Upload
qisthi
View
56
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
a
Citation preview
PENUNTUN CSL
SISTEM RESPIRASI
Penyusun :
Tim Sistem Respirasi
Diberikan pada mahasiswa semester IIProgram Studi Kedokteran FKK UMJ
SISTEM RESPIRASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016
- 1 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei 2016
PENGANTAR
Buku panduan skill lab sistem respirasi ini berisi 8 (delapan) keterampilan utama,
yaitu :
1. Keterampilan Teknik Anamnesis, dengan keluhan utama yang
berhubungan dengan sistem Respirasi, penggalian riwayat penyakit
lebih spesifik mengarah ke sistem respirasi.
2. Keterampilan Pemeriksaan Fisik paru. Diharapkan mahasiswa mampu
melakukan pemeriksaan fisik paru secara berurutan.
3. Keterampilan cara membaca foto rontgen yang berkaitan dengan
kelainan-kelainan sistem respirasi.
4. Keterampilan penggunaan Nebulizer, sebagai salah satu terapi
mengatasi sesak napas.
5. Ketrampilan Terapi oksigen, diharapkan selesai praktikum mahasiwa
mampu menentukan kebutuhan oksigen pada kasus respirasi.
6. Ketrampilan edukasi berhenti merokok, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan motivasi untuk berhenti merokok dan mengenal kuesioner
yang digunakan.
7. Teknik pembuatan preparat hapus, pewarnaan, dan pemeriksaan
mikroskopik sputum BTA.
8. Pemeriksaan Spirometri untuk menilai fungsi paru.
Buku panduan ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan keterampilan klinik lain, juga berisi daftar tilik
sebagai lembar penilaian dari instruktur terhadap mahasiswa sebagai penilaian
akhir serta membantu dalam menilai kemajuan tingkat keterampilan yang dilatih.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan buku panduan ini.
Koordinator Sistem Respirasi
- 1 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei 2016
TATA-TERTIB KEGIATAN ALIH KETERAMPILAN KLINIK / CLINICAL SKILL LABORATORY (CSL)
Sebelum pelatihan
1. Membaca Penuntun Belajar (manual) Keterampilan Klinik Sistem yang
bersangkutan dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan
dilakukan.
Pada saat pelatihan
1. Datang 10 menit sebelum CSL dimulai.
2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi yang
telah ditentukan.
3. Tidak diperkenankan memanjangkan kuku lebih dari 1 mm.
4. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapih pada setiap
kegiatan CSL. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbabnya harus dimasukkan
ke bagian dalam jas laboratorium.
5. Buanglah sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang korek
api, dan sebagainya) pada tempat sampah non medis. Sampah yang telah
tercemar (sampah medis), misalnya kapas lidi yang telah dipakai, harus
dimasukkan ke tempat sampah medis yang mengandung bahan desinfektan
untuk didekontaminasi, dan sampah tajam dimasukan pada tempat sampah
tajam.
6. Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan.
7. Memperlakukan model seperti memperlakukan manusia atau bagian tubuh
manusia.
8. Bekerja dengan hati-hati.
9. Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa
ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL.
10. Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapihkan kembali alat dan
bahan yang telah digunakan.
11. Pengulangan CSL dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Membuat surat permohonan pengulangan CSL ke bagian pendidikan
tembusan ke bagian CSL dengan melampirkan materi yang akan
- 2 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
diulang dan jumlah peserta yang akan ikut paling lambat 3 hari
sebelum hari pelaksanaan.
b. Pengulangan CSL dilaksanakan pada saat tidak ada jadwal
perkuliahan dengan atau tanpa pendamping dari instruktur.
c. Pengulangan CSL dilaksanakan sampai maksimal pukul 21.00 WIB.
SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB CSL
1. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan CSL pada materi tertentu,
maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan CSL
pada jadwal berikutnya untuk materi tertentu tersebut.
2. Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan CSL tidak sesuai dengan jadwal
rotasinya dianggap tidak hadir.
3. Bagi mahasiswa yang persentasi kehadiran CSLnya < 75 % dari seluruh
jumlah tatap muka CSL, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian
CSL.
4. Kerusakan alat dan bahan yang ada pada ruang CSL yang terjadi karena
ulah mahasiswa, resikonya ditanggung oleh mahasiswa yang
bersangkutan.
5. Bagi mahasiswa yang menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa
ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL akan mendapatkan
sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- 3 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………..………………………….………………. 1
Tata Tertib………………………………………………………………… 2
Daftar isi…..……………………………………………………………… 4
Anamnesis dan pemeriksaan fisik ……………………………………….. 5
Daftar tilik anamnesis………………..…………………………………… 10
Daftar tilik pemeriksaan fisik ……………………………………………. 13
Teknik penilaian foto toraks………………..…………………………....... 15
Daftar tilik penilaian foto toraks………………..………………………… 17
Teknik nebulizer………………..…………………………......................... 19
Daftar tilik teknik nebulizer………………..…………………………....... 22
Terapi Oksigen………………..…………………………............................ 24
Daftar tilik terapi oksigen………………..…………………………............ 29
Edukasi berhenti merokok………………..…………………………........... 30
Daftar tilik edukasi berhenti merokok………………..……………………. 36
Pemeriksaan BTA………………..…………………………........................ 46
Daftar tilik pemeriksaan BTA………………..…………………………...... 51
Pemeriksaan Spirometri…………………………………………………… 53
Daftar tilik pemeriksaan Spirometri……………………………………….. 58
- 4 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
TEKNIK ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK PASIEN GANGGUAN RESPIRASI
Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter
(pemeriksa) dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan yang dapat
mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Banyak keluhan yang akan disampaikan
oleh pasien tentang penyakitnya, walaupun demikian tidak semua keluhan atau
informasi-informasi yang disampaikan dapat bermakna atau berkaitan dengan
sistem Respirasi sehingga diperlukan suatu teknik bertanya untuk menggali
informasi tersebut.
Pemeriksaan fisik pada sistem Respirasi sebenarnya dimulai dari
pemeriksaan hidung sampai ke pemeriksaan paru, tapi pada CSL ini hanya
menjelaskan tentang teknik pemeriksaan fisis paru. Pemeriksaan fisis paru ini
meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan tanda-tanda (sign) yang berkaitan dengan
penyakit. Pada CSL ini pemeriksaan dilakukan dengan manekin ataupun dengan
orang coba. Khusus pemeriksaan auskultasi disiapkan tape yang berisi bunyi nafas
fisiologis dan patologis.
MANFAAT
1. Membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit dari seorang pasien.
2. Membantu dokter dalam melakukan tindakan selanjutnya
3. Mengetahui perkembangan dan kemajuan terapi
- 5 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
4. Dipakai sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan paripurna
pada pasien
PEMERIKSAAN ANAMNESIS DAN FISIS DIAGNOSTIK PARU
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi secara berurutan dan mampu mengetahui
keadaan normal dan abnormal pada sistem tersebut.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Melakukan anamnesis pasien dengan lengkap dan sistematis.
2. Melakukan pemeriksaan inspeksi :
• Melakukan inspeksi dari depan dan dari belakang thorax
• Mampu membedakan bentuk normal dan abnormal rongga thorax
3. Melakukan pemeriksaan palpasi
• Mampu merasakan perbandingan gerakan napas kanan dan kiri penderita
• Mampu membandingkan fremitus suara kiri dan kanan penderita
4. Melakukan pemeriksaan perkusi
• Mampu melakukan pemeriksaan perkusi dari atas ke bawah secara
sistematis
• Mampu melakukan perkusi untuk mengetahui batas paru-hepar
5. Melakukan auskultasi
• Mampu melakukan pemeriksaan auskultasi secara sistematis
• Mampu mendengarkan suara nafas saat inspirasi dan ekspirasi
• Mampu melakukan auskultasi dinding thorax belakang
• Mampu membedakan suara nafas normal dan abnormal
Media dan alat bantu pembelajaran
a. Daftar panduan belajar untuk anamnesis
b. Daftar panduan belajar untuk pemeriksaan fisis diagnostik paru
- 6 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
c. Stetoskop, lap, air mengalir, probandus/manekin/auscultation trainer dan
smartscope/ amplifier speaker system/dual head training stetoskop
d. Status penderita, pulpen, pensil
Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor
DESKRIPSI KEGIATAN ANAMNESIS PENDERITA GANGGUAN PARU
Kegiatan Waktu deskripsi
1. Pengantar 2 menit Pengantar
- 7 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
2. Bermain peran tanya
jawab
23 menit 1. Mengatur mahasiswa
2. Dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan anamnesis
yang benar
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
3. Praktek melakukan
anamnesis paru
90 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan
anamnesis
3. Pelatih mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-
hal yang diperlukan
4. Diskusi 15 menit Apa yang dirasakan oleh mahasiswa
dan kendala/kesulitan yang dialami
selama melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa
Total Waktu 150 menit
PENUNTUN BELAJAR ANAMNESIS PADA PENDERITA GANGGUAN RESPIRASI
- 8 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
A. ANAMNESIS KELUHAN UTAMA BATUK
LANGKAH KLINIK
1. PERSIAPAN PERTEMUAN- penampilan pemeriksa- waktu yang cukup- tempat yang aman
2. SAAT ANAMNESIS1. Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam2. Perkenalkan diri melalui jabat tangan3. Menjelaskan tujuan anamnesis dan mendapatkan inform consent (tujuan,
kerahasiaaan, persetujuan)4. Menciptakan suasana yang bersahabat dalam rangka membina sambung rasa5. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami6. Menjadi pendengar yang baik7. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk memberikan respon8. Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas yaitu :
Nama, Umur, Alamat Status perkawinan, Pekerjaan9. Menanyakan keluhan utama (batuk) dan menggali riwayat penyakit sekarang.
Menanyakan• Onset dan lamanya keluhan batuk• Sifat dari batuk (kering atau produktif)• Warna lendir dan apakah disertai darah• Keluhan lain yang menyertai batuk• Sudah pernah berobat atau belum, bila sudah, bagaimana hasilnya.
10. Riwayat penyakit masa lalu• Apakah pernah menderita penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya?• Tanyakan penyakit lain yang pernah diderita
11. Mengenal riwayat psikososial• Tanyakan kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan/berpengaruh dengan keluhan
sekarang. Misalnya riwayat merokok, riwayat pekerjaan, alergi akan binatang peliharaan, makanan atau obat, dll
12. Riwayat penyakit dalam keluarga dan lingkungan• Apakah ada anggota keluarga atau lingkungan yang menderita penyakit/keluhan
yang sama, bila ada ditanyakan kedekatannya dengan yang menderita (adanya penyakit keturunan / tertular keluarga/lingkungan)
3. MELAKUKAN ANAMNESIS SISTEM LAIN• Menanyakan fungsi fisiologis sistem lain , mulai dari kepala sampai kaki. Bila
ada keluhan, lanjutkan anamnesis berdasarkan keluhan tersebut.
4. PENUTUP• Melakukan pengulangan hasil wawancara/cross check Mengakhiri
pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya..
0.Mmmmmmmm
- 9 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
DAFTAR TILIK PELAKSANAAN ANAMNESIS
No. Aspek yang dinilaiSkor
0 1 2
A Membina Sambung Rasa dan informed consent
1 Memperlihatkan sifat menerima, mempersilahkan penderita duduk, sopan, wajah cerah dan menyiapkan alat tulis untuk menulis status (medical record)
2 Menjadi pembicara dan pendengar yang baik, lafas jelas, bertanya dengan baik dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sering menyebut nama pasien, menunjukkan sikap empati, menghindari sikap interogasi,
3 Mendapatkan inform consent ( menjelaskan tujuan, apa yang akan dilakukan, berjanji akan menjaga kerahasiaan dan minta kesediaan)
B Menanyakan Identitas
4 Menanyakan nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan
C Keluhan Utama
5 Menanyakan keluhan utama
D Menggali riwayat penyakit sekarang
6 Menanyakan kapan dan lamanya gangguan
7 Menanyakan karakteristik dan perjalanan penyakit
8 Menanyakan keluhan tambahan, kaitannya dengan gangguan
9 Menanyakan apakah pernah diobati, obatnya, hasilnya
E Menggali riwayat penyakit dahulu
10 Menanyakan kemungkinan adanya penyakit yang
sejenis sebelumnya dan penyakit lain yang diderita
- 10 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
F Menggali riwayat penyakit/penyakit keluarga dan
lingkungan sekitarnya
11 Menanyakan ada tidaknya dalam keluarga yang menderita penyakit yang sama dan hubungan pasien dengan anggota keluarga tersebut.
12 Menanyakan keadaan rumah, lingkungan, dan tetangga yang menderita sakit yang sama
G Melakukan anamnesis sistem lain
13 Menanyakan fungsi fisiologis lain yang terganggu sesuai dengan sistem / organ dan mengembangkan bila ada yang terganggu
H Menggali riwayat psikososial
14 Menanyakan kebiasaan-kebiasaan yang ada kaitannya dengan keluhan, seperti merokok, banyak bergadang.
I Riwayat alergi
15 Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan dan
lingkungan
J Mengakhiri Anamnesis
16 Melakukan cross check
17 Mencatat hasil anamnesis dengan jelas dan sistematik dan memberikan WD (diagnosis kerja) dan DD (diagnosis diferensial) serta menuliskan anjuran pemeriksaan penunjang.
18 Mengakhiri wawancara, memberi ringkasan anamnesis
Keterangan :1. : Tidak dilakukan2. : Dilakukan, tetapi tidak benar/ tidak lengkap3. : Dilakukan dengan benar dan lengkap
- 11 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK PENDERITA GANGGUAN RESPIRASI
Persiapan• Penderita diminta melepaskan pakaian• Mempersilahkan penderita berbaring terlentang• Pemeriksa berdiri disamping kanan penderita
INSPEKSI1. Melakukan pemeriksaan awal dengan memperhatikan
• Rambut (tampak kering atau tidak, mudah rontok atau tidak) • Mata (konjugtiva terlihat anemis atau tidak, sklera terlihat ikterik atau tidak)• Hidung (sekret, bekuan darah, massa atau benjolan)• Mulut (mukosa, tonsil, faring, sekret)• Leher (Trakhea di tengah atau tidak, pembesaran KGB)
2. Perhatikan bentuk dada • Simetris atau tidak• Cekung atau cembung salah satu sisi atau kedua-duanya• Apakah penderita menggunakan otot-otot tambahan untuk bernafas• Perhatikan apakah terdapat daerah-daerah yang menonjol atau retraksi lokal• Apakah terdapat bagian yang menonjol pada dinding dada waktu bernapas,
pelebaran pembuluh darah vena (venectasis)
PALPASI3. Palpasi, dengan menggunakan kedua telapak tangan untuk memastikan
• Apakah terdapat nyeri tekan lokal• Apakah terdapat massa atau krepitasi
4. Meletakkan kedua telapak tangan pada dinding anterior dan lateral dada5. Mempersilahkan menarik nafas panjang dan melihat ekspansi dada saat dinamis
simetris atau tidak6. Mempersilahkan mengucapkan kata “tujuh-tujuh“ atau “iii iii iii“7. Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
PERKUSI (mengetok jari tengah dengan jari tengah yang lain di atas bagian badan yang diperiksa)
8. Melakukan perkusi dari atas kebawah pada dada depan merata di seluruh dada membentuk pola huruf S.
9. Membandingkan tempat-tempat yang sama pada kedua sisi kanan dan kiriMenentukan batas paru – hepar (anterior) dan batas bawah paru kiri –kanan
AUSKULTASI10. Stetoskop diletakkan pada anterior, lateral dan posterior dada secara sistematis11. Penderita diminta untuk menarik nafas panjang12. Lakukan auskultasi secara sistematis dan bandingkan bunyi yang terdengar pada
tiap sisi13. Menentukan jenis suara napas dasar: Vesikuler, Bronkovesikuler dan Bronkial14. Menentukan suara napas tambahan : Rhonki, Wheezing, Stridor dan pleural
friction rub
POSTERIOR15. Melakukan pengulangan pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
bagian posterior tubuh
- 12 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS PARU
No. Aspek yang dinilaiSkor
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan mendapatkan informed consent dan meminta pasien melepaskan pakaian dan berbaring
2 Pemeriksa berdiri di samping kanan penderita
A INSPEKSI
3 Melakukan pemeriksaan kepala (rambut, mata, hidung dan mulut)
4 Pemeriksaaan leher (trakhea dan pembesaran KGB leher)
5 Perhatikan bentuk dada : simetris kiri dan kanan dan menyebutkan kelainan yang ditemukan (bila ada)
B PALPASI
6 Meletakkan kedua telapak tangan pada anterior dada di 3 tempat ( superior, medial dan lateral)
7 Mempersilahkan menarik nafas panjang
8 Meminta pasien menyebut kata “tujuh tujuh” atau ii ii
9 Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
C PERKUSI
10 Melakukan perkusi pada dada dari atas ke bawah dan membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
11 Melakukan perkusi pada punggung dari atas ke bawah dan membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
12 Menentukan batas paru – heparMenentukan batas bawah paru kiri -kanan
D AUSKULTASI
13 Meletakkan stetoskop membran dan meminta penderita menarik nafas panjang
- 13 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
14 Melakukan auskultasi pada dada bagian depan dan dinding belakang dada secara sistematis membentuk pola huruf S
15 Menentukan jenis suara napas (dasar dan tambahan)
16 Melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi bagian belakang dada dalam posisi penderita duduk.
Keterangan :0 : Tidak dilakukan1 : Dilakukan, tetapi tidak benar2 : Dilakukan dengan benar
TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX PADA SISTEM RESPIRASI
- 14 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Foto thorax adalah foto X-ray pada thorax yang dibuat untuk membantu melihat kelainan-kelainan yang ada pada rongga thorax. Pemeriksaan ini merupa kan pemeriksaan yang cukup penting dalam penegakan diagnosis penyakit, utama nya sistem respirasi. Pada foto thorax ini kita dapat melihat kelainan-kelainan yang ada pada paru, pleura, organ-organ mediastinum, tulang-tulang dan pada jaringan lunak sekitarnya. Dalam pembuatan foto thorax haruslah diperlihatkan beberapa keadaan sehingga foto thorax yang dihasilkan dapat memenuhi syarat.
Indikasi Foto Thorax1. Pasien dengan riwayat batuk.2. Pasien dengan sesak3. Nyeri dada4. Untuk check up5. Kelainan-kelainan pada dinding thorax
Tujuan Instruksional UmumSetelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan penilaian terhadap foto thorax dengan kelainan-kelainan penyakit sistem respirasi.
Tujuan Instruksional Khusus1. Mampu menentukan jenis posisi foto thorax2. Mampu membedakan foto thorax yang memenuhi syarat/tidak3. Mampu menentukan adanya kelainan pada paru-paru dan pleura
Media dan alat bantu pembelajaran1. Daftar panduan belajar untuk teknik penilaian foto2. Light box3. Foto thorax
Metode Pembelajaran1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar2. Ceramah3. Diskusi4. Partisipasi aktif dalam skill lab5. Evaluasi melalui check list
- 15 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX UNTUK SISTEM RESPIRASI
LANGKAH KLINIK
1. Melalukan pemeriksaan identitas pasien sesuai nomor register foto
• Nama
• Umur
• Jenis Kelamin
• Tanggal
2. Melakukan pemeriksaan identitas foto yaitu
• No foto
• Marker dari foto berupa R – L atau D – S ➔
3. Memasang foto di light – box dengan beranggapan pasien
berhadapan dengan pemeriksa
4. Menentukan posisi foto apakah PA, AP, Lateral (R/L), Lateral
dekubitus (R/L) atau oblik
5. Menentukan foto memenuhi syarat atau tidak, dengan menilai :
• Inspirasi cukup dilihat dari posisi kedua diagfragma (kanan
setinggi intercostal IX – X posterior, dan diafragma kanan
lebih tinggi dari pada kiri)
• Posisi simetris, dapat dilihat dari projeksi tulang corpus
vertebra thoracal yang terletak ditengah sendi
sternoclaviculer kanan dan kiri.
• Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak cavum
thorax sampai sinus phrenico-costalis kanan kiri dapat terlihat
pada film tersebut.
• Vertebra thoracal biasanya terlihat hanya sampai Th. 3-4.
- 16 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
6. Melakukan penilaian terhadap foto thorax :
• Periksa vaskuler parenkim paru, hili, mediastinum dan kedua
sinus/diafragma.
• Karakteristik kelainan/lesi pada paru-paru, pleura, diafragma
atau mediastinum Periksa, apakah ada efek dari kelainan/lesi
berupa pendorongan atau penarikan terhadap hili, diafragma,
mediastinum dan penyempitan/pelebaran sela iga.
• Pada anak-anak, periksa, apakah ada pembesaran kelenjar
paratrakeal/parahiler.
• Periksa, apakah ada organ abdomen dalam rongga thorax.
• Periksa keadaan soft tissue dan tulang-tulang iga/clavicula
7. Menentukan diagnosa berdasarkan kelainan yang ditemukan
8. Mengusulkan tambahan foto thorax posisi lain untuk lebih
memperkuat diagnosa (bila perlu).
- 17 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
DAFTAR TILIKTEKNIK PENILAIAN FOTO TORAKS UNTUK SISTEM RESPIRASI
No Aspek yang dinilaiNilai
0 1 2
1 Memeriksa identitas penderita pada foto dan memeriksa marker pada foto
2 Memasang foto dengan benar dan menentukan posisi foto
3 Memeriksa apakah foto memenuhi syarat
4 Memeriksa jaringan lunak & tulang
5 Memeriksa diafrahma, sudut costoprenikus dan cardioprenikus
6Memeriksa mediastinum (pelebaran, trakhea, aorta, rasio jantung dgn dinding dada dan menyebutkan kelainan yang ditemukan)
7 Memeriksa hilus, vaskuler paru, parenkim paru dan menyebutkan kelainan yang ditemukan
8 Membuat diagnosa
9 Mengusulkan pemeriksaan atau posisi lain untuk memperjelas diagnosa
Petunjuk :1. = bila tidak disebutkan/dilakukan2. = bila disebutkan/dilakukan tapi tidak sempurna3. = bila disebutkan/dilakukan dengan sempurna
Nilai = Jumlah x 100 = .............................. 18
TEKNIK NEBULIZER
Indikasi nebulizer
- 18 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
1. Asma Bronkial
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik Eksaserbasi
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Untuk mengencerkan dahak
5. Hiperreaktivitas bronkus
Obat yang biasa dipakai
- Bronkodilator : salbutamol dll
- Mukolitik: bromheksin, N-acetilsistein dll
- NaCl ( 0.9 % dan 3% )
Cara Penggunaan Alat :
1. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap
sesuai dosis yang telah ditentukan.
2. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien) tekan tombol on
pada nebulizer. Jika memakai masker, maka uap keluar dihirup perlahan-
lahan dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis.
Jika memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan
sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar, perlahan-lahan dan dalam. Hal
ini dilakukan berulang-ulang sampai obat habis (+ 10 – 15 menit)
Interpretasi
1. Bronkospasme berkurang atau menghilang (auskultasi: wheezing
berkurang / hilang)
2. Dahak berkurang (suara stridor berkurang / hilang)
Catatan :
1. Kumur daerah tenggorok pra penggunaan.
2. Pasien harus dilatih menggunakan alat secara benar
3. Perhatikan jenis alat yang digunakan
Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol, pada
alat lain obat akan keluar secara continue.
PENUNTUN BELAJAR TEHNIK INHALASI DENGAN NEBULIZER
No Langkah/Kegiatan
- 19 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Informed Consent
1 Sapalah penderita atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri anda, serta tanyakan keadaannya.
2 Berikan informasi umum kepada penderita atau keluarganya tentang terapi inhalasi dengan nebulizer atas indikasi, tujuan tindakan tersebut dan prosedur pelaksanaan.
Persiapan alat
3 Mempersiapkan alat sesuai yang dibutuhkan :- Main unit- Nebulizer kit,- masker, mouthpiece- Air hose- Obat-obatan
4 Memperhatikan jenis alat nebulizer yang akan digunakan ( sumber tegangan, tombol Off/On, memastikan air hose , masker ataupun mouthpiece terhubung dengan baik, cara pengeluaran obat)
Persiapan Penderita
5 Meminta penderita untuk kumur terlebih dahulu
6 Mempersilakan penderita untuk duduk, setengah duduk atau berbaring (menggunakan bantal, umumnya untuk anak) senyaman mungkin.
7 Meminta penderita untuk santai dan menjelaskan cara penggunaan masker (yaitu menempatkan masker secara tepat sesuai bentuk dan mengenakan tali pengikat). Bila mengguna kan mouthpiece maka mouthpiece tersebut dimasukkan ke dalam mulut dan mulut tetap tertutup
8 Menjelaskan kepada penderita agar penderita menghirup uap yang keluar secara perlahan-lahan dan dalam hingga obat habis
9 Melatih penderita dalam penggunaan masker atau mouthpiece
10 Memastikan penderita mengerti dan berikan kesempatan untuk bertanya.
Pelaksanaan Terapi Inhalasi
11 Menghubungkan dengan sumber tegangan
12 Menghubungkan air hose, nebulizer dan masker/mouthpiece pada main kit
13 Mengaktifkan nebulizer dengan menekan tombol On pada main kit.
14 Buka nebulizer kit (tutup tabung obat), masukkan cairan obat ke dalam alat penguap sesuai dosis yang telah ditentukan
15 Gunakan mouthpiece atau masker sesuai kondisi pasien kemudian tekan tombol
- 20 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
pengeluaran obat pada nebulizer kit
16 Mengingatkan penderita, jika memakai masker atau mouthpiece, uap yang keluar dihirup perlahan-lahan dan dalam secara berulang hingga obat habis (kurang lebih 10-15 menit)
17 Membereskan alat dengan menekan tombol off pada main kit, melepas masker/mouthpiece, nebulizer kit, air hose, menekan tombol off main kit.
18 Membersihkan mouthpiece dan nebulizer kit dari obat-obatan yang telah dipakai
19 Menjelaskan kepada penderita bahwa pemakaian nebulizer telah selesai dan meminta kepada penderita apakah pengobatan yang dilakukan memberikan perbaikan/mengurangi keluhan.
Nama :NIM :Tanggal :
DAFTAR TILIKKETERAMPILAN TERAPI INHALASI NEBULIZER
No Aspek yang dinilaiNILAI
0 1 2
- 21 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
A. Informed Consent
1. Menyapa penderita dan keluarga dengan ramah dan memperkenalkan diriMemberi informasi tentang indikasi, tujuan dan prosedur pelaksanaanMeminta kesediaan penderita untuk terapi inhalasi nebulizer
B. Persiapan Alat
2. Mempersiapkan alat dan memperhatikan jenis alat dan bagian-bagiannya
C. Persiapan Penderita
3. Meminta penderita kumur dan mempersilahkan duduk, setengah duduk atau berbaring
4. Meminta penderita untuk santai & menjelaskan cara penggunaan masker & mouthpiece
5 Menjelaskan penderita untuk menghirup uap dengan napas biasa
6 Melatih penggunaan masker dan mouthpiece
7. Memastikan penderita mengerti
D. Pelaksanaan Terapi Inhalasi
8. Menghubungkan dengan sumber tegangan
9 Menghubungkan air hose, nebulizer & masker/mouthpiece pada main kit
10. Memasukkan cairan obat
11. Mengaktifkan nebulizer
.
12. Mengingatkan penderita bernapas biasa
13. Menanyakan apakah terapi memberikan perbaikan
14. Menjelaskan bahwa terapi inhalasi telah selesai
15. Membereskan dan membersihkan alat
- 22 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Keterangan : 0 : tidak dilakukan 1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap 2 : dilakukan dengan benar/ lengkap
TERAPI OKSIGEN
Pendahuluan
Oksigen : Merupakan salah satu bahan farmakologik yang banyak dipakai untuk
pasien dengan kelainan kardiopulmoner. Oksigen juga memiliki keuntungan,
indikasi, dosis pemberian dan komplikasi
Indikasi Terapi Oksigen
Hipoksemia
Dyspnea
- 23 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Keracunan gas CO
Syok
Infark miokard akut
Pasca anestesi
Tujuan Utama terapi oksigen
1. Mencegah terjadinya hipoksia sel dan jaringan
2. Menurunkan kerja pernapasan
3. Menurunkan kerja otot jantung
Cara mengetahui kondisi hipoksemia :
1. Gejala Klinik :
a. Sianosis, kelelahan, disorientasi, takipneu, dyspnea, takikardi atau
bradikardi, aritmia, clubbing dll
2. Pemeriksaan analisa gas darah
3. Pulse oxymetri
4. Transcutaneus partial pressure of oxygen
Efek samping terapi Oksigen dengan penggunaan dosis tinggi dan lama :
1. CNS : twitching, confusion, kejang
2. Respirasi : trakeobronkitis, atelektasis, kerusakan jaringan
3. Mata : kerusakan retina dan myopia
4. Renal : kerusakan sel tubular
Efek samping oksigen tergantung dari toleransi pasien, konsentrasi oksigen dan
waktu pemberian oksigen. Konsentrasi oksigen yang tinggi dan dalam waktu lama
dapat menimbulkan ganngguan pada beberapa organ terutama di paru itu sendiri.
Efek samping ini dapat dicegah dengan pemberian oksigen yang seusai dengan
kebutuhan pasien. Oksigen diberikan secara sederhana dan fraksi inspirasi oksigen
(FiO2) yang serendah mungkin untuk mempertahankan tekanan parsial oksigen
(PaO2) lebih dari 60 mmHg dan saturasi oksigen (SaO2) lebih dari 90%
Konsentrasi Oksigen berdasarkan alat yang digunakan
- 24 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
ALAT OKSIGEN (L/MNT) FIO2
Kanula hidung 1-2
2
3
4
5-6
0.21-0.24
0.23-0.28
0.27-0.34
0.31-0.38
0.32-0.44
Venturi 4-6
8-10
8-12
0.24-0.28
0.35-0.40
0.50
Simple Mask 5-6
7-8
0.30-0.45
0.40-0.60
Rebreathing Mask 7
10
0.35-0.75
0.65-1.00
Non Rebreathing Mask 4-10 0.40-1.00
Pemilihan Metode pemberian oksigen tergantung dari
1. Fraksi inspirasi oksigen yang dibutuhkan
2. Kenyamanan pasien
3. Tingkat kelembaban yang dibutuhkan
4. Kebutuhan terapi nebulisasi
Macam macam alat yang digunakan :
- 25 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
1. Nasal Kanul
2. Mask
a. Simple Mask
b. Rebreathing mask
c. Nonrebreathing mask
3. Ventury mask
Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan terapi oksigen yang benar dan tepat
Tujuan Instruksional Khusus1. Mampu menentukan siapa dan pada kondisi yang bagaimana terapi oksigen
dapat diberikan2. Mampu melakukan cara pemberian oksigen yang benar3. Mampu menentukan dosis yang diberikan dan alat yang akan digunakan
- 26 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
4. Mampu melakukan monitoring selama pemberian oksigen
Media dan alat bantu pembelajaran1. Daftar panduan belajar untuk terapi oksigen2. Pulse oxymetri3. Alat terapi oksigen : nasal kanul, simple mask, rebreathing mask, non
rebreathing mask, venturi mask.4. Tabung oksigen
Metode Pembelajaran1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar2. Kuliah3. Diskusi4. Partisipasi aktif dalam skill lab5. Evaluasi melalui check list
PENUNTUN BELAJAR TERAPI OKSIGEN
No Langkah/Kegiatan
1 Mempersiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan.• Tabung oksigen• Nasal kanul dan masker oksigen• Pulse oximeter
2 Memastikan alat dan bahan dapat berfungsi dengan baik.• Memastikan tabung oksigen dalam kondisi baik dan terisi• Memeriksa peralatan tidak ada yang bocor• Memastikan pulse oxymeter berfungsi dengan baik.
- 27 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
3 Melakukan penilaian awal terhadap pasien• Menilai kondisi pasien saat masuk ke ruang pemeriksaan, apakah terlihat sesak,
sadar dan berjalan dengan bantuan atau tidak• Melakukan anamnesis singkat tentang penyebab kondisi pasien• Melakukan pemeriksaan awal ; kesadaran , frekuensi napas, sianosis.• Memastikan tidak ada sumbatan dijalan napas. Jika terdapat sumbatan benda
padat maka dilakukan penyisiran dengan dua jari, jika sumbatan berbentuk cair atau dahak maka dilakukan pembersihan jalan napas.
4 Memasang alat saturasi oksigen pada jari telunjuk pasien
5 Memberikan oksigen dengan menggunakan nasal kanul atau simple mask
6 Meminta pemeriksaan analisa gas darah arteri.
7 Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar dengan menggunakan rumusPAO2 = (713xFiO2) – (1.25 x PaCO2astrup)PAO2: Tekanan Oksigen di alveolarFiO2 : Fraksi oksigen yang dberikan kepada pasienPaCO2astrup: Tekanan parsial oksigen dari hasil analisa gas darah
8 Menghitung perbedaan tekanan oksigen di alveolar dan arteriPaO2astrup : PAO2didapat = PaO2 yang diinginkan : PAO2 baru
9 Menghitung kebutuhan oksigen pasien saat ini PAO2 = (713xFiO2) – (1.25 x PaCO2)
10 Menentukan alat yang akan digunakan dan dosis nya
Nama :NIM :Tanggal :
DAFTAR TILIKKETERAMPILAN TERAPI OKSIGEN
No Aspek yang dinilaiNILAI
0 1 2
A. Persiapan alat dan bahan
1. Mempersiapkan kelengkapan alat dan memastikan alat berfungsi dengan baik dan benar
- 28 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
B. Pemeriksaan Fisik
2. Menilai kondisi awal pasien saat memasuki ruangan
3. Melakukan pemeriksaan fisik sederhana untuk menentukan kebutuhan oksigen pasien
C. Pemberian Oksigen awal
4. Membersihkan jalan napas
5. Melakukan pemeriksaan saturasi oksigen (pulse oxymeter)
6. Memasangkan alat terapi oksigen sesuai dengan klinis
7. Meminta cek analisa gas darah arteri
D. Menghitung kebutuhan Oksigen
8. Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar
9. Menghitung perbedaan oksigen di alveolar dan arteri
10. Menghitung fraksi oksigen yang dibutuhkan
11. Menentukan dosis dan alat yang akan digunakan
12. Memasangkan alat terapi oksigen ke pasien
Keterangan : 0 : tidak dilakukan 1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap 2 : dilakukan dengan benar/ lengkap
EDUKASI BERHENTI MEROKOK
Pendahuluan
Manfaat berhenti merokok :
1. Manfaat kesehatan ; memperlambat penurunan VEP1, menurnkan resiko infeksi,
stroke , penyakit jantung dan kematian
2. Manfaat sosial dan mental : menjadi lebih disiplin, percaya diri dan menjadi lebih
menarik
3. Manfaat ekonomi : dapat lebih berhemat, menjaga stabilitas keuangan keluarga
dll
Kendala Berhenti merokok :
- 29 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
1. Biologis
a. Adiksi Nikotin
b. Efek withdrawal ; cemas mudah tersinggung, insomnia dll
2. Psikologis dan prilaku
3. Lingkungan Sosial
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan edukasi pasien yang akan berhenti
merokok untuk mencegah kejadian penyakit respirasi yang diakibatkan merokok
Tujuan Instruksional Khusus
1. Melakukan teknik wawancara untuk mengidentifikasi perokok aktif
2. Menguasai kuesioner berhenti merokok
3. Memberikan motivasi untuk berhenti merokok
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan nikotin dan derajat merokok
Media dan alat bantu pembelajaran
1. Daftar panduan beajar edukasi berhenti merokok
2. Kuesioner berhenti merokok
3. CO analyzer
4. Alat peraga tentang bahaya merokok
5. Meja dan kursi konsultasi, status penderita , pulpen dan pensil
Metode pembelajaran
Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
Kuliah
Diskusi
Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor
- 30 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
DESKRIPSI KEGIATAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK
Kegiatan Waktu deskripsi
1. Pengantar 2 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya
jawab
23 menit 1. Mengatur mahasiswa
2. Dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan edukasi
berhenti merokok
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
3. Praktek melakukan
edukasi berhenti merokok
90 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan
- 31 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
edukasi berhenti merokok
3. Pelatih mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-
hal yang diperlukan
4. Diskusi 15 menit Apa yang dirasakan oleh mahasiswa
dan kendala/kesulitan yang dialami
selama melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa
Total Waktu 150 menit
PENUNTUN BELAJAR EDUKASI BERHENTI MEROKOKLANGKAH DALAM MELAKUKAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK
1. PERSIAPAN PERTEMUAN• Penampilan pemeriksa• Waktu yang cukup• Tempat yang aman• Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam• Perkenalkan diri melalui jabat tangan
- 32 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
2. SAAT EDUKASIASK
1. Menanyakan riwayat berhenti keluarga yang merokok
2. Mengidentifikasi status pasien apakah seorang perokok atau bekas perokok
3. Menjelaskan manfaat berhenti merokok
4. Menanyakan berapa lama pasien merokok
5. Menanyakan jenis rokok yang dihisap pasien
6. Menanyakan dua pertanyaan untuk menilai tingkat ketergantungan nikotin
dengan HSI (heavy smoking index)
a. Berapa batang rokok yang dihisap dalam 1 hari
i. 1-10 (skor 0)
ii. 11-20 (skor 1)
iii. 21-30 (skor 2)
iv. > 30 (skor 3)
b. Berapa lama setelah bangun tidur merokok?
i. 5 menit (skor 3)
ii. 6-30 menit (skor 2)
iii. 31-60 menit (skor 1)
iv. >60 (Skor 0)
Jika skor HIS > 4 , pasien memerlukan strategi khusus karena memiliki
resiko untuk timbul gejala withdrawal seperti anxietas dan cepat marah,
gelisah dan gangguan tidur.
Atau dapat juga menanyakan dengan menggunakan Fagerstom Test :
7. Menanyakan berapa kali pasien mencoba untuk berhenti merokok
8. Menanyakan apakah pasien sudah mulai mengalami gangguan kesehatan
- 33 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Advice
9. Menanyakan tingkat kesiapan pasien untuk berhenti merokok
10. Menanyakan tingkat motivasi pasien dengan angka 1- 10, jika pasien kurang
motivasi maka motivasi dapat diberikan kepada pasien yang ingin berhenti
merokok seperti
• Jelas : Bapak sangat penting bagi bapak untuk berhenti merokok, kami
dapat membantu bapak untuk berhenti merokokdengan program
yang ada di RS ini
• Kuat : Sebagai dokter bapak, saya sangat menekankan bahwa
berhenti merokok merupakan usaha yang terbaik untuk
meningkatkan kualitas kesehatan bapak pada masa sekarang dan
yang akan dating, saya pribadi dan seluruh staf siap membantu bapak
untuk berhenti merokok
• Personal : Jika bapak terus merokok ini akan berakibat buruk
terhadap kesehatan bapak
atau bisa juga dengan bahasa sebagai berikut : Sebagai seorang dokter yang
perduli terhadap anda dan kesehatan anda, saya akan membantu anda untuk
dapat berhenti merokok, karena keputusan yang anda ambil merupakan jalan
terbaik untuk kesehatan anda dan orang orang disekitar anda
11. Menanyakan alasan berhenti merokok
12. Menanyakan tanggal berhenti merokok
Assess
13. Melakukan evaluasi terhadap keinginan pasien untuk berhenti merokok
• Langkah ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan sebagai
berikut ;
“ Apakah bapak/ibu mau untuk berhenti merokok sekarang?”
- 34 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Assist
14. Membantu pasien dengan memberikan motivasi jika pasien belum siap untuk
berhenti merokok.
15. Membantu pasien menyusun rencana untuk berhenti merokok jika menjawab
pertanyaan diatas ya.
16. Menanyakan kepada pasien cara berhenti merokok seperti apa yang akan
dipilih : seketika, bertahap atau penundaan
17. Menentukan apakah dibutuhkan terapi farmakologi
Arrange18. Menentukan tanggal pertemuan berikutnya
- 35 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Nama :NIM :Tanggal :
DAFTAR TILIKKETERAMPILAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK
No Aspek yang dinilaiNILAI
0 1 2
A. PENDAHULUAN
1. Memperkenalkan diri dan membina sambung rasa dengan pasien
2. Menanyakan identitas pasien
B. ASK
3. Menanyakan riwayat keluarga yang merokok
4. Identifikasi status merokok pasien
5. Menanyakan alasan merokok , lama dan jenis rokok
6. Menentukan indeks brinkman pasien
7. Menentukan HSI atau Fagerstorm test
8. Menentukan skor HORN
9. Menanyakan riwayat berhenti merokok sebelumnya
B. ADVICE
10. Menanyakan kesiapan pasien untuk berhenti merokok
11. Menanyakan tingkat motivasi pasien untuk berhenti merokok
Melakukan motivasi untuk pasien agar berhenti merokok
C. ASSESS
12. Menanyakan alasan berhenti merokok
13. Menanyakan kapan tanggal berhenti merokok
E. ASSIST
14. Menanyakan cara berhenti merokok yang diinginkan
- 36 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
D. ARRANGE
15. Menentukan tanggal pertemuan berikutnya
Keterangan : 0 : tidak dilakukan 1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap 2 : dilakukan dengan benar/ lengkap
LAMPIRAN 1: Status berhenti merokok
KLINIK BERHENTI MEROKOKCATATAN KLIEN
- 37 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
IDENTITASNama: ............................................................. L/P tanggal :............................Umur/ tgl lahir : ..................................... No RM :............................Alamat :.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................Pekerjaan : .............................................Pendidikan : ..........................................Status pernikahan : ............................... jml anak : ............... orangNo telp/ HP : .........................................Diagnosis : ............................................
Topik Uraian
I. Riwayat keluarga yang merokok(riwayat merokok, penyakit yang berhubungan dengan rokok)
ASK
II. Identifikasi masalaha. Usia mulai merokokb. Alasan mulai merokokc. Lama merokok (tahun)d. Jumlah rokok/hari/tahun
ASK
Indeks Brinkman : .............
Skor HORN : ................. Skor Fagerstorm: ...............
III. Riwayat berhenti merokok sebelumnyaa. Jumlah usaha berhentib. Kapan usaha terakhirc. Jumlah hari bebas rokokd. Metoda berhenti e. Masalah yang dihadapi
ASK
- 38 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
f. Alasan mulai merokok kembali
IV. Tingkat Perilakua. Tingkat kesiapan (lingkari
jawaban)
b. Tingkat motivasi(1=tidak termotivasi; 10=sangat termotivasi)
c. Alasan ingin berhentid. Tanggal mulai berhenti
ADVISE/ ASSESS
Sedang memutuskan/kebulatan niat/ persiapan/ aksi// pemeliharaan
V. IntervensiCara berhenti merokok
Pilihan terapi berhenti merokok
ASSIST
□ seketika (cold turkey)
□ bertahap
□ penundaan
□ Farmakologi
□ Non Farmakologi
VI. Tanggal pertemuan berikutnya ARRANGE
Klien : .................................... Tanda tangan : ........................................
Konselor : ............................... Tanda tangan : ........................................
- 39 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
LAMPIRAN 2 : TEST MANDIRI PROFIL PEROKOK (HORN)
(Untuk setiap pernyataan, lingkarilah angka yang paling sesuai dengan gambaran
pengalaman anda, dari 5-selalu hingga 1-tidak pernah)
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
A. Saya merokok agar terjaga/ berpikir lebih baik.
5 4 3 2 1
B. Merokok adalah menyenangkan dan menenangkan.
5 4 3 2 1
C. Ketika Saya kehabisan rokok, saya hampir selalu tidak dapat menahan/ mentoleransinya.
5 4 3 2 1
D. Bagian dari nikmat merokok dimulai dari langkah saya menyalakan api.
5 4 3 2 1
E. Saya merokok secara otomatis tanpa menyadarinya.
5 4 3 2 1
F. Saya menyalakan rokok ketika saya sedih/ marah/ khawatir akan sesuatu.
5 4 3 2 1
G. Saya merokok agar lebih terlihat lebih tenang/ menarik/ populer.
5 4 3 2 1
H. Saya merokok agar saya merasa lebih gembira/ hidup.
5 4 3 2 1
I. Saya merasa merokok dapat menyenangkan. 5 4 3 2 1
J. Saya harus merokok begitu saya terbangun 5 4 3 2 1
K. Bagian dari nikmatnya merokok adalah ketika melihat asap dihembuskan.
5 4 3 2 1
L. Kadang saya mendapatkan diri saya sedang merokok tanpa ingat bahwa saya telah menyalakannya.
5 4 3 2 1
M. Ketika saya merasa ”sedih” atau ingin menghindari diri dari masalah saya, saya merokok.
5 4 3 2 1
N. Saya merokok ketika orang/ teman saya/ anggota keluarga di sekitar saya merokok
5 4 3 2 1
O. Saya merokok agar mendapatkan perasaan ”tinggi”
5 4 3 2 1
P. Saya paing ingin merokok ketika saya 5 4 3 2 1
- 40 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
merasa nyaman dan relaks.
Q. Saya merasakan ”lapar” rokok ketika saya belum merokok dalam beberapa waktu.
5 4 3 2 1
R. Saya merasa tidak nyaman tanpa sebatabg rokok di tangan saya.
5 4 3 2 1
S. Saya merokok di tempat tertentu atau ketika saya melakukan aktivitas tertentu.
5 4 3 2 1
T. Ketika saya merasa tidak nyaman, saya menyalakan rokok.
5 4 3 2 1
U. Saya merokok agar menjadi bagian ”dalam” keramaian
5 4 3 2 1
Penilaian
Gunakan tabel berikut ini untuk menghitung skor:
i. Masukkan angka yang dilingkari untuk setiap pernyataan pada tempat yang telah
disediakan, letakkan angka yang dilingkari untuk penyataan A pada baris A, untuk
pernyataan B pada baris B dan seterusnya.
ii. Jumlahkan 3 skor horisontal pada setiap baris (contoh: penjumlah skor pada baris A,
H dan O akan menghasilkan skor total untuk kategori stimulasi)
A
+
H
+
O
=
stimulasi
Skor 10 atau lebih mengindikasikan
suatu faktor penting yang mempengaruhi
perilaku merokok. Skor-skor ini
membantu dalam mengidentifikasikan
berbagai faktor yang terkait dalam
ketergantungan merokok sehingga klien
dan konselor dapat memperoleh pilihan
adaptif atau menambahkan sesuatu guna
menyeimbangkan hilangnya berbagai
Perilaku Fisiologis dan Psikologis akibat
merokok
B
+
I
+
P
=
kesenangan
C
+
J
+
Q
=
craving
D
+
K
+
R
=
pegangan
- 41 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
E
+
L
+
S
=
kebiasaan
F
+
M
+
T
=
stres
G
+
N
+
U
=
sosial
- 42 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
LAMPIRAN 3 : KUESIONER TOLERANSI FAGERSTROM
1 Berapa banyak rokok yang anda hisap dalam satu hari?
1-10 ......................................................................................................(0)11-20 ....................................................................................................(1)21-30 ....................................................................................................(2)31 atau lebih ........................................................................................ (3)
2 Seberapa cepat anda menyalakan rokok pertama anda setelah anda terjaga?
Dalam 5 menit ......................................................................................(3)6 hingga 30 menit .................................................................................(2)31 hingga 60 menit ...............................................................................(1)Setelah 60 menit ...................................................................................(0)
3 Rokok mana yang paling anda tidak relakan untuk dihentikan?
Rokok pertama pada pagi hari ..............................................................(1)Lainnya ..................................................................................................(0)
4 Apakah anda merokok lebih banyak dalam dua jam pertama hari anda daripada sisa hari anda?
Tidak .......................................................................................................(0)Ya ............................................................................................................(1)
5 Apakah anda kesulitan menahan rasa ingin merokok di tempat yang dilarang seperti bangunan umum, pesawat terbang atau di tempat kerja?
Tidak .......................................................................................................(0)Ya ............................................................................................................(1)
6 Apakah anda masih merokok ketika anda sakit berat sehingga anda harus berbaring dalam sebagian besar waktu anda?
Tidak .......................................................................................................(0)Ya ............................................................................................................(1)
POIN TOTAL
Skor Fagerstrom:0-5 ketergantungan rendah6-10 ketergantungan sedang11-15 keterngantungan tinggi
- 43 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
LAMPIRAN 4
PENILAIAN STADIUM PERUBAHAN PERILAKU
1. Apakah anda merencanakan untuk
berhenti merokok dalam 6 bulan ke
depan?
4. ”Pernahkah anda berhasil berhenti
merokok dalam periode 1 hari hingga
6 bulan terakhir ini?”
□ Tidak (belum
memikirkannya)
□ Ya (memikirkannya)
berhenti disini
lanjut ke P.2
□ Tidak (persiapan)
□ Ya (tindakan)
berhenti disini
lanjut ke P.5
2. Bila ya, ”Apakah anda merencanakan
berhenti di bulan depan?”
5. ”Pernahkah anda bebas merokok
selama enam bulan atau lebih (hingga
5 tahun)?”
□ Tidak (memikirkannya)
□ Ya (persiapan)
berhenti disini
lanjut ke P.3
□ Tidak (kambuh)
□ Ya (pemeliharaan)
berhenti disini
lanjut ke P.6
3. Bila ya, ”Apakah anda mencoba berhenti
dalam satu tahun terakhir ini atau
membuat beberapa perubahan seperti
mengurangi rokok atau menunda rokok
pertama anda?”
”Apakah anda mengalami hilangnya keinginan
secara total dan apakah anda 100% yakin
dalam situasi yang sebelumnya merupakan
risiko tinggi?”
□ Tidak (memikirkannya)
□ Ya (persiapan)
berhenti disini
lanjut ke P.4
□ Tidak (pemeiharaan)
□ Ya (terminasi)
berhenti disini
akhir penilaian
- 44 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
LAMPIRAN 5 : INDEKS BRINKMAN
Indeks brinkman
Perkalian jumlah rokok (batang) yang dihisap perhari dikalikan lama (tahun) merokok.
Ringan : < 200 Sedang : 200 - 600Berat : > 600
- 45 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HAPUS, PEWARNAAN DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
SPUTUM BTA
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah selesai mengikuti pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan
mampu melakukan cuci tangan rutin, membuat preparat hapus, melakukan
pewarnaan preparat hapus, dan melakukan pemeriksaan mikroskopik secara baik,
benar dan efisien dari spesimen sputum
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
1. Dapat melakukan persiapan alat/bahan dengan benar
2. Dapat melakukan cuci tangan rutin dengan benar dan efisien
3. Dapat melakukan cuci tangan asepsis dengan benar dan efisien
4. Dapat membuat preparat hapus dari spesimen sputum dengan benar dan
efisien.
5. Dapat melakukan pewarnaan tahan asam dengan benar dan efisien.
6. Dapat melakukan pemeriksaan mikroskopik untuk preparat yang
diwarnai, dengan benar dan efisien.
7. Dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan mikroskopik dengan benar.
Persiapan alat dan bahan
- air mengalir- sabun cair- lap tangan atau tissue- masker- tempat sampah medis - tempat sampah non-
medis
- Spidol permanen - 2 buah kaca
benda - Sputum penderita- sengkelit- Lampu spiritus
- Kapas- Alkohol 70% - Obor Kecil - mikroskop- Kertas lensa- Emersion oil- Rak pewarnaan- Xylol
Zat untuk Pewarnaan Tahan Asam
1. Larutan Karbol Fuchsin
- 46 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
2. Larutan Alkohol Asam3. Larutan Methylen blue
PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK PEMBUATAN DAN PEWARNAAN
PREPARAT MIKROSKOPIK SPUTUM (digunakan oleh Peserta)
NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS
PERSIAPAN1 2 3
1. Melakuklan cuci tangan rutin
2. Menggunakan sarung tangan dan masker
MEMBUAT PREPARAT HAPUS DARI SPUTUM UNTUK PEWARNAAN TAHAN ASAM (ZIEHL-NEELSEN)
3. Bersihkan objek glass (kaca benda) dengan alkohol 70% atau lewatkan diatas api bunsen.
4. Letakkan kaca benda tersebut di atas permukaan meja yang rata, beri tanda
5. Mensterilkan sengkelit di atas api bunsen dan didinginkan.
6. Dengan sengkelit, ambillah bagian sputum yang paling kental, atau bila ada ambil bagian yang kaseous dan letakkan di permukaan kaca benda tepat dibagian tengah.
7. Buat hapusan secara merata dan tebal.
8. Biarkan specimen mengering di suhu kamar.
- 47 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi tidak efisisen
3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan efisien.
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
9. Fiksasi preparat dengan melewatkan tiga kali pada nyala api. Simpan untuk pewarnaan.Catatan :a. Bagian bawah kaca benda ditandai dengan spidol
permanen : Nomor preparat atau tempat hapusan/tetesan specimen
b. Mulut tabung harus disterilkan dengan mendekatkan ke nyala api, sebelum membuka dan menutup tabung.
MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM 1 2 3
10. Letakkan kaca benda/preparat mendatar di atas rak pewarnaan preparat (preparat yang dibuat sendiri dan dari lab)
11. Tuangi preparat dengan larutan karbol fuchsin sampai seluruh kaca benda tergenang zat warna.
12. Panasi zat warna tersebut sampai menguap, jangan sampai mendidih selama 5’
13. Bilaslah preparat dengan air mengalir
14. Lunturkan dengan alkohol asam 3%. Pelunturan dilakukan sampai preparat nampak berwarna merah muda 30”-45”
15. Segera bilaslah dengan air mengalir.
16. Beri zat warna kontras, yaitu larutan methylen blue 0,5%, selama 1 menit
17. Bilaslah dengan air mengalir
18. Keringkan dengan kertas isap dan lihat di bawah lensa emersi (lensa objektif 100x)
19. Bereskan meja kerja, lepaskan sarung tangan dan masker buang ke tempat sampah medis.
MELIHAT PREPARAT YANG TELAH DIWARNAI DI BAWAH MIKROSKOP DAN INTERPRETASI HASIL
1 2 3
20. Letakkan mikroskop di permukaan meja yang rata
21. Hubungkan dengan aliran listrik
22. Letakkan kaca benda pada meja obyek mikroskop dengan preparat berada tepat di atas lampu obyek.
23. Tetesi preparat dengan satu tetes minyak emersi
- 48 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
24. Turunkan tubus mikroskop sehingga lensa obyektif 10 tepat di atas minyak emersi..
25. Naikkan tubus dengan memutar makrometer pelan-pelan sampai nampak bayangan jelas dari preparat
26. Gantilah lensa obyektif dengan lensa 100 kali (lensa emersi), tanpa mengubah tubus. Dengan demikian lensa obyektif (100) akan menyentuh permukaan minyak emersi.
27. Putar mikrometer sampai bayangan jelas dari preparat nampak.
28. Gambarkan morfologi dan hitung BTA menurut IUALTD dari bakteri yang nampak di bawah mikroskop.
CARA MEMBERSIHKAN LENSA MIKROSKOP
29. Membersihkan lensa mikroskop
30. Lepaskan koneksi mikroskop dengan aliran listrik.
31. Totolkan kapas eter alkohol pada permukaan lensa obyektif 100 kali
32. Keringkan bekas eter alkohol dengan kertas lensa perlahan-lahan.
33. Buang kaca preparat yang telah diperiksa ke dalam bejana pasir alkohol.
34. Simpanlah mikroskop pada tempatnya
35. Lakukan cuci tangan rutin dan cuci tangan asepsis
- 49 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
DAFTAR TILIK TEKNIK PEMBUATAN DAN PEWARNAAN PREPARAT MIKROSKOPIK SPUTUM BTA
(digunakan oleh instruktur)
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai. Nilai : • 0 bila tidak dilakukan• 1 bila dilakukan tapi belum memuaskan • 2 bila sudah memuaskan
NO. ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN0 1 2
1. Melakukan persiapan bahan dan alat yang diperlukan dengan benar
2. Memakai sarung tangan dan masker
MEMBUAT PREPARAT HAPUS SPUTUM UNTUK PEWARNAAN TAHAN ASAM
3. Mengambil bagian kaseosa dari sputum dan membuat hapusan yang rata dan tebal
4. Mengeringkan dan melakukan fiksasi preparat.
MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM5. Mewarnai preparat dengan larutan karbol fuschin
6. Melakukan pemanasan preparat sebanyak 3 kali dalam 10 menit
7. Melakukan pelunturan preparat
8. Mewarnai preparat dengan zat warna kontras
9. Membilas preparat dan mengeringkan preparat
MELIHAT PREPARAT YANG BERWARNA DI BAWAH MIKROSKOP DAN MEBERSIHKAN LENSA
10. Melakukan pemeriksaan preparat berwarna de- ngan lensa emersi
- 50 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
11. Melakukan pembersihan mikroskop setelah semua pekerjaan selesai.
Komentar / Ringkasan :
Rekomendasi :
Tandatangan Koordinator/Instruktur ……………….. Tanggal : …………….
SPIROMETRI
- 51 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Nilai = ------------------- X 100% = % 22
Spirometri adalah tes fosiologi yang digunakan untuk mengukur
volume dan kapasitas udara inhalasi dan ekhalasi. Pemeriksaan ini
digunakan untuk melihat kelainan secara fungsional dari paru, seperti
kelainan restriksi dan obstruksi. Pemeriksaan ini juga digunakan sebagai
skrining kelainan paru pada orang orang yang bekerja di pabrik-pabrik.
Dalam pemeriksaan spirometri yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
alat yang digunakan, apakah sudah di kalibrasi. Teknisi yang akan
melakukan pemeriksaan apakah sudah menjalani pelatihan dan mengerti
dengan manouver dan tujuan pemeriksaan. Subjek yang akan diperiksa
harus memahami tujuan pemeriksaan, bebas rokok sekurangnya 2 jam
sebelum pemeriksaan, tidak menggunakan obat-obatan bronkodilator
selama 8 jam dan kondisi lambung tidak terlalu penuh.
Indikasi Spirometri
Diagnostik
Mengevaluasi hasil pemeriksaan yang abnormal
Mengukur efek penyakit terhadap fungsi paru
Menyaring individu dengan risiko penyakit paru
Menilai risiko prabedah
Menilai prognosis
Menilai status kesehatan sebelum masuk program dengan aktivitas fisik berat
Monitoring
Menilai hasil pengobatan
Menjelaskan perjalanan penyakit yang mempengaruhi fungsi paru
Memonitor individu yang pekerjaannya terpajan zat berbahaya
- 52 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
Memonitor reaksi obat yang mempunyai efek toksis terhadap paru
Evaluasi gangguan / ketidakmampuan
Menilai pasien sebagai bagian program rehabilitasi
Menilai risiko sebagai bagian evaluasi asuransi
Menilai individu untuk alasan legal
Kesehatan masyarakat
Survey epidemiologi
Penelitian klinis.
Pemeriksaan spirometri mesti memenuhi kriteria acceptable dan reproducible.
Pada setiap pemeriksaan minimal didapatkan 3 hasil acceptable yaitu :
1. Inspirasi penuh sebelum pemeriksaan dimulai
2. Memenuhi syarat awal ekspirasi yaitu dengan usaha maksimal dan tidak ragu-
ragu
3. Tidak batuk atau glottis menutup selama detik pertama
4. Memenuhi lama pemeriksaan yaitu minimal 6 detik atau sampai 15 detik
5. Tidak terjadi kebocoran
6. Tidak terjadi obstruksi pada mouthpiece
Setelah didapatkan hasil yang acceptable maka diambil hasil yang reproducible
yaitu :
1. Nilai KVP dan VEP1, diambil dua nilai terbesar dengan perbedaan
diantaranya kurang dari 5% atau 0,1 liter
- 53 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
2. Jika tidak memenuhi kriteria ulangi pemeriksaan
3. Jika tidak didapat setelah 8 kali pemeriksaan maka pemeriksaan dihentikan
dan interpretasi hasil yang didapat dengan menggunakan 3 hasil terbaik yang
acceptable
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa diharapkan mampu
melakukan pemeriksaan spirometri dan penilaian terhadap nilai hasil
spirometri.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Memahami pemeriksaan spirometri serta indikasi pemeriksaannya
2. Mampu membimbing dan melakukan manouver pada pemeriksaan
spirometri
3. Mampu menentukan kriteria acceptable dan reproducible
4. Mampu membaca hasil spirometri dan menentukan normal atau
terdapat kelainan obstruksi dan restriksi
PENUNTUN BELAJAR SPIROMETRI
NO
Keterangan
A Persiapan Subjek
1 Melakukan Informed consent kepada subjek
2 Melakukan Anamnesis (konsumsi makanan terakhir , merokok dan penggunaan obat-obatan bronkodilator sebelum pemeriksaan) kepada pasien.
3 Melakukan pengukuran TB dan BB
4 Mamasukkan data pasien ke alat spirometri
- 54 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
NO
Keterangan
B Manouver pemeriksaan KV
5 Pasien dalam posisi berdiri atau duduk
6 Menjelaskan cara melakukan manouver pemeriksaan kepada subjek
7 Pasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit hidung dan cegah kebocoran
8 Subjek bernapas tenang 3 kali dan kemudian minta subjek untuk menghirup udara semaksimal mungkin dan menghembuskan udara semaksimal mungkin dan menghembuskan perlahan-lahan sampai volume residu dan memenuhi kriteria akhir pemeriksaan
9 Pastikan subjek telah melakukan dengan benar dan tidak ada kebocoran
C Manouver pemeriksaan KVP dan VEP1
10 Pasien dalam posisi berdiri atau duduk
11 Menjelaskan cara melakukan manouver pemeriksaan kepada subjek
12 Pasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit hidung dan cegah kebocoran
13 Subjek bernapas tenang 3 kali dan kemudian minta subjek untuk menghirup udara semaksimal mungkin dan menghembuskan udara semaksimal mungkin dan menghembuskan secepat-cepatnya sampai volume residu dan memenuhi kriteria akhir pemeriksaan
14 Pastikan subjek telah melakukan dengan benar dan tidak ada kebocoran
D Membaca hasil spirometri
15 Melihat kurva spirometri apakah hasil dapat diterima (acceptable)
16 Menilai apakah hasil pemeriksaan spirometri sudah reproducable
17 Menentukan nilai spirometri berdasarkan GOLD :Normal : KVP dan VEP1 diatas 0.8 dari nilai prediksi, rasio VEP1/KVP > 0.7Restriksi : KVP < 0.8 , VEP1 < 0.8 dan rasio VEP1/KVP >0.7Obstruksi: KVP normal atau kurang dari 0.8, VEP1 < 0.8 dan rasio VEP1/KVP <0.7
18 Tindakan selesai dan merapikan alat alat
DAFTAR TILIK SPIROMETRI
- 55 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016
NO TILIK 0 1 2
1 Melakukan Informed consent kepada subjek
2 Melakukan Anamnesis (konsumsi makanan terakhir , merokok dan penggunaan obat-obatan bronkodilator sebelum pemeriksaan) kepada pasien.
3 Melakukan pengukuran TB dan BB dan memasukkan data pasien ke spirometry
4 Menjelaskan cara melakukan manouver pemeriksaan kapasitas vital kepada subjek
5 Memasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit hidung dan memastikan tidak ada kebocoran
6 Menuntun pasien melakukan manouver pemeriksaan Kapasitas vital
7 Menjelaskan cara melakukan manouver pemeriksaan kapasitas vital paksa dan volume ekspirasi paksa detik pertama kepada subjek
8 Memasangkan mouthpiece, rapatkan bibir, jepit hidung dan memastikan tidak ada kebocoran
9 Menuntun pasien melakukan manouver pemeriksaan Kapasitas vital
10 Membaca hasil dengan benar
11 Merapikan alat spirometry
- 56 -Sistem Respirasi_Angkatan 2015_April-Mei2016