. (b) Vitamin yang dicampur ke makanan merak hijau jawa ………... 39

12. Kolam minum merak hijau jawa yang sedang diisi air ……….……. 30

13. Merak hijau jawa jantan sedang membentangkan bulu hiasnya

di depan merak hijau jawa betina ………………………….……… 41

14. Telur-telur merak hijau jawa di beberapa kandang TMR …….……. 42

Page 15: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Panduan wawancara dengan pihak pengelola ……………………….. 55

Page 16: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berdasarkan laporan International Red List-Union for Conservation of

Nature and Natural Resources (IUCN) tahun 2009 status merak hijau jawa (Pavo

muticus muticus) telah menaikkan dari vulnerable (VU atau ”rentan”) menjadi

endangered (EN atau “genting”). Dalam status perdagangan CITES ( Convention

for the International Trade in Endangered Spesies of Fauna end Flora ) merak

hijau jawa termasuk dalam Appendix II yaitu satwa yang langka dan dilindungi

dalam perdagangannya dengan pengaturan kuota (jumlah terbatas) dan berupa

hasil penangkaran F2.

Kelangsungan hidup merak hijau pada saat ini sangat terancam. Beberapa

faktor yang menyebabkan menurunnya populasi merak hijau antara lain

berkurangnya habitat akibat penggunaan lahan dan kerusakan oleh manusia serta

semakin besarnya tingkat perburuan liar baik untuk diambil meraknya, bulu

maupun telurnya.

Merak hijau memiliki keindahan bentuk tubuh dan warna bulu. Kelebihan

ini menjadikan merak hijau banyak diburu untuk diperdagangkan. Penangkapan

anakan merak hijau yang dapat digunakan sebagai binatang peliharaan juga

merupakan salah satu ancaman keberadaan merak hijau. Para petani yang berada

di tepi hutan jati di Jawa seringkali mencari telur merak hijau di hutan dan

mengkonsumsinya. Petani juga menetaskan telur merak hijau pada induk ayam

buras untuk dipelihara atau dijual ke pasar secara sembunyi-sembunyi atau untuk

dikonsumsi dagingnya (Tarigan, 2001).

Sebagian besar kebutuhan terhadap merak hijau untuk memenuhi

permintaan pasar masih mengandalkan pada penangkapan dari alam. Perburuan

yang terus berlangsung, terutama di Pulau Jawa, telah mengakibatkan populasi

merak hijau merosot. Hal ini mendorong Bird Life International (2009)

memasukkannya ke dalam status Endangered.

Upaya konservasi baik secara in-situ (di dalam habitat alami) maupun ek-

situ (di luar habitat alami) harus segera dilakukan untuk menghindarkan merak

hijau dari ancaman kepunahan. Penangkaran merupakan salah satu upaya

Page 17: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

pengelolaan merak hijau di luar habitat alaminya yang dapat menunjang

kelestariannya di alam. Keberhasilan kegiatan penangkaran merak hijau sangat

ditentukan oleh pengetahuan mengenai cara hidup, pola perilaku, dan faktor-

faktor lain. Melalui pengetahuan tersebut dapat memudahkan penentuan bentuk

tindakan efektif yang diterapkan dalam penangkaran merak hijau. Berdasarkan

pemikiran itu maka perlu dikaji praktek pengelolaan penangkaran merak hijau

jawa di lokasi-lokasi penangkaran agar kelak dapat dijadikan dasar di dalam

merumuskan upaya pengelolaannya secara optimal dengan efektif.

1.2 Tujuan

1. Mengidentifikasi pola pengelolaan penangkaran merak hijau jawa di

Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dan Taman Burung Taman Mini

Indonesia Indah (TB TMII).

2. Menganalisis tingkat keberhasilan penangkaran di TMR dan TB TMII

dilihat dari reproduksi dan kondisi kesehatan dan/atau mortalitas

(kematian).

3. Menganalisis faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau

jawa di TMR dan TB TMII dilihat dari aspek pemberian pakan dan habitat

(kandang).

1.3. Kegunaan

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menjadi sumber informasi

terbaru tentang cara penangkaran merak hijau jawa yang baik dan benar sesuai

dengan faktor-faktor yang mendukung dalam keberhasilan penangkaran merak

hijau jawa tersebut.

Page 18: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bioekologi Merak hijau

2.1.1 Taksonomi

Grzimek (1972) menyatakan bahwa klasifikasi merak hijau jawa (Pavo

muticus muticus) sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Sub phyllum : Vertebrata

Klas : Aves

Sub klas : Neornithes

Ordo : Galliformes

Sub ordo : Galli

Famili : Phasianidae

Sub famili : Pavoninae

Genus : Pavo

Spesies : Pavo muticus Linnaeus 1766

Merak hijau termasuk dalam Ordo Galliformes yang mempunyai salah

satu ciri yaitu kaki yang kuat, banyak aktivitas yang tergantung pada kakinya.

Aktivitas tersebut antara lain berjalan, mencari makan, bertengger dan sampai

pada saat akan tidur merak duduk di atas dadanya dengan jari kaki mencengkeram

cabang atau ranting pohon tidur mereka (Palita, 2002).

2.1.2 Morfologi

Morfologi merak hijau berbeda-beda menurut umur dan jenis kelaminnya,

yakni dapat dilihat dari ukuran tubuh dan warna bulu pada merak hijau.

a Merak jantan dewasa

Sativaningsih (2005) menyatakan bahwa merak jantan dewasa mempunyai

jambul tegak di atas kepalanya dan dagu berwarna hijau kebiruan, bulu hiasnya

panjang berwarna campuran antara hijau emas dan hijau perunggu sehingga

terlihat berkilau. Merak hijau jantan berukuran sangat lebih besar dengan panjang

tubuh dapat mencapai 210 cm.

Page 19: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Menurut Hernowo (1995), merak jantan dewasa memiliki ciri-ciri yang

khas yaitu adanya bulu hias yang tersusun dari 100-150 lembar bulu yang besar,

panjang dan kuat. Warnanya adalah campuran antara hijau emas dan hijau

perunggu sehingga kelihatan berkilauan. Pada bagian permukaannya terdapat

cincin oval (ocellus) yang besar dan komposisi warnanya banyak. Sub termal

ocellus berwarna ungu dan dikelilingi oleh dua cincin yang berwarna hijau muda

dan hijau tua yang merupakan lingkaran terakhir. Bulu yang terpanjang terletak di

tengah dan tidak memiliki ocellus.

b Merak betina dewasa

Menurut Sativaningsih (2005), merak hijau betina dewasa mempunyai

komposisi warna tubuh sama dengan jantan tetapi lebih lembut, tidak cerah, agak

kusam, dan tidak mempunyai bulu hias. Merak hijau betina panjang tubuhnya

berukuran 120 cm.

Delacour (1977) menyatakan bahwa secara umum bulu merak hijau betina

sama dengan merak jantan, hanya warnanya lebih lembut dan agak kusam. Kaki

bersisik dan warnanya hitam abu-abu dan bertaji sama dengan merak jantan.

Perbedaan yang nyata terletak pada bulu hias, dimana merak betina tidak

mempunyai bulu hias. Bagian atas dari penutup ekor, berwarna perunggu

kehijauan dengan warna kuning keputihan.

c Merak anakan

Anak merak hijau mempunyai warna coklat kusam berbintik hitam.

Warnanya sama dengan betina dewasa, tetapi lebih buram. Bagian dagu dan

kepala tertutup oleh bulu berwarna putih. Jambul mulai tumbuh setelah anak

merak berumur dua minggu. Pada umur dua bulan, anak merak sudah mempunyai

bentuk tubuh dan bulu yang sempurna menyerupai merak betina dewasa tetapi

ukurannya lebih kecil (Delacour, 1997).

2.1.3 Habitat dan pakan

Alikodra (2002) menyatakan bahwa habitat adalah kawasan yang terdiri dari

berbagai komponen baik komponen fisik maupun biotik yang merupakan kesatuan yang

Page 20: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

digunakan sebagai tempat hidup dan berkembangbiaknya satwa liar. Komponen habitat

yang terpenting untuk kehidupan satwa liar terdiri dari makanan, pelindung dan air.

Pelindung adalah bagian dari habitat yang berfungsi sebagai tempat berlindung,

beristirahat, atau tempat berkembangbiak. Satwa liar menempati habitat sesuai dengan

keadaan lingkungan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Habitat yang sesuai

untuk satu jenis satwa belum tentu sesuai untuk jenis satwa yang lain karena tiap jenis

satwa menghendaki kondisi habitat yang berbeda. Keseluruhan fungsi habitat itu

ditentukan oleh interaksi sejumlah komponen habitat baik fisik ataupun biotik:

topografi, air, dan tanah maupun komponen biologis ataupun biotik: satwa liar, vegetasi,

dan penggunaan lahan oleh manusia.

MacKinnon et al. (1992) menyatakan bahwa merak hijau mempunyai kebiasaan

mengunjungi hutan terbuka dengan padang rumput, perkebunan teh dan berjalan-jalan

di tanah. Hal ini dipertegas oleh King et al. (1975), bahwa habitat merak hijau adalah di

hutan terbuka, hutan sekunder, pinggir sungai, dan tepi hutan. Dari pernyataan di atas

terlihat bahwa merak hijau mempunyai kebiasaan mencari makan, berteduh dan

berlindung di tempat-tempat terbuka dan juga lebih banyaknya fungsi habitat yang

diperoleh merak hijau di daerah tersebut.

Jenis makanan merak hijau kebanyakan berasal dari tumbuhan seperti beberapa

jenis rumput. Bagian dari tumbuhan yang dimakan yaitu biji dan daun. Untuk memenuhi

kebutuhan protein hewani, merak juga memakan serangga dan belalang kecil. Palita

(2002) menjelaskan selain makan rumput-rumputan dan herba, merak juga memakan

tumbuh-tumbuhan seperti gondang, lo dan bendo serta beberapa jenis serangga seperti

semut dan ulat.

2.2 Perilaku Merak Hijau

2.2.1 Perilaku makan dan minum

Menurut Mulyana (1988), Setiawan dan Setiadi (1992) dan Winarto (1993),

aktivitas makan merak hijau dilakukan dalam dua periode, yaitu periode pagi hari dan

sore hari. Aktivitas ini merupakan aktivitas makan primer, artinya makan merupakan

aktivitas yang utama sedangkan perilaku atau aktivitas lainnya merupakan faktor

pendukung saat melakukan aktivitas makan. Pada waktu istirahat merak juga melakukan

aktivitas makan. Periode makan ini termasuk ke dalam aktivitas makan sekunder karena

pada saat istirahat tersebut makan bukan merupakan aktivitas utama.

Page 21: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Menurut Winarto (1993), cara makan merak hijau di Taman Nasional Baluran

adalah dengan mematuk makanan menggunakan paruhnya, sedangkan pemilihan

makanan di permukaan tanah dilakukan dengan cara mengais menggunakan kedua

tungkai kakinya. Menurut Supratman (1998) merak hijau umumnya minum setelah

melakukan aktivitas makan. Setelah makan merak hijau berjalan menuju tempat-tempat

sumber air. Cara minumnya dengan menjulurkan lehernya ke air secara berulang.

2.2.2 Perilaku istirahat dan tidur

Hoogerwerf (1970) menyatakan bahwa merak hijau memilih tempat istirahat

dan tidur pada pohon-pohon yang tidak terlalu lebat. Untuk mencapai tempat tersebut

merak hijau terbang dari tanah secara tegak lurus dan kadang-kadang juga terbang dari

satu pohon ke pohon lain.

Menurut Winarto (1993) perilaku istirahat merak hijau terbagi kedalam dua

periode, yaitu periode setelah makan di pagi hari sampai menjelang sore hari disebut

“istirahat” yang merupakan istirahat sementara dan periode setelah aktivitas hariannya

berakhir sampai sesaat sebelum aktivitas hariannya dimulai kembali yang disebut “tidur”

yang merupakan istirahat total. Selama periode istirahat merak hijau melakukan

berbagai aktivitas, antara lain menyelisik bulu, berteduh, mandi debu, makan, minum,

dan aktivitas sosial. Aktivitas sosial ini dilakukan di permukaan tanah maupun di atas

pohon. Sedangkan periode tidur, merak hijau tidak melakukan aktivitas lainnya.

2.2.3 Perilaku terhadap gangguan

Merak hijau akan memberikan reaksi yang berbeda tergantung pada jarak

sumber gangguan ketika mendapat gangguan dari manusia. Bila burung berada pada

jarak yang jauh dari sumber bahaya maka dengan cepat lari menuju cover terdekat

meskipun harus melewati daerah terbuka yang luas. Bila sumber gangguan pada jarak

yang dekat, maka dengan cepat merak hijau akan melarikan diri.

2.2.4 Perilaku kawin

Merak adalah satwa poligami dan tidak ada hubungan yang permanen antara

merak hijau dewasa jantan dan betina (Hoogerwrf, 1970). Musim kawin merak hijau di

Jawa Barat dan Jawa Timur berlangsung dari bulan Agustus sampai Oktober (MacKinnon,

1995). Hernowo (1995) menyebutkan bahwa perkawinan merak hijau dimulai dengan

adanya “Tarian Merak” dan merak jantan memanggil merak betina dengan suara

Page 22: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

‘ngeeeeeeeyaow, ngeeeeeeyaow... (seperti suara kucing) wee-waaoow, wee-waaoow

.... atau eewaaaoow,eewaaoow... Merak betina perlahan-lahan mendekati merak

jantan. Merak hijau jantan menaikkan seluruh bulu hias dan didukung/ditopang oleh

bulu-bulu ekornya yang kaku dan membentuk sebuah kipas. Sayapnya diturunkan dan

melangkah mendekati betina. Selanjutnya merak jantan tersebut membalik secara tiba-

tiba dengan memiringkan tubuhnya melirik ke arah merak betina. Gerakan ini dilakukan

secara berulang-ulang. Betina mengelilingi merak jantan berulang-ulang, sedangkan

yang jantan sesekali mendekati betina sambil bulu hiasnya digetarkan.

Merak betina yang menerima bujukan tersebut, segera mendekam dan merak

jantan segera naik ke punggung merak betina dan perkawinan pun berlangsung. Jika

merak betina tidak menyukai merak jantan, merak betina akan menjauhi merak jantan

itu dan menuju pejantan lainnya dan pejantan baru mulai menari (Hernowo,1995).

2.2.5 Perilaku bersarang

Menurut Winarto (1993) merak betina yang telah dikawini segera

memisahkan diri dari kelompoknya untuk mencari tempat bersarang dan bertelur.

Tiap sarang ditemukan tiga sampai enam butir telur. Sarang merak hijau berada

pada areal terbuka yang sangat sedikit ditumbuhi vegetasi pada tingkat pohon dan

sapihan. Dengan kondisi areal yang terbuka, cahaya matahari dapat secara

langsung menyinari lokasi sarang. Aktivitas mengerami telur hanya dilakukan

oleh merak betina setiap hari (siang-malam). Dalam mengerami telurnya, betina

hanya 2-3 hari sekali meninggalkan sarangnya selama beberapa jam untuk

mencari makan.

2.2.6 Perilaku mandi debu

Menurut Supratman (1998) merak hijau melakukan aktivitas mandi debu

untuk merawat tubuhnya yaitu dalam merapikan bulu-bulu, mengeluarkan

ektoparasit dan benda asing yang menempel pada tubuhnya. Mandi debu

dilakukan dengan menggunakan cakarnya untuk menggaruk-garuk tanah gembur

yang kering sambil tubuhnya mendekam di atas tanah, kaki dijulurkan ke

belakang sambil mengepakkan sayapnya sehingga debu akan masuk ke dalam

bulu tubuhnya.

Page 23: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

2.3 Penggunaan/Pemanfaatan Merak Hijau Jawa

Merak hijau jawa banyak dimanfaatkan sebagai burung hias dan juga

dimanfaatkan bulu hiasnya sebagai aksesoris reog ponorogo. Satu reog ponorogo

menggunakan sedikitnya 1.000 helai bulu merak jawa hijau. Satu ekor merak jawa

hijau diketahui memiliki sekitar 150 helai bulu (Hernowo, 2010), sehingga untuk

membuat satu reog ponorogo memerlukan sekitar 9-10 ekor merak hijau.

2.4. Penangkaran Merak Hijau Jawa

Di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, terdapat beberapa penangkaran

merak hijau jawa baik resmi maupun yang tidak resmi. Penangkaran yang resmi

adalah penangkaran yang telah terdaftar oleh pemerintah. Beberapa lokasi

penangkaran resmi merak hijau jawa yaitu Taman Burung Taman Mini Indonesia

Indah (TMII), Taman Margasatwa Ragunan, Taman Rekreasi Sengkaling Malang,

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, dan beberapa lokasi lainya.

2.5 Gangguan terhadap Merak Hijau Jawa

Populasi merak hijau terus berkurang, rusaknya habitat dan perburuan liar.

Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun

diperdagangkan sebagai binatang peliharaan. Untuk menghindari kepunahan

burung langka ini dilindungi undang-undang. Di Pulau Jawa kini jumlah merak

hijau diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor. Selain habitat dan perburuan liar,

gangguan terhadap merak hijau jawa yaitu cuaca. Cuaca yang tidak pasti

berpengaruh terhadap telur-telur merak hijau jawa yang sedang dierami oleh

induknya. Jika cuaca lebih sering hujan, maka telur-telur tersebut sulit untuk

menetas bahkan tidak bisa menetas karena suhu dan kelembabannya tidak sesuai.

Page 24: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

BAB 3

KONDISI UMUM LOKASI PENGAMATAN

3.1 Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah

Awalnya Taman Burung hanya memiliki satu kubah yang dibangun tahun

1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian dikembangkan

menjadi sembilan kubah dan diresmikan pada tanggal 27 April 1987. Taman

Burung terletak di bagian belakang kawasan TMII berdekatan dengan Pusat

Peragaan IPTEK, menempati lahan seluas 6 hektar termasuk fasilitas umum

berupa tempat parkir yang cukup luas dan rindang.

Koleksi ditempatkan dalam sangkar-sangkar raksasa (kubah); kubah paling

besar bergaristengah 68 meter dengan ketinggian 30 meter, sedang yang paling

kecil bergaristengah 20 meter dengan ketinggian 9 meter. Di setiap pinggir kubah

dibuat sangkar-sangkar yang menyimpan koleksi, sehingga dapat dinikmati dari

dalam ataupun luar kubah. Sebuah museum yang menjadi pelengkap Taman

Burung menyimpan riwayat berbagai jenis burung langka maupun yang sangat

terbatas penyebarannya.

Penataan koleksi berdasar zoogeografi atau pola sebaran binatang. Koleksi

Taman dibagi menjadi dua belahan: barat dan timur, sesuai dengan Garis

Wallace. Lingkungan vegetasinya pun mengikuti pola ini, di samping pemikiran

pilihan jenis-jenis yang berguna dalam menghasilkan buah-buahan, biji, dan

pucuk yang menjadi pakan burung.

Taman Burung berfungsi juga sebagai loka-bina masyarakat perburungan,

sehingga taman ini sering dijadikan ajang lomba burung, lomba bagi anak-anak

dan siswa untuk mengenal lebih dalam mengenai burung, serta tempat penelitian

bagi para mahasiswa. Dari segi penangkaran dan pelestarian, taman ini telah

berhasil mengembangbiakkan lebih dari 100 jenis, di antaranya sekitar 30 jenis

merupakan jenis-jenis yang dilindungi dan langka. Untuk menjaga kesehatan

hewan koleksi, taman dilengkapi sarana karantina sebagai tempat memisahkan

burung-burung yang sakit untuk mendapatkan perawatan.

Koleksi burung yang ada di sini merupakan yang terlengkap di Indonesia,

terdiri atas 312 jenis dengan jumlah mencapai ribuan ekor, baik yang berasal dari

Indonesia Bagian Barat maupun Indonesia Bagian Timur, di samping sebagian

Page 25: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

dari mancanegara. Elang Jawa, Elang Bondol, Cendrawasih, Jalak Bali, Maleo,

Rangkong, Beo, Burung Onta, dan Onagadori merupakan beberapa koleksi yang

menarik.

Bagi keluarga yang membawa anak-anak dapat beristirahat sebentar di

kolam ikan sebelum melanjutkan penjelajahan semua kubah. Di samping itu

kafetaria menjual makanan dan minuman ringan, termasuk untuk ikan-ikan di

kolam: bagi anak-anak dapat memberi makan ikan sepuasnya sambil menyaksikan

angsa berenang.

3.2 Taman Margasatwa Ragunan

3.2.1 Sejarah

Planten En Dierentuin merupakan nama kebun binatang pertama di Jakarta

yang kala itu bernama Batavia. Kebun binatang ini secara resmi dibuka pada

tahun 1864 di daerah yang dikenal Cikini, Jakarta Pusat. Setelah Indonesia

merdeka, pada tahun 1949 namanya dirubah menjadi Kebun Binatang Cikini.

Tempat di Cikini menjadi terlalu kecil dan tidak cocok untuk peragaan satwa.

Sebuah tempat baru untuk kebun binatang kemudian dicarikan. Pada tahun 1964

pemerintah DKI Jakarta menghibahkan tanah seluas 30 hektar di selatan pinggiran

Jakarta, Ragunan, pasar minggu.

Pada tanggal 22 Juni 1966 dibuka kebun binatang baru dengan nama

Taman Margasatwa. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kota Jakarta

yang ke 477, melalui Keputusan Gubernur Nomor DIII-2138/d/2/74 tanggal 19

Juni 1974, namanya berubah menjadi Kebun Binatang Ragunan Jakarta. Pada

mulanya Kebun Binatang Ragunan Jakarta hanya memiliki areal seluas ± 30 Ha,

yang terletak di atas sebagian tanah milik Kebun Percobaan Departemen

Pertanian. Pada saat ini luas areal Kebun Binatang Ragunan Jakarta diperluas

hingga mencapai 200 Ha.

3.2.2 Letak dan luas

Kebun Binatang ragunan Jakarta terletak ± 15 Km dari pusat kota Jakarta

pada ketinggian 50 mdpl. Kebun Binatang Ragunan terletak pada posisi antara

1060 48i BT dan 060 15i LS. Ketinggian 50 mdpl dan berjarak 20 km dari pusat

kota Jakarta. Secara administratif Kebun Binatang Ragunan termasuk ke dalam

Page 26: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

wilayah kelurahan Ragunan, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Adapun atas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Barat dibatasi oleh jalan Kavling POLRI Dan Jati Padang

2. Sebelah Timur dibatasi oleh jalan Jati Padang

3. Sebelah Utara dibatasi oleh jalan Harsono RM, dan

4. Sebelah Selatan dibatasi oleh jalan Sagu.

Luas keseluruhan Kebun Binatang Ragunan saat ini adalah 135 ha. Tata

guna lahan KBR ( Kebun Binatang Ragunan) meliputi lahan yang telah terbangun

52 %, kantor dan kandang 32 ha, taman 15 ha, danau 7 ha, lapangan parkir 5 ha

dan saluran air 10 ha ( Noprianto, 2004).

3.2.3 Kondisi fisik

Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidth dan ferguson (1951),

daerah Pasar Minggu termasuk dalam tipe iklim B dengan nilai Q 26,7. Kebun

Binatang Ragunan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50 mdpl

dan memiliki kemiringan 20-60. sedangkan suhu harian di kebun binatang

Ragunan berkisar antara 25,5 0– 28,50dan kelembaban udara sebesar 85 % serta

curah hujan 2291 mm per tahun.

Jenis tanah di Kebun Binatang Ragunan Jakarta termasuk jenis tanah

latosol merah. Tanah jenis ini memiliki sifat sebagai berikut: pH masam pada

seluruh profil, kandungan bahan organik dan kadar nitrogen lapisan atas sedang

yang semakin rendah pada lapisan yang semakin bawah, kadar pospat di seluruh

profil rendah dan kadar kalsium di semua lapisan sangat rendah.

3.2.4 Kondisi vegetasi

Taman Margasatwa Ragunan Jakarta memiliki flora yang merupakan jenis

yang ada sebelumnya seperti hutan wisata yang bersifat alami, jenis-jenis vegetasi

yang terdapat di Kebun binatang Ragunan adalah : Pohon Buah-buahan, Peneduh,

Obat-obatan dan jenis Rumput yang masing-masing terdiri atas 2 Ordo, 56 Famili,

968 Spesies dengan jumlah spesies keseluruhan 47.499 pohon (Kamelia. 2004).

Vegetasi di kebun Binatang Ragunan Jakarta merupakan vegetasi tanaman yang

dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Pohon berbunga yang didominasi oleh pohon Tenguli (Cassia fistula) dan

flamboyan (Delonix regia).

Page 27: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

2. Tanaman peneduh yang didominasi oleh kormis (Acacia auriculiformis)

dan jeunjing (Albizzia falcata).

3. Tanaman buah-buahan yang didominasi oleh jambu monyet (Anacardium

occidentale) dan rambutan (Nepheleum lapaceum).

4. Tanaman obat-obatan dan industri yang didominasi oleh salopat serat

(Xylopia glauca) dan kemenyan (Styrax benzoe).

5. Tanaman hias yang dibuat dengan bentuk taman yang terdapat di hampir

seluruh sudut kebun binatang.

3.2.5 Kondisi sarana dan prasarana

Daftar sarana dan prasarana yang telah dibangun oleh pengelola.

No. Zona Jenis Sarana Yang Disediakan :

1. Pintu Gerbang utara Sarana parkir, loket, pos keamanan. stasiun monorail,

terminal kendaraan terbuka, telepon umum, kios-kios, kantin dan taman /

view fungsi Taman Margasatwa.

2. Pintu Gerbang Barat Sarana parkir, loket, pos keamanan. terminal

kendaraan terbuka, telepon umum, kios-kios, kantin dan taman.

3. Pintu gerbang Timur Sarana parkir, loket, pos keamanan. stasiun monorail,

terminal kendaraan terbuka, telepon umum, kios-kios, kantin dan taman.

4. Gerbang Keluar Barat Daya Loket dan pos keamanan

5. Introduction Area Fasilitas pelayanan, pos keamanan, halte, pos bagian,

pos antara, perkantoran TMR, pusat informasi, perpustakaan, ruang data,

mushola, gudang, telepon umum, kios-kios, kantin, genzet dan taman

bermain anak.

6. Rekreasi Utama Pos keamanan, halte / pos bagian, pos antara, peragaan

satwa tertutup/terbuka, ruang keterampilan satwa, panggung terbuka,

ruang P3K, kantin dan taman / ruang terbuka.

7. Rekreasi Sekunder (Rekreasi Satwa Campuran) Ruang peragaan satwa

tertutup / terbuka, halte / pos bagian / loket, telepon umum, kantin dan

taman / ruang terbuka.

8. Rekreasi Tersier Pedestrian, pos antara / loket, ruang P3K, peragaan satwa

khusus, kantin, rumah pompa air dan taman / ruang terbuka.

Page 28: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

9. Rekreasi AirPeragaan satwa air, telepon umum, kantin, ruang terbuka /

taman pancing.

10. Rekreasi Spesial :

- Children Zoo

- Open Zoo

- Taman Buah

Children play ground, halte / pos bagian / loket, ruang P3K, telepon

umum, kios-kios, kantin, taman dan ruang terbuka hewan jinak.

Halte / pos bagian / loket, ruang peragaan satwa terbuka/satwa khusus,

taman bermain / ruang terbuka hewan jinak, mushola, ruang P3K, telepon

umum, ruang pompa air dan kantin.

Pos keamanan, loket, ruang p3K, rumah pompa air dan kebun buah-

buahan.

11. Service Area Ruang karantina hewan/tumbuhan, klinik hewan / tumbuhan,

ruang laboratorium, menara tinjau, gudang bengkel khusus, ruang pompa

air, kandang binatang surplus, genzet.

12. Camping Ground (Fokus apresiasi) Taman, ruang terbuka/ perkemahan,

ruang P3K, ruang pompa air, pemandian alam, dll.

Sarana dan prasarana yang terdapat di Kebun Binatang Ragunan Jakarta

cukup memadai. Kebutuhan mengenai sarana dan prasana yang bersifat mendesak

atau tidak tercukupi dengan baik. Keberadaan MCK, mushola, rumah makan

cukup mudah didapatkan di dalam lokasi kebun binatang. Selain itu terdapat

taman yang tersedia tempa untuk beristirahat sejenak.

3.2.6 Aktivitas dan perilaku pengunjung

Kebun Binatang Ragunan sebagai tempat rekreasi banyak dikunjungi oleh

masyarakat dari berbagai daerah, baik dari daerah sekitar Jakarta maupun dari luar

Jakarta dan dari berbagai kalangan. Selain itu dari berbagai negara seperti

wisatawan-wisatawan yang sedang berlibur di Indonesia. Klasifikasi pengunjung

Kebun Binatang Ragunan Jakarta dapat dilihat dari tujuan kunjungan ke tempat

ini seperti kunjungan hanya untuk berekreasi atau ada kegiatan penelitian. Sifat

kunjungan lebih banyak secara massal tetapi dapat juga secara personal (

Noprianto, 2004)

Page 29: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

3.2.7 Permasalahan

Permasalahan yang terjadi pada Taman Margasatwa Ragunan Jakarta merupakan

masalah umum yang juga dialami oleh kebun binatang yang ada di Indonesia pada

umumnya. Beberapa permasalahan yang sering menjadi kendala dalam

pengelolaan satwaliar secara eks-situ di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta :

1. Pengunjung membludak (Booming)

Salah satu indikator keberhasilan suatu kebun binatang dalam

mempromosikan satwa dapat dilihat dari animo masyarakat yang datang

berkunjung. Akan tetapi, ketika kunjungan tersebut melebihi ambang

batas, maka akan berpengaruh terhadap satwa tersebut. Beberapa satwa

mampu dengan cepat beradaptasi oleh kehadiran manusia, tetapi ada juga

yang membutuhkan waktu lama dan dapat menyebabkan satwa tersebut

stres bahkan mati. Berdasarkan keterangan dari beberapa jagawana

setempat, pada saat lebaran, atau liburan sekolah tempat ini menjadi sangat

ramai. Pengunjung bahkan ada yang membawa rombongan hingga

menggunakan transportasi bus pariwisata hingga 5 unit.

2. Masalah sampah

Sampah merupakan masalah lama yang telah turun temurun menjadi

permasalahan utama lingkungan tertentu. Terlebih pada suatu lokasi yang

menjadi pusat keramaian seperti Taman Margasatwa Ragunan. Hal ini bisa

dilihat dengan banyaknya sampah-sampah bergelatakan diatas tanah dan

jalan aspal. Ketika hujan maka sampah tersebut akan menempel dan

terlihat sangat kotor. Hal ini merusak pemandangan dan dampak ekologi

yang ditimbulkan adalah jenis vegetasi tumbuhan bawah akan tertutupi

oleh sampah–sampah yang sebagian besar terbuat dari plastik. Sampah-

sampah tersebut berasal dari pengunjung yang membuang sampah

sembarangan.

3. Pencurian satwa

Berdasarkan keterangan jagawana, pencurian terhadap satwa yang ada

dalam penangkaran walaupun tidak signifikan akan tetapi merupakan

ancaman serius terhadap keberadaan satwa.

Page 30: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

4. Gangguan pengunjung

Karakter beberapa pengunjung berbeda antara satu dan lainnya. Beberapa

pengunjung hanya melihat, mengamati, atau sekadar memotret saja. Akan

tetapi yang menjadi masalah apabila pengunjung berusaha untuk

menggganngu satwa yang dapat berupa pengusiran, pelemparan,

pemberian makanan tanpa seijin jagawana, dan sebagainya. Hal ini

menjadi masalah karena apabila tidak terkontrol dengan baik maka akan

berdampak buruk pada satwa tersebut.

5. Dana

Keberlansungan suatu proses pengelolaan satwaliar secara eks-situ tidak

terlepas dari permasalahan dana. Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan

pengelolaan ini amatlah tidak sedikit. Misalnya saja pakan satwa,

kebersihan, medis, gaji karyawan dan sebagainya. Namun, proses

pemandirian terhadap hasil yang diperoleh belum mampu untuk memenuhi

biaya yang dikeluarkan. Untuk itu, dana internasional yang bergerak dalam

upaya pelestarian terhadap keanekaragaman hayati khususnya satwaliar

yang peduli terhadap kegiatan ini sangat diperlukan.

6. Introduksi satwa

Proses introduksi satwa yang baru diterima baik dari masyarakat, PPS,

ataupun lembaga lainnya untuk proses adaptasi terlebih dahulu

membutuhkan waktu yang lama. Proses habituasi satwa akan

membutuhkan tenaga, biaya yang mahal sehingga untuk jenis-jenis satwa

yang mudah beradaptasi akan semakin sedikit biaya yang akan

dikeluarkan.

7. Sumberdaya Manusia

Berdasarkan data karyawan Kebun Binatang Ragunan per Oktober 2002

diketahui bahwa karyawan yang ada sebagian besar berpendidikan tingkat

SLTA. Pengetahuan mengenai dasar ilmu konservasi, ekologi satwa,

pengelolaan satwa pada dasarnya masih rendah. Sehingga dalam aktivitas

hariannya banyak yang masih belum mengerti mengenai spesies, habitat,

ekologi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja dilapangan baik

dalam menentukan habitat, ekologi, penempatan spesies yang berbeda

Page 31: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

pada satu tempat yang berbeda habitat dan laiinya amatlah beresiko tinggi

untuk tingkat kesuksesan dari pengelolaan satwa secara eks-situ ini.

Page 32: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

BAB 4

METODA PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di dua tempat penangkaran yaitu, di kandang merak

Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dan di Taman Burung Taman Mini

Indonesia Indah (TB TMII) Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu

dari September sampai Desember 2010.

4.2 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pita ukur untuk mengukur ukuran kandang

2. Kamera

3. Tape recorder

4. Alat tulis menulis untuk mencatat data dan informasi

4.3 Pengumpulan Data

4.3.1 Data yang dikumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian, sebagai berikut :

a. Data primer

Data primer yang diambil terdiri dari :

1) Perkandangan, meliputi:

Bentuk, luas (ukuran kandang), komposisi habitat (tempat istirahat,

tempat makan dan minum, tempat berjemur, tempat berteduh dan

tempat mandi debu), tata letak dan pemeliharaan kandang. Data

mengenai pekandangan ini dikumpulkan dalam tally sheet.

2) Makanan dan minuman, meliputi:

Jumlah, jenis, komposisi, berat dan frekuensi pemberian. Data

mengenai makanan dan minuman ini dikumpulkan dalam tally sheet

makan dan minum merak.

3) Pengelolaan Reproduksi, meliputi:

a. Pengadaan bibit yang terdiri dari kriteria bibit, asal bibit, jumlah

bibit dan pengelolaan bibit.

Page 33: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

b. Teknik menjodohkan, awal berbiak, lamanya mengeram, jumlah

telur, daya tetas telur, perawatan dan penyapihan.

Data mengenai reprodusi ini dikumpulkan dalam tally sheet

perkawinan merak.

4) Penyakit, meliputi:

Jenis penyakit, cara pengobatan dan pencegahan penyakit.

5) Perilaku (aktivitas harian di kandang), meliputi:

Makan dan minum (merak tersebut akan mematuk

makanan/minuman hingga selesai), istirahat dan tidur (dimulai dari

merak tersebut berdiam diri, melipat kakinya dan badan mendekam

kaki seolah tidak terlihat karena ditutupi oleh bulu badan,

memejamkan mata hingga merak tersebut berdiri/bergerak kembali),

bersarang, interaksi sosial (saling mendekati atau saling mengejar

sesama merak hijau), kawin/sexual behavior (mulai dari merak

jantan menari, mengeluarkan suara hingga merak jantan

menunggangi merak betina), memelihara anak dan mandi debu.

6) Gangguan, meliputi:

Jenis gangguan (predator dan pengunjung), besarnya gangguan, dan

cara penanganan terhadap gangguan tersebut. Data mengenai

gangguan dikumpulkan dalam tally sheet gangguan merak.

7) Ketenagakerjaan, meliputi:

Jenis pekerjaan, jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan pekerja,

sistem upah dan lamanya kerja.

b. Data sekunder

Data sekunder yang diambil terdiri dari letak, CH, dan

kelembaban.

4.3.2 Teknik pengumpulan data

a Data Primer

Data primer dalam studi ini diperoleh dengan cara pengamatan

langsung di lokasi penangkaran dengan metode ad libitum sampling, yaitu

metode pengamatan dengan mengamati, mencatat serta mengamati dari

setiap perilaku merak hijau dan bentuk fisik kandang. Pengamatan dilakukan

Page 34: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

mulai pukul 06.00 hingga 17.00 dan dilanjutkan kembali dari pukul 19.00

hingga pukul 21.00 dengan pengulangan sebanyak 2 hari. Merak hijau yang

diamati sebanyak 1 individu tiap jenis kelamin berdasarkan kelas umur. Jadi,

total merak hijau jawa yang diamati adalah 5 ekor (anakan, betina remaja,

betina dewasa, jantan remaja dan jantan dewasa untuk setiap kriteria jenis

kelamin dalam kelas umur masing-masing).

Data mengenai makanan dan minuman diperoleh dengan dua cara,

yaitu observasi langsung dan wawancara. Observasi langsung dilakukan

untuk mengetahui proses pengumpulan bahan makanan hingga pembagian

makanan ke kandang merak hijau. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

sumber pakan dan latar belakang pembagian pakan (komposisi dan berat).

Wawancara dilakukan dengan pengelola dan keeper.

Data mengenai keadaan penyakit, reproduksi, gangguan, sejarah merak

dan ketenagakerjaan dilakukan melalui wawancara. Daftar butir-butir

panduan wawancara terlampir (Lampiran 1).

b Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber pustaka serta lembaga

atau instansi yang berkaitan dengan penelitian.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Analisis deskriptif

Analisis data dilakukan pada setiap faktor yang mempengaruhi keberhasilan

penangkaran merak hijau, seperti keberhasilan dalam berkembang biak (mulai

dari proses kawin, pengeraman, penetasan, survive hidup, hingga habitat yang

mendukung), tingkat mortalitas/kematian (di berbagai umur, ada tidaknya telur

yang tidak menetas, kandungan pakan dan minum) dan tingkat

penyakit/morbiditas (dilihat dari segi jenis, sumber dan banyak penyakit) yang

rendah, pengelolaan (ada tidaknya perhatian khusus terhadap merak) dan kecilnya

gangguan yang menyerang merak. Analisis deskriptif dilakukan dengan

menguraikan semua data dan informasi yang diperoleh disertai dengan gambar

(foto), menghubungkan satu faktor dengan faktor lain yang menunjukkan

kesamaan dan faktor perbedaan serta keberhasilan pengelolaan penangkaran

antara TMR dan TB TMII.

Page 35: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

4.4.2 Analisis kuantitatif

a Daya tetas telur

DTT = ∑ telur yang menetas x 100

∑ telur yang dihasilkan

b Mortalitas

M = ∑ merak mati x 100

∑ merak hidup

c. Penyakit

M = ∑ merak sakit x 100 ∑ merak sehat

c Keberhasilan Penangkaran:

Keberhasilan penangkaran ditentukan dengan melihat 3 kriteria utama yakni

reproduksi, kondisi kesehatan, dan tingkat mortalitas anakan. Kriteria untuk

menentukan keberhasilan penangkaran merak hijau jawa adalah:

1. Berhasil : jika merak hijau jawa betina berhasil bertelur, menetaskan

telurnya dan anak berhasil bertahan hidup minimal 3 bulan.

2. Cukup berhasil : jika merak hijau jawa betina berhasil bertelur dan

menetaskan telurnya, tetapi anak tidak berhasil bertahan

hidup hingga 3 bulan.

3. Kurang berhasil : jika merak hijau jawa betina berhasil bertelur tetapi

telur-telurnya tidak ada yang menetas.

4. Tidak berhasil : tidak ada merak hijau jawa betina yang bertelur.

Page 36: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Penangkaran Merak Hijau Jawa di Taman Burung Taman Mini

Indonesia Indah

5.1.1.1 Kandang sebagai habitat buatan

Kandang merupakan tempat hidup habitat buatan satwa di penangkaran (ex-

situ). Kandang harus disesuaikan dengan jenis satwa serta menyerupai kondisi

habitat asli di alam. Sistem perkandangan yang digunakan di Taman Burung

Taman Mini Indonesia Indah adalah sistem kandang semi tertutup yaitu bagian

depannya dipagari jeruji besi dan disekat dengan tembok atau kawat dan beratap.

Atap kandang berupa kawat jeruji sama seperti dinding kandangnya (Gambar 1).

Bentuk kandang terdiri dari dua macam yaitu bentuk kubah setengah

lingkaran dan bentuk persegi empat yang berada di dalam kubah. Kubah tempat

tangkar merak hijau jawa di Taman Burung TMII ini disebut dengan Kubah Barat.

Ukuran kandang bentuk kubah setengah lingkaran adalah panjang diameter 68 m

dan tinggi 30 m. Kubah ini memiliki beberapa sub-kandang berbentuk persegi

empat. Terdapat koridor dengan dua pintu utama yang digunakan untuk masuk

atau keluar pengunjung. Pintu-pintu masuk ke dalam sub-kandang terbuat dari

besi.

Ukuran kandang bentuk persegi empat adalah panjang 6 m, lebar 4 m, tinggi

10 m. Kandang berbentuk persegi empat ini terletak di dalam kubah setengah

lingkaran. Terdapat 3 kandang persegi empat dengan masing-masing berisi 2 ekor

merak hijau jawa. Bahan kandang berbentuk persegi empat terdiri dari besi bulat

sebagai rangka bangunan (diameter 5 cm), sisi-sisinya ditutup dengan kawat ram

dengan salah satu sisinya berdinding beton. Diameter kawat ram tersebut adalah

0,3 cm (3 mm) dengan jarak kotak antar kawat 5 x 5 cm. Pondasi bagian bawah

kawat berupa adonan pasir dengan semen yang berbentuk balok dengan tinggi 20

cm, lebar 20 cm dan panjangnya mengitari kandang (Gambar 1).

Page 37: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Gambar 1 Bentuk kawat ram

kandang dan pondasi

bawah dinding kandang.

Sebagai alas atau lantai kandang adalah tanah yang ditumbuhi oleh rumput

dan sebagian ada tataan batu sungai berukuran kecil (Gambar 2 : a dan b). Sisi

bagian atasnya juga ditutup dengan kawat ram yang ukurannya sama dengan

ukuran dinding kandang (Gambar 2 : c).

(a) (b)

(c)

Gambar 2 (a) Bebatuan sungai berukuran kecil yang menutupi

lantai kandang persegi empat, (b) lantai kandang

yang ditumbuhi rumput, dan (c) atap kandang yang

berupa kawat ram.

Page 38: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Suatu kandang satwa tidak hanya dilihat dari bahan penyususn kandang

tetapi juga komponen yang ada di dalamnya. Dalam satu kandang merak hijau

jawa terdapat beberapa komponen habitat buatan yang berfungsi untuk

mendukung keberhasilan penangkarannya. Taman Burung TMII mendesain

kandang merak hijau jawa dan burung-burung lainnya sedemikian rupa sesuai

dengan habitat alaminya. Komponen habitat buatan yang ada di Kubah Barat

Taman Burung TMII antara lain tempat istirahat, tempat tidur, tempat makan,

tempat minum, tempat berteduh, pasir, padang rumput dan semak (Tabel 1).

Tabel 1 Komponen Habitat Buatan di Kubah Barat Taman Burung TMII No Jenis Kandang Komponen Habitat

Buatan

Keterangan

1. KB (3,7, dan 10) Tempat istirahat Ada 3 macam : batang pohon (1 buah),

lantai kandang (pasir dan rerumputan)

dan bambu yang digantung melintang (2

buah)

Tempat tidur Berupa bambu yang digantung melintang

(juga digunakan sebagai tempat istirahat)

berukuran panjang 3 meter, diameter 10

cm dan ketinggian dari lantai kandang 6

m. Di atasnya tedapat penutup berbahan

seng dengan ukuran panjang 2 meter dan

lebar 1 meter

Tempat makan Berupa nampan plastik sebanyak 1 buah

dengan ukuran panjang 45 sentimeter,

lebar 30 sentimeter dan tinggi 5

sentimeter

Tempat minum Berupa kolam dengan panjang 2 meter,

lebar 1 meter dan dalam 30 sentimeter

Tempat berteduh Berupa semak-semak dan bambu yang

digantung dengan penutup diatasnya

yang terbuat dari seng

Pasir (untuk mandi debu) Hampir menutupi lantai kandang (seluas

kurang lebih 2x4 meter dengan campuran

bebatuan kecil)

Padang rumput Sebagian menutupi lantai kandang (rata-

rata berukuran seluas 4x3 meter)

Semak Terletak di sisi ujung ruang kandang,

rata-rata luas 2x2 meter

2. Kubah besar Tempat istirahat Ada 3 macam : tanaman yang ada di

dalam kubah, lantai kubah dan kerangka-

kerangka besi yang ada di dalam kubah.

Page 39: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Tabel 1 (Lanjutan) No. Jenis Kandang Komponen Habitat

Buatan

Keterangan

Tempat tidur Pepohonan yang ada di dalam kubah

dengan ketinggian > 5 meter

Tempat makan Berupa nampan plastik sebanyak 1 buah

dengan ukuran panjang 45 sentimeter,

lebar 30 sentimeter dan tinggi 5

sentimeter dan diletakkan di beberapa

sudut halaman kubah

Tempat minum Berupa kolam-kolam yang ada di dalam

kubah dengan rata-rata ukuran panjang

3x3 meter dengan kedalaman kurang

lebih 60 sentimeter

Tempat berteduh Berupa pepohonan dan semak yang ada

di dalam kubah.

Pepohonan tersebut menyebar rata di

dalam kubah dan kandang persegi.

Pasir Ada 3 tempat, rata-rata berukuran 2x3

meter

Padang rumput Hampir penutup lantai kubah berupa

rerumputan

Semak Ada 3 plot utama yang digunakan merak

dengan rata-rata berukuran 2x3 meter

Di dalam kandang merak hijau jawa di Kubah Barat TMII, baik kandang

persegi maupun kubah besar, terdapat beberapa jenis vegetasi. Merak hijau jawa

banyak menggunakan vegetasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Vegetasi-vegetasi yang ada di dalam kandang beraneka macam tingkatan dan

berfungsi sebagai tempat istirahat, tempat tidur dan tempat berteduh bagi merak

hijau jawa (Tabel 2).

Tabel 2 Tingkatan Vegetasi yang ada di dalam Kubah Barat TMII beserta

fungsinya bagi merak hijau jawa No Tingkat

Vegetasi

Nama

Lokal

Nama

Ilmiah

Fungsi

1. Pohon Sempur Dillenia exelsa Tempat istirahat dan

tempat tidur

Ayang-ayang Eleaocarpus

glandiflorus

Tempat berteduh

Nyamplung Dillenia

philippinensis

Tempat istirahat dan

tempat tidur

Gondang Ficus sp

Tempat berteduh dan

tempat istirahat

Bisbul Dyospiros

discolour

Nagasari Messua ferrea

Kepel Stelechocarpus

burahol

Page 40: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Tabel 2 (Lanjutan) No Tingkat

Vegetasi

Nama

Lokal

Nama

Ilmiah

Fungsi

Salam Syzygium

polyanthum

Tempat istirahat dan

tempat tidur

Jeruk kingkit Triphesia trifolia

Tempat berteduh

Lengkeng Euphoria lungan

Namnam Cynometra

cauliflora

Rukem Flacoutin rukam

2. Semak Drasenia Dracenia sp Tempat berteduh

3. Rumput Paitan Axonopus

compressus

Tempat istirahat, berjemur

dan mencari makan

5.1.1.2 Pakan dan minum

Jenis-jenis makanan pokok (utama) yang diberikan kepada merak hijau jawa

di Taman Burung TMII ada 2 (dua) jenis, yaitu pakan kering dan pakan

segar/basah (Gambar 3 : a dan b).

(a) (b)

Gambar 3 Komposisi makanan merak hijau jawa : (a) kering, (b)

segar

Komposisi bahan penyususn dan perbandingannya serta berat total yang

diberikan per pasang burung per hari seperti disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Komposisi dan perbandingan bahan pakan kering dan basah untuk merak

hijau jawa di penangkaran TB TMII Jrnis Pakan Komposisi Bahan

Pakan

Perbandingan Berat

(gram/pasang/hari)

Pakan kering 1. Jagung giling 1 7

2. Beras merah 1 7

3. Kacang hijau 1 7

4. Gabah 2 14

Jumlah berat total 35

Pakan basah/segar 1. Tauge 1 15

2. Kangkung 1 15

Jumlah berat total 30

Page 41: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Selain pakan pokok, setiap satu minggu merak hijau diberi makanan

tambahan berupa kalsium yang berasal dari cangkang/kulit kerang dan food-dog

(Gambar 4 : a dan b).

(a) (b)

Gambar 4 Makanan tambahan : (a) cangkang kerang dan

(b) food-dog

Seluruh makanan disajikan dalam satu tempat berbentuk nampan atau baki

terbuat dari plastik dengan ukuran panjang 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter dan

tinggi 5 sentimeter (Gambar 5).

Gambar 5 Nampan plastik yang

berisi makanan merak

hijau jawa

Air minum disediakan dalam kolam berukuran rata-rata panjang 2 meter,

lebar 1 meter dan dalam 50 sentimeter (Gambar 6).

Page 42: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Gambar 6 Kolam tempat minum

merak hijau jawa

5.1.1.3 Penyakit

Penyakit pulorum, tetelo, infeksi, dan gangguan saluran pencernaan pernah

di jumpai di tempat penangkaran merak hijau jawa Taman Burung TMII. Jenis

penyakit yang ditemukan menyerang merak hijau jawa selama penelitian adalah

pulorum dan masuk angin (Tabel 4).

Tabel 4 Jenis Penyakit yang Menyerang Merak Hijau Jawa di Kubah Barat Taman

Burung TMII Tahun 2010-2011 No. Nama Penyakit Merak Hijau Jawa

yang Terserang

Penyakit

Keterangan

1. Pulorum 1 ekor Betina dewasa berumur 3

tahun yang ada di kandang

dalam kubah

2. Tetelo -

3. Infeksi -

4. Gangguan saluran pencernaan -

5. Masuk angin 1 ekor Anakan berumur 1 bulan

yang di lepas di dalam

kubah

5.1.1.4 Populasi

5.1.1.4.5 Jumlah merak

Jumlah merak hijau jawa di Kubah Barat Taman Burung TMII sebanyak 6

ekor. Selain ditempatkan di Kubah Barat, beberapa merak hijau jawa juga di

tempatkan di kubah lama atau yang disebut Taman Konservasi (4 ekor), di

penangkaran anakan (4 ekor) dan di Unit Karantina (1 ekor).

Page 43: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

5.1.2.2 Sex ratio

Merak hijau jawa yang berada di Kubah Barat terdiri dari 4 ekor betina dan

2 ekor jantan. Penempatan merak hijau jawa berdasarkan sex ratio di Kubah Barat

Taman Burung TMII dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Penempatan merak hijau jawa di Kubah Barat Taman Burung TMII

Nomor

Kandang

Ukuran kandang

(p x l x t)

(m)

Jumlah merak hijau jawa

(ekor)

KB 3 6 x 4 x 10 1 ekor jantan dan 1 ekor betina

KB 7 6 x 4 x 10 2 ekor betina

KB 10 6 x 4 x 10 1 ekor jantan dan 1 ekor betina

Keterangan : KB = Kandang Burung

5.1.2.3 Struktur umur

Umur merak hijau jawa di Kubah Barat Taman Burung TMII tahun 2010-

2011 beraneka macam. Menurut hasil penelitian sampai dengan bulan Januari

2011, 3 ekor merak hijau jawa betina berumur 2 tahun, 1 ekor merak hijau jawa

betina berumur 3 tahun, 2 merak hijau jawa jantan berumur 3 tahun dan 4 ekor

anakan masih berumur 2 bulan (Tabel 6).

Tabel 6 Struktur Umur Merak Hijau Jawa yang Ada di Kubah Barat Taman

Burung TMII Tahun 2010-2011. No. Struktur Umur Jumlah Merak Keterangan

1. Dewasa (>3 tahun) 3 ekor 1 ekor betina dan 2 ekor jantan

2. Remaja (1-3 tahun) 3 ekor Betina semua

3. Anakan (<1 tahun) 4 ekor -

5.1.3 Perilaku

5.1.3.1 Perkawinan

Perkawinan dimulai dengan terlebih dahulu terjadi penjodohan. Penjodohan

atau pembentukan pasangan kawin merak hijau jawa jantan dengan merak hijau

jawa betina di Kubah Barat Taman Burung TMII terjadi secara alami yakni merak

dibiarkan memilih sendiri pasangannya. Merak hijau jawa betina memilih sendiri

pasangannya, yaitu merak hijau jawa jantan menentukan sendiri yang ia sukai dan

bersedia untuk dikawini. Proses perkawinan terjadi secara alami. Terdapat 2 ekor

jantan di mana 1 ekor jantan mengawini 1 ekor betina dan 1 ekor jantan lain

mengawini 2 ekor betina lain. Sebelum terjadi proses kawin, merak jantan

membentangkan bulu hiasnya dan kemudian melakukan tarian untuk menarik

Page 44: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

perhatian betina (Gambar 7). Musim kawin merak hijau jawa ini terjadi antara

Agustus hingga November.

Gambar 7 Merak hijau jawa jantan

menari untuk menarik

perhatian merak hijau jawa

betina.

5.1.3.2 Bertelur

Berdasarkan hasil penelitian, merak hijau jawa betina yang ada di Kubah

Barat Taman Burung TMII ini bertelur antara September 2010 hingga Januari

2011. Sebelum bertelur, merak hijau tersebut menentukan lokasi sarang mereka

berupa hamparan tanah berukuran kurang lebih 50 cm x 50 cm tanpa ditutupi

rerumputan (gambar 8). Bila sudah saatnya untuk beretelur merak hijau jawa

mengeluarkan dan mengumpulkan telur-telurnya pada satu lokasi. Ukuran rata-

rata telur merak hijau jawa di TB TMII panjang 8 cm dan dimeter 5 cm.

Gambar 8 Telur merak hijau jawa

rata-rata berjumlah 4-6 butir.

Page 45: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh sepasang merak hijau jawa di

tempat ini adalah 4-6 butir (Tabel 7). Di Kubah Barat Taman Burung Taman

Burung TMII terdapat 3 pasang merak hijau jawa yang kawin dan berhasil

bertelur. Piyik yang berhasil hidup hingga dewasa umumnya adalah 2-3 ekor.

Tabel 7 Data merak hijau jawa yang bertelur dan banyaknya telur yang menetas di

Taman Burung TMII.

No. Merak Hijau Jawa

Betina

Jumlah Keterangan

Telur Menetas

1. Betina 1 4 2 Menetas di sarang yang

berada di dalam kubah

2. Betina 2 5 3 Menetas di sarang yang

berada di dalam kubah

3. Betina 3 5 0 -

Jumlah 14 5

Persentase rata-rata daya tetas telur merak hijau jawa di Taman Burung

TMII adalah 36,6 % (Tabel 8). Penetasan telur-telur tersebut terjadi secara alami,

yaitu induk atau merak hijau jawa betina mengerami telur-telur mereka sendiri di

lokasi mereka bertelur selama kurang lebih 28 hari.

Tabel 8 Persentase daya tetas telur di Taman Burung TMII

Merak Betina Jumlah Telur Menetas % Tetas

1 4 2 50

2 5 3 60

3 5 0 0

Jumlah 14 5 36,6

5.1.4 Gangguan

Selama penelitian berlangsung, gangguan yang terjadi pada merak hijau

jawa di lokasi ini adalah pengunjung. Pengunjung membuat perilaku beberapa

merak hijau jawa yang dilepas di dalam kubah besar menjadi tidak seperti di

habitat alaminya yang peka terhadap manusian dari radius kurang lebih 5 meter.

Mereka menjadi tidak begitu takut terhadap manusia yang jaraknya tidak jauh dari

mereka. Bahkan, ada juga merak hijau yang biasa saja saat pengunjung

melewatinya.

5.1.5 Pengelolaan

5.1.5.1 Pakan

Jenis pakan yang diberikan ada 2 macam yaitu pkan segar dan pakan kering.

Pakan segar meliputi kangkung dan tauge, sedangkan pakan kering meliputi

Page 46: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

jagung giling, beras merah, kacang hijau, dan gabah. Pakan tersebut ditakar oleh

pengurus satwa yang telah diletakkan di nampan-nampan berukuran panjang 45

cm dan lebar 30 cm dan diberikan langsung kepada merak hijau jawa dengan

diletakkan di dalam kandang. Pemberian pakan diberikian setiap pagi pukul 06.00

WIB sebelum pintu pengunjuk dibuka. Setiap sore pukul 17.00 WIB tempat pakan

diambil lalu dicuci/dibersihkan dan kemudian digunakan lagi sebagai tempat

pakan pada keesokan harinya.

Sumber pakan biasanya dipasok dari KopkarBiotek LIPI Bogor, selaku

pemegang kontrak. Pasokan dilakukan setiap 2 hari sekali untuk papaya dan

jagung, pembelian sayur-sayuran dilakukan 2 hari, untuk pakan yang tahan lama

seperti biji-bijian dan pakan lainnya dibeli seminggu sekali.

Pakan tambahan yang diberikan berupa kerang tumbuk dan dogfood

diberikan atau disiapkan setiap dua hari sekali. Pemberian vitamin dan antibiotik

ini dilakukan secara ditaburkan pada pakan biji-bijian atau diolesi pada pakan

buah-buahan.

5.1.5.2 Kubah

Pengelolaan kubah dilakukan untuk menjaga keindahan dan kebersihan

tempat hidup merak hijau jawa. Kubah tersebut berukuran cukup luas (panjang 6

m, lebar 4 m, dan tinggi 10 m), di dalamnya dilengkapi dengan beberapa fasilitas

untuk menunjang hidup merak hijau jawa, sehingga mereka dapat hidup sesuai

dengan habitat aslinya. Fasilitas tersebut meliputi pepohonan, semak-semak,

kolam, tempat istirahat dan beberapa tempat tenggeran untuk menaruh pakan

berupa buah-buahan dan jagung, serta beberapa rumah-rumahan untuk menaruh

pakan yang berbentuk biji.

Perawatan kubah dilakukan setiap hari dimulai dari pukul 07.00 WIB.

Pengelolaan yang dilakukan meliputi pembersihan sangkar-sangkar, baik yang ada

di dalam maupun di luar kubah, serta membersihkan jalan dari feses, sampah

organik maupun anorganik. Pembersihan jalan dilakukan dengan cara menyapu

dan menyikat kemudian disiram air.

5.1.5.3 Pembiakan

Page 47: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Bagian ini berfungsi untuk mengawinkan atau mengembangbiakkan burung,

menetaskan telur, merawat dan membesarkan anak (piyik). Perawatan anaknya

(piyik) dilakukan dengan tujuan agar terhindar dari gangguan dari burung lain dan

anak yang tidak dirawat induknya. Perawatan anakan ini juga dilakukan pada anak

burung lain.

5.1.5.4 Kesehatan

Semua kegiatan yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatan

burung dipusatkan pada bagian kesehatan. Bagian ini meliputi karantina dan

klinik. Perawatan yang dilakukan karantina dan klinik meliputi sanitasi kandang,

pemberian pakan, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat.

Karantina merupakan tempat untuk menampung burung-burung yang baru

masuk agar menyesuaikan diri dengan pakan dan lingkungan Taman Burung

sebelum dilepas ke kubah. Selain itu karantina juga berfungsi sebagai tempat

untuk mencegah tersebarnya penyakit yang mungkin terbawa oleh burung dari

tempat aslinya.

Klinik merupakan tempat untuk menampung, merawat dan mengobati

burung-burung yang sakit baik berasal dari kubah, penangkaran maupun

karantina. Obat yang diberikan disuap langsung atau dicampurkan ke dalam pakan

burung.

5.1.6 Faktor penentu keberhasilan penangkaran

Dilihat dari segi habitat, populasi, perilaku, dan pengelolaan, keberhasilan

penangkaran di Taman Burung TMII ini sudah mencukupi kriteria-kriteria

keberhasilan penangkaran. Merak hijau jawa yang ada di lokasi ini hidup dan

berkembang dengan baik. Dilihat dari segi penetasan telur, hampir semua telur

merak hijau jawa menetas dan anakan tersebut hidup hingga dewasa. Pakan yang

diberikan pun mencukupi gizi dan jumlah yang dibutuhkan merak hijau jawa.

Hanya saja perilaku merak hijau jawa terhadap manusia (pengunjung) berbeda

dengan perilaku alaminya. Mereka tidak begitu takut jika didekati oleh manusia,

padahal di habitat alaminya mereka sangat peka jika ada manusia dan akan segera

berlari untuk bersembunyi atau pun menghindar.

Page 48: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Tabel 9 Faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di

Taman Burung TMII.

No. Kriteria

penentu

Keberhasilan

Keterangan Sesuai Kurang

sesuai

Tidak

sesuai

1. Habitat

- Kandang

Luasan sangat mencukupi untuk

merak bergerak (minimal berukuran

2 m x 3 m x 4 m) dan komponen

kandang sesuai dengan kebutuhan

merak (terdapat tempat istirahat,

tempat tidur, tempat makan, tempat

minum, tempat berteduh, area pasir,

padang rumput, dan semak) dimana

ukuran dan jumlah komponen

kandang juga mencukupi.

- Pakan dan

minum

Jenis dan komposisinya sesuai

dengan yang dibutuhkan merak

hijau jawa. Jenis kering (pur

burung, jagung giling, beras merah,

kacang hijau, dan gabah) dengan

komposisi 1:1 (kecuali gabah 2)

total 35 gr/hari/sepasang merak.

Jenis segar/basah (kangkung dan

tauge) dengan komposisi 2:1.

Kandungan protein dalam pakan

tidak melebihi 50 %.

- Penyakit

Terdapat 1 ekor anakan merak hijau

jawa yang mati karena kedinginan,

1 ekor anakan mati karena penyakit

tetelo, dan 1 ekor merak hijau jawa

betina remaja mati karena pulorum.

2. Populasi

- Jumlah

merak

Jumlah merak hijau yang ada sesuai

dengan luasan kandang merak hijau

jawa yaitu satu kandang terdapat

sepasang merak hijau jawa dan

sisanya di lepas di dalam kubah

besar.

- Sex ratio

Perbandingan jantan betina kurang

sesuai dengan perbandingan merak

hijau di alam (1 jantan : 4 betina)

- Umur

Perbandingan kelas umur sesuai

dalam upaya pelestarian populasi

merak hijau jawa (dewasa 3 ekor,

remaja 3 ekor, anakan 4 ekor).

3. Perilaku

- Reproduksi

Musim kawin dan proses kawinnya

sesuai seperti di alam (Agustus-

November). Pemilihan pasangan

Page 49: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

dilakukan oleh merak itu sendiri

bukan di jodohkan.

Tabel 5 (lanjutan)

No.

Kriteria

penentu

Keberhasilan Keterangan

Sesuai Kurang

sesuai

Tidak

sesuai

- Bertelur

dan

menetas

Dari 3 ekor merak hijau jawa betina

yang bertelur, hanya 1 ekor merak

hijau jawa betina yang tidak berhasil

menetaskan telur-telurnya. Semua

jumlah telur yang dihasilkan tiap

indukan sesuai dengan jumlah telur

merak hijau jawa di alam.

- Gangguan

Tidak ada gangguan yang menyerang

merak hijau jawa

4. Pengelolaan

- Pakan

Pemberian pakan rutin (setiap hari

dan satu hari satu kali pemberian

pakan setiap pagi hari) tetapi

kuantitas pakan kurang sesuai

kebutuhan merak (berat pakan

seharusnya 20% dari berat badan)

meskipun merak tidak kelaparan.

- Kandang/

kubah

Kandang selalu dibersihkan dan

dirawat setiap hari dari pagi hingga

sore

- Kesehatan

Kesehatan merak dipantau setiap hari

tanpa menunggu ada merak yang

sakit terlebih dahulu

5.2 Penangkaran Merak Hijau Jawa di Taman Margasatwa Ragunan

5.2.1 Habitat

5.2.1.1 Kandang

Kandang-kandang yang ada di penangkaran TMR umunya berbentuk empat

persegi panjang, ada juga yang berbentuk lain yaitu kubah (Gambar 9 a dan b).

Ukuran kandang persegi panjang adalah panjang 5 m, lebar 4 m, tinggi 6 m.

Page 50: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

(a) (b)

Gambar 9 Bentuk kandang merak hijau jawa : (a) kubah

dan (b) persegi

Bahan kandang berbentuk persegi empat terdiri dari besi bulat sebagai

rangka bangunan, sisi-sisinya ditutup dengan kawat ram dengan ukuran diameter

kawat 0,3 cm (3 mm) dan jarak kotakan antar kawat 5 x 5 cm. Sebagai alas atau

lantai kandang adalah tanah dan sebagian ada tataan batu berukuran kecil

(Gambar 10). Sisi bagian atasnya juga ditutup dengan kawat ram. Sebagian atap

kandang ditutupi oleh asbes.

Gambar 10. Bebatuan sungai berukuran kecil

yang menutupi lantai kandang

persegi empat

TMR mendesain kandang merak hijau jawa dan burung-burung lainnya

sedemikian rupa sesuai dengan habitat alaminya. Komponen habitat buatan yang

ada di tiap kandang merak hijau di TMR antara lain tempat istirahat, tempat tidur,

tempat makan, tempat minum, tempat berteduh, dan pasir (Tabel 10).

Tabel 10 Komponen Habitat Buatan di TMR No Jenis Kandang Komponen Habitat

Buatan

Keterangan

1. Kandang

berbentuk

persegi panjang

Tempat istirahat Ada 3 macam : batang pohon (1 buah),

lantai kandang (pasir dan rerumputan) dan

bambu yang digantung melintang (2 buah)

Tempat tidur Berupa bambu yang digantung melintang

(juga digunakan sebagai tempat istirahat)

berukuran panjang 3 meter, diameter 10

cm dan ketinggian dari lantai kandang 4,5

m

Tempat makan Berupa nampan plastik sebanyak 1 buah

dengan ukuran panjang 45 sentimeter,

lebar 30 sentimeter dan tinggi 5 sentimeter

Tempat minum Berupa kolam dengan panjang 2 meter,

Page 51: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

lebar 1 meter dan dalam 30 sentimeter

Tabel 10 (Lanjutan) No Jenis Kandang Komponen Habitat

Buatan

Keterangan

Tempat berteduh Berupa ruang kandang dan bambu yang

digantung dengan penutup atapnya yang

terbuat dari asbes

Pasir (untuk mandi

debu)

Setengan bagian dari lantai kandang

Di dalam kandang merak hijau jawa di TMR terdapat beberapa jenis

vegetasi. Merak hijau jawa banyak menggunakan vegetasi tersebut dalam

kehidupan sehari-hari mereka. Vegetasi-vegetasi yang ada di dalam kandang

beraneka macam tingkatan dan fungsinya bagi merak hijau jawa (Tabel 11).

Tabel 11 Tingkatan Vegetasi yang ada di dalam Kubah Barat TMII beserta

peranannya No Tingkat

Vegetasi

Nama

Lokal

Nama

Ilmiah

Fungsi

1. Pohon Salam Syzygium

polyanthum

Tempat istirahat

Drasenia Dracenia sp Tempat berteduh

Palm wregu Tempat berteduh

5.2.1.2 Pakan dan minum

Jenis-jenis makanan yang diberikan kepada merak hijau jawa di TMR ada 2

(dua) jenis, yaitu pakan kering dan pakan segar/basah (Gambar 11 a). Jumlah dan

komposisi bahan penyusun pakan seperti Tabel 12.

Tabel 12 Jenis dan komposisi makanan merak hijau jawa di TMR

No. Bentuk Pakan Bahan Penyusun Berat

(gr)

Persentase

(%)

Keterangan

1. Kering Jagung giling

Gabah

5

5

50

50

Untuk

sepasang/hari

Jumlah 10 100

2. Basah Tauge 5 15,51

Untuk

sepasang/hari

Kangkung 4 10,81

Roti tawar 3 8,11

Tahu 5 15,51

Pepaya 20 54,05

Jumlah 37 100,00

Setiap satu minggu sekali merak hijau diberi makanan tambahan berupa

vitamin yang dicampurkan ke dalam makanan (Gambar 11 b).

Page 52: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Gambar 11 (a) Komposisi makanan merak hijau jawa, dan (b) vitamin

yang dicampur ke makanan merak hijau jawa

Seluruh makanan disajikan dalam satu tempat berbentuk baki terbuat dari

plastik dengan ukuran panjang 45 cm, lebar 30 cm dan tinggi 5 cm. Makanan

tersebut diberikan satu kali per hari yaitu pukul 09.00 dan dimakan sampai habis

(tanpa sisa). Minum disediakan dalam kolam berukuran panjang 2 m, lebar 1 m

dan dalam 50 cm. Air minum diganti apabila sudah hampir habis/ pun kotor,

berkisar antara 1-2 hari dengan mengosongkan kolam (menguras satu per satu tiap

kandang) kemudian mengisinya dengan air yang baru dengan mengalirkan air

melalui selang yang disalurkan dari sebuah kran air yang berada di belakang

kandang (Gambar 12).

Gambar 12 Kolam minum merak

hijau jawa yang sedang

diisi air

5.2.1.3 Perawatan kesehatan dan pengendalian

Penyakit pulorum dan tetelo pernah dijumpai di tempat penangkaran merak

hijau jawa Taman Margasatwa Ragunan. Selama penelitian dilakukan tidak ada

penyakit yang menyerang merak hijau jawa (Tabel 13).

Page 53: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Tabel 13 Jenis Penyakit yang Menyerang Merak Hijau Jawa di TMR Tahun 2010-

2011 No. Nama Penyakit Merak Hijau Jawa yang

Terserang Penyakit

Keterangan

1. Pulorum -

2. Tetelo -

3. Infeksi -

4. Gangguan saluran pencernaan -

5. Masuk angin -

5.2.2 Populasi

5.2.2.1 Jumlah merak

Jumlah merak hijau jawa di Taman Margasatwa Ragunan sebanyak 11 ekor.

Sebanyak 6 ekor (3 pasang) merak hijau jawa terbagi ke dalam 3 kandang persegi

dengan jumlah 1 pasang tiap kandangnya. Merak hijau jawa yang lain (5 ekor)

berada di kandang yang berbentuk kubah.

5.2.2.2 Sex ratio

Merak hijau jawa yang berada di kubah TMR terdiri dari 4 ekor betina dan 1

ekor jantan (sex ratio 1 : 4). Pada kandang berbentuk persegi berisikan 1 ekor

betina dan 1 ekor jantan di tiap kandang (sex ratio 1 : 1).

5.2.2.3 Umur

Umur merak hijau jawa di Kubah barat Taman Margasatwa Ragunan

beraneka macam. Menurut hasil penelitian sampai dengan bulan Januari 2011,

rata-rata merak hijau jawa berumur 3 tahun. Pembagian umur merak hijau jawa di

TMR disajikan pada tabel 14.

Tabel 14 Pembagian umur merak hijau jawa di TMR bulan September 2010-

Januari 2011

No. Umur Jumlah (ekor)

Keterangan Jantan Betina

1. 2 tahun - 3

2. 3 tahun 1 3

3. 4 tahun 2 1

4. 5 tahun 1 -

Total (ekor) 4 7

5.2.3 Perilaku

5.2.3.1 Reproduksi

Proses penjodohan merak hijau jawa dengan merak hijau jawa betina di

TMR dengan cara ditetapkan pengelola. Merak hijau jawa dipilihkan pasangannya

Page 54: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

tanpa ada proses pengenalan terlebih dahulu. Proses perkawinan terjadi secara

alami. Sebelum terjadi proses kawin, merak jantan membentangkan bulu hiasnya

dan kemudian melakukan tarian untuk menarik perhatian betina (Gambar 13).

Musim kawin merak hijau jawa ini terjadi antara bulan Agustus hingga bulan

November.

Gambar 13 Merak hijau jawa jantan

sedang membentangkan bulu

hiasnya di depan merak hijau

jawa betina

5.2.3.2 Bertelur

Jumlah telur yang dihasilkan oleh sepasang merak hijau jawa di TMR adalah

3-10 butir (Gambar 14). Presentase penetasan telur secara secara alami 0% (tidak

ada yang menetas).

(a)

(a) (b)

Gambar 14 Telur-telur merak hijau jawa di beberapa kandang TMR

Page 55: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Jumlah merak yang bertelur dan telur yang menetas dapat dilihat pada

tabel (Tabel 15). Ukuran telur merak hijau jawa di TMR ini rata-rata panjang 7 cm

dan diameter 5 cm.

Tabel 15 Data merak hijau jawa yang bertelur dan banyaknya telur yang menetas

di Taman Margasatwa Ragunan.

No. Merak Hijau

Jawa Betina

Jumlah % Menetas Keterangan

Telur Menetas

1. Betina 1 5 0 0 -

2. Betina 2 9 0 0 -

3. Betina 3 3 0 0 -

Jumlah 17 0 0

Persentase rata-rata daya tetas telur merak hijau jawa di TMR adalah 0 %

(Tabel 16). Tidak ada satu butir telur yang menetas selama penelitian berlangsung.

Pengeraman telur-telur tersebut dilakukan secara alami, yaitu induk atau merak

hijau jawa betina mengerami telur-telur mereka sendiri di lokasi mereka bertelur

(kandang). Merak hijau jawa tersebut mengerami telurnya selama 28 hari.

Tabel 16 Persentase daya tetas telur di TMR

Merak Betina Jumlah Telur Menetas % Tetas

1 5 0 0

2 9 0 0

3 3 0 0

Jumlah 17 0 0

5.2.4 Gangguan

Selama penelitian berlangsung, gangguan yang terjadi pada merak hijau

jawa di lokasi ini adalah pengelolaan mengenai ukuran dan komponen kandang

yang kurang sesuai untuk ukuran habitat merak hijau jawa, khususnya kandang

berbentuk persegi. Burung yang ada di kandang tersebut terlihat stress karena

ruang gerak terbatas dan komponen habitatnya ada yang belum mendukung.

Merak hijau yang stress biasanya terlihat berdiam diri di pojokan kandang.

5.2.5 Pengelolaan

5.2.5.1 Pakan

Jenis pakan yang diberikan kepada merak hijau jawa di TMR adalah jenis

pakan segar yang meliputi tauge, kangkung, tahu, pepaya, dan roti tawar, dan jenis

pakan kering yaitu jagung giling dan gabah. Sebelum diberikan kepada satwa,

pakan-pakan tersebut diambil dan diracik di gudang pakan. Setelah diracik,

makanan siap ditimbang dan dikirim ke lokasi satwa. Di lokasi satwa makanan

Page 56: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

tersebut masih dibagi-bagi lagi karena pasokan makanan yang dikirim dari gudang

pakan adalah takaran secara kelompok wilayah kandang.

Pakan merak hijau jawa diberikan setiap satu hari sekali dan pada pagi hari

pukul 07.30 WIB. Pakan merak hijau jawa diletakkan pada nampan plastik

kemudian diletakkan di lantai kandang merak hijau jawa. Tiap satu pasang merak

diberi pakan dengan komposisi untuk pakan kering masing-masing 5 gram (1 :1)

dan komposisi pakan segar tauge 5 gram, kangkung 4 gram, roti tawar 3 gram,

tahu 5 gram, dan pepaya 20 gram.

5.2.5.2 Kandang/kubah

Jenis kandang merak hijau jawa yang digunakan di TMR ini adalah semi

terbuka, dimana dinding dan atap kandang terbuat dari jeruji besi. Bentuk kandang

merak hijau jawa adalah persegi panjang dengan ukuran panjang 5 meter, lebar 4

meter dan tinggi 6 meter. Setiap satu kandang berkapasitas satu pasang merak

hijau jawa.

Pengelolaan kandang/kubah merak hijau jawa di TMR dilakukan untuk

menjaga kebersihan tempat hidup merak hijau jawa. Di dalamnya dilengkapi

dengan beberapa fasilitas untuk menunjang hidup merak hijau jawa, sehingga

mereka dapat hidup sesuai dengan habitat aslinya. Fasilitas tersebut meliputi

pohon, kolam, tempat istirahat dan beberapa tempat tenggeran (sebagai tempat

istirahat dan tempat tidur).

Setiap hari dilakukan sanitasi kandang yaitu kegiatan pembersihan kandang

dan lingkungan sekitar kandang. Kegiatan sanitasi dilakukan mulai pukul 07.00-

09.00 WIB yaitu sebelum pengunjung datang. Sanitasi kandang dilakukan oleh

perawat burung (keeper).

5.2.5.3 Kesehatan

Semua kegiatan yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatan

burung dipusatkan pada bagian kesehatan. Bagian ini meliputi karantina dan

klinik. Perawatan yang dilakukan di dalam karantina dan klinik meliputi sanitasi

kandang, pemberian pakan, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat.

Page 57: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

5.2.6 Faktor penentu keberhasilan penangkaran

Dilihat dari segi habitat, populasi, perilaku, dan pengelolaan, keberhasilan

penangkaran di TMR ini sudah mencukupi kriteria-kriteria keberhasilan

penangkaran. Merak hijau jawa yang ada di lokasi ini hidup dan dengan baik. Dari

segi lain, keberhasilan penangkaran tersebut tidak tampak pada penetasan telur.

Telur-telur tersebut sebagian besar tidak menetas. Menurut wawancara kepada

perawat, hal tersebut mungkin terjadi karena kondisi cuaca dan atau karena

kondisi merak hijau jawa betina yang belum siap untuk mengerami telur-telurnya.

Tabel 17 Faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di

Taman Margasatwa Ragunan.

No. Kriteria

penentu

Keberhasilan

Keterangan Sesuai

Kurang

sesuai

Tidak

sesuai

1. Habitat

- Kandang

Ada sebuah kandang yang kurang

memenuhi komposisi habitat yang

dibutuhkan merak hijau jawa

yaitu tidak ada semak dan

area/padang rumput.

- Pakan dan

minum

Pemberian pakan dan minum

kepada merak hijau jawa sudah

sesuai baik dilihat dari segi jenis

(kering: gabah dan jagun giling;

segar/basah: tauge, kangkung dan

papaya) dan komposisi pakannya.

Kuantitas pakan tidak sesuai

dengan perbandingan berat badan

merak hijau jawa (berat pakan 20

% dari berat total merak hijau

jawa) meskipun merak hijau jawa

tidak kelaparan.

- Penyakit

Tidak terdapat merak hijau jawa

yang terserang penyakit.

2. Populasi

- Jumlah

merak

Jumlah merak hijau yang ada

sesuai dengan luasan kandang

merak hijau jawa yaitu setiap satu

kandang terdapat sepasang merak

hijau jawa

- Sex ratio

Perbandingan jantan betina sesuai

dengan perbandingan merak hijau

di alam (1 jantan : 4 betina)

3. Perilaku

- Reproduksi

Musim kawin dan perilaku kawin

sesuai dengan di alam (Agustus-

Desember)

Page 58: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Tabel 17 (Lanjutan)

No. Kriteria

penentu

Keberhasilan

Keterangan Sesuai

Kurang

sesuai

Tidak

sesuai

- Gangguan

Pernah ada gangguan yang

menyerang merak hijau jawa

4. Pengelolaan

- Pakan

Pemberian pakan rutin dan

banyaknya tidak sesuai kebutuhan

merak untuk satu hari (total berat

pakan 20 % dari berat tubuh

merak hijau jawa)

- Kandang/

kubah

Untuk kandang yang komponen

habitatnya kurang sesuai dengan

habitat asli merak hijau jawa,

pengelola tidak melakukan

penambahan/perbaikan komponen

habitat tersebut.

- Kesehatan

Pengecekan kesehatan rutin

kepada merak hijau jawa masih

kurang. Kesehatan merak hijau

jawa diperhatikan jika hanya

terdapat merak yang sakit.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Pengelolaan penangkaran di TMII dan TMR

Pengelolaan penangkaran di kedua lokasi penelitian tidak seluruhnya

berbeda yang disajikan pada Tabel 18.

Tabel 18 Perbedaan kondisi penangkaran di TMII dan TMR.

No. Komponen TMII TMR Keterangan

1. Kandang :

- Ukuran panjang 6 m, lebar 4

m, tinggi 10 m

panjang 4 m, lebar

4 m, tinggi 6 m

Berbeda

(volumenya)

- Bahan Kawat ram, diameter

kawat 0,3 cm (3 mm)

Kawat ram,

diameter kawat 0,3

cm (3 mm)

Sama

- Bentuk Persegi (balok) Persegi (balok)

Sama

- Komponen tempat istirahat, tem-

pat tidur, tempat ma-

kan & minum, tem-

pat berteduh, pasir,

padang rumput dan

semak

tempat istirahat,

tem-pat tidur,

tempat ma-kan &

minum, tempat

berteduh, dan

tempat mandi debu.

Berbeda (tidak ada

lahan ber-umput

dan semak di

TMR)

- Letak Tepat di tepi jalan

pengunjung dan ter-

kena sinar matahari

Tepat di tepi jalan

pengunjung dan ter-

kena sinar matahari

Sama

Page 59: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Tabel 18

No. Komponen TMII TMR Keterangan

2. Makanan :

- Jenis kering (pur burung,

jagung giling, beras

merah, kacang hijau,

gabah dan kacang

hijau) dan

basah/segar

(kangkung dan tauge)

kering (gabah dan

jagung giling) dan

basah (tauge,

kang-kung,tahu,

roti tawar dan

pepaya)

Berbeda (di TMR

ter-dapat jenis pakan

segar berupa roti

tawar, tahu dan

pepaya)

- Jumlah dan

komposisi

kering 1 : 1 (kecuali

gabah 2), basah 1 : 2

(tauge : kangkung),

total keseluruhan 35

gr.

basah masing-

masing 10 gr

(kecuali buah 20

gr) dan kering

total 0,8 gr

Berbeda (komposisi

pakan segar dan

pakan kering)

- Cara

pengelolaan dan

pemberian

Diberikan satu hari

sekali setiap pagi

Diberikan satu

kali sehari setiap

pagi

Sama

3. Kesehatan :

- Jenis Pulorum dan masuk

angin

- Berbeda (tidak ada

penyakit di TMR)

- Perawatan Pemberian vitamin

dan dipindahkan ke

klinik burung

Pemberian

vitamin

sama

4. Reproduksi :

- Musim kawin Agustus-Desember Agustus-

Desember

Sama

- Jumlah telur • Indukan pertama

: 4 butir

• Indukan kedua : 5

butir

• Indukan ketiga : 5

butir

• I

ndukan

pertama : 5

butir

• I

ndukan kedua

: 9 butir

• I

ndukan ketiga

: 3 butir

Berbeda (jumlah

telur tiap in-dukan

tiap lokasi))

- Jumlah telur

yang menetas

• Indukan pertama

: 2 butir

• Indukan kedua : 3

butir

• Indukan ketiga :

tidak ada yang

menetas

Tidak ada telur

yang menetas

sama sekali

Berbeda (di TMR

tidak ada telur yang

me-netas)

5. Gangguan :

- Jenis gangguan - Satwa lain : tikus

Berbeda (tidak ada

gangguan di TMR)

- pengendalian - Diatasi dengan

ditutupnya

pinggiran

kandang dengan

campuran semen

dan pasir.

Berbeda (karan tidak

ada gang-guan di TB

TMII jadi tidak ada

yang perlu

dikendalikan)

Page 60: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Pengelolaan kandang merak hijau dari segi ukuran dan komponen

kandang berbeda, tetapi dari segi bahan, bentuk dan letak kandang sama. Ukuran

kandang merak hijau jawa di TMII yaitu panjang 6 m, lebar 4 m, tinggi 10 m.

Ukuran kandang merak hijau jawa di TMR yaitu panjang 4 m, lebar 4 m, tinggi 6

m. Perbedaan kandang merak hijau jawa dari segi komponen kandang juga

berbeda. Komponen kandang merak hijau jawa di TMII yaitu tempat istirahat,

tempat tidur, tempat makan & minum, tempat berteduh, pasir, padang rumput dan

semak. Komponen kandang merak hijau jawa di TMR hampir sama seperti di

TMII, hanya saja di TMR tidak ada padang rumput dan semak. Tidak adanya

padang rumput dan semak di TMR membuat salah satu perilaku merak hijau di

alam berubah, yaitu dalam hal mengerami telurnya. Merak hijau jawa tersebut

enggan untuk mengerami telurnya karena tempat sarangnya terlalu terbuka

sehingga bisa dilihat oleh pengunjung dan merak hijau jawa tersebut jadi merasa

terganggu.

Secara umum dari keseluruhan kandang yang diamati, bentuk kandang

empat persegi panjang paling banyak digunakan oleh penangkar merak hijau jawa.

Hal ini disebabkan dalam tahap pembuatan kandang lebih mudah dan efektif.

Namun demikian bentuk kandang lain dapat dijadikan kandang merak hijau jawa

asalkan di dalam kandang tersebut merak hijau jawa dapat hidup nyaman terutama

pada masa reproduksi. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan adalah kandang

dibuat jauh dari gangguan aktivitas manusia unuk menghindari kebisingan dan

stress. Lantai kandang diusahakan tetap bersih. Atap diatur sedemikian rupa agar

dapat melindungi diri merak hijau jawa. Sebagian atap dibuat agak terbuka agar

sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam kandang. Dengan demikian

kandang terhindar dari kelembaban yang mengundang berkembangbiaknya

bakteri atau virus penyakit. Anyaman kawat sebaiknya berukuran kecil untuk

mencegah binatang pengganggu seperti tikus masuk ke dalam sarang dan diameter

kawat harus cukup tebal agar kokoh karena merak hijau adalah satwa yang cukup

kuat jadi ketika merak hijau jawa tersebut menabrakkan diri ke dinding kandang,

kandang tersebut, dinding kandang tersebut tidak rusak.

Di dalam Taman Burung TMII, vegetasi yang sering dimanfaatkan merak

hijau jawa adalah pepohonan yang tingginya minimal 4 meter. Ada satu pohon

Page 61: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

yang keberadaannya ada di Taman Burung TMII maupun di TMR, yaitu pohon

salam (Syzygium polyanthum).

Pakan merupakan unsur penting yang menempati komponen biaya

terbesar dalam suatu usaha penangkaran, besarnya dapat mencapai 60 % atau

lebih dari keseluruhan biaya (Masy’ud et al, 2001). Bagi satwa sendiri, pakan

dapat mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan dan reproduksi.

Pengelolaan pakan merak hijau jawa dari segi jenis dan komposisi di

kedua lokasi berbeda, yang sama hanya cara pengelolaan dan pemberiannya yaitu

sama-sama satu kali setiap pagi hari. Di TMII jenis pakan yang diberikan adalah

kering (pur burung, jagung giling, beras merah, kacang hijau, gabah dan kacang

hijau) dan basah/segar (kangkung dan tauge) dengan komposisi kering 1 : 1

(kecuali gabah 2), basah 1 : 2 (tauge : kangkung) dan berat total keseluruhan 35

gram. Di TMR jenis pakan yang diberikan adalah kering (gabah dan jagung

giling) dan basah (tauge, kangkung,tahu, roti tawar dan pepaya) dengan jumlah

dan komposisi basah masing-masing 10 gr (kecuali buah 20 gr) dan kering total

0,8 gr. Pemberian jumlah pakan dan jenisnya yang berbeda tersebut tidak begitu

berpengaruh terhadap kehidupan merak hijau jawa, karena merak hijau jawa tidak

kekurangan makanan dan gizi selama dalam penangkaran.

Pemberian pakan burung merak, sebaiknya diberikan untuk sekali habis

(Suryawan, 2004). Artinya, untuk satu hari burung merak diberi pakan yang dapat

habis dalam satu hari. Bila pemberian pakan terlalu banyak, maka pakan tersebut

akan tidak habis dan akan membusuk. Burung merak yang memakan sisa-sisa

pakan yang busuk akan mudah terserang penyakit sehingga menimbulkan

kematian. Oleh sebab itu, pemberian pakan di Taman Burung TMII dan TMR

jumlah dan kandungannya disesuaikan dengan kebutuhan dan jenisnya disamakan

dengan pakan aslinya di alam.

Kebersihan kandang menjadi penting, karena kandang yang kotor dan

lembab dapat menjadi sumber virus atau bakteri penyakit. Kotoran tinja burung

yang terserang penyakit tetelo ataupun pulorum di dalam kandang juga dapat

menjadi penyebab terjadinya virus ulangan terhadap burung yang lain. Untuk itu

pembersihan kandang dilakukan secara rutin setiap hari untuk mencegah

penularan penyakit ini. Di TMII penyakit yang menyerang merak hijau jawa

Page 62: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

adalah pulorum dan masuk angin. Di TMR tidak ada seekor pun merak hijau jawa

yang terserang penyakit.

Umur merak hijau jawa di kedua lokasi penelitian dalam proses perkawinan

dapat dibilang sudah mencukupi. Di Taman Burung TMII, rata-rata umur merak

hijau jawa betina yang melakukan perkawinan diatas 2 tahun dan merak hijau

jawa jantan berumur diatas 3 tahun. Telur yang dihasilkan dari tiap betina

jumlahnya normal atau seperti di alam (4-6 butir) dan kondisi telurnya baik. Daya

tetas telur merak hijau jawa tersebut rata-rata 36,6 %.

Di Taman Margasatwa Ragunan, rata-rata umur merak hijau jawa yang

melakukan proses perkawinan sama seperti umur merak hijau jawa yang ada di

Taman Burung TMII. Ada yang berbeda dari hasil telur yang dikeluarkan baik

dari segi jumlah ataupun kondisi telur. Terdapat satu ekor merak hijau jawa betina

yang mengeluarkan telur dengan jumlah cukup banyak yaitu hingga 9 butir telur

dan terdapat satu ekor merak hijau jawa betina yang menghasilkan telur dengan

kondisi fisik telur kurang baik (terdapat selaput darah pada cangkang telur dan

warna telur kusam tidak segar). Dari semua telur yang dikeluarkan oleh tiap

merak hijau jawa betina yang bertelur di TMR ini, tidak ada satupun telur yang

menetas sehingga daya tetasnya 0%.

Gangguan adalah salah satu masalah yang sering dihadapi dalam

penangkaran. Di penangkaran Taman Burung hampir tidak ada gangguan dari

kondisi kandang ataupun pakan yang diberikan, hanya saja sifat alami merak hijau

tersebut ada yang hilang yaitu tidak takut lagi terhadap manusia. Di penangkaran

TMR gangguan yang muncul adalah pengelolaan terhadap merak hijau tersebut.

Kandang yang mereka tempati kurang sedikit memberikan kenyamanan terhadap

kondisi psikologis merak hijau tersebut. Ada komponen kandang yang kurang

sesuai dengan kebutuhan merak hijau tersebut, seperti ketersediaan tempat

istirahat dan bertengger.

5.3.1.2 Faktor penentu keberhasilan penangkaran

Berhasil tidaknya suatu usaha penangkaran merak hijau ditentukan oleh

banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah kesehatan merak hijau jawa.

Perawatan kesehatan dan pengobatan penyakit secara baik dan lebih dini ketika

Page 63: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

terlihat ada gejala penyakit merupakan tindakan penting yang perlu dilakukan

untuk menghindari kematian dan meluasnya penyakit. Kesehatan merak hijau di

penangkaran dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kondisi lingkungan

pemeliharaan, makanan, pola manajemen, bibit penyakit dan kelainan-kelainan

metabolisme.

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah adanya perbedaan dalam

masalah penetasan telur. Telur-telur di TMR tidak ada yang menetas satu pun. Hal

tersebut dapat diakibatkan karena kandungan protein dalam makanan yang

diberikan kepada merak hijau jawa terlalu tinggi atau karena tidak terjadi

pembuahan. Menurut hasil wawancara, tidak menetasnya telur-telur tersebut

diakibatkan karena cuaca yang kurang mendukung. Terjadinya hujan yang hampir

setiap hari dengan frekuensi air hujan tinggi menyebabkan suhu disekitar sarang

merak hijau jawa rendah dan tingkat kelembabannya tinggi.

Dalam usaha penangkaran ini masalah pengembangbiakkan memegang

peranan yang penting, sebab pada dasarnya keberhasilan usaha penangkaran

sangat ditentukan oleh keberhasilan reproduksinya. Dalam usaha penangkaran

satwa dengan ketersediaan jumlah bibit yang terbatas, keberhasilan

pengembangbiakkan merupakan kunci utama. Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa tidak ada produksi tanpa reproduksi ( Hardjanto, Masy’ud, Hero, 1991).

5.3.1.3 Perbandingan keberhasilan penangkaran di TMII dan TMR

Perbandingan keberhasilan penangkaran di TMII dan TMR berbeda dilihat

dari segi kandang, pakan, kesehatan dan reproduksi (Tabel 19)

Tabel 19 Perbandingan keberhasilan penangkaran di TMII dan TMR.

No. Kriteria TMII TMR Keterangan

1. Reproduksi Persentase berhasil

a. bertelur Jumlah total telur 14

butir

Jumlah total telur

17 butir

Masing-masing

lokasi 3 indukan

yang bertelur

b. daya tetas 36,6 % 0 % Hasil persentase

rata-rata

2. Morbiditas Dua ekor terserang

penyakit

Tidak ada yang

terserang penyakit

Penyakit yang

menyerang di TB

TMII adalah

pulorum dan

masuk angin

3. Mortalitas Dua ekor mati Tidak ada yang

mati

Merak hijau jawa

di TB TMII mati

Page 64: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

karena terserang

penyakit

Penilaian tingkat keberhasilan penangkaran merak hijau jawa tersebut

berdasarkan sesuai tidaknya kebutuhan kehidupan merak hijau jawa seperti di

habitat alaminya. Dalam hal ukuran kandang, merak hijau jawa memerlukan

luasan habitat atau tempat tinggal minimal seluas ukuran tubuh mereka dan tidak

terlalu sempit untuk merak hijau jawa jantan melakukan tarian (melebarkan bulu

hias) menarik perhatian betina saat musim kawin. Merak hijau jawa beristirahat di

dahan pohon yang tinggi, jadi ketinggian kandang tersebut juga harus sesuai

dengan kebutuhan merak hijau jawa di alam, minimal 5 meter, di mana di dalam

kandang tersebut tersedia pohon atau gantungan melintang bambu atau kayu yang

biasa digunakan merak hijau jawa untuk bertengger.

Merak hijau jawa di alam sering mencari makan, oleh sebab itu pengelola

di TMII dan TMR memberikan jenis pakan dan jumlahnya tidak berbeda seperti

di alam, dan yang paling utama merak hijau jawa di dalam penangkaran tidak

kelaparan kan kekurangan gizi. Untuk lebih melengkapi kebutuhan pakan merak

hijau jawa tersebut, pengelola juga memberikan pakan tambahan. Jenis pakan

tambahan di TMII dan TMR tidak sama atau berbeda.

Inti dari keberhasilan penangkaran merak hijau jawa adalah tingkat

reproduksi. Di TMII merak hijau jawa berhasil bereproduksi dengan

menghasilkan anakan merak hijau jawa sebanyak 5 ekor dari dua indukan ( 2 : 3).

Berbeda dengan merak hijau jawa di TMR, tidak ada satu ekor merak hijau jawa

pun yang berhasil menetaskan telur. Keberhasilan dan kegagalan penetasan telur

tersebut akibat faktor umur yang belum mencukupi sehingga kegagalan penetasan

karena tidak adanya kandungan embrio di dalam telur merak hijau jawa tersebut.

Page 65: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Dalam pengelolaan penangkaran merak hijau jawa di TB TMII dan TMR

menyangkut ukuran kandang yang mencukupi sebagai ruang gerak merak

hijau jawa (panjang 4 meter, lebar 4 meter dan tinggi 6 meter); komponen

habitat buatan dalam kandang (tempat istirahat, tempat untuk tidur, lahan

berpasir, lahan berumput, semak, tempat makan, tempat minum); pakan

yang jenis, jumlah dan komposisinya mencukupi kebutuhan merak hijau

jawa tidak kekurangan makanan (terdiri dari pakan kering dan pakan

segar); terhindar dari penyakit (dengan diberikannya vitamin dan sanitasi

kandang); berhasil bertelur dan menetaskan telurnya; serta terhindar dari

gangguan satwa lain (tikus).

2. Tingkat keberhasilan penangkaran digambarkan oleh tingkat keberhasilan

menetaskan telur menjadi anakan (reproduksi).Di TB TMII berhasil

menghasilkan anakan tetapi di TMR tidak ada anakan merak hijau jawa.

Berdasarkan segi kesehatan dan/atau kematian di TB TMII belum berhasil

karena masih dijumpai merak hijau jawa yang terserang penyakit dan mati

tetapi di TMR berhasil karena tidak ada merak hijau jawa yang terserang

penyakit maupun mati.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penangkaran merak hijau

jawa di TB TMII dan TMR adalah ukuran kandang, pakan, penyakit,

penetasan telur, dan gangguan.

6.2 Saran

1. Perlu dilakukan pelatihan terhadap petugas yang menangani merak hijau

jawa tentang pengetahuan bioekologi merak hijau jawa dan perawatan

merak hijau jawa berdasarkan faktor-faktor penentu keberhasilan

penangkaran merak hijau jawa.

2. Di TMR perlu diperhatikan dalam lokasi sarang merak hijau jawa agar

berhasil dalam proses penetasan dan di TB TMII perlu diperhatikan

penggabungan satwa agar terhindar penularan bibit penyakit.

Page 66: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

DAFTAR PUSTAKA

Afiatun, I. 2004. Pola Pemberian Pakan Pada Burung Cendrawasih Merah di

Taman Margasatwa Ragunan. Laporan Magang Program Studi Teknologi

dan Industri Pakan. Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak

Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Alikodra HS. 2002. Pengelolaan satwakiar. Jilid 1. Bogor: Yayasan Penerbit

Fakultas Kehutanan IPB.

Delacour, J. 1977. The Pheasants of The World (2nd

edition). World Pheasant

Association and Spurr Publications. Saiga Publishing Co. Ltd. England.

Grzimek, B. Animal Encyclopedia (Volume 8: Birds). Van Nostrand Reinhold

Co. New York.

Hernowo, J.B. 1995. Ecology and Behaviour of The Green Peafowl (Pavo

muticus Linnaeus, 1766) In The Baluran National Park, East Java

Indonesia. Thesis. Faculty of Forestry Science George University

Gothingen Germany.

Mackinnon, J., K. Philips dan B. V. Balen. 1992. Panduan Lapangan Burung-

Burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Mardiastuti, A & T. Soehartono. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di

Indonesia. Japan International Coorperation Agency (JICA). Jakarta.

Mulyana. 1988. Studi Habitat Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus, 1766) di

Resort Bekol, Taman Nasional Baluran. Jawa Timur. Skripsi. Jurusan

Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.

Palita, Y. 2002. Kajian Penyebaran Lokal, Habitat dan Perilaku Merak Hijau

(Pavo muticus Linnaeus, 1758) di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa

Timur. Laporan Akhir. Program Diploma IV Kehutanan, Fakultas

Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Tidak Diterbitkan.

Rini, IS. 2005. Studi Ekologi Pakan dan Perilaku Makan Merak Hijau (Pavo

muticus Linnaeus, 1766) di Taman Nasional Alas Purwo Jawa Timur.

Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata,

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Sativaningsih, D. 2005. Ekologi Perilaku Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus,

1766) di Taman Nasional Alas Purwo Jawa Timur. Skripsi. Departemen

Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Supratman, A. 1988. Kajian Pola Penyebaran dan Karakteristik Habitat Merak

Hijau (Pavo muticus Linnaeus, 1766) Pada Musim Tidak Berbiak di

Resort Rowobendo, Taman Nasional Alas Purwo, Jawa imur. Skripsi.

Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.

Suratmo, F.G. 1979. Prinsip Dasar Tingkah Laku Satwaliar. Bogor: Fakultas

Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Page 67: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Suryawan, I. 2004. Pemberian Pakan Burung Merak Hijau dan Perkembangannya

di Taman Burung TMII. Laporan Magang Program Studi Teknologi dan

Industri Pakan. Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas

Peternakan Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Tarigan, N. 2001. Penangkaran Burung Merak. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Winarto, R. 1993. Beberapa Aspek Ekologi Merak Hijau (Pavo muticus Linnaeus,

1766) Pada Musim Berbiak di Resort Bekol, Taman Nasional Baluran.

Jawa Timur. Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas

Kehutanan. IPB. Bogor.

Page 68: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

LAMPIRAN

Page 69: Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Penangkaran Merak Hijau ... · faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa (pavo muticus muticus) di taman margasatwa ragunan

Lampiran 1.

Panduan wawancara dengan pihak pengelola (Taman Margasatwa Ragunan

dan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah)

1. Asal usul merak (dari mana dan kapan pertama kali ada)

2. Ketenagakerjaan pengelola

3. Jumlah merak dalam penangkaran (jumlah keseluruhan, jumlah tiap kandang,

perbandingan berdasarkan jenis kelamin (jantan-betina) dan perbandingan

berdasarkan kelas umur (anak-remaja-dewasa)

4. Cara pembagian penempatan kandang dan merak

5. Proses pengelolaan kandang (komponen habitat merak)

6. Proses pengelolaan merak (makan,minum dan reproduksi)

7. Masalah-masalah yang sering muncul dalam pengelolaan kandang

8. Masalah-masalah yang sering muncul dalam pengelolaan merak

9. Solusi yang diberikan dalam menangani masalah dalam kandang

10. Solusi yang diberikan dalam menangani masalah pada merak