58
Hime no Sarange: All about Korean Drama Home Index Sinopsis/Rekap Drama Korea Index Soundtrack and Lyrics PERHATIAN Mohon agar tidak meng copy-paste semua SINOPSIS blog saya. Di-LINK saja kalau mau dicantumkan di site/blog yang lain. Mohon hargai penulis. Kalau mau ambil gambar dari blog saya, jangan lupa kasih credit ya PRINCESS-CHOCOLATES.BLOGSPOT.COM. Semua gambar disini saya capture sendiri. Terima kasih. Halow tmn2, maaf baru balas cz br sempat buka blog. Judul lagu di blog ini "FOUND YOU - JYJ" (OST Sungkyunkwan Scandal). Friday, January 13, 2012 Sinopsis The Moon Embraces The Sun Episode 1

Hime No Sarange 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

korea

Citation preview

Page 1: Hime No Sarange 1

Hime no Sarange: All about Korean Drama

Home Index Sinopsis/Rekap Drama Korea

Index Soundtrack and Lyrics

PERHATIAN

Mohon agar tidak meng copy-paste semua SINOPSIS blog saya. Di-LINK saja kalau mau dicantumkan di site/blog yang lain. Mohon hargai penulis.

Kalau mau ambil gambar dari blog saya, jangan lupa kasih credit ya PRINCESS-CHOCOLATES.BLOGSPOT.COM. Semua gambar disini saya capture sendiri.

Terima kasih.Halow tmn2, maaf baru balas cz br sempat buka blog. Judul lagu di blog ini "FOUND YOU - JYJ" (OST Sungkyunkwan Scandal).

Friday, January 13, 2012

Sinopsis The Moon Embraces The Sun Episode 1

Page 2: Hime No Sarange 1

"Dahulu, ada dua buah matahari dan bulan di langit. Tapi itu menyebabkan siang hari terasa sangat panas dan malah hari terasa sangat dingin. Semua makhluk jatuh dalam kekacauan dan kesengsaraan. Lalu seorang pahlawan muncul. Ia menggunakan panah untuk menembak satu matahari dan satu bulan. Semenjak itu, dunia menjadi damai."

Itu adalah sebuah cerita yang diceritakan Ibu Suri pada salah seorang pengikut sekaligus keponakannya, Yoon Dae Hyeong. Ibu suri adalah Ibu dari Raja Seong Jo, Raja saat itu dan merupakan Raja fiksi Joseon.

Page 3: Hime No Sarange 1

"Yang Mulia sangat menyukai Pangeran Uiseong." ujar Ibu Suri. "Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita hanya akan duduk diam dan menunggu pehlawan itu datang?""Hamba tidak mengerti maksud Yang Mulia." ujar Dae Hyeong."Hanya ada satu matahari." lanjut Ibu Suri. "Dan hanya ada satu tahta. Kau harus menjadi pahlawan itu. Pangeran Uiseong adalah pemimpin fraksi yang kuat. Keberadaannya mengancam tahta Yang Mulia. Jadi kau harus menghabisinya."

Malam itu, sekelompok penyelundup suruhan Dae Hyeong mengendap-endap masuk ke halaman rumah Uiseong. Para penyelundup itu menempelkan jimat dan mengubur sesuatu di tanah. Kelihatannya mereka memiliki maksud tertentu, yakni menfitnah seseorang atas kejahatan yang hendak mereka lakukan.

Page 4: Hime No Sarange 1

Ketika seorang penyelundup masuk ke rumah, seorang pria mengarahkan pedang ke lehernya. Pria tersebut tidak lain adalah Pangeran Uiseong, adik dari Raja Seong Jo."Siapa yang memerintahkanmu?" tanya Uiseong.Si penjahat sengaja menjatuhkan senjatanya untuk mengalihkan perhatian Uiseong, kemudian langsung menyerangnya.

Terjadi perkelahian singkat.Si penyelundup kemudian melemparkan panah beracun ke lengan Uiseong.

Page 5: Hime No Sarange 1

Di saat yang sama di tempat lain, seorang peramal terbangun dari tidurnya dengan terkejut.Shaman sebenarnya adalah dukun/peramal/ahli roh. Namun aku agak tidak suka menyebut dukun. Jadi disini, aku akan memanggil mereka dengan sebutan 'peramal' saja.

"Ada aura pembunuh." ujarnya, hendak bangkit.Namun temannya, Jang Nok Young, melarang. "Walaupun begitu, kau tidak bisa melakukan apa-apa.""Aku tetap harus melihat." bantah wanita itu. "Orang itu... orang itu dalam bahaya.""Ari!" seru temannya cemas.

Page 6: Hime No Sarange 1

Ari berlari dengan cemas dan takut. Nok Young berusaha mengejar dan melarangnya pergi, namun Ari tetap berlari dengan cepat.Mendadak Ari berhenti berlari karena merasakan sesuatu. Ia menatap ke bulan yang mendadak menghilang dibalik awan dan muncul lagi dengan terang.

Di sisi lain, Uiseong sedang bertarung habis-habisan melawan para pembunuh. Namun sayang ia kalah jumlah.Ketika seorang pembunuh mengangkat pedangnya ke arah Uiseong, mendadak seseorang

Page 7: Hime No Sarange 1

datang."Hentikan!" seru pria itu.

Uiseong mendongak dan melihat Dae Hyeong berdiri di hadapannya."Sudah lama kita tidak bertemu, Pangeran Uiseong." kata Dae Hyeong, tersenyum licik."Dulu kau sering mengunjungi rumahku." kata Uiseong. "Sebelumnya kau ingin memperalatku sebagai pemimpin untuk memperoleh kekuasaan. Kelihatannya sekarang kau sudah mengubah pikiranmu. Atau kau sudah menemukan orang lain?""Benar, aku sudah menemukan orang lain." ujar Dae Hyeong. "Suatu saat nanti, aku akan menjadi tangan kanan Yang Mulia.""Yang Mulia tidak akan tertipu oleh pengkhianat sepertimu!" seru Uiseong marah. "Kita lihat saja apakah Yang Mulia akan percaya padamu!""Tapi sayang sekali kau tidak akan bisa bertemu Yang Mulia lagi." Dae Hyeong berkata seraya tersenyum kejam.

Page 9: Hime No Sarange 1

Bayangan Ari terpantul di pedang Dae Hyeong."Kejar dia!" perintah Dae Hyeong pada anak buahnya.

Ari berlari melewati hutan, berusaha kabur dari kejaran para penyelundup. Namun sayang ia menemui jalan buntu. Di depannya adalah jurang.Para penyelundup semakin mendekat. Ari semakin terpojok ke pinggir jurang. Tanpa sengaja, kaki Ari terpeleset dan ia jatuh ke jurang.

Para penyelundup memutar untuk turun ke jurang. Seorang penyelundup menemukan pita milik Ari."Ini adalah milik peramal di balai samawi." ujar penyelundup, mengamati pita itu. "Jika ia masih hidup, bunuh dia. Jika ia mati, temukan mayatnya!"

Page 10: Hime No Sarange 1

Di balai Samawi, Ketua peramal mengetahui kalau Ari menghilang dan menanyakan keberadaannya."Dimana Ari?" tanyanya pada Nok Young.Nok Young menjawab ragu, "Itu..."

Dae Hyeong menyerahkan pita milik Ari pada Ibu Suri.Dengan mudah, ibu suri bisa menebak bahwa pita itu adalah milik Ari.Ari memiliki kemampuan luar biasa sebagai peramal dan dicalonkan menjadi pemimpin balai samawi berikutnya."Percintaan antara peramal dan keluarga kerajaan..." gumam Ibu Suri, tertawa merendahkan. "Kelihatannya Dewa sedang membantu kita.""Apa maksud Anda, Yang Mulia?" tanya Dae Hyeong."Anak itu... Ari... Dulu adalah pelayan di rumah Pangeran Uiseong." ujar Ibu Suri. "Mereka berdua terlibat percintaan. Aku yakin orang-orang di rumah itu tahu."

Page 11: Hime No Sarange 1

"Bukankah itu lebih berbahaya?" tanya Dae Hyeong."Kenapa?""Seorang gadis rela mati demi cintanya." ujar Dae Hyeong. "Itulah yang disebut cinta oleh para wanita. Dia sudah melihat semua kejadian itu. Bukan hal mustahil jika ia berani mempertaruhkan hidupnya dengan datang ke istana. Jika kita tidak segera menghabisinya...""Gadis itu..." potong Ibu Suri. "Berharap bahwa pria yang ia cintai memperoleh tahta. Agar harapannya bisa terpenuhi, ia menggunakan jimat.""Tapi kita tidak punya bukti." ujar Dae Hyeong."Ketua balai samawi adalah orang kepercayaanku." kata Ibu Suri. "Tidak ada masalah, bukan? Segera bertindak!"

Page 12: Hime No Sarange 1

Pengawal kerajaan akhirnya mengetahui kalau dua orang anggota kerajaan tewas malam itu.

Pengawal menyerahkan surat teman Uiseong pada Raja Seong Jo.Dalam surat tersebut dikatakan kalau teman Uiseong mati bunuh diri untuk menebus kejahatannya karena sudah mencoba memberontak. Malam itu, Uiseong dan temannya dinyatakan sebagai pengkhianat.Raja Seong Jo menunduk sedih.

Page 13: Hime No Sarange 1

Tidak lama kemudian, Ketua Balai Samawi masuk ke ruangan bersama dengan Dae Hyeong. Raja Seong Jo meminta penjelasan mengenai jimat yang ditemukannya di rumah Uiseong.Ketua Balai Samawi melirik sekilas ke arah Dae Seong, kemudian menjawab, "Jimat itu akan menguatkan kekuasaan sang matahari.""Benarkah?" tanya Raja Seong Jo."Hamba tidak berani berkata bohong." jawab Ketua Balai Samawi."Lalu siapa yang memiliki jimat ini?" tanya Pengawal."Jimat itu milik Ari, seorang peramal dari Balai Samawi." Ketua Balai Samawi menjawab tanpa ragu.Raja kemudian memerintahkan pengawalnya untuk mencari Ari.

Page 14: Hime No Sarange 1

Siang itu, sebuah rombongan kecil melewati hutan.Pelayan wanita dari rombongan itu berteriak histeris ketika melihat Ari terjatuh di tanah dalam keadaan sekarat."Ada apa?" tanya Nyonya dari dalam tandu. "Kenapa kau berteriak?"Nyonya itu adalah Shin Jung Kyung.

Nyonya Shin keluar dari dalam tandu. Saat itu ia sedang mengandung.Nyonya Shin terkejut melihat Ari dan langsung menolongnya tanpa berpikir panjang.

Page 15: Hime No Sarange 1

Tandu hendak masuk melewati gerbang Ibu Kota, namun mendadak rombongan mereka dihentikan oleh penjaga."Kenapa kau menghentikan kami?" tanya pelayan."Kami sedang mencari buronan." jawab penjaga.Pelayan melihat lukisan buronan yang dimaksud. Buronan tersebut tidak lain adalah Ari, wanita yang tadi ditolong oleh majikannya.

Page 16: Hime No Sarange 1

Dengan paksa, si penjaga membuka jendela tandu dan melihat Nyonya Shinyang sedang hamil. Diam-diam, Nyonya Shin menyembunyikan Ari dibalik gaunnya."Aku baru saja kembali setelah berdoa untuk janinku." ujar Nyonya Shin. "Aku sedang kelelahan. Jika kau mencurigai sesuatu, tolong ikut saja aku ke rumah."Penjaga diam sejenak. "Maafkan kelancanganku." ujarnya seraya menutup jendela.Untuk sementara, Ari selamat.

Tandu berjalan pergi. Di tanah, terdapat ceceran darah. Darah itu berasal dari dalam tandu."Berhenti!" seru penjaga, menghentikan tandu Nyonya Shin. "Tolong keluar dari tandu."Jendela dibuka dan si penjaga melihat gaun Nyonya Shin dipenuhi darah. Si nyonya merintih kesakitan.Pelayan berteriak panik. "Darah! Darah!"Pelayan memohon pada penjaga untuk melepaskan mereka karena majikannya berada dalam bahaya."Bayi ini adalah anggota kedutaan!" seru Pelayan. "Jika terjadi sesuatu, apa kau mau bertanggung jawab?!"Penjaga akhirnya membiarkan mereka lewat.

Page 17: Hime No Sarange 1

Ari berterima kasih pada Nyonya Shin karena telah menolongnya."Bukan aku, tapi bayikulah yang menyelamatkanmu." ujar Nyonya Shin ramah."Bayimu adalah perempuan yang sangat cantik seperti bulan." ujar Ari."Jadi bayi ini perempuan?""Benar." jawab Ari."Jadi kau adalah seorang peramal." kata Nyonya Shin. "Aku ingin bayiku memperoleh sedikit energi spiritual. Ini benar-benar kebetulan.""Ya, ini adalah takdirnya untuk menjadi seseorang yang bermartabat." ujar Ari.

Page 19: Hime No Sarange 1

Ari sadar bahwa nasib bayi itu akan buruk."Nyonya, walaupun aku mati, aku akan melindungi putrimu." janji Ari pada Nyonya Shin .Nyonya Shin tersenyum dan menunduk berterima kasih.Mereka berpisah.

Tidak lama berjalan, Ari dikepung dan berhasil ditangkap.

Page 20: Hime No Sarange 1

Ari disiksa habis-habisan.Nok Young, menatapnya takut dan kasihan, namun tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolong. Ia menatap Ketua Balai Samawi, namun si Ketua membuang muka.

Dae Hyeong menanyakan mengenai jimat yang ditemukan di kediaman Uiseong. Namun Ari bersikeras bahwa ia tidak tahu-menahu mengenai jimat tersebut."Ini adalah bukti kerjasamamu dengan para pengkhianat itu!" seru Dae Hyeong. "Kau masih berani menyangkal!"

Page 21: Hime No Sarange 1

Mendadak Ari berubah marah."Pengkhianat, katamu?" tanya Ari. "Dan itu adalah bukti yang tertinggal? Kau pikir akulah satu-satunya orang yang menyaksikan semua kejadian itu, bukan? Kau pikir semua akan berakhir begitu kau melenyapkan aku, bukan? Kau salah besar! Bulan sedang melihatmu! Darah orang itu bukanlah satu-satunya yang mengenai pedangmu malam itu! Malam itu juga ada cahaya bulan! Tunggu dan lihat saja! Suatu saat nanti, semua kejahatanmu akan terbongkar! Suatu hari nanti, cahaya bulan akan mengakhiri hidupmu yang menyedihkan!"

Page 22: Hime No Sarange 1

Setelah disiksa habis-habisan, Ari dilempar ke dalam penjara.Nok Young mengunjunginya.Disanalah Ari meminta sahabatnya itu untuk melindunyi bayi Nyonya Shin."Walaupun berada dekat dengan matahari akan mendatangkan bencana, namun takdirnya adalah berada disisi matahari dan melindunginya." kata Ari. "Tolong pastikan saja bahwa anak itu selamat. Lindungi dia demi aku.""Siapa anak yang harus kulindungi?" tanya Nok Young.Belum sempat Ari menjawab, penjaga penjara sudah menarik Nok Young pergi.

Page 25: Hime No Sarange 1

Disisi lain, seorang kasim datang untuk menjemput Putra Mahkota agar datang ke pesta perayaan. Betapa kagetnya kasim melihat kamar Putra Mahkota kosong.

Saat itu, sang Putra Mahkota sepertinya sedang merencanakan kenakalan yang akan dilakukannya. Kelihatannya berniat kabur dari istana.

Page 27: Hime No Sarange 1

Rupanya hari itu akan diadakan penanugerahan untuk juara ujian negara. Para pelajar dari berbagai pelosok datang untuk menyaksikan pemberian penghargaan tersebut, termasuk Heo Yeom dan Kim Je Woon.Yeom adalah kakak kandung Yeon Woo, sementara Woon (bersama dengan Pangeran Yang Myeong) adalah murid dari ayah Yeon Woo.Yeom dinobatkan sebagai juara nomor satu dalam bidang akademik sementara Woon dinobatkan menjadi juara nomor satu dalam bidang beladiri.

Page 28: Hime No Sarange 1

Raja Seong Jo datang ke tempat diadakan penganugerahan untuk juara ujian negara. Semua orang bersujud memberi hormat padanya.Mendadak seekor kupu-kupu kuning terbang dan hinggap di bahu Yeon Woo, kemudian terbang lagi.

Hwon, si Putra Mahkota nakal, keluar dari ruangan. Panas matahari terasa menyengat."Kulitku tidak boleh terbakar." ujarnya seraya membuka sebuah payung untuk melindungi kulitnya dari sengatan matahari.

Ibu Yeon Woo menatap putranya dengan bangga. Ia juga sangat senang melihat wajah suaminya yang berseri. Karena keasikan menonton, ia sampai tidak sadar kalau Yeon Woo menghilang.

Page 31: Hime No Sarange 1

Hwon dan Yeon Woo kaget karena mereka terjatuh bersama dalam posisi yang... hmm... dewasa, mungkin. Setelah sadar dari rasa terkejut, mereka buru-buru bangkit.

"Melihat pakaianmu, sepertinya kau bukan pelayan istana." kata Hwon dengan nada sok berkuasa. "Kenapa kau ada diistana?""Kenapa kau memanjat dinding?" Yeon Woo balik bertanya."Akulah yang boleh bertanya, jadi cepat jawab!" seru Hwon. "Apa kau tidak tahu kalau melanggar aturan istana adalah kejahatan besar?"

Page 32: Hime No Sarange 1

Yeon Woo menatap Hwon dengan kesal."Aku kemari untuk menonton kakakku menerima penganugerahan pelajar akademik terbaik." jawab Yeon Woo."Kau pikir aku akan percaya?""Percaya atau tidak itu terserah padamu." kata Yeon Woo. "Tapi aku tidak bisa tinggal diam melihat seseorang berusaha mencuri sesuatu dari istana. Aku akan memanggil penjaga sekarang."

Yeon Woo beranjak pergi, namun Hwon menarik lengannya."Kau bilang aku ini pencuri?" tanya Hwon.Yeon Woo menunjuk tas yang dijatuhkan Hwon di tanah."Aku... aku sedang mencari jalan keluar." ujar Hwon, mencari alasan. "Aku juga datang untuk menyaksikan penganugerahan militer kakakku."Hwon meraih tasnya, namun malang barang-barang di dalam tasnya terjatuh. Isinya adalah uang dan perhiasan.

Page 33: Hime No Sarange 1

Hwon berusaha memberi penjelasan lagi, tapi Yeon Woo malah berteriak-teriak memanggil penjaga.Hwon menutup mulut Yeon Woo dan menariknya pergi.

Hwon dan Yeon Woo berdebat mulut sejenak mengenai umur. Hwon berhasil menjebak Yeon Woo dan mengetahui kalau umur Yeon Woo adalah 13 tahun. Hwon lebih tua 2 tahun dari Yeon Woo.Yeon Woo hendak pergi memanggil penjaga, namun lagi-lagi Hwon menariknya.

Page 34: Hime No Sarange 1

"Sudah kubilang aku datang untuk menghadiri penganugerahan militer kakakku." kata Hwon berbohong."Orang yang mendapat penganugeran militer itu adalah sahabat kakaku." kata Yeon Woo. "Aku tidak pernah mendengar kalau dia punya adik.""Be... benarkah? Benarkah dia tidak punya adik?" tanya Hwon terbata.

Hwon akhirnya bercerita alasannya memanjat dinding."Aku ingin mencari kakakku." ujar Hwon.Tentu saja Yeon Woo tidak semudah itu percaya."Aku dan kakakku memiliki ayah yang sama, namun ibu yang berbeda." kata Hwon bercerita. "Namun ia selalu memperlakukan aku dengan baik. Walaupun ia pandai dalam segi akademik dan militer, tapi ia tidak bisa berpartisipasi dalam ujian negara. Walaupun ia memiliki potensi, ia tidak bisa menjadi pejabat negara. Walaupun ia menghormati dan menyayangi ayah, tapi ia tidak bisa menerima kasih sayang ayah. Walaupun ia menerima cinta dari banyak orang, tapi ia tidak bisa muncul di hadapan banyak orang."

Page 35: Hime No Sarange 1

"Kakak hidup seperti itu karena aku." ujar Hwon sedih. "Dia mungkin takut disalahkan oleh ayah, jadi ia pergi dan tidak menemuiku lagi. Oleh karena itu, aku ingin pergi dan mencarinya. Kau mengerti sekarang?""Kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri?" tanya Yeon Woo."Apa?""Kau menjadi anak emas atau kakakmu yang tidak diakui, bukanlah sesuatu yang bisa kalian pilih." kata Yeon Woo. "Kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri? Jika kakakmu memang benar-benar menyayangimu, ia pasti tidak akan menyalahkanmu. Tapi, bukankah biasanya hal itu diputuskan oleh Yang Mulia Raja?"Yeon Woo malah asik mengoceh sendiri mengenai aturan-aturan negara yang tidak ia setujui.

Yeon Woo segera menutup mulutnya ketika sadar bahwa ucapan kelewatan.Hwon mengancam akan melapor pada penjaga. Yeon Woo memohon agar Hwon tidak melakukannya.Yeon Woo juga tetap tidak percaya kalau Hwon bukan pencuri."Apa kau tidak tahu kalau aku adalah..." Hwon ragu sejenak. Ia tidak kuasa menyebut kata itu. Kata 'Putra Mahkota' terlalu berat untuk diucapkan. "Apa kau tidak tahu kalau

Page 36: Hime No Sarange 1

aku adalah... pejabat Joseon?"Hwon mengernyit, tahu bahwa kali ini Yeon Woo akan tambah tidak percaya.

Tapi Yeon Woo malah percaya. Ia dan Hwon berjalan bersama kembali ke dalam halaman istana.Nyonya Shin sangat cemas mencari-cari putrinya. Ia bahkan sampai melapor ke penjaga.Diam-diam, Hwon berbisik pada penjaga agar tidak mengungkapkan identitasnya pada Yeon Woo."Aku sudah mengakui kejahatanku pada penjaga." Hwon berbohong pada Yeon Woo. Ia kemudian berpaling pada penjaga. "Aku mencuri beberapa uang dan perhiasan. Aku akan ikut denganmu."Yeon Woo hanya diam, memandang kepergian Hwon.

Page 37: Hime No Sarange 1

Yeon Woo dan ibunya hendak pulang.Mendadak, seorang pelayan istana keluar dan menyerahkan sesuatu pada Yeon Woo. Itu adalah sebuah surat dari Hwon. Selain menyerahkan surat itu, ia juga berpesan sesuatu untuk Yeon Woo, "Berhati-hatilah jika berjalan pada malam hari."Yeon Woo tersenyum. "Jika ia berkata begitu, seharusnya ia memang bukan orang jahat."

Raja Seong Jo memarahi Hwon karena mencoba melarikan diri dari istana."Aku hanya ingin menemui Kak Yang Myeong untuk membicarakan sebuah buku."

Page 38: Hime No Sarange 1

jawab Hwon datar."Kalau kau ingin menanyakan masalah buku, tanyakan saja pada gurumu!" bentak Raja."Maaf, aku tidak bisa belajar pada mereka." bantah Hwon. "Aku hanya bisa belajar dari Kakak.""Jadi karena itu kau ingin melarikan diri dari istana?!" bentak Raja marah. Ia lalu memerintahkan para pengawalnya untuk menjaga Hwon lebih ketat.

Ibu Suri dan Dae Hyeong membahas mengenai calon mentor yang akan mendidik Hwon."Aku sangat khawatir." kata Ibu Suri. "Ini adalah posisi yang sangat penting agar penerusku bisa dididik.""Aku akan menyiapkan segalanya." ujar Dae Hyeong."Putra Mahkota akan menjadi Raja masa depan." ujar Ibu Suri. "Demi masa depannya sendiri, masih banyak hal yang harus kita lakukan."

Ratu So Hye memohon pada Raja agar mengizinkan Yang Myeong keluar masuk istana dengan bebas."Pangeran Yang Myeng belum menikah, namun Yang Mulia sudah menyuruhnya keluar istana." kata Ratu. "Jika Pangeran Yang Myeong tidak kembali, aku takut Putra Mahkota akan..."

Page 39: Hime No Sarange 1

Raja memotong perkataan Ratu dengan marah. Raja menolak mentah-mentah usulan Ratu.

Ratu keluar dan mengatakan pada Ibu Yang Myeong bahwa Raja menolak permintaannya.

Setelah melakukan perjalanan, Yang Myeong kembali ke ibu kota. Ia pergi ke pasar menjual burung tangkapannya."Aku ingin membelikan hadiah untuk teman-temanku dengan uang itu." kata Yang Myeong pada seorang pria.Tidak jauh dari sana, Yang Myeong melihat sebuah antrian panjang. Orang-orang itu mengantri untuk mendapatkan batu ajaib yang dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit.Si penjual mengatakan bahwa batu itu adalah batu yang diberi kekuatan spiritual oleh seorang peramal berusia 8 tahun dan memiliki kekuatan spiritual seperti Jang Nok Yeong.Yang Myeong tersenyum. "Kebetulan sekali aku sedang pusing memikirkan hadiah apa yang bisa kuberikan untuk teman-temanku."

Page 40: Hime No Sarange 1

Dengan bersemangat, Yang Myeong berebut batu itu bersama orang-orang lain.Dari kejauhan, Jang Nok Yeong mengamati keramaian itu. Rupanya si penjual berusaha menipu orang-orang dengan mengatasnamakan peramal.

Disanalah Nok Yeong melihat Yang Myeong untuk pertama kalinya.Ia teringat perkataan Ari. "Joseon memiliki dua matahari."

Page 41: Hime No Sarange 1

Yang Myeong mengantri untuk mendapatkan batu dari peramal cilik.Yang Myeong melihat bibir si peramal. Bibirnya kering dan ia kelihatan sengsara. Ia sadar kalau anak itu sudah menjadi korban eksploitasi anak-anak dan diperalat untuk menipu."Aku lapar." bisik anak itu ada si pria. Namun pria itu malah mencobit peramal cilik.Yang Myeong meledak marah. "Tidakkah kau mendengar kalau ia kelaparan?!" serunya. Ia juga melihat kalau seluruh tubuh anak itu dipenuhi luka memar akibat siksaan.

Page 42: Hime No Sarange 1

Penipuan itu berhasil dibongkar oleh Yang Myeong. Para pelanggan mengamuk.Di antara kericuhan itu, Yang Myeong membopong dan hendak membawa si anak ke tabib.

Di tengah jalan menuju tabib, Yang Myeong dikepung oleh sekelompok orang.Seorang pria merebut si anak dari Yang Myeong dengan paksa, namun Nok Yeong menghadang jalannya. Nok Yeong membawa banyak penjaga bersamanya.

Page 43: Hime No Sarange 1

Para pria hendak menghajar Yang Myeong."Jika kau berani macam-macam padaku, kalian akan membayar akibatnya!" ancam Yang Myeong.Para pria itu tidak peduli dan terus memukuli Yang Myeong."Guru beladiriku adalah juara ujian negara." kata Yang Myeong."Kalau begitu, ayahku adalah Raja!" seru pria itu seraya memukul Yang Myeong lagi.

Yang Myeong jatuh terjerembab ke tanah tanpa perlawanan.Ia menarik napas dalam dan bangkit dengan cepat. Sudah habis kesabarannya."Aku kenal siapa Raja." katanya. "Dan ia tidak pernah mengatakan kalau ia memiliki anak sepertimu!"

Page 44: Hime No Sarange 1

Yang Myeong menghajar para pria itu dan berhasil mengalahkan mereka dengan mudah.

Yang Myeong menatap istana dari kejauhan."Yang Mulia, pengabdi setiamu sudah kembali." ujarnya dalam hati. "Maafkan aku karena belum sempat memberi hormat. Putra Mahkota, apa saja yang kau lakukan selama ini?"

Page 45: Hime No Sarange 1

Kasim, para penjaga dan para dayang mengawal Hwon dengan ketat kemanapun Hwon pergi."Aku tidak akan kabur." kata Hwon kesal pada mereka. "Berikan aku ketenangan."Mendadak, kelopak-kelopak bunga berguguran. Hwon teringat pada pertemuannya dengan Yeon Woo.Hwon tersenyum. "Jika kau tahu kalau aku Putra Mahkota, kau pasti akan lebih mengomel lagi." gumamnya. "Mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi."

Page 46: Hime No Sarange 1

Hwon terkejut melihat payung merahnya melayang-layang di udara.

Di sisi lain, Yeon Woo membaca surat dari Hwon.Hwon menulis teka-teki yang sulit ditebak oleh Hwon. Ia kemudian bertanya pada Seol, pelayannya. Namun tentu saja Seol tidak mengerti.

Yang Myeong berjalan perlahan, kemudian memanjat dinding. Ia tersenyum seraya menatap sebuah rumah.

Page 47: Hime No Sarange 1

Dari dalam rumah itu, Yeon Woo berjalan keluar.Yang Myeong terkejut.

Yeon Woo masih berkutat memikirkan teka-teki dari Hwon.Yang Myeong memperhatikannya dari jauh.

Yeon Woo berpikir dan terus berpikir. Akhirnya ia berhasil mengetahui bahwa jawaban teka-teki dari Hwon adalah matahari. Yeon Woo tahu dengan pasti apa arti matahari.

Page 48: Hime No Sarange 1

Matahari mengisyaratkan Raja/Putra Mahkota.Yeon Woo terduduk di tanah dengan shock.

Hwon tersenyum melihat payungnya. "Apakah ini artinya... aku bisa bertemu denganmu lagi?" pikirnya dalam hati.

"Putra Mahkota, apa kau tahu?" pikir Yeon Woo dalam hati. "Bagiku, ini adalah sebuah keberuntungan."

Yang Myeong menatap Yeon Woo. "Aku benar-benar senang bisa melihatmu lagi, Heo Yeon Woo." katanya dalam hati.

Page 49: Hime No Sarange 1

Posted by Putri Fitriananda at 6:30 PM Labels: Sinopsis The Moon Embraces The Sun, The Moon Embracing The Sun, The Moon That Embraces The Sun, The Sun and The Moon

8 comments:

Anonymous said...

Salam kenal kak putri..Di lanjutin ya sinopsis nya selalu di tunggu koq.Sukma

January 13, 2012 9:11 PM Anonymous said...

Salam kenal kak putri..Di lanjutin ya sinopsis nya selalu di tunggu koq.Sukma

January 13, 2012 9:11 PM Anonymous said...

Salam kenal kak putri..Di lanjutin ya sinopsis nya selalu di tunggu koq.Sukma

January 13, 2012 9:12 PM Vee@n said...

ntn ini debar2 P gara2 tu mereka berdua,,masih kecil aja dah bikin gemes,,ckckck..yeom cakep ya,,hahah,,si kakaknya hwon mirip jae hee..

January 13, 2012 10:45 PM vanilaeru said...

Page 50: Hime No Sarange 1

wah, eksis lagi un P..

sinopnya emang paling oke..

welcome back un :)

January 14, 2012 8:27 AM ありあきな said...

sankyuu p, muacxh2 ini yang kutunggu pokoknya makasih banget klik banget ni

January 14, 2012 9:19 AM Sambenx said...

Fightttiiiiing!!!!

Makasih buat sinopsisny... ^_^

January 14, 2012 3:23 PM Anonymous said...

awalnya ja udah keren...semangat

February 15, 2012 6:50 AM

Post a Comment

Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)

 

Korean Drama

Page 51: Hime No Sarange 1

A Good Day For The Wind To Blow (Windy But Pleasant Day) (3) Bad Guy (2) Boys Over Flower (6) Can You Hear My Heart (1) Cinderella's Sister (Cinderella Unni) (20) Coffee Prince (1) Dong Yi (29) Dream (1) Dream High (34) Empress Chun Chu (1) Giant (61) God of Study (17) Heartstrings (13) Iljimae (24) IRIS (2) Jejungwon (Jejoongwon) (40) Jumong (The Book of Three Han: The Prince of the Legend) (86) Listen to My Heart (1) Mr. Goodbye (17) My Girlfriend is a Nine-Tailed Fox (My Girlfriend is Gumiho) (3) Partner (1) Queen Seon Duk (29) Romance Town (3) Shining Inheritance (Brilliant Legacy) (6) Soybean Paste (1) Sungkyunkwan Scandal (6) The Birth of the Rich (11) The Day Before... (3) The Kingdom of the Winds (11) The Moon That Embraces The Sun (12) What's Up Fox (16) Worlds Within (1) You're Beautiful (18) You've Fallen for Me (10)

Japanese & Chinese Drama Boku no Hatsukoi Kimi ni Sasagu (I Give My First Love to You) (6) Dragon Zakura (2) Mr. Brain (1) New My Fair Princess (8) Proposal Daisakusen (3) Proposal Daisakusen SP (1) Putri Huan Zhu (9) Taiyou no Uta The Movie (1) Xin Huan Zhu Ge Ge (8)

Page 52: Hime No Sarange 1

Korean Actor / Actress Ahn Yoong Joon (1) Baek Do Bin (1) Goo Hye Sun (1) Jung Yong Hwa (3) Kim Bum (7) Kim Hyun Joong (1) Kim Joon (1) Kim Nam Gil (13) Kim So Eun (7) Lee Dong Wook (1) Lee Hong Ki (2) Lee Hyun Woo (1) Lee Jun Ki (1) Lee Min Ho (1) Lee Seung Gi (2) Lee Seung Hyo (2) Lee Yo Won (3) Ryu Sang Wook (1) Song Il Gook (1) Uhm Tae Woong (2)

Soundtrack / Lyrics Bad Guy OST (1) Boku no Hatsukoi wo Kimi ni Sasagu OST (1) Boys Over Flower OST (1) Cinderella's Sister (Cinderella Unni) OST (2) Dong Yi OST (2) Dragon Zakura OST (2) Dream High OST (5) God of Study OST (5) Heartstrings OST (3) Iljimae OST (6) Jejungwon (Jejoongwon) OST (1) Jumong (The Book of Three Han: The Prince of the Legend) OST (2) Personal Taste OST (1) Queen Seon Duk OST (11) Shining Inheritance (Brilliant Legacy) OST (5) Soundtrack Film Dubbing (1) Tears to Tiara OST (1) Witch Yoo Hee OST (1) You're Beautiful OST (3)