139
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA MASA PANDEMI COVID- 19 DI KBIHU DARUL ULUM BOGOR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : DINA LESTARI 11160530000130 KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021 M

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN

MANASIK HAJI PADA MASA PANDEMI COVID-

19 DI KBIHU DARUL ULUM BOGOR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

DINA LESTARI

11160530000130

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1442 H/2021 M

Page 2: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

i

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dina Lestari

NIM : 11160530000130

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber data yang saya gunakan dalam penulisan ini

telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan

hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan karya orang

lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Ramadhan 1442 H

05 Mei 2021

Dina Lestari

11160530000130

Page 3: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

ii

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN

MANASIK HAJI PADA MASA PANDEMI COVID-

19 DI KBIHU DARUL ULUM BOGOR.

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

DINA LESTARI

11160530000130

Pembimbing

Drs. H. Ade Marfudin, MM.

NIDN. 2105046601

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M/1442 H

Page 4: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Implementasi Kebijakan Pembinaan

Manasik Haji Pada Masa Pandemi Covid-19 di KBIHU Darul

Ulum Bogor” telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggal 03 Mei 2021. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Jakarta, 03 Mei 2021

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. Sugiharto, M.A Abdul Hafidz, S.Sos, M.A NIP 196608061996031001

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs. Study Rizal LK, M.Ag Dr. H.M. Sungaidi, M.A NIP 196404281993031002 NIP 196008031997031006

Pembimbing

Drs. H. Ade Marfudin, MM

NIDN 2105046601

Page 5: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

iv

ABSTRAK

DINA LESTARI: 11160530000130, Implementasi Kebijakan

Pembinaan Manasik Haji pada Masa Pandemi Covid-19 di

KBIHU Darul Ulum Bogor, di bawah bimbingan Drs. H. Ade

Marfudin, MM.

Pembinaan manasik haji bertujuan untuk terciptanya haji

yang mandiri pada tiap calon jemaah. Adanya pandemi Covid-19

membuat masyarakat harus sosial distance dan membuat manasik

haji sedikit terkendala, untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk

menemukan bagaimana implementasi kebijakan pembinaan

manasik haji pada masa pandemi Covid-19 di KBIHU Darul Ulum.

Penelitian yang penulis gunakan ialah menggunakan

metode kualitatif dengan teknik analisis deskripstif. Penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini diawali dengan proses

observasi, metode interview, dan metode dokumentasi.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemerintah

pusat telah membuat kebijakan manasik haji secara online.

Pelaksanaan pembinaan manasik haji di KBIHU Darul Ulum

dilaksanakan secara online dan berjalan sesuai dengan kebijakan

pemerintah tersebut. Selain manasik online yang dilakukan dengan

menayangkan manasik lewat Channel Youtube oleh Dirjen

Penyelenggara Haji dan Umrah. KBIHU Darul Ulum juga

melaksanakan manasik dengan menggunakan aplikasi zoom dan

aplikasi whatsapp.

Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Pembinaan Manasik

Haji

Page 6: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat

Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberi rahmat,

keberkahan, kesehatan jasmani dan rohani kepada penulis

sehingga bisa menyeleseikan skripsi ini. Shalawat serta dalam

penulis haturkan kepada Nabi akhir zaman, Nabi yang membawa

umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman modern seperti ini ialah

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wasallam, karena beliau lah

suri tauladan bagi seluruh manusia dan alam semesta.

Dengan penuh syukur dan bangga penulis dapat

menyeleseikan skripsi ini dengan lancar. Dengan berbagai arahan

dan bimbingan dari Bapak Ade Marfudin, akhirnya penulis dapat

mendapatkan judul “Implementasi Kebijakan Pembinaan

Manasik Haji Pada Masa Pandemi Covid-19 di KBIHU Darul

Ulum”. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat akhir program

Sarjana Satu pada Fakultas dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan

Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis haturkan banyak terima

kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu serta mendoakan

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A., Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

vi

2. Suparto, M.Ed, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Sugiharto, MA., ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. H. Ade Marfudin, MM., dosen pembimbing penulis

dalam penyusunan skripsi ini, yang dengan sabar

meluangkan waktu beliau untuk membimbing penulis dan

terus menerus memberikan semangat dan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Lili bariadi, S.Ag., M.Si., dosen pembimbing akademik.

6. Drs. Study Rizal LK, M. Ag dan Dr. HM Sungaidi, MA.,

dosen penguji dalam Sidang Munaqasyah penulis.

7. Yayasan Darul Ulum Al Anwariyyah, khususnya Bapak H.

Ikbal Farisi, S.H.I., Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum dan

Bapak Yusuf Fauzi Rahman yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian skripsi.

8. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Jakarta, khususnya Jurusan Manajemen Dakwah yang

telah berbagi ilmu pengetahuan kepada penulis. Semoga

amal kebaikan bapak dan ibu dibalas oleh Allah, SWT.

9. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

10. Dr. Kh. Mohammad Barzah Hidayat, MM., dan Kh. Taufik

Hidayatullah, S.Ag., sebagai guru terbaik yang selalu

menunjukan jalan dengan cara yang baik.

Page 8: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

vii

11. Ayahanda tercinta, Rahmat Unang yang senantiasa berdoa

dan membantu penulis dalam segi material. Yang

senantiasa mengingatkan penulis bahwa hidup adalah

perjuangan. Terima kasih ayah semoga Allah senantiasa

memberikan kesehatan kepadamu.

12. Ibunda tersayang, Endang Lestari yang senantiasa

mengadahkan kedua tangannya tiap sepertiga malam.

Mengingatkan penulis dengan sabar untuk menyelesaikan

skripsi ini. Semoga Allah senantiasa memberikan

kesehatan kepada Ibunda tercinta.

13. Abang Anto dan istri, abang Dani juga kedua adik kandung

tercinta Danu dan Sophi serta Keponakan Al Fattah yang

senantiasa memberikan tawa kala penulis sedang lelah

dalam menyusun skripsi ini.

14. Orang tua kedua penulis, Bapak Judi dan Ibu Suwarti serta

adik penulis tersayang Syafira Rahmawati, terimakasih

atas pelukan hangat dan doanya untuk penulis. Semoga

kalian selalu dalam keadaan sehat wal afiat, Amiin.

15. Teruntuk Alm. Mas Kiki Yudhi Prasetyo, S.Pd.

Terimakasih atas semangat, kasih sayang dan keyakinan

yang tiada henti diberikan untuk penulis semasa hidupmu..

Semoga Allah menempatkan dirimu di Syurga-Nya.

Aamiin.

16. Keluarga Besar Yayasan Pondok Pesantren AlQuran Nurul

Amanah, baik rekan kerja guru, maupun murid tercinta.

17. Keluarga Besar Beasiswa PKH Jaminan Sosial Kabupaten

Bogor yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

Page 9: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

viii

18. Group Is Moker, Erlinda, Anggita dan Epa yang selalu

memberikan waktu dan semangat serta tidak pernah bosan-

bosannya menemani penulis di saat penulis sedang malas

dalam menyusun skripsi ini.

19. Sahabat Manajemen Dakwah angkatan 2016. Terimakasih

telah saling memberikan kenangan, pengalaman dan

berbagi ilmu satu sama lainnya.

20. Terakhir saya ucapkan terima kasih kepada diri saya sendiri

yang sudah berjuang dan bertahan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih

banyak kekurangan sehubungan dengan keterbatasan

pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran

serta masukan, baik kritik yang membangun dari berbagai

pihak.

Akhir kata penulis berharap semoga segala usaha,

bantuan, pengorbanan, doa dan harapan kita semua

mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Jakarta, 05 Mei 2021

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ………..………. ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................ 9

D. Metode Penelitian .................................................. 10

E. Tinjauan Pustaka .................................................... 15

F. Sistematika Penulisan ............................................ 17

BAB II LANDASAN TEORI .................................................. 20

A. Pengertian Implementasi ........................................ 20

B. Pengertian Kebijakan ............................................. 22

C. Pengertian Pembinaan ............................................ 29

D. Pengertian Manasik Haji ........................................ 34

E. Pembinaan Manasik Haji ....................................... 36

1. Dasar Pembinaan Manasik Haji ........................ 36

2. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik Haji .. 39

3. Manfaat Manasik Haji ....................................... 44

BAB III GAMBARAN UMUM KBIHU DARUL ULUM .... 45

Page 11: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

x

A. Sejarah KBIHU Darul Ulum .................................. 45

B. Visi dan Misi .......................................................... 47

C. Struktur Organisasi ................................................ 47

D. Susunan Personalia KBIHU Darul Ulum Bogor

Tahun 2020 M. ....................................................... 49

E. Jumlah Jemaah Haji Tahun 2020 ........................... 50

F. Jumlah Pegawai ..................................................... 50

G. Peran KBIHU Darul Ulum dalam Manasik Haji ... 51

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................... 52

A. Perencanaan Program Pembinaan Manasik Haji di

KBIHU Darul Ulum ............................................... 52

B. Kebijakan Pembinaan Manasik Haji pada Masa

Pandemi Covid-19. ................................................ 54

C. Skema Kebijakan Haji di Masa Pandemi Covid-19

Oleh Dirjen PHU Kemenag RI .............................. 61

D. Kendala dan Hambatan dalam Pelaksanaan

Pembinaan Manasik Haji di Masa Pandemi Covid-

19. .......................................................................... 62

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ................... 64

A. Analisis Pembinaan Manasik Haji Oleh KBIHU

Darul Ulum Bogor sebelum Masa Pandemi. ......... 64

B. Analisis Implementasi Kebijakan Pembinaan

Manasik Haji pada Masa Pandemi Covid-19 di

KBIHU Darul Ulum Bogor. ................................... 78

C. Kendala dan Hambatan dalam Pelaksanaan Manasik

Haji pada Masa Pandemi. ...................................... 83

BAB VI PENUTUP .................................................................. 93

A. Kesimpulan ............................................................ 93

B. Saran ...................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 95

Page 12: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 :Daftar Video Manasik Haji tahun 2020

Tabel 4.2 :Daftar Video Manasik Haji oleh KH. A. Wazir Ali

Tabel 5.1 :Data Calon Jemaah Haji Kab. Bogor tahun 2020

Tabel 5.2 :Data Calon Jemaah Haji KBIHU Darul Ulum

berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2020

Tabel 5.3 :Data Calon Jemaah Haji KBIHU Darul Ulum

Tahun 2018-2020

Tabel 5.4 :Daftar Pembina Manasik Haji KBIHU Darul Ulum

Tabel 5.5 :Realisasi Biaya Bimbingan Manasik Haji KBIHU

Darul Ulum Bogor

Page 13: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 :Bagan Proses Kebijakan

Gambar 3.1 :Struktur Organisasi KBIHU Darul Ulum Bogor

Gambar 3.2 :Struktur Personalia KBIHU Darul Ulum Bogor

Gambar 5.1 :Diagram Jemaah Bimbingan Manasik

Hajiberdasarkan Kelompok Usia

Gambar 5.2 :Diagram Jemaah Bimbingan Manasik Haji

berdasarkan Pendidikan

Gambar 5.3 :Diagram Jemaah Bimbingan Manasik Haji

berdasarkan Sudah/Belumnya Jemaah Haji Umrah

Page 14: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian Skripsi

Lampiran 4 Data Jemaah Haji Kab. Bogor tahun 2020

Lampiran 5 Data Jemaah Haji KBIHU Darul Ulum Bogor tahun

2020

Lampiran 6 Materi Bimbingan Manasik Haji Terpadu

Lampiran 7 Jadwal Bimbingan Manasik Haji KBIHU Darul

Ulum

Lampiran 8 Transkip Wawancara

Lampiran 9 Dokumentasi foto

Page 15: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu rukun Islam yang lima dan syari’at Islam

paling agung adalah ibadah haji. Ia fardhu (wajib) untuk

setiap Muslim yang mukallaf serta mampu, sekali

sepanjang hayat serta selebihnya merupakan sunnah.

Orang yang tidak menunaikan kewajibannya adalah kafir.1

Tata cara pelaksanaan ibadah haji telah ditentukan

sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Ali-Imran

ayat 97:

ولله على الناس حج البيت من استطاع اليه

سبيلا ومن كفر فان الله غني عن العلمين - ٧٩

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia

terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup

mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa

mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah

Maha Karya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta

alam.”(QS. Ali-Imran: 97).2

Undang-undang Nomor 8 tahun 2019 tentang

Penyelenggaraan Haji dan Umrah dikatakan dalam bab 1

pasal 1 ayat 1 bahwa Ibadah Haji merupakan rukun Islam

1 Abu Umar an-Nadwi bin Fathu bin Sayyid Nada Abdul Aziz,

Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah (Jakarta, Robbani Press, 2004), hal.

8. 2 Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemah, (Surabaya: Mekar

Surabaya, 2002), hal. 78.

Page 16: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

2

kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam

yang mampu, baik secara fisik, mental, spiritual, sosial,

maupun finansial dan sekali dalam seumur hidup. Ayat 3

menyatakan bahwa penyelenggaraan Ibadah Haji dan

Umrah adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan Ibadah

Haji dan Ibadah Umrah. Masih dalam pasal 1, ayat 20

berisikan bahwa kelompok Ibadah Haji dan Umrah yang

selanjutnya disingkat KBIHU adalah kelompok yang

menyelenggarakan bimbingan Ibadah Haji dan Ibadah

Umrah yang telah mendapatkan izin dari Menteri. Dalam

bab 1 pasal 3 penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan

perlindungan bagi Jemaah Haji dan Jemaah Umrah

sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan

ketentuan syariat dan mewujudkan kemandirian dan

ketahanan dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji dan

Umrah3. Dalam hal bimbingan manasik haji, selain yang

difasilitasi oleh pemerintah, setiap jamaah haji secara

mandiri perlu meningkatkan pengetahuaan, pemahaman

serta wawasan tentang ibadah haji dari berbagai aspeknya

sehingga memperoleh haji mabrur yang tercermin dalam

perilaku sehari-hari.4

3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019,

Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Atau dapat diakses dari

jdih.bulukumbakab.go.id. 4 Dirjen Penyelenggaraan Haji Republik Indonesia, Tuntunan

Manasik Haji dan Umrah, 2013.

Page 17: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

3

Melakukan ibadah haji dengan baik serta benar,

hingga seseorang wajib paham serta menguasai cara- cara

penerapannya, tujuannya serta isi arti yang ada dalam

ibadah haji tersebut. Inilah yang disebut dengan ilmu

manasik haji. Apabila ibadah haji itu hukumnya wajib bagi

yang sudah penuhi syarat- syarat wajib haji, sehingga dia

wajib mengenali ilmu yang menekuni hal- hal yang

berkaitan dengan penerapan ibadah haji, agar hajinya

diterima Allah SWT. Mengingat betapa berartinya ilmu

manasik haji ini untuk calon jamaah haji, hingga menekuni

ilmu manasik haji hukumnya wajib.5

Perihal tersebut dikuatkan dengan adanya peraturan

turunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Agama (PMA) Nomor. 13 tahun 2018 BAB IV tentang

Bimbingan Ibadah Haji Pasal 17 Ayat 1 disebutkan, jika

pemerintah harus membagikan BMH (Bimbingan Manasik

Haji) terhadap jemaah haji sejak saat sebelum

keberangkatan, dan selama perjalanan, sepanjang di Arab

Saudi, hingga kepulangan ke Tanah Air. Begitu berartinya

kedudukan pemerintah serta pula aktivitas bimbingan

manasik haji tersebut, sebab program bimbingan ibadah

haji ialah suatu upaya besar dalam rangka membekali calon

jemaah haji dengan data serta pengetahuan tentang

perhajian, baik yang menyangkut manasik ataupun proses

5 Djamaluddin Dimjati, Panduan Ibadah Haji dan Umrah Lengkap,

(Jakarta: Era Intermedia, 2006), hal. 19.

Page 18: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

4

penerapan perjalanannya, sehingga calon jemaah haji bisa

melakukan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.6

Tiap jemaah tentu mendambakan hajinya menjadi

haji yang mabrur, untuk mengarah kearah kemabruran

tidak mudah tercapai manakala tidak didukung kesadaran

jemaah haji terhadap manasik serta ibadah yang lain dan

bisa melaksanakannya sesuai tuntunan ajaran agama Islam,

perihal ini jadi prasyarat kesempurnaan ibadah haji untuk

mendapatkan haji yang mabrur. Oleh sebab itu, dibutuhkan

pendidikan praktek haji ataupun biasa yang diucap dengan

bimbingan manasik haji. Bimbingan manasik kepada

jemaah haji sebagai upaya membekali jemaah calon haji

tentang cara pelaksanaan ibadah haji.7

Bimbingan ibadah haji yang diberikan kepada calon

jemaah haji sangatlah penting, karena dengan melalui

pendidikan dan pelatihan jemaah haji dapat memperoleh

pengetahuan, keterampilan, serta memahami materi

manasik haji. Tujuan dari bimbingan ibadah haji adalah

mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang tata

metode penerapan ibadah haji. Sebagian permasalahan

yang kerap dialami oleh calon jemaah haji dalam proses

bimbingan dan penghambat keberhasilan tujuan bimbingan

6 Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang. “Jurnal

SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi)”. Vol. 02 No. 02, (Semarang,

2016), hal. 168. 7 Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, Manajemen Perhajian Indonesia, (Jakarta: Kemenag RI Dirjen

PHU, 2017), hal. 86.

Page 19: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

5

secara efisien merupakan latar balik calon jemaah haji yang

bermacam- macam paling utama adalah pendidikan,

menurut informasi yang diperoleh lebih dari 50%

berpendidikan sekolah dasar (SD) serta ada jemaah yang

tidak dapat berbahasa Indonesia serta tidak dapat baca

tulis.8

Pembinaan bimbingan manasik haji diberikan

kepada jemaah yang telah melunasi BPIH pada tahun

berjalan. Pelaksanaan bimbingan haji di Kecamatan

dikoordinasikan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA),

dan di tingkat Kab/Kota dikoordinasikan oleh Kakandepag

Kab/Kota. Adapun prosedur pembinaan haji di

Kabupaten/Kota dan di Kantor Urusan Agama Kecamatan

(KUA) diantaranya bimbingan haji dapat dilakukan oleh

masyarakat baik bimbingan kelompok maupun bimbingan

perorangan. Pola pembinaan atau bimbingan dilakukan

secara beregu dan rombongan.9 Ini berarti manasik

dilakukan dengan cara mengumpulkan calon jamaah haji

dalam satu tempat untuk dapat melaksanakan rangkaian

kegiatan manasik haji.

Namun pada saat ini Indonesia dan seluruh negeri

dipenjuru dunia dikejutkan dengan mewabahnya virus

Corona atau Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia

8 Departemen Agama, 2006, hal. 2. 9 Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, 2017, hal. 39.

Page 20: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

6

menggambarkan wabah Covid-19 sebagai krisis global

terburuk sejak perang dunia kedua.10 Melansir dari laman

Worldometers, hingga Minggu 8 November 2020 pagi total

Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 50.144.990

(50,1 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak

35.523.549 (35 juta) pasien telah sembuh dan 1.255.506

orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat

sebanyak 13.365.935 dengan rincian 13.274.426 pasien

dengan kondisi ringan dan 91.509 dalam kondisi serius.

Kasus corona di Indonesia tercatat juga mengalami

peningkatan, baik dari jumlah kasus sembuh, maupun yang

meninggal dunia. Hingga Sabtu 7 November 2020 pukul

12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak

4.262. sehingga jumlahnya saat ini 3.712 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang

telah sembuh menjadi 364.417 orang. Namun, pasien yang

meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut

bertambah sebanyak 98 orang. Dan jumalah pasien yang

meninggal dunia kini menjadi 14.540 orang.11

Berkaitan dengan penanggulangan pandemi Covid-

19, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo

menerbitkan Peraturan Pemerintahan tentang Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB). Peraturan tersebut diambil

10 Berita diiakses pada hari Rabu 22 Februari 2021 dari

https://bebas.kompas.id. 11 Berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021 dari

https://www.kompas.com.

Page 21: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

7

oleh dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran

virus corona. Sesuai dengan penjelasan dalam UU nomor 6

tahun 2018, PSBB merupakan pembatasan kegiatan

masyarakat dalam satu wilayah yang diasumsi telah

terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi. Pembatasan

berskala besar ditetapkan oleh menteri. PSBB bisa

diterapkan dalam bentuk peliburan terhadap lembaga

pendidikan dan instansi perkantoran, pembatasan kegiatan

lembaga keagamaan, serta pembatasan kegiatan di fasilitas

umum.12

Dari survey yang dilakukan, sebanyak 48%

responden mengaku bahwa kehidupan sosialnya terganggu

akibat virus corona covid-19. Masyarakat Indonesia yang

terbiasa dengan hidup gotong royong dan kentalnya

interaksi sosial berusaha mencari jalan keluar untuk tetap

melakukan sosialisasi meski ada kebijakan Physical

Distancing.13 Physical Distancing berarti melakukan

kegiatan mandiri dengan menjaga jarak minimal satu meter

terhadap manusia lainnya.14 Hal ini tentu juga akan

merubah kegiatan manasik haji ditiap KBIH khususnya

KBIH Darul Ulum Bogor, dikarenakan tidak boleh adanya

perkumpulan dalam satu tempat. Oleh karena itu, penulis

12 Berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021 dari

https://puspensos.kemsos.go.id. 13 Berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021 dari

https://m.liputan6.com. 14 Berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021 dari

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org.

Page 22: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

8

ingin menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah (skripsi)

yang berjudul Implementasi Kebijakan Pembinaan

Manasik Haji Pada Masa Pandemi Covid-19 Di KBIHU

Darul Ulum Bogor.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Karena begitu luasnya permasalahan haji dan

keterbatasan pengetahuan penulis, maka penulis

memberikan batasan dan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis dapat

memberikan batasan masalah yang akan dibahas

mengenai Kebijakan Pembinaan Manasik Haji Pada

Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 M.

2. Perumusan Masalah

Untuk mempermudah dalam melakukan penulisan,

maka penulis membuat perumusan masalah agar arah

dan tujuan penulisan ini jelas adanya. Adapun

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan manasik haji di

KBIHU Darul Ulum Bogor sebelum masa pandemi?

2. Bagaimana implementasi kebijakan pembinaan haji

yang diberikan KBIHU Darul Ulum dalam masa

pandemi Covid-19?

3. Apa sajakah kendala dan hambatan dalam

melaksanakan pembinaan manasik haji pada masa

pandemi Covid-19?

Page 23: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari pemaparan rumusan masalah

yang dijelaskan di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan

pembinaan manasik haji di KBIHU Darul

Ulum sebelum adanya pandemi.

2) Untuk mengetahui kebijakan pelaksanaan

pembinaan manasik haji di masa pandemi

covid-19.

3) Untuk mengetahui apasaja kendala dan

hambatan yang terjadi selama

melaksanakan pembinaan manasik haji

pada masa covid-19.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki nilai manfaat secara

akademis dan praktis.

a. Akademis

Secara akademis, manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi terkait kebijakan

pembinaan manasik haji oleh Kementerian

Agama Pusat yang diterapkan oleh

KBIHU Darul Ulum di masa pandemi.

Page 24: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

10

Umumnya bagi masyarakat sekitar

KBIHU Darul Ulum dan khususnya bagi

mahasiswa terutama mahasiswa

manajemen dakwah konsentrasi

manajemen haji dan umrah.

2) Dapat dijadikan acuan dalam

meningkatkan pembinaan manasik haji,

sehingga jamaah dapat melaksanakan

ibadahnya dengan baik.

b. Praktis

1) Dalam penelitian ini penulis berharap dapat

memberikan masukan bagi KBIHU Darul

Ulum Bogor dalam pelaksanaan pembinaan

manasik haji.

2) Dapat menambah pengetahuan dan

wawasan yang baru dalam masalah ini,

selain itu dapat menjadi perbandingan

antara teori yang didapatkan saat kuliah dan

yang terjadi di lapangan.

D. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Secara bahasa, metode berusul dari dua kata

yaitu “meta” (melalui) serta “hodos” (jalan cara).15

Sebaliknya secara istilah, Metode merupakan cara atau

15 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),

hal. 61.

Page 25: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

11

jalan yang wajib dihadapai agar tercapainya suatu

tujuan. Jadi metode penelitian merupakan cara atau

jalan yang wajib dilalui untuk mencapai sebuah tujuan

dari penelitian.16

Metode yang dipakai dalam penelitian ini

merupakan metode kualitatif. Riset kualitatif

merupakan prosedur riset yang menciptakan informasi

deskriptif berbentuk perkata tertulis ataupun lisan dari

orang- orang serta sikap yang bisa diamati (Bogdan

serta Taylor dalam Moleong, 1990).17 Tata cara riset

kualitatif pula kerap diucap dengan tata cara konstruktif

sebab dengan tata cara kualitatif bisa ditemui data- data

yang berantakan, berikutnya dikonstruksikan dalam

suatu tema yang lebih bermakna serta gampang

dimengerti.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi

di Yayasan Darul Ulum al Anwariyyah di Jalan H.

Suhaemi No. 09 Parung Tengah Duren Mekar

Bojongsari Depok.

16 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2003), cet. Ke-2,

hal. 6. 17 Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksaara, 2009), hal. 92.

Page 26: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

12

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah orang yang

memberikan informasi dan data kepada penulis.

Sedangkan objeknya adalah kebijakan pelaksanaan

pembinaan manasik haji pada masa pandemi covid-19.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini penulis mengumpulkan

data dengan menggunkan penelitian lapangan (Field

Research) yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan,

tempat dimana objek penelitian itu berada sebagai

pengambilan datanya dalam penelitian lapangan

adalah dengan metode:

a. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan

data dengan menggunakan Tanya jawab sepihak

yang dikerjakan secara sistematis dan

berlandaskan dengan tujuan penelitian.18 Metode

ini dilakukan oleh peneliti dengan cara meminta

informasi atau menggali informasi baik secara

langsung maupun tidak langsung kepada

responden (orang yang diwawancara atau yang

diminta informasi) dari pihak KBIHU Darul Ulum

Bogor.

18 DSutrisno Hadi, Metode Research III, (Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1984), hal. 193.

Page 27: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

13

b. Observasi

Observasi atau yang disebut pula

pengamatan meliputi kegiatan pemusatan

perhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indera, dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba dan pengecap dan juga dilakukan dengan

tes, kuesioner, rekaman gambar atau rekaman

suara.19

Dalam hal ini peneliti terjun langsung dan

melakukan observasi ke Kantor Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah dengan

mengamati langsung terhadap segala sesuatu yang

terkait dengan pelaksanaan dalam pembinaan

manasik haji yang dilakukan Kantor Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah pada masa

pandemi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.20

Metode dokumenter adalah salah satu metode

pengumpulan data yang digunakan dalam

metodologi penelitian sosial. Atau metode yang

digunakan untuk menelusuri data historis yang

19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Ciputat, 2006), hal. 128. 20 Husaini Husman, Metodologi Penelitian Untuk Public Relation,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), hal. 61

Page 28: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

14

memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan dokumen

yang didapat dari proses observasi.

d. Sumber dan Teknis Analisis Data

Dalam kaidah metodologi penelitian,

menurut cara perolehannya sumber data dibagi

menjadi dua, yakni data primer dan data skunder.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti

secara langsung (dari tangan pertama), sementara

data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti

dari sumber yang sudah ada.21

Teknik analisis data yang penulis lakukan

adalah pengumpulan data-data wawancara,

observasi dan bahan-bahan pustaka. Selanjutnya

data-data tersebut di olah dengan menggunakan

pola deskriptif analisis yaitu memaparkan semua

data dan informasi yang diperoleh kemudian

menganalisa data dan menguraikan secara jelas dan

utuh dengan permasalahan yang ada yaitu sesuai

dengan judul skripsi penulis “Implementasi

Kebijakan Pembinaan Manasik Haji Pada Masa

Pandemi Covid-19 di KBIHU Darul Ulum Bogor”.

21 Dr. Harnavinsah, Ak, Metodologi Penelitian, Pusat Bahan Ajar dan

Elearning Universitas Mercu Buana.

Page 29: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

15

e. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini

adalah menggunakan “Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang

diterbitkan oleh CEQDA (Center For Quality

Development And Assurance) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Sebagai patokan dari sumber terdahulu agar terciptanya

keakuratan data yang akan dihasilkan dan agar terhindar

dari penjiplakan atau plagiat maka penulis mengadakan

tinjauan pustaka terhadap beberapa skripsi sebagai bahan

acuan dalam pembuatan skripsi. Berikut adalah sumber

terdahulu yang peneliti tulis guna membedakan hasil karya

peneliti sebelumnya, antara lain :

1. Laila Elvia Syahriah. “Evaluasi Program

Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji Di Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat Timur Kota

Tanggerang Selatan Tahun 2017”. Kesimpulan dari

skripsi ini yaitu evaluasi program penyelenggaraan

bimbingan manasik yang dilaksanakan KUA Ciputat

Timur menggunakan model Stufflebeam yaitu CIPP

(Contect, Input, Process, Product), pelaksanaan

bimbingan manasik haji di KUA Ciputat Timur sudah

sesuai dengan peraturan Kementerian Agama dan

Page 30: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

16

mengikuti SOP ynag berlaku. Metodologi yang

digunakan adalah deskriptif kualitatif, subjeknya

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat

Timur Kota Tanggerang Selatan dan Objeknya adalah

Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji.

2. Wahyu Rizky Maulana. “Efektivitas Pelaksanaan

Bimbingan Manasik Haji Di Kelompok Bimbingan

Haji Al Mujahidin Pamulang Tahun 2017”.

Kesimpulan dari skripsi ini pelaksanaan bimbingan

manasik haji yang dilakukan oleh KBIH Al Mujahidin

sudah berjalan cukup baik sesuai dengan perencanaan

dan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.

Metodologi yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjeknya adalah

KBIH Al Mujahidin dan objeknya adalah evektifitas

penyelenggaraan bimbingan manasik haji.

3. Noprian. “Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik

(Bimsik) Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

(KBIH) Darul Ulum Kabupaten Bogor Tahun 2015 M”.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah 1). Perencanaan,

setiap program dan kegiatan yang akan diadakan oleh

KBIH telah direncanakan, 2). Pengorganisasian,

Menerapkan tujuan organisasi yang ingin dicapai,

penentuan kegiatan dan pendelegasian wewenang, 3).

Penggerakan, a) metode yang digunakan ceramah,

tanya jawab, diskusi, praktek lapangan. b) materi yang

diberikan materi dasar, inti dan pendukung, 4)

Page 31: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

17

Pengawasan, dilakukan langsung oleh lembaga KBIH

Darul Ulum dan Kemenag Bogor. Metodologi yang

digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjeknya

adalah KBIH Darul Ulum Bogor. Sedangkan objeknya

adalah manajemen pelatihan bimbingan manasik haji.

Dari tinjauan pustaka yang tertulis diatas, telah jelas

bahwa penulis tidak melakukan penelitian yang sama

terhadap apa yang sudah diteliti oleh penulis-penulis

sebelumnya. Disini penulis memaparkan penelitian dengan

judul Implementasi Kebijakan Pembinaan Manasik Haji

pada Masa Pandemi Covid-19 di KBIHU Darul Ulum

Bogor.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperjalas pembahasan penelitian dalam

skripsi ini, maka penulis memberikan gambaran bab demi

bab untuk mempermudah membacanya. Berikut ini adalah

sistematika penulisan dalam skripsi ini, antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN.

Pada bab ini penulis menjabarkan tentang

beberapa hal yang berkaitan dengan

penelitian ini, penulis menguraikan

tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode

Page 32: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

18

penelitian, tinjauan pustaka dan diakhiri

dengan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI.

Pada bab ini penulis membahas definisi

suatu landasan dalam menganalisis dari

data yang telah diperoleh. Landasan teori

yang digunakan adalah teori-teori

mengenai implementasi, kebijakan,

pembinaan, dan manasik haji.

BAB III : GAMBARAN UMUM KBIHU DARUL

ULUM BOGOR.

Pada bab ini penulis menjabarkan

gambaran umum KBIH Darul Ulum.

Dalam pembahasan bab ini terdiri dari

sejarah singkat, Visi dan Misi, struktur

organisai, fungsi dan tugas pokok, jadwal

Pembinaan Manasik haji dan langkah-

langkah dalam Pelaksanaan Pembinaan

Manasik Haji.

BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini berisikan uraian penyajian dan

temuan penelitian tentang kebijakan

pembinaan manasik haji pada masa

pandemi, pelaksanaan pembinaan manasik

Page 33: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

19

haji di KBIHU Darul Ulum dan hambatan

yang terjadi selama pelaksanaan

pembinaan manasik haji pada masa

pandemi.

BAB V : HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Bab ini membahas bentuk bagaimana

Pelaksanaan Pembinaan Manasik Haji

yang dilakukan oleh KBIHU Darul Ulum

Bogor terhadap jemaahnya pada masa

pandemi covid-19.

BAB VI : PENUTUP.

Bab ini merupakan bab akhir dari proses

hasil penelitian yang berpijak pada bab-

bab sebelumnya yang didalamnya terdiri

dari kesimpulan, saran yang berkaitan

dengan penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 34: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Implementasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi

adalah pelaksanaan atau penerapan. Penerapan merupakan

kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari

kedalam situasi yang kongkret atau nyata.1 Implementasi

merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,

atau motivasi dalam suatu tindakan praktis sehingga

memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,

keterampilan, maupun nilai dan sikap. Implementasi juga

dapat berarti “put something into effect” (penerapan sesuatu

yang memberikan efek atau dampak).2

Menurut Guntur Setiawan implementasi adalah

perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi

antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta

memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.3

Menurut Hanifah Harsono Implementasi adalah suatu

proses untuk melaksanakan kebijakan menjadi tindakan

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hal. 327. 2 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik &

Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), Cet. Ke-1, hal 93. 3 Guntur Setiawan, Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 39.

Page 35: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

21

kebijakan dari politik ke dalam administrasi. Pengembangan

kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program.4

Menurut Nurdin Usman Implementasi adalah

bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya

mekanisme suatu sistem. Implementassi bukan sekedar

aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk

mencapai tujuan kegiatan.5

Menurut Van Meter dan Von Horn, implementasi

merupakan penerapan tindak oleh orang, pejabat, lembaga

pemerintah, ataupun kelompok swasta dengan tujuan untuk

mencapai cita- cita yang sudah digariskan dalam keputusan

tertentu.

Menurut Mazmanian dan Sabatier, implementasi ialah

penerapan dari kebijakan dasar hukum juga berupa perintah

keputusan ataupun keputusan majelis hukum. Proses

penerapannya berlangsung sehabis jumlah tahapan yang

setelah itu output dalam wujud penerapan kebijakan sampai

kebijakan koreksi bersangkutan.

Dan menurut Pressman dan Wildanvsky, implementasi

merupakan accomplishing, fulfilling, carrying out, producing,

and completing a police (menuntaskan, penuhi, melakukan,

memproduksi, dan menuntaskan suatu kebijakan).

4 Hanifah Harsono, Implementasi kebijakan dan Politik, (Bandung:

PT. Mutiara Sumber Widya, 2002), hal. 67. 5 Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 70.

Page 36: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

22

Implementasi kebijakan dapat melibatkan penjabaran

lebih lanjut, tujuan yang sudah diresmikan oleh pejabat

ataupun lembaga pelaksana. Kondisi ini terjadi sebagai akibat,

antara lain merupakan tubuh legislative menggariskan

kebijakan dalam rumusan universal, walaupun kebijakan

memiliki rumusan yang jelas, masih membutuhkan bermacam

penyesuaian, serta diskresi dalam penerapannya.6

Dari penerapan di atas penulis menyimpulkan bahwa

implementasi adalah proses tindakan atau pelaksanaan berupa

penerapan dari segala sesuatu yang telah dibuat atau

direncanakan untuk memberikan dampak berupa efek yang

baik untuk mencapai tujuan dengan efektif.

B. Pengertian Kebijakan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat

tahun 2014 dipaparkan bahwa kebijakan berasal dari kata

bijak yang maksudnya: 1. Senantiasa memakai ide budaya;

pandai; mahir. 2. Pandai bercakap- cakap; petah lidah.

Berikutnya dipaparkan bahwa kebijakan dimaksud sebagai 1.

Kepandaian; keahlian; kebijaksanaan; 2. Rangkaian konsep

serta asas yang menjadi garis besar serta dan rencana dalam

penerapan suatu pekerjaan, kepemimpinan, serta metode

berperan (tentang pemerintah, organisasi serta sebagainya);

statment cita- cita, tujuan, prinsip ataupun iktikad sebagai

6 Orocomana, Efradus, Implementasi Pembangunan Infrastuktur

Transportasi Udara di Distrik Mkskona Utara Kabupaten Teluk Bintunio

Provinsi Papua Barat, (Renaissance, Vol. 2, No.02, Agustus 2017), hal. 212.

Page 37: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

23

garis pedoman untuk manajemen dalam usaha menggapai

target; garis haluan.

Mustopadidjaja dalam Tahir (2014: 21) menerangkan,

bahwa sebutan kebijakan umum digunakan dalam kaitannya

ataupun aktivitas pemerintah, dan sikap negeri pada biasanya

serta kebijakan tersebut dituangkan dalam bermacam wujud

peraturan. Anderson dalam Tahir (2014: 21), kebijakan

merupakan suatu aksi yang memiliki tujuan yang dicoba

seorang pelakon ataupun beberapa pelakon untuk

membongkar suatu permasalahan. Berikutnya Nugroho (2003:

7) mengemukakan kalau kebijakan merupakan suatu

ketentuan yang mengendalikan kehidupan bersama yang

wajib ditaati serta berlaku mengikat segala warganya.7

Menurut Friedrich Kebijakan adalah serangkaian

tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok,

atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana

terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan

kemungkinan-kemungkinan (kesempatan-kesempatan)

dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam

mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud.8

Richard Rose (1969) berpendapat, bahwa kebijakan

adalah serangkaian kegiatan yang sedikit banyak berhubungan

7 Adi purwanto, Pengertian Kebijakan Menurut Para Ahli, 2016, juga

dapat di unduh pada www.edugovindonesia.com 8 Leo Agustino, Dasar-dasar Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta,

2008), hal. 7.

Page 38: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

24

beserta konsekuensi-konsekuensinya bagi mereka yang

bersangkutan, bukan keputusan yang berdiri sendiri-sendiri.

Thomas R. Dye (1975) mengatakan, bahwa kebijakan adalah

apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau

tidak dilakukan. James E. Anderson (1979) berpendapat,

bahwa kebijakan adalah arah tindakan yang mempunyai

maksud, yang ditetapkan oleh seorang atau beberapa actor

guna mengatasi suatu masalah.9

Kebijakan merupakan jenis tindakan Administrasi

Negara berasal dari kewenangan diskresi yang pada umumnya

digunakan untuk menetapkan peraturan kebijakan

pelaksanaan undang-undang.10 Kebijakan umumnya di

anggap sebagai pedoman untuk bertindak atau saluran untuk

berfikir. Secara lebih khusus kebijakan adalah pedoman untuk

melaksanakan suatu tindakan. Kebijakan mencakup dalam

seluruh bidang (universe) tempat tindakan akan dilakukan.

Kebijakan biasanya berlangsung lama. Nyatanya kebijakan

cenderung untuk berlaku lama tanpa peninjauan dan

penyempurnaan. Kebijakan mengafahkan tindakan untuk

mencapai sasaran dan tujuan. Kebijakan menjelaskan

bagaimana cara pencapaian tujuan dengan menentukan

petunjuk yang harus diikuti. Kebijakan ini dirancang untuk

menjamin konsistensi tujuan dan untuk menghindari

9 Samodra Wibawa, Politik Perumusan Kebijakan Publik,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hal. 2. 10 Safri Nugraha dkk, Hukum Administrasi Negara, (Depok: Badan

Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 93.

Page 39: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

25

keputusan yang berwawasan sempit dan berdasarkan

kelayakan. Kebijakan adalah alat untuk mencapai suatu tujuan

dan karena itu menerangkan apa yang seharusnya dilakukan

sebagai dari apa yang sedang dilaksanakan.11

Adapun proses pembuatan kebijakan publik

merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak

proses variabel yang harus dikaji. Oleh karena itu, beberapa

ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan

publik membagi proses-proses penyusunan kebijakan public

ke dalam beberapa tahap. Tujuan pembagian seperti ini adalah

untuk memudahkan kita di dalam mengkaji kebijakan publik.

Adapun tahap-tahap pembuatan kebijakan menurut Willian

Dunn yang dikutip oleh Budi Winarno dalam bukunya adalah

sebagai berikut12 :

11 Khafidh Noor Faizi, “Kebijakan Manajemen Dalam Menjaga

Tradisi Kurikulum Salaf Pasca Era Reformasi Di Madrasah Aliyah Qudsiyyah

Menara Kudus Di Kabupaten Kudus Jawa Tengah”,(UIN Suka Yogyakarta,

2011), hal. 15. 12 Budi Winarno, Kebijakan Publik: Teori dan Proses, (Yogyakarta:

Media Pressindo, 2007), hal. 32.

Page 40: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

26

Gambar 2.1

Bagan Proses Kebijakan

1. Penyusunan Agenda

Para pejabat yang dipilih dan diangkat

menempatkan masalah pada agenda publik.

Sebelumnya masalah-masalah ini berkompetensi

terlebih dahulu untuk dapat masuk ke dalam agenda

kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke

agenda kebijakan para perumusan kebijakan. Pada

Penyusunan Agenda

Formulasi Kebijakan

Adopsi Kebijakan

Implementasi Kebijakan

Evaluasi Kebijakan

Page 41: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

27

tahap ini suatu masalah mungkin tidak disentuh sama

sekali, sementara masalah yang lain ditetapkan

menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah

karena alasan-alasan tertentu ditunda untuk waktu

yang lama.

Ada beberapa kriteria isu yang bisa dijadikan

agenda kebijakan publik diantaranya: telah mencapai

titik krisis tertentu yang apabila diabaikan menjadi

ancaman yang serius, telah mencapai tingkat

partikularitas tertentu yang berdampak dramatis,

menyangkut emosi tertentu dari sudut kepentingan

orang banyak, mendapat dukungan media massa,

menjangkau dampak yang amat luas,

mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam

masyarakat serta menyangkut suatu persoalan yang

fasionable (sulit dijelaskan, tetapi mudah dirasakan

kehadairannya).

2. Formulasi Kebijakan

Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan

kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan.

Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian

dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan

masalah tersebut berasal dari berbagai pilihan

alternative atau pilihan kebijakan (policy alternatives /

policy option) yang ada. Sama halnya dengan

perjuangan suatu masalah untuk masuk ke dalam

Page 42: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

28

agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan

masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih

sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan

masalah.

3. Adopsi Kebijakan

Dari sekian banyak alternative kebijakan yang

ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada

kesimpulannya salah satu dari alternative kebijakan

tersebut diadopsi dengan sokongan kebanyakan

legislative, consensus antara direktur lembaga ataupun

keputusan peradilan.

4. Implementasi Kebijakan

Sebuah program kebijakan hanya tidak

diimplementasikan hanya akan jadi catatan- catatan

elit. Oleh sebab itu, keputusan program kebijakan yang

sudah diambil sebagai alternative pemecahan

permasalahan wajib diimplementasikan, ialah

dilaksanakan oleh badan- badan administrasi ataupun

agen- agen pemerintah di tingkatan bawah. Kebijakan

yang sudah diambil dilaksanakan oleh unit- unit

administrasi yang memobilisasikan sumberdaya

finansial serta manusia. Pada sesi implementasi ini

bermacam kepentingan hendak silih bersaing.

Sebagian implementasi kebijakan menemukan

sokongan para pelaksana( implementors), tetapi

Page 43: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

29

sebagian yang lain bisa jadi hendak ditentang oleh para

pelaksana.

5. Penilaian / evaluasi Kebijakan

Pada sesi ini kebijakan yang sudah dijalankan

hendak dinilai ataupun dievaluasi, untuk dapat dilihat

sepanjang mana kebijakan yang dibentuk mampu

memecahkan permasalahan. Kebijakan publik pada

dasarnya terbuat untuk mencapai akibat yang

diinginkan. Dalam perihal ini, memecahkan

permasalahan yang dialami masyarakat. Oleh sebab

itu, ditentukanlah ukuran- ukuran ataupun kriteria-

kriteria yang jadi dasar untuk memperhitungkan

apakah kebijakan publik sudah mencapai dampak yang

diinginkan.

C. Pengertian Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata dasar bina, yang berasal

dari bahasa Arab“ bana” yang mempunyai arti membina,

membangun, mendirikan, serta membentuk. Setelah itu

menemukan awalah pe- serta–an sehingga kata pembinaan

yang memiliki makna usaha, aksi, serta aktivitas yang dicoba

secara efisien untuk mendapatkan hasil yang lebih baik..13

Bagi Hendiyat Soetopo juga Westy Soemanto.

Pembinaan merupakan menunjuk pada sesuatu aktivitas yang

13 Alwi Hasan dll, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2013), hal. 152.

Page 44: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

30

mempertahankan serta menyempurnakan apa yang sudah

terdapat. Sementara bagi Masdar Helmy, pembinaan

mancakup seluruh ikhtiar (usaha- usaha), aksi serta aktivitas

yang diperuntukan agar meningkatkan mutu beragama yang

baik dalam bidang tauhid, bidang peribadatan, bidang akhlak

serta bidang kemasyarkatan..14

Miftah Thoha berkata bahwa pembinaan merupakan

suatu aksi, proses, hasil ataupun statment jadi lebih baik.

Pembinaan merupakan sesuatu proses yang menolong

individu lewat usaha sendiri dalam rangka menciptakan serta

meningkatkan kemampuannya dengan tujuan agar

mendapatkan kebahagiaan individu serta manfaat sosial.15

Dalam peraturan pemerintah RI nomor 31 Tahun 1999

tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan

Permasyarakatan Presiden Republik Indonesia, Bab 1 tentang

Ketentuan Umum pasal 1 ayat 1 menjelaskan Pembinaan

adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitass ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap, dan

perilaku, professional, kesehatan jasmani dan rohani

Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.

Jadi dapat dikatakan bahwa pembinaan adalah suatu

usaha yang dilakukan dengan sabar, terencana, teratur serta

14 Masdar Helmi, Peranan dakwah dalam Pembinaan Umat,

(Semarang: IAIN Semarang, 2016), hal. 31. 15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 152.

Page 45: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

31

tanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian dalam

hal ini untuk mengembangkan pengetahuan calon jemaah haji

terkait haji yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Pembinaan

haji sendiri telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8

Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 3 poin a. memberikan

pembinaan, pelayanan, perlindungan bagi jemaah haji dan

jemaah umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai

dengan ketentuan syariat; dan poin b. mewujudkan

kemandirian dan ketahanan dalam Penyelenggaraan Ibadah

Haji dan Umrah.

Dalam penafsiran singkatnya pembinaan haji memiliki

artian mengarahkan. Sebaliknya dalam makna luasnya

pembinaan haji merupakan proses mengarahkan dan

membagikan penjelasan yang cocok untuk tujuan pembinaan

haji terhadap pembimbing serta jemaah. Pembinaan ini

diberikan saat sebelum keberangkatan jemaah, sepanjang

perjalanan di Arab Saudi serta hingga kembali ke Indonesia.

Bagi Dr. H. Ali Rokhmad, M. Pd, ada 5 kebijakan

pembinaan haji serta umrah yaitu :16

1. Pembinaan Jamaah Haji

Pembinaan jemaah haji ditunjukan untuk

terwujudnya jemaah haji yang mandiri serta

mendapatkan ibadah yang sah. Keahlian jemaah untuk

16 H. Ali Rokhmad, Manajemen Haji: Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, (Jakarta: Media Dakwah, 2016) hal. 143-146.

Page 46: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

32

dapat menguasai serta melakukan tata cara ibadah serta

syarat lainnya dengan benar sesuai dengan syariat

Islam. Jemaah tidak bergantung kepada pembimbing

serta orang lain selama melakukan ibadah haji itulah

yang disebut dengan kemandirian jemaah haji.

2. Pembinaan Petugas Haji

Pembinaan ini ditunjukan untuk terciptanya

profesionalisme petugas, mempunyai komitmen,

pengabdian, serta berakhlakul karimah. Perihal ini

sesuai dengan tuntunan warga serta jemaah haji untuk

mendapatkan pelayanan sebaik mungkin.

Dalam melaksanakannya diperlukan rekrutmen

yang begitu ketat, diadakannya pelatihan serta

penstabilan tugas secara tersusun serta berbasis pada

pembelajaran kepribadian, job description yang dapat

dimengerti serta dilakukannya prinsip koordinasi,

integrasi serta sinkronisasi. Perihal ini disebabkan

bahwa sukses tidaknya penyelenggaraan haji ini lebih

banyak ditetapkan oleh petugas haji, baik yang turut

serta menemani jemaah (petugas kloter) ataupun

kepanitian di Tanah Air serta di Arab Saudi (PPIH

non- kloter), terhitung tenaga musiman yang berasal

dari tenaga mukimin Indonesia serta mahasiswa Timur

Tengah.

3. Pembinaan Kelompok Bimbingan

Fokus pembinaan ditunjukan terhadap aspek

kelembagaan, manajemen, penerapan bimbingan, serta

Page 47: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

33

sokongan fasilitas, biaya, serta sumber energi manusia.

Jumlah serta daya guna aktivitas bimbingan terhadap

jemaah haji jadi standar evaluasi kelompok bimbingan.

Melalui akreditasi dari Kantor wilayah

Departemen Agama Provinsi dapat dilakukannya

Evaluasi kinerja kelompok bimbingan haji atau

KBIHU. Hasil akreditasi bisa jadi dasar saran

pemberian izin operasional/ perpanjangan izin

professional KBIHU tiap 3 tahun.

4. Pembinaan PPIU

Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah ataupun

yang disingkat dengan PPIU fokus pembinaannya

ditunjukan terhadap aspek kelembagaan, SDM

pembimbing umrah, proteksi terhadap jemaah umrah.

Dapat dilakukannya sebuah pembinaan haji apabila

terpenuhinya pemberian izin dan evaluasi kinerja

(akreditasi) sebagai dasar pemberian izin PPIU tiap 3

tahun.

5. Pembinaan PIHK

Pembinaan Penyelengaraan Ibadah Haji Khusus

atau yang disingkat dengan PIHK, pembinannya fokus

diberikan kepada pemberian izin baru, perpanjangan

izin operasional, pengawasan, dan pengendalian

PIHK. Tugas PIHK ialah menyelenggarakan

pembinaan, pelayanan, serta proteksi untuk jemaah

haji khusus. Untuk membenarkan perlindungan

terhadap jemaah haji khusus, Departemen Agama

Page 48: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

34

sudah melaksanakan kesepahaman dengan pihak

kepolisian dalam rangka membagikan proteksi hukum

terhadap jemaah haji. Pembinaan PIHK dicoba secara

berkala sesuai dengan akreditasi selaku dasar evaluasi

kinerja sekaligus jadi prasyarat perpanjangan izin

operasional PIHK sehabis 3 tahun.

D. Pengertian Manasik Haji

Kata manasik sendiri merupakan bentuk jamak dari

“mansak” yang mempunyai sebuah makna syiar dan

perbuatan ibadah haji.17 Sedangkan dalam kamus, istilah haji

dan umrah, manasik merupakan hal-hal peribadatan yang

berkaitan dengan ibadah haji: melaksanakan Ihram dari miqat

yang telah ditentukan, Thawaf, Sa’i, Wuquf di Arafah, Mabit

di Muzdalifah, melempar Jumarah, dan lain sebagainya.18

Bekal ilmu manasik sangat penting untuk memahami syarat,

rukun, dan wajib haji, tata cara dan pelaksanaan ibadah haji,

hukum dan larangan dalam ibadah haji serta filosofi (hukum

ibadah) haji. Dengan kesiapan ilmu maka kesulitan ibadah

akan menjadi lebih mudah, keraguan akan menjadi yakin,

pemahaman yang sempit akan berubah menjadi luas, sikap

17 Dede Imadudin, Mengenal Haji, (Jakarta: PT Mitra Aksara

Panaitan, 2011) hal. 18. 18 DR. Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta:

Mitra Abadi Press, 2008), hal. 362.

Page 49: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

35

ketergantungan akan menjadi kemandirian dalam

melaksanakan ibadah haji.19

Haji adalah datang ke Baitullah dan tempat-tampat

tertentu untuk melaksanakan serangkaian ibadah pada waktu

yang telah ditentukan, dengan syarat-syarat yang telah

ditetapkan.20 Menurut Abdurrahman Jaziri, haji merupakan

beberapa amal perbuatan tertentu yang ditunaikan pada masa

tertentu, di tempat tertentu, dengan cara tertentu pula.21

Haji adalah ziarah islam tahunan ke Mekkah, kota suci

umat islam, dan kewajiban bagi umat islam yang harus

dilakukan setidaknya sekali semur hidup mereka oleh semua

orang muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu

melakukan perjalanan, dan dapat mendukung keluarga

mereka selama ketidakhadiran mereka.22 Agar calon jemaah

dapat melaksanakan ibadah haji maka diperlukannya beberapa

syarat, yaitu:

a. Islam

b. Berakal

c. Merdeka

d. Baligh

19 Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik Haji Dalam

Permasalahan Ibadah Haji Menurut Empat Mazhab, (Jakarta: Pustaka

Cendikiamuda, 2016), hal. 84-85. 20 Kemenag RI dan Majelis Ulama Indonesia, Segala Hal Tentang

Haji dan Umrah, (Jakarta: Erlangga), hal. 14. 21 Abdurrahman Jaziri, Kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah,

juz 1, (Beirut: Dar al-Fikr, 1972), hal. 526. 22 Berita di akses pada hari Jumat tanggal 4 November 2020 dari

http://id.m.wikipedia.org.

Page 50: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

36

e. Sehat jassmani dan Rohani

f. Mampu

Di atas merupakan syarat yang harus dipenuhi, apabila

salah satu tidak terpenuhi maka kewajiban untuk

menunaikannya akan hilang.23

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

manasik haji berarti hal-hal yang berhubungan dengan ibadah

haji seperti ihram, tawaf, sa’i, wukuf. Atau dengan kata lain,

manasik haji adalah peragaan pelaksaan ibadah haji sesuai

dengan rukun-rukunnya atau syarat-syaratnya yang

mempunyai kesamaan dengan keadaan disekitar ka’bah.24

Sementara manasik haji menurut Peter Salim dan

Yenni Salim adalah “penjelasan dalam bentuk tuntunan atau

petunjuk kepada calon jemaah haji tentang cara perjalanan dan

pelaksanaan ibadah haji dengan maksud agar calon jemaah

haji dapat melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji secara

mandiri dan memperoleh haji yang mabrur”.25

E. Pembinaan Manasik Haji

1. Dasar Pembinaan Manasik Haji

a. Berdasarkan Al-Quran dan Hadits

23 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed

Hawwas, Fiqh Ibadah, Cet. Ke-3, hal. 499. 24 Crow dan Crow yang dikutip oleh Prayitno dan Erman Amti,

Dasar-dasar bimbingan Konseling, hal. 94. 25 Peter Salim dan Yenni salim, Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer, (Jakarta, 1980), hal. 814.

Page 51: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

37

Dalam surat Al Hajj ayat 27 dan 28 Allah

berfirman:

يأتو ن في الناس بالحج ك رجالاا وعلى كل وأذ

عميق ضامر يأتين من كل فج

ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله في أيام

ن بهيمة الأنعام علومات على ما رزقهم م م

“Dan berserulah kepada manusia untuk

mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang

kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai

unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru

yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai

manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut

nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas

rizki yang telah diberikan kepada mereka berupa

binatang ternak. Maka makanlah sebagian dari

padanya dan sebagian berikanlah untuk dimakan

orang-orang yang sengsara lagi fakir”.

Pembinaan manasik haji sangat diperlukan demi

terwujudnya jemaah haji mandiri. Pembinaan ilmu

manasik juga sangat penting untuk memahami syarat,

rukun, dan wajib haji, tata cara dan proses pelaksanaan

ibadah haji, hukum dan larangan dalam ibadah haji

serta filosofi (hikmah ibadah) haji.

Imam Nawawi menyatakan dalam kitab Al-Idhah fi

Manasik al-Hajj wal-Umrah perihal pentinnya ilmu

manasik, yang artinya:

Page 52: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

38

“Maksudnya adalah bahwa setiap orang yang akan

melaksanakan haji hendaknya mempersiapkan diri

dengan mempelajari bagaimana bagaimana tatacara

haji dan ini adalah fardu ain, karena tidak akan benar

ibadah seseorang kalau tidak mengetahui

tatacaranya. Oleh karena itu disunatkan membawa

buku manasik dan dibaca berulang kali selama dalam

perjalanan agar ibadah hajinya benar. Dan orang

yang tidak memperdulikan dengan cara seperti ini

dikhawatirkan dia kembali tanpa haji karena tidak

memenuhi ketentuan syarat dan rukun haji. Beberapa

banyak orang yang taqlid (hanya mengikuti) kepada

sebagian orang-orang awam di Makkah yang

dianggapnya mereka mengetahui manasik sehingga

menjadi tertipu dan itulah kesalahan yang sangat

fatal”.

Dengan kesiapan ilmu manasik maka kesulitan

ibadah akan menjadi mudah, keraguan akan menjadi

yakin, pemahaman yang sempit akan berubah menjadi

luas, sikap ketergantungan akan berubah menjadi

kemandirian dalam melaksanakan ibadah haji.26

b. Peraturan Pemerintah

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun

2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

untuk melakukan pembinaan, pelayanan, dan

perlindungan kepada jemaah berdasarkan asas syariat,

amanah, keadilan, kemashlahatan, kemanfaatan,

keselamatan, kemanan, progfesionalitas, transparansi

26 Drs. H. Ahmad Kartono, M.Si, Solusi Hukum Manasik Dalan

Permasalahan Ibadah Haji menurut Empat Mazhab, (Ciputat: Pustaka

Cendikiamuda:2016), hal. 84-85.

Page 53: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

39

dan akuntabilitas. Maka pembinaan manasik haji

sudah jelas diatur dalam peraturan pemerintah. Bagian

Hak dan Kewajiban Jemaah Haji pasal 6 ayat 1 pada

poin b, menyatakan bahwa calon jemaah haji berhak

mendapatkan bimbingan manasik haji dan materi

lainnya di tanah air, dalam perjalanan dan di Arab

Saudi.

2. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik Haji

Bentuk dan metode merupakan cara kerja yang

digunakan untuk memudahkan kita dalam melaksanakan

suatu pekerjaan atau kegiatan agar tercapai tujuan seperti

yang telah ditentukan dan diharapkan. Bentuk dan metode

bimbingan manasik haji adalah salah satu jalan untuk

mempermudah masuknya pemahaman atau gambaran

terkait haji kepada calon jamaah haji.

Bentuk bimbingan diberikan dalam dua sistem

yaitu secara kelompok dan massal.

1. Sistem bimbingan kelompok dilaksanakan di

kecamatan oleh jajaran Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan. Bimbingan kelompok adalah

suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok

orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

Artinya, semua calon jemaah haji dalam kegiatan

kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan

pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain

Page 54: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

40

sebagainya. Dan pembicaraan di dalamnya semua

bermanfaat untuk seluruh calon jamaah haji. Dalam

bentuk bimbingan kelompok dilaksanakan dalam

tujuh kali pertemuan.

2. Sistem bimbingan massal dilkasanakan di

Kabupaten atau Kota oleh Kementerian Agama

Kabupaten atau Kota.27 Bimbingan massal ini

dilakukan selama 3 tiga kali pertemuan. Adapun

metode yang digunakan dalam bimbingan massal

ini hampir sama dengan metode yang dipakai oleh

bentuk bimbingan kelompok yang telah disebutkan

sebelumnya. Metode bimbingan massal hanya

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan

diskusi. Dikarenakan bentuk bimbingan massal ini

merupakan bentuk bimbingan umum yang

dilaksanakan oleh pihak pemerintah tingkat Kota

Kabupaten.

Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan

bimbingan manasik haji diantaranya adalah

1. Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode pemaparan

penjelasan dan penuturan secara lisan oleh

pembimbing dihadapkan peserta pelatihan. Metode

ceramah dilaksanakan karena jemaah yang hadir relatif

besar dan relatif mudahnya dilaksanakan meskipun

27 Departemen Agama RI Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah,

Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, (Jakarta, 2019), hal. 9.

Page 55: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

41

tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana yang

memadai. Dalam hal manasik haji metode ceramah

selalu menjadi metode yang sering digunakan oleh

para pembimbing dalam menjelaskan atau

menerangkan materi tentang haji.

2. Metode Tanya jawab

Metode Tanya Jawab juga digunakan mengingat

peserta jemaah haji yang memerlukan penjelasan yang

lebih fokus dalam masalah tematik.28 Metode tanya

jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran

melalui interaksi dua arah dari pembimbing kepada

calon jemaah haji atau sebaliknya agar diperoleh

jawaban kepastian materi. Dalam metode tanya jawab,

pembimbing dan calon jemaah haji sama-sama aktif

agar mereka tidak tergantung pada keaktifan

pembimbing.

3. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang

peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar

pendapat, atau saling mempertahankan pendapat

dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan

kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran

menggunakan metode diskusi merupakan

pembelajaran yang bersifat interaktif. Dalam

28 Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang. “Jurnal

SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi)”. Vol. 02 No. 02, (Semarang,

2016), hal. 173.

Page 56: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

42

bimbingan manasik haji metode ini dapat dikatakan

baik karena dapat menggali pengetahuan lebih dalam

lagi dari para jemaah tentang materi manasik haji yang

telah disampaikan.

4. Metode Simulasi

Metode Simulasi merupakan replikasi atau

visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya

sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada

kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa

simulasi itu adalah sebuah model yang berisi

seperangkat variable yang menampilkan ciri utama

dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Dalam

bimbingan manasik haji, metode simulasi merupakan

metode yang tepat untuk mengkondisikan keadaan

pada saat berhaji seperti melaksanakan rukun dan

wajib haji.

Alasan menggunakan metode simulasi, yaitu29:

a. Teknik ini berguna dalam meningkatkan motivasi

peserta dalam pembelajaran.

b. Memberi kesempatan untuk mempelajari masalah

dengan metode yang sistematik.

c. Menyajikan kesempatan untuk mempelajari

keterampilan tertentu dalam konteks kenyataan

yang sebenarnya atau disimulasikan.

29 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji

dan Umroh Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji, (2006), hal. 25-26.

Page 57: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

43

d. Melibatkan peserta untuk membuat berbagai

keputusan dan melibatkan dirinya pada sederetan

kegiatan.

e. Peserta mempunyai kesempatan untuk

mengembangkan rasa empati, rasa tanggung

jawab dan keberanian untuk mengambil resiko.

5. Metode Bermain Peran

Metode bermain peran berarti pembelajaran

memainkan satu peran tertentu sehingga bermain itu

harus berbuat, bertindak dan berbicara seperti peran

yang dimainkannya, misalnya yang diperankan calon

haji sedang melakukan thawaf, sa’I atau lontar jumroh.

Bermain peran sangat mirip dengan simulasi dengan

demikian bahwa main peran adalah simulasi tiruan

dari perilaku orang yang diperankan.30 Tujuan bermain

peran sendiri menumbuhkan dan menghayati berbagai

masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanan

manasik haji di Arab Saudi.

6. Metode Praktek

Metode Praktek merupakan tindak lanjut metode

sebelumnya sekaligus alat ukur sejauh mana calon haji

memahami materi bimbingan yang telah disampaikan,

praktek dilakukan dengan cara pembimbing

menunjukan beberapa calon haji untuk berperan

melakukan amalan-amalan ibadah tertentu, calon haji

30 Ibid, hal. 27

Page 58: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

44

melihat sambil mendengarkan petunjuk-petunjuk

pembimbing.31

3. Manfaat Manasik Haji

Adapun manfaat dari kegiatan manasik haji bagi calon

jemaah haji adalah:32

1. Dapat mengetahui tentang doa-doa sunnah mulai dari

keluar rumah untuk melaksanakan ibadah haji sampai

kembali ke Indonesia dari Makkah.

2. Dapat memberikan pemahaman mana yang wajib,

rukun, sunah, dan haram saat melaksanakan ibadah

haji.

3. Dapat mengetahui kondisi Makkah dan Madinah yang

akan berguna untuk persiapan ibadah haji nantinya.

4. Dapat saling mengenal jemaah lain sehingga saat di

Makkah dapat saling membantu

5. Diajarkan Bahasa Arab untuk percakapan ringan di

Makkah nantinya.

31 Ibid, hal. 40 32 Berita di akses pada hari Rabu tanggal 4 November 2020 dari

seputarpengertian.blogspot.com

Page 59: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

45

BAB III

GAMBARAN UMUM KBIHU DARUL ULUM

A. Sejarah KBIHU Darul Ulum

Sejarah berdirinya KBIHU Darul Ulum Bogor sendiri

berawal dari sebuah yayasan yang berkonsentrasi pada bidang

pendidikan yang sudah ada sejak lama di wilayah Bogor.

Tepatnya yayasan ini didirikan di tengah Kecamatan Parung

Kabupaten Bogor, namun kini telah menjadi bagian daerah

Kota Depok. Dahulu sekitar masyarakat Bogor, khususnya

Kecamatan Parung dan sekitarnya kebingungan dimana

KBIHU terdekat yang dapat mereka percayakan untuk dapat

mewujudkan keinginan mereka untuk pergi haji. Untuk itu

pada tahun 1995 M berdirilah KBIHU Darul Ulum yang

dicanangkan untuk membantu calon jemaah haji dimulai dari

awal pendaftaran hingga kembali ke tanah air,.

Minimnya pengetahuan masyarakat terkait haji tentu hal ini

membuat masyarakat sekitar mencari KBIHU yang terdekat.

Ditambah masyarakat mayoritas belum pernah pergi ke Tanah

Haram tentu belum ada juga yang mengerti bagaimana situasi

dan kondisi di Arab. Untuk itu hadirlah KBIHU Darul Ulum

sebagai partner daripada Menteri Agama sendiri untuk

menjembatani ibadah haji dari proses awal sampai dengan

kepulangan. Kemudian selain hal di atas, didirikannya

KBIHU ini merupakan nilai dakwah yang merupakan amanah

dari guru besar yaitu Syekh Damanhuri dari Kota Makkah

kepada Alm. Kh. Anwar untuk membangun KBIHU agar

Page 60: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

46

dapat membantu masyarakat Bogor khususnya di Parung dan

sekitar untuk membantu prosesi jemaah haji agar mereka

betul-betul menjadi haji yang mabrur.

Tahun 2007 terjadi pemekaran wilayah di Kota Depok

dimana KBIHU Darul Ulum sendiri yang dahulunya berada di

Parung-Bogor kini menjadi Kota Depok. Untuk itu KBIHU

Darul Ulum sendiri akhirnya membuat kantor wilayah baru di

wilayah Kabupaten Bogor serta memperoleh izin operasional

pada tahun 2012 M. KBIHU Darul Ulum beralamat di Jalan

Inkopad Nomor 79 Desa Kalisuren Kecamatan Tajurhalang

Kabupaten Bogor 16320. Dengan mempunyai izin dari

keputusan daerah Kantor Departemen Agama Provinsi Jawa

Barat Nomor. KW.10.3/3Hj.01/1078/2012 perihal Izin

Penyelenggaraan Kelompok Tutorial Ibadah Haji dan

mendapatkan akreditasi“ B”.

Bersamaan pertumbuhan era pengelolaan haji menghadapi

banyak pergantian dalam upaya kenaikan pelayanan,

pembinaan dan proteksi terhadap jemaah. KBIHU Darul Ulum

senantiasa berkomitmen agar terus membagikan pelayanan

terbaik terhadap jemaah dengan menyediakan sarana

kemudahan, keamanan, kenyamanan, serta kejujuran dan

keutamaan dalam membagikan pembinaan, pelayanan serta

proteksi yang maksimal. Ini diperuntukan untuk membekali

Page 61: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

47

jemaah memperoleh ilmu untuk fasilitas ibadah kepada Allah

untuk terwujudnya haji yang mabrur.1

B. Visi dan Misi

a. Visi

Membentuk individu jemaah haji menjadi makhluk yang

berakhlakul karimah serta menjadi haji mabrur.

b. Misi

Selaku fasilitator bimbingan haji untuk warga sekitarnya,

menjadi contoh telaah untuk warga sekitarnya serta warga

Kabupaten Bogor pada umumnya.2

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sesungguhnya merupakan sebutan

yang agak rancu. Bagi Hatch (1997: 161), struktur organisasi

setidak- tidaknya wajib dibedakan ke dalam 2 aspek: struktur

raga serta struktur sosial. Tetapi telah menjadi kerutinan

sampai saat ini bahwa sebutan struktur organisasi senantiasa

merujuk pada struktur sosial, bukan struktur raga. Dengan

perkataan lain, sebutan struktur organisasi disini

sesungguhnya merupakan“ struktur sosial organisasi”

(organizational social structure).3

1 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021. 2 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021. 3 Kusdi, Teori Organisasi dan Administrasi, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2013), hal. 168

Page 62: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

48

Struktur organisasi KBIHU Darul Ulum Bogor :4

Gambar 3.1

Struktur Organisai KBIHU Darul Ulum Bogor

4 Arsip kegiatan program-program pembinaan KBIHU Darul Ulum

YAYASAN DARUL

ULUM

KETUA

Hj. Rumsiah

WAKIL KETUA

Ust. H. Ikbal Farisi

BENDAHARA

Khodijah

SEKSI-SEKSI

SEKRETARIS

Ayu Lestari

LOGISTIK

Yusuf Fauzi R

DOKUMENTASI

Hj. Baidillah Zalilah,

S.Ag

HUMAS

Achmad Jamhoer

JAMAAH HAJI KBIHU DAARUL ULUM

Page 63: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

49

D. Susunan Personalia KBIHU Darul Ulum Bogor Tahun

2020 M.

Gambar 3.2

Struktur Personalia KBIHU Darul Ulum Bogor

KETUA

Hj. Rumsiah

WAKIL KETUA

Ust. H. Ikbal Farisi

KBIHU Darul Ulum Bogor

SEKRETARIS

Ayu Lestari

BENDAHARA

Khodijah, S.Pd.I

PEMBIMBING

1. KH. Cep Tahyar

2. Hj. Rumsiah

3. H. Ikbal Farisi

4. H. Wahdan

5. H. Suardi

6. H. Ahmad Syukri

7. H. Djamhur

8. H. Elang Kusnadi

PENDAMPING

1. H. Ikbal Farisi

2. Wahdan SEKSI-SEKSI

HUMAS

H. Ahmad Djamhur

DOKUMENTASI

Hj. Baidillah Zalilah, S.Ag

LOGISTIK

Yusuf Fauzi Rahman KESEHATAN

Dr. Wahyudi

Page 64: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

50

E. Jumlah Jemaah Haji Tahun 2020

Untuk dapat melaksanakan kegiatan manasik haji tentunya

hal utama yang harus ada didalamnya selain narasumber

adalah calon jemaah haji. Setiap tahunnya terdapat calon

jemaah yang ingin mendaftarkan dirinya untuk berangkat ke

tanah suci. Meskipun waiting list yang bertahun-tahun

lamanya namun semangat para calon jemaah untuk pergi ke

tanah suci tidak pernah padam. Pendaftaran haji sendiri

sebenarnya dapat dilakukan melalui Bank Penerima Setoran

haji. Namun ada dapat langsung ke KBIHU terdekat. Tiap

tahunnya pasti terdapat jemaah yang mendaftarkan hajinya ke

KBIHU Darul Ulum. Untuk tahun 2029 Jumlah jemaah haji

berjumlah sekitar 138 jemaah.

F. Jumlah Pegawai

Dibalik suksesnya kegiatan manasik haji untuk para calon

jemaah, tentunya itu semua tidak lepas dari semangat pegawai

di KBIHU itu sendiri. Pengertian pegawai sendiri menurut

Hasibuan (2007) pegawai adalah setiap orang yang bekerja

dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada

perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan

perjanjian.

Setelah penulis melakukan penelitian maka diketahui

jumlah pegawai di KBIHU Darul Ulum berjumlah 5 orang.

Dalam kinerja untuk meningkatkan mutu produktivitas kerja

dan pelayanan serta bimbingan terhadap calon jemaah di

bawah pembinaan manasik yang dilakukan oleh KBIHU

Page 65: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

51

Darul Ulum Bogor sudah sesuai dengan tugas dan standar

kompetensi.5

G. Peran KBIHU Darul Ulum dalam Manasik Haji

Peranan berasal dari kata dasar peran yang telah diberi

imbuhan–an. Peranan sendiri menurut Veithzal Rivai

(2004:148), peranan dapat diartikan sebagai perilaku yang

diatur dan diharapkan seseorang dalam posisi tertentu.

Secara umum peran KBIHU Darul Ulum sendiri dalam

bimbingan jemah haji adalah sebagai fasilitator bimbingan

manasik haji untuk membantu, merangkul dan membimbing

jemaah yang minim wawasan kepada haji yang sesuai dengan

syariat.6

5 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021. 6 Ibid.

Page 66: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

52

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Perencanaan Program Pembinaan Manasik Haji di

KBIHU Darul Ulum

Pada pelaksanaannya penyelenggaraan ibadah haji tingkat

kabupaten/kota yang bertanggung jawab adalah Kementerian

Agama tingkat Kabupaten/kota itu sendiri. Sedangkan untuk

tingkat kecamatan yang bertanggung jawab adalah adalah

Kantor Urusan Agama. Dalam pelaksanaan pembinaan manasik

haji yang menjadi tugas pokok dari Kementerian Agama

pastinya banyak melibatkan pihak untuk berpartisipasi sebagai

mitra kerja. Untuk itu adanya Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji dan Umrah ini sangat membantu kegiatan program

pemerintah. Selain itu membantu juga para calon jemaah haji

untuk mempermudah dalam melaksanakan ibadah haji. KBIHU

juga dipercaya sebagai tempat atau forum perkenalan antar

jemaah untuk terciptanya kekeluargaan antar jemaah.

Begitu juga dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan

Umrah Darul Ulum Bogor yang telah menjadi wadah bagi

masyarakat sekitarnya untuk mewujudkan keinginan

masyarakat berkunjung ke Baitullah. Adapun materi bimbingan

manasik haji terpadu sesuai dengan keputusan Dirjen

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 146 Tahun 2019

tentang Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji oleh

Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan

Agama Kecamatan. Agar terlaksananya program manasik haji

Page 67: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

53

sesuai dengan rencana maka diperlukan adanya perencanaan

program manasik. Adapun perencanaan program pembinaan

manasik haji di KBIHU Darul Ulum sendiri adalah :1

1. Musyawarah, untuk dapat membuat program pembinaan

manasik haji sendiri, KBIHU Darul Ulum melakukan

musyawarah terlebih dahulu. Musyawarah ini dilakukan

oleh ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara bahkan

seluruh pegawai untuk mendapatkan hasil mufakat

bersama.

2. Manage Time untuk manasik haji, setelah musyawarah

tentunya dibutuhkan waktu untuk menyesuaikan jadwal

manasik haji. Kapan manasik haji akan dilaksanakan itu di

atur bersama oleh semuanya di dalam rapat. Ini agar waktu

manasik haji yang diberikan kepada jemaah tidak telat

dengan lainnya. Atau agar materi yang disampaikan

terlaksana semuanya alias tidak ada yang tertinggal.

3. Pembimbing manasik haji, kegiatan manasik haji tentunya

tidak lepas dari adanya pembimbing manasik haji. Karena

pembimbing manasik haji di KBIHU Darul Ulum tidak

hanya seorang, maka harus segera diatur waktunya tiap-tiap

pembimbing. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi jam

bentrok antara pembimbing satu dengan lainnya. Selama

kegiatan manasik haji berjalan, pembimbing manasik haji

sebagai narasumber sedangkan jemaah sebagai pendengar.

1 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021.

Page 68: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

54

4. Waktu pelatihan/simulasi manasik haji, selain tatap muka

atau berkumpul di dalam satu tempat. Pembinaan manasik

haji juga dilakukan dengan pelatihan langsung dilapangan

yang berada di depan kantor KBIHU ini digunakan agar

jemaah mendapatkan gambaran untuk haji nanti di

Baitullah.

B. Kebijakan Pembinaan Manasik Haji pada Masa Pandemi

Covid-19.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019

tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah untuk

melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada

jemaah berdasarkan asas syariat, amanah, keadilan,

kemashlahatan, kemanfaatan, keselamatan, kemanan,

progfesionalitas, transparansi dan akuntabilitas. Bagian Hak

dan Kewajiban Jemaah Haji pasal 6 ayat 1 pada poin b,

menyatakan bahwa calon jemaah haji berhak mendapatkan

bimbingan manasik haji dan materi lainnya di tanah air, dalam

perjalanan dan di Arab Saudi.

Di tengah masa pandemi virus corona Kementerian

Agama akan tetap menggelar manasik haji secara daring (dalam

jaringan) bagi calon jemaah haji 1441H/2020M. inovasi

manasik haji secara online dilakukan Kemenag melalui

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen

PHU), menyusul adanya Penerapan Pembatasan Sosial

Berskala Besar atau PSBB guna mencegah penularan virus

Page 69: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

55

Covid.2 Kementerian Agama melalui Ditjen Penyelenggaraan

Haji dan Umrah (PHU) sudah menyiapkan beberapa opsi dalam

pemberian manasik dengan menerapkan protokol pencegahan

Covid-19. Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah

(PHU) Kementerian Agama Prof. Dr. H. Nizar terdapat

beberapa yang bisa dilakukan jemaah haji dan pembimbing

ibadah haji yang berasal dari Kemenag diantaranya adalah:

1. Pemberian materi manasik haji melalui online, para

pembimbing manasik haji yang berasal dari Kantor

Kemenag dan Kantor Urusan Agama harus ditingkatkan

dalam kemampuannya menggunakan dan memanfaatkan

teknologi.

2. Kemenag saat ini tengah menyiapkan materi bimbingan

manasik berbasis audio visual, materi ini nantinya akan

bisa diunduh di laman haji.kemenag.go.id ataupun

kemenag.go.id dan nantinya dapat dilihat dirumah masing-

masing jemaah.

3. Melalui pengiriman buku manasik.

4. Pemberian materi manasik melalui media masa.3

Kemudian melalui Direktorat Bina Haji Ditjen

Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), juga menyiapkan

pola baru manasik haji. Ini dilakukan agar pembinaan manasik

2 Berita diakses pada tanggal 4 November 2020 di

https://haji.kemenag.go.id/v4/index.php/manasik-haji-ditengah-pandemi-

covid19-kemenag-banten-gunakan-metode-ini. 3 Berita diakses pada tanggal 4 November 2020 di

https://haji.kemenag.go.id/v4/dirjen-phu-minta-manasik-online-diosialisasikan.

Page 70: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

56

haji dapat tetap berjalan dengan menerapkan adaptasi

kebiasaan baru. Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji

Kementerian Agama Arsyad Hidayat menjelaskan adaptasi

kebiasaan baru dari program manask haji ini akan dilakukan

dengan Pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dan terdapat tiga

model yang sudah disiapkan oleh Kementerian Agama yaitu:

1. PJJ Offline yakni pemberian manasik haji yang akan

melibatkan media Lembaga Penyiaran Publik (LPP),

misalnya melibatkan televise dan radio. Nantinya para

calon jemaah haji akan diberikan semacam modul yang

berisi tentang materi manasik haji untuk dipelajari di

rumah. Kemudian mereka diminta mengikuti siaran

pemebelajaran manasik melalui televise atau radio untuk

mengisi pertanyaan yang terdapat dalam modul.

2. PJJ Online yakni pemberian manasik haji yang akan

disampaikan melalui platform media sosial Youtube,

Twitter, Whatsapp, Telegram, Instagram, Zoom, dan

lainnya.

3. PJJ Kombinasi (Blanded Learning), dalam pembelajaran

ini akan mengintegrasikan pemebelajaran tatap

muka/offline dan yang menggunakan sumber belajar

online.

Departemen Agama melalui Dirjen Penyelenggaraan

Agama Haji serta Umrah, mempersiapkan sekitar 20 serial

video manasik haji online. Video ini bertujuan untuk bahan

pendidikan penerapan ibadah haji untuk umat islam, khususnya

Page 71: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

57

calon jemaah haji Indonesia. Video- video tersebut bisa dilihat

dalam Channel Youtube Departemen Agama RI. Dirjen

Penyelenggaraan Haji dan Umrah ialah Nizar Ali pula

mengantarkan dalam video pengantar manasik bahwa Subdit

Bimbingan Jemaah Direktorat Bina Haji sudah mempersiapkan

video pendidikan atau pembelajaran yang dikira cukup

komprehensif, sangat bagus, gampang, sederhana, untuk dapat

dimengerti oleh calon jemaah haji agar dapat menekuni seluk

beluk manasik haji. Isi konten video berisi tentang uraian

konseptual ibadah haji sekalian tata cara penerapan ibadah haji

dan umrah sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan

agama ataupun sesuai dengan syariat. Dia pula menekankan

bahwa pemahaman calon jemaah terpaut manasik haji ini

sangat berarti agar jemaah bisa melakukan sekalian meresapi

arti ritual ibadah haji. Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi

juga mengantarkan sebagaimana dengan Undang- Undang No

8 Tahun 2019, pemerintah mempunyai kewajiban untuk

membagikan pembinaan manasik kepada calon jemaah haji

Indonesia. Manasik haji tidak dimungkinkan untuk

dilaksanakan secara tatap muka sebagaimana tahun- tahun

tadinya dikarenakan virus corona yang masih tersebar di

Indonesia.

Hingga untuk dapat penuhi kewajiban tersebut,

Departemen Agama melalui Ditjen Penyelenggara Haji serta

Umrah melaksanakan adaptasi serta inovasi manasik haji

dengan memberikannya secara online. Serial video manasik

Page 72: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

58

haji online ini disiarkan di Channel Youtube Kemenag RI

secara teratur tiap hari sepanjang Ramadhan. Sebagaimana

yang disampaikan oleh Bapak Khoirizi selaku Direktur Bina

Haji yaitu

“Video ini salah satu inovasi sekaligus komitmen

Kementerian Agama yang telah mencanangkan tahun 2020

sebagai tahun manasik haji.”

Juga diperjelas oleh Bapak Arsyad Hidayat selaku

Kasubdit Pembinaan Jemaah yaitu

“Agar jemaah lebih mudah menangkap pembelajarannya,

kami telah membuat video dengan durasi yang cukup singkat,

yaitu kurang dari tiga menit untuk setiap materinya.”4 .

Adapun bimbingan manasik online yang ditayangkan oleh

Kemenag dimulai dari bulan April 2020. Bimbingan manasik

ini dibagi menjadi 2 yaitu bimbingan manasik oleh Kemenag

dan bimbingan manasik oleh Konsultan Ibadah Haji Indonesia.

Adapun daftar judul video bimbingan manasik keduanya yang

berada di Channel Youtube Kementerian Agama RI adalah

sebagai berikut:

4 Berita di akses pada tanggal 4 November 2020 di

https://haji.kemenag.go.id/v4/kemenag-siapkan-serial-video-manasik-untuk-

calon-jemaah-haji.

Page 73: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

59

Tabel 4.1

Daftar Video Manasik Haji tahun 2020.

No Judul Durasi Video

1 Pengantar 02.15 menit

2 Pengertian Haji 01.11 menit

3 Syarat Haji 00.52 detik

4 Rukun Haji 00.53 detik

5 Wajib Haji 01.23 menit

6 Jenis pelaksanaan Haji 01.54 menit

7 Rute Perjalanan Haji 01.46 menit

8 Niat Ihram 01.57 menit

9 Pakaian Ihram 02.00 menit

10 Meninggalkan Larangan Ihram 02.04 menit

11 Wukuf di Arafah 02.08 menit

12 Mabit di Muzdalifah 01.34 menit

13 Lempar Jamarah Aqabah 00.45 detik

14 Tahalul 01.17 menit

15 Mabit di Mina 01.18 menit

16 Lempar Jamarah pada Hari Tasyrik 01.02 menit

17 Nafar awal dan tsani 00.51 detik

18 Thawaf Ifadah 01.33 menit

19 Sa’i 01.43 menit

20 Thawaf Wada 02.52 menit

21 Pedoman Haji dan Umrah 28.50 menit

Page 74: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

60

Selain manasik haji online yang ditayangkan oleh

Kemenag. Dalam Channel Youtube Kemang RI juga terdapat

Kajian Manasik Perbandingan Mazhab dari Kitab Qotfusimar

Fii Ahkamil Haji Wal I’timar oleh Konsultan Ibadah Haji

Indonesia tahun 2019 yaitu KH. A. Wazir Ali. Adapun daftar

judul video yang dinarasumberkan oleh beliau adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.2

Daftar Video Manasik Haji oleh KH. A. Wazir Ali

No Judul Durasi

1 Makna Haji dan Umrah 21.55 menit

2 Keutamaan Haji 22.50 menit

3 Syarat Wajib Haji 28.24 menit

4 Persoalan penting dalam Istithoah 23.24 menit

5 Lanjutan pesoalan penting dalam Istithoah 31.08 menit

6 Miqat 32.23 menit

7 Ihram 40.32 menit

8 Lanjutan Ihram 28.20 menit

9 Miqat 15.50 menit

10 Keutamaan Baitullah 11.19 menit

11 Keutamaan Talbiyah 14.34 menit

12 Keutamaan Thawaf dan Hajar Aswad 12.52 menit

13 Rukun Yamani 10.59 menit

14 Maqam Ibrahim 12.57 menit

15 Hijir Ismail 16.48 menit

16 Fadhillah Sholat di Masjidil Haram 09.13enit

Page 75: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

61

C. Skema Kebijakan Haji di Masa Pandemi Covid-19 Oleh

Dirjen PHU Kemenag RI

a) Skema 1

Jemaah Haji berangkat normal:

1. Virus sudah dinyatakan hilang 100%, maka jemaah

haji berangkat normal.

2. Jika virus dinyatakan masih ada, maka penambahan

vaksin covid setelah vaksin imunisasi, dan vaksin

meningitis, beliau menambahkan, apakah tubuh

manusia kuat divaksin dengan 3 vaksin sekaligus?

Dengan catatan jemaah haji tidak mempunyai

riwayat sakit kronis.

b) Skema 2

Jemaah Haji berangkat dengan protocol kesehatan:

1. Berangkat 14 hari sebelumnya waktu jadwal

keberangkatan, 3 hari setelah Idul Fitri di Bulan

Syawal tanggal 3-5 sudah dikarantina di Asrama

Haji Pondok Gede selama 14 hari.

2. Setelah sampai di Arab Saudi dikarantina selama 14

hari, setelah itu beraktifitas seperti biasa

melaksanakan ibadah haji.

3. Sampai di Tanah Air (Indonesia), jemaah haji

dikarantina kembali selama 14 hari.

Maka lama perjalanan ibadah 83 hari

Dengan detail: 42 hari waktu dikarantina

41 hari waktu ibadah di tanah suci

Page 76: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

62

c) Skema 3

Jemaah Haji berangkat dengan pembatasan

1. Pembatasan jumlah jemaah haji, dengan

memperhatikan usia 18 s/d 50 tahun saja, dengan

catatan jemaah sehat tidak mempunyai riwayat sakit

kronis. Maka jika hasil yang seharusnya 100%

berangkat menjadi 35%, PHU (Penyelenggaraan

Haji dan Umrah Kemenag RI) menambah jumlah

jemaah haji dari tahun berikutnya 2022 dan

seterusnya dengan ketentuan usia 18 s/d 50 tahun

juga sehat.

D. Kendala dan Hambatan dalam Pelaksanaan Pembinaan

Manasik Haji di Masa Pandemi Covid-19.

Permasalahan dan hambatan yang terjadi selama

pelaksanaan pembinaan manasik adalah sebagai berikut:

1. Latar Belakang Calon Jemaah.

Sesuai data yang diperoleh oleh penulis kendala

dan permasalahan utama terjadi pada jamaah itu sendiri.

Peserta bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh

wilayah Kabupaten Bogor diikuti sekitar 40 Kecamatan

yang didalamnya terdapat sekitar 3.500 jamaah tiap

tahunnya5. Sedangkan calon jemaah haji KBIHU Darul

Ulum tahun 2020 adalah jemaah. Dari jumlah tersebut

5 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Muslimin Ansori selaku JFU

Pengembangan Dana Haji Kementerian Agama Kabupaten Bogor, 19

November 2020.

Page 77: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

63

pastilah jemaah memiliki latar belakang yang beragam.

Baik dari jenis kelamin, pendidikan, usia, bahasa, dan

lainnya.

2. Problematika Materi Manasik Haji

Dari wawancara yang telah dilakukan penulis

bersama Bapak H. Muslimin selaku JFU Pengembang

Dana Kementerian Agama Kabupaten Bogor untuk materi

manasik haji semua sama saja dengan lainnya. Yaitu

menggunakan buku panduan ibadah manasik haji yang

dikeluarkan oleh pihak Kementerian Agama Pusat.6 Buku

panduan manasik dibagikan oleh pemerintah sekitar bulan

rajab atau rabiul akhir. Untuk metode penyampaian materi

tersebut KBIHU Darul Ulum menggunakan beberapa

metode seperti ceramah, tanya jawab, dan praktik.7

3. Problematika Sarana

Sarana prasarana tentunya sangat diperlukan agar

manasik haji berjalan sesuai dengan tujuan awal. Selain itu

adanya sarana dan prasarana yang memadai juga

membantu permudah kerja dari panitia manasik haji.

Seperti alat tulis, konsumsi, dan sebagainya itu juga

termasuk ke dalam sarana dan prasarana. Alat peraga yang

digunakan untuk simulasi pembinaan manasik haji pun

termasuk sarana dan prasarana dalam bimbingan manasik.

6 Ibid. 7 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021.

Page 78: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

64

BAB V

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Analisis Pembinaan Manasik Haji Oleh KBIHU Darul

Ulum Bogor sebelum Masa Pandemi.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima

dan syari’at Islam paling agung. Ia fardhu (wajib) bagi setiap

Muslim yang mukallaf dan mampu, satu kali sepanjang hayat

dan selebihnya adalah sunnah. Orang yang mengingkari

kewajibannya adalah kafir.1 Sebelum jemaah haji berangkat ke

Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji, tentunya jemaah

tersebut wajib mengikuti bimbingan manasik yang sudah di

tetapkan oleh pemerintah Indonesia. Bimbingan manasik

sendiri diantaranya adalah untuk membantu membuka

pentingnya tentang keilmuan haji dan umrah, menjadikan

jemaah haji lebih memiliki wawasan menuju haji yang mabrur

dan menjadikannya calon jemaah haji tersebut menjadi yang

mandiri.2 Begitu pentingnya peran pemerintah dan juga

kegiatan bimbingan manasik haji tersebut, dikarenakan

program bimbingan ibadah haji merupakan sebuah upaya besar

dalam rangka membekali calon jemaah haji dengan informasi

dan pengetahuan tentang perhajian, baik yang menyangkut

1 Abu Umar an-Nadwi bin Fathu bin Sayyid Nada Abdul Aziz,

Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah, (Jakarta, Robbani Press, 2004),

hal. 8. 2 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021.

Page 79: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

65

manasik maupun proses pelaksanaan perjalanannya, sehingga

calon jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik.3

Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan kewajiban

pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Agama. Sebagai

penyelenggara ibadah haji nasional yaitu memberikan

pelayanan, mengatur serta mempersiapkan sarana dan prasarana

yang dibutuhkan oleh para calon jemaah haji. Hal ini bertujuan

agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan lancar,

aman dan nyaman serta para calon jemaah haji dapat

menunaikan ibadah haji secara mandiri sesuai dengan tuntunan

agama sehingga pada akhirnya memperoleh haji yang mabrur.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang

merupakan dasar hukum perhajian di Indonesia menyebutkan

dalam pasal 3 bahwa penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

bertujuan 1). Memberikan pembinaan., pelayanan, dan

pelindungan bagi jemaah haji dan jemaah umrah sehingga dapat

menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat; dan 2).

Mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam

Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 2019 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dalam BAB I

Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 20 yaitu Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji dan Umrah yang selanjutnya disingkat KBIHU

3 Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang. “Jurnal

SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi)”. Vol. 02 No. 02, (Semarang,

2016), hal. 168.

Page 80: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

66

adalah kelompok yang menyelanggarakan bimbingan ibadah

haji dan ibadah umrah yang telah mendapatkan izin dari

Menteri. Kemudian perihal Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

dan Umrah dibahas kembali pada BAB V Pasal 53 1). KBIHU

melakukan bimbingan dan perdampingan Ibadah Haji sesuai

dengan standarisasi bimbingan dan perdampingan. 2). KBIHU

hanya melakukan bimbingan dan pendampingan kepada jemaah

haji yang memerlukan jasa KBIHU.

Sesuai dengan aturan tersebut KBIHU Darul Ulum telah

memiliki izin dari keputusan wilayah Kantor Kementerian

Agama Provinsi Jawa Barat No.KW.10.3/3Hj.01/1078/2012

tentang Izin Penyelenggaraan Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji dan terakreditasi “B”. Pelaksanaan pembinaan manasik

haji di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah Darul

Ulum sendiri mulai dilaksanakan pada kisaran bulan Rabiul

Awal sampai dengan bulan Syawal. Dan dilaksanakan kurang

lebih sebanyak dua puluh kali pertemuan untuk manasik haji.

Tujuan dari pembinaan manasik haji menurut Pak H. Ikbal

selaku wakil ketua dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan

Umrah Darul Ulum diantaranya adalah membekali jemaah

untuk mendapatkan ilmu sebagai sarana untuk ibadah kepada

Allah, agar jemaah tidak salah dalam melaksanakan haji.4

Adapun unsur-unsur dari pelaksananaan program

pembinaan manasik haji yang penulis dapatkan dari wawancara

4 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021.

Page 81: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

67

dengan Wakil Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan

Umrah Darul Ulum adalah :

1. Jemaah haji

Menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 2019

tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

menyebutkan dalam Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1

bahwa jemaah haji adalah warga negara yang beragama

Islam dan telah mendaftarkan diri untuk menunaikan

Ibadah Haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Jemaah haji reguler adalah jemaah haji yang menjalankan

Ibadah Haji yang diselenggarakan oleh Menteri. Jemaah

haji khusus adalah Jemaah haji yang menjalankan Ibadah

Haji yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji

Khusus. Sedangkan jemaah umrah adalah seseorang yang

melaksanakan Ibadah Umrah.

Menurut Bapak H. Ikbal Farisi selaku wakil ketua

KBIHU Darul Ulum bahwa syarat jemaah yang dapat

mengikuti bimbingan manasik haji adalah calon jemaah

haji yang sudah terdaftar di KBIHU tempat jemaah ingin

mengikuti manasik haji, kemudian telah mendapatkan surat

panggilan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji, dan

sudah selesei melaksanakan cek kesehatan.5

Jumlah jemaah haji di Kabupaten Bogor untuk

tahun 2020 yang penulis dapatkan dari hasil wawancara

5 Ibid.

Page 82: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

68

oleh Bapak Muslimin Ansori selaku JFU Pengembangan

Dana Haji di Kementerian Agama Kabupaten Bogor

berjumlah sekitar 3.600 jemaah haji. Adapun data daftar

jumlah jemaah yang penulis dapatkan sebagai berikut:6

Tabel 5.1

Data Calon Jemaah Haji Kab. Bogor tahun 2020.

No Kecamatan Jemaah No Kecamatan Jemaah

1. Bbk. Madang 82 21. Jonggol 61

2. Bj. Gede 319 22. Kemang 42

3. Caringin 69 23. Klp. Nunggal 55

4. Cariu 43 24. Lw. Liang 80

5. Cb. Bunglang 129 25. Lw. Sadeng 47

6. Ciampea 98 26. Mg. Mendung 55

7. Ciawi 106 27. Nanggung 79

8. Cibinong 417 28. Pamijahan 82

9. Cigombong 49 29. Parung 69

10. Cigudeg 80 30. Pr. Panjang 23

11. Cijeruk 39 31. Rc. Bungur 8

12. Cileungsi 156 32. Rumpin 52

13. Ciomas 161 33. Sk. Jaya 32

14. Cisarua 62 34. Sk. Makmur 53

15. Ciseeng 76 35. Sukaraja 156

16. Citeureup 175 36. Tenjo 21

6 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Muslimin Ansori selaku JFU

Pengembangan Dana Haji Kementerian Agama Kabupaten Bogor, 19

November 2020.

Page 83: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

69

17. Dramaga 62 37. Tjr. Halang 58

18. Gn. Putri 243 38. Tmn. Sari 82

19. Gn. Sindur 32 39. Tnj. Laya 43

20. Jasinga 71 40. Tnj. Sari 36

Total 3.603

Sedangkan jumlah jemaah haji yang terdaftar

mengikuti bimbingan manasik haji di KBIHU Darul Ulum

tahun 2020 berjumlah 138 jemaah adapun data jemaah

tersebut terdapat atau dapat dilihat pada lampiran.

Dari jumlah calon jemaah haji di KBIHU Darul

Ulum yang berjumlah 138 jemaah. Maka penulis

menemukan jumlah calon jemaah haji yang berjenis

kelamin pria sebanyak 59 jemaah, dan yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak 79 jemaah.

Tabel 5.2

Data Calon Jemaah KBIHU Darul Ulum

berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2020

No Jenis Kelamin Jumlah

1. Pria 59 jemaah

2. Perempuan 79 jemaah

Page 84: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

70

Sedangkan jumlah data jemaah untuk 3 tahun

terakhir yaitu tahun 2018, 2019 dan 2020 adalah sebagai

berikut :7

Tabel 5.3

Data Jemaah Haji KBIHU Darul Ulum tahun

2018-2020

No Tahun Jumlah Jemaah

1 2018 113 Jemaah

2 2019 161 Jemaah

3 2020 138 Jemaah

2. Narasumber pembinaan manasik haji

Narasumber pembinaan manasik haji merupakan

seorang yang menjadi pembicara dalam kegiatan manasik

haji. Narasumber tersebut yang nantinya akan emberikan

informasi terkait pelaksanaan manasik haji dimulai dari

keberangkatan hingga jemaah kembali ke tanah air. Untuk

menjadi seorang narasumber atau pemateri manasik haji

seseorang harus memiliki syarat tertentu yang sudah

ditetapkan oleh KBIHU.

Adapun kualifikasi pemateri manasik haji yang telah di

tetapkan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Darul

Ulum adalah :

1. Berpendidikan minimal S1/D3

7 Wawancara pribadi dengan Bapak. Yusuf Fauzi Rahman selaku

pengurus bagian logistik di KBIHU Darul ulum Bogor, 12 November 2020.

Page 85: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

71

2. Pernah melaksanakan haji

3. Diutamakan dapat berbicara Bahasa Arab

4. Memiliki pehamahaman terkait Fiqh Haji

5. Sudah bersertifikasi pembimbing haji

Pemerintah telah menyelenggarakan sertifikasi

bagi pembimbing manasik haji professional. Sertifikasi ini

diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggara

Haji dan Umrah yang bekerjasama dengan lembaga

Perguruan Tinggi Islam Negeri (UIN/IAIN) yang memiliki

prodi manajemen haji dan umrah di seluruh Indonesia.

Tetapi dalam hal sertifikasi pembimbing manasik haji di

KBIHU Darul Ulum tidak semuanya sudah bersertifikasi.

Adapun daftar nama pembimbing di KBIHU Darul Ulum

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.4

Daftar Pembina Manasik Haji KBIHU Darul

Ulum Bogor

No Nama Pembimbing Keterangan Sertifikasi

1. KH. Cep Tahyar Belum

2. Ust. H. Ikbal Farisi Sudah

3. Ust. H. Wahdan Belum

4. Ust. H. Ahmad Syukri Belum

5. Ust. H. Suardi Belum

6. Ust. H. Djamhur Belum

7. Ust. H. Elang Krisnadi Belum

Page 86: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

72

Selain narasumber dari KBIHU yang mengisi

materi terkait pelaksanaan haji. Pelaksanaan pembinaan

manasik haji di KBIHU Darul Ulum juga diisi dari

Departemen Agama dan Dinas Kesehatan setempat.8

3. Sarana pembinaan manasik haji

Sarana prasarana pembinaan manasik haji

merupakan hal penting dalam pembinaan manasik haji.

Tanpa adanya sarana prasarana tersebut maka pembinaan

manasik haji tidak dapat berjalan dengan baik. Sarana

prasarana untuk pembinaan manasik haji meliputi miniatur

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, miniatur Ka’bah,

manequin (untuk kain ihram), buku paket bimbingan

manasik haji, dan DVD manasik, perjalanan dan hikmah

haji.9 Hasil wawancara dengan narasumber menjelaskan

bahwa Sarana dan prasarana di Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji dan Umrah Darul Ulum Bogor sudah tersedia

semuanya.

4. Materi pembinaan manasik haji

Adanya jemaah sebagai komunikan dan pemateri

sebagai komunikator tentunya harus terdapat sebuah

pembicaraan agar dapat menghubungkan keduanya. Dalam

pembinaan manasik haji, jemaah merupakan komunikan

8 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021. 9 Ali Rokhmad, Manajemen Haji: Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, (Jakarta Pusat: Media Dakwah, 2016), hal. 152.

Page 87: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

73

dan pemateri merupakan komunikator. Materi pembinaan

manasik haji merupakan isi atau pembicaraan dari pemateri

pembinaan manasik haji itu kepada jemaah. Adapun materi

pembinaan manasik haji yang telah ditetapkan meliputi,

Kebijakan Pemerintah dan Undang-undang perhajian,

panduan perjalanan haji di Tanah Air dan Tanah Suci,

panduan Pelestarian Haji Mabrur, umrah wajib dan umrah

sunnah, haji, wukuf, mabit di Muzdalifah dan Mina,

melontar Jamarah, Thawaf Ifadah, Thawaf Wada, Ziarah di

Makkah dan Madinah, akhlaq dan sosial budaya Arab

Saudi, hak dan kewajiban jemaah, pembentukan kepala

regu, kepala rombongan dan kloter dan melestarikan haji

mabrur.

Materi pembinaan manasik haji di Kabupaten

Bogor maupun di KBIHU Darul Ulum sendiri sudah sesuai

dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Dirjen Haji

dan Umrah. Adapun materi bimbingan manasik haji

terpadu sesuai dengan keputusan Dirjen Penyelenggara

Haji dan Umrah Nomor 146 Tahun 2019 tentang Pedoman

Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji oleh Kementerian

Agama dan KBIHU Darul Ulum terdapat atau dapat dilihat

pada lembar lampiran.

Adapun pertemuan untuk melaksanakan pembinaan

manasik haji yang telah ditetapkan oleh Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah adalah 3 kali dalam

sebulan. Dilaksanakan setiap hari minggu di minggu ke 2,

Page 88: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

74

3, dan 4, sedangkan minggu di awal bulan merupakan hari

libur untuk manasik haji.

5. Metode pembinaan manasik haji

Metode pembinaan manasik haji merupakan salah

satu unsur dari pembinaan manasik haji. Untuk dapat

memahami pembicaraan seseorang maka diperlukannya

metode atau cara yang teratur agar komunikan paham

maksud dari narasumber. Ada beberapa metode yang

diterapkan dalam pembinaan manasik haji di KBIHU Darul

Ulum Bogor diantaranya :

1. Metode Khusus Penguasaan Qalbu

Metode khusus penguasaan qalbu ini adalah

metode khusus yang diterapkan dan mungkin yang

hanya ada pada KBIHU Darul Ulum sendiri.

Menurut informasi yang diperoleh penulis dari hasil

wawancara dengan Bapak H. Ikbal selaku Wakil

Ketua Yayasan Darul Ulum mengatakan bahwa

calon jemaah haji wajib membaca dzikir sebelum

memulai manasik haji. Adapun dzikir bersama

yang dilakukan oleh calon jemaah haji yakni

pembacaan ratibul athas, yasin, asmaul husna dan

ditutup dengan doa bersama baru dilanjut dengan

materi manasik haji. Menurutnya hal ini digunakan

untuk melenturkan hati jemaah haji dari sifat

kesombongan ketika ingin menunaikan ibadah haji.

Page 89: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

75

Oleh karena itu calon jemaah haji diwajibkan untuk

membaca dzikir agar hatinya bersih dan selalu ingat

akan adanya Allah Swt, sebagaimana perintah

Allah fadzkurullaha katsiron. Metode ini digunakan

di KBIHU Darul ulum juga merupakan perintah

dari guru-guru Alm. KH. Anwar dari kota Mekkah

yang mengatakan, disamping materi dan simulasi,

qolbu menanam ke batiniyah calon jemaah haji

dengan kekuatan dzikir dan doa bersama itu sangat

penting.

2. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode penerapan

ilmu yang dituturkan oleh narasumber atau

pemateri terhadap calon jemaah haji yang dibantu

dengan peralatan mengajar. Umumnya metode ini

sudah sangat sering digunakan bahkan hampir

semua KBIHU di Indonesia menggunakan metode

ceramah ini untuk melaksanakan pembinaan

manasik haji. Hal tersebut dikarenakan metode

ceramah ini adalah metode yang relatif mudah

dilaksanakan meskipun tidak adanya peralatan

mengajar yang memadai.

3. Metode Tanya-jawab

Metode tanya jawab atau interaktif adalah

metode yang digunakan agar calon jemaah haji

Page 90: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

76

aktif dalam bertanya kepada narasumber atau

pemateri. Jika metode ceramah yang aktif hanyalah

narasumber maka di metode tanya jawab ini calon

jemaah haji diharuskan untuk aktif. Hal ini

digunakan agar narasumber atau muthawif

mengetahui dan paham bagian mana yang perlu

diperjelas lagi kepada calon jemaah haji agar calon

jemaah haji nantinya dapat melaksanakan haji

dengan sebaik mungkin.

4. Metode Simulasi

Metode simulasi atau biasa yang disebut

dengan metode praktek lapangan adalah gambaran

atau replika yang akan terjadi nantinya. Para calon

jemaah haji pastinya akan melakukan metode

simulasi ini agar mereka dapat merasakan atau

memiliki gambaran apa yang akan mereka lakukan

dan apa yang akan terjadi di Tanah Haram. Seperti

praktek Ihram, Sa’I, melontar jumrah, tahalul,

thawaf, wukuf dan lain sebagainya sampai

pelaksanaan haji selesai. Ini dilakukan agar

terciptanya jemaah haji yang mandiri. Dengan

banyaknya calon jemaah haji di Indonesia yang

pernah melaksanakan ibadah haji sebelumnya tentu

akan sangat membantu pembimbing haji di Tanah

Haram nantinya.

Page 91: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

77

6. Biaya pembinaan manasik haji di KBIHU Darul Ulum

KBIHU Darul Ulum menerima sebesar 3.500.000,00

setiap jemaah untuk pelaksanaan pembinaan manasik haji.

Dari pendanaan tersebutlah KBIHU dapat melaksanakan

pembinaan manasik haji. Biaya tersebut digunakan untuk

keperluan pembinaan manasik haji jemaah yang meliputi

konsumi tiap pertemuan, peralatan alat tulis untuk jemaah,

honor dan transport untuk pemateri dan panitia, infak,

zariah, pemeliharaan gedung, air, listrik dan lainnya.10

Adapun realisasi rincian jasa pembinaan manasik oleh

KBIHU Darul Ulum adalah sebagai berikut.

Table 5.5

Realisasi biaya Bimbingan Manasik Haji

KBIHU Darul Ulum Bogor

No URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN

Penerimaan dari jemaah

haji

Rp. 483.000.000

1. BPIH/ONH Pembimbing

Pendamping ke tanah suci

Rp. 117.000.000

2. Pengadaan ATK, fotocopy,

materai dll

Rp. 10.350.000

3. Pemeliharaan gedung, air,

listrik dll

Rp. 5.934.000

10 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021.

Page 92: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

78

4. Konsumsi/snack (20 kali

pertemuan)

Rp. 27.600.000

5. Honor dan transport

penceramah dan panitia

Rp. 13.800.000

6. Honor petugas TU dan

administrasi

Rp. 92.460.000

7. Pengembangan pendidikan

TK, SD, SMP, SMK, MA,

MT dan Ponpes

Rp. 103.500.000

8. Infak, Zariah, dan

pengembangan yayasan

Rp. 42.780.000

9. Transport pengurus

KBIHU komsultasi dengan

kankemenag, bps dan dinas

kesehatan

Rp. 9.936.000

10. Persiapan obat-obatan Rp. 2.760.000

11. Baju, seragam, dan infaq

IPHI, FK, KBIHU, BAZIS

dan PMI

Rp. 33.120.000

Jumlah Rp. 483.000.000 Rp. 459.240.000

Saldo Rp. 23.760.000

B. Analisis Implementasi Kebijakan Pembinaan Manasik Haji

pada Masa Pandemi Covid-19 di KBIHU Darul Ulum

Bogor.

Manasik haji merupakan kegiatan yang dilaksankan rutin

oleh calon jemaah haji tiap tahunnya yang diselenggarakan oleh

pemerintah dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah

Page 93: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

79

untuk bekal calon jemaah saat pergi haji. Tujuan adanya

pembinaan manasik haji sendiri adalah agar terciptanya haji

yang mandiri. Para calon jemaah diberi bekal ilmu dan

pengetahuan terkait pelaksanaan haji yang akan

dilaksanakannya. Tentu hal ini sangat diperlukan bahkan hal

tersebut telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8

Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 3 poin a. memberikan

pembinaan, pelayanan, perlindungan bagi jemaah haji dan

jemaah umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai

dengan ketentuan syariat; dan poin b. mewujudkan kemandirian

dan ketahanan dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Namun pada saat ini Indonesia bahkan di seluruh penjuru

negeri di dunia sedang dilanda dengan mewabahnya virus

corona atau covid-19 (Corona Virus Deseases-19). Virus yang

pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Tiongkok ini menyebar

dengan cepat ke seluruh dunia termasuk Indonesia dalam kurun

waktu beberapa bulan saja. Hal ini membuat pemerintah

Indonesia melakukan kebijakan berupa Penerapan Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran

wabah covid-19. Tentunya dengan adanya PSBB ini

menimbulkan dampak yang sangat hebat kepada kehidupan

masyarakat Indonesia. Dampak tersebut sangat dirasakan oleh

masyarakat Indonesia terutama dari sektor ekonomi,

pendidikan, bahkan sosial. Dimana semua kegiatan harus

dilakukan dengan sosial distance atau jaga jarak dan

menggunakan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran

Page 94: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

80

virus. Bahkan di bidang pendidikan seluruh sekolah di

Indonesia melakukan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh

menggunakan media elektronik atau biasa yang disebut dengan

daring. Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan kebanyakan

sekolah adalah dengan memanfaatkan aplikasi yang tersedia di

Appstore atau playstore. Aplikasi yang biasa digunakan para

pelajar dan guru ini biasanya menggunakan aplikasi whatsapp,

zoom, google meeting atau ruang belajar. Tidak hanya lembaga

sekolah, bahkan perusahaan pun memerintahkan karyawannya

untuk bekerja dari rumah atau yang biasa disebut dengan WFH

(Work From Home).

Kegiatan manasik haji merupakan kegiatan pemerintah

atau KBIHU yang dilakukan secara bersamaan oleh seluruh

calon jemaah haji dalam satu wilayah tertentu atau dalam satu

KBIHU yang sama. Kegiatan manasik haji yang dilakukan

secara tatap muka dan berkumpul bersama dalam satu tempat

tentu hal ini melanggar dari kebijakan pemerintah Indonesia.

Dampak PSBB tersebut membuat kegiatan manasik haji sedikit

terganggu dan berkendala. Meskipun begitu kewajiban

pemerintah untuk melakukan pembinaan manasik haji tetaplah

harus dilakukan. Bahwa kebijakan pemerintah sesuai yang

disampaikan oleh Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji

Kementerian Agama Arsyad Hidayat, terdapat tiga model

Pembelajaran Jarak Jauh yang sudah disiapkan oleh

Kementerian Agama yaitu:

Page 95: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

81

1. PJJ Offline yakni pemberian manasik haji yang akan

melibatkan media Lembaga Penyiaran Publik (LPP),

misalnya melibatkan televisi dan radio. Nantinya para

calon jemaah haji akan diberikan semacam modul yang

berisi tentang materi manasik haji untuk dipelajari di

rumah. Kemudian mereka diminta mengikuti siaran

pembelajaran manasik melalui televise atau radio untuk

mengisi pertanyaan yang terdapat dalam modul.

2. PJJ Online yakni pemberian manasik haji yang akan

disampaikan melalui platform media sosial Youtube,

Twitter, Whatsapp, Telegram, Instagram, Zoom, dan

lainnya.

3. PJJ Kombinasi (Blanded Learning), dalam pembelajaran

ini akan mengintegrasikan pembelajaran tatap

muka/offline dan yang menggunakan sumber belajar

online.

Manasik haji yang dilakukan oleh KBIHU Darul Ulum

ini pada mulanya berjalan lancar seperti manasik pada tahun-

tahun sebelumnya yaitu dengan tatap muka. Namun ketika

pertengahan menjelang akhir pembinaan, virus corona

menyebar sampai ke Indonesia. Adanya virus corona ini

membuat sosialisasi dan interaksi dengan manusia harus

memiliki batasan. Maka dari hal tersebut sesuai dengan

rujukan disampaikan oleh Bapak Khoirizi selaku Direktur Bina

Haji dan diperkuat oleh Bapak Arsyad Hidayat selaku Kasubdit

Pembinaan Jemaah. KBIHU Darul ulum melaksanakan

Page 96: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

82

pembinaan manasik secara online, hal tersebut diperkuat oleh

pernyataan Bapak H. Ikbal Farisi selaku Wakil Ketua KBIHU

Darul Ulum Al Anwariyyah:11

“….dikarenakan adanya pandemi covid seperti ini dan

kewajiban kami untuk memberikan bimbingan manasik haji

kepada jemaah harus tetap berjalan. Maka KBIHU kami tetap

melaksanakan pembinaan manasik haji sesuai dengan aturan

Kementerian Agama Republik Indonesia yakni manasik

online…”

KBIHU Darul Ulum melaksanakan manasik secara

online dengan mewajibkan jemaahnya untuk melihat video

manasik yang telah ditayangkan oleh Kemanag RI. Selain itu

KBIHU Darul Ulum juga melakukan manasik online secara

mandiri dengan meeting zoom yang materinya sudah diinfokan

terlebih dahulu melalui whatsapp group. Hal ini diperkuat

dengan pernyataan Bapak H. Ikbal selaku Wakil Ketua

Yayasan Darul Ulum Al Anwariyah jug selaku pembimbing

manasik haji.12

“…..Adapun pelaksanannya yaitu dengan meeting

zoom yang materinya disebar melalui whatsapp group.

Jemaah pun diwajibkan mengikuti manasik online yang

dilaksanakan oleh Kemenag RI melalui video youtube di

channel Youtube Kemenag RI.”

11 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021. 12 Ibid.

Page 97: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

83

Manasik melalui aplikasi zoom ini dilaksanakan di pagi

hari sekitar jam 09.00 WIB dan berlangsung selama sekitar 40-

45 menit untuk tiap pertemuannya. Namun tidak semua calon

jemaah dapat mengikuti manasik yang dilakukan secara daring

ini. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya

dikarenakan oleh bentroknya jam perkerjaan dengan jam

manasik dan terdapat beberapa jemaah yang tidak mengerti

teknologi. Bagi jemaah yang tidak memiliki smartphone yang

mendukung untuk kegiatan manasik online, KBIHU Darul

Ulum juga memberikan manasik tersebut dalam bentuk

lembaran kertas yang sudah di fotocopikan untuk dibagikan

kepada jemaah. Jemaah tersebut datang ke kantor

menggunakan protokol kesehatan dengan memakai masker dan

mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan oleh

Yayasan. Selain itu KBIHU Darul Ulum juga turun ke

lapangan untuk silaturahmi ke beberapa jemaah dan untuk

memastikan jemaah tersebut masih paham atau tidak dengan

bimbingan manasik yang sudah diberikan tentunya dengan

menggunakan protokol kesehatan seperti masker, dan

menggunakan hand sanitizer.

C. Kendala dan Hambatan dalam Pelaksanaan Manasik Haji

pada Masa Pandemi.

Kunci terpenting dalam keberhasilan pembinaan manasik

haji secara online ini adalah komunikasi antar calon jemaah

dengan panitia penyelenggara manasik haji di KBIHU. Karena

dalam proses pembinaan manasik ini calon jemaah haji tidak

Page 98: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

84

dapat bertatap langsung dengan narasumber atau pembimbing

manasik haji. Berbagai macam latar belakang seperti usia,

pendidikan dan lainnya tentu sangat berpengaruh selama proses

pembinaan manasik haji yang dilakukan secara online.

Hambatan dan kendala ini sering terjadi bahkan hampir setiap

tahunnya selalu ada permasalahan di dalam pelaksanaan

pembinaan manasik haji. Terlebih lagi saat ini manasik haji di

lakukan secara online. Adapun permasalahan yang terjadi

selama bimbingan manasik haji di Kelompok Bimbingan

Manasik Haji dan Umrah Darul Ulum diantaranya adalah :

1. Faktor Latar Belakang Calon Jemaah Haji

Dengan banyaknya latar belakang dari calon

jemaah haji, ini menjadi salah satu hambatan dan kendala

dalam pembinaan manasik haji selama masa pandemi. Hal

ini dibenarkan oleh Bapak H. Ikbal Farisi selaku Ketua

KBIHU Darul Ulum dalam wawancara yaitu:13

“Kendala yang dirasakan ketika virtual adalah dari

jemaahnya itu sendiri, juga tidak adanya perasaan antar

jemaah dan narasumber yang disebabkan tidak

bertemunya antar calon jemaah dan narasumber. Padahal

dalam dunia pesantren atau dunia pendidikan itu yang

namanya ta’lim wa ta’llum adalah attalaqo alias bertemu

atau tatap muka antara guru dan murid. Melihat wajahnya

(guru) seakan akan disana ada ijab qabul”

13 Ibid.

Page 99: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

85

Jumlah calon jemaah haji di KBIHU Darul Ulum

tahun 2020 adalah sebanyak 138 jemaah. Dari jumlah

tersebut tentunya banyak sekali perbedaan baik dari jenis

kelamin, usia, maupun pendidikan:

1.1 Latar Belakang Usia Jemaah

Dapat dilihat pada lampiran data calon jemaah

haji KBIHU Darul Ulum bahwasannya usia calon

jemaah haji mayoritas diatas 50 tahun. Faktor waiting

list haji yang sangat lama merupakan salah satu

penyebabnya. Banyaknya calon jemaah haji pastinya

memiliki usia yang berbeda satu dengan lainnya. Salah

satu pembagian kelompok usia yang dikeluarkan oleh

Departemen Kesehatan RI (2009) dalam situs resminya

yaitu depkes.go.id usia manusia dapat dikelompokkan

menjadi 9 bagian yaitu:14

1. Masa balita = 0-5 tahun

2. Masa kanak-kanak = 6-11 tahun

3. Masa remaja awal = 12-16 tahun

4. Masa remaja akhir = 17-25 tahun

5. Masa dewasa awal = 26-35 tahun

6. Masa dewasa akhir = 36-45 tahun

7. Masa lansia awal = 26-55 tahun

8. Masa lansia akhir = 56-65 tahun

9. Masa manula = 65 - atas

14 Depkes.go.id

Page 100: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

86

Jika dilihat dari pembagian kelompok usia

manusia diatas maka mayoritas calon jemaah haji di

KBIHU Darul Ulum merupakan kelompok lansia dan

manula.

Dewasa akhir 10 jemaah

Lansia awal 47 jemaah

Lansia akhir 46 jemaah

Manula 36 jemaah

Gambar 5.1

Diagram Jemaah Bimbingan Manasik Haji

Berdasarkan Kelompok Usia

1.2 Latar Belakang Pendidikan Jemaah

Latar belakang pendidikan jemaah yang

mayoritas lulusan Sekolah Dasar juga merupakan

faktor penghambat dari pelaksanaan pembinaan

manasik haji. Dari 138 calon jemaah di KBIHU Darul

Ulum hampir 50% adalah lulusan Sekolah Dasar. Hal

7%

34%

33%

26%Dewasa akhir

Lansia awal

Lansia akhir

manula

Page 101: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

87

ini sedikitnya tentu menyebabkan hambatan dalam

pelaksanaan pembinaan manasik haji.

SD 68 jemaah

SMP 20 jemaah

SMA 36 jemaah

Sarjana 14 jemaah

Gambar 5.2

Diagram Jemaah Bimbingan Manasik Haji

Berdasarkan Pendidikan

1.3 Latar Belakang Sudah / Belumnya Jemaah Haji Umrah

Sudah atau belumnya calon jemaah ke tanah haram

tentu berpengaruh terhadap bimbingan manasik haji.

Hal ini dikarenakan jika jemaah sudah pernah pergi ke

Tanah Haram untuk haji atau umrah tentunya jemaah

tersebut sudah banyak paham dibanding yang belum

haji. Tetapi sebaliknya jika calon jemaah haji belum

sama sekali pergi haji umrah maka belum memahami

dengan baik manasik haji. Sesuai dengan data yang

49%

15%

26%

10% SD

SMP

SMA

Sarjana

Page 102: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

88

penulis peroleh bahwa jemaah dari 138 jemaah hanya 3

orang saja yang sudah pernah umrah. Sisanya belum

pernah melaksanakan haji umrah.

Jemaah sudah Haji 0 jemaah

Jemaah sudah Umrah 3 jemaah

Jemaah belum Haji/Umrah 135 jemaah

Gambar 5.3

Diagram Jemaah Bimbingan Manasik Haji

Berdasarkan Sudah/Belumnya Haji Umrah

1.4 Latar Belakang berdasarkan Bahasa Jemaah

Bahasa merupakan hal utama yang digunakan

dalam komunikasi sesama manusia lainnya. Dengan

bahasa seseorang dapat berinteraksi dan

mengekspresikan dirinya terhadap kepada siapa dia

berbahasa. Bahasa Persatuan Indonesia adalah Bahasa

Indonesia, bahkan hal tersebut disebutkan dalam

Sumpah Pemuda yang ketiga yaitu Kami Putra dan

Putri Indonesia menjunjung tinggi Bahasa Persatuan,

0%2%

98%

Sudah Haji

Sudah Umrah

Belum Haji/Umrah

Page 103: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

89

Bahasa Indonesia.15 Agar bimbingan manasik berjalan

dengan baik maka diperlukan komunikasi yang baik.

Hal ini juga termasuk ke dalam bahasa yang digunakan

antara calon jemaah haji dengan pembina manasik haji.

Hasil wawancara penulis dengan Bapak H. Ikbal Farisi

menyampaikan bahwa hampir seluruh jemaah

menggunakan dan memahami Bahasa Indonesia.

Hanya ada 1 sampai 2 jemaah manula yang benar benar

hanya dapat menggunakan Bahasa Daerah yaitu Bahasa

Sunda. Untuk mengatasi hal tersebut pembina manasik

haji melakukan bimbingan pribadi kepada jemaah

tersebut.16

Setelah di jabarkan oleh penulis terkait berbagai latar

belakang calon jemaah haji diatas. Maka hal tersebut menjadi

salah satu kendala dan hambatan dalam pelaksanaan

bimbingan manasik haji secara offline maupun online. Dalam

pelaksanaan manasik secara online tentu setiap calon jemaah

diwajibkan untuk menggunakan alat telekomunikasi yang

mensupport kegiatan tersebut. Dilihat dari gambar 5.2

menyatakan bahwa mayoritas calon jemaah haji di KBIHU

Darul Ulum merupakan kelompok lansia dan manula. Hal ini

tentu menjadi salah satu faktor penghambat dalam pelaksanaan

pembinaan manasik haji. Dikarenakan sebagian calon jemaah

haji sudah berusia tidak produktif ditambah dengan pendidikan

15 Sumpah Pemuda 16 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Ketua KBIHUDaarul Ulum Bogor, 2 Maret 2021.

Page 104: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

90

yang rendah. Hal ini membuat penerapan bimbingan kurang

berjalan dengan efektif. Untuk itu kerjasama dengan keluarga

tiap-tiap calon jemaah haji sangat diperlukan dalam

pelaksanaan pembinaan manasik secara online, terutama calon

jemaah haji yang lansia dan manula.

Sebelum adanya wabah covid-19 dalam pelaksanaan

pembinaan manasik haji banyak sekali jemaah lansia dan

manula yang kurang paham materi karena kurangnya

pendengaran dan daya tangkap yang sudah menurun. Dan

ketika manasik dilakukan secara online permasalah utama

yang terjadi adalah banyaknya calon jemaah haji yang tidak

dapat menggunakan telephone pintar. Ditambah dengan

pendengaran dan penglihatan yang semakin menurun karena

faktor usia, tentu ini sangat mempersulit calon jemaah haji

yang lansia dan manula untuk mengikuti manasik secara

online. Maka dalam hal ini tentu sangat dibutuhkan peran

keluarga jemaah agar dapat terlaksananya pembinaan. Selain

itu faktor lain berkendalanya pembinaan adalah susahnya

signal dibeberapa rumah calon jemaah, dan sibuknya calon

jemaah dengan kegiatan lain seperti pekerjaannya. Belum lagi

permasalahan kuota internet yang harus ditampung oleh

perindividu.

2 Problematika Materi

Hambatan dalam pelaksanaan manasik haji juga

terletak pada materi pembinaan manasik haji. Dimana

banyaknya materi harus dikuasai oleh semua calon jemaah

Page 105: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

91

haji. Untuk materi haji hampir semua KBIHU mengikuti dari

buku pedoman manasik haji yang dikeluarkan oleh

Kementerian Agama Pusat. Agar materi dapat diterima kepada

calon jemaah haji membutuhkan Pembinaan manasik di

KBIHU Darul Ulum dilaksanakan sekitar 20 kali pertemuan

dengan memakan waktu kurang lebih selama 6 bulan. Dimana

sekali pertemuan dimulai dari jam 08.30 sampai 12.00, ini

artinya sekali tatap muka hanya memakan waktu 3 setengah

jam saja. Untuk waktu tersebut menurut penulis sudah cukup

untuk menyampaikan materi terhadap jemaah. Dikarenakan

jika durasi manasik terlalu panjang hal ini akan mempengaruhi

terhadap masuknya materi kepada calon jemaah haji. Tetapi

dengan pertemuan yang hanya kurang lebih diadakan hanya 20

kali dengan pertimbangan materi yang sangat banyak. Tentu

hal ini sangat sulit dipahami semua oleh jemaah haji, terutama

jemaah haji yang sudah lansia dan manula yang memliki daya

tangkap yang rendah.

Untuk dapat tersampaikannya materi kepada calon

jemaah haji maka diperlukannya sebuah metode sesuai dengan

kebutuhan jemaah. Metode untuk penyampaian manasik haji

terhadap calon jemaah haji yang telah ditentukan oleh

Kementerian Agama Pusat yaitu ceramah, tanya jawab,

diskusi, dan praktek. Untuk di KBIHU Darul Ulum sendiri

telah menggunakan semua metode tersebut kecuali diskusi.

Tetapi dalam prakteknya lebih banyak menggunakan metode

ceramah yang diakhiri dengan tanya jawab. Untuk praktek

Page 106: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

92

bimbingan manasik haji hanya dilakukan 3 sampai 4 kali saja.

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ketua

Yayasan KBIHU Darul Ulum Bapak H. Ikbal Farisi.17

“….untuk praktek kami lakukan di lapangan depan

kantor sini (KBIHU), selain itu kami juga melakukan praktek

bimbingan manasik di embarkasi bekasi atau pondok gede.

Kami melakukan praktek kurang lebih dilakukan 3-4 kali”

3 Problematika Sarana dan Prasarana

Bimbingan ibadah manasik haji yang diselenggarakan di

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Darul Ulum Bogor

dilaksanakan di aula KBIHU. Sedangkan untuk pelaksanaan

praktek dilaksanakan di lapangan depan kantor KBIHU. Untuk

kondisi aula tersebut sudah cukup layak dengan daya tampung

jemaah KBIHU Darul Ulum. Ditambah lagi terdapat sarana

pendukung seperti infokus. Akan tetapi permasalah yang

terjadi dalam sarana dan prasarana ini adalah ketika praktek

pembinaan manasik haji. Perlengkapan untuk praktek manasik

haji KBIHU Darul Ulum sudah memiliki dan bahkan lengkap

akan tetapi perlengkapan tersebut hanya disimpan dan tidak

pernah digunakan. Dan untuk melakukan praktek manasik haji

yang dilaksanakan di lapangan KBIHU dengan 138 jemaah itu

kurang efesien.

17 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku

Ketua KBIHUDaarul Ulum Bogor, 10 Februari 2021.

Page 107: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

93

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan

dalam penjelasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Pelaksanaan kegiatan bimbingan manasik haji di KBIHU Darul

Ulum Bogor sudah berjalan relative baik. Sebelum

melaksanakan pembinaan manasik haji, KBIHU Darul Ulum

telah melakukan perencanaan program. Perencanaan program

tersebut adalah dengan melakukan musyawarah, mengatur

waktu untuk pelaksanaan kegiatan manasik haji, menentukan

pembimbing haji, dan mengatur waktu untuk pelaksanaan

pembinaan manasik di lapangan.

2. Kementerian Agama melalui Dirjen PHU telah menetapkan

untuk melakukan manasik secara online. Manasik secara online

ini dilakukan dengan menyampaikan materi melalui serial video

manasik yang ditayangkan di Channel Youtube Kemenag RI.

Pelaksanaan kegiatan bimbingan manasik haji di KBIHU Darul

Ulum Bogor telah mengacu pada kebijakan pusat tersebut. Hal

ini dikarenakan KBIHU Darul mewajibkan tiap jemaahnya

untuk melihat video manasik yang telah dikeluarkan oleh

Kemenag. Selain itu KBIHU Darul Ulum juga melakukan

manasik online mandiri dengan melakukan meeting zoom yang

materinya sudah diinfokan terlebih dahulu dalam whatsapp

group.

Page 108: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

94

3. Hambatan dan Kendala yang terjadi selama pelaksanaan

pembinaan manasik haji di KBIHU Darul Ulum diantaranya

disebabkan oleh banyaknya calon jemaah haji yang sudah di

usia tidak produktif dan ditambah dengan mayoritas calon

jemaah haji yang berpendkidikan rendah.

B. Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian di lapangan maka

penulis bermaksud memberikan saran yang mudah-mudahan dapat

bermanfaat lembaga dan bagi peneliti selanjutnya.

1. Untuk lebih meningkatkan lagi pelaksanaan manasik haji

alangkah baiknya pembina manasik haji telah bersertifikasi

semua.

2. Hendaknya pelatihan manasik secara online seperti berupa

video dam lainnya di bagikan kepada jemaah oleh KBIHU

sebagai bentuk pelayanan.

3. Banyaknya calon jemaah haji yang lansia dan manula, baiknya

pihak KBIHU menjalin kerjasama dengan pihak keluarga

jemaah agar pelaksanaan manasik secara online dapat berjalan

dengan baik dengan adanya bantuan keluarga.

4. Kepada Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih

banyak sumber dan referensi yang terkait dengan kebijakan

pembinaan manasik haji pada masa pandemi covid-19. Dan

lebih mempersiapkan diri dalam proses pengambilan dan

pengumpulan data agar penelitian dapat dilaksanakan dengan

baik.

Page 109: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

95

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Abdul Aziz, Abu Umar am-Nadzwi bin Fathu bin Fathu bin Sayyid

Nada. Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah,

Jakarta: Robbani Press, 2004.

Agustino, Leo. Dasar-dasar Kebijakan Publik, Bandung:

Alfabeta, 2008.

Arikunto, Suharmi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: PT Rineke Cipta, 1993.

Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang. “Jurnal

SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi)”. Vol.

02 No. 02, Semarang, 2016.

Budi Winarno, Kebijakan Publik: Teori dan Proses, Yogyakarta:

Media Pressindo, 2007.

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji

dan Umroh Jakarta. Modul Pembelajaran Manasik Haji,

2006.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia: Balai Pustaka, 1988.

Dimjati, Djamaluddin. Panduan Ibadah Haji dan Umrah Lengkap,

Jakarta: Era Intermedia, 2006.

Efradus, Orocomana. Implementasi Pembangunan Infrastuktur

Transportasi Udara di Distrik Mkskona Utara

Kabupaten Teluk Bintunio Provinsi Papua Barat,

Renaissance, Vol. 2, No.02, Agustus 2017.

Hadi, DSutrisno. Metode Research III, Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1984.

Harahap, DR. Sumuran. Kamus Istilah Haji dan Umrah, Jakarta:

Mitra Abadi Press, 2008.

Harsono, Hanifah. Implementasi kebijakan dan Politik, Bandung:

PT. Mutiara Sumber Widya, 2002.

Page 110: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

96

Helmi, Masdar. Peranan dakwah dalam Pembinaan Umat,

Semarang: IAIN Semarang, 2016.

Husman, Husaini. Metodologi Penelitian Untuk Public Relation,

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010.

Imadudin, Dede. Mengenal Haji, Jakarta: PT Mitra Aksara

Panaitan, 2011.

Jaziri, Abdurrahman. Kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah,

juz 1, Beirut: Dar al-Fikr, 1972.

Kartono, Ahmad. Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, Jakarta: Pustaka Cendikiamuda, 2017.

Kartono, Ahmad. Solusi Hukum Manasik Haji Dalam

Permasalahn Ibadah Haji Menurut Empat Mazhab,

Ciputat: Pustaka Cendikiamuda, 2016.

Kemenag RI dan Majelis Ulama Indonesia. Segala Hal Tentang

Haji dan Umrah, Jakarta: Erlangga.

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji

dan Umrah. Manajemen Perhajian Indonesia, Jakarta:

Kemenag RI Dirjen PHU, 2017

Kementerian Agama RI. Al-Quran dan Terjemah, Surabaya:

Mekar Surabaya, 2002.

Kusdi. Teori Organisasi dan Administrasi, Jakarta: Salemba

Humanika, 2013.

Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik

& Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Munir, Muhammad. Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2003.

Nidjam, Ahmad dan Hanan, Al Latif. Manajemen Haji Studi Kasus

dan Telaah Implementasi Knowledge Workkes, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2001.

Noor Faizi, Khafidh. Kebijakan Manajemen Dalam Menjaga

Tradisi Kurikulum Salaf Pasca Era Reformasi Di

Madrasah Aliyah Qudsiyyah Menara Kudus Di

Page 111: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

97

Kabupaten Kudus Jawa Tengah, UIN Suka Yogyakarta,

2011.

Nugraha, Safri dkk. Hukum Administrasi Negara, Depok: Badan

Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005.

Rokhmad, Ali. Manajemen Haji: Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, Jakarta Pusat: Media Dakwah, 2016.

Salim, Peter dan Yenni salim, Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer, Jakarta, 1980.

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin. Metode Penelitian,

Bandung: CV. Mandar Maju, 2011..

Setiawan, Guntur. Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Ciputat, 2006), hal. 128.

Supari, Siti Fadilah. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Thoha, Miftah. Pembinaan Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers,

2004.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019,

Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Wibawa, Samodra. Politik Perumusan Kebijakan Publik,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Zuhriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan,

Jakarta: Bumi Aksaara, 2009.

Page 112: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

98

2. Internet

https://haji.kemenag.go.id/v4/kemenag-siapkan-serial-video-

manasik-untuk-calon-jemaah-haji, berita di akses pada

tanggal 4 November 2020

http://id.m.wikipedia.org, berita di akses pada hari Jumat tanggal 4

November 2020.

https://m.liputan6.com, berita diakses pada hari Minggu 22

Februari 2021.

https://puspensos.kemsos.go.id, berita diakses pada hari Minggu

22 Februari 2021.

https://www.kompas.com, berita diakses pada hari Minggu 22

Februari 2021.

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org, berita diakses

pada hari Minggu 22 Februari 2021.

https://haji.kemenag.go.id/v4/dirjen-phu-minta-manasik-online-

diosialisasikan.berita diakses pada tanggal 4 November

2020.

https://bebas.kompas.id, Berita diiakses pada hari Rabu 22

Februari 202

Page 113: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Page 114: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Page 115: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian Skripsi

Page 116: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 4 Data Jemah Haji Kab. Bogor Tahun 2020

Page 117: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 5 Data Jemaah Haji KBIHU Darul Ulum Tahun

2020

Page 118: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

104

Page 119: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 120: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 6 Materi Bimbingan Manasik Terpadu

Page 121: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 122: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 123: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 124: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 7 Jadwal Bimbingan Manasik Haji KBIHU Darul

Ulum Bogor

Page 125: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 126: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 127: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 128: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 8 Transkip Wawancara

Hari dan Tanggal : 10 Februari 2021

Narasumber : H. Ikbal Farisi, S.H.I

Jabatan : Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum

Tempat : Yayasan Darul Ulum Al Anwariyyah

1. Bagaimana sejarah berdirinya KBIH?

Jawab: Sejarah berdirinya KBIHU Darul Ulum Bogor sendiri

berawal dari sebuah yayasan yang berkonsentrasi pada bidang

pendidikan yang sudah ada sejak lama di wilayah Bogor..

Dahulu sekitar masyarakat Bogor, khususnya Kecamatan

Parung dan sekitarnya kebingungan dimana KBIHU terdekat

yang dapat mereka percayakan untuk dapat mewujudkan

keinginan mereka untuk pergi haji. Untuk itu pada tahun 1995

M berdirilah KBIHU Darul Ulum yang dicanangkan untuk

membantu calon jemaah haji dimulai dari awal pendaftaran

hingga kembali ke tanah air,.

Minimnya pengetahuan masyarakat terkait haji tentu hal ini

membuat masyarakat sekitar mencari KBIHU yang terdekat.

Untuk itu kami mendirikan KBIHU ini yang merupakan nilai

dakwah yang merupakan amanah dari guru besar yaitu Syekh

Damanhuri dari Kota Makkah kepada Alm. Kh. Anwar untuk

membangun KBIHU agar dapat membantu masyarakat Bogor

khususnya di Parung dan sekitar untuk membantu prosesi

jemaah haji agar mereka betul-betul menjadi haji yang

mabrur. KBIHU Darul Ulum mendapat izin operasional pada

Page 129: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

tahun 2012 M. KBIHU aarul Ulum beralamat di Jalan.

Inkopad No. 79 Desa Kalisuren Kecamatan Tajurhalang

Kabupaten Bogor 16320. Dengan memiliki izin dari

keputusan wilayah Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa

Barat No.KW.10.3/3Hj.01/1078/2012 tentang Izin

Penyelenggaraan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji yang

terakreditasi “B”.

2. Apa visi dan misi pelatihan bimbingan manasik ?

Jawab:

Visi

Membentuk pribadi jemaah haji menjadi makhluk yang

berakhlakul karimah dan menjadi haji mabrur.

Misi

Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya,

menjadi contoh telaah bagi masyarakat sekitarnya dan

masyarakat Kab. Bogor pada umumnya.

3. Berapakah jumlah pegawai di KBIHU Daarul Ulum?

Jawab: Jumlah pegawai yang bekerja di KBIHU Darul Ulum

sebanyak 5 orang.

4. Berapakah jumlah jemaah haji Kab. Bogor yg mengikuti

bimbingan manasik di KBIHU untuk tahun ini?

Jawab: untuk tahun ini jumlah jemaah yang mengikuti

bimbingan manasik haji berjumlah 138 jemaah.

5. Apa sajakah syarat jemaah untuk dapat mengikuti bimbingan

manasik haji?

Jawab:

1. Sudah terdaftar di KBIHU

Page 130: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

2. Sudah mendapat surat panggilan PPIH

2. Sudah melaksanakan cek kesehatan

3. Pelatihan

6. Menurut bapak sendiri apa tujuan dari pembinaan manasik

haji ?

Jawab: Tujuan dari pembinaan manasik haji diantaranya

dalah membekali jemaah untuk mendapatkan ilmu sebagai

sarana untuk ibadah kepada Allah, agar jemaah tidak salah

dalam melaksanakan haji.

7. Apa saja fungsi, dan peran KBIHU dalam melaksanakan

bimbingan manasik untuk calon jemaah haji?

Jawab: Fungsi dan peran KBIHU adalah sebagai partner

untuk membantu kegiatan program Kementerian Agama RI,

membantu jemaah yang minim wawasan untuk merangkul dan

membimbing jemaah untuk kepada haji yang sesuai dengan

syariat

8. Bagaimana perencanaan program pembinaan manasik haji di

KBIHU ini?

Jawab:

Program perencanaan manasik

1. Musyawarah dengan pengurus

2. Manage Time untuk manasik haji

3. Pembimbing Manasik

4. Pelatihan praktek manasik

9. Bagaimana dengan narasumber pembinaan manasik haji

disini? Adakah kualifikasinya?

Page 131: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Jawab: Agar berjalannya bimbingan manasik dengan baik

dan sesuai dengan tujuan kami yaitu menjadikan jemaah haji

yang mandiri, maka kami memiliki kualisifikasinya,

diantaranya

1. Berpendidikan minimal S1/D3

2. Pernah melaksanakan haji

3. Diutamakan dapat berbicara Bahasa Arab

4. Memiliki pehamahaman terkait Fiqh Haji

5. Sudah bersertifikasi pembimbing haji

10. Adakah kendala terkait sarana dan prasarana selama

pembinaan manasik haji di sini?

Jawab: untuk sarana dan prasarana KBIHU kami sudah

lengkap, hanya saja memang perlengkapan tersebut kami

simpan dan jarang kami keluarkan.

11. Apa sajakah metode yang digunakan para narasumber untuk

jemaah ?

Jawab: metode yang digunakan adalah metode khusus

penguasaan qolbu, metode ceramah, metode tanya jawab dan

praktek.

12. Dengan adanya pandemi saat ini, apakah KBIHU mengetahui

apasajakah kebijakan pemerintah pusat terkait manasik haji di

masa pandemi?

Jawab: iya kami mengetahui hal tersebut.

13. Apakah KBIHU pernah melaksanakan bimbingan manasik

ketika covid-19 muncul?

Jawab: kami sudah melakukan manasik secara tatap muka

hingga materi sudah hampir habis.

Page 132: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

14. Seandainya bimbingan manasik haji tetap dilaksanakan pada

masa pandemi, langkah apasajakah yang akan dilakukan oleh

KBIHU?

Jawab: pada saat virus itu datang, kami terus mendengarkan

intruksi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan manasik

haji yang harus tetap diselenggarakan meski di tengah masa

pandemi. Sampai kemudian Direktorat Jendral memberitakan

bahwa pembinaan dapat dijalankan secara online. Kemenag

RI juga telah mengeluarkan serial video manasik haji di

Channel nya. Maka dari itu kami mewajibkan untuk calon

jemaah menonton serial video manasik tersebut. Selain itu

kami juga melakukan manasik melalui group whatsapp dan

aplikasi zoom.

15. Dan kendala apasajakah yang akan terjadi?

Jawab: kendala yang terjadi pada saat melakukan manasik

online adalah latar belakang jemaah sendiri. Banyak jemaah

tidak menggunakan smartphone yang mendukung untuk

kegiatan manasik online. Kemudian mayoritas jemaah adalah

sudah lansia dan manula dimana penglihatan dan pendengaran

sudah menurun.

Page 133: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

TRANSKIP WAWANCARA

Hari dan Tanggal : 2 Maret 2021

Narasumber : H. Ikbal Farisi, S.H.I

Jabatan : Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum

Tempat : Yayasan Darul Ulum Al Anwariyyah

1. Dari 138 calon jemaah yang terdaftar di KBIHU.

Berapa banyak calon jemaah yang sudah pernah haji? umrah?

Jawab: jemaah yang sudah pernah melaksanakan umrah itu

hanya 3 orang saja, selainnya belum pernah umrah apalagi

haji.

2. Apakah semua pembina manasik haji yang telampir pada

jadwal manasik haji di KBIHU sudah bersertifikat semua?

Jawab: Dari keseluruhan pembina manasik haji yang sudah

bersertifikasi hanya saya sendiri.

3. Berapa kali kah manasik online tersebut dilakukan? Jam

berapa dimulai?

Jawab: manasik online baru dilakukan sebanyak 2 kali,

biasanya kami memulai nya sekitar jam 9 pagi dengan durasi

sekitar 40-45 menit.

4. Adakah calon jemaah yang tidak dapat mengikuti kegiatan

manasik online tersebut ? apa penyebabnya ? dan bagaimana

KBIHU mengatasinya?

Jawab: ada beberapa jemaah yang tidak dapat mengikuti

manasik online, bahkan ada beberapa jemaah juga yang tidak

Page 134: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

dapat mengikuti manasik secara tatap muka. Hal ini terjadi

kepada jemaah yang memiliki jam kerja bersamaan dengan

kegiatan manasik. Untuk itu kami biasanya akan merangkum

materi dalam lembaran dan memfotocopikan untuk dibagikan

kepada jemaah.

5. Apakah ada calon jemaah yang melaksanakan manasik secara

tatap muka meskipun dalam keadaan pandemi? dan apakah

menggunakan protokol kesehatan?

Jawab: ketika masa pandemi datang, kami pernah berkunjung

ke beberapa rumah calon jemaah untuk memastikan bahwa

jemaah tersebut masih ingat dengan manasik yang sudah

diberikan sebelumnya. Dan tentunya menggunakan protokol

kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan

penggunaan hand sanitizer.

6. Bicara soal manasik online, adakah bukti potret KBIHU

melaksanakan manasik online tersebut?

Jawab: ketika manasik online dilaksanakan, panitia pelaksana

manasik online tidak terfikirkan untuk mendokumentasikan,

itulah yang kami sesali sampai saat ini.

7. Adakah potret manasik sebelum masa pandemi?

Jawab: kami memiliki foto kegiatan manasik haji sebelum

masa pandemi

8. Bagaimana bahasa yang digunakan oleh calon jemaah ?

apakah ada calon jemaah yang menggunakan bahasa daerah

dan tak dapat berbahasa Indonesia?

Jawab: bahasa yang digunakan sehari-hari jemaah adalah

bahasa Indonesia, tetapi ada 1-2 orang jemaah manula yang

Page 135: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

hanya paham menggunakan bahasa sunda. Untuk mengatasi

hal tersebut biasanya kami akan melakukan bimbingan khusus

kepada jemaah tersebut dengan menggunakan bahasa yang

mereka mengerti yaitu bahasa sunda.

Page 136: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Lampiran 9 Dokumtasi Foto

Kegiatan Manasik Haji sebelum Masa Pandemi

Page 137: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …
Page 138: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Group Whatsapp Jemaah Haji Tahun 2020 untuk Manasik Onlin

Tempat Cuci Tangan yang

berada di depan Yayasan

Darul Ulum Bogor.

Page 139: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBINAAN MANASIK HAJI PADA …

Wawancara dengan

Wakil Ketua KBIHU

Darul Ulum untuk

pengambilan data

Wawancara dengan

salah satu pegawai

KBIHU Darul Ulum

untuk kelengkapan

data