Fraktur Tertutup - Rocky

Embed Size (px)

Citation preview

FRAKTUR TERTUTUPPembimbing : Dr. H. Abidin, Sp.OT Disusun Oleh : Rocky Rizkiansyah Putra

DEFINISI

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan baik komplet ataupun inkomplet dimana tidak terjadi hubungan dengan dunia luar

Klasifikasi etiologis

Trauma :

Langsung Tak langsung

Stress (tekanan yang berulang) Pathologis

Klasifikasi klinis Fraktur Simple : Fraktur tertutup Fraktur Terbuka Fraktur Komplikasi : kerusakan pembuluh darah, saraf & organ visera

Klasifikasi radiologis

Lokalisasi 1/3 proksimal 1/3 medial 1/3 distal Menurut hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya

Fraktur Undisplaced (tidak bergeser): garis patah lengkap ttetapi kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh. Fraktur Displaced (bergeser): terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga disebut lokasi fragmen, terbagi atas:

Dislokasi ad longitudinam cum contractionum (pergeseran searah sumbu dan overlapping). Dislokasi ad axim (pergeseran yang membentuk sudut). Dislokasi ad latus (pergeseran dimana kedua fragmen saling menjauh).

SIMPLE FRACTURE

COMMINUTE D FRACTURE

OPEN FRACTURE

Konfigurasi Fraktur transversal Fraktur oblik Fraktur kominutif, fraktur lebih dari dua fragmen Fraktur baji, biasanya pada vertebra karena trauma kompresi Fraktur avulsi, fragmen kecil tertarik oleh otot atau tendo, misalnya fraktur epikondilus humeri, fraktur trokanter mayor, fraktur patela Fraktur depresi, karena trauma langsung, misalnya pada tulang tengkorak Fraktur impaks Fraktur pecah (burst), dimana terjadi fragmen kecil yang berpisah, misalnya pada fraktur vertebra, patela, talus, kalkaneus

Tanda Klasik Pada Fraktur :Nyeri Perubahan bentuk Bengkak Peningkatan temperatur lokal Pergerakan abnormal. Krepitasi Kehilangan fungsi

Look : - Adanya deformitas /tidak - Adanya luka pada sekitar tempat trauma - Adanya bengkak dan bekuan darah dibawah kulit (hematom)Feel : - Krepitasi - nyeri tekan - suhu permukaan kulit hangat/ dingin - Refilling (pengisian) arteri pada kuku, warna kulit pada bagian distal daerah trauma , temperatur kulit

Pemeriksaa n fisik

Move : Pergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma.

Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan neurologis berupa pemeriksaan saraf secara sensoris dan motoris serta gradasi kelelahan neurologis, yaitu neuropraksia, aksonotmesis atau neurotmesis.

Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan radiologis diperlukan keadaan, lokasi serta ekstensi fraktur untuk menentukan

PENATALAKSANAAN FRAKTUR TERTUTUP

Penatalaksanaan :Reduksi, untuk memperbaiki kesegarisan tulang (menarik) Immobilisasi, untuk mempertahankan posisi reduksi dan memfasilitasi union Eksternal gips, traksi, fiksasi eksternal Internal nail & plate Rehabilitasi, mengembalikan ke fungsi semula

TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN TULANG

Stadium Pembentukan hematomHematom terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah yang robek. Hematom dibungkus oleh jaringan lunak sekitarnya (periosteum dan otot) Terjadi pada 1 - 2 X 24 Jam.

Stadium proliferasi SelSel-sel berperoliferasi dari lapisan dalam periosteum, disekitar lokasi fraktur. Sel-sel ini prekursor osteoblas. Sel-sel ini aktif tumbuh kearah fragmen tulang. Terjadi setelah hari ke dua.

Stadium pembentukan kallus.

Osteoblast membentuk tulang lunak ( kallus ). Kallus memberikan rigiditas pada fraktur. Terlihat massa kallus pada X Ray fraktur telah menyatu. Terjadi 6 - 10 hari setelah kecelakaan.

Stadium Konsolidasi (Kalsifikasi)

Kallus mengeras dan terjadi proses konsolidasi, fraktur teraba telah menyatu. Secara bertahap menjadi tulang mature Terjadi pada minggu ke 3 - 10 setelah kecelakaan.

Stadium Remodelling.Lapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi bekas fraktur. Tulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklast Pada anak - anak remodelling dapat sempurna, dewasa masih ada tanda penebalan.

KOMPLIKASI

Komplikasi umum Syok karena perdarahan ataupun oleh karena nyeri

Komplikasi Lanjut Delayed Union :fraktur sembuh dalam jangka waktu yang lebih dari normal Mal union : fraktur sembuh dengan deformitas (angulasi, perpendekan atau rotasi Non Union : bila tidak menyambung dalam 20 minggu

Terima kasih