15
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP DI PANTI REHABILITASI SOSIAL KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan Oleh : DINARLIN FENI NUGRAHENI J500 090 073 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/22567/14/Naskah_Publikasi.pdf · Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta/ Panti Rehabilitasi Sosial

  • Upload
    dodien

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR

YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP

DI PANTI REHABILITASI SOSIAL KUMUDA

PUTRA PUTRI MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat sarjana S-1

Diajukan Oleh :

DINARLIN FENI NUGRAHENI

J500 090 073

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR

YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP DI

PANTI REHABILITASI SOSIAL KUMUDA

PUTRA PUTRI MAGELANG

Dinarlin, Rh. Budhi M, Sulistyani

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta/ Panti

Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.

Abstrak

Latar belakang : Tumbuh kembang remaja memerlukan kasih sayang, perhatian,

pendidikan, pembinaan yang bersifat kejiwaan yang dapat diberikan orangtua.

Gangguan dalam keutuhan keluarga mengakibatkan terganggunya tumbuh

kembang dan beresiko mengalami depresi.

Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar

yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial

Kumuda Putra Putri Magelang.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah purposive

sampling dengan metode random sampling, sehingga dari data primer sebanyak

140 sampel diperoleh data yang dapat dianalisis sebanyak 116 sampel. Data

kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square melalui SPSS 17.0 for windows.

Hasil penelitian : Dari uji beda Chi-square di dapatkan p= 0,000 (p= < 0,05)

maka HO ditolak dan HI dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan secara

statistik bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang

orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda

Putra Putri Magelang.

Saran : Memberikan perhatian lebih pada remaja terlantar dari segi fisik maupun

psikologis.

Kata kunci : remaja terlantar, orangtua lengkap, tingkat depresi.

THE DIFFERENCE LEVEL OF DEPRESSION BETWEEN THE

DISPLACED YOUTH WHOSE PARENTS COMPLETE AND

INCOMPLETE IN “KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG”

SOCIAL REHABILITATION

Dinarlin, Rh. Budhi M, Sulistyani

Faculty of Medicine Muhammadiyah University of Surakarta/”Kumuda

Putra Putri Magelang” Social Rehabilitation

Abstract

Background : Growing teens need love, care, education and psychological

coaching from parents in the life of family. Disruptions in the integrity of the

family risk of depression.

Purpose: To identify the differences in rates of depression between the displaced

youth whose parents complete and incomplete in “Kumuda Putra Putri Magelang”

Social Rehabilitation.

Method: This research used observational analytic with cross-sectional study.

The sampling technique was purposive sampling with a random sampling method,

so that from a sample of 140 primary data obtained data that can be analyzed as

much as 116 samples. Data was analyzed using Chi-square test with SPSS 17.0

for windows.

Result: The results used Chi-square test showed that p= 0,000 (p= <0,05) and the

conclusion that ejected H0 and accepted H1. Thus it can be concluded that there

us a statistically significant difference in rates of depression among displaced

youth whose parents complete and incomplete in “Kumuda Putra Putri Magelang”

Social Rehabilitation.

Suggestion: This research has a result to pay more attention to the displaced

youth from the physical or psychological.

Key words:.displaced youth, parents complete, the level of depression

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tumbuh kembang remaja memerlukan pembinaan yang bersifat kejiwaan

yang dapat diberikan orang tua (Hawari,1999).

Kenyataan dalam masyarakat terdapat keluarga, penyandang masalah

kesejahteraan sosial, sehingga dapat mengakibatkan keterlantaran pada anak

termasuk remaja (Rehsos), 2012).

Jumlah anak terlantar di Indonesia mencapai 4,8 juta jiwa. Salah satu panti

rehabilitasi sosial adalah Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri

Magelang. Panti ini mengasuh 140 anak terlantar yang masih mempunyai

orangtua lengkap maupun orangtua tidak lengkap (Sugondo (komunikasi

personal, 26 februari, 2012)).

Seorang anak yang tidak mendapatkan afeksi (deprivasi emosional) dalam

perkembangan selanjutnya akan mengalami kepribadian depresi (Hawari,

1999). Depresi adalah suatu gangguan jiwa dengan gejala utama sedih

(Ardjana, 2007).

Keterbatasan sumber daya dan kurangnya staf yang dimiliki panti asuhan

atau panti rehabilitasi sosial mempengaruhi kualitas pengasuhan dan pelayanan

yang diberikan (Sudrajat, 2008).

B. Perumusan Masalah

Adakah perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya

lengkap dan yang tidak lengkap.

C. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara tingkat depresi remaja

terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap

TINJAUAN PUSTAKA

A. Depresi

Depresi adalah suatu penyakit jiwa dengan gejala utama sedih (Ardjana,

2007).

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa 17% pasien yang

berobat ke dokter adalah pasien depresi dengan prevalensi depresi pada

populasi manusia dunia adalah 3% (Hawari, 2011).

Prevalensi gangguan depresi utama pada remaja adalah sekitar 5% (Irwin

& Ryan, 2006).

B. Remaja Terlantar

Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun ditandai dengan

perubahan biologis, psikologis dan sosial yang mempengaruhi dari awal hingga

akhir masa remaja (Irwin dan Ryan, 2006).

Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002

tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak terlantar adalah anak

yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental, spiritual

maupun sosial. Anak terlantar dipelihara oleh Negara dengan cara adanya

panti-panti yang khusus menangani masalah anak terlantar (Rehsos, 2012).

C. Keluarga

Menurut Yazid (2010), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan

anaknya yang hidup bersama dengan keterikatan emosional.

D. Hubungan depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan

yang tidak lengkap

Penelantaran pada anak dapat mengakibatkan perilaku menyimpang

seperti berperilaku kasar dan depresi (Ardjana, 2007). Faktor yang

menyebabkan anak menjadi terlantar adalah faktor kondisi ekonomi rendah dan

broken home atau disfungsi keluarga (Tambunan, 2011).

Anak yang tinggal dalam keluarga miskin menghadapi tantangan yang

pervasif terhadap kesehatan dan perkembangan. Pengaruh kemiskinan dapat

diimbangi oleh faktor penyangga. Kemampuan tersebut penting untuk

kelangsungan hidup dan perkembangan anak (Kohlenberg & Zuckerman,

2006).

Perceraian berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak

(Maramis, 2009). Anak yang memiliki orangtua yang penuh kasih sayang

cenderung untuk baik-baik saja karena adanya hubungan secara emosional

(Bauman & Stein, 2006).

Kematian orangtua dalam masa anak dan remaja berhubungan dengan efek

yang merugikan seperti depresi (Kaplan & Saddock, 2010).

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian adalah Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri

Magelang dan waktu penelitian adalah pada tanggal 4 - 8 September 2012

C. Populasi Penelitian

Semua remaja putra dan putri di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra

Putri Magelang pada bulan September 2012.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putra dan

putrid di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada bulan

September 2012. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling

dengan metode random sampling. Menurut Notoatmojo (2010),dapat

menggunakan formula yang lebih sederhana sehingga jumlah sampel yang

dibutuhkan adalah 58 orang untuk masing-masing kelompok penelitian.

D. Kriteria Restriksi

Kriteria Inklusinya adalah Remaja yang terdaftar di Panti Rehabilitasi

Sosial, Bersedia menjadi responden, Usia : 13-15 tahun, Pendidikan Minimal

SMP.

E. Variabel Penelitian

Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah remaja dengan orangtua

lengkap dan remaja dengan orangtua tidak lengkap, Variabel Terikatnya adalah

tingkat depresi, dan Variabel perancunya adalah usia anak saat perceraian,

usia anak saat kematian orang tua, faktor penyandang dana, hubungan anak

dengan orangtua, jenis kelamin, karakteristik bawaan.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Remaja dengan orangtua lengkap dan remaja dengan orangtua tidak lengkap

Remaja dengan orangtua lengkap adalah remaja yang kedua orangtuanya

masih hidup namun karena suatu sebab orangtua melalaikan kewajibannya.

Remaja dengan orangtua tidak lengkap adalah remaja dengan salah satu

atau kedua orangtua telah meninggal dunia.

2. Tingkat depresi

Tingkat depresi pada remaja yang orangtuanya lengkap dan yang tidak

lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada

bulan September 2012.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen lembar persetujuan dan data diri, Skala Inventori L-MMPI (Lie

Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory) dan Kuesioner BDI (Beck

Depression Inventory)

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan

uji chi-square dan diolah dengan menggunakan Statistical Product and

ServiSolution (SPSS) 17 for windows.

PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Data penelitian diambil secara primer dengan cara menyebarkan kuesioner

pada populasi penelitian yang berjumlah 140 orang, kemudian di pilih sesuai

kriteria inklusi dan pengambilan sampel dengan metode random sampling,

sehingga memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 116 orang.

Tabel IV.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Berdasarkan tabel IV.1 dari segi jenis kelamin responden, persentase laki-

laki maupun perempuan memiliki jumlah yang hampir sama, artinya pada

penelitian ini tidak membeda-bedakan antara jenis kelamin.

Tabel IV.2 Karakteristik subjek penelitian

Status Keterlantaran N %

Orangtua lengkap Sosial ekonomi 32 27,6

Perceraian 26 22,4

Orangtua tidak lengkap Yatim 23 19,8

Piatu 15 12,9

Yatim piatu 20 17,2

Total 116 100

Dari tabel IV.2 terlihat bahwa dari segi status keterlantaran, persentase status

keterlantaran memiliki jumlah yang hampir sama, artinya dengan adanya jumlah

sampel yang hampir sama pada masing-masing kelompok penelitian maka

diharapkan akan didapatkan hasil yang tidak timpang untuk dinilai.

Status

Keterlantaran

Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

n % N % N %

Orangtua

lengkap 28 48,3 30 51,7 58 50

Orangtua

tidak lengkap 28 48,3 30 51,7 58 50

Total 116 100

Tabel IV.3 Data tabel uji chi square

Tabel IV.3 memperlihatkan responden yang orangtuanya lengkap yang depresi

sebanyak 6 orang ( 10,3 %) dan yang tidak depresi sebanyak 52 orang (89,7 %),

dengan keseluruhan responden sebanyak 58 orang. Sedangkan responden yang

orangtuanya tidak lengkap yang depresi sebanyak 50 orang (86,2 %) dan yang

tidak depresi sebanyak 8 orang ( 13,8 %) dengan jumlah keseluruhan responden

sebanyak 58 orang. Jadi, dengan adanya jumlah sampel yang sama pada masing-

masing kelompok penelitian maka diharapkan akan didapatkan hasil yang fair

atau tidak timpang sebelah sehingga data hasil penelitian ini valid untuk dinilai

Uji beda chi-square dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh nilai

probabilitas (p) sebesar 0,000 maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat

disimpulkan secara statistik bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi antara

remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti

Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil sesuai dengan landasan teori dan

pada uji hipotesis didapatkan perbedaan tingkat depresi antara remaja yang

orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap. Menurut Kaplan & Saddock

(2010) Kematian orangtua pada masa anak dan remaja berhubungan dengan efek

yang merugikan seperti peningkatan masalah emosional di masa datang

khususnya kerentanan terhadap depresi.

Status

Keterlantaran

Tingkat depresi Total

P Depresi Tidak depresi

N % n % N %

Orangtua

lengkap 6 10,3 52 89,7 58 100

0,000 Orangtua tidak

lengkap 50 86,2 8 13,8 58 100

Dari penelitian ini, 32 responden dengan kondisi sosial ekonomi rendah, 2

responden (6,3 %) mengalami depresi. Hal tersebut tidak sesuai dengan

pernyataan Ardjana (2010) bahwa remaja dengan kondisi ekonomi rendah

cenderung memiliki gejala depresi daripada remaja dengan kondisi ekonomi

tinggi. Menurut Kohlenberg & Zuckerman (2006) pengaruh kemiskinan dalam

keluarga dapat diimbangi oleh faktor penyangga individu, bantuan dari

pemerintah dan masyarakat yang memberikan perlindungan. Kemampuan tersebut

sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan anak.

Dari penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dari 26 responden dengan status

orangtua yang telah bercerai, 4 responden (15, 9 %) mengalami depresi. Hal

tersebut sesuai dengan temuan Bauman & Stein (2006) bahwa Perceraian

memberikan dampak yang menyakitkan pada anak. Hasil riset melaporkan bahwa

anak yang memiliki orangtua yang sangat mendukung, pengertian dan penuh

kasih sayang cenderung untuk baik-baik saja karena adanya hubungan secara

emosional dengan orangtua.

Perceraian tidak selalu mengakibatkan dampak negatif disisi lain ada dampak

positif manakala remaja memiliki visi dan misi kedepan bahwa kehidupan masa

lalu orangtuanya patut dijadikan pelajaran untuk tercapainya masa depan yang

lebih baik (Munariyah, 2010).

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan tingkat depresi yang bermakna antara remaja terlantar

yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi

Sosial Kumuda Putra Putri Magelang

2. Remaja terlantar yang orangtuanya tidak lengkap lebih depresi daripada

remaja terlantar yang orangtuanya lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial

Kumuda Putra Putri Magelang.

B. Saran

1. Bagi remaja terlantar agar lebih mandiri dari segi fisik dan psikologis agar

mudah beradaptasi dengan keadaan kondisi keluarga dan terdorong untuk

terus berprestasi

2. Perlu adanya bimbingan bagi remaja terlantar dalam menghadapi depresi

khususnya pada remaja terlantar dengan orangtua tidak lengkap.

3. Perlu diberikan perhatian, kasih sayang, pendidikan, pembinaan yang

bersifat kejiwaan pada remaja terlantar yang berguna untuk menghadapi

terjadinya depresi pada remaja terlantar.

4. Perlu diberikan pelatihan kepada remaja terlantar sesuai minat dan bakat

agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

5. Bagi pemerintah, sebaiknya memberikan penyuluhan dan bekal pengetahuan

pada staf di panti rehabilitasi sosial untuk memperbaiki pengasuhan dan

pelayanan sehingga kebutuhan emosional anak lebih terpenuhi.

6. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang juga turut

mempengaruhi tingkat depresi pada remaja terlantar dengan pengambilan

data yang lebih akurat dan dengan jumlah subjek yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an dan terjemahnya. 1998. Semarang: PT karya toha putra

Al Hadist. 2011. Yogyakarta: Lingkar media

Ardjana, I gusti ayu endah., 2007. Depresi pada remaja.Dalam: Tumbuh Kembang

Remaja dan PermasalahannyaJakarta: CV. Sagung pp 219-228

Arijanto, Iwan., 2008. Derajat depresi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

pada orangtua anak berkebutuhan khusus di komunitas percik insani

Bandung. Isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/102083947.pdf (15 Juni 2012)

Bauman, L.J.,Stein, R.E., 2006. Masalah Psikososial dalam Keluarga

Kontemporer dan Kehidupan Masyarakat. Dalam : Buku Ajar Pediatri

Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 207

Berger, Fred K., 2010. Adolescent depression.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001518.htm(18Maret 2012)

Bhatia, Sashi K., 2007. Chillhood and adolescent depression.

http://www.aafp.org/afp/2007/0101/p73.html (18 Maret 2012)

Dahlan, M Sopiyudin., 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Ed 4.

Jakarta: Salemba medika pp 125

DepKes RI., 1993. Pedoman dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III).

Direktorat Kesehatan Jiwa DepKes RI.

DepKes RI., 2004. Pedoman kesehatan Jiwa Remaja (Pegangan Bagi dokter

Puskesmas).

www.depkes.go.id/downloads/pedoman%20Kesehatan%20Jiwa%20Remaja.

pdf (23 november 2012)

DepSos RI., 2008. Pusat data dan Informasi kemiskinan DepSos RI.

http://kfm.depsos.go.id/mod.php?mod=userpage&page_id=3(15 Maret 2012)

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Republik Indonesia., 2012.

http://rehsos.depsos.go.id/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=

5 (17 maret 2012)

Fitrikasari, Alifiati., 2003. Determinan depresi pada anak remaja studi pada panti

asuhan SOS desa Taruna Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/12313/1/2003PPDS2909.pdf (30 Juni 2012)

Forman, M.A.,Dalton,R., 2000. Perpisahan dan Kematian. Dalam: Ilmu

Kesehatan Anak Nelson. Ed 15. Jakarta: EGC pp 140

Hawari, Dadang., 1999. Al-Qur’an Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan Jiwa.

Yogyakarta: PT Dana bhakti prima yasa pp 199-214

Hawari, Dadang., 2008. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI pp 85-92

Irwin, C.E.Jr.,Ryan, S.A., 2006. Pasien Remaja. Dalam : Buku Ajar Pediatri

Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 42-9

Iskandar, Y., 2008. Tes Bakat, Minat, Sikap, dan Personaliti MMPI-DG. Cetakan

ke-8. Jakarta : Dharma Draha Group

Ismail,R.I.,Siste,K., 2010. Gangguan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Jellinek, Michael., 2006. Perpecahan Keluarga, Perceraian dan Perkawinan lagi.

Dalam: Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 220-21

Jones, David butler., 2011.Depression.Public healt agency of Canada.

http://www.phac-aspc.gc.ca/cd-mc/mi-mm/depression-eng.php (30 Juni 2012)

Kaplan, H.I.,Sadock,B.J., 2010. Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara

pp 89

Kolenberg, T,M.,Zuckerman, B.S., 2006. Kemiskinan, Tunawisma dan

Disorganisasi Sosial. Dalam: Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta:

EGC pp 227

Maramis,W.F., 2009. Catatan ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Pusat penerbitan

dan percetakan UNAIR pp 166

Mc.Carty C. A., 2008. Adolescent School Failure Predicts Depression among

Girls. J Adolesc Health. 43 (2): 180-7

Munariyah., 2010. Dampak Perceraian Terhadap kepribadian Remaja (Studi

Kasus di Desa Plembutan Kecamatan Playen Gunung Kidul).

http://digilib.uin-suka.ac.id/4522/ ( 23 November 2012)

Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Rusmil, Kusnandi., 2007. Kekerasan dan Penelantaran terhadap Remaja. Dalam:

Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: EGC pp 257

Puri,B.Ket al., 2011. Buku ajar psikiatri. Jakarta : EGC pp 167

Sadock, BJ., Sadock, V.A., 2010. Kaplan & Sadock’s Buku Ajar Psikiatri

Klinis.Ed 2. Jakarta: EGC pp 631

Santrock, John W., 2002. Dampak Perceraian terhadap Anak. http://pa-

selong.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=74%3Adamp

ak-perceraian-terhadap-anak&catid=43%3Aartikel&Itemid=45 (23 november

2012

Sastroasmoro,S., 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.2th ed. Jakarta:

CV Sagung seto

Save, M. D. (2002). Psikologi keluarga. Jakarta: Cipta Jakarta

Setyawati Y., 2010. Waspada Bahaya Depresi pada Anak dan Remaja.

http://medicastore.com/health/7/WaspadaBahaya%20DepresiPadaAnakdan%

20Remaja.html (23 November 2012)

Soetjiningsih., 2007, Pertumbuhan somatik pada remaja.Dalam:Tumbuh Kembang

Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung seto pp 1-14

Sudrajat, Tata., 2008. Kurangnya Pengasuhan di Panti Asuhan.

http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=674 (21

juli 2012)

Sulastriani,Ria., 2010. Kemandirian remaja akhir puteri pasca kematian ayah.

Guna dharma library. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/05184.pdf

(7Juni 2012)

Tambunan, M.L., 2011. Pemberdayaan Anak Jalanan dan Anak Terlantar oleh

Yayasan Simpang Tiga di Medan. USU library.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25364/3/Chapter%20II.pdf (3

Juni 2012)

Taufiqurohman, M.A., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu

Kesehatan. Klaten: CSGF (the Community of Sefl Help Group Forum)

Tomb, D.A., 2003, Gangguan Mood. Buku Saku Psikiatri. Ed. 6. Jakarta: EGC pp

47-65 Undang-Undang Republik Indonesia.Nomer 23 tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak.

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Hgy1dPRszX4J:www.kpai.go.

id/publikasi-mainmenu-33/download/doc_download/12-uu-tentang-

perlindungan-anak.html (3 Juni 2012)

Yazid,B., 2010. Konsep Keluarga. USU digital Library.Pp : 1

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17030/4/Chapter%20II.pdf

(1 Juni 2011)