12
Proses Desain Generative Algorithm pada Arsitektur Kontemporer Vernakuler

Generative Algorithm

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Generative Algorithm

Proses Desain Generative Algorithmpada Arsitektur Kontemporer Vernakuler

Page 2: Generative Algorithm

Desain proses di arsitektur

Contemporary architecture is in a continuous search of different forms as a

result of the capabilities of the contemporary design process.

(Kourkoutas, 2007)

Mulai dari perancangan secara manual hingga bantuan komputer. Desain proses

arsitektur selalu mencoba pendekatan baru untuk menyelesaikan permasalahan

desain.

Disini terbukti tools dalam proses desain secara signifikan mempengaruhi hasil akhir

dari desain tersebut.

Computer Aided Design menawarkan lingkungan dan tools 3D dalam proses desain

yang menjadi standar dalam proses desain oleh praktisi arsitektur pada saat ini.

Namun Computer Aided Design terkadang terbatas dengan fitur-fitur yang

disediakan oleh pencipta software.

Page 3: Generative Algorithm

Algorithm

Algoritma (algorithm) adalah rumusan langkah-

langkah untuk memecahkan permasalahan

yang lazim digunakan di berbagai disiplin ilmu,

termasuk bahasa pemrograman dan arsitektur

Contoh Algoritma yang untuk

memecahkan permasalahan

sederhana.

Have you ever played with LEGO Mindstorms

NXT robotic set? Associative modelling is

something like that! While it seems that

everything tends to be Algorithmic and

Parametric why not architecture? (Zubin

Khabazi, 2010)

Algorithm pada arsitektur biasa di terapkan

dengan sektsa tangan diatas kertas karena

pikiran manusia terbiasa dengan perspektif 2D

(denah, potongan)

Page 4: Generative Algorithm

Have you ever played with LEGO

Mindstorms NXT robotic set? Associative

modelling is something like that! While it

seems that everything tends to be

Algorithmic and Parametric why not

architecture? (Zubin Khabazi, 2010)

Page 5: Generative Algorithm

Generative Algorithm to Parametric

Generative Algorithm dapat menangani ‘sketsa ide’ dengan lebih kompleks di

lingkungan 3D.

memungkinkan untuk pengguna melakukan penyesuaian pada program hinggadapat menciptakan tools sendiri yang merespon terhadap permasalahan desainproses yang dihadapi.

Page 6: Generative Algorithm

Parametric offers a flexible set of components to manipulate, which leads to

an infinite amount of variation design model. (Patrik Schumacher, 2008)

London City Hall – Foster and Partner’s

Generative Component Interface

Page 7: Generative Algorithm

Parametricism offers a new approach to architecture on the basis of advanced computational design tools and techniques. However, as a style it involves much more than the mere employment of certain tools and techniques. As a style parametricism is marked by its aims, ambitions, methodological principles, and evaluative criteria, as well as by its characteristic formal repertoire. (Patrik Schumacher, 2008)

Rhino Grasshopper Interface

Page 8: Generative Algorithm

Vernakular kontemporer

Perjalanan arsitektur kontemporer ke depan

selain perlu dikembangkan dari tuntutan

modern/kekinian dan dari pemahaman yang

bersifat tradisional/regionalisme, serta juga

mensyaratkan adanya dialog dengan tradisi

(kearifan masa lalu) untuk pemahaman

mendalam terhadap budaya rancang

bangunan. Hanya dengan demikianlah maka

arsitektur kontemporer Indonesia dapat menuju

pencerahan. (Widjaja Martokusumo).

Page 9: Generative Algorithm

Proses desain generative algorithm pada arsitektur kontemporer vernakular

Tesis ini bertujuan untuk mengeksplorasi

kemampuan generative algorithm dalam

mengartikulasikan unsur vernakular ke

geometri kontemporer.

Page 10: Generative Algorithm

Metode

Permasalahan > proses desain > eksplorasi bentukan

Apakah generative algorithm dapat digunakan untuk eksplorasi

arsitektur kontemporer vernakular?

Page 11: Generative Algorithm

Literatur

Kotnik, T. (2006). Digital Architectural Design as Exploration of Computable Functions.Makalah ini membahas tentang teori dasar dari konsep computable function. Hasil daripendekatan ini adalah perspektif formal dan abstrak dari desain digital yang mengkategorikanmetode desain kontemporer digital dan pemahaman tentang hubungan logika. Di level teori, membuka jalan untuk memfasilitasi hubungan berbagai macam disiplin ilmu ke arsitektur.

Kourkoutas, V. (2007). Parametric Form Finding in Contemporary Architecture.Tesis ini membahas tentang kolaborasi arsitek dengan komputer dalam proses desain. Dengan

menganalisa desain arsitektur kontemporer, proses desain dilakukan dengan semi otomatis. Arsitekmenciptakan sistem parametrik yang merespon permasalahan desain dengan menetapkanbatasan dan acuan pada workflow.

Schumacher, P. (2008, Agustus). Parametricism as Style - Parametricist Manifesto.

Retrieved 2010, from http://www.patrikschumacher.com/Pada artikel ini membahas tentang manifesto parametrik. Sistem desain parametrik sebagai

aplikasi yang merespon kebutuhan arsitektur kontemporer dalam mengartikulasi tingkatkompleksitas. Arsitektur kontemporer saat ini lebih mudah dimengerti dengan penelitian yang berdasarkan dengan paradigma parametrik. Patrik Schumacher menyebutnya denganparametricisme. Parametricisme adalah langgam baru setelah modernisme.

Schumacher, P. (2009). Parametric Patterns. Retrieved Agustus 2010, from Patrik

Schumacher.com: http://www.patrikschumacher.comPada artikel ini Patrik Schumacher menyatakan parametric pattern adalah sebuah cara untukmengaplikasikan ornamen dan dekorasi ke bangunan. Bangunan konvensional selain memilikielemen fungsi dan struktur juga memiliki elemen dekorasi sebagai untuk mengartikulasikan tujuandan fungsinya. Dengan parametric pattern, elemen dekorasi direkayasa hingga dapat menyatudengan struktur.

Page 12: Generative Algorithm

Literatur

Martokusumo, W. (n.d.). Arsitektur Kontemporer Indonesia, Perjalanan Menuju

Pencerahan.Makalah ini membahas tentang nilai-nilai tradisi dan budaya dan kaitannya dengan arsitekturkontemporer nusantara.