62
HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN AIR SUNGAI UNTUK KEBUTUHAN MANDI, CUCI DAN KAKUS (MCK) DI DESA KUTA BATE KECAMATAN BEUTONG KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI NOFITA SUNDARI NIM : 09C10104043 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2014

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM

MEMANFAATKAN AIR SUNGAI UNTUK KEBUTUHAN

MANDI, CUCI DAN KAKUS (MCK) DI DESA KUTA

BATE KECAMATAN BEUTONG KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

NOFITA SUNDARI

NIM : 09C10104043

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2014

Page 2: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM

MEMANFAATKAN AIR SUNGAI UNTUK KEBUTUHAN

MANDI, CUCI DAN KAKUS (MCK) DI DESA KUTA

BATE KECAMATAN BEUTONG KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

NOFITA SUNDARI

NIM : 09C10104043

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umur Meulaboh

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2014

Page 3: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

ABSTRAK

Novita Sundari, “Hubungan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air sungai

untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan

Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014”.

Dibawah bimbingan T. Abdullah, SKM, MPH dan Afrizal DN.Com, SE.

Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh masyarakat dengan berbagai aktivitas

yang ada, seperti pembuangan sampah dan limbah keluarga termasuk aktivitas

MCK, hal tersebut dapat menimbulkan persoalan tersendiri, terutama berkaitan

dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kualitas lingkungan yang buruk

dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit kulit dan diare. Pemerintah

telah berupaya untuk menjaga kualitas lingkungan termasuk menanggulangi

kerusakan lingkungan sungai yang disebabkan oleh perilaku masyarakat.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan perilaku masyarakat dalam

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di

Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini survei

analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi sebanyak 273 KK.

Dengan sampel 73 KK dari populasi dengan penggunaan teknik sampel random

sampling. Lokasi penelitian adalah di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong

Kabupaten Nagan raya. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 sampai

dengan 30 Agustus 2014. Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square.

Hasil penelitian membuktikan bahwa responden yang memanfaatkan air sungai

untuk kebutuhan MCK adalah responden dengan pengetahuan kurang baik

sebesar 40 (54,8%), yang memiliki sikap negatif sebesar 37 (50,7%), dan yang

bertindakan kurang baik sebesar 44 (60,3%).

Dari hasil penelitian di dapat bahwa pengetahuan ada hubungan dengan

pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan Pvalue 0,038 < α = 0,05,

sikap ada hubungan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK

dengan Pvalue 0,040 < α = 0,05, dan tindakan ada hubungan dengan pemanfaatan

air sungai untuk kebutuhan MCK dengan Pvalue 0,031 < α = 0,05. Diperlukan

upaya penyuluhan terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan

menambah fasilitas kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kata Kunci : Perilaku, Masyarakat, Air Sungai, MCK.

Page 4: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Perilaku Masyarakat Dalam Memanfaatkan Air

Sungai Untuk Kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di

Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014.

Nama Mahasiswa : Nofita Sundari

Nim : 09C10104043

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Minat Studi : Kesehatan Lingkungan

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(T. Abdullah, SKM, MPH) (Afrizal DN. Com, SE)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Dekan

(Marniati, SKM, M.Kes) (Sufyan Anwar, SKM, MARS)

NIDN : 0104097801 NIDN : 0121067602

Tanggal Lulus : 23 September 2014

Page 5: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Judul Skripsi : Hubungan Perilaku Masyarakat Dalam Memanfaatkan Air

Sungai Untuk Kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di

Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014.

Nama Mahasiswa : Nofita Sundari

Nim : 09C10104043

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Minat Studi : Kesehatan Lingkungan

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 23 September 2014 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : T. Abdullah, SKM, MPH ....................................

Anggota : 1. Afrizal DN. Com, SE ....................................

2. Kartini, SE, M. Kes ....................................

3. Dian Fera, SKM ....................................

Alue Peunyareng, 24 September 2014

Ketua Program Studi

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Marniati, SKM, M.Kes

Page 6: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

RIWAYAT HIDUP

Nama : NOFITA SUNDARI

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Kp. Aie, 27 Juli 1988

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan,

Kabupaten Aceh Barat

Orang Tua

Ayah : Sudarisman

Ibu : Warnita

Alamat : Putra Jaya, Kecamatan Simeulue Tengah

Kabupaten Simeulue

Pendidikan Formal

Sekolah Dasar (1997-2003) : SD Negeri 1 Simeulue Tengah

SLTP (2003-2006) : SMP Negeri 1 Simeulue Tengah

SLTA (2006-2009) : SMA Negeri 1 Simeulue Tengah

Page 7: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Hubungan Perilaku Masyarakat Dalam Memanfaatkan Air Sungai

Untuk Kebutuhan Mandi, Cuci Dan Kakus (MCK) Di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014”. Selawat dan salam

semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat

manusia kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat mengatasi berbagai kendala

dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Jasman J Ma’ruf, SE, MBA selaku Rektor Universitas

Teuku Umar Meulaboh.

2. Bapak Sufyan Anwar, SKM, MARS selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh.

3. Bapak T. Abdullah, SKM, MPH selaku dosen pembimbing ketua dan

bapak Afrizal DN. Com, SE selaku dosen pembimbing anggota yang telah

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 8: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4. Ibu Kartini, SE, M. Kes selaku dosen penguji I dan Ibu Dian Fera, SKM

selaku dosen penguji II yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran

untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

5. Tidak lupa juga terima kasih kepada Ibu Marniati, SKM, M.Kes selaku

Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku

Umar.

6. Ayahanda dan Ibunda yang telah banyak memberikan motivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan Staf pengajar serta civitas akademika Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah

memberikan dorongan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu, yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritikan dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi ini di masa

yang akan datang. Akhirnya dengan satu harapan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi semua kalangan yang membacanya. Dari

sekian banyak yang tidak berguna, sedikit tidaknya ada yang berguna. Amin...

Penulis

Page 9: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

KATA MUTIARA

“Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan

dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan

habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah

maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Lukman: 27)

Alhamdulillah…. dengan ridha-Mu ya Allah….. Amanah ini telah selesai,

sebuah langkah usai sudah. Cita telah ku gapai, namun itu bukan akhir dari

perjalanan ku, melainkan awal dari sebuah perjalanan.

Ibunda……

Ayahanda……

Tiada cinta yang paling suci selain kasih sayang ayahanda dan ibundaku

Setulus hatimu bunda, searif arahanmu ayah Doamu hadirkan keridhaan

untukku, Petuahmu tuntunkan jalanku Pelukmu berkahi hidupku, diantara

perjuangan dan tetesan doa malammu Dan sebait doa telah merangkul diriku,

Menuju hari depan yang cerah Kini diriku telah selesai dalam studiku Dengan

kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah,

Kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia.

Terima kasih atas cintanya, semoga karya ini dapat mengobati beban kalian

walau hanya sejenak, semua jasa-jasa kalian tak kan dapat kulupakan. Semoga

Allah beserta kita semua untuk tulusnya persahabatan yang telah terjalin,

spesial buatnya sahabat-sahabatku seperjuangan atas motivasidan

dorongannya.

Terima kasih kepada sahabat-sahabatku Semoga persahabatan kita menjadi

persaudaraan yang abadi selamanya, Bersama kalian warna indah dalam

hidupku, suka dan duka berbaur dalam kasih, Serta terima kasih kepada semua

pihak yang telah menyumbangkan bantuan dan doa dari awal hingga akhir

yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Kesuksesan bukanlah suatu

kesenangan bukan juga suatu kebanggaannamun hanya suatu perjuangan

dalam menggapai sebutir mutiara keberhasilan…

Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Amin…

Novita Sundari

Page 10: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

LEMBARAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 9

2.1 Pengertian Perilaku ................................................................................... 9

2.2 Air ............................................................................................................. 14

2.3 Sungai ....................................................................................................... 16

2.3 Kerangka Teori Penelitian......................................................................... 19

2.4 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 21

3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian ............................................................... 21

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................... 21

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ............................................................... 21

3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 22

3.5 Definisi Operasional ................................................................................. 23

3.6 Aspek Pengukuran Variabel...................................................................... 24

Page 11: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

3.7 Analisis Data ............................................................................................. 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 27

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 27

4.2 Analisis Univariat....................................................................................... 27

4.3 Analisis Bivariat ......................................................................................... 31

4.4 Pembahasan ................................................................................................ 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 38

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 38

5.2 Saran ........................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 39

LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel Penelitian .............................................................................. 23

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa Kuta

Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014...........28

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa

Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun

2014........................................................................................................28

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014.............................................................................................29

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di

Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014.............................................................................................29

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Desa Kuta

Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014...........30

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan di Desa

Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun

2014........................................................................................................30

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Air Sungai Untuk Kebutuhan

MCK di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2014...................................................................................31

Tabel 4.8 Distribusi Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Peman-

faatan Air Sungai Untuk Kebutuhan MCK di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014....................31

Tabel 4.9 Distribusi Hubungan Sikap Responden Terhadap Pemanfaatan

Air Sungai Untuk Kebutuhan MCK di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014....................32

Tabel 4.10 Distribusi Hubungan Tindakan Responden Terhadap Peman-

faatan Air Sungai Untuk Kebutuhan MCK di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014..................33

Page 13: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ............................................................ .... 19

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ .... 20

Page 14: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Tabel Skor

Lampiran 3. Master Data Penelitian

Lampiran 4. Data Hasil Komputerisasi

Lampiran 5. Surat Keterangan Pengambilan Data Awal

Lampiran 6. Surat Pemohonan Izin Penelitian

Lampiran 7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

Page 15: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai mempunyai peranan yang sangat besar bagi perkembangan

peradaban manusia, ketersediaan air dan kesuburan tanah disekitarnya, sungai

telah memberikan sumber kehidupan bagi manusia. Sungai juga dapat dijadikan

sebagai sarana transportasi guna meningkatkan mobilitas serta komunikasi antar

manusia (Tominaga, 2012).

Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh masyarakat dengan berbagai

aktivitas yang ada, seperti pembuangan sampah dan limbah keluarga termasuk

aktivitas MCK, hal tersebut dapat menimbulkan persoalan tersendiri, terutama

berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Penurunan kualitas

lingkungan di sekitar sungai tersebut disebabkan oleh berbagai hal, antara lain

pembuangan limbah industri maupun limbah rumah tangga, sampah dan berbagai

macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku

semacam ini tidak mendukung terhadap lingkungan bersih, yang pada gilirannya

akan menurunkan kualitas lingkungan hidup. Kualitas lingkungan dapat dimaknai

dengan kualitas hidup, dimana dalam lingkungan yang baik kualitasnya terdapat

potensi untuk berkembangnya kualitas hidup yang tinggi. Demikian sebaliknya

kualitas lingkungan yang buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti

penyakit kulit dan diare (Kristanto, 2011).

Dari aspek hukum pemerintah Indonesia telah berupaya untuk menjaga

kualitas lingkungan termasuk menanggulangi kerusakan lingkungan sungai yang

Page 16: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

disebabkan oleh perilaku penduduk. Upaya pemerintah tersebut lebih bersifat

preventif sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35

Tahun 1991 Tentang sungai. Pada Pasal 27 Bab XII berbunyi dilarang membuang

benda-benda, bahan-bahan padat dan atau cair ataupun yang berupa limbah ke

dalam maupun di sekitar sungai yang diperkirakan atau patut diduga akan

menimbulkan pencemaran atau penurunan kualitas air, sehingga membahayakan

dan atau merugikan penggunaan air dan lingkungan. Undang-undang tersebut

dalam pelaksanaannya masih diabaikan oleh masyarakat, seperti di Yogyakarta

pemanfaatan kali Code sebagai sarana mandi, cuci dan kakus (Latif, 2009).

Begitu juga pemerintah kabupaten Nagan Raya telah berupaya untuk tetap

menjaga lingkungan agar bersih dan sehat, termasuk lingkungan sungai. Upaya

tersebut dilakukan dalam bentuk sosialisai dan gerakan kebersihan yang

dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Sosialisasi dan gerakan

kebersihan tersebut melibatkan berbagai komponen masyarakat dan aparat

pemerintah, sebagaimana di sampaikan oleh salah seorang staf Dinas Kebersihan

Kabupaten Nagan Raya antara lain:

1. Pemasangan papan pengumuman di beberapa tempat strategis yang berisi

anjuran menjaga kebersihan, termasuk lingkungan sungai. Dengan

mempertimbangkan basis kulktur masyarakat agamis, maka pengumumanpun

dibuat dengan menggunakan bahasa agama, seperti annadhofatu minal iman

(kebersihan itu sebagaian dari iman).

2. Kerjasama dengan tokoh masyarakat seperti RT, RW dan para kyai atau

sesepuh masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk himbauan dan

Page 17: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

gerakan kebersihan. Himbauan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang ada

di lingkungan masyarakat, seperti pengajian, pertemuan RT, RW dan lain-lain.

3. Gerakan Jum’at bersih yang dilakukan oleh aparat pemerintah, kegiatannya

berupa kebersihan yang dilakukan pada setiap hari Jum’at pagi. Berbagai

upaya tersebut diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih.

Lebih lanjut diuraikan berkaitan dengan kualitas lingkungan dengan

derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia (sandang, papan, dan pangan)

berarti lingkungan memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan manusia

tersebut, selama manusia dalam memanfaatkan lingkungan tidak melampau

kemampuan lingkungan untuk menyediakan berbagai kebutuhan manusia, jika

yang terjadi sebaliknya maka akan terjadi pencemaran atau penurunan kualitas

lingkungan (Kristanto, 2011).

Pada perkembangannya sungai juga dapat dikelola sebagai tempat

pariwisata, pengembangan budidaya perikanan, sarana lalu lintas sungai dan

pemenuhan berbagai kebutuhan hidup lainnya. Dalam banyak hal sungai dapat

dikelola dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Ketersediaan air yang

terdapat di sungai maupun kesuburan tanah disekitarnya, memiliki keterkaitan

yang sangat erat dengan kehidupan manusia. Pada umumnya masyarakat

memanfaatkan sungai untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, antara

lain untuk irigasi, air minum, kebutuhan industri dan ada juga yang memanfaatkan

untuk tempat aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK). Kegiatan semacam ini

merupakan gejala umum yang terjadi di berbagai tempat, terutama masyarakat

Page 18: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

yang tinggal di sekitar sungai, termasuk masyarakat yang tinggal di wilayah Desa

Kuta Bate yang wilayah pemukimannya dilalui aliran sungai (Djamal, 2009).

Adanya kebutuhan fisiologi manusia seperti memiliki rumah, yang

mencakup kepemilikan jamba sebagai bagian dari kebutuhan setiap anggta

keluarga kepemilikan jamba bagi keluarga merupakan salah satu indikator rumah

sehatselain pintu ventilasi, jendela, air bersih, tempat pembuangan sampah,

saluran air limbah, ruang tidur, ruang tamu dan dapur. Jamban yang sehat

berfungsi untuk membuang kotoran manusia, ada berbagai macam bentuk seperti

leher angsa, cemplung dan sebagainya. Keberadaan jamban di Indonesia menurut

data Bank Dunia tahun 2013 dari jumlah penduduk Indonesia 218 juta orang yang

menggunakan jamban baru 150 juta orang atau hanya 68% saja. Dari data ini

diperkotaan yang menggunakan jamban sekitar 80% (Depkes RI, 2013).

Di Provinsi Aceh dari hasil pemeriksaan rumah, terlihat bahwa cakupan

penggunaan jamban pada tahun 2013 sekitar 52%. Hal ini jika dibandingkan

dengan angka nasional yang berkisar 61%, maka Provinsi Aceh masih di bawah

angka nasional (Profil Kesehatan Provinsi Aceh, 2013).

Berdasarkan data Dinas Kabupaten Nagan Raya di Kecamatan Beutong

dengan jumlah penduduk 13066 jiwa dengan 3284 Kepala Keluarga yang

memiliki jamban hanya 684 Kepala Keluarga, masyarakat yang tidak memiliki

jamban memamfaatkan sungai sebagai kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)

salah satunya di Desa Kuta Bate yang masih sangat kurangnya fasilitas jamban di

rumah-rumah masyarakat, masyarakat yang tidak memiliki jamban

Page 19: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

memamfaatkan sungai sebagai kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) (Profil

Dinas Kabupaten Nagan Raya, 2013).

Data dari Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong dengan jumlah penduduk

1126 jiwa dengan 273 Kepala Keluarga yang memiliki jamban hanya 104 Kepala

Keluarga, masyarakat yang tidak memiliki jamban memamfaatkan sungai sebagai

kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) (Profil Desa Kuta Bate, 2013).

Fenomena ini dapat dilihat di sepanjang aliran sungai yang melintas di

wilayah pemukiman penduduk di Desa Kuta Bate. Salah satunya adalah Sungai

Jajar. Sungai Jajar melintasi beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Nagan

Raya, yakni Kecamatan Seunagan Timur, Kecamatan Seunagan. Desa Kuta Bate

termasuk wilayah Kecamatan Beutong, sebagaian wilayahnya dilalui aliran

sungai, masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Jajar tersebut pada

umumnya memanfaatkan sungai untuk berbagai kepentingan, salah satunya

adalah untuk aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK), hal serupa juga dilakukan

oleh masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai lainnya.

Kondisi semacam ini merupakan fenomena yang dapat dilihat setiap hari,

terutama pada waktu pagi dan sore hari. Perilaku masyarakat dalam

memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) dan berbagai

aktivitas lainnya merupakan fenomena yang patut dicermati, salah satunya adalah

masyarakat Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya yang

wilayahnya dilintasi aliran sungai.

Berdasarkan permasalahan di atas, masyarakat di Desa Kuta Bate masih

memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan kakus di Desa Kuta Bate

Page 20: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Maka perlu di lakukan penelitian

hubungan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan

Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin melihat apakah ada

hubungan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan

Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan

air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan

air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

2. Untuk mengetahui hubungan sikap masyarakat dalam memanfaatkan air

sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

Page 21: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

3. Untuk mengetahui hubungan tindakan masyarakat dalam memanfaatkan air

sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

1.4 Hipotesis Penelitian

Ha. 1. Ada hubungan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan air sungai

untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate

Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

Ha. 2. Ada hubungan sikap masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk ke-

butuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan

Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

Ha. 3. Ada hubungan tindakan masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk

kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan

Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Dapat menambah wacana pengetahuan bagi kita semua.

2. Melatih kemampuan penulis dalam meneliti masalah hubungan perilaku

masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan

Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.

3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan tentang hubungan perilaku

masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan

Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.

Page 22: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi dan masukan bagi masyarakat terhadap hubungan

perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan

Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong

Kabupaten Nagan Raya.

2. Sebagai bahan pertimbangan pemangku kebijakan untuk sosialisasi

perilaku hidup bersih di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten

Nagan Raya.

Page 23: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perilaku

Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme

(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis

semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan

manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing.

Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah

tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang

sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,

menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat di simpulkan bahwa

yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas

manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati

oleh pihak luar (Notoatmodjo 2007).

2.1.1 Pengetahuan

2.1.1.1 Pengertian pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Karena itu dari pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yaitu (Notoatmodjo, 2007) :

Page 24: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

1. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest (meras tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

sunjek sudah mulai terbentuk.

3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut (Lukman, 2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu :

1. Umur

Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan

pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau

menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu

pengetahuan akan berkurang.

2. Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagi suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir

abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. perbedaan

intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat

pengetahuan.

Page 25: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

3. Lingkungan

Dalam lingkungn seseorang akan memperolreh pengalaman yang akan

berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

4. Sosial budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Hubungan

seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu

pengetahuan.

5. Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya.

6. Informasi

jika seseorang mendapatkan informasi yang baik dari berbagi media misalnya

TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang.

7. Pengalaman

pengalaman merupakan guru yang terbaik, pepatah tersebut dapat diartikan

bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

2.1.1.3 Tingkat pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2007) pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

Page 26: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

ransangan yang telah diterima.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar.

3. Apliksasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi

dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam satu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.1.2 Sikap

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, salah seorang ahli

psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau

Page 27: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Azwar (2009), sikap dapat bersifat positif dan dapat pula

bersifat negatif, yaitu :

1. Sikap positif dalam menghadapi perubahan fisik ditunjukkan dengan menjadi

bangga atau toleran dengan tubuhnya sendiri, mempergunakan dan

melindungi tubuh sendiri secara efektif disertai dengan rasa kepuasan

personal, percaya diri.

2. Sikap negatif dalam menghadapi perubahan fisik ditunjukkan dengan tidak

percaya diri, ragu-ragu dalam mengambil tindakan, takut dan cemas.

2.1.3 Tindakan (practice)

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk

mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung

atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Sikap ibu

yang positif terhadap imunisasi harus mendapat konfirmasi dari suaminya dan ada

fasilitas imunisasi yang mudah dicapai, agar ibu tersebut mengimunisasikan

anaknya. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan (support)

dari pihak lain. Misalnya dari suami atau istri, orang tua atau mertua dan lain-lain

(Notoatmodjo, 2007).

Page 28: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

2.2 Air

2.2.1 Pengertian Air

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan

makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh

senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah

sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat

mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang

dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5-2 liter air sehari untuk

keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet, 2007).

2.2.2 Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan suatu fenomena alam. Hidrologi sendiri

merupakan suatu ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan yang

dilaluinya. Dalam buku Teknologi Penyediaan Air Bersih, jumlah air di alam ini

tetap ada dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Dalam

siklus ini dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada di

permukaan bumi akan menguap. Penguapan terjadi pada air permukaan, air yang

berada pada lapisan tanah bagian atas, air yang ada di dalam tumbuhan , hewan,

dan manusia. Karena adanya angin, maka uap air ini akan bersatu dan berada di

tempat yang tinggi yang sering dikenal dengan nama awan (Sutrisno, 2004).

2.2.3 Sumber Air di Alam

Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air

permukaan, dan air tanah (Sutrisno, 2004).

Page 29: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

1. Air Laut

Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar

garam NaCl dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.

2. Air Atmosfir, Air Meteriologik

Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat

terjadi pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh

kotoran-kotoran industri/debu dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan murni

sangat bersih. Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum

hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih

mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama

terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan

mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai

sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

3. Air Permukaan

Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan,

air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih.

Faktor- faktor yang harus diperhatikan, antara lain :

a. Mutu atau kualitas baku

b. Jumlah atau kuantitasnya

c. Kontinuitasnya

Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik

karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan

meliputi :

Page 30: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

a. Air Sungai

Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena selama

pengalirannnya mendapat pengotoran, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,

daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena itu dalam

penggunaannya sebagai air minum haruslah mengalami suatu pengolahan yang

sempurna.

4. Air Tanah

Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan , air tanah

merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke

dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air

tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan

terjadinya kesadahan pada air. Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air

mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi.

2.3 Sungai

2.3.1 Pengertian Sungai

Sungai dapat didefinisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang

terbentuk secara alamiah yang melalui saluran itu air dari darat menglir ke laut. Di

dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedang di

dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream”

dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk

menyebutkan sungai besar. Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang

yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara) dan

biasanya dibuat oleh alam (Ilham, 2010).

Page 31: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

2.2.2 Kegunaan Sungai

Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang

ada di sekitarnya (Sarwono, 2003) :

1. Sumber energi pembangkit listrik

2. Sebagai sarana transportasi

3. Tempat rekreasi atau hobi

4. Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dll

5. Sumber air minum makhluk hidup

6. Bahan baku industri

7. Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan

8. Sebagai tempat olahraga

9. Untuk mandi, cuci dan kakus

10. Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan

11. Tempat riset penelitian dan eksplorasi

12. Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa

2.2.3 Pencemaran sungai

Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh

limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara

yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu

kesehatan manusia (Mubarak, 2009).

2.2.4 Penyebab pencemaran sungai

Sumber polusi air sungai antara lain limbah industri, pertanian dan rumah

tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan

Page 32: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan

oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah

pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan

yang mengandung radioaktif dan panas (Mubarak, 2009).

Pembuangan sampah organik maupun yang anorganic yang dibuang

kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan

menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan

tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat.

Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan

benar.

2.2.5 Dampak dari pencemaran air sungai

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air

minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan

ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam (Sarwono,

2003). Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam yaitu :

a. air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen

b. air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

c. jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat

membersihkan diri

d. air sebagai media untuk hidup vector penyakit

Mubarak (2009) menyatakan bahwa cara mengatasi serta upaya pelestarian

daerah aliran sungai yaitu

1. Melestarikan hutan di hulu sungai

Page 33: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

2. Tidak buang air di sungai

3. Tidak membuang sampah di sungai

4. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri

2.4 Kerangka Teori Penelitian

Perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi,

cuci dan kakus (MCK) dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor

kebutuhan hidup yang diwujudkan dalam Kebutuhan untuk mandi, cuci dan

kakus, Kondisi lingkungan masyarakat, Perilaku masyarakat dalam memanfaatkan

upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, pendidikan atau pengetahuan dan

kondisi lingkungan.

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian

Pemanfaatan air sungai

untuk kebutuhan MCK

Faktor Perilaku

( Notoatmodjo, 2007)

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Tindakan

Kegunaan Sungai

( Sarwono, 2003)

1. pembangkit listrik

2. sarana transportasi

3. Tempat rekreasi

4. Tempat budidaya

5. Sumber air minum

6. Bahan baku industri

7. Sumber air pertanian,

8. tempat olahraga

9. Untuk mandi, cuci

dan kakus,dll

Page 34: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

2.5 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan kepustakaan, maka kerangka

konsep mengacu pada teori menurut Notoatmodjo (2007) dapat digambarkan

sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka konsep penelitian

Pengetahuan

Sikap Pemanfaatan air sungai

untuk kebutuhan MCK

Tindakan

Page 35: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini survei yang bersifat survei analitik dengan pendekatan

cross sectional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen

dimana penulis hanya meninjau hubungan perilaku masyarakat dalam

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di

Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya (Notoatmodjo,

2005).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong

Kabupaten Nagan Raya. Dan penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20

sampai dengan 30 Agustus 2014.

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang tinggal di Desa Kuta

Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Jumlah seluruhnya adalah 273

KK.

3.3.2 Sampel Penelitian

Untuk mengambil sampel didasarkan pada rumus yang dikemukakan oleh

Slovin untuk mempermudah teknis penelitian. Bila populasi penelitian terbilang

sangat banyak atau wilayah populasi terlalu luas, maka penggunaan rumus

Page 36: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

pengambilan sample tertentu dimaksudkan untuk memperkecil jumlah

pengambilan sampel atau mempersempit wilayah populasi agar teknis penelitian

menjadi lancar dan efisien (Chandra, 2006).

n= 𝑁

1+𝑁(d) 2

n= 273

1+273 (0,1) 2

n= 273

1+2,73

n= 273

3,73

n = 73

ket : N= Besar populasi (273)

n= Besar sampel (73)

d= Penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi di

tetapkan sebesar 10% atau 0,1.

Berdasarkan rumus diatas sampel yang diambil adalah 73 KK.

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan cara sample random

sampling (secara acak sederhana) (Notoatmodjo, 2005).

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data yang diperoleh peneliti melalui wawancara dengan mengunjungi

rumah responden dengan mengadakan kuisioner yang telah disusun sebelumnya.

3.4.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh di Desa Kuta Bate serta melalui buku-buku

kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian.

Page 37: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Independen

No Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Pengetahuan Kemampuan res- Wawancara Kuesioner 1. Baik Ordinal

ponden dalam 2. Kurang

memahami tentang baik

sungai untuk kebutuhan

Mandi, Cuci dan

Kakus (MCK)

2. Sikap Tanggapan dan Wawancara Kuesioner 1. Positif Ordinal

persepsi responden 2. Negatif

dalam memahami

sungai untuk kebutuhan

Mandi, Cuci dan

Kakus (MCK)

3. Tindakan Upaya responden Wawancara Kuesioner 1. Baik Ordinal

dalam memahami 2. Kurang

tentang sungai baik

untuk kebutuhan

Mandi, Cuci dan

Kakus (MCK)

Variabel Dependen

4. Pemanfaatan Aktifitas nyata Wawancara Kuesioner 1. Ada Ordinal

air sungai sehari-hari responden 2. Tidak

untuk kebutu- dalam memanfaatkan

han Mandi, air sungai untuk

Cuci dan kebutuhan Mandi, Cuci

Kakus (MCK) dan Kakus (MCK)

Page 38: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

3.6 Aspek Pengukuran Variabel

3.6.1 Variabel Independen

1. Pengetahuan

Baik : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor > 4

dari pertanyaan yang diberikan.

Kurang baik : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor ≤ 4

dari pertanyaan yang diberikan.

2. Sikap

Positif : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor > 4

dari pertanyaan yang diberikan.

Negatif : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor ≤ 4

dari pertanyaan yang diberikan.

3. Tindakan

Baik : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor > 4

dari pertanyaan yang diberikan.

Kurang baik : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor ≤ 4

dari pertanyaan yang diberikan.

3.6.2 Variabel Dependen

1. Pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK

Ada : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor > 4

dari pertanyaan yang diberikan.

Tidak : Jika responden dapat menjawab benar dengan skor ≤ 4

dari pertanyaan yang diberikan.

Page 39: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Univariat

Analisis Univariat yaitu untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari

seluruh variabel penelitian dengan menggunakan program komputerisasi. Analisis

univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variabel, distribusi

frekuensi variabel independen. Dengan melihat distribusi frekuensi dapat

diketahui deskripsi masing-masing variabel dalam penelitian (Hastono, 2007).

𝑃 = f

n x 100

Keterangan :

p = Persentase

f = Jumlah jawaban

n = Jumlah skor maksimal

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan dependen, dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan

derajat kepercayaan/CI 95% dan α=0,05. Persamaan rumus Chi-Square adalah

sebagai berikut (Chandra, 2006) :

𝑋2 = 𝑂 − 𝐸 2

𝐸 E =

Total Baris x Total Kolom

Grand Total

Page 40: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

Keterangan:

𝑋2 = nilai chi-kuadrat hitung.

𝑂 = frekuensi teramati pada klasifikasi ke-j.

𝐸 = frekuensi harapan (expected value) pada klasifikasi ke-j, yaitu jumlah

frekuensi ideal yang diharapkan terjadi pada masing-masing klasifikasi.

Dalam melakukan uji Chi-Square ada syarat-syarat yang harus dipenuhi :

1. Sampel dipilih acak dan data yang tersedia dalam bentuk jumlah atau distrit.

2. semua pengamatan dilakukan independen.

3. Sel-sel dengan frekuensi harapan (expected value) kurang dari 5 jika ada

dapat dibenarkan sekitar 25% dari total sel, dan pada sembarang frekuensi

harapan 𝐸 nilainya paling sedikit 1.

4. Khusus untuk tabel kontingensi 2×2, syarat tersebut berarti tidak ada satu sel

pun boleh berisi frekuensi harapan 𝐸 < 5. Jika ada, maka disarankan untuk

menggunakan uji Exact Fisher atau uji Chi-Square.

5. Apabila tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E < 5, maka menggunakan Uji Statistik

Continuity Correction.

Page 41: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Wilayah Penelitian

Desa Kuta Bate merupakan salah satu desa yang terletak di pemukiman

Blang Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya yang berjarak 2 Km

dari pusat Kecamatan. Luas wilayahnya adalah ± 72,55 Ha, dengan jumlah

penduduk 273 jiwa yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani sawah,

berdagang dan pengawai di kantor pemerintahan. Secara umum keadaan gampong

merupakan dataran datar dengan mayoritas lahan dan area persawahan dan

sebagai perkebunan masyarakat, adapun pembagian perbatasan gampong adalah

sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kulam Jeureneh

2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Gampong Lhok Seumot

3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Gampong Lhok Seumot Barat

4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Gampong Blang Seumot

4.2 Analisis Univariat

Dari hasil penelitian diperoleh gambaran data responden yang terdiri dari

umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap, tindakan, dan pemanfaatan air

sungai untuk kebutuhan MCK yang dapat dilihat distribusinya pada tabel berikut

ini.

Page 42: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4.2.1 Umur Responden

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa Kuta

Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Umur Frekuensi Persentase(%)

1 5 - 20 Tahun 20 27,4

2 21 - 40 Tahun 30 41,1

3 41 - 65 Tahun 23 31,5

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang lebih banyak yang

berumur 21- 40 tahun yaitu sebanyak 30 responden (41,1% ) dan yang paling

sedikit dengan umur 5-20 tahun sebanyak 20 responden (27,4%).

4.2.2 Pekerjaan Responden

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa

Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun

2014

No Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)

1 PNS 13 17,8

2 Pedagang 19 26,1

3 IRT 25 34,2

4 Petani 16 21,9

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa jumlah pekerjaan

responden yang paling banyak adalah IRT sebanyak 25 responden (34,2%) dan

yang paling sedikit adalah PNS yaitu sebanyak 13 responden (17,8%).

Page 43: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4.2.3 Pendidikan Responden

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014

No Pendidikan Frekuensi Persentase(%)

1 SD, SMP 31 42,5

2 SMA 24 32,9

3 Perguruan Tinggi 18 24,6

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah responden yang paling

banyak dengan tingkat pendidikan SD dan SMP sebanyak 31 responden (42,5%)

dan yang paling sedikit tingkat pendidikan tinggi sebanyak 18 responden (24,6%).

4.2.4 Pengetahuan Responden

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di

Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014

No Pengetahuan Frekuensi Persentase(%)

1 Baik 33 45,2

2 Kurang Baik 40 54,8

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang memiliki

tingkat pengetahuannya baik sebanyak 33 responden (45,2%) dan yang memiliki

tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 40 responden (54,8%).

Page 44: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4.2.5 Sikap Responden

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Desa Kuta

Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Sikap Frekuensi Persentase(%)

1 Positif 36 49,3

2 Negatif 37 50,7

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang memiliki sikap

positif sebanyak 36 responden (49,3%) dan yang memiliki sikap negatif sebanyak

37 responden (50,7%).

4.2.6 Tindakan Responden

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan di Desa

Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun

2014

No Tindakan Frekuensi Persentase(%)

1 Baik 29 39,7

2 Kurang Baik 44 60,3

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang memiliki

tingkat tindakan baik sebanyak 29 responden (39,7%) dan yang memiliki tingkat

tindakan kurang baik sebanyak 60 responden (60,3%).

Page 45: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4.2.7 Pemanfaatan Air Sungai Untuk Kebutuhan MCK

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Air Sungai Untuk Kebutuhan

MCK di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2014

No Pemanfaatan Air Sungai Frekuensi Persentase(%)

Untuk Kebutuhan MCK

1 Ada 51 69,9

2 Tidak 22 30,1

Jumlah 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa yang memanfaatkan air sungai

untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 51 responden (69,9%) dan yang tidak

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK sebanyak 22 responden (30,1%).

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Pemanfaatan Air Sungai

Untuk Kebutuhan MCK

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Dalam Pemanfaatan

Air Sungai Untuk Kebutuhan MCK di Desa Kuta Bate Kecamatan

Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

Pemanfaatan Air Sungai

Pengetahuan Untuk Kebutuhan MCK Total P value OR (95%CI)

Ada Tidak

f % f % f %

Baik 19 57,6 14 42,4 33 100 0,038 3,339 (0,120-

Kurang Baik 32 80,0 8 20,0 40 100 0,958)

Jumlah 51 69,9 22 30,1 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan

baik dan memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 19

orang (57,6%) dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK

yaitu sebanyak 14 orang (42,4%), sedangkan yang berpengetahuan kurang baik

Page 46: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

dan memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 32 orang

(80,0%) dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu

sebanyak 8 orang (20,0%).

Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai

Pvalue (0,038), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara pengetahuan

responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai

OR yaitu 3,339, artinya responden dengan pengetahuan kurang baik berpeluang

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK 3 kali dibandingkan dengan

responden yang berpengetahuan baik.

4.3.2 Hubungan Sikap Responden Terhadap Pemanfaatan Air Sungai Untuk

Kebutuhan MCK

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Dalam Pemanfaatan Air

Sungai Untuk Kebutuhan MCK di Desa Kuta Bate Kecamatan

Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

Pemanfaatan Air Sungai

Sikap Untuk Kebutuhan MCK Total P value OR (95%CI)

Ada Tidak

f % f % f %

Positif 24 66,7 12 33,3 36 100 0,040 2,741 (0,272-

Negatif 27 73,0 10 27,0 37 100 2,020)

Jumlah 51 69,9 22 30,1 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang sikap positif dan

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 24 orang (66,7%)

dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak

12 orang (33,3%), sedangkan yang sikap negatif dan memanfaatkan air sungai

untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 27 orang (73,0%) dan yang tidak

Page 47: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 10 orang

(27,0%).

Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara sikap

dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai Pvalue (0,040),

maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara sikap responden dengan

pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai OR yaitu 2,741,

artinya responden dengan sikap negatif berpeluang memanfaatkan air sungai

untuk kebutuhan MCK 2 kali dibandingkan dengan responden yang bersikap

positif.

4.3.2 Hubungan Tindakan Responden Terhadap Pemanfaatan Air Sungai Untuk

Kebutuhan MCK

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Dalam Pemanfaatan

Air Sungai Untuk Kebutuhan MCK di Desa Kuta Bate Kecama-

tan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

Pemanfaatan Air Sungai

Tindakan Untuk Kebutuhan MCK Total P value OR (95%CI)

Ada Tidak

f % f % f %

Baik 21 72,4 8 42,4 29 100 0,031 4,225 (0,436-

Kurang Baik 30 68,2 14 20,0 44 100 3,439)

Jumlah 51 69,9 22 30,1 73 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden dengan tidakan baik dan

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 21 orang (72,4%)

dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 8

orang (42,4%), sedangkan yang tindakan kurang baik dan memanfaatkan air

sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 30 orang (68,2%) dan yang tidak

Page 48: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 14 orang

(20,0%).

Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara

tindakan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai

Pvalue (0,031), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara tindakan

responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai

OR yaitu 4,225, artinya responden dengan tindakan kurang baik berpeluang

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK 4 kali dibandingkan dengan

responden yang tindakan baik.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Hubungan Pengetahuan Responden Terhadap Pemanfaatan Air Sungai

Untuk Kebutuhan MCK

Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai

Pvalue (0,038), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara pengetahuan

responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai

OR yaitu 3,339, artinya responden dengan pengetahuan kurang baik berpeluang

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK 3 kali dibandingkan dengan

responden yang berpengetahuan baik.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam (2013)

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku buang air besar (BAB)

sembarangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden

mempunyai pengaruh bermakna terhadap perilaku buang air besar (BAB)

Page 49: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

sembarangan, dimana pengetahuan yang kurang baik berpeluang 4 kali melakukan

perilaku buang air besar (BAB) sembarangan.

Hal ini sejalan dengan teori Azwar (2009) pengetahuan dapat

mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. Pengetahuan

adalah hasil yang didapat dari hasil proses, selain diperoleh dari hasil indera yang

mempunyai nilai-nilai sendiri.

Pengetahuan adalah suatu wawasan apa yang diketahui oleh masyarakat

terhadap sikap dan tindakan yang diambil. Tingginya pengetahuan maka perilaku

seseorang akan bertambah baik, sebaliknya jika pengetahuan seseorang kurang

maka dapat perilaku kurang wajar. Sehingga keputusan yang diambil sering

menimbulkan kegagalan atau kesalahan (Notoatmodjo, 2007).

Agar kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar dapat terjaga di

perlukan upaya peningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan air sungai yang

baik yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan serta menghilangkan kebiasaan

dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK.

Kepada petugas kesehatan lingkungan diharapkan memberi penyuluhan

ke pada masyarakat tentang begitu pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

yang benar dan menjaga kondisi kesehatannya agar terhindar dari penyakit. Hal

ini sangat di butuhkan peran aktif kepada para penyuluh kesehatan untuk

mencegah pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK (Notoatmodjo, 2007).

Page 50: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4.4.2 Hubungan Sikap Responden Terhadap Pemanfaatan Air Sungai Untuk

Kebutuhan MCK

Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara sikap

dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai Pvalue (0,040),

maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara sikap responden dengan

pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai OR yaitu 2,741,

artinya responden dengan sikap negatif berpeluang memanfaatkan air sungai

untuk kebutuhan MCK 2 kali dibandingkan dengan responden yang bersikap

positif.

Sikap dapat dipandang sebagai predisposisi untuk bereaksi dengan cara

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang dan konsep

apa saja. Ada beberapa asumsi yang mendasari pendapat tersebut, yaitu sikap

berhubungan dengan perilaku, sikap yang berkaitan erat dengan perasaan

seseorang terhadap objek, dan sikap adalah kontruksi yang bersifat hipotesis,

artinya konsekuensinya dapat diamati, tetapi sikap itu tidak dapat dipahami

(Sopiah, 2008).

Begitu juga dengan kejadian pencemaran lingkungan, apabila kita tidak

menjaga lingkungan dengan baik maka akan terjadinya pencemaran lingkungan

serta dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Maka dari itu diharapkan

kepada warga di desa Kuta Bate Kecamatan Beutong agar selalu menjaga

kebersihan lingkungan serta mengurangi aktifitas pemanfaatan air sungai untuk

kebutuhan MCK.

Page 51: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4.4.3 Hubungan Tindakan Responden Terhadap Pemanfaatan Air Sungai Untuk

Kebutuhan MCK

Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara

tindakan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai

Pvalue (0,031), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara tindakan

responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai

OR yaitu 4,225, artinya responden dengan tindakan kurang baik berpeluang

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK 4 kali dibandingkan dengan

responden yang tindakan baik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arman (2012)

tentang gambaran pencemaran lingkungan di masyarakat, hasil penelitian

menunjukkan bahwa tindakan responden mempunyai pengaruh bermakna

terhadap pencemaran lingkungan, dimana tindakan yang baik berpeluang 2 kali

terhindar dari pencemaran lingkungan dibandingkan dengan tindakan yang kurang

baik.

Hal ini di sebabkan karena masyarakat kurang memahami bagaimana

tindakan yang baik dalam menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan

akibat dari pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Untuk mewujudkan

sikap menjadi perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi

yang menunjukkan antara lain adalah fasilitas MCK dan tingkat kepedulian, ini

dikarenakan tidak adanya fasilitas MCK serta penyuluhan tentang kesehatan dan

kurangnya tingkat kepedulian masyarakat sehingga masyarakat lebih terbiasa

menggunakan air sungai untuk kebutuhan MCK.

Page 52: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Ada hubungan pengetahuan responden dengan pemanfaatan air sungai untuk

kebutuhan MCK dengan menggunakan uji Chi-Square di dapat Pvalue 0,038 <

α = 0,05.

2. Ada hubungan sikap responden dengan pemanfaatan air sungai untuk

kebutuhan MCK dengan menggunakan uji Chi-Square di dapat Pvalue 0,040 <

α = 0,05.

3. Ada hubungan tindakan responden dengan pemanfaatan air sungai untuk

kebutuhan MCK dengan menggunakan uji Chi-Square di dapat Pvalue 0,031 <

α = 0,05.

5.2 Saran

1. Dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan

sebaiknya Dinas Kesehatan sering mengadakan penyuluhan mengenai

kesehatan di Desa Kuta Bate.

2. Sebaiknya di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

disetiap minggu diadakan penyuluhan terhadap pentingnyan menjaga

kesehatan dan pemerintah menyediakan fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus

(MCK) yang sehat.

Page 53: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

DAFTAR PUSTAKA

M. Arman, 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Buang Air Besar

(BAB) sembarangan pada Masyarakat di desa Sumber Makmur,

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan raya.

Azwar, A. 2009. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. Binarupa

Aksara. Jakarta.

Chandra. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya. 2013. Progran Pemberantasan

Penyakit P2p. Dinkes Nagan Raya. Nagan Raya.

Depkes RI. 2013. Modul Penelitian Dan Pengawasan Kesehatan Lingkungan

Pemukiman. Ditjen PPM/PLP. Jakarta.

Dinkes Nagan Raya. 2013. Profil Desa Kuta Bate. Kecamatan Beutong. Dinkes

Nagan Raya. Nagan Raya.

Djamal. 2009. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan

Lingkungan. Bumi Aksara. Jakarta.

Hastono,S.P. 2007. Statistik Kesehatan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Ilham. 2010. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Sampah, APK. EGC. Jakarta.

Kristanto. 2011. Ekologi Industri. Andi Offset. Yogyakarta

Lukman. 2009. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan. Gajah Mada

Unifersity Press. Yogyakarta.

Latif. A. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penduduk dalam

Pemanfaatan Sungai Code Sebagai sarana Mandi cuci dan kakus (MCK),

Studi Kasus di Kecamatan Jetis Kotamadya Yogyakarta. Tesis.

Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM. http://www. Pendidikan di

Indonesia. ad.Id/18678/9/detil.com. Diakses tanggal 20 Juni 2013.

Tominaga. dan Suyitno. A. 2012. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan.

Yayasan Obor Indonesia. Gajah Mada Unifersity Press. Yogyakarta.

Mubarak. 2009. Ilmu Kesehatan Masyaraka. Selemba Medika. Jakarta.

Page 54: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

Notoatmodjo. S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

______________. 2007. Promosi Kesehatan dan ilmu perilaku kesehatan. Rineka

Cipta. Jakarta.

Salam, 2013. Gambaran Pencemaran Lingkungan Pada Masyarakat di Desa

Damai Indah, Kecamatan Kuala Tripa Kabupaten Nagan raya.

Sarwono. 2003. Sanitasi dan kesehatan lingkungan. Gajah Mada Unifersit Press.

Yogyakarta.

Slamet. 2007. Sumber Daya Air. Selemba Medika. Jakarta.

Sopiah, 2008. Perilaku kesehatan lingkungan. Erlangga Jakarta.

Sutrisno. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Gajah Mada Unifersit Press.

Yogyakarta.

Page 55: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

Lampiran 1

KUESIONER

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN

AIR SUNGAI UNTUK KEBUTUHAN MANDI, CUCI DAN KAKUS (MCK)

DI DESA KUTA BATE KECAMATAN BEUTONG

KABUPATEN NAGAN RAYA

TAHUN 2014

NAMA PENELITI : NOFITA SUNDARI

NIM : 09C10104043

A. DATA UMUM

No Responden :

Umur :........................ Tahun

Pekerjaan : PNS Tani Swasta

Lain-lain (sebutkan..........................)

Pendidikan : SD/MIN SMP/MTSN

SMU/MAN PT/Perguruan Tinggi

B. PENGETAHUAN

1. Apakah pengertian jamban ?

a. Tempat membuang kotoran

b. Tempat jongkok

2. Apakah jenis MCK keluarga di rumah ?

a. Jamban leher angsa

b. Jamban empang di sungai

3. Apakah fungsi MCK bagi keluarga ?

a. Melindungi dari penyakit

b. Untuk tempat serangga

4. Apa manfaat jamban bagi keluarga ?

a. Tempat membuang air besar

b. Mencagah bau menyebar

Page 56: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

5. Bagaimana syarat jamban yang sehat ?

a. Ada septic tank

b. Ada alat pembersih

6. Bagaimana memelihara jamban yang benar ?

a. Lantai bersih dan tidak ada serangga

b. Lantai bersih

7. Penyakit apa yang di timbulkan jika tidak memakai jamban ?

a. Cacingan dan disentri

b. Gatal-gatal

8. Bagaimana ciri bangunan jamban yang sehat ?

a. Ruangan luas (ventilasi, lampu, air dan alat pembersih)

b. Ada lantai

C. SIKAP

1. Apakah anda setuju jika sebaiknya membuang kotoran dijamban jagan

di sungai ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

2. Apakah anda setuju jika untuk menghindari pencemaran air kita jangan

memanfaatkan air sungai sebagai aktifitas MCK ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

3. Apakah anda setuju jika buang air besar disembarangan tempat dapat

merugikan kesehatan ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

4. Apakah anda setuju jika menggunakan jamban perlu di siram dan

dibersihkan selesai buang air besar ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

Page 57: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

5. Apakah anda setuju jika memiliki jamban leher angsa lebih baik dari

pada memanfaatkan air sungai sebagai aktifitas MCK ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

6. Apakah anda setuju untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan bakti

untuk membangun jamban umum ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

7. Apakah anda setuju jika adanya penyuluhan tentang sanitasi

lingkungan dan penggunaan jamban sehat ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

8. Apakah anda setuju untuk tidak menggunakan air sungai untuk

kebutuhan MCK ?

a. Setuju

b. Tidak setuju

D. Tindakan

1. Bagaimana partisipasi anggota keluarga dalam memanfaatkan air

sungai sebagai aktifitas MCK ?

a. Lebih suka di rumah

b. Sudah menjadi kebiasaan

2. Apa yang dilakukan agar air sungai tidak tercemar ?

a. Tidak melakukan aktifitas MCK di sungai

b. Membiarkan saja

3. Apakah anda memanfaatkan air sungai sebagai aktifitas MCK

meskipun memiliki jamban dirumah ?

a. Ya

b. Tidak

Page 58: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

4. Bila ada jamban, apa alasan anda memanfaatkan air sungai sebagai

aktifitas MCK ?

a. Karena sudah menjadi kebiasaan

b. Ingin mencoba

5. Apakah saudara/i mengetahui bahwa memanfaatkan air sungai sebagai

aktifitas MCK dapat mencamari air sungai ?

a. Ya

b. Tidak

6. Siapa saja yang berpartisipasi dalam memanfaatkan air sungai sebagai

aktifitas MCK ?

a. Seluruh anggota keluarga

b. Anak-anak

7. Adakah kesadaran anda untuk tidak memanfaatkan air sungai sebagai

aktifitas MCK ?

a. Ada

b. Tidak

8. Apakah yang anda lakukan jika anda sudah memiliki jamban di

rumah ?

a. Tidak akan memanfaatkan air sungai sebagai aktifitas MCK

b. Tetap memanfaatkan air sungai sebagai aktifitas MCK

E. Pemanfaatan Air Sungai untuk Kebutuhan MCK

1. Apakah pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan

Kakus (MCK) merupakan kebiasaan masyarakat setempat ?

a. Ya

b. Bukan

2. Bagaimana kondisi air sungai yang di manfaatkan untuk Mandi, Cuci

dan Kakus (MCK) ?

a. Baik, cocok untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)

b. Sangat tidak memungkinkan

Page 59: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

3. Apakah semua masyarakat menggunakan air sungai untuk Mandi, Cuci

dan Kakus (MCK) ?

a. Ya hampir seluruh keluarga

b. Hanya beberapa keluarga saja

4. Apakah anda nyaman menggunakan air sungai sebagai sarana untuk

Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) ?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah anda terus akan menggunakan sungai sebagai sarana Mandi,

Cuci dan Kakus (MCK) ?

a. Ya

b. Tidak, kalau ada sarana MCK yang telah di sediakan

6. Adakah kemauan anda untuk mengubah kebiasaan menggunakan air

sungai untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) ?

a. Ada

b. Tidak, karena sudah terbiasa demikian

7. Apakah ada keiginan anda untuk memilki sarana Mandi, Cuci dan

Kakus (MCK) sendiri ?

a. Ya

b. Tidak

8. Adakah penyakit yang anda alami karena kebiasaan menggunakan air

sungai untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) ?

a. Ada

b. Tidak

Page 60: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

Lampiran 2

TABEL SKOR

NO Variabel No urut

pertanyaan

Jawaban/skor Rentang

A B

1 Pengetahuan 1 1 0 8 + 0

2

Baik > 4

Kurang Baik ≤ 4

2 1 0

3 1 0

4 1 0

5 1 0

6 1 0

7 1 0

8 1 0

2 Sikap 1 1 0 8 + 0

2

Positif > 4

Negatif ≤ 4

2 1 0

3 1 0

4 1 0

5 1 0

6 1 0

7 1 0

8 1 0

3 Tindakan 1 1 0 8 + 0

2

Baik > 4

Kurang Baik ≤ 4

2 1 0

3 1 0

4 1 0

5 1 0

6 1 0

7 1 0

8 1 0

4 Pemanfaatan 1 1 0 8 + 0

2

Ada > 4

Tidak ≤ 4

Air sungai 2 1 0

Untuk 3 1 0

kebutuhan 4 1 0

MCK 5 1 0

6 1 0

7 1 0

8 1 0

Page 61: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

Gambar 1. Wawancara bersama responden untuk

mengumpulkan data penelitian

Gambar 2. Peneliti sedang mendampingi responden untuk

mengisi kuesioner

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 62: HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN …repository.utu.ac.id/654/1/BAB I_V.pdf · macam kotoran termasuk kotoran manusia, semuanya dibuang ke sungai, perilaku semacam ini

Gambar 3. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden

dalam mengisi kuesioner

Gambar 4. Peneliti sedang mengarahkan responden dalam

mengisi kuesioner