Gardu Induk (Gi) 150 Kv

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    1/65

    GARDU INDUK (GI) 150 kV

    Disajikan oleh :Ija Darmana

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    2/65

    BAB ILANDASAN TEORITIS (KONSEP DASAR)

    Gardu induk merupakan salah satu komponen sistem tenaga listrik yang memegang peranan penting dalam penyaluran energi dan pengaturan beban. Gardu induk merupakan pusat pengaturan, pusat pemulihan dari gangguan, pusat pencatatan besaran listrik, dan pusat penurunan atau kenaikan tegangan. Mengingat peran gardu induk tersebut, maka diperlukansuatu teknologi peralatan listrik dan teknologi pengendalian yang tepat. Kegagalan garduinduk dalam menjalankan fungsinya akan menyebabkan kegagalan penyalurkan energi listrik ke pelanggan

    1.1 Jenis-jenis Gardu IndukGardu Induk Berfungsi Mentransformasikan daya listrik :- Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).- Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).- Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).- Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).

    - Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik.- Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi

    dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melaluiproses penurunan teganganmelalui penyulang- penyulang (feeder-feeder) tegangan menengah yang ada digardu induk.

    - Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN),yang kita kenaldengan istilah SCADA.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    3/65

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    4/65

    2. Gardu Induk Pasangan Dalam : Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator,

    komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) ipasang di dalam gedung.Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung.Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).

    GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.

    3. Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional : Hanya membutuhkan lahan seluas 3.000 meter persegi atau 6 % dari luas lahan GI

    konvensional. Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisaditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.

    Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan tegangankerja masing-masing 20 KV.

    Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai kondisi

    disekitarnya.

    4. Gardu Induk kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam : Adalah gardu induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam gedung dan

    sebagian komponen switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry (tie line) dansaluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear. Transformatordaya juga ditempatkan di luar gedung.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    5/65

    Berdasarkan Fungsinya Gardu Induk :

    1. Gardu Induk Penaik Tegangan Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu

    tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem. Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik. Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus

    disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi,tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau tegangantinggi.

    2. Gardu Induk Penurun Tegangan

    Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, daritegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengahatau tegangan distribusi.

    Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayan

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    6/65

    3. Gardu Induk Pengatur Tegangan

    Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltage drop)transmisi yang cukup besar.

    Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehinggategangan kembali dalam keadaan normal.

    4. Gardu Induk Pengatur Beban Berfungsi untuk mengatur beban.

    Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah menjadi generator dan suatu saatgenerator menjadi motor atau menjadi beban,dengan generator berubah menjadimotor yang memompakan air kembali ke kolam utama.

    5. Gardu Induk Distribusi Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan sistem ke tegangan

    distribusi.

    Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    7/65

    Berdasarkan Isolasi Yang digunakan

    1. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara : Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang

    bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk konvensional (lihat gambar 1),

    memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    8/65

    2. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 : Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang

    bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara bagianyang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear

    (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit (lihat gambar 2).

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    9/65

    3. Gardu Induk Berdasarkan sistem Busbar Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara

    transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untukmenerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), garduinduk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah ini :

    4. Gardu Induk sistem ring busbar Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring. Pada gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada, tersambung (terhubung)

    satu dengan lainnya dan membentuk ring (cincin).

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    10/65

    5. Gardu Induk sistem single busbar Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada

    ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi. Single line diagram gardu sistem single busbar, lihat gambar 3.

    Rel A Rel B

    PMSSEKSI

    PMS Rel A PMS Rel B

    PMT PHT

    CTPT

    LATRAFO

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    11/65

    6. Gardu Induk sistem double busbar Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.

    Gardu induk sistem double busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem).

    Jenis gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan. Single line diagram gardu induk sistem double busbar, lihat gambar 4.

    PMT PHT

    CTPT

    LA

    CTPT

    LA

    CT

    PTLA

    Rel I

    Rel II

    PMS Rel

    PMS Line

    PMT KOPPEL

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    12/65

    7. Gardu Induk sistem satu setengah (on half) busbar : Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.

    Pada umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk di pembangkittenaga listrik atau gardu induk yang berkapasitas besar. Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat efektif, karena dapat mengurangi

    pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan sistem (manuver system). Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang terpasang secara

    deret (seri). Single line diagram, lihat gambar 5.

    CT

    PT

    LA

    REL A

    REL B

    PMT A1

    PMT AB1

    PMT B1

    PMT A2

    PMT AB2

    PMT B2

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    13/65

    1.2 KOMPONEN SIPIL DAN MEKANIKAL PADA SWITCH YARD

    Pondasi (tempat dudukan) peralatan : Transformator Daya. Circuit Breaker (CB). Disconnecting Switch (DS). Capasitor Voltage Transformer (CVT). Current Transformer (CT). Lightning Arrester (LA). Potential Transformer (PT). Potential Device (PD) Dan lain sebagainya.

    Got kabel (cable duct) : Adalah tempat peletakan kabel yang menghubungkan antara peralatan di switch

    yard, maupun antara peralatan di switch yard dengan peralatan di gedung kontrol.

    Jenis (dimensi) kabel duct : D 250, D-300, D-400, D-600, D-900, D-1200 dan D- 1500tergantung kebutuhan.Komponen mekanikal : Serandang, terdiri dari : serandang peralatan, serandang post, serandang beam. Rak kabel dan plat bordes untuk penutup got kabel. Pagar keliling GI.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    14/65

    1.3 Komponen Sipil dan Mekanikal Gedung Kontrol

    Komponen sipil gedung kontrol, terdiri dari : Ruang peralatan kontrol (kendali) & ruang cubicle. Ruang operator. Ruang kantor GI. Ruang Relay Ruang komunikasi Ruang batery Pondasi peralatan (panel relay, panel kontrol, cubicle, dan lain-lain). Got kabel (cable duct). Dan lain sebagainya.

    Komponen mekanikal, terdiri dari :

    Air conditioning (AC). Rak kabel yang dijadikan sebagai penempatan kabel, yangmenghubungkan antara peralatan yang ada di switch yard dengankomponen yang ada di gedung kontrol, maupun yang menghubungkankomponen yang ada di gedung kontrol.

    Dan lain sebagainya.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    15/65

    1.4 KOMPONEN-KOMPONEN LISTRIK GARDU INDUK

    1 .4.1 SWITCH YARD (SWITCHGEAR)

    Adalah bagian dari gardu induk yang dijadikan sebagai tempat peletakan komponen utamagardu induk.

    Pemahaman tentang switch yard, pada umumnya adalah :- Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbuka yang luas, maka disebut

    switch yard.- Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbatas (sempit) dan di dalam

    gedung, maka disebut switchgear. Sebenarnya yang dimaksud switchgear, adalah peralatan yang ada di switch yard. Jadi yang dimaksud switch yard, adalah nama yang diperuntukkan bagi gardu

    konvensional. Sedangkan switchgear, adalah nama yang diperuntukkan bagi Gas Insulated Substation (GIS).

    1.4.2 TRANSFORMATOR Transformator berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran

    tegangannya, sedangkan frequensinya tetap. Tranformator daya juga berfungsi untuk pengaturan tegangan.

    Transformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titik neutral dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral CurrentTransformer (NCT).

    Perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo, yang disebut Neutral Grounding Resistance(NGR)

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    16/65

    Bagian Penting Transformator

    Bushing Primer & Sekunder Radiator Konservator Bucholz Tangki Utama Bucholz OLTC (Jansen) Box OLTC Fan Radiator Marshalling Kiosk

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    17/65

    Unit trafo :Tangki konservator trafo.Bushing primer trafoBushing sekunder trafoKabel out going 20 kV trafo.Sirip radiator pada trafo.Body trafo

    Pondasi

    Rele BucholzRele Sudden Presure

    Tabung SilcagelBox Kontrol OLTCPressure Relief OLTC

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    18/65

    1 4

    3

    2

    Keterangan Rele Jhansen1. Pipa minyak ke konservator 2. Unit Bucholz3. Box terminal dan tombol test4. Pipa minyak ke tangki OLTC

    1 2 3 4 5 6

    Rele Bucloz Tangki Utama1. Pipa Minyak ke Tangki Utama Trafo2. Rele Bucholz3. Tangki Bucholz monitor Gas Terlarut4. Terminal keluaran kontak alarm

    dan trip dari rele Bucholz.5. Kran Stop- Open aliran minyak dari

    tangki konservator ke rele Bucholz6. Pipa Minyak ke Tangki Konservator

    Relay Jansen :Berfungsi untuk mengamankan pengubah/pengatur tegangan(Tap Changer) dari Trafo.

    Relay Bucholz :Berfungsi mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan olehloncatan bunga api dan pemanasan setempat dalamminyak trafo.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    19/65

    Keterangan Photo :1. Monitor Oil Level konservator tangki

    utama2. Monitor Oil Level konservator tangki OLTC3. Rele Over pressure tangki OLTC4. Box joint internal protection5. Monitor Winding Temperature6. Monitor Oil Temperature

    1. Monitor Winding Temperature2. Monitor Oil Temperature

    3. Monitor Oil Level konservator tangkiutama & OLTC

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1

    2

    3

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    20/65

    Relay Tekanan Lebih (Sudden Pressure)Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari tekanan lebih.Bagi Trafo tanpa konservator, dipasang relay tekanan mendadak dipasang

    pada tangki dan bekerja dengan pertolongan.

    Keterangan Relay Sudden Pressure :1. Body sudden pressure2. Stick Indikasi bila sudden Pressure bekerja3. Socket joint kabel4. Kontak rele sudden pressure

    Pressure Relief OLTC1. Membaran Pressure Relief 2. Terminal kabel out ke system proteksi3. Neple sambungan4. Valve/kran drainase

    1 3

    4

    2

    1

    2

    3

    4

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    21/65

    Netral Grounding Resistant (NGR) Adalah komponen yang dipasang antara titikneutral trafo denganpentanahan,berfungsiuntuk memperkecil arus gangguan yang terjadi.

    Keterangan Photo :1. Isolator PMS 20 kV untuk pentanahan

    titik netral trafo sisi titik bintang sekunder 2. Insulator penyangga konduktor masukan

    resistor3. NGR.Unit NGR (Netral grounding Resistor)

    20 kV, 40 Ohm4. Srandang support NGR

    4

    1

    3

    2

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    22/65

    1.4.3 CIRCUIT BREAKER (CB) / PEMUTUS BEBAN (PMT)

    Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban (berarus). CB dapat dioperasikan pada saat jaringandalam ondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan.

    Karena pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api, maka pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api. Pemadam busur api

    berupa : Minyak (OCB), Udara (ACB), Gas (GCB).

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    Keterangan :

    1. Top jamperan2. Chamber atas3. Chamber bagian bawah4. Indikator ON/OFF PMT5. Body penyangga Chamber bagian bawah6. Pembacaan pressure hydrolic dan gas7. Box control dan mekanik 8. Body penyangga unit PMT

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    23/65

    1.4.4 DISCONECTING SWICTH (DS) ATAU PEMISAH (PMS)

    Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban.

    Dalam GI, DS terpasang di: Transformator Bay (TR Bay).Transmission Line Bay(TL Bay). Busbar dan Bus Couple.

    Karena DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, makayang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputusoleh CB, baru DS dioperasikan.

    Keterangan

    1. Kontak pisau utama2. Clemp jamperan top PMS3. Insulator Penyangga PMS4. Box/kotak kontrol operasi

    PMS5. Serandang/body penyanggaPMS

    6. Pondasi

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    24/65

    1.4.5 LIGHTNING ARRESTER (LA)

    Berfungsi untuk melindungi (pengaman) peralatan listrik di gardu induk dari

    tegangan lebih akibat terjadinya sambaran petir (lightning surge) pada kawattransmisi, maupun disebabkan oleh surja hubung (switching surge).

    Dalam keadaan normal (tidak terjadi gangguan), LA bersifat isolatif atau tidak bisamenyalurkan arus listrik.

    Dalam keadaan terjadi gangguan yang menyebabkan LA bekerja, maka LA bersifatkonduktif atau menyalurkan arus listrik ke bumi

    Keterangan

    1. Head terminal jumperankonduktor

    2. Insulator LA3. Insulator support LA4. Support /Serandang LA5. Counter LA

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    25/65

    1.4.6 CURRENT TRANSFORMER (CT)

    Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil

    atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arusuntuk sistem pengukuran dan proteksi. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan

    instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

    Keterangan

    1. Top cover/tutup bagian2. Kumparan CT3. Klem jamperan utama4. Insulator support CT5. Box terminal sekunder 6. Serandang.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    26/65

    1.4.7 POTENTIAL TRANSFORMER (PT)

    Berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan

    rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada sistem tenaga listrik,menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.

    Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, dengan memisahkaninstalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

    1

    3

    6

    5

    4

    8

    7

    1. Klem /jamperan primer 2. Wave traf (Line Traf)3. Top cover/tutup bagian atas4. Insulator dengan Capacitor dirangkai

    seri di dalam5. Bushing netral primer 6. Box teminal sekunder

    7. Box kumparan sekunder 8. Seran dang

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    27/65

    1.4.8 REL (BUSBAR)

    Berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan (connecting) antara transformator

    Daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik lainnya yang ada pada switch yard. Komponen rel (busbar) antara lain : Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC). Insulator String & Fitting (Insulator,Tension Clamp, Suspension Clamp, Socket

    Eye, Anchor Sackle, Spacer

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    28/65

    1.5 GEDUNG KONTROL (CONTROL BUILDING)

    Berfungsi sebagai pusat aktifitas pengoperasian gardu induk. Pada gedung kontrolinilah operator bekerja mengontrol dan mengoperasikan komponen-komponenyang ada di gardu induk.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    29/65

    1.5.1 PANEL KONTROL (CONTROL PANEL)

    Berfungsi untuk mengetahui (mengontrol) kondisi gardu induk dan merupakan

    pusat pengendali lokal gardu induk. Didalamnya berisi sakelar, indikator-indikator,meter-meter,tombol-tombolkomando operasional PMT, PMS dan alat ukur besaran listrik, serta announciator.Berada satu ruangan dengan tempat operator bekerja.

    Terdiri dari : Transmission line control panel (TL control panel).

    Transformator control panel (TL control panel). Fault recorder control panel. KWh meter dan fault recorder panel. LRT control panel. Bus couple control panel. AC/DC control panel. Syncronizing control panel. Automatic FD switching panel. D/L control panel.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    30/65

    2.5.2 PANEL PROTEKSI (PROTECTION PANEL/ RELAY PANEL)

    Tempat almari relay-relay pengaman yang dikelompokkan dalam bay, sehingga

    mudah dalam pengontrolan dan operasionalnnya. Berfungsi untuk memproteksi(melindungi sistem jaringan gardu induk) pada saat terjadi gangguan maupunkarena kesalahan operasi. Didalamnya berisi peralatan-peralatan elektro danelektronik, dan lain-lain yang bersifat presisi.

    Untuk mempertahankan kondisi ideal dan presisi panel proteksi, maka diperlukanalat pendingin dengan suhu tertentu dan harus kontinyu.Setiap relay yang terpasangdan panel proteksi, diberi nama relay sesuai fungsinya.

    Relay panel tediri dari :Transmission line relay panel (relay panel TL).Transformator relay panel (relay panel TR).Busbar protection relay

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    31/65

    1.5.3. SUMBER DC GARDU INDUK

    Baterry : Alat yang menghasilkan sumber tenaga listrik arus searah yang diperoleh dari hasil

    proses kimia. Sumber DC berfungsi untuk menggerakkan peralatan kontrol, relay pengaman, motor penggerak CB, DS, dan lain-lain. Sumber DC ini harus selaluterhubung dengan rectifier dan harus diperiksa secara rutin kondisi air, kebersihandan berat jenisnya.

    Rectifier :

    Alat listrik yang berfungsi untuk merubah arus bolak-bolik menjadi arus searah,sesuai dengan kapasitas yang diperlukan (kapasitas battery). Rectifier harus selalu terhubung dengan battery dan harus diperiksa kondisi

    batterynya secara periodik dan rutin.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    32/65

    1.5.4 CUBICLE 20 KV

    Adalah sistem switchgear untuk tegangan menengah (20KV) yang berasal darioutput trafo daya, yang selanjutnya diteruskan ke konsumen melalui penyulang(feeder) yang tersambung (terhubung) dengan cubicle tersebut.

    Dari penyulang (feeder) inilah listrik disalurkan (didistribusikan) ke pusat-pusat beban.

    Komponen dan rangkaian cubicle, antara lain : Panel penghubung (couple). Incoming cubicle. Circuit breaker (CB) Komponen Proteksi dan pengukuran. Bus sections. Feeder atau penyulang

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    33/65

    1.6 SISTEM PROTEKSI

    Sistem proteksi adalah suatu sistem pengaman terhadap peralatan listrik, yangdiakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi dan

    penyebab yang lainnya.

    Beberapa peralatan listrik pada gardu induk yang perlu diamankan adalah :Transformator Daya.Rel (busbar).Penghantar : Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT). Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Penyulang 20 KV.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    34/65

    1.6.1 PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA

    Relay Arus Lebih : Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat (short circuit) antara

    phasa di dalam maupun di luar daerah pengamanan trafo.

    +

    Tripping coilOCR

    PMT

    CT

    beban

    Bagan (rangkaian Proteksi Relay Arus Lebih

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    35/65

    Relay Differensial : Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat (short circuit) yang

    terjadi di dalam daerah pengaman trafo. Cara Kerjanya adalah membandingkan antara arus yang masuk dengan arus yang

    keluar

    TRAFO TENAGA

    DIFF. RY

    CTS BEBANCTP Is

    iS

    I p

    Ip

    Dalam keadaan normal arah Ip dan Is seperti pada gambar. Karena Ip sama besar dengan Is tapi arah berlawanan maka difrensial relai tidak dialiri arus atau tidak

    bekerja

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    36/65

    Dalam Keadaan Gangguan, arah Ip seperti pada gambar dan hanya Ip

    Disisi skunder CTp arus Ip keluar dari terminal dot dan mengerjakan DifrensialRelay

    DOT POLARITY

    I P

    iP

    TRAFO TENAGA

    DIFF. RY

    CTP CTS

    BEBAN

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    37/65

    Relay Gangguan Tanah Terbatas : Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya terhadap tanah di dalam daerah

    pengaman trafo, khususnya gangguan di dekat titik netral yang tidak dapatdirasakan oleh relay difrensial

    Y

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    38/65

    Relay Arus Lebih Berubah : Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya dari gangguan antara phasa

    dan tiga phasa dan bekerja pada arah tertentu.

    Relay Gangguan Tanah : Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari gangguan hubung tanah, di

    dalam dan di luar daerah pengaman trafo.

    Relay Tangki Tanah : Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya terhadap hubung singkat (short

    circuit) antara phasa dengan tangki trafo dan trafo yang titik netralnya ditanahkan.

    F51G

    Relai 51 G yang terpasang, mendeteksi arus gangguan dari tangki trafoketanah, kalau terjadi kebocoran isolasi dari belitan tarafo ke tangki, arus yangmengalir ke tanah akan dideteksi relai arus lebih melalui CT. Relai akanmentripkan PMT di kedua sisi (TT dan TM).

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    39/65

    Relai HV/LV Winding TemperatureBekerja apabila Suhu kumparan Trafo melebihi seting dari padarelai HV/LV Winding, besarnya kenaikan suhu adalah sebandingdengan faktor pembebanan dan suhu udara luar Trafo.

    Urutan kerja relai suhu kumparan / winding ini dibagi 2 tahap:Mengerjakan alarm (Winding Temperature Alarm)Mengerjakan perintah trip ke PMT (Winding Temperature Trip)

    Relai HV/LV Oil TemperatureBekerja apabila suhu minyak Trafo melebihi seting dari pada relaiHV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu adalah sebanding denganfaktor pembebanan dan suhu udara luar Trafo.

    Urutan kerja relai suhu minyak / oil ini dibagi 2 tahap:Mengerjakan alarm (Oil Temperature Alarm).Mengerjakan perintah trip ke PMT (Oil Temperature Trip).

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    40/65

    Relay Jansen : Relai Jansen adalah relai untuk mengamankan

    transformator dari gangguan di dalam tap changer

    yang menimbulkan gas. Dipasang pada pipa yangmenuju conservator.

    Cara Kerja Sama seperti relai bucholz tetapi hanyamempunyai satu kontak untuk tripping.

    Relay Bucholz :

    dipasang pada pipa dari main tank ke konservator ataupun dariOLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah di kedua

    pipa tersebut dipasang relai bucholz.

    Gunanya : untuk mengamankan trafo dari gangguan internal trafoyang menimbulkan gas dimana gas tersebut timbul akibat adanyahubung singkat di dalam trafo atau akibat busur di dalam trafo.

    Cara kerja : yaitu gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relaidalam 2 tahap yaitu:Mengerjakan alarm (Bucholz 1st) pada kontak bagian atas 1.Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah 2.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    41/65

    150 kV

    BEBAN

    CT 1 CT 2 CT 320 kV

    1

    243

    5

    6CTN 1 CTN 2

    - Bucholz- Suddent Pressure- Temp. Relay

    86

    2

    RANGKAIAN TRIPPING RELE KE PMT

    KETERANGAN :

    1: OCR/GFR Penyulang mengetripkan PMT Penyulang2: OCR/GFR Incoming mengetripkan PMT Incoming3: OCR/GFR sisi 150 kV mengetripkan PMT 150 kV & PMT 20 kV Incoming melalui rele 86.4: REF sisi 20 kV mengetripkan PMT 150 kV & PMT 20 kV Incoming melalui rele 865: DIFFERENTIAL mengetripkan PMT 150 kV & PMT 20 kV Incoming melalui rele 866: REF sisi 150 kV mengetripkan PMT 150 kV & PMT 20 kV Incoming melalui rele 8686: Lock Out Relay (Rele Pengunci)

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    42/65

    1.6.2 PROTEKSI PENGHANTAR SUTT/ SKTT

    Relay Jarak :Berfungsi mengamankan SUTT dari gangguan antar phasa maupun gangguanhubungan tanah.

    Relay Differential Pilot Kabel :Berfungsi mengamankan SKTT dan juga SUTT yang pendek dari gangguan antar

    phasa maupun gangguan hubung singkat (short circuit).Relay Arus Lebih Berarah :

    Berfungsi mengamankan SUTT dari gangguan antar phasa dan hanya bekerja pada satu arah. Relay ini dapat membedakan arah arus gangguan.

    Relay Arus Lebih :Berfungsi mengamankan SUTT dan gangguan antara phasa maupun gangguanhubungan tanah.

    Relay Tegangan Lebih :Berfungsi mengamankan SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih.

    Relay Gangguan Tanah :

    Berfungsi mengamankan SUTT terhadap gangguan hubung tanah.Relay Penutup Balik :Berfungsi mengamankan kembali SUTT akibat gangguan hubung singkat temporer.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    43/65

    1.6.3 PROTEKSI BUSBAR & PROTEKSI PENYULANG 20 KV

    Proteksi Busbar :

    Untuk mengamankan busbar terhadap gangguan yang terjadi, digunakan relaydifferential

    Proteksi Penyulang 20 KV, digunakan : Relay Arus Lebih. Relay Arus Lebih Berarah. Relay Hubung Tanah.

    R S T

    OCR

    OCR

    OCR

    GFR

    CT

    CT

    CT

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    44/65

    1.7 SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK

    Tujuan pentanahan peralatan adalah untuk mencegah terjadinya tegangan kejutlistrik yang berbahaya bagi manusia bila pada peralatan listrik terjadi kebocoran

    Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pentanahan : Tahanan jenis tanah Panjang Elektroda Pentanahan

    Luas penampang elektroda pentanahan

    JENIS TANAH TAHANAN JENIS TANAH (OHM M)

    TANAH RAWA 30

    TANAH LIAT DAN TANAH LADANG 100

    PASIR BASAH 200KERIKIL BASAH 500

    PASIR DAN KERIKIL KERING 1,000

    TANAH BERBATU 3,000

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    45/65

    Sistem pembumian peralatan di gardu induk dengan menghubungkan elektrodamembujur dan melintang dibawah tanah yang disebut sistem mesh dengan tujuan

    untuk memperoleh tahanan tanah kecil (< 1 ohm).

    R = Tahanan elektroda pentanahan (ohm)

    = Tahanan jenis tanah ,ohm-cm besarnya sesuai tabel(karena tabel diatas dalam ohm-meter dirubah dahuludalam ohm-cm)

    1.4ln.

    .2

    r

    L

    L R

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    46/65

    BAB IIPELAKSANAAN PEMBANGUNAN GARDU INDUK

    Adapun proses pembangunannya adalah sebagai berikut :

    2.1. PERSIAPAN PEKERJAAN

    Persiapan administrasi : Menyiapkan ijin-ijin yang terkait dengan pekerjaan di lapangan (di lokasi-

    pekerjaan). Menyiapkan schedule pelaksanaan pekerjaan dan kurva S, untuk dipasang di

    lokasi pekerjaan. Mempelajari petunjuk pelaksanaan pekerjaan dengan benar dan teliti, sesuai

    yang ditentukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). Menyiapkan form-form laporan harian, laporan mingguan, progres dan lain-lain. Membuat Direksi Keet.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    47/65

    Persiapan teknis : Membuat gudang di lokasi pekerjaan, untuk tempat penyimpanan

    peralatandan material

    Membuat gambar-gambar kerja (gambar pelaksanaan) dengan benar danteliti. Menyiapkan rencana kerja sesuai dengan jenis pekerjaan, rencana

    personil yang dilibatkan, dan lain sebagainya. Mobilisasi peralatan kerja yang dibutuhkan dan material yang akan

    dipasang. Menyiapkan buku-buku petunjuk pemasangan dan informasi lainnya yang

    berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

    2.2 PEKERJAAN SIPIL DAN MEKANIKALPekerjaan sipil prasarana & sarana (umum) : Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank). Urugan dan pematangan tanah. Pemasangan pagar keliling GI. Pembuatan saluran air pematusan. Pembuatan jalan masuk ke switch yard dan ke gedung kontrol. Pembuatan jalan sekeliling switch yard dan gedung kontrol.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    48/65

    Pekerjaan sipi l switch yard : Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank). Pembuatan pondasi peralatan (Trafo, CB, DS, CVT, CT, LA, TPS, PT). Pembuatan pondasi serandang post. Pembuatan got kabel (cable duct) dengan berbagai ukuran(dimensi).

    Pekerjaan mekanikal : Pembuatan dan pemasangan serandang peralatan ( CB, DS, CVT, CT, LA,

    PT). Pembuatan dan pemasangan serandang post (support). Pembuatan dan pemasangan serandang beam (gantry). Pembuatan dan pemasangan rak-rak kabel dan plat bordes tutup got kabel. Pemasangan air conditioner (AC) di gedung kontrol, ruang operator dan

    kantor GI.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    49/65

    Pekerjaan sipil gedung kontrol (control building) :

    Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank). Pembuatan gedung kontrol gardu induk, beserta ruang operator,ruang kerja (kantor)

    GI dan ruang-ruang lain yang diperlukan. Pembuatan pondasi peralatan (panel relay, panel kontrol, cubicle, dan lain-lain). Pembuatan got-got kabel yang ada dalam gedung kontrol, yang menghubungkan

    keswitch yard. Pembuatan sarana parkir dan jalan di sekeliling gedung kontrol Pembuatan kamar mandi dan WC. Pembuatan saluran buang air.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    50/65

    2.3 PEMASANGAN TRAFO, NEUTRAL CURRENT TRANSFORMER

    (NCT) & NEUTRAL GROUNDING RESISTANCE (NGR)

    Pemasangan transformator daya, neutral current transformer (NCT) & neutralgrounding resistance (NGR) : Pemasangan trafo pada dudukan (pondasi) yang telah disediakan, dengan

    menggunakan alat pengangkat yang memadai. Posisi pondasi (dudukan) harus benar-benar presisi (level). Pada saat mengangkut (mengangkat), menggeser dan memasang trafo harus

    perhatikan posisi yang ditentukan oleh Pabrik.

    Pada saat pemasangan trafo daya/trafo pentanahan,semua perlengkapannya harusdilepas dan trafo dalam keadaan kosong (tanpa minyak). Melaksanakan pemasangan (assembling) perlengkapan trafo, yang terdiri dari

    radiator, conservator, tap changer box, pipa-pipa, bushing-bushing, meter - meter,dan perlengkapan lainnya :

    Pada saat membuka katup-katup dan segel-segel pada trafo harus dijaga agar tidak ada udara yang masuk ke dalam trafo.

    Tujuan pemasangan katup-katup dan segel-segel ini adalah untuk melindungi belitan (kumparan) trafo dari kelembapan pada saat proses pengiriman sejak dari pabrik sampai ke lokasi pekerjaan

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    51/65

    Melaksanakan filtering minyak trafo : Memindahkan minyak trafo dari drum ke tangki mesin filtering.

    Melakukan vacum (penghampaan udara) tangki trafo, memanaskan dan menyaringminyak trafo dan memasukkan minyak trafo ke tangki utama minyak trafo.

    Internal dan eksternal wiring : Internal wiring bisa dilaksanakan tanpa harus menunggu komponen lain selesai

    dikerjakan. Eksternal wiring baru bisa dilaksanakan setelah komponen lain selesai dikerjakan.

    Menghubungkan (connecting) trafo ke peralatan lain, misalnya dari: Bushing ke arrester. Netral trafo ke tahanan pentanahan (NGR). Terminal 20 KV ke sel 20 KV. Dan lain sebagainya.

    Pekerjaan lain-lain : Memasang instalasi pembumian sesuai dengan sistem yang telah ditentukan. Membersihkan dan melakukan pengecatan pada body (bagian) trafo yang lecet.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    52/65

    2.4. PEMASANGAN DISCONNECTING SWITCH (DS), CIRCUIT BREAKER

    (CB) & REL (BUSBAR)

    Urutan dan ruang lingkup pekerjaan : Didahului dengan memasang rel (busbar) pada posisi jarak yang benar. Jika rel (busbar) tersebut harus dipasang pada serandang beam (gantry),

    maka insulator strings harus dipasang terlebih dahulu. Panjang rel (busbar)harus diperhitungkan secara cermat, agar andongan dan tegangan tariknyamemenuhi persyaratan. Untuk pemasangan rel (busbar) yangmenggunakan pin insulator (isolatortumpu), harus diperhatikan agar isolator tersebut tidak mengalami gaya tarik horizontal yang melebihikemampuannya.

    Memasang disconnecting switch (DS) : Pemasangan harus menggunakan peralatan kerja (crane atau tackle chain

    block) yang memadai. Yang perlu diperhatikan, jarak antara dua kutub

    harus benar-benar tepat.adalah dengan melakukan penyetelan kontakgeraknya (moving contact) dengan kontak tetapnya (permanentcontact), atara kontak gerak dengan kontak gerak.

    Setelah terpasang dicoba dioperasikan dengan cara manual, sehinggadiyakini hubungan kontak-kontaknya dapat terhubung dengan baik.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    53/65

    Memasang circui t breaker (CB) : Pemasangan harus menggunakan peralatan kerja (crane atau

    tackle chain block) yang memadai. Untuk CB dengan busur api minyak (OCB), harus dijaga agar tidak terjadi kebocoranminyak. Untuk CB dengan pemadam busur api semburan udara(ACB) atau pemadam busur api SF 6 (SF 6 CB), pada saatpemasangan, lubang- lubang tempat penyambungan pipa-pipanyatidak boleh cacat dan tidak boleh bocor.Memasang perlengkapanCB, misal : pipa-pipa tangki gas, meter-meter, kompresor, dan lain-

    lain. Mengisi gas ke tiap-tiap fasa, menguji minyak, menguji sambungan-sambungan pipa dan pekerjaan pemeriksaan lainnya.

    Melakukan penyambungan/ menghubungkan (connecting) DS, CBdan rel (busbar),dengan peralatan lainnya sesuai dengan petunjukgambar pelaksanaan.

    Membersihkan DS, CB dan rel (busbar), memperkuat baut-baut,menyempurnakan sealing-sealing dan lain sebagainya.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    54/65

    2.5. PEMASANGAN LIGHTNING ARRESTER (LA), CURRENT

    TRANSFORMER (CT) & CAPASITOR VOLTAGE TRANSFORMER (CVT)

    Memasang LA, CT dan CVT pada serandangnya masing-masing : Pada saat pengangkat (handling) dan pemasangan (installing),

    harus dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan peralatan kerjayang memadai.

    Harus diperhatikan posisi dan arah peralatan tersebut. Memperkuat

    sambungan peralatan dengan dudukan serandang (plendes),dengan cara memperkuat baut-bautnya. Memasang panel-panel dan perlengkapan lainnya dari LA, CT dan

    CVT. Memasang konduktor penghubung (connecting wire) antaraLA, DS, CB, dengan peralatan listrik lainnya dengan menggunakanklem-klem. Menutup panel-panel dengan benar dan sealing-sealingharus dalam posisi dan kondisi yang baik.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    55/65

    2.6. PEMASANGAN PANEL KONTROL (CONTROL PANEL) &

    PANEL RELAY (RELAY PANEL)

    Memasang panel-panel pada posisi (pondasi) yang telah disediakan : Pada saat mengangkat (handling) dan pemasangan (installing),

    harus dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan peralatan kerjayang memadai.

    Komponen pada panel-panel memiliki akurasi dan sangat presisi,

    serta kepekaan (sensitivity) yang tinggi. Pemasangan bolt & nut atau mengelas antara dudukan paneldengan panel-panel (penyetelan posisi panel-panel).

    Memasang pengikat antara panel yang satu dengan yang lainnya,dengan menggunakan bolt & nut atau bentuk pengikat lainnya yangdipersyaratkan.

    Panel-panel ini dipasang di dalam gedung kontrol (control building)Gardu Induk.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    56/65

    2.7. PEMASANGAN SEL TEGANGAN MENENGAH (CUBICLE) 20 KV

    Memasang sel 20 KV pada posisi (pondasi) yang telah disediakan Pada saat mengangkat (handling) dan pemasangan (installing), harus dilakukan

    dengan hati-hati dan menggunakan peralatan kerja yang memadai. Komponen-komponen dalam cubicle yang memiliki kepekaan (sensitivity) tinggi,

    misal : CB dan LBS, sebelum pasangan cubicle harus dilepas terlebih dahulu. Pemasangan bolt & nut atau mengelas antara pondasi dengan cubicle (penyetelan

    posisi cubicle). Memasang pengikat antara cubicle yang satu dengan yang lainnya, menggunakan

    bold & nut atau bentuk pengikat lainnya yang dipersyaratkan. Memasukkan dan memasang kembali CB dan LBS ke dalam cubicle. Memasang kabel power : Kabel power sebagai sebagai penyulang (feeder) yang menuju ke jaringan tegangan

    menengah (JTM). Kabel power dari arah tranformator daya menuju ke cubicle. Memasang Indoor Termination Kit pada sisi cubicle dan Out Door Termination Kit

    pada sisi JTM (SUTM)

    Memeriksa kontak-kontak dari CB dan LBS, apakah telah dapat terhubung denganbaik dengan rel (busbar). Sel tegangan menengah (cubicle) ini dipasang di dalam gedung kontrol (control

    building) Gardu Induk.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    57/65

    2.8. PEMASANGAN PENTANAHAN (GROUNDING) DAN KAWAT

    TANAH (GROUND WIRE)

    Melaksanakan galian tanah untuk tempat peletakan instalasi pentanahan. Memasang instalasi pentanahan yang berupa konduktor tembaga atau plat tembaga

    dan menyambungnya dengan sempurna (pengelasan atau klem), sehinggamembentuk jaringan pentanahan di switch yard.

    Setelah instalasi pentanahan terpasang, melakukan pengurugan kembali galiantanah.

    Menghubungkan batang pentanahan dengan jaringan pentanahan, pada posisi-posisi yang telah ditentukan.

    Menghubungkan semua serandang peralatan, serandang post/ beam ke instalasipentanahan.

    Menghubungkan badan peralatan listrik yang bukan konduktor/ penghantar (bagianperalatan listrik yang dalam keadaan normal tidak berarus), yang diperkirakan bisamengalirkan arus listrik jika terjadi gangguan atau induksi dengan instalasipentanahan yang ada.

    Melakukan penarikan kawat tanah (ground wire) antara ujung serandang (post danbeam) paling atas yang satu dengan ujung serandang (post dan beam) paling atasyang lainnya.

    Menhubungkan kawat tanah (ground wire) dengan instalasi pentanahan, denganklem-klem yang sesuai.

    Menghubungkan instalasi pentanahan gedung kontrol dengan instalasi pentanahanpada switch yard.

    Menghubungkan badan panel-panel listrik di dalam gedung dengan instalasipentanahan.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    58/65

    2.9. PEMASANGAN PANEL AC/ DC DAN BATTERY

    Memasang dudukan panel AC/ DC dan Battery. Memasang panel-panel di atas dudukan (pondasi) yang telah ditentukan. Memasang pengikat panel dengan posisi dudukan, dengan menggunakan

    bolt & nut atau di las. Memasang dudukan Battery pada tempat yang telahdisediakan. Memasang (merangkai) Battery dengan hubungan seri di atas

    dudukannya dan memasang kabel penghubung dari panel DC ke kutubposistip dan negatip. Mengisi Battery dengan larutan elektrolit, sesuaidengan ketentuan teknis yang ditentukan. Mengisi (to charge) Batterydengan menggunakan Battery Charger, sesuai dengan kapasitas Battery.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    59/65

    2.10. PENGGELARAN (PENARIKAN) KABEL KONTROL

    DAN PENGKABELAN (WIRING)

    Menggelar kabel pada got kabel (cable duct) sesuai denganpetunjuk yang telah ditentukan :

    Sebelum penggelaran kabel dilaksanakan, harus terlebih dahuludiketahui ukuran, jumlah dan panjang kabel yang akan digelar.

    Ukuran kabel tidak boleh terlalu pendek, penyambungan kabel

    sedapat mungkin dihindari karena untuk penyambungan dengan jointing diperlukan biaya yang cukup besar. Dalam hal tertentupenyambungan kabel tidak bisa diterima oleh Pemberi Kerja.

    Jika ukuran kabel terlalu panjang, maka terjadi pemborosan danbisa terjadi untuk pengkabelan yang lain mengalami kekurangan.

    Memberi tanda sementara pada kabel-kabel yang telah digelar, agar pada saat penyambungan (connecting ) antar peralatan dan pada

    terminal peralatan lebih mudah dan tidak terjadi kesalahan. Membuat lobang-lobang diplat dasar panel, untuk letak Cable

    Gland, selanjutnya memasukkan kabel dari panel yang satuke panel lainnya

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    60/65

    Wiring antar peralatan, yang meliputi dan dengan ketentuan : Wiring antar peralatan yang ada di switch yard dengan peralatan

    yang ada di gedung kontrol. Wiring antar peralatan yang ada di switch yard dengan peralatan

    lainnya yang ada di switch yard. Wiring antar peralatan yang ada di gedung kontrol dengan

    peralatan lainnya yang ada di gedung kontrol. Ujung-ujung kabel tersebut dihubungkan dengan sepatu kabel

    (cable schoen), selanjutnya di klem di terminal-terminal peralatan. Mengingat jumlah kode dalam kabel kontrol dan jumlah kabel

    kontrol yangdipasang cukup banyak, harus diberi tanda atau kodetertentu, agar tidak bingung dan tidak terjadi kesalahan.

    Pada saat wiring dan connecting digunakan peralatan komunikasihandy talky (HT).

    Wiring harus berpedoman dan mengikuti petunjuk yang telahditentukan, yang biasanya kita sebut cable schedule .

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    61/65

    2.11. PEKERJAAN FINISHING Pekerjaan finishing dilakukan setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan, sehingga

    dapat diketahui apabila terdapat kekurangan atau kesalahan. Melaksanakan pengecekan terhadap semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap pekerjaan yang salah, yang

    tidak sesuai dengan bestek, atau yang kurang sempurna. Pengencangan (pengerasan) bolt & nut, sekrup-sekrup dan setting pada semua

    peralatan maupun serandang yang telah terpasang. Membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa dan potongan-potongan material,

    kupasan kabel dan kotoran (limbah) lainnya.

    Menyiapkan laporan akhir ke PLN tentang pekerjaan yang telah diselesaikan, antaralain terdiri dari :- Laporan harian.- Laporan mingguan.- Laporan bulanan.- Progress phisik 100 %.- Asbulit Drawing.- Cable Schedule.- Dan lain sebagainya.

    Menyiapkan Testing dan Komisioning.Setelah pekerjaan finishing diselesaikan, pengawas PLN melakukan pengecekanterhadap semua pekerjaan, Jika masih terdapat kekurangan yang sifatnya tidakprinsip (kekurangan kecil) dan tidak mengganggu pengoperasian, kekurangantersebut dimasukkan ke dalam pending item

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    62/65

    2.12. COMMISSIONING TEST PADAGARDU INDUK

    Melaksanakan pengecekan masing-masing komponen/ material/ barang,apakah telah sesuai dengan kontrak, telah terpasang dengan baik dantidak terdapat kerusakan.

    Melaksanakan pengetesan (uji kebenaran) dari komponen yang telahterpasang, apakah bisa bekerja dengan baik atau tidak. Komponentersebut antara lain : on-off CB dan DS, motor-motor listrik, tap changer,

    fan trafo, rangkaian AC/DC, meter-meter, alat pengaman listrik, dan lain-lain.

    Melaksanakan pengetesan terhadap kemampuan masing-masingperalatan pada saat beroperasi secara terpisah (individual test) maupunbersama sama atau terpadu (integrated) dan dalam satu sub sistem sertasecara sistem keseluruhan.

    Melaksanakan pengetesan terhadap penampilan unjuk kerja (perfomancetest) sesungguhnya dari Gardu Induk yang telah dibangun , apakahtelah sesuai dengan sertifikasi dalam kontrak dan telah siap untukdioperasikan

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    63/65

    2.13 PENGOPERASIAN GARDU INDUK

    Apabila tahap Commissioning Test telah dilaksanakan dan diselesaikan denganbaik serta memenuhi ketentuan yang berlaku, maka Gardu Induk telah siapuntuk dioperasikan.Dalam pengoperasian Gardu Induk ini melibatkan banyak pihak, karena sistemterintegrasi menjadi satu dengan sub sistem dan sistem yang lain.Pihak-pihak yang terlibat dalam pengoperasian, antara lain :

    1. Pihak Pemberi Kerja (Pengguna Jasa).PT. PLN (Persero) Jasa Sertifikasi, dalam hal ini bertanggung jawabterhadap kelaikan pengoperasian awal Gardu Induk.

    2. Pihak PT. PLN (perseo) Distribusi atau Wilayah setempat, kalau adahubungannya dengan penyulang (feeder).

    3. Pihak Kontraktor yang mengerjakan Gardu Induk.4. Jika diperlukan, juga dilibatkan pihak Pabrikan, misal : Pabrikan Trafo,

    CB, DS, Cubicle, Panel Kontrol, Panel Relay, dan lain-lain.Dengan dilibatkannya berbagai pihak terkait, maka jika terjadi permasalahan(misalnya : ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik), segeradapat diatasi (diperbaiki).

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    64/65

    BAB IIIKESIMPULAN

    3.1 KESIMPULAN

    Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik,atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi ). Gardu Induk (GI)150 KV mempunyai fungsi untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan tinggi

    ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 20 KV) dengan frequensi tetap (di Indonesia50 Hertz).Di GI ini juga dilakukan pengukuran, pengawasan operasi sertapengamanan dari sistem tenaga listrik. dan proses distribusi ke gardu distribusi-gardudistribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang(feeder-feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk. Serta sebagai saranatelekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilahSCADA.

    Gardu Induk 150 KV merupakan Gardu Induk pasangan luar karena sebagian besar komponennya di tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistemproteksi dan sistem kendali serta komponen bantu lainnya, ada di dalam gedung.Berdasarkan sistem rel (Busbar) Garduk Induk 150 KV merupakan Gardu Indukdengan sistem rel ganda / Doubel Busbar.

  • 8/9/2019 Gardu Induk (Gi) 150 Kv

    65/65

    Komponen-komponen Utama Gardu Induk terdiri dari Komponen Elektrikal ,Mekanikal dan Sipil. Komponen utama elektrikal berupa peralatan-peralatanTransformator Daya, Circuit Breaker (CB), Disconnecting Switch (DS),

    Capasitor Voltage Transformer (CVT), Current Transformer (CT), Lightning Arrester (LA), Potential Transformer (PT), Potential Device (PD), sertaperalatan kontrol/kendali , panel relay, dan panel kubikel dan lainsebagainya. Komponen mekanikal terdiri dari serandang peralatan,serandang post, serandang beam. Rak kabel dan plat bordes untukpenutup got kabel. Pagar keliling GI.

    Komponen sipil gedung kontrol, terdiri dari Ruang peralatan kontrol(kendali) & ruang cubicle, ruang operator, Ruang kantor GI, Ruang Relay,Ruang komunikasi, Ruang batery, Pondasi peralatan (panel relay,panel kontrol, cubicle, dan lain-lain), Got kabel (cable duct), dan lainsebagainya