2
HABITAT LUMUT Lumut merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat ditemui di seluruh wilayah dunia, mulai dari daerah kutub sampai ke daerah tropis. Di daerah kutub, lumut membentuk sebuah ekosistem padang rumput yang dikenal dengan tundra. Lumut kebanyakan ditemukan di daerah yang lembap dan cahaya rendah. lumut dapat ditemukan di daerah berhutan dan daerah di tepi sungai. Lumut juga dapat ditemukan di celah-celah antara batu-batu di jalan-jalan di kota. Beberapa spesies lumut merupakan akuatik sepenuhnya seperti Fontinalis antipyretic, dan lainnya seperti Sphagnum menghuni tanah berlumpur, rawa- rawa, dan saluran air yang bergerak sangat lambat. Lumut akuatik dan lumut semi-akuatik panjangnya dapat sangat melampaui kisaran panjang normal. Misalnya tanaman individu berukuran 20-30 cm(8-12 inch) atau lebih adalah hal yang lazim pada spesies Sphagnum. Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), oleh karena itu lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita). Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat; yang hidup pada daun-

Habitat Lumut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Habitat Lumut

HABITAT LUMUT

Lumut merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat ditemui di seluruh wilayah dunia, mulai dari daerah kutub sampai ke daerah tropis. Di daerah kutub, lumut membentuk sebuah ekosistem padang rumput yang dikenal dengan tundra.

Lumut kebanyakan ditemukan di daerah yang lembap dan cahaya rendah. lumut dapat ditemukan di daerah berhutan dan daerah di tepi sungai. Lumut juga dapat ditemukan di celah-celah antara batu-batu di jalan-jalan di kota. Beberapa spesies lumut merupakan akuatik sepenuhnya seperti Fontinalis antipyretic, dan lainnya seperti Sphagnum menghuni tanah berlumpur, rawa-rawa, dan saluran air yang bergerak sangat lambat. Lumut akuatik dan lumut semi-akuatik panjangnya dapat sangat melampaui kisaran panjang normal. Misalnya tanaman individu berukuran 20-30 cm(8-12 inch) atau lebih adalah hal yang lazim pada spesies Sphagnum.

Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), oleh karena itu lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).

Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat; yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil. Jika banyak epifil dijumpai pada pohon di hutan, maka hutan demikian disebut hutan lumut.

Lumut hati yang memiliki struktur tubuh higromorf, hidup pada tempat tempat yang basah. Sedangkan yang memiliki struktur tubuh xeromorf(alat penyimpan air), hidup pada tempat-tempat yang kering.

Lumut daun atau Bryopsida dapat tumbuh di atas tanah yang secara periodic mengalami masa kekeringan. Bahkan tumbuhan ini dapat tumbuh di atas pasir yang bergerak sekalipun. Lumut-lumut macam ini juga bisa kita temui di antara rumput-rumut, di

Page 2: Habitat Lumut

atas batu-batu cadas, pada batang pohon dan cabang-cabang pohon, tapi jarang ditemui di dalam air.

Di manapun mereka berada, mereka membutuhkan kelembapan untuk bertahan hidup dikarenakan oleh kecil dan tipisnya ukuran jaringan tumbuhan ini, kurangnya kutikula, serta kebutuhannya akan air untuk dapat menyelesaikan fertilisasi.

Di daerah utara, di bagian utara pohon-pohon dan batuan akan memiliki rata-rata lebih banyak lumut dibandingkan sisi lainnya. Hal ini dikarenakan tidak ada cukup air untuk bereproduksi pada sisi pohon yang menghadap ke matahari. hal sebaliknya berlaku di bagian selatan khatulistiwa. Di dalam hutan di mana sinar matahari tidak dapat menembus, lumut tumbuh sama baiknya di semua bagian batang pohon.