23
Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D. Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Asep Suryahadi, Ph.D. Peneliti Utama The SMERU Research Institute Selasa, 11 Februari 2020 INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF PROVINSI SULAWESI SELATAN

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif di Bali · Belum ada Definisi Ekonomi Inklusif yang Baku (Masing-masing organisasi internasional, lembaga pemerintahan, NGOs dan lembaga riset

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D.

Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan

Asep Suryahadi, Ph.D.

Peneliti Utama The SMERU Research Institute

Selasa, 11 Februari 2020

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIFPROVINSI SULAWESI SELATAN

2

Pembangunan Ekonomi Inklusif untuk Indonesia

19.1418.41 18.20

17.4216.66

15.97

17.75

16.58

15.42

14.1513.33

12.4911.66 11.47

10.96 11.13 10.710.12

9.66

4.92

3.644.50 4.78 5.03

5.69 5.506.35 6.01

4.63

6.22 6.17 6.035.56

5.01 4.88 5.03 5.07 5.17

0.37

0.37

0.37

0.38

0.40

0.43 0.42

0.43

0.42

0.410.40

0.39

0.32

0.34

0.36

0.38

0.4

0.42

0.44

0

5

10

15

20

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Tren Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan, dan Kemiskinan Indonesia 2000-2018

Poverty rate (%) GDP Growth (%) Gini Ratio

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama inidirasa cukup untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat; tingkat kemiskinan terus menurunsaat pertumbuhan ekonomi meningkat dan stabil.

Di saat yang sama, ketimpangan pendapatan berfluktuasi sejalandengan laju pertumbuhan ekonomi.

Apakah sebuah perekonomian seperti ini sudah cukup inklusif?

3

Definisi Ekonomi Inklusif oleh Berbagai Lembaga Internasional

Pertumbuhan ekonomiyang tinggi dan

berkelanjutan untukmenciptakan dan

memperluas peluangekonomi serta

menjamin akses bagiseluruh lapisan

masyarakat

PERTUMBUHAN INKLUSIF

Meningkatnyapertumbuhan ekonomidan ekspansi dari skala

ekonomis; danpenciptaan peluanginvestasi yang setara

dan peningkatanpeluang kerja yang

produktif.

PERTUMBUHAN INKLUSIF

Pertumbuhan ekonomiyang terdistribusi secaramerata kepada seluruh

masyarakat danmenciptakan peluangekonomi bagi seluruhlapisan masyarakat

PERTUMBUHAN INKLUSIF

Proses dan hasil daripertumbuhan dan

seberapa jauhpertumbuhan dapat

berpengaruh terhadappeningkatan kualitas

standar hidup dan dapatmenjangkau seluruhlapisan masyarakat.

PERTUMBUHAN INKLUSIF

Belum ada Definisi Ekonomi Inklusif yang Baku(Masing-masing organisasi internasional, lembaga pemerintahan, NGOs dan lembaga riset memiliki konsep yang berbeda-beda)

4

Pentingnya Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusifuntuk Indonesia

Konsep mengenai Pertumbuhan Ekonomi Inklusif telahmenjadi pemikiran utama dalam literatur pembangunan dan diskursus

politik/ekonomi di berbagai negara. Namun, konsep ini masih belum adametode standar untuk cara pengukurannya.

Mengacu pada sasaran pembangunan yang berkelanjutan daninklusif, maka diperlukan alat ukur yang dapat memberikan

gambaran serta perhitungan secara jelas mengenai pertumbuhan ekonomidan manfaatnya bagi semua lapisan masyarakat.

5

Konsep Pembangunan Ekonomi Inklusif untuk Indonesia

Pertumbuhan dan Perkembangan

Ekonomi (0.50)

Tahun Data:

2011-2018

(34 PROVINSI459 KAB/KOTA)

DATA

21

TOTAL INDIKATOR

Pilar 2Pemerataan

Pendapatan dan Pengurangan

Kemiskinan (0.25)

Pilar 3Perluasan akses dan Kesempatan

(0.25)

PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIFPertumbuhan ekonomi yang menciptakan akses dan

kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakatsecara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, sertamengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.

Sub-Pilar 1:1. Pertumbuhan Ekonomi (0,33)2. Kesempatan Kerja (0,33)3. Infrastruktur Ekonomi (0,33)

Sub-Pilar 3:1. Kapabilitas Manusia (0,33)2. Infrastruktur Dasar (0,33)3. Keuangan Inklusif (0,33)

Sub-Pilar 2: 1. Ketimpangan (0,50)2. Kemiskinan (0,50)

*() Merupakan Bobot dari setiap pilar dan sub-pillar

Pilar 1

6

21 Indikator Pembangunan Ekonomi Inklusif untuk Indonesia

Share Manufaktur terhadap PDRB

Pertumbuhan PDRB Riil per Kapita

Rasio kredit perbankan terhadap PDRB Nominal

Tingkat Kesempatan Kerja

Persentase tenaga kerja dengan jam kerja ≥ 35 jam per minggu

Persentase tenaga kerja tingkatpendidikan menengah ke atas

Persentase RT menggunakan listrik/PLN

Persentase RT memiliki/ menguasai telepon genggam

Rasio jalan mantap terhadap luas wilayahPILA

R 1

Sub Pilar 1.1: Pertumbuhan Ekonomi Sub Pilar 1.2: Kesempatan Kerja Sub Pilar 1.3: Infrastruktur Ekonomi

PILA

R 2

Sub Pilar 2.1: Ketimpangan Sub Pilar 2.2: Kemiskinan

Rasio Gini

Sumbangan Pendapatan Perempuan

Rasio rata-rata pengeluaran RT desa dan kota

Persentase penduduk miskin (P0)

Rata-rata konsumsi protein per kapita per hari

PILA

R 3

Sub Pilar 3.1: Kapabilitas Manusia Sub Pilar 3.2: Infrastruktur Dasar Sub Pilar 3.3: Keuangan Inklusif

Harapan lama sekolah

Persentase balita yang mendapatkan imunisasidasar

Persentasse penduduk yang memiliki jamkes

Persentase RT dengan sumber air minumlayak

Persentase RT dengan fasilitas BAB sendiri

Rasio jumlah DPK dengan jumlah penduduk usiaproduktif

Rasio jumlah rekening kredit perbankan UMKM terhadap rekening secara keseluruhan

Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi

Pemerataan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan

Perluasan Akses dan Kesempatan

7

Disagregasi Indeks di Level Kabupaten/ Kota

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

Indeks sebagai alat untuk mengukur tingkat inklusivitas

pembangunan di Indonesia.

Menyesuaikan prioritas pembangunan karena prioritas

pembangunan di tingkat daerah bisa jadi berbeda dengan

tingkat nasional. (Indonesia terdiri dari 514 Kab/Kota dengan

karakteristik yang berbeda)

Disagregasi indeks membantu perumusan kebijakanpembangunan ekonomi inklusif sesuai prioritas pembangunandaerah masing-masing.

Tidak seluruh indeks Kabupaten/Kota dapat dihitung

karena perbedaan data dari OJK (indikator keuangan

inklusif) dengan data dari BPS.

Website Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI) dapat diakses di alamat:

inklusif.bappenas.go.id

Bagaimana pencapaian Provinsi Sulawesi Selatan dalam mencapai pembangunan ekonomi

yang inklusif dibandingkan provinsi lainnya?

SULAWESI SELATAN

8

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI) Provinsi di Indonesia

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Provinsi dengan nilai Indeks pembangunan Ekonomi Inklusif Rangking ke-15 (2018)

9

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif Provinsi di Indonesia

10

7.8

1

6.6

2

6.4

9

6.4

3

6.2

5

6.1

9

6.1

2

6.0

6

6.0

5

6.0

1

5.9

9

5.9

2

5.9

1

5.7

8

5.7

7

5.7

5

5.7

4

5.7

0

5.7

0

5.6

3

5.6

1

5.5

6

5.5

3

5.5

2

5.5

1

5.3

9

5.3

2

5.3

0

5.2

6

5.2

0

5.1

4

5.1

2

5.0

2

4.8

2

3.6

7

DKI

Jakart

a

Bali

DI

Yogyakart

a

Kepula

uan R

iau

Jaw

a T

engah

Bangka B

elit

ung

Jaw

a T

imur

Sum

ate

ra U

tara

Kalim

anta

n U

tara

Jaw

a B

ara

t

Kalim

anta

n T

imur

Kalim

anta

n S

ela

tan

Sum

ate

ra B

ara

t

Sula

wesi

Uta

ra

Sula

wesi

Sela

tan

Indonesi

a

Kalim

anta

n T

engah

Sum

ate

ra S

ela

tan

Ria

u

Jam

bi

Lam

pung

Bante

n

Ace

h

Sula

wesi

Tenggara

Bengkulu

Sula

wesi

Tengah

Kalim

anta

n B

ara

t

Malu

ku U

tara

Goro

nta

lo

Papua B

ara

t

Malu

ku

Sula

wesi

Bara

t

Nusa

Tenggara

Bara

t

Nusa

Tenggara

Tim

ur

Papua

7.8

5

6.1

8

5.9

1

5.8

8

5.8

1

5.7

5

5.5

7

5.5

4

5.4

3

5.3

8

5.3

7

5.3

5

5.2

2

5.1

7

5.1

7

5.0

9

5.0

5

4.9

6

4.9

6

4.9

6

4.9

5

4.9

5

4.9

2

4.9

0

4.9

0

4.8

3

4.8

2

4.8

0

4.7

8

4.6

9

4.6

0

4.2

4

3.8

1

3.7

4

3.3

1

DKI

Jakart

a

Kepula

uan R

iau

Bali

Jaw

a B

ara

t

DI

Yogyakart

a

Bante

n

Jaw

a T

engah

Jaw

a T

imur

Sum

ate

ra U

tara

Sula

wesi

Uta

ra

Indonesi

a

Bangka B

elit

ung

Kalim

anta

n T

imur

Sula

wesi

Sela

tan

Papua B

ara

t

Sum

ate

ra S

ela

tan

Kalim

anta

n S

ela

tan

Sum

ate

ra B

ara

t

Goro

nta

lo

Kalim

anta

n T

engah

Lam

pung

Kalim

anta

n U

tara

Sula

wesi

Tenggara

Malu

ku U

tara

Bengkulu

Ria

u

Jam

bi

Sula

wesi

Tengah

Malu

ku

Ace

h

Kalim

anta

n B

ara

t

Sula

wesi

Bara

t

Nusa

Tenggara

Tim

ur

Nusa

Tenggara

Bara

t

Papua

8.5

6

7.8

8

7.7

3

7.6

7

7.6

2

7.5

2

7.4

9

7.2

8

7.0

0

6.9

3

6.8

8

6.8

5

6.6

3

6.6

1

6.6

0

6.4

5

6.4

5

6.4

5

6.4

2

6.4

1

6.4

0

6.3

0

6.2

6

6.2

2

6.1

0

6.0

7

6.0

5

6.0

4

6.0

3

6.0

0

5.4

2

5.3

1

4.9

7

4.7

4

3.5

4

DKI

Jakart

a

Bangka B

elit

ung

Kalim

anta

n S

ela

tan

Sum

ate

ra U

tara

Kalim

anta

n T

engah

Kalim

anta

n U

tara

Sum

ate

ra B

ara

t

Bali

Kepula

uan R

iau

Ria

u

Nusa

Tenggara

Bara

t

Jam

bi

Kalim

anta

n T

imur

Kalim

anta

n B

ara

t

Jaw

a T

engah

Sula

wesi

Uta

ra

Sum

ate

ra S

ela

tan

Ace

h

Indonesi

a

Bante

n

Jaw

a T

imur

Malu

ku U

tara

Sula

wesi

Bara

t

Bengkulu

DI

Yogyakart

a

Jaw

a B

ara

t

Lam

pung

Sula

wesi

Sela

tan

Sula

wesi

Tengah

Sula

wesi

Tenggara

Nusa

Tenggara

Tim

ur

Malu

ku

Goro

nta

lo

Papua B

ara

t

Papua

8.6

1

7.5

7

7.4

5

7.2

5

7.1

4

7.1

3

7.0

5

6.8

5

6.8

3

6.6

7

6.6

3

6.6

1

6.5

8

6.5

4

6.5

0

6.4

2

6.4

0

6.3

4

6.3

4

6.2

6

6.2

2

6.2

2

6.1

8

6.1

0

6.0

6

6.0

0

5.9

8

5.9

1

5.8

1

5.7

5

5.7

4

5.7

3

5.2

1

4.6

7

4.5

0

DI

Yogyakart

a

Bali

Jaw

a T

engah

Kalim

anta

n U

tara

Kalim

anta

n T

imur

Jaw

a T

imur

DKI

Jakart

a

Nusa

Tenggara

Tim

ur

Sula

wesi

Sela

tan

Lam

pung

Sum

ate

ra B

ara

t

Nusa

Tenggara

Bara

t

Ace

h

Ria

u

Bangka B

elit

ung

Sula

wesi

Tenggara

Kepula

uan R

iau

Jam

bi

Sum

ate

ra S

ela

tan

Goro

nta

lo

Kalim

anta

n S

ela

tan

Jaw

a B

ara

t

Bengkulu

Sula

wesi

Bara

t

Sula

wesi

Tengah

Sula

wesi

Uta

ra

Sum

ate

ra U

tara

Indonesi

a

Kalim

anta

n T

engah

Malu

ku

Papua B

ara

t

Kalim

anta

n B

ara

t

Malu

ku U

tara

Papua

Bante

n

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif Provinsi tahun 2018 (15) Pilar 1: Pertumbuhan Ekonomi (13)

Pilar 2: Pemerataan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan (27) Pilar 3: Perluasan Akses dan Kesempatan (9)

IPEI Provinsi Sulawesi Selatan

11

Angka Indeks Provinsi Sulawesi Utara berfluktuatif diangka indeks nasional dari tahun ke tahun denganselisih yang tidak terlalu jauh.

Pertumbuhan IPEI Sulawesi Selatan 2011-2018 IPEI Antar Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan(Relatif antar Kab/Kota di Sulawesi Selatan)

4.865.03

5.135.31

5.42

5.565.73

5.77

4.784.89

5.095.23

5.41

5.645.75

5.75

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sulawesi Selatan Indonesia

Kabupaten Luwu dengan indeksterendah di Provinsi SulawesiSelatan menduduki ranking 372dari seluruh Kab/Kota di Indonesia

Kota Palopo dengan indekstertinggi di Provinsi SulawesiSelatan menduduki ranking42 dari seluruh Kab/Kota diIndonesia

6.01

5.935.89

5.71

5.64

5.55

5.46 5.44 5.425.38 5.37 5.37 5.36 5.35 5.33

5.295.25 5.25

5.205.14 5.11

4.95

4.87 4.87

12

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif Indonesia

5,75

di Provinsi Sulawesi Selatanberada di atas indeks nasional(dari 24 kota/kab)

IPEI Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 2018

KOTA/KAB

Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Ekonomi Inklusif Sulawesi Selatan 2018

13

Kepulauan Selayar

Bulukumba

Bantaeng

Jeneponto

Takalar

GowaSinjai

Maros

Pangkajene Dan Kepulauan

Barru

Bone

Soppeng

Wajo

Sidenreng Rappang

Pinrang

Enrekang

Luwu

Tana Toraja

Luwu Utara

Luwu Timur

Toraja Utara

Kota Makassar

Kota Parepare

Kota Palopo

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

4.50 4.70 4.90 5.10 5.30 5.50 5.70 5.90 6.10 6.30

Rata-rata Indeks:

5,38

Rata-rata

pertumbuhan

Sulawesi Selatan:

6,54%

14

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif Provinsi Sulawesi Selatan

4.86

5.03

5.13

5.315.42

5.56

5.73

5.77

4.48

4.88

4.975.11

5.14 5.33 5.305.17

5.46

5.33

4.82

4.945.02 5.00

5.72

6.04

5.08 5.06

5.80

6.16

6.49

6.73 6.716.83

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif Pilar1 (Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi)

Pilar2 (Pemerataan Pendapatan & Pengurangan Kemiskinan) Pilar3 (Perluasan akses dan Kesempatan)

15

Indeks Pilar 1: Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Sulawesi Selatan

4.35

4.544.35 4.32 4.26 4.30 4.26 4.154.03

4.895.25

5.485.35

5.775.59

5.19

5.125.26

5.395.64

5.946.09

6.246.43

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Subpilar 1.1: Pembangunan Ekonomi Subpilar 1.2: Kesempatan kerja Subpilar 1.3: Infrastruktur Ekonomi

Kab/Kota dengan indeks tertinggi dan terendah

Kota Makassar Kepulauan Selayar

4,52

5,64

4.48

4.88 4.975.11 5.14

5.33 5.305.17

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pilar 1: Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi

Indeks subpilar 1.1 (Pertumbuhan Ekonomi) ProvinsiSulawesi Selatan Mengalami tren menurun dari waktuke waktu( 4,35 [2011] menjadi 4,15 [2018] )

Peningkatan disebabkan:1. Meningkatnya rasio elektrifikasi dari 87,38%

(2011) menjadi 96,48% (2018)2. Meningkatnya kepemilikan telepon genggam dari

44,94% (2011) menjadi 63,85% (2018)

16

Indeks Pilar 1: Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Sulawesi Selatan

Pada tingkat Kabupaten/Kota,hanya Kota Parepare dan KotaMakassar yang memiliki IndeksPilar 1 di atas Indeks Pilar 1Nasional

Rangking Subpilar Indeks Pilar 1(3 Tertinggi dan 3 Terendah)

Pangkajene &Kep

Kota Makassar Kota Parepare Luwu Wajo Luwu Timur

Subpilar 1.1: Pertumbuhan Ekonomi

Kota Makassar Kota Palopo Kota Parepare Luwu Utara Jeneponto Tana Toraja

Subpilar 1.2: Kesempatan Kerja

Kota Makassar Kota Parepare Kota Palopo Luwu Utara Tana Toraja KepulauanSelayar

Subpilar 1.3: Infrastruktur Ekonomi

17

Indeks Pilar 2: Pemerataan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan Sulawesi Selatan

Kab/Kota dengan indeks tertinggi dan terendah

Sidenreng Rappang Bone

5,62

6,84

5.46 5.33

4.82 4.94 5.02 5.00

5.726.04

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pilar 2: Pemerataan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan

3.89 3.89

3.393.55

3.67

3.45

3.99

4.47

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Subpilar 2.1: Ketimpangan

7.65

7.30

6.84 6.88 6.88

7.27

8.20 8.1710.29

9.82

10.32

9.54

10.12

9.24

9.48

9.06

8.40

8.60

8.80

9.00

9.20

9.40

9.60

9.80

10.00

10.20

10.40

10.60

6.00

6.50

7.00

7.50

8.00

8.50

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Subpilar 2.2: Kemiskinan

Subpilar 2.2: Kemiskinan Persentase Penduduk Miskin

Masih Perlu untuk Ditingkatkan Sudah Sangat Memuaskan

Persentase Penduduk Miskin (P0)Sulawesi Selatan menunjukkan trenmenurun (8,96% pada Maret 2019)

Penurunan Persentase PendudukMiskin terjadi pada hampir seluruhkabupaten/kota kecuali KabupatenPinrang dan Bantaeng (2011-2018)

18

Indeks Pilar 2: Pemerataan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan Sulawesi Selatan

Pada tingkat Kabupaten/Kota, Nilai indeks Pilar 2Kabupaten Luwu Utara, TorajaUtara dan Bone perlu menjadiperhatian.

Rangking Subpilar Indeks Pilar 2(3 Tertinggi dan 3 Terendah)

SidenrengRappang

Jeneponto Pinrang Bone TorajaUtara

LuwuUtara

Subpilar 2.1: Ketimpangan

Pangkajene& Kep

KotaMakassar

Pinrang Toraja Utara Enrekang Bone

Subpilar 2.2: Kemiskinan

19

Indeks Pilar 3: Perluasan Akses dan Kesempatan Sulawesi Selatan

Kab/Kota dengan indeks tertinggi dan terendah

Kota Palopo Luwu

4,23

7,11

5.08 5.06

5.806.16

6.496.73 6.71 6.83

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pilar 3: Perluasan Akses dan Kesempatan

5.37 5.54

6.42

7.12

7.06

6.85

6.29

5.94

5.59 5.56 6.386.66

7.137.45

7.66

8.13

4.38 4.20

4.764.93

5.44

5.98

6.27

6.59

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Subpilar 3.1: Kapabilitas Manusia Subpilar 3.2: Infrastruktur Dasar Subpilar 3.3: Keuangan Inklusif

Komponen Indeks dengan peningkatan nilaiyang paling tinggi di Sulawesi Selatan

Subpilar Kapabilitas Manusia satu-satunya yang mengalami tren penurunannilai indeks sejak 2014.

Penurunan dikarenakan persentase balitayang memperoleh imunisasi dasarlengkap (IDL) turun dari 62,48% (2011)menjadi 41,32% (2018)

Indeks infrastruktur dasar seperti fasilitasBAB dan ketersediaan air bersih di sudahsangat memuaskan.

20

Indeks Pilar 3: Perluasan Akses dan Kesempatan Sulawesi Selatan

Banyak Kabupaten/Kota yangsudah memiliki nilai indekspilar 3 di atas indeks nasional.

Meskipun begitu, nilai indekstetap perlu ditingkatkanterutama Kabupaten Luwu.

Rangking Subpilar Indeks Pilar 3(3 Tertinggi dan 3 Terendah)

Kota Palopo Kota Parepare SidenrengRappang

KepulauanSelayar

Takalar Jeneponto

Subpilar 3.1: Kapabilitas Manusia

Kota Palopo Kota Makassar Kota Parepare Toraja Utara Tana Toraja Enrekang

Subpilar 3.2: Infrastruktur Dasar

Kota Palopo Sinjai Luwu Utara Toraja Utara Luwu Timur Luwu

Subpilar 3.3:Keuangan Inklusif

Ekonomi Inklusif di Sulawesi Selatan

21

Kabupaten Luwu Timur, Toraja Utara, Luwu merupakan daerah yang memiliki nilai indeks

yang paling rendah di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kota Palopo dibandingkan dengan Kab. Luwu, memiliki IPM yang lebih tinggi, dan jumlah

penduduk miskin yang lebih rendah. Meskipun laju pertumbuhan PDRB tidak jauh berbeda

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Laju Pertumbuhan PDRB

Kota Palopo Luwu

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

IPM

Kota Palopo Luwu

Kabupaten/ KotaIndeks

Inklusif

Indeks

Pillar 1

Indeks

Pillar 2

Indeks

Pillar 3Ranking

Kota Palopo 6.01 5.29 6.58 7.11 43

Kota Makassar 5.93 5.64 6.62 5.90 56

Kota Parepare 5.89 5.51 6.04 6.55 71

Pangkajene & Kep. 5.71 5.22 6.76 5.77 103

Sidenreng Rappang 5.64 4.80 6.84 6.42 118

Soppeng 5.55 4.90 6.60 6.00 138

Gowa 5.46 4.86 6.21 6.07 161

Pinrang 5.44 4.71 6.80 5.80 176

Barru 5.42 4.79 6.04 6.23 182

Maros 5.38 4.93 6.22 5.54 200

Bantaeng 5.37 4.66 6.57 5.84 201

Takalar 5.37 4.66 6.40 6.00 203

Bulukumba 5.36 4.66 6.28 6.06 209

Jeneponto 5.35 4.60 6.65 5.85 213

Sinjai 5.33 4.57 6.35 6.11 224

Tana Toraja 5.29 4.56 6.35 5.93 234

Enrekang 5.25 4.73 5.89 5.78 251

Wajo 5.25 4.53 6.29 5.89 254

Luwu Utara 5.20 4.59 5.77 6.02 274

Bone 5.14 4.69 5.62 5.64 300

Kepulauan Selayar 5.11 4.52 6.25 5.36 306

Luwu Timur 4.95 4.61 5.97 4.73 354

Toraja Utara 4.87 4.55 5.71 4.77 367

Luwu 4.87 4.58 6.32 4.23 372

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Persentase Penduduk Miskin

Kota Palopo Luwu

Arah dan Rencana Ke Depan

01 02 03 04

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif

sebagai landasan kebijakan untuk

pembangunan ekonomi yang lebih

berkualitas

Indeks sebagai alat untuk memonitor

kualitas pertumbuhan

ekonomi dan masing-masing aspek di

dalamnya.

Perlu kerja sama seluruh pihak dan

komitmen pemerintah daerah untuk pertumbuhan

ekonomi yang berkualitas dan

pembangunan yang inklusif

Setiap daerah dapat menentukan

prioritas pembangunan pada

aspek yang masih perlu perbaikan

22

TERIMA KASIH

23