38
Faktor Penyebab Penyakit Pneumonia Berikut ini adalah informai mengenai Faktor Penyebab Penyakit Pneumonia yang bisa menjadikan penyakit ini semakin bertambah parah. Mudah- mudahan dapat bermanfaat untuk anda dan keluarga. Amin.. Pneumonia atau penyakit radang paru- parudisebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan jarang dijumpai yang disebabkan oleh fungi atau parasit. Infeksi bersama dengan virus dan bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa. Istilah pneumonia terkadang secara luas terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan inflamasi paru-paru ( seperti penyakit autoimun, luka bakar kimia atau reaksi obat). Namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut sebagai pneumonitis. Faktor resiko dan kondisi yang mempengaruhi pneumonia diantaranya merokok, imunodefisensi, alkoholisme, penyakit obstruktif paru kronis, penyakit ginjal kronis, dan penyakit hati. Konsumsi obat-obatan yang bersifat menekan asam seperti penghambat pompa proton atau penyakit H2- dikaitkan dengan peningkatan resiko pneumonia. Secara detail berikut adalah Faktor Penyebab Penyakit Pneumonia Bakteri

Faktor Penyebab Penyakit Pneumonia.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Faktor Penyebab Penyakit PneumoniaBerikut ini adalah informai mengenaiFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniayang bisa menjadikan penyakit ini semakin bertambah parah. Mudah- mudahan dapat bermanfaat untuk anda dan keluarga. Amin..Pneumonia atau penyakit radang paru-parudisebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan jarang dijumpai yang disebabkan oleh fungi atau parasit. Infeksi bersama dengan virus dan bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.Istilah pneumonia terkadang secara luas terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan inflamasi paru-paru ( seperti penyakit autoimun, luka bakar kimia atau reaksi obat). Namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut sebagai pneumonitis.Faktor resikodan kondisi yang mempengaruhi pneumonia diantaranya merokok, imunodefisensi, alkoholisme, penyakit obstruktif paru kronis, penyakit ginjal kronis, dan penyakit hati. Konsumsi obat-obatan yang bersifat menekan asam seperti penghambat pompa proton atau penyakit H2- dikaitkan dengan peningkatan resiko pneumonia.Secara detail berikut adalahFaktor Penyebab Penyakit PneumoniaBakteriMerupakan salah satuFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniapaling umum. Bakteri inia dalahStreptococcus pneumoniaeyang berhasil diisolasi dalam hampir 50% kasus yang ada. Staphylococcus aureus; Moraxella catarrhalis; Legionella pneumophila dan Basilus gram-negatif. Sejumlah versi kekebalan obat dari infeksi di atas makin umum dijumpai, termasuk Streptococcus pneumoniae kebal obat (DRSP) dan Staphylococcus aureus yang kebal terhadap metisilin(MRSA).VirusFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniayang kedua adalah virus dan bertanggung jawab pada infeksi orang dewasa dan hanya sekitar 15% pada anak-anak. Beberapa agen penyebab penyakit pneumonia dari jenis virus adalah rhinovirus, coronavirus, virus influenza,virus sinsitium pernapasan (RSV), adenovirus, dan parainfluenza. Seseorang ang sedang menjalani transplantasi organ atau memiliki respon imun yang lemah menunjukan tingkat pneumonia cytomegalovirus yang tinggi.FungiWalau jarang dijumpai, tapi masih menjadi salah satuFaktor Penyebab Penyakit Pneumonia. Biasnaya lebih sering muncul pada seseorang yang menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat AIDS, obat penekan kekebalan atau masalah medis lainnya. Jenis dari bakteri yang paling sering menjadi penyebab pneumonia adalah Histoplasma capsulatum.ParasitBeragam dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru termasuk Toxoplasma gondii. Organisme ini umumnya memasuki tubuh melalui kontak languns dengan kulit, pencernaan atau melalui vektor serangga. KEcuali untuk jenis Paraginimus westermasni kebanyakan parasit tidak secara khusus menginfeksi paru-paru namun melibatkan paru sebagai tempat sekunder terhadap tempat lainnya.Jenis dari Penyakit PneumoniaPneumonia Komunitas-Jenis pneumonia yang didapatkan dari lingkungan masyarakat, disebbakan oleh bakteri gram positif.Pneumonia Nosokomial (PN)-didefinisikan sebagai pneumnia yang terjadi pada pasien rawat inap setelah meinmal 48 jam atau 72 jam masuk rumah sakit.Untuk mendapatkan tips pencegahan dan pengobatan dari penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Kami rekomendaikan obat herbal dari bahan alami teripang. Dikemas dalam bentuk cairan jelly tnggal dikonsumsi. Untuk selajutnya silahkan klik >>Obat Herbal Penyakit radang Paru-paruFaktor Penyebab Penyakit PneumoniaBerikut ini adalah informai mengenaiFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniayang bisa menjadikan penyakit ini semakin bertambah parah. Mudah- mudahan dapat bermanfaat untuk anda dan keluarga. Amin..Pneumonia atau penyakit radang paru-parudisebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan jarang dijumpai yang disebabkan oleh fungi atau parasit. Infeksi bersama dengan virus dan bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.Istilah pneumonia terkadang secara luas terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan inflamasi paru-paru ( seperti penyakit autoimun, luka bakar kimia atau reaksi obat). Namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut sebagai pneumonitis.Faktor resikodan kondisi yang mempengaruhi pneumonia diantaranya merokok, imunodefisensi, alkoholisme, penyakit obstruktif paru kronis, penyakit ginjal kronis, dan penyakit hati. Konsumsi obat-obatan yang bersifat menekan asam seperti penghambat pompa proton atau penyakit H2- dikaitkan dengan peningkatan resiko pneumonia.Secara detail berikut adalahFaktor Penyebab Penyakit PneumoniaBakteriMerupakan salah satuFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniapaling umum. Bakteri inia dalahStreptococcus pneumoniaeyang berhasil diisolasi dalam hampir 50% kasus yang ada. Staphylococcus aureus; Moraxella catarrhalis; Legionella pneumophila dan Basilus gram-negatif. Sejumlah versi kekebalan obat dari infeksi di atas makin umum dijumpai, termasuk Streptococcus pneumoniae kebal obat (DRSP) dan Staphylococcus aureus yang kebal terhadap metisilin(MRSA).VirusFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniayang kedua adalah virus dan bertanggung jawab pada infeksi orang dewasa dan hanya sekitar 15% pada anak-anak. Beberapa agen penyebab penyakit pneumonia dari jenis virus adalah rhinovirus, coronavirus, virus influenza,virus sinsitium pernapasan (RSV), adenovirus, dan parainfluenza. Seseorang ang sedang menjalani transplantasi organ atau memiliki respon imun yang lemah menunjukan tingkat pneumonia cytomegalovirus yang tinggi.FungiWalau jarang dijumpai, tapi masih menjadi salah satuFaktor Penyebab Penyakit Pneumonia. Biasnaya lebih sering muncul pada seseorang yang menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat AIDS, obat penekan kekebalan atau masalah medis lainnya. Jenis dari bakteri yang paling sering menjadi penyebab pneumonia adalah Histoplasma capsulatum.ParasitBeragam dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru termasuk Toxoplasma gondii. Organisme ini umumnya memasuki tubuh melalui kontak languns dengan kulit, pencernaan atau melalui vektor serangga. KEcuali untuk jenis Paraginimus westermasni kebanyakan parasit tidak secara khusus menginfeksi paru-paru namun melibatkan paru sebagai tempat sekunder terhadap tempat lainnya.Jenis dari Penyakit PneumoniaPneumonia Komunitas-Jenis pneumonia yang didapatkan dari lingkungan masyarakat, disebbakan oleh bakteri gram positif.Pneumonia Nosokomial (PN)-didefinisikan sebagai pneumnia yang terjadi pada pasien rawat inap setelah meinmal 48 jam atau 72 jam masuk rumah sakit.Untuk mendapatkan tips pencegahan dan pengobatan dari penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Kami rekomendaikan obat herbal dari bahan alami teripang. Dikemas dalam bentuk cairan jelly tnggal dikonsumsi. Untuk selajutnya silahkan klik >>Obat Herbal Penyakit radang Paru-paruPneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.

Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.

Terjadinya Penyakit PneumoniaCara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.

2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.

3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.

4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.

5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

Tanda dan Gejala Penyakit PneumoniaGejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit PneumoniaPenanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri.1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.

2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.

3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur.

Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.http://makalah-kesehatan-online.blogspot.com/2009/11/penyebab-terjadinya-penyakit-pneumonia.htmlRadang paru-paru atau pneumonia adalah infeksi yang terjadi secara akut ataupun kronis didalam jaringan paru-paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Di amerika, pneumonia akut termasuk peringkat pertama penyakit infeksi penyebab kematian dan secara umum urutan ke 6 penyakit penyebab kematian.Orang dengan sistem imun yang normal jarang menderita pneumonia, faktor predisposisi termasuk diabetes mellitus; penyakit ginjal kronis;heartfailue(gagal jantung); Alkoholisme; danCOPD(Chronic Obstructive Pulmonary Disease,penyakit paru obstruksi kronik).Sekitar 40% kasus pneumonia di awali dengan infeksi pernapasan bagian atas, pneumonia karena pneumokokkus yang paling sering terjadi.Adanya gangguan sistem imun pasien juga faktor penyebab pneumonia seperti pada pernderita malignom, leukimia, pasien dengan terapi immunsupression, dan AIDS. Superinfeksi bisa terjadi olehstafilokokkus aureuspada penderita infeksi virus influenza.KlasifikasiPneumonia diklasifikasin dalam beberapa beberapa kelompok; menurut penyakit bawaan; menurut tempat asal terjadinya infeksi; menurut hasil rontgen, dan menurut gambaran klinis.Menurut penyakit bawaan: pneumonia primer, yaitu radang paru yang terserang pada orang yang tidak mempunya faktor resiko tertentu. Kuman penyebab utama yaituStaphylococcus pneumoniae( pneumokokus),Hemophilus influenzae, juga Virus penyebab infeksi pernapasan( Influenza, Parainfluenza, RSV). Selain itu juga bakteri pneumonia yang tidak khas( atypical) yaitu mykoplasma, chlamydia, dan legionella. pneumonia sekunder, yaitu terjadi pada orang dengan faktor predisposisi, selain penderita penyakit paru lainnnya seperti COPD, terutama juga bagi mereka yang mempunyai penyakit menahun seperti diabetes mellitus, HIV, dan kanker,dll.Menurut tempat asal terjadinya infeksi, yaitu community acquired pneumonia(CAP; pneumonia yang terjadi di lingkungan rumah), juga termasuk Pneumonia yang terjadi di rumah sakit dengan masa inap kurang dari 48 jam. Kuman penyebab sama seperti pada pneumonia primer( liat atas). nosokomial pneumonia atauhospital acquired pneumonia(HAP, pneumonia yang terjadi di rumah sakit), infeksi terjadi setelah 48 jam berada di rumah sakit. Kuman penyebab sangat beragam, yang sering di temukan yaituStaphylococcus aureusatau bakteri dengan gramm negatif lainnya sepertiE.coli,Klebsiella pneumoniae,Pseudomonas aeroginosa,Proteus, dll. Tingkat resistensi obat tergolong tinggi untuk bakteri penyebab HAP.Menurut gambaran klinis typical pneumonia, infeksi radang paru dengan gejala yang khas, dan atypical pneumoniasebagai kebalikannya

Community acquired pneumoniaInfeksi terjadi di dalam alveoli, yang bisa menyebabkan alveoli berisi cairan. Kuman berkembang biak extraselular ,sehingga terjadinya infeksi terutama terkumpulnya sel2 fagosit di dalam alveoli. kuman penyebab terutama yang terbungkus kapusl, yaitu stafilokokkus pneumoniae ( pneumokokkus) dan haemofilus influenzae. Kuman yang jarang adalahstafilokokkus aureus, Klebsiella pneumoniae, dan moraxella catarrhalis. Legionela yang menyerang dalam sel menyebabkan atipical pneumonia.Gejala KlinisGejala yang khas (typical)dari pneumonia yaitu munculnya secara tiba-tiba dikikuti dengan batuk berdahak, demam dalam waktu singkat dan menggigil, dan sesak napas(dyspnea). Sekitar 30% hanya merasakan sakit dada yang hebat(pleura) sebagai gejala utama tanpa di ikuti simptom khas pneumonia. Selain itu penderita cepat lelah, tidak nafsu makan, berkeringat dan rasa mual.Hasil pemeriksaanSuhu tubuh terutama pada usia lanjut sedikit meningkat, tetapi dengan frekuensi nafas tinggi(tachypnea, > 25-30/menit). Tachycardia ( > 100/ menit) terutama disebabkan karena demam dan sesak nafas. Laboratorium: ESR( erytrocite sediment rate) meningkat, CRP > 30 mg/l, leukositosis ( 15.000 35.oooo/ul) adanya leukofeni prognosisnya tdk bgs. ABG ( arterial blood gas) : adanya hipoxiaiemia, di kompensasi dengan hiperventilasi. hasil foto rontgen thoraks menunjukkan adanya infiltasi paru.MortalitasMortalitas community acquired pneumonia (CAP) berkisar di bawah 0,5% jika tidak di sertai faktor resiko lainnya. Adanya penyakit bawaan serta faktor-faktor lainnya angka mortalitas bisa mencapai 30% (liat prognosis)PrognosisFaktor-faktor yang seiring dengan prognosis pneumonia dan tingkat kematian( mortalitas) di hitung dengan sitem scoreCURB 65,dengan skor masing2 satu untuk setiap faktor. Sistem score ini direkomendasikan olehbritish thoracic societydan merupakan singkatan dari : Confusion ( pasien linglung) Urea lebih dari 7 mmol/l Respiratory rate ( frekuensi napas; > 30/menit) Blood pressure ( tensi/tekanan darah; di bawah 90/60 mmHg Umur >65tahunRisiko terjadinya kematian seiring dengan meningkatnya nilai skor yang ada. Angka mortalitas dengan skor 0-1 dibawah 1,5%, Skor 2-3 berjumlah 9% dan Skor 4-5 sekitar 22%.Risiko pneumonia pada kolonisasi bakteriAdanya kolonisasi bakteri meningkatkan risiko terjadinya pneumonia menjadi 10 kali lipat di bandingkan tanpa kolonisasi. Karena itu kolonisasi merupakan prelude suatu pneumonia. Sekitar 15-50% bisa di buktikan stafilokokkus pneumoniae pada orang dewasa. Pada usia tua dan pecandu alkohol terdapat kolonisasi di orofaring dengan bakteri gramm negatif, juga flora mulut yang anaerob. Disamping itu, pada kelompok ini risiko terjadinya aspirasi lebih besar ( seringnya muntah, atau terjadi gangguan refleks menelandan batuk) Kolonisasi terjadi dengan cepat pada pasien gawat darurat ( Sekitar 40% pasien mendapat kolonisasi baru dalam waktu 4 hari ) Kolonisasi juga meningkat pada orang-orang dengan malnutrisi, perokok, penderita COPD, tracheostoma dan yang di intubasi.PatofisiologiPeumonia terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara kolonisasi bakteri dengann clearance bakteri itu sendiri oleh organismus( lihat risiko kolonisasi diatas). Aspirasi dari sekret oropharix merupakan penyebab utama adanya infeksi paru. Mikro aspirasi terjadi pada 50% orang sehat dan 70% pada pasien yang tidak sadarkan diri. Jumlah bakteri di perkirakan sekitar 108anaerob dan 107aerob cukup tinggi. Sebaliknya pada mykoplasma dan chlamydia penyebaran melalui udara/ percikan ludah lebih sering terjadi. Legionelaa melalui aerosol ( whirlpool, shower).PrevensiPencegahan di tujukan untuk menghindari munculnya pneumonia pada kelompok berisiko: Pasien COPD dianjurkan menerima vaksin Flu secara rutin, supaya penyakit influeza/flu bisa di hindari. Pada penderita HIV, pemberian Cotrimoksazol merupakan profilaktis yang efektif menhindari Pneumocystis carinii penumonia (PCP) Pasien dengan mukofiszidosis dapat menghirup aminoglikosida untuk menghindari infeksi pseudomonas.TerapiPneumonia komunitas. Pasien denganCAPtanpa penyakit bawaan bisa di berikan antibiotik tanpa harus pemeriksaan bakteri dalam dahak. Antibiotik yang di berikan ditujukan untuk bakteri dengan kemungkinan besar penyebab CAP. Liat tabel berikut:Obat pilihan pertamaAlternatif/ Jika obat tidak manjur

PneumokokkusPenisillin GEritromisin, sefalosporin

Haemophilus influenzaeAmpisilin/sulbaktamsefalosporin generasi ke2

Staphylococcus aureussefazolinflukoxasilin, klindamisin, vancomisin.

KlebsiellasefotaximImipenem

Pseudomonas aeruginosaseftazidimImipenem

AnaerobPiperasilin/Sulbaktamklindamisin, Metronidazol, Imipenem

LegionellaEritromisin(+rifampisin)Chinolone

Pneumocystis jiroveci/cariniiCotrimoxazol (dosis tinggi)Pentamidin

Mykoplasma, Chlamydia, RickettsiaDoksisiklinEritromisin

Candida spp.Ampoterisin BFluconazol

Aspergillus spp.Ampoterisin BItraconazol

Nosokomial pneumonia. Diagnostik yang dilakukan untuk nosokomial pneumonia juga pneumonia pada orang dengan gangguan sistem imum dilakukan sedari awal lebih invasiv di bandingkan dengan CAP. Terapi yang dilakukan bergantung pada keadaan klinis pasien, juga antibiotik di berikan sebelum ada pemeriksaan kuman, pemberiaan antibiotik masih bisa tetap diganti sesuai dengan hasil yg ada.Selain itu hal lainnya yang penting di perhatikan untuk penderita pneumonia yaitu bed rest, minum yang cukup, bisa juga pemberian mukolitika, serta pencegahan trombosis. Pemberian oksigen sesuai dengan hasil arterial blood gas. Jika setelah pemberian oksigen hipoksi tetap terjadi, melakukan intubasi ke pasien merupakan tindakan yang tepat karena adanya hipoksi dalam waktu yang lama bisa menimbulkan kerusakan organ yang berakibat fatal.Atypical pneumoniaTempat terjadinya infeksi terutama di intertitium, karena itu penyebutan intestielle pneumonia. Infiltrasi sel dan edema yang terjadi menyebabkan semakin jauhnya jarak alveoli dengan pembulih darah kapiler paru sehingga pertukaran udara/ oksigen terhambat.Akibatnya pasien merasa sesak nafas. Didalam alveoli hampir tidak berisi cairan, karena itu pasien tidak batuk berdahak. Kuman penyebab terutama yang hidup didalam sel seperti virus; Chlamydia pneumonia, mikoplasma pneumoniae; serta coxiella burnetti & chlamidia trachomatis ( jarang). Gejala klinis utama adalah sesak nafas dan batuk tidak berdahak. Juga tidak terjadi demam, kenikan suhu badan hanya minimal.Pneumonia karena Mycoplasma pneumoniaEpidemiologiAtypical pneumonia terjadi dalam 5-20% kasus radang paru-paru, terutama community pneumonia. Sering terinfeksi yaitu anak diatas 5 tahun, remaja dan dewasa. Orang tua cukup jarang, tetapi kalaupun terserang dan cukup parah.KlinisDi mulai dari adanya rasa sakit leher dan terus menjalar ke daerah pernapasan bawah, dengan manifestasi batuk2 dan sesak nafas( dyspnea). Labor: Leukosit tidak menunjukkan peningkatan drastis, dan esr biasanya normal. Secara klinis termasuk tidak berbahaya, proses penyembuhan sekitar 1-2 minggu walaupun batuk, dan perubahan di foto rontgen masih bertahan lebih lama. Jarang terjadi pneumonia yang berat, sekalipun itu terjadi pada pasien muda yang kadang terlambat atau bahkan tidak terdiagnosa.KomplikasiBakteri mycoplasma pneumoniae bisa menimbulkan komplikasi di luar paru.Sindrom Stevens-Johnson: Erythema exudativum multiforme majus. Sekitar 7% kasus mycoplasma. Sindrom stevens-Johnson juga bisa di sebabkan karena infeksi bakteri legionella, Virus adeno , dan Influenza. Terapi dengan kortikosteroid seperti dexamnetason, prednisolon,dll walaupun tidak adanya studi yang membuktikan efeknya. Biasanya sembuh secara otomatis dalam 1-2 minggu.Sumber tulisan :Hof,Herbert; Med.Mikrobiologie, Duale reihe,3.A,GermanyK-med, Universitt Giessen, GermanyKrautzig, Basiislehrbuch Innere Medizin, 4.A, GermanyWikipedia Jerman; pneumonie,http://de.wikipedia.org/wiki/PneumoniePneumonia dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi dan penyebab yang tidak diketahui. Ketika pneumonia dikelompokkan dengan cara ini, menyebabkan infeksi adalah jenis yang paling umum.Gejala pneumonia menular disebabkan oleh invasi paru-paru oleh mikroorganisme dan respon sistem kekebalan tubuh untuk infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus. Penyebab paling umum pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab kurang umum pneumonia menular adalah jamur dan parasit.VirusVirus menyerang sel untuk mereproduksi. Biasanya, virus mencapai paru-paru ketika tetesan udara yang dihirup melalui mulut dan hidung. Setelah di paru-paru, virus menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan alveoli. Invasi Hal ini sering menyebabkan kematian sel, baik ketika virus langsung membunuh sel, atau melalui jenis apoptosis sel dikendalikan penghancuran diri yang disebut. Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi virus, kerusakan paru-paru bahkan lebih terjadi. Sel darah putih, terutama limfosit, mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi cairan mengganggu transportasi normal oksigen ke dalam aliran darah.Serta merusak paru-paru, banyak virus mempengaruhi organ-organ lain dan dengan demikian mengganggu banyak fungsi tubuh. Virus juga dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri, karena alasan pneumonia bakteri yang sering mempersulit radang paru-paru.Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus seperti virus influenza, virus RSV (RSV), adenovirus, dan metapneumovirus. Herpes simplex virus merupakan penyebab pneumonia langka kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh sitomegalovirus (CMV).BakteriBakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut dan sinus, dan dapat dengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang antara sel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. Invasi ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru. Melanda neutrofil dan membunuh organisme menyinggung, dan juga sitokin rilis, menyebabkan aktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan demam, menggigil, dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan jamur. Neutrofil, bakteri, dan cairan dari pembuluh darah sekitarnya mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen normal.Bakteri sering melakukan perjalanan dari paru-paru terinfeksi ke dalam aliran darah, menyebabkan penyakit serius atau bahkan fatal seperti syok septik, dengan tekanan darah rendah dan kerusakan beberapa bagian tubuh termasuk otak, ginjal, dan jantung. Bakteri juga dapat melakukan perjalanan ke daerah antara paru-paru dan dinding dada (rongga pleura) menyebabkan komplikasi yang disebut empiema sebuah.Penyebab paling umum pneumonia bakteri Streptococcus pneumoniae''''dan "atipikal" bakteri. Atypical bakteri adalah bakteri parasit yang hidup intraseluler atau tidak memiliki dinding sel. Selain itu mereka menyebabkan pneumonia umumnya kurang parah, sehingga gejala atipikal, dan merespon terhadap antibiotik yang berbeda dari bakteri lain.Jenis bakteri Gram-positif yang menyebabkan pneumonia dapat ditemukan dalam hidung atau mulut orang sehat banyak. Streptococcus pneumoniae'''', sering disebut "pneumokokus", adalah bakteri penyebab paling umum pneumonia pada semua kelompok umur kecuali bayi baru lahir. Pneumococcus membunuh sekitar satu juta anak setiap tahunnya, terutama di negara-negara berkembang. Penyebab lain Gram-positif penting dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus'''', dengan''''Streptococcus agalactiae menjadi penyebab penting pneumonia pada bayi baru lahir. Bakteri Gram-negatif menyebabkan pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram positif. Beberapa bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumonia termasuk''''Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae'''',''Escherichia coli'',''Pseudomonas aeruginosa''dan''Moraxella catarrhalis''. Bakteri ini sering hidup dalam perut atau usus dan bisa masuk paru-paru jika dihirup muntah. "Atypical" bakteri yang menyebabkan pneumonia termasuk''Chlamydophila pneumoniae'',''''Mycoplasma pneumoniae, dan Legionella pneumophila''''.JamurPneumonia jamur jarang, tetapi dapat terjadi pada individu dengan masalah sistem kekebalan tubuh karena AIDS, obat-obatan immunosuppresive, atau masalah medis lainnya. Patofisiologi pneumonia yang disebabkan oleh jamur adalah mirip dengan pneumonia bakteri. Pneumonia jamur yang paling sering disebabkan oleh''''Histoplasma capsulatum, blastomyces,''Cryptococcus neoformans'',''Pneumocystis jiroveci'', dan''Coccidoide immitis''. Histoplasmosis paling umum di lembah Sungai Mississippi, dan coccidioidomycosis di Amerika Serikat barat daya.ParasitBerbagai parasit dapat mempengaruhi paru-paru. Parasit ini biasanya memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan. Setelah masuk, mereka melakukan perjalanan ke paru-paru, biasanya melalui darah. Ada, seperti dalam kasus lain pneumonia, kombinasi kerusakan seluler dan respon imun menyebabkan gangguan transportasi oksigen. Salah satu jenis sel darah putih, eosinofil itu, merespon dengan penuh semangat untuk infeksi parasit. Eosinofil di paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik, sehingga menyulitkan pneumonia parasit yang mendasarinya. Parasit yang paling umum yang menyebabkan pneumonia''Toxoplasma gondii'',''Strongyloides stercoralis'', dan''''ascariasis.IdiopathicPneumonia interstisial idiopatik (IIP) adalah kelas penyakit paru difus. Dalam beberapa jenis IIP, misalnya beberapa jenis pneumonia interstisial biasa, penyebabnya, memang, tidak diketahui atau idiopatik. Dalam beberapa jenis IIP penyebab pneumonia diketahui, pneumonia interstisial deskuamatif misalnya disebabkan oleh merokok, dan nama adalah keliru.http://www.news-medical.net/health/Pneumonia-Cause-(Indonesian).aspxRadang paru-paruataupneumoniaadalah kondisiinflamasipadaparuutamanya memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagaialveolus.[1][2]Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksivirusataubakteridan lebih jarangmikroorganismelainnya,obat-obatantertentu, dan kondisi lain sepertipenyakit autoimun.[1][3]Gejala khasnya meliputibatuk,nyeri dada,demam, dankesulitan bernapas.[4]Alatdiagnostikmencakup rontgen dan pengambilan kultur darisputum.Vaksinuntuk mencegah jenis pneumonia tertentu kini sudah tersedia. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab dasarnya. Dugaan pneumonia bakterial diobati denganantibiotik. Jika pneumonianya parah, penderita biasanya dirujuk ke rumah sakit.Setiap tahunnya, pneumonia menjangkiti sekitar 450juta orang, tujuh persen dari total populasi dunia, dan menyebabkan sekitar 4juta kematian. Walaupun pneumonia dijuluki olehWilliam Oslerpada abad ke-19 sebagai "the captain of the men of death" (pemimpin kematian),[5]penemuan terapi antibiotik dan vaksin pada abad ke-20 telah meningkatkan daya tahan hidup.[6]Meskipun demikian, di negara berkembang, dan di antara orang-orang berusia sangat lanjut, sangat muda, dan penderitasakit kronis, pneumonia tetap menjadi penyebab kematian yang utama.[6][7]Daftar isi[sembunyikan] 1Tanda-tanda dan gejala 2Penyebab 2.1Bakteri 2.2Virus 2.3Fungi 2.4Parasit 2.5Idiopatik 3Patofisiologi 3.1Lainnya 4Pengelolaan 4.1Bakteri 4.2Viral 4.3Aspirasi 5Prognosis 5.1Aturan prediksi klinis 5.2Efusi pleura, empiema, dan abses 5.3Kegagalan pernapasan dan sirkulatori 6Epidemiologi 6.1Anak-anak 7Sejarah 8Masyarakat dan budaya 9Referensi 10Pranala luarTanda-tanda dan gejala[sunting|sunting sumber]Frekuensi gejala[8]

GejalaFrekuensi

Batuk7991%

Kelelahan90%

Demam7175%

Sulit bernapas6775%

Sputum60-65%

Nyeri dada39-49%

Gejala utama pneumonia yang menularPasien pneumonia yang menular biasanya menderitabatuk produktif,demamyang disertaimenggigil bergetar,sulit bernapas,nyeri dadayang tajam atau menghunjam selama menarik napas dalam-dalam, dan peningkatanlaju respirasi.[9]Pada manula, adanya kebingungan menjadi tanda yang paling utama.[9]Tanda-tanda dan gejala khusus pada anak-anak balita yaitu demam, batuk, dan napas yang cepat atau sulit.[10]Demam tidak sangat spesifik, karena ini gejala yang umum timbul pada berbagai penyakit, dan mungkin tidak tampak pada penderita penyakit parah ataumalnutrisi. Selain itu, gejala batuk sering tidak muncul pada anak-anak berusia kurang dari 2 bulan.[10]Tanda-tanda dan gejala yang lebih parah meliputi:kulit biru, rasa haus berkurang, konvulsi, muntah-muntah yang menetap, suhu ekstrim, ataupenurunan tingkat kesadaran.[10][11]Kasus pneumonia bakterial dan viral biasanya muncul dengan gejala yang serupa.[12]Beberapa penyebabnya dikaitkan dengan karakteristik klinis yang klasik tetapi tidak spesifik. Pneumonia yang disebabkan olehLegionelladapat muncul disertai nyeri perut,diare, atau kebingungan,[13]sedangkan pneumonia yang disebabkan olehStreptococcus pneumoniaedikaitkan dengan sputum berwarna karat,[14]dan pneumonia yang disebabkan olehKlebsielladapat disertai sputum berdarah yang sering digambarkan sebagai "currant jelly" (lendir merah).[8]Sputum berdarah (dikenal sebagaihemoptisis) juga dapat muncul padatuberkulosis, pneumonia gram-negatif, dan abses paru serta umum dijumpai padabronkitis akut.[11]Pneumoniamikoplasmadapat timbul bersamapembengkakan nodus limfa di leher,nyeri sendi, atauinfeksi telinga tengah.[11]Pneumonia viral lebih umum muncul disertaimengidibandingkan dengan pneumonia bakterial.[12]Penyebab[sunting|sunting sumber]

BakteriStreptococcus pneumoniae, penyebab umum pneumonia, gambar diambil menggunakanmikroskop elektronPneumonia terutama disebabkan oleh infeksi daribakteriatauvirusdan jarang dijumpai disebabkan olehfungidanparasit. Walaupun terdapat lebih dari 100 galur agen infeksi yang telah diidentifikasi, namun hanya beberapa yang bertanggungjawab atas mayoritas kasus yang ada. Infeksi bersama dengan virus beserta bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.[6]Agen penyebabnya tidak dapat diisolasi pada sekitar setengah kasus yang ada walaupun pengujian yang cermat telah dilakukan.[15]Istilahpneumoniaterkadang digunakan secara lebih luas terhadap berbagai kondisi yang menyebabkaninflamasiparu-paru (misalnya yang disebabkan olehpenyakit autoimun, luka bakar kimia atau reaksi obat); namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut sebagaipneumonitis.[16][17]Menurut sejarahnya agen penginfeksi dibagi menjadi "khas" dan "tidak khas" didasarkan pada aspek yang diduga, tetapi bukti-bukti yang ada tidak mendukung pembedaan ini, sehingga kini tidak lagi ditekankan.[18]Faktor risiko dan kondisi yang memengaruhi pneumonia mencakup: merokok, imunodefisiensi, alkoholisme,penyakit obstruktif paru kronis,penyakit ginjal kronis, danpenyakit hati.[11]Penggunaan obat-obatan yang bersifat menekan asam sepertipenghambat pompa protonataupenyekat H2- dikaitkan dengan peningkatan risiko[19]pneumonia. Usia lanjut juga berpengaruh pada pneumonia.[11]Bakteri[sunting|sunting sumber]Bakteri adalah penyebab paling umum daripneumonia dapatan masyarakat(CAP), denganStreptococcus pneumoniaeberhasil diisolasi dalam hampir 50% kasus yang ada.[20][21]Bakteri lain yang umum diisolasi mencakup termasuk:Haemophilus influenzaedalam 20% kasus,Chlamydophila pneumoniaedalam 13% kasus, danMycoplasma pneumoniaedalam 3% kasus;[20]Staphylococcus aureus;Moraxella catarrhalis;Legionella pneumophiladanBasilus gram-negatif.[15]Sejumlah versikekebalan obatdari infeksi di atas makin umum dijumpai, termasukStreptococcus pneumoniaekebal obat (DRSP) danStaphylococcus aureus yang kebal terhadap metisilin(MRSA).[11]Penyebaran organisme mudah terjadi jika faktor risikonya ada.[15]Alkoholismediasosiasikan denganStreptococcus pneumoniae,organisme anaerobik, danMycobacterium tuberculosis; merokok mempermudah pengaruh dariStreptococcus pneumoniae,Haemophilus influenzae,Moraxella catarrhalis, danLegionella pneumophila. Pajanan terhadap burung diasosiasikan denganChlamydia psittaci; terhadap hewan ternak denganCoxiella burnetti; aspirasi isi perut denganorganisme anaerobik; danfibrosis kistikdenganPseudomonas aeruginosadanStaphylococcus aureus.[15]Streptococcus pneumoniaelebih sering dijumpai di musim dingin,[15]dan patut diduga pada orang yang menghirup sejumlah besarorganisme anaerobik.[11]Virus[sunting|sunting sumber]Virusbertanggungjawab atas sekitar sepertiga kasus pneumonia pada orang dewasa[6]dan sekitar 15% kasus pada anak-anak.[22]Agen yang biasanya terkait mencakup:rhinovirus,coronavirus,virus influenza,virus sinsitium pernapasan(RSV),adenovirus, danparainfluenza.[6][23]Virus herpes simpleksjarang menyebabkan pneumonia, kecuali dalam kelompok seperti: bayi baru lahir, penderita kanker, penerima transplantasi, dan penderita luka bakar yang cukup parah.[24]Orang yang menjalanitransplantasi organatau yang mempunyairespon imun lemahmenunjukkan tingkat pneumoniacytomegalovirusyang tinggi.[22][24]Para penderita infeksi virus dapat terinfeksi secara sekunder dengan bakteriStreptococcus pneumoniae,Staphylococcus aureus, atauHaemophilus influenzae, khususnya ketika disertai masalah kesehatan lain.[11][22]Virus yang berbeda mendominasi masa yang berbeda dalam setahun, sebagai contoh selama musim influenza maka virus influenza bertanggungjawab atas lebih dari separuh kasus virus yang terjadi.[22]Wabah virus lainnya juga sesekali muncul, termasukhantavirusdancoronavirus.[22]Fungi[sunting|sunting sumber]Pneumonia jamur jarang dijumpai, namun lebih sering muncul pada individu yang menderitasistem kekebalan lemahakibatAIDS,obat penekan kekebalan, atau masalah medis lainnya.[15][25]Jenis ini paling sering disebabkan olehHistoplasma capsulatum, blastomyces,Cryptococcus neoformans,Pneumocystis jiroveci, danCoccidioides immitis.Histoplasmosispaling umum terjadi dilembah Sungai Mississippi, dancoccidioidomycosispaling umum dijumpai diBarat Daya Amerika.[15]Jumlah kasus telah meningkat di paruh kedua abad ke-20 akibat makin seringnya orang melakukan perjalanan dan meningkatnya supresi kekebalan tubuh dalam populasi.[25]Parasit[sunting|sunting sumber]Beragamparasitdapat memengaruhi paru-paru, termasuk:Toxoplasma gondii,Strongyloides stercoralis,Ascaris lumbricoides, danPlasmodium malariae.[26]Berbagai organisme ini biasanya memasuki tubuh melalui kontak langsung dengan kulit, pencernaan, atau melalui vektor serangga.[26]Kecuali untukParagonimus westermani, kebanyakan parasit tidak secara khusus menginfeksi paru-paru tetapi melibatkan paru-paru sebagai tempat sekunder terhadap tempat lainnya.[26]Sebagian parasit, khususnya yang termasuk generaAscarisdanStrongyloides, merangsang timbulnya reaksieosinofilikkuat, yang dapat mengakibatkanpneumonia eosinofilik.[26]Dalam infeksi lainnya, seperti malaria, keterlibatan paru terutama akibat inflamasi sistemik yang diinduksi oleh sitokin.[26]Dinegara berkembanginfeksi semacam ini paling sering dijumpai pada orang-orang yang kembali dari bepergian atau pada para imigran.[26]Secara global, infeksi-infeksi paling sering terjadi pada pada penderita defisiensi kekebalan tubuh.[27]Idiopatik[sunting|sunting sumber]Pneumonia interstisial idiopatik atau pneumonia yang tidak menular[28]merupakan kelaspenyakit paru difus. Kelas ini mencakup:kerusakan alveolar difus,organizing pneumonia,pneumonia interstisial non-spesifik,pneumonia interstisial limfositik,pneumonia interstisial desquamative,penyakit paru interstisial bronkiolitis pernapasan, danpneumonia interstisial biasa.[29]Patofisiologi[sunting|sunting sumber]

Pneumonia mengisialveoliparu-paru dengan cairan, menghalangi oksigenasi. Alveolus di sisi kiri dalam kondisi normal, sedangkan yang di sisi kanan penuh terisi cairan akibat pneumonia.Pneumonia sering berawal sebagaiinfeksi saluran pernapasan atasyang kemudian berpindah ke saluran pernapasan bawah.[30]Vaksinasi terhadapHaemophilus influenzaedanStreptococcus pneumoniaesudah memiliki bukti bagus untuk mendukung penggunaannya.[30]Mengimunisasi anak terhadapStreptococcus pneumoniaesudah menyebabkan penurunan insiden infeksi ini pada orang dewasa, karena banyak orang dewasa memperoleh infeksi ini dari anak-anak.VaksinStreptococcus pneumoniaetersedia untuk orang dewasa, dan sudah ditemukan menurunkan risikopenyakit pneumokokal yang invansif.[31]Vaksin lain yang mendukung efek perlindungan terhadap pneumonia termasuk:batuk rejan,cacar air, andcampak.[32]Lainnya[sunting|sunting sumber]Berhenti merokok[33]dan menurunkanpolusi udaradi dalam ruangan, seperti yang berasal dari memasak di dalam ruangan dengan menggunakan kayu ataukotoran sapi, dianjurkan.[10][12]Merokok tampaknya menjadi faktor risiko terbesar untuk pneumonia pneumokokal pada orang dewasa yang seharusnya sehat.[34]Kebersihan tangan dan menutupi batuk dengan lengan tangan bisa juga menjadi sarana pencegahan yang efektif.[32]Pemakaianmasker operasioleh mereka yang sakit juga bisa mencegah penyakit.[34]Mengobati penyakit dasarnya (sepertiHIV/AIDS,diabetes melitus, danmalnutrisi) dengan tepat bisa menurunkan risiko pneumonia.[12][32][35]Pada anak-anak usia di bawah 6bulan pemberian susu ibu ekslusif menurunkan baik risiko maupun keparahan penyakit.[12]Di kalangan mereka yang menderita HIV/AIDS serta hitungan CD4 kurang dari 200 sel/uL, antibiotiktrimetoprim/sulfametoksazolmenurunkan risikoPneumonia pneumosistis[36]dan bisa juga berguna untuk pencegahan bagi mereka yang memiliki gangguan kekebalan tubuh tapi tidak mempunyai HIV.[37]Menguji wanita hamil untukStreptokokus Grup BdanKlamidia trakomatis, dan memberikan pengobatanantibiotik, bila diperlukan, menurunkan risiko tingkat pneumonia pada bayi;[38][39]sarana pencegahan transmisi dari ibu ke anak bisa juga efisien.[40]Menyedot mulut dan tenggororkan bayi dengancairan amnionyang tercemarmekoniumbelum terbukti menurunkan tingkatpneumonia aspirasidan bisa membahayakan,[41]jadi praktek ini tidak dianjurkan dalam kebanyakan situasi.[41]Di kalangan lansia yang ringkih, perawatan kesehatan mulut yang baik bisa menurunkan risiko pneumonia aspirasi.[42]Pengelolaan[sunting|sunting sumber]CURB-65

SymptomPoints

Confusion1

Urea>7mmol/l1

Respiratory rate>301

SBP