20
3/6/2012 1 Farmakologi Obat Sistem Respirasi Dea Arie Kurniawan Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas KedokteranUniversitas Lambung Mangkurat COMMON COLD 3/6/2012 Kuliah Farmakologi Keperawatan 2

Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

1

Farmakologi Obat

Sistem RespirasiDea Arie Kurniawan

Bagian Farmakologi dan Terapi

Fakultas KedokteranUniversitas Lambung Mangkurat

COMMON COLD3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

2

Page 2: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

2

• Definisi :Common cold adalah infeksi virus yang

mengenai saluran pernapasan atas (hidung, dan

tenggorokan)

• Tidak berbahaya dan bersifat self limited

• Risiko tertinggi dijumpai pada anak usia prasekolah

• Etiologi:

• Rhinovirus (40 %)

• Coronavirus (10%)

• Virus parainfluenza, sinsitial respirasi,

influenza & adenovirus

PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

3

• Hidung gatal dan berair

• Nasal congestion

• Bersin

• Nyeri tenggorokan,

• Batuk

• Sakit kepala ringan

• Subfebril

• Badan pegal

GejalaGejalaGejalaGejala dandandandan TandaTandaTandaTanda

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

4

Page 3: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

3

• Tidak ada terapi spesifik, terapi bersifat simptomatik

• Antibiotik : tidak diberikan kecuali terdapat infeksi

sekunder

• Antivirus : tidak terbukti ampuh mengurangi gejala flu

• Antihistamin

• Dekongestan

• NSAIDs

• Vitamin C

• Zinc

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

5

PenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaan

• Antagonis reseptor H1 � otot polos, sel endotel, otak

• Mekanisme Kerja

• Otot polos � relaksasi

• Endotel � vasokonstriksi, mencegah ↑ permeabilitas

• Otak � dosis terapetik : depresi

overdosis : eksitasi

• Mencegah triple respon (red spot, flare, wheal) � merah

dan gatal

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

6

AntihistaminAntihistaminAntihistaminAntihistamin

Page 4: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

4

• Generasi Pertama

• Etanolamin : difenhidramin, dimenhidrinat

• Alkalinamin : chlorpheniramine maleate (CTM)

• Fenotiazin : prometazin

• Piperidin : siproheptadin

• Generasi Kedua

• Piperazin : cetirizine

• Piperidin : loratadin, desloratadin

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

7

AntihistaminAntihistaminAntihistaminAntihistamin

• Golongan simpatomimetik � agonis reseptor α

• Mekanisme kerja : aktivasi reseptor α otot polos

pembuluh darah mengakibatkan vasokonstriksi,

↑resistensi perifer, ↑ Tekanan darah

• Phenylephrine � α1 selektif reseptor agonis

• Efedrine � Agonis reseptor α dan β

• ↑ denyut jantung

• ↑ cardiac output

• ↑ Tekanan darah

• Aktivasi reseptor β mengakibatkan bronkodilatasi

• Stimulasi CNS

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

8

DekongestanDekongestanDekongestanDekongestan

Page 5: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

5

• Simpatomimetik lain yang digunakan secara lokal

• Naphazoline

• Oxymetazoline

• Xylometazoline

• Phenylpropanolamine

• Memiliki efek seperti efedrin tetapi stimulasi CNS lebih rendah

• Meningkatkan risiko stroke

• Pseudoefedrine

• Efek samping : Penggunaan jangka panjang (>3jam/kali,

> 3 minggu) mengakibatkan rebound congestion

• Interaksi obat : Antihipertensi, MAO inhibitor

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

9

DekongestanDekongestanDekongestanDekongestan

• NSAIDs: parasetamol, ibuprofen

• Vitamin C : obat yang populer pada Common Cold

• Tidak terbukti mencegah flu,

• Bukti empiris menunjukan gejala flu menjadi lebih ringan,

durasi sakit memendek

• Zinc � menurunkan resiko Common Cold

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

10

OthersOthersOthersOthers

Page 6: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

6

• Asthma

• Bronkitis

• Sinusitis

• Pneumonia

• Otitis media

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

11

KomplikasiKomplikasiKomplikasiKomplikasi

Asthma3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

12

Page 7: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

7

• Definisi : Asthma adalah penyakit inflamasi kronis akibat

hiperesponsivitas saluran nafas yang mengakibatkan

wheezing, sesak nafas, batuk yang terjadi berulang.

• Patofisiologi

1. Inflamasi saluran nafas (akut, subakut, kronis)

• Edema saluran nafas

• Sekresi mukus

2. Obstruksi udara intermiten

• Bronkokonstriksi akut - mucous plug

• Edema saluran nafas - airway remodelling

3. Hiperesponsivitas bronkial

• Diperberat oleh stimulus endogen atau eksogen

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

13

PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

14

PatofisiologiPatofisiologiPatofisiologiPatofisiologi AsthmaAsthmaAsthmaAsthma

Page 8: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

8

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

15

PatofisiologiPatofisiologiPatofisiologiPatofisiologi AsthmaAsthmaAsthmaAsthma

• Sesak nafas

• Retraksi interkostal

• Wheezing

• Batuk

• Tanda bahaya : sianosis, penurunan kesadaran, nadi cepat.

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

16

GejalaGejalaGejalaGejala dandandandan TandaTandaTandaTanda

Page 9: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

9

• Hindari faktor pencetus

• Pengobatan :

• Reliever :

• Short acting β agonis

• Kortikosteroid oral

• Antikolinergik

• Controler :

• Kortikosteroid inhalasi

• Long acting β agonis

• Leukotrien inhibitor

• Anti Ig E

• Aminofilin/teofilin

• Natrium Kromolin

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

17

PenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaan

• Agonis reseptor adrenergik β

• Reseptor β : Bronkus (β2), jantung (β1), uterus (β2), ginjal

(β1, β2)

• non-selektif: Isoproterenol

• Selektif β2 :

• Short acting : Metaproterenol, terbutaline, salbutamol

(albuterol), fenoterol

• Long acting : formoterol, salmeterol

• Inhaler lebih disukai dibanding oral karena kerjanya lokal

(efek topikal 2-10%) dan efek samping minimal

• Efek Samping : tremor, takiaritmia, gangguan metabolik

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

18

BronkodilatorBronkodilatorBronkodilatorBronkodilator

Page 10: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

10

• Mekanisme kerja : tidak secara langsung merelaksasi ototpolos, Efek antiinflamasi meliputi:

• Modulasi produksi sitokin dan chemokine

• Inhibisi eicosanoid

• Inhibisi akumulasi basofil, eosinofil dan leukosit lain di parenkim paru

• Menurunkan permeabilitasi kapiler

• Secara umum dibedakan menjadi dua jenis:

• Glukokortikoid inhalasi

• Glukokortikoid Sistemik

• Glukokortikoid Sistemik digunakan untuk asthma eksaserbasiakut dan berat atau asthma kronis berat.

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

19

GlucocorticoidGlucocorticoidGlucocorticoidGlucocorticoid

• Glukokortikoid inhalasi � target langsung pada jaringan

yang mengalami inflamasi

• Minimal efek samping tanpa menurunkan efek klinis

• Digunakan sebagai terapi profilaksis

• Contoh :

• Beclometasone dipropionate

• Triamcinolone acetonide

• Budesonide (Pulmicort ®)

• Fluticasone propionate

• Flunisonide

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

20

Glucocorticoid Glucocorticoid Glucocorticoid Glucocorticoid InhalasiInhalasiInhalasiInhalasi

Page 11: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

11

• Digunakan pada asma eksaserbasi akut dan asma kronis

berat

• Contoh :

• Prednisone

• Metilprednisolone

• Dexametasone

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

21

Glucocorticoid Glucocorticoid Glucocorticoid Glucocorticoid SistemikSistemikSistemikSistemik

• Leukotriene merupakan bronkokonstriktor yang poten

• Mekanisme kerja :

• LRA : antagonis kompetitif pada reseptor leukotriene

• Contoh : zileuton

• LI : mengahambat pembentukan leukotrien melalui

penghambatan enzim 5-lipoksigenase yang berfungsi

mengkatalis asam arakidonat menjadi leukotrien

• Contoh : zafirlukast, montelukast

• Merupakan alternatif inhalasi glukokortikoid dosis rendah

untuk mengontrol asma kronik ringan

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

22

LeucotrieneLeucotrieneLeucotrieneLeucotriene receptor receptor receptor receptor antagonisantagonisantagonisantagonis & & & &

leucotrieneleucotrieneleucotrieneleucotriene sintesissintesissintesissintesis inhibitorinhibitorinhibitorinhibitor

Page 12: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

12

• Omalizumab merupakan obat yang agen biologis yang

dipercaya dalam mengatasi asma

• Merupakan antibodi monoklonal rekombinan

• Mekanisme kerja : IgE yg terikat omalizumab tidak

dapat berikatan dg reseptor IgE pada mast cell dan basofil

sehingga tidak terjadi reaksi alergi.

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

23

Anti Anti Anti Anti IgIgIgIg----EEEE

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

24

Page 13: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

13

• Bukan bronkodilator

• Mekanisme Kerja :

• menghambat pelepasan mediator inflamasi oleh sel mast

• Menekan aktivasi neutrofil, eosinofil dan monosit

• Menghambat reflek batuk

• Menghambat leukocyte trafficking di saluran nafas

• Penggunaan: mencegah serangan asma pada asma ringan

dan sedang

• Tidak untuk serangan akut

• Efek memerlukan waktu lama

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

25

NatriumNatriumNatriumNatrium KromolinKromolinKromolinKromolin

• Merupakan golongan metilxantin

• Penggunaan sbg antiasma menurun

• Mekanisme Kerja : menghambat fosfodiesterase (PDEs)

dalam menghidolisis cAMP dan cGMP menjadi AMP dan

GMP � bronkodilatasi

• Antiinflamasi

• Antagonis reseptor adenosine

• Rentang dosis sangat sempit

• ES: mual muntah, nyeri kepala, cemas, agitasi, insomnia,

kejang

• Hati-hati pada pasien Gangguan jantung

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

26

TeofilinTeofilinTeofilinTeofilin

Page 14: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

14

• Ipratroprium bromida merupakan antagonis reseptor

muskarinik yang menghambat kontraksi otot polos

melalui reseptor M3

• Efek bronkodilator lebih lambat dibanding agonis

adrenergic

• Penggunaan dg kombinasi memiliki efek yg lebih baik

dan panjang di bandingkan penggunaan tunggal masing2

obat.

• Ipratropium + β2 agonis � asma berat eksaserbasi akut

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

27

AntikolinergikAntikolinergikAntikolinergikAntikolinergik

Penyakit Paru Obstruktif

Menahun (PPOK)3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

28

Page 15: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

15

• Definsi : sekelompok gangguan respirasi kronis &

progresif lambat yang ditandai limitasi aliran udara, yang

tidak sepenuhnya reversibel.

• Dikenal 2 bentuk utama PPOK :

• Bronkitis kronis

• Batuk produktif selama setidaknya 3 bulan selama 2 tahun

berturut-turut pada pasien dimana penyebab batuk produktif

lain sudah disingkirkan

• Emfisema

• Suatu penyakit yang ditandai dengan pembesaran permanen

alveolus hingga bronkiolus terminalis, yang diikuti destruksi

dinding tanpa didahuli fibrosis sebelumnya.

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

29

PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

30

Page 16: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

16

• Merokok merupakan penyebab utama PPOK

• Gejala dan tanda :

• Batuk

• Produksi sputum

• Dyspneu

• Wheezing

• Diagnosis : Gejala dan tanda + Spirometri

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

31

PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan

Prinsip Terapi

• mencegah evolusi lanjut penyakit

• mempertahankan jalan napas

• mempertahankan & meningkatkan kapasitas fungsi paru

• penanganan komplikasi, dan

• menghindarkan eksaserbasi

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

32

PenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaan

Page 17: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

17

• Bronkodilator yang digunakan pada PPOK adalah β

agonis, antikolinergik dan metilxantin

• Pemilihan golongan bronkodilator melihat respon

individu terhadap perbaikan gejala dan efek samping

serta ketersediaan obat

• Merupakan terapi sentral pada PPOK

• Inhalasi lebih disukai dibanding sistemik

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

33

BronkodilatorBronkodilatorBronkodilatorBronkodilator

• Penggunaan SABA memperbaiki FEV1 dan gejala (B)

• Penggunaan LABA (salmeterol, formoterol) lebih efektif

dalam memperbaiki gejala dan kejadian eksaserbasi (A)

• Antikolinergik + β agonis memiliki efek lebih baik

dibandingkan penggunaan tunggal

• LABA + ipratropium � ↓ eksaserbasi

• Tiotropium � ↑ health status + ↓ eksaserbasi

dibandingkan ipratropium

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

34

BronkodilatorBronkodilatorBronkodilatorBronkodilator

Page 18: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

18

• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK

masih kontroverisial

• Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

masih terbatas untuk indikasi spesifik

• Inhalasi kortikosteroid + β agonis lebih efektif pada

pasien PPOK sedang hingga sangat berat

• Inhalasi kortikosteroid /β agonis+tiotropium

meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan

eksaserbasi

• Oral kortikosteroid memiliki ES yang tinggi

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

35

KortikosteroidKortikosteroidKortikosteroidKortikosteroid

• Teofilin kurang efektif dibandingkan inhalasi LABA

• LABA + teofilin memperbaiki FEV1 dibandingkan LABA

tunggal

• Teofilin dosis rendah mengurangi eksaserbasi tetapi tidak

memperbaiki fungsi paru.

• Rentang terapetik yang sempit memperlukan pengawasan

yang ketat

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

36

MethylxanthineMethylxanthineMethylxanthineMethylxanthine

Page 19: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

19

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

37

• Varenicline (Champix ®) � agonis reseptor α4β2

nikotinat

• Stimulasi aktivitas dopamin di mesolimbik tetapi memiliki

efek yg lebih pendek dibanding nikotin

• Antibiotik � bila gejala memburuk (sputum purulen, ↑

dyspneu)

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

38

PenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaan

Page 20: Farmakologi Obat Sistem Respirasi · PDF file• Efek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial • Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK

3/6/2012

20

3/6/2012Kuliah Farmakologi Keperawatan

39