Upload
rresa-rohim
View
51
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
DEMAM TIFOIDDEMAM TIFOID
Oleh: dr.Mustarim,MSi.Med,SpAOleh: dr.Mustarim,MSi.Med,SpASubBag Infeksi Bag AnakSubBag Infeksi Bag AnakRS dr Kariadi/FK UNDIPRS dr Kariadi/FK UNDIP
SemarangSemarang
PENDAHULUANPENDAHULUAN
• DEFINISI: gangg sal cerna
• demam 1 mgg penyk inf salm typhi• TANDA2 usus halus• - malaise• - demam gangg kesadaran komplks:• - rasa t’enak -/+ - perforasi• - splenomegali - perdrhn usus• DEMAM ENTERIK•
• Demam tifoid Demam Paratifoid
ETIOLOGIETIOLOGI
– Batang gram negatif tbh– Flagella hidup mns– T’ berkapsul salm typhi– T’ berspora mati - 67 C– Anaerob fakultatif - klori– nasi– Antigen O– Antigen H pendrt + aglutinin– Antigen Vi –
ETIOLOGI:
Bakteri Salmonella typhi mempunyai bbrp komponen antigen yaitu :1.Antigen dinding sel (o) merupakan polisakari
da dan bersifat spesifik grup
2.Antigen flagella (H) yg merupakan kompo -
nen protein berada dlm flagella,bersifat spe-
sifik spesies.
3.Antigen virulen (Vi) merupakan polisakarida,berada
di kapsul.Berhubungan dengan daya invasif bakte
ri dan efektifitas vaksin.
Lanjt ETIOLOGI:
3. Antigen virulen(Vi):
ri dan efektifitas vaksin.
Endotoksin merupakan bagian terluar dinding sel t.d:
- antigen O yg sdh dilepaskan
- lipopolisakarida - lipid A.
Ke tiga antigen tadi di tubuh akan membentuk antibodi
aglutinin.
4. Outer Membran Protein (OMP). Zoz…………..
4.Outer Membran Protein :
- Antigen ini merupakan bagian dari dinding sel terluar
- Fungsinya sebagai barier fisik yg mengendalikan ma-
suknya zat dan cairan ke dlm membran sitoplasma
- Sebagai reseptor untuk bakteriofag & bakteriosin
Lanjutan ETIOLOGI :
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
• Indonesia umur 3-19 th• (endemis)• Angka kejadian Penyediaan• A.S Asia Masalah Kesehatan air bersih• 150 %o 900%o di neg sedang Sanitasi• berkembang lingk• Higiene • Manusia(natural.R) penularan:• Salm Typhi - air - debu - mkn
• Luar Tubuh – es – pakaian - transpl• - kotoran kering
PATOGENESIS:
Salm typhi mulut Lambung Usus:
(asam lambung) (berkemb biak)
- mati Makrofag
- hidup ( bakteri didalam)
duktus thorasikus Plaques peyeri
SISTEMIK
BAKTEREMIA PERTAMA
( 24 – 72 JAM)
tanpa gejala/asimtomatik
Lanj PATOGENESIS:
S.R.E bakteri berkemb biak usus tinja
- su tul
- limpa SISTEMIK
- hati
BAKTEREMIA SEKUNDER
(bbrp hr/mgg) dg gejala
inflamasi
ENDOTOKSIN Pirogen panas.
(makrofag teraktifasi ulang) sitokin
Lanjutan PATOGENESIS :
HALHAL YANG PENTING :
* Agar dapat menimbulkan gejala klinis diperlukan kuman dalam
dosis tertentu. (1 juta-1 milyar)
* Dalam lambung pertahanan tubuh dalam bentuk suasana asam
* Pengosongan lambung yg bersifat lambat merupakan lingk
yg membantu terjdnya infeksi
* Di usus halus ada 2 mekanisme pertahanan tubuh yaitu :
- motilitas - flora normal usus
Lanjutan PATOGENESIS :
* Motilitas usus :
- penurunan motilitas usus (obat,anatomi)
penyakit perpanjang keadaan
karier
* Flora Normal Usus :
- berada di lapisan mukus/menempel pd epitel sal cerna
- berkompetisi untuk mendptkan kebutuhan metabolik
- produksi asam amino rantai pendek (me kan asam)
- produksi zat antibakteri spt colicin
Lanjutan PATOGENESIS :
* Invasi kuman di usus halus :
- menginvasi sel epitel, tinggal di lamina propia(!)
- di lam propia melepaskan endotoksin
* Penelitian invitro :
- keberhasilan menimbulkan infeksi tergantung:
- proses penetrasi
- kemampuan bertahan dlm sel
- lemampuan replikasi
Keterangan : Salm menghasilkan bbrp protein seblm
menempel
Lanjutan PATOGENESIS :
Induksi protein diatur oleh :
- lingkungan mikro (kadar Oksigen rendah)
- fase pertumbuhan dan
- molekul pada permukaan sel epitel
(bila molekul bakteri tidak diinduksi bakteri tak dapat
perlekatan atau invasi )
* Dalam SRE : (hepar,limpa,sumsum tulang)
- proliferasi sel endotel dari SRE akumulasi sel
menyumbat pemb drh nekrosis lokal
kerusakan jaringan
* Jaringan limfoid di ileocecal :
- hiperplasi - ulserasi
- nekrosis jaringan - penyembuhan
Timbul gejala intestinal :(nyeri perut,diare,perdarahan
perforasi)
Lanjutan PATOGENESIS :
* Nyeri perut :
- dapat bersifat menyebar atau terlokalisir di kanan
bawah(daerah ileum terminalis)
- disebabkan mediator o.k inflamasi (histamin,bradikinin,
serotonin) merangsang ujung saraf
- peregangan kapsul yg membungkus hati dan limpa o.k
organ tsb membesar.
* Perdarahan :
- proses nekrosis sdh mengenai lapisan mukosa & sub
mukosa
Lanjutan PATOGENESIS :
* Endotoksin :
- jika dilepaskan di dalam sirkulasi berperan sbg pirogen
- dilepas disuatu tempat menjadi mediator pada pro-
ses inflamasi lokal.
- berperan dalamaktifasi faktor XII (Hageman) dr jalur
pembekuan(DIC)
- menimbulkan respon inflamasi (sel mononuklear)
- aktifasi komplemen (C3 ) --opsonin---fagositosis oleh
pembawa reseptor (neutropil dan makrofag)
Lanjutan PATOGENESIS :
* Makrofag :
- melepaskan sitokin (Interleukin 1, TNFa B)
- endotel
efek lokal pada : - leukosit dan fibroblast
efek sistemik : - meningkatkan adhesi mol
- sekresi sitokin &
- produksi metabolit asam
arachidonat dan N.O
Lanjutan PATOGENESIS :
*Makrofag:
- sumber utama asam arachidonat
metabolisme
sikloksigenase lipoksigenase
leukotrene prostaglandin, prostasiklin,tromboksan
- instabilitas kapiler - demam
- nekrosis seluler - kel.pembekuan
Lanjutan PATOGENESIS :
* Interleukin ! :
- menempel pd reseptor khusus di hipotalamus ante-
rior merangs terjdnya prostaglandin(lokal)
meningkatkan thermal set point :
` - mengurangi kehilangan panas
- meningkatkan produksi panas
- menghambat proses berkeringat
- stimulus vasokonstriksi dan menggigil
Lanjutan PATOGENESIS :
* TNF :
- merangsang pembentukan Nitric Oxide (NO)
* NO :
- suatu gas radikal bebas mudah larut dibuat sel endo-
tel dan makrofag
- di SSP pengatur pelepasan neurotransmiter,pengatur
aliran darah
- relaksasi otot polos dan vasodilatasi
-sitotoksik sel mikroba dan mamalia
Lanjutan PATOGENESIS :
*Kelainan di SSP :
*Didapatkan ensefalopati dan disebabkan o.k adanya perdarahan,trombus
kapiler ,demielinisasi perivaskuler,mielitis transversa,Sindrom G.B Gangguan mental o.k pengaruh endotoksin disebabkan terjadinya sumbatan fibrin pada pembuluh drah otak (DIC)
•Kelainan Neuropsikiatrik :
•Masih belum diketahui dengan pasti
•Diduga o.k endotoksin yg beredar berikatan dengan struktur basis cranii
•Terutama yg berhubungan dengan fungsi retikulutalamovegetatif
Lanjutan PATOGENESIS:
- Agen kemotaktik
- kompleks imun Neutrophil
- aktifitas fagositik Makrofag
Superoksida(O2)
Radikal bebas
H2O2 derivat O 2
OH -
Derivat NO
*Kerusakan jaringan (endotel,trombosis)l
*peningkatan permeabilitas
*aktifasi protease—pemecahan matriks ekstrasel-
kerusakan eritrosit.
.
Lanjutan PATOGENESIS :
•Anemia :
• - o.k pengaruh sitokin dan mediator berpengaruh terhdp depresi sumsum tulang (juga leukopeni dan trombositopeni)
- penghentian tahap pematangan eritrosit
- kerusakan langsung pada eritrosit (hemolisis ringan)
- perdarahan pada usus halus.
*Leukositosis :
- o.k efek IL-1 dan TNF pd peningkatan pelepasan neutrophil
dari sumsum tulang ke sirkulasi
Aneosinofilia:
- chemotactive factor sebagi mediator menyebabkan migrasi
dari eosinofil sehingga hilang
MANIFESTASI KLINIK DEMAM TIFOID:
Minggu I : angsur2
Masa Inkubasi Minggu I DEMAM Minggu II: kontinue
(10-14 hari) Minggu III: angsur2
- demam GANGG - obstipasi-diare
- pusing / SAL CERNA - lidah kotor
- nyeri kepl - meteorismus
- anoreksia - hepatosplnm
- mual-muntah GANGG - apati s/d koma
BAYI(diare akut/septikemia) KESADARAN ROSEOLA
-diare - muntah - hepatosplenomegali BRONKITIS
-ikterik - distensi - kejang -anoreksia
KOMPLIKASI DEMAM TIFOID:
USUS HALUS LUAR USUS HALUS
* Perdarahan(minggu III) * Neuropsikistrik -gangg kesd
(1-10%) -disorientasi
-penurunan suhu -delirium
-penurunan TD -meningitis -stupor
-peningkatan HR -ensefalitis
-SGB
* Perforasi usus – peritonitis * Jantung miokarditis
(0,5-3 %) * Hepar hepatitis
-nyeri abdm lokal bwh * Ginjal pyelonephritis
-muntah,nyeri tekan * Paru pneumonia
-defans muskular * Lain2HUS,DIC,Trombositopeni
PEMERIKSAAN PENUNJANG DEMAM TIFOID:
Darah Tepi -leukopeni -anemia
MENYOKONG DX -limfositosis relatif -aneosinofilia -trombositopeni
Sumsum Tulang -hiperaktif SRE (sel makrofag)
-sist eritropoesis
-sist granulopoesis menurun
-sist trombopoesis
Widal -titer O 1/200
-ingat akan +/- palsu
MEMBUAT DX -darah
Biakan empedu -urin/feses
-sumsum tulang
FAKTOR YANG
BERPENGARUH
DIAGNOSIS BANDING DEMAM TIFOID:
- Influenza - TBC
- gastroenteritis - infeksi jamur
- bronkitis - malaria
- bronkopneumonia - shigelosis
AWAL LANJUT
TATALAKSANA DEMAM TIFOID :
Ringan Berat
(Rawat Jalan) (Rawat Inap/Rumah Sakit)
PERAWATAN Isolasi
Istirahat
MEDIKAMENTOSA Suportif - cairan
- ruborantia
Simtomatik - antipiretika
Kausatif - Kloramfenikol
- Ampisilin/Amoksisilin
- Cefixim
“deksametason”
DIETETIK Lunak lauk Saring
KOMPLIKASI Perforasi - Laparatomi
PENCEGAHAN :
* Higiene sanitasi
* Kebersihan perseorangan
* Sanitasi Lingkungan
VAKSINASI/IMUNISASI
( > 2 TAHUN)
* Kuman yg dimatikan - daya kebal terbts
- efek samping lokal(+)
- subkutan
* Kuman Hidup - peroral
- 3 x /interval tiap hari
- ulang 6 tahun
* Komponen Vi - Intramuskular
- tiap 3 tahun
- perlindungan 60 – 70 %