36
34 HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum Hujan harian maksimum yang terjadi di DAS Ciliwung Hulu diperoleh dari beberapa stasiun pencatat hujan yang terdapat di wilayah tersebut dengan panjang periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan Harian Maksimum di DAS Ciliwung Hulu Curah Hujan Harian Maksimum (mm) No Tahun Katulampa Ciawi Citeko 1 1981 151,5 112,0 - 2 1982 146,0 120,0 - 3 1983 151,5 117,0 - 4 1984 93,0 74,0 - 5 1985 112,0 186,0 87,0 6 1986 133,0 135,0 94,1 7 1987 116,0 135,0 216,0 8 1988 83,0 141,0 264,0 9 1989 101,5 136,0 100,8 10 1990 210,0 106,0 140,9 11 1991 115,0 227,0 151,2 12 1992 150,0 213,0 135,8 13 1993 140,0 144,0 84,9 14 1994 85,0 131,0 109,7 15 1995 102,0 150,0 118,7 16 1996 130,0 91,5 123,0 17 1997 110,0 100,0 69,0 18 1998 122,0 130,0 87,5 19 1999 101,0 101,0 134,0 20 2000 79,0 109,5 96,9 21 2001 102,0 154,0 111,3 22 2002 154,0 129,0 145,9 23 2003 129,0 155,0 128,8 *) Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Hasil perhitungan periode ulang curah hujan harian maksimum di DAS Ciliwung dapat dilihat pada Tabel 8.

HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

  • Upload
    lydiep

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

34

HASIL DAN PEMBAHASAN

Curah Hujan Hujan Harian Maksimum Hujan harian maksimum yang terjadi di DAS Ciliwung Hulu diperoleh dari

beberapa stasiun pencatat hujan yang terdapat di wilayah tersebut dengan panjang

periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003.

Tabel 7. Hujan Harian Maksimum di DAS Ciliwung Hulu

Curah Hujan Harian Maksimum (mm) No Tahun Katulampa Ciawi Citeko 1 1981 151,5 112,0 - 2 1982 146,0 120,0 - 3 1983 151,5 117,0 - 4 1984 93,0 74,0 - 5 1985 112,0 186,0 87,0 6 1986 133,0 135,0 94,1 7 1987 116,0 135,0 216,0 8 1988 83,0 141,0 264,0 9 1989 101,5 136,0 100,8 10 1990 210,0 106,0 140,9 11 1991 115,0 227,0 151,2 12 1992 150,0 213,0 135,8 13 1993 140,0 144,0 84,9 14 1994 85,0 131,0 109,7 15 1995 102,0 150,0 118,7 16 1996 130,0 91,5 123,0 17 1997 110,0 100,0 69,0 18 1998 122,0 130,0 87,5 19 1999 101,0 101,0 134,0 20 2000 79,0 109,5 96,9 21 2001 102,0 154,0 111,3 22 2002 154,0 129,0 145,9 23 2003 129,0 155,0 128,8

*) Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)

Hasil perhitungan periode ulang curah hujan harian maksimum di DAS

Ciliwung dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

35

Tabel 8. Hasil Analisis Frekuensi Curah Hujan Maksimum di DAS Ciliwung Hulu

Periode Ulang (tahun)

Peluang Kejadian Terlampaui

(%)

Peluang Kejadi an Tidak Terlampaui

(%)

Hujan Harian Maksimum (mm/hari)

100 1,0 99,0 198,9 50 2,0 98,0 186,5 25 4,0 96,0 174,0 20 5,0 95,0 170,0 10 10,0 90,0 157,2 5 20 80 143,9 4 25 75 139,4 3 33 67 133,3 2 50 50 123,7

Tabel 8 menunjukkan bahwa besarnya curah hujan harian maksimum untuk

periode ulang 100 tahun adalah 198,9 mm/hari, untuk periode ulang 50 tahun

adalah 186,5 mm/hari, 25 tahun sebesar 174,0 mm/hari, periode ulang 10 tahun

sebesar 157,2 mm/hari dan periode ulang 5 tahun sebesar 143,9 mm/hari.

Berdasarkan data kejadian banjir tahun 2002 total curah hujan harian

selama 3 hari berturut -turut dari tanggal 29 s/d 31 Januari 2002 untuk Ciliwung

Hulu tercatat 233 mm, dan dari total curah hujan tersebut sebesar 62,3 % telah

berubah menjadi aliran permukaan dengan total run off 145 mm dengan debit

aliran maksimum sebesar 378 m3/det yang berlangsung selama 5 jam berturut-

turut (Tim IPB 2002).

Debit maksimum tahun 2002 tercatat 525 m3/det yang terjadi pada tanggal

18 Januari 2002 yang diakibatkan oleh hujan sebesar 66 mm selama dua hari dan

berubah menjadi aliran permukaan sebesar 50 mm atau 75 % dari total curah

hujan tetapi hanya berlangsung selama 2 jam sehingga tidak menimbulkan banjir

yang besar dibanding kejadian akhir Januari 2002. Berdasarkan data rata -rata

debit dan curah hujan dari tahun 1981 s/d 2001 terlihat bahwa debit Ciliwung hulu

adalah 2.363 mm/th dengan rata -rata curah hujan tahunan sebesar 3.519 mm/th

ternyata koefisien run off tahunan telah mencapai 67 % dengan demikian baik

koefisien tahunan maupun kejadian hujan tunggal tidak jauh berbeda. Koefisien

aliran permukaan di Ciliwung hulu berkisar antara 60-75 % dari total curah hujan,

sehingga memerlukan perhatian yang serius, terutama harus ada upaya penerapan

teknologi untuk menurunkan koefisien aliran permukaan (Tim IPB 2002).

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

36

Hidrograf Aliran Sungai Ciliwung Lengkung Kalibrasi Untuk mendapatkan data debit jam-jaman diperlukan adanya lengkung

kalibrasi yang menyatakan hubungan antara tinggi muka air (TMA) dengan

besarnya debit untuk setiap tinggi muka air yang terukur. Pembuatan lengkung

kalibrasi ini diperlukan karena di SPAS Katulampa alat pencatat otomatis yang

dipasang adalah pencatat tinggi muka air (automatic water level recorder/AWLR)

bukan alat pengukur debit secara langsung.

Pembuatan lengkung kalibrasi untuk SPAS Katulampa dilakukan setiap

tahun karena outlet DAS Ciliwung Hulu di Katulampa dari waktu ke waktu

mengalami perubahan dimensi. Perubahan dimensi outlet DAS Ciliwung Hulu

ini disebabkan oleh tumbuhnya tanaman di badan saluran air, endapan tanah dan

pasir yang terbawa oleh aliran air maupun faktor-faktor lainnya. Lengkung

kalibrasi cukup dibuat satu kali dan dapat dipergunakan untuk seterusnya jika

dimensi outlet dari waktu ke waktu tidak mengalami perubahan.

Gambar 11. Bentuk Outlet DAS Ciliwung Hulu di Katulampa dengan Alat Automatic Water Level Recorder (AWLR)

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

37

Data yang digunakan untuk membuat lengkung kalibrasi aliran sungai

Ciliwung di SPAS Katulampa adalah data pengukuran tinggi muka air (H) dan

data hasil pengukuran debit (Q). Persamaan lengkung kalibrasi untuk

mengalihragamkan tinggi muka air menjadi debit yang digunakan dalam

penelitian ini adalah persamaan yang dibuat oleh Puslitbang Pengairan

Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Pemukiman dan Prasarana

Wilayah Republik Indonesia. Hasil penelitian hubungan antara tinggi muka air

dengan besarnya debit pada stasiun pengamat arus sungai (SPAS) Katulampa

disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 9. Lengkung Kalibrasi Hubungan Antara Tinggi Muka Air (H) dengan

Debit Sungai Ciliwung di SPAS Katulampa Tahun Persamaan Lengkung Kalibrasi

1996 Q = 32,428(H - 0,320) 1,412 1997 Q = 42,652(H - 0,100) 2,957 1998 Q = 42,652(H - 0,100) 2,957 1999 Q = 42,652(H - 0,100) 2,957 2000 Q = 42,652(H - 0,100) 2,957 2001 Q = 28,984(H - 0,140) 1,911 2002 Q = 28,984(H - 0,140)1,911 2003 Q = 28,984(H - 0,140)1,911 2004 Q = 11,403(H - 0,200)1,715 2005 Q = 13,097(H - 0,100)1,427

H : Tinggi muka air (m) Q : Debit sungai (m3/detik)

Debit Aliran Permukaan Langsung

Debit aliran Sungai Ciliwung hasil alih ragam tinggi muka air (TMA)

dengan menggunakan lengkung kalibrasi masih berupa hidrograf aliran total.

Hidrograf aliran permukaan langsung dapat diperoleh dengan terlebih dahulu

memisahkan aliran dasar (base flow). Setelah dilakukan pemisahan aliran dasar

(base flow) dengan metode straight line maka diperoleh hidrograf direct runoff

(hidrograf DRO). Hidrograf DRO pengukuran terpilih untuk masing-masing

tahun disajikan dalam Tabel 10, Tabel 11 dan Tabel 12.

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

38

Tabel 10. Parameter Hidrograf Aliran Permukaan Langsung (Direct Run Off) terpilih untuk periode tahun 2003

Curah Hujan Parameter Tebal DRO Tanggal (mm) Qp (m3/detik) TR (jam) TB (jam) (mm) 08/08/03 11.3 14,67 2 25 1,82 29/08/03 37.2 35,27 2 36 4,13 25/11/03 8.4 30,18 1 28 3,56 06/12/03 17.4 27,04 1 21 3,01 21/12/03 23.8 27,47 3 28 3,35

23/12/03 13.9 12,60 2 27 1,85 Keterangan : Qp = Debit Puncak

TR = Time of Rise / Waktu puncak TB = Time Base / Waktu dasar

Tabel 11. Parameter Hidrograf Aliran Permukaan Langsung (Direct Run Off)

terpilih untuk periode tahun 2004 Curah Hujan Parameter Tebal DRO

Tanggal (mm) Qp (m3/detik) TR (jam) TB (jam) (mm) 17/02/04 43,6 7,90 2 30 1,48 25/02/04 14,7 3,37 2 17 0,31 18/03/04 11,0 3,10 2 25 0,55 10/05/04 5,6 2,40 3 17 0,31 27/05/04 12,2 5,07 2 27 0,72 14/07/04 16,7 5,68 2 24 0,80 15/09/04 5,8 0,32 3 21 0,04 17/09/04 10,5 4,17 2 27 0,70 09/10/04 8,1 4,92 3 22 0,65 07/11/04 18,1 6,65 2 18 0,72 13/11/04 5,3 4,92 3 14 0,54 30/11/04 9,9 5,79 4 28 1,09 09/12/04 0,7 1,65 2 21 0,23

Keterangan : Qp = Debit Puncak TR = Time of Rise / Waktu puncak TB = Time Base / Waktu dasar

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

39

Tabel 12. Parameter Hidrograf Aliran Permukaan Langsung (Direct Run Off) Terpilih untuk periode tahun 2005

Tanggal Curah Hujan Parameter Tebal DRO

(mm) Qp (m3/detik) TR (jam) TB (jam) (mm)

14/01/05 4,9 7,26 2 21 1,15 03/02/05 1,5 4,47 2 13 0,52 11/02/05 9,3 10,64 1 21 1,80 16/02/05 9,3 5,94 2 16 0,67 18/02/05 5,9 7,29 2 23 1,05 19/02/05 9,3 10,65 1 25 1,89 20/02/05 33,5 11,83 2 18 1,60 01/03/05 2,1 10,33 2 18 1,57 13/03/05 8,5 5,28 3 17 0,69

27/03/05 10,9 8,76 2 21 1,62 29/03/05 23,2 14,59 4 31 2,92 11/04/05 6,0 6,64 3 26 1,30 14/04/05 14,9 6,77 4 18 1,04 18/04/05 6,9 5,87 2 21 1,23 12/06/05 6,5 6,73 2 23 1,18 25/06/05 6,0 10,16 4 25 1,73 15/07/05 5,1 10,72 2 22 1,70 16/07/05 10,8 10,94 1 15 1,31 11/08/05 1,4 8,45 3 19 1,39 18/09/05 8,7 9,21 2 19 1,46 16/10/05 16,2 7,98 4 20 1,10 04/11/05 6,1 6,02 6 26 1,03

07/11/05 11,1 11,71 3 20 1,07

Keterangan : Qp = Debit Puncak TR = Time of Rise / Waktu puncak TB = Time Base / Waktu dasar

Debit Hidrograf Satuan

Hidrograf satuan pengukuran untuk setiap kejadian hujan terpilih periode

tahun 2003 sampai 2005 dengan kedalaman hujan efektif sebesar 1 mm disajikan

dalam Tabel 13, Tabel 14 dan Tabel 15.

Tabel 13. Variabel Pokok Hidrograf Satuan Pengukuran Tahun 2003

Tanggal Qp

(m3/detik) TR

(jam) TB

(jam) 08/08/2003 8,061 2 25 29/08/2003 8,532 2 36 25/11/2003 8,470 1 28 06/12/2003 8,989 1 21 21/12/2003 8,199 3 28 23/12/2003 6,826 2 27

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

40

Tabel 14. Variabel Pokok Hidrograf Satuan Pengukuran Tahun 2004

Tanggal Qp

(m3/detik) TR

(jam) TB

(jam) 17/02/04 5,344 2 30 25/02/04 11,052 2 17 18/03/04 5,597 3 25 10/05/04 7,726 2 17 27/05/04 7,020 3 27 14/07/04 7,064 3 24 15/09/04 7,226 2 21 17/09/04 5,978 2 27 09/10/04 7,565 2 22 07/11/04 9,277 2 18 13/11/04 9,036 2 14 30/11/04 5,299 4 28 09/12/04 7,319 3 21

Tabel 15. Variabel Pokok Hidrograf Satuan Pengukuran Tahun 2005

Tanggal Qp (m3/detik) TR (jam) TB (jam) 14/01/05 6,286 2 21 03/02/05 8,682 2 13 11/02/05 5,930 1 21 16/02/05 8,819 2 16 18/02/05 6,608 2 23 19/02/05 5,642 1 25 20/02/05 7,402 2 18 01/03/05 6,573 2 18 13/03/05 7,615 3 17 27/03/05 5,401 2 21 29/03/05 4,994 4 31 11/04/05 5,089 2 26 14/04/05 6,536 4 18 18/04/05 4,778 2 21 12/06/05 5,693 2 23 25/06/05 5,872 4 25 15/07/05 6,288 2 22 16/07/05 8,354 1 15 11/08/05 6,091 3 19 18/09/05 6,323 1 19 16/10/05 7,255 2 20 04/11/05 5,861 6 26 07/11/05 10,962 3 20

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

41

Morfometri DAS Ciliwung Hulu

Hasil pengukuran morfometri jaringan sungai di DAS Ciliwung Hulu

disajikan dalam Tabel 16.

Tabel 16. Hasil Pengukuran Morfometri Jaringan Sungai di DAS Ciliwung Hulu

Orde Sungai

Jumlah Segmen

Panjang (km)

1 264 231,63 2 141 103,36 3 67 64,94 4 24 20,89 5 27 17,26

Total 523 438,08 Tabel 16 menunjukkan bahwa kecenderungan semakin tinggi orde

sungainya maka jumlah segmennya akan semakin kecil. Meskipun demikian

untuk orde 5 (lima) jumlah segmennya lebih besar dari orde 4 (empat). Hal ini

dapat terjadi karena di bagian tengah DAS Ciliwung Hulu bentuknya menyempit

dan di sebelah kiri dan kanan sungai utama banyak dijumpai sungai-sungai

dengan orde 1 yang bertemu dengan sungai orde 5, akibatnya segmen sungai orde

5 yang memanjang dibagian tengah DAS terbagi lagi menjadi beberapa segmen

orde 5.

Hubungan antara orde sungai dengan jumlah segmen sungai disajikan

dalam Gambar 12.

y = -0,2749x + 2,6665R2 = 0,9305

0,000

0,500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

0 1 2 3 4 5 6

Orde Sungai

Lo

gar

itm

a Ju

mla

h S

egm

en

Gambar 12. Hubungan Antara Orde Sungai Dengan Jumlah Segmen

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

42

Parameter morfometri DAS Ciliwung Hulu yang digunakan untuk menduga

hidrograf satuan sintetik dengan model HSS Gama 1 disajikan dalam Tabel 17.

Tabel 17. Parameter Morfometri DAS Ciliwung Hulu No Parameter Morfometri Besaran 1 Faktor Sumber/Source Factor (SF) 0,5287 2 Frekuensi Sumber/Source frequency (SN) 0,5048 3 Panjang Sungai Maksimum (L) 24,46 km 4 Lebar DAS pada titik 0,75L dan tegak lurus dengan outlet 11,00 km 5 Lebar DAS pada titik 0,25L dan tegak lurus dengan outlet 5,75 km 6 Faktor Lebar/width Factor (WF) 1,913 7 Luas total DAS (A) 149,230 km2 8 Luas DAS Sebelah Hulu (AU) 81,033 km2 9 Luas Relatif DAS Bagian Hulu/relative Upstream Area (RUA) = AU/A 0,5428 10 Faktor simetri/Symmetry factor (SIM) = WF x RUA 1,0384 11 Jumlah Pertemuan Sungai/Joint Frequency (JN) 263 12 Jumlah Panjang sungai untuk semua order (? Li) 438,08 km 13 Kerapatan Drainase/drainage density (D) 2,936 14 Kemiringan DAS/Slope (S) 0,1112

Penerapan Model Hidrograf Satuan Sintetik Gama 1 DAS Ciliwung Hulu

Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama 1 terdiri dari empat variabel pokok,

yaitu waktu-naik/ time of rise (TR), debit puncak (QP), waktu-dasar/ time-base

(TB) dan sisi resesi yang ditentukan oleh nilai koefisien tampungan/ storage

coefficient (K). Hasil Perhitungan untuk masing-masing variabel pokok HSS

Gama 1 tersebut adalah sebaga i berikut :

Waktu-naik/time of rise (TR) 3

0,43 1,0665 1,2775100

TR SIML

SF= + +

3

0,43 (1,0665 1,0384) 1,277524,46

100 0,5287TR x

x= + +

TR = 2,428 Jam Waktu naik (TR) untuk DAS Ciliwung Hulu dengan menggunakan model HSS

Gama 1 adalah sebesar 2,428 jam.

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

43

Debit Puncak (QP)

0,23810,5886 0,40080,1836QP JNA TR−=

0,4008 0,23810,58860,1836(149,230) (2,428) (263)QP

−=

Qp = 9,2297 m3/det Debit Puncak (QP) untuk DAS Ciliwung Hulu dengan menggunakan model HSS

Gama 1 adalah sebesar 9,2297 m3/det.

Time Base (TB)

0,0986 0,7344 0,25740,145727,4132TB S SN RUATR−=

0,1457 0,0986 0,7344 0,2574

27,4132(2,428) 0,1112 0,5048 0,5428TB−

=

TB = 20,036 Jam Waktu dasar/time base (TB) untuk DAS Ciliwung Hulu dengan menggunakan

model HSS Gama 1 adalah sebesar 20,036 jam.

Koefisien Tampungan/Coefficient Storage (K)

0,1446 1,08970,1798 0,04520,5617K S SFA D− −=

0,1798 0,04520,1446 1,08970,5617(149,230) 0,1112 0,5287 2,936K

− −=

K = 3,9908 Koefisien Tampungan/Coefficient Storage (K) untuk DAS Ciliwung Hulu denga n

menggunakan model HSS Gama 1 adalah sebesar 3,9908.

Sisi Resesi/Recession Limb

Sisi resesi dari hidrograf satuan sintetik DAS Ciliwung Hulu dengan model HSS

Gama 1 ini mengikuti persamaan sebagai berikut : /. t KQt Qp e

−= /3,9908. tQt Qpe

−=

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

44

Bentuk dari hidrograf satuan sintetik DAS Ciliwung Hulu dengan menggunakan

model HSS Gama 1 adalah seperti Gambar 13.

0

2

4

6

8

10

0 2 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35

Waktu (Jam)

Deb

it (m

3/d

et)

Gambar 13. Bentuk Hidrograf Satuan Sintetik DAS Ciliwung Hulu dengan

Menggunakan Model HSS Gama 1

Komponen hidrograf satuan DAS Ciliwung Hulu disajikan dalam Tabel

18. Hasil simulasi dengan menggunakan model Hidrograf satuan sintetik (HSS)

Gama 1 dan Hidrograf Satuan pengukuran di DAS Ciliwung Hulu periode tahun

2003 sampai 2005 disajikan dalam Gambar 14.

Tabel 18. Komponen HSS Gama 1 dan HS Pengukuran di DAS Ciliwung Hulu

HS Pengukuran Tahun : Parameter 2003 2004 2005

HSS Gama 1

Waktu Puncak (TP) 2 Jam 3 Jam 3 Jam 2,43 Jam Debit Puncak (QP) 6,60 m3/det 6,22 m3/det 5,42 m3/det 9,23 m3/det Waktu Dasar (TB) 36 Jam 30 Jam 31 Jam 20,04 Jam

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,00

0 2 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35

Waktu (Jam)

Deb

it (

m3/

det

)

HSS GAMA1 HS 2003

HS 2004 HS 2005

Gambar 14. Hidrograf Satuan Pengukuran Tahunan dan HSS Gama 1 Hasil

Pemodelan di DAS Ciliwung Hulu

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

45

0,001,002,003,004,005,006,007,00

8,009,00

10,00

0 2 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35

Waktu (Jam)

Deb

it (

m3/

det

)HSS GAMA1

HS Periode 2003-2005

Gambar 15. Hidrograf Satuan Pengukuran Periode 2003-2005 dan Hasil

Pemodelan Dengan HSS Gama 1 di DAS Ciliwung Hulu

Gambar 14 dan Gambar 15 memperlihatkan bahwa bentuk hidrograf

satuan sintetik Gama 1 menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan

hidrograf satuan pengukuran. Hasil analisis uji kuantitatif antara hidrograf satuan

sintetik Gama 1 dengan hidrograf satuan pengukuran untuk masing-masing tahun

disajikan dalam Tabel 19.

Tabel 19. Hasil Uji Kuantitatif HSS Gama 1 terhadap HS Pengukuran.

Tahun NO Parameter 2003 2004 2005 Periode

2003-2005 1 Coefficient of efficiency (CE) 0,81 0,85 0,73 0,81 2 Relative error dari volume total (EV) 16% 18% 18% 17% 3 Absolute Error dari debit puncak

(AEQp) 2,63

m3/det 3,01

m3/det 3,81

m3/det 3,22

m3/det 4 Relative error dari debit puncak (EQp) 39,85 % 48,39 % 70,30 % 53,58 % 5 Absolute error dari waktu puncak (ETp) 0,43 jam -0,57 Jam -0,57 Jam 0,43 Jam

Nilai coefficient of efficiency (CE) menunjukkan seberapa dekat bentuk

hidrograf satuan sintetik menyerupai bentuk hidrograf satuan hasil pengukurannya.

Nilai CE semakin mendekati 1 (satu) maka hidrograf satuan sintetik mempunyai

bentuk yang sama dengan hidrograf satuan hasil pengukuran. Nilai relative error

dari volume total (EV) menunjukkan besarnya kesalahan relatif antara volume total

hidrograf satuan hasil model dengan hidrograf satuan pengukuran. Nilai EV

semakin mendekati 0 (nol) maka model akan semakin baik tingkat keakuratannya.

Nilai EV 0 (nol) berarti volume hidrograf satuan sintetik hasil model dengan

hidrograf satuan pengukuran tidak berbeda. Nilai absolute error dari debit puncak

Page 13: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

46

(AEQp) menunjukkan seberapa besar perbedaan debit puncak hasil simulasi model

dengan debit puncak pengukuran. Nilai AEQp akan semakin baik jika mendekati

nilai 0 (nol). Nilai relative error dari debit puncak (EQp) menunjukkan besarnya

kesalahan relatif antara debit puncak hasil model dengan debit puncak hidrograf

satuan pengukuran. Nilai EQp semakin mendekati 0 (nol) semakin baik, jika EQp

bernilai nol berarti debit puncak hidrograf satuan sintetik hasil model dengan debit

puncak hidrograf satuan pengukuran tidak berbeda. Nilai absolute error dari waktu

puncak (ETp) menunjukkan kesalahan absolut antara waktu puncak hidrograf

satuan sintetik hasil model dengan waktu puncak pengukuran. Nilai ETp yang

semakin jauh dari 0 (nol) baik bernilai negatif maupun positif berarti waktu puncak

hidrograf satuan sintetik hasil model dengan waktu puncak hidrograf satuan

pengukuran berbeda.

Tabel 19 menunjukkan bahwa hasil dari model HSS Gama 1 mempunyai

nilai coefficient of efficiency (CE) yang berkisar antara 0,73 sampai 0,85. Nilai ini

memperlihatkan bahwa pemodelan HSS Gama 1 di DAS Ciliwung Hulu masih

menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan hidrograf satuan pengukurannya.

Selain itu ditinjau dari besarnya nilai relative error volume tota l (EV) masih cukup

besar yaitu berkisar antara 16% sampai 18%. Parameter uji lain yang menunjukkan

bahwa HSS Gama 1 masih belum baik dalam menduga hidrograf satuan di DAS

Ciliwung Hulu adalah nilai relative error debit puncak (EQp) yang masih tinggi

yaitu diatas 39 %. Tahun 2005 nilai EQp mencapai 70,30%, hal ini berarti

perbedaan antara besarnya debit puncak antara HSS Gama 1 dengan hidrograf

satuan pengukuran masih tinggi. Besaran debit puncak dalam analisis hidrologi

merupakan parameter yang sanga t penting, sehingga model hidrograf satuan sintetik

Gama 1 perlu disesuaikan agar pendugaannya mempunyai tingkat keakuratan yang

tinggi.

Besarnya absolute error waktu puncak (ETp) juga masih cukup tinggi.

Hasil pemodelan dengan HSS Gama 1 diperoleh hasil besarnya perbedaan antara

waktu puncak hidrograf satuan sintetik dengan waktu puncak hidrograf satuan

pengukuran masih berada diatas 25 menit (0,43 jam). Nilai ETp yang cukup tinggi

dapat diakibatkan oleh karena pembuatan selang waktu pengamatan debit

pengukuran selama 1 jam sehingga ketika terjadi perbedaan waktu puncak hidrograf

Page 14: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

47

dengan waktu puncak hasil pengukuran menjadi cukup lama. Pengamatan dengan

selang waktu yang lebih pendek diharapkan dapat memperbaiki nilai ETp.

Penyesuaian HSS Gama 1 Dengan DAS Ciliwung Hulu

Penyesuaian model dilakukan dengan cara meminimalkan perbedaan nilai

hasil pemodelan dengan nilai pengukuran. Persamaan hasil penyesuaian

konstanta model untuk setiap variabel pokok HSS Gama 1 bagi masing-masing

tahun adalah seperti berikut :

1. Tahun 2003

Persamaan waktu-naik/time of rise (TR) HSS tahun 2003 setelah dilakukan penyesuaian konstanta model adalah :

3

0,43 0,6548 1,2775100

TR SIML

SF= + +

Persamaan debit puncak (QP) HSS tahun 2003 setelah dilakukan penyesuaian

konstanta model adalah:

0,23810,5886 0,40080,1215QP JNA TR−=

Persamaan koefisien tampungan/coefficient storage (K) HSS tahun 2003

setelah penyesuaian konstanta model adalah:

0,1446 1,08970,1798 0,04520,7219K S SFA D− −=

Persamaan Sisi Resesi HSS tahun 2003 setelah penyesuaian konstanta model :

/5,1292. tQt Qp e−=

Bentuk hidrograf satuan sintetik Gama 1 setelah penyesuaian model

untuk tahun 2003 disajikan dalam Gambar 16.

Page 15: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

48

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36

Waktu (jam)

Deb

it (m

3/d

et)

HSS GAMA 1 PENYESUAIAN

HS 2003

Gambar 16. Bentuk Hidrograf Satuan Sintetik Gama 1 Setelah Penyesuaian Konstanta Model dan Hidrograf Satuan Pengukuran Tahun 2003

2. Tahun 2004

Persamaan waktu-naik/time of rise (TR) HSS tahun 2004 setelah dilakukan

penyesuaian konstanta model adalah : 3

0,43 1,6178 1,2775100

TR SIML

SF= + +

Persamaan debit puncak (QP) HSS tahun 2004 setelah dilakukan penyesuaian

konstanta model adalah :

0,23810,5886 0,40080,1347QP JNA TR−=

Persamaan koefisien tampungan/coefficient storage (K) HSS tahun 2004

setelah penyesuaian konstanta model adalah :

0,1446 1,08970,1798 0,04520,6749K S SFA D− −=

Persamaan Sisi Resesi HSS tahun 2004 setelah penyesuaian konstanta model :

/4,7948. tQt Qpe−=

Bentuk hidrograf satuan sintetik Gama 1 setelah penyesuaian model

untuk tahun 2004 disajikan dalam Gambar 17.

Page 16: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

49

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36Waktu (jam)

Deb

it (m

3/d

et)

HSS GAMA 1 PENYESUAIAN

HS 2004

Gambar 17. Bentuk Hidrograf Satuan Sintetik Gama 1 Setelah Penyesuaian

Konstanta Model dan Hidrograf Satuan Pengukuran Tahun 2004

3. Tahun 2005

Persamaan waktu-naik/time of rise (TR) HSS tahun 2005 setelah dilakukan

penyesuaian konstanta model adalah :

3

0,43 1,6178 1,2775100

TR SIML

SF= + +

Persamaan debit puncak (QP) HSS tahun 2005 setelah dilakukan penyesuaian

konstanta model adalah :

0,23810,5886 0,40080,1174QP JNA TR−=

Persamaan koefisien tampungan/coefficient storage (K) HSS tahun 2005

setelah penyesuaian konstanta model adalah :

0,1446 1,08970,1798 0,04520,8065K S SFA D− −=

Persamaan Sisi Resesi HSS tahun 2005 setelah penyesuaian konstanta model :

/5,7300. tQt Qp e−=

Bentuk hidrograf satuan sintetik Gama 1 setelah penyesuaian model

untuk tahun 2005 disajikan dalam Gambar 18.

Page 17: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

50

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

Waktu (jam)

Deb

it (m

3/d

et)

HSS GAMA 1 PENYESUAIAN

HS 2005

Gambar 18. Bentuk Hidrograf Satuan Sintetik Gama 1 Setelah Penyesuaian

Konstanta Model dan Hidrograf Satuan Pengukuran Tahun 2005

Hasil analisis uji kuantitatif Hidrograf Satuan Sintetik Gama 1 setelah

penyesuaian konstanta model terhadap hidrograf satuan pengukuran masing-

masing tahun disajikan dalam Tabel 20.

Tabel 20. Perubahan Nilai Parameter Uji Kuantitatif Model HSS Gama 1 Setelah

Penyesuaian Konstanta Model dan Sebelum Penyesuaian Konstanta Model Terhadap Hidrograf Satuan Pengukuran

Tahun 2003 2004 2005

NO Parameter

B T B T B T 1 CE 0,81 0,98 0,85 0,95 0,73 0,93 2 EV 16% -0,03 18% -0,07 18% -0,08 3 AEQp 2,63

m3/det 0,00

m3/det 3,01

m3/det 0,00

m3/det 3,81

m3/det 0,00

m3/det 4 EQ p 39,85 % -0,01 % 48,39 % 0,05% 70,30 % 0,03 % 5 ETp 0,43 jam 0,00 jam -0,57 Jam 0,00 jam -0,57 Jam 0,00 jam

Keterangan : B = Belum disesuaikan T = Telah Disesuaikan CE = Coefficient of efficiency EV = Relative error dari volume total EQp= Relative error dari debit Puncak AEQp = Absolute error dari debit Puncak ETp = Absolute error dari Debit Puncak

Tabel 20 menunjukkan bahwa setelah dilakukan penyesuaian terhadap

konstanta modelnya, terjadi peningkatan keakuratan dugaan bentuk hidrograf

satuan untuk masing-masing tahun, dimana bentuk HSS hasil penyesuaian

semakin mendekati bentuk hidrograf satuan pengukurannya yang ditunjukkan

oleh besarnya nilai coefficient of efficiency (CE) mendekati nilai 1. Nilai

Page 18: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

51

coefficient of efficiency (CE) yang telah lebih dari 0,90 menunjukkan bahwa model

HSS penyesuaian mempunyai tingkat keakuratan pendugaan yang baik, serta

didukung oleh nilai parameter uji EV, AEQp, Eqp dan Etp yang telah mendekati

atau sama dengan nilai 0 (nol). Sedangkan HSS Gama 1 yang belum disesuaikan

konstanta modelnya memberikan dugaan bentuk hidrograf yang berbeda dengan

hidrograf pengukuran.

Kondisi ini menunjukkan bahwa model HSS Gama 1 yang dikembangkan

berdasarkan data empiris dari 30 DAS contoh ketika akan diterapkan untuk

menduga bentuk hidrograf satuan DAS lainnya masih diperlukan adanya

penyesuaian konstanta model. Penyesuaian konstanta model meningkatkan

keakuratan pendugaan bentuk hidrograf satuan yang hampir menyerupai bentuk

pengukuran. Konstanta model HSS Gama 1 bervariasi untuk setiap tahunnya, hal

ini mengindikasikan adanya pengaruh faktor lain yang berubah dari tahun ke tahun

selain morfometri DAS.

Hidrograf Satuan Sintetik penyesuaian yang dipergunakan untuk menduga

bentuk hidrograf satuan DAS yang lain adalah adalah hidrograf satuan sintetik

penyesuaian dengan hidrograf satuan pengukuran rata-rata di DAS Ciliwung

Hulu. Penggunaan hidrograf satuan pengukuran rata-rata dimaksudkan agar

model bisa berlaku untuk semua kurun waktu pengamatan bukan hanya untuk satu

kurun waktu pengamatan saja. Hasil penyesuaian konstanta model HSS Gama 1

terhadap data morfometri dan data hidrograf satuan pengukuran rata-rata di DAS

Ciliwung Hulu diperoleh 2 (dua) buah set model HSS Gama 1 yang telah

disesuaikan konstanta modelnya. Kedua model HSS Gama 1 penyesuaian

tersebut adalah sebagai berikut :

1. HSS Gama 1 Solver 1

Untuk persamaan TP yang dirubah adalah konstanta dari SIM, untuk

persamaan QP yang dirubah adalah konstanta dari A, dan untuk persamaan K

yang dirubah adalah konstanta dari S.

2. HSS Gama 1 Solver 2

Metode ini dilakukan dengan cara merubah semua konstanta untuk masing-

masing persamaan secara bersama-sama.

Page 19: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

52

Hasil penyesuaian model HSS Gama 1 dengan kedua metode tersebut

diperoleh model baru dengan masing-masing persamaan sebagai berikut :

Bentuk hidrograf satuan sintetik untuk DAS Ciliwung Hulu setelah

dilakukan penyesuaian konstanta model disajikan dalam Gambar 19. Sedangkan

analisis uji kuantitatif bagi kedua set model tersebut disajikan dalam Tabel 21.

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45

Waktu (jam)

Deb

it (m

3/ja

m) HS PENGUKURAN

HSS GAMA 1

HSS GAMA 1 SOLVER 1

HSS Gama 1 SOLVER 2

Gambar 19. Bentuk Hidrograf Satuan Sintetik Setelah Dilakukan Penyesuaian

Dan Hidrograf Satuan Rata -Rata Hasil Pengukuran Tabel 21. Perubahan Nilai Parameter Uji Kuantitatif Model HSS Gama 1 Setelah

Penyesuaian Konstanta Model Terhadap HS Rata-Rata Pengukuran Model NO Parameter

HSS Gama 1 Solver 1 Solver 2 1 Coefficient of efficiency (CE) 0,81 0,99 0,99 2 Relative error dari volume total (EV) 17 % -1 % -1 % 3 Absolute Error dari debit puncak (AEQp) 3,22 m3/det 0 m3/det 0 m3/det 4 Relative error dari debit Puncak (EQp) 53,58 % 0,00 % 0,00 % 5 Absolute error dari waktu Puncak (ETp) 0,43 Jam 0 jam 0 jam

1. HSS Gama 1 Solver 1

0,43

3

0,6949 1,2775

100

TRL

SIM

SF

= + +

0,23810,4874 0,4008

0,1836QP A TR JN−

=

0,3225 1,08970,1798 0,04520,5617K S SFA D

− −=

/5,8989. tQt Qp e

−=

0,0986 0,7344 0,25740,145752,0739TB S SN RUATR

−=

2. HSS Gama 1 Solver 2

0,4296

3,0004

0,8737 1,0918

100

TRL

SIM

SF

= + +

0,22490,5768 0,4024

0,1264QP A TR JN−

=

0,1697 1,09700,2371 0,05750,5820K S SFA D

− −=

/5,9247. tQt Qp e

−=

0,3898 0,6438 0,17640,237627,4180TB S SN RUATR

−=

Page 20: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

53

Model HSS Gama 1 Solver 1 maupun Gama 1 Solver 2 memberikan hasil

pendugaan bentuk hidrograf satuan DAS Ciliwung Hulu dengan sangat

memuaskan. Nilai Coefficient of efficiency (CE) semakin mendekati 1 (satu) yang

berarti hidrograf hasil simulasi mempunyai bentuk yang hampir sama dengan

hidrograf satuan pengukuran. Penyesuaian konstanta model semakin meningkatkan

tingkat keakuratan pendugaan yang dapat dilihat dari perbaikan nilai relative error

volume total (EV) yang semula sebesar 17% menjadi -1%. Hal ini menunjukkan

bahwa antara hidrograf satuan hasil pengukuran dengan HSS Gama 1 Solver 1

maupun HSS Gama 1 Solver 2 tidak terjadi perbedaan volume.

Penyesuaian konstanta model juga meningkatkan ketelitian dalam menduga

besarnya debit puncak yaitu terjadi perubahan nilai EQp dari 53,58% menjadi

0,00% atau yang tadinya terjadi perbedaan absolut debit puncak sebesar 3,22 m3/det

menjadi tidak terjadi perbedaan debit puncak. Dengan kata lain debit puncak HS

pengukuran dengan HSS Gama 1 Solver 1 maupun HSS Gama 1 Solver 2 tidak

berbeda. Penyesuaian konstanta mode l juga meningkatkan keakuratan pendugaan

waktu puncak yang ditunjukkan oleh perubahan nilai Etp dari 0,43 jam menjadi 0

jam, yang berarti setelah penyesuaian konstanta model tidak terjadi perbedaan

antara waktu puncak HSS dengan waktu puncak hidrograf satuan pengukuran.

Berdasarkan nilai-nilai parameter uji kuantitatif tersebut maka model HSS Gama 1

Solver 1 maupun HSS Gama 1 Solver 2 dapat diterapkan di DAS Ciliwung Hulu

dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

Validasi Model HSS Gama 1 Hasil Penyesuaian

Validasi model dilakuk an agar model yang dikembangkan dengan

menggunakan DAS Ciliwung Hulu ini dapat diketahui keberlakuannya di DAS

yang lain. Validasi model dilakukan dengan menggunakan data morfometri DTA

Cipopokol Sub-DAS Cisadane Hulu yang diukur oleh Fadli dalam penyelesaian

tugas akhir di Fakultas Kehutanan IPB, sedangkan data TMA yang dipergunakan

adalah hasil perekaman (Automatic Water Level Recorder) yang terdapat di DTA

Cipopokol. Parameter morfometri DTA Cipopokol Sub-DAS Cisadane Hulu

disajikan dalam Tabel 22.

Page 21: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

54

Tabel 22. Morfometri DTA Cipopokol Sub-DAS Cisadane Hulu Besaran No Parameter Morfometri

(a) (b) 1 Faktor Sumber/Source Factor (SF) 0,78 0,47 2 Frekuensi Sumber/Source frequency (SN) 0,60 0,53 3 Panjang Sungai Maksimum (L) 2,41 km 2,41 km 4 Lebar DAS pada titik 0,75L dan tegak lurus dengan outlet 0,51 km 0,51 km 5 Lebar DAS pada titik 0,25L dan tegak lurus dengan outlet 0,83 km 0,83 km 6 Faktor Lebar/width Factor (WF) 1,61 1,61 7 Luas total DAS (A) 1,40 km2 1,40 km2 8 Luas DAS Sebelah Hulu (A U) 0,71 km2 0,71 km2 9 Luas Relatif DAS Bagian Hulu/Relative Upstream Area (RUA) 0,51 0,51 10 Faktor simetri/Symmetry factor (SIM) = WF x RUA 0,82 0,82 11 Jumlah Pertemuan Sungai/Joint Frequency (JN) 2 7 12 Jumlah Panjang sungai untuk semua order (? Li) 4,70 km 5,63 km 13 Kerapatan Drainase/drainage density (D) 3,37 4,04 14 Kemiringan DAS/Slope 0,0695 0,0695 Ket : (a) = Menggunakan Peta rupa bumi skala 1 : 25.000

(b) = Mempertimbangkan lembah sebagai saluran drainase (sungai) Sumber : Hasil pengukuran Fadli dalam penyelesaian tugas akhir di Fakultas Kehutanan IPB

tahun 2006

Hasil simulasi hidrograf satuan sintetik Gama 1 yang belum disesuaikan

untuk DTA Cipopokol Sub-DAS Cisadane Hulu dapat dilihat pada Gambar 16.

Hasil analisis perbandingan kuantitatif HSS Gama 1 di DTA Cipopokol Sub-DAS

Cisadane Hulu terhadap hidrograf satuan pengukuran disajikan dalam Tabel 23.

Tabel 23. Nilai Parameter Uji Kuantitatif HSS Gama 1 Terhadap Hidrograf

Satuan Pengukuran DTA Cipopokol Sub-Das Cisadane Hulu Nilai NO Parameter

HSS Gama 1 (a)

HSS Gama 1 (b)

1 Coefficient of efficiency (CE) 0,20 -0,50 2 Relative error dari volume total (EV) 15 % 116 % 3 Absolute Error dari debit puncak (AEQp) -0,05 m3/det 0,02 m3/det 4 Relative error dari debit Puncak (EQp) -19,08% 9,00% 5 Absolute error dari waktu Puncak (ETp) 1,65 jam 1,65 jam

keterangan : (a) = Menggunakan Peta rupa bumi skala 1 : 25.000, (b) = Mempertimbangkan lembah sebagai saluran drainase (sungai)

Page 22: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

55

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,30

0 1 22,5 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5 9,5 10

,5

Waktu (jam)

Deb

it (m

3/de

t) HSS Gama 1 (A)

HSS Gama 1 (B)

HS Observasi

Gambar 20. Hidrograf Satuan Pengukuran dan HSS Gama 1 di DTA Cipopokol

Sub-DAS Cisadane Hulu Tabel 23 dan Gambar 20 memperlihatkan bahwa model HSS Gama 1

pada saat digunakan untuk menduga hidrograf satuan di DTA Cipopokol Sub-

DAS Cisadane Hulu memperlihatka n perbedaan yang signifikan dengan hidrograf

satuan pengukurannya. Nilai CE yang sangat kecil menunjukkan bahwa bentuk

hidrograf satuan sintetik Gama 1 yang dibangun dengan data pengukuran

morfometri DTA pada Peta Rupa Bumi skala 1 : 25.000 berbeda dengan hidrograf

pengukuran. Demikian halnya dengan HSS Gama 1 yang dibangun dengan data

morfometri yang mempertimbangkan lembah sebagai saluran drainase (sungai)

juga mempunyai nilai CE yang jauh dari nilai 1.

Nilai EV pada Tabel 23 juga masih jauh dari nilai 0 (nol) yang

menunjukkan bahwa volume total HSS Gama 1 berbeda secara signifian dengan

volume total hidrograf satuan pengukuran. Perbedaan antara debit puncak HSS

Gama 1 dengan hidrograf satuan pengukuran adalah sebesar -0,05 m3/det

(-19,08%) untuk model yang menggunakan data pengukuran morfometri DTA

pada Peta Rupa Bumi skala 1 : 25.000 denggan nilai negatif yang menunjukkan

bahwa besaran debit puncak dugaan lebih kecil dari besaran debit puncak

pengukuran. Sedangkan model HSS Gama 1 yang memanfaatkan data lembah

sebagai saluran drainase memperlihatkan perbedaan antara debit puncak model

dengan debit puncak pengukuran sebesar 0,02 m3/det (9,00 %). Selain itu

Page 23: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

56

besarnya kesalahan absolut antara waktu puncak HSS Gama 1 dengan waktu

puncak hidrograf satuan pengukuran juga masih besar yaitu mencapai 1,65 jam.

Hasil validasi kedua set model (HSS Gama 1 Solver 1 maupun HSS Gama

1 Solver 2) dengan menggunakan data Morfometri DTA Cipopokol Sub-DAS

Cisadane Hulu disajikan dalam Gambar 21 sedangkan hasil uji kuantitatifnya

disajikan dalam Tabel 24.

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,30

0 1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Waktu (Jam)

deb

it (

m3/

det

)

Pengukuran Gama 1 (a)

Solver 1 (a) Solver 2 (a)

Gama 1 (b) Solver 1 (b)

Solver 2 (b)

Gambar 21. Hidrograf Satuan Pengukuran dan Hidrograf Satuan Sintetik di DTA

Cipopokol Sub-DAS Cisadane Hulu Tabel 24. Perubahan Nilai Parameter Uji Kuantitatif Penerapan Model HSS

Gama 1 Di DTA Cipopokol Sub-DAS Cisadane Hulu Model HSS

(a) (b) NO Parameter

Gama 1 Solver 1 Solver 2

Gama 1 Solver 1 Solver 2

1 Coefficient of efficiency (CE)

0,20 0,10 0,37 -0,50 -1,02 0,13

2 Relative error volume total (EV)

15 % 40 % -14 % 116 % 180 % 16 %

3 Absolute error Debit Puncak (AEQp)

-0,05 m3/det

-0,40 m3/det

-0,10 m3/det

0,02 m3/det

0,03 m3/det

-0,05 m3/det

4 Relative error debit Puncak (EQp)

-19,08% -16,88% -41,13% 9,00 % 12,00% -21,96%

5 Absolute error waktu Puncak (ETp)

1,65 jam 1,35 jam 1,31 jam 1,65 jam 1,35 jam 1,31 jam

keterangan : (a) = Menggunakan Peta Rupa Bumi skala 1 : 25.000, (b) = Mempertimbangkan lembah sebagai saluran drainase (sungai)

Page 24: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

57

Gambar 21 dan Tabel 24 menunjukkan bahwa penerapan HSS Gama 1

hasil penyesuaian dalam menduga hidrograf satuan DTA Cipopokol Sub-DAS

Cisadane Hulu belum menunjukkan hasil yang baik. Nilai Coefficient of efficiency

untuk semua model yang diuji masih jauh dari nilai 1 (satu). Demikian juga untuk

parameter uji yang lain masih menunjukkan besarnya penyimpangan bentuk HSS

terhadap hidrograf pengukuran. Kondisi ini menunjukkan bahwa untuk menduga

hidrograf satuan dari suatu DAS atau sub-DAS yang mempunyai karakteristik

morfometri DAS berbeda dengan DAS Ciliwung Hulu masih diperlukan adanya

penyesuaian terhadap konstanta modelnya. Penyesuaian model dibutuhkan agar

pendugaan bentuk hidrograf satuan semakin meningkat keakuratannya.

Validasi model penyesuaian (HSS Gama 1 Solver 1 maupun HSS Gama 1

Solver 2) juga dilakukan dengan menggunakan data DAS Progo dengan outletnya

di Kranggan Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa Tengah. Morfometri DAS

Progo yang dipergunakan untuk simulasi disajikan dalam Tabel 25.

Tabel 25. Morfometri DAS Progo

No Parameter Morfometri Besaran 1 Faktor Sumber/Source Factor (SF) 0,572 2 Frekuensi Sumber/Source frequency (SN) 0,744 3 Panjang Sungai Maksimum (L) 36,50 km 4 Faktor Lebar/width Factor (WF) 0,420 5 Luas total DAS (A) 411,67 km 2 6 Luas Relatif DAS B agian Hulu/relative Upstream Area

(RUA) = AU/A 0,420

7 Faktor simetri/Symmetry factor (SIM) = WF x RUA 0,180 8 Jumlah Pertemuan Sungai/Joint Frequency (JN) 342 9 Kerapatan Drainase/drainage density (D) 2,240

10 Kemiringan DAS/Slope (S) 0,0479 Sumber : Sri Harto (1990)

Hidrograf satuan pengukuran di DAS Progo terpilih yang dipergunakan

untuk validasi model HSS Gama 1 hasil penyesuaian disajikan dalam Tabel 26.

Hidrograf satuan hasil pengukuran di DAS Progo diperoleh dari hasil penelitian

Darmadi (1990).

Page 25: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

58

Tabel 26. Hidrograf Satuan Pengukuran di DAS Progo Waktu Debit (m3/detik) Untuk Kejadian Hujan Pada : (Jam) 10/05/1977 21/06/1977 06/01/1978 11/02/1980 Rata-Rata

0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1 1,11 9,01 25,09 19,96 13,79 2 18,04 19,10 15,78 20,29 18,30 3 16,00 15,33 12,23 18,20 15,44 4 12,86 11,63 9,37 12,31 11,54 5 9,85 9,28 7,06 12,91 9,78 6 7,24 7,80 5,41 6,98 6,86 7 6,30 6,58 4,64 6,35 5,97 8 5,41 5,32 4,08 5,22 5,01 9 4,99 5,30 3,71 4,63 4,66 10 4,31 3,92 3,36 3,10 3,67 11 3,92 3,45 3,18 2,34 3,22 12 3,54 2,99 2,99 1,60 2,78 13 2,95 2,66 2,66 0,48 2,19 14 2,72 2,34 2,33 0,00 1,85 15 2,50 2,03 2,16 2,23 16 2,17 1,73 2,00 1,97 17 1,96 1,53 1,87 1,79 18 1,56 1,33 1,67 1,52 19 1,18 1,06 1,51 1,25 20 0,65 0,87 1,21 0,91 21 0,32 0,00 1,06 0,46 22 0,16 0,78 0,47 23 0,00 0,26 0,13 24 0,00 0,00

Sumber : Darmadi (1990)

Hasil pemodelan hidrograf satuan sintetik dengan menggunakan Model

HSS Gama 1, dan HSS Gama 1 setelah penyesuaian konstanta model di DAS

Progo disajikan dalam Gambar 22. Model HSS Gama 1 penyesuaian

sebagaimana yang disajikan dalam Gambar 22 belum memberikan hasil

pendugaan hidrograf satuan yang memuaskan ketika diterapkan di DAS Progo.

Model HSS Gama 1 memberikan hasil yang lebih tinggi untuk parameter debit

puncak dibandingkan dengan debit puncak hidrograf satuan pengukuran rata -rata

di DAS Progo. Sedangkan HSS Gama 1 penyesuaian menghasilkan dugaan debit

puncak yang lebih rendah. Kurva resesi HSS masih menyimpang dari bentuk

kurva resesi hidrograf satuan pengukuran rata-ratanya. Secara umum model yang

diterapkan masih menunjukkan penyimpangan dibandingkan dengan hidrograf

satuan pengukuran sehingga ketika akan diterapkan di DAS Progo perlu dilakukan

Page 26: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

59

lagi penyesuaian konstanta model. Hasil uji kuantitatif terhadap ketiga model

yang diterapkan di DAS Progo disajikan dalam Tabel 27.

0

5

10

15

20

25

30

01,4

07 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66

Waktu (Jam)

Deb

it (m

3/de

t)HSS GAMA 1

GAMA 1 SOLVER 1

GAMA 1 SOLVER 2

HS 10 Mei 1977

HS 21 Juni 1977

HS 6 Januari 1978

HS 11 Pebruari 1980

HS PENGUKURAN RATA-RATA

Gambar 22. Hidrograf Satuan Pengukuran dan Hidrograf Satuan Sintetik DAS

Progo Tabel 27. Nilai Parameter Uji Kuantitatif Penerapan Model HSS Gama 1 Dan

HSS Gama 1 Penyesuaian di DAS Progo Model HSS NO Parameter

Gama 1 Gama 1 Solver 1

Gama 1 Solver 2

1 Coefficient of efficiency (CE) 0,98 0,86 0,92 2 Relative error dari volume total (EV) 4% 7 % - 1 % 3 Absolute Error dari debit puncak

(AEQP) 3,50

m3/det -6,22

m3/det -4,48

m3/det 4 Relative error dari debit Puncak (EQp) 19,17% -33,99% -24,50% 5 Absolute error dari waktu Puncak (ETp) -0,53 jam -0,59 jam -0,75 jam

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa parameter morfometri DAS

dapat dipergunakan untuk menduga hidrograf satuan, namun konstanta model

sangat bervariasi untuk setiap DAS, sehingga untuk mendapatkan hasil pendugaan

yang lebih akurat diperlukan penyesuaian konstanta model di setiap tempat. HSS

Gama 1 yang belum disesuaikan konstantanya masih memberikan bentuk

hidrograf satuan yang berbeda dengan hidrograf hasil pengukuran. HSS Gama 1

yang telah disesuaikan konstanta modelnya memberikan nilai pendugaan bentuk

hidrograf yang baik untuk DAS yang bersangkutan. Namun pada saat hasil

penyesuaian konstanta dari suatu DAS akan diterapkan pada DAS yang lain juga

Page 27: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

60

belum memberikan hasil yang memuaskan. Dengan demikian hipotesis pertama

penelitian ini diterima yang berarti penerapan model di DAS lain memerlukan

penyesuaian konstanta model.

Pemanfaatan data morfometri DAS memberikan hasil yang baik untuk

menduga hidrograf satuan setelah dilakukan penyesuaian terhadap konstanta

model. Bervariasinya konstanta model untuk setiap DAS menunjukkan adanya

faktor lain selain morfom etri yang mempengaruhi bentuk hidrograf satuan suatu

DAS. Selain konstanta bervariasi antar DAS, hasil penelitian ini juga

memperlihatkan bahwa konstanta model bervariasi antar waktu meskipun berada

dalam satu DAS yang sama. Kondisi ini ditunjukkan oleh perlunya penyesuaian

terhadap konstanta model agar diperoleh model dugaan yang terbaik untuk

masing-masing tahun pengukuran.

Simplifikasi Model HSS Menggunakan Parameter Morfometri DAS

Penggunaan model HSS Gama 1 setelah penyesuaian mempunyai tingkat

keakuratan pendugaan bentuk hidrograf satuan yang baik, namun saat diterapkan

menemui beberapa kendala. Kendala yang dihadapi diantaranya adalah

pengukuran parameter morfometri HSS Gama 1 memerlukan waktu yang lama

terutama untuk DAS-DAS dengan jumlah panjang segmen sungai yang banyak.

Pengukuran parameter morfometri HSS Gama 1 membutuhkan kesabaran dan

ketelitian karena minimal dilakukan 3 (tiga) kali pengukuran untuk mendapatkan

hasil baik. Parameter tertentu seperti penentuan titik berat DAS dan luas Sub-

DAS untuk setiap orde sungai cukup sulit dilakukan. Kondisi ini tentunya akan

berpengaruh terhadap para pengguna yang menginginkan adanya model HSS

namun dengan menggunakan parameter morfometri yang pengukurannya relatif

lebih mudah dilakukan di peta serta mempunyai tingkat keakuratan pendugaan

cukup baik. Untuk mengatasi hal ini diperlukan simplifikasi (penyederhanaan)

terhadap model HSS Gama 1. Simplifikasi dilakukan dengan menggunakan

pasangan data beberapa morfometri DAS dengan variabel hidrograf satuan.

Morfometri dan pasangan data yang dipergunakan untuk simplifikasi model HSS

Gama 1 disajikan dalam Tabel 28 dan 29.

Page 28: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

61

Page 29: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

62

Simplifikasi model ini diharapkan mampu menemukan parameter morfometri

DAS yang mempunyai tingkat keeratan baik dengan variabel pokok hidrograf

satuan pengukuran melalui analisis korelasi. Setelah korelasi diketahui,

selanjutnya adalah membuat persamaan hubungan antara parameter morfometri

DAS dengan variabel pokok hidrograf satuan tersebut. Korelasi antara parameter

morfometri denga n variabel hidrograf satuan disajikan dalam Tabel 26. Tabel 26

menunjukkan bahwa parameter morfometri DAS yang pengukurannya pada peta

tidak rumit serta tidak membutuhkan waktu yang lama namun mempunyai tingkat

keeratan yang baik dengan variabel pokok hidrograf satuan adalah luas DAS (A),

panjang sungai utama (L), dan jumlah pertemuan sungai (JN). Dengan

memanfaatkan ketiga parameter tersebut diperoleh hasil persamaan regresi

hubungan antara parameter luas DAS (A), panjang sungai utama (L), dan jumlah

pertemuan sungai (JN) dengan variabel pokok hidrograf satuan yang disajikan

dalam Tabel 30.

Tabel 30. Persamaan-Persamaan Model Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Simplifikasi

No Parameter Koefisien Determinasi 1 TP = 0,4989 A -0,332 L0,927 R2 = 90,30 % 2 QP = 0,0912 A1,790 L-1,19 JN-0,162 R2 = 99,20 % 3 TB = 2,9376 A -0,375 L0,628 JN0,351 R2 = 93,80 %

Simplifikasi model HSS Gama 1 yang dilakukan masih mempunyai

kelemahan karena jumlah data DAS Contoh yang digunakan hanya 9 DAS.

Namun demikian besarnya koe fisien determinasi persamaan regresinya cukup

tinggi. Koefisien determinasi yang terkecil diperoleh untuk persamaan TP yaitu

sebesar 90,30%. Sedangkan untuk variabel QP dan TB koefisien determinasi

yang diperoleh lebih tinggi yaitu masing-masing sebesar 99,20% dan 93,80%

yang berarti besarnya keragaman peubah QP dapat diterangkan oleh peubah

morfometri A, L, dan JN sebesar 99,20% dan selainnya dipengaruhi oleh faktor

lain, sedangkan untuk keragaman nilai TB mampu dijelaskan oleh parameter

morfometri A, L dan JN sebesar 93,80% dan selainnya dipengaruhi oleh faktor

lain.

Persamaan penduga hasil simplifikasi ini masih memerlukan pengujian

keberlakuannya di DAS yang lain agar diketahui konsistensi hubungan antara

Page 30: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

63

parameter yang dipergunakan dengan besaran variabel hidrograf satuan. Bentuk

HSS simplifikasi dengan menggunakan persamaan seperti yang tercantum dalam

Tabel 27 berbentuk hidrograf satuan yang kasar, yaitu berupa bentuk segitiga

yang menyatakan hubungan antara waktu dengan debit pada saat t = 0, t = TP dan

t = TB seperti yang disajikan dalam Gambar 23.

35,32

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0 5,98 11,96 17,94

Waktu (Jam)

Deb

it (m

2/d

etik

) HSS SIMPLIFIKASI

Gambar 23. Bentuk Umum Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Simplifikasi

Bentuk HSS Simplifikasi yang masih berupa segitiga tersebut dapat

dihaluskan dengan menggunakan Rasio Dimensi Hidrograf Satuan (Wanielista et

al. 1997) seperti yang disajikan dalam Tabel 31. Hidrograf Satuan Sintetik hasil

penghalusan terhadap HSS simplifikasi (Gambar 23) disajikan dalam Gambar 24.

W a kt u ( Ja m)

Deb

it (

m3

/de

tik)

20151050

35

30

25

20

15

10

5

0

Gambar 24. Gambar HSS Simplifikasi Setelah Penghalusan

Page 31: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

64

Tabel 31. Rasio Dimensi Hidrograf Satuan

Rasio Waktu (t/Tp)

Rasio Debit (Q/Qp)

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,8 2,0 2,2 2,4 2,6 2,8 3,5 4,0 4,5 5,0 ∼

0,000 0,015 0,075 0,16 0,28 0,43 0,60 0,77 0,89 1,00 0,98 0,92 0,84 0,75 0,65 0,57 0,43 0,32 0,24 0,18 0,13 0,098 0,036 0,018 0,009 0,004

1

Model HSS Simplifikasi ini merupakan model empiris, sehingga untuk

mengetahui keberlakuan penerapannya di DAS lain masih memerlukan pengujian

lebih lanjut. Penelitian ini mengingat keterbatasan data belum sampai pada uji

validasi model di DAS yang lain. Namun dengan koefisien determinasi yang

cukup tinggi persamaan regresi antara parametrer morfometri dengan variabel

pokok hidrograf satuan, menunjukkan bahwa parameter morfometri DAS yang

pengukurannya lebih mudah dilakukan tersebut mempunyai tingkat keakuratan

yang baik dalam menduga besarnya variabel pokok hidrograf satuan.

Pengujian model HSS simplifikasi yang intensif pada berbagai DAS dengan

jaringan morfometri maupun ukuran DAS yang berbeda akan semakin

memperjelas bagaimana hubungan antara parameter morfometri luas DAS (A),

panjang sungai utama (L), dan jumlah pertemuan sungai (JN) dengan variabel

pokok hidrograf satuan. Semakin banyak DAS yang bisa dipergunakan untuk

Page 32: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

65

memvalidasi model HSS simplifikasi ini, maka tipologi DAS yang berupa

hubungan antara bentuk hidrograf satuan dengan morfometri DAS dapat terus

dikembangkan. Tipologi DAS tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi dasar

dalam penentuan tolok ukur penilaian kinerja pengelolaan DAS di Indonesia.

Hasil simulasi dengan menggunakan model HSS Gama 1 maupun HSS

simplifikasi untuk 31 DAS yang telah diketahui morfometrinya disajikan dalam

Tabel 29. Hasil simulasi ini untuk mengetahui sejauh mana perbedaan antara

hasil simulasi dengan menggunakan HSS Gama 1 dengan HSS Simplifikasi dalam

menduga besaran variabel hidrograf satuan. Tabel 32 menunjukkan masih adanya

perbedaan hasil antara variabel hidrograf sataun hasil pengukuran dengan variabel

hidrograf satuan hasil simulasi baik yang menggunakan Model HSS Gama 1

maupun Model HSS Simplifikasi.

Sri Harto (2000a) mengemukakan berdasarkan hasil-hasil pengujian

keberlakuan dari model HSS Gama 1 ini dapat diketahui bahwa model HSS

Gama 1 mempunyai tingkat keakuratan yang baik dalam menduga hidrograf

satuan di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Dalam rangka mengatasi kesulitan

mendapatkan data DAS yang mempunyai hidrograf satuan pengukuran untuk

validasi model HSS Simplifikasi ini, maka dilakukan analisi uji-t antara HSS

Gama 1 dengan HSS Simplifikasi. Asumsi dari pengujian ini adalah bahwa HSS

Gama 1 telah teruji mempunyai tingkat keakuratan pendugaan yang cukup baik

dalam menduga variabel hidrograf satuan sebagaimana yang dikemukakan oleh

(Sri Harto 2000a).

Pada taraf nyata 5% hasil uji-t menunjukkan bahwa hasil simulasi untuk

variabel hidrograf satuan TP dengan Model HSS Gama 1 tidak berbeda nyata

dengan hasil simulasi Model HSS Simplifikasi pada taraf nyata 5 %. Sedangkan

untuk variabel QP dan TB, hasil uji-t pada taraf nyata 5 % menunjukkan

perbedaan hasil antara Model HSS Gama 1dengan Model HSS Simplifikasi.

Hasil analisis uji-t antara hasil simulasi menggunakan Model HSS Gama 1 dan

Model HSS Simplifikasi untuk masing-masing variabel pokok hidrograf satuan di

sajikan dalam Gambar 25.

Page 33: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

66

Page 34: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

67

Differences2520151050

X_

Ho

TP HSS Gama 1 VS TP HSS Simplifikasi(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Differences0-20-40-60-80

X_

Ho

QP HSS Gama 1 VS QP HSS Simpl ifikasi(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Differences20100-10-20

X_

Ho

TB HSS Gama 1 VS TB HSS Simplifikasi(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Gambar 25. Boxplot Analisis Uji-t antara Variabel Pokok Hidrograf Satuan Hasil Simulasi dengan HSS Gama 1 terhadap Hasil Simulasi HSS Simplifikasi

Page 35: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

68

Hasil uji t antara HSS Gama 1 maupun HSS Simplifikasi dengan data

observasi disajikan dalam Gambar 26.

Differences210-1-2-3-4-5-6-7

X_

Ho

TP Observasi VS TP Gama 1(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Differences5,02,50,0-2,5-5,0-7,5-10,0

X_

Ho

QP Observasi VS QP Gama 1 (with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Differences20100-10-20

X_

Ho

TB Observasi VS TB Gama 1(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Differences10-1-2-3-4-5-6-7

X_

Ho

TP Observasi VS TP Simplifikasi(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Differences12,510,07,55,02,50,0

X_

Ho

QP Observasi VS QP Simplifikasi(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

Differences5,02,50,0-2,5-5,0-7,5-10,0-12,5

X_

Ho

TB Observasi VS TB Simplifikasi(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

A B

Gambar 26. Hasil Uji-t antara Variabel Pokok Hidrograf Satuan Hasil Pengukuran dengan (A) HSS Gama 1 dan (B) HSS Simplifikasi

Page 36: HASIL DAN PEMBAHASAN Curah Hujan Hujan Harian Maksimum 4... · Curah Hujan Hujan Harian Maksimum ... periode pencatatan bervariasi mulai tahun 1981 sampai tahun 2003. Tabel 7. Hujan

69

Gambar 26 menunjukkan bahwa hasil simulasi antara HSS Gama 1 maupun

HSS Simplifikasi untuk semua variabel pokok hidrograf satuan tidak berbeda

nyata dengan hasil pengukurannya. Hal ini menunjukkan bahwa HSS

Simplifikasi mempunyai tingkat keakuratan yang cukup baik dalam menduga

besaran variabel pokok hidrograf satuan. Namun demikian untuk mengetahui

konsistensi hubungan antara parameter morfometri luas DAS (A), panjang sungai

utama (L), dan jumlah pertemuan sungai (JN) dengan variabel pokok hidrograf

satuan DAS-DAS di Indonesia, maka model HSS Simplifikasi tersebut masih

memerlukan validasi dengan menggunakan data dari DAS-DAS lainnya yang ada

di Indonesia.