Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    1/56

    Hama dan Penyakit Kelapa Sawit

    Pengendalian hama dan penyakit tanaman

    A. Penyakit1. Penyakit Akar (Blast disease)

    Gejala serangan :

    - anaman t!m"!h a"n#rmal dan lemah- $a!n tanaman "er!"ah menjadi "erwarna k!ning

    Penye"a" :

    %am!r (&hi'#t#nia lamelliera dan Phyti!m sp.)

    *ara pengendalian :

    - +elak!kan kegiatan persemaian dengan "aik

    - +engat!r pengairan agar tidak terjadi kekeringan di pertanaman

    ,. Penyakit B!s!k Pangkal Batang (Basal stem r#tGan#derma)

    Gejala serangan:

    - $a!n "erwarna hija! p!at- %am!r yang ter"ent!k sedikit- $a!n t!a menjadi lay! dan patah- $ari tempat yang terineksi kel!ar getah

    Penye"a" :

    %am!r Gan#derma applanat!m Gan#derma l!id!m dan Gan#dermapse!d#/er!m.

    *ara pengendalian dan penegahan :

    - +em"#ngkar tanaman yang terserang dan selanj!tnya di"akar- +elak!kan pem"!m"!nan tanaman

    0. Penyakit B!s!k Batang Atas (pper stem r#t)

    Gejala serangan:

    - 2arna da!n yang ter"awah "er!"ah dan selanj!tnya mati- Batang yang "erada sekitar , m di atas tanah mem"!s!k- Bagian yang "!s!k "erwarna #kelat kea"!an

    Penye"a" :

    %am!r 3#me4 n#4i!s.

    *ara pengendalian :

    - +elak!kan pem"#ngkaran tanaman yang terserang dan mem"!ang "agiantanaman yang terserang- Bekas l!ka selanj!tnya dit!t!pi dengan #"at pen!t!p l!ka

    5. Penyakit B!s!k Kering Pangkal Batang ($ry "asal r#t)

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    2/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    3/56

    Gejala serangan :

    - erdapat "erak-"erak #kelat t!a di !j!ng dan tepi da!n- Berak-"erak dikelilingi warna k!ning- Berak ini mer!pakan "atas antara "agian da!n yang sehat dan yang terserang

    Penye"a" :

    %am!r +elan#ni!m sp. Gl#merella ing!lata dan B#try#dipl#dia palmar!m.

    *ara pengendalian :

    - +elak!kan pengat!ran jarak tanam penyiraman seara terat!r dan pem!p!kan"erim"ang- anah yang mengg!mpal di akar har!s disertakan pada wakt! pemindahan "i"itdari persemaian ke pem"i"itan !tama.

    Pengaplikasian *aptan ;,< ata! *!man ;1#r!s.

    *ara pengendalian :

    +elak!kan kastrasi penyer"!kan "!atan dan menjaga sanitasi ke"!n ter!tamapada m!sim h!jan.

    Pengaplikasian di#latan ;,

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    4/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    5/56

    Pengendalian dapat dilak!kan dengan mendatangkan "!r!ng pemangsanya.

    9. K!m"ang @rytes rhin#er#s

    Gejala serangan :

    $a!n m!da yang "el!m mem"!ka dan pada pangkal da!n "erl!"ang-l!"ang.

    *ara pengendalian :

    +engg!nakan parasit k!m"ang seperti jam!r +etharri'i!m anis#pliae dan >ir!sBa!l#>ir!s #rytes.

    +elepaskan predat#r k!m"ang seperti t#kek !lar dan "!r!ng.

    . ?gengat iratha"a m!ndella (penggerek tandan "!ah)

    Gejala serangan:

    erdapat l!"ang-l!"ang pada "!ah m!da dan "!ah t!a.

    *ara pengendalian :

    Pengaplikasian insektisida yang mengand!ng "ahan akti trikl#r#n 9;9 gl ata!and#s!lan 06; gl.

    =. ik!s (&att!s ti#mani!s dan &att!s sp.)

    Gejala serangan:

    - Pert!m"!han "i"it dan tanaman m!da tidak n#rmal- B!ah yang terserang men!nj!kkan "ekas gigitan.

    *ara pengendalian :

    +elak!kan pengemp#san pada sarangnya ata! mendatangkan predat#r tik!sseperti k!ing !lar dan "!r!ng hant!.

    Beberapa Penyakit pada Daun Kelapa

    SawitOPINI| 16 April 2013 | 13:58 Dibaca: 816 Komentar: 0 0

    http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/
  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    6/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    7/56

    bibit yang sudah masuk kategori kritis atau terserang berat, maka harus dimusnahkan dengan cara

    dibakar. Selain itu, bibit-bibit yang terserang harus diisolasi, jangan satukan dengan tanaman lain yang

    masih sehat.

    Aplikasi :

    Disemprot dengan fungisida thibenzol, captan atau thiram dengan konsentrasi 0,1-0,2% tiap 10-14 hari.

    2.Penyakit busuk Daun Antroksa.

    Penyakit busuk daun antroksa umumnya menyerang bibit kelapa sawit yang masih muda. Penyakit

    antroksa sendiri sebenarnya merupakan sekumpulan nama penyakit atau infeksi pada daun bibit-bibit

    muda, yang disebabkan oleh 3 jenis jamur patogenik, yaitu Botryodiplodiaspp..,Melanconium elaeidis

    dan Glomerella cingulata.Spora dihasilkan di dalam piknidia atau aservuli, dan menyebar dengan

    bantuan angin atau percikan air siraman atau hujan Penyakit ini telah dilaporkan terdapat di berbagai

    perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

    Gejala.

    Terutama menyerang bibit pada umur 2-3 bulan. Kadang-kadang dijumpai bersamaan dengan gejalatransplanting shock (cekaman pindah tanam). Gejala biasanya dijumpai pada bagian tengah atau ujung

    daun, berupa bintik terang yang selanjutnya melebar dan menjadi kuning dan coklat gelap. Jaringan

    sakit selanjutnya nekrosis, bercak meluas dengan batas antara bercak dengan jaringan sehat berwarna

    kuning.Bercak kadangkala memanjang sejajar tulang daun.

    Adapun faktor pendorong terjadinya serangan PDA ini adalah sama dengan faktor pendorong pada

    serangan PBD. Karenanya, selain pembersihanan lahan, penjarangan, pemangkasan, pengisolasian dan

    pemusnahan bibit yang sudah kolaps, lakukan juga pengurangan teduhan di atas pembibitan. Cahaya

    matahari bisa membantu mengurangi kecepatan pertumbuhan jamur patogen.

    Lakukan penyemprotan dengan fungisida ziram, thiram, captan, cuman atau triadimenol dengan

    konsentrasi 0,1-0,2% dengan pusingan 7-10 hari, atau dengan thibenzol dengan konsentrasi 0,1%

    dengan pusingan 10-14 hari.

    3.Penyakit Karat Daun.

    Penyakit karat daun ini biasanya menyerang tanaman yang sudah mulai berproduksi sampai tanaman

    yg sudah tua. Penyakit karat daun disebabkan oleh alga Cephaleuros virescen. Gejala penyakit berupa

    pembentukan karat berwarna kemerahan pada pelepah-pelepah tua (bagian bawah). Ini membuat

    seluruh daun pada pelepah-pelepah bawah menjadi kering lalu mati.

    Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan diantaranya:

    Melakukan penunasan pelepah bawah secara teratur.

    Melakukan penyemprotan dengan fungisida tembaga, sperti dengan Kurproxat 345SC (produksi

    Nufarm Indonesia) atau bubur Bordeaux, C.O.C., dan Cobox. b. dengan dosis 2,5- 5 gram / 2 liter air

    dengan interval penyemprotan satu minggu.

    4.Penyakit Tajuk Daun ( Crown Disease )

    Gejala serangan :

    Helai daun bagian tengah pelepah berukuran kecil-kecil dan sobek.

    Penyebab:

    Sifat genetik yang diturunkan dari tanaman induk.

    Cara pengendalian : Melakukan seleksi terhadap tanaman induk yang bersifat karier penyakit ini.

    Artinya, pohon yang mengalami penyakit ini tidak boleh dijadikan indukan.

    http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CDQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.nufarm.com%2FID%2FKurproxat345&ei=cBJrUYdkhM2tB_77gagL&usg=AFQjCNH9p9y1n7UlOFY89Xm8g0e2r1wMeQ&bvm=bv.45175338,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CDQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.nufarm.com%2FID%2FKurproxat345&ei=cBJrUYdkhM2tB_77gagL&usg=AFQjCNH9p9y1n7UlOFY89Xm8g0e2r1wMeQ&bvm=bv.45175338,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CDQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.nufarm.com%2FID%2FKurproxat345&ei=cBJrUYdkhM2tB_77gagL&usg=AFQjCNH9p9y1n7UlOFY89Xm8g0e2r1wMeQ&bvm=bv.45175338,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CDQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.nufarm.com%2FID%2FKurproxat345&ei=cBJrUYdkhM2tB_77gagL&usg=AFQjCNH9p9y1n7UlOFY89Xm8g0e2r1wMeQ&bvm=bv.45175338,d.bmk
  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    8/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    9/56

    Gan#derma pse!d#/er!m.

    *ara pengendalian dan penegahan :

    - +em"#ngkar tanaman yang terserang dan selanj!tnya di"akar

    - +elak!kan pem"!m"!nan tanaman

    0. Penyakit B!s!k Batang Atas (pper stem r#t)

    Gejala serangan:

    - 2arna da!n yang ter"awah "er!"ah dan selanj!tnya mati- Batang yang "erada sekitar , m di atas tanah mem"!s!k- Bagian yang "!s!k "erwarna #kelat kea"!an

    Penye"a" :

    %am!r 3#me4 n#4i!s.

    *ara pengendalian :

    - +elak!kan pem"#ngkaran tanaman yang terserang danmem"!ang "agian tanaman yang terserang- Bekas l!ka selanj!tnya dit!t!pi dengan #"at pen!t!p l!ka

    5. Penyakit B!s!k Kering Pangkal Batang ($ry "asal r#t)

    Gejala serangan :

    andan "!ah mem"!s!k dan pelepah da!n "agian "awah patah.

    Penye"a" :

    %am!r *erat#ytis parad#4a.

    *ara pengendalian :

    +em"#ngkar tanaman yang terserang he"at dan selanj!tnyadi"akar.

    6. Penyakit B!s!k K!n!p (Spear r#t)

    Gejala serangan:

    %aringan pada k!n!p (spear) mem"!s!k dan "erwarna ke#kelatan.

    Penye"a" :

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    10/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    11/56

    palmar!m.

    *ara pengendalian :

    - +elak!kan pengat!ran jarak tanam penyiraman seara terat!r

    dan pem!p!kan "erim"ang- anah yang mengg!mpal di akar har!s disertakan pada wakt!pemindahan "i"it dari persemaian ke pem"i"itan !tama.

    Pengaplikasian *aptan ;,< ata! *!man ;1#r!s.

    *ara pengendalian :

    +elak!kan kastrasi penyer"!kan "!atan dan menjaga sanitasike"!n ter!tama pada m!sim h!jan.

    Pengaplikasian di#latan ;,

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    12/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    13/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    14/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    15/56

    Penyakit ini dapat menyerang tanaman kelapa sawit dengan gejala mengering bagian pucuk

    dan bila dibela akan mengeluarkan bau yang busuk. Penyakit ini menyerang tanaman yang

    akan memasuki masa prduksi dan yang telah prduksi. Penyakit ini dapat menyebabkan

    kematian tanaman, dan berlangsung sangat cepat bila serangan masuk ke titik tumbuh.

    Penyebab penyakit sama dengan penyebab penyakit busuk pucuk dan gugur buah padatanaman kelapa yaitu Phytophthora palmivora.

    Penyakit Layu Fusarium(Marchitez disease)

    Penyebab penyakit diidenti!ikasi sebagai Fusarium oxysporum !. sp. elaeidis, yang

    merupakan patgen "askular. #ejala pada serangan berat akan sangat ber"ariasi yang

    muncul pada daun muda dan dewasa. Penyakit layu yang disebabkan leh Fusarium

    oxysporum !.sp. elaeidisadalah patgen "askular yang umum ditemukan di banyak negara

    $!rika, dan juga pada beberapa daerah di $merika %elatan, di mana diyakini dalam menanam

    bahan berasal dari $!rika. #ejalanya sangat ber"ariasi antara daun pelepah yang muda,

    tetapi biasanya hanya beberapa daun dari gejala menunjukkan menguning dan mengering.

    Penyakit cincin merah (Red ring disease)

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    16/56

    &anaman kelapa sawit menunjukkan gejala akut leh serangan penyakit cincin merah dan

    tanaman mati dan terjadi hanya dalam beberapa bulan. #ejala serangan berat daun mengecil

    dan nampak bercak kuning-ranye pada petil dan daun tmbak daun muda yang

    menguning. 'entuk cincin pada jaringan pada sawit dipengaruhi leh cincin merah. enis

    cincin tidak selalu muncul sebagai berbeda dan menempati seluruh panjang batang.mumnya ditemukan bukan cincin, tapi bintik hitam tersebar dan membentuk pla cincin.

    Penyakit ini disebabkan leh nematda Bursaphelenchus cocophilus dan ditularkan leh

    kumbang Rhynchophorus.Penyakit ini juga banyak ditemukan pada tanaman kelapa tapi

    *ndnesia sampai saat ini belum pernah dilaprkan.

    Penyakit daun Menguning yang disebabkan oleh Potyvirus

    &anaman kelapa sawit menunjukkan gejala layu yang di mulai dari daun yang lebih rendah

    dengan gejala berubah warna menjadi cklat dari ujung dan kering. #ejala klrsis daun

    yang berbentuk cincin yang disebabkan leh pty"irus. #ejala lain termasuk msaik stripe

    kuning (daerah hijau bergantian dengan beberapa kuning). (Arie A Lolong/Balit Palma).

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    17/56

    Bercak Daun

    Bercak Daun

    Penyakit-penyakit yang termasuk ke dalam kelompok bercak daun adalah yang

    disebabkan oleh jamur-jamur patogenik dari genera Curvularia, Cochiobolus,

    Drechslera dan Pestalotiopsis (Turner, 1981). ercak daun yang disebabkan oleh

    Curvularia lebih dikenal sebagai ha!ar daun cur"ularia. Penyakit ini terdapat di

    berbagai perkebunan kelapa sa!it di #ndonesia, tetapi tingkat serangannya beragam

    tergantung pada kondisi lingkungan setempat dan tindakan agronomik yang

    dijalankan (Purba, 199$ % 199& dan '1).

    Gejala

    mumnya dijumpai di P tetapi gejala a!al bisa jadi telah dimulai sejak di P*.

    +erangan dapat terjadi selama periode kering dan basah. ejala a!al tampak berupa

    bintik kuning pada daun tombak atau yang telah membuka, bercak membesar dan

    menjadi agak lonjong dengan panjang &-8 mm ber!arna coklat terang dengan tepi

    kuning atau tidak, bagian tengah bercakkadang kala tampak berminyak. Pada gejala

    lanjut bercak menjadi nekrosis, beberapa bercak menyatu membentuk bercak besar

    tak beraturan. Pada beberapa kasus bagian tengah bercakmengering, rapuh, ber!arna

    kelabu atau coklat muda .Penyebab

    http://waryanto-motifasidiri.blogspot.com/2011/11/bercak-daun.htmlhttp://waryanto-motifasidiri.blogspot.com/2011/11/bercak-daun.html
  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    18/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    19/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    20/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    21/56

    komponen selulosa tidak berbeda nyata untuk dibandingkan dengan yang dibentuk

    oleh b-1,-glucosidic, ikatan sederhana dari glukosa. 4iller et al. (')

    mengemukakan bah!a anoderma merupakan Hsaprobic< dan hanya menyerang

    tanaman inang yang lemah, sehingga dikategorikan sebagai parasit atau patogen

    sekunder. Penjelasan lain dari jamur ialah sebagai sapro3it 3akultati3. anoderma juga

    hidup sebagai endo3it dalam kelapa (*bdullah, ').

    Gejala Penyakit

    ejala a!al penyakit sulit diidenti3ikasi dikarenakan perkembangannya yang

    lambat dan dikarenakan gejala eksternal berbeda dengan gejala internal. +angat

    mudah untuk mengidenti3ikasi gejala di tanaman de!asa atau saat telah membentuk

    tubuh buah, konsekuensinya, penyakit jadi lebih sulit dikendalikan. ejala utama

    +> adalah terhambatnya pertumbuhan, !arna daun menjadi hijau pucat dan busuk

    pada batang tanaman (ambar ' dan ?). Pada tanaman belum menghasilkan, gejala

    a!al ditandai dengan penguningan tanaman atau daun terba!ah diikuti dengan

    nekrosis yang menyebar ke seluruh daun. Pada tanaman de!asa, semua pelepah

    menjadi pucat, semua daun dan pelepah mengering, daun tombak tidak membuka

    (terjadinya akumulasi daun tombak) dan suatu saat tanaman akan mati (Purba, 199?).

    ejala ditandai dengan mati dan mengeringnya tanaman dapat terjadi bersamaan

    dengan adanya serangan rayap. apat diasumsikan jika gejala pada daun terlihat,

    maka setengah batang kelapa sa!it telah hancur oleh anoderma. Pada tanaman

    belum menghasilkan, saat gejala muncul, tanaman akan mati setelah & sampai 1'

    bulan, sementara tanaman de!asa akan mati setelah ' tahun. +aat gejala tajuk

    muncul, biasanya setengah dari jaringan didalam pangkal batang sudah mati oleh

    anoderma. +ebagai tambahan, gejala internal yang ditandai dengan busuk pangkal

    batang muncul. alam jaringan yang busuk, luka terlihat dari area ber!arna coklat

    muda diikuti dengan area gelap seperti bayangan pita, yang umumnya disebut 6ona

    reaksi resin (+emangun, 199).

    +ecara mikroskopik, gejala internal dari akar yang terserang anoderma sama dengan

    batang yang terin3eksi. aringan korteks dari akar yang terin3eksi berubah menjadi

    coklat sampai putih. Pada serangan lanjutan, jaringan korteks menjadi rapuh dan

    mudah hancur. aringan stele akar terin3eksi menjadi hitam pada serangan berat

    (>ahayu, 198$). 0i3a umumnya berada pada jaringan korteks, endodermis, perisel,

    ;ilem dan 3loem. 2lamidospora sering dibentuk untuk bertahan hidup pada kondisi

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    22/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    23/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    24/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    25/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    26/56

    et al. (') berhasil mem3ormulasikan 3ungisida hayati menggunakan Trichoderma

    koningii untuk mengendalikan +> pada kelapa sa!it. *khir-akhir ini, Trichoderma

    telah digunakan untuk mengendalikan anoderma di lapangan !alaupun hasilnya

    belum konsisten (+usanto et al., '@).

    Pengendalian Penyakit Terpadu

    +istem lubang dalam lubang (sistem menggali lubang di dalam lubang Jpanjang ?.m

    ; lebar ?.m ; dalam .8mK dengan lubang tanam standard J.$m ; .$m ; .$mK

    didalamnya (ambar 1)) ditambah aplikasi Trichoderma spp. sebagai agen

    pengendali hayati (g per lubang) dan aplikasi tandan kosong (kg per lubang

    per tahun) dapat digunakan sebagai tindakan pengendalian untuk mengurangi tingkat

    in3eksi anoderma (+usanto, ''). 0al ini dikarenakan sumber inokulum berupa

    akar sakit telah dipindahkan karena pada dasarnya akar tanaman kelapa sa!it hanya

    tumbuh sampai kedalaman 8cm, dan sisa dari penyakit +> pada lubang tanam akan

    dihancurkan oleh agen pengendali hayati Trichoderma spp. +istem ini dapat

    mengurangi kemungkinan terjadinya kontak akar. agaimanapun juga, sumber in3eksi

    potensial masih dapat ditemukan dari tanaman hidup yang berupa jaringan akar,

    bonggol dan batang (Elood et al., ').

    Penanaman ulang dengan sistem lubang dalam lubang bertujuan untuk meningkatkan

    hasil kelapa sa!it di tanah mineral yang kurang nutrisi dan bercurah hujan rendah

    atau karena lahan tersebut telah tere;ploitasi. 4artoyo et al. (199$) melaporkan

    bah!a penggunaan sistem ini mampu memberikan peningkatan produkti"itas yang

    nyata.

    #nsiden penyakit +> pada sistem lubang dalam lubang lebih rendah (Tabel ?)

    dibandingkan sistem tanam dengan lubang standard (.&?7, '?% .&?7, '% dan

    1.?&7, '@) pada usia tanaman 1 tahun. Pada pengamatan tahun '?, insiden

    penyakit +> mencapai .'97. Pengamatan di tahun ' dan '@ juga

    menunjukkan nilai yang sama dengan pengamatan di tahun '?. #nsiden penyakit

    mencapai .'97 dan .8$7 berturut-turut (+usanto et al., '$). i lokasi penanaman

    lain juga menunjukkan hasil yang sama (Prasetyo et al., '8).

    S!m"er : klinik sawit

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    27/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    28/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    29/56

    Dimana :

    a : Jarak tanam

    b : Jarak antar baris yang akan dicari

    Rumus :

    Perhitungan :

    Luas Areal : 1 Ha

    Jarak Tanam : 9m x 9m X 9m

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    30/56

    Selain cara diatas, ada cara simpel yang digunakan untuk menghitung jumlah populasi yang dikutip

    dari buku Iyung Pahan :

    Kredit : Iyung Pahan

    Berikut juga hasil beberapa perhitungan kelapa sawit dari berbagai jarak tanam :

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    31/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    32/56

    ambar 1. Tanaman de!asa yang terserang busuk pupus

    ambar '. Pangkal pucuk yang terserang busuk pupus pada tanaman muda

    Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan diantaranya

    4enuangkan campuran 3ormulasi 3ungisida dan bakterisida (antibiotik)

    ntuk tanaman yang baru pulih disarankan memberi ekstra pupuk B dan 4g

    sebesar '@7

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    33/56

    4engendalikan kumbang moncong (>hynchoporus sp) secara manual atau

    kimia!i

    Busuk Pangkal Batang3riday 1 +arh ,;11 ;;:;; administrat#r

    Biologi

    Penyakit ini memiliki banyak nama di seluruh dunia, tetapi selalu menjadi penyakit

    yang mematikan pada kelapa sa!it. usuk pangkal batang kelapa sa!it disebabkan

    oleh jamur anoderma. amur anoderma lebih dikenal sebagai obat herbal di :hina,

    2orea dan epang. anoderma tergolong dalam kelas asidiomycetes, penyebab

    utama penyakit akar putih pada tanaman berkayu dengan menguraikan lignin yang

    mengandung selulosa dan polisakarida. anoderma dapat tumbuh dengan baik pada

    media buatan dengan memproduksi organ somati3. Pengisolasiannya dapat dilakukan

    dengan menanam jaringan sakit atau bagian dari jaringan korteks basidiokarp.

    anoderma yang ditumbuhkan pada media P* (Potato e;trose *gar) dapat

    tumbuh lebih baik daripada yang ditumbuhkan di media 4* (4alt *gar), 4/* (4alt/;tract *gar), :4* (:orn 4eal *gar), dan :* (:6apek* (>ice e;trose *gar), sama dengan

    P*.

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    34/56

    Gam"ar 1. !"!h "!ah Ganoderma boninense

    asidiospora akan berkecambah ? jam setelah dipindahkan dari permukaan tubuh

    buah dengan tingkat germinasi sekitar ?1.@ A $7. aniderma boninense dapat

    tumbuh lebih baik jika pada media ditambahkan sumber karbon seperti dekstrosa,

    3ruktosa, galaktosa, sakarosa, maltose, laktosa dan selulosa. Pertumbuhannya juga

    dipengaruhi dengan sumber nitrogen yang digunakan. +etiap isolat memberikan

    respon yang berbeda terhadap perbedaan sumber nitrogen diantaranya BaBC',

    BaBC?, B0BC?, (B0)'0PC, asparagin, glisin, dan pepton. +uplemen biotin

    dapat meningkatkan perkecambahan basidiospora. 4iselia . boninense dapat

    tumbuh dan membentuk basidiokarp pada media serbuk batang kelapa sa!it, serbuk

    batang kelapa sa!it D biotin, potongan akar kelapa sa!it, dan potongan akar kelapa

    sa!it D biotin. akal basidiokarp mulai terbentuk ? hari setelah inokulasi, dan

    tumbuh sempurna setelah 9 hari.

    i #ndonesia, anoderma boninense dapat tumbuh pada p0 ?-8.@ dengan temperature

    optimal ?o: dan terganggu pertumbuhannya pada suhu 1@o: dan ?@o:, dan tidak

    dapat tumbuh pada suhu o: (*badi dan harmaputra, 1988% harmaputra et al.,

    199?). Penyebab busuk pangkal batang pada kelapa sa!it berbeda di tiap negara. i

    *3rika +elatan, busuk pangkal batang disebabkan oleh . lucidum 2arst. sedangkan

    di Bigeria disebabkan oleh . 6onatum, . encidum, . colossus, dan . applanatum.

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    35/56

    i 4alaysia, spesies teridenti3ikasi sebagai penyebab busuk pangkal batang yaitu .

    boninense, . miniatocinctum, . 6onatum dan . tornatum. amur yang paling sering

    ditemukan umumnya ialah . boninense, sementara . tornatum hanya ditemukan

    tumbuh di pedalaman dan dataran tinggi dengan curah hujan tinggi. i #ndonesia, .

    boninense teridenti3ikasi sebagai spesies yang paling umum menyerang (*badi, 198&%

    tomo, '').

    amur anoderma tergolong ke dalam kelas basidiomycetes. Eamili ganodermataceae

    telah dikenal luas sebagai patogen di banyak tanaman termasuk kelapa sa!it. amur

    lignolitik umumnya termasuk dalam jamur busuk putih yang digolongkan ke dalam

    basidiomycetes. 2arena itulah, jamur ini lebih akti3 menghancurkan lignin

    dibandingkan golongan lainnya. 2omponen pembentuk dinding sel tanaman adalahlignin, selulosa, dan hemiselulosa. engan demikian, untuk menyerang tanaman,

    jamur harus menghancurkan ketiga komponen tersebut dengan en6im ligninase

    pero;idase, selulose dan hemiselulose. eberapa spesies anoderma memproduksi

    en6im amylase, ekstraseluler, oksidase, in"ertase, koagulase, protease, renetase,

    pektinase, dan selulose. erdasarkan mekanisme in3eksi, anoderma diklasi3ikasikan

    kedalam jamur busuk putih. amur busuk putih ini diklasi3ikasikan berdasarkan

    kecepatan dan produksi dari en6im lignolitik (Fard et al., ').

    . lucidum memproduksi manganese peroksidase (4nP), dan lakase% sama dengan

    en6im dari . boninense yang menyerang kelapa sa!it tetapi masih memerlukan

    penelitian lebih lanjut (:orley dan Tinker, '?). amur busuk putih memproduksi

    sistem lignolitik yang tidak spesi3ik terdiri dari peroksidase dan lakase (phenol

    oksidase =*:), yang melakukan proses oksidasi (Peterson, '&). Tiga peroksidase

    telah diobser"asi yaitu =#P, 4nP dan "ersatile peroksidase (GP). iodegradasi dari

    komponen selulosa tidak berbeda nyata untuk dibandingkan dengan yang dibentukoleh b-1,-glucosidic, ikatan sederhana dari glukosa. 4iller et al. (')

    mengemukakan bah!a anoderma merupakan Hsaprobic< dan hanya menyerang

    tanaman inang yang lemah, sehingga dikategorikan sebagai parasit atau patogen

    sekunder. Penjelasan lain dari jamur ialah sebagai sapro3it 3akultati3. anoderma juga

    hidup sebagai endo3it dalam kelapa (*bdullah, ').

    Gejala Penyakit

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    36/56

    Gam"ar ,.

    Ak!m!lasi da!n t#m"ak dan pengeringan pelepah

    ejala a!al penyakit sulit diidenti3ikasi dikarenakan perkembangannya yang

    lambat dan dikarenakan gejala eksternal berbeda dengan gejala internal. +angat

    mudah untuk mengidenti3ikasi gejala di tanaman de!asa atau saat telah membentuk

    tubuh buah, konsekuensinya, penyakit jadi lebih sulit dikendalikan. ejala utama

    +> adalah terhambatnya pertumbuhan, !arna daun menjadi hijau pucat dan busuk

    pada batang tanaman (ambar ' dan ?). Pada tanaman belum menghasilkan, gejala

    a!al ditandai dengan penguningan tanaman atau daun terba!ah diikuti dengan

    nekrosis yang menyebar ke seluruh daun. Pada tanaman de!asa, semua pelepah

    menjadi pucat, semua daun dan pelepah mengering, daun tombak tidak membuka

    (terjadinya akumulasi daun tombak) dan suatu saat tanaman akan mati (Purba, 199?).

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    37/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    38/56

    ekstrim. Tanda lain dari penyakit ialah munculnya tubuh buah atau basidiokarp pada

    pangkal batang kelapa sa!it (ambar ).

    ejala penyakit anoderma di lahan gambut memiliki perbedaan dengan di lahan

    mineral. Perbedaan ekologi antara tanah gambut dengan tanah mineral, keistime!aan

    dan karakteristik lahan menentukan perbedaan keistime!aan, karakteristik dan

    mekanisme persebaran anoderma. Tingginya kemunculan penyakit anoderma pada

    lahan gambut kemungkinan besar disebabkan oleh basidiospora sebagai agen

    penyebar, dan lahan gambut umumnya cocok untuk perkembangan anoderma. Pola

    kemunculan gejala pada perkebunan kelapa sa!it di lahan gambut juga berbeda.

    ejala serangan buruk batang atas lebih sering terjadi, bahkan sampai lebih dari $?7.

    Eakta ini terlihat dari sampel yang diambil dari =abuhan atu, dengan perbandingan+>+> sebesar ?&7$?7 (+usanto et al., '8). Perbandingan busuk pangkal

    batang dan busuk batang atas sangat berhubungan dengan jenis lahan gambut dan

    tergenang atau tidaknya dalam satu tahun. +aat tanah gambut mulai mendekati tanah

    mineral, busuk pangkal batang akan meningkat, sebaliknya busuk batang atas akan

    menurun. =ahan tergenang akan menyebabkan anoderma mati dan memperkuat

    mekanisme busuk batang atas. Pola penyebaran basidiospora melalui udara membuat

    busuk batang atas sebagai gejala penyakit anoderma.

    Arti Ekonomi

    Penyakit busuk pangkal batang adalah penyakit penting yang menyebabkan kerugian

    besar di perkebunan kelapa sa!it (+emangun, 199% Treu, 1998), terutama di

    #ndonesia dan 4alaysia (Turner, 1981% armono, 1998b). i beberapa perkebunan di

    #ndonesia, penyakit ini telah menyebabkan kematian tanaman sampai lebih dari 87

    dari seluruh populasi kelapa sa!it, dan menyebabkan penurunan produk kelapa sa!it

    per unit area (+usanto, ''% +usanto et al., ''b). ahulu . boninense dipercaya

    hanya menyerang tanaman tua, namun demikian, saat ini telah dipahami bah!a

    patogen ini juga menyerang tanaman tanaman belum menghasilkan ( 1 tahun).

    ejala penyakit muncul lebih cepat dan lebih berat pada generasi ketiga dan keempat

    (ambar $). #nsiden penyakit di tanaman belum menghasilkan pada generasi pertama,

    kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adalah , , & dan 117. +edangkan insiden

    penyakit di tanaman menghasilkan pada generasi pertama, kedua dan ketiga secara

    berturut-turut adalah 1&, 18 dan &@7 (+usanto et al., ''a). Tingginya insidenpenyakit menyebabkan banyak pekebun lebih cepat melakukan tanam ulang !alaupun

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    39/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    40/56

    anoderma pada kelapa sa!it (0asan, '@). 4ekanisme ini didukung oleh pola

    persebaran penyakit yang mengelompok. Tanaman sakit biasanya dikelilingi oleh

    tanaman sakit dengan gejala lebih ringan. anyak sekali kelapa sa!it yang mati

    akibat busuk pangkal batang ketika sistem under planting digunakan. i sisi lain,

    basidiospora juga telah dinyatakan memainkan peranan penting dalam menyebarkan

    penyakit (+anderson et al., '% Pilotti et al., '?% +anderson, '@). asidiospora

    tidak selalu membentuk miselium sekunder dan tubuh buah karena memerlukan tipe

    perka!inan yang sama. Percobaan kesesuaian "etetati3 dan teknik

    Polymerase :hain >eaction (P:>) dapat menunjukkan bah!a anoderma pada area

    tertentu memiliki perbedaan tipe perka!inan (Pilotti et al., '?). egitu juga dengan

    agen pembeda molekuler (P:>). ika disebabkan oleh kontak akar, anoderma yang

    tumbuh pada tanaman yang berdekatan seharusnya memiliki tipe yang sama.

    asidiospora dibebaskan dan menyebar secara besar-besaran pada pukul ''.-$.,

    dan lebih sedikit pada pukul 1'.-1$.. Pemencaran ini juga dibantu oleh kumbang

    Cryctes rhinoceros yang lar"anya umum ditemukan pada batang kelapa sa!it yang

    busuk. +. nigrescens memainkan peranan paling penting dalam membantu

    penyebarannya di #ndonesia.

    Perkebunan yang banyak tunggul tanaman karet, kelapa sa!it, kakao atau tanaman

    hutan lainnya ra!an terhadap penyakit ini. Tunggul dapat menjadi sumber inokulum

    anoderma yang potensial. Cleh karena itu, sangat disarankan untuk memindahkan

    tunggul seluruhnya pada saat melakukan tanam ulang. =ahan budidaya sebelum

    tanam ulang juga mempengaruhi penyakit ini. +emakin tua tanaman, semakin besar

    kerusakan yang disebabkan oleh penyakit ini. 2erugian yang meningkat berhubungan

    dengan peningkatan siklus penanaman di perkebunan, yang menunjukkan bah!a

    substrat semakin melimpah atau populasi inokulum semakin banyak. =okasi

    perkebunan tidak terlalu penting karena penyakit ini dapat ditemukan pada daerah

    pesisir dan pedalaman. anoderma dapat menyerang tanaman di seluruh tipe tanah

    seperti podsolik, hidromor3ik, allu"ial, dan gambut. =uka dapat disebabkan oleh

    beberapa 3aktor biologi seperti gigitan tikus, tupai, babi hutan dan serangga. Eaktor

    kedua adalah luka mekanik yang disebabkan oleh parang, cangkul atau alat berat.

    Tindakan Pengendalian

    Teknik Budidaya dan Mekanis

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    41/56

    ntuk menurunkan serangan anoderma, pangkal batang kelapa sa!it perlu ditimbun

    dengan tanah. 0al ini untuk mencegah in3estasi basidiospora ke batang kelapa sa!it.

    Penggalian tanah disekeliling tanaman terin3eksi dapat megurangi terjadinya kontak

    akar antara tanaman sakit dengan tanaman sehat. Penimbunan dapat memperpanjang

    usia produksi sampai lebih dari ' tahun (0o dan 0ashim, 199&). Pendekatan ini dapat

    menemui kegagalan dikarenakan letak akar terin3eksi tidak diketahui. Pengurangan

    jumlah sumber inokulum di perkebunan dilakukan dengan mengoleksi dan membakar

    tubuh buah anoderma. +ebelum penanaman tanaman baru, batang kelapa sa!it lama

    dihancurkan secara mekanis ataupun secara kimia!i (:hung et al., 1991).

    Pengendalian Kimiawi

    Pengendalian kimia!i telah dilakukan di perkebunan kelapa sa!it dengan metode

    adsorpsi atau penyiraman tanah. erdasarkan hasil di laboratorium, hampi semua

    3ungisida dapat menekan . boninense, tetapi tidak pada aplikasi lapangan. Eungisida

    golongan tria6ole yang meliputi triadimenol, triadime3on dan tridemorph e3ekti3

    dalam menekan pertumbuhan miselia . boninense pada konsentrasi @, 1 dan '@

    gIml. Eungisida he;acona6ol dengan aplikasi bertekanan tinggi tidak dapat

    mengendalikan pertumbuhan anoderma. 0asil pemeriksaan membuktikan bah!a

    3ungisida hanya e3ekti3 untuk menunda serangan anoderma, tetapi kemampuannya

    untuk mengatasi permasalahan penyakit ini di perkebunan kelapa sa!it masih harus

    diteliti.

    Pengendalian ayati

    Turner (1981) menyatakan bah!a Trichoderma sp., Pennicilium sp., dan liocladium

    sp. bersi3at antagonis terhadap anoderma dan memiliki potensi untuk dijadikan

    sebagai agen pengendali hayati. 2ee3ekti3an Trichoderma sp. dan liocladium sp.

    dalam menekan pertumbuhan beberapa penyakit tanaman telah dilaporkan, terutama

    untuk patogen tular tanah. Trichoderma spp. telah banyak digunakan sebagai agen

    pengendali hayati untuk penyakit layu Eusarium o;ysporum pada tomat, melon dan

    kapas. +elain itu juga digunakan untuk mengendalikan >hi6octonia solani, Phytium

    ultimum, +clerotium rol3sii, Gerticillium dahlia, *ltenaria, dan *rmillaria mellea.

    liocladium sp. sebagai agen pengendali hayati telah digunakan untuk menekan

    pertumbuhan >. solani, +clerotinia sclerotiorum, dan +. rol3sii (:ampbell, 1989%

    Papa"i6as, 199').

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    42/56

    Trichoderma spp. dan liocladium spp. diuji secara in-"itro dan in-"i"o pada batang

    kelapa sa!it untuk menekan pertumbuhan . boninense. 2edua agen hayati memiliki

    potensi yang bagus dalam pengendalian . boninense (*badi, 198&% harmaputra

    1989% 0adi!iyoni et al., 199&% *bdullah dan #lias, '). i #ndonesia, kelapa sa!it

    memiliki kadar oksigen yang rendah pada akar yang menyebabkan penggunaan

    Trichoderma menjadi kurang e3ekti3 (Fidyastuti, '$). 4eskipun demikian, +oepena

    et al. (') berhasil mem3ormulasikan 3ungisida hayati menggunakan Trichoderma

    koningii untuk mengendalikan +> pada kelapa sa!it. *khir-akhir ini, Trichoderma

    telah digunakan untuk mengendalikan anoderma di lapangan !alaupun hasilnya

    belum konsisten (+usanto et al., '@).

    Pengendalian Penyakit Terpadu

    +istem lubang dalam lubang (sistem menggali lubang di dalam lubang Jpanjang ?.m

    ; lebar ?.m ; dalam .8mK dengan lubang tanam standard J.$m ; .$m ; .$mK

    didalamnya (ambar 1)) ditambah aplikasi Trichoderma spp. sebagai agen

    pengendali hayati (g per lubang) dan aplikasi tandan kosong (kg per lubang

    per tahun) dapat digunakan sebagai tindakan pengendalian untuk mengurangi tingkat

    in3eksi anoderma (+usanto, ''). 0al ini dikarenakan sumber inokulum berupa

    akar sakit telah dipindahkan karena pada dasarnya akar tanaman kelapa sa!it hanya

    tumbuh sampai kedalaman 8cm, dan sisa dari penyakit +> pada lubang tanam akan

    dihancurkan oleh agen pengendali hayati Trichoderma spp. +istem ini dapat

    mengurangi kemungkinan terjadinya kontak akar. agaimanapun juga, sumber in3eksi

    potensial masih dapat ditemukan dari tanaman hidup yang berupa jaringan akar,

    bonggol dan batang (Elood et al., ').

    Penanaman ulang dengan sistem lubang dalam lubang bertujuan untuk meningkatkan

    hasil kelapa sa!it di tanah mineral yang kurang nutrisi dan bercurah hujan rendah

    atau karena lahan tersebut telah tere;ploitasi. 4artoyo et al. (199$) melaporkan

    bah!a penggunaan sistem ini mampu memberikan peningkatan produkti"itas yang

    nyata.

    #nsiden penyakit +> pada sistem lubang dalam lubang lebih rendah (Tabel ?)

    dibandingkan sistem tanam dengan lubang standard (.&?7, '?% .&?7, '% dan

    1.?&7, '@) pada usia tanaman 1 tahun. Pada pengamatan tahun '?, insiden

    penyakit +> mencapai .'97. Pengamatan di tahun ' dan '@ juga

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    43/56

    menunjukkan nilai yang sama dengan pengamatan di tahun '?. #nsiden penyakit

    mencapai .'97 dan .8$7 berturut-turut (+usanto et al., '$). i lokasi penanaman

    lain juga menunjukkan hasil yang sama (Prasetyo et al., '8)

    Bercak Daunh!rsday ,5 3e"r!ary ,;11 ;;:,7 administrat#r

    Penyakit-penyakit yang termasuk ke dalam kelompok bercak daun adalah yang

    disebabkan oleh jamur-jamur patogenik dari genera Curvularia, Cochiobolus,

    Drechslera dan Pestalotiopsis (Turner, 1981). ercak daun yang disebabkan oleh

    Curvularia lebih dikenal sebagai ha!ar daun cur"ularia. Penyakit ini terdapat di

    berbagai perkebunan kelapa sa!it di #ndonesia, tetapi tingkat serangannya beragam

    tergantung pada kondisi lingkungan setempat dan tindakan agronomik yang

    dijalankan (Purba, 199$ % 199& dan '1).

    Gejala

    mumnya dijumpai di P tetapi gejala a!al bisa jadi telah dimulai sejak di P*.

    +erangan dapat terjadi selama periode kering dan basah. ejala a!al tampak berupabintik kuning pada daun tombak atau yang telah membuka, bercak membesar dan

    menjadi agak lonjong dengan panjang &-8 mm ber!arna coklat terang dengan tepi

    kuning atau tidak, bagian tengah bercakkadang kala tampak berminyak. Pada gejala

    lanjut bercak menjadi nekrosis, beberapa bercak menyatu membentuk bercak besar

    tak beraturan. Pada beberapa kasus bagian tengah bercakmengering, rapuh, ber!arna

    kelabu atau coklat muda .

    Penyebab

    Penyakit bercak daun kelapa sa!it disebabkan oleh beberapa spesies jamur, antara

    lain Curvularia eragrostidis, Curvularia spp., Drechslera halodes, Cochliobolus

    carbonus, Cochliobolus sp, dan Pestalotiopsis sp. amur-jamur tersebut menyebar

    dengan spora melalui hembusan angin atau percikan air yang mengenai bercak

    (Turner, 19&1 dan 1981 % omsch et al.,198 % /llis, 19&$ % 0anlin, 199).

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    44/56

    ambar. ejala ha!ar daun Curvulariapada bibit

    Faktor pendorong

    Populasi bibit per satuan luas terlalu tinggi atau terlalu rapat ( 9 cm), atau keadaan

    pembibitan yang terlalu lembab. 2elebihan air siraman dan cara penyiraman yang

    tidak tepat. 2ebersihan areal pembibitan yang kurang terpelihara. anyak gulma

    yang merupakan inang alternati3 bagi patogen, terutama dari keluarga ramineae di

    dalam atau di sekitar areal pembibitan. *kti"itas pekerja di pembibitan.

    Pengendalian

    4enjarangkan letak bibit menjadi 5 9 cm. 4engurangi "olume air siraman sementara

    !aktu. Penyiraman secara manual menggunakan gembor lebih dianjurkan, dan

    sebaiknya diarahkan ke permukaan tanah dalam polibek, bukan ke daun. 4engisolasi

    dan memangkas daun-daun sakit dari bibit yang bergejala ringan-sedang, selanjutnya

    disemprot dengan 3ungisida thiben6ol, captan atau thiram dengan konsentrasi ,1-

    ,'7 tiap 1-1 hari, daun pangkalan harus dibakar. 4emusnahkan bibit yang

    terserang berat.

    +elain dua penyakit penting di atas masih ada beberapa penyakit lain antara lain

    penyakit busuk akar, penyakit busuk pupus, penyakit busuk pangkal atas, penyakit

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    45/56

    marasmius dan penyakit karat daun. Penyakit-penyakit ini keberadaannya kurang

    merugikan di perkebunan kelapa sa!it.

    Busuk Daun Antraknosah!rsday ,5 3e"r!ary ,;11 ;;:,; administrat#r

    Antraknosa

    Penyakit antraknosa merupakan sekumpulan nama in3eksi pada daun bibit-bibit muda,

    yang disebabkan oleh ? genera jamur patogenik, yaitu Botryodiplodia spp.,

    Melanconium elaeidisdan Glomerella cingulata. +pora dihasilkan di dalam piknidia

    atau aser"uli, menyebar dengan bantuan angin atau percikan air siraman atau hujan

    (Turner, 19&1 dan 1981 % arnet dan 0unter, 19&' % omsch, ams dan *nderson,

    198). Penyakit ini telah dilaporkan terdapat di berbagai perkebunan kelapa sa!it di

    #ndonesia (Turner, 1981 % Purba dan +ipayung, 198$ % Purba, 199$d, 199$3, 199&d dan

    1999a).

    Gejala

    Terutama menyerang bibit pada umur 5 ' bulan. 2adang-kadang dijumpai bersamaan

    dengan gejala transplanting shock(cekaman pindah tanam). ejala biasanya dijumpai

    pada bagian tengah atau ujung daun, berupa bintik terang yang selanjutnya melebar

    dan menjadi kuning dan coklat gelap. aringan sakit selanjutnya nekrosis, bercak

    meluas dengan batas antara bercakdengan jaringan sehat ber!arna kuning.Bercak

    kadangkala memanjang sejajar tulang daun.

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    46/56

    ambar 1. ejala antraknosa yang disebabkan oleh jamurBotryodiplodia sp.

    Faktor pendorong

    arak antar bibit yang terlalu rapat ( 9cm). 2eadaan pembibitan yang terlalu

    lembab.2elebihan air siraman dan naungan di P*. Pemindahan bibit dari P* ke P

    dan penggemburan tanah yang kurang hati-hati.

    Pengendalian

    4engurangi penyiraman dan naungan di pembibitan a!al, sehingga mengurangi

    kelembaban. Pemindahan bibit dan penggemburan tanah harus dilakukan dengan hati-

    hati. 4enjarangkan letak bibit menjadi 5 9 cm. 4engisolasi dan memangkas daun-

    daun sakit dengan gejala ringan-sedang, selanjutnya disemprot dengan 3ungisida

    6iram, thiram, kaptan atau triadimenol dengan konsentrasi ,1-,'7 dengan pusingan

    &-1 hari, atau dengan thiben6ol dengan konsentrasi ,17 dengan pusingan 1-1

    hari, daun-daun pangkasan harus dibakar. 4emusnahkan bibit yang terserang berat.

    Karat Daun

    h!rsday ,5 3e"r!ary ,;11 ;;:1, administrat#r

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    47/56

    Penyakit karat daun disebabkan oleh alga Cephaleuros virescen. ejala penyakit

    berupa pembentukan karat ber!arna kemerahan pada pelepah-pelepah tua (bagian

    ba!ah).

    ambar 1. ejala tanaman terserang karat daun

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    48/56

    ambar '. Permukaan daun kelapa sa!it yang tertutup karat daun yang dilihat secara

    makroskopis (*) dan karat daun yang tampak tumbuh indi"idual apabila dilihat secara

    mikroskopis ()

    ambar ?. Penampang mikroskopik C. virescens.(*) sporangium C. virescens% ()

    sporangio3or C. virescens% (:) lubang keluar spora pada sporangium% () penampang

    membujur epidermis daun kelapa sa!it sakit karat daun yang tidak tertembus oleh

    C. virescens% (/) penampang melintang epidermis daun kelapa sa!it yang bagianatasnya rusak akibat C. virescens

    Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan diantaranya

    4enunas pelepah secara teratur dan benar

    4elakukan penyemprotan dengan 3ungisida tembaga dengan dosis ',@- @ gram

    I ' liter air dengan inter"al penyemprotan satu minggu

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    49/56

    Busuk Tandanh!rsday ,5 3e"r!ary ,;11 ;;:,5 administrat#r

    usuk tandan

    Penyakit busuk tandan disebabkan olehMarasmius palmivorus.

    ambar 1. Tandan yang terserangM. palmivorus.

    ambar '. Perbedaan buah terserang (*) dan buah sehat ()

    Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan untuk penyakit busuk tandan

    diantaranya

    4engurangi kelembapan udara dengan penunasan secara teratur

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    50/56

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    51/56

    (0omopteraerbidae) dan Stephanitis typica (0eteropteraTingidae). ejala a!al

    terlihat pada daun termuda yang mengalami klorosis kemudian diikuti nekrosis pada

    daun muda tadi, janur yang muncul membusuk dan ukuran daun lebih kecil dari

    normal, selain itu munculnya pembungaan tertahan sehingga produkti"itas turun

    secara drastis. Penyakit ini di propinsi 2elara telah mematikan sebanyak 1@.

    tanaman kelapa sa!it dan hingga saat ini tanaman yang terin3eksi penyakit ini tidak

    dapat diselamatkan (>ethinam, '). ntuk menghindari penyebaran penyakit ini

    lebih lanjut ke daerah lain di #ndia telah dikeluarkan peraturan untuk melarang

    memba!a keluar tanaman palma dari propinsi 2erala. +elain menyerang tanaman

    kelapa sa!it, penyakit kerala iltterbukti juga menyerang tanaman pinang.

    Penyakit 2alimantan !ilt. Pada tahun 19??, 4uller telah melaporkanterjadinya ledakan penyakit layu pada tanaman kelapa di 2alimantan barat dekat

    Pontianak dimana pada !aktu itu penyakit layu (!ilt) tersebut telah mematikan

    sebanyak ?. tanaman kelapa. ejala serupa juga dilaporkan terjadi di 2alimantan

    Tengah di daerah +amuda dan +ampit, di antara ketiga daerah tersebut, penyebab

    penyakit layu pada kelapa yang telah diidenti3ikasi sebagai Phytoplasma adalah yang

    berasal dari daerah +amuda dimana Phytoplasma penyebab penyakit layu tersebut

    diklasi3ikasikan dalam 1$ +rM# dalam grup rice yello! d!ar3 (ones and Farokka,

    '). 0ingga kini penyakit ini belum dilaporkan dapat menyerang tanaman kelapa

    sa!it, tetapi tidak tertutup kemungkinan penyakit ini akan pindah ke tanaman sa!it.

    ntuk itu, para pekebun kelapa sa!it yang berdekatan dengan ketiga daerah tersebut

    agar memonitor ada tidaknya gejala penyakit yang tidak umum pada tanaman kelapa

    sa!it, hal ini untuk mengantisipasi pada kasus penyakit !erala ilt yang dapat

    menyerang tanaman sa!it.

    Potensi resiko. 2elapa sa!it sebagai tanaman NtamuN yang dibudidayakan di habitatbaru, dalam proses adaptasinya di daerah baru, kelapa sa!it kerapkali mendapat

    serangan penyakit NlokalN yang berasal dari tanaman palma terutama tanaman kelapa.

    +alah satu jenis penyakit kelapa oleh Phytoplasma yang telah diteliti secara intensi3

    adalah lethal yelloing (=L) yang terdapat di *merika Tengah dimana penyakit

    kelapa ini terbukti dapat juga menyerang berbagai jenis palma lain sebanyak ?@

    spesies palma (0arrison et al., 1999). Penelitian lebih lanjut membuktikan bah!a

    phytoplasma penyebab penyakit =L ini telah ditemukan pada jaringan embrionik

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    52/56

    benih kelapa (:ordo"a et al., '?). 4engingat luasnya kisaran inang penyakit =L,

    tidak tertutup kemungkinan tanaman kelapa sa!it juga dapat tertular penyakit =L ini.

    '. Penyakit layu pembuluh"usarium("usarium"ascular !ilt disease).

    =ayu pembuluh "usarium disebabkan oleh "usarium o#ysporium 3.sp. elaeidis

    merupakan penyakit yang mematikan pada tanaman kelapa sa!it di negara-negara

    *3rika arat dan *3rika Tengah seperti Pantai ading, hana, enin, Bigeria,

    2amerun dan 2ongo, tetapi penyakit ini telah menyebar dan menyerang tanaman

    kelapa sa!it di rasil pada tahun 198? (Gan de =ande, 198), di /kuador tahun 198$

    (>enard and EranOue"ille, 1989) dan mungkin telah menyebar ke 2olombia dan

    +uriname.

    ejala penyakit. Pada tanaman muda daun tampak ber!arna kuning kecoklatan pada

    salah satu daun di tengah tajuk kemudian menyebar pada daun disebelahnya dan

    selanjutnya ke daun-daun di ba!ahnya. Tanaman kemudian total mengering dan mati

    dalam !aktu ' bulan setelah gejala pertama tadi terlihat. Pada tanaman tua ada dua

    tipe gejala, pertama gejala akut (typical) dimana daun-daun bagian ba!ah mengering

    dan pelepah daun patah pada bagian tengah atau pada sepertiga dari batang.

    Pertumbuhan daun-daun muda sangat lambat dan ber!arna kekuningan. 2edua

    dengan gejala kronis, gejala ini yang sering dijumpai di lapang dimana daun-daun

    bagian ba!ah mengering dan patah sehingga tinggal '- daun pucuk yang tidak

    membuka. ejala internal ditujukkan dengan bercak-bercak coklat kehitaman bila

    batang tanaman sakit dibelah, hal ini karena penyumbatan jaringan ;ilem akibat tilosis

    dan pembentukan NgumN sehingga aliran air dan nutrien sangat terganggu, pada

    serangan berat bercak-bercak tersebut ditemukan sampai pada pelepah (EranOue"ille

    dan iabate, '@).

    Potensi resiko. i *3rika, kehilangan produksi akibat penyakit ini dapat mencapai ?

    7 pada tanaman yang berumur 1@-' tahun, sedangkan di Pantai ading pada

    "arietas-"arietas kelapa sa!it yang rentan tiap tahunnya terjadi kematian tanaman

    hingga 1. pohon (esmier de :henon et al., '@). amur ini dapat membentuk

    struktur spora berdinding tebal yang dikenal sebagai klamidospora dimana spora ini

    tahan terhadap kekeringan dan dapat bertahan di tanah selama bertahun-tahun.

    2lamidospora ini dapat terba!a angin dan dapat menempel pada benih kelapa sa!it

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    53/56

    maupun paking benih kelapa sa!it, karena itu untuk benih impor, karantina antara

    diperlukan selain untuk menNtreatmentN benih juga untuk mengganti paking.

    2ontaminasi benih kelapa sa!it dengan spora jamur ini telah dilaporkan pertama kali

    oleh =ocke and :olhoun (19&?), kemudian Elood et al(199) menemukan bah!a

    selain pada permukaan luar benih, jamur ini juga ditemukan di dalam benih, tepatnya

    pada permukaan inti sa!it (kernel) selain itu tepung sari (pollen) bisa juga

    terkontaminasi oleh jamur ini. ntuk mengeradikasi benih dari penyakit ini dapat

    dilakukan dengan metoda N"accum in3iltrationN dengan capta3ol atau prochlora6 plus

    carbenda6im (Elood et al., 199), hal ini penting untuk program pemuliaan tanaman

    kelapa sa!it di *sia Tenggara yang kadang-kadang masih memerlukan plasmanut3ah

    dari daerah asal (*3rika).

    erjangkitnya penyakit "usarium!ilt ini di rasil dan /kuador memberi indikasi

    bah!a penyakit ini bisa ditularkan lintas benua dan bersi3at seed-borne. Penyebab

    penyakit di *merika selatan ini mempunyai si3at kemiripan genetis dengan tempat

    asal benih yaitu Pantai ading yang dibuktikan dengan uji restriction 3ragment length

    polymorphism (>E=P) dan N"egetati"e compatibilityN (Elood et al., 199'). ua

    hipotesis dapat dikemukan tentang perpindahan penyakit ini ke *merika +elatan,

    yaitu melalui benih kelapa sa!it langsung (Elood, '@) atau terba!a benih Pueraria

    $avanicayang terkontaminasi spora jamur ini (EranOue"ille dan iabate, '@) yang

    pada tahun 19&an diimpor dalam skala besar oleh kedua negara di *merika +elatan

    ini, karena bukan benih utama diperkirakan NtreatmentN terhadap benih kacangan ini

    kurang diperhatikan.

    ?. Penyakit busuk umbut (ud rot, Pudricion del cogollo)

    Penyakit ini merupakan penghambat utama pengembangan perkebunan kelapa

    sa!it di *merika Tengah dan +elatan. 2erusakan berat akibat penyakit ini sering

    dilaporkan di beberapa kebun sa!it, sebagai contoh pada tahun 199 luas perkebunan

    kelapa sa!it di +uriname @.'@ ha tetapi pada tahun ' tinggal ha, di /kuador

    gejala penyakit ini muncul pada tahun 199'-199? di tanaman muda di kebun

    +hushu3indi (@ ha) dan 0uashito (@ ha) dan pada tahun ' kedua kebun

    tersebut telah porak-poranda akibat penyakit ini (EranOue"ille, '1). 2erusakan

    akibat penyakit ini dapat bersi3at mematikan (lethal) terutama dijumpai di /kuador,

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    54/56

    rasil dan +uriname dan yang bersi3at tidak mematikan (non-lethal) dimana tanaman

    kelapa sa!it yang menderita akibat penyakit ini dapat pulih kembali, gejala ini

    dijumpai di 2olombia.

    ejala penyakit. Penelitian untuk mengidenti3ikasi penyebab penyakit ini telah

    dilakukan sejak '@ tahun yang lalu tetapi hingga kini penyebab penyakit ini belum

    diketahui. 2ontro"ersi mengenai penyebab penyakit apakah disebabkan oleh 3aktor

    biotik (patogen) atau abiotik (gangguan 3isiologis) masih terus berlangsung terutama

    adanya gejala yang bersi3at mematikan (lethal) yang diduga disebabkan oleh patogen

    dan gejala yang bersi3at tidak mematikan (non-lethal) dimana dengan perbaikan

    drainase dan pemupukan berimbang tanaman dapat sembuh kembali (ome6 et al.,

    '@). ejala penyakit pertama kali ditandai klorosis pada daun-daun muda yangbelum membuka (+!inburne, 199?) kemudian disusul dengan pembusukan daun-

    daun tersebut dengan tesktur busuk basah yang merambat mengarah pada jaringan

    meristem titik tumbuh. ila pembusukan tidak sampai pada titik tumbuh, tanaman

    dapat bertahan dan sembuh kembali yang ditandai munculnya daun-daun baru yang

    kerdil.

    Potensi resiko. alam kasus penyakit busuk umbut yang hingga kini belum dapat

    ditentukan penyebab penyakitnya namun penyakit ini mempunyai pola penyebaran

    mirip layaknya penyakit yang disebabkan oleh patogen sehingga penyakit ini perlu

    selalu di!aspadai penyebarannya.

    . Penyakit +udden !ilt

    Penyakit ini dikenal dengan berbagai nama antara lain penyakit N4archite6N, 0artrot

    maupun Eatal !ilt. Penyakit ini sebelumnya dikenal sebagai N0artrot diseaseN pada

    tanaman kelapa pada tahun 198 kemudian ditemukan pada kelapa sa!it di +uriname

    tahun 19'? dan di 2olombia pada tahun 19$? dan kini telah menyebar di /kuador,

    Peru, Gene6uela, rasil, Bikaragua dan 2osta >ika (esmier de :henon et al., '@).

    Penyakit ini bersi3at mematikan (lethal) dan segala umur tanaman kelapa sa!it dapat

    diserang, tetapi yang paling rentan tanaman umur antara ?-@ tahun. 2erugian berupa

    kehilangan hasil akibat serangan penyakit ini bisa mencapai 8 7 (ome6 et al.,

    199$).

    ejala penyakit. ejala spesi3ik ditandai dengan perubahan !arna daun-daun bagian

    ba!ah yang ber!arna coklat kemerahan kemudian menyebar ke seluruh daun

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    55/56

    sehingga tanaman tampak seperti terbakar. Penyakit ini dapat menyerang tandan buah

    dimana buah kelapa sa!it menjadi busuk dan berguguran, selain itu juga terjadi

    pembusukan pada bunga jantan maupun akar tanaman kelapa sa!it. Tanaman yang

    terserang penyakit ini mengakibatkan kematian setelah 1-' bulan sejak gejala

    penyakit pertama kali terlihat (4artine6, 198@). Penyakit ini disebabkan oleh

    Phytomonas staheli ( ollet et al., 199$) jenis proto6oa ber3lagela dan sebagai

    "ektornya berupa serangga kepik dari 3amili Pentatomidae yaitu %inchus spp

    (esmier de :henon et al., '@).

    Potensi resiko. i *merika +elatan,Phytomonasdapat hidup pada tumbuhan gulma

    3amili /uphorbiaceae dan beberapa spesies gulma tersebut dijumpai di *sia Tenggara,

    antara lain &uphorbia heterophylla dan &. hirta dimana kedua gulma tersebutdirekomendasikan di perkebunan kelapa sa!it sebagai sumber nektar bagi musuh

    alami terutama parasitoid (esmier de :henon et al., '@). ntuk itu penggunaan

    gulma tersebut di perkebunan kelapa selalu di monitor.

    @. Penyakit red ring.

    Penyakit ini telah menyebar ke semua perkebunan kelapa sa!it yang berada di

    *merika Tengah dan +elatan, khususnya di 2olombia penyakit ini dilaporkan di +an

    *lberto pada tahun 198 dan telah mematikan tanaman kelapa sa!it lebih dari @

    ha (ome6 et al., '@).

    ejala penyakit. aun-daun bagian ba!ah menguning kemudian menjalar ke

    daun-daun bagian atasnya, pelepah daun di bagian tengah mengering, patah dan

    menggantung. Pertumbuhan daun-daun muda terhambat sehingga daun-daun muda

    yang muncul menjadi kerdil-kerdil (little lea3 symptom). ejala spesi3ik dapat dilihat

    bila tanaman yang sakit batangnya dibelah melintang akan terlihat cincin ber!arna

    merah kecoklatan, begitu juga bila pelepah di potong melintang akar terlihat bercak-

    bercak ber!arna merah salmon (ome6 et al., '@). Penyebab penyakit ini adalah

    nematoda Bursaphelenchus cocophilus (sinonim 'adinaphelenchus cocophilus)

    dimana nematoda ini dapat ditularkan ke tanaman kelapa sa!it lainnya oleh kumbang

    moncong'hynchophorus palmarum.

    Potensi resiko. 2emungkinan terba!anya nematoda melalui benih hampir

    tidak mungkin, tetapi nematoda ini dapat hidup pada palma hias seperti +abal

  • 7/25/2019 Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit

    56/56

    palmetto dan Phoeni; canariensis (esmier de :henon et al., '@) ataupun mungkin

    pada beberapa palma hias lainnya, untuk itu lalu lintas palma hias dari daerah !abah

    harus dia!asi dengan ketat. +erangga "ektor yaitu >hynchophorus di *sia Tenggara

    tersedia berlimpah