19
FRAKTUR dan DISLOKASI Dr.Moh Kuntadi Syamsul Hidayat MKes,MMR,SpOT 1. TERMINOLOGI Fraktur Dislokasi Fraktur Dislokasi Fraktur dan Dislokasi 2. UPPER EXTREMITY Shoulder Arm Forearm Hand 2.1. SHOULDER Fraktur Clavicula: Mekanisme cedera : jatuh dengan tangan menyangga. Look.

Fraktur Dan Dislokasi Repair

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fraktur dan dislokasi

Citation preview

  • FRAKTUR dan DISLOKASI Dr.Moh Kuntadi Syamsul Hidayat MKes,MMR,SpOT

    1. TERMINOLOGI

    Fraktur Dislokasi Fraktur Dislokasi Fraktur dan Dislokasi

    2. UPPER EXTREMITY

    Shoulder Arm Forearm Hand

    2.1. SHOULDER

    Fraktur Clavicula:

    Mekanisme cedera : jatuh dengan tangan menyangga. Look.

  • Feel. Move. Terapi :

    Umumnya konservatif dengan sling hingga nyeri berkurang.

    Operative: ORIF. Komplikasi :

    Neurovaskuler Nonunion Malunion Kekakuan sendi bahu

    Acromioclavicular joint disruption

    Akibat cedera pada ligamen acromioclavicular, kadang disertai robekan ligamen coracoclavicular.

    Look, Feel, Move.

    Terapi : Subluksasi : konservatif Dislokasi : tergantung aktivitas pasien, pada atlet kadang perlu operasi

    Komplikasi : osteoarthritis, gangguan fungsi Dislokasi Bahu (Glenohumeral)

    Dislokasi anterior > posterior. Look: bagian lateral bahu tampak kosong dan tampak benjolan dibawah

    clavicula. Feel. Move.

  • Terapi : reposisi dan sling/Valpeau (+ 2 mgg)

    Stimson maneuver Hippocratic maneuver Komplikasi: - Dini : Cedera a dan n Axillaris

    - Lanjut : Kaku sendi, recurrent dislokasi 2.2. ARM (LENGAN ATAS) Fraktur Humerus:

    - Proximal neck - Shaft - Distal: supracondyler humeri

    intercondyler humeri

  • Fraktur Humerus proximal: Terutama pada pasien osteoporosis, post menopause usia tua. Fraktur Patologis. Look. Feel. Move. Terapi :

    Konservatif : U slab, hanging cast dll Operasi: ORIF

  • Fraktur Shaft Humerus : Ax. Look. Feel. Move. Terapi :

    Non Operatif : U slab hanging cast, dll

    Operasi: ORIF Komplikasi dini :

    Cedera saraf : n.radialis, umumnya neuropraxia Cedera vaskuler

    Komplikasi lanjut : Delayed union Non union Kaku sendi

    Fraktur humerus distal:

    Banyak terjadi pada anak kecil, setelah jatuh. supracondyler humeri intercondyler humeri Ax. Look. Feel. Move. Terapi:

    Non Operative. Operative

  • Komplikasi :

    Cedera vaskuler atau saraf Malunion (cubitus varus/valgus)

    Cubitus Valgus

  • ELBOW JOINT

    Dislokasi sendi siku: - Posterior > Anterior. - MOI : jatuh dengan lengan menyangga lurus. - Kadang disertai fraktur. - Dapat disertai komplikasi neurovaskuler. - Ax. - Look. - Feel. - Move. - Terapi :

    Reposisi dengan GA Imobilisasi dengan sling dalam posisi fleksi Bila nyeri berkurang, mulai latihan aktif

    Fraktur condylus lateralis humeri: Fraktur intraartikuler. Fraktur melewati growth plate. Perlu reposisi anatomis. Sering pada anak, walaupun tidak sesering fraktur supracondyler

  • Terapi : Minimal / non displacement : konservatif dengan backslab dengan siku

    fleksi 900 Displaced fracture : operasi ORIF

    Komplikasi

    Non union / malunion Cubitus valgus & lesi n. ulnaris

    Fraktur olecranon:

    Intraartikuler. Tempat melekatnya otot triceps

    tertarik oleh triceps Avulsi. Reposisi anatomis. Ax. Look. Feel. Move.

    Terapi : Undisplaced fracture : imobilisasi dengan gips selama 2-3 minggu Displaced fracture : operasi (tension band wiring), segera mobilisasi

    Komplikasi:

    Kekakuan sendi, dapat dicegah dengan fiksasi interna dan mobilisasi segera

    Non union Osteoarthritis

  • 2.3. FOREARM (LENGAN BAWAH)

    Fracture Radius & Ulna: Fracture radius & ulna Fracture radius Fracture ulna Fracture ulna + dislokasi radial head (Monteggia fracture) Fracture radius + dislokasi distal radio-ulnar joint (Galeazzi fracture

    Fracture radius & ulna:

    MOI. Ax. Look. Feel. Move.

    Terapi Anak-anak : umumnya konservatif dengan reposisi dan gips diatas siku Dewasa :

    konservatif sulit karena tarikan otot, Operative: ORIF

  • Komplikasi : Dini :

    Cedera neurovaskuler Sindroma kompartemen

    Lanjut : Delayed atau non union Malunion atau cross union

    Fraktur Galeazzi:

    Fraktur radius distal + dislokasi sendi radio-ulnar distal

    Ax. Look. Feel. Move. Terapi:

    Anak : seringkali dapat diterapi dengan reposisi dan gips Dewasa : umumnya dengan operasi ORIF.

    Fraktur Monteggia:

    Fraktur ulna proksimal + dislokasi radial head

  • Ax. Look. Feel. Move. Terapi:

    Kunci : reposisi ulna, biasanya caput radius akan tereposisi secara otomatis.

    Pada anak, kadang cukup dengan reposisi tertutup & gips di atas siku.

    Pada dewasa, umumnya membutuhkan operasi (ORIF)

    Fraktur Colles: Diperkenalkan pertama kali oleh Abraham Colles. Fraktur radius distal fragmen distal bergeser ke posterior. Fraktur yang paling sering terjadi pada orang tua. Osteoporosis Fr.

    Patologis. Gambaran klinis : dinner fork deformity

    Ax. Look. Feel. Move. Terapi :

    Umumnya dapat diterapi secara konservatif dengan reposisi dan gips Mobilisasi jari-jari dan bahu segera Gips dipertahankan + 6 minggu

    3. PELVIS Fraktur Pelvis

    Stabilitas pelvis tergantung dari integritas ligamen dan tulang. Ligamen yang terpenting dan terkuat adalah ligamen pada bagian posterior yaitu

    lig. sacroiliac dan iliolumbar. Pada trauma pelvis yang tidak stabil dapat terjadi kehilangan darah yang sangat

    besar dan dapat terjadi komplikasi pada organ viscera pada rongga pelvis Shock.

  • Cedera pada urethra Cedera vaskuler

    Pada setiap trauma abdomen bawah dan tungkai harus selalu dipikirkan adanya trauma pelvis

    Ax. Look. Feel. Move.

  • Terapi: Perhatikan ABC. Resusitasi. Pelvic sling. C Clamp. Fixasi Externa

  • 4. LOWER EXTREMITY Fr. Collum Femur Hip dislokasi: Posterior > Anterior, DDH Fr. Trochanter. Fr. Sub Trochanter. Fr. Shaft Femur. Fr. Distal Femur. Fr. Intercondyler Femur. Knee Dislokasi. Dislokasi patella. Fr. Tibial Plateau. Fr. Shaft tibia. Fr. Tibia Plafon. Fr. Fibula: Proximal, Tengah, Distal. Fr. Ankle. Dislokasi Ankle. Fr. Calcaneus

    Fraktur Shaft Femur o Desifinisi : Fraktur femur adalah diskontinuitas (fraktur) pada tulang femur yang

    mengenai bagian shaft atau diafise tulang femur. o Klasifikasi (Winquist) Grade 0 : noncomminuted (transverse, pblique, spinal) Grade 1 : patahan small fragment Grade 2 : patahan fragment besar < 50% dari kortex Grade 3 : patahan fragment besar > 50 dari kortex Grade 4 : Kominutif menghalangi kontrak antara fragment proximal dan distal

    o Klasifikasi (Rockwood )

    1. Simple : spiral oblique transverse

    2. Butterfly fragment : single 2 Fragments > 3 fragments

    3. Comminuted/ segmental : 1 segment short commnunition large commnunition

    o Diagnosis: Pemeriksaan klinis:

    Look,

  • Feel, Move, Measurement: true length, apparent length

    Pemeriksaan radiologis:

    Plain foto AP/lat view, sepanjang tulang tampak dua sendi

    Terapi:

    Terapi Emergency: Atasi shock bila ada. Lakukan immobilisasi (bidai) sebelum memindah penderita idealnya

    memakai Thomas splint untuk transportasi.

    Open Fracture debridement dalam 6 jam sejak kejadian.

    Grade I dan II definitive treatment, bila memungkinkan. Grade III external fixasi. Close Fracture Traksi (skin/skeletal)

  • Periksa laboratorium, x-ray, ECG, dll untuk persiapan terapi definitive. Evaluasi komplikasi-komplikasi dini yang mungkin timbul

    Terapi Definitif

    Non Operative : traksi:

    o skin traksi untuk anak-anak bila sudah clinical union dilanjutkan dengan hemispica cast

    o skeletal traksi untuk dewasa

    kerugian :

    o tinggal lama di rumah sakit o non ambulatoir o residual deformity : - angulasi, rotasi dan shortening serta stiffnes

  • Skeletal Traksi

    Operative: 1. Intra medullary nailing:

    1. Ideal untuk fraktur simple ransverse/short oblique di 1/3 tengah 2. Fraktur 1/3 proximal ditambah anti rotasi di distal 3. Yang kurang ideal dapat memakai interlocking nail

  • 2. Plate and Screw:

    Untuk fraktur 1/3 proximal, 1/3 distal dan fraktur yang fragmental, long oblique atau spinal.

    3. External fixasi

    1. Untuk open fracture grade III atau untuk fixasi emergenci pada multi trauma

    2. Fraktur disertai dengan infeksi

    Intra Medullary Nailing

    Plat & Secrew

  • Komplikasi: o Awal (early)

    Shock : dapat kehilangan 1 atau liter darah meskipun itu fraktur tertutup

    Emboli lemak (fat embolisme) : sering pada penderita muda dengan fraktur tertutup

    Trauma vaskuler: yang sering adalah spasme atau laserasi a. poplitea/a. femoralis

    Trombo emboli: oleh karena traksi yang lama dan kurangnya latihan Infeksi : sering setelah open fraktur dan setelah internal fixasi

    o Lambat

    Refraktur : sering karena terlalu cepat weight bearing dan stabilisasi internal yang tidak adekuat

    Metal fatique. Delayed union. Non union. Malunion : sering terjadi pada terapi konservatif disebabkan tarikan-

    tarikan otot dan gravitasi. Joint Siffnes. Infeksi. Atrofi otot. Lesi nerves biasanya lesi n. peroneous akibat traksi yang lama dengan

    posisi yang salah (ekternal rotasi), terkena pin skeletal traksi (iatrogenic).