Upload
bayu111
View
982
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
PEMANFAATAN SINGKONG MENJADI BIO-ETANOL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
Nama : Bayu Setiadi Kelas : 2B NIM : 111611043
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA
2013
PEMANFAATAN SINGKONG MENJADI BIO-ETANOL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada masa sekarang dimana kecenderungan pemakaian bahan bakar sangat tinggi sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang dipakai saat ini semakin menipis. Perlu adanya alternatif lain bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Penggunaan etanol sebagai pengganti minyak bumi. Penggunaan etanol sebagai bahan bakar merupakan salah satu jalan
pemecahan masalah energi pada saat ini.
Saat ini pemanfaatan bahan-bahan yang mengandung serat kasar dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, di mana semua bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi etanol. Misalnya singkong, kayu, umbi kayu, ubi jalar, pisang, kulit pisang dan lain-lain. Etanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas mikroba.
ALTERNATIF SOLUSI
Agar bisa meminimalisir Bahan Bakar Minyak (BBM)
Solusinya adalah :
1. Gas Alam
2. Propana
3. Bio-etanol
4. Listrik
5. Biodiesel
Solusi yang bisa dilakukan
Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi.
Bio-etanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif gasohol yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol.
Perbandingan harga bio-etanol dengan harga premium lebih murah dibanding premium. Karena harga bio-etanol adalah Rp.3000/L
Tabel Perhitungan
No Jenis Biaya inventaris Jumlah Harga Satuan Total1 Mesin pengolah bioetanol 1 paket Rp 150.000.000/paket Rp 150.000.0002 Zeolit local 47kg Rp 1.500/kg Rp 70.500
Total Biaya Investasi Rp 150.070.500
No Jenis Biaya Produksi Jumlah Harga Satuan Total1 Bahan baku singkong 455 kg Rp 300/kg Rp 136.5002 Enzim alfa amilase 135g Rp 71.000/kg Rp 9.5853 Enzim beta amilase 81 g Rp 77.000/kg Rp 6.2374 Ragi 310 g Rp 75.000/kg Rp 23.2505 Urea 161 g Rp 2.000/kg Rp 3226 NPK 80 g Rp 3.500/kg Rp 2807 Biomassa 2 m3 Rp 10.000/m3 Rp 20.0008 Tenaga kerja operator 3orang Rp 20.000/orang/hari Rp 60.000
Total biaya produksi perhari Rp 256.315Biaya produksi per liter Rp 3.661,6Pendapatan perhari 70 liter x Rp 10.000 per liter Rp 700.000Laba perhari Rp 443.685Laba Bersih perbulan = Laba per hari x 30 hari = Rp 13.310.550 / 2100 Liter
= Atau Rp 6.338,4 / Liter
1 liter bahan bakar bio-etanol sama dengan 3 liter minyak tanah. Sehingga masyarakat bisa menghemat uang hingga Rp 9.500,-
Budaya bio-etanol belum dikenal masyarakat luas, maka penggunaannya belum maksimal, padahal sebenarnya manfaat bio-etanol lebih bagus untuk perekonomian masyarakat karena lebih hemat dibandingkan premium.
- Langkah pertama mengadakan sosialisasi agar masyarakat mengetahui apa manfaat dan kegunaan dari bio-etanol.
- Langkah kedua memberikan sample kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui apa itu bio-etanol.
- Langkah ketiga mulai menjual bio-etanol ke masyarakat luas dengan harga yang terjangkau.
KENDALA YANG DIHADAPI- Birokrasi (rencana pendirian pabrik)- Lahan - Krisis global
TERIMA KASIH