31

Gambar HPP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HPP

Citation preview

  • GejalaSeparasi/akreta parsialPlasenta InkarserataPlasenta akretaKonsistensi uterusKenyalKerasCukupTinggi fundusSepusat2 jari bawah pusatSepusatBentuk uterusDiscoidagak globulerDiscoidPerdarahanSedang-banyakSedangSedikit/tidak adaTali pusatTerjulur sebagianTerjulurTidak terjulurOstium uteriTerbukakonstriksiTerbukaSeparasi plasentaLepas sebagianSudah lepasMelekat seluruhnyaSyokSeringjarangJarang sekali, kecuali akibat inversion oleh tarikan kuat pada tali pusat

  • PENDAHULUANPPH seringAtonia uteri, retensio plasenta dan laserasi jalan lahir1-10% dari kehamilan dengan komplikasi perdarahan postpartum Angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi CDC, 17% kematian maternal karena perdarahan1/3 s.d 1/2 ok HPPInsiden HPP tinggi pada wanita ras Asia.

  • DEFINISIPerdarahan yang mengakibatkan gejala-gejala dari ketidakstabilan hemodinamik, atau perdarahan yang mengakibatkan ketidakstabilan hemodinamik jika tidak diterapi Perdarahan pasca salin akibat kehilangan darah lebih dari 500 mL dengan persalinan pervaginam dan 1000 ml pada persalinan perabdominam (SC) atau penurunan kadar hematokrit lebih dari 10% dari sebelum melahirkan

  • KLASIFIKASI

    Perdarahan post partum primer / Dini : HPP yang terjadi dalam 24 jam bayi lahir Perdarahan post partum sekunder / Lanjut : HPP yang terjadi setelah 24 jam bayi lahir ( 24 jam 6 minggu)

  • ETIOLOGITone - Atonia uteri

    Tissue - Sisa plasenta & bekuan darah

    Trauma - Trauma uteri, servik/vagina

    Thrombin - Koagulopati 4T

  • Insiden kematian maternal

  • INTRAPARTUMANTEPARTUM Solutio plasenta Placenta previa Hipertensi gestasional dengan proteinuria Overdistensi uterus Riwayat kelainan hemostasis ibuPOSTPARTUM Kelahiran traumatik Persalinan lama Persalinan yang cepat Induksi persalinan Chorioamnionitis Distosia bahu Versi internal podalic dan ekstraksi bokong bayi ke dua pada persalinan kembar Kelainan hemostasis maternal didapat Atonia uteri Laserasi obstetrik/episiotomi Sisa plasenta Ruptur uteri Inversi uteri Kelainan hemostasis maternal didapatFAKTOR RESIKO

  • Faktor lainnya

    PreeklampsiaRiwayat perdarahan postpartum sebelumnyaEtnis Asia Nulipara atau multiparaObesitas maternalobstetrik/episiotomi

  • ATONIA UTERI

  • Etiologi/Predisposisi1. Atonia Uteri

  • RETENSIO PLASENTADefinisi :Suatu keadaan dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir.

    Sebab-sebab :Plasenta belum lepas dari dinding uterus Plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkanPlasenta belum lepas sama sekali tidak terjadi perdarahan.Jika lepas sebagian terjadi perdarahan indikasi untuk mengeluarkan plasenta

  • Klasifikasi

    Plasenta adesiva: perlekatan yang erat antara plasenta pada tempat implantasinya.

    Plasenta akreta: tertanamnya jonjot korion plasenta pada dinding uterus sampai permukaan lapisan miometrium

    Plasenta inkreta: tertanamnya jojot korion sampai lapisan serosa

    Plasenta inkarserata: terperangkapnya plasenta yg sudah lepas dalam cavum uteri akibat jepitan lingkaran konstriksi pd OUI

  • RETENSIO PLASENTA

  • LASERASI JALAN LAHIR

  • Etiologi dan Faktor Resiko

    Trauma genitalia (trauma)laserasi serviks, vagina atau perineum

    perpanjangan laserasi saat SC

    ruptura uteri

    inversio uteri - persalinan presipitatus- persalinan pervaginam operatif- malposisi- deep engagement- operasi uterus sebelumnya- paritas tinggi- fundal plasenta

  • INVERSI UTERI

  • PATOFISIOLOGIHamil :volume plasma>30-50%,hemodilusiDarah ke uterus500-800mL/mt10-15% curah jantung suplai plasenta melalui miometriumPartuskontraksi miometrium+retraksi miometriumdarah stopjahitan fisiologis

    Atoniakontraksi+retraksi (-)

    Trauma traktus genitalisperdarahan >> oleh karena suply darah >>

  • GAMBARAN KLINISAnamnesisEpisode perdarahan postpartum sebelumnyaRiwayat seksio sesaria, paritas, dan riwayat fetus ganda/polihidramnion.Tentukan jika pasien atau keluarganya memiliki riwayat gangguan koagulasi atau perdarahan masif dengan prosedur operasi atau menstruasiInformasi pengobatan, dengan pengobatan hipertensi/penyakit jantung koagulopati dan pasien memerlukan transfusiTentukan jika plasenta sudah dilahirkanPemeriksaan FisikPencarian penyebab perdarahanHati-hati tjd perubahan hemodinamik tanpa perdarahan massifPalpasi bimanual uterus terasa lunak, atonia, atau pembesaran uterus, Palpasi juga dapat merasakan adanya hematom dalam perineum atau pelvisInspeksi servik dan vagina robekan jaringanPeriksa adanya jaringan plasenta yang hilang

  • syok

    KehilanganDarahTekananDarah(Sistolik)Tanda dan Gejala500-1000 mL(10-15%)NormalPalpitasi, Takikardi, Gelisah1000-1500 mL (15-25%)Menurun ringan(80-100 mm Hg)Lemah, Takikardi, Berkeringat1500-2000 mL(25-35%)Menurun sedang (70-80 mm Hg)Sangat lemah, Pucat, oliguria2000-3000 mL (35-50%)Menurun drastis (50-70 mm Hg)Kolaps, Sesak nafas, Anuria

    DerajatSyokTerkompensasiRinganSedangBerat

  • DIAGNOSIS PERDARAHAN SETELAH BAYI LAHIR

    Gejala dan tanda yang sering adaGejala dan tanda yang terkadang adaDiagnosis masalah PPH primer Uterus lembek dan kontraksi (-) SyokAtonia uterus PPH Primer Plasenta lengkap Uterus kontraksiLuka serviks, vagina dan perineum Bagian maternal plasenta hilang PPH primer Uterus kontraksiFragmen plasenta tertahan Fundus uteri tidak teraba sewaktu palpasi abdomen Nyeri ringan atau berat Inverted uterus terlihat di vulva PPH primerInversi uterus Perdarahan timbul >24 jam setelah melahirkan Uterus lembek dan membesar dalam beberapa waktu setelah melahirkan Perdarahan bervariasi (ringan atau berat, terus-menerus atau ireguler) AnemiaPPH sekunder PPH primer (perdarahan intra-abdominal dan/atau vagina) Nyeri abdomen berat (Bisa berkurang bila terjadi ruptur uteri) Syok Abdomen lembek Nadi ibu cepatRuptur uterus

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium :Darah LengkapPT dan aPTTKadar fibrinogen

    Pemeriksaan Radiologi :USGAngiografi

    Pemeriksaan Lain :Tes D-dimer

  • UTEROTONIKA

    Jenis dan caraOksitosin Methyl-ergometrine MisoprostolDosis dan cara pemberian awalIV: infus 20 unit dalam 1L NaCL60 tts/mnt IM: 10 unitIM atau IV: 0.2 mg perlahanOral: 600 mcg (3 tablet)Per rektal: 400 mcg (2 tablet)Dosis lanjutan IV: infus 20 unit dalam 1L NaCL60 tts/mnt IM: 0.2 mg diulang setelah 15 mnt Jika masih diperlukan: 0.2 mg IM/IV tiap 2-4jamPer rektal: 400 mcg 2-4 jam setelah dosis awalDosis maksimal per hariTidak lebih dari 3L cairan (60 unit)Total 1 mg atau 5 dosisTotal 1200 mcg atau 3 dosisKontraindikasi / hati-hatiTidak boleh diberikan bolus/IV cepatPre-eklampsia, gagal jantung, hipertensiNyeri kontraksi, asma

  • MANAGEMEN ppH

  • Penanganan Retensio Plasenta

  • KOMPRESI BIMANUAL

  • Tatalaksana Syok hemoragik

    Tatalaksana syok hemoragik

    Derajat II

    Derajat III, IV

    Nadi > 100

    Nadi > 120

    TD (supinasi) > 100

    Hipotensi, asidosis laktat

    Urine-oliguria tahap moderat

    Oliguria s/d anuria

    kehilangan darah 25% (1000-1200 ml/70 kg)Kehilangan darah > 30% (1,5-2 L) Kristaloid isotonik (RL), ( 3L

    Gunakan RL

    Infus cepat 2L RL (10-15 mnt) (defisit 2/3)

    Infus cepat 3L RL (10-15)

    Bikarbonat bila PH < 7.20

    Respon

    respon

    Jelas

    Moderat

    Moderat

    sedikit

    Kristaloid/koloid Dextran 40: 3-5 ml/kg

    lanjut Infus cepat infus cepat

    (Kristaloid 5-10 ml/kg)

    transfusi

    transfusi

    sumber perdarahanstop pdarahan

    CVP, inotropikCVP

    monitor O2 Monitor O2

  • tangan kanan diletakkan melintang pada bagian-bagian uterus, dengan jari kelingking sedikit diatas simfisis melingkari bagian tersebut sebanyak mungkin, dan mengangkatnya ke atas.Tangan kiri memegang korpus uteri dan sambil melakukan massage, menekannya kebawah ke arah tangan kanan dan ke belakang ke arah promontorium PERASAT DICKINSON

  • KESIMPULANPPH~Kehilangan darah sebanyak lebih dari 500 ml setelah kelahiran spontan atau kehilangan darah sebanyak lebih dari 1000 ml setelah kelahiran perabdominamDalam praktek : setiap perdarahan pervaginam setelah melahirkan yang menyebabkan gangguan hemodinamik sehingga membahayakan nyawa ibuPenyebab kehilangan darah serius yg paling sering dijumpai di bagian obstetrik, perdarahan post pertum (40-60%)Merupakan faktor penyebab langsung kematian ibu 15 minit perdarahan tidak teratasiEtiologi atonia uteri (paling sering) & retensio plasentaPerhatikan lebih serius mengenai penanganan perdarahan post partum secara tepat agar dapat mencegah kematian maternalPerlu observasi rutin pd wanita baru melahirkan untuk mengenali tanda PPH, 24jam pasca salin