34
PRESENTASI PENELITIAN Disusun Oleh Nama : Mardji Dias I made Banu Pati Pamella C A Tupessy

ikm ppt klp 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nbbb

Citation preview

Page 1: ikm ppt klp 2

PRESENTASI PENELITIAN

Disusun Oleh Nama :

Mardji Dias

I made Banu Pati

Pamella C A Tupessy

Page 2: ikm ppt klp 2

Hubungan antara Lama Pemberian ASI dengan Status Gizi Bayi 6-12 Bulan serta Faktor – faktor yang Berhubungan di Puskesmas Kelurahan Jelambar 2, Jakarta Barat Periode Mei 2014.

Page 3: ikm ppt klp 2

BAB I RUMUSAN MASALAH

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sangat penting bagi kesehatan, perkembangan dan status gizi bayi.

Belum diketahui bagaimana hubungan lama pemberian ASI dengan status gizi bayi.

Terdapat adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keberlangsungan lama pemberian ASI

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia cakupan ASI eksklusif masih rendah, Hal ini dibuktikan angka pemberian ASI eksklusif pada tahun 2013 hanya sebesar 42%.

Page 4: ikm ppt klp 2

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum :

Untuk mengetahui hubungan antara lamanya pemberian ASI dengan status gizi bayi 6-12 bulan dan faktor-faktor yang berhubungan di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar 2, Jakarta Barat 20 – 23 Mei 2014

Page 5: ikm ppt klp 2

TUJUAN KHUSUS

Diketahui sebaran lama pemberian ASI pada ibu

menyusui yang mempunyai bayi 6-12 bulan

Diketahui status gizi bayi 6-12 bulan

Diketahui sebaran pendidikan, usia,

pendapatan, paritas, pekerjaan pada ibu

menyusui yang mempunyai bayi 6-12 bulan

Diketahui hubungan lama pemberian ASI dengan

status gizi bayi pada ibu menyusui yang mempunyai

bayi 6–12 bulan

Diketahui hubungan antara pendidikan, usia

pendapatan, paritas, pekerjaan pada ibu

menyusui yang mempunyai bayi 6 –12 bulan

Page 6: ikm ppt klp 2

BAB II KERANGKA TEORI

Page 7: ikm ppt klp 2

KERANGKA KONSEP

Page 8: ikm ppt klp 2

BAB III

Metode Penelitian

Page 9: ikm ppt klp 2

Desain PenelitianStudi Analitik dengan pendekatan Cros seksional.

Tempat dan waktu Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar 2,

Jakarta Barat.

Page 10: ikm ppt klp 2

Metode Pengumpulan Data

Sumber Data

Data Primer

Data Sekunder

•Pengukuran panjang badan • timbang berat badan

Kuisioner(teknik wawancara)

KMS

Page 11: ikm ppt klp 2

Instrumen Penelitian Kuesioner Alat tulis Alat pengukuran panjang badan Timbangan dacinPopulasi

Semua ibu yang mempunyai bayi berusia 6–12 bulan.

Kriteria Kriteria inklusi adalah Semua ibu yang memiliki bayi 6 - 12 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar 2 , Jakarta Barat yang memenuhi syarat dalam penelitian dan bersedia untuk menjadi responden.

 

Page 12: ikm ppt klp 2

Sampel Ibu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas

Kelurahan Jelambar 2, Jakarta Barat.

Teknik pengambilan sampel

non-probability sampling yaitu consecutive sampling.

Page 13: ikm ppt klp 2

BESAR SAMPEL

n1 = (Zα)2.p.q L2

n2 = n1 + (10%. n1)

(1,96)2 . (0,5) . (0,5)

( 0,1 )2

= 96,04

Untuk menjaga kemungkinan adanya responden yang drop out,maka dihitung :

n2 = n1 + (10% . n1)= 96,04 + (10% . 96,04)

= 96,04 + 9,60 = 105,64 sampel,

dibulatkan menjadi 106 sampel.

Page 14: ikm ppt klp 2

IDENTIFIKASI VARIABEL

• Lama Pemberian Asi• Status Gizi BayiVariabel Terikat

( dependent )

• Usia• Pendidikan • Pekerjaan • Sosial ekonomi• Paritas

Variabel Bebas ( independet )

Page 15: ikm ppt klp 2

Cara Kerja

Menghubungi dan meminta ijin kepada Kepala Puskesmas Kelurahan Jelambar 2, Jakarta Barat yang menjadi tempat penelitian untuk melaporkan tujuan dan meminta ijin untuk mengadakan penelitian di wilayah kerja Puskesmas.

Mengumpul bahan ilmiah dan merencanakan penelitian.

Melakukan pengumpulan data-data dengan menggunakan instrument penelitian serta penyebaran kuesioner terhadap pengunjung di Posyandu Kelurahan Jelambar 2, Grogol, Jakarta Barat

Melakukan pengolahan, analisis, dan interpretasi data.

Penulisan laporan penelitian.

Pelaporan penelitian

 

Page 16: ikm ppt klp 2

Manajemen DataPengumpulan data • Data primer : Pengukuran panjang badan dan berat

badan• Data sekunder : KMS

Pengolahan data editing, entri, coding, dan tabulasi.

Penyajian data Textular dan tabularAnalisis data SPSS dilakukan analisis Univariat dan Bivariat

(chi- squer dan Fisher tes)

Page 17: ikm ppt klp 2

Interpretasi data Analitik terhadap variabel-variabel yang telah

ditentukan dan hubungan antara variabel.

Pelaporan data Staf pengajar IKM Fakultas UKRIDA

Page 18: ikm ppt klp 2

Etika Penelitian Informed concent

Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian

Anonimity

Menjaga kerahasiaan responden

Conf identiality

Menjaga kerahasiaan informasi responden dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 19: ikm ppt klp 2

HASIL PENELITIAN

Page 20: ikm ppt klp 2

Variabel Frekuensi Persentase

Pendidikan DasarLanjutan

Total

9016

106

84,9%15,1%100%

Pekerjaan Tidak bekerjaBekerja

Total

9016

106

84,9%15,1%100%

Pendapatan < Rp 2.400.000> Rp 2.400.000

Total

9016

106

84,9%15,1%100%

Paritas PrimiparaMultipara

Total

6739

106

63,2%36,8%100%

Usia Ibu 30-40 Tahun20-29 Tahun

Total

3967

106

36,8%63,2%100%

LamaPemberian ASI

KurangBaikTotal

2086

106

18,9%81,1%100%

Status Gizi Bayi KurangBaikTotal

1591

106

14,2%85,8%100%

Tabel 4.1 Sebaran Ibu Menyusui yang Mempunyai Bayi Usia 6 –12 bulan di Puskesmas Jelambar 2 Menurut Usia, Pekerjaan, Pendapatan, Paritas, Pendidikan,Lama Pemberian ASI dan Status Gizi Bayi.

Page 21: ikm ppt klp 2

Variabel Uji P Ho

PendidikanFisher

0,119

> 0,05 Diterima

PekerjaanFisher

0,119

> 0,05 Diterima

PendapatanFisher

0,119

> 0,05 Diterima

Paritas Chi-Square

0,370

> 0,05 Diterima

Usia Ibu

Lama Pemberian

ASI

Chi-Square

0,398

Fisher

0.153

> 0,05

> 0,05

Diterima

Diterima

Tabel 4.2 Hubungan Bivariat Antara Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan keluarga, Paritas, Usia Ibu dan Lama Pemberian dengan Status Gizi Bayi.

Page 22: ikm ppt klp 2

BAB V

PEMBAHASAN

Page 23: ikm ppt klp 2

Prevalensi Status Gizi Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar 2, Jakarta Barat

Prevalensi gizi kurang pada bayi di wilayah kerja Puskemas Keluarahan Jelambar 2, Jakarta Barat sebesar (14,2%). Hasil penelitian ini lebih kecil bila dibandingkan prevalensi gizi kurang di Sulawesi selatan 18,6 (RISKESDAS, 2010). Demikian juga dengan data RISKESDAS tahun 2010, masalah gizi di Indonesia sebesar 17,9%. Dimana presentase tersbesar di daerah Gorontalo sebesar 46,22% dan presentase terkecil di Bali sebesar 16,39%.

Page 24: ikm ppt klp 2

Diketahui Sebaran Ibu Menyusui yang Mempunyai Bayi Usia 6 bulan – 12 bulan di Puskesmas Jelambar 2 Menurut Usia, Pekerjaan, Pendapatan, Paritas, Pendidikan,Lama Pemberian ASI dan Status Gizi Bayi

Pendidikan ibu pendidikan dasar 84,9%

pendidikan lanjut 15,1 %, Hal ini membuktikan bahwa pendidikan yang rendah tidak

berpengaruh pada prevalensi lama pemberian ASI.

Pekerjaan ibu tidak bekerja sebesar 84,9%, bekera sebesar 15,

Pendapatan keluarga < Rp.2.400.000 84,9%, > Rp.2400.000 15,1%.

paritas, primipara 63,2% , multinpara sebesar 36,8%.

Page 25: ikm ppt klp 2

Usia ibu

•Paling banyak pada usia ibu 20-29 tahun sebesar 63,2%

lama

pemberian

ASI ,

•paling banyak lama pemberian ASI yang baik sebesar 81,1%

status gizi bayi

•paling banyak status gizi bayi yang baik sebesar 85,8%

Page 26: ikm ppt klp 2

HUBUNGAN BIVARIAT ANTARA PENDAPATAN KELUARGA , PENDIDIKAN IBU, PEKERJAAN

IBU,USIA IBU , PARITAS DAN LAMA PEMBERIAN DENGAN STATUS GIZI BAYI

Hubungan antara Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Bayi

tidak ada hubungan bermakna antara pendapatan keluarga dengan status gizi bayi pada ibu menyusui yang mempunyai bayi 6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Jelambar 2, Kelurahan Jelambar 2 , Jakarta barat . Kesimpulan ini berbeda dari penilitian yang dilakukan oleh Sinta Purnamawati yang menunjukkan adanya hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi bayi dengan dimana p value < 0,05 dengan nilai r = 4,6.9

Page 27: ikm ppt klp 2

Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Status Gizi bayi

tidak ada hubungan bermakna antara Pendidikan ibu dengan status gizi bayi pada ibu menyusui yang mempunyai bayi 6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Jelambar 2 , Kelurahan Jelambar 2 , Jakarta Barat. Kesimpulan ini sesuai dengan penelitian Sinta Purnamawati yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi bayi (p value = 0,963)

Page 28: ikm ppt klp 2

Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Bayi

tidak ada hubungan bermakna antara Pekerjaan ibu dengan status gizi bayi pada ibu menyusui yang mempunyai bayi 6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Jelambar 2 , Kelurahan Jelambar 2 , Jakarta Barat. Kesimpulan ini berbeda dengan penelitian Ramla Hakim yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan status gizi bayi (p value = 0,044)

Page 29: ikm ppt klp 2

Hubungan Antara Usia Ibu dengan Status Gizi Bayi

bahwa tidak ada hubungan bermakna antara Usia ibu dengan status gizi bayi pada ibu menyusui yang mempunyai bayi 6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Jelambar 2 , Kelurahan Jelambar 2 , Jakarta Barat. Kesimpulan ini berbeda dengan penelitian Ramla Hakim yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara Usia ibu dengan status gizi bayi (p value = 2,479) 8

Page 30: ikm ppt klp 2

Hubungan Antara Paritas dengan Status Gizi Bayi

Berdastidak ada hubungan bermakna antara Paritas dengan status gizi bayi pada ibu menyusui yang mempunyai bayi 6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Jelambar 2 , Kelurahan Jelambar 2 , Jakarta Barat. Kesimpulan ini berbeda dengan penelitian Ramla Hakim yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara Paritas dengan status gizi bayi (p value = 0,002) dimana status paritas multipara berpeluang 3 kali lebih besar memberikan ASI dan berpengaruh pada status gizi bayi.

Page 31: ikm ppt klp 2

Hubungan Antara Lama Pemberian ASI dengan Status Gizi Bayi

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara lama pemberian asi dengan status gizi bayi pada ibu menyusui yang mempunyai bayi 6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Jelambar 2 , Kelurahan Jelambar 2 .

 

Page 32: ikm ppt klp 2

BAB IVKESIMPULAN

Berdasarkan sebaran kuesioner kepada ibu-ibu menyusui dengan usia bayi antara 6-12 bulan tentang pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, paritas, usia ibu, lama pemberian ASI dan status gizi bayi disimpulkan bahwa pada sebaran menurut pendidikan ibu, paling banyak, ibu dengan pendidikan dasar sebesar 84,9%, sedangkan ibu dengan pendidikan lanjut sebanyak 15,1 %. Pada sebaran menurut pekerjaan ibu, ibu yang tidak bekerja sebesar 84,9%, sedangkan ibu yang bekera sebesar 15,1%. Pada sebaran menurut pendapatan keluarga, paling banyak pendapatan keluarga < Rp.2.400.000,00 sebesar 84,9%, sedangkan dengan pendapatan > Rp.2400.000,00 sebesar 15,1%. Pada sebaran menurut paritas, primipara sebesar 63,2%, sedangkan pada multipara sebesar 36,8%. Pada sebaran menurut usia ibu paling banyak pada usia 20-29 tahun sebesar 63,2%, sedangkan pada usia ibu 30-40 tahun sebesar 36,8%. Pada sebaran menurut lama pemberian ASI, paling banyak lama pemberian ASI yang baik sebesar 81,1%, sedangkan yang kurang sebesar 18,9%. Pada sebaran menurut status gizi bayi, paling banyak status gizi bayi yang baik sebesar 85,8%, sedangkan satus gizi kurang sebesar 14,2%.

Page 33: ikm ppt klp 2

Melalui uji statistik Fisher dari variabel dependen (lamanya pemberian ASI) dan variabel independen (pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga) dan uji statistik Chi-Square dari variabel independen (paritas dan usia ibu) dapat disimpulkan bahwa pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, paritas, usia ibu dan lamanya pemberian ASI, tidak ditemukan hubungan yang bermakna terhadap status gizi bayi diwilaya kerja Puskesmas kelurahan Jelambar 2, Grogol, Jakarta Barat.

Page 34: ikm ppt klp 2

SARAN Untuk PuskesmasAgar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu

menyusui dan bayinya melalui program-program kerja Puskesmas seperti Posyandu, penyuluhan-penyuluhan tentang pemberian ASI, lamanya pemberian ASI ekslusif dan makanan pendamping ASI.

  Untuk masyarakat Agar lebih memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di

Puskesmas serta ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas.

  Untuk tenaga kesehatanLebih meningkatkan kegiatan Posyandu maupun penyuluhan-

penyuluhan yang berkaitan dengan program pelayanan kesehatan pada ibu menyusui dan bayinya, serta melakukan pencatatan dan pelaporan setiap bulan.