40
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

flavonoid ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

deskripsi

Citation preview

Page 1: flavonoid ppt

ASSALAMUALAIKUMWARAHMATULLAHI

WABARAKATUH

Page 2: flavonoid ppt

OLEH :

KELOMPOK 3

Dwi Febriyanti (0904015073)Gita Anjani (0904015113)

Isnainy dewi(06015094)Yolan Sanjani (0904015289)

Page 3: flavonoid ppt

Pengertian FlavonoidFlavonoid merupakan senyawa metabolit

sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida, flavonon C- dan O-glikosida, khalkon dengan C dan O-glikosida dan hidrokhalkon, proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida dan hidroflavonol O-glikosida.

Page 4: flavonoid ppt

Penggolongan flavonoid

flavon, flavonol, flavonon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk aglikonnya.

Page 5: flavonoid ppt

Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan obat herbal. Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan.

Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana 2 cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan 3 jenis struktur yakni 1,3 – diarilpropan atau flavonoid, 1,2 diarilpropan

Page 6: flavonoid ppt
Page 7: flavonoid ppt

Tujuan

Untuk mengetahui identifikasi senyawa flavonoid, golongan flavonoid, biosintesis, isolasi serta manfaat dari senyawa flavonoid.

Page 8: flavonoid ppt

Sifat Fisika dan Kimia Senyawa FlavonoidFlavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa polihidroksi(gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air.

Page 9: flavonoid ppt

Klasifikasi Senyawa Falavonoid

Flavonoid merupakan turunan fenol yang memiliki struktur dasar fenilbenzopiron (tokoferol), dicirikan oleh kerangka 15 karbon (C6-C3-C6) yang terdiri dari satu cincin teroksigenasi dan dua cincin aromatis. Substitusi gugus kimia pada flavonoid umum- nya berupa hidroksilasi, metoksilasi, metilasi dan glikosilasi. Klasifikasi flavonoid sangat beragam, di antaranya ada yang mengklasifikasikan flavonoid menjadi flavon, flavonon, isoflavon, flavanol, flavanon, antosianin, dan kalkon. Lebih dari 6467 senyawa flavonoid telah diidentifikasi dan jumlahnya terus meningkat. Kebanyakan flavonoid berbentuk monomer, tetapi terdapat pula bentuk dimer (biflavonoid), trimer, tetramer, dan polimer.

Page 10: flavonoid ppt

Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantaipropana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur senyawa flavonoida, yaitu:

Page 11: flavonoid ppt

1. Flavonoida atau 1,3-diarilpropana Beberapa senyawa flavonoida yang ditemukan di alam adalah sebagai berikut:

Antosianin Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. Secara kimia antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan metilasi.

Flavonol Flavonol lazim sebagai konstituen tanaman yang tinggi, dan terdapat dalam berbagai bentuk terhidroksilasi. Flavonol alami yang paling sederhana adalah galangin, 3,5,7 –tri-hidroksiflavon; sedangkan yang paling rumit, hibissetin adalah 3,5,7,8,3’,4’,5’ heptahidroksiflavon. Bentuk khusus hidroksilasi (C6(A)-C3-C6(B), dalam mana C6 (A) adalah turunan phloroglusional, dan cincin B adalah 4-atau 3,4-dihidroksi, diperoleh dalam 2 flavonol yang paling lazim yaitu kaempferol dan quirsetin

Page 12: flavonoid ppt

KhalkonPolihidroksi khalkon terdapat dalam sejumlah tanaman, namun terdistribusinya di alam tidak lazim. Alasan pokok bahwa khalkon cepat mengalami isomerasi menjadi flavanon dalam satuan keseimbangan. Bila khalkon 2,6-dihidroksilasi, isomer flavanon mngikat 5 gugus hidroksil, dan stabilisasi mempengaruhi ikatan hydrogen 4-karbonil-5-hidroksil maka menyebabkan keseimbangan khalkon-flavon condong ke arah flavanon. Hingga khalkon yang terdapat di alam memiliki gugus 2,4-hidroksil atau gugus 2-hidroksil-6-glikosilasi.

Page 13: flavonoid ppt

DihidrokhalkonMeskipun dihidrokhalkon jarang terdapat di alam, namun satu senyawa yang penting yaitu phlorizin merupakan konstituen umum family Rosaceae juga terdapat dalam jenis buah-buahan seperti apel dan pear. Phlorizin telah lama dikenal dalam bidang farmasi, ia memiliki kesanggupan menghasilkan kondisi seperti diabetes. Phlorizin merupakan β-D-glukosida phloretin. Phloretin mudah terurai oleh alkali kuat menjadi phloroglusional dan asam p-hidroksihidrosinamat.

Page 14: flavonoid ppt

Flavon

Flavon mudah dipecah oleh alkali menghasilkan diasil metan atau tergantung pada kondisi reaksi, asam benzoate yang diturunkan dari cincin A. flavon stabil terhadap asam kuat dan eternya mudah didealkilasi dengan penambahan HI atau HBr, atau dengan aluminium klorida dalam Auron

Auron atau system cincin benzalkumaranon dinomori sebagai berikut :Auron berupa pigmen kuning emas terdapat dalam bunga tertentu dan bryofita. Dikenal hanya lima aglikon, tetapi pola hidroksilasi senyawa ini umumnya serupa dengan pola pada flavonoid lain begitu pula bentuk yang dijumpai ialah bentuk glikosida dan eter metil. Dalam larutan basa senyawa ini menjadi merah ros. Beberapa auron, struktur dan tumbuhan sumber terdapat dalam contoh dibawah ini.

Page 15: flavonoid ppt
Page 16: flavonoid ppt
Page 17: flavonoid ppt

2. Isoflavonoida atau 1,2-diarilpropanaIsoflavon terdiri atas struktur dasar C6-C3-C6,

secara alami disintesa oleh tumbuh-tumbuhan dan senyawa asam amino aromatik fenilalanin atau tirosin. Biosintesa tersebut berlangsung secara bertahap dan melalui sederetan senyawa antara yaitu asam sinnamat, asam kumarat, calkon, flavon dan isoflavon.

Jenis senyawa isoflavon di alam sangat bevariasi. Diantaranya telah berhasil diidentifikasi struktur kimianya dan diketahui fungsi fisiologisnya, misalnya isoflavon, rotenoid dan kumestan, serta telah dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan. Berbagai potensi senyawa isoflavon untuk keperluan kesehatan antara lain:

Page 18: flavonoid ppt

Berbagai potensi senyawa isoflavon untuk keperluan kesehatan antara lain:

Anti-inflamasi Mekanisme: anti-inflamasi terjadi melalui efek penghambatan jalur metabolisme asam arachidonat, pembentukan prostaglandin, pelepasan histamin, atau aktivitas „radical scavenging’ suatu molekul. Melalui mekanisme tersebut, sel lebih terlindung dari pengaruh negatif, sehingga dapat meningkatkan viabilitas sel. Senyawa flavonoid yang dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi adalah toksifolin, biazilin, haematoksilin, gosipin, prosianidin, nepritin, dan lain-lain.

Page 19: flavonoid ppt

Anti-tumor/Anti-kanker Senyawa isoflavon yang berpotensi sebagai antitumor/antikanker adalah genistein yang merupakan isoflavon aglikon (bebas). Genistein merupakan salah satu komponen yang banyak terdapat pada kedelai dan tempe. Penghambatan sel kanker oleh genistein, melalui mekanisme sebagai berikut : (1) penghambatan pembelahan/proliferasi sel (baik sel normal, sel yang terinduksi oleh faktor pertumbuhan sitokinin, maupun sel kanker payudara yang terinduksi dengan nonil-fenol atau bi-fenol A) yang diakibatkan oleh penghambatan pembentukan membran sel, khususnya penghambatan pembentukan protein yang mengandung tirosin; (2) penghambatan aktivitas enzim DNA isomerase II; (3) penghambatan regulasi siklus sel; (4) sifat antioksidan dan anti-angiogenik yang disebabkan oleh sifat reaktif terhadap senyawa radikal bebas; (5) sifat mutagenik pada gen endoglin (gen transforman faktor pertumbuhan betha atau TGFβ). Mekanisme tersebut dapat berlangsung apabila konsentrasi genestein lebih besar dari 5μM.

Page 20: flavonoid ppt

Anti-virus Mekanisme penghambatan senyawa flavonoida pada virus diduga terjadi melalui penghambatan sintesa asam nukleat (DNA atau RNA) dan pada translasi virion atau pembelahan dari poliprotein

Anti-allergi Aktivitas anti-allergi bekerja melalui mekanisme sebagai berikut : (1) penghambatan pembebasan histamin dari sel-sel „mast‟, yaitu sel yang mengandung granula, histamin, serotonin, dan heparin; (2) penghambatan pada enzim oxidative nukleosid-3‟,5‟ siklik monofast fosfodiesterase, fosfatase, alkalin, dan penyerapan Ca; (3) berinteraksi dengan pembentukan fosfoprotein. Senyawa-senyawa flavonoid lainnya yang digunakan sebagai anti-allergi antara lain terbukronil, proksikromil, dan senyawa kromon.

Page 21: flavonoid ppt

Penyakit kardiovaskuler Berbagai pengaruh positif isoflavon terhadap sistem peredaran darah dan penyakit jantung banyak ditunjukkan oleh para peneliti pada aspek berlainan. Khususnya isoflavon pada tempe yang aktif sebagai antioksidan, yaitu 6,7,4- trihidroksi isoflavon (Faktor-II), terbukti berpotensi sebagai anti kotriksi pembuluh darah (konsentrasi 5μg/ml) dan juga berpotensi menghambat, pembentukan LDL (low density lipoprotein).

Page 22: flavonoid ppt

Estrogen dan Osteoporosis Pada wanita menjelang menopause, produksi estrogen menurun sehingga menimbulkan berbagai gangguan. Estrogen tidak saja berfungsi dalam sistem reproduksi, tetapi juga berfungsi untuk tulang, jantung, dan mungkin juga otak. Dalam melakukan kerjanya, estrogen membutuhkan reseptor estrogen (ERs) yang dapat “on/off” di bawah kendali gen pada kromosom yang disebut _-ER.

Page 23: flavonoid ppt

Anti kolesterol Efek isoflavon terhadap penurunan kolesterol terbukti tidak saja pada hewan percobaan seperti tikus dan kelinci, tetapi juga manusia. Pada penelitian dengan menggunakan tepung kedelai sebagai perlakuan, menunjukkan bahwa tidak saja kolesterol yang menurun, tetapi juga trigliserida VLDL (very low density lipoprotein) dan LDL (low density lipoprotein).

Page 24: flavonoid ppt

3. Neoflavonoid meliputi jenis-jenis 4-arilkumarin dan berbagai dalbergoinPenggolongan Flavonoid Berdasarkan Jenis Ikatan

Page 25: flavonoid ppt

1) Flavonoid O-Glikosida Pada senyawa ini gugus hidroksil flavonoid terikat pada satu gula atau lebih dengan ikatan hemiasetal yang tidak tahan asam, pengaruh glikosida ini nenyebabkan flavonoid kurang reaktif dan lebih mudah larut dalam air. Gula yang paling umum terlibat adalah glukosa disamping galaktosa, ramilosa, silosa, arabinosa, fruktosa dan kadang-kadang glukoronat dan galakturonat. Disakarida juga dapat terikat pada flavonoid misalnya soforosa, gentibiosa, rutinosa dan lain-lain.

Page 26: flavonoid ppt

2) Flavonoid C-GlikosidaGugus gula terikat langsung pada inti benzen dengan suatu ikatan karbon-karbon yang tahan asam. Lazim di temukan gula terikat pada atom C nomor 6 dan 8 dalam inti flavonoid. Jenis gula yang terlibat lebih sedikit dibandingkan dengan O-glikosida. Gula paling umum adalah galaktosa, raminosa, silosa, arabinosa.

3) Flavonoid SulfatSenyawa flavonoid yang mengandung satu ion sulfat atau lebih yang terikat pada OH fenol atau gula, Secara teknis termasuk bisulfate karena terdapat sebagai garam yaitu flavon O-SO3K. Banyak berupa glikosida bisulfat yang terikat pada OH fenol yang mana saja yang masih bebas atau pada guIa. Umumnya hanya terdapat pada Angiospermae

Page 27: flavonoid ppt

3) BiflavonoidSenyawa ini mula-mula ditemukan oleh Furukawa dari ekstrak daun G. biloba berupa senyawa berwarna kuning yang dinamai ginkgetin (I-4’, I-7-dimetoksi, II-4’, I-5, II-5, II-7-tetrahidroksi [I-3’, II-8] biflavon). Biflavonoid (atau biflavonil, flavandiol) merupakan dimer flavonoid yang dibentuk dari dua unit flavon atau dimer campuran antara flavon dengan flavanon dan atau auron.

Page 28: flavonoid ppt

Biosintesis FlavonoidCincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur

poliketida, yaitu kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon dari rantai propane berasal dari jalur fenilpropanoida (jalur shikimat). Sehingga kerangka dasar karbon dari flavonoida dihasilkan dari kombinasi antara dua jenis biosintesa utama untuk cincin aromatic yaitu jalur shikimat dan jalur asetat-malonat. Sebagai akibat dari berbagai perubahan yang disebabkan oleh enzim, ketiga atom karbon dari rantai propane dapat menghasilkan berbagai gugus fungsi seperti ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil dan sebagainya.

Page 29: flavonoid ppt
Page 30: flavonoid ppt

• Isolasi Dengan methanol

Terhadap bahan yang telah dihaluskan, ekstraksi dilakukan dalam dua tahap. Pertama dengan metanol:air (9:1) dilanjutkan dengan metanol:air (1:1) lalu dibiarkan 6-12 jam. Penyaringan dengan corong buchner, lalu kedua ekstrak disatukan dan diuapkan hingga 1/3 volume mula-muIa, atau sampai semua metanol menguap dengan ekstraksi menggunakan pelarut heksan atau kloroform (daIam corong pisah) dapat dibebaskan dari senyawa yang kepolarannya rendah, seperti lemak, terpen, klorofil, santifil dan lain-lain .

Page 31: flavonoid ppt

Isolasi Dengan Charaux Paris

Serbuk tanaman diekstraksi dengan metanol,lalu diuapkan sampai kental dan ekstrak kental ditambah air panas dalam volume yang sama, Ekstrak air encer lalu ditambah eter, lakukan ekstraksi kocok, pisahkan fase eter lalu uapkan sampai kering yang kemungkinan didapat bentuk bebas. Fase air dari hasil pemisahan ditambah lagi pelarut etil. asetat diuapkan sampai kering yang kemungkinan didapat Flavonoid O Glikosida. Fase air ditambah lagi pelarut n - butanol, setelah dilakukan ekstraksi, lakukan pemisahan dari kedua fase tersebut. Fase n-butanol diuapkan maka akan didapatkan ekstrak n - butanol yang kering, mengandung flavonoid dalam bentuk C-glikosida dan leukoantosianin. Dari ketiga fase yang didapat itu langsung dilakukan pemisahan dari komponen yang ada dalam setiap fasenya dengan mempergunakan kromatografi koLom. Metode ini sangat baik dipakai dalam mengisolasi flavonoid dalam tanaman karena dapat dilakukan pemisahan flavonoid berdasarkan sifat kepolarannya.

Page 32: flavonoid ppt
Page 33: flavonoid ppt

Pereaksi GeserPereaksi geser merupakan pereaksi yang ditambahkan

dalam larutan cuplikan untuk menentukan kedudukan

gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid dan

mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi.

Secara tidak langsung berguna untuk menentukan

kedudukan gula atau metil yang terikat pada salah satu

gugus hidroksil fenol.

Keuntungan utama cara ini adalah sangat sedikitnya

jumlah flavonoid yang diperlukan untuk analisis lengkap

(biasanya sekitar 0,1 mg).

Page 34: flavonoid ppt

Spektrofotometer flavonoid umumSpektrometer flavonoid biasanya ditentukan

dalam larutan dengan pelarut methanol (MeOH, AR atau yang setara) atau etanol (EtOH), meski spektrum etanol kurang memuaskan. Untuk antosianin diperlukan HCl 0,4 M dalam methanol. Spektrum khas terdiri atas dua maksima pada rentang 240-285 nm (pita II) dan 300-550 nm (pita I). Kedudukan yang tepat dan kekuatan nisbi maksima tersebut memberikan informasi yang berharga mengenai sifat flavonoid dan pola oksigensinya.

Spektrum khas jenis flavonoid utama dengan pola oksigenasinya yang setara (5,7,4’). Ciri khas spektrum tersebut ialah kekuatan nisbi yang rendah pada pita I dalam dihidroflavon, dihidroflavonol, dan isoflavon serta kedudukan pita I pada spektrum khalkon, auron, dan antosianin yang terdapat pada panjang gelombang yang tinggi.

Page 35: flavonoid ppt

Pita II (nm) Pita I (nm) Jenis flavonoid

250-280 310-350 Flavon

250-280 330-360 Flavonol (3-OH tersubsitusi)

250-280 350-385 Flavonol (3-OH bebas)

245-275 310-330 bahu Isoflavon

Kira-kira 320 puncak Isof;avon (5-deoksi-6,7-dioksigenasi)

275-295 Flavonon dan dihidroflavonol

230-270

(kekuatan rendah)

340-390 Khalkon

230-270 (kekuatan

rendah)

380-430 Auron

270-280 456-560 Antosianidin dan Antosianin

Tabel.1 Rentang serapan spectrum UV tampak flavonoid

Page 36: flavonoid ppt

a. Membuat pereaksi geserNatrium metoksida (NaOMe). Kira-kira 2,5 g logam natrium (lebih baik ditangani dan ditimbang dalam keadaan terendam dalam eter minyak bumi atau heksena didalam gelas piala) dipotong kecil-kecil dan ditambahkan kedalam 100 ml MeOH dengan hati-hati. Larutan yang diperoleh harus disimpan didalam botol kaca yang bertutup plastik. Pereaksi pengganti NaOMe yang cocok ialah larutan NaOH 2M dalam air.Natrium asetat (NaOAc). Digunakan serbuk NaOAc AR anhidrat..Alumunium klorida (alCl3). Kira-kira 5 g AlCl3 segar dan kering (bila dimasukkan kedalam air harus berdesis) ditambahkan dengan hati-hati kedalam 100 ml MeOH Ar, bahan yang tersisa biasanya akan larut juga setelah beberapa waktu kemudian. Simpanlah dalam botol plastik bertutup.Asam hidroklorida (HCl). Sejumlah 50 ml HCl pekat beringkat mutu pereaksi ditambahkan kedalam 100 ml air suling.Asam borat (H3BO3). Digunakan serbuk asam borat anhidrat, tingkat mutu AR.

Page 37: flavonoid ppt

b. Tahapan kerja penggunaan pereaksi gesera) Setelah mengukur spectrum cuplikan dalam MeOH (spectrum

‘MeOH’), tambahkan 3 tetes NaOMe kedalam kuvet (1 ml, volum 2 ml), campur, lalu rekamlah spectrum ‘NaOMe’. Untuk memeriksa apakah ada penguraian, spectrum ‘NaoMe’ direkam lagi setelah kira-kira 5 menit. Kemudian, cuplikan dibuang dan sel (kuvet) yang telah dicuci diisi lagi dengan larutan flavonid persediaan.

b) 6 tetes pereaksi AlCl3 ditambahkan kedalam larutan flavonoid, campur, lalu ukur spectrum ‘AlCl3’. Selanjutnya ditambahkan 3 tetes HCl, campur, dan ukur spectrum ‘AlCl3/HCl’. Akhirnya, cuplikan dibuang dan sel dicuci.

c) Sekarang tambahkan serbuk NaOAc kedalam larutan flavonoid persedian dalam kuvet sedemikian rupa sehingga terdaoat kira-kira 2 mm lapisan NaOAc pada dasar kuvet. Campuran harus dikocok baik-baik sebelum spectrum ‘NaOAc’ diukur. Pada tahap ini dapat diperiksa apakah cuplikan terurai dengan berjalannya waktu, seperti pada (a). Lalu spectrum ‘NaOAc/H3BO3’ diukur setelah ditambahkan H3BO3 dan dicampur (banyaknya H3BO3 kira-kira stengah dari NaOAc).

Page 38: flavonoid ppt

c. Menafsirkan spektrum Langkah pertama ialah menentukan ‘jenis’ flavonoid dengan memperhatikan:a. Bentuk umum spectrum ‘MeOH’b. Panjang gelombang pita serapan (lihat tabel.1)c. Data kromatografi kertas Langkah kedua ialah memepertimbangkan arti perubahan spectrum yang

disebabkan oleh berbagai pereaksi geser. Singkatan dalam tabel OH (hidroksil), OR (hidroksil yang disubsitusi), + (geser batokrom, misalnya untuk memperpanjang panjang gelombang), o-di OH (system dihidrioksil berkedudukan orto).

Spectrum ‘NaOMe’. Merupakan spectrum flavonoid yang gugus hidroksil fenolnya sampai batas tertentu terionisasi. Karena spectrum ini biasanya merupakan petunjuk ‘sidik jari’ pola hidroksilasi dan juga bermanfaat untuk medekteksi gugus hidroksil yang lebih asam dan tidak tersubsitusi. Degradasi atau pengurangan kekuatan spectrum setelah waktu tertentu merupakan petunjuk baik akan adanya gugus yang peka terhadap basa.

Spectrum ‘NaOAc’ Natrium asetat hanya menyebabkan pengionan yang berarti pada gugus hidroksil flavonoid yang paling asam. Jadi natrium asetat digunakan terutama untutk mendeksi adanya gugus 7-hidroksil bebas (atau yang setara).

Spectrum ‘NaOAc/H3BO3’. Menjembatani kedua gugus hidroksil pada gugus o-hidroksi dan digunakan untuk mendeteksinya.

Page 39: flavonoid ppt
Page 40: flavonoid ppt

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh