9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Sistem adalah sekumpulan unsur atau element yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai satu tujuan (McLeod,1995).sedangkan menurut O’Brian (1997)sistem merupakan kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dengan menggunakan tranformasi yang terorganisasi. 2.1.2. Data dan informasi Sistem adalah suatu himpunan komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling berhubungan satu sama lain dan terpadu (Shoroderbek, 1971). Sedangkan informasi adalah sebagai hasil dari pengelolaan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya (user) yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Jogianto, 2003). Hubungan data dan informasi tersaji dalam gambar 2, berikut ini : Gambar 1. Hubungan Data dan Informasi 2.1.3. Basis data dan sistem pengelola Basis data Menurut Fathansyah (2001), basis data merupakan kumpulan yang saling berhubungan yang diorganisasi dan di simpan tanpa pengulangan yang tidak perlu dalam 3 Data Proses Inform asi

perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/BAB II TA.docx · Web viewsequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada

  • Upload
    trantu

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1.Pengertian sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur atau element yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai satu tujuan (McLeod,1995).sedangkan menurut O’Brian (1997)sistem merupakan kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dengan menggunakan tranformasi yang terorganisasi.

2.1.2.Data dan informasi

Sistem adalah suatu himpunan komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling berhubungan satu sama lain dan terpadu (Shoroderbek, 1971). Sedangkan informasi adalah sebagai hasil dari pengelolaan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya (user) yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Jogianto, 2003). Hubungan data dan informasi tersaji dalam gambar 2, berikut ini :

Gambar 1. Hubungan Data dan Informasi

2.1.3. Basis data dan sistem pengelola Basis data

Menurut Fathansyah (2001), basis data merupakan kumpulan yang saling berhubungan yang diorganisasi dan di simpan tanpa pengulangan yang tidak perlu dalam media penyimpanan elektronis sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2.1.4. Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem (Munawar, 2005).

UML dikeluarkan oleh OMG (Object Management Group, Inc) yaitu organisasi internasional yang dibentuk pada 1989, terdiri dari perusahaan sistem informasi, software developer, dan para user sistem komputer. UML

3

Data Proses Informasi

menyediakan cukup banyak diagram yang dapat membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, diagram-diagram tersebut seperti terlihat pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Diagram UML

Diagram TujuanUse Case Bagaimana user berinteraksi dengan sebuah sistemActivity Perilaku prosedural dan pararel

Sequence Interaksi di antara objek, lebih menekankanpada urutan

Collaboration Menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankanpada peran masing-masing objek dan bukanpada waktu penyampaian message

Class Class, fitur, dan relasinya Package Struktur hierarki saat kompilasi Deployment Penyebaran atau instalasi ke klien

2.1.5. Diagram UML (Unified Modeling Language)2.1.5.1. Diagram use case (use case diagram) Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, contoh login ke sebuah sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Diagram use case menyajikan interakasi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Berikut adalah simbol – simbol yang digunakan dalam diagram use case:

Gambar 2. Simbol Diagram Use Case

Gambar 2. Use Case Diagram

2.1.5.2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. menggambarkan aliran kejadian (flow of event) dalam use case. 

4

Aktor

Usecase

Catatan

Relasi Aktif<<include>

>Include

<<extend>>

extend

Relasi PasifGeneralisasi

Tabel 2. Notasi Diagram Aktivitas

Nama Notasi Gambar NotasiAktivitas

Transisi Antar AktivitasTitik pengambilan Keputusan

Titik Back

Titik End

Garis Singkronisasi

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

2.1.5.3. Diagram Sekuensial (sequence diagram)

Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Diagram sekuensial adalah diagram yang disusun berdasarkan urutan waktu. Diagram sekuensial dapat dibaca dari atas ke bawah. Setiap diagram sekuensial mempresentasikan suatu aliran dari beberapa aliran di dalam use case. Diagram sekuensial dapat dibaca dengan memperhatikan obyek-obyek dan pesan-pesan yang ada di diagram. Obyek yang terlibat dalam aliran ditunjukkan dengan bujur sangkar yang ada di atas diagram.

Tabel 3. Notasi Sekuensial

Notasi Gambar Notasi

Actor

Asosiasi

Object

5

Object 2

2.1.5.4. Diagram Kolaborasi (collaboration diagram)

Diagram kolaborasi menunjukkan informasi yang sama persis dengan diagram sekuensial, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Sebagaimana diagram sekuensial, diagram kolaborasi digunakan untuk menampilkan aliran skenario tertentu di dalam use case. Jika diagram sekuensial disusun berdasarkan urutan waktu, diagram kolaborsi lebih berkonsentrasi pada hubungan antar obyek-obyek.

2.1.5.5. Diagram Kelas (class diagram)

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda atau fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok :1. Nama dan stereotype2. Atribut3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak

yang3. Mewarisinya4. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Tabel 4. Notasi Diagram Kelas

Notasi Gambar Notasi

Class

Assosiation

Generalization

2.1.5.6. Diagram Deployment

Deployment atau physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak

6

Class 2

(pada mesin, server atau piranti keras apa), kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

2.1.6. Visual Studio Visual Studio di luncurkan pada tanggal 2 September 1998 , solusi tool

pengembangan lengkap berskala perusahaan tersedia. Visual Studio 6.0 menyertakan Visual Basic versi 6.0, Microsoft Visual C++®, Microsoft Visual FoxPro®, Microsoft Visual InterDev® Web, dan Microsoft Visual J++®. Bersamaan dengan diluncurkannya Developer Days ’98, lebih dari 115 perusahaan papan atas mengumumkan dukungan terhadap Visual Studio 6.0.

Pada tanggal 28 april 1999 Lingkungan pengembangan VBA versi 6.0 dan Software Development Kit (SDK) VBA (SDK) versi 6.0 tersedia bagi vendor perangkat lunak pihak ketiga melalui program lisensi VBA. VBA 6.0 merupakan sebuah teknologi pengembangan yang tangguh untuk aplikasi yang dikemas secara kostumais dan merupakan sebuah komponen utama di Microsoft Office 2000.

2.1.7. UKM

Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Bogor merupakan salah Usatu faktor penunjang pertumbuhan ekonomi rakyat. Saat ini Kabupaten Bogor memiliki pengrajin binaan DEKRANASDA, yang bergerak di bidang Industri Kecil Kerajinan berupa Industri dan Kerajinan Kayu, Kerajinan Rotan dan Bambu, Industri dan Kerajinan Logam, Kerajinan Sandang dan Kulit dan lain lainnya. Produk kerajinan dari para pengrajin tersebut sebagian besar telah merambah ke pelosok nusantara bahkan telah dieksport secara langsung dan tidak langsung ke Manca negara.

2.2. Penelitian Terdahulu

2.2.1. Aplikasi data kegiatan usaha kecil menengah Di Pemkab Bandung, Jawa Barat. (Mujiana, 2011)

Penelitian terdahulu yang membuat laporan tentang aplikasi data kegiatan usaha kecil menengah dilakukan Mohammad Abdul Mukhyi1 Mujiyana2 Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit, karena krisis minyak dan banyak persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalamnya persaingan dunia bisnis, posisi dari UKM sangat terasa sekali pengaruhnya apalagi bagi para petani. Teknologi tepat guna yang digunakan usaha kecil menengah dalam kegiatan agrobisnis mulai pada tahapan input, proses, dan output masih relatif rendah dibandingkan pada kegiatan industri pengolahan lainnya. Proses produksi agrobisnis masih menggunakan peralatan tradisional sehingga sangat sulit untuk bisa mampu bersaing dengan industry pengolahan lainnya, sehingga nilai tambah yang diciptakan oleh UKM di bidang agrobisnis masih relatif rendah. Dengan

7

adanya kemajuan teknologi, perusahaan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan yang lainnya. Tujuan pengkajian ini pada usaha kecil menengah di kawasan andalan Jawa Barat adalah mengetahui jenis teknologi yang sudah dan belum digunakan dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di wilayah kawasan andalan Jawa Barat. Dan keterkaitan penerapan teknologi tepat guna dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di Jawa Barat. Teknologi sistem informasi belum banyak digunakan dan mendorong hasil panen dari para petani serta sektor UKM bidang agrobisnis, hal ini karena belum ada dorongan dan kemauan dari berbagai pihak. Teknologi yang diterapkan dari subsistem pertama sampai kelima agribisnis telah diterapkan tetapi masih bersifat sederhana dan belum mampu meningkatkan proses produksi agrobisnis, sehingga belum mampu mendorong usaha di bidang usaha kecil dan menengah.

2.2.2. Penerapan Teknologi Sistem Informasi Dan Teknologi Tepat Guna Pada Usaha Kecil Menengah (Mohammad Abdul , 2008)

Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit, karena krisis minyak dan banyak persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalamnya persaingan dunia bisnis, posisi dari UKM sangat terasa sekali pengaruhnya apalagi bagi para petani. Teknologi tepat guna yang digunakan usaha kecil menengah dalam kegiatan agrobisnis mulai pada tahapan input, proses, dan output masih relatif rendah dibandingkan pada kegiatan industri pengolahan lainnya. Proses produksi agrobisnis masih menggunakan peralatan tradisional sehingga sangat sulit untuk bisa mampu bersaing dengan industry pengolahan lainnya, sehingga nilai tambah yang diciptakan oleh UKM di bidang agrobisnis masih relatif rendah. Dengan adanya kemajuan teknologi, perusahaan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan yang lainnya. Tujuan pengkajian ini pada usaha kecil menengah di kawasan andalan Jawa Barat adalah mengetahui jenis teknologi yang sudah dan belum digunakan dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di wilayah kawasan andalan Jawa Barat. Dan keterkaitan penerapan teknologi tepat guna dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di Jawa Barat. Teknologi sistem informasi belum banyak digunakan dan mendorong hasil panen dari para petani serta sektor UKM bidang agrobisnis, hal ini karena belum ada dorongan dan kemauan dari berbagai pihak. Teknologi yang diterapkan dari subsistem pertama sampai kelima agribisnis telah diterapkan tetapi masih bersifat sederhana dan belum mampu meningkatkan proses produksi agrobisnis, sehingga belum mampu mendorong usaha di bidang usaha kecil dan menengah.

2.2.3. Sistem Informasi Data Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi Kabupaten Purbalingga (Sarwono, 2011)

Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi memiliki tugas pokok untuk membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan UKM berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. Disperindagkop Purbalingga untuk melakukan fungsinya dengan baik, ada sebuah divisi dari daerah yang memiliki

8

tanggung jawab masing-masing, yaitu: bidang Sekretariat, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).Keberadaan pengumpulan data setiap tahunnya, bidang UKM mengalami kesulitan dalam data input dan begitu juga ketika melakukan pencarian pada UKM tertentu tebal dipesan antara 1064 dan 3465 halaman, karena terdiri dari banyak Buruh Indonesia Standar Industri Code (ISIC), jenis komoditas, sektor kegiatan, perusahaan jenis, pengusaha, perusahaan yang ada di Purbalingga, bahkan aset, omset, tenaga kerja, bahan baku, peralatan produksi, produk, dan pemasaran masing-masing perusahaan.Dalam hal ini, peneliti akan menganalisis dan menilai bidang UKM tentang bagaimana melakukan pengumpulan data sesuai dengan format yang telah ditentukan, input data, dan pencarian data dengan mudah, maka dibuat suatu sistem database untuk menyimpan data sehingga menjadi suatu informasi untuk Disperindagkop pada umumnya, dan khususnya di sektor UMKM.

9