22
GENERAL ANESTESI CRANIOTOMY SUBDURAL HEMATOMA OLEH: RAHMAH NURHIJJAH C11108219 PEMBIMBING : dr. ABDUL KADIR SUPERVISOR : dr.HISBULLAH,Sp.An-KIC- KAKV

General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

GENERAL ANESTESI CRANIOTOMY SUBDURAL

HEMATOMA

OLEH: RAHMAH NURHIJJAH

C11108219

PEMBIMBING :

dr. ABDUL KADIR

SUPERVISOR :

dr.HISBULLAH,Sp.An-KIC-KAKV

Page 2: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PENDERITA• Nama : Tn. A• Umur : 20 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• No RM : 583910• Diagnosis pre operatif : Subdural hematom• Macam Operasi : Craniotomy • Macam Anestesi : Anestesi umum• Tanggal masuk : 6 Agustus 2013• Tanggal Operasi : 6 Agustus 2013

Page 3: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

B. PEMERIKSAAN ANEMNESIS

1. Anamnesa• Keluhan utama : pasien tidak sadar setelah dikeroyok• Riwayat Penyakit Sekarang :

± 3 jam SMRS saat pasien sedang duduk – duduk di fly over, tiba-tiba dikeroyok oleh sejumlah orang tidak dikenal. Pasien dipukuli sampai tidak sadar. Posisi jatuh tidak diketahui. Pingsan (+), muntah (-), kejang (-).

• Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat asma ( – )

Riwayat alergi ( – )

Page 4: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

2. Pemeriksaan Fisis• Keadaan umum : lemah• Vital sign : T : 100/60 mmHg

N : 80 x/menit

Rr : 18 x/menit

S : 36,60C

BB : 50 kg

Page 5: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

Status Generalis : • GCS: E1M4Vx

• Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm)

• Jalan nafas : tersumbat (-), ompong (-), gigi palsu (-), oedem (-), kekakuan sendi rahang (-), kaku leher (-)

• Thorax : retraksi (-)• COR : BJ I – II intensitas normal, reguler bising (-)• Pulmo : Suara dasar vesikuler : kanan/kiri = +/+• Suara tambahan whezing kanan/kiri = -/-• RBK kanan/kiri = -/-• RBH kanan/kiri = -/-• Abdomen : supel • Ekstremitas : Oedem akral dingin

Page 6: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

• Pemeriksaan laboratorium :• Hemoglobin : 12,8 g/dl• Hct : 39,0 %• Lekosit : 9,29.103 ul• Gol darah: O• Trombosit : 28,3.103 ul• Eritrosit : 4,73.106 ul• GDS : 100 mg/dl

Page 7: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

• Ureum : 44 mg/dl• Creatinin : 0,7 mg/dl• Albumin : 3,6 g/dl• Natrium : 137 mmol/L• Kalium : 5,2 mmol/L• Klorida : 114• HbsAg : Negatif

Page 8: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

• CT scan : SDH Frontobasal Sinistra• Rencana operasi : Kraniotomi atau

Trepanasi dengan dekompresi.• Kesimpulan :

Kelainan sistemik : ( + )

Kegawatan : ( + )

Status fisik ASA : III E

Page 9: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

C. Rencana Anestesi• Persiapan Operasi

– Persetujuan operasi tertulis ( + )– Lanjutkan puasa– Infus NaCl 20 tpm

• Jenis Anestesi : General Anestesi• Teknik Anestesi : GA Intubasi oral

Page 10: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

• Premedikasi : Ondansetron 4 mg, Fentanyl 100 mcg

• Induksi : Propofol 50 mg• Muscle relaxan : Vecuronium 5 mg• Maintenance : 02 = 4 L/menit, isofluran

0,8 – 1 vol%, Fentanyl 60 mcg/jam/SP, Vecuronium 2 mg/30 menit

Page 11: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

• Monitoring :tanda vital selama operasi tiap 5 menit, cairan, perdarahan, ketenangan pasien dan tanda-tanda komplikasi anestesi.

• Perawatan pasca anestesi di ruang pemulihan

Page 12: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

D. Tatalaksana Anestesi• Di ruang Persiapan

– Cek persetujuan operasi– Periksa tanda vital dan keadaan umum– Lama puasa sebaiknya 8 jam– Cek obat-obat dan alat anestesi– Infus NaCl 20 tpm – Posisi terlentang– Pakaian pasien diganti pakaian operasi

Page 13: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

Di ruang Operasi• Jam 15.00 pasien masuk kamar operasi,

manset, stetoskop prekordial dan monitor ( EKG, TD, Saturasi O2) dipasang.

• Jam 15.20 mulai dilakukan anestesi umum dengan prosedur sebagai berikut :

• Pasien dalam posisi supine dengan IV line 18 G di tangan kanan dan kaki kiri, terpasang manset, stetoskop prekordial dan monitor ( EKG, TD, Saturasi O2)

• Premedikasi injeksi Ondansetron 4 mg, Fentanyl 100 mcg

Page 14: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

• Dilakukan induksi dengan propofol 50 mcg, segera kepala diekstensikan, face mask didekatkan pada hidung dengan O2 4 l/menit. Setelah ventilasi dikuasai, Vecuronium 5 mg dimasukkan IV. Sesudah tenang dilakukan intubasi dengan orotrakheal tube no. 7,0 ,balon ET dikembangkan.

• Maintenance dengan O2 4 l/menit, isofluran0,8-1 vol%, Fentanyl 60 mcg/jam/SP, vecuronium 2 mg/30 menit

• Jam 15.25 operasi dimulai dan tanda vital dimonitor tiap 5 menit

• Jam 19.45 operasi selesai, hemodinamik stabil, ekstubasi sadar, manset, stetoskop prekordial dan ekg dilepas, pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.

Page 15: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

3. Laporan anestesi• Pada kasus ini mengunakan general

anestesi (GA), sistem anestesinya semi close system.

• Cairan masuk : Pre Op = RL 500 ml• Durante Op = RL 500 ml, NaCl 1500

ml, WB 3 kantung (350 ml/kantung), Manitol 250 ml

• Cairan keluar : Perdarahan 50 cc

Page 16: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

• Jalannya anestesi :

Anestesi mulai pada pukul 15.20 WIB

Peroksigenasi selama 5 menit

Induksi apneu intubasi

ETT no. 7, cuffed (+), mayo (+)

Semi close system

Gas anestesi (anestesi inhalasi) Isofluran dengan O2 2 lpm

• Cairan yang masuk :

RL1 pukul 15.00 WITA

NaCl1 pukul 15.45 WITA

NaCl2 pukul 18.00 WITA

NaCl3 pukul 18.45 WITA

Manitol pukul 16.15 WITA

WB pukul 17.15 WITA

Page 17: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

4. Di Ruang Pemulihan• Jam 20.05 : Pasien dipindahkan ke ruang

pemulihan dalam posisi terlentang, diberikan O2 3liter/menit

• Jam 21.10 : Pasien dipindah ke ICU

Page 18: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

ANESTESIA UMUM

Hilangnya rasa sakit di seluruh tubuh disertai hilangnya kesadaran yang bersifat sementara dan reversible yang diakibatkan oleh obat anestesi

Page 19: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

1. Persiapan pra anestesi

untuk mempersiapkan mental dan fisik secara optimal, merencanakan dan memilih tehnik serta obat – obat anestesi yang sesuai dengan fisik dan kehendak pasien, menentukan status fisik penderita dengan klasifikasi ASA (American Society Anesthesiology)

Page 20: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

2. Premedikasi anestesi• pemberian obat sebelum anestesi

dilakukan• tujuan antara lain untuk memberikan rasa

nyaman bagi pasien, membuat amnesia, memberikan analgesia, mencegah muntah, memperlancar induksi, mengurangi jumlah obat – obat anestesi, menekan reflek – reflek yang tidak diinginkan, mengurangi sekresi kelenjar saluran nafas.

Page 21: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

3. Induksi

Induksi merupakan saat dimasukkannya zat anestesi sampai tercapainya stadium pembedahan (III) yang selanjutnya diteruskan dengan tahap pemeliharaan anestesi untuk mempertahankan atau memperdalam stadium anestesi setelah induksi.

Page 22: General Anestesi Craniotomy Subdural Hematoma

4. Obat Pelumpuh