34

Click here to load reader

Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

  • Upload
    vucong

  • View
    272

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI

DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA BARU ANGKATAN 2014

FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW

OLEH

NIDIA PUSPITA

802010003

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003
Page 3: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003
Page 4: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003
Page 5: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003
Page 6: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003
Page 7: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003
Page 8: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI

DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA BARU ANGKATAN 2014

FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW

Nidia Puspita

Heru Astikasari Setya Murti

Krismi Diah Ambarwati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 9: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

i

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan

antara harga diri dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa baru

angkatan 2014 Fakultas Psikologi UKSW. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah ada hubungan positif antara harga diri dengan penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa baru angkatan 2014 Fakultas Psikologi. Penelitian

ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana. Subjek dalam penelitian ini

adalah mahasiswa yang berjumlah 72 orang. Variabel harga diri diukur dengan

menggunakan skala State Self Esteem Scale (SSES) oleh Heatherthon dan Polivy

(1991) yang terdiri dari 24 aitem dan variabel penyesuaian diri di perguruan tinggi

menggunakan skala Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ) oleh

Baker dan Siryk (1989) yang terdiri dari 67 item. Data dianalisis menggunakan

teknik analisis Product Moment Pearson. Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar

0,782 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga didapatkan kesimpulan terdapat

hubungan yang positif signifikan antara harga diri dengan penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa baru angkatan 2014, di Fakultas Psikologi

UKSW.

Kata kunci : Harga diri, Penyesuaian diri di perguruan tinggi, Mahasiswa baru

Page 10: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

ii

Abstract

The purpose of this study is to determine the significance of the relationship between

self esteem and college self adjustment of freshmen class in 2014 at Faculty of

Psychology institution. The hypothesis of this study is that there is a positive

relationship between self esteem with college self adjustment on the freshmen class of

2014 at Faculty of Psychology. This research was conducted at the Christian University

of Satya Wacana. Subjects in this study were 72 students. Variable of self esteem was

measured by using State Self Esteem Scale (SSES) by Heatherthon and Polivy ( 1991 )

which consists of 24 items. College self adjustment scale uses Student Adaptation to

College Questionnaire (SACQ) by Baker and Siryk ( 1989 ) consisting of 67 items. Data

were analyzed by using Pearson Product Moment analysis technique. The correlation

coefficient obtained at 0.782 with a significance value of 0.000 to obtain the conclusion

of this study revealed that there is a significant positive relationship between self esteem

with self adjustment of freshmen class in 2014.

Keywords: Self esteem, College self adjustment , Freshmen class in 2014

Page 11: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

1

PENDAHULUAN

Salah satu tahap perkembangan seseorang adalah tahap atau masa remaja. Masa

remaja dianggap sebagai masa labil yaitu masa saat individu berusaha mencari jati

dirinya dan mudah sekali menerima informasi dari luar dirinya tanpa ada pemikiran

lebih lanjut (Hurlock 1980). Remaja yang berusaha menemukan identitas dirinya dan

dihadapkan pada lingkungan baru yang menuntut harus mampu menyesuaikan diri

bukan hanya terhadap dirinya sendiri tetapi juga pada lingkungannya, dengan demikian

remaja dapat mengadakan interaksi yang seimbang antara diri dengan lingkungan

sekitar. Baker dan Siryk (1989) menjelaskan bahwa penyesuaian diri adalah bagaimana

kesejahteraan seseorang yang berhubungan dalam hal akademik, sosial, stabilitas emosi,

dan komitmen terhadap institusi.

Remaja yang dapat menyesuaikan diri dengan baik, tentunya akan dapat melewati

masa remajanya dengan lancar dan diharapkan ada perkembangan ke arah kedewasaan

yang optimal serta dapat diterima oleh lingkungannya (Prihartanti dalam Maharani &

Andayani, 2003). Penyesuaian diri akan menjadi salah satu bekal penting dalam

membantu remaja pada saat terjun dalam masyarakat luas. Penyesuaian diri juga

merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa dan mental

individu. Banyak remaja yang tidak dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya

karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan lingkungan

keluarga, sekolah, pekerjaan dan masyarakat pada umumnya. Nantinya remaja

cenderung menjadi rendah diri serta merasa malu jika berada diantara orang lain atau

situasi yang terasa asing baginya (Kumalasari & Ahyani, 2012).

Pada masa remaja, ada individu-individu yang melanjutkan tingkat pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu jenjang perguruan tinggi. Individu tersebut disebut

Page 12: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

2

mahasiswa, mahasiswa tahun pertama umumnya berusia 17 sampai 20 tahun. Rentang

usia tersebut masih termasuk kategori remaja (Sarwono dalam Sari, Tri & Achmad,

2006). Mahasiswa baru dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang

baru hal ini sesuai dengan pendapat Triska (2013) bahwa mahasiswa baru yang berasal

dari berbagai daerah dengan berbagai latar belakang berbeda, mereka pun dituntut untuk

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi baru. Ketika mereka dapat

menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan yang baru maka mahasiswa tersebut akan

diterima oleh kelompok atau lingkungan sosial. Namun, yang terjadi di lingkungan

masyarakat umum, mahasiswa belum mampu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan situasi yang baru. Seperti yang dinyatakan Ciu (2012) bahwa

mahasiswa baru merasa kaget dan tertekan saat mendapati perbedaan-perbedaan yang

begitu mencolok antara masa SMA dengan masa kuliah.

Beberapa perubahan eksternal dan internal juga seringkali menjadi masalah yang

dialami mahasiswa tahun pertama dalam menyesuaikan diri. Perubahan eksternal yang

umumnya menjadi masalah bagi mahasiswa yaitu seperti kondisi fisik dan sosio-

emosional di lingkungan keluarga dan kampus, hubungan dengan teman, dosen,

keluarga, status perguruan tinggi, ketidakjelasan orientasi kerja, dan sarana belajar.

Sedangkan perubahan internal yang umumnya menjadi masalah bagi mahasiswa yaitu

seperti kondisi diri, kecerdasan, bakat, minat, fisik, nilai, kreativitas, pribadi,

ketrampilan belajar, dan sebagainya (Hidayat, 2011). Perubahan eksternal dan internal

yang dialami remaja yang menjadi mahasiswa memerlukan penyesuaian diri yang tepat.

Mahasiswa tahun pertama yang tidak berhasil beradaptasi dengan lingkungan baru,

dapat mengalami berbagai masalah, termasuk masalah dalam membina hubungan

dengan orang lain (Sari, Tri & Achmad, 2006). Saputra, dkk (2013) juga menyatakan

Page 13: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

3

bahwa mahasiswa yang kesulitan beradaptasi bisa mengalami gangguan berinteraksi

dengan lingkungannya (baik dengan dosen, senior, ataupun teman), gangguan cara

belajar yang bisa menyebabkan terhambatnya proses akademis (baik untuk dirinya

sendiri maupun dalam pengerjaan tugas kelompok dengan teman), dan krisis identitas.

Menurut Hertati (2009) tidak semua mahasiswa baru dapat menyesuaikan diri

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sebagian mahasiswa yang merasa tidak nyaman

dengan posisinya sebagai mahasiswa baru. Hal ini kemudian menimbulkan berbagai

hambatan dalam penyesuaian diri serta sosialisasi dengan lingkungan baru. Seperti

kesulitan dalam memilih teman baru, tidak cocok dengan lingkungan dan teman baru di

kos dan penyesuaian lingkungan belajar yang berbeda pada saat di SMA dan perguruan

tinggi.

Penulis mengamati pula bahwa beberapa mahasiswa fakultas Psikologi UKSW

yang baru memasuki jenjang perkuliahan menunjukan sikap kurang aktif, tidak percaya

diri dan kurang mampu mengekspresikan diri. Hal ini diperkuat dengan hasil

wawancara yang dilakukan penulis (18 Oktober 2013) pada mahasiswa tahun pertama

fakultas Psikologi UKSW yang baru memasuki jenjang perkuliahan. Berdasarkan hasil

wawancara dengan mahasiswa, mahasiswa mengaku mengalami hambatan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru saat pertama kali masuk kuliah.

Mahasiswa tersebut mengaku bahwa dia sulit menyesuaikan diri dan dia sering merasa

malu untuk mengungkapkan perasaannya, malu untuk berekspresi dan merasa tidak

percaya diri ketika memiliki pendapat yang berbeda dengan temannya maupun dengan

orang lain. Namun ketika dia berani untuk mengungkapkan pendapatnya dia mengaku

sering merasa kesal ketika pendapatnya tidak di dengar. Saat terjadi konflik dengan

teman dia juga mengungkapkan bahwa dia mengalami kesulitan untuk mengatasinya,

Page 14: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

4

sehingga ketika dia merasa kesal dia memilih untuk diam dan hanya bisa mengikuti

keinginan temannnya. Hal tersebut dilakukan karena dia takut ketika dia bersikap tegas

untuk mempertahankan pendapatnya, dia membuat temannya tersinggung. Di samping

itu dia juga mengungkapkan bahwa dia sering merasa takut, malu, dan tidak percaya diri

ketika berhadapan dengan kakak angkatan.

Penyesuaian diri merupakan proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah

tingkah laku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara dirinya dengan

lingkungan (Fahmi, 1982). Berdasarkan penelusuran penulis, menurut Hariyadi (dalam

Hertati, 2009) penyesuaian diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal meliputi faktor motif, harga diri, persepsi, sikap, intelegensi dan minat,

kepribadian. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, kondisi sekolah,

kelompok sebaya, prasangka sosial, hukum dan norma sosial. Penyesuaian diri yang

baik akan memberikan kepuasan yang lebih besar bagi kehidupan seseorang, sedangkan

individu yang mempunyai kepribadian kuat seperti harga diri akan mampu

menyesuaikan diri secara baik (Tallent dalam Rohmah, 2004). Selain itu menurut

Hickman, Bartholomae, dan McKenry (2000) menyatakan bahwa harga diri menjadi

salah satu prediktor dari penyesuaian diri.

Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku tersebut sesuai dengan apa yang diidealkan. Dapat

diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai

dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten

(Stuart & Sundeen dalam Erna, 2012). Harga diri menurut Heatherton dan Polivy

(1991) memiliki komponen utama yang terdiri dari perfoma harga diri, harga diri sosial,

dan harga diri fisik. Coopersmith (dalam Subowo & Martiarini, 2009) mengatakan

Page 15: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

5

bahwa peran harga diri sangat besar dalam dunia pendidikan. Remaja yang memiliki

harga diri tinggi akan lebih termotivasi untuk meraih kesuksesan dalam kehidupannya.

Di samping itu Coopersmith menjelaskan bahwa harga diri merupakan hasil penilaian

atau penghargaan pribadi seseorang individu yang diekspresikan dalam sikap-sikap

terhadap dirinya sendiri.

Burns (dalam Sari, Tri & Achmad, 2006) menyatakan bahwa individu yang

memiliki harga diri yang rendah cenderung tidak dapat mengekspresikan diri serta

mengalami kesulitan dalam menunjukkan diri, perasaan, dan pikirannya yang

disebabkan oleh adanya penilaian yang negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain

serta menganggap bahwa hubungan dengan orang lain merupakan sebuah ancaman.

Barata dan Izzati (2013) mengatakan bahwa harga diri ditinjau dari kondisinya

dibedakan dalam dua kondisi yaitu kuat (strong) dan lemah (weak). Orang yang

mempunyai harga diri yang kuat akan mampu membina relasi yang lebih baik dan sehat

dengan orang lain, bersikap sopan dan menjadikan dirinya menjadi orang yang berhasil,

sedangkan harga diri yang rendah dapat memicu seseorang untuk melakukan sikap

pasif. Sikap pasif yaitu sikap yang tidak tegas dalam melakukan berbagai tindakan

akibat adanya rasa takut membuat orang lain tersinggung, merasa diperintah atau

digurui yang membuat diri menjadi benci dan merasa dikucilkan.

Penelitian Saracoglu, Minden, Wilchesky (1989) mengenai penyesuaian diri

mahasiswa yang memiliki learning disabilities dan hubungannya dengan harga diri dan

efikasi diri menemukan bahwa, harga diri memiliki korelasi yang positif dengan

penyesuaian diri. Penelitian ini mendukung adanya pelayanan khusus bagi mahasiswa

yang memiliki learning disabilities. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan bahwa

tidak semua mahasiswa dengan learning disabilities memiliki masalah dengan

Page 16: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

6

penyesuaian diri di perguruan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Yazedjian dan

Toews (2006) pada mahasiswa Hispanic di universitas Texas menunjukkan bahwa

variabel personal seperti harga diri, identitas etnis dan akulturasi merupakan prediktor

yang kuat terhadap penyesuaian di perguruan tinggi dibandingkan dengan variabel

interpersonal seperti pendidikan orang tua dan kelekatan. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian sebelumnya yang juga menemukan bahwa harga diri memiliki

korelasi yang positif dengan penyesuaian diri.

Penelitian Hertel (2002) yang menguji mengenai interaksi antara status angkatan

dan harga diri yang memprediksi penyesuaian diri mahasiswa, menunjukkan bahwa

hasilnya tidak signifikan karena sampel mahasiswa tingkat akhir yang diambil tidak

sebanding dengan sampel mahasiswa baru sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Chyi,

Ming dan Yu (2007) berpendapat bahwa harga diri tidak mempengaruhi penyesuaian

diri, penelitian tersebut menyatakan bahwa walaupun individu memiliki harga diri,

individu tersebut belum tentu dapat melakukan penyesuaian diri.

Sebagai mahasiswa yang baru memasuki jenjang perkuliahan, diharapkan memiliki

harga diri yang tinggi dan penyesuaian diri yang baik. Hal ini dimaksudkan agar

mahasiswa dapat percaya diri ketika berada di lingkungan yang baru. Fani dan Latifah

(2012) mengungkapkan bahwa remaja harus mampu menyesuaikan diri bukan hanya

terhadap dirinya sendiri tetapi juga pada lingkungannya, dengan demikian remaja dapat

mengadakan interaksi yang seimbang antara diri dengan lingkungan sekitar.

Berakar dari hasil penelitian terdahulu, maka dalam penelitian ini, penulis ingin

mengetahui hubungan harga diri dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada

mahasiswa yang baru memasuki jenjang perkuliahan di fakultas Psikologi UKSW.

Page 17: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

7

TINJAUAN PUSTAKA

Penyesuaian diri di perguruan tinggi

Penyesuaian diri penting di miliki setiap individu, agar dapat menyesuaikan diri di

lingkungan tempat individu tersebut tinggal. Menurut Baker dan Siryk (1989)

penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah bagaimana kesejahteraan seseorang yang

berhubungan dalam hal akademik, sosial, stabilitas emosi, dan kelekatan terhadap

institusi. Schneiders (1964) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai proses yang

melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku dalam upaya untuk memenuhi

kebutuhan dan mengatasi ketegangan, frustrasi dan konflik secara sukses serta

menghasilkan hubungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau

tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Sementara (Fahmi, 1982) menjelaskan bahwa

penyesuaian diri merupakan proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah tingkah

individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara dirinya dengan lingkungan.

Untuk mengukur penyesuaian diri mahasiswa di perguruan tinggi, Baker dan Siryk

(1989) membuat alat ukur Student Adaptation College Questionnaire (SACQ). Di

dalam alat ukur tersebut terdapat beberapa aspek-aspek penyesuaian diri di perguruan

tinggi yang terdiri atas penyesuaian dalam bidang akademis, penyesuaian dalam bidang

sosial, penyesuaian dalam bidang emosi-personal, kelekatan institusi. Penyesuaian

dalam bidang akademis mengukur seberapa baik para mahasiswa bisa memenuhi

tuntutan pendidikan di universitas. Untuk mengukur hal tersebut, penyesuaian dalam

bidang akademis menggunakan indikator berdasarkan motivasi, aplikasi, kinerja,

lingkungan akademis.

Penyesuaian dalam bidang sosial mengukur seberapa baik para mahasiswa berhadapan

dengan pengalaman interpersonal di universitas. Untuk mengukur hal tersebut,

Page 18: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

8

penyesuaian dalam bidang sosial menggunakan indikator berdasarkan pandangan

umum, orang lain, pengalaman, lingkungan sosial. Penyesuaian dalam bidang emosi-

personal mengindikasikan apakah mahasiswa mengalami kesusahan yang berkaitan

dengan psikologi atau kejiwaan secara umum atau menunjukkan gejala kesulitan yang

berhubungan dengan tubuh. Untuk mengukur hal tersebut, penyesuaian dalam bidang

emosi-personal menggunakan indikator berdasarkan psikologis dan fisik. Kelekatan

institusi menguji tentang tingkat rasa komitmen mahasiswa terhadap universitas. Untuk

mengukur hal tersebut kelekatan institusi menggunakan indikator berdasarkan kelekatan

secara umum dan perguruan tinggi di mana individu berada.

Harga Diri

Pada dasarnya harga diri dimiliki oleh setiap individu, karena harga diri merupakan

salah satu unsur yang penting dalam kepribadian seseorang dan harga diri hampir

mempengaruhi setiap segi kehidupan. Rosenberg (1965) mendefinisikan harga diri

sebagai perasaan penerimaan diri, penghargaan diri, dan evaluasi diri yang positif yang

dikonseptualisasikan sebagai karakteristik yang relatif menetap. Stuart dan

Sundeen (dalam Haryanto, 1991) mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah

penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh

perilaku memenuhi ideal dirinya. Sedangkan menurut Heatherton dan Polivy (1991)

harga diri juga dapat konseptualisasikan sebagai sebuah konstruksi hierarkis sedemikian

rupa sehingga dapat dipecah menjadi bagian-bagian penyusunannya. Dari perspektif ini,

ada tiga komponen utama: perfoma harga diri, harga diri sosial, dan harga diri fisik.

Heatherton dan Polivy (1991), menjabarkan komponen harga diri, yaitu

performance self-esteem (mengacu pada kompetensi umum seseorang meliputi

kemampuan intelektual, performa hasil sekolah, kapasitas diri, percaya diri, self-efficacy

Page 19: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

9

dan self agency), social self-esteem (mengacu pada bagaimana seseorang mempercayai

pandangan orang lain menurut mereka. Apabila orang lain terutama significant others

menghargai mereka maka akan memiliki social self-esteem yang tinggi. Seseorang

dengan social self-esteem yang rendah akan merasakan kecemasan ketika berada di

publik dan akan sangat khawatir mengenai image mereka dan bagaimana orang lain

memandang mereka), appearance self-esteem (mengacu pada bagaimana seseorang

melihat fisik mereka meliputi skills, penampilan menarik, body image dan juga stigma

mengenai ras dan etnis).

Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri Di Perguruan Tinggi

Pada Mahasiswa Baru Angkatan 2014 Fakultas Psikologi UKSW

Menurut Baker dan Siryk (1989) penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah

bagaimana kesejahteraan seseorang yang berhubungan dalam hal akademik, sosial,

stabilitas emosi, dan kelekatan terhadap institusi. Schneiders (1964) mendefinisikan

penyesuaian diri sebagai proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku

dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi ketegangan, frustrasi dan

konflik secara sukses serta menghasilkan hubungan yang harmonis antara kebutuhan

dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Sementara (Fahmi,

1982) menjelaskan bahwa penyesuaian diri merupakan proses dinamika yang bertujuan

untuk mengubah tingkah individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara dirinya

dengan lingkungan. Penyesuaian diri akan menjadi bekal penting dalam membantu

remaja pada saat terjun dalam masyarakat luas. Pada masa remaja, ada individu-

individu yang melanjutkan tingkat pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu

jenjang perguruan tinggi, individu tersebut disebut mahasiswa. Menurut Hertati (2009)

tidak semua mahasiswa baru dapat menyesuaikan diri dengan baik. Hal ini dapat dilihat

Page 20: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

10

dari sebagian mahasiswa yang merasa tidak nyaman dengan posisinya sebagai

mahasiswa baru. Hal ini kemudian menimbulkan berbagai hambatan dalam penyesuaian

diri serta sosialisasi dengan lingkungan baru. Seperti kesulitan dalam memilih teman

baru, tidak cocok dengan lingkungan dan teman baru di kos dan penyesuaian

lingkungan belajar yang berbeda pada saat di SMA dan perguruan tinggi. Mahasiswa

tahun pertama yang tidak berhasil beradaptasi dengan lingkungan baru, dapat

mengalami berbagai masalah, termasuk masalah dalam membina hubungan dengan

orang lain (Sari, Tri & Achmad, 2006). Harga diri merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi penyesuaian diri. Seperti yang dikemukakan oleh Hariyadi (dalam

Hertati, 2009) yang menyatakan bahwa penyesuaian diri juga dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor motif, harga diri, persepsi, sikap,

intelegensi dan minat, kepribadian. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga,

kondisi sekolah, kelompok sebaya, prasangka sosial, hukum dan norma sosial.

Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku tersebut sesuai dengan apa yang diidealkan. Dapat

diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai

dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten

(Stuart & Sundeen dalam Erna, 2012). Penyesuaian diri yang baik akan memberikan

kepuasan yang lebih besar bagi kehidupan seseorang, sedangkan individu yang

mempunyai kepribadian yang kuat seperti harga diri akan mampu menyesuaikan diri

secara baik (Tallent dalam Rohmah, 2004). Coopersmith (dalam Subowo & Martiarini,

2009) mengatakan bahwa peran harga diri sangat besar dalam dunia pendidikan. Remaja

yang memiliki harga diri tinggi akan lebih termotivasi untuk meraih kesuksesan dalam

kehidupannya. Barata dan Izzati (2013) mengatakan bahwa harga diri ditinjau dari

Page 21: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

11

kondisinya dibedakan dalam dua kondisi yaitu kuat (strong) dan lemah (weak). Orang

yang mempunyai harga diri yang kuat akan mampu membina relasi yang lebih baik dan

sehat dengan orang lain, bersikap sopan dan menjadikan dirinya menjadi orang yang

berhasil, sedangkan harga diri yang rendah dapat memicu seseorang untuk melakukan

sikap pasif. Sikap pasif yaitu sikap yang tidak tegas dalam melakukan berbagai tindakan

akibat adanya rasa takut membuat orang lain tersinggung, merasa diperintah atau

digurui yang membuat diri menjadi benci dan merasa dikucilkan. Fani dan Latifah

(2012) mengungkapkan bahwa remaja harus mampu menyesuaikan diri bukan hanya

terhadap dirinya sendiri tetapi juga pada lingkungannya, dengan demikian remaja dapat

mengadakan interaksi yang seimbang antara diri dengan lingkungan sekitar.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang

memiliki Harga diri tinggi cenderung dapat menyesuaikan diri. Semakin tinggi harga

diri mahasiswa, maka semakin baik penyesuaian dirinya dan sebaliknya semakin rendah

harga diri mahasiswa, maka semakin buruk penyesuaian dirinya.

HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah penulis kemukakan, maka dibuat

suatu hipotesis penelitian sebagai berikut:

H 0 : Tidak ada hubungan positif antara harga diri dengan penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa baru angkatan 2014 fakultas Psikologi

UKSW.

H 1 : Terdapat hubungan positif antara harga diri dengan penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa baru angkatan 2014 fakultas Psikologi

UKSW.

Page 22: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

12

METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji

hipotesis dengan metodologi survey karena data berupa angka yang digunakan akan

diolah secara statistik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional prediktif

karena penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel bebas yakni harga diri terhadap

satu variabel terikat yakni penyesuaian diri di perguruan tinggi. Penelitian ini termasuk

ke dalam penelitian non-eksperimental yaitu penelitian tanpa melakukan manipulasi

maupun kontrol terhadap variabel.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru fakultas Psikologi angkatan

2014 Universitas Kristen Satya Wacana. Jumlah dari populasi tersebut kurang lebih 214

orang. Azwar (2012) menyatakan bahwa sampel yang diambil dalam penelitian minimal

berjumlah 60 orang. Oleh karena itu penulis mengambil sampel sejumlah 72 orang

untuk mengantisipasi apabila ada sampel yang gugur. Kemudian penulis menggunakan

quota sampling sebagai teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini. Quota

sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan jumlah atau jatah yang telah

ditentukan.

Pengukuran

Skala harga diri

Alat ukur Harga diri yang digunakan di buat oleh Heatherthon dan Polivy,

adaptasi dari The State Self-Esteem Scale (SSES), 1991 yang terdiri dari 24 item yang

telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan keperluan yang ada dalam penelitian.

Page 23: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

13

Skala yang digunakan merupakan skala Likert dengan 5 poin kontinum (dari sangat

tidak sesuai hingga sangat sesuai) yang digunakan untuk mengukur respons partisipan.

Alat ukur ini dibuat berdasarkan tiga faktor analisis yaitu performance, social dan

appearance. Semakin tinggi skor yang didapat menandakan bahwa harga diri yang

dimiliki individu semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor harga diri

menandakan bahwa harga diri yang dimiliki individu semakin rendah pula.

Berdasarkan seleksi aitem dan uji reliabilitas pada Skala Harga Diri, didapatkan

15 aitem yang dianggap valid dan 9 aitem yang dinyatakan gugur. Skala ini memiliki

nilai reliabilitas sebesar 0,842 dan skor korelasi aitem total yang bergerak dari 0,345-

0,577 dengan indeks daya diskriminan aitem sebesar 0,30.

Skala Penyesuaian Diri Di Perguruan Tinggi

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur

berupa kuesioner berskala likert yaitu alat ukur yang berisi pertanyaan dan digunakan

untuk menguji hipotesis penelitian dan dilengkapi dengan lembar identitas diri. Alat

ukur Penyesuaian diri yang digunakan di buat oleh Baker dan Siryk, adaptasi dari

Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ), 1989 yang terdiri dari 67 item

yang telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan keperluan yang ada dalam

penelitian. Skala yang digunakan merupakan skala likert dengan 5 poin kontinum (dari

sangat tidak sesuai hingga sangat sesuai) yang digunakan untuk mengukur respons

partisipan. Alat ukur ini dibuat berdasarkan empat faktor analisis yaitu academic,

social, personal-emotional dan attachment. Semakin tinggi skor yang didapat

menandakan bahwa penyesuaian diri yang dimiliki individu semakin tinggi. Sebaliknya,

semakin rendah skor penyesuaian diri menandakan bahwa harga diri yang dimiliki

individu semakin rendah pula.

Page 24: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

14

Berdasarkan seleksi aitem dan uji reliabilitas pada Skala penyesuaian diri,

didapatkan 43 aitem yang dianggap valid dan 24 aitem yang dinyatakan gugur. Skala ini

memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,937 dan skor korelasi aitem total yang bergerak dari

0,319-0,709 dengan indeks daya diskriminan aitem sebesar 0,30.

Proses Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sebelum angket di sebar, terlebih

dulu penulis meminta surat ijin di Fakultas Psikologi UKSW. Setelah mendapat surat

ijin, penulis memutuskan untuk menyebar angket di salah satu kelas yang banyak di

ambil oleh mahasiswa baru fakultas Psikologi angkatan 2014. Pengumpulan data

dilaksanakan pada hari rabu 5 November 2014. Sebanyak 75 mahasiswa terdaftar

sebagai peserta mata kuliah tersebut, namun pada saat angket disebar hanya terdapat 72

mahasiswa yang hadir di kelas, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah

72 mahasiswa. Pada penelitian ini, penulis menggunakan try out terpakai yaitu subjek

yang digunakan untuk try out digunakan sekaligus untuk penelitian. Data yang

diperoleh dalam penelitian kemudian diolah menggunakan bantuan program komputer

SPSS 20.0 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogrov-Smimov, didapatkan nilai signifikansi

harga diri sebesar p = 0,200 (p > 0,05). Sedangkan, nilai signifikansi penyesuaian diri di

perguruan tinggi adalah sebesar p = 0, 200 (p > 0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa

sebaran data harga diri pada penyesuaian diri merupakan sebaran data yang berdistribusi

normal.

Page 25: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

15

Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji integritas hubungan data yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat atau tidak. Dari hasil uji

linearitas diperoleh nilai F beda sebesar 1,208 dengan signifikansi p = 0,285 (p > 0.05)

yang menunjukan hubungan antara variabel harga diri dengan penyesuaian diri di

perguruan tinggi adalah linear.

Analisis Deskriptif

Tabel 1.

Kriteria Harga Diri Mahasiswa Baru No Interval Kategori Frekuensi % Mean SD

1 63 ≤ x ≤ 75 Sangat Tinggi 6 8,33%

2 51 ≤ x < 63 Tinggi 33 45,83% 51,08 8,099

3 39 ≤ x < 51 Sedang 28 38,89%

4 27 ≤ x < 39 Rendah 5 6,95%

5 15 ≤ x < 27 Sangat Rendah - -

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat 6 mahasiswa memiliki skor harga diri

yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 8,33%, 33 mahasiswa

memiliki skor harga diri tinggi dengan persentase 45,83%, 28 mahasiswa memiliki skor

harga diri yang berada pada kategori sedang dengan presentase 38,89, 5 mahasiswa

memiliki skor harga diri rendah dengan persentase 6,95% dan tidak ada mahasiswa yang

memiliki skor harga diri yang berada pada kategori sangat rendah dengan persentase

0%. Berdasarkan rata-rata sebesar 51,08, dapat dikatakan bahwa rata-rata harga diri

mahasiswa baru berada pada kategori tinggi. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari

skor minimum sebesar 35 sampai dengan skor maksimum sebesar 75 dengan standard

deviasi 8,099.

Page 26: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

16

Tabel 2.

Kriteria Penyesuaian Diri Di Perguruan tinggi Pada Mahasiswa Baru No Interval Kategori Frekuesi % Mean SD

1 108,6 ≤ x ≤ 215 Sangat Tinggi 4 5,56%

2 146,2 ≤ x < 180,6 Tinggi 33 45,84% 146,39 22,332

3 111,8 ≤ x < 146,2 Sedang 29 40,27%

4 77,4 ≤ x < 111,8 Rendah 6 8,33%

5 43 ≤ x < 77,4 Sangat Rendah - -

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat 4 mahasiswa memiliki skor harga diri

yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 5,56%, 33 mahasiswa

memiliki skor harga diri tinggi dengan persentase 45,84%, 29 mahasiswa memiliki skor

harga diri yang berada pada kategori sedang dengan presentase 40,27, 6 mahasiswa

memiliki skor penyesuaian diri rendah dengan persentase 8,33% dan tidak ada

mahasiswa yang memiliki skor penyesuaian diri yang berada pada kategori sangat

rendah dengan persentase 0%. Berdasarkan rata-rata sebesar 146,39, dapat dikatakan

bahwa rata-rata penyesuaian diri mahasiswa baru berada pada kategori tinggi. Skor yang

diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar 101 sampai dengan skor

maksimum sebesar 206 dengan standard deviasi 22,332.

Hasil Analisis Data

Perhitungan data analisis dilakukan setelah uji asumsi yang meliputi uji

normalitas dan uji linearitas. Perhitungan dalam analisis ini dilakukan dengan SPSS seri

20 for windows. Hasil korelasi antara harga diri dengan penyesuaian diri pada

mahasisiwa dapat dilihat pada tabel berikut ini

Page 27: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

17

Tabel 3.

Hasil Uji Korelasi antara Harga Diri dengan Penyesuaian Diri Di Perguruan

Tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi antara

harga diri dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa 0,782 dan nilai

signifikansi 0,000 (p < 0.05). Dari hasil tersebut, dinyatakan dalam penelitian ini bahwa,

H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa ada hubungan positif yang signifikan

antara harga diri dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa.

PEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan uji korelasi antara variabel harga diri dengan penyesuaian

diri di perguruan tinggi pada mahasiswa didapatkan hubungan positif yang signifikan

antara kedua variabel tersebut dengan besar korelasi 0,782 dengan signifikansi 0,000 (p

< 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara harga

diri dan penyesuaian diri pada mahasiswa baru angkatan 2014 Fakultas Psikologi

UKSW. Dengan demikian, dinyatakan dalam penelitian ini H0 ditolak dan H1 diterima.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa semakin tinggi harga diri mahasiswa baru

angkatan 2014 Fakultas Psikologi UKSW semakin tinggi pula penyesuaian diri mereka.

Begitu pula sebaliknya, semakin rendah harga diri mahasiswa baru angkatan 2014

Fakultas Psikologi UKSW maka semakin rendah pula penyesuaian diri para mahasiswa.

Correlations

Hargadiri Penyesuaiandiri

Harga diri

Pearson Correlation 1 .782**

Sig. (1-tailed) .000

N 72 72

Penyesuaian diri

Pearson Correlation .782** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 72 72

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Page 28: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

18

Ada beberapa kemungkinan harga diri dan penyesuaian diri di perguruan tinggi

memiliki hubungan positif signifikan. Saracoglu et al (1989) menyatakan bahwa harga

diri dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi memiliki korelasi yang positif. Ketika

ditinjau lebih dalam lagi melalui aspek-aspek harga diri, yaitu performance self-esteem,

social self-esteem dan physical (appearance) self-esteem, ditemukan bahwa mahasiswa

yang memiliki harga diri tinggi dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Pertama, indikator pada aspek performance self-esteem meliputi kemampuan

intelektual, performa hasil sekolah, kapasitas diri, percaya diri serta keyakinan diri yang

tinggi akan membuat mahasiswa dapat menyesuaikan diri. Stuart & Sundeen (dalam

Erna, 2012) menyatakan bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu

tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian,

berharga, dan kompeten. Mahasiswa yang memiliki harga diri yang tinggi juga mampu

untuk melakukan penyesuaian diri akademik. Coopersmith (dalam Subowo &

Martiarini, 2009) juga mengatakan bahwa peran harga diri sangat besar dalam dunia

pendidikan. Remaja yang memiliki harga diri tinggi akan lebih termotivasi untuk

meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Yazedian dan Toews (2006) mendukung

pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa harga diri tinggi merupakan prediktor

yang kuat terhadap penyesuaian di perguruan tinggi.

Kedua, social self-esteem mengacu pada bagaimana seseorang dapat

mempercayai pandangan orang lain menurut mereka. Heatherton dan Polivy (1991)

mengatakan bahwa seseorang dengan social self-esteem yang rendah akan merasakan

kecemasan ketika berada di publik dan akan sangat khawatir mengenai image mereka

dan bagaimana orang lain memandang mereka. Burns (dalam Sari, Tri & Achmad,

2006) juga menyatakan bahwa individu yang memiliki harga diri yang rendah

Page 29: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

19

cenderung tidak dapat mengekspresikan diri serta mengalami kesulitan dalam

menunjukkan diri, perasaan, dan pikirannya yang disebabkan oleh adanya penilaian

yang negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain serta menganggap bahwa

hubungan dengan orang lain merupakan sebuah ancaman. Sedangkan Barata dan Izzati

(2013) mengatakan bahwa orang yang mempunyai harga diri yang kuat akan mampu

membina relasi yang lebih baik dan sehat dengan orang lain, bersikap sopan dan

menjadikan dirinya menjadi orang yang berhasil. Fani dan Latifah (2012) mendukung

pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa remaja harus mampu menyesuaikan diri

bukan hanya terhadap dirinya sendiri tetapi juga pada lingkungannya, dengan demikian

remaja dapat mengadakan interaksi yang seimbang antara diri dengan lingkungan

sekitar.

Pada aspek ketiga yakni appearance self-esteem yang meliputi fisik, skill,

penampilan menarik, body image, serta stigma mengenai ras dan etnis. Hidayat (2011)

mengemukakan bahwa perubahan eksternal dan internal seringkali menjadi masalah

yang dialami mahasiswa dalam menyesuaikan diri, salah satunya yaitu kondisi fisik.

Mahasiswa yang mempunyai harga diri tinggi pada penampilan cenderung dapat

menyesuaikan diri. Rohmah (2004) mendukung pernyataan tersebut dengan mengatakan

bahwa seseorang yang memandang fisiknya baik, individu tersebut akan merasa

diterima, dihargai, dan diakui keberadaannya.

Berdasarkan penjelasan indikator diatas, mahasiswa yang memiliki harga diri

yang tinggi akan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis didapati bahwa subjek memiliki penyesuaian diri dan harga diri

yang tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya subjek yang memiliki penyesuaian diri

Page 30: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

20

kategori tinggi yaitu sebesar 45,84% dan harga diri pada kategori tinggi sebesar

43,83%.

Dari aspek-aspek ini membuktikan bahwa ketika seseorang memiliki harga diri

yang tinggi, dia akan mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Namun,

tak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa faktor-faktor lain di luar aspek harga diri yang

dapat mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa baru. Jika dilihat sumbangan efektif

yang diberikan harga diri terhadap penyesuaian diri, harga diri memberikan kontribusi

sebesar 61,15% dan sebanyak 38,15% dipengaruhi oleh faktor lain di luar harga diri

yang dapat berpengaruh terhadap penyesuaian diri, seperti faktor internal dan eksternal

menurut Hariyadi (dalam Hertati, 2009). Faktor internal meliputi faktor motif, persepsi,

sikap, intelegensi dan minat, kepribadian. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor

keluarga, kondisi sekolah, kelompok sebaya, prasangka sosial, hukum dan norma sosial.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa harga diri memberikan

kontribusi terhadap penyesuaian diri mahasiswa baru, sehingga nampak jelas bahwa

harga diri mempunyai hubungan positif dengan penyesuaian diri mahasiswa baru.

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah disampaikan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel harga diri dengan

variabel penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa baru angkatan 2014

Fakultas Psikologi UKSW.

Page 31: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

21

2. Harga diri yang dimiliki oleh mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi.

3. Penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tergolong pada kategori

tinggi.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan

dalam penelitian ini. Untuk itu penulis menyampaikan saran kebeberapa pihak yaitu :

1. Bagi Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang

baru, dengan cara memiliki harga diri yang baik. Hal ini dapat ditingkatkan melalui

training atau pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan diri yang

positif.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda,

misalnya menggunakan metode kualitatif atau eksperimen. Selain itu peneliti

juga dapat mengaitkan variabel penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan

faktor-faktor lain selain harga diri misalnya pola asuh orang tua, dukungan

teman sebaya dan kepribadian, guna mengembangkan penelitian ini.

Page 32: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

22

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya dengan

konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung: Refika Aditama.

Agustina, H. (2012, Maret 10). Penyesuaian diri remaja di sekolah. Diakses pada 6 Juli

2014 dari http://lyaagustina.wordpress.com/2012/03/10/penyesuaian-diri-remaja-di-

sekolah/.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barata, M. S. & Izzati, U. A. (2013). Hubungan antara keterbukaan diri dan harga diri

dengan penyesuaian diri remaja pondok pesantren persis putri bangil pasuruhan.

Jurnal Psikologi Unesa. Volume 2 No 1.

Beyers, W. & Goossens, L. (2002). Concurrent and predictive validity of the student

adaptation to college questionnaire in a sample of european freshman students.

Journal of applied Psychology, 62 (3), 527-538. Retrieved July 20, 2014, from

http://www.sagepub.com/bjohnsonstudy/articles/Beyers.pdf.

Chyi, I. W., Ming, Y. C., Yu, T. H. (2007). Re-visit reference group theory and the

contrast and assimilation effect of the big-fish-little-pond. Journal of applied

Psychology, 128, R2313. Retrieved April 10, 2014, from

http://www.ios.sinica.edu.tw/ios/people/personal/wupaper/ASA5.pdf.

Ciu, S.F. (2012, Desember 28). Jangan Kaget Jadi Mahasiswa Baru. Diakses pada 8

Januari 2014 dari http://kampus.okezone.com/read/2012/12/27/373/737854/jangan-

kaget-jadi-mahasiswa-baru.

Fahmi, M. (1982). Penyesuaian Diri: Pengertian dan perannya dalam kesehatan

mental. Jakarta: PT. Bulan Bintang.

Harris, S. L. (2009). The relationship between self-esteem and academic sucess among

african american student in the minority engineering program at a research

extensive university in the southern portion of the united states (Doctoral

dissertation, Louisiana state university). Retrieved from

http://etd.lsu.edu/docs/available/etd-11042009-102505/unrestricted/Harris_diss.pdf.

Haryanto. (2010, Januari 28). Pengertian harga diri. Diakses pada 22 September 2014

dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-harga-diri/.

Page 33: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

23

Heatherton, T. F. (1991). Development and validation of a scale for measuring state

self-esteem. Retrieved from

http://www.dartmouth.edu/~thlab/pubs/91_Heatherton_Polivy_JPSP.pdf.

Hertati, D. (2009, November 1). Adaptasi vs confidence. Diakses pada 8 Agustus 2014

dari http://dianahertati.blogspot.com/2009/11/adaptasi-vs-confidence.html.

Hertel, J. B. (2002). College student generational status: similarities, differences, and

factors in college adjusment. Journal of applied Psychology, 52 , 3-18. Retrieved

July 20, 2014, from

http://opensiuc.lib.siu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1164&context=tpr.

Hickman, G. P., Bartholomae, S., McKenry, P. C. (2000). Influence of parenting styles

on the adjusment academic achievement of traditional collage freshmen. Journal of

college student development, 41/(1). Retrieved July 18, 2014, from

http://dropouts101.com/downloads/Influence%20of%20Parenting%20Styles%20on

%20Adjustment%20and%20Achievement%20of%20Traditional%20College%20Fr

eshmen%20-%20Journal%20of%20College%20Student%20Development.pdf.

Hidayat, D. R. (2011). Permasalahan Mahasiswa. Diakses pada 21 Februari 2014 dari

http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2011/04/permasalahan-

mahasiswa-untuk-kopertis-wilayah-iii.pdf.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan.

Jakarta : Erlangga.

Kumalasari, F & Ahyani, N.L. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan

penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur. Volume 1 No 1.

Maharani, O. P & Andayani, B. (2003). Hubungan antara dukungan sosial ayah dengan

penyesuaian sosial pada remaja laki-laki. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah

Mada, (1), 23-35.

Pradomo, G & Purnamasari. (2010). Hubungan antara penyesuaian diri dengan

kecemasan dalam menghadapi masa pensiun pada pegawai negeri sipil di provinsi

daerah istimewa Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universiras Mercu Buana

Yogyakarta.

Rohmah, F. A. (2004). Pengaruh pelatihan harga diri terhadap penyesuaian diri pada

remaja. Jurnal Psikologi Indonesia.

Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.

Page 34: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri di ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9077/2/T1_802010003_Full... · FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW . OLEH . NIDIA PUSPITA . 802010003

24

Saputra, dkk. (2013). Kemampuan adaptasi mahasiswa tahun pertama program studi

ilmu komunikasi di lingkungan universitas. Diakses pada 23 November 2014 dari

http://www.slideshare.net/AlvinVinz/penelitian-kemampuan-adaptasi-mahasiswa-

baru

Saracoglu, B., Minden, H., Wilchesky, M. (1989). The adjusment of student with

learning disabilities to university and its relationship to self-esteem and selfp-

efficacy. Journal of college student development. Retrieved July 23, 2014, from

http://connection.ebscohost.com/c/articles/4744339/adjustment-students-learning-

disabilities-university-relationship-self-esteem-self-efficacy.

Sari, R. P., A, Tri Rejeki & M, Achmad Munjab. (2006). Pengungkapan diri mahasiswa

tahun pertama universitas diponegoro ditinjau dari jenis kelamin dan harga diri.

Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro.

Schneiders, A. (1964). Personal adjusment and mental health. New York: Rinehart &

Winston.

Subowo, E. & Martiarini, N. (2009). Hubungan antara harga diri remaja dengan

motivasi berprestasi pada siswa SMK Yosonegoro Magetan. Jurnal Psikologi

Universiras Setia Budi.

Triska, A. (2013, 21 Juli). Multidimensi Mahasiswa Baru. Diakses pada 8 Januari 2014

dari http://mjeducation.co/adaptasi-multidimensi-mahasiswa-baru/.

Walgito, B. 2000. Psikologi Sosial. Jakarta: Gunung Mulia.

Yazedjian, A. & Toews, M. L. (2006). Predictors of college adjustment among hispanic

student. Journal of applied Psychology, 18/(2) , 9-29. Retrieved April 10, 2014,

from http://www.sc.edu/fye/journal/Journal18201.pdf.