31
Sugeng Widada, 2010

Geologi Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Geologi Dasar

Sugeng Widada, 2010

Page 2: Geologi Dasar

MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU MEMAHAMI: (1) Konsep Dasar/Hukum Geologi, (2) Mineral dan Batuan (3) Konsep Lempengan Tektonik, (4) Struktur Geologi, (5) Geomorfologi, (6) Umur Geologi,

KOMPETENSI MATAKULIAH

GEOLOGI DASAR

Sugeng Widada, 2010

Page 3: Geologi Dasar

KULIAH DILAKSANAKAN DALAM 1 KALI PERTEMUAN TIAP MINGGU SELAMA LEBIH KURANG 2 X 50 MENIT TIAP PERTEMUAN

JUMLAH TATAP MUKA PERTEMUAN 12 - 14 KALI PERTEMUAN, SESUAI KALENDER AKADEMIK APABILA PERKULIAHAN JATUH PADA HARI LIBUR (HARI BESAR DAN LIBUR NASIONAL) MAKA AKAN DIGANTI HARI LAIN

JIKA DOSEN BERHALANGAN, MAKA DIGANTI HARI LAIN DIATUR BERSAMA DOSEN DAN MAHSW.

JADWAL PENGGANTI DILAKSANAKAN SEBELUM PERKULIAHAN BERAKHIR

MAHASISWA WAJIB HADIR MINIMAL 75% DARI JUMLAH TATAP MUKA KULIAH

KONTRAK PERKULIAHAN

Sugeng Widada, 2010

Page 4: Geologi Dasar

MAHASISWA WAJIB MENGUMPULKAN DAN MELAKSANAKAN TUGAS YANG DIBERIKAN OLEH DOSEN

NILAI AKHIR TERDIRI DARI (1) PRESENSI (KEHADIRAN), (2) TUGAS, (3) UJIAN TENGAH SEMESTER (4) UJIAN AKHIR SEMESTER DAN (5) PRAKTIKUM SERTA (6) KUIS

PELAKSANAAN KUIS TIDAK ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DAHULU

TIDAK ADA UJIAN SUSULAN, KECUALI SAKIT ATAU ADA REKOMENDASI TUGAS DARI UNIVERSITAS

JADWAL UJIAN DITETAPKAN OLEH BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Sugeng Widada, 2010

Page 5: Geologi Dasar

GEOLOGI

Geo : Ilmu ; Logos : Ilmu Geologi Ilmu Bumi

geografi, geodesi, geofisika, geomatika , dll

Sugeng Widada, 2010

Page 6: Geologi Dasar

geologi sebagai ilmu yang mempelajari materi dan struktur pembentuk bumi, serta bentuk-bentuk roman permukaan bumi, cara terjadinya, proses dan sejarah perkembangannya di masa lampau, saat ini serta masa yang akan datang.

Sugeng Widada, 2010

Page 7: Geologi Dasar

GEOLOGI LAUT : ilmu geologi yang mempelajari secara khusus kondisi KERAK BUMI di bawah permukaan laut berikut proses dan sejarah perkembanganya

Sugeng Widada, 2010

Page 8: Geologi Dasar

Geomorfologi, mempelajari bentuk roman muka bumi, asal mula jadi dan perkembangannya. Petrologi, mempelajari tentang batuan sebagai materi pembentuk bumi yang meliputi cara terjadinya, klasifikasi dan penamaannya, serta barbagai kaitannya dalam mendukung pemahaman kondisi geologinya. Geologi Struktur, mempelajari struktur dan bentuk arsitektonik kulit bumi berikut gaya dan proses pemebntuknya serta berbagai efek yang terjadi.

CABANG-CABANG ILMU GEOLOGI :

Sugeng Widada, 2010

Page 9: Geologi Dasar

Sedimentologi, mempelajari berbagai macam batuan sedimen beserta klasifikasinya, proses terjadinya, tempat pembentukanya dan kaitanya dalam mendukung pemahaman kondisi geologinya Paleontologi, mempelajari jejak kehidupan biota yang hidup pada masa lalu untuk digunakan sebagai penjelasan kondisi geologi pada saat biota tersebut hidup. Geofisika, mempelajari kondisi geologi dengan mendasarkan pada sifat-sifat fisika batuan, seperti perambatan gelombang, resistiviti, kemagnetan, gaya gravitasi, dan sebagainya.

Sugeng Widada, 2010

Page 10: Geologi Dasar

PLANET BUMI

MISTERI

Sugeng Widada, 2010

Page 11: Geologi Dasar

Sugeng Widada, 2010

Page 12: Geologi Dasar

Sugeng Widada, 2010

Page 13: Geologi Dasar

Sugeng Widada, 2010

Page 14: Geologi Dasar

STRUKTUR INTERIOR BUMI

Sugeng Widada, 2010

Page 15: Geologi Dasar

Sugeng Widada, 2010

Page 16: Geologi Dasar

Konsep-konsep dan hukum-hukum dalam geologi

hukum dan konsep geologi : menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu

Sugeng Widada, 2010

Page 17: Geologi Dasar

1. Konsep uniformitarianisme (James Hutton),

2. hukum superposisi (Steno), 3. konsep keselarasan dan

ketidakselarasan, 4. konsep transgresi-regresi, 5. hukum potong memotong (cross

cutting relationship)

Sugeng Widada, 2010

Page 18: Geologi Dasar

James Hutton (1785) :

1. Doktrin Uniformitarianisme

bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar

Sugeng Widada, 2010

Page 19: Geologi Dasar

Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past”

Sugeng Widada, 2010

Page 20: Geologi Dasar

2. Hukum Superposisi (Nicholas Steno)

Horizontalitas (Horizontality) : Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut.

Sugeng Widada, 2010

Page 21: Geologi Dasar

Superposisi (Superposition) : Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.

Sugeng Widada, 2010

Page 22: Geologi Dasar

Kesinambungan Lateral (Lateral Continuity) : Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan tersebut berubah facies. Dengan demikian, konsep perubahan facies terjadi apabila dalam satu lapis batuan terdapat sifat, fisika, kimia, dan biologi yang berbeda satu dengan lainnya

Sugeng Widada, 2010

Page 23: Geologi Dasar

Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)

Conformity : adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus), tidak terdapat selang waktu (rumpang waktu) pengendapan

Sugeng Widada, 2010

Page 24: Geologi Dasar

Unconformity : adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan

Sugeng Widada, 2010

Page 25: Geologi Dasar

Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya) yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu (ditandai oleh selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan).

Sugeng Widada, 2010

Page 26: Geologi Dasar

Angular Unconformity (Ketidakselarasan Bersudut) adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki hubungan/kontak yang membentuk sudut.

Sugeng Widada, 2010

Page 27: Geologi Dasar

Nonconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan beku atau metamorf.

Sugeng Widada, 2010

Page 28: Geologi Dasar

Sugeng Widada, 2010

Page 29: Geologi Dasar

Genang laut dan Susut laut (Transgresi dan Regresi ) a). Transgresi (Genang Laut) : Transgresi dalam pengertian stratigrafi / sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih cepat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah daratan. b). Regresi (Susut Laut) : Regresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih lambat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah lautan.

Sugeng Widada, 2010

Page 30: Geologi Dasar

Hubungan potong memotong (Cross-cutting relationships) : Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang dipotong/diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.

Sugeng Widada, 2010

Page 31: Geologi Dasar

Sugeng Widada, 2010