Upload
zasmita-wijaya
View
36
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
permukiman
Citation preview
Tinjauan Pustaka
Gambaran umum wilayah survei
Kawasan Perdagangan di sekitar jalan Butung
Gambar 1 Lokasi kawasan perdagangan pasar butung
Kawasan Perdagangan Pasar Butung merupakan salah satu pusat
perdagangan grosir sandang dan tekstil terbesar yang juga melayani skala
regional Kota Makassar dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya. Di mana Pasar
Butung terletak di Kota Makassar Kecamatan Wajo, di dekat pelabuhan Makassar
yang mempermudah distribusi barang yang masuk dan keluar di Pasar Butung. Di
mana bukan hanya orang yang berasal dari wilayah Kota Makassar saja yang
datang berdagang dan melakukan aktivitas tawar-menawar, tetapi juga berasal
dari wilayah kabupaten yang berada di sekitar wilayah Kota Makassar. Di
Kawasan Pasar Butung juga mengirim barang-barangnya keluar kota seperti
bone,pinrang,pangkep, dll. Di sana juga terdapat mesjid, tempat parkir, sekitar
100 meter dari pasar butung terdapat wihara tempat berbribadah untuk yang
beragama budha, dan sekitar 1 km terdapat kantor polisi pusat Kota Makassar.
Lokasi kawasan perdagangan pasar butung
Gambar 2 Peta Udara lokasi survei Kawasan Pasar Butung
Sumber: Hasil digitasi citra oleh tim penulis (7 November 2013)
ANALISIS KONDISI EKSISTING SISTEM TRANSPORTASI DI PASAR BUTUNG
Tanpa adanya akses transportasi yang memadai, maka sebuah
kawasan perdagangan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk
kawasan Pasar Butung itu sendiri, jaringan jalan yang ada sudah dapat dikatakan
memadai.
Untuk memperkirakan atau memprediksi pengunjung di Pasar Sentral
bisa berpatokan pada jalur angkutan umum yang ada. Misalnya angkutan umum
kode ‘B’ yang memulai trayeknya dari Terminal Mallengkeri di Makassar bagian
selatan menuju bagian barat Sentral ke pasar Butung, via Jalan Cenderawasih
atau Rajawali. Jadi, berdasarkan jalur trayek angkutan umum berkode ‘B’, dapat
diprediksi pengunjung Pasar Butung bermukim atau berasal dari bagian selatan
Makassar, di sekitar kantung-kantung permukiman di sekitar Jalan Mallengkeri,
Dg. Tata, dan Cenderawasih.
Akses ke Kawasan Perdagangan pasar Butung biasanya pengunjung-
pengunjungnya mengunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor,
kendaraan umum seperti angkutan umum, becak, dll. Jadi, untuk menuju ke
Pasar Butung aksesnya sangat mudah didapatkan.
Gambar 3 Jalur angkutan umum menuju pasar Butung yaitu kode “B”
Sumber: Hasil digitasi citra oleh tim penulis (7 November 2013)
Garis biru yang terlihat digambar merupakan jalur angkutan umum kode
“B” dimana angkutan umum tersebut melewati kawasan perdagangan pasar
sentral dan kawasan perdagangan pasar butung. Kelemahan dari jalur angkutan
umum yang dilewati tersebut terdapat beberapa titik kemacetan seperti di bagian
barat Pasar sentral, penyebab terjadi kemacetan ditempat tersebut karena
banyaknya penjual-penjual yang mengambil jalur keluar ke jalan setelah terjadi
kebakaran di Pasar sentral serta para supir angkutan umum secara sembarangan
memarkirkan mobil mereka. Kedua titik kemacetan terjadi di pasar Butung sendiri,
penyebabnya karena kemungkinan banyaknya pengunjung yang datang sehingga
tempat parkir yang disediakan tidak mencukupi hingga pengunjung biasanya
memarkir kendaraan mereka dipinggir jalan, serta banyaknya tukang becak atau
tukang bemor yang mencari penumpang sehingga mereka sibuk mencari
penumpang tanpa memperdulikan kemacetan yang terjadi begitu pula banyak
supir angkutan umum yang menghentikan mobilnya disembarang tempat disekitar
pasar Butung.
AKSESIBILITAS
KAWASAN
PERDAGANGAN
PASAR BUTUNG
Radius Pelayanan
Pendidikan
SD MENARA ST MARTINUS
Gambar 4 Sekolah disekitar lokasi pengamatan
Radius pelayanan pendidikan kawasan perdagangan pasar butung yang
merupakan lokasi pengamatan penulis, terdapat 3 SD, 1 SMP dan 1 SMA sekitar
wilayah tersebut. SD yang terletak didekat lokasi pengamatan adalah SD Zion
GKKA, SD Menara St Martinus, dan SD Zion di mana menuju ke sekolah tersebut
jaraknya sekitar 400 meter sampai 700 meter dengan mengunakan kendaraan
pribadi atau becak karena jalan menuju SD Menara St Martinus tidak dilewati
dengan angkutan umum sedangkan di SD Zion GKKA dapat menggunakan
angkutan umum yang berkodekan “B” dan di SD Zion dapat juga menggunakan
angkuta umum dengan kode “B”. SMP yang berada disekitar lokasi pengamatan
adalah SMP Negeri 5 Makassar di mana menuju lokasi tersebut jaraknya sekitar
800 meter di mana akses menuju SMP Negeri 5 Makassar tersebut dapat
menggunakan kendaraan pribadi atau becak karena tidak dapat dijangkau
dengan angkutan umum. Serta SMA yang terdapat dilokasi pengamatan
merupakan SMA Zion dimana Digedung yang sama dengan SD Zion serta akses
kesana dapat menggunakan kendaraan pribadi, angkutan umum, atau becak.
Radius Pelayanan Tempat Peribadatan
Gambar 5 tempat-tempat ibadah dikawasan pengamatan
Radius Pelayanan untuk tempat ibadah sangat strategis dan baik
dikawasan pengamatan karena banyaknya tempat-tempat ibadah yang tersebar
seperti adanya klenteng, gereja, masjid, serta vhiara jadi masyarakat yang
beragama Budha, Hindu, Kristen, dan Islam dapat beribadah dengan mudah.
Seperti mesjid tersebar diberbagai tempat, vhiara dan klenteng terdapat
disepanjang jalan Sulawesi, serta terdapat satu gereja.
Radius Pelayanan SPBU
GKKA
Gambar 6 Letak SPBU didekat kawasan pengamatan
Radius Pelayanan SPBU sangat mendukung karena letaknya tidak jauh
dari kawasan perdagangan yang diamati oleh penulis.
ANALISIS FUNGSI LAHAN KAWASAN PERDAGANGAN
Sebagai kawasan perdagangan, dan pusat aktivitas perekonomian di Kota
Makassar, Pasar Butung memiliki daya tarik tersendiri dan keunggulan secara
spasial akibat lokasinya yang berada di tengah-tengah kota Makassar dan
berhubungan langsung dengan pusat pelayanan dan kegiatan (Central Business
District) di Kota Makassar. Imbas dari posisi yang strategis ini adalah terjadinya
alih fungsi lahan dan bangunan. Berdirinya took-toko adalah salah satu
contohnya. Semakin sedikit lahan-lahan tidak terbangun (bahkan nyaris tidak ada)
menunjukkan pesatnya pertumbuhan perekonomian di atas lahan dengan nilai
jual yang tinggi, dalam artian strategis. Pemanfaatan lahan untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya dilakukan dengan memanfaatkan seluruh
wilayah kavelingnya, hingga tidak tampak lagi wilayah yang seharusnya menjadi
lahan tidak terbangun dan ruang terbuka.
Pola bangunan di kawasan pengamatan berbentuk horizontal hampir
semua bangunan diwilayah tersebut dibangun keatas dan rata-rata bangunan
disekitar wilayah pengamatan berlantai 3. Bangunannya juga digunakan sebagai
perdagangan sekaligus tempat tinggal.
Gambar 7 kawasan sekitar pasar butung semua bangunannya terbangun
Sumber: Hasil digitasi citra oleh tim penulis (7 November 2013)
Posisi yang strategis bukanlah satu-satunya variabel yang menentukan
pesatnya aktivitas dagang di suatu kawasan perdagangan. Posisi yang berada
dekat dengan kantung-kantung perumahan juga turut menjadi suatu acuan untuk
melihat pertumbuhan dan perkembangan aktivitas di kawasan perdagangan.
Formasi lahan kawasan perdagangan yang berada di dalam kawasan
permukiman juga memudahkan akses bagi warga perumahan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
ANALISIS LOKASI/SPASIAL KAWASAN PERDAGANGAN
Biaya distribusi atau ongkos angkut merupakan faktor atau variabel
utama yang sangat penting dalam pemilihan lokasi dari suatu kegiatan ekonomi.
Alasannya adalah karena pengusaha pada umumnya akan cenderung memilih
lokasi yang memberikan biaya distribusi minimum guna meningkatkan
keuntungan secara maksimum. Pada umumnya, biaya distribusi atau ongkos
angkut terdiri atas dua unsur, yaitu (a) biaya distribusi bahan baku menuju lokasi
pabrik dan (b) biaya distribusi hasil produksi dari lokasi pabrik menuju pasar atau
kawasan perdagangan.
Analisis variabel biaya distribusi untuk kawasan perdagangan di Kota
Makassar yang telah disurvei dapat dilakukan dengan memasukkan sub-variabel
jarak dari pelabuhan. Semakin dekat jarak kawasan perdagangan dengan fasilitas
bongkar muat barang di pelabuhan, maka semakin mudah proses distribusi, dan
tentunya tidak memakan biaya distribusi yang lebih banyak. Yang mana Pasar
Butung yang jaraknya kurang dari 1 kilometer dari Pelabuhan peti kemas
Makassar. Tentunya memudahkan proses distribusi barang dan menekan biaya
distribusi akibat faktor jarak.
Gambar 8 kawasan perdagangan (merah), pelabuhan (merah tua) di Kota Makassar Sumber: Hasil digitasi citra oleh penulis (7 November 2013)