175
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : YOSEF WISNU SIWI KURNIAWAN NIM: 021334074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA

DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN

PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Sleman Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

YOSEF WISNU SIWI KURNIAWAN

NIM: 021334074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Motto

Sesungguhnya hidup adalah proses jatuh bangun

diantara mimpi dan kenyataan

Masa lalu adalah kenangan, masa depan

adalah misteri, dan masa sekarang adalah

paling berharga. Waktu tidak akan bisa

kembali.

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

Allah Bapa di surga

Bapak dan Ibu

Saudara-saudarakoe

Hatikoe

Sobat-sobatkoe

Almamater

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA

Studi Kasus pada Siswa-Siswi “SMK Sanjaya Pakem” Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman, Yogyakarta

Yosef Wisnu Siwi Kurniawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

antara: (1) sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa; (2) lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa; (3) lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa; (4) lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa; (5) sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa-siswi SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas II berjumlah 98 siswa. Teknik penentuan sampel yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data adalah analisis regresi ganda.

Hasil dari analisis data adalah sebagai berikut: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,726> tabelt =1,661); (2) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,337> tabelt =1,661); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,469> tabelt =1,661); (4) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,414> tabelt =1,661); (5) ada hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa (Fhitung= 13,897>Ftabel=2,471).

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

ABSTRACT

THE RELATIONSHIPS BETWEEN THE ATTITUDE OF STUDENTS’ LEARNING DICIPLINE, STUDENTS’ LEARNING ENVIRONMENT AND

STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study at Students of “SMK Sanjaya Pakem” Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman, Yogyakarta

Yosef Wisnu Siwi Kurniawan

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The aims of this research are to know wheter there is positive relationship between: (1) the attitude of students’ learning dicipline and students’ learning achievement; (2) students’ learning enviroment at family context and students’ learning achievement; (3) students’ learning enviroment at school context and students’ learning achievement; (4) students’ learning enviroment at society context and students’ learning achievement; (5) the attitude of students’ learning dicipline, students’ learning enviroment at family context, students’ learning enviroment at school context, students’ learning enviroment at society context in relationship with students’ learning achievement.

This research was conducted at SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta in May, 2007. The researh population was the entirely of SMK Sanjaya Pakem students. The samples were 98 second year students of SMK Sanjaya Pakem. The sampling method was purposive sampling. The data analysis techique was multiple regression analysis.

The results of the data analysis were: (1) there was a positive and significant relationship between the attitude of students’ learning dicipline and students’ learning achievement (t count =2,726>t table =1,661); (2) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at family context and students’ learning achievement (t count =2,337>t table =1,661); (3) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at school context and students’ learning achievement (t count =2,469>t table =1,661); (4) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at society context and students’ learning achievement (t count =2,414>t table =1,661); (5) there was a positive and significant relationship between the attitude of students’ learning dicipline, students’ learning enviroment at family context, students’ learning enviroment at school context, students’ learning enviroment at society context in relationship with students’ learning achievement (F count =13,897>F table =2,471).

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala berkat dan

rahmat-Nya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Hubungan antara Sikap Disiplin Belajar Siswa dan

Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa ”. Studi kasus pada SMK

Sanjaya Pakem Sleman.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan,

semangat dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam

penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin

menyampaiakan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

dengan sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan

nasehat, kritik dan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini sampai selesai.

5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. yang telah bersedia menyumbangkan saran

dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

ini dan terima kasih atas bantuannya.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

6. Ibu Natalina Premastuti B, S.Pd. yang telah bersedia menyumbangkan saran

dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya dan

mendidik saya sehingga berguna untuk masa depan saya.

8. Mba’ Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu selama

menyelesaikan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta..

9. Bapak Y. Supriyadi, BcHk, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK SANJAYA

PAKEM yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

10. Seluruh siswa SMK SANJAYA PAKEM yang telah bersedia memberikan

waktu dan tempat untuk melakukan penelitian khususnya bagi siswa kelas II.

11. Beloved parents, Bapak dan Ibu, terima kasih atas segala-galanya hingga aku

bisa jadi sarjana. Matur nuwun nggih Pak Bu.

12. SimbokKu (Alm)......... Walau cepet marah tapi punya maksud baek kepada

cucu-cucunya. Semoga tenang di Surga. Amien.....

13. My Brothers M’ Gega, M’ Kresno en D, Bayu..... terima kasih atas dukungan

dan dorongannya. Damai selalu......

14. My dearest....... Vian, wah akhirnya ga sia-sia perjuangan qta selama ini,

thank’s atas kasihmu DEAJENG.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

15. Bala Kontrakan PRINGWULUNG. Goesoer, Grandong, Pitrae, Joko Kendil,

Yoyok, Sodron, Plenthusss, Solopoxs, Anson, Kingiss.....wah rame banget

kontrakane.

16. Temen-temen edan. Bangun, Yoyok Suoroso, Tongjink, Bimo Gereh, Budi,

Pelo, Jimin, Poegoeh, Sulist, Feta, Figo....dan laen-laen. Dimana sekarang

kalian. Masih podo edan ora...ayo bertobat. (HIPPIES 99 en LGZ 00).

17. Bala sepuh. Simbah Mrican, Tiong, Slamet Man 97, Ndup-Ndup. Akhire podo

sadar.

18. X-JB 02. Bule, Kobo, Memek, Katrexs, Dodiexs, Harto Ndeso, Radiexs,

Gendhel, Sipiet, Sipur, Unyil, Bayu Ponijan, Komo, Sapto.........podo lali

meneh jenenge. Nek wis podo sukses ojo lali boss.

19. Temen-temen seperjuangan. Lamdos (Nuwun bantuane), Dwi D.P. (Komputer

membawa berkah neh), Lusi dan Plenthus (sori ngganggu yo en ngrepotin),

Yoyok Klaten (Malem jadi rame yo), Bowo en Boem (wah impiane terwujud).

MM (wah janjinya mana).

20. Teman-teman PAK B 02. Goris, Wiwin, Yuni, Adi, Didik, Yuni, Si Pox, Imas,

Eri, Muntari, Irma, Fanya, Kris Sum, Fera, Rena, Indri, Iin dan el-el. Ayo

kompak!!!....ojo leda-lede wae.

21. WadhaZ Crew. Panut, Trindil, Kampret, Kacung, Wedhus, Tengbret, Kuru,

Blandar. Kapan menang, nek menang pas bon-bonan.

22. Seluruh PAK 2002. ayo cepat lulus....

23. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih untuk

doa, dukungan, dan perhatiannya.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari

sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

konstuktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 4 Oktober 2007

Penulis

Yosef Wisnu Siwi Kurniawan

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

DAFTAR ISI halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................. vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR.................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xviii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Batasan Masalah ............................................................... 5

C. Rumusan Masalah ............................................................. 6

D. Tujuan Penelitian .............................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................ 7

BAB II : TINJAUAN TEORETIK ...................................................... 9

A. Kajian Teoretik... ............................................................... 9

1. Prestasi Belajar .............................................................. 9

2. Disiplin Belajar .............................................................. 13

3. Lingkungan Belajar ....................................................... 17

a. Lingkungan Keluarga ................................................ 18

b. Lingkungan Sekolah ................................................. 23

c. Lingkungan Masyarakat ............................................ 29

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

B. Kajian Penelitian Yang Relevan ........................................ 32

C. Kerangka Berpikir.............................................................. 33

D. Rumusan Hipotesis ............................................................ 35

BAB III : METODE PENELITIAN...................................................... 37

A. Jenis Penelitian................................................................... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 37

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 37

D. Populasi dan Sampel ......................................................... 38

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel .................. 39

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 45

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ................................. 46

H. Teknik Analisis Data ......................................................... 51

BAB IV : HASIL TEMUAN LAPANGAN........................................... 57

A. Gambaran Umum Sekolahan ............................................. 57

B. Status SMK Sanjaya Pakem .............................................. 59

C. Visi dan Misi Sekolahan ................................................... 60

D. Kepala Sekolah ................................................................. 61

E. Guru-Guru ......................................................................... 62

F. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan Sekolah dan

Perpustakaan ..................................................................... 63

G. Siswa SMK Sanjaya Pakem .............................................. 64

H. Fasilitas Sekolah ............................................................... 64

I. Majelis Sekolah.................................................................. 66

J. Implikasi dari Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan.. 67

K. Ketentuan Pelaksanaan ..................................................... 68

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 70

A. Deskripsi Data.................................................................... 70

B. Analisis Data ..................................................................... 78

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

1. Uji Normalitas ............................................................... 79

2. Uji Linearitas ................................................................. 80

C. Uji Hipotesis ..................................................................... 81

D. Pembahasan ....................................................................... 86

BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN

DAN SARAN .......................................................................... 95

A. Kesimpulan ........................................................................ 95

B. Keterbatasan Penelitian...................................................... 96

C. Saran-saran......................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98

LAMPIRAN ............................................................................................ 101

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

DAFTAR BAGAN

Bagan III.1 Hubungan antara sikap disiplin belajar, lingkungan belajar di

keluarga, lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar

siswa.............................................................................................. 35

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skor Pertanyaan ............................................................................... 40

Tabel III.2 Tabel Kisi-kisi kuesioner sikap disiplin belajar siswa..................... 41

Tabel III.3 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di keluarga ..... 42

Tabel III.4 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di sekolah ....... 43

Tabel III.5 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di masyarakat . 44

Tabel III.6 Rangkuman uji validitas sikap disiplin belajar siswa ...................... 48

Tabel III.7 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di keluarga................. 48

Tabel III.8 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di sekolah .................. 49

Tabel III.9 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di masyarakat ............ 49

Tabel V.1 Distribusi frekuensi sikap disiplin belajar siswa............................... 70

Tabel V.2 Sikap disiplin belajar......................................................................... 71

Tabel V.3 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di keluarga ......................... 72

Tabel V.4 Lingkungan belajar di keluarga......................................................... 73

Tabel V.5 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di sekolah........................... 74

Tabel V.6 lingkungan belajar di sekolah ........................................................... 75

Tabel V.7 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di masyarakat..................... 75

Tabel V.8 Lingkungan belajar di masyarakat .................................................... 76

Tabel V.9 Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa........................................ 77

Tabel V.10 Prestasi belajar siswa ...................................................................... 78

Tabel V.11 Hasil pengujian normalitas ............................................................. 79

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Koesioner........................................................................................ 100

Lampiran 2 Validitas dan Reabilitas.................................................................. 105

Lampiran 3 Data induk ...................................................................................... 113

Lampiran 4 Linieritas dan Normalitas ............................................................... 127

Lampiran 5 Daftar Distribusi Frekuensi ............................................................ 129

Lampiran 6 Regresi Berganda ........................................................................... 140

Lampiran 7 Tabel-Tabel..................................................................................... 142

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 146

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi

peningkatan kualitas masyarakat suatu negara. Pendidikan juga merupakan

salah satu cara untuk mencapai masa depan dan memberikan bekal kepada

seseorang agar potensinya dapat berkembang secara optimal. Pendidikan

menjadi salah satu sektor penentu keberhasilan poembangunan nasional, baik

upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya,

sebagai media informasi ilmu pengetahuan, budaya dan nilai-nilai yang positif

dari satu generasi selanjutnya dalam rangka kemajuan bangsa dan negara,

maupun dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasioinal.

Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada

orang yang belum dewasa, supaya dia mencapai kedewasaan (Winkel

2004:27). Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa itu berupa

pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif,

sehingga dapat mengalami perkembangan pada anak didik. Dalam proses

belajar, anak didik akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh berbagai

faktor seperti siswa, keluarga, sekolah, masyarakat dan juga faktor yang lain

menunjang proses belajar seperti fasilitas-fasilitas di sekolah, peralatan

sekolah yang memadai dan sebagainya.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi di SMK SANJAYA

PAKEM dengan sehubungan penelitian yang akan dilakukan berdasarkan

pengamatan dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, peneliti

menemukan berbagai permasalahan yang mempengaruhi prestasi siswa di

SMK SANJAYA PAKEM. Salah satu permasalahan adalah sikap disiplin

siswa dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah. Sikap disiplin yang

dimiliki siswa tersebut berbeda-beda, ada yang kurang menanamkan sikap

disiplin di sekolah dan ada juga yang menanamkan sikap disiplin yang tinggi.

Siswa yang kurang menanamkan sikap disiplin di sekolah biasanya

menyebabkan kemauan untuk belajar kurang, memiliki sifat malas yang

tinggi, tidak bisa membagi waktu untuk belajar dan sebagainya. Selain itu

permasalahan lain yang timbul mempengaruhi prestasi siswa di SMK

SANJAYA PAKEM diantaranya adalah faktor lingkungan yang ada seperti

lingkungan belajar yang tidak mendukung.

Berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara dengan beberapa

guru, berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan sikap disiplin

belajar di SMK SANJAYA PAKEM di antaranya adalah kurangnya

kesadaran dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran selayaknya seorang

siswa. Hal ini dapat terlihat dalam sebagian kecil dari siswa yang datang

terlambat ke sekolah, siswa kurang memusatkan perhatian dalam pelajaran,

siswa sering menomorduakan pelajaran dan menomorsatukan kegiatan yang

kurang berguna misalnya pada saat pelajaran berlangsung siswa justru pergi

ke kantin, kamar mandi, mengobrol sendiri di kelas, mengganggu teman di

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

kelas. Selain itu permasalahan yang lain misalnya waktu guru mengerjakan

tugas kepada siswa, siswa tersebut tidak serius dalam mengerjakan tugas,

bahkan ada beberapa siswa yang menyelesaikan tugas tersebut tidak tepat

pada waktunya.

Lingkungan belajar siswa baik itu di keluarga, sekolah maupun di

masyarakat akan sangat mempengaruhi prestasi belajar para siswa di SMK

SANJAYA PAKEM. Kondisi lingkungan belajar yang baik akan sangat

menentukan prestasi belajar siswa. Hal inilah yang sangat berpengaruh dalam

mendidik anak seperti di lingkungan keluarga. Pihak-pihak lain yang dapat

membantu mendidik siswa adalah lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat sekitar.

Melihat keadaan sekolah SMK SANJAYA PAKEM yang cukup luas

maka diharapkan para siswa dapat belajar dengan nyaman dan jauh dari

kebisingan suara, karena sekolah ini masih terletak di desa. Kemudian dapat

dilihat bahwa sarana dan prasarana yang ada cukup memadai untuk proses

belajar mengajar seperti papan tulis, meja dan kursi yang lengkap, keadaan

kelas yang rapi dan bersih. Selain itu para guru yang ada di sekolah ini juga

ramah-ramah, komunikasi yang ada antara guru dan murid terjalin cukup baik

dan komunikasi antar murid juga terjalin dengan baik. Dengan demikian

keadaan lingkungan yang seperti ini para siswa SMK SANJAYA PAKEM

akan terbantu dalam belajarnya sehingga diharapkan prestasi belajar juga akan

baik pula.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa

guna mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada khususnya dalam

lingkungan keluarga. Berdasarkan wawancara, peneliti menemukan

permasalahan-permasalahan tersebut sebagian besar dari orang tua misalnya

orang tua kurang mempedulikan anaknya untuk belajar, orang tua tidak

memiliki target prestasi yang akan diperoleh anaknya, pendidikan orang tua

yang rendah sehingga tidak tahu mana yang terbaik untuk anaknya di masa

depan. Selain itu faktor ekonomi keluarga yang rendah juga dapat

mempengaruhi anak dalam belajar karena keperluan untuk belajar seperti alat

tulis tidak dapat terpenuhi secara maksimal.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat

tersebut antara lain adalah masyarakat kurang memperhatikan pendidikan

anak-anaknya di sekitarnya karena sebagian besar masyarakat pendidikannya

rendah. Secara umum keadaan masyarakat yang sepi justru dapat

menyebabkan anak nyaman dalam belajar.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi seorang peserta didik

antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin, kemandirian,

perhatian orang tua, pemenuhan gisi yang baik; peranan guru dalam

memotivasi belajar siswa, sikap disiplin siswa; pengaruh lingkungan baik

teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin dalam membagi waktu,

dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar dan sebagainya.

Sebagian besar kemampuan siswa dalam menunjang proses belajar

ditentukan oleh faktor-faktor lain. Menurut Suryabrata Sumadi (1984:253-

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

258), faktor-faktor tersebut berasal dari luar maupun berasal dari dalam diri

siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang misalnya

lingkungan sosial dalam belajar, situasi kondisi keluarga, lingkungan

masyarakat sekitar. Faktor yang berasal dari diri siswa misalnya keadaan

jasmani, kesehatan dan nutrisi makanan, motivasi dan kedisiplinan siswa,

kebutuhan manusia di masa yang datang dan lain-lain.

Dengan latar belakang ini, perbedaaan lingkungan belajar di keluarga,

lingkungan belajar di sekolah dan lingkungan belajar di masyarakat tersebut,

maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara lingkungan belajar siswa

yang ada dengan prestasi belajar siswa SMK SANJAYA PAKEM. Selain itu

juga ingin mengetahui hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dengan

prestasi belajar siswa SMK SANJAYA PAKEM. Sehubungan dengan uraian

di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

antara Sikap Disiplin Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Dengan

Prestasi Belajar Siswa”

B. Batasan Masalah

Banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern siswa meliputi faktor

intelegensi siswa, emosi dan sikap siswa, minat siswa dan motivasi siswa,

keadaan fisik siswa dan lain-lain. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor

sosial dan non sosial. Namun mengingat keterbatasan peneliti dari segi

pengetahuan, tenaga, waktu dan biaya, maka yang akan diteliti yaitu:

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

1. Faktor intern atau dari diri siswa itu sendiri yaitu dibatasi pada sikap

disiplin belajar siswa.

2. Faktor ekstern atau dari luar diri siswa yaitu lingkuangan belajar yang

meliputi lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan

lingkungan belajar di masyarakat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi

siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?

2. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan

prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?

3. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan

prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?

4. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di masyarakat

dengan prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?

5. Apakah ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan

belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan

belajar siswa di masyarakat dengan prestasi siswa kelas 2 SMK

SANJAYA PAKEM ?

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara sikap disiplin

belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar

siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar

siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa.

4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar

siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

5. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara sikap disiplin

belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar

siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi

belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk mengambil kebijakan.

2. Bagi Penulis

a. Memberikan sumbangan pikiran kepada pihak sekolah perlunya

menerapkan kedisiplinan belajar siswa dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

b. Agar dapat menentukan kebijakan yang terbaik dengan kedisiplinan

belajar dengan prestasi belajar.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Agar dapat menambah bahan bacaan dengan pihak-pihak yang

membutuhkan.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

BAB II

TINJAUAN TEORETIK

A. Kajian Teoretik

1. Prestasi Belajar

a. Belajar

Menurut Winkel (1991:16), belajar merupakan aktifitas mental

atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan sikap. Hal ini sejalan dengan pengertian dari

Suryabrata Sumadi (1984:253) yang menjelaskan bahwa belajar itu

membawa perubahan yang pada dasarnya akan memiliki kecakapan

atau ketrampilan yang baru yang disebabkan oleh usaha disengaja.

Dengan demikian unsur-unsur dari belajar tersebut ada hubungan

dengan orang lain yaitu pendidik dan juga dari peserta didik untuk

saling berhubungan. Seorang anak yang belajar di lingkungan belajar

seperti di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat akan

memperoleh sesuatu dari hasil belajar yaitu kecakapan atau

ketrampilan yang baru. Misalnya anak akan dapat berbicara karena

adanya bimbingan maupun didikan dari orang tua di dalam lingkungan

keluarga.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Dalam pengertian yang lain kita dapat mengidentifikasi beberapa

ciri perubahan yang merupakan perubahan perilaku belajar (Abin

Syamsudin Makmun, 2002:158) antara lain:

1) Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik

atau latihan yang disengaja dan didasari, hal ini karena

kemantapan dan kematangan sebagai perubahan hasil belajar.

2) Bahwa perubahan itu positif, dalam arti bahwa sesuai seperti yang

diharapkan dan memiliki tingkat keberhasilan baik itu oleh siswa

dalam bakat khususnya, tugas perkembangan, dan juga dari pihak

guru dalam menuntun masyarakat orang dewasa sesuai dengan

perkembangan kultural.

3) Bahwa perubahan itu afektif, dalam arti bahwa pengaruh dan

makna tertentu bagi pelajar dapat memecahkan masalah baik

dalam ujian, ulangan, dan dapat menyesuaikan diri dalam

kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya.

Disamping itu juga menurut Abin Syamsudin Makmun (2002:

160) menyimpulkan bahwa belajar merupakan:

1) Pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi,

prinsip atau kaidah atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai.

2) Penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses

berpikir, mengingat; perilaku afektif (perasaan, penghayatan);

perilaku psikomotorik (ketrampilan-ketrampilan, rangsangan).

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

3) Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian tertentu.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam

belajar menurut Oemar Hamalik (2001:32-33) adalah sebagai berikut:

1. Faktor kegiatan yang dapat mendorong dan membantu siswa

dalam penguasaan hasil belajar seperti dalam memproleh

pengetahuan, sikap, kebiasaan dan minat siswa.

2. Adanya latihan-latihan yang dapat membantu siswa lebih

menguasai pelajaran.

3. Tingkat keberhasilan siswa dalam belajar yang sehingga

mendapatkan kepuasaan.

4. Pengalaman belajar dimasa lampau yang mendorong terhadap

manfaat belajar sekarang.

5. Faktor kesiapan belajar akan mempermudah proses belajar.

6. Faktor minat dan usaha yang dilakukan siswa.

7. Faktor-faktor fisiologis seperti kondisi badan siswa.

8. Faktor intelegensi siswa dalam menangkap pelajaran yang didapat.

c. Prestasi belajar

Menurut Winkel (1987:13) dari pengertian prestasi belajar secara

umum membuktikan usaha yang dapat dicapai atau bukti perubahan

yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, ketrampilan dan

sikap sebagai hasil dari proses belajar. Jadi prestasi belajar merupakan

penilaian yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui proses belajar,

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

yaitu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan

pengajaran dan hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan kinerja

dengan perilaku-perilaku yang dimiliki siswa setelah ia berinteraksi

dengan guru di sekolah.

Prestasi belajar juga dapat dilihat dari hasil penilaian yang

tercantum dalam daftar nilai. Biasanya nilai-nilai yang diperoleh dari

hasil belajar siswa akan dicantum dalam rapor yang merupakan

perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau

prestasi siswa selama waktu tertentu (Sumadi Surya Brata, 1984:324).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah

terdiri dari faktor intern dan faktor ekstern (Dimyati dan Mudjiono,

1994:235-253) adalah:

a. Faktor intern, adalah faktor yang berasal dari dalam individu

meliputi:

1) Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejiwaan misalnya sikap dan mental, cara berpikir,

kecerdasaan, daya ingat.

2) Faktor biologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan

keadaan fisik misalnya penglihatan, pendengarannya.

b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar

baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat sekitar. Faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam

membantu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

karena itu diupayakan supaya faktor dari ekstern dapat

meningkatkan prestasi belajar.

2. Disiplin Belajar

a. Pengertian Disiplin

Dalam pengertian disiplin ini menurut Schaefer Charles (1997:xi)

mengatakan bahwa inti dari disiplin ialah untuk mengajar seseorang

yang mengikuti ajaran dari seseorang pemimpin, sehingga dapat

terlatih dan terkontrol. Tujuan jangka lama dari disiplin adalah

perkembangan dari pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri

sendiri yaitu dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh atau

pengendalian dari luar. Pengendalian diri berarti menguasai tingkah

laku diri sendiri dengan berpedoman dengan jelas, standar-standar dan

aturan-aturan yang menjadi milik sendiri.

Disiplin juga berarti bahwa bertindak secara suka rela berdasarkan

suatu rangkaian peraturan dan tata tertib yang membatasi perilaku itu

diterima atau tidak. Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar

mengendalikan diri, menghormati dan mematuhi peraturan (Alex

Sobur, 1987:67-68).

Pengertian lain disiplin menurut Alex Sobur (1987:75) adalah

setiap bimbingan, pengajaran, atau dorongan yang dilakukan oleh

orang dewasa yang dimaksudkan untuk membantu anak-anak agar

dapat belajar hidup sebagai makhluk sosial serta untuk mencapai

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Disiplin pada

anak akan terlihat apabila anak memiliki pandangan serta pengertian

mengenai batas-batas kebebasan dari perbuatan-perbuatan yang boleh

dan yang tidak boleh dilakukan.

Seorang anak dapat menanamkan pendidikan disiplin apabila

mampu melakukan pengawasan diri (self control). Kemantapan

pengawasan diri sendiri akan tercapai bukan semata-mata pengawasan

dari luar (external control) oleh guru atau orang lain. Dengan

demikian seorang anak didik akan menjadi lebih dewasa dalam hal

disiplin dan mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri yang

meningkat (Bacnadib, 1986:26-27).

Dari berbagai pengertian disiplin di atas maka dapat disimpulkan

bahwa disiplin adalah perilaku yang dapat mengendalikan diri tanpa

pengaruh luar, mampu melakukan pengawasan diri (self control),

bertindak secara suka rela berdasarkan suatu rangkaian peraturan dan

tata tertib yang membatasi perilaku itu diterima atau tidak.

b. Disiplin Belajar

Sebagian besar dalam menanamkan sikap disiplin tersebut dari

keterampilan-keterampilan diperoleh dari sekolah. Melalui kerjasama,

kemauan dan adanya kesediaan untuk belajar serta kemungkinan untuk

mengambil keputusan yang sesuai, seseorang akan dapat

mengembangkan kemampuan untuk menentukan sikapnya dengan

bebas dalam segala situasi (Rudolf Dreikurs dan Rearlcassel, 1986:7).

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Misalnya seseorang akan belajar walaupun situasi yang ada kurang

mendukung untuk belajar, karena seseorang akan menempuh ujian

atau tes.

Pada dasarnya disiplin merupakan pengendalian tingkah laku.

Penanaman disiplin merupakan bagian dari pendidikan peserta didik

yang dapat dilakukan oleh orang tua, oleh guru di sekolah maupun di

lingkungan sosial masyarakat yang bertujuan untuk membentuk dan

mengembangkan kepribadian peserta didik serta mempunyai tanggung

jawab yang tinggi.

Dalam mengendalikan tingkah laku dalam belajar yang dapat

dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut: tidak

menunda-nunda waktu untuk mengerjakan tugas di sekolah maupun di

rumah, tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kegiatan belajar-

mengajar di kelas seperti tidak mengganggu teman pada saat belajar,

tidak ramai di kelas dan sebagainya.

Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin

dan keteraturan secara berkelanjutan. Untuk mencapai hasil belajar

yang baik, maka seorang pelajar/siswa perlu menanamkan sesuatu

dengan matang dan sistematika yang baik tentang apa yang dipelajari.

Menurut The Liang Gie (1979:51) bahwa cara lain dalam belajar

yang baik adalah disiplin. Sikap disiplin dalam belajar adalah untuk

melaksanakan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar

sehingga seseorang akan mempunyai cara belajar yang baik pula. Hal

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

ini dimaksudkan adalah seseorang siswa atau pelajar dapat memiliki

sikap-sikap yang dapat mendukung atau membantu dalam usaha

belajar misalnya membuat jadwal jam belajar, datang ke sekolah tepat

waktu, menaati peraturan-peraturan yang ada di sekolah.

Pelaksanaan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar

dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik mempunyai cara

belajar yang baik. Siswa akan belajar setiap hari secara teratur hanya

mungkin dijalankan apabila peserta didik mempunyai disiplin untuk

menaati rencana kerja tertentu.

Dalam sikap disiplin belajar dapat dilakukan dengan pengawasan

diri dalam belajar. Hal ini supaya seorang siswa dapat benar-benar

melakukan tindakan belajar tanpa ada pengaruh dari luar seperti guru,

orang tua dan pihak lain. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan

oleh siswa adalah sebagai berikut mempersiapkan diri belajar untuk

hari esok, memperhatikan pelajaran di kelas dan mencatat hal-hal yang

belum dimengerti, mampu menyelesaikan tugas sekolah sendiri tanpa

orang lain.

Sikap disiplin yang dilakukan oleh siswa selain dapat memiliki

kecakapan atau ketrampilan dalam mengenai cara belajar yang baik

akan dapat melatih dalam proses ke arah pembentukan watak yang

baik sehingga terbentuk pribadi yang luhur (The Liang Gie, 1979:51).

Siswa akan dapat melakukan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari secara

teratur dalam membagi waktu antara bermain, bekerja dan belajar.

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki

oleh setiap orang dengan cara latihan-latihan. Keteraturan dan

kedisiplinan harus ditanam dan dikembangkan dengan penuh kemauan

dan kesanggupan haruslah dapat dimiliki oleh seseorang. Dengan

demikian unsur keteraturan dan disiplin belajar tidak akan menjadi

beban yang berat selama seseorang siswa atau pelajar mengikuti

proses belajar secara teratur dan berkelanjutan.

c. Faktor yang mempengaruhi disiplin belajar

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar antara lain:

1) Persiapan dan perencanaan untuk belajar.

2) Pemusatan perhatian dalam belajar.

3) Cita-cita yang diharapkan dari pelajar.

4) Tata tertib / peraturan dalam belajar.

5) Kemauan dalam belajar.

3. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang meliputi siswa

atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada

perkembangan siswa. Dalam proses belajar akan ditentukan oleh

lingkungan belajar yang ada baik itu di keluarga, di sekolah dan di

masyarakat.

Lingkungan belajar ada 3 menurut Roestiyah (1982:159-164)

meliputi:

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

a. Lingkungan Keluarga

Patterson dan Loeber (1984) seperti yang dikutip oleh Muhbbin

Syah (1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih

banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan

keluarga itu sendiri. Sifar-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,

ketegangan dalam keluarga, letak rumah, semuanya dapat memberi

dampak yang lebih baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil

yang dicapai anak. Contoh pengelolaan keluarga yang keliru yang

diterapkan oleh orang tua yaitu kelalaian orang tua dalam memonitor

kegiatan anak dapat menimbulkan akibat buruk. Hal demikian dapat

menimbulkan akibat anak tidak mau belajar dan dapat mengakibatkan

anak berperilaku menyimpang.

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama-tama

dikenalkan kepada anak, sehingga perkembangan seorang anak di dalam

keluarga itu sangat ditentukan oleh situasi kondisi keluarga dan

pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya. Adapun

faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam

belajar dalam lingkungan keluarga menurut Abu Ahmat (1982:86-87)

sebagai berikut :

1) Status sosial ekonomi keluarga

Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap

perkembangan anak-anak. Misalnya keluarga yang cukup akan

sangat mudah dalam menunjang proses belajar karena anak tidak

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

mengalami kesulitan dalam keperluan sekolah dan anak tidak akan

mengalami gangguan dalam mencukupi kebutuhan keluarga,

sehingga anak akan mendapat perhatian yang lebih dalam belajar.

2) Faktor keutuhan keluarga

Dalam keluarga yang utuh terdiri dari ayah, ibu dan anak yang

lengkap, harmonis maka hubungan interaksi dalam keluarga akan

mudah antara orang tua dan anak. Sehingga dalam belajar anak akan

tidak mengalami gangguan yang berarti dan orang tua akan

mendukung anaknya dalam belajar.

3) Sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua

Sikap orang tua yang mau memperhatikan anaknya dan

membiasakan sikap-sikap yang dapat membantu anak dalam proses

belajar seperti tidak bersikap otoriter dan tidak memaksa anaknya

untuk mengikuti perintah-perintah orang tuanya, melakukan

pengawasan terhadap anak dalam segala tindakan.

Menurut Winkel (1989:108-109) keadaan sosial ekonomi

menunjuk pada taraf kemampuan keuangan keluarga yang dapat bertaraf

baik, cukup atau kurang. Dari keadaan inilah tergantung sampai berapa

jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material

untuk belajar. Keadaan sosio-kultural menunjuk pada taraf kebudayaan

yang dimiliki keluarga, yang dapat tinggi, tengah atau rendah. Dari

keadaan ini tergantung kemampuan berbahasa dengan baik, pergaulan

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

antara oang tua dan anak serta pandangan keluarga mengenai

pendidikan sekolah.

Sikap siswa sendiri menentukan apakah kondisi intern akan

menguntungkan belajar atau menghambatnya. Misalnya pada umumnya

berlaku bahwa taraf kemampuan ekonomi keluarga yang tinggi akan

menguntungkan bagi belajar anak, karena kebutuhan anak dalam

menjaga kesehatan jasmani dan perlengkapan alat-alat belajar dapat

dipenuhi. Sebaliknya siswa yang berasal dari keluarga yang berstatus

ekonomi rendah itu akan mengalami kekurangan dalam perlengkapan

alat-alat belajar sehingga akan sulit untuk belajar secara maksimal.

Namun juga ada anak-anak yang ekonominya kurang dalan keluarga

akan terpacu untuk belajar karena adanya keinginan maju.

Namun pada dasarnya dalam lingkungan keluarga, baik itu dalam

keluarga yang ekonomi baik dan buruk bukanlah hal yang pokok dalam

mempengaruhi prestasi belajar anaknya. Disamping itu perhatian dari

pihak-pihak keluarga yang terkait dalam mendorong belajar anak

sangatlah penting, dan juga hubungan dalam keluarga yang harmonis

dan adanya komunikasi antar keluarga tersebut berpengaruh dalam

menunjang keberhasilan anak dalam belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar dalam lingkungan keluarga

menurut (Roestiyah, 1982:159) adalah sebagai berikut:

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

1) Cara mendidik

Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak

sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab dan

takut menghadapi tantangan kesulitan. Orang tua mempunyai

tanggung jawab yang besar terhadap anaknya dalam

perkembangan belajar. Untuk itu perlu adanya dorongan dan

semangat dari orang tua supaya anak dapat belajar dengan

semaksimal mungkin.

2) Suasana keluarga

Hubungan antara keluarga yang kurang harmonis

menimbulkan suasana yang kaku, kurang komunikatif di dalam

keluarga. Hal ini menyebabkan anak kurang semangat dalam

belajar. Untuk itu dalam keluarga yang menyenangkan, akrab,

dan penuh kasih sayang, anak akan termotivasi yang mendalam

pada anak dalam hal belajar.

Situasi dan kondisi dalam keluarga akan sangat

mempengaruhi kegiatan-kegiatan anak dalam belajar. Untuk itu

dalam kondisi yang ada dalam keluarga sebaiknya dapat

menciptakan suasana yang tenang pada saat anak belajar di

rumah.

3) Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua.

Apabila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat,

orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya,

membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di

sekolah, memberikan kasih sayang, selalu memperhatikan hasil-

hasil belajar di sekolah. Kalau perlu menghubungi gurunya untuk

mengetahui perkembangan anaknya

4) Keadaaan sosial ekonomi keluarga

Anak belajar memerlukan sarana-sarana dalam menunjang

belajar yang kadang-kadang harganya mahal. Bila keadaan

ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan hal ini menjadi

penghambat anak dalam belajar. Namun, bila keadaan sosial

ekonomi keluarga terpenuhi, hal ini anak tidak akan mengalami

kendala-kendala dalam belajar sehingga anak akan dapat belajar

dengan senang. Selain itu anak akan merasa senang mendapatkan

uang saku dari orang tuanya sehingga anak dapat belajar lebih

semangat.

5) Latar belakang kebudayaan

Hal ini dimaksudkan adalah tingkat pendidikan dan

kebiasaan di dalam keluarga akan mempengaruhi sikap anak

dalam belajar. Seorang anak yang orang tuanya memiliki

pendidikan yang tinggi biasanya anak akan lebih cenderung

memiliki semangat belajar yang tinggi karena orang tua akan

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

selalu menekankan anaknya dapat sekolah sesuai keinginan

orang tuanya.

b. Lingkungan Sekolah

Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang

membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal

pengetahuan dan berkebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar

maka dia berkembang mulai dari saat lahir sampai mencapai umur tua.

Berdasarkan kesadaran tentang peranan belajar dalam kehidupan anak

didik, masyarakat telah mendirikan suatu lembaga yang mendampingi

anak dalam belajar dan menyalurkan pengalaman-pengalaman belajar

sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang

diharapkan. Lembaga tersebut disebut sekolah (W.S Winkel, 2004:28-

29).

Pendidikan di sekolah sebagai dari pemenuhan akan pentingnya

pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan juga

sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Sekolah

merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi

pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang

benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.

Faktor gedung sekolah dan letaknya turut menentukan tingkat

keberhasilan siswa. Letak gedung sekolah yang dekat dengan jalan raya

ataupun dekat dengan tempat pariwisata misalnya dapat mengganggu

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

proses belajar siswa. Disamping itu juga dapat mempengaruhi tingkah

laku siswa. (Muhibbin Syah, 1995:138).

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi

dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang

siswa. Para guru selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik

dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam

hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya

dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa (Muhibbin Syah

1995:138).

Terutama dalam belajar di sekolah, peranan guru dalam cara

mengajarnya merupakan hal yang penting karena bagaimana sikap dan

kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimilikinya dan

bagaimana cara mengajarkan pengetahuan atau pelajaran kepada para

siswa ini dapat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang

berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162)

adalah sebagai berikut:

1) Interaksi guru dan murid

Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara

menyeluruh akan menyebabkan proses belajar mengajar di kelas

kurang lancar. Hal ini juga siswa akan merasa jauh dengan gurunya

karena disebabkan komunikasi guru dengan muridnya kurang baik,

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

sehingga siswa akan kurang berpartisipasi secara aktif dalam

belajarnya.

Untuk itu interaksi antara guru dan muridnya sangat penting

agar dapat mudah untuk berkmunikasi. Seorang siswa tidak akan

ragu-ragu untuk bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan.

2) Cara penyajian

Guru yang lama biasanya mengajar dengan metode ceramah

saja, sehingga siswa akan mengalami bosan, kurang simpatik, pasif,

kurang semangat. Untuk itu seorang guru harus memiliki alternatif-

alternatif yang lain yang dapat meningkatkan kegiatan belajar

mengajar dan memotivasi siswa untuk memiliki semangat belajar

sebagai berikut: guru mampu menjelaskan berbagai informasi

secara jelas, dan terang, mendorong siswa untuk berpartisipasi,

memonitoring dan mendatangi siswa, melibatkan siswa secara aktif

dalam proses belajar-mengajar di kelas.

3) Hubungan antar murid

Hubungan antar murid sangat penting dalam mendukung

kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu diperlukan suasana

kelas yang kondusif dari antara murid supaya dapat belajar bersama-

sama dan dapat mewujudkan suasana yang tenang, tenteram dan

dapat hidup bergotong-royong dalam belajar bersama di kelas

maupun di luar kelas sebagai contoh dengan membentuk kelompok

belajar.

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

4) Media pendidikan

Siswa sangat memerlukan alat-alat yang membantu

memperlancar proses belajar mengajar di sekolah seperti buku-buku

yang ada di perpustakaan, laboratorium, OHP (Overhead Projector)

dan sebagainya. Kebanyakan sekolah-sekolah yang kurang memiliki

media pendidikan menyebabkan kualitas sekolah juga kurang

berkualitas.

5) Kurikulum

Kurikulum dalam arti luas adalah program pendidikan nasional,

program kerja sekolah, silabi untuk masing-masing bidang studi,

petunjuk pelaksanaan pengajaran dan evaluasi belajar. Pengertian

dalam arti yang lebih terbatas yaitu program kerja sekolah dan silabi

pengajaran untuk masing-masing bidang studi (Winkel 1987:127-

128).

Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar

mengajar yang mementingkan kebutuhan anak oleh karena itu guru

perlu mendalami siswa dengan baik seperti membuat perancanaan

yang detail agar dapat melayani atau mempersiapkan anak dalam

belajar secara menyeluruh. Selain itu kurikulum dapat

mempersiapkan guru dalam mengajar secara matang.

6) Waktu sekolah

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah dalam

waktu yang efektif untuk belajar sebaiknya dimulai pada pagi hari,

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

dimana pikiran anak masih segar dan kondisi anak masih baik.

Selain itu anak diberi jam waktu untuk istirahat agar dapat

memulihkan pikiran dan tenaganya kembali.

7) Pelaksanaan disiplin

Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin masih kurang

sehingga mempengaruhi anak dalam belajar. Sekolah kurang

memilki rasa tanggung jawab terhadap tata tertib yang ada di

sekolah. Untuk itu pihak sekolah harus mengawasi pelaksanaan

peraturan-peraturan sekolah agar ditaati oleh para siswa dan

memiliki rasa disiplin yang kuat.

8) Keadaan gedung

Sebaiknya sekolah dalam pembangunan gedung harus memenuhi

syarat-syarat sekolah yang baik seperti luas kelas, kebersihan dan

penerangan yang cukup agar dalam proses belajar mengajar di kelas

nyaman.

9) Metode belajar

Banyak metode belajar yang digunakan di kelas dalam

menyampaikan materi pelajaran terhadap para siswa. Supaya

mengena dalam proses belajar-mengajar, maka metode pembelajaran

perlu dipilih dengan tepat dan bervariasi. Tidak semua metode

pembelajaran tepat untuk semua waktu, kondisi dan bidang. Untuk

itu dalam proses belajar belajar-mengajar dalam kelas, seorang guru

harus dapat menggunakan metode belajar yang tepat dan bervariatif

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

supaya siswa dapat belajar dengan semangat dan tidak

membosankan, siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar di

kelas. Metode belajar yang lazim dipakai di sekolah sebagi berikut:

metode ceramah, metode demontrasi, metode diskusi, metode

kelompok, metode studi kasus, metode permainan dan sebagainya

(Davies 1987:233-247).

10) Tugas rumah

Guru memberikan tugas di rumah kepada muridnya tujuannya

adalah agar murid dapat belajar mandiri di rumah.

Proses belajar mengajar di sekolah juga tidak lepas cukup tidaknya

alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup

memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar

yang kemudian ditambah dengan cara mengajar yang baik oleh guru-

gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu akan

mempermudahkan dan mempercepat belajar anak (Ngalim Purwanto,

1990:104).

Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah

lingkungan kelas yang di mana hubungan antar teman tercipta secara

harmonis dan dapat mendukung proses belajar para siswa. Selain itu

dalam lingkungan kelas harus mampu memenuhi persyaratan kelas yang

ideal seperti: kebersihan, ruangan yang luas dan nyaman, penerangan

yang cukup dan lain-lain.

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

c. Lingkungan Masyarakat

Siswa hidup di masyarakat, hal ini dikarenakan siswa merupakan

bagian dari warga masyarakat sekitar tempat tinggal. Oleh karena itu

siswa menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yanng lainnya.

Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, orang yang lebih tua

maupun orang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162). Anak perlu

bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi

perlu dijaga jangan sampai mendapat teman yang bergaul yang buruk

dalam bergaul di masyarakat. Perbuatan yang tidak baik mudah menular

pada orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.

Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat.

Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dapat memberi

pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan

yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawabnya

sendiri sebagai seorang pelajar. Hal demikian ditegaskan oleh Muhibbin

Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru

(1995:138) yang mengatakan bahwa kondisi masyarakat di lingkungan

yang kumuh dan serba kekurangan dan terdapat anak-anak penganggur

dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Dalam kondisi masyarakat

yang demikian jika anak tidak berhati-hati dalam pergaulannya anak

dapat melupakan tugas sebagai pelajar.

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang

berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162)

adalah sebagai berikut:

1) Mass Media

Banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah yang

kurang dipertanggungjawabkan secara pendidikan kadang-kadang

membuat anak asyik membaca buku bukan buku pelajaran

sehingga anak akan lupa tugas belajarnya. Selain itu semakin

maraknya perkembangan teknologi yang semakin modern seperti

televisi, radio, internet yang kurang menguntungkan dalam dunia

pendidikan membuat anak berkurang dalam belajar.

Selain itu adanya media massa juga dapat memberikan

pengetahuan dan wawasan yang luas terhadap anak sebagai

pelajar, sehingga anak dapat mengikuti kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

2) Teman bergaul

Anak memang perlu bergaul dengan anak yang lain di

lingkungan masyarakat sekitar untuk mengembangkan

sosialisasinya tetapi dalam pergaulannya perlu dijaga supaya

dalam pergaulan dengan temannya dapat membatasi dan

mengontrol dengan siapa mereka bergaul sehingga tidak

mengganggu kegiatan lain.

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

3) Kegiatan lain

Disamping belajar di rumah anak mempunyai kegiatan-

kegiatan di luar sekolah seperti olah raga, bermain drama, kumpul

bersama teman-teman dan sebagainya. Hal itu perlu diawasi dan

dibatasi agar jangan sampai anak melupakan kewajiban untuk

belajar.

4) Cara hidup lingkungan

Cara hidup bertetangga di sekitar rumah dimana anak itu

tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak, misalnya di

lingkungan sekitar memiliki jam belajar malam maka secara

otomatis anak tersebut akan dapat belajar sesuai jam belajar

masyarakat. Selain itu suasana di lingkungan masyarakat dapat

mendukung anak rajin belajar maka anak tersebut memiliki

kesadaran untuk belajar sendiri.

Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya

rajin belajar dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk

belajar. Hal demikian ditegaskan oleh Roestiyah (1982:163) yang

mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anakya rajin belajar,

kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa

disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi rendah terhadap

teman-teman di sekitar mendapatkan prestasi yang tinggi yang

kemudian dari pihak orang tua juga merasa malu dengan kemampuan

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

anaknya. Oleh karena itu anak akan berusaha untuk bersaing dengan

belajar yang rajin agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya.

Biasanya dalam lingkungan masyarakat yang aman damai dan tidak

ada gangguan yang yang berarti dalam proses belajar di masyarakat

akan mendukung siswa untuk belajar secara optimal yang memperoleh

prestasi belajar siswa tinggi pula. Sebagai contoh diberlakukannya jam

belajar masyarakat secara menyeluruh ke setiap masyarakat ini akan

membuat para pelajar akan merasa memiliki kewajiban sebagai pelajar

untuk belajar sesuai dengan jam belajar malam di masyarakat. Hal ini

akan mendorong agar selama jam belajar di masyarakat, para pelajar

tidak main-main dan tidak menyia-nyiakan waktu. Jam belajar

masyarakat tersebut harus didukung penuh oleh setiap anggota

masyarakat, keluarga dan juga dari pihak para pelajar yang ada dalam

masyarakat.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Menurut Indrawati dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan antara

Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa”, menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara motivasi belajar dan disiplin belajar secara bersama-sama

dengan prestasi belajar mahasiswa di program studi pendidikan akutansi

angkatan 2000 di Universitas Sanata Dharma (Indrawati, 2004:63).

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Menurut Mintarti dalam skripsinya yang berjudul “ Hubungan antara

Motivasi Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar

Ekonomi”, menyimpulkan motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar

siswa memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar

ekonomi, sehingga apabila motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar

semakin baik maka prestasi belajar ekonomi juga meningkat (Mintarti,

2003:67).

C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan sikap disiplin belajar dengan prestasi belajar

Disiplin belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar

karena sikap disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar. Seseorang

yang teratur dalam belajar maka seseorang tersebut akan mempunyai sifat

yang positif dan merasa senang dengan kesadaran tinggi untuk belajar

sehingga prestasi belajar akan meningkat. Sebaliknya apabila seseorang

yang tidak menerapkan disiplin belajar dalam dirinya maka timbul sikap

yang negatif dan merasa tidak tertarik untuk belajar secara maksimal

sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar mereka. Maka dapat

disimpulkan bahwa sikap disiplin belajar yang tinggi dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa menjadi lebih meningkat.

2. Hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar

Adanya lingkungan keluarga yang baik akan sangat membantu

belajar siswa sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar. Dengan

keadaan lingkungan keluarga seperti perhatian orang tua selama kegiatan

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

belajar yang dilakukan anaknya sebagai peserta didik akan membuat

anaknya merasa terdorong dan merasa senang untuk belajar secara

optimal. Dengan demikian dari lingkungan keluarga yang mendukung

dalam belajar anaknya akan mempengaruhi prestasi belajar.

3. Hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa

Dalam lingkungan sekolah yang baik seperti pihak guru, teman-

teman sekolah dan pihak pihak yang terkait dengan proses belajar-

mengajar di sekolah akan sangat membantu siswa dalam menunjang

belajarnya sehingga para siswa dapat belajar dengan baik. Adanya

hubungan baik dalam lingkungan sekolah dengan para siswa ini sangat

mempengaruhi dari proses belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa. Dengan demikian dengan lingkungan di sekolah akan dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa

4. Hubungan lingkungan belajar di masyarakat sekitar dengan prestasi

belajar siswa

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang dapat

mempengaruhi para pelajar dalam proses belajar di lingkungan

masyarakat sekitar. Di dalam masyarakat yang mungkin banyak sekali

orang-orang yang memiliki perbedaaan dalam ekonomi, keadaan sosial

masyarakat, kebudayaan, pandangan dan lain-lain ini akan membuat para

pelajar merasa terdorong maupun terhambat dalam proses belajar di

lingkungannya. Selain itu dalam pergaulan di masyarakat khususnya

dengan teman-teman akan sangat mempengaruhi belajarnya. Apabila

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

dalam lingkungan masyarakat tersebut baik, aman dan mau

memperhatikan kewajiban para pelajar akan membantu dalam proses

belajar. Dengan demikian dalam lingkungan masyarakat akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa

Bagan II.1

Hubungan antara Sikap Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar di Keluarga,

Lingkungan Belajar di Sekolah dan Lingkungan Belajar di Masyarakat

dengan Prestasi Belajar Siswa

D. Rumusan Hipotesis

1. Adanya hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin siswa

dengan prestasi belajar siswa.

2. Adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar di

keluarga dengan prestasi belajar siswa.

SIKAP DISIPLIN BELAJAR

LINGKUNGAN BELAJAR

DI KELUARGA

LINGKUNGAN BELAJAR

DI SEKOLAH

LINGKUNGAN BELAJAR

DI MASYARAKAT

PRESTASI BELAJAR

SISWA

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

3. Adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar di

sekolah dengan prestasi belajar siswa.

4. Adanya hubungan antara positif dan signifikan lingkungan belajar di

masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

5. Adanya hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar

siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di

sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar

siswa.

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian menggunakan metoda studi kasus (case study) karena

penelitian ini dibatasi pada lokasi SMK SANJAYA PAKEM dimana hasil

atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa direalisasikan di

tempat lain. Studi kasus yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang

berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang

diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian : SMK SANJAYA PAKEM

2. Waktu Penelitian : Mei 2007

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK SANJAYA PAKEM,

Yogyakarta

2. Obyek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah:

a. Sikap disiplin belajar siswa

b. Lingkungan belajar siswa di keluarga

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

c. Lingkungan belajar siswa di sekolah

d. Lingkungan belajar siswa di masyarakat

e. Prestasi belajar siswa

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan objek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda, hewan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber

data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

Sesuai masalah yang akan diteliti yaitu hubungan antara sikap

disiplin belajar, lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa, maka

populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK SANJAYA

PAKEM.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM.

Dalam menentukan besar kecilnya sampel, tidak ada ketergantungan

mutlak, dalam bukunya Suharsimi Arikunto mengatakan “apabila

subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga

penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila jumlah

subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih

targantung setidak-tidaknya: a) kemampuan peneliti dilihat segi waktu,

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

tenaga, dan biaya; b) sempit luasnya pengamatan setiap subyek, karena hal

itu menyangkut banyak sedikitnya data”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005:61). Pertimbangan-pertimbangan

melakukan penelitian siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM yang

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut siswa kelas 1 belum

dianggap mampu untuk beradaptasi dengan situasi lingkungan sekolah,

siswa kelas 3 mempersiapkan untuk belajar menghadapi Ujian Akhir

Nasional, keterbatasan waktu dalam penelitian karena mendekati ujian

akhir sekolah sehingga guru pendamping hanya mengizinkan untuk

melakukan penelitian di kelas 2.

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

=1X Sikap disiplin belajar siswa

=2X Lingkungan belajar siswa di keluarga

=3X Lingkungan belajar siswa di sekolah

=4X Lingkungan belajar siswa di masyarakat

b. Variabel Terikat

Prestasi belajar (nilai raport) siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah:

a. Variabel Bebas

Data mengenai variabel bebas diperoleh melalui jawaban

kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Kuesioner berbentuk

pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang

disediakan. Pengukuran sikap disiplin belajar siswa, lingkungan

belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan

belajar di masyarakat menggunakan skala Likert dengan memberi skor

1 sampai dengan 4 pada setiap pertanyaan.

Pengukuran tersebut adalah:

Tabel III.1 Skor pertanyaan

Skor No Kriteria Jawaban Pertanyaan

Positif Pertanyaan

Negatif 1 Selalu Dinilai 4 Dinilai 1 2 Sering Dinilai 3 Dinilai 2 3 Jarang Dinilai 2 Dinilai 3 4 Tidak Pernah Dinilai 1 Dinilai 4

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel III.2 Tabel kisi-kisi Kuesioner sikap disiplin belajar siswa

Nomor item Variabel

Penelitian Dimensi Indikator + -

Disiplin belajar

1. Pengendalian tingkah laku dalam belajar.

2. Memiliki

pengawasan diri dalam belajar

3. Mampu

membatasi perilaku siswa dalam belajar sesuai dengan ketentuan-ketentuan

1. tidak mengganggu teman dalam belajar

2. tidak menunda tugas-tugas dalam belajar

3. tidak ramai di kelas

1. menyelesaikan

tugas dari gurunya 2. memiliki tanggung

jawab siswa untuk belajar

3. persiapan belajar untuk esok hari

4. memperhatikan pelajaran di kelas dan mencatat hal yang penting

1. menaati tata tertib

sekolah 2. datang ke sekolah

tepat waktu 3. belajar sesuai

dengan peraturan jadwal jam belajar

7 1 6 3 5

4 6

8

10

9

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel III.3 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga

Nomor

item Variabel Penelitian Dimensi Indikator

+ - Lingkungan Belajar di Keluarga

1) Cara mendidik orang tua

2) Suasana

keluarga 3) Pengertian

orang tua 4) Keadaaan

sosial ekonomi keluarga

5) Latar

belakang kebudayaan keluarga

1. dorongan dan semangat dari orang tua

2. kewajiban orang tua mendidik terhadap anaknya sebagai pelajar

1. kebiasaan dalam

keluarga yang rajin

2. situasi dan kondisi dalam keluarga

1. orang tua selalu

memperhatikan proses belajar di rumah

2. orang tua menanyakan hasil belajar dari sekolah

3. kasih sayang orang tua kepada anaknya

1. penghasilan dari

orang tua 2. pemberian uang

saku ke sekolah 1. tingkat

pendidikan orang tua

1 5 2 4

10 6 9

7

8 3

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel III.4 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah

Nomor item Variabel

Penelitian Dimensi Indikator + -

Lingkungan Belajar di Sekolah

1) Interaksi guru dengan murid

2) Cara

penyajian guru

3) Hubungan

antara murid 4) Media

pendidikan 5) Kurikulum 6) Waktu

sekolah 7) Pelaksanaan

disiplin di sekolah

8) Keadaan

gedung 9) Metode

belajar 10) Tugas rumah

bertanya kepada guru

penyajian guru yang menarik memiliki rasa saling menghormati dan bergotong royong penggunaan fasilitas sekolah

membuat perencanaan pembelajaran yang jelas terhadap murid

penggunaan waktu yang sebaik-baiknya menaati peraturan di sekolah

kondisi sekolah yang bersih, rapi dan terang menggunakan metode belajar yang variatif

berlatih belajar mandiri di rumah

5 1

8

9

2

3

4

6

10

7

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel III.5 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat

Nomor item Variabel

Penelitian Dimensi Indikator + -

Lingkungan Belajar di Masyarakat

1) mass media yang ada di masyarakat

2) teman

bergaul 3) kegiatan-

kegiatan di masyarakat

4) cara hidup di

lingkungan masyarakat

1. menambah wawasan yang luas

2. maraknya majalah, komik dan acara pertelevisian yang makin banyak

1. dapat mengatur

waktu dalam bermain dan belajar.

2. membatasi dan mengontrol diri dalam pergaulan terhadap teman-teman

1 olah raga,

kesenian, gotong royong, kegiatan kaum muda yang lain

1. suasana

masyarakat yang ada

2. adanya jam belajar masyarakat

3

6,7

1,8

2

5

10 4,9

b. Variabel Terikat

Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai raport mata pelajaran

ekonomi kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM. Pengukuran prestasi

belajar dengan melihat nilai raport ekonomi yang dicapai pada

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

semester II. Prestasi siswa dikelompokkan dengan menggunakan PAP

tipe II. Dalam tipe II batas penguasaan minimal yang dianggap dapat

meluluskan dari derajat pengusaaan kompentensi yang dituntut 56%.

Derajat penguasaan minimal 56% diberi nilai cukup (Masidjo,

1985:40).

a. 81% - 100% = A, sangat baik

b. 66% - 80% = B, baik

c. 56% - 65% = C, cukup

d. 46% - 55% = D, kurang

e. dibawah 46% = E, sangat kurang

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Koesioner

Koesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang

disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan

belajar siswa di sekolah dan lingkungan belajar siswa di masyarakat.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum

dan data mengenai prestasi belajar ekonomi siswa kelas 2 SMK

SANJAYA PAKEM.

3. Wawancara

Wawancara merupakan dialog yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan

untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan. Metode ini

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

diperlukan untuk mendapat data-data untuk melengkapi data-data yang

telah dikumpulkan dengan metode kuesioner.

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Untuk mencapai tingkat objektivitas hasil yang tinggi, maka perlu diuji

validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Pengetahuan tentang validitas dan

reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang

keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan

yang sebenarnya.

1. Uji Validitas / Kesahihan Kuesioner

Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suharsimi, 2002:144-

145). Alat ukur dikatakan valid bila dapat memberikan hasil pengukuran

yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya

pengukuran.

Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur taraf sampai di

mana suatu kuesioner valid/sah. Suatu kuesioner dikatakan valid jika butir-

butir pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur (Suharsimi, 2002:146). Dengan kata lain pengujian

validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah instrument pengukurannya

dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Rumus korelasi yang

digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson, adapun rumus

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

korelasinya menurut Suharsimi Arikunto (2002:146) adalah sebagai

berikut:

rxy = ( )( )

( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN

YXXYN

∑∑∑∑∑∑∑

−−

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

ΣX = jumlah skor X

ΣY = jumlah skor Y

ΣXY = jumlah hasil kali antara X dan Y

N = banyaknya sampel yang diuji

Sedangkan untuk proses perhitungan, penulis menggunakan bantuan

komputer program SPSS (Statistical Package For Social Sciences) versi

12. Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi (rhit) bernilai positif

dan lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%.

Demikian sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi (rhit)

lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikansi 5%.

Berikut ini interpretasi koefisien korelasi nilai r (Sugiyono, 2005:183):

Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat

Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner

yang dipakai sebagai bahan penelitian yang layak atau tidak dipakai.

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Koesioner sebagai alat ukur perlu di uji validitasnya untuk menunjukkan

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakakan

fungsi ukurnya. Semakin tinggi alat ukurnya, semakin tepat pula alat

pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas suatu

alat ukur, semakin jauh pula alat pengukur itu mengenai sasarannya. Uji

validitas menggunakan populasi berukuran N = 30 dengan df = N-2 (dk =

30-2 = 28), sehingga didapatkan rtabel = 0,239. Rangkuman dari hasil

pengukuran validitas tampak dalam tabel-tabel berikut ini :

Tabel III.6 Rangkuman Uji Validitas Sikap Disiplin Belajar

No. Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0,2677 0,239 Valid 2 0,2453 0,239 Valid 3 0,3538 0,239 Valid 4 0,3668 0,239 Valid 5 0,5054 0,239 Valid 6 0,2782 0,239 Valid 7 0,3317 0,239 Valid 8 0,3045 0,239 Valid 9 0,5251 0,239 Valid 10 0,4793 0,239 Valid

Tabel III.7 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga

No. Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0,3606 0,239 Valid 2 0,4542 0,239 Valid 3 0,4256 0,239 Valid 4 0,6558 0,239 Valid 5 0,2481 0,239 Valid 6 0,2432 0,239 Valid 7 0,3375 0,239 Valid 8 0,4230 0,239 Valid 9 0,3585 0,239 Valid 10 0,3688 0,239 Valid

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel III.8 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah

No. Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0,4167 0,239 Valid 2 0,5307 0,239 Valid 3 0,3287 0,239 Valid 4 0,2763 0,239 Valid 5 0,3710 0,239 Valid 6 0,4636 0,239 Valid 7 0,2871 0,239 Valid 8 0,3681 0,239 Valid 9 0,2658 0,239 Valid 10 0,2611 0,239 Valid

Tabel III.9 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat No.

Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,3038 0,239 Valid 2 0,2771 0,239 Valid 3 0,3273 0,239 Valid 4 0,3587 0,239 Valid 5 0,3434 0,239 Valid 6 0,6266 0,239 Valid 7 0,4570 0,239 Valid 8 0,5066 0,239 Valid 9 0,2938 0,239 Valid 10 0,2580 0,239 Valid

2. Uji Reliabilitas / Keandalan Kuesioner

Reliabilitas didefinisikan sebagai sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas koesioner dilakukan dengan teknik

belah dua, yaitu teknik ganjil genap. Jenis reliabilitas yang digunakan

adalah teknik analisis butir. Pengujian koesioner ini merupakan kelanjutan

dari validitas kuesioner terdahulu. Dari sejumlah kuesioner yang valid

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

tadi kemudian dibagi dua yaitu item yang bernomor genap dijadikan satu

menjadi belahan kedua (Y), kemudian skor untuk masing-masing item

pada tiap belahan dijumlahkan dan dikorelasikan pada total belahan

pertama dengan skor total belahan (r1/2 ½) dengan product moment. Dari

hasil tersebut, kita masih perlu mencari angka reliabilitas untuk

keseluruhan item tanpa dibelah (r11). Perhitungan reliabilitas koesioner

dengan menggunakan rumus Spearman-Brown:

R11= )

21

211(

21

212

r

r

+

Keterangan:

r 11 = angka reliabilitas keseluruhan item

r1/21/2 = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua

Selanjutnya bila kita lihat taraf dari hasil relibilitas untuk

keseluruhan item tanpa dibelah dan kita terapkan taraf signifikan 5%.

Dengan syarat r11 lebih besar dari tabel berarti koesioner reliable. Analisis

realibilitas instrument menggunakan perhitungan dengan bantuan

komputer SPSS 12.00.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk

variabel sikap disiplin belajar (X1 ) sebesar 0,7094. Harga r11 selanjutnya

dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239. mengingat nilai r11

berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa variabel sikap

disiplin belajar ini mempunyai taraf reliabilitas kuat (Lampiran II: 111).

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk

variabel lingkungan belajar di keluarga (X 2 ) sebesar 0,7256. Harga r11

selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat

nilai r 11 berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa

variabel lingkungan belajar di keluarga ini mempunyai taraf reliabilitas

kuat (Lampiran II: 112).

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk

variabel lingkungan belajar di sekolah (X 3 ) sebesar 0,6821. Harga r11

selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat

nilai r 11 berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa

variabel lingkungan belajar di sekolah ini mempunyai taraf reliabilitas

kuat (Lampiran II: 113).

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk

variabel lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) sebesar 0,7153 Harga r11

selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat

nilai r 11 berada pada taraf 0,60–0,799 maka dapat dikatakan bahwa

variabel lingkungan belajar di masyarakat ini mempunyai taraf reliabilitas

kuat (Lampiran II: 114).

H. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan regresi. Agar

kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis regresi ganda yaitu uji normalitas dan

uji linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukannya analisis data.

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah

skor-skor sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu

populasi distribusi teoritis. Dalam pengujian normalitas peneliti

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian

pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Pengujian normalitas dilakukan

dengan bantuan SPSS 12.00. Jika nilai α hitung untuk tiap-tiap

variabel penelitian ini dibawah α =0.05 maka distribusi data tersebut

adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di

atas 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian

berdistribusi normal. Adapun uji Kolmogorov-Smirnov untuk

normalitas adalah sebagai berikut (Imam Ghozali, 2002: 36):

D = maksimum ( )( )XSXF no −

Keterangan:

D : Deviasi maksimum

Fo(X) : Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan

Sn(X) : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Uji ini dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut:

1). Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi populasi normal.

2). Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi populasi tidak normal.

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

b. Uji Linearitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai hubungan linearitas atau tidak dengan

variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Nana

Sudjana, 1992:332):

2

2

SeS

F TC=

Keterangan:

F : Nilai F untuk garis regresi 2TCS : Varians tuna cocok

2Se : Varians kekeliruan

Kriteria pengujian linearitas yaitu nilai hitungF dibandingkan

dengan tabelF pada taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung diperoleh

dari perhitungan SPSS 12.00. Jika nilai Fhitung<nilai Ftabel maka

hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier.

Dan sebaliknya jika nilai Fhitung>nilai Ftabel maka hubungan antar

variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Pengujian Hipotesis I, II, III, IV

Untuk menguji hipotesis 1, 2, 3 dan 4 dalam pengujian ini

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

1) Perumusan hipotesis I

Ho : r = 0 Tidak ada hubungan sikap disiplin belajar siswa

terhadap prestasi belajar siswa.

Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa

terhadap prestasi belajar siswa.

2) Perumusan hipotesis II

Ho : r = 0 Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di

keluarga terhadap prestasi belajar siswa.

Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di

keluarga terhadap prestasi belajar siswa.

3) Perumusan hipotesis III

Ho : r = 0 Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di

sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di

sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

4) Perumusan hipotesis IV

Ho : r = 0 Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di

masyarakat terhadap prestasi belajar siswa.

Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di

masyarakat terhadap prestasi belajar siswa.

Untuk menguji koefisien korelasi sederhana digunakan tabel t

dengan menggunakan statistik uji t sebagai berikut:

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

t = 2r1

2nr

Dimana:

r = koefisien korelasi sederhana

n = jumlah sampel

1) Ha diterima jika thitung ≥ ttabel

2) Ha ditolak jika thitung ≤ ttabel

Atau berdasarkan probabilitas pada taraf signifikan 5%

1). Jika probabilitas > 0,05 maka Ha harus ditolak

2). Jika probabilitas < 0,05 maka Ha harus diterima

b. Analisis regresi berganda

Mencari persamaaan regresi linear berganda

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4

Keterangan:

Y : prestasi belajar siswa

a : konstanta

b1 : slope yang berhubungan dengan variabel x1

b2 : slope yang berhubungan dengan variabel x2

b3 : slope yang berhubungan dengan variabel x3

b4 : slope yang berhubungan dengan variabel x4

x1 : skor kedisiplinan belajar siswa

x2 : skor lingkungan belajar di keluarga

x3 : skor lingkungan belajar di sekolah

x4 : skor lingkungan belajar di masyarakat

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Untuk melihat apakah variabel-variabel dalam regresi bisa dipakai

sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa dilakukan uji F

dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada signifikansi = 0,05

dengan pembilang db pembilang = k dan penyebut = n-k-1.

( )( )kR

knRF 2

2

11

−−−

=

Keterangan :

F : harga F garis regresi yang dicari

N : banyaknya sampel 2R : koefisien determinan korelasi ganda

K : jumlah variabel bebas

Kesimpulan:

1). Jika nilai F hitung >F tabel berarti variabel-variabel dalam regresi bisa

dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa.

2). Jika nilai F hitung < F tabel berarti variabel-variabel dalam regresi tidak

bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa.

Atau berdasarkan probabilitas pada taraf signifikansi 5%:

1). Jika probabilitas > 0,05 maka variabel-variabel dalam regresi tidak

bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa

2). Jika probabilitas < 0,05 maka variabel-variabel dalam regresi bisa

dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Data kelembagaan sekolah

Nama Sekolah : SMK SANJAYA PAKEM

Alamat : Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman

2. Sejarah berdirinya sekolah

SMK Sanjaya Pakem berlokasi di jalan Kaliurang Km 17 Pakem,

Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SMK Sanjaya

Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari 1966 dengan nama Sekolah

Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto. Awalnya SMK Sanjaya Pakem

belum memiliki gedung, sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung

di gedung SMP Kanisius Pakem.

SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya, milik

Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang diketuai

oleh bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan:

1. Bpk. Drs. Ramidjo Sutanto

2. Bpk. Drs. Y. Sukijo

3. Bpk. Y. Susmadi, BA

Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang didirikan oleh

Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai dengan pendirinya yakni

SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK Sanjaya Pakem didirikan

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

dengan akte notaris nomor 43 tahun 1979 dengan notarisnya adalah Bpk.

S. Siswadi, SH. Dan pada tahun 1983 SMK Sanjaya Pakem mulai

menempati gedung barunya yang dibangun diatas tanah seluas 3200 m2

yang terdiri dari:

1. 9 ruang kelas

2. 1 ruang guru

3. 1 ruang perpustakaan

4. 1 ruang BP

5. 1 ruang koperasi

6. 1 ruang parkir siswa

7. 1 lapangan basket

8. 1 ruang kepala sekolah

9. 1 ruang praktek

10. 1 ruang UKS

11. 1 ruang computer

12. 1 ruang parkir guru

13. 3 kamar mandi/WC

Pada tahun 1992 dibangun lagi dua ruang kelas disebelah Utara gedung

lama dan dua kamar mandi/WC. Kini SMK Sanjaya Pakem telah

memiliki:

1. 11 ruang kelas

2. 5 kamar mandi/WC (1 untuk guru pegawai dan 4 untuk siswa).

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

3. 3 ruang praktek, masing-masing untuk kelas Akuntansi, Perkantoran

dan Penjualan.

4. 1 ruang tata usaha

5. 3 ruang kantin

6. 1 ruang kaprodi

7. 1 ruang mengetik

8. 1 ruang OSIS

9. 1 ruang laboratorium bahasa

10. 1 ruang gudang

11. 1 ruang operator

B. Status SMK Sanjaya Pakem

SMK Sanjaya Pakem mendapat status “disamakan” dari Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1986, dengan surat keputusan nomor

0292/H/1986. Piagam Akreditasi “disamakan” nomor A 04 003. Dan sejak

tanggal 14 Desember 2005, dengan surat keputusan (SK- terlampir) Badan

Akreditasi Sekolah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor:

14.1/BASPROP/TU/XII/2005 tentang penetapan hasil akreditasi sekolah,

menetapkan bahwa SMK Sanjaya Pekem, Sleman dinyatakan “terakreditasi”

dengan nilai dan peringkat akreditasi seperti tampak dalam tabel 1 berikut:

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel nilai dan peringkat akreditasi

N0 Alamat sekolah

Program Keahlian

Nilai Akreditasi

Peringkat Akreditasi

21 SMK Sanjaya Pakem, Sleman Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem Sleman (Tlp. 895187)

1. Akuntansi

2. Sekretaris

3. Penjualan

91,55 85,59 90,34

A A A

C. Visi dan Misi Sekolah

Tujuan pendidikan SMK Sanjaya Pakem, sejalan dengan apa yang tertuang

dalam Visi dan Misinya yaitu:

1. Visi SMK Sanjaya Pakem

Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian

cinta kasih.

2. Misi SMK Sanjaya Pakem

a. Disiplin dalam belajar dan bekerja

b. Tertib dalam belajar dan bekerja

c. Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas

d. Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan serta

aktif dan kreatif.

e. Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh warga

sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah

f. Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta

kasih

g. Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan

kompetensi yang dimilikinya.

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Selain itu, SMK Sanjaya Pakem dalam upaya mengembangkan bidang

keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah

dalam sistem pendidikan nasional tetap berpegang pada tujuan pendidikan

SMK yang telah ditetapkan oleh Depdiknas, yaitu:

a. Menyiapakan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat

mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan

manajemen.

b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu

berkompetensi, dan mampu mengembangkan siri dalam bidang bisnis

dan manajemen.

c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat yang mandiri

(bekerja untuk dirinya sendiri) dan atau mengisi kebutuhan dunia kerja

bidang bisnis dan manajemen.

d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,

adaptif dan kreatif, khususnya di bidang bisnis dan manajemen.

D. Kepala Sekolah

Sejak berdiri sampai dengan sekarang, sudah tercatat lima orang yang pernah

dan sedang menjabat Kepala sekolah:

1. Periode 1996-1969 : Bapak Drs. J. Sukidjo

2. Periode 1969-1975 : Bapak St. Teguh Setiadi, BA

3. Periode 1975-1977 : Bapak Drs. V. Sumarno

4. Periode 1977-1999 : Bapak F. Sutoyo, BA

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

5. Periode 1999-2001 : Bapak Drs. Ig. Suryadi S.W., S.E

6. Periode 2001- sekarang : Bapak Y. Supriyadi, Bc.Hk., S.Pd

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala sekolah dibantu langsung oleh empat

wakil kepala sekolah, yaitu:

1. Bidang Kurikulum : Dra. F.Heny Prihasworo

2. Bidang Kesiswaan : Y. Broto Purwanto, S.Pd

3. Bidang Sarana dan Parasarana : Y.C.Agus Budiyanto, S.Pd

4. Bidang Humas : M. Murniyati, B.Sc

Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, Kepala Sekolah juga

mengangkat beberapa guru menjadi Ketua Program Studi, yaitu:

1. Ka. Prodi Jurusan Akuntansi : B.Endah Wahyuningsih,S.Pd

2. Ka. Prodi Jurusan Penjualan : Budi Rahayu, B.A.

3. Ka. Prodi Jurusan Sekretaris : Dra. Suwarti

E. Guru-Guru

SMK Sanjaya Pakem mempunyai 28 orang guru, yang terdiri dari:

1. Guru Tetap sebanyak 12 orang, yang terdiri dari:

a. Lima orang guru tetap yayasan

b. Tujuh orang guru DPK

2. Guru Tidak Tetap sebanyak 16 orang

3. Pegawai sebanyak 7 orang, terdiri dari:

b. Pegawai Tetap Yayasan: 3 orang

c. Pegawai Tidak Tetap: 4 orang

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Dilihat dari fungsinya, guru SMK Sanjaya Pakem dapat dikategorikan

sebagai berikut: guru kelas biasa, guru kelas merangkap guru bimbingan dan

wali kelas. Jumlah wali kelas sebanyak 10 orang, seperti tertera dalam tabel

berikut:

No Kelas Nama Wali Kelas 1 I AK Y. Broto Purwanto, S.Pd 2 I AP Dra. Z. Sri Utami 3 I PJ Y. Rini Kusuma Indrawati, S.Pd 4 II AK E. Triswinarti, S.Pd 5 II AP Setyo Budi Kriawanto, S.Pd 6 II PJ M. Peniati, S.Pd 7 III AK B. Endah Wahyuningsih, S.Pd 8 III AP Dra. F. Heny Prihaswara 9 III PJ YC. Agus Budiyanto, S.Pd

F. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan Sekolah dan Perpustakaan

Tugas umum pegawai Tata Usaha adalah memberi pelayanan kepada guru,

pegawai lainnya dan siswa-siswi yang berhubungan dengan surat-menyurat

dan urusan administratif lainnya. Rincian tugas pegawai Tata Usaha adalah

sebagai berikut:

1. Mengurus daftar gaji

2. Mengurus subsidi

3. Mengurus kenaikan pangkat

4. Mengurus kenaikan berkala

5. Mengurus uang sekolah

6. Mengurus persediaan barang kebutuhan sekolah dan kantor

7. Mengurus perpustakaan

8. Mengurus foto copy

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

G. Siswa SMK Sanjaya Pakem

Jumlah siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2006/2007 menurut data

terakhir adalah sebanyak 262 0rang siswa. Yang terdiri dari:

1. Putra : 20 orang

2. Putri : 242 orang

Perincian menurut masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

Kelas Putra Putri Jumlah I AK 1 28 29 I AP - 25 25 I PJ 6 17 23 II AK 4 31 35 II AP - 31 31 II PJ 2 30 32 III AK 1 32 33 III AP - 30 30 III PJ 6 18 24 Jumlah 20 242 262

H. Fasilitas Sekolah

Fasilitas dalam ruangan kelas cukup lengkap, antara lain:

1. Meja dan kursi untuk guru dan siswa

2. Papan informasi kelas

3. Papan absensi

4. Salib

5. Gambar Kepala Negara dan Wakil

6. Gambar lambang Negara

7. Visi dan Misi SMK Sanjaya Pakem

8. Papan tulis

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

9. Kalender akademik

10. Peta Indonesia

11. Gambar pahlawan

Selain itu, ada juga fasilitas-fasilitas pelatihan dan penunjang kegiatan belajar

mengajar seperti:

1. 40 buah mesin ketik manual

2. 6 buah mesin hitung manual

3. 40 buah mesin hitung listrik

4. 2 set OHP

5. 2 buah kas register

6. 40 buah Komputer

7. 1 alat trimbang elektronik

8. 1 mesin ketik elektonik

9. 2 buah laptop

10. 2 buah labeling

11. 1 buah TV LCD

12. Projektor

I. Majelis Sekolah

Majelis Sekolah (MS) adalah wadah kerja sama sekolah dan masyarakat

dalam upaya memanfaatkan potensi-potensi penunjang kegiatan pembelajaran

yang ada di sekitar sekolah, khususnya dunia usaha, dunia industri dan dunia

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

kerja, demi pencapaian tujuan SMK, yaitu menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas.

Majelis sekolah adalah majelis pendidikan kejuruan yang ada di tingkat

sekolah, yang keanggotaannya terdiri atas unsur perwakilan kelompok atau

perorangan, antara lain: KADINDA tingkat II, asosiasi profesi, organisasi

pekerja, tikoh masyarakat, instansi terkai dan relawan alumni yang memiliki

kepedulian terhadap sekolah, serta dari pihak sekolah (guru-guru).

Majelis sekolah diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam membangun

hubungan fungsional antara sekolah dan DU/DI/DK, baik yang menyangkut

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, sekaligus menjadi wahana untuk

melakukan upaya-upaya peningkatan dan pengembangan mutu proses dan

hasil pelatihan bagi siswa.

Majelis sekolah berperan sebagai agen yang memformulasikan dan

mengkomunikasikan aspirasi dan tuntutan DU/DI/DK, baik yang berhubungan

dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan maupun tentang tenaga

kerja berkualitas yang dibutuhkan.

Majelis sekolah menjadi mitra pimpinan sekolah dalam mengembangkan

lembaga pendidikan kejuruan (SMK), kurikulum, penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan, guru/staf, relasi dengan DU/DI/DK, unit produksi,

mempromosikan kedudukan SMK serta memasarkan tamatan. Selain itu, MS

juga turut berperan dalam penerimaan siswa baru (PSB), uji kompetensi dan

sertifikasi, penambahan institusi (DU/DI/DK) tempat siswa menjalankan

praktik lapangan.

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

J. Implikasi dari Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan

1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke

dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normative, adaptif, dan produktif.

Kelompok normative adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap

yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa

Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.

Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika,

IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan

Kewirausahaan. Kelompok Produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran

yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi

Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang

alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan

dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternative lain.

2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi

Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk

memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.

3. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada setiap akhir penyelesaian satu

stndar kompetensi atau beberapa penyelesaiaan kompetensi dasar dari

setiap mata pelajaran.

4. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 40 menit.

5. Beban belajar di SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka,

praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industry

ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

6. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38

minggu dalam satu tahun pelajaran.

K. Ketentuan Pelaksanaan

Ketentuan pelaksanaan Standar isi dan standar kompetensi diatur dalam

peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006. Beberapa hal

penting yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:

1. Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan

kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai

kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada:

a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 36 sampai dengan pasal 38;

b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 5 sampai dengan pasal 18, dan pasal 25 sampai

dengan pasal 27;

c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah;

d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi kelulusan untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah.

2. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum

dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi sebagaimana diatur

dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan

Standar Kompetensi Lulusan seperti diatur dalam peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Satndar Kompetensi

Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

3. Pengembangan dan penetapan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) pendidikan dasar dan menengah memperhatikan panduan

penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah

yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

4. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengadopsi atau

mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan

menengah yang disusun BSNP.

5. Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah dan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

paling lambat tahun ajaran 2009/2010.

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data dalam bab ini akan dibahas mengenai sikap disiplin

belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah,

lingkungan belajar di masyarakat dan prestasi belajar siswa yang disusun

dalam suatu distribusi frekuensi.

1. Sikap disiplin belajar siswa

Berdasarkan data hasil koesioner yang digunakan untuk

mengungkap variabel sikap disiplin belajar siswa yang dibagikan pada

para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor

terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan

diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 37 dan skor terendah adalah

20. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.

Tabel V.1 Distribusi Frekuensi

Sikap Disiplin Belajar Siswa No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 20 – 21 3 3.06 2 22 – 23 6 6.12 3 24 – 25 15 15.31 4 26 – 27 14 14.29 5 28 – 29 22 22.45 6 30 – 31 17 17.35 7 32 – 33 9 9.18 8 34 - 40 12 12.24

jml 98 100 %

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai

skor antara 34 - 40 ada 12 siswa atau12.24%. Skor 32 - 33 ada 9 siswa

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

atau 9.18%, skor 30 - 31 ada 17 siswa atau 17.35%, skor 28 -29 ada 22

siswa atau 22.45% yang mana merupakan skor sikap disiplin belajar siswa

yang paling tinggi, skor 26 – 27 ada14 siswa atau 14.29%, skor24 – 25 ada

15 siswa atau 15.31%, skor 22 - 23 ada 6 siswa atau 6.12, skor 20 -21 ada

3 siswa atau 3.06% merupakan skor sikap disiplin belajar siswa yang

paling rendah .

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 28,663 dan

standar deviasi adalah 4,11 (lihat lampiran V: 113). Untuk mengetahui

penilaian siswa terhadap variabel sikap disiplin belajar siswa digunakan

Penilaian Acuan Patokan II seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo

(1995:157) sebagai berikut:

Tabel V.2 Sikap Disiplin Belajar

No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 13 13,27 Sangat tinggi 2 30 - 33 26 26,53 Tinggi 3 27 – 29 28 28,57 Cukup 4 24 - 26 22 22,45 Rendah 5 < 24 10 10,20 Sangat rendah Jumlah 98 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa sikap disiplin belajar siswa

sebagian besar termasuk dalam kategori cukup (28,57%). Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap disiplin belajar siswa pada

siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori cukup.

2. Lingkungan Belajar di Keluarga

Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk

mengungkap variabel lingkungan belajar di keluarga yang dibagikan pada

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor

terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan

diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 39 dan skor terendah adalah

17. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi

Lingkungan Belajar di Keluarga No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 17 – 19 2 2,04 2 20 – 22 5 5,10 3 23 – 25 12 12,24 4 26 – 28 8 8,16 5 29 – 31 29 29,59 6 32 – 34 22 22,45 7 35 – 37 13 13,27 8 38 - 40 7 7,14

jml 98 100 %

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai

skor antara 38 - 40 ada 17 siswa atau 7,14%, skor 35 - 37 ada 13 siswa

atau 13,27%, skor 32 - 34 ada 22 siswa atau 22,45%, skor 29 -31 ada 29

siswa atau 29.59% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di

keluarga yang paling tinggi, skor 26 – 28 ada 8 siswa atau 8,16%, skor 23

- 25 ada 12 siswa atau 12,24%, skor 20 - 22 ada 5 siswa atau 5,10, skor 17

- 19 ada 2 siswa atau 2,04% merupakan skor lingkungan belajar di

keluarga yang paling rendah .

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 30.337 dan

standar deviasi adalah 4,99 (lihat lampiran V: 135). Untuk mengetahui

penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di keluarga

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs.

Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:

Tabel V.4 Lingkungan Belajar di Keluarga

No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 27 27,55 Sangat baik 2 30 - 33 37 37,76 Baik 3 27 – 29 12 12,24 Cukup 4 24 - 26 7 7,14 Kurang 5 < 24 15 15,31 Sangat kurang Jumlah 98 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di keluarga

sebagian besar termasuk dalam kategori baik (37,76%). Dengan demikian

dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di keluarga pada siswa

pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori baik.

3. Lingkungan Belajar di Sekolah

Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk

mengungkap variabel lingkungan belajar di sekolah yang dibagikan pada

para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor

terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan

diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 38 dan skor terendah adalah

21. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel V.5 Distribusi Frekuensi

Lingkungan Belajar di Sekolah No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 20 – 22 4 4,08 2 23 – 25 13 13,27 3 26 – 28 28 28,57 4 29 – 31 22 22,45 5 32 – 34 17 17,35 6 35 – 37 9 9,18 7 38 – 40 5 5,10

jml 98 100 %

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai

skor antara 38 - 40 ada 5 siswa atau 5,10% Skor 35 - 37 ada 9 siswa atau

9,18%, skor 32 - 34 ada 17 siswa atau 17,35%, skor 29 -31 ada 22 siswa

atau 22,45% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di sekolah

yang paling tinggi, skor 26 – 28 ada 28 siswa atau 28,57%, skor 23 - 25

ada 13 siswa atau 13,27%, skor 20 - 22 ada 4 siswa atau 4,08 merupakan

skor lingkungan belajar di sekolah yang paling rendah .

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 29.480 dan

standar deviasi adalah 4.20 (lihat lampiran V: 121-122). Untuk

mengetahui penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di

sekolah digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan

Drs. Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Tabel V.6 Lingkungan Belajar di Sekolah

No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 18 18,38 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 24 24,49 Cukup 4 24 - 26 17 17,35 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di sekolah

sebagian besar termasuk dalam kategori baik (31,63%). Dengan demikian

dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di sekolah pada siswa

pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori baik.

4. Lingkungan Belajar di Masyarakat

Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk

mengungkap variabel lingkungan belajar di masyarakat yang dibagikan

pada para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan

skor terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan

diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 39 dan skor terendah adalah

19. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.

Tabel V.7 Distribusi Frekuensi

Lingkungan Belajar di Masyarakat No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 19 – 21 3 3,06 2 22 – 24 8 8,16 3 25 – 27 20 20,41 4 28 – 30 26 26,53 5 31 – 33 23 23,47 6 34 – 36 9 9,18 7 37 - 39 9 9,18 8 ≥ 40 0 0

jml 98 100 %

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai

skor antara 37 - 39 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 34 - 36 ada 9 siswa atau

9,18%, skor 31 - 33 ada 23 siswa atau 23,47%, skor 28 -30 ada 26 siswa

atau 26,53% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di

masyarakat yang paling tinggi, skor 25 – 27 ada 20 siswa atau 20,41%,

skor 22 - 24 ada 8 siswa atau 8,16%, skor 19 - 21 ada 3 siswa atau 3,06

merupakan skor lingkungan belajar di masyarakat yang paling rendah .

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 29,694 dan

standar deviasi adalah 4.43 (lihat lampiran V: 136). Untuk mengetahui

penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di masyarakat

digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs.

Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:

Tabel V.8 Lingkungan Belajar di Masyarakat

No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 17 17,35 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 29 29,59 Cukup 4 24 - 26 13 13,27 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di

masyarakat sebagian besar termasuk dalam kategori baik (31,63%).

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di

masyarakat pada siswa pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam

kategori baik.

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

5. Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk

mengungkap variabel prestasi belajar ekonomi siswa yang dibagikan pada

para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x1=40 dan skor

terendah adalah 1x1=1. Berdasarkan data yang diperoleh dan

diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 9,00 dan skor terendah adalah

6,00. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.

Tabel V.9 Distribusi Frekuensi

Prestasi Belajar Siswa No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 6.0 – 6.3 9 9.18 2 6.4 – 6.7 18 18.37 3 6.8 – 7.1 23 23.47 4 7.2 – 7.5 15 15.31 5 7.6 – 7.9 17 17.35 6 8.0 – 8.3 9 9.18 7 8.4 – 8.7 3 3.06 8 8.8 – 10.0 4 4.08

jml 98 100 %

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai

skor antara 8.8 – 10.0 ada 4 siswa atau 4,08%. Skor 8.4 – 8.7 ada 3 siswa

atau 3,06% merupakan skor prestasi belajar siswa yang paling rendah, skor

8.0 – 8.3 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 7.6 – 7.9 ada 17 siswa atau 17,35%,

skor 7.2 – 7.5 ada 15 siswa atau 15,31%, skor 6.8 – 7.1 ada 23 siswa atau

23,47% merupakan skor prestasi belajar siswa yang paling tinggi, skor 6.4

– 6.7 ada 18 siswa atau 18,37%, skor 6.0 – 6.3 ada 9 siswa atau 9,18%.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 7.262 dan

standar deviasi adalah 0.719 (lihat lampiran V: 137). Untuk mengetahui

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

penilaian siswa terhadap variabel prestasi belajar siswa digunakan

Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo

(1995:157) sebagai berikut:

Tabel V.10 Prestasi Belajar Siswa

No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 8.1 16 16,33 Sangat Tinggi 2 6.6 – 8.0 60 61,22 Tinggi 3 5.6 – 6.5 22 22,45 Cukup 4 4.6 – 5.5 0 0 Rendah 5 < 4.6 0 0 Sangat rendah Jumlah 98 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar ekonomi siswa

sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi (61,22%). Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori

tinggi.

B. Analisis Data

Dalam bab ini akan disajikan analisis data yang meliputi pengujian

normalitas dan linieritas serta pengujian hipotesis. Analisis data dalam

penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer pogram SPSS (Statistical

Packages for Social Science for Windows release 12.00).

Setelah didapatkan data penelitian yang dibutuhkan, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi. Adapun uji asumsi dilakukan untuk mengetahui linier

atau tidaknya sebaran data penelitian antara sikap disiplin belajar siswa,

lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Uji normalitas dibutuhkan

untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran skor variabel sikap disiplin

belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah,

lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Uji linieritas

dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel yang ada.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test.

Hasil yang diperoleh setelah dilakukan uji normalitas untuk variabel sikap

disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar

di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa

diperoleh pada kolom asymp sig/asymtotic siginificance dua sisi adalah

diatas 0,05. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian

normalitas.

Tabel V.11 Hasil Pengujian Normalitas

Variabel Asymp.sig α Kesimpulan Sikap disiplin belajar 0,92 0,05 Normal Lingkungan belajar di keluarga

0,88 0,05 Normal

Lingkungan belajar di sekolah

0,316 0,05 Normal

Lingkungan belajar di masyarakat

0,682 0,05 Normal

Prestasi belajar 0,109 0,05 Normal

Dengan demikian bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi.

Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran IV: 129.

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

2. Uji Linearitas

Hasil uji linieritas antara variabel sikap disiplin belajar siswa

ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 0,857 dibandingkan dengan F tabel

pada df pembilang 16 dan df penyebut 80 dengan taraf signifikasi 5%

diperoleh F sebesar 1,772. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa

F hitung < F tabel atau 0,857 < 1,772, maka hubungannya linier

Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di keluarga

ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 0,976 dibandingkan dengan F tabel

pada df pembilang 19 dan df penyebut 77 dengan taraf signifikasi 5%

diperoleh F sebesar 1,723. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa

F hitung < F tabel atau 0,976 < 1,723, maka hubungannya linier

Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di sekolah

ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 1,009 dibandingkan dengan F tabel

pada df pembilang 16 dan df penyebut 80 dengan taraf signifikasi 5%

diperoleh F sebesar 1,772. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa

F hitung < F tabel atau 1,009 < 1,772, maka hubungannya linier

Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di masyarakat

ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 1,514 dibandingkan dengan F tabel

pada df pembilang 18 dan df penyebut 78 dengan taraf signifikasi 5%

diperoleh F sebesar 1,738. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa

F hitung <F tabel atau 1,514<1,738, maka hubungannya linier. Data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran IV:130.

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

C. Uji Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis I

Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara antara sikap

disiplin belajar siswa (X1 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,414

(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,411 maka terdapat

hubungan antara X1 dan Y, namun hubungan antara X1 dan Y sedang.

Koefisien korelasi 0,414 bertanda positif maka ada hubungan antara X 1

dan Y. Untuk menguji hubungan X1 dan Y signifikan atau tidak, dapat

dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >

t tabel maka hubungan antara X1 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika

t hitung < t tabel maka hubungan antara X1 dan Y tidak signifikan.

Dari perhitungan terdapat t hitung (2,726) > t tabel (1,661) atau dengan

melihat probabilitasnya, yaitu sebesar 0.008 yang dimana pada taraf

signifikansi 5% probabilitas sikap disiplin belajar siswa = 0,008 lebih kecil

dari 0,05 maka hubungan antara X1 dan Y signifikan. Dengan demikian

(Ha1 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara

sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ini diterima.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan

belajar di keluarga (X 2 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,369

(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,369 maka terdapat

hubungan antara X 2 dan Y, namun hubungan antara X 2 dan Y rendah.

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Koefisien korelasi 0,369 bertanda positif maka ada hubungan antara X 2

dan Y. Untuk menguji hubungan X 2 dan Y signifikan atau tidak, dapat

dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >

t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t hitung

< t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y tidak signifikan.

Dari perhitungan terdapat t hitung (2,337) > t tabel (1,661) atau dengan

melihat probabilitasnya yaitu sebesar 0,022 yang dimana pada taraf

signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di keluarga = 0,022 lebih

kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 2 dan Y signifikan. Dengan

demikian (Ha 2 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan

signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar

siswa ini diterima.

3. Pengujian Hipotesis III

Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan

belajar di sekolah (X 3 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,386

(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,386 maka terdapat

hubungan antara X 3 dan Y, namun hubungan antara X 3 dan Y rendah.

Koefisien korelasi 0,386 bertanda positif maka ada hubungan antara X 3

dan Y. Untuk menguji hubungan X 3 dan Y signifikan atau tidak, dapat

dilakukan dengan uji t, yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

t tabel maka hubungan antara X 3 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika

t hitung < t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y tidak signifikan.

Dari perhitungan terdapat t hitung (2,469) < t tabel (1,661) atau dengan

melihat probabilitasnya yaitu sebesar 0,015 yang dimana pada taraf

signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di sekolah = 0,015 lebih

kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 3 dan Y signifikan. Dengan

demikian (Ha 3 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan

signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar

siswa ini diterima.

4. Pengujian Hipotesis IV

Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan

belajar di masyarakat (X 4 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,473

(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,473 maka terdapat

hubungan antara X 4 dan Y, namun hubungan antara X 4 dan Y sedang.

Koefisien korelasi 0,473 bertanda positif maka ada hubungan antara X 4

dan Y. Untuk menguji hubungan X 4 dan Y signifikan atau tidak, dapat

dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >

t tabel maka hubungan antara X 4 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika

t hitung < t tabel maka hubungan antara X 4 dan Y tidak signifikan.

Dari perhitungan terdapat t hitung (2,414) < t tabel (1,661) atau dengan

melihat probabilitasnya, yaitu sebesar 0,018 yang dimana pada taraf

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di masyarakat = 0,018

lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 4 dan Y signifikan. Dengan

demikian (Ha 4 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan

signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar

siswa.

5. Pengujian Hipotesis V

Berdasarkan perhitungan kompoter melalui program SPSS

(lampiran VI:143), diperoleh nilai koefisien regresi berganda sebagai

berikut:

Konstanta (K) = 2,859

Koefisien regresi (X1 ) = 0,042

Koefisien regresi (X 2 ) = 0,030

Koefisien regresi (X 3 ) = 0,039

Koefisien regresi (X 4 ) = 0,038

Maka didapat persamaaan regresi linier ganda, sebagai berikut:

Y = 0,042X1 + 0,030X 2 + 0,039X 3 + 0,038X 4 + 2,859

Konstanta sebesar 2,859 menyatakan jika tidak ada sikap disiplin

belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di

sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa

maka prestasi belajar siswa adalah 2,859. koefisiensi regresi X1 sebesar

0,042 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x sikap disiplin belajar

siswa akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,042. koefisiensi regresi

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

X 2 sebesar 0,030 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x

lingkungan belajar di keluarga akan meningkatkan nilai prestasi sebesar

0,030. koefisiensi regresi X 3 sebesar 0,039 menyatakan bahwa setiap

terjadi perubahan 1x lingkungan belajar di sekolah akan meningkatkan

nilai prestasi sebesar 0,039. koefisiensi regresi X 4 sebesar 0,038

menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x lingkungan belajar di

masyarakat akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,038

Pengujian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi

ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien regresi ganda (R)

sebesar 0,614 (lampiran VI:143). Hal ini ada hubungan positif antara sikap

disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar

di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

Untuk menguji signifikan atau tidaknya harga koefisien regresi ganda (R)

tersebut digunakan uji F. Jika F hitung ≥ F tabel , maka harga koefisien regresi

ganda adalah signifikan. Jika F hitung < F tabel , maka harga koefisien regresi

ganda adalah tidak signifikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa F hitung

dengan taraf signifikansi 5%, db pembilang 4 dan db penyebut 92 lebih

besar dari pada F tabel (13,897 ≥ 2,471). Dengan demikian (Ha 5 ) yang

menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin

belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di

sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa ini

diterima.

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

D. Pembahasan

1. Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa (X1 ) dengan prestasi belajar

siswa (Y).

Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif

antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa yang

koefisiensi korelasi 0,414 menunjukkan hubungan sedang. Positif artinya

ada hubungan searah antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan

prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan sikap

kedisiplinan belajar siswa maka akan terjadi secara bersama-sama

hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang

positif antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi belajar

siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan

tersebut signifikan, karena t hitung 2,726 lebih besar dari t tabel 1,661.

Hal ini berarti antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan

signifikan.

Sikap disiplin belajar yang dialami siswa memiliki hubungan

positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya sikap disiplin belajar yang

tinggi dari siswa akan mempengaruhi siswa untuk berusaha mencapai

hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran ekonomi.

Sikap disiplin belajar siswa harus dapat diterapkan oleh para siswa

baik itu di dalam keluarga, sekolah maupun dalam masyarakat. Hal ini

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

akan menjadi tugas untuk siswa dalam mengembangkan sikap dan

perilaku siswa dalam mengatur pola hidup yang teratur dan terencana.

Siswa akan merasa memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam proses

belajar yang akan dicapai. Siswa yang memiliki sikap disiplin akan

cenderung lebih mandiri, bertanggung jawab, mempunyai semangat dalam

belajar dan prestasi yang dicapai juga akan baik.

Siswa dapat memiliki perencanaan-perencanaan dalam mengelola

waktu untuk belajar dan memiliki pedoman-pedoman yang baik dalam

belajar, sehingga siswa mampu menjalankan tugas belajar dengan

kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak luar. Hal ini siswa yang ada

sebagian besar sudah dapat menjalankan sikap disiplin belajar dengan baik

dan sikap ini harus dapat ditingkatkan lagi supaya prestasi belajar siswa

juga akan dapat meningkat pula.

Dalam menanamkan sikap disiplin belajar siswa kebanyakan

memiliki sikap yang teratur dan memiliki kemauan yang tinggi untuk

belajar sehingga dapat membentuk dan mengembangkan kepribadian yang

matang, memliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam belajar dan pada

akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Hubungan antara lingkungan belajar di keluarga (X 2 ) dengan prestasi

belajar siswa (Y).

Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif

antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa yang

koefisiensi korelasi 0,369 menunjukkan hubungan rendah. Positif artinya

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

ada hubungan searah antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan

prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan

belajar di keluarga maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang

searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara

lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar siswa

diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut

signifikan, karena thitung 2,337 lebih besar dari ttabel 1,661. Hal ini berarti

antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan.

Dalam lingkungan belajar di keluarga yang dialami siswa memiliki

hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya lingkungan

belajar di keluarga yang mendukung suasana belajar siswa dapat mencapai

hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan

meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebaliknya apabila lingkungan

belajar di keluarga yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar

sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah.

Lingkungan belajar di keluarga memiliki peranan yang penting

dalam membentuk pola hidup dan sikap dari anak itu sendiri. Dalam

lingkungan belajar yang ada di keluarga siswa dapat mengalami

perkembangan dan kematangan dalam belajar apabila di keluarga dapat

mendukung, membantu dan memahami situasi dan kondisi anak dalam

kesempatan memperoleh belajar. Dari pihak keluarga seperti orang tua,

saudara dan juga pihak yang lain dalam hubungan keluarga harus dapat

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki sebagai seorang siswa

seperti perlengkapan sekolah, buku-buku sekolah, uang saku dan

sebagainya.

Selain itu lingkungan belajar di keluarga dapat membantu dalam

proses belajar siswa seperti situasi dan kondisi di kekuarga yang tenang,

cara mendidik orang tua yang menanamkan sikap yang mandiri dalam

belajar, pengertian dari pihak keluarga yang dapat membantu anak untuk

belajar lebih nyaman, kebiasaaan dalam keluarga untuk melatih hidup

teraratur dalam belajar dan lain-lain. Hal ini dalam lingkugan belajar yang

ada di keluarga akan melatih, membantu dan membimbing anak untuk

lebih memiliki rasa tangggung jawab sebagai seorang siswa dalam

memperoleh prestasi belajar yang diharapkan oleh siswa dan keluarga.

3. Hubungan antara lingkungan belajar di sekolah (X 3 ) dengan prestasi

belajar siswa (Y).

Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif

antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa yang

koefisiensi korelasi 0,386 menunjukkan hubungan rendah. Positif artinya

ada hubungan searah antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan

prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan

belajar di sekolah maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang

searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara

lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar siswa

diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

signifikan, karena thitung 2,469 lebih besar dari ttabel 1,661. Hal ini berarti

antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan.

Dalam lingkungan belajar di sekolah yang dialami siswa memiliki

hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar di

sekolah memang sangat memiliki peranan yang penting dalam mendukung

suasana belajar siswa di sekolah, baik itu peranan guru yang ada, sarana

dan prasarana yang ada di sekolah, suasana lingkungan sekitar sekolah,

hubungan atau interaksi yang ada di dalam sekolah maupun di kelas dapat

membantu siswa mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan

baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata

pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di sekolah yang

tidak dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi bejar yang

akan dicapai juga rendah.

Lingkungan belajar di sekolah akan berusaha memaksimalkan

usaha-usaha dalam menyelenggaraan pendidikan yang ada supaya para

siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Usaha-usaha yang

ditempuh antara lain keadaan sekolah maupun kelas yang bersih dan rapi;

pengadaan sarana dan prasarana yang lebih modern seperti laboratorium

komputer, projektor, laptop, buku-buku pelajaran yang terbaru; lingkungan

sekolah yang tenang dan nyaman.

Selain itu dalam lingkungan sekolah dapat menciptakan situasi

yang harmonis antar guru, antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

dan pihak-pihak sekolah yang lain. Diharapkan dalam lingkungan sekolah

mampu berkomunikasi yang baik supaya tidak mengganggu kegiatan

belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat belajar lebih tenang dan serius

dengan keadaan sekolah yang lebih memusatkan kepentingan para

muridnya dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian dari sekolah

harus memperhatikan lingkungan belajar di sekolah supaya para siswa

mampu belajar dengan maksimal dan sungguh-sungguh sehingga prestasi

belajar yang diharapkan siswa dan sekolah juga akan baik.

4. Hubungan antara lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) dengan prestasi

belajar siswa (Y).

Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif

antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa

yang koefisiensi korelasi 0,437 menunjukkan hubungan cukup. Positif

artinya ada hubungan searah antara lingkungan belajar di masyarakat

dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau

penurunan lingkungan belajar di masyarakat maka akan terjadi secara

bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa.

Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan

dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang

menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena thitung 2,414 lebih besar

dari ttabel 1,661. Hal ini berarti antara lingkungan belajar di keluarga

dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi terdapat

hubungan yang positif dan signifikan.

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Lingkungan belajar di masyarakat yang dialami siswa memiliki

hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya lingkungan

belajar di masyarakat yang mendukung suasana belajar siswa, baik itu

dalam pergaulan, kegiatan-kegiatan masyarakat yang tidak membebani

siswa dalam belajar, kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang tenang

pada jam belajar dapat membantu siswa dalam proses belajar yang

diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar

siswa khususnya mata pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan

belajar di keluarga yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar

sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah.

Setiap masyarakat dapat mempengaruhi pendidikan yang dicita-

citakan oleh para siswa. Dalam lingkungan belajar di masyarakat ini

membantu para siswa untuk menciptakan suasana masyarakat yang

mendukung belajar sehingga dapat belajar dengan maksimal. Usaha-usaha

yang dilakukan oleh siswa dalam lingkungan masyarakat sekitar adalah

sebagai berikut membantu menciptakan suasana yang tenang pada saat

jam belajar, mengawasi anak-anak dalam pergaulan di masyarakat,

membatasi diri dalam pergaulan di masyarakat, dapat memilih acara-acara

yang berguna di masyarakat, dapat menggunakan media massa dengan

sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian anak

dalam lingkungan masyarakat akan mempunyai rasa tanggung jawab

sebagai pelajar untuk menjalankan tugasnya yaitu belajar sehingga prestasi

yang diperoleh akan baik.

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

5. Pegujian hubungan antara sikap disiplin belajar siswa (X1 ), lingkungan

belajar di keluarga (X 2 ), lingkungan belajar di sekolah (X 3 ), lingkungan

belajar di masyarakat (X 4 ) dengan prestasi belajar siswa (Y).

Hasil analisis regresi ganda diproleh harga koefisien regresi ganda

(R hitung ) sebesar 0,614 (lampiran VI halaman 130) dan menunjukkan

hubungan yang sedang. Koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan

yang positif antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di

keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat

dengan prestasi belajar siswa, artinya semakin tinggi sikap disiplin belajar

siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan

lingkungan belajar di masyarakat akan semakin tinggi pula prestasi belajar

siswa, begitu juga sebaliknya. Koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,377

(lampiran VI hal 130) termasuk dalam korelasi yang rendah antara sikap

disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di

sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

Untuk mengetahui signifikan tidaknya harga koefisien regresi

ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Harga Fhitung

diperoleh sebesar 13.897 sedangkan Ftabel dengan derajat kebebasan db

pembilang 4 dan db penyebut 92 sebesar 2,471. Dengan demikian ada

hubungan yang positif dan signifikan sikap disiplin belajar siswa,

lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan

belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bila sikap

disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

sekolah, lingkungan belajar di masyarakat ditingkatkan maka prestasi

belajar siswa juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.

Hal ini akan menjadi masukan bagi siswa bahwa sikap disiplin

belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah,

lingkungan belajar di masyarakat mempengaruhi prestasi belajar siswa

khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Sehingga siswa akan dapat

meningkatkan sikap disiplin belajar dengan lebih serius dan dapat

memanfaatkan suasana lingkungan belajar yang baik dalam belajar sehingga

siswa akan dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian pada siswa SMK Sanjaya Pakem maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara antara sikap disiplin

belajar siswa dengan dengan prestasi belajar ekonomi siswa.. Hal ini

didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,414. Hubungan

tersebut signifikan karena didukung dengan statistik uji t yang

menunjukkan thitung (2,726) lebih besar dari ttabel(1,661).

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di

keluarga dengan prestasi belajar siswa Hal ini didukung oleh hasil

perhitungan korelasi dengan r xy = 0,369. Hubungan tersebut signifikan

karena didukung dengan satatistik uji t yang menunjukkan thitung (2,337)

lebih besar dari ttabel (1,661).

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di

sekolah dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil

perhitungan korelasi dengan r xy = 0,386. Hubungan tersebut signifikan

karena setelah diuji dengan satatistik uji t yang menunjukkan thitung

(2,469) lebih kecil dari ttabel (1,661).

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di

masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

perhitungan korelasi dengan r xy = 0,473. Hubungan tersebut signifikan

karena setelah diuji dengan statistik uji t yang menunjukkan thitung (2,414)

lebih kecil dari ttabel (1,661).

5. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar

siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah ,

lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini

didukung oleh hasil perhitungan teknik analisa regresi ganda dengan

Ry 4,3,2,1 = 0,616. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan uji

F yang menunjukkan Fhitung(13.897) lebih besar dari Ftabel(2,471).

B. Keterbatasan Penelitian

Hal-hal yang menyebabkan keterbatasan penelitian adalah:

1. Penelitian dilakukan di kelas 2 saja karena dari pihak sekolah hanya

mengijinkan untuk meneliti di kelas 2 dengan alasan keterbatasan waktu

mengingat waktu mendekati ujian akhir.

2. Semua data penelitian tersebut diperoleh dari koesioner yang telah diisi

oleh para siswa yang bersangkutan sehingga kebenaran peneltian ini

tergantung dari keseriusan siswa dalam mengisi koesioner.

3. Penulis tidak bisa melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden.

Apabila responden dalam menjawab kuesioner tidak secara jujur maka

hasil penelitian ini tentu tidak berlaku secara penuh.

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

4. Kemampuan penulis yang terbatas untuk membuat daftar pertanyaan

kuesioner, waktu dan biaya sehingga masih memiliki ketebatasan dalam

menyusun skripsi.

C. Saran-saran

1. Bagi lembaga pendidikan SMK SANJAYA PAKEM untuk

mempertahankan dan terus meningkatkan kondisi dan aturan-aturan yang

ada di sekolah supaya para siswa dapat menanamkan sikap disiplin dalam

belajar, memperhatikan lingkungan sekitar di sekolah supaya dapat

membantu dan memperlancar proses belajar-mengajar, meningkatkan

kualitas sebagai pendidik sehingga dapat mencapai prestasi belajar siswa

yang diharapkan.

2. Bagi para siswa hendaknya selalu membiasakan untuk mematuhi peraturan

yang ada di sekolah sehingga dapat menanamkan sikap disiplin yang

tinggi, memanfaatkan lingkungan belajar yang ada dengan baik

3. Bagi orang tua, harus selalu memperhatikan dan mendorong untuk belajar

pada waktu jam belajar di rumah maupun di sekolah,menanamkan pola

hidup yang teratur dalam belajar sehingga akan memiliki rasa disiplin

yang tinggi sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar sesuai

dengan harapan orang tua.

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmad, H. Sosiologi Pendidikan. Penerbit Bina Ilmu, Surabaya. 1982 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka

Cipta. Jakarta. 1991 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka

Cipta. Jakarta. 1997 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka

Cipta. Jakarta. 2002 Davies, Ivor K. Pengelolaan Belajar. Rajawali Pers, Jakarta. 1987

Ghozali, Imam. (2002) Aplikasi Analisis Multivariat Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamalik Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. 2001

Mahmud Dimyati, dan Mujiono. Psikologi Pendidikan Suatu Penerapan Terapan, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta. 1999

Makmun, Abin Syamsudin. Psikologi Pendidikan – Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Rosdakarya, Bandung. 2002

Masidjo Ign. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Penerbit Kanisius.

Yogyakarta. 1995

Nana Sudjana,, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. 1990

Orost, S.J. Sekolah: Mengajar atau Mendidik?. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

1998 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

1990

Roetiyah, N.K. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Penerbit Remadja Karya CV. Bandung. 1982

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Rudolf Dreikurs dan Rearkassel. Disiplin Tanpa Hukuman. Remaja Karya,

Bandung. 1986.

Santoso, Singgih. Menguasai Stastitik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2005

Schaefer Charles. Bagaimana Membimbing, Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif. Restu Agung, Jakarta. 1997

Sugiono. Statistik Untuk Penelitian. CV. Alfabet, Bandung. 2006

Suryobrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. CV. Rajawali, Jakarta. 1984

Sutrisno Hadi . Analisis Butir untuk Instrumen, Yogyakarta: Andi Offset. 1990

Sutrisno Hadi. Analisis Regresi. Edisi Kedua, Cetakan Keenam, Andi Offset, Yogyakarta. 1990

Syah Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Suatu Pendekatan Baru. Penerbit

Remadja Rosda Karya. Bandung. 1995

The Liang Gie. Cara Belajar Yang Efisien. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1982

Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran dan Evaluasi Belajar. Penerbit PT

Gramedia, Jakarta. 1986 Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran dan Evaluasi Belajar. Penerbit PT

Gramedia, Jakarta. 1991 Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. 1989

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 1

KOESIONER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Hal : Pengisian kuesioner penelitian

Kepada Yth. Siswa SMK SANJAYA PAKEM

Sleman

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

Antara Sikap Disiplin Belajar Siswa Dan Lingkungan Belajar Siswa Dengan

Prestasi Belajar Siswa”, dalam rangka penyusunan tugas akhir (skripsi).

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara menjadi

responden uji coba kuesioner penelitian ini. Saya berharap saudara berkenan

untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya. Sejalan dengan aktiva penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan

jawaban saudara dan memastikan bahwa jawaban saudara hanyalah semata-mata

untuk tujuan penelitian ilmiah ini.

Saya menyadari bahwa pengisian koesioner ini sedikit banyak

mengganggu aktivitas saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama saudara,

saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Mei 2007

Hormat saya

Wisnu Kurniawan

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Angket Kuisioner

A. Identitas Responden

1. Nama Siswa :

2. Kelas :

3. Jenis Kelamin :

B. Kuesioner

Keterangan Jawaban S : Sering KK : Kadang Kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah

1. Angket Sikap Disiplin Belajar Siswa

No URAIAN S KK JR TP1 Saya berusaha menyelesaikan tugas yang

diberikan guru dengan sebaik-baiknya?

2 Saya belajar sesuai dengan pengaturan jadwal, jam, dan persiapan secara baik?

3 Saya mempelajari bahan mata pelajaran untuk esok hari?

4 Saya taat mengikuti dan menaati tata tertib di kelas?

5 Saya memperhatikan pelajaran yang dijelaskan gurunya dan mencatat hal-hal yang penting?

6 Saya belajar atas kemauan saya sendiri?

7 Saya berusaha untuk tidak mengganggu teman saat pelajaran di kelas berlangsung?

8 Saya lebih suka menunda pekerjaan rumah?

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

9 Saya datang ke sekolah tidak selalu terlambat?

10 Saya selalu ramai pada saat pelajaran di kelas?

2. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga

NO URAIAN S KK JR TP

1 Orang tua saya selalu memberikan dorongan dan semangat untuk belajar?

2 Kebiasaan Saudara-saudaraku dalam lingkungan keluarga yang rajin belajar membuatku turut untuk rajin belajar?

3 Saya dibiarkan saja oleh orang tua ketika saya tidak belajar?

4 Orang tua saya selalu menanyakan hasil ulangan kepada saya?

5 Orang tua saya sering menyuruh saya untuk belajar?

6 Keadaan ekonomi keluargaku yang berkecukupan dapat mendukung saya dalam belajar?

7 Tingkat pendidikan orang tuaku membuat saya terpacu untuk belajar lebih rajin?

8 Suasana keluarga yang ramai maembuat saya malas untuk belajar?

9 Uang saku yang pas-pasan atau kadang tidak diberi oleh orang tua membuat saya malas untuk belajar?

10 Orang tua saya yang dapat menunjukkan kasih sayang dapat mempengaruhi saya dalam belajar?

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

3. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah

NO URAIAN S KK JR TP

1 Sikap guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan baik dapat mendukung siswa dalam belajar?

2 Saya senang apabila ada jam kosong?

3 Tidak ada sanksi yang diberikan guru ketika saya tidak mengerjakan tugas rumah membuat saya malas belajar?

4 Lingkungan sekolah yang bersih luas, terang, membuat saya merasa senang untuk belajar?

5 Adanya guru membantu siswa mengatasi permasalahan-permasalahan belajar yang saya hadapi membuat saya malas belajar?

6 Guru yang mengajar secara variatif membuat saya semangat untuk belajar?

7 Hubungan teman yang kurang akrab membuat saya merasa terganggu dalam belajar?

8 Media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi dan OHP yang baik dapat mendukung saya belajar?

9 Dengan membuat perencanaan pembelajaran yang dibuat guru akan membantu siswa dalam mempersiapkan strategi dalam belajar?

10 Dengan adanya tugas rumah akan membantu siswa dalam belajar di rumah?

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

4. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat

NO URAIAN S KK JR TP

1 Jalinan hubungan yang erat di antara lingkungan masyarakat kami memudahkan saya untuk belajar?

2 Adanya jam belajar yang ditetapkan dalam masyarakat membantu saya dalam belajar?

3 Saya dapat mengatur waktu bermain dengan teman bermain di lingkungan sekitar?

4 Saya senang dan tertarik dengan kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat sehingga malas untuk belajar?

5 Saya sering membaca novel, komik, menonton TV bersama teman-teman yang membuat saya lupa belajar?

6 Adanya kontrol diri dalam bergaul sangat penting agar belajar saya tidak terganggu?

7 Saya dapat membatasi dalam bergaul sesama teman-teman supaya saya tidak melupakan tugas saya sebagai belajar?

8 Suasana masyarakat yang tenang dapat membantu saya dalam belajar?

9 Kegiatan pemuda seperti karang taruna, olah raga, kesenian yang ada dalam masyarakat tidak akan mengembangkan bakat dan kemampuan yang saya miliki?

10 Saya lebih suka maen game net, PS sama temen-temen daripada kelompok belajar?

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 2

VALIDITAS DAN REABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

VALIDITAS DAN REABILITAS

Sikap Disiplin Belajar

No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 5 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 6 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 7 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 8 3 2 2 4 2 4 1 3 4 3 9 3 4 1 2 4 3 2 2 3 4 10 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 11 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 12 3 2 4 2 2 4 2 4 1 2 13 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 14 3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 15 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 16 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 17 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 18 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 19 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 20 2 1 3 1 3 3 4 1 3 3 21 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 23 3 2 4 3 2 4 4 3 4 2 24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 25 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 26 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 27 1 3 2 2 2 1 1 3 2 1 28 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 29 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2 30 2 2 2 1 2 4 3 3 3 4

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Lingkungan Belajar di keluarga

No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 5 4 3 3 2 2 2 3 1 2 3 6 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 7 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 8 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 9 3 3 3 2 4 2 4 2 3 2 10 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 11 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 12 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 13 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 14 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 15 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 16 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 17 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 18 3 3 4 3 3 2 3 4 2 2 19 4 2 3 3 2 1 3 2 4 3 20 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 21 4 3 2 2 4 4 2 3 1 2 22 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 23 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 24 4 4 3 2 2 4 3 3 3 2 25 2 3 2 2 3 3 4 2 2 1 26 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 27 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 28 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 29 2 4 3 2 3 2 1 2 2 2 30 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Lingkungan Belajar di Sekolah

No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 3 2 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 6 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 7 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 8 3 2 4 2 4 3 1 2 3 2 9 3 2 1 3 2 3 2 2 1 4 10 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 11 3 3 4 4 2 2 3 1 3 2 12 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 13 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2 14 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 15 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 16 3 3 3 2 4 2 1 4 3 2 17 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 19 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 20 2 4 4 4 4 4 2 3 2 2 21 3 2 3 1 2 3 3 1 3 1 22 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 4 2 3 1 3 3 2 24 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 25 3 3 3 4 2 3 1 3 3 2 26 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 27 4 3 4 3 2 3 2 2 3 1 28 2 3 2 1 4 3 4 4 2 2 29 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 30 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Lingkungan Belajar di Masyarakat

No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 5 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 6 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 7 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 8 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 9 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 10 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 11 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 12 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 13 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 14 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 15 3 4 3 2 2 3 4 4 3 2 16 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 17 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 18 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 19 4 2 1 2 2 1 3 2 3 3 20 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 21 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 22 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 23 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 24 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 25 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 26 4 3 2 4 2 3 2 4 4 3 27 1 2 3 4 3 4 3 2 3 4 28 3 1 3 2 4 3 3 3 2 3 29 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 30 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

1. Sikap Disiplin Belajar Siswa N of Cases = 30.0

N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 26.2333 17.6333 4.1992 10 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 24.0000 15.8621 .2766 .3082 .7006 BUTIR2 23.6333 15.5506 .2453 .4409 .7066 BUTIR3 23.7667 14.7368 .3538 .4567 .6895 BUTIR4 23.7000 14.8379 .3668 .3736 .6873 BUTIR5 23.5000 13.6379 .5054 .5752 .6613 BUTIR6 23.5000 15.1552 .2782 .2883 .7026 BUTIR7 23.6667 14.7126 .3317 .4354 .6938 BUTIR8 23.5667 15.4264 .3045 .4295 .6969 BUTIR9 23.4000 13.6966 .5251 .4509 .6584 BUTIR10 23.3667 13.8264 .4793 .5847 .6665

Reliability Coefficients 10 items Alpha = .7094 Standardized item alpha = .7053

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

2. Lingkungan Belajar di Keluarga N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 27.2000 17.4069 4.1722 10

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 24.2333 14.5299 .3606 .2546 .7081 BUTIR2 24.2000 14.3034 .4542 .3757 .6934 BUTIR3 24.6333 14.5161 .4256 .4311 .6980 BUTIR4 24.7000 13.1138 .6558 .6525 .6587 BUTIR5 24.3667 15.5506 .2481 .1584 .7234 BUTIR6 24.4667 15.0161 .2432 .2282 .7290 BUTIR7 24.1667 14.8333 .3375 .3236 .7114 BUTIR8 24.4667 13.9126 .4230 .4280 .6976 BUTIR9 24.8333 14.9023 .3585 .3718 .7081 BUTIR10 24.7333 14.6161 .3688 .3493 .7065

Reliability Coefficients 10 items

Alpha = .7256 Standardized item alpha = .7274

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

3. Lingkungan Belajar di Sekolah N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 28.1000 16.8517 4.1051 10 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 25.0000 14.5517 .4167 .5391 .6505 BUTIR2 25.1667 13.6609 .5307 .5230 .6285 BUTIR3 25.0333 13.9644 .3287 .5622 .6615 BUTIR4 25.1667 14.1437 .2763 .4843 .6729 BUTIR5 25.3000 14.1483 .3710 .5164 .6537 BUTIR6 25.1000 14.4379 .4636 .5837 .6449 BUTIR7 25.8333 14.0747 .2871 .3605 .6707 BUTIR8 25.3667 13.8954 .3681 .3509 .6537 BUTIR9 25.5000 14.1207 .2658 .4321 .6758 BUTIR10 25.4333 14.3230 .2611 .6374 .6753

Reliability Coefficients 10 items Alpha = .6821 Standardized item alpha = .7048

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

4. Lingkungan Belajar di Masyarakat N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 29.2667 16.5471 4.0678 10 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 26.0667 14.0644 .3038 .2481 .7054 BUTIR2 26.5667 14.2540 .2771 .2456 .7096 BUTIR3 26.4000 14.0414 .3273 .3168 .7010 BUTIR4 26.4667 13.4299 .3587 .2970 .6971 BUTIR5 26.4667 14.1885 .3434 .2552 .6981 BUTIR6 26.1667 12.1437 .6266 .4927 .6451 BUTIR7 26.3333 13.9540 .4570 .3556 .6828 BUTIR8 26.2000 12.8552 .5066 .4692 .6691 BUTIR9 26.2333 14.5989 .2938 .2937 .7052 BUTIR10 26.5000 14.7414 .2580 .2929 .7104

Reliability Coefficients 10 items Alpha = .7153 Standardized item alpha = .7135

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 3

DATA INDUK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

DATA SPSS

Sikap Disiplin Belajar Siswa

KBS

1 KBS

2 KBS

3 KBS

4 KBS

5 KBS

6 KBS

7 KBS

8 KBS

9 KBS10

1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 5 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 6 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 7 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 8 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 9 3 4 4 2 2 2 3 2 3 2 10 4 3 2 2 2 3 2 3 4 3 11 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 12 2 2 3 4 3 3 2 4 4 3 13 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 14 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 15 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 16 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 17 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 18 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 19 1 4 2 3 3 2 1 2 3 4 20 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 21 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 22 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 23 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 24 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 25 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 26 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2 27 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 28 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 29 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 30 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 31 2 3 2 2 3 4 2 3 3 4 32 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 33 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 34 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

35 3 2 2 2 3 4 3 4 2 4

36 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 2 4 2 4 4 3 3 3 4 4 39 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 40 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 41 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 42 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 43 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 44 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 45 3 4 3 2 3 4 2 2 2 3 46 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 47 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 48 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 49 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 50 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 51 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 52 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 53 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 54 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 55 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 56 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 57 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 58 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 59 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 60 3 4 3 2 4 4 1 3 3 3 61 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 62 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 63 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 64 2 2 3 3 3 2 4 3 4 4 65 3 2 2 4 4 2 3 4 3 4 66 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 67 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 68 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 69 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 70 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 71 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 72 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 73 2 2 2 4 3 3 3 2 4 3 74 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

75 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3

76 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 77 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 78 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 79 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 80 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 81 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 82 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 83 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 84 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 85 2 3 2 4 3 2 4 4 4 3 86 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 87 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 88 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 89 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 90 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 91 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 92 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 93 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 94 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 95 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 96 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 97 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 98 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

Lingkungan Belajar di keluarga

LBK

1 LBK

2 LBK

3 LBK

4 LBK

5 LBK

6 LBK

7 LBK

8 LBK

9 LBK10

1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 5 2 2 1 3 2 2 4 2 2 4 6 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 7 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 8 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 9 4 2 2 4 4 4 3 2 4 4

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

10 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4

11 3 2 3 1 3 4 1 1 3 2 12 3 2 3 1 3 4 1 1 3 2 13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 15 3 2 2 2 2 4 3 3 4 3 16 2 2 2 1 2 3 4 2 4 4 17 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 18 3 2 4 3 4 2 4 2 4 2 19 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 20 4 2 3 2 3 2 2 4 4 4 21 4 2 3 2 3 4 2 3 4 4 22 4 1 3 2 4 4 4 4 4 4 23 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 24 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 25 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 26 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 27 3 1 2 2 3 4 1 4 4 4 28 3 1 4 1 4 2 4 3 4 3 29 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 30 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 31 4 2 4 3 4 4 3 3 1 3 32 4 3 4 3 3 2 4 2 4 4 33 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 34 4 3 4 3 3 3 4 1 2 4 35 3 3 2 1 2 1 4 1 3 2 36 4 4 3 2 4 4 2 2 3 2 37 3 2 3 2 3 2 3 4 4 3 38 4 2 2 1 3 1 2 4 2 2 39 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 40 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 41 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 42 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 43 2 1 3 1 2 1 1 2 2 2 44 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 46 4 3 4 2 1 2 4 3 2 4 47 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 48 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 49 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

50 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

51 2 1 2 2 2 3 3 4 4 4 52 4 2 3 3 3 3 2 4 4 3 53 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 54 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 55 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 56 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 57 3 4 3 2 4 2 2 2 4 4 58 2 2 1 1 2 3 4 2 1 4 59 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 60 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 61 4 3 4 1 4 2 3 3 4 2 62 2 3 3 2 3 2 4 3 4 3 63 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 64 4 2 4 2 2 3 2 3 4 4 65 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 66 3 2 3 2 4 2 2 4 4 4 67 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 68 3 4 3 2 4 2 2 2 4 4 69 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 70 3 2 3 2 4 2 2 4 4 4 71 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 72 2 1 4 1 2 2 1 2 2 2 73 4 3 4 2 2 2 3 4 3 4 74 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 75 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 76 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 77 3 2 3 1 3 2 3 2 4 4 78 2 1 2 1 2 3 3 3 1 2 79 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 80 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 81 4 2 4 2 4 3 2 2 4 4 82 2 4 3 2 3 3 1 2 2 2 83 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 84 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 85 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 86 2 1 4 2 3 2 1 3 4 4 87 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 88 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 89 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

90 2 2 4 2 4 2 3 4 4 4

91 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 92 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 93 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 94 4 3 4 2 3 4 4 2 4 3 95 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 96 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 97 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 98 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

Lingkungan belajar di sekolah

LBS

1 LBS

2 LBS

3 LBS

4 LBS

5 LBS

6 LBS

7 LBS

8 LBS

9 LBS10

1 3 4 4 2 2 3 3 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 3 1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 6 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 7 3 4 3 3 2 2 1 4 3 2 8 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 9 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 10 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 11 2 2 3 3 3 2 1 4 4 3 12 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 13 3 4 4 3 2 4 1 2 4 3 14 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 15 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 16 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 17 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 18 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 19 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 20 3 2 4 3 4 3 2 2 3 2 21 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 22 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 23 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 24 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 25 2 4 2 2 3 3 1 2 4 3

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

26 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 27 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 28 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 29 3 4 3 2 2 2 3 2 4 3 30 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 31 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 32 2 3 2 2 4 2 1 4 4 2 33 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 34 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 35 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 36 2 4 3 4 4 3 2 3 3 2 37 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 38 3 4 3 2 2 2 2 2 4 2 39 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 40 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 41 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 42 2 4 3 1 2 4 2 4 4 4 43 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 44 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 45 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 46 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 47 2 2 3 4 2 3 1 4 4 2 48 3 3 3 3 4 3 1 2 3 4 49 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 50 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 51 3 4 4 2 4 4 1 4 3 4 52 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 53 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 54 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 55 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 56 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 57 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 58 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 59 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 60 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 61 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 62 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 63 4 3 4 4 2 3 2 4 4 3 64 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 65 2 3 4 4 2 2 2 2 3 3

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

66 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 67 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 68 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 69 4 4 2 3 3 3 2 4 4 2 70 4 4 4 4 2 2 2 3 3 2 71 3 3 4 3 2 3 2 4 4 2 72 3 4 4 2 2 4 1 3 3 4 73 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 74 3 3 2 4 2 2 2 4 4 2 75 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 76 3 4 3 3 3 4 2 4 4 2 77 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 78 4 4 4 2 3 4 2 3 4 2 79 2 4 2 2 3 4 3 3 3 1 80 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 81 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 82 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 83 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 84 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 86 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 87 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 88 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 89 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 90 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 91 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 92 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 93 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 94 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 95 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 96 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 97 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 98 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Lingkungan belajar di masyarakat

LBM

1 LBM

2 LBM

3 LBM

4 LBM

5 LBM

6 LBM

7 LBM

8 LBM

9 LBM

10 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 1 1 2 2 1 3 2 3 4 4 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 5 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 6 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 7 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 8 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 9 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 10 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 11 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 12 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 13 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 14 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 15 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 16 3 2 2 3 3 2 4 4 3 2 17 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 18 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 19 2 1 3 3 2 4 2 1 2 2 20 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 21 2 2 3 3 4 2 3 2 4 3 22 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 23 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 24 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 25 4 2 2 2 2 2 1 4 3 3 26 4 2 2 2 2 2 1 4 3 3 27 2 2 3 3 1 3 4 2 3 1 28 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 29 4 1 4 3 3 4 3 4 4 2 30 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 31 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 32 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 33 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 34 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 35 3 1 2 3 2 4 2 2 3 3 36 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

37 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 38 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 39 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 40 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 41 2 4 3 2 3 2 4 2 2 4 42 4 4 2 2 3 3 4 2 2 1 43 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 44 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 45 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 46 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 47 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 48 4 3 2 2 3 4 3 2 4 3 49 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 50 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 51 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 52 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 53 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 54 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 55 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 56 2 2 1 1 3 2 1 2 4 1 57 2 2 3 1 2 3 3 4 4 3 58 2 2 3 4 2 4 4 2 3 4 59 2 3 3 4 3 4 4 2 3 2 60 4 1 4 4 2 3 2 3 4 4 61 3 2 2 2 4 3 4 2 3 4 62 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 63 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 64 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 65 3 2 4 4 3 4 4 3 3 2 66 4 4 4 1 2 2 4 3 4 2 67 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 68 3 1 4 2 3 3 2 3 3 4 69 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 70 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 71 1 1 2 3 3 3 2 2 3 2 72 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 73 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 74 3 1 2 2 2 4 2 2 3 3 75 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 76 4 1 3 4 3 4 2 2 4 2

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

77 4 2 2 4 2 3 3 2 4 2 78 4 4 2 3 4 1 4 2 1 1 79 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 80 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 81 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 82 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 83 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2 84 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 85 4 2 2 2 4 2 3 3 4 3 86 2 2 4 4 3 4 4 2 3 4 87 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 88 3 4 3 3 4 2 3 3 3 1 89 4 4 4 2 3 4 4 1 4 2 90 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 91 4 1 3 4 3 4 4 4 4 2 92 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 93 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 94 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 95 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 96 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 97 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 98 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Case Summaries

X1 Disiplin

Belajar Siswa

X2 Lingkungan Belajar di keluarga

X3 Lingkungan belajar di sekolah

X4 Lingkungan belajar di

masyarakat

Y Prestasi belajar siswa

1 22 37 30 38 6.50 2 27 36 26 20 6.50 3 28 24 28 29 7.60 4 31 32 35 32 6.30 5 30 24 35 32 7.00 6 28 32 28 27 6.50 7 27 34 27 30 6.70 8 25 31 35 33 6.70 9 27 33 23 30 6.80 10 28 34 30 27 6.90 11 28 23 27 36 6.00 12 30 23 28 27 6.50 13 31 39 30 34 6.90 14 33 35 30 31 6.50 15 22 28 31 28 8.10 16 23 26 25 28 7.00 17 31 37 27 27 7.10 18 25 30 33 38 7.50 19 25 36 26 22 6.80 20 26 30 28 33 6.50 21 28 31 25 28 7.00 22 30 34 28 27 6.00 23 36 35 33 34 7.00 24 25 30 37 38 7.10 25 22 34 26 25 7.20 26 27 33 22 25 7.20 27 25 28 32 24 6.50 28 30 29 26 23 7.30 29 32 32 28 32 7.30 30 26 34 34 35 7.60 31 28 31 27 20 7.40 32 24 33 26 32 8.10 33 20 37 22 30 6.30 34 26 31 22 23 6.50 35 29 22 29 25 8.80

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

36 24 30 30 29 9.00 37 30 29 25 31 7.00 38 33 23 26 24 6.30 39 28 30 29 29 6.50 40 24 23 30 27 6.50 41 25 20 33 28 7.80 42 37 26 30 27 7.40 43 21 17 34 33 6.80 44 34 39 26 38 8.50 45 28 39 28 39 9.00 46 28 29 25 26 6.80 47 27 25 27 26 6.80 48 27 29 29 30 7.00 49 37 35 38 36 8.70 50 37 39 38 37 8.90 51 37 27 33 31 7.80 52 33 31 38 32 8.10 53 37 36 38 37 8.70 54 25 23 29 26 6.50 55 35 34 25 25 7.40 56 25 25 30 19 6.50 57 32 30 24 27 7.40 58 24 22 28 30 6.50 59 27 35 34 30 7.90 60 30 29 37 31 7.60 61 32 30 34 29 7.60 62 28 29 22 28 6.70 63 36 32 33 34 8.30 64 30 30 23 29 7.60 65 31 37 27 32 7.90 66 31 30 30 30 7.40 67 33 32 28 37 7.90 68 26 30 31 28 7.00 69 33 32 31 36 8.10 70 31 30 30 33 7.60 71 26 23 30 22 6.30 72 23 19 30 22 6.30 73 28 31 25 26 7.00 74 26 29 28 24 6.80 75 28 28 21 27 6.70

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

76 28 35 32 29 7.40 77 28 27 32 28 7.00 78 23 20 32 26 6.30 79 34 33 27 37 8.10 80 29 32 24 29 7.10 81 21 31 28 31 7.40 82 37 24 28 32 7.50 83 31 38 34 33 8.30 84 31 38 38 28 8.10 85 31 32 36 29 7.80 86 33 26 31 32 7.50 87 29 32 23 28 7.00 88 34 31 25 29 7.00 89 24 30 30 32 7.50 90 28 31 35 28 7.00 91 29 32 32 33 7.90 92 25 22 25 27 6.30 93 25 38 30 33 7.60 94 26 33 33 33 7.80 95 28 24 28 26 6.70 96 35 31 35 34 8.30 97 30 34 33 32 7.90 98 28 34 32 33 7.90 Total N 98 98 98 98 98

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 4

LINIERITAS DAN NORMALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

98 98 98 98 98

28.66 30.34 29.48 29.69 7.2622

4.114 4.986 4.199 4.427 .71947

.125 .126 .097 .072 .122

.125 .072 .097 .072 .122

-.048 -.126 -.054 -.066 -.070

1.240 1.249 .959 .718 1.206

.092 .088 .316 .682 .109

N Mean Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive Negative

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

X1 DisiplinBelajar Siswa

X2 LingkunganBelajar dikeluarga

X3 Lingkunganbelajar di sekolah

X4 Lingkunganbelajar di

masyarakat Y Prestasibelajar siswa

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data.b.

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LINIERITAS Oneway Sikap Disiplin Belajar

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

(Combined) 14.592 17 .858 1.928 .027Linearity 8.488 1 8.488 19.065 .000

Between Groups

Deviation from Linearity 6.104 16 .381 .857 .619

Within Groups 35.618 80 .445

Y Prestasi belajar siswa * X1 Sikap Disiplin Belajar Siswa

Total 50.210 97

Lingkungan Belajar di Keluarga

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

(Combined) 15.398 20 .770 1.703 .051Linearity 7.012 1 7.012 15.509 .000

Between Groups

Deviation from Linearity 8.386 19 .441 .976 .497

Within Groups 34.813 77 .452

Y Prestasi belajar siswa * X2 Lingkungan Belajar di keluarga

Total 50.210 97

Lingkungan Belajar di Sekolah

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

(Combined) 14.773 17 .869 1.962 .024Linearity 7.621 1 7.621 17.205 .000

Between Groups

Deviation from Linearity 7.151 16 .447 1.009 .456

Within Groups 35.438 80 .443

Y Prestasi belajar siswa * X3 Lingkungan belajar di sekolah

Total 50.210 97

Lingkungan Belajar di Masyarakat

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

(Combined) 21.455 19 1.129 3.063 .000Linearity 11.410 1 11.410 30.949 .000

Between Groups

Deviation from Linearity 10.045 18 .558 1.514 .108

Within Groups 28.755 78 .369

Y Prestasi belajar siswa * X4 Lingkungan belajar di masyarakat

Total 50.210 97

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 5

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Menentukan jumlah kelas

Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan jumlah kelas

adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Struges, yaitu sebagai

berikut (Sudjana, 1996:47):

k = 1 + (3,322) log n

Dimana : k = Jumlah kelas

n = Jumlah responden

3,322 = Bilangan konstan

2. Menentukan interval kelas

Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas interval ini

digunakan rumus sebagai berikut ( Sudjana 1996:47):

p = k

gren tan

Dimana : p = Interval kelas

rentang = Selisih antara data terbesar dan terkecil

k = Jumlah kelas

3. Memasukkan data pada masing-masing kelas

a. Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai dibagi dengan

seluruh kejadian.

Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus sebagai berikut

(Sudjana, 1992: 67-69):

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

_X =

NX∑

Dimana : −

X = Harga rata-rata

X = Jumlah Skor

N = Jumlah Subyek

b. Standar Deviasi

Dalam menghitung standard deviasi rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

S = ( )( )1

2

−∑−∑

nnxixin

Dimana: S = Standar deviasi

xi = jumlah skor

n = junlah subyek

Berdasarkan rumus – rumus diatas, maka berikut ini dapat dicari harga

untuk tiap variabel.

1. Sikap Disiplin Belajar Siswa

Jumlah kasus (n) = 98

Data tertinggi = 37

Data terendah = 20

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 37-20 = 17

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)

= 7,615 = 8 kelas

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

c. Kelas interval = 8

17 = 2,125 = 2

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Sikap Disiplin Belajar Siswa

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 20 – 21 3 3.06 2 22 – 23 6 6.12 3 24 – 25 15 15.31 4 26 – 27 14 14.29 5 28 – 29 22 22.45 6 30 – 31 17 17.35 7 32 – 33 9 9.18 8 34 - 40 12 12.24

jml 98 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari

harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :

1. Mean = 98

2809 = 28,663

2. SD =9506

)2809(8215798 2−X

=9506

78904818051386 −

= 4,11 2. Lingkungan Belajar di Keluarga

Jumlah kasus (n) = 98

Data tertinggi = 39

Data terendah = 17

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 39-17 = 22

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)

= 7,615 = 8 kelas

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

c. Kelas interval = 822 = 2,75 = 3

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Keluarga

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 17 – 19 2 2,04 2 20 – 22 5 5,10 3 23 – 25 12 12,24 4 26 – 28 8 8,16 5 29 – 31 29 29,59 6 32 – 34 22 22,45 7 35 – 37 13 13,27 8 38 - 40 7 7,14

jml 98 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari

harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :

1. Mean = 98

2973 = 30,337

2. SD =9506

)2973(9260398 2−X

=9506

88387299075094 −

= 4,99

3. Lingkungan Belajar di Sekolah

Jumlah kasus (n) = 98

Data tertinggi = 38

Data terendah = 21

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 38-21= 17

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)

= 7,615 = 8 kelas

c. Kelas interval = 8

17 = 2,125 = 3

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 17 – 19 0 0 2 20 – 22 4 4,08 3 23 – 25 13 13,27 4 26 – 28 28 28,57 5 29 – 31 22 22,45 6 32 – 34 17 17,35 7 35 – 37 9 9,18 8 38 – 40 5 5,10

jml 98 100%

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari

harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :

Mean = 98

2889 = 29,480

SD =9506

)2889(80687798 2−X

=9506

83463218513946 −

= 12,95

4. Lingkungan Belajar di Masyarakat

Jumlah kasus (n) = 98

Data tertinggi = 39

Data terendah = 19

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 39-19 = 20

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)

= 7,615 = 8 kelas

c. Kelas interval = 820 = 2,5 = 3

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Masyarakat

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 19 – 21 3 3,06 2 22 – 24 8 8,16 3 25 – 27 20 20,41 4 28 – 30 26 26,53 5 31 – 33 23 23,47 6 34 – 36 9 9,18 7 37 - 39 9 9,18 8 ≥ 40 0 0

jml 98 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari

harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :

Mean = 98

2910 = 29,694

SD =9506

)2910(8831098 2−X

= 9506

84681008654380 −

= 13,65

5. Prestasi Belajar Ekonomi

Jumlah kasus (n) = 98

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Data tertinggi = 9.00

Data terendah = 6.00

Maka dari data tersebut diperoleh:

a. Range = 9–6 = 3

b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)

= 7,615 = 8 kelas

c. Kelas interval = 83 = 0,375 = 0,4

Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi

Prestasi Belajar Ekonomi

No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 6.0 – 6.3 9 9.18 2 6.4 – 6.7 18 18.37 3 6.8 – 7.1 23 23.47 4 7.2 – 7.5 15 15.31 5 7.6 – 7.9 17 17.35 6 8.0 – 8.3 9 9.18 7 8.4 – 8.7 3 3.06 8 8.8 – 10.0 4 4.08

jml 98 100 %

Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari

harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :

Mean = 98

7.711 = 7,262

SD =9506

)7,711(75,521898 2−X

=9506

89,5065165,511437 −

= 2,22

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

PAP II

Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II digunakan untuk menentukan

kategori kecendrungan variable.

1. Sikap Disiplin Belajar Siswa

Skor tertinggi = 4 X 10 = 40

Skor terendah = 1 X 10 = 10

Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)

Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat tinggi 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Tinggi 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Rendah

Di bawah 46% < 24 Sangat rendah

Sikap Kedisiplinan Belajar No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 13 13,27 Sangat Tinggi 2 30 - 33 26 26,53 Tinggi 3 27 – 29 28 28,57 Cukup 4 24 - 26 22 22,45 Rendah 5 < 24 10 10,20 Sangat rendah Jumlah 98 100%

2. Lingkungan Belajar di Keluarga

Skor tertinggi = 4 X 10 = 40

Skor terendah = 1 X 10 = 10

Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat baik 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Baik 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Kurang

Di bawah 46% < 24 Sangat kurang

Lingkungan Belajar di Keluarga No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 27 27,55 Sangat baik 2 30 - 33 37 37,76 Baik 3 27 – 29 12 12,24 Cukup 4 24 - 26 7 7,14 Kurang 5 < 24 15 15,31 Sangat kurang Jumlah 98 100%

3. Lingkungan Belajar di Sekolah

Skor tertinggi = 4 X 10 = 40

Skor terendah = 1 X 10 = 10

Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)

Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat baik 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Baik 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Kurang

Di bawah 46% < 24 Sangat kurang

Lingkungan Belajar di Sekolah No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 18 18,38 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 24 24,49 Cukup 4 24 - 26 17 17,35 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

4. Lingkungan Belajar di Masyarakat

Skor tertinggi = 4 X 10 = 40

Skor terendah = 1 X 10 = 10

Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)

Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat baik 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Baik 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Kurang

Di bawah 46% < 24 Sangat kurang

Lingkungan Belajar di Masyarakat No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 17 17,35 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 29 29,59 Cukup 4 24 - 26 13 13,27 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%

5. Prestasi Belajar Ekonomi

Skor tertinggi = 10

Skor terendah = 0

Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)

Perhitungan Skor-skor Kategori 81% (10 – 0) = 8.1 ≥ 8.1 Sangat baik 66% (10 – 0) = 6.6 6.6 – 8.0 Baik 56% (10 – 0) = 5.6 5.6 – 6.5 Cukup 46% (10 – 0) = 4.6 4.6 – 5.5 Kurang

Di bawah 46% < 4.6 Sangat kurang

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Prestasi Belajar Ekonomi No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 8.1 16 16,33 Sangat Tinggi 2 6.6 – 8.0 60 61,22 Tinggi 3 5.6 – 6.5 22 22,45 Cukup 4 4.6 – 5.5 0 0 Rendah 5 < 4.6 0 0 Sangat rendah Jumlah 98 100%

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 6

REGRESI BERGANDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Regresi Berganda Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N Y Prestasi belajar siswa 7.2622 .71947 98 X1 Sikap Disiplin Belajar Siswa 28.66 4.114 98

X2 Lingkungan Belajar di keluarga 30.34 4.986 98

X3 Lingkungan belajar di sekolah 29.48 4.199 98

X4 Lingkungan belajar di masyarakat 29.69 4.427 98

Correlations prestasi disiplin keluarga sekolah masyarak

prestasi 1.000 .414 .369 .386 .473disiplin .414 1.000 .257 .225 .291keluarga .369 .257 1.000 .053 .359sekolah .386 .225 .053 1.000 .403

Pearson Correlation

masyarak .473 .291 .359 .403 1.000prestasi . .000 .000 .000 .000disiplin .000 . .006 .013 .002keluarga .000 .006 . .304 .000sekolah .000 .013 .304 . .000

Sig. (1-tailed)

masyarak .000 .002 .000 .000 .prestasi 97 97 97 97 97disiplin 97 97 97 97 97keluarga 97 97 97 97 97sekolah 97 97 97 97 97

N

masyarak 97 97 97 97 97 Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 masyarak, disiplin,

keluarga, sekolah(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: prestasi

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .614(a) .377 .350 .58088a Predictors: (Constant), masyarak, disiplin, keluarga, sekolah b Dependent Variable: prestasi ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 18.756 4 4.689 13.897 .000(a) Residual 31.043 92 .337 Total 49.799 96

a Predictors: (Constant), X4 Lingkungan belajar di masyarakat, X1 Sikap disiplin Belajar Siswa, X2 Lingkungan Belajar di keluarga, X3 Lingkungan belajar di sekolah b Dependent Variable: Y Prestasi belajar siswa Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.859 .601 4.756 .000 disiplin .042 .015 .241 2.726 .008 keluarga .030 .013 .211 2.337 .022 sekolah .039 .016 .226 2.469 .015 masyarak .038 .016 .236 2.414 .018

a Dependent Variable: prestasi

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 7

TABEL-TABEL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

LAMPIRAN 8 SURAT KETERANGAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWAHUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI